MELAKSANAKAN PEKERJAAN SECARA INDIVIDU DALAM LINGKUNGAN ORGANISASI TI TIK.JK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MELAKSANAKAN PEKERJAAN SECARA INDIVIDU DALAM LINGKUNGAN ORGANISASI TI TIK.JK"

Transkripsi

1 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MELAKSANAKAN PEKERJAAN SECARA INDIVIDU DALAM LINGKUNGAN ORGANISASI TI BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I... 4 PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Modul Desain Modul Isi Modul Pelaksanaan Modul Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) Pengertian-pengertian Istilah... 6 BAB II... 8 STANDAR KOMPETENSI Peta Paket Pelatihan Pengertian Unit Standar Kompetensi Unit Kompetensi yang Dipelajari Judul Unit Kode Unit Kompetensi Deskripsi Unit Elemen Kompetensi Batasan Variabel Panduan Penilaian Kompetensi Kunci BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI MELAKSANAKAN PEKERJAAN SECARA INDIVIDU DALAM LINGKUNGAN. 15 Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 2 dari 38

3 ORGANISASI TI Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus Uraian Singkat Tentang Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu.. 15 Dalam Lingkungan Organisasi TI Beberapa Pengertian Dalam Unit Kompetensi Ini Informasi Masing-Masing Elemen Kompetensi Menentukan persyaratan pengguna Membuat jadwal kerja mandiri Melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan Berpartisipasi di dalam tim BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI Sumber Daya Manusia Literatur Daftar Peralatan dan Bahan yang digunakan DAFTAR PUSTAKA Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 3 dari 38

4 BAB I PENGANTAR 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi? Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja. Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja? Jika Anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, Anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui. 1.2 Penjelasan Modul Modul ini dikonsep agar dapat digunakan pada proses Pelatihan Konvensional/Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri. Yang dimaksud dengan Pelatihan Konvensional/Klasikal, yaitu pelatihan yang dilakukan dengan melibatkan bantuan seorang pembimbing atau guru seperti proses belajar mengajar sebagaimana biasanya dimana materi hampir sepenuhnya dijelaskan dan disampaikan pelatih/pembimbing yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud dengan Pelatihan Mandiri/Individual adalah pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh peserta sendiri berdasarkan materi dan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang bersangkutan. Pelatihan mandiri cenderung lebih menekankan pada kemauan belajar peserta itu sendiri. Singkatnya pelatihan ini dilaksanakan pseserta dengan menambahkan unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan baik dengan usahanya sendiri maupun melalui bantuan dari pelatih Desain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 4 dari 38

5 Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumbersumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih Isi Modul Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja. Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan Pelaksanaan Modul Pada pelatihan klasikal, pelatih akan : Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 5 dari 38

6 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja. Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih. 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC) Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency)? Jika Anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, Anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti Anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali. Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena Anda telah : a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama 1.4 Pengertian-pengertian Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 6 dari 38

7 Penilaian / Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. Kompetensi Kerja Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja Pelatihan Berbasisi Kompetensi Kerja adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan / atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sertifikasi Kompetensi Kerja Sertifikasi kompetensi Kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sitematis dan obyektif melalui uji kompetensi sesuai standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar internasional dan /atau standar khusus. Sertifikat Kompetensi Kerja Sertifikat Kompetensi Kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan SKKNI. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 7 dari 38

8 BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1 Peta Paket Pelatihan Unit ini didukung oleh pengetahuan dan keterampilan dalam unit-unit kompetensi yang berkaitan dengan : a. Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI. Pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan dalam unit ini perlu dilakukan dengan hati-hati. Untuk pelatihan pra kejuruan umum, institusi harus menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan serangkaian konteks industri seutuhnya tanpa bias terhadap sektor tertentu. Batasan variabel akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor tertentu/khusus, pelatihan harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan sektor tersebut. 2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi Apakah Standar Kompetensi? Setiap Standar Kompetensi menentukan : a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi. b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. c. Kondisi dimana kompetensi dicapai. Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini? Unit ini memberikan informasi yang diperlukan untuk Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI. Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan? Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Namun diharapkan pelatihan ini dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tiga sampai tujuh hari. Pelatihan ini dijutukan bagi semua user terutama yang tugasnya berkaitan dengan programming, seperti operator, programmer, staff support, dan staff admin. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 8 dari 38

9 Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi? Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. 2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan untuk dapat : mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian Judul Unit Judul Unit : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Kode Unit Kompetensi Kode Unit : Deskripsi Unit Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan untuk merencanakan, mengorganisasikan dan melengkapi pekerjaan individu yang mencakup perencanaan, persiapan dan perlengkapan kerja serta secara tim di dalam organisasi Elemen Kompetensi ELEMEN KOMPETENSI 01 Menentukan persyaratan pengguna KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Jenis pekerjaan sesuai tugas individu di tempat kerja atau sasaran pekerjaan tim diidentifikasi. 1.2 Pekerjaan yang sesuai analisis kebutuhan prosedur standar kerja direncanakan. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 9 dari 38

10 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1.3 Perencanaan yang terkoordinasi dilakukan untuk menghindari kegiatan yang tumpang tindih. 1.4 Persiapan kerja setiap individu sesuai dengan prosedur standar kerja dilengkapi. 02 Membuat jadwal kerja mandiri 2.1 Pekerjaan secara lengkap diidentifikasi. 2.2 Pekerjaan sesuai dengan prosedur organisasi diprioritaskan. 2.3 Permintaan penting diprioritaskan dan dikerjakan sesuai dengan prosedur organisasi. 03 Melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan 3.1 Kebutuhan kerja yang berdasarkan bagianbagian yang relevan didiskusikan dan dikelompokkan. 3.2 Pekerjaan sesuai dengan rencana dan kualitas hasil kerja, kapasitas operasi peralatan disepakati dan dilaksanakan. 3.3 Proses kerja dilakukan sesuai prioritas. 3.4 Laporan dan dokumen kerja dilengkapi. 04 Berpartisipasi di dalam tim 4.1 Keanggotaan dan aturan kerja tim diidentifikasi. 4.2 Pekerjaan dan tujuan pekerjaan diidenditikasi dan dikerjakan. 4.3 Saran untuk menjamin tercapainya tujuan organisasi diberikan dan diterima. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 10 dari 38

11 2.3.5 Batasan Variabel 1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor teknologi informasi dan komunikasi. 2. Unit ini tidak terbatas pada sesama individu, supervisor, dan anggota organisasi, yang berasal dari berbagai sosial, budaya, dan etika. 3. Organisasi tidak terbatas pada orgranisasi pada bagan organisasi dan alur kerja, tetapi juga berdasarkan organisasi dari pekerjaan, tujuan pekerjaan dalam organisasi Panduan Penilaian 1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang Untuk mendemontrasikan kompetensi, memerlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini : 1.1 Pengetahuan dasar Prinsip-prinsip umum kesehatan dan keselamatan Prinsip dasar tentang etika Pengertian dasar sistem organisasi. 1.2 Keterampilan dasar Menerapkan keselamatan kerja Melaksanakan pembuatan perencanaan kerja. 2. Konteks penilaian Kompetensi harus diujikan di tempat kerja atau di tempat lain secara teori dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal. 3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Kemampuan untuk merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan berdasarkan tugas individu sesuai dengan prosedur standar. 3.2 Kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan yang disepakati. 4. Kaitan dengan unit-unit lainnya 4.1 Unit ini berdiri sendri tidak ada kaitannya dengan pengetahuan dan keterampilan dalam unit kompetensi yang lain. 4.2 Pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan dalam unit ini perlu dilakukan dengan hati-hati. Untuk pelatihan prakejuruan umum, institusi harus menyediakan pelatihan yang Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 11 dari 38

12 mempertimbangkan serangkaian konteks industri seutuhnya tanpa bias terhadap sektor tertentu. Batasan variabel akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor tertentu/ khusus, pelatihan harus disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan sektor tersebut Kompetensi Kunci No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat 1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1 Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 12 dari 38

13 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1 Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang diajarkan di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Persiapan/perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah Anda miliki d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda. Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda. Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan. Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh. Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 13 dari 38

14 3.2 Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 14 dari 38

15 BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI MELAKSANAKAN PEKERJAAN SECARA INDIVIDU DALAM LINGKUNGAN ORGANISASI TI 4.1 Tujuan Instruksional Umum Siswa dapat menentukan persyaratan pengguna. Siswa dapat membuat jadwal kerja. Siswa dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan rencana. Siswa dapat berpartisipasi dalam tim. 4.2 Tujuan Instruksional Khusus Siswa dapat mengidentifikasi jenis pekerjaan sesuai tugas individu di tempat kerja atau sasaran pekerjaan tim. Siswa dapat merencanakan pekerjaan yang sesuai analisis kebutuhan prosedur standar kerja. Siswa dapat memprioritaskan pekerjaan sesuai dengan prosedur organisasi. Siswa dapat membuat laporan dan dokumen kerja. 4.3 Uraian Singkat Tentang Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Di setiap perusahaan pasti memiliki staff bagian TI yang bertugas khusus untuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan ilmu teknologi informasi seperti computer. Bagian ini dapat terdiri dari beberapa orang yang membentuk diri sebagai kelompok atau bahkan perorangan. Dalam hal ini kita akan membahas tentang pekerjaan secara individu dalam lingkungan TI, sebelum melakukan pekerjaan sebaiknya kita terlebih dahulu mengetahui job desk untuk pekerjaan kita, membuat jadwal kerja, dan melaksanakan tugas Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 15 dari 38

16 yang lebih prioritas sesuai dengan jobdesk namun tanpa mengindahkan prosedur dan tatacara bekerja yang telah dibuat oleh perusahaan. Terdapat beberapa jenis pekerjaan yang berhubungan dengan TI antara lain yaitu help desk, web developer, web design, database administrator, system administrator, technical support, dan lain-lain. Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian berbeda satu sama lain, maka dari itu jobdesk sangat berguna untuk mengetahui batasan-batasan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing pegawai sesuai dengan posisi pekerjaannya. 4.4 Beberapa Pengertian Dalam Unit Kompetensi Ini Beberapa pengertian yang dipergunakan di dalam unit kompetensi ini, yaitu : 1. Jobdesk merupakan tugas dan tanggungjawab kita dalam bekerja. 2. SOP adalah standar operasi prosedur yang merupakan aturan yang dibuat dan harus dilakukan pada saat bekerja. 3. Komputer adalah sistem yang digunakan untuk melakukan pengolahan berbagai macam data baik angka atau bukan angka. 4. Jealously adalah sikap seseorang atau kelompok yang iri terhadap orang lain. 5. Programmer adalah pekerjaan dimana yang bertugas untuk membuat suatu program untuk menjalankan suatu perusahaan. 4.5 Informasi Masing-Masing Elemen Kompetensi Menentukan persyaratan pengguna 1) Pengetahuan Kerja Sebelum bekerja di sebuah perusahaan, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu job desk dari jenis pekerjaan kita, dan memahami pekerjaan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan bertanya langsung kepada pihak yang terkait atau mencari informasi dari internet mengenai pekerjaan yang berhubungan dengan IT. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 16 dari 38

17 2) Ketrampilan Kerja Jenis pekerjaan sesuai tugas individu di tempat kerja atau sasaran pekerjaan tim diidentifikasi Terdapat berbagai jenis pekerjaan di bidang teknoloi informasi (IT), pengelompokan jenis pekerjaan bergantung pada acuan yang digunakan perusahaan, karena setiap perusahaan mempunyai aturan yang berbedabeda. Salah sau cara untuk melihat lapangan pekerjaan di bidang IT adalah dengan menanyakan kepada industri IT atau mengambil data-data dari lowongan pekerjaan yang ditawarkan. Berikut ini adalah beberapa jenis pekerjaan yang berhubungan dengan IT : Web developer / programmer. Web designer. Database Administrator. System Administrator. Network Administrator. Help desk. Technical support. Pekerjaan-pekerjaan tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan peraturan yang telah dibuat perusahaan, dibawah ini merupakan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian : 1. Web developer / programmer. Membuat halaman web dengan multimedia. CGI programming 2. Web designer. Kemampuan menangkap digital image. Membuat halaman web dengan multimedia. 3. Database Administrator. Monitor dan administer sebuah database. 4. System Administrator. Menghubungkan perangkat keras. (ANTA: ICAITS014B) Melakukan instalasi Microsoft Windows Melakukan instalasi Linux Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 17 dari 38

18 Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web server Memahami Routing 5. Network Administrator. Menghubungkan perangkat keras. Administer dan melakukan konfigurasi sistem operasi yang mendukung network Administer perangkat network. Memahami Routing Mencari sumber kesalahan di jaringan dan memperbaikinya Mengelola network security. Monitor dan administer network security. 6. Help desk. Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis Windows seperti Internet Explorer, telnet, ftp, IRC. 7. Technical support. Menghubungkan perangkat keras. Melakukan instalasi Microsoft Windows Melakukan instalasi Linux Mencari sumber kesalahan di jaringan dan memperbaikinya. Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis Windows seperti Internet Explorer, telnet, ftp, IRC. Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web server Pekerjaan yang sesuai analisis kebutuhan prosedur standar kerja direncanakan Dalam setiap pekerjaan sangat dibutuhkan sekali adanya prosedur standar kerja ( sop ) yang merupakan suatu standar/ pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi atau sebagai tatacara yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentusuatu proses kerja tertentu. Tujuan dari SOP : 1. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja. 2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 18 dari 38

19 4. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya. 5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi Fungsi dari SOP : 1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja. 2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan. 3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak. 4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja. 5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin. SOP digunakan saat : 1. sebelum pekerjaan dilakukan. 2. digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan baik atau belum. 3. dan uji lah SOP sebelum dijalankan, dan lakukanlah revisi jika ada perubahan langkah kerja yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja. Terdapat banyak keuntungan dari menggunakan SOP, antara lain yaitu ; 1. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten 2. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus dicapai dalam setiap pekerjaan 3. SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk mengukur kinerja pegawai. Dalam menjalankan operasional perusahaan, peran pegawai memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan standar-standar operasi prosedur sebagai acuan kerja secara sungguhsungguh untuk menjadi sumber daya manusia yang profesional, handal sehingga dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan Berikut ini adalah kerangka pembuatan SOP : a. Judul b. Digunakan dibagian c. Pemakai Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 19 dari 38

20 d. Nomor Dokumen e. Tanggal dibuat f. Status (draft/final) Isi Standar Operasi Prosedur Pendahuluan Maksud & Tujuan Definisi Prosedur (Prosedur Utama) Lampiran 1. Proses Diagram Alur (berbentuk flowchart) 2. Standar Dokumen (Formulir2 yang digunakan) 3. Petunjuk Teknis Pengisian Dokumen Standar Terdapat dua standart yang mengatur SOP dalam bidang IT antara lain yaitu IT IL dan COBIT. Perencanaan yang terkoordinasi dilakukan untuk menghindari kegiatan yang tumpang tindih Perencaaan kerja sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya tumpang tindih antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lain, perencanaan kerja dapat dibuat oleh siapa saja, karena mereka sendiri lah yang akan melaksanakan pekerjaannya tersebut. Perencaaan kerja dapat dilakukan dengan : 1. membuat bagan tahapan kerja. 2. membuat dikertas dengan bentuk note. 3. berkoordinasi dengan kelompok. 4. berkoordinasi dengan atasan. 5. berkoordinasi dengan pakar yang sudah ahlinya. Perencanaan dilakukan sebelum pekerjaan tersebut dilakukan, agar pada saat melakukan pekerjaan tidak terjadi tumpang tindih. Pekerjaan yang tumpang tindih dapat menyebabkan : 1. pekerjaan tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya.. 2. pekerjaan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan 3. pekerjaan menjadi berantakan. 4. depresi yang berlebihan. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 20 dari 38

21 5. dan stress yang dialami oleh para pekerja. Maka dari itu perencanaa kerja yang terkoordinasi harus direncanakan dengan sebaik-baiknya agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Persiapan kerja setiap individu sesuai dengan prosedur standar kerja dilengkapi Sebelum melakukan pekerjaan, sebaiknya kita melakukan persiapan terlebih dahulu agar pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan baik, persiapan dapat dimulai dari memeriksa peralatan dan perlengkapan, memeriksa dokumen. Seperti contohnya untuk para pegawai IT yang bekerja khususnya menangani masalah kelistrikan atau hardware, harus lah menggunakan perlengkapan yang memadai sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan SOP yang ada, seperti memakai alat pengaman pada saat akan melepaskan kabel-kabel komponen komputer, dan mampu menganalisa kerusakan dan mengerti bagaimana cara dan tata cara penanganannya. 3) Sikap kerja 1. Mengidentifikasi jenis pekerjaan sesuai tugas individu di tempat kerja atau sasaran pekerjaan tim. 2. Merencanakan pekerjaan yang sesuai analisis kebutuhan prosedur standar kerja. 3. Melakukan perencanaan yang terkoordinasi untuk menghindari kegiatan yang tumpang tindih. 4. Melengkapi persiapan kerja setiap individu sesuai dengan prosedur standar kerja Membuat jadwal kerja mandiri 1) Pengetahuan kerja Sebagai pegawai, kita harus bisa membuat jadwal kerja mandiri agar pekerjaan kita menjadi lebih cepat terselesaikan dam tujuan dari organisasi pun akan cepat tercapai. Jika kita membuat jadwal kerja mandiri, pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan jadwal akan memberikan hasil yang memuaskan, dengan jadwal kerja mandiri pekerjaan yang akan kita lakukan tidak akan mengalami tumpang tindih karena semua itu sudah di atur dan disusun sedemikian rupa. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 21 dari 38

22 2) keterampilan kerja Pekerjaan secara lengkap diidentifikasi Dalam melakukan pekerjaan ada baiknya jika kita mengidentifikasi pekerjaan terlebih dahulu secara lengkap. Pekerjaan dapat diidentifikasi sesuai dengan jenisnya dan tanggungjawabnya. Terdapat beberapa manfaat dari pengidentifikasian pekerjaan antara lain yaitu : 1. mempermudah kita dalam melakukan suatu pekerjaan. 2. mempercepat proses pekerjaan. 3. tujuan perusahaan lebih mudah tercapai. Hasil dari identifikasi dapat di muat dalam bentuk dokumen atau note atau bahkan dalam bentuk formulir pengisian agar mempermudah kita dalam melakukan pengidentifikasian pekerjaan jika memang di perlukan lagi. Pekerjaan sesuai dengan prosedur organisasi diprioritaskan Setiap karyawan haruslah memiliki tujuan yang sama terhadap perusahaan yaitu seperti ingin memajukan perusahaan, para karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan sebaiknya untuk lebih mengutamakan pekerjaan yang berhubungan dengan tujuan dari organisasi dan lebih mengutamakan pekerjaan-pekerjaan yang telah di tuliskan pada SOP dimana pekerjaan tersebut telah sesuai dengan prosedur organisasi yang dibuat oleh perusahaan berdasarkan dari hasil kesepakatan bersama pihak-pihak yang berwenang. Ada baiknya jika dalam suatu perusahaan terdapat bagian khusus yang menangani masalah penyelewengan pekerjaan, bagian tersebut bertugas untuk memberikan sanksi dan mengatur para pekerja serta mengingatkan mereka jika terbukti ada yang melakukan pekerjaan yang melenceng dari prosedur organisasi, karena hal tersebut hanya dapat menghambat tercapainya tujuan perusahaan. Sanksi yang dapat diberikan kepada pegawai yang terbukti melanggar atau melakukan penyelewengan yaitu dengan memberikan surat teguran atau SP dan memberikan penyuluhan atas kesalahan yang telah dilakukan, surat teguran paling maksimal diberikan sebanyak 3 kali, dan jika sudah lebih dari 3 kali maka pegawai akan dikenakan sanksi pemecatan. Permintaan penting diprioritaskan dan dikerjakan sesuai dengan prosedur organisasi Permintaan dari atasan perusahaan haruslah menjadi prioritas utama, namun kita juga harus melihat apakah hal itu menggangu proses untuk Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 22 dari 38

23 mencapai tujuan organisasi atau tidak, dan apakah permintaan tersebut sesuai dengan prosedur dari organisasi atau tidak. Permintaan penting dari atasan harus dijalankan sesuai dengan prosedur yang berlaku, seperti jika kita diminta untuk melakukan perbaikan terhadap computer yang rusak, maka sebaiknya kita melakukannya sesuai dengan prosedur yang ada, seperti : 1. memakai alat-alat pengaman 2. menggunakan perlengkapan yang telah memenuhi standar. 3. mampu mengetahui tahapan-tahapan perbaikan. 4. mengetahui tata cara perbaikan. 5. mengetahui tahapan untuk mencopot semua kabel yang berhubungan dengan arus listrik. 6. mampu mengetahui komponen yang dibutuhkan. 7. mengetahui cara memasang dan mencopot komponen computer. Jika semua hal tersebut telah dipahami dan dilakukan maka barulah pegawai tersebut dapat melakukan perbaikan, dan hasil sebelum dan sesudah perbaikan, sebaiknya dicatat sebagai arsip jika dibutuhkan dikemudian hari. 3) Sikap kerja 1. Mengidentifikasi pekerjaan secara lengkap. 2. Memprioritaskan pekerjaan sesuai dengan prosedur organisasi Melaksanakan pekerjaan sesuai perencanaan 1) Pengetahuan kerja Pekerjaan haruslah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, agar semua tujuan organisasi dapat tercapai. Pekerjaan yang dilakukan dengan sesuai rencana akan membuat pekerjaan tersebut menjadi mudah dilakukan karena kita mengetahui apasaja yang pertama akli harus kita lakukan, pekerjaan dilakukan berdasarkan pada jobdesk dari masing-maisng bagian, jika terbukti terdapat pegawai yang melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana atau tidak sesuai dengan jobdesk yang ada, maka atasan atau pihak perusahaan dapat memberikan sanksi kepada pegawai tersebut. 2) keterampilan kerja Kebutuhan kerja yang berdasarkan bagian-bagian yang relevan didiskusikan dan dikelompokkan Setiap anggota kelompok telah memiliki tugas dan tanggungjawab yang berbeda antara yang satu dengan yang lain, karena tidak semua Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 23 dari 38

24 anggota memiliki kemampuan yang sama dengan anggota lain, maka dari itu ketua kelompok sangat berperan penting dalam menentukan bagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing anggota. Hal ini perlu di diskusikan oleh ketua kelompok dan para anggotanya, jika ada yang tidak setuju dengan pembagian tugas, para anggota berhak mengemukakan pendapatnya. Contoh tugas dari anggota kelompok : 1. Web developer / programmer. Membuat halaman web dengan multimedia. CGI programming 2. Web designer. Kemampuan menangkap digital image. Membuat halaman web dengan multimedia. 3. Database Administrator. Monitor dan administer sebuah database. 4. System Administrator. Menghubungkan perangkat keras. (ANTA: ICAITS014B) Melakukan instalasi Microsoft Windows Melakukan instalasi Linux Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web server Memahami Routing 5. Network Administrator. Menghubungkan perangkat keras. Administer dan melakukan konfigurasi sistem operasi yang mendukung network Administer perangkat network. Memahami Routing Mencari sumber kesalahan di jaringan dan memperbaikinya Mengelola network security. Monitor dan administer network security. 6. Help desk. Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis Windows seperti Internet Explorer, telnet, ftp, IRC. 7. Technical support. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 24 dari 38

25 Menghubungkan perangkat keras. Melakukan instalasi Microsoft Windows Melakukan instalasi Linux Mencari sumber kesalahan di jaringan dan memperbaikinya. Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis Windows seperti Internet Explorer, telnet, ftp, IRC. Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web server Pekerjaan sesuai dengan rencana dan kualitas hasil kerja, kapasitas operasi peralatan disepakati dan dilaksanakan Perundingan terhadap pekerjaan, tatacara, kualitas yang harus dicapai, dan bahkan sampai peralatan yang digunakan haruslah disepakati bersama, tidak hanya oleh para anggota kelompok, namun karena hal ini berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan dan kualitas kinerja perusahaan, maka hal ini juga perlu mengikut sertakan pihak atasan dalam penyetujui hasil dari perundingan anggota kelompok. Pekerjaan dan kualitas kerja dinilai oleh pihak yang terkait dalam hal pekerjaan seperti pihak HRD dimana pihak tersebut akan menilai seberapa bagus kualitas cara bekerja baik tim maupun perorangan dan hasil daru pekerjaan tersebut. Mengenai perlatan yang dibutuhkan, sebelum diajukan kepada atasan atau pihak yang berkewajiban menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan peralatan, ada baiknya hal ini dirapatkan terlebih dahulu tentang alat-alat apa saja yang dibutuhkan dan alat-alat apa saja yang perlu dibeli. Jika hal ini sudah dirapatkan, maka ketua akan memberikan hasil laporan kepada pihak yang berwenang seperti pihak bagian pembelian dan perlengkapan serta pihak maintenance. Hasil rapat tersebut kemudian akan diberikan kepada kepala perusahaan, jika memang hasil rapat disetujui maka bagian pembelian akan melakukan pembelian alat-alat operasi kerja, dan bagian mantainance bertugas untuk memeriksa dan melakukan pemeliharaan terhadap semua peralatan yang ada. Contohnya jika kita akan melakukan perbaikan terhadap computer, atau kita akan melakukan pemeriksaan terhadap computer, maka alat-alat yang diperlukan antara lain yaitu : Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 25 dari 38

26 1. Obeng 2. Solder Gambar 1 Obeng (Elemen Kompetensi 3) 3. Timah Gambar 2 Solder (Elemen Kompetensi 3) Gambar 3 Timah (Elemen Kompetensi 3) Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 26 dari 38

27 4. Komponen pelengkap Gambar 4 Komponen Pelengkap (Elemen Kompetensi 3) 5. Gunting 6. Pinset Gambar 5 Gunting (Elemen Kompetensi 3) Gambar 6 Pinset (Elemen Kompetensi 3) Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 27 dari 38

28 Alat-alat tersebut merupakan alat-alat operasi yang telah disepakati oleh perusahaan. Jika terbukti terdapat pekerja yang melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan tata aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, maka bagian HRD dapat memberikan surat pemberitahuan (SP) dan jiak sdah samapai 3 kali memlakukan kesalahan, maka bagain HRD atau perusahaan dapat melakukan pemberhentian atau pemecatan kerja. Namun jika pegawai tersebut melakukan pekerjaan sesuai dengan tata aturan perusahaan, dan bagian HRD melihat kualitas darimcara bekerja dan kualitas dari hasil pekerjaannya tersebut dan melihat apakah tim tersebut telah bekerja secara maksimal, maka perusahaan dapat memberikan reward, reward dapa berupa bonus uang, atau bahakan kenaikan gaji. Proses kerja dilakukan sesuai prioritas Sebagai seorang karyawan, mereka harus bekerja sesuai dengan aturan yang ada, aturan yang telah ditetapkan perusahaan dan telah disepakati bersama. Dalam suatu pekerjaan terdapat pekerjaan yang paling utama yang harus lebih diprioritaskan telebih dahulu. Pekerjaan yang harus diprioritaskan adalah pekerjaan inti, pekerjaan yang berhubungan dengan job desk yang ada berdasarkan keahliannya dan bagiannya masing-masing. Proses kerja dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku yang telah ditetapkan oleh perusahaan,proses kerja terdiri dari : 1. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan. 2. Mengidentifikasi kerusakan atau masalah yang ada. 3. Melakukan perbaikan berdasrakan tata cara yang berlaku. 4. Membuat laporan dari hasil perbaikan. Bagi para pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap aturan dari proses kerja, pihak yang memiliki wewenang lebih tinggi dari pada pegawai tersebut dalam bidangnya berhak memberikan peringatan, yang bila jika setelah diberi peringatan tetap saja masih melakukan pelanggaran, maka pihak yang memiliki wewenang lebih tinggi dapat melaporkan pegawai tersebut ke bagian personalia untuk mendapatkan tindakan yang lebih tegas lagi dari perusahaan. Laporan dan dokumen kerja dilengkapi Setiap pekerjaan yang telah selesai dilakukan, maka diperlukan adanya pembuatan laporan baik secara lisan maupun tertulis, namun laporan tersebut lebih baik jika dilakukan secara tertulis dalam bentuk dokumen. Laporan tersebut dapat berisikan : Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 28 dari 38

29 1. Isi dari hasil pengamatan 2. Hal-hal yang menjadi masalah atau kerusakan. 3. Alat-alat yang dibutuhkan 4. Apakah ada penambahan alat pada saat perbaikan 5. Hasil dari perbaikan 6. Catatan maintenance Laporan ini diberikan pertama kali adalah kepada kepala atau pihak yang memiliki wewenang lebih tinggi pada bagian dimana pegawai tersebut bekerja, pihak ini akan memeriksa kembali hasil dari perbaikan, dan jika sudah selesai maka dokumen atau laporan ini akan iberikan kepada pihak maintanace perusahaan yang nantinya akan dijadikan arsip atas segala kerusakan yang terjadi didalam perusahaan tersebut yang berhubungan dengan tekhnologi informasi. 3) Sikap kerja 1. Mendiskusikan kebutuhan kerja berdasarkan bagian-bagian yang relevan. 2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rencana dan kualitas hasil kerja, kapasitas operasi peralatan. 3. Melakukan proses kerja sesuai prioritas. 4. Melengkapi laporan dan dokumen kerja Berpartisipasi di dalam tim 1) Pengetahuan kerja Bekerja dalam suatu tim dapat membatu kita untuk menyelesaikan suatu permasalahan lebih cepat dan ringan, karena dengan tim kita dapat menyelesaikan tugas dengan dibantu oleh orang lain, suatu tim harislah terdiri dari satu orang ketua dan wakil serta beberapa anggota. Setiap anggota memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing yang berbeda antara satu sama lain, maka dari itu pembagian tugas haruslah dilakukan secara musyawarah. 2) Keterampilan kerja Keanggotaan dan aturan kerja tim diidentifikasi Kerja tim merupakan bekerja dengan orang lain dan dalam sebuah tim dengan mengenali ketergantungan dan menggunakan pendekatanpendekatan koorperatif untuk mengoptimalkan arus kerja dan produktifitas. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 29 dari 38

30 Dengan kerja tim pekerjaan yang sulit untuk dikerjakan menjadi mudah dan ringan karena dibantu oleh pemikiran-pemikiran lain yang dimiliki oleh anggota lainnya, dalam tim semua orang berhak untuk mengeluarkan pendapatnya namun tetap harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan bersama. Keanggotaan tim dibentuk dan dipilih berdasarkan kesepakatan bersama untuk memecahkan suatu pekerjaan, keangotaan suatu tim biasanya terdiri dari : Ketua Wakil Sekertaris Divisi 1 Divisi 2 Divisi 3 Dan divisi-divisi lain dibawahnya. Aturan kerja tim dibuat berdasarkan musyawarah yang dilakukan oleh para anggota tim, dalam musyawarah tesebut setiap orang berhak mengeluarkan pendapatnya, ketua bertugas untuk mengambil keputusan jika memang dibutuhkan, mengatur bagian-bagian dan tugas dari masing-masing anggota sesuai dengan keahliannya. Ketua bertanggung jawab kepada pemimpin perusahaan atas pekerjaan yang telah di selesaikan, ketua juga menjadi pedoma bagi para anggota-anggotanya, Seorang ketua juga merupakan anggota suatu tim tersebut. Wakil ketua bertugas sebagai pengganti ketua jika ketua berhalangan untuk hadir, wakil ketua bertanggungjawab kepada ketua tim atas semua pekerjaan yang telah dilakukan para anggotanya, sebelum hasil dari pekerjaan di berikan kepada ketua, hasil tersebut harus diberikan dahulu kepada wakil ketua untuk dilakukan pengecekan terlebih dahulu. Sekertaris bertugas untuk mencatat semua kejadian-kejadian penting yang terjadi pada saat dilaksanakannya rapat bersama, sekertaris bertanggung jawab terhadap ketua dan wakil ketua atas semua yang telah dicatatnya, hasil dari pencatatnya tersebut harus dibuatkan dokumen yang nantinya akan diarsip. Divisi-divisi atau anggota bertugas menjalankan perintah atau tugas yang telah diberikan oleh ketua, setiap anggota memiliki tugas yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Seperti tim yang berkerja dibidang TI suatu perusahaan, tim ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 30 dari 38

31 teknologi informasi, tim ini terdiri dari ketua dan anggota, syarat-syarat untuk dipilih sebagai seorang ketua antara lain yaitu : 1. Memiliki keahlian yang melebihi dari para anggotanya. 2. Memiliki sikap yang bijaksana. 3. Mampu mengatur suatu keorganisasian. 4. Memiliki sikap tanggungjawab yang besar. Anggotanya dapat terdiri dari staff yang ahli di dalam bidang TI seperti : 1. Staff khusus untuk help desk. 2. Staff khusus untuk web design 3. Staff khusus untuk web developer 4. Staff khusus untuk databased administrator 5. Staff khusus untuk technical support 6. Staff khusus untuk network administrator 7. Staff khusus untuk system administrator i m T KETUA m e m i l i k WAKIL KETUA SEKERTARIS DIVISI I DIVISI II DIVISI III Gambar 7 Contoh Struktur Tim (Elemen Kompetensi 3) Tujuan yaitu untuk membantu kelompok fungsional menjadi lebih efektif. Karena rasa individualisme dan persaingan atar pribadi relatif tajam dalam organisasi, maka tidak semua kelompok kerja dapat dikategorikan ke dalam suatu tim. Lima atau enam orang yang sedang menyelesaikan suatu proyek belum menjamin bahwa mereka bisa bekerjasama dalam mencapai tujuan. Secara spesifik, membangun sebuah tim artinya harus mengembangkan semangat, saling percaya, kedekatan, komunikasi, dan produktivitas. Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 31 dari 38

32 Semangat : Muncul karena masing-masing anggota percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas. Makin tinggi tingkat kepercayaan mereka atas kemampuannya, makin besar pula motivasi mereka untuk menyelesaikan tugas dengan baik Saling percaya : Rasa saling percaya antar sesama anggota merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anggota tim, agar tim mampu bekerja secara efektif. Kedekatan : Kedekatan antar anggota merupakan perasaan yang mampu menyatukan anggota secara sukarela. Suatu kelompok yang kohesif adalah kelompok yang dimiliki oleh setiap anggotanya. Mereka mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya. Umumnya kelompok yang kohesif akan lebih produktif. Komunikasi : Agar tim bisa berfungsi dengan baik, semua anggota harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan hubungan antar pribadi secara baik, bicara secara terbuka satu sama lain, memecahkan konflik yang ada, dan secara bersama menghadapi masalah. Poor communication means no team 1 Produktivitas : Tim seyogianya dapat menyelesaikan tugas yang tidak mungkin dilaksanakan perorangan. Melalui saling berbagi sumber daya, ketrampilan, pengetahuan, kepemimpinan, maka tim berpotensi sangat lebih efektif daripada perorangan. Berikut ini adalah proses membangun suatu tim : Langkah I (Membentuk Struktur Tim ) Langkah II ( mengumpulkan informasi ) Langkah III (Membicarakan Kebutuhan ) Langkah IV (Merencanakan sasaran dan menetapkan cara pencapaiannya) Langkah V (Mengembangkan Ketrampilan ) Terdapat beberapa hal yang dapat menimbulkan kehancuran bagi tim antara lain yaitu : Jealously Iri karena anggota lain memiliki kelebihan dan menonjol Cynicism Cenderung bersifat negatif terhadap banyak hal Lack of confidence Kurang percaya atas dirinya sendiri, jika pendapatnya ditentang, dianggap menentang dirinya Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 32 dari 38

33 Pekerjaan dan tujuan pekerjaan diidenditikasi dan dikerjakan Sebagai pegawai kita harus mampu mengidentifikasi atau mengetahui pekerjaan yang akan kita lakukan, hal apa saja yang nantinya akan kita lakukan, kita harus mengetahui jobdesk dari pekerjaan kita, hal ini dilakukan agar kita bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kita sebagai pegawai yang bekerja dalam bidang TI. Setiap jenis pekerjaan yang akan dilakukan pegawai memiliki tujuan dan cara untuk bekerja berbeda satu sama lain, pegawai harus mampu mengetahui dan memahami tujuan dari pekerjaannya tersebut, para pekerja sebaiknya mempunyai rasa yang kuat terhadap tujuan dari pekerjaannya tersebut agar para pekerja dapat bekerja dengan semangat dan lebih giat lagi. Untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari para pekerja, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memompa semangat mereka antara lain yaitu : Memberikan bonus Memberikan kenaikan pangkat Memberikan reward, reward dapat berupa uang tunai atau rekreasi bahkan reward berupa cuti kerja. Saran untuk menjamin tercapainya tujuan organisasi diberikan dan diterima Semua pihak yang berada dalam suatu perusahaan berhak mengemukaan pendapatnya selama itu berhubungan dengan organisasi, saran tesebut dapat diberikan kepada dewan atau pihak yang berwenang dalam perusahaan dengan tidak melenceng dari peraturan dan tatacara yang ada, dan sebaliknya pihak yang berwenang haruslah menerima semua saran dan kritik dari para pegawai agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik dan mulus. Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat diberikan agar tujuan organisasi dapat tercapai : 1. Tidak melakukan pergantian terhadap dewan komisaris atas atasan secara cepat, karena hal itu dapat membuat tujuan organisasi terrsendat, setiap kepala atau atasan memiliki cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan. 2. Adanya pemberian reward, pemberian reward dilakukan untuk memacu semangat para pegawai dalam bekerja, sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai. 3. Jika para pegawai bekerja berdasarkan tim, maka bentuklah tim yang berkinerja tinggi, berikut ini adalah ciri-ciri dari tim yang memiliki kinerja tinggi : Judul Modul : Melaksanakan Pekerjaan Secara Individu Dalam Lingkungan Organisasi TI Buku Informasi Versi: Halaman: 33 dari 38

MENGIMPLEMENTASIKAN KOMPONEN- KOMPONEN SISTEM TIK.JK

MENGIMPLEMENTASIKAN KOMPONEN- KOMPONEN SISTEM TIK.JK MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENGIMPLEMENTASIKAN KOMPONEN- KOMPONEN SISTEM BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No Telp (0322) web-site:http://www.smkmuh5babat.co.

SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No Telp (0322) web-site:http://www.smkmuh5babat.co. MODUL MENGINSTALASI SUMBER DAYA BERBAGI PAKAI PADA JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh: ABDUL ROHMAN SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT Jl. Rumah Sakit No. 15-17 Telp (0322) 451313 e-mail:smkm5babat@yahoo.com web-site:http://www.smkmuh5babat.co.cc

Lebih terperinci

TIK.JK JUDUL UNIT

TIK.JK JUDUL UNIT III - 5 3.2 Unit - Unit Kompetensi KODE UNIT : TIK.JK01.001.01 JUDUL UNIT : Melakukan komunikasi di tempat kerja URAIAN UNIT : Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan untuk mempersiapkan, merencanakan,

Lebih terperinci

MENDAPATKAN KOMPONEN SISTEM DARI VENDOR TIK.JK

MENDAPATKAN KOMPONEN SISTEM DARI VENDOR TIK.JK MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENDAPATKAN KOMPONEN SISTEM DARI VENDOR BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMERIKSA SISTEM KEMUDI BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MENDESAIN DAN MEMBANGUN SERVER TIK.JK

MENDESAIN DAN MEMBANGUN SERVER TIK.JK MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENDESAIN DAN MEMBANGUN SERVER BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.222.00 Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Bidang Programer komputer KODE UNIT : TIK.PR01.001.01 JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja DESKRIPSI UNIT : Unit ini menentukan kompetensi yang diperlukan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENGATURAN PELAKSANAAN PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA BIDANG KEAHLIAN JARINGAN KOMPUTER DAN SISTEM ADMINISTRASI Draft Versi 0.2 Tertanggal : 15 Nopember 2005 BAB

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAM.MM02.003.01 BUKU DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

TIK.JK JUDUL UNIT

TIK.JK JUDUL UNIT III - 109 KODE UNIT : TIK.JK03.001.01 JUDUL UNIT : Membuat kode program untuk keperluan jaringan URAIAN UNIT : Unit ini menjelaskan kemampuan untuk membuat program utilitas untuk keperluan jaringan. Program

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : FKK.MP.02.006.01-I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman,

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP. 269 /MEN/ VII /2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP. 269 /MEN/ VII /2006 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP. 269 /MEN/ VII /2006 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR KOMUNIKASI DAN INFORMASI SUB SEKTOR

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Peralatan

JUDUL UNIT : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Peralatan KODE UNIT : TIK.MM01.003.01 JUDUL UNIT : Memeriksa, Merawat dan Memperbaiki Peralatan DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan umum dan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KOMUNIKASI DAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

Pertemuan 3 PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT

Pertemuan 3 PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT Pertemuan 3 PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT Pembahasan 1. Kompetensi Bidang IT 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi I. Kompetensi Bidang TI Kompetensi profesionalisme dibidang IT, mencakupi

Lebih terperinci

Pembahasan. 1. Kompetensi Bidang IT 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi

Pembahasan. 1. Kompetensi Bidang IT 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi Pertemuan 3 Pembahasan 1. Kompetensi Bidang IT 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi I. Kompetensi Bidang TI Kompetensi profesionalisme dibidang IT, mencakupi berberapa hal : 1. Keterampilan

Lebih terperinci

JUDUL UNIT : Merancang Dan Membuat Animasi

JUDUL UNIT : Merancang Dan Membuat Animasi KODE UNIT : TIK.MM02.046.01 JUDUL UNIT : DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengintepretasikan karya kreatif secara singkat dan mengimplementasikan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT)

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) LAMPIRAN 119 120 DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) Studi Kasus Pada PT. SURYA RENGO CONTAINERS - DEMAK NAMA RESPONDEN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I STANDAR KOMPETENSI... 1 1.1. Judul Unii Kompetensi... 1 1.2. Kode Unit... 1 1.3. Deskripsi Unit... 1 1.4. Kemampuan Awal... 1 1.5. Elemen Kompetensi

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT PAM.MM03.002.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

Standardisasi SDM IT. Cucu Sukmana

Standardisasi SDM IT. Cucu Sukmana Standardisasi SDM IT Cucu Sukmana What is ICT? ICT dalam Rumah Tangga Source: Radio TV PC 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 - Bangladesh Bhutan Cambodia India Indonesia Kazakhstan Kyrgyzstan Maldives Pakistan

Lebih terperinci

http://gipsylinux.wordpress.com MATERI PELATI HAN BERBASI S KOMPETENSI SEKTOR TEKNOLOGI I NFORMASI DAN KOMUNI KASI MEMPERBAI KI KEYBOARD TI K.CS03.008.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Lebih terperinci

DESKRIPSI JABATAN. Dewan Legislatif Oregon BAGIAN 1. INFORMASI JABATAN. Tanggal Efektif September 2007

DESKRIPSI JABATAN. Dewan Legislatif Oregon BAGIAN 1. INFORMASI JABATAN. Tanggal Efektif September 2007 Dewan Legislatif Oregon DESKRIPSI JABATAN BAGIAN 1. INFORMASI JABATAN Tanggal Efektif September 2007 Tingkat Klasifikasi Nomor Klasifikasi CALA-4, (ini merupakan level keempat dari klasifikasi empat seri)

Lebih terperinci

MENGINSTALL DAN MENGELOLA JARINGAN MULTI SERVER TIK.JK

MENGINSTALL DAN MENGELOLA JARINGAN MULTI SERVER TIK.JK MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENGINSTALL DAN MENGELOLA JARINGAN MULTI SERVER BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1 BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak penduduk miskin. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN. banyak penduduk miskin. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu dari negara berkembang yang memiliki banyak penduduk miskin. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2009

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KOORDINASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

Tugas Etika Profesi. Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : Kelas : B. Jenis-jenis Profesi di bidang IT :

Tugas Etika Profesi. Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : Kelas : B. Jenis-jenis Profesi di bidang IT : Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : 2005110040 Kelas : B Jenis-jenis Profesi di bidang IT : Tugas Etika Profesi 1. IT Support Officer 1. D3 / S1 bidang Ilmu Komputer 2. Mahir Windows System, Linux System, Networking,

Lebih terperinci

PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT KOMUNIKASI DAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KODE UNIT KOMPETENSI:.01 BUKU KERJA

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR B A N D U N G STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BAGIAN KESEMBILAN JOB PARTIME MAHASISWA PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN PANGKALAN DATA 2017 BANDUNG Nomor Dokumen Pembuatan PTIPD-SOP-9-001 27 Oktober 2017 KEMENTRIAN

Lebih terperinci

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku. KODE UNIT : KOM.PR03.001.01 JUDUL UNIT : Melaksanakan Master of Ceremony DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki untuk menjadi seorang Master

Lebih terperinci

MENERAPKAN PROSEDUR- PROSEDUR MUTU LOG.OO

MENERAPKAN PROSEDUR- PROSEDUR MUTU LOG.OO MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR TEKNOLOGI MEKANIK MENERAPKAN PROSEDUR- PROSEDUR MUTU BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

MENYIAPKAN TEMPAT UNTUK PEMASANGAN KANCING GAR.OO

MENYIAPKAN TEMPAT UNTUK PEMASANGAN KANCING GAR.OO MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENYIAPKAN TEMPAT UNTUK PEMASANGAN KANCING BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB III OBJEK LAPORAN KKL. Balai besar pengembangan latihan kerja dalam negeri (BBPLKDN)

BAB III OBJEK LAPORAN KKL. Balai besar pengembangan latihan kerja dalam negeri (BBPLKDN) BAB III OBJEK LAPORAN KKL 3.1 Gambaran Umum BBPLKDN Bandung 3.1.1 Sejarah BBPLKDN Bandung Balai besar pengembangan latihan kerja dalam negeri (BBPLKDN) bandung adalah lembaga pelatihan pemerintah yang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP - 69 / MEN / III / V / 2004 TENTANG PERUBAHAN LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB IV PENGELOMPOKAN UNIT KOMPETENSI PADA LEVEL KUALIFIKASI DAN JENJANG JABATAN. 4.1 Pengelompokan Unit Kompetensi pada level kualifikasi

BAB IV PENGELOMPOKAN UNIT KOMPETENSI PADA LEVEL KUALIFIKASI DAN JENJANG JABATAN. 4.1 Pengelompokan Unit Kompetensi pada level kualifikasi BAB IV PENGELOMPOKAN UNIT KOMPETENSI PADA LEVEL KUALIFIKASI DAN JENJANG JABATAN 4.1 Pengelompokan Unit Kompetensi pada level kualifikasi 4.1.1 pada Unit Kompetensi Umum 1 TIK.JK01.001.01 Melakukan komunikasi

Lebih terperinci

DOKUMEN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN PEMBELIAN PT. NUSANTARA

DOKUMEN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN PEMBELIAN PT. NUSANTARA DOKUMEN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN PEMBELIAN PT. NUSANTARA DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG ORGANISASI 2. MANFAAT PENGEMBANGAN SIM 3. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN 4. METODELOGI

Lebih terperinci

KODE UNIT KOMPETENSI INA

KODE UNIT KOMPETENSI INA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR AIR MINUM JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN PERPIPAAN MEMBUAT RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN KODE UNIT KOMPETENSI INA.52.00.204.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN UMUM PAM.MM01.002.01 BUKU PENILAIAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENGIKAT POTONGAN POTONGAN PAKAIAN 1 GAR BUKU INFORMASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENGIKAT POTONGAN POTONGAN PAKAIAN 1 GAR BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN MENGIKAT POTONGAN POTONGAN PAKAIAN 1 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 2 1.2.2. Isi Modul... 2 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3.

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.

Lebih terperinci

Kerangka Acuan Kerja

Kerangka Acuan Kerja Kerangka Acuan Kerja Proyek Pembuatan Sistem Informasi Sidang Kabinet Republik Indonesia Oleh: Ilham Gurat Adillion (5113100077) MPPL A Dosen Fajar Baskoro, S.Kom., M.T. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER COPYWRITING LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional PROPOSAL PROGRAM APLIKASI System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional JNC Computer Ruko Acropolis Blok C10/16, Legenda Wisata Jl.Alternative Transyogi Cibubur, Jakarta Hp. 0823-1293-9889, 0878-7465-5097

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I

Lebih terperinci

Manajemen Proyek Perangkat Lunak

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Manajemen Proyek Perangkat Lunak Kerangka Acuan Kerja Sistem Informasi Paket Aplikasi Sekolah (PAS) Oleh: Muhammad Faris Musthafa (5113100131) Dosen: Fajar Baskoro S.Kom., M.T. Kelas A JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila karyawan-karyawan memiliki

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP Badan Nasional Sertifikasi Profesi Republik Indonesia Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 13/BNSP.218/XII/2013 Tentang PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 39 BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 4.1 Analisa terhadap Fungsi Personalia Pada bagian ini, akan dipaparkan hasil analisa atas fungsi

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL I. UMUM Dalam rangka mewujudkan PNS yang handal, profesional, dan bermoral sebagai penyelenggara

Lebih terperinci

Soal Quiz/Latihan. Mata Kuliah Pengantar Sertifikasi Profesi (DTG3J2) Sifat ujian : Open Book, Open Note, Open Computer/HP/Gadget.

Soal Quiz/Latihan. Mata Kuliah Pengantar Sertifikasi Profesi (DTG3J2) Sifat ujian : Open Book, Open Note, Open Computer/HP/Gadget. Soal Quiz/Latihan Mata Kuliah Pengantar Sertifikasi Profesi (DTG3J2) Sifat ujian : Open Book, Open Note, Open Computer/HP/Gadget Waktu : 60 menit 1. Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL POLITEKNIK LP3I JAKARTA TAHUN 2016 ii iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv Bab I Penjelasan Umum... 2 A. Definisi dan

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar Kata Pengantar Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang atas izinnya revisi Pedoman Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), yaitu Pedoman KNAPPP

Lebih terperinci

PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI MODUL 5 PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI APA YANG ANDA KETAHUI? PEKERJAAN? PROFESI? PROFESIONAL? PROFESIONALISME? ETIKA PROFESI? KODE ETIK? BEBERAPA TERMINOLOGI PEKERJAAN Kodrat manusia untuk bertahan

Lebih terperinci

AMIK MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil tahun 2008/2009

AMIK MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil tahun 2008/2009 AMIK MDP Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil tahun 2008/2009 APLIKASI PENGELOLAAN PROYEK PADA PERUSAHAAN CV. TELADAN INDAH Anggan Ferryano 2005110031 Andhy Mulya

Lebih terperinci

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

SUB BIDANG PEMELIHARAAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI ASESOR KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI

Lebih terperinci

Dosen Pengampu Anisa Ulya Darajat ST., MT

Dosen Pengampu Anisa Ulya Darajat ST., MT Dosen Pengampu Anisa Ulya Darajat ST., MT Profesionalisme Kerja Dalam Bidang Umum dan Bidang IT Nama Kelompok : Putra Valentine M1A114009 Dini Khusnul Yaqin M1A114010 Mayudha Pratama M1A114014 Ihwan Ramadhan

Lebih terperinci

KUESIONER EVALUASI DAN PEMETAAN IMPLEMENTASI E-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI

KUESIONER EVALUASI DAN PEMETAAN IMPLEMENTASI E-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI Kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai Implementasi E-learning di Perguruan Tinggi Indonesia dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran dan kualitas output. E-learning

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai pengumpulan data awal pengembangan sistem perpustakaan digital berbasis web, penyusunan instrumen wawancara, wancara dan analisis hasil wawancara mengenai

Lebih terperinci

Pertemuan 4. Pembahasan. 1. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 2. Pengembang Sistem ( System Developer ) 3. Specialist Support

Pertemuan 4. Pembahasan. 1. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 2. Pengembang Sistem ( System Developer ) 3. Specialist Support Pertemuan 4 Pembahasan 1. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 2. Pengembang Sistem ( System Developer ) 3. Specialist Support 1 Model SEARCC untuk pembagian job dalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi

Lebih terperinci

RPOPOSAL SISTEM SISTEM APLIKASI PENERBITAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR PRODUSEN (API-P) BKPM BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

RPOPOSAL SISTEM SISTEM APLIKASI PENERBITAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR PRODUSEN (API-P) BKPM BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL RPOPOSAL SISTEM SISTEM APLIKASI PENERBITAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR PRODUSEN (API-P) BKPM BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 1 Contents 1 TENTANG ORGANISASI DAN LATAR BELAKANG... 3 2 PERMASALAHAN... 4 3 RUMUSAN

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA KEBUTUHAN dan TUJUAN SISTEM

BAB 3. ANALISA KEBUTUHAN dan TUJUAN SISTEM BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN dan TUJUAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan PT.Lifelong Leraning pertama kali berdiri pada tanggal 23 Oktober 2003 bertempat di Wisma Bisnis Indonesia Jln. Letjen S.Parman Kav.12 Lt.14

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Gambaran Umum Sistem aplikasi lelang proyek pengadaan barang atau jasa berbasis web pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara secara umum merupakan alat untuk membantu

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA LABORATORIUM NAMA : NURLAILATUL KHAIRIAH : 51402A0027

TUGAS MAKALAH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA LABORATORIUM NAMA : NURLAILATUL KHAIRIAH : 51402A0027 TUGAS MAKALAH PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA LABORATORIUM NAMA : NURLAILATUL KHAIRIAH NIM : 51402A0027 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan laboratorium berperan sangat penting

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.226.00. Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan

Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan BUKU

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENYIAPAN PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu.

BAB III LANDASAN TEORI. melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Neuschel (1976), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG MANDOR PEKERJAAN TANAH Pemeriksaan, Pengukuran dan Pelaporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Tanah BUKU INFORMASI 2011 K E M E N T E R I A

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 42/Permentan/SM.200/8/2016 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI

AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI AUDIT MUTU INTERNAL AUDIT MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI JL. RAYA TANJUNG BARAT NO. 11 PS. MINGGU JAKARTA SELATAN TELP. 021 781 7823, 781 5142 FAX. -21 781 5144

Lebih terperinci

MENGEVALUASI STATUS SISTEM TIK.JK

MENGEVALUASI STATUS SISTEM TIK.JK MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MENGEVALUASI STATUS SISTEM BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

Silabus Program Online Training With Expert Personal Coach

Silabus Program Online Training With Expert Personal Coach Silabus Program Online Training With Expert Personal Coach 2018 Operation Management Manajemen sediaan Manajemen pergudangan Praktis menyusun SOP Manajemen proyek Manajemen Sediaan Menjawab masalah apa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PENYELENGGARA PEMERINTAHAN DALAM NEGERI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Lebih terperinci

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung

Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung Bab 9 - Project Human Resource Management Sumber: PMBOK 2000, Diterjemahkan oleh Mahasiswa STMIK Mardira Indonesia, Bandung Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) suatu Proyek termasuk proses yang diperlukan

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASIONAL

MANAJEMEN OPERASIONAL MANAJEMEN OPERASIONAL SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENDAHULUAN Subsistem yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan

Lebih terperinci