MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI"

Transkripsi

1 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : FKK.MP I BUKU INFORMASI

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I PENDAHULUAN Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Penjelasan Materi Pelatihan Pengakuan Kompetensi Terkini Pengertian-pengertian / Istilah... 4 BAB II STANDAR KOMPETENSI Peta Paket Pelatihan Pengertian Standar Kompetensi Unit Kompetensi yang Dipelajari... 7 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan BAB IV KEGIATAN AKHIR PRODUKSI Umum Teknik mematikan komponen penyalur aspal Teknik mematikan komponen penyalur filler Teknik mematikan komponen penyalur agregat Pemeriksaan akhir produksi Pembuatan laporan pekerjaan BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI Sumber Daya Manusia Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi) Peralatan/Mesin dan Bahan Halaman: 1 dari 69

3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Pelatihan berbasis kompetensi Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja Kompeten di tempat kerja Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat dijadikan panduan pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi yang lebih menekankan kepada peran aktif peserta pelatihan dalam meningkatkan seluruh aspek kemampuan yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta pelatihan Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri. 1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang instruktur. 2) Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih Isi Materi Pelatihan 1) Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan. 2) Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Halaman: 2 dari 69

4 c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja. 3) Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. e. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik. f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan Penerapan Materi Pelatihan 1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah: a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan. c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/ tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja. 2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah: a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja. c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja. d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja. e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih Pengakuan Kompetensi Terkini Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency- RCC) Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan Persyaratan Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, karena telah: Halaman: 3 dari 69

5 1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau 2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau 3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama Pengertian-Pengertian/Istilah Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan Standarisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu Penilaian/Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang Halaman: 4 dari 69

6 didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional. Halaman: 5 dari 69

7 BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1. Peta Paket Pelatihan Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Melakukan kegiatan akhir produksi - Kode Unit, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu: Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja; Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L); Pelaksanaan Pemeliharaan Harian Mesin Pencampur Aspal; Teknik Menghidupkan Komponen Mesin Pencampur Aspal; Teknik Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal untuk Menyalurkan Aspal Teknik Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal untuk Menyalurkan Agregat dan Filler Teknik Memroduksi Campuran Aspal Panas (Hot mix) Pengertian Standar Kompetensi Unit Kompetensi Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu Unit kompetensi yang akan dipelajari Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah Melakukan kegiatan akhir produksi Durasi/waktu pelatihan Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu Kesempatan untuk menjadi kompeten Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali. Halaman: 6 dari 69

8 2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan. Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal teknik memroduksi campuran aspal panas (hot mix) Judul Unit : Melakukan kegiatan akhir produksi Kode Unit : Deskripsi Unit Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan kegiatan akhir produksi Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 1. Mematikan komponen penyalur aspal sesuai dengan 1.1 Katup tiga arah (three way valve) diperiksa sesuai dengan. 1.2 Katup tiga arah (three way valve) ditutup sesuai dengan. 1.3 Sisa aspal dalam pipa penyalur aspal dialirkan ke dalam tangki atau sisa aspal dalam pipa penyalur dialirkan dengan minyak panas ke dalam tangki khusus. 1.4 Nozzle penyemprot aspal dibersihkan sesuai dengan. 1.5 Pompa penyalur aspal dimatikan setelah pipa penyalur aspal dibersihkan. 2. Mematikan komponen penyalur filler sesuai dengan 3. Mematikan komponen penyalur agregat sesuai dengan 2.1 Filler elevator dimatikan sesuai dengan. 2.2 Screw conveyor storage filler dimatikan (bila dilengkapi). 2.3 Komponen penyalur filler dibersihkan dari debu atau filler yang masih melekat. 3.1 Komponen cold conveyor dimatikan sesuai dengan Dryer dimatikan setelah burner pada dryer dan belt conveyor (penghubung cold conveyor ke dryer) dimatikan sesuai dengan. 3.3 Vibrating screen dimatikan setelah hot elevator dimatikan sesuai dengan. Halaman: 7 dari 69

9 Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria ) 3.4 Mixer dimatikan setelah material dalam hotbin dikosongkan melalui mixer sesuai dengan. 3.5 Pompa air dimatikan setalah exhaust fan dan dust collector dimatikan sesuai dengan. 4. Melakukan pemeriksaan akhir sesuai dengan 5. Membuat laporan pekerjaan 4.1 Kompresor dimatikan sesuai dengan. 4.2 Ruang operator diperiksa sesuai dengan dari kemungkinan adanya kotoran dan material yang mudah terbakar. 4.3 Komponen mesin pencampur aspal dibersihkan dari kemungkinan adanya material yang tersisa sesuai dengan. 4.4 Kondisi lingkungan diperiksa sesuai dengan dari kemungkinan adanya potensi kecelakaan kerja atau pencemaran selama waktu tunggu. 5.1 Data/hasil pencatatan terkait dengan pelaksanaan tugas, K3 dan lingkungan hidup dikompilasi dan diperiksa sesuai dengan. 5.2 Kompilasi bahan laporan diperiksa kebenaran dan kelengkapan materinya. 5.3 Laporan kegiatan pelaksanaan tugas dibuat pada formulir yang telah ditetapkan berdasarkan hasil pencatatan. 5.4 Laporan pelaksanaan K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan dibuat sesuai dengan. 5.5 Laporan kegiatan pelaksanaan tugas, K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan diperiksa kembali sebelum dikirimkan sesuai dengan Batasan Variabel a. Kontek Variabel 1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam kelompok kerja untuk menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan dan pembuatan laporan kekerjaan setelah selesai mengoperasikan mesin pencampur aspal; 2) Unit kompetensi ini dilakukan setelah selesai mengoperasikan mesin pencampur aspal dalam memroduksi campuran aspal panas; 3) Unit kompetensi ini diterapkan di tempat kerja dengan dukungan ketersediaan bahan pelumas, buku petunjuk pemeliharaan dan standard tools yang selalu tersimpan di unit alat; Halaman: 8 dari 69

10 4) Unit kompetensi ini diterapkan untuk mesin pencampur aspal tipe batch dalam kondisi lingkungan yang mendukung. b. Perlengkapan yang diperlukan 1) Alat: a) Mesin pencampur aspal, selesai dioperasikan; b) Tools untuk pemeliharaan harian antara lain: - Standard tools untuk mesin pencampur aspal; - Pompa gemuk (grease gun) - Alat pembersih material yang menempel c) Alat Pelindung Diri (APD); d) Alat Pengaman Kerja (APK). 2) Bahan: a) Surat Perintah Kerja dan Job Mix Formula; b) Material produksi; c) Bahan bakar; d) Gemuk (grease); e) Minyak pelumas (untuk penambahan); f) Buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian mesin pencampur aspal; g) Daftar simak (check list) laporan pemeliharaan; c. Tugas-tugas yang harus dilakukan : 1) Mematikan komponen penyalur aspal sesuai dengan ; 2) Mematikan komponen penyalur filler sesuai dengan ; 3) Mematikan komponen penyalur agregat sesuai dengan ; 4) Melakukan pemeriksaan akhir sesuai dengan ; 5) Membuat laporan pekerjaan. d. Peraturan-peraturan yang diperlukan 1) Undang-undang tentang Keselamatan Kerja dan peraturan lainnya terkait dengan keselamatan kerja; 2) Undang-undang tentang Lingkungan Hidup dan peraturan lainnya terkait dengan pencegahan pencemaran lingkungan; 3) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Mesin Pencampur Aspal; 4) Manual Pemeriksaan Unit Pencampur Aspal Panas (Asphal Mixing Plant) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Depertemen Pekerjaan Umum Panduan Penilaian a. Penjelasan Pengujian 1) Prosedur penilaian Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat Halaman: 9 dari 69

11 kerja atau secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja dengan menggunakan metode uji yang tepat untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. 2) Tempat Lokasi kerja atau tempat pelatihan (training ground) yang memenuhi syarat. 3) Penguasaan unit kompetensi sebelumnya : FKK.MP : Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat kerja; FKK.MP : Menerapkan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja; FKK.MP : Melakukan pemeliharaan mesin pencampur aspal; FKK.MP : Menghidupkan komponen mesin pencampur aspal sesuai dengan. FKK.MP : Mengoperasikan mesin mesin pencampur aspal untuk menyalurkan aspal sesuai dengan. FKK.MP : Mengoperasikan mesin pencampur aspal untuk menyalurkan agregat dan filler sesuai dengan. FKK.MP : Melakukan pencampuran agregat, filler dan aspal dalam mixer untuk memroduksi campuran aspal panas (hot mix). 4) Keterkaitan dengan kompetensi lain: - b. Kondisi Pengujian 1) Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan kegiatan mematikan komponen penyalur aspal, komponen penyalur filler dan komponen penyalur agregat sesuai dengan serta membuat laporan pekerjaan, yang merupakan bagian dari pekerjaan pengoperasian mesin pencampur aspal untuk memroduksi campuran aspal panas (hot mix); 2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis dan demonstrasi/praktek; 3) Penilaian dapat dilaksanakan secara simulasi di tempat pelatihan (training ground) dan atau di tempat kerja. Halaman: 10 dari 69

12 c. Pengetahuan yang diperlukan: 1) Komunikasi; 2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L); 3) Struktur dan fungsi komponen utama mesin pencampur aspal; 4) Pedoman Pemeliharaan dan Pengoperasian (Operation and Maintenance Manual) Mesin Pencampur Aspal; 5) Pengetahuan material campuran aspal panas; 6) Pengoperasian komputer; 7) Matematika; 8) Sistem pelaporan. d. Keterampilan yang dibutuhkan : 1) Melakukan komunikasi dengan benar di tempat kerja; 2) Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan selama melakukan pemeliharaan mesin pencampur aspal; 3) Mematikan komponen penyalur aspal sesuai dengan ; 4) Mematikan komponen penyalur filler sesuai dengan ; 5) Mematikan komponen penyalur agregat sesuai dengan ; 6) Melakukan pemeriksaan akhir sesuai dengan ; 7) Membuat laporan pekerjaan. e. Aspek Kritis 1) Kecermatan dalam mematikan komponen penyalur aspal sesuai dengan ; 2) Kecermatan dalam mematikan komponen penyalur filler sesuai dengan ; 3) Kecermatan dalam mematikan komponen penyalur agregat sesuai dengan ; 4) Ketelitian dalam melakukan pemeriksaan akhir sesuai dengan ; 5) Kedisiplinan dalam membuat laporan pekerjaan Kompetensi Kunci No Kompetensi Kunci Tingkat 1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1 Halaman: 11 dari 69

13 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1. Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara mandiri, artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat Persiapan/perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang harus diikuti. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki. d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Permulaan dari proses pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar. b. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan yang telah dimiliki Pengamatan terhadap tugas praktik a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan selama pengamatan Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh Penilaian Melaksanakan tugas terkait penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan Halaman: 12 dari 69

14 3.2. Metode Pelatihan Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar Belajar Berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan penjelasan tentang penyusunan strategi pembelajaran, termasuk di dalamnya metode pelatihan yang disarankan, media yang digunakan, session plan, dan strategi penilaian dari setiap penugasan yang diberikan kepada seorang peserta pelatihan. Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan: Unit Kompetensi Elemen Kompetensi 1 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja Melakukan kegiatan akhir produksi Mematikan komponen penyalur aspal sesuai dengan Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif Katup tiga arah (three way valve) diperiksa sesuai dengan 1) Dapat menjelaskan pemeriksaan katup tiga arah Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu memeriksa katup tiga arah (three way 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik memeriksa katup tiga arah (three 1. Menjelaskan pemeriksaan katup tiga arah. 2. Menjelaskan untuk memeriksa posisi bukaan katup tiga arah. 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Peraturan 5 Halaman: 13 dari 69

15 (three way valve) 2) Harus mampu memeriksa posisi bukaan katup tiga arah sesuai dengan 3) Mampu menentukan valve) sesuai dengan way valve) sesuai dengan 3. Menjelaskan serta menunjukkan untuk menentukan posisi bukaan katup tiga arah untuk penyaluran atau sirkulasi aspal panas. K3L posisi bukaan katup tiga arah untuk penyaluran atau sirkulasi aspal panas 4. Diskusi kelompok : pemeriksaan katup tiga arah. pemeriksaan posisi bukaan katup tiga arah. penentuan posisi bukaan katup tiga arah untuk penyaluran atau sirkulasi aspal panas 5. Mendemonstrasikan: - Pemeriksaan posisi bukaan katup tiga arah - Pelaksanaan untuk menentukan posisi bukaan katup tiga arah untuk penyaluran atau sirkulasi 15* 25*** 1.2 Katup tiga arah (three way valve) ditutup sesuai dengan 1) Dapat menjelaskan penutupan katup tiga arah 2) Harus mampu mengatur posisi katup tiga arah untuk menutup penyaluran aspal sesuai dengan 3) Mampu memposisikan bukaan katup tiga arah untuk sirkulasi atau pembersihan pipa sirkulasi aspal Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu menutup katup tiga arah (three way valve) sesuai dengan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik menutup katup tiga arah (three way valve) sesuai dengan aspal panas 1. Menjelaskan penutupan katup tiga arah. 2. Menjelaskan pengaturan posisi katup tiga arah untuk menutup penyaluran aspal. 3. Menjelaskan memposisikan bukaan katup tiga arah untuk sirkulasi atau pembersihan pipa sirkulasi aspal. 4. Diskusi kelompok : penutupan katup tiga arah. pengaturan posisi katup tiga arah untuk menutup penyaluran aspal. pelaksanaan memposisikan bukaan katup tiga arah untuk sirkulasi atau pembersihan pipa sirkulasi aspal 5. Mendemonstrasikan: - Pengaturan posisi katup tiga arah untuk menutup penyaluran aspal 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 5 15* 25*** Halaman: 14 dari 69

16 Memposisikan bukaan katup tiga arah untuk sirkulasi atau pembersihan pipa sirkulasi aspal 1.3 Sisa aspal dalam pipa penyalur aspal dialirkan ke dalam tangki atau sisa aspal dalam pipa penyalur dialirkan dengan minyak panas ke dalam tangki khusus 1) Dapat menjelaskan pembersihan sisa aspal dalam pipa penyalur aspal 2) Harus mampu melakukan pembersihan pipa penyalur aspal dengan mengalirkan aspal panas ke dalam tangki sesuai dengan 3) Harus mampu melakukan pembersihan pipa penyalur aspal dengan minyak bakar sesuai dengan untuk mesin pencampur aspal tanpa oil heater 1.4 Nozzle penyemprot aspal dibersihkan sesuai dengan 1) Dapat menjelaskan pembersihan nozzle penyemprot aspal 2) Mampu mengalirkan minyak bakar panas ke dalam kotak penimbang Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mengalirkan sisa aspal dalam pipa penyalur aspal ke dalam tangki atau sisa aspal dalam pipa penyalur dialirkan dengan minyak panas ke dalam tangki khusus Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu membersihkan nozzle penyemprot aspal sesuai dengan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik mengalirkan sisa aspal dalam pipa penyalur aspal ke dalam tangki atau sisa aspal dalam pipa penyalur dialirkan dengan minyak panas ke dalam tangki khusus 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik membersihkan nozzle penyemprot aspal sesuai dengan 1. Menjelaskan pembersihan sisa aspal dalam pipa penyalur aspal. 2. Menjelaskan untuk melakukan pembersihan pipa penyalur aspal dengan mengalirkan aspal panas ke dalam tangki. 3. Menjelaskan untuk melakukan pembersihan pipa penyalur aspal dengan minyak bakar untuk mesin pencampur aspal tanpa oil heater 4. Diskusi kelompok : pembersihan sisa aspal dalam pipa penyalur aspal. pembersihan pipa penyalur aspal dengan mengalirkan aspal panas ke dalam tangki. pembersihan pipa penyalur aspal dengan minyak bakar untuk mesin pencampur aspal tanpa oil heater 5. Mendemonstrasikan: - Pembersihan pipa penyalur aspal dengan mengalirkan aspal panas ke dalam tangki - Pembersihan pipa penyalur aspal dengan minyak bakar untuk mesin pencampur aspal tanpa oil heater 1. Menjelaskan pembersihan nozzle penyemprot aspal. 2. Menjelaskan untuk mengalirkan minyak bakar panas ke dalam kotak penimbang dan surge tank. 3. Menjelaskan 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 10 20* 30*** 15 Halaman: 15 dari 69

17 dan surge tank 3) Mampu menyemprotkan minyak bakar dengan menggunakan pompa penyemprot aspal, untuk membersihkan nozzle sesuai untuk mesin pencampur aspal tanpa oil heater 4) Mampu mengoperasikan pompa penyemprot aspal untuk membersihkan nozzle pada mesin pencampur aspal dengan oil heater untuk menyemprotkan minyak bakar dengan menggunakan pom-pa penyemprot aspal untuk membersihkan nozzle pada mesin pencampur aspal tanpa oil heater. 4. Menjelaskan mengoperasikan pompa penyemprot aspal untuk membersihkan nozzle pada mesin pencampur aspal dengan oil heater. 5. Diskusi kelompok : pembersihan nozzle penyemprot aspal. mengalirkan minyak bakar panas ke dalam kotak penimbang dan surge tank. menyemprotkan minyak bakar dengan menggunakan pompa penyemprot aspal untuk membersihkan nozzle pada mesin pencampur aspal tanpa oil heater. mengoperasikan pompa penyemprot aspal untuk member-sihkan nozzle pada mesin pencampur aspal dengan oil heater. 6. Mendemonstrasikan: - Pengalirkan minyak bakar panas ke dalam kotak penimbang dan surge tank - Menyemprotkan minyak bakar dengan menggunakan pompa penyemprot aspal untuk membersihkan nozzle pada mesin pencampur aspal tanpa oil heater - Pengoperasian pompa penyemprot aspal untuk membersihkan nozzle pada mesin pencampur aspal dengan oil heater 25** 35*** Halaman: 16 dari 69

18 Pompa penyalur aspal dimatikan setelah pipa penyalur aspal dibersihkan 1) Dapat menjelaskan mematikan pompa penyalur aspal 2) Mampu mendeteksi bahwa pipa penyalur aspal telah dibersihkan dari sisa aspal dalam pipa 3) Harus mampu mematikan pompa penyalur aspal sesuai dengan Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mematikan pompa penyalur aspal setelah pipa penyalur aspal dibersihkan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan 1. Menjelaskan mematikan pompa penyalur aspal. 2. Menjelaskan serta menunjukkan untuk mendeteksi pipa penyalur aspal telah dibersihkan dari sisa aspal dalam pipa. 3. Menjelaskan serta menunjukkan untuk mematikan pompa penyalur aspal. 4. Diskusi kelompok : mematikan pompa penyalur aspal. mendeteksi pipa penyalur aspal telah dibersihkan dari sisa aspal dalam pipa. mematikan pompa penyalur aspal. 5. Mendemonstrasikan: 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 5 15* 25*** - Pendeteksian pipa penyalur aspal telah dibersihkan dari sisa aspal dalam pipa - Mematikan pompa penyalur aspal Diskusi kelompok: 90 pemeriksaan katup tiga arah (three way valve); penutupan katup tiga arah; pembersihan sisa aspal dalam pipa penyalur aspal; pembersihan nozzle penyemprot aspal; mematikan pompa penyalur aspal Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d 1.5, sebelum melaksankan kegiatan praktik Pelaksanaan praktik Mematikan komponen penyalur aspal sesuai dengan yang terdiri 140 dari kegiatan praktik: - Memeriksa katup tiga arah (three way valve); - Menutup katup tiga arah (three way valve); - Mengalirkan sisa aspal da-lam pipa penyalur aspal ke dalam tangki atau sisa aspal dalam pipa penyalur dialirkan dengan minyak panas ke da-lam tangki khusus; - Membersihkan nozzle penyemprot aspal; - Mematikan pompa penyalur aspal. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.4, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur. Elemen Kompetensi 2 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : Mematikan komponen penyalur filler sesuai dengan Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif Filler elevator dimatikan sesuai dengan 1) Dapat menjelaskan mematikan filler elevator Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mematikan filler elevator sesuai dengan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik mematikan filler elevator 1. Menjelaskan mematikan filler elevator 2. Menjelaskan untuk mendeteksi tidak tersisa filler 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman 5 Halaman: 17 dari 69

19 ) Mampu mendeteksi tidak tersisa filler dalam bucket filler elevator 3) Harus mampu mematikan filler elevator sesuai dengan sesuai dengan dalam bucket filler elevator 3. Menjelaskan untuk mematikan filler elevator 4. Diskusi kelompok : mematikan filler elevator mendeteksi filler dalam bucket filler elevator mematikan filler elevator 5. Mendemonstrasikan: - Pendeteksian tidak tersisa filler dalam bucket filler elevator - Mematikan filler pelaksanaan K3L 15* 25*** 2.2 Screw conveyor storage filler dimatikan (bila dilengkapi) 1) Dapat menjelaskan mematikan screw conveyor storage filler 2) Mampu mendeteksi tidak tersisa filler dalam screw conveyor 3) Mampu mematikan screw conveyor storage filler sesuai dengan 2.3 Komponen penyalur filler dibersihkan dari debu atau filler yang masih melekat 1) Dapat menjelaskan kegiatan pembersihan komponen penyalur filler Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mematikan screw conveyor storage filler (bila dilengkapi) Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu membersihkan komponen penyalur filler dari debu atau filler yang 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik mematikan screw conveyor storage filler (bila dilengkapi) 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik membersihkan komponen penyalur elevator 1. Menjelaskan mematikan screw conveyor storage filler. 2. Menjelaskan untuk mendeteksi tidak tersisa filler dalam screw conveyor. 3. Menjelaskan untuk mematikan screw conveyor storage filler. 4. Diskusi kelompok : mematikan screw conveyor storage filler. mendeteksi filler dalam screw conveyor. mematikan screw conveyor storage filler. 5. Mendemostrasikan: - Pendeteksian tidak tersisa filler dalam screw conveyor - Mematikan screw conveyor storage filler 1. Menjelaskan pembersihan komponen penyalur filler. 2. Menjelaskan untuk memeriksa kondisi komponen penyalur filler dari 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 5 15* 25*** 5 Halaman: 18 dari 69

20 ) Mampu memeriksa kondisi komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat 3) Harus mampu membersihkan komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat secara tertib dan teliti. masih melekat filler dari debu atau filler yang masih melekat debu atau filler yang masih melekat. 3. Menjelaskan untuk membersihkan komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat. 4. Diskusi kelompok : pembersihan komponen penyalur filler. pemeriksaan kondisi komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat. membersihkan komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat. 5. Mendemonstrasikan: 15* 25*** - Pemeriksaan kondisi komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat - Pembersihkan komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat Diskusi kelompok: 45 mematikan filler elevator; mematikan screw conveyor storage filler - Kegiatan pembersihan komponen penyalur filler. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d 2.3, sebelum melaksankan kegiatan praktik Pelaksanaan praktik Mematikan komponen penyalur filler sesuai dengan yang terdiri 75 dari kegiatan praktik: - Mematikan filler elevator; - Mematikan screw conveyor storage filler (bila dilengkapi); - Membersihkan komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d KUK 2.3, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur. Elemen Kompetensi 3 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : Mematikan komponen penyalur agregat sesuai dengan Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif Komponen cold conveyor dimatikan sesuai dengan 1) Dapat menjelaskan teknik mematikan cold conveyor 2) Harus mampu mematikan cold Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mematikan komponen cold conveyor sesuai dengan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik mematikan komponen cold conveyor sesuai 1. Menjelaskan mematikan cold conveyor 2. Menjelaskan untuk mematikan cold feeder atau menutup gate cod bin 3. Menjelaskan prose- 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 15 Halaman: 19 dari 69

21 feeder atau menutup gate cold bin sesuai dengan 3) Mampu memeriksa sabuk (belt) cold conveyor dari kemungkinan adanya agregat yang tersisa 4) Harus mampu mematikan cold conveyor sesuai dengan dengan dur untuk memeriksa sabuk cold conveyor dari kemungkinan adanya agregat yang tersisa 4. Menjelaskan untuk mematikan cold conveyor 5. Diskusi kelompok : mematikan cold conveyor mematikan cold feeder atau menutup gate cod bin pemeriksaan sabuk cold conveyor dari kemungkinan adanya agregat yang tersisa mematikan cold conveyor 6. Mendemonstrasikan: - Mematikan cold feeder atau menutup gate cod bin - Memeriksa sabuk cold conveyor dari kemungkinan adanya agregat yang tersisa - Mematikan cold 25* 35*** 3.2 Dryer dimatikan setelah burner pada dryer dan belt conveyor (penghubung cold conveyor ke dryer) dimatikan sesuai dengan 1) Dapat menjelaskan mematikan dryer 2) Mampu memeriksa sabuk (belt) pada belt conveyor (penghubung cold conveyor ke dryer) dari kemungkinan adanya agregat yang masih tersisa 3) Mampu memeriksa dryer untuk memastikan tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mematikan dryer setelah burner pada dryer dan belt conveyor (penghubung cold conveyor ke dryer) dimatikan sesuai dengan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik mematikan dryer setelah burner pada dryer dan belt conveyor (penghubung cold conveyor ke dryer) dimatikan sesuai dengan conveyor 1. Menjelaskan mematikan dryer 2. Menjelaskan untuk memeriksa sabuk pada belt conveyor dari kemungkinan adanya agregat yang masih tersisa 3. Menjelaskan untuk memeriksa dryer untuk memastikan tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer 4. Menjelaskan untuk mematikan dryer burner 5. Menjelaskan mematikan belt conveyor 6. Menjelaskan 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 15 Halaman: 20 dari 69

22 ) Harus mampu mematikan dryer burner sesuai dengan 5) Harus mampu mematikan belt conveyor sesuai dengan 6) Mampu melakukan pendinginan dryer sesuai dengan 7) Harus mampu mematikan dryer sesuai dengan untuk melakukan pendinginan dryer 7. Menjelaskan mematikan dryer 8. Diskusi kelompok : mematikan dryer pelaksanaan untuk memeriksa sabuk pada belt conveyor dari kemungkinan adanya agregat yang masih tersisa pelaksanaan untuk memeriksa dryer untuk memas-tikan tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer mematikan dryer burner mematikan belt conveyor pelaksanaan untuk melakukan pendinginan dryer mematikan dryer 9. Mendemonstrasikan: - Pemeriksaan sabuk pada belt conveyor dari kemungkinan adanya agregat yang masih tersisa - Pemeriksa dryer untuk memastikan tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer - Mematikan dryer burner - Mematikan belt conveyor - Melakukan pendinginan dryer 25* 35*** 3.3 Vibrating screen dimatikan setelah hot elevator dimatikan sesuai dengan 1) Dapat menjelaskan mematikan vibrating screen 2) Mampu mendeteksi tidak terdapat agregat yang masuk dari hot elevator ke Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mematikan vibrating screen setelah hot elevator dimatikan sesuai dengan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik mematikan vibrating screen setelah hot elevator dimatikan sesuai dengan - Mematikan dryer 1. Menjelaskan mematikan vibrating screen 2. Menjelaskan untuk mendeteksi tidak terdapat agregat yang masuk dari hot elevator ke dalam vibrating screen 3. Menjelaskan 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 10 Halaman: 21 dari 69

23 dalam vibrating screen 3) Mampu mendeteksi tidak terdapat agregat yang tersisa dalam vibrating screen 4) Harus mampu mematikan hot elevator sesuai dengan 5) Harus mampu mematikan vibrating screen sesuai dengan untuk mendeteksi tidak terdapat agregat yang tersisa dalam vibrating screen 4. Menjelaskan untuk mematikan hot elevator 5. Menjelaskan untuk mematikan vibrating screen 6. Diskusi kelompok : mematikan vibrating screen pelaksanaan untuk mendeteksi tidak terdapat agregat yang masuk dari hot elevator ke dalam vibrating screen pelaksanaan untuk mendeteksi tidak terdapat agregat yang tersisa dalam vibrating screen mematikan hot elevator mematikan vibrating screen 7. Mendemonstrasikan: - Pendeteksian tidak terdapat agregat yang masuk dari hot elevator ke dalam vibrating screen - Pendeteksian tidak terdapat agregat yang tersisa dalam vibrating screen - Mematikan hot elevator - Mematikan 20* 30*** 3.4 Mixer dimatikan setelah material dalam hotbin dikosongkan melalui mixer sesuai dengan. 1) Dapat menjelaskan mematikan mixer. 2) Mampu menyalurkan agregat yang tersisa dalam hot bin ke dalam mixer. 3) Mampu mendeteksi dalam hot bin tidak Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mematikan mixer setelah material dalam hotbin dikosongkan melalui mixer sesuai dengan. 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik mematikan mixer setelah material dalam hotbin dikosongkan melalui mixer sesuai dengan vibrating screen 1. Menjelaskan mematikan mixer 2. Menjelaskan penyaluran agregat yang tersisa dalam hot bin ke dalam mixer 3. Menjelaskan untuk mendeteksi dalam hot bin tidak tersisa agregat 4. Menjelaskan untuk melakukan 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 15 Halaman: 22 dari 69

24 tersisa agregat. 4) Harus mampu melakukan pembersihan mixer dengan mengoperasikan mixer yang terisi sisa agregat, filler dan aspal secara cermat dan teliti. 5) Mampu menuangkan campuran yang tidak terpakai keluar dari mixer. 6) Harus mampu mematikan mixer sesuai dengan. pembersihan mixer dengan mengoperasikan mixer yang terisi sisa agregat, filler dan aspal secara cermat dan teliti 5. Menjelaskan untuk menuangkan campuran yang tidak terpakai keluar dari mixer. 6. Menjelaskan untuk mematikan mixer 7. Diskusi kelompok : mematikan mixer penyaluran agregat yang tersisa dalam hot bin ke dalam mixer pelaksanaan untuk mendeteksi dalam hot bin tidak tersisa agregat pembersihan mixer dengan mengoperasikan mixer yang terisi sisa agregat, filler dan aspal secara cermat dan teliti pelaksanaan untuk menuangkan campuran yang tidak terpakai keluar dari mixer. dan menunjukkan untuk mematikan mixer 8. Mendemonstrasikan: - Penyaluran agregat yang tersisa dalam hot bin ke dalam mixer - Pendeteksian dalam hot bin tidak tersisa agregat - pembersihan mixer dengan mengoperasikan mixer yang terisi sisa agregat, filler dan aspal - Menuangkan campuran yang tidak terpakai keluar dari mixer 25* 35*** 3.5 Pompa air dimatikan setelah exhaust fan dan dust collector dimatikan sesuai Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok - Mematikan mixer 1. Menjelaskan mematikan pompa air dan dust collector 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengopera- 15 Halaman: 23 dari 69

25 dengan. 1) Dapat menjelaskan mematikan pompa air dan dust mampu mematikan pompa air setelah exhaust fan dan dust collector 3. Praktik mematikan pompa air setelah exhaust fan dan 2. Menjelaskan untuk mendeteksi tidak terlihat gas buang keluar dari sian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L collector 2) Mampu mendeteksi tidak terlihat gas buang keluar dari cerobong asap. 3) Harus mampu mematikan exhaust fan dan dust collector sesuai dengan. 4) Harus mampu mematikan pompa air sesuai dengan. dimatikan sesuai dengan. dust collector dimatikan sesuai dengan cerobong asap 3. Menjelaskan untuk mematikan exhaust fan dan dust collector. 4. Menjelaskan untuk mematikan pompa air. 5. Diskusi kelompok : mematikan pompa air dan dust collector pelaksanaan untuk mendeteksi tidak terlihat gas buang keluar dari cerobong asap mematikan exhaust fan dan dust collector. mematikan pompa air. 6. Mendemonstrasikan: 25* 35*** - Pendeteksian tidak terlihat gas buang keluar dari cerobong asap - Mematikan exhaust fan dan dust collector - Mematikan pompa air Diskusi kelompok: 120 mematikan cold conveyor; mematikan dryer; mematikan vibrating screen; mematikan mixer; mematikan pompa air dan dust collector. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 3.1 s.d 3.5, sebelum melaksankan kegiatan praktik Pelaksanaan praktik Mematikan komponen penyalur agregat sesuai dengan yang 170 terdiri dari kegiatan praktik: - Mematikan komponen cold conveyor; - Mematikan dryer setelah burner pada dryer dan belt conveyor (penghubung cold conveyor ke dryer) dimatikan; - Mematikan vibrating screen setelah hot elevator dimatikan; - Mematikan mixer setelah material dalam hotbin dikosongkan melalui mixer; - Mematikan pompa air setelah exhaust fan dan dust collector dimatikan. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 3.1 s.d KUK 3.5, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur. Elemen Kompetensi 4 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : Melakukan pemeriksaan akhir sesuai dengan Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif Halaman: 24 dari 69

26 Kompresor dimatikan sesuai dengan 1) Dapat menjelaskan mematikan kompresor 2) Mampu menentukan semua komponen tidak memerlukan bantuan gerakan sistem pneumatik 3) Mampu membebaskan tekanan udara dalam setiap cylinder gate (katup silinder) 4) Mampu membuang udara bertekanan dari tangki kompresor 5) Harus mampu mematikan kompresor sesuai dengan Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mematikan kompresor sesuai dengan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik mematikan kompresor sesuai dengan 1. Menjelaskan mematikan kompresor 2. Menjelaskan untuk menentukan semua komponen tidak memerlukan bantuan gerakan sistem pneumatik 3. Menjelaskan membebaskan tekanan udara dalam setiap cylinder gate (katup silinder) 4. Menjelaskan untuk membuang udara bertekanan dari tangki kompresor 5. Menjelaskan untuk mematikan kompresor 6. Diskusi kelompok : mematikan kompresor pelaksanaan untuk menentukan semua komponen tidak memerlukan bantuan gerakan sistem pneumatik pelaksanaan membebaskan tekanan udara dalam setiap cylinder gate (katup silinder) pelaksanaan untuk membuang udara bertekanan dari tangki kompresor mematikan kompresor 7. Mendemonstrasikan: - Langkah untuk menentukan semua komponen tidak memerlukan bantuan gerakan sistem pneumatik - Langkah untuk membebaskan tekanan udara dalam setiap cylinder gate (katup silinder) - Membuang udara bertekanan dari tangki kompresor 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 10 20* 30*** Halaman: 25 dari 69

27 Mematikan kompresor 4.2 Ruang operator diperiksa sesuai dengan dari kemungkinan adanya kotoran dan material yang mudah terbakar 1) Dapat menjelaskan pembersihan ruang operator 2) Mampu memeriksa ruang operator dari kemungkinan adanya bahan yang dapat menimbulkan bahaya. 3) Mampu memeriksa panel listrik dalam kondisi tidak diaktifkan. 4) Mampu membersihkan ruang operator dari semua bahan yang dapat menimbulkan bahaya. 5) Mampu mencatat kelainan selama proses mematikan komponen mesin pencampur aspal. Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu memeriksa ruang operator sesuai dengan dari kemungkinan adanya kotoran dan material yang mudah terbakar 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik memeriksa ruang operator sesuai dengan dari kemungkinan adanya kotoran dan material yang mudah terbakar 1. Menjelaskan pembersihan ruang operator 2. Menjelaskan untuk memeriksa ruang operator dari kemungkinan adanya bahan yang dapat menimbulkan bahaya 3. Menjelaskan untuk memeriksa panel listrik dalam kondisi tidak diaktifkan. 4. Menjelaskan untuk membersihkan ruang operator dari semua bahan yang dapat menimbulkan bahaya. 5. Menjelaskan untuk mencatat kelainan selama proses mematikan komponen mesin pencampur aspal. 6. Diskusi kelompok : pembersihan ruang operator pemeriksaan ruang operator dari kemungkinan adanya bahan yang dapat menimbulkan bahaya pemeriksaan panel listrik dalam kondisi tidak diaktifkan. pelaksanaan untuk membersihkan ruang operator dari semua bahan yang dapat menimbulkan bahaya. pencatatan kelainan selama proses mematikan komponen mesin pencampur aspal. 7. Mendemonstrasikan: - Pemeriksaan ruang operator dari kemungkinan adanya bahan yang dapat menimbulkan bahaya - Pemeriksa panel listrik dalam kondisi tidak diaktifkan 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 10 20* 25*** Halaman: 26 dari 69

28 Pembersihan ruang operator dari semua bahan yang dapat menimbulkan bahaya - Mencatat kelainan selama proses mematikan komponen mesin pencampur aspal 4.3 Komponen mesin pencampur aspal dibersihkan dari kemungkinan adanya material yang tersisa sesuai dengan 1) Dapat menjelaskan pemeriksaan komponen mesin pencampur aspal. 2) Mampu menentukan komponen pencampur aspal yang memerlukan pembersihan. 3) Mampu melakukan pembersihan komponen pencampur aspal berkerjasama dengan crew mesin pencampur aspal. 4.4 Kondisi lingkungan diperiksa sesuai dengan dari kemungkinan adanya potensi kecelakaan kerja atau pencemaran selama waktu tunggu. 1) Dapat menjelaskan Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu membersihkan komponen mesin pencampur aspal dari kemungkinan adanya material yang tersisa sesuai dengan Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu memeriksa kondisi lingkungan sesuai dengan dari 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik membersihkan komponen mesin pencampur aspal dari kemungkinan adanya material yang tersisa sesuai dengan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Praktik memeriksa kondisi lingkungan sesuai dengan 1. Menjelaskan pemeriksaan komponen mesin pencampur aspal 2. Menjelaskan untuk menentukan komponen pencam-- pur aspal yang memerlukan pembersihan 3. Menjelaskan untuk melakukan pembersihan komponen pencampur aspal berkerjasama dengan crew mesin pencampur aspal 4. Diskusi kelompok : pemeriksaan komponen mesin pencampur aspal pelaksanaan untuk menentukan komponen pencampur aspal yang memerlukan pembersihan pembersihan komponen pencampur aspal berkerjasama dengan crew mesin pencampur aspal 5. Mendemonstrasikan: - Langkah untuk menentukan komponen pencampur aspal yang memerlukan pembersihan - Melakukan pembersihan komponen pencampur aspal berkerjasama dengan crew mesin pencampur aspal 1. Menjelaskan pemeriksaan kondisi lingkungan kerja. 2. Menjelaskan untuk memeriksa kondisi lingkungan dari kemungkinan adanya potensi 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 10 20* 25*** 10 Halaman: 27 dari 69

29 pemeriksaan kondisi lingkungan kerja 2) Mampu memeriksa kondisi lingkungan dari kemungkinan adanya potensi kecelakaan kerja 3) Mampu memeriksa kondisi lingkungan dari kemungkinan adanya potensi pencemaran lingkungan. 4) Mampu melakukan tindak lanjut bila terdeteksi adanya potensi kecelakaan kerja atau pencemaran lingkungan selama waktu tunggu. kemungkinan adanya potensi kecelakaan kerja atau pencemaran selama waktu tunggu. dari kemungkinan adanya potensi kecelakaan kerja atau pencemaran selama waktu tunggu kecelakaan kerja. 3. Menjelaskan untuk memeriksa kondisi lingkungan dari kemungkinan adanya potensi pencemaran lingkungan. 4. Menjelaskan dan memberikan contoh tindak lanjut bila terdeteksi adanya potensi kecelakaan kerja atau pencemaran lingkungan selama waktu tunggu 5. Diskusi kelompok : pemeriksaan kondisi lingkungan kerja. pemeriksaan kondisi lingkungan dari kemungkinan adanya potensi kecelakaan kerja. pemeriksaan kondisi lingkungan dari kemungkinan adanya potensi pencemaran lingkungan. tindak lanjut bila terdeteksi adanya potensi kecelakaan kerja atau pencemaran lingkungan selama waktu tunggu 6. Mendemonstrasikan: 20* 25*** - Pemeriksaan kondisi lingkungan dari kemungkinan adanya potensi kecelakaan kerja - Pemeriksaan kondisi lingkungan dari kemungkinan adanya potensi pencemaran lingkungan - Memberikan contoh tindak lanjut bila terdeteksi adanya potensi kece-lakaan kerja atau pencemaran lingkungan selama waktu tunggu Diskusi kelompok: 80 mematikan kompresor; pembersihan ruang operator; pemeriksaan komponen mesin pencampur aspal; pemeriksaan kondisi lingkungan kerja. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 4.1 s.d 4.4, sebelum melaksankan kegiatan praktik Pelaksanaan praktik Melakukan pemeriksaan akhir sesuai dengan yang terdiri dari 105 kegiatan praktik: - Mematikan kompresor; - Memeriksa ruang operator sesuai dengan dari kemungkinan adanya kotoran dan material yang mudah terbakar; Halaman: 28 dari 69

30 Membersihkan komponen mesin pencampur aspal dari kemungkinan adanya material yang tersisa; - Memeriksa kondisi lingkungan sesuai dengan dari kemungkinan adanya potensi kecelakaan kerja atau pencemaran selama waktu tunggu; Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 4.1 s.d KUK 4.4, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur. Elemen Kompetensi 5 No Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : Membuat laporan pekerjaan Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif Data/ hasil pencatatan terkait dengan pelaksanaan tugas, K3 dan lingkungan hidup dikompilasi dan diperiksa sesuai dengan 1) Dapat menjelaskan tatacara pembuatan laporan 2) Mampu mengompilasi data/hasil pencatatan pelaksanaan tugas, K3 dan lingkungan 3) Mampu memeriksa kelengkapan bahan laporan berdasarkan catatan selama mengoperasikan mesin pencapur aspal. Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu mengompilasi dan memeriksa data/ hasil pencatatan terkait dengan pelaksanaan tugas, K3 dan lingkungan hidup sesuai dengan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan mengompilasi dan memeriksa data/ hasil pencatatan terkait dengan pelaksanaan tugas, K3 dan lingkungan hidup sesuai dengan 1. Menjelaskan tatacara pembuatan laporan. 2. Menjelaskan untuk mengompilasi data/hasil pencatatan pelaksanaan tugas, K3 dan lingkungan 3. Menjelaskan tata cara dan menunjuk-kan langkah pelak-sanaan untuk meme-riksa kelengkapan bahan laporan ber-dasarkan catatan selama mengopera-sikan mesin pencapur aspal 4. Diskusi kelompok : - Tatacara pembuatan laporan. pelaksanaan untuk mengompilasi data/hasil pencatatan pelaksanaan tugas, K3 dan lingkungan - Tata cara pelaksanaan untuk memeriksa kelengkapan bahan laporan berdasarkan catatan selama mengoperasikan mesin pencampur aspal 5. Memeragakan: - Pengompilasian data/hasil pencatatan pelaksanaan tugas, K3 dan lingkungan - Pemeriksaan kelengkapan bahan laporan berdasarkan catatan selama mengoperasikan mesin 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 3. Tata cara pembuatan laporan 10 20* 30*** 5.2 Kompilasi bahan laporan diperiksa kebenaran dan kelengkapan materinya. 1) Dapat menjelaskan tatacara pemeriksaan bahan laporan. Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu memeriksa kebenaran dan 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan pameriksaan kebenaran pencampur aspal 1. Menjelaskan tatacara pemeriksaan bahan laporan. 2. Menjelaskan tata cara dan menunjuk-kan langkah pelak-sanaan untuk memeriksa kebenaran data hasil 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman 5 Halaman: 29 dari 69

31 ) Mampu memeriksa kebenaran data hasil pencatatan bahan laporan. 3) Mampu memeriksa kelengkapan data bahan laporan. kelengkapan materi kompilasi bahan laporan dan kelengkapan materi kompilasi bahan laporan pencatatan bahan laporan. 3. Menjelaskan tata cara dan menunjuk-kan langkah pelaksa-naan untuk memerik-sa kelengkapan data bahan laporan 4. Diskusi kelompok : - Tatacara pemeriksaan bahan laporan. - Tata cara memeriksa kebenaran data hasil pencatatan bahan laporan. - Tata cara memeriksa kelengkapan data bahan laporan 5. Memeragakan: - Pemeriksaan kebenaran data hasil pencatatan bahan laporan - Pemeriksaan kelengkapan data pelaksanaan K3L 3. Tata cara pembuatan laporan 15* 25*** 5.3 Laporan kegiatan pelaksanaan tugas dibuat pada formulir yang telah ditetapkan berdasarkan hasil pencatatan. 1) Dapat menjelaskan tatacara pembuatan laporan pelaksanaan tugas. 2) Mampu memeriksa kelengkapan formulir laporan pelaksanaan tugas. 3) Mampu membuat laporan pelaksanaan tugas pada formulir yang telah ditetapkan. 5.4 Laporan pelaksanaan K3 dan pencegahan Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu membuat laporan kegiatan pelaksanaan tugas pada formulir yang telah ditetapkan berdasarkan hasil pencatatan. Pada akhir pembelajaran 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan pembuatan laporan kegiatan pelaksanaan tugas pada formulir yang telah ditetapkan berdasarkan hasil pencatatan 1. Ceramah 2. Diskusi/ bahan laporan 1. Menjelaskan tatacara pembuatan laporan pelaksanaan tugas. 2. Menjelaskan tata cara untuk memeriksa kelengkapan formulir laporan pelaksanaan tugas. 3. Menjelaskan tata cara untuk membuat laporan pelaksanaan tugas pada formulir yang telah ditetapkan. 4. Diskusi kelompok : - Tatacara pembuatan laporan pelaksa-naan tugas. - Tata cara dan menunjukkan untuk memeriksa kelengkapan formulir laporan pelaksanaan tugas. - Tata cara membuat laporan pelakasanaan tugas pada formulir yang telah ditetapkan. 5. Memeragakan - Pemeriksaan kelengkapan formulir - Pembuatan laporan pelaksanaan tugas 1. Menjelaskan tatacara pembuatan laporan K3 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 3. Tata cara pembuatan laporan 1. Buku Petunjuk Pemeli * 30*** 10 Halaman: 30 dari 69

32 pencemaran lingkungan dibuat sesuai dengan. 1) Dapat menjelaskan pembuatan laporan K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan. 2) Mampu memeriksa kelengkapan formulir laporan K3 dan pen-cegahan pencemaran lingkungan. 3) Mampu membuat laporan K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan pada formulir yang telah ditetapkan. sesi ini, peserta diharapkan mampu membuat laporan pelaksanaan K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan sesuai dengan. diskusi kelompok 3. Peragaan dan pencegahan pencemaran lingkungan. 2. Menjelaskan tata cara untuk memeriksa kelengkapan formulir laporan K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan. 3. Menjelaskan tata cara untuk membuat laporan K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan pada formulir yang telah ditetapkan 4. Diskusi kelompok : - Tatacara pembuatan laporan K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan. - Tata cara memeriksa kelengkapan formulir laporan K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan. - Tata cara membuat laporan K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan pada formulir yang telah ditetapkan 5. Memeragakan - Memeriksa kelengkapam formulir K3 - Pemeriksaan laporan K3 dan pencegahan pencemaran haraan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 3. Tata cara pembuatan laporan 20* 30*** 5.5 Laporan kegiatan pelaksanaan tugas, K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan diperiksa kembali sebelum dikirimkan sesuai dengan. 1) Dapat menjelaskan tatacara penyampaian laporan. 2) Mampu memeriksa kembali laporan yang telah dibuat untuk meneliti kebenaran data yang dimasukan. 3) Mampu Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu memeriksa kembali laporan kegiatan pelaksanaan tugas, K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan sebelum dikirimkan sesuai dengan. 1. Ceramah 2. Diskusi/ diskusi kelompok 3. Peragaan lingkungan 1. Menjelaskan tatacara penyampaian laporan. 2. Menjelaskan tata cara untuk memeriksa kembali laporan yang telah dibuat untuk meneliti kebenaran data yang dimasukan. 3. Menjelaskan tata cara untuk mempertanggungjawabkan semua laporan yang telah dibuat. 4. Menjelaskan tata cara untuk mengirimkan 1. Buku Petunjuk Pemeliharaan dan Pengoperasian Mesin Pencampur Aspal 2. Pedoman pelaksanaan K3L 3. Tata cara pembuatan laporan 5 Halaman: 31 dari 69

33 mempertang-gung jawabkan semua laporan yang telah dibuat. 4) Mampu mengirimkan laporan yang telah dibuat sesuai dengan. laporan yang telah dibuat. 5. Diskusi kelompok : - Tatacara penyampaian laporan. - Tata cara pemeriksaan kembali laporan yang telah dibuat untuk meneliti kebenaran data yang dimasukan. - Tata cara mempertanggungjawabkan semua laporan yang telah dibuat. - Tata cara mengirimkan laporan yang telah dibuat. 6. Peragaan : 15* 25*** - Pemeriksaan kembali laporan yang sudah dibuat - Tata cara pertanggungjawaban laporan - Tata cara pengiriman laporan Diskusi kelompok: 90 - Tatacara pembuatan laporan; - Tatacara pembuatan laporan; - Tatacara pembuatan laporan pelaksanaan tugas; - Tatacara pembuatan laporan K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan; - Tatacara penyampaian laporan. Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 5.1 s.d 5.5, sebelum melaksankan kegiatan peragaan/praktik Pelaksanaan peragaan/praktik Membuat laporan pekerjaan yang terdiri dari kegiatan peragaan/ 130 praktik: - Mengompilasi dan memeriksa data/ hasil pencatatan terkait dengan pelaksanaan tugas, K3 dan lingkungan hidup; - Memeriksa kebenaran dan kelengkapan materi kompilasi bahan laporan; - Membuat laporan kegiatan pelaksanaan tugas pada formulir yang telah ditetapkan berdasarkan hasil pencatatan; - Membuat laporan pelaksanaan K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan; - Memeriksa kembali laporan kegiatan pelaksanaan tugas, K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan sebelum dikirimkan Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 5.1 s.d KUK 5.5, dengan didahului penjelasan langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan peragaan/praktik dan contoh pembuatan laporan pekerjaan dari instruktur yang dilanjutkan dengan pelaksanaan pembuatan laporan pekerjaan untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur. Instruktur yang diusulkan untuk Materi Pelatihan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja Instruktur Teori: Instruktur Praktek: Catatan : 1. Jam pelajaran indikatif dalam menit 2. *) Pelaksanaan diskusi kelompok dilaksanakan pada akhir penyajian setiap elemen kompetensi. **) Pelaksanaan peragaan langsung pada penyajian setiap KUK. ***) Pelaksanaan praktik dilakukan pada akhir penyajian setiap elemen kompetensi, atau pada akhir penyajian seluruh elemen kompetensi, tergantung pada metoda yang diterapkan. Halaman: 32 dari 69

34 BAB IV KEGIATAN AKHIR PRODUKSI 4.1 Umum Pada kegiatan akhir produksi, selain menghentikan pengoperasian mesin pencampur aspal juga dilakukan pemeliharaan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pemeliharaan yang sesuai dengan petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian mesin pencampur aspal yang disediakan oleh pabrik pembuat mesin pencampur aspal tersebut. Disisi lain pembuatan laporan kerja yang merupakan salah satu bentuk pertangungjawaban operator mesin pencampur aspal dalam memroduksi campuran aspal panas, dilakukan sesuai dengan tatacara pembuatan laporan yang ditetapkan perusahaan. Dengan demikian kegiatan akhir produksi ini akan memberikan gambaran kondisi akhir mesin pencampur aspal yang harus dilaporkan dan hasil produksi yang telah dihasilkan selama pengoperasian, yang akan menjadi bahan evaluasi kinerja mesin pencampur aspal, baik menyangkut kinerja mesin, tenaga pelaksana (kelompok kerja produksi) maupun pengendalian pencemaran lingkungan Menghentikan pengoperasian mesin pencampur aspal Untuk menghentikan pengoperasian mesin pencampur aspal, harus mematikan semua komponen yang dilakukan secara berurutan sesuai dengan mematikan komponen mesin pencampur aspal. Kegiatan ini harus dapat dilakukan dengan benar untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian dalam menentukan urutan mematikan komponen yang dapat mengakibatkan kerusakan komponen. Misalnya dimulai dengan mematikan komponen penyalur aspal, dilanjutkan dengan komponen penyalur filler dan komponen penyalur agregat sesuai dengan Pemeliharaan setelah selesai pengoperasian Pada setiap jenis mesin pencampur aspal yang dibeli oleh kontraktor, akan disertai dengan buku petunjuk mengenai pengoperasian dan pemeliharaan dari alat tersebut. Pelaksanaan pemeliharaan setelah selesai pengoperasian terutama ditujukan untuk mendeteksi kondisi mesin setelah dioperasikan dan menyiapkan untuk dapat dipakai pada hari berikutnya, termasuk pembersihan komponen tertentu dan ruang operator. Disamping itu pemeriksaan kondisi lingkungan dilakukan untuk meyakinkan tidak ada potensi kecelakaan kerja dan potensi pencemaran lingkungan selama masa tunggu untuk pengoperasian berikutnya. Halaman: 33 dari 69

35 4.1.3 Pembuatan laporan pekerjaan Laporan Pekerjaan atau Laporan Operasi merupakan laporan yang menginformasikan data mengenai pengoperasian mesin pencampur aspal, termasuk data mesin dan pekerjaan. Laporan pekerjaan atau laporan operasi ini menjadi tugas dan tanggung jawab Operator mesin yang bersangkutan. Dengan demikan peranan operator mesin pencampur aspal dalam memberikan informasi pengoperasian yang dituangkan dalam laporan pekerjaan sangat menentukan karena kesalahan atau ketidak benaran dalam memasukan data, dapat berakibat cukup besar dalam pengevaluasian kinerja ataupun dalam pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu operator dituntut, untuk menyajikan data secara benar dan juga harus jujur dengan kondisi sebenarnya. 4.2 Teknik Mematikan Komponen Penyalur Aspal Pemeriksaan katup tiga arah Pada penyaluran aspal panas dari tangki persediaan aspal (asphalt storage tank), terdapat beberapa katup tiga arah (three way valve) dan salah satunya adalah katup tiga arah yang mengatur arah aliran aspal ke arah penimbangan atau ke arah sirkulasi. Maka dalam hal ini perlu dilakukan pemeriksaan secara cermat terhadap kondisi operasi katup tersebut. a. Prosedur pemeriksaan katup tiga arah (three way valve) Selama pengoperasian mesin pencampur aspal untuk memroduksi campuran aspal panas, katup tiga arah tersebut dioperasikan secara bergantian, yaitu mengatur aliran aspal ke bak penimbang dan mengatur aliran aspal untuk disirkulasikan menunggu penimbangan aspal berikutnya. Posisi bukaan katup tiga arah ini harus dapat ditentukan, yaitu melalui panel kendali penimbang untuk menyiapkan langkah selanjutnya mematikan komponen penyalur aspal. b. Pemeriksaan posisi bukaan katup tiga arah Pada akhir produksi, posisi bukaan katup tiga arah adalah posisi untuk sirkulasi, karena sudah tidak adal lagi proses penimbangan aspal. Namun untuk memastikannya harus dilakukan pemeriksaan melalui panel kendali penimbang. 1) Periksa posisi bukaan katup tiga arah melalui panel kendali penimbang aspal; 2) Pastikan posisi bukaan katup tiga arah adalah posisi sirkulasi. Halaman: 34 dari 69

36 FKK..MP c. Penentuan posisi bukaan katup tiga arah untuk penyaluran atau sirkulas aspal panas Untuk menentukan posisi bukaan katup tiga arah tersebut dapat dikaitkan dengan kegiatan penimbangan aspal. Bila proses penimbangan aspal berlangsung, makaa posisi katup tiga arah akan terbuka untuk mengalirkan aspal ke dalam bak penimbang aspal. Dan begitu penimbangan agregat selesai, posisi bukaan katup tiga arah menutup dan mengarahkan aliran aspal untuk bersirkulasi. 1) Periksa saat/waktu penimbangan aspal dalam proses produksi campuran aspal panas; 2) Pastikan posisi bukaan katup tiga arah terbuka dan mengarahkan aliran aspal panas ke dalam bak penimbang, pada saat proses penimbangan aspal berlangsung; 3) Pastikan posisi bukaan katup tiga arah menutup dan mengarahkan aliran aspal panas ke posisi sirkulasi, bila proses penimbangan aspal selesai Teknik penutupan katup tiga arah a. Prosedur penutupan katup tiga arah Pada metoda penimbangan secara otomatis, pengaturan arah bukaan katup tiga arah dilakukan melalui sinyal listrik. Padaa saat sinyal listrik dari Panel Kendali Penimbang mencapai selenoid, silinder udara untuk penimbangan aspal dioperasikan untuk mengatur bukaan katup 3 arah dan penimbangan aspal. Apabila berat aspal yang telah diset telah dicapai, dan terdeteksi secara elektris, maka sinyal listrik kembali mengubah bukaan katup tiga arah kembali kepada bukaan sirkulasi. b. Pengaturan posisi katup tiga arah untuk menutup penyaluran aspal 3 Keterangan Gambar 8: (1) Bak penimbang aspal 4 7 (2) Katup pengeluaran (dump valve) (3) Saluran pengeluaran 5 6 (4) Saluran pengembalian (5) Silinder udara untuk mengatur bukaan 1 katup 3 arah (6) Silinder udara untuk 2 membuka/menutup katup pengeluaran aspal dari bak penimbang (7) Katup 3 arah Gambar 1: Posisi bukaan katup 3 arah Aspal disalurkan dari tangki aspal melalui pipa/saluran pengeluaran (3) kemudian masuk ke dalam katup 3 arah (7) dan disini diarahkan alirannyaa ke dalam bak penimbang aspal (1). Buku Informasi Edisi: Halaman: 35 dari 69

37 FKK..MP Bila penimbangan aspal telah mencapai jumlah yang ditentukan, akan terdeteksi oleh sinyal listrik dalam Panel Kendali Penimbang dan mengatur katup tiga arah untuk menutup saluran aspal ke penimbang dan mengalihkan aliran ke posisi sirkulasi. 1) Periksa proses penimbangan aspal telah selesai; 2) Periksa perubahan posisi bukaan yang diatur secara otomatis telah menutup aliran ke penimbang dan mengalihkan aliran aspal ke posis sirkulasi. c. Teknik memosisikan bukaan katup tiga arah untuk sirkulasi atau pembersihan pipa sirkulasi aspal Pada kegiatan pembersihan sistem pemipaan aspal panas maka pengaturan bukaan katup tiga arah harus tepat, sehingga tidak terjadi pencampuran minyak bakar (bahan pembersih pipa aspal) dengan aspal dalam tangki atau aliran sisa aspal panas tidak dapat dihisap dan dikembalikan ke dalam tangki persediaan. THREE WAY VALVE A, B, C, D, E, F. Gambar 2: Sistim distribusi aspal panas 1) Periksa katup tiga arah untuk pengaturan penimbangan (C) dan sirkulasi, pastikan pada posisi sirkulasi; 2) Periksa katup tiga arah pada tangki persediaan (A), (B), (D) dan (E), pastikan posisinya pada posisi sirkulasi atau untuk pembersihan Pembersihan sisa aspal dalam pipa penyalur aspal a. Prosedur pembersihan sisa aspal dalam pipa penyalur aspal Setelah selesai pengoperasian, sisa aspal di dalam pipa penyalur aspal dan bak penimbang harus dikeluarkan melalui katup 3 arah. Bila diperlukan untuk pembersihan lebih lanjut, dapat dilakukan pembilasan (flushing) dengan menyirkulasikan minyak bakar dalam sistem sirkulasi pada saat pompa dan pipa masih panas. Buku Informasi Edisi: Halaman: 36 dari 69

38 b. Pembersihan pipa penyalur aspal dengan mengalirkan aspal panas ke dalam tangki (Sirkulasi) Tangki Penimbang Pompa penyemprot Buka Tutup Drain Ke batang penyemprot Pompa Aspal Gambar 3: Pengeluaran aspal dari dalam pipa dan bak penimbang aspal Pada saat tidak ada lagi kegiatan sirkulasi dan penimbangan aspal yaitu pada akhir kegiatan produksi, perlu dilakukan pengeluaran aspal dari dalam pipa dan bak penimbang aspal untuk menghindarkan terjadinya pengendapan aspal yang akan mengganggu pada pengoperasian berikutnya. Aspal panas yang masih tersisa dalam kedua komponen tersebut dialirkan ke dalam tangki persediaan aspal dengan sebagai berikut: 1) Matikan pompa penyalur aspal (asphalt transfer/supply pump); 2) Posisikan katup E pada posisi penimbangan melalui sakelar penimbang aspal pada panel kontrol; 3) Buka salah satu katup C pada tangki aspal; 4) Hidupkan pompa dengan arah putaran kebalikan ; 5) Setelah aspal dalam pipa habis dan udara masuk ke dalam tangki, matikan pompa dan tutup katup C ; 6) Kembalikan katup E pada posisi sirkulasi. c. Pembersihan pipa penyalur aspal dengan minyak bakar sesuai dengan untuk mesin pencampur aspal tanpa oil heater Setelah mengeluarkan aspal dari dalam pipa, langkah pembersihan atau pembilasan pipa (flushing) dilakukan dengan memperhatikan bahwa minyak bakar (bahan pembersih pipa) tidak boleh masuk ke dalam tangki aspal dan tercampur dengan aspal. Langkah pelaksanaan pembilasan (flushing) adalah sebagai berikut: 1) Tutup katup C dan D, berarti tidak ada penyaluran ke dalam tangki aspal; 2) Buka katup F pada tangki bahan bakar, lakukan sirkulasi bahan bakar dalam sistem pemipaan aspal; 3) Matikan pompa sirkulasi aspal; Halaman: 37 dari 69

39 4) Hidupkan kembali pompa dengan arah putaran kebalikan ; 5) Setelah minyak bakar tidak tersisa lagi di dalam pemipaan ditandai dengan udara saja yang masuk ke dalam tangki bahan bakar, tutup katup E. 6) Selama menyirkulasikan minyak bakar, berikan perhatian pada penanganan katup agar tidak ada minyak bakar masuk ke dalam tangki atau tidak terhisap aspal. Tangki Penimbang Pompa penyemprot Ke batang penyemprot Drain Tangki minyak pembersih Pompa Aspal Pembersihan nozzle Gambar 4: Pembilasan aspal dari dalam pipa aspal a. Prosedur pembersihan nozzle penyemprot aspal Kesempurnaan penyalaan burner sangat tergantung kepada kondisi penyemprotan bahan bakar melalui nozzle, dan untuk itu kondisi lubang penyemprotan pada nozzle perlu dipelihara agar selalu dalam kondisi baik. Selama pengoperasian mesin pencampur aspal, kemungkinan adanya kotoran atau kerak dapat menyumbat lubang penyemprotan nozzle, sehingga perlu perawatan khusus atau pembersihan setelah selesai pengoperasian. Pembersihan dapat menggunakan aspal panas dari sistem penyaluran aspal untuk mesin pencampur aspal dengan oil heater system (sistem pemanas oli) untuk memanaskan aspal, dan minyak bakar untuk mesin pencampur aspal dengan pemanasan aspal secara langsung (tanpa oil heater) b. Pengaliran minyak bakar panas ke dalam kotak penimbang dan surge tank Pada mesin pencampur aspal dengan sistem pemanasan aspal secara langsung, pembersihan nozzle dilakukan dengan menggunakan minyak bakar yang disemprotkan ke batang penyemprot dan nozzle. Halaman: 38 dari 69

40 FKK..MP Untuk proses pembersihan ini, bahan bakar dialirkan dari tangki bahan bakar dengan pompa penyalur aspal ke surge tank melalui kotak penimbang dalam jumlah secukupnya (+ samaa dengan jumlah timbangan aspal). 1) Hidupkan pompa penyalur aspal setelah katup bahan bakar dibuka dan terhubung dengan pipa penyaluran aspal; 2) Periksa penyaluran bahan bakar ke dalam kotak penimbang dan selanjutnya disalurkan ke dalam surge tank; 3) Periksa kecukupan bahan bakar di dalam surge tank. c. Penyemprotan minyak bakar dengan menggunakan pompa penyemprot aspal, untuk membersihkan nozzle sesuai untuk mesin pencampur aspal tanpa oil heater Bahan bakar yang dialirkan ke dalam surge tank disiapkan untuk membersihkan nozzle, dengan menggunakan pompa penyemprot aspal yang prosesnya sama seperti menyemprotkan aspal ke dalam mixer. 4 1) Buka katup 3 arah (4) ke posisi penyemprotan; 2) Hidupkan pompa penyemprot aspal (3), untuk menyemprotkan 3 bahan bakar dari surge tank (2) 5 ke dalam nozzle melalui batang 2 penyemprot (spray bar)(5); 1 3) Bahan bakar membersihkan nozzle dan selanjutnya jatuh ke Gambar 5: Pembersihan nozzle dengan semprotan bahan dalam mixer, bercampur dengan bakar agregat yang disisakan dalam mixer. d. Pengoperasian pompa penyemprot aspal untuk membersihkan nozzle pada mesin pencampur aspal dengan oil heater Pada mesin pencampur aspal yang dilengkapi dengan sistem pemanas oli untuk memanaskan aspal, aspal panas dari sistem pemipaan disalurkan ke bak penimbang dan selanjutnya di tuangkan ke dalam surge tank. Untuk membersihkan nozzle, aspal panas dari surge tank disemprotkan ke dalam nozzle melalui batang penyemprot sehingga nozzle dapat bersih dari kotoran atau kerak. (lihat Gambar 5) 1) Buka katup 3 arah (4) ke posisi penyemprotan; 2) Hidupkan pompa penyemprot aspal (3), untuk menyemprotkan aspal panas dari surge tank (2) ke dalam nozzle melalui batang penyemprot (spray bar)(5); 3) Semprotan aspal panas akan membersihkan nozzle dan selanjutnya jatuh ke dalam mixer, bercampur dengan agregat yang disisakan dalam mixer. Buku Informasi Edisi: Halaman: 39 dari 69

41 4.2.5 Teknik mematikan pompa penyalur aspal a. Prosedur mematikan pompa penyalur aspal Selama pengoperasian mesin pencampur aspal pompa penyalur aspal berfungsi untuk menyalurkan aspal ke kotak penimbang aspal, dan setelah itu menyirkulasikan aspal dalam sistem pemipaan. Sedangkan dalam pemeliharaan setelah selesai pengoperasian pompa penyalur aspal juga berfungsi sebagai pompa pembersih dan pembilas aspal pipa penyalur/sirkulasi aspal. Pompa penyalur aspal baru dapat dimatikan bila semua kegiatan yang dilayani pompa penyalur aspal telah selesai dan kondisi aspal telah dibersihkan dari kemungkinan tersisanya aspal dalam jumlah yang banyak dan akan membeku sehingga dapat menyulitkan untuk dihidupkan pada pengoperasian berikutnya. b. Pendeteksian bahwa pipa penyalur aspal telah dibersihkan dari sisa aspal dalam pipa Semua komponen yang berhubungan dengan pompa penyalur aspal perlu diperiksa untuk memastikan tidak ada kegiatan lagi yang harus melibatkan pengoperasian pompa penyalur aspal, misalnya pipa penyalur aspal telah dibersihkan dan nozzle penyemprot aspal telah dibersihkan. 1) Periksa proses pembersihan pipa penyalur aspal telah dilaksanakan dan pastikan telah selesai, sehingga pipa dan pompa telah bersih; 2) Pastikan bahwa pembersihan nozzle yang memerlukan penyaluran aspal panas untuk pembersihannya, telah selesai dilakukan; c. Teknik mematikan pompa penyalur aspal Pompa penyalur aspal dioperasikan untuk menyalurkan aspal ke dalam bak penimbang aspal yang dibutuhkan dalam proses produksi campuran aspal panas. Disamping itu pompa penyalur aspal ini dipakai juga pada kegiatan akhir produksi untuk membersihkan komponen penyalur aspal, sehingga pada kondisi akhir sebelum pompa penyalur aspal ini dimatikan, semua komponen telah dibersihkan dan siap untuk dioperasikan pada kesempatan berikutnya. 1) Periksa semua komponen penyalur aspal telah dibersihkan; 2) Periksa dan pastikan pompa penyalur aspal telah dibersihkan dari kemungkinan masih adanya sisa aspal dalam pompa; 3) Matikan pompa penyalur aspal dengan menekan tombol START pada panel monitor ke posisi OFF sesuai dengan. Halaman: 40 dari 69

42 4.3 Teknik Mematikan Komponen Penyalur Filler Teknik mematikan filler elevator a. Prosedur mematikan filler elevator Mineral filler merupakan salah satu material produksi, yang bersama agregat dan aspal akan memroduksi campuran aspal panas di dalam mixer. Penyaluran filler ke dalam mixer melalui beberapa komponen penyalur filler, satu jenis diantaranya adalah filler elevator, yaitu yang pertama elevator penyalur filler dari penampung ke dalam filler silo dan yang satu lagi adalah elevator penyalur filler dari silo ke filler hopper yaitu penampung sementara sebelum masuk ke kotak penimbang filler. Elevator tersebut dimatikan bila sudah tidak diperlukan lagi penyaluran filler, baik untuk mengisi filler silo maupun yang disalurkan untuk mengisi filler hopper. b. Pendeteksian filler dalam bucket filler elevator Penyaluran filler pada filler elevator tergantung pada kondisi bucket yang memuat filler yang akan disalurkan. Sifat filler antara lain mudah menggumpal dan dapat mengalir pada lubang yang kecil, sehingga bucket pada elevator tersebut perlu diperhatikan harus berada pada kondisi baik (tidak bocor karena aus) atau tidak terdapat filler yang menggumpal menempel pada dinding bucket. 1) Periksa flller elevator bucket, untuk mendeteksi kemungkinan adanya filler yang melekat pada dinding bucket; 2) Lakukan pembersihan bila ternyata masih tersisa filler yang melekat pada dinding bucket; 3) Periksa kondisi bucket, pastikan tidak terdapat kebocoran atau kerusakan; 4) Laporkan kepada atasan langsung terkait kebocoran bucket, untuk diperbaiki setelah selesai pemeriksaan ini atau dilakukan sebelum kegiatan berikutnya dimulai. c. Teknik mematikan filler elevator Filler elevator ini berfungsi untuk menyalurkan filler dari penyuplay filler ke dalam filler silo dan yang lainnya untuk menyalurkan filler dari filler silo ke filler hopper, sehingga untuk mematikan filler elevator ini perlu dipastikan bahwa tidak diperlukan lagi kegiatan penyaluran filler. 1) Periksa dan pastikan tidak diperlukan lagi penyaluran filler dengan menggunakan filler elevator; 2) Pastikan bucket elevator telah diperiksa dan dibersihkan; 3) Matikan filler elevator dengan menekan tombol operasi filler elevator ke posisi OFF sesuai dengan posedur. Halaman: 41 dari 69

43 4.3.2 Teknik mematikan screw conveyor storage filler a. Prosedur mematikan screw conveyor storage filler Pada komponen penyalur filler terdapat dua unit screw conveyor yang dioperasikan pada dasar filler silo dan hopper silo. Pada dasar filler silo, screw conveyor berfungsi untuk mengalirkan filler dari silo ke dalam bucket dari filler elevator, sedangkan pada dasar hopper berfungsi untuk mengalirkan filler ke kotak penimbang filler. Maka untuk mematikan screw conveyor ini harus diperiksa dan dipastikan tidak ada lagi penyaluran filler ke filler hopper dan ke kotak penimbang filler. b. Pendeteksian tidak tersisa filler dalam screw conveyor Walaupun screw conveyor dikhususkan untuk menyalurkan filler karena konstruksinya yang dapat mengurai filler sehingga menjadi terurai dan tidak menggumpal, namun perlu dilakukan pemeriksaan dari kemungkinan masih tersisa filler dalan screw conveyor tersebut untuk mencegah terjadinya penggumpalan dan melekat pada ulir pengisinya (screw feeder) yang dapat mengganggu pada pengoperasian berikutnya. 1) Periksa kondisi screw conveyor untuk memastikan tidak tersisa filler di dalamnya; 2) Periksa tidak ada kebocoran filler keluar dari screw conveyor. c. Teknik mematikan screw conveyor storage filler Untuk mematikan screw conveyor diperlukan kepastian bahwa telah tidak ada lagi kegiatan penyaluran filler ke filler hopper dan ke penimbang filler. 1) Periksa dan pastikan tidak ada lagi kegiatan penyaluran filler; 2) Periksa dan pastikan bahwa screw conveyor telah diperiksa dari kemungkinan masih tersisa filler di dalamnya. 3) Matikan screw conveyor dengan menekan tombol operasi screw conveyor ke posisi OFF sesuai dengan posedur Teknik pembersihan komponen penyalur filler a. Prosedur pembersihan komponen penyalur filler Komponen penyalur filler terdiri dari bucket elevator pengisi filler silo, filler silo, screw conveyor pada bagian bawah filler silo, bucket elevator pengisi filler hopper, filler hopper, screw conveyor penyalur filler ke dalam kotak penimbang dan kotak penimbang filler. Pengoperasian komponen tersebut tidak terus menerus, tapi tergantung pada kebutuhan operasi sehingga kadang-kadang harus berhenti. Kondisi ini memungkinkan terjadinya endapan filler dan melekat pada komponen penyalur filler tersebut dan untuk mengatasi masalah ini perlu adanya pemeriksaan dan perawatan/pembersihan secara teratur setiap selesai pengoperasian mesin pencampur aspal. Halaman: 42 dari 69

44 FKK..MP Keterangan Gambar: (1) Elevator pengisi silo (2) Konveyor ulir penyalur filler dari silo (3) Elevator pengisi filler hopper (4) Filler hopper (5) Konveyor ulir pengisi penimbang (6) Kotak penimbang filler (7) Leveler (pengukur permukaan tertinggi) (8) Leveler (pengukur permukaan terendah) Gambar 6: Komponen penyalur filler b. Pemeriksaan kondisi komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat Penyaluran filler dilakukan dengan mengoperasikann semua komponen penyalur filler yang harus memiliki persyaratan bersih dari sisa material yang menggumpal dan menempel pada dinding komponen penyalur filler, terutama yang berhubungan langsung dengan proses penimbangan filler karena akan mengganggu keakuratan penyaluran filler ke dalam kotak penimbang. Pemeriksaan dan pembersihan komponen penyalur filler dari debu atau filler yang masih melekat harus dilakukan secara teratur, misalnya pada setiap kegiatan akhir produksi. 1) Periksa kondisi bucket dari filler elevator dan screw feeder dari screw conveyor dari kemungkinan masih adanya sisa filler atau debu yang masih melekat; 2) Periksa kondisi tempat pengeluaran filler dari filler silo atau filler hopper ke screw conveyor (discharge chute) dari kemungkinan bocor. Gambar 7: Screw conveyor c. Pembersihan komponen penyalur filler Untuk menyiapkan mesin pencampur aspal dalam kondisi siap untuk dioperasikan pada kesempatan berikutnya (besok hari), harus dilakukan pemeliharaan setelah selesai pengoperasian seoptimal mungkinn agar setiap komponen dapat terdeteksi kondisinya (dalam keadaan baik). Buku Informasi Edisi: Halaman: 43 dari 69

45 Kegiatan pembersihan komponen termasuk pemeliharaan yang dilakukan untuk memeriksa kondisinya dan mendeteksi kemungkinan adanya kerusakan yang memerlukan tindak lanjut. 1) Bersihkan bila ternyata masih ada sisa filler atau debu dalam bucket (filler elevator) atau screw feeder (screw conveyor); 2) Laporkan bila terdeteksi ada kerusakan yang memerlukan tindak lanjut, misalnya kerusakan/kebocoran bucket dan kebocoran pada discharge chute. 4.4 Teknik Mematikan Komponen Penyalur Agregat Penanganan komponen penyalur agregat agak berbeda dengan penanganan komponen penyalur filler dan komponen penyalur aspal, dimana pada komponen penyalur agregat kegiatan menghidupkan dan mematikan komponen melibatkan cukup banyak komponen dan ada saling keterkaitan satu dengan yang lainnya Teknik mematikan komponen cold conveyor a. Teknik mematikan cold conveyor Komponen cold conveyor merupakan komponen penyalur agregat yang pertama menyalurkan agregat dari cold bin, sehingga untuk mengakhiri penyaluran agregat atau menghentikan pengoperasian mesin pencampur aspal, komponen cold conveyor ini adalah yang pertama yang dimatikan sehingga tidak terjadi lagi penyaluran agregat baru dari cold bin. Sebelum cold conveyor dimatikan maka penyuplai awal agregat dari cold bin yaitu cold feeder harus dimatikan atau gate cold bin harus ditutup lebih dahulu. b. Teknik mematikan cold feeder atau menutup gate cold bin sesuai dengan Cold feeder mengatur penyaluran agregat dingin dari cold bin untuk seterusnya disalurkan melalui cold conveyor ke dryer. Cold feeder merupakan komponen yang sangat menentukan hasil produksi campuran aspal panas, baik menyangkut kualitas maupun kuantitasnya. 1) Periksa kondisi pengoperasian mesin pencampur aspal, pastikan pengoperasian akan segera dihentikan; 2) Periksa kondisi penyaluran agregat dingin, pastikan tidak ada lagi penyaluran agregat baru dari cold bin; 3) Tutup gate cold bin untuk menghentikan pengeluaran agregat dari cold bin; 4) Matikan cold feeder sesuai c. Pemeriksaan sabuk (belt) cold conveyor dari kemungkinan adanya agregat yang tersisa Selama pengoperasian mesin pencampur aspal, agregat disalurkan di atas sabuk (belt) cold conveyor dan langsung disalurkan ke dalam Halaman: 44 dari 69

46 dryer melalui joint conveyor (belt conveyor). Meskipun agregat yang ada di atasnya langsung disalurkan, namun pemeriksaan terhadap kemungkinan masih ada tersisa agregat di atasnya harus dilakukan untuk memastikan sabuk (belt) bersih tidak menahan agregat di atasnya. 1) Periksa tidak ada penyaluran agregat dari cold feeder atau melalui gate cold bin; 2) Periksa tidak tersisa agregat di atas sabuk cold conveyor; 3) Jalankan cold conveyor tanpa beban, dan pastikan kondisinya baik (tidak rusak/robek), bergerak lurus dan rata. d. Teknik mematikan cold conveyor sesuai dengan Cold conveyor dapat dimatikan bila penyaluran agregat dari cold bin telah dihentikan, komponen pengisi (cold feeder) telah dimatikan dan gate cold bin telah ditutup. Bila cold conveyor dimatikan maka tidak ada lagi penyaluran agregat, jadi agregat yang masih ada pada komponen penyalur agregat adalah agregat sisa produksi yang akan dimanfaatkan untuk membersihkan mixer. 1) Periksa gate cold bin, pastikan telah tertutup; 2) Periksa cold feeder, pastikan telah dimatikan; 3) Matikan cold conveyor sesuai dengan Teknik mematikan dryer a. Prosedur mematikan dryer Dryer dioperasikan untuk mengeringkan dan memanaskan agregat yang disalurkan dari cold bin melalui cold conveyor dan joint/belt conveyor (atau cold elevator), sehingga hubungan pengoperasian ketiga komponen tersebut saling terkait. Pemanasan agregat dalam dryer dilakukan dengan penyalaan dryer burner, sehingga untuk mematikan dryer harus menunggu dimatikannya cold conveyor, dryer burner dan joint/belt conveyor. Dryer dimatikan bila telah dilakukan pendinginan (cooling down) dan tidak terdapat lagi sisa agregat di dalamnya. b. Pemeriksaan sabuk (belt) pada belt conveyor (penghubung cold conveyor ke dryer) Joint/belt conveyor dapat dimatikan bila penyaluran agregat dari cold bin telah dihentikan dan cold conveyor telah dimatikan dan bila joint/belt conveyor dimatikan maka tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer. 1) Periksa cold conveyor dan pastikan telah dimatikan; 2) Periksa sabuk (belt) joint/belt conveyor, pastikan tidak tersisa agregat di atasnya; Halaman: 45 dari 69

47 FKK..MP ) Tetap jalankan joint/belt conveyor dan periksa kondisi sabuk, pastikan dalam keadaan baik (tidak rusak/robek, bergerak lurus dan datar/tidak berbelombang. c. Pemeriksaan dryer untuk memastikan tidak adaa lagi penyaluran agregat ke dalam dryer Agregat yang disalurkan dari cold bin masuk ke dalam dryer untuk dikeringkan dan dipanaskan. Penyaluran agregat melalui cold conveyor dan joint/belt conveyor secara terus menerus sesuai dengan proses produksi yang telah ditetapkan sebelumnya. Penyaluran agregat dihentikan yaitu dengan dimatikannya cold conveyor, sehingga tidak ada lagi agregat baru yang masuk ke dalam dryer. 1) Periksa penyaluran agregat di atas joint/belt conveyor, pastikan tidak ada lagi agregat yang disalurkan ke dalam dryer; 2) Dryer terus dioperasikan untuk menyalurkan agregat yang tersisa di dalam dryer ke vibrating screen melalui hot elevator. d. Teknik mematikan dryer burner Nyala api dari burner merupakan salah satu kunci yang mempengaruhi kualitas campuran aspal panas dan juga menentukan biaya operasi suatu unit mesin pencampur aspal. Pemakaian bahan bakar yang tepat akan menentukan pembakaran yang sempurna, meniadakan/mengurangi polusi dan menurunkan biaya operasi, sehingga bila pengoperasian mesin pencampur aspal selesai, dryer burner harus segera Gambar 7: Screw conveyor dimatikan sesuai dengan. 1) Periksa panyaluran agregat ke dalam dryer, pastikan sudah tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer; 2) Teknik mematikan dryer burner tergantung pada sistem operasi mesin pencampur aspal, yaitu: a) Bila sistem otomatis: Tekan tombol STOP pada Panel Kendali Dryer Burner b) Bila sistem operasi manual: (1) Set sakelar bahan bakar kepada AUTOMATIC ; (2) Set sakelar IGNITION (3) dan tekan tombol STOP. Buku Informasi Edisi: Halaman: 46 dari 69

48 e. Teknik mematikan belt conveyor Cold Conveyor Belt/Joint Conveyor Dryer Cold Bin Gambar 8: Komponen penyalur agregat dingin Belt conveyor atau joint conveyor yang menghubungkan cold conveyor dengan dryer, berfungsi untuk menyalurkan agregat dari cold conveyor ke dalam dryer dan untuk mematikan komponen penyalur agregat ini harus benar urutannya. 1) Periksa kondisi cold conveyor, dan pastikan telah dimatikan sehingga tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer; 2) Perhatikan sabuk pada belt/joint conveyor dan pastikan tidak ada tersisa agregat pada sabuk conveyor; 3) Matikan belt/joint conveyor sesuai dengan. f. Teknik pendinginan dryer Selama pengoperasian mesin pencampur aspal, proses pengeringan dan pemanasan agregat dalam dryer berlangsung terus menerus dengan penyalaan api dryer burner sehingga kondisi fisik dryer juga dalam kondisi panas yang cukup tinggi. Pendinginan (cooling down) perlu dilakukan dengan membiarkan dryer berputar beberapa saat dan dibantu dengan hisapan exhauster yang masih dioperasikan, dan kondisi ini juga memberi kesempatan abu yang masih tertinggal dapat dihisap keluar dryer dialirkan ke dalam dust collector. 1) Periksa kondisi operasi dryer, biarkan berputar tanpa beban untuk beberapa saat sampai drum dryer cukup dingin untuk dimatikan; 2) Periksa kondisi operasi exhauster, pastikan masih hidup untuk menghisap abu dan panas dalam dryer; 3) Periksa kondisi asap yang keluar pada cerobong, pastikan dalam kondisi bersih tidak ada pengaruh panas dari nyala api burner g. Teknik mematikan dryer Proses pendinginan cukup memberikan pengaruh kepada kondisi dryer yang akan dimatikan, sehingga tidak terjadi penurunan temperatur yang mendadak pada dryer. Dryer dimatikan bila tidak ada lagi penyaluran agregat ke dalam dryer dan cold conveyor dan belt/joint conveyor telah dimatikan. 1) Periksa kondisi dryer, pastikan pendinginan (cooling down) telah dilakukan sesuai ; Halaman: 47 dari 69

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PEMBINAAN KOMPETENSI KELOMPOK KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENGATURAN PELAKSANAAN PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1 BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi...

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS PENYIAPAN PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KOMUNIKASI DAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TROUBLE SHOOTING

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TROUBLE SHOOTING MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TROUBLE SHOOTING NO. KODE : - I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU INFORMASI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 382 TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 382 TAHUN 2013 TENTANG LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 382 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI

Lebih terperinci

Penyamaan Persepsi Tim Perencana

Penyamaan Persepsi Tim Perencana MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Penyamaan Persepsi Tim Perencana BUKU INFORMASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan

Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan BUKU

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.005.01

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I PENGANTAR... 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I PENGANTAR... 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini... 3

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi.. 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi.. 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar. Daftar Isi.. 1 i BAB I PENGANTAR. 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan...... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini.. 3 1.4

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I STANDAR KOMPETENSI... 1 1.1. Judul Unii Kompetensi... 1 1.2. Kode Unit... 1 1.3. Deskripsi Unit... 1 1.4. Kemampuan Awal... 1 1.5. Elemen Kompetensi

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERAPIAN DAN PEMELIHARAAN NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

Pemeriksaan Hasil Kompilasi dan Pengolahan Data Terpadu

Pemeriksaan Hasil Kompilasi dan Pengolahan Data Terpadu MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Pemeriksaan Hasil Kompilasi Pengolahan Data BUKU INFORMASI

Lebih terperinci

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMERIKSA SISTEM KEMUDI BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

ANALISIS INFORMASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

ANALISIS INFORMASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI ANALISIS INFORMASI DALAM PENYUSUNAN

Lebih terperinci

BAB III Produksi Asphalt Mixing Plant (AMP) Jenis Takaran

BAB III Produksi Asphalt Mixing Plant (AMP) Jenis Takaran BAB III Produksi Asphalt Mixing Plant (AMP) Jenis Takaran 3.1. Pengertian Asphalt Mixing Plant ( AMP ) Asphalt Mixing Plant (AMP) atau unit produksi campuran beraspal adalah seperangkat perlalatan mekanik

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Kode Unit Kompetensi : SPL.KS21.222.00 Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI MENERAPKAN KETENTUAN UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI (UUJK), KESELAMATAN DAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi. 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi. 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar.... Daftar Isi. 1 BAB I PENGANTAR 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK). 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan..... 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini 3 1.4 Pengertian-pengertian

Lebih terperinci

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : OPERATOR BATCHING PLANT (BATCHING PLANT OPERATOR) Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan : INA-5200.221.08 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1 BAB I PENGANTAR 2 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 2 Penjelasan Materi Pelatihan.... 2 Pengakuan Kompetensi Terkini.. 4 Pengertian-pengertian

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.006.01 BUKU

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata. Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif F.45 TPB I 08

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata. Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif F.45 TPB I 08 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pembuatan Pasangan Bata Dekoratif BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KATA PENGANTAR... 4 1.1 Konsep

Lebih terperinci

Pelaporan hasil mitigasi risiko K3 dan lingkungan 43

Pelaporan hasil mitigasi risiko K3 dan lingkungan 43 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi. 1 BAB I PENGANTAR.. 2 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK).. 2 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan.. 2 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini 3 1.4 Pengertian-pengertian

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KETENTUAN K3 DAN KETENTUAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN DI TEMPAT KERJA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2 1.2.3. Pelaksanaan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI KOORDINASI KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN NO. KODE : BUKU INFORMASI DAFTAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MELAKSANAKAN PEKERJAAN AKHIR KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU INFORMASI

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.008.02

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

MANUAL Konstruksi dan Bangunan No. 001 / BM / 2007 Pemeriksaan peralatan unit pencampur aspal

MANUAL Konstruksi dan Bangunan No. 001 / BM / 2007 Pemeriksaan peralatan unit pencampur aspal Berikut ini adalah versi HTML dari file http://binamarga.pu.go.id/referensi/nspm/pedoman_teknik54.pdf. G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web. MANUAL

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PERSIAPAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU INFORMASI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PAM.MM02.007.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAM.MM02.003.01 BUKU DEPARTEMEN PEAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I STANDAR KOMPETENSI... 1 1.1. Judul Unii Kompetensi... 1 1.2. Kode Unit... 1 1.3. Deskripsi Unit... 1 1.4. Kemampuan Awal... 1 1.5. Elemen Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 13 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 2 1.2.2. Isi Modul... 2 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PLPB 02

Lebih terperinci

MERUMUSKAN KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

MERUMUSKAN KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI MERUMUSKAN KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 384 TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 384 TAHUN 2013 TENTANG LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 384 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK KONSTRUKSI

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PROSES PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN NASKAH RAPERDA KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

PENDAMPINGAN PROSES PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK DAN NASKAH RAPERDA KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI PENDAMPINGAN PROSES PENYUSUNAN NASKAH

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PAM.MM01.001.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan Kerja : MEKANIK KAPAL KERUK (DREDGER MECHANIC)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan Kerja : MEKANIK KAPAL KERUK (DREDGER MECHANIC) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan Kerja : MEKANIK KAPAL KERUK (DREDGER MECHANIC) Klasifikasi : Pelaksanaan Sub Bidang Pekerjaan Sumber Daya Air Kualifikasi : Sertifikat II

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Asphalt Mixing Plant Manager Kode Jabatan Kerja : INA. 5111333 / KON. MT1. V Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6 Panduan

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI DETEKSI KEBOCORAN DAN COMMISSIONING JARINGAN PERPIPAAN SPAM Kode Jabatan Kerja :... Kode Pelatihan :... DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN

Lebih terperinci

PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI BIDANG PENATAAN RUANG SUB SEKTOR PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG JABATAN KERJA AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI PERSIAPAN REFERENSI DALAM PENYUSUNAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL KOMUNIKASI DAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KODE UNIT KOMPETENSI F45.TLBA.01.002.02

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BIAYA TOTAL PEKERJAAN NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PERSIAPAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.001.02 BUKU KERJA

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PERSIAPAN PEKERJAAN WATERPROOFING

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PERSIAPAN PEKERJAAN WATERPROOFING MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PERSIAPAN PEKERJAAN WATERPROOFING KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU INFORMASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL FORMULA CAMPURAN KERJA BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PENGANTAR. Materi Pelatihan Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan

PENGANTAR. Materi Pelatihan Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan PENGANTAR Paradigma baru peningkatan kualitas tenaga kerja bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu standar kompetensi kerja, pelatihan berbasis kompetensi serta sertifikasi kompetensi oleh lembaga yang independen.

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Judul Unit Kompetensi Menyediakan Data Untuk Pembuatan Gambar Kerja. 1.2 Kode Unit. 1.3 Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku

Lebih terperinci

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Mekanikal / Bangunan Gedung

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Mekanikal / Bangunan Gedung KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI PESAWAT LIFT & ESKALATOR Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Mekanikal / Bangunan Gedung Klasifikasi Pekerjaan : Perencana, Semua Bagian

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG BEKERJASAMA DENGAN REKAN KERJA NO. KODE : BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Perancangan Metode Survei

Perancangan Metode Survei MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI SUB SEKTOR TATA LINGKUNGAN JABATAN KERJA AHLI MADYA PERENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KOTA Perancangan Metode Survei BUKU INFORMASI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH NO. KODE :.I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I PENGANTAR...

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23 PENGANTAR Pada konteks pelaksanaan uji kompetensi atau penilaian berbasis kompetensi, seorang Asesor Uji Kompetensi memiliki peran yang sangat penting dan menentukan dalam mencapai kualitas uji kompetensi

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT KOMUNIKASI DAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KODE UNIT KOMPETENSI:.01 BUKU KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 16

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 16 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 2 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 2 1.2. Penjelasan Modul... 2 1.2.1. Desain Modul... 3 1.2.2. Isi Modul... 3 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 4 1.3.

Lebih terperinci

BAB II ASPHALT MIXING PLANT. seperangkat peralatan mekanik dan elektronik dimana agregat dipanaskan, a) AMP jenis takaran (batch plant)

BAB II ASPHALT MIXING PLANT. seperangkat peralatan mekanik dan elektronik dimana agregat dipanaskan, a) AMP jenis takaran (batch plant) BAB II ASPHALT MIXING PLANT II.1. Umum Asphalt mixing plant/amp (unit produksi campuran beraspal) adalah seperangkat peralatan mekanik dan elektronik dimana agregat dipanaskan, dikeringkan dan dicampur

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 14 DAFTAR ISI HALAMAN BAB I PENGANTAR... 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi... 1 1.2. Penjelasan Modul... 1 1.2.1. Desain Modul... 2 1.2.2. Isi Modul... 2 1.2.3. Pelaksanaan Modul... 3 1.3.

Lebih terperinci

BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK

BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK LAMPIRAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL : STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA LISTRIK BIDANG JASA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45...

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45... MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN BATA DAN KUSEN F.45...... 05 BUKU INFORMASI 2011 K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M B A

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SEBELUM OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan

DAFTAR ISI Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI i BAB I PENGANTAR 1 1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1 1.2. Penjelasan Materi Pelatihan 1 BAB II BAB III 1.2.1. Desain Materi Pelatihan 1 1.2.2. Isi Modul 2

Lebih terperinci

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT PAM.MM03.002.01 BUKU KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN HIDUP KODE UNIT KOMPETENSI:

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : O 93 09114 IV 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN DRAINASE NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata PENYIAPAN MATERIAL DAN PERALATAN PEKERJAAN PASANGAN BATA BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KATA

Lebih terperinci

PELATIHAN OPERATOR MESIN PEMECAH BATU NOMOR MODUL CPO - 04 JUDUL MODUL LAPORAN OPERASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM UMUM OHT 1

PELATIHAN OPERATOR MESIN PEMECAH BATU NOMOR MODUL CPO - 04 JUDUL MODUL LAPORAN OPERASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM UMUM OHT 1 PELATIHAN OPERATOR MESIN PEMECAH BATU NOMOR MODUL CPO - 04 JUDUL MODUL LAPORAN OPERASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM UMUM BADAN BADAN PEMBINAAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI DAN SUMBER DAN DAYA SUMBER MANUSIA

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata PEMBUATAN PASANGAN BATA LENGKUNG F.45 TPB I 07

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata PEMBUATAN PASANGAN BATA LENGKUNG F.45 TPB I 07 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata PEMBUATAN PASANGAN BATA LENGKUNG BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KATA PENGANTAR... 3 1.1. Konsep

Lebih terperinci