PENILAIAN BISNIS PT. KALBE FARMA, TBK PERIODE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENILAIAN BISNIS PT. KALBE FARMA, TBK PERIODE"

Transkripsi

1 PENILAIAN BISNIS PT. KALBE FARMA, TBK PERIODE Viriya Sari Kwara (Binus University, Jl. Syahdan N. 9 Kemanggisan Jakarta Barat, 11480, , siu_feng_90@yah.cm) Yen Sun (Binus University, Jl. Syahdan N. 9 Kemanggisan Jakarta Barat, 11480, , ysun@binus.edu) ABSTRACT The purpse f this research is t evaluate the business perfrmance f ne f the largest pharmaceutical cmpany in Suth East Asia: PT. Kalbe Farma, Tbk, based n nn financial and financial aspect. Evaluatin n nn financial aspect will use SWOT analysis, PORTER analysis, PESTLE analysis, Sharehlder analysis, Mendelw Matrix analysis, Critical Success Factr (CSF) analysis, and Gd Crprate Gvernance (GCG) analysis. Evaluatin n financial aspect will use hrizntal and vertical analysis, rati analysis, average rati f cmpetitr, accunting analysis, and bankruptcy predictin analysis. The apprach f this research is based n qualitative methd using secndary data btained indirectly frm the cmpany website. The result f this research shw that: based n nn financial and financial aspect, PT. Kalbe Farma, Tbk has a gd business strategy and financial perfrmance, and can be a gd chice fr investrs, creditrs, and the thers interested parties t invest in. It is expected that PT. Kalbe Farma, Tbk wuld be able t keep imprving their perfrmance in bth nn financial and financial aspect. Keywrds: business valuatin, nn financial perfrmance, and financial perfrmance. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja bisnis dari salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara yaitu: PT. Kalbe Farma, Tbk dari aspek nnkeuangan dan keuangan. Dari aspek nn-keuangan, digunakan analisis SWOT, analisis Prter, analisis PESTLE, Sharehlder analysis, Mendelw Matrix analysis, Critical Success Factr (CSF) analysis, dan Gd Crprate Gvernance (GCG) analysis. Sedangkan dari aspek keuangan, digunakan analisis hrizntal dan vertikal, analisis rasi, analisis rasi rata-rata kmpetitr, analisis akuntansi, dan analisis prediksi kebangkrutan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperleh secara tidak langsung dari website perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek nn-keuangan dan keuangan, PT. Kalbe Farma, Tbk memiliki strategi bisnis dan kinerja keuangan yang baik, serta layak untuk dijadikan sebagai pilihan yang tepat bagi para investr, kreditr, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi terhadap perusahaan. Diharapkan agar PT. Kalbe Farma, Tbk dapat terus meningkatkan kinerjanya baik dari aspek nn-keuangan maupun keuangan. Kata kunci: penilaian bisnis, aspek nn-keuangan, dan aspek keuangan.

2 PENDAHULUAN Di era glbalisasi ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat dimana setiap perusahaan saling berlmba dan berusaha untuk memberikan kinerja terbaik kepada publik guna meningkatkan daya saing dalam menghadapi para kmpetitr yang semakin bertambah. Terdapat banyak pihak yang memiliki kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan seperti: para pemilik perusahaan, manajer dari perusahaan yang bersangkutan, para kreditr dan investr, bankers, pemerintah di mana perusahaan berdmisili, buruh, serta pihak-pihak lainnya yang terkait, sehingga sangatlah penting bagi mereka untuk menilai kinerja perusahaan. Penilaian kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari dua aspek yaitu: aspek nn-keuangan (nn financial perfrmance) dan aspek keuangan (financial perfrmance). Mengingat bahwa Indnesia merupakan negara berkembang, maka selain faktr eknmi dan lingkungan, faktr kesehatan juga mengambil peran penting dalam tahap pembangunan nasinal. Kesehatan merupakan hal terpenting dalam prses pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia. Akan tetapi menurut Pramesti, O. L. dan Mahadi, T., dikatakan bahwa industri farmasi di Indnesia masih tertinggal dengan kemajuan industri farmasi di luar negeri yang disebabkan karena masih banyaknya penelitian berbasis kimiawi dan biteknlgi yang belum dikembangkan dan bahan sintetik bat-bat kimia di Indnesia yang masih banyak diimpr dari luar negeri atau sekitar 80%. Selain itu, dengan adanya glbalisasi juga berdampak pada banyaknya bat-batan luar seperti: bat herbal dan ramuan China yang masuk ke Indnesia. Dengan adanya kndisi-kndisi di atas, penulis tertarik untuk menggunakan salah satu perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indnesia sebagai bjek penelitian dalam menilai strategi bisnis dan kinerja keuangannya. Pertimbangan lain yang mendrng penulis untuk memilih perusahaan farmasi sebagai bjek dalam penelitian adalah bahwa perusahaan farmasi dapat dikatakan sebagai perusahaan yang memiliki peride jangka panjang (lng term perid) untuk terus bertahan dan berkembang dalam industri barang knsumsi. Hal ini didukung juga dengan pernyataan dari Maradna, S. yang mengatakan bahwa pangsa pasar farmasi di Indnesia akan terus meningkat hingga tahun 2015 yang dikarenakan meningkatnya biaya kesehatan masyarakat dan jumlah ppulasi yang besar di Indnesia, sehingga cukup ptensial untuk menggali lebih dalam pangsa pasar farmasi yang diiringi pula dengan basis prduksi yang kuat. Salah satu perusahaan farmasi yang diambil leh peneliti dalam penulisan skripsi ini adalah PT. Kalbe Farma, Tbk, dikarenakan PT. Kalbe Farma, Tbk termasuk pada salah satu perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara dan terakbar di kawasan ASEAN sejak tahun Dari data lapran keuangan peride , juga dapat dilihat kndisi yang cukup bagus dimana jumlah penjualan dan laba bersih Kalbe mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Selain itu, dari pernyataan yang dikeluarkan leh Antique juga diketahui bahwa PT. Kalbe Farma, Tbk akan mengakuisisi sejumlah perusahaan farmasi baik dari dalam maupun luar negeri pada tahun ini, dengan tujuan menjadikan PT. Kalbe Farma, Tbk G Glbal khususnya di kawasan Asia Tenggara sebagai langkah ekspansi bisnisnya ke mancanegara. STUDI PUSTAKA Penelitian mengenai penilaian bisnis ini sudah banyak dilakukan. Penilaian bisnis tersebut dapat dilakukan dengan berbagai macam metde yang ada. Strategi Bisnis Pada PT. Wirapati Garuda Paksi Astini, R. dan Adhiprasety, R. (2010) melakukan penilaian bisnis terhadap PT Wirapati Garuda Paksi (WGP), salah satu perusahaan swasta yang bergerak di Bidang Usaha Jasa Pengamanan dan Penyelamatan (BUJPP) dalam penjagaan (guarding). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis prses frmulasi strategi bisnis PT Wirapati Garuda Paksi (WGP) pada tahap masukan (Input Stage), tahap pencckan (Matching Stage), dan tahap keputusan (Decisin Stage), serta memberikan usulan strategi bisnis yang efektif untuk PT Wirapati Garuda Paksi (WGP). Prses perumusan strategi bisnis tersebut dimulai dari tahap masukan (Input Stage), yakni: dengan mengembangkan matriks IFE (Internal Factr Evaluatin), CPM (Cmpetitive Prfile Matrix), dan matriks EFE (External Factr Evaluatin). Selanjutnya, pada tahap pencckan (Matching Stage) yakni: dengan menentukan alternatif strategi yang layak dengan menggunakan matriks SWOT (Strength-Weekness- Opprtunities-Threats), matriks SPACE (Strategy Psitining and Actin Evaluatin), matriks IE (Internal- External), dan matriks Strategi Besar (Grand Strategy). Dan pada tahap keputusan (Decisin Stage) peneliti

3 merumuskan alternatif strategi yang terbaik dengan menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Dari penelitian bisnis yang dilakukan diperleh kesimpulan akhir bahwa usulan strategi bisnis yang efektif untuk PT. Wirapati Garuda Paksi (WGP) berdasarkan matriks QSPM adalah strategi penetrasi pasar, dimana strategi ini dinilai dapat mengurangi resik bisnis perusahaan yang timbul akibat adanya perubahan yang signifikan pada lingkungan eksternal perusahaan. Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan PT. Telkm, Tbk dan PT. Indsat, Tbk Prasetiyaningtiyas, S. (2006) melakukan penelitian terhadap kinerja keuangan pada 2 perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekmunikasi yaitu: PT. Telkm, Tbk dan PT. Indsat, Tbk peride Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dan mengetahui sejauh mana hasil yang diperleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya, apakah telah mengalami peningkatan atau sebaliknya sehingga perusahaan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dihadapi leh perusahaan di bidang keuangan, mengingat bahwa saat ini banyak bermunculan perusahaan telekmunikasi yang bersaing ketat untuk memperebutkan pangsa pasar yang sempit. Penilaian kinerja keuangan ini dilakukan dengan melakukan analisis terhadap kndisi keuangan perusahaan dengan menggunakan rasi-rasi keuangan seperti: rasi dalam aspek likuiditas, leverage, aktivitas, dan prfitabilitas yang mana datanya berasal dari lapran neraca dan lapran laba rugi perusahaan, serta menggunakan uji hiptesis Klmgrv-Smirnv. Dari penelitian yang dilakukan diperleh kesimpulan bahwa: - Berdasarkan rasi likuiditas dan leverage, kinerja keuangan PT. Indsat, Tbk lebih baik bila dibandingkan dengan PT. Telkm, Tbk. - Berdasarkan rasi aktivitas dan prfitabilitas, kinerja keuangan PT. Telkm, Tbk lebih baik bila dibandingkan dengan PT. Indsat, Tbk. - Berdasarkan hasil uji Klmgrv-Smirnv Test, disimpulkan bahwa dari rasi likuiditas dan prfitabilitas, antara PT. Telkm, Tbk dan PT. Indsat, Tbk memiliki kinerja keuangan yang berbeda secara signifikan. Sedangkan, untuk rasi leverage dan aktivitas, kinerja keuangan antara PT. Telkm, Tbk dan PT. Indsat, Tbk tidak berbeda secara signifikan. METODE PENELITIAN Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat kualitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan berupa data sekunder yang diperleh secara tidak langsung dari lapran keuangan tahunan PT. Kalbe Farma, Tbk dan perusahaan kmpetitr pada peride Ruang lingkup penelitian ini berasal dari 2 aspek yaitu: aspek nn-keuangan dan keuangan. Dari aspek nn-keuangan, digunakan analisis SWOT, analisis Prter, analisis PESTLE, Sharehlder analysis, Mendelw Matrix analysis, Citical Success Factr (CSF) analysis, dan Gd Crprate Gvernance (GCG) analysis. Sedangkan dari aspek keuangan dilakukan dengan menggunakan analisis hrizntal dan vertikal, analisis rasi, analisis rasi rata-rata kmpetitr, analisis akuntansi, dan analisis prediksi kebangkrutan. HASIL DAN BAHASAN I. Analisis Strategi Bisnis 1. Analisis SWOT (Strength-Weakness-Opprtunity-Threats) Analisis ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi terlebih dahulu faktr-faktr internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan yang dimiliki leh PT. Kalbe Farma, Tbk dan faktr-faktr eksternal yang melihat adanya peluang dan ancaman yang akan

4 dihadapi leh PT. Kalbe Farma, Tbk dalam menghadapi persaingan bisnis dengan para kmpetitr dalam industri farmasi di Indnesia. Selanjutnya, kita dapat merumuskan strategi-strategi yang tepat dengan menggunakan diagram SWOT. Tabel 1 Diagram SWOT OPPORTUNITIES STRENGTHS -Dengan meningkatnya jumlah pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Indnesia yang akan berdampak pada meningkatnya tingkat kebutuhan/knsumsi bat per kapita, maka Kalbe diharapkan untuk dapat menciptakan prduk-prduk bat baru yang lebih invatif, yang disesuaikan dengan kebutuhan/knsumsi masyarakat saat ini dengan harga yang relatif terjangkau untuk menciptakan layanan kesehatan secara menyeluruh, serta menambah pendapatan bagi Kalbe. -Memprduksi lebih banyak lagi bat generik seiring dengan akan dikeluarkannya implementasi Sistem Jaminan Ssial Nasinal leh pemerintah. -Dari kegiatan riset dan pengembangan yang ada, diharapkan agar Kalbe dapat menciptakan prduk bat baru yang disesuaikan dengan trentren masalah kesehatan serius yang saat ini sedang dialami leh masyarakat seperti: HIV Aids, dan lain sebagainya. -Kalbe diharapkan untuk terus melakukan kerja sama di bidang riset dan pengembangan dengan perusahaan-perusahaan farmasi kelas dunia untuk membantu mengatasi masalah kesehatan masyarakat di Indnesia. WEAKNESS -Melakukan utsurching terhadap tenaga kerja yang kurang diperlukan dalam perusahaan untuk menciptakan efisiensi. -Mengingat bahwa hampir 40% dari karyawan Kalbe berasal dari mereka yang memiliki jenjang pendidikan SMA bila dibandingkan dengan S1, maka perusahaan hendaknya memberikan pelatihan atau training yang memadai untuk mencapai kinerja yang maksimal dan agar kegiatan prduksi berjalan dengan efektif, yang nantinya dapat memberikan keuntungan bagi Kalbe. -Mengurangi beban perasinal perusahaan dan biaya pemasaran/iklan yang berlebihan, mengingat bahwa Kalbe telah memiliki brand yang kuat di Indnesia. Iklan memang perlu dilakukan terutama untuk peluncuran prduk baru perusahaan, namun jangan terlalu berlebihan. -Melakukan pembaharuan dengan minuman energi bubuk yang disesuaikan dengan permintaan pasar, dimana saat ini permintaan pasar lebih mengacu kepada minuman istnik. Hal ini terlihat dari usaha Kalbe yang telah menciptakan berbagai varian/rasa yang berbeda dari prduk minuman istniknya yaitu: Fatign Hydr. THREATS -Menciptakan prduk-prduk baru yang lebih unik dan invatif daripada prduk -Melakukan efisiensi pada biaya perasinal, biaya pemasaran, biaya pemask,

5 kmpetitr, sehingga prduk Kalbe tetap laku di pasaran. Cnthnya: membuat prduk Kalbe dengan menggunakan bahan-bahan herbal yang saat ini lagi trend di kalangan masyarakat dengan berbagai invasi dan varian yang berbeda dari prduk-prduk berbahan herbal yang sebelumnya pernah diprduksi leh Kalbe seperti: Bintangin, Remufit, JssFit, dan Mensana. dan lain-lain untuk menghindari tingginya harga jual prduk perusahaan yang akan berdampak pada tidak lakunya prduk di pasaran. Hal ini dikarenakan kmpetitr dapat saja memberikan harga prduk yang relatif lebih murah bila dibandingkan dengan harga dari prduk Kalbe. Oleh karena itu, efisiensi sangat penting dalam mendukung kegiatan usaha Kalbe. -Membangun pabrik di daerah yang memiliki tingkat penjualan bat generik paling banyak, yang nantinya diharapkan dapat meringankan biaya distribusi sehingga harga bat generik yang dijual tidak terlalu mahal. -Membuat kde khusus terhadap prduk-prduk keluaran Kalbe untuk menghindari bat palsu yang mengatasnamakan PT. Kalbe Farma, Tbk. 2. Analisis Prter Analisis ini dilakukan untuk melihat 5 faktr/kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri, dengan tujuan agar perusahaan dapat menciptakan berbagai strategi bisnis agar tidak kalah saing dengan para kmpetitr yang bergerak dalam industri yang sama. Tabel 2 Tingkat Kekuatan Persaingan untuk Industri Farmasi Kekuatan Persaingan antar perusahaan yang ada dalam industri Ancaman masuknya pemain baru Ancaman adanya prduk substitusi Adanya peningkatan kekuatan psisi tawar pembeli Adanya peningkatan kekuatan psisi tawar pemask Tingkat Kekuatan Lw Medium High Dari tabel di atas, terlihat bahwa tingkat/kekuatan persaingan dalam industri farmasi cukup tinggi, sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai dasar atau pedman bagi PT. Kalbe Farma, Tbk untuk menerapkan strategi-strategi bisnis yang kmpetitif dari para kmpetitr.

6 3. Analisis PESTLE (Plitic, Ecnmy, Scial,Technlgy, Legal, and Envirnment) Analisis ini dilakukan untuk mengamati faktr-faktr eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja dari PT. Kalbe Farma, Tbk secara keseluruhan seperti: faktr plitik, eknmi, ssial, teknlgi, hukum, dan lingkungan. Tabel 3 Analisis PESTLE Plitik 1.Kebijakan UMR yang nantinya berpengaruh terhadap prduktivitas yang akan dihasilkan leh karyawan terhadap perusahaan. 2.Adanya penurunan tarif pajak sebesar 5% dari tarif tertinggi PPH yang berdampak pada semakin meningkatnya jumlah laba ktr Kalbe. Teknlgi Adanya kegiatan riset dan pengembangan yang dilakukan leh Kalbe dalam rangka menciptakan prduk farmasi baru untuk memberikan value added bagi para knsumen yang dilakukan leh SCI dan Inngene Kalbitech. Eknmi 1.Tingkat pertumbuhan eknmi Indnesia sebesar 6,3% pada tahun 2010 bila dibandingkan dengan tahun 2009, turut berperan dalam meningkatkan vlume penjualan Kalbe yang hampir mencapai Rp 10,2 Triliun. 2.Nilai tukar rupiah terhadap dllar AS yang stabil dan cenderung menguat di tahun 2010, membuat harga bahan baku menjadi lebih stabil dan berpengaruh pada meningkatnya marjin laba ktr Kalbe. Hukum 1.Adanya peraturan dari Menteri Kesehatan yang mewajibkan industri farmasi untuk memiliki izin usaha dalam kegiatan pembuatan bat dan izin dari BPOM sebelum prduk dijual ke pasaran untuk menjamin bahwa prduk telah layak untuk diknsumsi. 2.Setiap tahun Kalbe melakukan evaluasi sistem kmpensasi yang terdiri dari gaji dan tunjangan kepada karyawan, dewan kmisaris, dan direksi untuk menjamin kesejahteraan karyawan yang akan berpengaruh juga terhadap tingkat prduktivitas yang akan dihasilkan bagi perusahaan. Ssial Dibentuknya sebuah wadah yang bernama Kalbe Berbagi yang berfkus pada 3 kegiatan, yaitu: Akademi Kalbe Berbagi, Klinik Kalbe Berbagi, dan Sarana Kalbe Berbagi, yang memberikan nilai tambah (value added) tersendiri bagi kalbe. Lingkungan 1.Pendirian Kalbe Green Data Center yang berdampak pada berkurangnya knsumsi listrik Data Center Kalbe sebanyak 20% dan jumlah beban perasinal perusahaan. 2.Adanya prgram 3R (Reduce, Reuse, Recycle), prgram Teknlgi Near Infrared, dan Zer Emissin yang bertujuan untuk mencegah pencemaran terhadap air, udara, limbah, dan bahanbahan berbahaya serta beracun, yang akan memberikan value added tersendiri bagi Kalbe.

7 4. Sharehlder Analysis Dari analisis yang dilakukan, diketahui bahwa PT. Kalbe Farma, Tbk merupakan salah satu perusahaan farmasi yang menerbitkan jumlah saham terbanyak kepada publik, yang mana kepemilikan atas saham Kalbe terdiri dari 63% pemdal nasinal dan 37% pemdal asing. Dari 63% kepemilikan atas pemdal nasinal terlihat bahwa Perseran Terbatas termasuk dalam pemegang saham pengendali yang memiliki saham Kalbe sebanyak 57,11%, sedangkan dewan kmisaris, direksi, dan karyawan sebagai pemegang saham minritas yang memiliki saham Kalbe sebanyak 1,47%, dan sisa saham Kalbe sebesar 4,42% dimiliki leh kperasi, yayasan, dana pensiun, asuransi, bank, lembaga keuangan, dan reksa dana. Kndisi ini dapat mengakibatkan terjadinya agency issue terkait dengan return dan tingkat resik yang diharapkan antara pihak manajemen dan pemegang saham lainnya. Selain itu, yang menjadi fkus dalam analisis ini adalah besarnya jumlah ROE dan dividen yang semakin meningkat dari tahun , yang membuat investr semakin tertarik untuk berinvestasi pada PT. Kalbe Farma, Tbk. 5. Mendelw Matrix Analysis Analisis ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepentingan dan kekuatan yang dimiliki leh para stakehlders dalam prses/pengembangan prduk perusahaan. Keempat stakehlders tersebut adalah: Knsumen, pemask bahan baku perusahaan, SDM/tenaga kerja, dan penyalur/distributr prduk sebagai key player stakehlders, karena tanpa peran mereka, usaha/bisnis Kalbe tidak akan berlangsung dengan lancar. Pemerintah sebagai keep satisfied stakehlders, yang memiliki wewenang untuk membuat dan merevisi aturan-aturan baru bagi industri farmasi, yang dapat berdampak secara psitif maupun negatif bagi perusahaan. Penduduk lkal, kelmpk lingkungan, dan media masa/cetak sebagai keep infrmed stakehlders, yang berkewajiban untuk memberikan infrmasiinfrmasi baru dan penting yang berhubungan dengan perusahaan termasuk infrmasi mengenai prduk-prduk baru perusahaan kepada masyarakat/publik, yang akan berpengaruh secara secara tidak langsung terhadap image perusahaan. Pemegang saham minritas dan para analis termasuk dalam kategri minimal effrt stakehlders, yang memiliki tingkat kepentingan dan kekuatan yang rendah terhadap perusahaan. 6. Critical Success Factr (CSF) Analysis Analisis ini dilakukan untuk melihat faktr-faktr apa saja yang menjadi penentu kesuksesan Kalbe hingga saat ini dan menentukan faktr-faktr apa saja yang harus ditingkatkan lagi leh Kalbe untuk mempertahankan kesuksesan yang telah diraih. Adapun faktr-faktr tersebut adalah Kalbe memiliki visi dan misi yang jelas, spesifik, dan terstruktur yang diimplementasikan ke dalam bentuk-bentuk strategi bisnis agar kegiatan usahanya berjalan dengan efisien dan efektif. Selain itu, Kalbe juga aktif dalam berbagai kegiatan riset dan pengembangan dengan berbagai mitra lkal dan internasinal untuk menciptakan prduk-prduk farmasi baru yang disesuaikan dengan tren masalah kesehatan saat ini, serta memiliki jaringan distribusi yang luas. Selain itu, dengan adanya akuisisi terhadap perusahaan-perusahaan besar farmasi Indnesia, semakin memantapkan psisi Kalbe dalam industri farmasi di Indnesia. Namun, ada beberapa hal lain yang perlu ditingkatkan lagi leh Kalbe untuk mempertahankan kesuksesan yang telah diraihnya seperti: terus melakukan invasi pada prduk perusahaan dan aktif dalam kegiatan riset dan pengembangan untuk menciptakan

8 prduk-prduk farmasi baru yang disesuaikan dengan tren masalah kesehatan saat ini, dan mempertahankan strategi pemasaran dengan jaringan distribusinya yang luas. 7. Gd Crprate Gvernance (GCG) Analysis Penerapan GCG sangat penting dalam pengellaan perusahaan secara prfesinal, transparan, dan efisien yang dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Selain itu dengan diterapkannya GCG, maka dapat meningkatkan daya saing perusahaan terhadap para kmpetitr dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Dari analisis yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa PT. Kalbe Farma, Tbk telah menerapkan Gd Crprate Gvernance yang baik dalam usahanya. Hal ini terlihat dari: Dalam Annual Reprt-nya, Kalbe juga menyajikan infrmasi-infrmasi penting perusahaan secara akurat, tepat waktu, jelas, dan knsisten yang dapat digunakan leh pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan bisnis. Masing-masing pihak yang terlibat dalam grup Kalbe dituntut untuk bekerja dan bertindak sesuai dengan hak, kewajiban, dan wewenang yang telah ditetapkan leh perusahaan agar pekerjaan menjadi lebih mudah dan efektif. Hal ini terlihat dari adanya pembagian tugas dari pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan seperti: dewan kmisaris, direksi, kmite audit dan anggtanya, kmite GCG, audit internal dan eksternal, manajemen resik, dan sekretaris perusahaan. Tanggung jawab Kalbe yang telah menerbitkan lapran tahunan setiap tahun, yang mana pada tahun 2009 Kalbe telah memperleh penghargaan peringkat kedua dari Annual Reprt yang telah diaudit leh serang akuntan publik untuk kategri Perusahaan Swasta Terbuka Nn-Keuangan dari Bapepam-LK, BEI, BI, Ditjen Pajak, BUMN, IAI, dan KNKG. Kalbe telah menjalankan usaha secara independen, dimana lapran keuangan yang telah diterbitkan leh perusahaan kepada publik telah diaudit leh serang akuntan publik, dan kmite audit yang ditunjuk pun telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, dan integritas berdasarkan pada Peraturan Bapepam N.IX.1.5 dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Mdal N. Kep- 29/PM/2004. Kalbe juga membagikan dividen secara wajar dan adil kepada para pemangku kepentingan dan mempertanggung-jawabkan kinerjanya secara transparan, wajar, dan benar. II. Analisis Lapran Keuangan 1. Analisis Rasi Analisis rasi adalah suatu analisis yang dilakukan leh para analis untuk menilai perkembangan atas kinerja perusahaan dari tahun ke tahun yang dapat dijadikan sebagai pedman dalam mengambil keputusan bisnis. Berikut adalah perbandingan rasi keuangan antara PT. Kalbe Farma, Tbk dengan rasi rata-rata kmpetitr yang pada akhirnya dapat menggambarkan kinerja keuangan PT. Kalbe Farma, Tbk secara keseluruhan bila dibandingkan dengan para kmpetitr. Perusahaan kmpetitr yang diambil sebagai bjek penelitian adalah perusahaan-perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indnesia yang memiliki jumlah asset dan revenue yang setara dengan PT. Kalbe Farma, Tbk yaitu: PT. Temp Scan Pacific, Tbk, PT. Kimia Farma, Tbk, PT. Darya Varia, Tbk, dan PT. Indfarma, Tbk.

9 Tabel 4 Perbandingan Rasi PT. Kalbe Farma, Tbk dengan Rasi Rata-Rata Kmpetitr Jenis Rasi PT. Kalbe Farma, Tbk Rata-Rata Kmpetitr Rasi Likuiditas Current Rati 3,33 x 2,99 x 4,39 x 2,85 x 2,51 x 2,77 x Acid Test Rati 2,05 x 2,00 x 3,04 x 2,14 x 1,84 x 2,12 x A/R Turnver 8,68 x 8,44 x 8,24 x 7,40 x 7,38 x 7,15 x Day's Sales in Receivable 42,03 43,22 44,30 56,45 57,93 62,31 Inventry Turnver 2,69 x 2,89 x 3,25 x 4,68 x 4,55 x 4,76 x Day's Sales in Inventry 135,88 126,34 112,24 82,07 81,33 80,82 A/P Turnver 12,85 x 11,63 x 10,44 x 6,44 x 6,98 x 6,51 x Day's Sales in Payable 28,40 31,39 34,97 63,50 61,91 64,17 Cash Cnversin Cycle 149,52 138,17 121,56 75,02 77,35 78,96 Rasi Slvabilitas Debt Rati 23,83% 26,09% 17,92% 36,55% 37,39% 35,42% Debt t Equity Rati 37,52% 39,24% 23,45% 83,27% 68,99% 63,54% Time Interest Earned Rati 21,63 x 26,52 x 84,46 x 36,81 x 31,82 x 24,32 x Rasi Prfitabilitas Grss Prfit Margin 48,29% 49,65% 50,52% 38,22% 38,41% 39,73% Net Prfit Margin 10,48% 11,55% 13,14% 5,91% 4,68% 6,78% Operating Incme Margin 14,51% 17,23% 17,51% 7,94% 7,91% 9,06% Ttal Asset Turnver 1,45 x 1,49 x 1,51 x 1,41 x 1,47 x 1,51 x ROA 15,23% 17,23% 19,89% 6,91% 6,54% 9,58% ROE 20,17% 23,42% 26,57% 9,25% 9,06% 13,83% ROI 23,03% 26,67% 27,42% 10,33% 9,46% 14,39% Rasi Penilaian Pasar EPS Rp 72,00 Rp 97,00 Rp 137,22 Rp 36,52 Rp 39,12 Rp 59,17 DPR 13,80% 12,89% 18,22% 46,88% 35,50% 26,32% Rp Rp Rp Rp Rp Rp PER 5,52 13,40 23,68 14,72 41,13 13,37 Dividend Yield 2,50% 0,96% 0,77% 6,00% 2,62% 1,93%

10 Dari rasi-rasi di atas, terlihat bahwa PT. Kalbe Farma, Tbk memiliki kinerja keuangan yang lebih baik bila dibandingkan dengan rasi rata-rata kmpetitr dari tahun Meskipun rasi Inventry Turnver dan Cash Cnversin Cycle Kalbe berada di bawah rasi rata-rata kmpetitr, namun hal ini lebih disebabkan karena jumlah penjualan Kalbe yang lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah penjualan prduk dari kmpetitr sehingga Kalbe membutuhkan waktu yang lebih lama dalam melakukan penjualan dalam rangka memperleh arus kas dan lamanya waktu yang diperlukan leh Kalbe dalam pemulihan atas arus kas masuknya. Sedangkan jika dilihat dari jumlah ROA, ROE, ROI, dan EPS, PT. Kalbe Farma, Tbk memiliki tingkat pengembalian atas aset, ekuitas, investasi, dan keuntungan atas per lembar saham yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata kmpetitr. Namun, jumlah DPR dan Dividend Yield Kalbe berada di bawah rasi rata-rata kmpetitr. Hal ini disebabkan karena Kalbe ingin menyisihkan sebagian besar dari jumlah laba yang diperleh ke dalam sald akun laba ditahan untuk perputaran usaha di masa depan. 2. Analisis Akuntansi Analisis akuntansi dilakukan untuk menilai sejauh mana angka-angka akuntansi yang dilaprkan leh perusahaan dapat mencerminkan realitas eknmi yang sebenarnya, yang mana dalam penerapannya dilakukan dengan melihat perubahan-perubahan yang terjadi pada metde/kebijakan perushaaan, yang berdampak terhadap jumlah angka pada lapran keuangan perusahaan. Dari tahun , jumlah saham Kalbe yang beredar mengalami penurunan, yang disebabkan karena Kalbe telah melakukan pembelian kembali saham yang beredar (buyback stck) perusahaan sebanyak 2 kali, yang berdampak pada berkurangnya jumlah ekuitas Kalbe. PT. Kalbe Farma, Tbk memiliki tingkat antisipasi yang tinggi terhadap persediaan usang, mengingat bahwa Kalbe bergerak dalam usaha farmasi dan bahan bakunya yang mudah rusak, yang berpengaruh juga terhadap sald akhir persediaan bersih Kalbe. Hal ini terlihat dari jumlah persediaan Kalbe yang terus mengalami penurunan dari tahun , yang disebabkan karena Kalbe ingin berprduksi dengan meminimalkan jumlah persediaannya. Selain itu, juga akibat adanya penyisihan atas penurunan nilai persediaan usang perusahaan yang terpengaruh juga leh adanya penghapusan (write ff) atas jumlah persediaan, yang berdampak pada sald akhir bersih persediaan Kalbe pada peride berjalan. Pada tahun 2008, Kalbe telah memanfaatkan kebijakan Sunset Plicy untuk Pajak Penghasilan Badan pada tahun 2001,2004, dan 2006 atas jumlah pajak kurang bayar perusahaan sebesar Rp ,00 yang mengakibatkan berkurangnya jumlah laba Kalbe pada tahun tersebut. 3. Analisis Z-Scre Analisis Z-Scre dilakukan untuk menilai tingkat kesehatan keuangan perusahaan, apakah perusahaan akan ging cncern di masa depan atau tidak. Analisis ini akan sangat membantu bagi para investr, kreditr, atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya dalam mengambil keputusan bisnis. Sampai saat ini, analisis kebangkrutan yang lebih dikenal dengan nama analisis Z-Scre ini masih tetap dipakai leh para analis yang ingin melakukan analisis terhadap tingkat kesehatan keuangan perusahaan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

11 Z Scre Altman: Zi= 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,11 X3 + 0,420 X4 + 0,998 X5 Keterangan Rumus: Zi= Prediktr peluang kebangkrutan X1= Mdal kerja bersih/ttal aset X2= Laba ditahan/ttal aset X3= Pendapatan sebelum pajak/ttal aset X4= Ekuitas pemegang saham/ttal kewajiban X5= Penjualan/ttal aset Tabel 5 Analisis Z-Scre PT. Kalbe Farma, Tbk Peride Tahun Kalbe Farma 4,06 4,11 5,09 Berdasarkan pada perhitungan analisis Z-Scre yang dilakukan terhadap PT. Kalbe Farma, Tbk, dapat disimpulkan bahwa PT. Kalbe Farma, Tbk berada dalam kategri perusahaan yang sehat (Healthy Cmpany) dan berada di zna aman (Safe Zne), dimana rata-rata Z-Scre-nya adalah > 2,90. Bahkan dari tahun , terjadi peningkatan secara terus menerus dari hasil analisis Z-scre yang menunjukkan bahwa PT. Kalbe Farma, Tbk memiliki peningkatan kinerja keuangan yang sangat bagus, yang terlihat juga dari analisis-analisis keuangan yang telah dilakukan sebelumnya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dari aspek nnkeuangan dan keuangan, PT. Kalbe Farma, Tbk memiliki strategi bisnis dan kinerja keuangan yang sangat baik, serta layak untuk dijadikan sebagai pilihan yang tepat bagi para investr, kreditr, atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi terhadap perusahaan. Diharapkan agar PT. Kalbe Farma, Tbk dapat terus meningkatkan kinerjanya baik dari aspek nn-keuangan maupun keuangan. REFERENSI Antique. (2011). Kalbe Farma Akuisisi Perusahaan Obat Asing. Retrieved frm VivaNews.cm: Diakses tanggal 14 Juli Astini, R. dan Adhiprasety, R. (2010). Strategi Bisnis Pada PT. Wirapati Garuda Paksi. Jurnal Manajemen Vlume 11 N. 1 Maret. Jakarta: Universitas Mercu Buana dan Universitas Bina Nusantara. Chinyi, E. dan Olmlaiye, P. (2010). Cnstructin Stakehlder Management. United Kingdm: Blackwell Publishing Ltd.

12 David, F. R. Alih bahasa leh Sunardi, D. (2009). Manajemen Strategis Knsep (edisi 12). Jakarta: Salemba Empat. Fahmi, I. (2011). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta CV. Gibsn, C. H. (2009). Financial Reprting & Analysis Using Financial Accunting Infrmatin (8th editin). USA: Suth Western. Gitman, L. J., & Zutter, C. J. (2012). Principles f Managerial Finance. USA: Prentice Hall. Harahap, S. S. (2010). Analisis Kritis atas Lapran Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Hwell, M. T. (2010). Critical Success Factrs Simplified. New Yrk: Taylr and Francis Grup, LLC. Kmite Nasinal Kebijakan Gvernance Tahun 2006, Tentang Pedman Umum Gd Crprate Gvernance Indnesia. Maradna, S. (2012). Bisnis Obat-Obatan Ternyata Tumbuh Pesat Di Indnesia. Retrieved frm republika.c.id: Diakses tanggal 25 Februari Munawir. (2004). Analisa Lapran Keuangan (edisi keempat). Ygyakarta: Liberty. Palepu, K. G., Healy, P. M., & Peek, E. (2010). Business Analysis & Valuatin (2nd editin). China: Suth Western Cengange Learning. Pramesti, O. L. (2011). Industri Farmasi Indnesia Masih Tertinggal. Retrieved frm natinalgegraphic: Diakses tanggal 12 Desember Prasetiyaningtiyas, S. (2006). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan PT. Telkm, Tbk dan PT. Indsat, Tbk. Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Bisnis Vlume 4 N. 2 Agustus. Jember: Fakultas Eknmi. Tandelilin, E. (2010). Prtfli dan Investasi Teri dan Aplikasi (edisi 1). Ygyakarta: Kanisius. RIWAYAT PENULIS Viriya Sari Kwara lahir di kta Padang pada 18 Juli Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang akuntansi dan keuangan pada tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat dimana

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat dimana BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat dimana setiap perusahaan saling berlomba dan berusaha untuk memberikan kinerja terbaik kepada

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN (BAB 1) ASTRIED P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN

ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN (BAB 1) ASTRIED P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN (BAB 1) ASTRIED P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN Analisis Penggunaan Rasi Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN A. ANALISIS KEUANGAN (FINANCIAL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembang pesat dan semakin kuat nya persaingan bisnis di bidang tmtif saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki ptensi yang menjanjikan. Hal ini dapat

Lebih terperinci

JUDUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. INDOMATRA BUSANA JAYA

JUDUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. INDOMATRA BUSANA JAYA JUDUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. INDOMATRA BUSANA JAYA NAMA : Nidya Indra R Dsen Pembimbing : Niayah Erwin SE,MM Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui setiap

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3 PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 45 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan PT. Cahaya Ragam Sakti 3.1.1 Sejarah Berdirinya PT. Cahaya Ragam Sakti PT. Cahaya Ragam Sakti pada awalnya merupakan perusahaan yang didasari leh ide

Lebih terperinci

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun

Dalam menentukan harga setiap usaha mungkin memiliki strategi yang berbeda-beda. Namun CHAPTER V Harga menurut Philip Ktler (2001 : 439) ialah sebagai berikut, charged fr a prduct r service. Mre bradly, price is the sum f all the value that cnsumer exchange fr the benefits f having r using.

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat

II. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat II. LANDASAN TEORI 2.1 Pasar Mdal 2.1.1 Pengertian Pasar Mdal Pada dasarnya pasar mdal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli. Di pasar mdal, yang diperjualbelikan

Lebih terperinci

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement f Cash Flws Presented by: Dwi Martani LAPORAN ARUS KAS Infrmasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas dan

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK N. 2 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Lapran Arus Kas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) N. 2 tentang Lapran Arus Kas disetujui dalam Rapat Kmite Prinsip Akuntansi

Lebih terperinci

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA Disampaikan leh Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Pada acara Indnesia Eximbank Investr Gathering 2017 Jakarta, 7 Februari 2017

Lebih terperinci

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. L1 Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. Periode Analisis Horisontal Analisis Vertikal 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA Oleh TIARA YUNIANDARI 1200996404 ISMANINGTIAS 1201002381 SKRIPSI PROGRAM SARJANA EKONOMI MANAGEMENT DEPARTMENT SCHOOL OF BUSINESS MANAGEMENT BINUS

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Hasil analisis kinerja keuangan menggunakan analisis rasio keuangan pada perusahaan yang mengalami penurunan marjin laba bersih adalah sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI

RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI RASIO LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT. KALBE FARMA BEKASI Aprilia Puspasari Abstrak: Analisis perusahaan diperlukan guna mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah masalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Bab 1 PENDAHULUAN negara yang mulai berkembang. Hal itu di buktikan berdasarkan data dari Bappenas untuk tahun 2011, Indonesia berada di peringkat 82 sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Didukung Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan 12190 Telp

Lebih terperinci

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN a. Penilaian Praktikum: 1. Penilaian praktikum terdiri dari 2 kelmpk nilai: tugas kelmpk dinilai leh pembimbing asistensi yang bersangkutan

Lebih terperinci

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern

Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern Pengertian Gaji dan Upah Definisi Menurut Para Ahli Unsur serta Sistem Pengawasan Intern Pengertian Gaji dan Upah adalahapapun akan dilakukan leh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu mendapatkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri farmasi merupakan industri yang secara ketat diatur dengan pertimbangan perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN 5 PERUSAHAAN PERBANKAN TERBESAR PERIODE MENGGUNAKAN DUPONT SYSTEM

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN 5 PERUSAHAAN PERBANKAN TERBESAR PERIODE MENGGUNAKAN DUPONT SYSTEM PENILAIAN KINERJA KEUANGAN 5 PERUSAHAAN PERBANKAN TERBESAR PERIODE 2010-2012 MENGGUNAKAN DUPONT SYSTEM Theresia Lesmana Accounting and Finance Department, Faculty of Economic and Communication, BINUS University

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat dari berbagai industri. Semua industri akan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat dari berbagai industri. Semua industri akan berlomba-lomba untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi adalah era di mana semua hal dan segala industri di dunia akan mengikuti era globalisasi saat itu. Ini akan menimbulkan persaingan yang sangat ketat

Lebih terperinci

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan 1. Kreditur 2. Investor 3. Akuntan Publik 4. Karyawan Perusahaan 5. Bapepam 6. Underwriter 7. Konsumen 8. Pemasok 9. Lembaga Penilai

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER L1 LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri A. Gambaran Umum Situasi Perusahaan dan Industri 1. Pada lingkup industri

Lebih terperinci

PT. KRESNA GRAHA SEKURINDO

PT. KRESNA GRAHA SEKURINDO PT. KRESNA GRAHA SEKURINDO Tbk Lapran Keuangan Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada 31 Maret 2009 (dengan angka perbandingan untuk tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2008) DAFTAR ISI Halaman - Neraca

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja ICRA Indnesia Rating Feature May 2013 ICRA Indnesia Metdlgi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja Industri baja memainkan peran yang penting dalam pertumbuhan eknmi. Baja merupakan kmpnen umum pada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam operasional

Lebih terperinci

PSAK NO. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA BAB I : PENDAHULUAN. Latar Belakang

PSAK NO. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA BAB I : PENDAHULUAN. Latar Belakang PSAK NO. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA BAB I : PENDAHULUAN Latar Belakang Kegiatan sewa guna usaha (leasing) diperkenalkan untuk pertama kalinya di Indnesia pada tahun 1974 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan

Lebih terperinci

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. BAB I Latar Belakang Dalam mempertimbangkan investasi, para investor

Lebih terperinci

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat

license dan franchise, perusahaan ini juga membuka gerai atau outlet Roti Mum. Hingga saat BAB 1 PENDAHULUA N 1.1 Latar Belakang Pada masa dewasa ini, persaingan di dunia industri semakin ketat. Terlebih di dalam persaingan industri makanan. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya prdusen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. Saham (stock

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA Pembentukan Arsitektur Perbankan Indnesia (API) dilatarbelakangi leh krisis mneter tahun 1997 yang menimbulkan dampak negatif bagi industri perbankan

Lebih terperinci

Financial Performance (2)

Financial Performance (2) Financial Performance (2) Modul ke: Liquidiity Ratio Solvability Ratio Activity Ratio Profitability Ratio Market Ratio Fakultas Pascasarjana Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Magister Teknik Industri

Lebih terperinci

PENILAIAN BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT GAJAH TUNGGAL Tbk TAHUN

PENILAIAN BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT GAJAH TUNGGAL Tbk TAHUN PENILAIAN BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT GAJAH TUNGGAL Tbk TAHUN 2008 2010 Rizko Luat Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia ABSTRAK PT Gajah Tunggal Tbk adalah Perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 7 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS PADA PT BFI FINANCE INDONESIA. Aiden Tumiwa J. R. E. Tampi S. A. P. Sambul

ANALISIS PROFITABILITAS PADA PT BFI FINANCE INDONESIA. Aiden Tumiwa J. R. E. Tampi S. A. P. Sambul ANALISIS PROFITABILITAS PADA PT BFI FINANCE INDONESIA Aiden Tumiwa J. R. E. Tampi S. A. P. Sambul ABSTRACT Profitability is ratio to asses the company s to make profit. Financial ratio is the number of

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berdasarkan System Develpment Life Cycle (SDLC) metde waterfall yang digunakan dalam pembuatan aplikasi penentuan harga jual, terdapat beberapa tahapan yang terdiri

Lebih terperinci

Modul MM (Material Management)

Modul MM (Material Management) KAMPUS IBI KWIK KIAN GIE JAKARTA, MEI 2017 KISI-KISI UAS dan QUIZ SAP SAP Materials Management (SAP-MM) adalah salah satu mdul di SAP ERP yang mendukung prses manajemen/pengellaan material di perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi

Lebih terperinci

PENILAIAN BISNIS PADA PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK, PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK, DAN PT RIMO CATUR LESTARI TBK TAHUN

PENILAIAN BISNIS PADA PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK, PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK, DAN PT RIMO CATUR LESTARI TBK TAHUN PENILAIAN BISNIS PADA PT MATAHARI DEPARTMENT STORE TBK, PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA TBK, DAN PT RIMO CATUR LESTARI TBK TAHUN 2009-2011 Oleh: Soraya Imaniar N. H. (26210661) Pembimbing: Agustin Rusiana

Lebih terperinci

Metodologi Pemeringkatan untuk Lembaga Pembiayaan bukan Bank

Metodologi Pemeringkatan untuk Lembaga Pembiayaan bukan Bank ICRA Indnesia Rating Feature January 2011 Metdlgi Pemeringkatan untuk Lembaga Pembiayaan bukan Bank Lembaga pembiayaan bukan bank (Lembaga Pembiayaan) memainkan peran yang penting dalam pasar keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketats, sehingga dunia

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah data sekunder yang didapat dari PT.Kimia Farma Tbk, Bursa Efek Indonesia (BEI), www.kimiafarma.co.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI Lilis Tri Jayanti lilistrijayanti@gmail.com Budhi Satrio hasta.budhisatrio@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1 MEMBANGUN E-GOVERNMENT 1. Pendahuluan Di era refrmasi ini, kebutuhan masyarakat akan transparansi pelayanan pemerintah sangatlah penting diperhatikan. Perkembangan teknlgi infrmasi menghasilkan titik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi. Kegiatan akuntansi merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, manyajikan dan menafsirkan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. i ii iv vi viii x xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Perumusan Masalah.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk.

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk. PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk. Eldoris Cho doris_cry@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma ABSTRAKSI Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN RASIO KEUANGAN Ratio Keuangan: perhitungan matematika yang bergunauntuk: Mengevaluasi performa perusahaan Memonitor performa perusahaan selama periode tertentu (mingguan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Bisnis Perusahaan Analisis SWOT

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Penilaian Bisnis Perusahaan Analisis SWOT BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penilaian Bisnis Perusahaan 4.1.1 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah metode perancangan strategi yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam menjalankan operasional perusahaan, setiap perusahaan memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana yang besar pula agar mampu mengahasilkan produk-produk yang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS 2012 STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS Seri Analisis Pryek 5/24/2012 1. Pengertian Studi Kelayakan Sebelum menyusun Prpsal usaha pada uumnya dilakukan studi kelayakan usaha terlebih dahulu. Studi kelayakan usaha

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN N U R A E N I, S. S O S., M. A B Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara membandingkan satu komponen

Lebih terperinci

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Analisis Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi pada PT. HM Sampoerna, Tbk dan Anak Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan perusahaan bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan perusahaan bisa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemunculan berbagai dunia usaha baik skala kecil maupun besar sudah merupakan fenomena yang biasa. Fenomena ini mengakibatkan tingkat persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2016 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk menyediakan dan menyampaikan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditur, dan pemakai eksternal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang pesat dewasa ini menyebabkan timbulnya persaingan yang amat ketat. Perusahaan harus dapat mempertahankan eksistensi usahanya. Salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang interaksi dan komunikasi tanpa batas yang memungkinkan penyebaran informasi kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Tinjauan Teoritis 1. Kinerja Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksaan suatu kegiatan atau program dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi. Daftar apa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MASALAH

BAB IV ANALISIS MASALAH BAB IV ANALISIS MASALAH 4.1 GAMBARAN UMUM PENELITIAN Metde penelitian meliputi kajian kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif dari penelitian berasal dari lapran keuangan publikasi bank peride

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan pasar modal memiliki fungsi sebagai sarana bagi pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan pasar modal memiliki fungsi sebagai sarana bagi pendanaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran yang penting bagi perekonomian suatu negara hal ini dikarenakan pasar modal memiliki fungsi sebagai sarana bagi pendanaan usaha

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK N. 3 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Lapran Keuangan Interim Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) N.3 tentang Lapran Keuangan Interim disetujui dalam Rapat Kmite

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat berjalannya sistem perekonomian. Dalam beberapa tahun terakhir ini,

BAB I PENDAHULUAN. membuat berjalannya sistem perekonomian. Dalam beberapa tahun terakhir ini, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan dengan usaha kecil menengah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Tujuan dan Karakteristik Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan unsur yang sangat penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan Negara Indonesia. Faktanya, faktor penentu kemajuan perekonomian suatu Negara tidak lagi semata-mata

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang. Perusahaan adalah suatu organisasi yang mempunyai sumber daya dasar seperti

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang. Perusahaan adalah suatu organisasi yang mempunyai sumber daya dasar seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Perusahaan adalah suatu organisasi yang mempunyai sumber daya dasar seperti bahan dan tenaga kerja yang dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorangan atau lembaga dengan tujuan tertentu. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi Amerika kemudian menjadi krisis global yang berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal kapitalis berada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PENILAIAN BISNIS PERUSAHAAN BUMN DI INDUSTRI FARMASI: STUDI KASUS KIMIA FARMA DAN INDOFARMA TAHUN

ANALISIS DAN PENILAIAN BISNIS PERUSAHAAN BUMN DI INDUSTRI FARMASI: STUDI KASUS KIMIA FARMA DAN INDOFARMA TAHUN ANALISIS DAN PENILAIAN BISNIS PERUSAHAAN BUMN DI INDUSTRI FARMASI: STUDI KASUS KIMIA FARMA DAN INDOFARMA TAHUN 2006-2008 Lovita Valentina Handayani; Mohamad Heykal Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Heri Setiawan Politeknik Negeri Sriwijaya Abstract This study aims

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 Email : tasianaa93@gmail.com ABSTRACT Latar belakang penelitian adalah menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era persaingan yang semakin ketat serta kondisi ekonomi yang tidak menentu, suatu perusahaan dihadapkan pada kondisi yang mendorong mereka untuk lebih transparan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada zaman sekarang ini persaingan di dunia usaha sudah semakin ketat, sehingga dapat memicu meningkatnya persaingan di dunia bisnis. Adapun berbagai cara

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak

Lebih terperinci