Rancang Bangun Aplikasi Instalasi Rawat Inap dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB)

Transkripsi

1 Racag Bagu si Istalasi Rawat Iap dega Paradigma Pegembaga Teritegrasi Megguaka Eterprise Service Bus (ESB) Bambag Setiawa, Radityo Prasetiato Wibowo, Sofya Rachma Jurusa Sistem Iformasi, Fakultas Tekologi Iformasi, Istitut Tekologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Idoesia Abstrak Rumah sakit umum pada umumya telah memiliki uit pelayaa terpadu seperti Uit Gawat Darurat (UGD), Farmasi, Istalasi Rawat Iap (IRNA), Istalasi Rawat Jala (IRJA), da beberapa layaa yag laiya. Setiap titik pelayaa dari rumah sakit tersebut biasaya memiliki aplikasi tersediri yag memugkika tidak adaya itegritas data sehigga tidak valid apabila data diguaka pada aplikasi laiya. Oleh karea itu diperluka racaga da aplikasi Istalasi Rawat Iap (IRNA) yag dapat teritegrasi dega aplikasi dari uit pelayaa yag ada di rumah sakit. Metode yag diguaka utuk megitegrasika aplikasi dega aplikasi lai adalah dega megguaka tekologi Webservice da Eterprise Service Bus (ESB). dega megguaka tekologi soap. ESB megitegrasika semua aplikasi yag ada dega cara meerima permitaa pesa yag dikirim megguaka webservice kemudia permitaa pesa aka diteruska ke aplikasi yag sesuai. Hasil yag dicapai dari Tugas Akhir ii adalah aplikasi Istalasi Rawat Iap yag teritegrasi dega modul Rekam Medis, Istalasi Rawat Jala da Poit of Sales yag terdapat pada Sistem Iformasi Rumah Sakit. Fitur aplikasi Istalasi Rawat Iap yag membutuhka web servis dari aplikasi lai adalah fitur daftar pasie da fitur pemberia tidaka. Haya saja peerapa web service pada jpacotroller aka semaki memperlambat waktu load pada halama aplikasi. Key Words: Istalasi Rawat Iap, Web Service, Eterprise Service Bussies. 1. Pedahulua Beragam rumah sakit di idoesia ii pada umumya telah memiliki sebuah sistem iformasi utuk meujag segala macam kegiata bisis yag ada pada rumah sakit. Haya saja kebayaka rumah sakit haya membagu sebuah sistem iformasi berdasarka kebutuha bisis pada sebuah titik tertetu sehigga apabila rumah sakit igi megembagka bisisya maka membutuhka rekayasa ulag yag aka meghabiska bayak waktu da biaya. Rumah sakit umum rata rata memiliki berbagai layaa terpadu seperti Uit Gawat Darurat, Farmasi, Istalasi Rawat Iap, Istalasi Rawat Jala, da beberapa layaa yag laiiya. Dega bayakya uit layaa tersebut apabila masig masig uit bisis tersebut memiliki sebuah sistem iformasi yag berdiri sediri tapa teritegrasi dega uit bisis yag laiya maka waktu yag dibutuhka utuk mejalaka sebuah proses bisis aka sagat lama. Oleh karea itu rumah sakit memerluka sebuah racaga da aplikasi yag teritegrasi dega masig - masig uit bisis yag laiya. Berdasarka sebuah paper yag membahas permasalaha yag terkait dega itegrasi sebuah sistem dalam rumah sakit, disebutka bahwa dega mugguaka framework Orgaic Healthcare Iformatio System (OHIS) yag sifatya orgaic maka setiap modul aplikasi yag ada maupu yag belum di implemetasika dapat diitegrasika dega modul - modul yag laiya. Dasar tekologi pada framework OHIS adalah Service-Orieted Architecture (SOA). Haya saja terdapat sebuah permasalaha lai yag mucul yaitu pada saat pegembaga software dilakuka oleh vedor pembagu software yag berbeda maka terdapat kemugkia stadard data yag berbeda sehigga data tidak aka bisa diterjemahka utuk kelajuta proses yag dilakuka aplikasi uit bisis yag lai. Oleh karea itu utuk megatasi hal tersebut, terdapat sebuah tekologi yag mampu meerjemahka setiap teologi itegrasi data data yag ada dapat dibaca oleh masig masig aplikasi yag terhubug. Tekologi tersebut berama Eterprise Service Bus (ESB). 2. Tijaua Pustaka Dalam pembagua aplikasi, diguaka beberapa dasar dari beberapa sumber bacaa.

2 A. Framework OHIS OHIS adalah suatu framework yag memberika solusi alteratif bagi pegembaga sistem iformasi rumah sakit dega haya membuat desai peragkat luak sebagai modul service da membuat database utuk tiap modul utuk bisa megimplemetasikaya(mahaato, P.W., N.A., & E.R., 2010). Dega diterapkaya OHIS, pegembag bisa melakuka pembagua aplikasi dimulai dari yag kecil ataupu meerapka yag sudah kompleks sekalipu dikareaka sudah adaya stadar framework dalam peulisa kode pada setiap aplikasi baru yag aka dibuat. Selai itu, juga terdapat dukuga framework SOA didalam OHIS yag megguaka tekologi webservice yag mampu megitegrasika atar modul pada framework OHIS. Hal yag juga petig pada framework ii adalah adaya service locator,service loader, da service requester yag memugkika utuk terjadiya itegrasi atar modul, seperti yag terdapat pada gambar 1 : pemrograma maupu berjala di platform apa saja Berikut adalah kompoe yag terdapat dalam web service : Simple Object Access Protocol (SOAP) SOAP merupaka suatu format stadar dari XML yag dapat diterjemahka oleh web service utuk melakuka proses request da respose atara klie da server web service yag megguaka protokol Hypertext Trasfer Protocol (HTTP) sebagai protokol pegirima dataya. Web Service Defiitio Laguage (WSDL) WSDL merupaka suatu dokume dalam format XML yag berisika pejelasa suatu iformasi detail dari web service. Jadi utuk bisa megakses suatu web service dibutuhka terlebih dahulu alamat wsdl dari web service tersebut agar bisa diguaka. Di dalam WSDL sediri dijelaska method-mehod apa yag bisa dipaggil, apa saja parameterya yag dibutuhka dalam melakuka request, apa saja hasil respo setelah melakuka request da juga termasuk tipe data yag dibutuhka saat melakuka request da tipe data yag dikembalika saat respo dilakuka. (Christese, 2001) C. Eterprise Service Bus Gambar 1 Arsitektur Framework OHIS. B. Web Service Tekologi web service memberika kemudaha utuk megakses iformasi dari berbagai sumber tapa mempedulika database apa yag diguaka oleh server yag memberika iformasi kepada aplikasi yag mejadi klie web service tersebut. Web service sebearya adalah kumpula dari fugsi da method yag terletak pada suatu server web service yag dapat di request oleh klie dega memaggil method yag disediaka oleh server web service, klie sediri bisa bebas dikembagka megguaka bahasa ESB adalah ifrastruktur peragkat luak yag berlaku sebagai lapisa peratara dari middleware yag mejembatai persyarata yag tidak bisa dipeuhi oleh webservice, seperti : Itegrasi atar webservice da tekologi middleware yag berbeda, Tigkat keamaa, ketergatuga da robustess yag tiggi Kotrol da pegelolaa dari komuikasi da servis dari webservice Gambar 2 adalah arsitektur aplikasi apabila sudah terdapat ESB sebagai lapisa peratara:

3 Tahapa ii meghasilka iformasi megeai proses bisis dari IRNA yag atiya aka diterapka dalam aplikasi IRNA. Hasil dari tahapa ii mejadi acua dalam pembuata aplikasi Peracaga desai sistem. Gambar 2 Arsitektur umum aplikasi setelah megguaka ESB. 3. Pembahasa Pembagua aplikasi Istalasi Rawat Iap yag selajutya disebut dega IRNA dilakuka dega megguaka tools Netbeas, Framework ZK utuk membuat tampila aplikasi, SOAP utuk webservice da WSO2 sebagai esb yag atiya mejadi jembata komuikasi atar aplikasi istalasi rawat iap dega aplikasi laiya. Dalam pembagua aplikasi IRNA ii dilakuka beberapa tahapa, yaitu: Studi literatur da pembahasa Survey da pegambila dokume yag diperluka. Peracaga desai system Stadarisasi web service Pembuata aplikasi o Implemetasi aplikasi o Implemetasi webservice o Impeletasi esb Pegujia sistem 3.1. Studi literatur Studi literatur yag dilakuka dalam pembuata tugas akhir ii adalah pembelajara da pemahama literatur yag berkaita dega permasalaha yag ada. Beberapa yag aka dipelajari seperti cara membuat webservice, cotoh sistem iformasi rumah sakit, membuat sistem iformasi megguaka Java Persistace API (JPA), ZK, da tekologi pedukug laiya. Literatur didapatka dari bayak sumber seperti buku, video tutorial da halama website Survey da pegambila dokume yag diperluka Tahapa ii meghasilka 1) GUI Storyboard yag diguaka sebagai acua utuk jalaya aplikasi IRNA dilihat dari desai tampilaya, 2) Domai model yag meujukka objek-objek yag diguaka dalam pembagua aplikasi, 3) Diagram da deskripsi use case yag meujukka alur yag mugki terjadi ketika megguaka aplikasi, 4) Diagram sequece yag meujukka jalaya aplikasi dilihat dari sisi aplikasi, 5) Test case merupaka racaga yag diguaka dalam tahapa pegujia aplikasi dari sisi fugsioal Stadarisasi web service Pada tahapa ii meghasilka katalog servis yag berisi kebutuha data aplikasi IRNA dari aplikasi lai da kebutuha data dari aplikasi lai dari aplikasi IRNA. Pada tabel 1 dibawah ii adalah cotoh dari hasil pembahasa stadarisasi webservice. Server Servis si Rekam Medis si Poit of Sales si Huma Resour ces Tabel 1. Servis katalog pada aplikasi IRNA. Servis Flow Servis Keteraga List data pasie addpelayaa Ira Logi 3.5. Pembuata si -Toke (ip, code) -getlistpasie -logout -(toke) -Toke (ip, code) - AddPelayaaI RNA() -logout (toke) Toke (ip, code) Logi (ame, password, ip) Logout Servis utuk medapatka list data pasie Megirimk a data tidaka medis atau tidaka pegobata yag dilakuka terhadap pasie

4 Hasil dari tahapa sebelumya tahapa pembuata aplikasi ii. diguaka dalam Implemetasi aplikasi Struktur kelas tampila Pada implemetasi pegembaga aplikasi Istalasi Rawat Iap (IRNA) peulis megguaka ZK. Fugsi kelas atar muka adalah sebagai membuat tampila aplikasi yag atiya aka diguaka oleh peggua aplikasi. Gambar 3 meujukka salah satu cotoh kelas tampila yag diguaka. Gambar 5. Cotoh peerapa esb Pegujia sistem Tahapa ii meluputi 2 tahapa pegujia yaitu 1) uji coba fugsioal aplikasi megguaka test case yag telah dibuat sebelumya 2) uji coba o fugsioal dega meguji performa dari system. Hasil dari uji coba fugsioal adalah aplikais telah meujukka pemeuha kebutuha fugsioal. Gambar 3. Cotoh potoga kode kelas tampila Implemetasi webservicee Pembuata servis pada aplikasi ii megikuti servis katalog yag sudah dibahas pada bab sebelumya. Berikut salah satu cotoh potoga kode padaa implemetasi web servis sebagai server dapat dilihat padaa gambar 4. Gambar 4. Cotoh potoga kode utuk implemetasi webservice Implemetasi esb Uji coba No Fugsioal atau uji coba performa sistem. Utuk uji coba performa ii dilakuka terlebih dahulu dega megguaka Apache Bechmark utuk medapatka halama yag memiliki request time palig lama, kemudia halama yag palig lambat tersebut diuji lagi dega megguaka fitur yag ada pada Netbeas 6.8 yaitu profiler project. Dega megguaka fitur ii, dapat terlihat method maa yag membuat load time mejadi lama, sehigga bisa dilakuka optimasi lebih lajut pada method atau fugsi tersebut. Berikut pada tabel 5-3 adalah hasil uji performa dega Apache Bechmark pada aplikasi IRJA. Settig yag dilakuka pada saat melakuka uji coba adalah megguaka parameter sebesar 1000 yag artiya total request yag dilakuka adalah 1000 request, sedagka utuk parameter c diubah-ubah mulai dari 10 sampai 100 utuk bisa medapatka grafik dari halama yag palig sedikit request per secod ya : Tabel 2. Tabel hasil ujii coba request per secod. Request per Secod (ms) Sesuai dega tujua pada tugas akhir ii, aplikasi rawat iap aka diitegrasika dega aplikasi lai megguaka tekologi Eterprise Service Bus (ESB). Fugsi ESB adalah utuk melakuka pegitegrasia atar aplikasi yag ada melalui webservice atar aplikasi.pada gambar 5 dibawah ii adalah salah satu cotoh peerpa esb pada aplikasi. Nama Logi 10 cocur ret 50 cocur ret 100 cocurr et 1000 cocurr et

5 Pasie Aame sa tidak a Berdasarka data pada tabel 2 dapat diambil kesimpula bahwa halama yag palig bayak memaka resource adalah halama pasie karea memiliki request per secod palig redah da time per request palig tiggi. Oleh karea itu halama pasie aka kembali di uji performa megguaka Netbeas profiler utuk medapatka method atau fugsi yag meyebabka kelambata request. Setelah dilakuka uji coba kedua utuk megetahui peyebab kelambata request megguaka etbeas profiler meghasilka aalisis method yag membuat aplikasi berjala lambat adalah jpacotroller pada method fidpasieetities. Hal ii disebabka oleh bayakya data yag di ambil dari database mecapai 5000 data dalam satu kali request da lagsug di bidig ke dalam tabel yag terdapat pada halama pasie. Solusi yag dapat diguaka utuk megatasi permasalaha ii adalah megguaka limit pegambila data pada database. 3. Peerapa webservis pada method jpacotroller aka memperlambat waktu load pada halama aplikasi. 5. Daftar Pustaka [1]Doug Roseberg, Matt Stephes. Use Case Drive Object Modelig with UML Theory ad Practice. [2]Holil Noor Ali, A., P.W., Radityo., Er, Mahedrawati., & Nisafai, A. S. (.d.). Restructurig Compoets of Itegrated Health Iformatio System I Outpatiet ad Ipatiet Departemet Usig Service Orieted Architecture. [3]Kemastuti, E., Noor Ali, A. H., & Mahaato, F. (.d.). Pembagua Modul Rawat Iap (IRNA) Da Pegitegrasia Dalam Purwarupa Sistem Iformasi Rumah Sakit Terpadu (SIRST) Berbasis SOA. [4]Kuriawa, H. (2008, Jauari 22). Sistem Pegolaha Data Rawat Iap / Sistem Pegolaha Data Sesus Haria Rawat Iap. Retrieved Jauari 16, 2011, from Hakapress - Berbagi Sesuatu: &totalrows_rk=15&id=37 [5]Mahaato, F., P.W, Radityo., Holil N.A, A., & Er, Mahedrawati. (.d.). OHIS : SOA Based Grow-able Healthcare Iformatio System. [6]Raja. (u.d.). article: 5-itroductio-to-javapersistece-apijpa-1. Hämtat frå javabeat: de 30 december 2010 [7]W3School. (.d.). Itroductio to Web Services. Retrieved from W3School: Dapat diambil aalisis juga apabila web service dilakuka pada method fidpasieetities ii maka dapat dimugkika waktu load aplikasi aka semaki lama karea dari ivocatio ya saja, utuk method ii sagat serig diakses, karea apabila dilakuka web service maka aka terjadi waktu tambaha utuk megambil data da megiputka data pada database daripada megakses lagsug lewat database IRNA 4. Kesimpula Dari pembahasa di atas, dapat diambil beberapa kesimpula sebagai berikut. 1. si Istalasi Rawat Iap yag dibagu dapat teritegrasi dega modul Rekam Medis da Poit of Sales, da Istalasi Rawat Iap. 2. Fitur aplikasi IRNA yag membutuhka servis dari modul lai adalah fitur daftar pasie da pemberia tidaka.