Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB)"

Transkripsi

1 Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB) M. Eka Wijaya*, Bambang Setiawan, Radityo Prasetianto Wibowo Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia * mewijaya@gmail.com Abstrak Sistem informasi akuntansi pada sebuah rumah sakit, berperan sebagai muara dari segala transaksi yang dilakukan pada rumah sakit. Semua pencatatan transaksi yang dilakukan pada rumah sakit dilakukan oleh sistem informasi akuntansi. Pengembangan sistem informasi rumah sakit secara keseluruhan, umumnya dilakukan secara bertahap dengan paradigma pengembangan yang tidak terintegrasi antara sistem informasi satu dengan lainnya. Transaksi yang ditangani oleh sistem informasi untuk proses bisnis yang lain, akan dicatat kembali pada sistem informasi akuntansi. Pencatatan yang dilakukan berulang akan meningkatkan kemungkinan kesalahan pada saat pencatatan kembali pada suatu transaksi. Sehingga dibutuhkan suatu sistem informasi rumah sakit yang dibangun dengan paradigma pengembangan terintegrasi. Pendekatan untuk mengembangkan system informasi akuntansi dengan paradigm terintegrasi dapat dicapai dengan menggunakan Service Oriented Architecture ( SOA ). Untuk dapat menggunakan Service Oriented Architecture, terdapat suatu teknologi yang telah dikembangkan untuk menunjang implementasi Service Oriented Architecture ( SOA ). Teknologi tersebut yaitu teknologi Enterprise Service Bus ( ESB ). Teknologi ESB berperan sebagai jembatan untuk mentransformasi service yang dikirimkan maupun diterima oleh sistem informasi akuntansi. Sehingga sistem informasi akuntansi mampu untuk diintegrasikan dengan aplikasi pendukung proses bisnis lainnya. Hasil dari tugas akhir ini adalah sistem informasi akuntansi yang dapat terintegrasi dengan sistem informasi untuk proses bisnis yang lain pada rumah sakit menggunakan enterprise services bus ( ESB ). Enterprise service bus yang digunakan dalam pengembangan tugas akhir ini adalah WSO2. Komponen dari enterprise service bus yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah end point dan proxy server. Komponen tersebut berfungsi untuk mengarahkan service yang dikirim maupun diterima oleh system informasi akuntansi sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Rumah Sakit, Enterprise Service Bus. 1. Pendahuluan Sistem informasi akuntansi pada suatu badan usaha berperan sebagai muara dari semua transaksi yang dilakukan pada proses bisnis.umumnya sistem informasi akuntansi pada sebuah badan usaha dibuat secara terpisah. Penggunaan dari sistem informasi akuntansi yang ada, juga dilakukan terpisah dari sistem informasi pendukung proses bisnis lain yang dilakukan oleh badan usaha tersebut. Hal ini juga terjadi pada rumah sakit yang mengimplementasikan sistem informasi akuntansi pada proses akuntansinya. Sistem informasi akuntansi pada rumah sakit umumnya dibangun secara bertahap dengan paradigma pengembangan tidak terintegrasi dengan sistem informasi untuk proses bisnis lainnya. Proses pencatatan transaksi pembayaran penanganan pada instalasi rawat inap, pencatatan transaksi pembayaran pada penanganan instalasi rawat jalan, dan pencatatan transaksi pembayaran pada apotek ditangani oleh aplikasi lain yang tidak terintegrasi dengan sistem informasi akuntansi. Implementasi dari sistem informasi akuntansi yang dibangun dengan paradigma tidak terintegrasi dengan sistem informasi untuk proses bisnis lainnya, akan berpengaruh pada waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses pencatatan transaksi. Akan terjadi proses pencatatan kembali transaksi yang terjadi pada proses bisnis secara manual, pada sistem informasi akuntansi. Pencatatan kembali data transaksi pada proses bisnis pada sistem informasi akuntansi tentunya merupakan sebuah proses yang seharusnya dihindari. Proses tersebut harus dihindari karena proses pencatatan transaksi yang dikerjakan dua kali meningkatkan kemungkinan akan kesalahan pada kegiatan tersebut dilakukan secara berulang. Sehingga tingkat konsistensi data dapat berkurang. Selain itu pencatatan data transaksi yang sama dan dilakukan dua kali menurunkan tingkat

2 efisiensi waktu dari pengerjaan proses akuntansi. Seharusnya pencatatan data transaksi yang sama dapat dilakukan sekali. Proses pencatatan transaksi agar tidak dilakukan berulang kali, bisa didapatkan dari integrasi sistem informasi untuk proses bisnis yang lain dengan sistem informasi akuntansi. Untuk mendapatkan suatu sistem informasi yang dibangun dengan paradigma terintegrasi, dapat dicapai dengan menggunakan framework OHIS dalam pengembangannya. Framework OHIS adalah sebuah framework dari sistem informasi pada rumah sakit yang mudah untuk dikembangkan dengan menggunakan paradigma pengembangan terintegrasi berbasis servis. Namun sayangnya pada framework ini seluruh aplikasi yang dikembangkan harus menggunakan standar yang telah disiapkan, dan kecil kemungkinkan dikembangkan oleh banyak developer karena adanya standar yang harus diikuti oleh pengembang. Masalah muncul ketika seluruh aplikasi tersebut memang sudah dirancang untuk bisa saling terintegrasi dengan menyiapkan webservice maupun teknologi integrasi lain pada aplikasinya. Namun karena dikembangkan oleh vendor yang berbeda, maka bisa terjadi kemungkinan standar pengiriman ataupun penerimaan data antar aplikasi menjadi berbeda. Apabila hal ini terjadi, maka akan sia-sia saja teknologi integrasi yang sudah dikembangkan oleh vendor tersebut karena tidak akan bisa diterjemahkan oleh aplikasi yang lain. Untuk mengatasi masalah tersebut, terdapat suatu teknologi yang bernama Enterprise Service Bus (ESB) yang mampu menerjemahkan setiap teknologi integrasi dari aplikasi yang akan diintegrasikan agar bisa dibaca pada masing-masing oleh aplikasi tersebut. Dengan adanya ESB, maka aplikasi-aplikasi pada setiap unit bisnis rumah sakit bisa terintegrasi walaupun dikembangkan dengan menggunakan standar webservice yang berbedabeda. 2. Tinjauan Pustaka A. Akuntansi Rumah Sakit Secara umum pencatatan transaksi yang dilakukan adalah menggunakan metode cash basis. Pada metode cash basis, pencatatan transaksi dilakukan saat transaksi terjadi secara fisik. Misalnya pada transaksi penerimaan dicatat saat uang telah diterima. Jika rumah sakit menggunakan metode cash basis tentunya akan terjadi masalah. Salah satu contoh masalah yang mungkin muncul adalah ketika transaksi yang terjadi pada rumah sakit tinggi sedangkan pembayaran transaksi tersebut dilakukan oleh pihak ke tiga, maka transaksi yang terjadi tidak akan tercatat. Jika transaksi yang terjadi tidak tercatat, pada saat pihak manajemen membutuhkan informasi keuangan, maka informasi keuangan tersebut tidak mencantumkan transaksi yang telah dilakukan tetapi belum dibayar. Hal ini akan menghasilkan suatu informasi keuangan yang tidak akurat. Karena kebutuhan akan akurasi dari informasi keuangan, metode pencatatan transaksi yang dilakukan pada rumah sakit menggunakan metode accrual.[4] Pada metode accrual, pencatatan transaksi dilakukan sebelum transaksi fisik terjadi. Misalnya pada penanganan pasien yang ditanggung oleh pihak asuransi. Jika menggunakan metode cash basis, transaksi akan dicatat saat pihak asuransi telah membayar. Padahal layanan telah diberikan pada pasien terlebih dahulu. Permasalahan yang dihadapi ketika pembayaran yang dilakukan oleh pihak asuransi terjadi pada periode akuntansi yang berbeda. Permasalahan ini dapat diatasi jika metode pencatatan transaksi yang dilakukan menggunakan metode accrual. Jika menggunakan metode accrual, transaksi akan dicatat saat layanan diberikan. Sehingga pencatatan dari transaksi yang dilakukan pada periode berbeda dapat diakomodasi. B. Framework OHIS OHIS adalah suatu framework yang memberikan solusi alternatif bagi pengembangan sistem informasi rumah sakit dengan hanya membuat desain perangkat lunak sebagai modul service dan membuat database untuk tiap modul untuk bisa mengimplementasikannya[3]. Dengan diterapkannya OHIS, pengembang bisa melakukan pembangunan aplikasi dimulai dari yang kecil ataupun menerapkan yang sudah kompleks sekalipun dikarenakan sudah adanya standar framework dalam penulisan kode pada setiap aplikasi baru yang akan dibuat. Selain itu, juga terdapat dukungan framework SOA didalam OHIS yang menggunakan teknologi webservice yang mampu mengintegrasikan antar modul pada framework OHIS. Hal yang juga penting pada framework ini adalah adanya service locator,service loader, dan service requester yang memungkinkan untuk terjadinya integrasi antar modul, seperti yang terdapat pada gambar 1 dibawah ini : Gambar 1 Arsitektur Framework OHIS C. Web Service Teknologi web service memberikan kemudahan untuk mengakses informasi dari berbagai sumber

3 tanpa mempedulikan database apa yang digunakan oleh server yang memberikan informasi kepada aplikasi yang menjadi klien web service tersebut. Web service sebenarnya adalah kumpulan dari fungsi dan method yang terletak pada suatu server web service yang dapat di request oleh klien dengan memanggil method yang disediakan oleh server web service, klien sendiri bisa bebas dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman maupun berjalan di platform apa saja Berikut adalah komponen yang terdapat dalam web service : i. Extensible Markup Language (XML) XML merupakan dasar dari terbentuknya suatu web service karena dengan XML ini lah web service bisa saling berkomunikasi dengan aplikasi-aplikasi yang terhubung di dalamnya, sepanjang aplikasi yang terhubung tersebut bisa menerjemahkan tag XML yang diterima atau dikirim untuk diolah menjadi data yang sesungguhnya. [5] ii. Simple Object Access Protocol (SOAP) SOAP merupakan suatu format standar dari XML yang dapat diterjemahkan oleh web service untuk melakukan proses request dan response antara klien dan server web service yang menggunakan protokol Hypertext Transfer Protocol (HTTP) sebagai protokol pengiriman datanya. SOAP memiliki 3 struktur utama yaitu : SOAP envelope, SOAP header dan SOAP body.[6] iii. Web Service Definition Language (WSDL) WSDL merupakan suatu dokumen dalam format XML yang berisikan penjelasan suatu informasi detail dari web service. Jadi untuk bisa mengakses suatu web service dibutuhkan terlebih dahulu alamat wsdl dari web service tersebut agar bisa digunakan. Di dalam WSDL sendiri dijelaskan method-mehod apa yang bisa dipanggil, apa saja parameternya yang dibutuhkan dalam melakukan request, apa saja hasil respon setelah melakukan request dan juga termasuk tipe data yang dibutuhkan saat melakukan request dan tipe data yang dikembalikan saat respon dilakukan.[1] D. Enterprise Service Bus ESB adalah infrastruktur perangkat lunak yang berlaku sebagai lapisan perantara dari middleware yang menjembatani persyaratan yang tidak bisa dipenuhi oleh webservice, seperti : Integrasi antar webservice dan teknologi middleware yang berbeda, Tingkat keamanan, ketergantungan dan robustness yang tinggi Kontrol dan pengelolaan dari komunikasi dan servis dari webservice ESB mampu mengontrol, menjembatani antar web service agar dapat saling berhubungan dengan jangkauan yang lebih luas, kompleks, dan mudah. ESB menyediakan suatu service platform dalam sebuah bus yang mengkoneksikan seluruh service yang ada pada enterprise. Beberapa konsep dari ESB adalah : - ESB menyediakan lingkungan ekseskusi service tingkat enterprise (enterprise-grade) - ESB menyediakan sebuah service bus yang membuat service dapat diakses dalam skala enterprise [2] Dengan penggunaan ESB, maka akan semakin meningkatkan kemampuan modularitas pada OHIS, karena semakin dimungkinkan mengembangkan modul-modul lain yang menggunakan webservice ataupun teknologi yang berbeda dengan yang sudah dipakai oleh modul-modul yang sudah terpasang. 3. Perancangan Perangkat Lunak A. Katalog Servis Katalog servis memberikan keterangan servisservis yang terjadi di antar modul di sistem informasi rumah sakit Gambar 2. katalog servis Pada Katalog Servis di gambar 3 terlihat bahwa service yang berhubungan dengan modul point of sales antara lain: - Modul rekam medis o Mendapatkan informasi detail pasien dengan parameter nomor Rekam Medis Pasien dari modul rekam medis o Mendapatkan list daftar layanan dari modul rekam medis - Modul instalasi rawat jalan o Menerima data pasien dan layanan yang diberikan pada instalasi rawat jalan. - Modul instalasi rawat inap

4 o Menerima data pasien dan layanan yang diberikan pada instalasi rawat inap. Sedangkan servis yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi antara lain : - Modul point of sales o Menerima data pembayaran dan tagihan yang dicatat. - Modul human resources o Mengirimkan username dan password ke modul human resources untuk kemudian mendapatkan return value entity user, jika tidak cocok maka nilai kembaliannya adalah null. o Menerima data penetapan tagihan gaji dan pembayaran gaji dari pegawai. B. Arsitektur Teknis Pada bagian ini akan diberikan gambaran arsitektur teknis yang digunakan dalam pengembangan system informasi akuntansi, arsitektur yang digunakan untuk membentuk tampilan pada aplikasi adalah menggunakan framework Vaadin yang merupakan salah satu framework pada JAVA untuk membangun aplikasi web. Berikut adalah technical architecture yang digunakan pada Vaadin seperti yang tampak pada gambar 3 Gambar 3. Arsitektur Vaadin Pada gambar 3 ditunjukkan bahwa Vaadin mampu melakukan encapsulation data yang ada pada database secara langsung. Tetapi, pada pengembangan sistem informasi akuntansi, data yang dienkapsulasi tidak secara langsung mengambil dari database. Data yang dienkapsulasi diambil dari JPA. Proses pengambilan data dari JPA dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama adalah ketika aplikasi tidak terintegrasi dan ketika aplikasi terintegrasi. Detail dari arsitektur teknis interaksi pada aplikasi dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4 arsitektur teknis sistem Pada gambar 4 ketika user mengakses aplikasi melalui browser, maka browser akan mengirimkan data menuju vaadin. Kemudian vaadin akan meneruskan request menuju controller dari aplikasi. Ketika aplikasi membutuhkan data dari database, controller akan mengakses JPA. JPA kemudian melakukan pengecekan apakah aplikasi dalam kondisi terintegrasi. Ketika aplikasi dalam kondisi terintegrasi, maka JPA akan melanjutkan request menuju klien dari web service. Klien dari webservice akan melakukan request pada ESB dan ESB pun akan melakukan request menuju server yang dituju. Data yang didapatkan dari ESB kemudian akan dikembalikan ke controller oleh JPA dan akan ditampilkan kembali pada browser pengguna melalui vaadin. Sedangkan ketika aplikasi dalam kondisi tidak terintegrasi, maka JPA akan mengambil data dari database lokal aplikasi. Selain request dari pengguna, terdapat pula request yang dilakukan oleh aplikasi lain. Request yang dilakukan oleh aplikasi lain akan diterima oleh ESB dan kemudian akan diteruskan menuju web service dari aplikasi. Web service dari aplikasi akan melanjutkan request menuju JPA. JPA kemudian melakukan pemrosesan data pada database aplikasi. Jika ada nilai kembalian, maka web service akan mengirimkan nilai kembalian menuju aplikasi lain melalui ESB. C. Flow Aplikasi Beberapa flow penting pada aplikasi adalah bisa berubah ketika aplikasi dilakukan integrasi pada modulmodul yang lain. Aplikasi akan terintegrasi maupun tidak akan diatur pada form service yang akan terdapat pada menu administrator aplikasi. Pada menu administrator sendiri servis yang disediakan sudah ditentukan kemudian dihubungkan dengan IP server yang sudah ditentukan yaitu mengarah ke server dari aplikasi, jadi administrator hanya perlu melakukan centang apakah servis sedang dijalankan atau tidak. Dari server ESB itulah baru servis dari tiap modul tersebut diarahkan ke IP server web service yang sesungguhnya, sehingga servis bisa

5 dijalankan ke server web service yang sesuai. Berikut adalah fungsi-fungsi utama yang terdapat pada aplikasi point of sales : a. Membuat tagihan Pada tabel 1 menunjukkan perbandingan data pada saat aplikasi point of sales membuat tagihan baru ataupun menambahkan layanan dari tagihan yang ada. Tabel 1 perbandingan fungsi membuat tagihan sebelum dan sesudah integrasi Data pasien diambil dari Data pasien diambil dari database lokal dari aplikasi aplikasi rekam medis point of sales Data tagihan dan detail tagihan diisikan secara manual dari aplikasi point of sales Data tagihan dan detail tagihan diisikan secara otomatis oleh aplikasi IRNA dan IRJA b. Membayar tagihan Pada tabel 2 menunjukkan perbandingan data pada saat aplikasi point of sales membuat pembayaran baru. Tabel 2 perbandingan fungsi membayar tagihan sebelum dan sesudah integrasi Data pembayaran hanya Data pembayaran disimpan disimpan pada database pada database aplikasi aplikasi point of sales point of sales kemudian data tersebut dikirimkan ke sistem informasi akuntansi Sedangkan pada sistem informasi akuntansi fungsi utama yang dapat terintegrasi antara lain : a. Membuat jurnal tagihan pasien Pada tabel 3 menunjukkan perbandingan data pada Tabel 3 perbandingan fungsi membuat jurnal tagihan sebelum dan sesudah integrasi Data jurnal tagihan diisikan Data jurnal tagihan diisikan secara manual dari sistem secara otomatis oleh informasi akuntansi aplikasi IRNA dan IRJA b. Membuat jurnal pembayaran pasien Pada tabel 4 menunjukkan perbandingan data pada Tabel 4 perbandingan fungsi membuat jurnal pembayaran tagihan sebelum dan sesudah integrasi Data jurnal pembayaran Data jurnal pembayaran tagihan diisikan secara tagihan diisikan secara manual dari sistem otomatis oleh aplikasi point informasi akuntansi of sales c. Membuat jurnal penagihan gaji pegawai Pada tabel 5 menunjukkan perbandingan data pada Tabel 5 perbandingan fungsi membuat jurnal penagihan gaji pegawai sebelum dan sesudah integrasi Data jurnal penagihan gaji Data jurnal penagihan gaji diisikan secara manual dari diisikan secara otomatis sistem informasi akuntansi oleh aplikasi HR d. Membuat jurnal pembayaran gaji pegawai Pada tabel 6 menunjukkan perbandingan data pada Tabel 6 perbandingan fungsi membuat jurnal pembayaran gaji pegawai sebelum dan sesudah integrasi Sebelum integrasi Data jurnal pembayaran gaji pegawai diisikan secara manual dari sistem informasi akuntansi Sesudah integrasi Data jurnal pembayaran gaji diisikan secara otomatis oleh aplikasi HR e. Membuat jurnal Pada tabel 7 menunjukkan perbandingan data pada Tabel 7 perbandingan fungsi membuat jurnal sebelum dan sesudah integrasi Data jurnal Data jurnal diisikan secara manual dari diisikan secara otomatis sistem informasi akuntansi oleh aplikasi gudang f. Membuat jurnal pembayaran Pada tabel 8 menunjukkan perbandingan data pada

6 Tabel 8 perbandingan fungsi membuat jurnal pembayaran sebelum dan sesudah integrasi Sebelum integrasi Data jurnal pembayaran diisikan secara manual dari sistem informasi akuntansi Sesudah integrasi Data jurnal pembayaran diisikan secara otomatis oleh aplikasi gudang g. Membuat jurnal permintaan tiap bagian Pada tabel 9 menunjukkan perbandingan data pada Tabel 9 perbandingan fungsi membuat jurnal permintaan sebelum dan sesudah integrasi Data jurnal permintaan Data jurnal permintaan diisikan secara diisikan secara manual dari sistem otomatis oleh aplikasi informasi akuntansi gudang Selain dari beberapa flow yang mampu ditangani secara otomatis oleh sistem informasi akuntansi, terdapat beberapa proses yang harus dikerjakan secara manual pada sistem informasi. Flow yang harus dikerjakan secara manual pada sistem informasi antara lain : a. Mengatur akun dan periode b. Membuat jurnal untuk kas selain yang berhubungan dengan pembayaran tagihan pasien secara tunai, pembayaran barang oleh gudang, dan pembayaran gaji pegawai. c. Membuat jurnal penyesuaian saat tutup periode akuntansi d. Membuat jurnal untuk penanganan asset e. Membuat jurnal umum f. Membuat laporan akuntansi 4. Implementasi dan Uji Coba Sistem A. Implementasi Akun Contoh sebagian dari daftar akun yang telah diimplementasikan sebagai akun standar pada sistem informasi akuntansi dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10 contoh daftar akun standar Kode akun Nama akun Jenis akun Sub akun dari Pendapatan - Operasional Pendapatan Penghasilan 4102 Operasional Rawat Inap 1107 Persediaan Aset Persediaan Medis Aset 1107 Pada tabel 10 dapat terlihat bahwa akun yang digunakan pada rumah sakit hampir sama dengan akun standar yang digunakan pada organisasi lain. Hanya saja ada beberapa akun yang spesifik menyesuaikan proses bisnis dari rumah sakit, misalnya akun untuk operasional dari rawat inap. Penentuan kode akun pada tabel 10 dilakukan dengan aturan sebagai berikut. a. Digit pertama pada kode akun melambangkan jenis dari akun tersebut. Untuk akun dengan jenis asset, nilai dari digit pertama kode akun adalah 1. Untuk akun jenis kewajiban, nilai dari digit pertama kode akun adalah 2. b. Digit ke dua pada kode akun melambangkan kode sub akun. Misalnya pada tabel 10., akun penghasilan operasional adalah sub akun pertama dari jenis akun pendapatan. Maka nilai dari digit ke dua dari kode akun adalah 1. Dua digit terakhir pada kode akun melambangkan urutan akun pada tipe akun dan sub akun tersebut. Misalnya pada tabel 10., akun operasional rawat jalan adalah akun dengan jenis pendapatan, termasuk pada sub akun penghasilan operasional, dan berada pada urutan kedua dari sub akun penghasilan operasional, maka nilai dua digit terakhir dari akun adalah 02. B. Implementasi Proses bisnis pada rumah sakit dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Tiap bagian pada proses bisnis tersebut pencatatan transaksinya dapat berbeda antara satu dengan lainnya. Selain pencatatan transaksinya yang berbeda, akun yang terlibat pada proses pencatatan pada tiap transaksi juga dapat berbeda. Detail dari jurnal yang dikerjakan dan akun yang terlibat pada jurnal tersebut dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11 Contoh Implementasi Proses Nama Akun Akun didebet terkredit Rumah sakit Piutang irna/ Pendapatan telah tagihan irja irna/irja memberikan pasien pelayanan kepada pasien Rumah sakit menerima pembayaran dari pasien Rumah sakit telah menentukan gaji pegawai untuk bulan tertentu pembaya ran pasien tagihan gaji pegawai Cash Pengeluaran gaji pegawai Piutang irna/irja Hutang gaji pegawai

7 Rumah sakit membayar gaji pegawai untuk bulan tertentu Rumah sakit memiliki rencana untuk melakukan barang Rumah sakit membayar tersebut pembaya ran tagihan gaji pegawai pengadaa n pembaya ran Hutang gaji pegawai Pengeluaran Hutang Cash Hutang Cash C. Konfigurasi ESB Enterprise Service Bus yang digunakan dalam implementasi tugas akhir ini adalah WSO2 Enterprise Service Bus. Berikut adalah beberapa alas an mengapa dipilih WSO2 dibanding dengan vendor penyedia Enterprise Service Bus lainnya - Konfigurasi yang mudah karena adanya GUI yang cukup membantu dalam penggunan modul ESB - Open source, sehingga tidak memerlukan biaya tambahan untuk implementasi ESB menggunakan WSO2 Berikut adalah konfigurasi-konfigurasi yang harus dilakukan pada wso2 untuk bisa dipakai menjadi server ESB : i. Setting file axis2.xml pada wso2 Mengatur nilai parameter port, non-blocking, bind-addres, WSDLEPRPrefix pada transportreceiver http dan https agar server esb mengetahui ip server dimana user mengekstrak wso2. ii. Membuat EndPoint Fungsi endpoint adalah untuk mengetahui dimana target atau server servis berada. iii. Membuat Proxy Service Fungsi dari proxy service adalah sebagai alamat url service yang nantinya akan diakses oleh aplikasi yang berfungsi menjadi sebagai client. iv. Setting proxy service parameter Fungsi dari setting proxy service parameter adalah agar file wsdl yang di daftarkan pada esb server tidak di transformasikan ke format standard yang ditetapkan oleh esb server. D. Konfigurasi Client Web Service Untuk membuat client webservice pada system informasi akuntansi, digunakan client web service bawaan dari netbeans yang kemudian hanya perlu memasukkan WSDL URL dari server web service, Karena sudah ada ESB yang menjembatani, maka path wsdl ke server modul yang terhubung menggunakan wsdl yang ada pada proxy service di WSO2. Berikut adalah contoh url yang digunakan untuk masing-masing modul yang terintegrasi : - Rekam Medis : mmedis?wsdl - IRNA : A?wsdl - Point of Sales: t_of_sales?wsdl Dengan memasukkan alamat wsdl itu, secara otomatis netbeans akan melakukan generate methodmethod yang tersedia di server web service sekaligus membuat objek-objek yang digunakan sebagai parameter ataupun return value dalam setiap servis tersebut. E. Uji Coba Sistem Pada bagian ini akan ditunjukkan hasil uji coba sistem informasi akuntansi menggunakan 2 tools yang berbeda. Tools pertama adalah apache benchmark. Apache benchmark adalah tools yang digunakan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sistem untuk dapat memenuhi permintaan dari user. Hasil uji coba menggunakan apache benchmark dapat dilihat pada gambar Tagihan akun jurnal Gambar 5 hasil uji coba menggunakan apache benchmark Hasil dari grafik hasil uji coba pada gambar 5 dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa ketika jumlah pengguna yang melakukan request secara bersamaan maka waktu untuk sistem memenuhi request akan naik. Selain itu pada halaman jurnal merupakan halaman yang membutuhkan waktu respon paling lama. Pengujian yang selanjutnya adalah menggunakan netbeans profiler. Netbeans profiler adalah tools untuk mengetahui lebih detail mengenai proses yang dilakukan oleh system untuk memenuhi sebuah permintaan. Hasil uji coba menggunakan netbeans profiler pada halaman jurnal dapat dilihat pada gambar 6.

8 Gambar 6 hasil uji coba menggunakan netbeans profiler Setelah melihat hasil profiling pada halaman jurnal, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat kesalahan ketika melakukan pengaturan layout pada halaman jurnal. Hal ini dapat dibuktikan dengan dipanggilnya method getinvalidsizedchildren pada vaadin. Sehingga untuk dapat mengurangi waktu respon dari sistem, dibutuhkan pengubahan pada pengaturan layout dari aplikasi. Integration (ss ). Birmingham-Mumbai: PACKT Publishing. [3]Mahananto, F., P.W., Radityo., N.A., Ahmad Holil., & E.R., Mahendrawathi. (2010). OHIS: SOA Based Growable Healthcare Information System. JICA PREDICT-ITS, 1-8. [4]Nowicki, M. (2006). HFMA's Introduction to Hospital Accounting. Chicago: Health Administration Press. [5]Quin, L. (2011, April 23). Extensible Markup Language (XML). Retrieved July 18, 2011, from w3c: [6]w3schools. (n.d.). SOAP Tutorial. Retrieved July 18, 2011, from w3schools.com: 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tugas akhir ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Fitur dari sistem informasi akuntansi yang telah dibangun antara lain mengatur akun, mengatur periode, melakukan penjurnalan, dan membuat laporan. Sedangkan fitur dari aplikasi point of sales adalah penanganan tagihan dan penanganan pembayaran. Fitur fitur tersebut yang dapat diintegrasikan dengan aplikasi lainnya adalah fitur untuk melakukan penjurnalan, dapat diintegrasikan dengan aplikasi point of sales, instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, gudang, dan human resource. Sedangkan fitur penanganan tagihan dapat diintegrasikan dengan aplikasi rekam medis, rawat inap, dan rawat jalan. 2. Sistem informasi akuntansi yang dibangun telah mampu terintegrasi dengan aplikasi rekam medis, Point of Sales, instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, gudang, dan human resource dengan menggunakan teknologi web service SOAP, teknologi web service SOAP juga digunakan pada client di aplikasi akuntansi. 3. Implementasi dari ESB yang digunakan adalah endpoint dan proxy service yang digunakan untuk mengarahkan request dan respond dari web service yang ada pada aplikasi rekam medis, Point of Sales, instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, gudang, dan human resource untuk dapat terintegrasi dengan sistem informasi akuntansi. 6. Daftar Pustaka [1]Christensen, E. d. (2001, March 2001). Web Services Description Language (WSDL) 1.1. Retrieved July 18, 2011, from w3c: [2]Juric, M. B., Loganathan, R., Sarang, P., & Jennings, F. (2007). SOA Approach to Integration. i M. B. Juric, R. Loganathan, P. Sarang, & F. Jennings, SOA Approach to

Sistem informasi akuntansi tidak dikembangkan dengan paradigma pengembangan terintegrasi

Sistem informasi akuntansi tidak dikembangkan dengan paradigma pengembangan terintegrasi M. Eka Wijaya PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem informasi akuntansi tidak dikembangkan dengan paradigma pengembangan terintegrasi Pencatatan transaksi dilakukan berulang Ada framework untuk mengintegrasikan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Instalasi Rawat Jalan dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB)

Rancang Bangun Aplikasi Instalasi Rawat Jalan dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB) Rancang Bangun Aplikasi Instalasi Rawat Jalan dengan Paradigma Pengembangan Terintegrasi Menggunakan Enterprise Service Bus (ESB) Aditya Oktalifryan*, Bambang Setiawan, Radity Prasetiant Wibw Jurusan Sistem

Lebih terperinci

Aditya Oktalifryan Dosen Pembimbing PEMBIMBING I : Bambang Setiawan, S.Kom, MT PEMBIMBING II : Radityo Prasetianto Wibowo, S.Kom, M.

Aditya Oktalifryan Dosen Pembimbing PEMBIMBING I : Bambang Setiawan, S.Kom, MT PEMBIMBING II : Radityo Prasetianto Wibowo, S.Kom, M. Aditya Oktalifryan 5207100099 Dosen Pembimbing PEMBIMBING I : Bambang Setiawan, S.Kom, MT PEMBIMBING II : Radityo Prasetianto Wibowo, S.Kom, M.Kom Latar belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan

Lebih terperinci

By : Agung surya permana ( )

By : Agung surya permana ( ) By : Agung surya permana (5108100504) Latar belakang Rumusan masalah Permasalahan yang diangkat dalam menyelesaikan tugas akhir ini adalah: Bagaimana mengimplementasikan metode arsitektur SOA dari hasil

Lebih terperinci

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan) 1. Pengenalan Web Service Definisi Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service

Lebih terperinci

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian penulis, aplikasi distribusi penjualan barang sudah ada. Dari aplikasi yang sudah ada tersebut penulis ingin mengembangkan lagi

Lebih terperinci

Implementasi Kriptografi Untuk Pengamanan Data Sensitif Pada Aplikasi Rekam Medis

Implementasi Kriptografi Untuk Pengamanan Data Sensitif Pada Aplikasi Rekam Medis Implementasi Kriptografi Untuk Pengamanan Data Sensitif Pada Aplikasi Rekam Medis Charisma Putra J*, Bambang Setiawan, Radityo Prasetianto Wibowo Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan Overview Web Service (sebagai software) adalah sebuah sistem didesain untuk mendukung mesin interoperabilitas untuk berinteraksi dalam jaringan. Seringnya Web service hanya berupa application programming

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan data dan penyebaran informasi menjadi kurang efektif dan efisien, apabila sumber informasi dalam bentuk kertas yang statis atau mengandalkan daya ingat

Lebih terperinci

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12 WEB SERVICES Sistem terdistribusi week 12 Outline Kegunaan web service Sejarah bahasa pemrograman Perusahaan pengusul web service Arsitektur web service Keuntungan & kekurangan wes service Kegunaan web

Lebih terperinci

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA Dengan melakukan penelusuran evolusi pola-pola integrasi, maka dapat ditunjukkan bahwa SOA merupakan teknik integrasi yang dibangun berdasarkan teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Terdistribusi Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, database yang saling berkaitan secara logik yang didistribusikan melalui

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-Agustus 2014, ISSN

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-Agustus 2014, ISSN ANALISIS KINERJA KOMPUTASI TERDISTRIBUSI DENGAN PLATFORM WEB SERVICE MENGGUNAKAN METODE REST REPRESENTATIONAL STATE TRANSFER Oleh : Yogiswara *) ABSTRAK Teknologi Komputasi terdistribusi seperti Common

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sistem dan pencarian dokumen dengan memanfaatkan web service pada sistem yang berbeda sebagai sumber data dan index yang telah dibuat dapat

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Rapor Rapor berasal dari kata dasar report yang berarti laporan. Rapor merupakan laporan hasil dari suatu kegiatan yang disusun secara benar. Materi yang dilaporkan dalam hal

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 Dalam menentukan dan mengambil suatu keputusan pada suatu perusahaan atau instansi diperlukan data-data yang diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB. PHP Web Service. Nama : Ilham NIM : Kelas : 6B. Daftar isi

TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB. PHP Web Service. Nama : Ilham NIM : Kelas : 6B. Daftar isi TUGAS SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PHP Web Service Nama : Ilham NIM : 09071003024 Kelas : 6B Daftar isi FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI 2009/2010 1 1. Pengenalan web service 3 2. Apa itu

Lebih terperinci

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE

PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE PENJURIAN ONLINE BERBASIS WEB SERVICE Dwi Sunaryono 1, Wahyu Suadi 2, I Made Krisna Widhiastra 3 1,2,3 Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 60111 E-mail : dwi@its-sby.edu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis mengenai Pengembangan Web api Pada Sistem Assesmen Dan Berbasis Tag Sebagai Pembantu Penyusunan Strategi Pembelajaran

Lebih terperinci

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Implemented using Web Services SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Mengerti konsep dasar dari Service Oriented Architecture (SOA). Memahami manfaat SOA. Mengerti kapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini. 2.1 Web Service Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan method-method yang dimilikinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data audio visual menjadi salah satu data yang paling banyak mengisi traffic jaringan internet pada saat ini [2]. Trafik video berkembang paling cepat daripada jenis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun beberapa penelitian terdahulu mengenai penelitian aplikasi apotek. Hendra Vika (2010) Perancagan Aplikasi Pengelolaan Apotek dan Pengobatan yang

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim

PEMROGRAMAN WEB. Agussalim PEMROGRAMAN WEB Agussalim Deskripsi Matakuliah Matakuliah ini mengajarkan tentang: Konsep Pemrograman WEB Pemrograman WEB statis dan dinamis HTML (Hyper Text Markup Language) PHP Hypertext preprocessor,

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1

BAB 2 DASAR TEORI. 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Konsep Service Oriented 2-1 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Service Oriented Architecture (SOA) Saat berbicara mengenai SOA, maka terlebih dahulu harus dilakukan pembahasan mengenai services. Services adalah sebuah fungsi yang terdefinisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya teknologi-teknologi yang mendukungnya. Salah satu teknologi yang

Lebih terperinci

TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN

TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN TUGAS ONLINE 2 : SOAP PERANCANGAN SISTEM BERBASIS KOMPONEN NURMIGIANTI 2012 81 030 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2014 I. Pendahuluan SOAP (Simple Object Access

Lebih terperinci

INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA

INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA Media Informatika Vol. 11 No. 1 (2012) INTEGRASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT BERBASIS PENERAPAN SOA Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda no. 96 Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem lain. Dalam hal tersebut, database yang tersebar di suatu instansi atau

BAB I PENDAHULUAN. sistem lain. Dalam hal tersebut, database yang tersebar di suatu instansi atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, berbagai sistem yang berada di suatu instansi atau perusahaan dimungkinkan untuk saling berkomunikasi, dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS BERBASIS MOBILE Ida Bagus Made Mahendra, Ida Bagus Gede Dwidasmara, Putu Praba Santika Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kriminalitas Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Edisi III mendefinisikan kriminalitas sebagai hal-hal yg bersifat kriminal atau perbuatan yg melanggar hukum pidana.kartono

Lebih terperinci

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer KTP Online Nama : Andreas NIM : 1313004 Departemen Teknologi Informasi INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA 2014 Kata Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan karena

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Aplikasi Mobile Aplikasi Mobile adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan anda melakukan mobilitas dengan menggunakan perlengkapan seperti PDA, telepon seluler atau Handphone. Dengan

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal yang menyangkut tentang implementasi dari perancangan yang ada dalam bab 3 meliputi implementasi pengaturan fitur piranti jaringan

Lebih terperinci

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR BAB III ANALISIS Bab ini berisi analisis mengenai aplikasi web target code generator, analisis penggunaan framework CodeIgniter dan analisis perangkat lunak code generator. 3.1 APLIKASI YANG DITANGANI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1

BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1 BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1 1.1 Latar Belakang Masalah Nasabah yang menjadi peserta asuransi harus memberikan data pribadi kepada pihak asuransi. Data peserta asuransi yang diberikan harus sesuai dengan

Lebih terperinci

Berikut merupakan salah satu contoh dari pesan SOAP (SOAP Message):

Berikut merupakan salah satu contoh dari pesan SOAP (SOAP Message): Aplikasi Zodiak Menggunakan PHP Web Service Robertus Lilik Haryanto lilik_haryanto@telkom.net Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas

Lebih terperinci

PRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan

PRAKTIKUM. Rekayasa Web. Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter. Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan PRAKTIKUM Rekayasa Web Modul 6: Restful API Server & Client Codeigniter Laboratorium Teknik Informatika Universitas Pasundan Konten modul: 1. Membaca Data Menggunakan Rest API Server & Client 2. Menambah

Lebih terperinci

Hal yang paling utama dalam proses pembuatan web server adalah memilih software mana yang akan digunakan sebagai web server yang akan digunan.

Hal yang paling utama dalam proses pembuatan web server adalah memilih software mana yang akan digunakan sebagai web server yang akan digunan. Web Server???? Web Server (Server web) adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi ini yaitu : 3.1.1 Pembuatan Model Pembuatan sistem aplikasi web

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendapat untuk mencapai tujuan bersama. 2. Membagi tanggung jawab bersama sama untuk mencapai tujuan.

BAB II LANDASAN TEORI. pendapat untuk mencapai tujuan bersama. 2. Membagi tanggung jawab bersama sama untuk mencapai tujuan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kolaborasi Kolaborasi bisa didefinisikan sebagai sebuah proses mencapai sebuah tujuan yang tidak akan mungkin bisa dilakukan secara individual. Termasuk didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini informasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan atau organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis perusahaan terkait dengan

Lebih terperinci

Pokok Bahasan 2 Teknologi Dasar Internet dan Web. L. Erawan

Pokok Bahasan 2 Teknologi Dasar Internet dan Web. L. Erawan Pokok Bahasan 2 Teknologi Dasar Internet dan Web L. Erawan Materi User Agent, Web Browser, server web Jaringan: Jaringan client-server, TTL Protokol: HTTP, TCP/IP, FTP, SMTP, UDP, OSI Bahasa: HTML, XHTML,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KASIR (SIKASIR) BERBASIS MOBILE

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KASIR (SIKASIR) BERBASIS MOBILE ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KASIR (SIKASIR) BERBASIS MOBILE TUGAS AKHIR ADLAN QOWI 1112001015 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BAKRIE JAKARTA 2016 ANALISIS

Lebih terperinci

Penerapan Teknologi Web Service Pada Sistem Informasi Data Rekam Medis Rumah Sakit XYZ

Penerapan Teknologi Web Service Pada Sistem Informasi Data Rekam Medis Rumah Sakit XYZ Penerapan Teknologi Web Service Pada Sistem Informasi Data Rekam Medis Rumah Sakit XYZ Triawan Adi Cahyanto Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Jember Indonesia triawanac@unmuhjember.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini, diantaranya adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. ini, diantaranya adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Beberapa metode penelitian dilakukan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, diantaranya adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut : 3.1.1 Model Model diperlukan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE 18 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERGUDANGAN DI CV. GRAHA EKSOTIKA BERBASIS WEB SERVICE Mukhsinta Dewi Larasati 1, Dyah Ayu Irawati 2, Arief Prasetyo 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB SERVICE UNTUK MENDUKUNG INTEROPERABILITAS PADA APLIKASI E-COMMERCE

IMPLEMENTASI WEB SERVICE UNTUK MENDUKUNG INTEROPERABILITAS PADA APLIKASI E-COMMERCE MPLEMENTAS WEB SERVCE UNTUK MENDUKUNG NTEROPERABLTAS PADA APLKAS E-COMMERCE Gita ndah Marthasari 1, Aminudin 1, Yuda Munarko 1 1 Teknik nformatika Universitas Muhammadiyah Malang, 65144, ndonesia Email

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH 062406065 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang sistem ini sebelumnya telah dilakukan oleh Budi Laome Luly (2001). Budi Laome Luly membuat sistem informasi penyewaan kaset VCD / DVD

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Saddam Habibie 10.11.4067 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Tabel 1.1 Jumlah mahasiswa STMIK AMIKOM Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Tabel 1.1 Jumlah mahasiswa STMIK AMIKOM Purwokerto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan STMIK AMIKOM Purwokerto merupakan perguruan tinggi komputer yang memiliki 2 program studi unggulan, yaitu program studi sistem informasi dan teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah lembaga yang melaksanakan kebijakan Pemerintah Kabupaten / Kota dalam bidang pendidikan dan merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Media Informatika Vol. 9 No. 1 (2010) PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

Kinerja Web Service pada Proses Integrasi Data

Kinerja Web Service pada Proses Integrasi Data 73 Kinerja Web Service pada Proses Integrasi Data Yogiswara, Wijono, dan Harry Soekotjo Dahlan Abstrak Layanan web (Web Service) banyak diimplementasikan pada proses integrasi presentasi dan juga dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2 Bab 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2 Bab 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2 Bab 2 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang membahas mengenai rekam medik pernah dilakukan oleh Widya Teknika (2014). Aplikasi yang dibangun yaitu aplikasi rekam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DAN ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG DALAM PERENCANAAN PENGEMBANGAN INSTITUSI SECARA ONLINE

PENGEMBANGAN DAN ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG DALAM PERENCANAAN PENGEMBANGAN INSTITUSI SECARA ONLINE PENGEMBANGAN DAN ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG DALAM PERENCANAAN PENGEMBANGAN INSTITUSI SECARA ONLINE Edi Satriyanto, S.Si, M.Si 1, Arna Fariza, S.Kom, M. Kom 1, Maisaroh

Lebih terperinci

komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di

komprehensip dan menjadi rujukan bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah di BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Profil Perusahaan PKU Muhammadiyah Temanggung RSU PKU Muhammadiyah Temanggung didirikan pada 12 Oktober 1989 atau 12 Rabiul Awal 1409 H. Lokasi dari rumah sakit ini sendiri adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Hampir semua sistem perhitungan manajemen input output barang di perusahaan berkembang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah. adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian.

BAB II LANDASAN TEORI. sasaran tertentu, sedangkah menurut (Hall, 2007) mengatakan sistem adalah. adalah sebuah sistem harus lebih dari satu bagian. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Sistem Menurut Fitz Gerald dalam Jogiyanto (2005), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. 3.1 E-Commerce E-commerce merupakan suatu kumpulan teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile

BAB I PENDAHULUAN. sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era telekomunikasi, perkembangan teknologi komunikasi mengarah ke sebuah teknologi yang berbasis mobile atau perangkat bergerak. Saat ini mobile phone

Lebih terperinci

Web Service. Asep Herman Suyanto

Web Service. Asep Herman Suyanto Web Service Asep Herman Suyanto info@bambutechno.com http://www.bambutechno.com Web service adalah sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interaksi yang bisa beroperasi machine-to-machine

Lebih terperinci

Application Layer Protocol and Services DNS Service and Protocol WWW dan HTTP

Application Layer Protocol and Services DNS Service and Protocol WWW dan HTTP Application Layer Protocol and Services DNS Service and Protocol WWW dan HTTP JARINGAN KOMPUTER TEKNOLOGI INFORMASI / PROGAM VOKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Disusun oleh : Zulkfli : 113140707111022 Deddy

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Intranet

Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Intranet Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Intranet Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA) adalah sistem informasi berbasis intranet yang bertujuan menatausahakan barang inventaris milik/kekayaan negara

Lebih terperinci

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik

Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik 1 Implementasi Service-Oriented Architecture dengan Web Service untuk Aplikasi Informasi Akademik F Kapojos, H.F. Wowor, A.M. Rumagit, A.P.R Wowor. Abstrak Service Oriented Architecture (SOA) suatu teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 19 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Dasar Sistem Informasi II.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hartini (2006), sistem dapat didefinisikan dengan dua buah sudut pandang. Yang pertama adalah melihat suatu

Lebih terperinci

63 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP yang berjalan diatas protocol HTTP. Proses implementasi ini menggunakan tools pendukung

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB SERVICE Susan Dian Purnamasari 1), Maulana 2), Fatoni 3) 1), 2) Sistem Informasi Universitas Bina Darma Palembang 3) Manajemen Informatika Universitas Bina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi komputer pada sisi perangkat lunak saat ini telah mengalami pergeseran yang cukup besar, yaitu dari aplikasi yang bersifat standalone menuju pada

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha

I.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Yayasan Compassion bergerak di dalam bidang pelayanan terhadap anak-anak dengan tujuan untuk membantu anak-anak keluar dari kemiskinan. Yayasan Compassion terdiri

Lebih terperinci

Penerapan XML Web service Pada Sistem Distribusi Obat Pertanian

Penerapan XML Web service Pada Sistem Distribusi Obat Pertanian Penerapan XML Web service Pada Sistem Distribusi Obat Pertanian M ADITYA ISWAN NUR F Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik, UNIPDU Email : 4114066@ft.unipdu.ac.id Abstrak Web service adalah konsep

Lebih terperinci

Pemanfaatan dan Implementasi Library XMLSEC Untuk Keamanan Data Pada XML Encryption

Pemanfaatan dan Implementasi Library XMLSEC Untuk Keamanan Data Pada XML Encryption Pemanfaatan dan Implementasi Library XMLSEC Untuk Keamanan Data Pada XML Encryption Ari Muzakir Universitas Bina Darma Jalan A. Yani No 12 Palembang, Indonesia ariemuzakir@gmail.com Abstrak Keamanan menjadi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Internet Menurut Prakoso (2007), Internet adalah sebuah kumpulan jaringan komputer lokal yang menggunakan perangkat lunak internet dan protokol TCP/IP atau HTTP. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Android Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang digunakan untuk telepon seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android menyediakan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN WEB SERVICE UNTUK TRANSAKSI DATA PADA APLIKASI SAHABAT JASA DENGAN METODE REST

RANCANG BANGUN WEB SERVICE UNTUK TRANSAKSI DATA PADA APLIKASI SAHABAT JASA DENGAN METODE REST `256 Seminar Nasional Teknologi Informasi Universitas Ibn Khaldun Bogor 2018 RANCANG BANGUN WEB SERVICE UNTUK TRANSAKSI DATA PADA APLIKASI SAHABAT JASA DENGAN METODE REST Fajar Surahman 1, Safaruddin Hidayat

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI TEORI 3 BAB III LANDASAN LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang akan digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. 3.1 Lelang Menurut Kamus Besar Bahasa

Lebih terperinci

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada Application Layer Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya di mana pesan akan dikirim. Layer ini berhubungan

Lebih terperinci

MODUL 14 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN

MODUL 14 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN MODUL 14 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN Web Server dan FTP WINDOWS SERVER 2008 Oleh: Nani Setyo Wulan S.Pd. Nelyetti S.Kom. JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI (KRS) ON-LINE

IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI (KRS) ON-LINE IMPLEMENTASI WEB-SERVICE UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM KARTU RENCANA STUDI () ON-LINE A r a d e a Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya Abstrak Pemanfaatan teknologi informasi

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN APLIKASI WEB

BAB V PERANCANGAN APLIKASI WEB BAB V PERANCANGAN APLIKASI WEB Bersama dengan diperkenalkan WEB SERVICES kalau orang indonesia mengartikan sebagai pelayanan web dan konsep web itu sendiri membuat perancangan web itu lebih fleksibel sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden No. 3 tahun 2003, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government bahwa agar terlaksannya penerapan e-government secara

Lebih terperinci

Implementasi Services Oriented Architecture (SOA) Dalam Sistem Transaksi Perbankan di Perguruan Tinggi Studi Kasus: Universitas Padjadjaran

Implementasi Services Oriented Architecture (SOA) Dalam Sistem Transaksi Perbankan di Perguruan Tinggi Studi Kasus: Universitas Padjadjaran Implementasi Services Oriented Architecture (SOA) Dalam Sistem Transaksi Perbankan di Perguruan Tinggi Studi Kasus: Universitas Padjadjaran Arif Firmansyah Development Center of Information System and

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, lingkup tugas akhir, tujuan tugas akhir, metodologi pengerjaan tugas akhir dan sistematika penulisan. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic. 2 BAB II LANDASAN TEORI Untuk menunjang penulisan Tugas Akhir ini, diambil beberapa bahan referensi seperti bahasa pemrograman PHP dan MySQL, serta beberapa bahan lainya yang diperlukan dalam pembangunan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AZURE MEDIA SERVICES UNTUK VIDEO STREAMING

IMPLEMENTASI AZURE MEDIA SERVICES UNTUK VIDEO STREAMING IMPLEMENTASI AZURE MEDIA SERVICES UNTUK VIDEO STREAMING Yovena Chintya Pujiantoro Katon Wijana Abstrak Video merupakan salah satu bentuk media informasi yang efektif untuk menyebarkan dan menyampaikan

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi Pada Klinik Kecantikan X. Riky Stevanus Adi Wijaya Teknik Informatika

Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi Pada Klinik Kecantikan X. Riky Stevanus Adi Wijaya Teknik Informatika Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi Pada Klinik Kecantikan X Riky Stevanus Adi Wijaya Teknik Informatika rikimarus@yahoo.com Abstrak - Klinik kecantikan X bergerak pada bidang jasa, menyediakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tablet layar sentuh (touchscreen) yang berbasis Linux. Seiring perkembangannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tablet layar sentuh (touchscreen) yang berbasis Linux. Seiring perkembangannya BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Android Android merupakan sebuah sistem operasi telepone seluler dan komputer tablet layar sentuh (touchscreen) yang berbasis Linux. Seiring perkembangannya Android berubah menjadi

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Negara Modul Administrasi Menggunakan Teknologi Java Server Pages dan PostgreSQL

Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Negara Modul Administrasi Menggunakan Teknologi Java Server Pages dan PostgreSQL Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Negara Modul Administrasi Menggunakan Teknologi Java Server Pages dan PostgreSQL Wahyudiono 5209108718 Sistem Informasi ITS Mengembangkan Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Rekam Medis BAB 3 LANDASAN TEORI Menurut PERMENKES NO: 269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksanaan,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI WEBSERVICE DALAM SISTEM PAPERLESS LAPORAN BULANAN PENYAKIT DI DINAS KESEHATAN MAKASSAR

IMPLEMENTASI WEBSERVICE DALAM SISTEM PAPERLESS LAPORAN BULANAN PENYAKIT DI DINAS KESEHATAN MAKASSAR IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 815 IMPLEMENTASI WEBSERVICE DALAM SISTEM PAPERLESS LAPORAN BULANAN PENYAKIT DI DINAS KESEHATAN MAKASSAR Frans Nurmianto Allokendek* 1 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. mendefenisikan penelitian yang sebelumnya hampir sama dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. mendefenisikan penelitian yang sebelumnya hampir sama dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tabel tinjauan pustaka merupakan tabel yang dibuat untuk mendefenisikan penelitian yang sebelumnya hampir sama dilakukan dengan penelitian

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK BLUETOOTH WEB INTERNET GATEWAY (BWIG) DI RUANG KELAS TEKNIK INFORMATIKA ITS

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK BLUETOOTH WEB INTERNET GATEWAY (BWIG) DI RUANG KELAS TEKNIK INFORMATIKA ITS PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK BLUETOOTH WEB INTERNET GATEWAY (BWIG) DI RUANG KELAS TEKNIK INFORMATIKA ITS Oleh: ANIS ROSYDA APRILIA - 5105100084 Dosen Pembimbing: ROYYANA MUSLIM I, S.KOM,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan manusia menginginkan segala sesuatunya dengan mudah dan ringkas. Bertukar informasi adalah suatu hal yang sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pengertian sistem informasi tidak bisa dilepaskan dari pengertian sistem dan informasi. Definisi dari sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponenkomponen

Lebih terperinci