Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu BAB IV PENGUMPULAN DAN PEGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu BAB IV PENGUMPULAN DAN PEGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu BAB IV PENGUMPULAN DAN PEGOLAHAN DATA Dalam bab ini berisi pengumpulan dan pegolahan data yang kemudian dianalisis pada bab berikutnya. 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. X merupakan salah satu perusahaan asuransi terbesar dalam hal premi bruto di Indonesia. PT. X memiliki pertumbuhan yang berkesinambungan sepanjang perjalanannya. Premi bruto dan total asset perusahaan secara konsisten meningkat dari tahun ke tahun, walaupun terjadi goncangan ekonomi global. Seiring dengan perkembangan perusahaan, PT. X membuka banyak kantor cabang dan perwakilan secara simultan, dengan karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. PT. X didirikan di Jakarta dengan pada tgl 27 Mei Berbagai produk asuransi umum disediakan bagi para nasabah. Dalam menjalankan perusahaan PT. X didukung oleh perusahaan asuransi dan reasuransi internasional baik secara langsung maupun melalui broker reasuransi internasional yang mempunyai reputasi yang baik. Dari sisi produk, PT. X memiliki banyak variasi produk untuk melindungi asset/property, kesehatan dan diri nasabah baik nasabah individu maupun nasabah perusahaan. Selain produk konvensional yang telah ada seperti Asuransi Property, Marine/Pengangkutan, Rekayasa/Engineering, Bonding/Penjaminan, Kecelakaan 64

2 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 65 dan Kesehatan, Kendaraan Bermotor, Tanggung Gugat/Liability, dan Aneka/ Miscellaneous, dan juga memiliki produk-produk baru seperti asuransi proteksi PHK, proteksi kredit ukm, asuransi sepeda, asuransi expatriate, asuransi hole in one dan golf insurance. Selain produk yang inovatif, layanan yang memuaskan dengan dukungan inovasi pada teknologi informasi, PT. X mendapat dukungan reasuransi juga yang merupakan faktor penting terwujudnya komitmen perusahaan dalam memberikan kepuasaan kepada nasabah selama ini. Perusahaan didukung oleh Perusahaan Reasuransi ternama Internasional seperti Munich Re, Swiss Re, Hannover Re, Toa Re, dan lain-lain serta Perusahaan Reasuransi Nasional yakni Tugu Re, Nasional Re, Marein dan Reindo. Memberikan kepuasan untuk semua nasabah merupakan faktor utama yang menjadi komitmen PT. X. Berbagai fasilitas dan kemudahan selalu dikembangkan dan disediakan bagi para nasabah, seperti fasilitas pelaporan klaim melalui telepon, , website, fax ataupun sms. Dengan kerjasama tim yang baik dalam memberikan pelayanan kepada nasabah, PT. X mendapatkan penghargaan sebagai Asuransi terbaik untuk kategori asuransi umum tahun 2009, Sevice Quality Award 2010 untuk produk asuransi mobil, dan Service Quality Award 2010 untuk asuransi kesehatan. Peranan dan dukungan yang baik dari pemegang saham, karyawan dan partner bisnis Perusahan juga sangat penting dalam keberhasilan PT. X. Pada September 2010, PT. X berhasil memperoleh rating AA+ Insurer Financial Strength (IFS) dengan outlook stable dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings.

3 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 66 Di tahun 2011, PT. X melalui produk asuaransi mobil berhasil meraih penghargaan Indonesia Brand Champion Award 2011 di dua kategori yaitu The Best Customer Choice of Car Insurance dan The Most Popular Brand of Car Insurance Organisasi PT. X Untuk memperlancar dan melakukan usaha dengan tujuan profit (keuntungan) dari aktivitas perusahaan maka diperlukan adanya struktur organisasi. Demikian juga dengan PT. X mempunyai struktur yang bertanggung jawab dan mempunyai wewenang secara umum. Adapun pengertian tanggung jawab dan mempunyai wewenang secara umum menurut Prof. DR. Sondang P. Siangian, MPA, yaitu : Segala bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk tujuan yang sama dan terikat secara formal persekutuan, dimana selalu ada hubungan antara sekelompok orang yang disebut pimpinan dan sekelompok lain disebut bawahan Manajemen PT. X PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi. Untuk mencapai tujuan dilakukan kegiatan yang disebut administrasi yang semua diatur dengan standar operasional proesdur, sehingga perusahaan dapat diatur dengan baik agar kegiatan efektif dan efesien. Adapun manajemen menurut M. Manulang adalah Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengontrolan diri pada hukum dan natural resource untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut :

4 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu Perencanaan : Pada dasarnya semua kegiatan untuk mencapai tujuan yang lebih memerlukan perencanaan, sehingga kegiatan yang akan dilakukan dapat terlaksana dengan benar, karena perencanaan merupakan dasar pokok untuk mencapai tujuan. 2. Pengorganisasian : Dalam memadukan dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan agar terencana dengan baik, maka perlu dibentuk susunan organisasi. PT. X memberikan kejelasan adanya pembagian tugas guna menunjang tujuan yang telah direncanakan sebelumnya agar tercapai dengan baik dan berkesinambungan. 3. Penetapan tenaga kerja : Penetapan tenaga kerja merupakan faktor penting untuk menyalurkan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. 4. Pengarahan : Untuk dapat mengarahkan para karyawan agar melaksanakan tugas dan kewajiban maka pengarahan sangat dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya guna meningkatkan hasil yang diharapkan 5. Pengawasan : Untuk mengantisipasi penyimpangan pengawasan akan efektif bila manajer dapat menemukan informasi akurat dan tepat waktu. Dengan demikian pengawasan dalam PT. X sangat mengutamakan kelancaran proses klaim asuransi Alamat dan Struktur Organisasi Perusahaan PT. X PT. X memiliki kantor pusat, agency, dan kantor cabang yang tersebar di seluruh indonesia dengan dua alamat kantor pusat yang berbeda sebagai berikut : Alamat Pertama : Jl. KH. Fachrudin No. 18, Jakarta Jakarta Pusat

5 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 68 Fungsi Alamat Kedua Fungsi : Pusat kegiatan administrasi dan pemasaran. : Jl. KH. Fachrudin No. 4, Jakarta Jakarta Pusat : Pusat kegiatan pengajuan dan pengawasan klaim-mbu Adapun struktur organisasi perusahaan dari President Direktur sampai dengan Head Administrasi klaim-mbu, tujuan dari manajemen struktur organisasi ini adalah agar standar operasional prosedur berjalan dengan baik dan benar serta setiap pihak yang mengambil keputusan atas wewenang yang diberikan bisa lebih efektif dan efesien. Dengan demikian setiap keputusan yang telah diambil dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah diatur dalam standar operasional prosedur. Susunan organisasi dimakasud sebagai berikut : PRESIDENT DIRECTOR HUMAN CAPITAL & ASSET MANAGEMENT CORMECIAL LINES DIRECTOR DIRECTOR TECHNICAL ACCIDENT & HEALTH INS. AGENCY & CRM DIRECTOR DIRECTOR MOTOR BUSSINESS FINANCE & ADMINSTRATION DIRETOR DIRECTOR Gambar 4.1 Struktur Organisasi Presiden Director

6 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 69 FINANCE & ADMINISTRATION INVESTMENT & FINANCIAL INS KADIV ADMINISTRATION & OPERATIONAL CREDIT CONTROL RECOVERY MANAGEMENT KADIV FINANCE & ACCOUNTING KADIV INFORMATION TECHONOLOGI KADIV KADIV Gambar 4.2 Struktur Organisasi 2 Finance & Administrasi Director ADMINISTRATION & OPERATIONAL KADIV KLAIM-MBU HEAD ADMINT PUSAT BAS KOORWIL 2 BAS BAS KOORWIL 1 KOORWIL 3 Gambar 4.3 Struktur Organisasi 3 Administrasi & Operational

7 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu Visi dan Misi Perusahaan PT. X Adapun Visi dan Misi perusahaan PT. X sebeagai perusahaan asuransi Umum terbesar di indonesia yaitu : 1. Visi Menjadi perushaan asuransi profesional dan terpercaya dengan memberikan nilai yang berarti kepada nasabah, perusahaan reasuransi, pemegang saham dan karyawan kami. 2. Misi Mengenal dan memenuhi kebutuhan nasabah, Hasil underwritting yang menguntungkan Mengembangkan bakat, meningkatkan produktivitas dan efisiensi karyawan Produk yang inovatif dan pengembangan teknologi informasi yang berkesinambungan. 4.2 Macam-macam lingkup Asuransi dan Jenis-jenis klaim-mbu Dalam pembahasan ini akan diungkapankan beberapa macam lingkup asuransi dan jenis yang ada dalam klaim-mbu, agar pembaca/peneliti memperoleh gambaran jelas yang berhubungan dengan pembahasan standar operasional prosedur yang dimaksud Macam-Macam Lingkup Asuransi Ada 2 macam lingkup asuransi kendaraan mobil, pada klaim-mbu yaitu : 1. TLO (Total Lost Only) TLO ditujukan untuk memberikan perlindungan (cover) terhadap mobil jika mobil mengalami kerusakan total (total lost only). Kerusakan total bisa

8 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 71 berarti hilang karena pencurian atau bisa juga karena tingkat kerusakn mobil mencapai lebih dari 75% dari nilai mobil pada saat terjadinya kecelakaan. Jika kerusakan dibawah 75% maka pemilik mobil tidak bisa mengajukan klaim asuransi, begitu sebaliknya. Jenis asuransi ini tidak mengcover kerusakan-kerusakan kecil (partial loss). 2. All Risk (Comprehensive) Jenis asuransi All Risk ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap mobil, dimana mobil mengalami kerusakan kecil (partial loss) maupun kerugian total (total loss). Jaminan yang diberikan bisa diperluas dengan risiko bencana alam, huru hara dan kerusuhan, tanggung jawab hukum ke pihak ketiga, dan lain-lain. All Risk berarti mengcover kerugian sebagian dan kerugian total. Jika polis all risk tidak diperluas dengan jaminan lain seperti bencana alam, huru hara dan kerusuhan, maka jaminan yang diterima hanya jaminan standar Jenis-jenis Klaim-MBU Ada 2 jenis klaim kendaraan mobil, pada klaim-mbu yaitu : 1. Klaim partial loss Klaim partial loss adalah klaim yang nilai perbaikannya belum mencapai 100% dari harga sebenarnya mobil sesaat sebelum terjadinya kerugian. Pada klaim partial loss ini, terdapat dua macam pengerjaan yaitu perbaikan dan penggantian. Perbaikan dilakukan dengan treatment ketok dan cat. Sedangkan penggantian part dilakukan dengan mengganti part yang rusak dan dilakukan pengecatan. Untuk klaim partial loss ini akan dikenakan OR

9 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 72 sebesar Rp ,- / kejadian (lihat Gambar 4.4 Kerusakan All Risk/kerusakan sebagian). Gambar 4.4 Kerusakan All Risk (kerusakan sebagian) 2. Klaim CTLO (Construktive Total Loss) Klaim CTLO adalah klaim yang nilai perbaikannya sdh mencapai 100% dari harga sebenarnya mobil sesaat sebelum terjadinya kerugian. Untuk klaim ini nilai OR-nya adalah 5% dari nilai pertanggungan (lihat gambar 4.4 kerusakan total loss). Gambar 4.5 Kerusakan Total Loss

10 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data standar operasional prosedur klaim-mbu terdiri dari tiga bagian utama yaitu : 1. Standar operasional prosedur frontdesk 2. Standar operasional prosedur surveyor 3. Standar operasional prosedur estimator/ akseptasi Manajemen memandang perlu untuk menetapkan Prosedur Standar Operasional Klaim-MBU untuk tujuan meningkatkan pelayanan klaim, baik kepada Tertanggung, bengkel, supplier, maupun pada karyawan yang telibat sebagai pedoman dalam menangani klaim yang diajukan oleh tertanggung sehingga terhindar dari penyimpangan klaim yang bisa menyebabkan perusahaan mengalami kerugian Standar Operasional Prosedur Frontdesk Adapun standar operasional prosedur tersebut diatas disajikan dalam dua jenis teknis yaitu : 1. Teknik naratif Teknik naratif adalah teknik yang menggunakan kekuatan narasi dan penjelasan dengan kalimat sesuai kaidah bahasa yang benar ditambah istilahistilah yang lazim digunakan dalam organisasi untuk menjelaskan langkahlangkah kegiatan di dalam organisasi, baik terkait dengan kegiatan operasional maupun administrasi (Rudi M. Tambunan, 2008 hal. 276). Frontdesk adalah Staff yang menerima laporan klaim dari tertanggung dan melakukan validasi polis dan klaim yang diajukan melalui : Datang sendiri ke kantor PT. X,

11 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 74 Telepon, Fax, , Web site, SMS (Short Messages Services). Dari klaim yang diajukan oleh tertanggung tersebut ada form dan dokumen yang harus diinformasikan ke tertangung yaitu : Documen dalam bentuk foto copy yang harus dilengkapi yaitu : - Polis Asuransi (Identitas Pertanggungan) - STNK (Identitas Kendaraan) - SIM (Identitas Pengemudi) - KTP (Identitas Pemilik Polis Asuransi) - Surat kuasa jika bukan tertanggung yang melakukan klaim - STPL dibutuhkan jika kecelakaan tersebut melibatkan pihak ketiga atau kerusakan parah. Gambar. 4.6 Polis Asuransi

12 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 75 Gambar. 4.7 STNK Kendaraan Gambar. 4.8 KTP Tertanggung dan SIM Pengemudi Kendaraan

13 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 76 Gambar. 4.9 Surat Kuasa

14 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 77 Gambar 4.10 STPL

15 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 78 Form perlengkapan dokumen klaim yang meliputi : - Formulir klaim kendaraan bermotor yang berisikan tentang data polis, data kendaraan, data pengemudi, keterangan tentang kejadian, data rincian kerusakan baik tertanggung maupun pihak ketiga jika ada, dan tempat dibubuhkan tanda tangan dari tertanggung. (lihat gambar 4.11 formulir klaim kendaraan bermotor). - Survey report berisikan dengan data kerusakan kendaraan yang diklaim tentunya sesuai dengan data yang telah diisikan pada formulir klaim, (lihat gambar 4.12 survey report) - Formulir permohonan pengajuan bengkel berisikan tentang permohonan tertanggung untuk tujuan perbaikan kendaraannya. Dalam permohonan ini ada dua formulir yaitu kebengkel rekanan dan non rekanan, (lihat gambar 4.13 permohonan pengajuan bengkel dan gambar 4.14 pengajuan bengkel non rekanan).

16 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 79 Gambar 4.11 Formulir Klaim Kendaraan Bermotor

17 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 80 Gambar 4.12 survey report

18 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 81 Gambar 4.13 permohonan pengajuan bengkel

19 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 82 Gambar 4.14 pengajuan bengkel non rekanan

20 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 83 Proses validasi harus dilakukan pada hari yang sama setelah staf klaim frontdesk menerima pelaporan klaim dari Tertanggung dan harus selesai dalam waktu 15 menit. Apabila kantor cabang pada saat melakukan validasi liability polis merasa ragu atau kurang yakin atau kurang mengerti, cabang dapat meminta masukan dari KP ke Estimator Branch Coordinator, Manajer Klaim MBU, atau atasannya. Bila klaim valid, tetapi di sistem muncul warning bahwa premi belum lunas, maka staf frontdesk harus mengajukan permohonan buka proteksi premi belum lunas di e-claim ke Manajer Klaim MBU/Head Admin Klaim MBU pada hari yang sama Apabila Tertanggung meminta disurvey di tempat Tertanggung, maka frontdesk harus mencatat tanggal, jam, tempat survey dan memberitahu pada hari yang sama ke Supervisor Surveyor/ketua Admin Cabang untuk mengatur jadwal survey luar dan dokumen diserahkan ke Surveyor untuk proses validasi selanjutnya. 2. Teknik Bagan arus (Flowchart) Teknik secara bagan arus (flowchart) : teknik spesifik yang sangat dikenal dalam pengembangan sistem informasi dan penyusunan standar operasional prosedur. Teknik bagan arus menggunakan simbol-simbol khas, dimana setiap simbol merepresentasikan makna tertentu dari setiap kegiatan atau keputusan atau dokumen atau laporan atau media penyimpanan atau tanda penghubung tertentu, lihat gambar simbol-simbol dan bagan arus (Rudi M. Tambunan, 2008 Hal. 276), lihat gambar flowchart standar operasional prosedur friontdesk-surveyor klaim-mbu dibawah.

21 Trans Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 84 FLOW CLAIM CENTER KLAIM-MBU PT. X (WORK FLOW) FRONT DESK SURVEYOR Mulai Tertanggung datang dan diterima oleh staf Front Desk lalu mengisi form klaim Form Klaim yang sudah diisi Validasi liability klaim dan polis Liable? Ya Tidak Front Desk melakukan registrasi dan input data ke e-klaim Transfer data ke Surveyor dan meminta dilakukan survey kendaraan Tolak Menerima data klaim dan Permintaan survey dari Front Desk Melakukan persiapan survey dengan mengecek kelengkapan alat dan dokumen Melakukan survey kerusakan panel kendaraan dan menganalisa kesesuaiannya dengan kronologis kejadian Sesuai kronologis? Ya Memberi tanda pada panel yang rusak dengan pensil warna Mengisi form survey report Mengambil foto kerusakan panel dan esek rangka Tolak Tidak Terkena penambahan OR Untuk klaim stolen kendaraan roda empat, survey dilakukan oleh surveyor independen sedangkan roda dua oleh surveyor ASM dan selanjutnya proses oleh bagian stolen Dokumen Klaim Handover ke Surveyor S Pg6 A Pg2 Gambar Flowchart standar operasional prosedur frontdesk surveyor klaim-mbu

22 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu Standar Operasional Prosedur Surveyor Adapun standar operasional prosedur tersebut diatas disajikan dalam dua jenis teknis yaitu : 1. Teknik Naratif Surveyor adalah staff yang melakukan survey atas kendaraan tertanggung baik dikantor pusat maupun kantor cabang atau pun dirumah tertanggung atau dikantor tertanggung, kecuali dibengkel tidak diperbolehkan kecuali atas persetujuan pimpinan/manajer. Setelah data klaim ditransfer oleh frontdesk ke surveyor melalui program aplikasi e-claim, surveyor harus memonitor layar tampilan e-claim untuk mengetahui adanya permintaan untuk survey kendaraan, Adapun standar operasional prosedur dari surveyor sebagai berikut : Menganalisa dan mencocokkan apakah panel yang rusak atau yg dilaporkan oleh Tertanggung sesuai dengan kronologis kejadian/kecelakaan. Membersihkan fisik mobil dengan menggunakan lap basah/compound dengan kit/semir pada permukaan kerusakan baret-baret halus dengan tujuan untuk meminimalkan biaya klaim dan mencegah kerusakan baret atau rekayasa yang dilakukan Tertanggung atau pihak bengkel dan menandakan panel-panel yang rusak di fisik kendaraan Tertanggung dengan memberikan tanda silang (XX) dan tulisan penyok/baret/ganti dengan pensil berwarna. Mencatat panel-panel kerusakan kedalam form laporan survey report kendaraan bermotor yang telah disediakan.

23 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 86 Mengambil foto atas panel-panel kendaraan yang rusak baik dari jarak jauh mau. Adapun teknik foto survey sebagai berikut:pun dekat minimal dua foto unutk kerusakan astu panel. Menggesek no. rangka/mesin kendaraan dan mencocokkannya dengan STNK atau dapat difoto langsung setiap kendaraan tertanggung melakukan klaim. Menentukan besarnya OR, dengan ketentuan : - Kejadian Klaim dengan kerusakan fisik dan membandingkan dengan kronologis kerusakan di formulir klaim. - Nilai OR per kejadian di schedule polis. - Untuk pengemudi yang berusia di bawah 25 thn dikenakan OR 2 kali OR per kejadian. - Surveyor harus memberitahukan mengenai besarnya OR ke Tertanggung dan Tertanggung menandatangani persetujuannya mengenai OR di survey report PT. X. Menginput panel-panel kerusakan termasuk suku cadang yang harus diganti (bila ada penggantian) kedalam WO (Work Order) pada program aplikasi e-claim MBU. Paling lama 1 jam setelah survey dilakukan Jika panel kerusakan mencapai 40 panel atau lebih, maka surveyor hanya input WO jasa dan WO sparepart saja dengan mengupload foto kerusakan dari 5 sisi (depan, belakang, kiri, kanan, dan interior) dan upload hasil estimasi dari bengkel Rekanan Umum (jika hasil estimasi sudah diperoleh). Tidak perlu input panel satu-persatu.

24 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 87 Surveyor harus langsung transfer ke bengkel Rekanan Umum melalui program e-claim setelah WO selesai dibuat, dan akan dikontrol melalui auto alert system oleh Supervisor Surveyor KP / Ketua Admin Cabang. Setelah semua dokumen dan validasi klaim dilakukan hingga pada penerbitan SPK kebengkel yang telah ditunjuk by sistem, maka berkas-berkas diserahkan ke estimator untuk proses validasi ulang agar terhindar dari rekaya yang dilakukan oleh surveyor maupun oleh tertanggung atau bengkel. 2. Teknik Bagan Arus (Flowhart) Seperti dijelaskan pada teknik naratif tidak jauh berbeda, proses klaim- MBU yang sudah dimulai dari frontdesk tentunya diteruskan kesurveyor, artinya bahwa falidasi awal telah memenuhi syarat untuk proses selanjutnya, terlampir bagan arus sebagai kelanjutan dari bagan arus standar operasional prosedur frontdesk gambar 4.16 flowchart standar operasional prosedur surveyor ke estimator.

25 Trans Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 88 FLOW CLAIM CENTER KLAIM-MBU PT. X (WORK FLOW) SURVEYOR A Pg2 Menjelaskan ke tertanggung mengenai hasil survey, pengenaan OR dan penentuan bengkel BENGKEL Menerima WO dari Surveyor Membuat penawaran harga jasa dan memeriksa jika ada penambahan panel beserta fotonya Via e-klaim untuk bengkel rekanan / reciprokal dan via / fax untuk bengkel non rekanan Save foto survey ke komputer Database foto Mengirim penawaran harga jasa dan foto penambahan panel jika ada ke estimator Membuat Working Order (WO) pada aplikasi e-klaim berdasarkan data yang ditransfer oleh Front Desk dan input data kerusakan C Pg3 Upload foto dari database di komputer ke e-klaim D Pg2 Print WO dan Transfer WO Menyesuaikan harga lagi atas penawaran dari estimator WO Penggantian WO Jasa Mengirimkan harga penawaran yang baru ke estimator B Pg4 Dokumen Klaim Handover ke Estimator E Pg2 Gambar Flowchart standar operasional prosedur suveyor estimator klaim-mbu

26 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu Standar Operasional Prosedur Estimator dan Akseptasi Adapun standar operasional prosedur tersebut diatas disajikan dalam dua jenis teknis yaitu : 1. Teknik Naratif Pada prakteknya estimator/akseptasi hanya mengulangi validasi documen yang di serahkan oleh surveyor dan mencocokkan dengan data yang telah diinput ke dalam sistem e-klaim untuk melanjutkan pada tahap proses pembayaran atas klaim yang telah dicover. Adapun standar operasional prosedur estimator sebagai berikut : Jika ada WO yang tidak ditransfer oleh bengkel ke estimator melebihi dari jangka waktu ketentuan untuk transfer WO, estimator harus menelpon bengkel dan meminta bengkel untuk transfer WO ke estimator. Adapun ketentuan jangka waktu transfer WO dari bengkel ke estimator : - Kerusakan ringan 1-7 panel adalah 1 hari. - Kerusakan sedang 8-15 panel adalah 2 hari - Kerusakan berat lebih dari 15 panel adalah 3 hari Dihitung dari sejak mobil masuk ke bengkel. Jika melewati jangka waktu diatas bengkel harus ditegur. Memeriksa apakah panel kerusakan sudah sesuai dengan kronologis kejadian dan penyebab daripada kerusakan apakah termasuk dalam risiko yang dijamin atau tidak dalam PSKBI. Mencocokkan panel kerusakan dengan foto.terutama untuk panel-panel tambahan dari bengkel. Apabila ada ketidaksesuaian antara panel kerusakan atau panel tambahan dengan foto kerusakan:

27 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu Estimator wajib memberitahu ke Supervisor Estimator/Surveyor, untuk kesalahan yang dilakukan oleh surveyor maupun bengkel. - Meminta Supervisor Surveyor untuk menjadwalkan survey ulang panel tambahan yang dilakukan oleh bengkel apabila estimator merasa kurang yakin terhadap penambahan panel tersebut. Memeriksa apakah ada panel yang masih bisa diperbaiki tapi ditulis diganti dan panel yang tidak rusak dimasukkan ke dalam WO. Apabila estimator setuju terhadap penambahan panel kerusakan yang ada di WO, maka estimator mentransfer kembali WO ke bengkel dan ke PUS paling lama 1 hari kerja, kecuali untuk klaim yang nilainya harus mendapatkan persetujuan klaim komite, jangka waktunya bertambah 2 hari kerja. PUS harus melakukan tender ke supplier Rekanan Umum paling lama 1 hari kerja (sebelum jam 12 siang) setelah estimator transfer ke PUS. Apabila ada kesulitan dalam mencari sparepart, PUS harus menginformasikan ke estimator, progress report, bengkel dan Tertanggung paling lama 1 hari kerja setelah estimator transfer ke PUS. Nomor 6 dan 7 tidak perlu dilakukan bila sparepart disupply oleh bengkel. Jika masih ada harga sparepart yang 0 atau kode sparepart tidak diketahui, estimator harus bertanya ke PUS. Dan PUS harus memberikan jawaban paling lama 1 hari kerja (sebelum jam 12 siang).

28 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 91 Memeriksa apakah setiap foto epoxy diupload oleh bengkel, jika belum segera minta persetujuan Ketua Admin Klaim MBU atau Manajer Klaim MBU. Setelah biaya perbaikan dan pengantian sparepart diperoleh estimator harus mengecek apakah biaya perbaikan sesuai dengan standard PKS dan biaya penggantian sparepart. Jika bengkel atau Tertanggung tidak menyerahkan salvage maka biaya penggantian akan dikurangi minimal 20%. Setelah biaya perbaikan dan penggantian sudah benar, estimator harus mengajukan klaim ke komite untuk persetujuan nilai klaim. Komite klaim harus memberikan keputusan paling lama 2 hari kerja setelah klaim diajukan. Dan estimator harus memberitahu bengkel mengenai keputusan komite klaim paling lama 1 hari kerja setelah komite klaim memberikan keputusan. Membuat DLA dan ditandatangan oleh Manajer Klaim MBU/Pincab (jika nilai klaim yang telah diterima oleh Tertanggung) dan kirimkan kepada koasuradur atau reasuradur jika polis yang klaim terdapat fakultatif reasuransi atau koasuransi atau reasuradur excess of loss treaty jika nilai kerugian melebihi net retensi PT. X. Setelah status perbaikan kendaraan 100%, estimator harus mengaksep WO tersebut dengan klik tombol aksep untuk klaim yang liable atau klik tombol ex-gratia untuk klaim ex-gratia di program aplikasi e-claim. Dilakukan paling lama 1 hari kerja setelah bengkel input 100% pada status perbaikan kendaraan Tertanggung.

29 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 92 Untuk cabang Non Jabodetabek, Pincab bisa memberikan persetujuan nilai Estimasi biaya perbaikan untuk case urgent, sesuai Limit Wewenang Pincab. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk proses Pembayaran atas klaim yang telah diajukan diantaranya : Untuk KP dan Cabang Jabodetabek, bengkel print rekapan WO yang telah diakseptasi oleh estimator dan melengkapi dokumen seperti : - Surat Puas yang telah ditandatangani Tertanggung dan Tanda terima salvage yang telah ditandatangani oleh bengkel Tekno (Diprint by System). - Rekapan Akseptasi. (Diprint by System). - Dan menyerahkan ke bagian kasir. Untuk Cabang Non Jabodetabek, dokumen diatas diserahkan bengkel ke kantor cabang PT. X dan kantor cabang PT. X harus mengirimkan dokumen klaim tersebut ke kasir KP setiap 2 hari kerja. Kasir harus sudah membayar akseptasi yang telah lengkap dokumennya paling lama 3 hari kerja setelah bengkel menyerahkan ke kasir. Dan input lunas di program e-claim pada hari yang sama. Jika ada dokumen yang tidak lengkap pada waktu bengkel menyerahkan ke kasir, bagian kasir pada hari yang sama harus menginformasikan ke bengkel. Untuk dokumen yang tidak lengkap karena kesalahan / kelalaian internal PT. X, kasir wajib memberitahu bagian departemen yang terkait untuk melengkapi dan memberikan dokumen yang kurang ke kasir paling lambat 1 hari kerja.

30 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu Teknik Bagan Arus (Flowchart) Terlampir gambar 4.17 flowchart standar operasional prosedur surveyor sbb FLOW CLAIM CENTER KLAIM-MBU PT. X (WORK FLOW) ESTIMATOR C Pg3 Menyetujui harga dan pengerjaan Menerima dokumen dari Surveyor Memantau progress pengerjaan kendaraan berkoordinasi dengan bagian klaim lainnya dan follow up hingga 100% Melakukan analisa kerusakan panel dengan kesesuaian kronologis dan liabilitas klaim berdasarkan data yang tersedia 100%? Ya Tidak Apakah klaim liable dan panel kerusakan sesuai? Tidak Tolak Mengecek serta memastikan ulang seluruh kelengkapan dokumen, kondisi dan ketentuan lainnya sebelum akseptasi Tidak Ya Siap akseptasi? Melihat penawaran harga jasa dan penambahan panel dari bengkel lalu melakukan penawaran jika belum sesuai, konsultasi dengan atasan bila diperlukan E Pg2 Ya Ya Melakukan proses akseptasi klaim Untuk jumlah dan kasus tertentu perlu proses approval ke klaim komite Sudah sesuai? Tidak Melakukan penawaran ulang ke bengkel agar sesuai dengan standar harga yang diinginkan Transfer data untuk pembayaran bengkel oleh kasir. Selanjutnya proses penagihan dan pembayaran ke bengkel oleh kasir D Pg2 Proses estimator selesai KASIR Gambar Flowchart standar operasional prosedur suveyor estimator klaim-mbu

31 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 94 Untuk layout proses penerimaan claim PT. X telah diusahakan mengikuti alur proses prediksi (flow chart). Seperti yang sudah diuraikan pada gambar Simbol-simbol bangan arus pada pembahasan bab dua (2). Tujuannya agar penyampaian standar operasional prosedur : Lebih ringkas Lebih konsisten Lebih standar Lebih prakatis Lebih mudah dikontrol Lebih mudah dipelihara dan dikembangkan Sekalipun demikian teknik bangan arus ini memiliki kelemahan yaitu : tidak mudah dalam menyajikan prosedur dengan teknik yang benar dan konsisten serta tidak mudah mensosialisasikannya kepada pelaksana, karena diperlukan pengetahuan tersendiri untuk memahami simbol-simbol bagan arus, (Rudi M. Tambunan, SOP. Hal ). 4.4 Audit Teknik dan Compliance, Reviuw Setelah selesai proses klaim hingga akseptasi, maka dilakukan proses audit Teknik, adapun standar oprasional prosedur audit yang dilakukan meliputi : 1. Melakukan pemeriksaan terhadap liable atau tidak liable penyebab suatu klaim, jenis kerusakan panel yang layak dilakukan penggantian atau perbaikan saja, premi sudah lunas atau belum, status polis masih aktif atau sudah batal.

32 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu Melakukan pemeriksaan apakah proses klaim sudah telah sesuai dengan ketentuan sistem dan prosedur klaim yang berlaku dan limit wewenang Kantor Cabang atau KP. 3. Melakukan pemeriksaan kelengkapan, keakuratan,dan keabsahan dokumen klaim. 4. Melakukan pemeriksaan terhadap nilai klaim yang diaksep. 5. Pemeriksaan dilakukan dengan random sampling setiap bulannya. 6. Membuat laporan audit yang mencakup temuan masalah, tanggapan dari Ketua Admin Cabang / Pincab / staf klaim KP. 7. Laporan audit diberikan ke Manajer Klaim MBU / Ketua Admin Klaim MBU dengan di cc kan atasannya. Pada prakteknya sebelum dilakukan audit teknik ada satu devisi yang telah dibentuk yaitu : Compliance, Reviuw untuk melakukan pengawasan secara random atas pekerjaan surveyor. Adapun standar operasional prosedur dari team compliance dan team reviuw sebagai berikut : 1. Team compliance dan team reviuw harus memeriksa pekerjaan surveyor dan selesai dalam waktu maksimum 1 hari kerja 2. Memeriksa pekerjaan surveyor secara random yang telah ditentukan oleh sistem dan selesai dalam waktu maksimum 2 hari kerja, terhintung sejak mulai melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan surveyor 3. Memeriksa pekerjaan surveyor untuk periode 1 bulan dan harus selesai dalam waktu maksimum 30 hari kerja berikutnya 4. Hal-hal yang diperiksa oleh team compliance dan team reviuw yaitu :

33 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 96 Data hasil pemeriksaan wajib diinput kedalam sistem e-klaim sebagai pendukung dalam perhitungan untuk pembayaran insentive surveyor. Kronologis yang sesuai atau tidak ditemukan adanya rekayasa klaim baik yang dilakukan surveyor langsung maupun tertanggung atau pihak bengkel Melakukan pengecekkan terhadap OR (Own Risk) yang diberikan apakah sesuai dengan kronologis dan kerusakan Melakukan pengecekkan apakah spare part yang diganti sudah layak atau tidak Melakukan proses validasi ke tertanggung jika diperlukan, khusus klaim yang diajukan diindikasikan ada rekayasa klaim Hal-hal lainnya terkait pelanggaran adminstrasi bersifat material maupun rekayasa Hasil pemeriksaan team compliance yang bersifat final dan disetujui oleh direksi, maka dilakukan pembayaran insentive terhadap surveyor, maupun pihak lain yang berhubungan klaim yang diatur dalam prosedur insentive. 4.4 Pengolahan Data Standar operasional prosedur klaim-mbu pada PT. X dapat dikatakan berjalan dengan kurang baik, sekalipun menerapkan dua teknik dalam hal penyusunan standar operasional prosedur yaitu : Teknik Naratif dan teknik bagan arus (flowchart) alasannya karena tidak memenuhi kriteria secara menyeluruh yang disebutkan dalam tujuh kriteria SOP ( the seven criterias of manual ) sebagaimana disebutkan dalam buku Rudi M. Tambunan yang telah dijelaskan pada bab 2 sebelumnya. Artinya secara teori standar operasional klaim-mbu

34 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu - 97 sangat baik, namun pada pelaksanaannya tidak berjalan sesuai yang diharapkan oleh manajemen April Mei Juni Juli Agustus September Klaim Gambar Diagram batang produktivitas Klaim-MBU Agar lebih mudah dipahami peneliti akan menyajikan dan mengolah data dari hasil produktivitas klaim selama enam (6) bulan dari bulan april s/d september melakukan penelitian di PT. X terlampir pada diagram diatas dan tabel berikut. Tabel 4.1 Produktivitas Klaim-MBU No Bulan Produktivitas Klaim 1 April Mei Juni Juli Agustus September Grand Total Dari total produktivitas sebanyak klaim pada tabel dan diagram batang diatas, team compliance menemukan 631 klaim yang menyimpang dari standar operasional prosedur, terlampir datanya sebagai berikut :

35 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu KASAT MATA KELALAIAN TIDAK LIABLE 20 0 APR MEI JUN JUL AGT SEP Gambar Diagram batang kategori penyimpangan Klaim-MBU Berikut rincian penyimpangan klaim selama enam (6) bulan penelitian secara nasional, pada tabel tesebut ada tiga kategori. Tabel 4.2 Kategori Penyimpangan Nasional Klaim-MBU No Bulan Kasat Mata Kelalain Tidak Liable Grand Total 1 April Mei Juni Juli Agustus September Grand Total Data Penyimpangan dengan menggunakan Diagram Fishbone Pada tahap ini pengolahan dari rangkaian informasi dari data diatas peneliti mencari akar permasalahan yang timbul dengan bantuan diagram sebab akibat (Fishbone). sebagai salah satu alat yang digunakan untuk mencari penyebab dominan dalam suatu masalah, atau dalam penelitian ini disebut sebagai penyimpangan standar operasional prosedur klaim-mbu dengan langkah-langkah yang telah dijabarkan pada bab 3 (tiga) sebelumnya. Berikut beberapa hal yang menjadi penyebab dominannya : 1. Pelaksana SOP (User)

36 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu Sistem 3. SOP (Standar Operasional Prosedur) 4. Faktor eksternal (Tertanggung) Sistem Metode E- Klaim Frondesk Surveyor Estimator Tidak memenuhi kriteria Standar operasional prosedur Dokumen klaim Tidak valid Rekayasa Penyimpangan - Kasat Mata - Tidak liable - kelalaian User Tertanggung Faktor Penyebab Akibat Gambar Diagram fishbone penyimpangan Klaim-MBU Berikut uraian pengolahan data seperti yang ada pada diagram fishbone diatas : 1. User yang meliputi frontdesk, surveyor dan estimator merupakan pelaksana dari standar operasional prosedur klaim-mbu seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dimana memiliki tugas dan wewenang berbeda-beda. Penyimpangan yang terjadi dari data yang didapat kecenderungan penyimpangan dilakukan oleh surveyor karena sebagaimana pada tahap tersebut surveyor memiliki tugas sebagai analis terhadap liablelity klaim

37 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu sekaligus sebagai pemberi keputusan atas diproses tidaknya suatu klaim pada tahap awal. 2. Tertanggung adalah orang yang melakukan klaim dan yang datanya telah dicek oleh frontdesk dan divalidasi/dianalisa oleh surveyor. Pada faktor ini rekayasa dan tidak validnya data yang diberikan oleh tertanggung merupakan salah satu terjadinya penyimpangan. Informasi yang diberikan merupakan kunci diproses tidaknya klaim yang diajukan. 3. Standar operasional prosedur yang merupakan pedoman bagi user untuk melakukan proses klaim yang diajukan oleh tertanggung. Pada faktor ini menjadi kunci utama pelaksanaan proses klaim, karena tugas dan wewenang yang diberikan perusahaan terhadap user khususnya surveyor sangat luar biasa, dan tanpa kontrol yang baik akan menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan, karena adanya celah bagi user dan tertanggung untuk melakukan penyimpangan Data SOP Dengan menggunakan Tujuh Kritria Dalam SOP Dalam buku M.Rudi Tambunan menyebutkan tujuh kriteria layak tidak standar operasional prosedur diterapkan dalam suatu organisasi/perusahaan, berikut pengolahan data dari hasil penelitian sesuai kriteria yang dimaksud, yaitu : 1. Khas atau Spesifik (Spesifikc) Khas atau Spesifik yaitu ciri khas dari organisasi, dimana peneliti menemukan bahwa secara spesifik SOP yang telah dibuat sudah memenuhi kebutuhan orgnanisasi secara rinci dan lengkap yaitu : - Frontdesk menerima laporan klaim dan melakukan validasi documen memiliki SOP sendiri sebagai tahap awal proses klaim

38 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu Surveyor menerima documen frontdesk dan melakukan survey dan analisa juga memiliki SOP sendiri, tahapan final pengajuan klaim. - Estimator/Akseptasi menerima documen hasil validasi dan analisa dari surveyor, untuk melakukan proeses lanjut juga memiliki SOP sendiri tahap finishing. penyusunan SOP yang telah dilakukan oleh organisasi PT. X memenuhi kriteria pertama yaitu : terperinci dan lengkap, berkaitan dengan struktur organisasi, struktur pegambilan keputusan, lingkup dan cakupan bisnis atau kegiatan organisasi, kekhasan operasional, kekhususan administratif, peraturan-peraturan yang mengikat, sudah terpenuhi. 2. Lengkap prosedur (Complete) Lengkap Prosedur (Complete) adalah lengkap secara vertikal dan lengkap secara horizontal, pada kriteria ini peneliti menemukan dimana pada form perlengkapan dokumen yaitu : - Formulir klaim kendaraan bermotor, - Survey report, dan - Permohonan pengajuan bengkel Secara Vertikal memenuhi tapi secara Horizontal tidak memenuhi. Dalam hal ini seharusnya kolom pada bagian bawah formulir disisihkan kolom untuk supervisor/manajer klaim sebagai atasan dari surveyor yang melakukan validasi dan survey klaim-mbu sekaligus sebagai penerbit SPK (surat perintah kerja), untuk menghidari terjadinya penyimpangan yang dilakukan oleh surveyor atas setiap klaim yang ditanganinya. Faktanya hal

39 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu ini manajemen tidak memperhatikan mengenai kekerangan pada form perlengkapan tersebut. 3. Jelas dan mudah dipahami (Understandable) Jelas dan mudah dipahami (Understandable) yaitu menyangkut pelaksanaan prosedur dan perintah-perintah atau langkah-langkah pelaksanaanya. Dari segi teknis SOP yang diterapkan yaitu Teknik Naratif dan teknik Secara bagan arus (flowchart) sudah sangat sesuai. 4. Layak-Terap (Applicable) layak terap, ini menyangkut dukungan (enforcement) manajemen organisasi dan budaya organisasi termasuk tidak adanya penolakan berubah (resistance to change) dari para pengguna atau pelaksana prosedur. Setiap langkah dan proses klaim mulai dari frondesk, surveyor, dan estimator peneliti tidak menemukan adanya kendala dikarenakan SOP yang terapkan tersebut sesuai dengan Budaya perusahaan sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab 2 sebelumnya. 5. Layak-Kontrol (Controllable) Dari hasil penelitian dilapangan perihal SOP yang diterapkan boleh dikatakan sangat baik, dikarenakan PT. X sendiri telah membentuk Sub Devisi yang secara khusus memantau setiap klaim yang diajukan oleh tertanggung, mulai dari proses frontdesk dan dianalisa melalui surveyor yang selanjutnya klaim tersebut dibayarkan melalui estimator/akseptasi. Pengecekkan dilakukan melalui sistem yang disebut e-klaim. Adapun kontrol yang dimaksud yaitu : - Secara eksternal dari Klaim-MBU disebut team compliance

40 Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu Secara internal dari Klaim-MBU disebut team Komite. 6. Layak-Audit (Audiable) Dari penelitian yang dilakukan audit dilakukan secara acak dan berbeda dengan team compliance, dimana pemeriksaan yang dilakukan oleh team compliance mulai dari proses klaim sebelum dianalisa sampai pada proses pembayaran klaim, sementara audit setelah klaim dibayarkan. Sehingga dari segi proses pengawasan atas SOP klaim-mbu team compliance yang memiliki pengaruh langsung, sebagaimana dijelaskan pada bab 2 pengertian dari layak Audit. 7. Layak-Ubah (Changeable). Dari kriteria terakhir mengenai layak ubah, selama dilakukannya proses penelitian atas standar operasional prosedur klaim-mbu pernah dilakukan refisi From perlengkapan documen, namun tidak memberikan efek secara langsung pada SOP itu sendiri. Adapun perubahan dilatarbelakangi karena surveyor melakukan penyimpangan klaim.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data PT. Asuransi Sinarmas merupakan salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia. PT. Asuransi Sinarmas memiliki pertumbuhan yang berkesinambungan

Lebih terperinci

Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu BAB V ANALISA HASIL. kriteria dalam penyusunan atau pembuatan SOP ( the seven criterias of manual).

Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu BAB V ANALISA HASIL. kriteria dalam penyusunan atau pembuatan SOP ( the seven criterias of manual). Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu BAB V ANALISA HASIL Pada bab ini akan dikemukakan mengenai hasil analisa atas standar operasional prosedur klaim-mbu dari hasil pengumpulan dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 46 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Asuransi Eka Lloyd Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi kerugian yang

Lebih terperinci

PROPOSAL KERJASAMA PENUTUPAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PT ADI SARANA ARMADA Tbk.

PROPOSAL KERJASAMA PENUTUPAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PT ADI SARANA ARMADA Tbk. PROPOSAL KERJASAMA PENUTUPAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PT ADI SARANA ARMADA Tbk. MATRIX PEMENUHAN SERVICE LEVEL AGREEMENT Service Level Agreement sesuai RFP A. Proses Penutupan Unit Penutupan atas unit

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tugas Akhir Analisa Standar opreasional prosedur klaim-mbu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Kerangka Pemikiran Setiap organisasi atau perusahaan, pastilah memiliki peraturan dan kebijakan-kebijakan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Gambaran Umum Proses Yang Sedang Berjalan Pada dasarnya proses yang dibahas dalam tulisan ini, dibagi menjadi dua bagian besar yaitu proses persetujuan permohonan kredit

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. menciptakan produk asuransi untuk kendaraan bermotor baik untuk kerusakan

BAB V PEMBAHASAN. menciptakan produk asuransi untuk kendaraan bermotor baik untuk kerusakan BAB V PEMBAHASAN Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan seringkali menimbulkan beberapa permasalahan. Salah satunya adalah masalah kesenjangan perekonomian. Hal ini meningkatkan perilaku kejahatan dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Latar Belakang Perusahaan Pada tanggal 8 Desember 1996, perusahaan ini diresmikan dengan nama PT. Kencana Cemerlang Abadi, memiliki akta pendirian dari notaris Rosliana.

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA

BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA IV.1. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Suzuki Indomobil Motor PT. Indomobil Suzuki Internasional (ISI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri produksi, perakitan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut sistem pelayanan yang diolah ada beberapa tahap :

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut sistem pelayanan yang diolah ada beberapa tahap : digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru merupakan salah satu perusahaan otomotif swasta cabang dari Nasmoco Group yang memberikan pelayanan penjualan, servis, dan part

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. perusahaan, struktur organisasi, serta pembagian tugas dan tanggung jawab.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. perusahaan, struktur organisasi, serta pembagian tugas dan tanggung jawab. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Pada sub-bab ini akan dibahas mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, serta pembagian tugas dan tanggung

Lebih terperinci

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 39 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Asuransi Allianz Utama Indonesia adalah sub dari Allianz Group, pemimpin penyedia asuransi dan servis keuangan di dunia. Berdiri pada tahun

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Tahapan Analisis Sistem 4.1.1 Identify Pada tahap ini akan dijabarkan mengenai permasalahan-permasalahan yang saat ini sedang dihadapi oleh perusahaan terhadap sistem informasi

Lebih terperinci

Flowchart Proses Perbaikan Mobil Konsumen dengan Klaim Asuransi

Flowchart Proses Perbaikan Mobil Konsumen dengan Klaim Asuransi L1 Flowchart Proses Perbaikan Mobil Konsumen dengan Klaim Asuransi Untuk Konsumen dengan Klaim Asuransi Bagian Sevice Advisor Mulai Menerima konsumen untuk pemeriksaan mobil Melakukan pemeriksaan terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sebagai penyedia layanan terpadu bagi semua nasabahnya yaitu "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996,

Lebih terperinci

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan 52 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN JAS A, PIUTANG DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT Gemilang Elektrik Indonesia didirikan pada tahun 2000

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan bermotor BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Sejarah Perusahaan CV. Dewi Bersaudara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa service serta penjualan accesories dan sparepart khususnya untuk kendaraan

Lebih terperinci

L 31. L. 44 Tampilan Layar Distributor Halaman Promosi. L. 45 Tampilan Layar Distributor L- 1 Halaman Komplain

L 31. L. 44 Tampilan Layar Distributor Halaman Promosi. L. 45 Tampilan Layar Distributor L- 1 Halaman Komplain L 31 L. 44 Tampilan Layar Distributor Halaman Promosi L. 45 Tampilan Layar Distributor L- 1 Halaman Komplain L 32 L. 46 Tampilan Layar Distributor Halaman Pertanyaan L- 2 L. 47 Tampilan Layar Distributor

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT.

BAB IV PEMBAHASAN. PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak. pelanggan dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholder), PT. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. BIKA SOLUSI PERDANA adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultasi dan pelatihan sistem manajemen dan teknologi. Perusahaan ini beroperasi dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. JALA ANUGERAH SEJATImerupakan perusahaan jasa angkutan yang dibentuk sesuai dengan Akte Notaris Rohana Frieta, SH No. 5, di Jakarta. Manajemen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT Bintang Citra Motor adalah sebuah dealer motor Yamaha yang menjual

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT Bintang Citra Motor adalah sebuah dealer motor Yamaha yang menjual BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT Bintang Citra Motor adalah sebuah dealer motor Yamaha yang menjual berbagai jenis motor yamaha, spare part motor yamaha dan juga oli yamalube.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. bergerak di bidang automotif. PT. Mercindo Autorama didirikan pada 22 April

BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. bergerak di bidang automotif. PT. Mercindo Autorama didirikan pada 22 April BAB 3 ANALISIS PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum PT. Mercindo Autorama 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Mercindo Autorama adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 1 Implementasi Bagian ini menjelaskan kebutuhan pengguna untuk membuat Aplikasi Surat Keluar Masuk Studi Kasus Biro Kerjasama Dan Kemahasiswaan Bagian ini juga menjelaskan

Lebih terperinci

Asuransi Kendaraan Bermotor

Asuransi Kendaraan Bermotor (M017c 06/15 EL) Customer Care Centre AXA Tower lt. GF Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.18, Kuningan City Jakarta 12940, Indonesia Tel : 1500 733 Fax : +62 21 3005 9008 Email : customer@axa-insurance.co.id Asuransi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada tanggal 20 Februari Tjian Kian Tie dan William Soeryadjaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada tanggal 20 Februari Tjian Kian Tie dan William Soeryadjaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Astra Internasional Tbk Pada tanggal 20 Februari 1957. Tjian Kian Tie dan William Soeryadjaya mendirikan sebuah perusahaan dagang dan ekspor impor

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha PT.Datacomindo Mitrausaha adalah perusahaan importir barang-barang elektronik komunikasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan Profil Perusahaan Nama : PT. Stars Internasional Alamat : Jl. Rungkut Asri Utara VI/2 Surabaya - 60293 No Telp/Fax : 031-8792478 / 031-8714786 E-mail

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal dimulai pada saat tertanggung atau nasabah

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal dimulai pada saat tertanggung atau nasabah BAB IV PEMBAHASAN Evaluasi Pengendalian Internal dimulai pada saat tertanggung atau nasabah melakukan klaim atas suatu kejadian yang telah dialami sesuai dengan apa yang tertanggung asuransikan, dikarenakan

Lebih terperinci

BAB II. pemasaran otomotif. Perusahaan ini merupakan Sub Dealer sepeda motor roda

BAB II. pemasaran otomotif. Perusahaan ini merupakan Sub Dealer sepeda motor roda BAB II GAMBARAN UMUM PT DUTA PUTRA SUMATERA MEDAN A. Sejarah Perusahaan PT. Duta Putra Sumatera merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pemasaran otomotif. Perusahaan ini merupakan Sub Dealer sepeda

Lebih terperinci

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Huruf a Angka 1

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Huruf a Angka 1 PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 69 /POJK.05/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN ASURANSI, PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH, PERUSAHAAN REASURANSI, DAN PERUSAHAAN REASURANSI

Lebih terperinci

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata 68 BAB 3 Analisa Kebutuhan Basisdata 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Mitratama Uniplast merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang mendaur ulang biji plastik, lalu menjualnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan salah satu unit kegiatan usaha yang memerlukan sistem yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan demi tercapainya tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi 46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi Underwriting atau juga disebut proses seleksi risiko atau penseleksi risiko adalah proses untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /SEOJK.03/2016

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /SEOJK.03/2016 Yth. 1. Direksi Bank Umum Konvensional; dan 2. Direksi Bank Umum Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA BANK YANG

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA adalah anak perusahaan dari PT. BATANGHARI & GROUP yang beralamat di Menara Kuningan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Riwayat Singkat Perusahaan PT Asuransi Umum Bumiputera 1967, didirikan atas ide pengurus AJB Bumiputeramuda 1912 sebagai induk perusahaan yang diwakili

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 2 BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa dampak yang sangat signifikan terhadap gaya hidup masyarakat. Teknologi berperan bagi masyarakat, misalnya membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini mengharuskan semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini mengharuskan semua perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dewasa ini mengharuskan semua perusahaan dapat meningkatkan daya saing, baik dari segi pelayanan maupun dari segi operasional internal

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

b. Standar Pelayanan Penyiapan dan Perawatan Kendaraan Dinas di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden

b. Standar Pelayanan Penyiapan dan Perawatan Kendaraan Dinas di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden - 182 - b. Standar Pelayanan Penyiapan dan Perawatan Kendaraan Dinas di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden STANDAR PELAYANAN PENYIAPAN DAN PERAWATAN KENDARAAN DINAS DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.03/2017

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.03/2017 Yth. 1. Direksi Bank Umum Konvensional; dan 2. Direksi Bank Umum Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA BANK YANG

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT ASURANSI WAHANA TATA (Aswata) adalah perusahaan asuransi umum yang telah hadir melayani nasabah sejak 1964. Kini, Aswata adalah salah satu perusahaan

Lebih terperinci

Contoh Purchase Order PT.PPN

Contoh Purchase Order PT.PPN Contoh Purchase Order PT.PPN L1 Contoh invoice PT.PPN L2 Contoh Surat Jalan PT.PPN L3 Contoh Faktur Pajak PT.PPN L4 L5 Contoh salah satu produk PT.PPN OIL FILTRATION HP SERIES (High Pressure Series) LP

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Proses Bisnis Pengadaan Barang Yang Sedang Berjalan Pada bab ini akan dibahas bagaimana PT.A didalam melakukan proses pengadaan barang. Didalam melakukan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta. BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT. Toyota-Astra Motor PT. Toyota-Astra Motor yang didirikan pada tahun 1971 merupakan perusahaan joint venture antara PT. Astra International Tbk (saham 51%) dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Wahana Artha Harsaka cabang Karang Mulya, Ciledug, merupakan perusahaan yang menangani penjualan langsung

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,

Lebih terperinci

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI NOTE : SETIAP DIVISI WAJIB QUALITY CONTROL DI BAGIAN MASING-MASING KLIEN ORDER BESERTA DP 60% CUSTOMER SERVICE TERIMA ORDER ISI FORM ORDER OLEH KLIEN ACC

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. layanan pengelolaan limbah. PT PPLi beralamat di Jalan Raya Narogong, Desa BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) adalah sebuah perusahaan industri Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1994 yang pada awalnya

Lebih terperinci

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum PT Anugerah Abadi Cahaya Sejati. maupun perorangan. Jenis pengiriman yang tersedia meliput Truck Car

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum PT Anugerah Abadi Cahaya Sejati. maupun perorangan. Jenis pengiriman yang tersedia meliput Truck Car BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum PT Anugerah Abadi Cahaya Sejati PT.Anugerah Abadi Cahaya Sejati, adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi expedisi pengiriman mobil baik perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penjualan Premi Asuransi Pada PT Asuransi Rama Satria Wibawa Setelah penulis melakukan melakukan wawancara dengan beberapa karyawan terkait dengan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam perkembangan dunia di bidang otomotif yang semakin maju, sehingga jumlah unit kendaraan khususnya di daerah jabotabek semakin menjamur,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya. Beberapa manfaat digunakannya pendekatan sistem adalah :

BAB III LANDASAN TEORI. elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya. Beberapa manfaat digunakannya pendekatan sistem adalah : 3 3.1 Definisi Sistem BAB III LANDASAN TEORI Menurut (Herlambang & Tanuwijaya, 2005) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur pendekatan secara komponen. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC)

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 26 BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 3.1 Latar belakang 3.1.1 Sejarah perusahaan PT. Serasi Autoraya yang lebih dikenal dengan TRAC (Astra Rent A Car)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek dan lokasi penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah sebuah perusahaan bernama PT. Eka Karya Priba yang beralamat di Jl. MT. Haruono 970 Semarang. Perusahaan

Lebih terperinci

FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce

FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce 1. Bagaimana keamanan transaksi e commerce Asuransi Bintang? Sangat aman, karena Bintang telah bekerja sama dengan Acquiring Bank, Payment Gateway dan di support

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah PT. MEDIHOP PT. MEDIHOP didirikan oleh Dra. Wawan Lukman, MBA pada tahun 2004, yang bertempat di Jl. Garuda No. 79, Jakarta 10610, Indonesia. Perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.010/2012 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.010/2012 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/PMK.010/2012 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Penelitian

BAB 3 Objek Penelitian BAB 3 Objek Penelitian 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Harian Indonesia, pertama kali terbit pada tanggal 12 September 1966, dikelola oleh Yayasan Indonesia Pers (YIP). Pada tahun 2000, pengelolaan, Harian

Lebih terperinci

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat. Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. bidang broker properti semenjak beroperasi lebih dari 15 tahun. Dalam

BAB 4 PEMBAHASAN. bidang broker properti semenjak beroperasi lebih dari 15 tahun. Dalam BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Sistem Informasi PT ERA Griya Selaras merupakan Member Broker dari ERA Graharealty (ERA Indonesia) yang telah menunjukkan kemajuan yang cukup pesat dalam bidang broker properti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Pembelian Pada PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 1. Kebijakan Sistem Pembelian Kebijakan sistem pembelian yang diterapkan oleh PT. Arpeni Pratama

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 2. Tagihan UKM Kolom Tanda Tangan Sebagai Catatan Realisasi Lampiran 3. Standard Operating Procedure (SOP) Prosedur

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra Energy International, terdapat beberapa evaluasi yang dapat dijabarkan

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

SIPP Online. User Manual SIPP Online

SIPP Online. User Manual SIPP Online PETUNJUK PENGGUNAAN : Aplikasi Sistem Informasi Pelaporan Perusahaan (SIPP) Online BPJS Ketenagakerjaan, adalah : aplikasi untuk pengelolaan laporan mutasi data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Buku ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi Manajemen investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan asset lainnya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Marquis Sarana Cipta didirikan pada tahun 1995. Perusahaan ini pada mulanya dikenal dengan nama PT.Marquis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 11/PMK.010/2011 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. bidang Pembiayaan kendaraan roda empat. Sejak bulan Mei 2005 PT. Suzuki

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. bidang Pembiayaan kendaraan roda empat. Sejak bulan Mei 2005 PT. Suzuki BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Suzuki Finance Indonesia adalah Sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang Pembiayaan kendaraan roda empat. Sejak bulan Mei 2005 PT. Suzuki Finance

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN PENUTUPAN ASURANSI (SPPA)

SURAT PERMOHONAN PENUTUPAN ASURANSI (SPPA) SURAT PERMOHONAN PENUTUPAN ASURANSI (SPPA Sesuai peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. PER-01/BL/2011 INFORMASI UMUM Untuk Nasabah Perorangan 1 Nama : 2 NPWP : 3 Alamat (sesuai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini.

BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN. dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana PO. PO. Limas Express seperti sekarang ini. 29 BAB 3 ANALISA TERHADAP SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PO. Limas Express adalah perusahaan yang bergerak di bidang angkutan dan jasa yang didirikan pada tahun 1970 dengan nama perdana

Lebih terperinci

SIMAS RUMAH HEMAT PLUS+

SIMAS RUMAH HEMAT PLUS+ FORMULIR APLIKASI ASURANSI SIMAS RUMAH HEMAT PLUS+ DIISI OLEH STAF PEMASARAN PAKET JAMINAN : PAKET I A PAKET I B SUMBER BISNIS KODE : PAKET II DIRECT CABANG : STATUS BISNIS : BARU/EXTENSION AGENCY AGEN

Lebih terperinci

LAMPIRAN DAFTAR NOTASI

LAMPIRAN DAFTAR NOTASI L1 LAMPIRAN DAFTAR NOTASI Symbol proses pengolahan oleh computer. Simbol operasi manual. Simbol operasi dengan menggunakan komputer. Simbol dokumen Simbol yang menghasilkan kondisi Simbol keluar masuk

Lebih terperinci

data, klik Next untuk berpindah ke Layar Foto.

data, klik Next untuk berpindah ke Layar Foto. 215 8. Layar Fasilitas Halaman ini merupakan pengisian data mengenai fasilitas apa saja yang ada di dalam sebuah properti. Fasilitas yang dimaksud adalah banyak kamar tidur, kamar mandi, kamar pembantu,

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ASURANSI SINAR MAS SOLO TUGAS AKHIR

ANALISIS PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ASURANSI SINAR MAS SOLO TUGAS AKHIR ANALISIS PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ASURANSI SINAR MAS SOLO TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Di Bidang Keuangan dan Perbankan

Lebih terperinci

Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah,

Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, -1- Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah, di Tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/SEOJK.07/2014

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki

BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki 10 BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Perusahaan Suzuki Sunindo Varia Motor Gemilang yang beralamat di Jl. H. Adam Malik No. 101 Medan dan Suzuki Sunindo Motor yang beralamat di Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci