BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Gambaran Umum Proses Yang Sedang Berjalan Pada dasarnya proses yang dibahas dalam tulisan ini, dibagi menjadi dua bagian besar yaitu proses persetujuan permohonan kredit dan proses pembayaran ke dealer. Proses persetujuan permohonan kredit mencakup proses pengajuan permohonan kredit, proses persetujuan dari Komite Kredit dan kemudian proses konfirmasi. Seperti yang telah dinyatakan pada Bab 1 terdahulu, pembahasan tulisan ini dibatasi pada permohonan kredit untuk sepeda motor baru dengan cakupan kantor-kantor cabang Adira Finance wilayah Jabotabek dan kantor pusat Adira Finance di Jakarta, dimana masing-masing kantor cabang ini telah memiliki hubungan kerja sama yang cukup erat dengan sejumlah dealer. Secara garis besar gambaran proses yang sedang berjalan yang menjadi ruang lingkup rekayasa ulang, disajikan pada Gambar 3 di bawah ini. Dealer & Calon Debitur Dealer & Calon Debitur Pengajuan permohona n kredit Persetujuan dari Komite Kredit Konfirmasi Pembayara n ke Dealer Proses persetujuan permohonan kredit Proses pemb ayaran ke dealer Gambar 3. Gambaran Proses Bisnis Adira Finance Proses Persetujuan Permohonan Kredit Proses persetujuan permohonan kredit ini diawali dengan adanya pengajuan permohonan kredit dari calon debitur dan diakhiri dengan pencetakan Purchase Order oleh kantor cabang Adira Finance dan pengiriman PO tersebut ke dealer sebagai tanda bahwa Adira Finance telah menyetujui permohonan kredit calon debitur dan siap melakukan pembayaran ke dealer. Berikut ini akan dijabarkan tahapan proses-proses yang ada di dalamnya.

2 ! Proses Pengajuan Permohonan Kredit Proses ini dimulai dengan adanya pengajuan permohonan kredit dari calon debitur melalui pihak dealer kepada kantor cabang Adira Finance. Calon debitur diwajibkan untuk mengisi suatu formulir aplikasi permohonan kredit dan kemudian menyerahkannya pada dealer. Kemudian dealer akan menghubungi kantor cabang Adira Finance guna memberitahukan adanya permohonan kredit baru untuk kemudian diproses lebih lanjut. Bagian marketing Adira Finance akan menindak lanjuti permohonan kredit ini dengan melakukan survey terhadap calon debitur yang bersangkutan dan memberikan analisa hasil survey atau rekomendasi.! Proses Persetujuan dari Komite Kredit Proses persetujuan permohonan kredit ini dilakukan oleh Komite Kredit di kantor cabang maupun di kantor pusat berdasarkan besarnya jumlah nominal kredit yang hendak diambil. Komite Kredit akan melakukan analisa kelayakan berdasarkan data-data pribadi calon debitur dan hasil survey. Apabila calon debitur dinilai layak untuk mendapatkan kredit maka permohonan kredit akan disetujui, dan sebaliknya bila ternyata Komite Kredit menilai calon debitur tidak memenuhi syarat, maka permohonan kredit akan ditolak.! Proses Konfirmasi Setelah mengetahui hasil persetujuan permohonan kredit di atas, baik disetujui maupun ditolak, kantor cabang Adira Finance akan menghubungi pihak dealer dan calon debitur guna memberitahukan hasilnya. Dan akhirnya kantor cabang Adira Finance akan mencetak Purchase Order untuk dikirimkan ke dealer-dealer yang bersangkutan. Proses Pembayaran ke Dealer Proses ini dimulai dengan diterimanya tagihan dari dealer. Kantor cabang Adira Finance akan memeriksa tagihan tersebut, mengajukan permohonan dana ke kantor pusat dan kemudian melakukan pembayaran ke dealer. Berikut akan dijelaskan alur proses persetujuan permohonan kredit dan proses pembayaran dealer yang sedang berjalan secara terperinci dan mendetil Proses Persetujuan Permohonan Kredit A. Proses Pengajuan Permohonan Kredit Pada proses pertama ini, entitas yang terlibat di dalamnya adalah pihak calon debitur, dealer dan staf marketing di kantor cabang Adira Finance. Berikut akan dijabarkan secara rinci alur proses pengajuan permohonan kredit ini. Calon Debitur dan Dealer Pertama-tama, calon debitur yang hendak mengajukan permohonan kredit harus mengisi Formulir Aplikasi Permohonan Kredit yang diperolehnya dari dealer. Setelah semua data-data persyaratan dilengkapi, formulir tersebut dikembalikan ke dealer.

3 Selanjutnya dealer akan menghubungi Credit Marketing Head (CMH) di kantor cabang Adira Finance untuk memberitahukan adanya permohonan kredit baru. Credit Marketing Officer (CMO) Pada umumnya setiap jam 11 sampai jam 2 siang, CMO akan pergi ke dealerdealer yang telah menjalin hubungan dengan kantor cabang Adira Finance yang bersangkutan untuk mengambil formulir aplikasi permohonan kredit baru. Kemudian selanjutnya, CMO akan melakukan survey ke tempat tinggal calon debitur dengan terlebih dahulu menghubungi calon debitur untuk menentukan waktu kunjungan (biasanya survey dilakukan pada hari itu juga). Pada saat survey, CMO memeriksa dan mengkonfirmasi kebenaran data-data yang ditulis oleh calon debitur pada formulir aplikasi permohonan kredit. Juga CMO akan meminta calon debitur untuk melengkapi semua berkas-berkas persyaratan, seperti slip gaji, kartu keluarga, rekening listrik, KTP dan lain-lain. Wawancara dengan calon debitur dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara umum mengenai kepribadian calon debitur, kondisi finansial, dan lingkungan tempat tinggal calon debitur. Berdasarkan hasil survey, CMO harus membuat laporan tertulis yang menggambarkan analisa hasil survey dan rekomendasi dari CMO. Apabila CMO merasa bahwa calon debitur tersebut tidak memenuhi syarat, maka CMO tidak perlu memproses formulir permohonan kreditnya lebih lanjut dan memberitahukan kepada pihak dealer. Namun bila CMO merasa calon debitur tersebut layak, maka CMO harus memastikan kebenaran dan kelengkapan data pada formulir permohonan ataupun pada berkas-berkas pelengkap yang lain, dan kemudian menyerahkannya kepada Credit Marketing Head (CMH) untuk diproses lebih lanjut. Biasanya CMO menyerahkan berkas permohonan kredit beserta hasil surveynya kepada CMH pada keesokan harinya. Proses survey untuk tiap calon debitur memakan waktu kurang lebih 45 menit sampai 1 jam ditambah lama waktu perjalanan menuju tempat tinggal calon debitur. Dalam 1 hari, setiap CMO rata-rata melakukan survey terhadap 1 2 orang calon debitur. Kendala yang sering dialami oleh CMO dalam menjalankan tugasnya adalah sebagai berikut :! Calon debitur cenderung tertutup atau kurang bersedia memberikan informasi yang sebenar-benarnya pada saat diwawancarai, terutama informasi mengenai kondisi keuangan yang bersangkutan.! Calon debitur kurang mempersiapkan berkas-berkas persyaratan permohonan kredit, seperti slip gaji, kartu keluarga, rekening listrik, KTP dan lain sebagainya. Credit Marketing Head (CMH) Berkas permohonan kredit yang diserahkan CMO kepada CMH akan diperiksa kelengkapan dan kebenarannya, meliputi kebenaran penulisan data-data pribadi pada formulir permohonan kredit, kelengkapan berkas-berkas persyaratan dan kebenaran perhitungan struktur kredit (uang muka, tingkat bunga dan besar cicilan). Apabila ternyata ada kesalahan pada berkas tersebut, CMH akan menghubungi CMO yang bersangkutan untuk melakukan koreksi ataupun melakukan survey ulang jika memang diperlukan. Setelah CMH meyakini kebenaran dan kelengkapan berkas

4 permohonan kredit, CMH akan menganalisa berkas tersebut untuk menentukan apakah calon debitur tersebut layak atau tidak untuk disetujui permohonan kreditnya. Jika CMH menyatakan bahwa calon debitur tidak layak untuk disetujui, maka CMH akan memberitahukan status ditolak tersebut kepada CMO dan atau dealer yang bersangkutan. Namun jika hasil analisa CMH menyatakan bahwa calon debitur memenuhi persyaratan untuk disetujui, maka berikutnya CMH harus menyerahkan berkas permohonan tersebut pada Credit Analyst (CA) untuk diproses lebih lanjut. Selain itu, proses yang telah dijabarkan di atas, CMH juga masih memiliki beberapa peranan lain, yaitu : a. Sebagai motivator dan pengkontrol kinerja CMO. CMH bertugas untuk memonitor kinerja CMO-CMO yang dikepalainya, apabila ada CMO yang kinerjanya menurun maka CMH berkewajiban untuk menegur sekaligus memotivasinya. b. Membina hubungan kantor cabang bersangkutan dengan sejumlah dealer. Biasanya pada siang atau sore hari, CMH akan mengunjungi dealer-dealer rekanan kantor cabang Adira yang bersangkutan dalam rangka mengontrol kinerja CMO-CMOnya dan terutama untuk menjaga dan membina hubungan Adira dengan dealer-dealer tersebut. Setiap kantor cabang rata-rata memiliki 5-6 orang CMH yang masing-masing mengepalai kurang lebih 8 15 orang CMO. Dalam waktu 1 hari, CMH dapat memproses kurang lebih berkas permohonan, karena waktu yang diperlukan untuk memeriksa sebuah berkas permohonan hanya sekitar menit. Biasanya CMH hanya melakukan pengecekan berkas permohonan pada pagi hari saja (paling lambat sampai sekitar jam 11 siang), karena setelah itu CMH harus pergi ke dealer untuk memantau kondisi lapangan di dealer sekaligus mempererat jalinan kerjasama antara Adira Finance dan dealer yang bersangkutan. Kendala yang umumnya terjadi pada proses ini adalah banyaknya kesalahan pengisian data oleh CMO, seperti kesalahan penulisan data pribadi calon debitur ataupun kesalahan perhitungan struktur kredit dan juga banyak terdapat ketidak lengkapan berkasberkas persyaratan permohonan kredit. B. Proses Persetujuan dari Komite Kredit Pada proses ini, entitas yang terlibat di dalamnya adalah Komite Kredit kantor cabang, yaitu Credit Analyst (CA) dan Kepala Cabang (Kacab), dan Komite Kredit kantor pusat, yang terdiri dari Kepala Departemen Kredit, Kepala Divisi Kredit, Direktur Kredit dan Marketing, Board of Director, Presiden Direktur dan terakhir Komisaris. Berikut akan dijabarkan secara rinci alur proses persetujuan permohonan kredit ini. Credit Analyst (CA) Berkas permohonan yang telah disetujui oleh CMH akan diproses lebih lanjut oleh CA. Di sini CA juga melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran dan kelengkapan data-data pribadi calon debitur beserta kelengkapan berkas-berkas pendukung lainnya. Apabila ada kesalahan atau ketidak lengkapan data ataupun berkas pendukung maka CA akan mengembalikan berkas tersebut kepada CMH atau CMO yang bersangkutan untuk dikoreksi atau dilengkapi. Koreksi ini bisa memakan waktu ekstra antara 1 2 hari kerja.

5 Pemeriksaan yang dilakukan oleh CA ini cenderung jauh lebih ketat daripada pemeriksaan yang dilakukan oleh CMH. CA harus benar-benar memastikan bahwa semua berkas-berkas pendukung, seperti slip gaji, kartu keluarga, rekening listrik, PBB dan sebagainya telah lengkap dan mencukupi sebagai bahan analisa persetujuan permohonan kredit. Setelah semua data dan berkas-berkas penunjang lengkap dan benar, CA akan menganalisa kondisi keuangan calon debitur berdasarkan berkas-berkas tersebut. Apabila kondisi keuangan calon debitur dinilai tidak cukup memadai maka CA akan menolak permohonan kreditnya dengan anggapan calon debitur tersebut diragukan kemampuannya untuk dapat membayar cicilan kredit secara teratur tiap periodenya. Bila CA menilai kondisi keuangan calon debitur cukup stabil dan memiliki kapasitas memadai untuk dapat membayar cicilan kredit secara teratur nantinya, maka CA akan menyetujui permohonan kredit calon debitur. Berikutnya CA harus melihat jumlah nominal pembiayaan yang akan diberikan pada calon debitur, jika melebihi angka 12,5 juta Rupiah, maka CA harus memberikan berkas permohonan tersebut pada Kepala Cabang (Kacab) untuk mendapatkan persetujuan. Namun jika jumlah nominalnya tidak melebihi 12,5 juta Rupiah maka CA dapat segera menyerahkan berkas permohonan pada bagian Data Entry (DE) untuk memasukkan data-data calon debitur ke dalam database. Proses analisa dan persetujuan yang dilakukan oleh CA rata-rata memakan waktu sekitar menit untuk tiap berkasnya, jadi dalam waktu 1 hari, seorang CA dapat memproses kurang lebih 25 berkas permohonan. Pada setiap kantor cabang terdapat 2 3 orang CA. Kendala yang umumnya dialami oleh para Credit Analyst ini dalam melakukan pekerjaannya adalah ketidak lengkapan berkas penunjang (seperti slip gaji, rekening listrik, PBB, Kartu Keluarga, dan lain-lain), dimana berkas-berkas ini sangat diperlukan oleh CA dalam menganalisa kondisi keuangan calon debitur. Jika hal ini terjadi, CA biasanya akan mengembalikan berkas tersebut pada CMH atau CMO yang bersangkutan dan tentu saja dengan kondisi ini pekerjaan CA akan menjadi terhambat. Kepala Cabang (Kacab) Bila jumlah nominal kredit yang diajukan oleh calon debitur melebihi 12,5 juta Rupiah, maka berkas permohonan harus mendapat persetujuan dari Kepala Cabang setelah disetujui oleh CA. Proses persetujuan yang dilakukan oleh Kepala Cabang kurang lebih sama dengan proses yang dilakukan oleh CA, yaitu memeriksa kebenaran dan kelengkapan data, kemudian menganalisa kondisi keuangan calon debitur dan memutuskan menyetujui pembiayaan untuk calon debitur tersebut atau tidak. Jika terdapat kesalahan atau ketidak lengkapan data pada berkas permohonan kredit, Kacab akan langsung mengembalikan berkas tersebut pada CA untuk dikoreksi. Batas wewenang Kepala Cabang adalah persetujuan untuk kredit yang jumlah nominalnya di bawah 20 juta Rupiah. Untuk kredit-kredit yang jumlah nominalnya masih di dalam wewenang Kepala Cabang, setelah mendapat keputusan dari Kacab (baik ditolak maupun disetujui), berkasnya akan dikembalikan ke CA untuk kemudian diproses lebih lanjut, yaitu berkas yang disetujui akan diberikan pada DE untuk dientri ke dalam database dan berkas yang ditolak akan diberikan pada bagian penyimpanan berkas.

6 Namun bila jumlah kredit yang diajukan calon debitur sudah melebihi batas wewenang Kepala Cabang, maka harus meminta persetujuan dari Manager Kredit di kantor pusat. Proses analisa dan persetujuan yang dilakukan oleh Kepala Cabang umumnya memakan waktu sekitar menit untuk tiap berkasnya. Pada proses ini, kendala yang biasa terjadi adalah Kepala Cabang kadangkala bertugas ke luar kantor sehingga berkas-berkas yang masuk tidak dapat segera diproses. Kepala Departemen Kredit, Kepala Divisi Kredit, Direktur Kredit dan Marketing, Board of Director, Presiden Direktur dan Komisaris (Kantor Pusat) Komite Kredit di kantor pusat ini baru akan turun tangan jika ternyata jumlah nominal kredit yang hendak diambil oleh calon debitur melebihi batas wewenang Kepala Cabang. Proses yang dilakukan oleh Komite Kredit kantor pusat ini kurang lebih sama dengan proses-proses persetujuan sebelumnya. Urutan tingkatan dalam Komite Kredit kantor pusat ini dari yang paling bawah sampai yang tertinggi ditampikan pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Tabel Hirarki Persetujuan Permohonan Kredit di Kantor Pusat Jabatan Batas Wewenang Persetujuan Permohonan Kredit Kepala Departemen Kredit Kepala Divisi Kredit Direktur Kredit dan Marketing Board of Director Presiden Direktur Komisaris sampai dengan 75 juta Rupiah sampai dengan 150 juta Rupiah sampai dengan 250 juta Rupiah sampai dengan 350 juta Rupiah sampai dengan 500 juta Rupiah >500 juta Rupiah Berkas permohonan yang sudah mendapatkan keputusan dari kantor pusat akan dikembalikan ke kantor cabang untuk diproses lebih lanjut, yaitu jika disetujui akan dientri ke dalam database dan jika ditolak akan diberikan pada bagian penyimpanan berkas. Pada kenyataannya permohonan kredit yang melebihi batas wewenang Kepala Cabang sehingga harus mendapat persetujuan dari Komite Kredit kantor pusat sangat jarang didapati. Proses persetujuan oleh Komite Kredit di kantor pusat ini tidak akan dibahas lebih lanjut karena diluar ruang lingkup tulisan ini. C. Proses Konfirmasi

7 Pada proses ini, entitas yang terlibat di dalamnya adalah Komite Kredit kantor cabang, yaitu Data Entry (DE), CMO dan CMH. Pada proses ini setelah mendapat persetujuan dari Komite Kredit, berkas permohonan akan dientri ke dalam database dan kemudian kantor cabang Adira Finance akan mengkonfirmasikan persetujuan pembiayaan kredit ini pada pihak dealer dan atau calon debitur. Berikut akan dijabarkan secara rinci alur proses konfirmasi ini. Data Entry (DE) Berkas permohonan yang telah mendapatkan persetujuan dari Komite Kredit akan diserahkan pada Data Entry untuk dientri ke dalam database. Data yang dientri meliputi data-data pribadi calon debitur, struktur kredit, data dealer dan beberapa data mengenai kendaraan yang akan dibiayai. Sebelum mengentri data, DE harus terlebih dahulu memeriksa kebenaran dan kelengkapan data. Apabila ternyata ditemukan kesalahan atau ketidaklengkapan data maka DE akan mengembalikan berkas tersebut pada CA untuk dikoreksi. Tapi terkadang jika kesalahannya hanya kesalahan minor, DE akan memperbaikinya sendiri dengan alasan jika harus mengembalikan berkas tersebut ke CA akan memakan waktu lama, karena dari CA sendiri berkas tersebut akan dilempar ke CMH atau CMO yang bersangkutan untuk perbaikan. Setelah semua data selesai dientri, DE akan mencetak Purchase Order (PO) dan kemudian meminta tanda tangan dari CA ataupun Kepala Cabang. PO yang sudah ditandatangani ini nantinya akan diberikan pada CMO untuk diantarkan ke dealer yang bersangkutan. Sedangkan berkas permohonan kreditnya sendiri akan diberikan pada bagian Credit Processor (CP) dimana CP akan menyimpan sementara dan mengelompokkan berkas-berkas tersebut berdasarkan dealernya sambil menunggu proses lebih lanjut. Proses pengentrian sebuah berkas permohonan kredit pada umumnya memakan waktu menit. Pada setiap kantor cabang terdapat 2 3 orang Data Entry dengan target menyelesaikan 30 berkas permohonan untuk tiap harinya perorang. Pada kenyataannya, target ini seringkali tidak dapat terpenuhi, 1 orang DE hanya dapat memproses sekitar 25 berkas permohonan tiap harinya. Penyebab utama tidak dapat terpenuhinya target ini adalah masih sering terdapat kesalahan atau ketidaklengkapan pengisian data pada berkas permohonan calon debitur sehingga DE harus meluangkan waktu lebih untuk mengoreksi kesalahan tersebut ataupun mengembalikan berkas tersebut ke CA jika kesalahannya tergolong fatal. Selain itu juga lingkungan kerja yang dirasa kurang mendukung ikut berperan serta dalam gagalnya DE untuk memenuhi target yang telah ditentukan. Credit Marketing Officer (CMO) PO yang sudah ditandatangani akan diambil oleh CMO untuk dikirimkan ke dealer. Sekaligus pada saat tersebut, CMO akan menghubungi pihak dealer dan atau calon debitur untuk memberitahukan bahwa permohonan kreditnya disetujui dan sekaligus meminta konfirmasi dari calon debitur. Proses konfirmasi ini berakhir setelah calon debitur mengkonfirmasi persetujuan permohonan kreditnya Proses Pembayaran ke Dealer

8 Pada proses pembayaran ke dealer ini, entitas yang terlibat di dalamnya adalah Customer Service (CS), Credit Processor (CP), Finance bagian Dealer (Fin) dan Finance di Kantor Pusat. Berikut akan dijabarkan secara rinci alur proses pembayaran ke dealer ini. Customer Service (CS) Proses ini dimulai dengan pengiriman berkas tagihan dari pihak dealer ke kantor cabang Adira Finance yang diterima oleh Customer Service. Berkas tagihan ini meliputi invoice sebagai bukti penagihan pembayaran, data detil kendaraan yang dibiayai (merk, tipe, warna, nomor rangka mesin dan lain sebagainya), surat jalan yang telah ditandatangani calon debitur atau keluarganya sebagai bukti bahwa kendaraan telah sampai ke tangan calon debitur. Berkas tagihan ini kemudian akan dibawa ke bagian Credit Processor untuk diproses lebih lanjut. Credit Processor (CP) Telah dijelaskan di atas bahwa CP akan memperoleh berkas permohonan kredit dari DE setelah data-data pada berkas tersebut selesai dientri oleh DE. Di sini CP akan menyusun dan mengelompokkan berkas-berkas tersebut per dealer. Ketika berkas tagihan dari dealer datang, CP akan mencari berkas permohonan kredit yang bersangkutan dan kemudian memprosesnya. Proses yang dilakukan oleh CP adalah memeriksa sekali lagi kebenaran data pribadi calon debitur yang telah dientri ke dalam database dengan cara membandingkannya dengan data aslinya yang tercantum di berkas permohonan kredit. Jika ternyata ditemukan kesalahan pengentrian data, CP akan langsung mengoreksinya karena kesalahan seperti itu dianggap sebagai kesalahan minor. Kemudian CP juga akan memeriksa data struktur kredit (terutama tingkat bunga beli dan tingkat bunga jual). Jika ternyata terjadi kesalahan pada struktur kredit, CP akan meminta CMH atau CMO yang bersangkutan untuk mengoreksi angka yang tertulis pada berkas permohonan, baru kemudian CP akan mengoreksi data pada database. Berikutnya CP akan memeriksa kebenaran dan kelengkapan data pada berkas tagihan yang dikirim oleh dealer, meliputi pemeriksaan stempel dealer, jumlah nominal tagihan, jumlah terbilang tagihan, merk, tipe, warna dan nomor rangka mesin kendaraan. Selain itu CP juga memeriksa surat jalan yang dikirimkan oleh dealer sebagai bukti bahwa kendaraan yang dibiayai telah dikirim dan telah diterima oleh calon debitur. CP harus benar-benar memastikan bahwa kendaraan tersebut telah sampai ke tangan calon debitur yaitu dengan memeriksa tanda tangan dan nama yang tercantum pada surat jalan. Bila tanda tangan dan nama tersebut bukan milik calon debitur, maka CP harus memeriksa apakah nama yang tertulis pada surat jalan tersebut tercantum dalam Kartu Keluarga. Apabila ternyata sama sekali tidak tercantum dalam Kartu Keluarga, CP harus menelpon calon debitur untuk memastikan apakah kendaraan yang dibiayai sudah benarbenar diterima dengan baik. Apabila terdapat kesalahan dalam berkas tagihan, CP tidak akan dapat memproses berkas tersebut dan harus mengembalikannya pada dealer yang bersangkutan untuk dikoreksi. Namun bila semua data pada berkas tagihan sudah lengkap dan benar, maka CP akan mengentri data-data lengkap kendaraan yang dibiayai ke dalam database dan

9 kemudian memberikan berkas permohonan beserta berkas tagihan yang telah selesai dientri ke bagian Finance Dealer untuk diproses pembayaran ke dealernya. Di setiap kantor cabang terdapat 2 orang CP dengan target menyelesaikan 30 berkas setiap harinya perorang. Pada kenyataannya, 1 orang CP hanya mampu memproses kurang lebih berkas per hari (10 15 menit untuk tiap berkasnya) karena masih banyak ditemukan kesalahan pengisian angka struktur kredit sehingga CP harus menghubungi CMO atau CMH yang bersangkutan terlebih dahulu. Finance bagian Dealer (FIN) Berkas permohonan kredit dan berkas tagihan yang telah sampai ke tangan Finance Dealer akan terlebih dahulu diperiksa kebenaran invoicenya, meliputi nama dealer, angka tagihan, jumlah terbilang dan data mengenai kendaraan yang dibiayai. Bila terdapat kesalahan maka berkas akan dikembalikan ke CP untuk dikoreksi terlebih dahulu. Namun bila berkas tagihan sudah benar dan lengkap, bagian Finance ini akan membuat daftar biaya yang harus dibayarkan ke dealer. Bila dana yang ada di kantor cabang masih mencukupi untuk melakukan pembayaran, maka bagian Finance akan membuat cek atau giro untuk dikirimkan ke bank tiap harinya sekitar pukul 10 siang dan pukul 2 siang. Cek atau giro ini harus terlebih dahulu diperiksa dan ditandatangani oleh Kepala Cabang, baru kemudian dikirimkan ke bank oleh seorang kurir. Namun bila ternyata persediaan dana yang ada di kantor cabang tidak mencukupi untuk melakukan pembayaran seluruh berkas permohonan yang masuk ke Finance pada hari itu sebelum jam 2 siang, maka sisa berkas permohonan yang belum dibayarkan ke dealer akan ditunda sampai keesokan harinya, sementara itu Finance akan membuat Form Permintaan Dana (FPD) ke kantor pusat yang kemudian harus diperiksa dan disetujui oleh Administration Head (ADH) dan Kepala Cabang terlebih dahulu sebelum dikirim ke kantor pusat via fax. Juga sekaligus dikirimkan daftar permohonan kredit yang telah dibayarkan ke dealer hari itu. Permohonan dana ke kantor pusat ini akan diproses lebih lanjut oleh Kepala Finance Area di kantor pusat. Di setiap kantor cabang biasanya hanya terdapat 1 orang yang menangani Finance bagian Dealer. Sebenarnya berkas tagihan yang masuk ke bagian Finance dalam 1 harinya, semuanya mampu diproses hingga siap untuk dibayarkan, namun hambatan yang timbul adalah kurangnya dana yang tersedia pada kantor cabang, sehingga tidak semua berkas tagihan dapat dibayarkan pada hari itu juga. Kepala Finance Area di Kantor Pusat Kepala Finance Area baru akan memproses Form Permintaan Dana yang difax oleh tiap cabang pada keesokan harinya. Tiap Kepala Finance Area bertanggung jawab untuk menangani permintaan dana dari cabang-cabang yang berada di wilayah wewenangnya. Pertama-tama akan dilakukan pemeriksaan dan pencocokan data jumlah unit yang dibiayai dan total dana yang diminta antara data yang tercantum dalam database dengan data yang tertulis pada fax. Jika terjadi ketidakcocokan maka Kepala Finance Area akan menghubungi bagian Finance Dealer di kantor cabang bersangkutan untuk melakukan koreksi. Jika ternyata datanya sudah cocok dan benar maka proses dilanjutkan dengan membuat voucher pembayaran senilai dana yang diminta tiap cabang dan kemudian

10 menyerahkan voucher tersebut beserta rekap FPDnya ke Supervisor Finance untuk diproses lebih lanjut. Supervisor Finance di Kantor Pusat Setelah menerima voucher pembayaran dan rekap FPD tiap cabang, Supervisor Finance akan kembali memeriksa kebenaran dan kecocokan data antara yang tercantum di database dengan data yang tercantum pada fax. Jika ternyata ditemukan kesalahan atau ketidakcocokan, Supervisor Finance akan mengembalikan berkas ke Kepala Finance Area untuk mengoreksinya. Namun jika semua datanya sudah benar maka Supervisor Finance akan memeriksa dan menyetujui voucher pembayaran dan kemudian diserahkan pada Treasury untuk pemrosesan lebih lanjut. Treasury di Kantor Pusat Ketika Treasury menerima voucher pembayaran dari Supervisor Finance, Treasury akan memeriksanya. Jika ditemukan kesalahan, voucher akan dikembalikan pada Supervisor Finance untuk dikoreksi, namun bila semua data sudah valid, Treasury akan meminta tanda tangan Manager Kredit dan kemudian melakukan pentransferan dana ke tiap-tiap kantor cabang bersangkutan Pemetaan Proses Yang Sedang Berjalan Hasil pemetaan proses persetujuan kredit dan proses pembayaran ke dealer yang sedang berjalan dapat dilihat pada Lampiran Hasil Simulasi Proses Yang Sedang Berjalan Pemetaan proses di atas disimulasikan dengan bantuan piranti lunak Process 2000 untuk mengetahui waktu siklus (cycle time), waktu pengerjaan (work time), waktu tunggu (wait time) dan tingkat utilisasi resource dari proses yang berjalan Proses Persetujuan Permohonan Kredit A. Waktu Penyelesaian Proses Berikut pada Tabel 2 dan Grafik 1 disampaikan ringkasan hasil simulasi proses berjalan untuk aspek waktu pengerjaan (work time), waktu tunggu (wait time) dan waktu siklus (cycle time). Tabel 2. Tabel Ringkasan Hasil Simulasi Waktu Penyelesaian Proses Persetujuan Permohonan Kredit yang Sedang Berjalan Transaction Statistics - Hours Avg Cycle Avg Work Avg Wait

11

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sebuah perusahaan yang telah mantap secara finansial dan operasional,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sebuah perusahaan yang telah mantap secara finansial dan operasional, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai sebuah perusahaan yang telah mantap secara finansial dan operasional, Adira Finance berusaha untuk tetap dapat bertahan pada situasi dan kondisi perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan Sebelum menentukan proses bisnis yang baru, proses yang sedang berjalan harus dianalisa terlebih dahulu berikut masalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab ini akan membahas perlakuan akuntansi sewa pada PT FMA Finance. Metode pembahasan dilakukan

Lebih terperinci

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) Keterangan Flowchart : Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) dari pelanggan ke perusahaan yang diterima oleh Customer Sales Representative (CSR) perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan PT Trans Makmur Abadi berdiri pada tanggal 28 Agustus 2002, Kantornya terletak di TRANS MOBIL Jl.Bandengan Utara dalam no.38d Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Koperasi 3.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Koperasi Buana Indonesia adalah Koperasi yang berikrar pada tanggal 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

PROPOSAL KERJASAMA PENUTUPAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PT ADI SARANA ARMADA Tbk.

PROPOSAL KERJASAMA PENUTUPAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PT ADI SARANA ARMADA Tbk. PROPOSAL KERJASAMA PENUTUPAN ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR PT ADI SARANA ARMADA Tbk. MATRIX PEMENUHAN SERVICE LEVEL AGREEMENT Service Level Agreement sesuai RFP A. Proses Penutupan Unit Penutupan atas unit

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Internal Control Questioner Penjualan No Pernyataan Y = Ya Otorisasi atas transaksi dan kegiatan Setiap transaksi penjualan telah diotorisasi pejabat 1 yang berwenang. Dalam pemberian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur

Lebih terperinci

Lampiran 1 Narasi proses penagihan piutang mahasiswa D3/S1 Reguler. pelaksanaan program BiNusian, staf Layanan Keuangan Mahasiswa akan mencetak

Lampiran 1 Narasi proses penagihan piutang mahasiswa D3/S1 Reguler. pelaksanaan program BiNusian, staf Layanan Keuangan Mahasiswa akan mencetak L1 Lampiran 1 Narasi proses penagihan piutang mahasiswa D3/S1 Reguler Setelah proses persiapan dan pendaftaran ulang mahasiswa baru dan sebelum pelaksanaan program BiNusian, staf Layanan Keuangan Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan yang akan dijabarkan pada bab ke empat ini mengenai pelaksanaan audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum dilakukannya kegiatan audit

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT. Syspex Kemasindo 1. Prosedur penjualan dan penerimaan kas PT. Syspex Kemasindo menerapkan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB IV PEMECAHAN MASALAH BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Tahapan Analisis Sistem 4.1.1 Identify Pada tahap ini akan dijabarkan mengenai permasalahan-permasalahan yang saat ini sedang dihadapi oleh perusahaan terhadap sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar

Lebih terperinci

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian: L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Proses Penjualan Barang yang Sedang Berjalan Dalam menentukan proses penjualan barang yang baru, terlebih dahulu harus dilakukan analisis mengenai proses yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberian kredit dalam bentuk barang berupa kendaraan atau yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pemberian kredit dalam bentuk barang berupa kendaraan atau yang lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga pembiayaan kredit merupakan lembaga yang memberikan jasa pemberian kredit dalam bentuk barang berupa kendaraan atau yang lainnya. Dalam lembaga pembiayaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Bina Karakter Bangsa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan. Perusahaan ini didirikan oleh Rudy Susilo, Swanky

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber pendapatan adalah berasal dari kegiatan penjualan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Proyek Akhir dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan di Bagian HRD di Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan Kantor Pusat Surabaya yang pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

L 31. L. 44 Tampilan Layar Distributor Halaman Promosi. L. 45 Tampilan Layar Distributor L- 1 Halaman Komplain

L 31. L. 44 Tampilan Layar Distributor Halaman Promosi. L. 45 Tampilan Layar Distributor L- 1 Halaman Komplain L 31 L. 44 Tampilan Layar Distributor Halaman Promosi L. 45 Tampilan Layar Distributor L- 1 Halaman Komplain L 32 L. 46 Tampilan Layar Distributor Halaman Pertanyaan L- 2 L. 47 Tampilan Layar Distributor

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Wahana Artha Harsaka cabang Karang Mulya, Ciledug, merupakan perusahaan yang menangani penjualan langsung

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil Wawancara Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil wawancara telah kami ringkas dan padatkan menjadi beberapa paragraf yang dapat dilihat dibawah ini

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM IV. 1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada PT. Bernofarm. PT. Bernofarm merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Pembelian Pada PT. Arpeni Pratama Ocean Line Tbk 1. Kebijakan Sistem Pembelian Kebijakan sistem pembelian yang diterapkan oleh PT. Arpeni Pratama

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses yang berjalan sekarang Sesuai dengan kegiatan utama institusi, XYZ Foundation menyalurkan dana hibah kepada pihak-pihak yang diatur oleh AD/ART dari fondation tersebut.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Latar Belakang Perusahaan Pada tanggal 8 Desember 1996, perusahaan ini diresmikan dengan nama PT. Kencana Cemerlang Abadi, memiliki akta pendirian dari notaris Rosliana.

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan NO PERTANYAAN YA TIDAK JIKA TIDAK, MOHON BERI ALASAN 01 Apakah setiap penerimaan pesanan dicatat dengan baik dan benar? 02 Apakah pencatatan penjualan

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO PENGELOLAAN DEPOSITO

MANAJEMEN RISIKO PENGELOLAAN DEPOSITO FUNGSI INVESTASI I Penyiapan Informasi Deposito untuk Manajer Investasi Analis Usaha Deposito 1. Membuat cashflow harian untuk dana/ rekening pada Bank Custody A. Saham (T+3) a. Mengumpulkan data transaksi

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK

BAB III PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulisan pelaksanaan kerja praktek pada PT. Arena Motor Kalijati terdapat beberapa bidang diantaranya adalah: bagian administrasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Showroom Kardi Putera Motor pertama kali berdiri pada tahun 1997 dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Showroom Kardi Putera Motor pertama kali berdiri pada tahun 1997 dengan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Showroom Kardi Putera Motor pertama kali berdiri pada tahun 1997 dengan nama Bengkel Kardi Putera yang didirikan oleh Bpk.Khoirul Anang yang Berada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut sistem pelayanan yang diolah ada beberapa tahap :

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut sistem pelayanan yang diolah ada beberapa tahap : digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru merupakan salah satu perusahaan otomotif swasta cabang dari Nasmoco Group yang memberikan pelayanan penjualan, servis, dan part

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah merupakan kebutuhan primer bagi manusia sebagai tempat tinggal dan menetap. Dan untuk bisa memiliki rumah, kita memerlukan biaya yang cukup besar. Beberapa orang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas peranan pengendalian intern atas penjualan, piutang, dan penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT Geotechnical Systemindo yang dibatasi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA CV DIJAWA ABADI JEPARA FUNITURE

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA CV DIJAWA ABADI JEPARA FUNITURE 19 BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIK SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA CV DIJAWA ABADI JEPARA FUNITURE 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Sistem Dalam menjalankan operasinya perusahaan/badan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan kesimpulan dan saran kepada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan beberapa hal pokok yang telah dibahas dalam bab - bab sebelumnya dan penelitian yang telah dilakukan pada Bank Jatim Cabang Pembantu Krian mahasiswa dapat memberikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang L 1 Lampiran 1 Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang Tabel wawancara perancangan sistem penjualan terhadap manajer pemasaran Rusdi Manajer Pemasaran Tanggal Wawancara 19

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis melakukan magang di hotel Novotel Jakarta Gajah Mada divisi Accounting & Finance. Kegiatan Magang ini dilaksanakan tiga bulan dimulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. BESS Finance berada di Komplek Puri Mutiara Blok D 123 125, Jl. Griya Utama Sunter Jakarta Utara 14350, Telp : (021) 65314241-46. PT. BESS

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN. perusahaan yang bergerak di bidang Money changer, Saham, dan Stationery. PT

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN. perusahaan yang bergerak di bidang Money changer, Saham, dan Stationery. PT BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT MEKARINDO ABADI merupakan perusahaan yang memiliki 3 anak perusahaan yang bergerak di bidang Money changer, Saham, dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN

LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN L1 LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN Lampiran 1 Gambar Login Lampiran 2 Gambar Form Pendaftaran Anggota L2 Lampiran 3 Gambar Form Permohonan kredit L3 Lampiran 4 Gambar Form Persyaratan Kredit

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Berdirinya CV. Asoka Sukses Makmur CV. Asoka Sukses Makmur berlokasi di Jl. Raya Puri Kembangan no.1, Jakarta Barat.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib Lampiran 2. Tagihan UKM Kolom Tanda Tangan Sebagai Catatan Realisasi Lampiran 3. Standard Operating Procedure (SOP) Prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT.SUPRAEKA KARYAPRIMA. Cawang Baru Barat Blok C no.26, Jakarta dengan No.

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT.SUPRAEKA KARYAPRIMA. Cawang Baru Barat Blok C no.26, Jakarta dengan No. 55 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT.SUPRAEKA KARYAPRIMA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Supraeka Karyaprima berdiri pada bulan Mei tahun 1994 berlokasi di Cawang Baru Barat

Lebih terperinci

BAB II. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA, Tbk

BAB II. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA, Tbk BAB II PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA, Tbk A. Sejarah Ringkas Perusahaan Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk.(WOM Finance) memiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN 4.1 Analisis Proses Bisnis Lama PTGI adalah sebuah divisi yang mempunyai otoritas penuh dalam mengelola usahanya di PGN yang mempunyai bisnis inti membuat jaringan pipa

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Profil PT. Indo Tekhnoplus PT.Indo Tekhnoplus adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan alat-alat kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan secara tunai dan penjualan secara kredit. Untuk penjualan tunai

BAB I PENDAHULUAN. penjualan secara tunai dan penjualan secara kredit. Untuk penjualan tunai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penjualan barang dan jasa perusahaan dapat dilakukan melalui penjualan secara tunai dan penjualan secara kredit. Untuk penjualan tunai perusahaan tidak menghadapi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT DUTA PAKUAN MANDIRI

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT DUTA PAKUAN MANDIRI BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT DUTA PAKUAN MANDIRI 4.1 Pengendalian Internal yang Diperbaharui 4.1.1 Struktur Organisasi yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA A. Mekanisme Akad Murabahah Dalam Pembiayaan Kendaraan Pembiayaan

Lebih terperinci

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud). Sistem pengendalian yang baik

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud). Sistem pengendalian yang baik BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI 7.1 Ringkasan Pengendalian internal dalam sebuah organisasi adalah sangat penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud).

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukanpada Bank

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukanpada Bank BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada beberapa yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya dan hasil penelitian yang dilakukan pada dapat diberikan kesimpulan dan saran sebagai berikut : 5.1 Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem dan Prosedur Penggajian Sistem dan prosedur penggajian yang diterapkan PT. Framas Indonesia sesuai dengan peraturan Manajemen Perusahaan. Prosedur-prosedur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A.Prosedur Pembayaran Gaji Karyawan Prosedur pembayaran gaji karyawan yang diterapkan oleh PT Inti Trident Nusatara, terjadi dari beberapa tahap dimana dimulai dari

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP 01.345.276.8-091.000 dan PKP 23/02/1996. Perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN. kemasan kayu dan pelayanan jasa sertifikasi sesuai dengan ISPM (International. Standards for Phytosanitary Measures) #15.

BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN. kemasan kayu dan pelayanan jasa sertifikasi sesuai dengan ISPM (International. Standards for Phytosanitary Measures) #15. 35 BAB 3 SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. JASA DUTA MANDIRI merupakan salah satu perusahaan pertama di Indonesia yang memperoleh ijin berupa pemberian No. Registrasi yaitu (ID 002)

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Berdirinya PT. Finansia Multi Finance

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Berdirinya PT. Finansia Multi Finance BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Berdirinya PT. Finansia Multi Finance PT. Finansia Multi Finance dengan brand KreditPlus, didirikan pada tanggal 09 Juni 1994 dan mempunyai 125 cabang yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT Bintang Citra Motor adalah sebuah dealer motor Yamaha yang menjual

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT Bintang Citra Motor adalah sebuah dealer motor Yamaha yang menjual BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT Bintang Citra Motor adalah sebuah dealer motor Yamaha yang menjual berbagai jenis motor yamaha, spare part motor yamaha dan juga oli yamalube.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya waktu, persaingan dalam dunia perdagangan semakin kompetitif. Maka dari itu perusahaanperusahaan yang ada harus menjaga serta meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. sepeda motor dan pelayanan jasa service motor. Yamaha dengan tipe-tipe Vega, V- IXION, Jupiter, Mio, Scorpio

Hasil Wawancara. sepeda motor dan pelayanan jasa service motor. Yamaha dengan tipe-tipe Vega, V- IXION, Jupiter, Mio, Scorpio Hasil Wawancara Berikut ini adalah hasil wawancara kami dengan Manager Operasional CV. Asoka Sukses Makmur. Hasil wawancara telah kami ringkas dan dokumentasikan seperti di bawah ini : Pertanyaan Kapan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam perkembangan dunia di bidang otomotif yang semakin maju, sehingga jumlah unit kendaraan khususnya di daerah jabotabek semakin menjamur,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Sinar Rejeki Lasindounggul merupakan perkembangan dari Sinar Rejeki yang didirikan pada tanggal 30 agustus 1982. Sinar Rejeki pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB IV ANALISIS SISTEM BAB IV ANALISIS SISTEM 4.2. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Wawancara

Lampiran 1. Hasil Wawancara Lampiran 1. Hasil Wawancara 117 1. Apakah perusahaan ini memiliki struktur oraganisasi dan pembagian tugas yang jelas? Perusahaan tidak mempunyai struktur organisasi dan pembagian tugas secara tertulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diperlukan bagian yang disebut Procurement. Tugas utama bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentu memiliki kebutuhan akan suatu barang atau alat tertentu agar operasinya dapat berjalan dengan baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis?

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis? L1 LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ Internal Control Questionaire No Pertanyaan Y T Keterangan PENERIMAAN PERSEDIAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Apakah perusahaan memiliki pedoman penerimaan persediaan secara tertulis?

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis 1.1 Hasil Praktek Kerja Sistem Penjualan Kredit di PT Purinusa Ekapersada menggunakan SAP (System Application Product) dari Jerman. Tujuan dari perusahaan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Penjualan Premi Asuransi Pada PT Asuransi Rama Satria Wibawa Setelah penulis melakukan melakukan wawancara dengan beberapa karyawan terkait dengan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dasarkan atas tipe atau jenis barang yang ada di PT.Supra Sumber Cipta.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dasarkan atas tipe atau jenis barang yang ada di PT.Supra Sumber Cipta. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada PT.Supra Sumber Cipta dibagi atas dua divisi penjualan, hal ini di dasarkan atas tipe atau jenis barang yang ada di PT.Supra Sumber Cipta. Adapun pembagian divisi tersebut

Lebih terperinci

No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual.

No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual. No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/3/PBI/1999

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

Perancangan Model Credit Collection Dashboard System Berbasis Spreadsheet Untuk Pengelolaan Kinerja. Oleh : Sinta Candra Sari (NRP: )

Perancangan Model Credit Collection Dashboard System Berbasis Spreadsheet Untuk Pengelolaan Kinerja. Oleh : Sinta Candra Sari (NRP: ) Perancangan Model Credit Collection Dashboard System Berbasis Spreadsheet Untuk Pengelolaan Kinerja Perusahaan Pembiayaan Oleh : Sinta Candra Sari (NRP: 9106 201 301) TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk sepeda motor Honda yang didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

PROSEDUR PENJUALAN MOTOR PADA PT.PACIFIC MOTOR 1

PROSEDUR PENJUALAN MOTOR PADA PT.PACIFIC MOTOR 1 PROSEDUR PENJUALAN MOTOR PADA PT.PACIFIC MOTOR 1 Nama Npm : 31212020 Kelas Jurusan Pembimbing : Apriyaanto Tri Aditia : 3DD02 : Manajemen Pemasaran : Prof. DR. Ir. Euphrasia Susy Suhendra, MS Diajukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 35 BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Didalam suatu lembaga keuangan baik negeri maupun swasta yang menyediakan berbagai macam produk layanan kredit, prosedur pemberian kredit sangatlah

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN diimplementasikannya jaringan komputer berskala WAN, proses pengecekan barang di gudang yang biasanya harus melalui prosedur pada bagian Logistics dapat dilakukan pula oleh seorang Marketingman sehingga

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG TRANSFER DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kegiatan transfer dana di Indonesia telah menunjukkan

Lebih terperinci