PENGADILAN TINGGI MEDAN

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 587/PID.SUS/2016/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : UMAR alias UMA. Tempat lahir : Biara Barat (Aceh). Umur/tanggal lahir : 28 Tahun/ 02 Juni Jenis kelamin : Laki-laki. Kebangsaan : Indonesia. Tempat tinggal : Jalan Medan - Banda Aceh Simpang Rawangitek Gampong Biara Barat Kecamatan Tanah Jambu Aye Kabupaten Aceh Utara Prov. Aceh. Agama Pekerjaan : Islam : Petani. Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh : 1. Penyidik sejak tanggal 30 Januari 2016 sampai dengan tanggal 18 Februari 2016; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 19 Februari 2016 sampai dengan tanggal 29 Maret 2016; 3. Perpanjangan Penahanan yang pertama oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Medan sejak tanggal 30 Maret 2016 sampai dengan tanggal 28 April 2016; 4. Perpanjangan Penahanan yang kedua oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Medan sejak tanggal 29 April 2016 sampai dengan tanggal 28 Mei 2016; 5. Penuntut Umum sejak tanggal 12 Mei 2016 sampai dengan tanggal 31 Mei 2016; 6. Hakim Pengadilan Negeri Medan sejak tanggal 24 Mei 2016 sampai dengan tanggal 22 Juni 2016; 7. Hakim Pengadilan Negeri Medan Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri Medan sejak tanggal 23 Juni 2016 sampai dengan 21 Agustus 2016; 8. Perpanjangan Pertama oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara sejak tanggal 22 Agustus 2016 sampai dengan 20 September 2016;

2 Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 20 September 2016 sampai dengan tanggal 19 Oktober 2016; 10. Perpanjangan Penahanan Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 20 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 18 Desember 2016; Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 1652/Pid.Sus/2016/PN.Mdn, tanggal 14 September 2016; Membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan, yang mendakwa Terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut : KESATU. Bahwa ia terdakwa UMAR alias UMA pada hari Minggu, tanggal 24 Januari 2016 sekitar jam wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Januari 2016 bertempat di areal SPBU Jalan Asrama Pondok Kelapa Kec. Medan Sunggal, Kota Medan atau setidak-tidaknya disuatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan yang berwenang untuk memeriksa dan mengadilinya, tanpa hak dan melawan hukum melakukan permufakatan jahat menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I (satu) yang beratnya melebihi 5 (lima) gram dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 23 Januari 2016 sekitar jam wib saksi Laba Manurung dan saksi Hot Maruli Tua Sinaga dari Polda Sumut mendapatkan informasi dari informan yang melaporkan adanya pelaku bernama Salim yang dapat menyediakan atau menawarkan shabu-shabu sebanyak gr. Atas informasi tersebut atas perintah pimpinan memerintahkan saksi Laba Manurung dan saksi Hot Maruli Tua Sinaga melakukan penyelidikan. Bahwa setelah dilakukan penyelidikan akhirnya kedua saksi dapat menemui Salim (DPO) di sebuah kedai di Jalan Seroja Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan, Salim saat itu ditemani oleh terdakwa, Musliadi Ramli alias Adi (dalam berkas tersendiri) dan Umar alias Uma, setelah saling berkenalan saksi Hot Maruli Tua dan Laba Manurung berpura-pura untuk membeli shabu-shabu milik Salim, Salim langsung meminta uang untuk pembelian shabu-shabu tersebut akan tetapi saksi Laba Manurung dan saksi Hot Maruli Tua Sinaga hanya memperlihatkan uangnya saja karena shabu-shabunya belum ada diperlihatkan Salim, setelah itu Salim

3 - 3 - meninggalkan terdakwa dan menjanjikan kepada saksi Laba Manurung dan saksi Hot Maruli Tua Sinaga akan menghubungi kembali dan akan menentukan tempat bertransaksi berikutnya. Bahwa tidak berapa lama Salim (dalam DPO) menghubungi saksi Laba Manurung dan saksi Hot Maruli Tua Sinaga dan menyuruh agar saksi Laba Manurung datang sendiri menemui Sali di sebuah SPBU samping loket bus Simpati Star, dan Salim juga menyuruh saksi Laba Manurung menjemput temannya terdakwa, Musliadi Ramli alias Adi (dalam berkas tersendiri) dan Umar alias Uma, saksi Laba Manurung dan saksi Hot Maruli Tua Sinaga dengan menggunakan mobil menjemput teman-teman Salim setelah itu mereka menuju SPBU samping Loket Bus Simpati Star, setelah menunggu beberapa saat Salim bersama seorang temannya Agus dengan mengendarai sepeda motor datang menemui saksi Laba Manurung dan saksi Hot Maruli Tua Sinaga lalu berhenti disamping pintu kemudi tanpa turun dari mobil Salim melihat terdakwa, Musliadi Ramli alias Adi (dalam berkas tersendiri) dan Umar alias Uma berada didalam mobil. Bahwa kemudian Salim meminta uangnya kepada saksi Laba Manurung akan tetapi saksi Laba Manurung meminta diperlihatkan shabu-shabunya terlebih dahulu, lalu Salim menyerahkan kantong plastik warna hitam yang berisi shabushabu kepada saksi Laba Manurung, setelah itu Salim meminta uang pembelian narkotika jenis shabu, karena teman-teman saksi Laba Manurung belum terlihat disekitar lokasi, Laba Manurung bermaksud mengulur-ngulur waktu sampai tematemannya dari Poldasu datang, karena terus didesak Salim akhirnya saksi Laba manurung berpura-pura uantuk mengeluarkan uang dari dalam tasnya lalu secara tiba-tiba saksi Hot Maruli Tua Sinaga membuka pintu mobil untuk menangkap Salim, akan tetapi Salim berteriak, Lari...Polisi!...Polisi ada senjata! lalu Salim bersama seorang temannya segera melarikan diri dan dikejar oleh teman saksi Laba Manurung, sedangkan terdakwa, Musliadi Ramli alias Adi (dalam berkas tersendiri) dan Umar alias Uma yang berada didalam mobil segera ditangkap berikut barang bukti sebanyak (seribu) gram. Bahwa selanjutnya terdakwa, Umar als. U,a dan Musliadi ramli berikut barang bukti shabu-shabu dibawa ke Poldasu untuk diproses lebih lanjut. Bahwa Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkoba Laboratorium Forensik Cabang Medan No.Lab. : 1135/NNF/2016 tanggal 05 Februari 2016 yang dibuat dan ditandatangani oleh Zulni Erma dan Deliana Naiborhu, S.Si.,Apt, disimpulkan :

4 - 4 - Dari hasil analisis, kami pemeriksa mengambil kesimpulan bahwa barang bukti yang diperiksa milik tersangka atas nama Samsul Bahri, Musliadi Ramli alias Adi dan Umar alias Uma adalah positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I nomor urut 61 Lampiran 1 Undang-Undang RI No : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Bahwa terdakwa Samsul Bahri, Musliadi Ramli alias Adi dan Umar alias Uma yang melakukan permufakatan jahat bersama Salim tidak mempunyai izin dari pihak yang berwenang untuk menjual, menjadi perantara dalam jual beli, atau menyerahkan narkotika golongan I (satu) berupa sabu-sabu. Bahwa narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/ atau pengembangan ilmu pengetahuan. Perbuatan terdakwa merupakan kejahatan sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang R.I. No.35 tahun 2009 tentang Narkotika. ATAU KEDUA : Bahwa ia terdakwa Samsul Bahri alias Sun pada hari Minggu, tanggal 24 Januari 2016 sekitar jam wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Januari 2016 bertempat di areal SPBU Jalan Asrama Pondok Kelapa Kec. Medan Sunggal, Kota Medan atau setidak-tidaknya disuatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan yang berwenang untuk memeriksa dan mengadilinya, tanpa hak dan melawan hukum dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112, Pasal 114 Undang-Undang Nomor : 35 Tahun 2009, kejahatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut: Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 23 Januari 2016 sekitar jam wib terdakwa bersama Umar alias Uma mendatangi kedai Musliadi Ramli alias Adi di jalan Seroja kecamatan Medan Sunggal Kota Medan dengan maksud untuk berbelanja aksesoris handphone di milenium plaza yang akan dijual kembali dikampung, ketika terdakwa dan Umar alias Uma hendak pergi berbelanja, Salim (dalam DPO) yang merupakan teman Umar als. Uma menelepon Umar als. Uma yang mengatakan hendak bertemu dengan Umar als. Uma, lalu terdakwa dan Umar als. Uma menunggu kedatangan Salim di kedai Musliadi Ramli. Bahwa tidak berapa lama Salim dengan mengendarai sepeda motor bersama temannya Agus datang ke kedai Musliadi Ramli, setelah saling berkenalan Salim duduk didalam kedai tersebut sambil mengatakan, Ianya

5 - 5 - memiliki narkoba jenis shabu-shabu sebanyak gram yang dibawanya dari Aceh sambil meletakkan kantong plastik warna hitam) shabu-shabu tersebut akan dijual kepada pembeli akan tetapi pembelinya tidak datang untuk bertemu di loket bus Simpati Star. Kemudian Salim menawarkan shabu-shabu tersebut kepada Umar als. Uma dan Musliadi untuk menjual shabu-shabu tersebut, akan tetapi Umar als. Uma dan Musliadi mengatakan tidak mempunyai pembeli. Bahwa sekitar jam wib Zul datang ke kedai Musliadi Ramli untuk minum kopi, setelah berbincang-bincang, dihadapan terdakwa, Umar als. Uma dan Musliadi, Salim kemudian menawarkan shabu-shabu miliknya kepada Zul sebanyak gram seharga Rp (enam ratus juta rupiah) dan apabila laku terjual maka Salim menjanjikan kepada Zul upah Rp , sambil memperlihatkan bungkusan plastik warna hitam berisi shabu-shabu kepada Zul, setelah mencobanya Zul menyanggupinya karena ianya mempunyai pembeli. Bahwa kemudian Zul pergi meninggalkan kedai Musliadi untuk menemui pembeli, kemudian Salim bersama Agus juga meninggalkan kedai Musliadi. Bahwa setelah pulang dari berbelanja aksesoris handphone dari milenium plaza, terdakwa dan Umar als. Uma kembali ke kedai Musliadi Ramli, tidak berapa lama kemudian Zul bersama dua temannya calon pembeli shabu-shabu datang ke kedai dengan mengendarai mobil Xenia, dihadapan terdakwa, Umar als. Uma dan Musliadi Ramli, Zul menelepon Salim untuk datang ke kedai Musliadi Ramli, tidak berapa lama Salim datang ditemani Agus naik sepeda motor, setelah berkenalan dengan calon pembeli shabu-shabu tersebut (saksi Laba Manurung dan saksi Hot Maruli Tua Sinaga) Salim meminta uang pembelian shabu-shabu tersebut akan tetapi saksi Laba Manurung dan saksi Hot Maruli Tua Sinaga hanya memperlihatkan uangnya saja karena shabu-shabunya belum ada diperlihatkan Salim, setelah itu Salim meninggalkan terdakwa dan menjanjikan kepada saksi Laba Manurung dan saksi Hot Maruli Tua Sinaga akan menghubungi kembali dan akan menentukan tempat bertransaksi berikutnya. Bahwa pada hari Minggu, tanggal 24 Januari 2016 sekitar jam 3.00 wib, ketika terdakwa dan Umar als. Uma sedang tidur didalam kedai Musliadi Ramli, tiba-tiba Salim menelepon Umar yang menyuruh terdakwa, Umar als. Uma dan Musliadi Ramli menemani pembeli shabu-shabu didalam mobil dan agar mereka tetap dalam mobil sehingga pembeli shabu tersebut tidak membawa lari uang pembelian dan shabu-shabu milik Salim. Bahwa atas suruhan Salim tersebut Umar als. Uma dan Musliadi Ramli bersedia ikut dengan pembeli shabu tersebut dengan harapan diberi uang untuk

6 - 6 - puding, sedangkan terdakwa karena takut ditinggal sendiri dalam kedai akhirnya ikut bersama temannya. Ketika calon pembeli shabu datang menemui terdakwa, Umar als. Uma dan Musliadi Ramli mereka langsung naik ke mobil menuju SPBU samping loket Simpati Star, setengah jam kemudian Salim bersama temannya Agus (Dalam DPO) dengan mengendarai sepeda motor mendatangi mobil pembeli (saksi Laba Manurung dan saksi Hot Maruli Tua Sinaga) lalu berhenti disamping pintu kemudi tanpa turun dari mobil Salim melihat terdakwa, Musliadi Ramli alias Adi (dalam berkas tersendiri) dan Umar alias Uma berada didalam mobil. Bahwa kemudian Salim meminta uangnya kepada saksi Laba Manurung akan tetapi saksi Laba Manurung meminta diperlihatkan shabu-shabunya terlebih dahulu, lalu Salim menyerahkan kantong plastik warna hitam yang berisi shabushabu kepada saksi Laba Manurung, setelah itu Salim meminta uang pembelian narkotika jenis shabu, karena teman-teman saksi Laba Manurung belum terlihat disekitar lokasi, Laba Manurung bermaksud mengulur-ngulur waktu sampai tematemannya dari Poldasu datang, karena terus didesak Salim akhirnya saksi Laba manurung berpura-pura uantuk mengeluarkan uang dari dalam tasnya, secara tiba-tiba saksi Hot Maruli Tua Sinaga membuka pintu mobil untuk menangkap Salim, akan tetapi Salim berteriak, Lari...Polisi!...Polisi ada senjata! kemudian Salim bersama seorang temannya segera melarikan diri dan dikejar oleh teman saksi Laba Manurung, sedangkan terdakwa, Musliadi Ramli alias Adi (dalam berkas tersendiri) dan Umar alias Uma yang berada didalam mobil segera ditangkap berikut barang bukti sebanyak (seribu) gram. Bahwa selanjutnya terdakwa, Umar als. U,a dan Musliadi ramli berikut barang bukti shabu-shabu dibawa ke Poldasu untuk diproses lebih lanjut. Bahwa Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkoba Laboratorium Forensik Cabang Medan No.Lab. : 1135/NNF/2016 tanggal 05 Februari 2016 yang dibuat dan ditandatangani oleh Zulni Erma dan Deliana Naiborhu, S.Si.,Apt, disimpulkan : Dari hasil analisis, kami pemeriksa mengambil kesimpulan bahwa barang bukti yang diperiksa milik tersangka atas nama Samsul Bahri, Musliadi Ramli alias Adi dan Umar alias Uma adalah positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I nomor urut 61 Lampiran 1 Undang-Undang RI No : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Bahwa terdakwa Samsul Bahri, Musliadi Ramli alias Adi dan Umar alias Uma yang berada di kedai saat Salim dan pembeli melakukan permufakatan jahat untuk menjual atau menyerahkan narkotika golongan I (satu) berupa sabu-

7 - 7 - sabu seharusnya segera melaporkan perbuatan Salim tersebut kepada polisi karena mereka mempunyai jangka waktu yang panjang. Perbuatan terdakwa merupakan kejahatan sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam pasal 131 Undang-Undang R.I. No.35 tahun 2009 tentang Narkotika. Membaca surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan, bahwa Terdakwa telah dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa UMAR ALIAS UMA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak atau melawan hukum melakukan perrmufakatan jahat menjadi perantara dalam jual beli Narkotika Golongan I yang beratnya melebihi 5 (lima) gram sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam dakwaan KESATU; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa UMAR ALIAS UMA oleh karena itu dengan pidana selama 12 (dua belas) tahun dikurangi selama terdakwa dalam Tahanan dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan dan pidana denda Rp, ,- (satu milyar rupiah) subsidair 3 (tiga) bulan penjara ; 3. Menyatakan barang bukti berupa - 1 (satu) bungkus narkotika jenis shabu-shabu yang dibungkus denga plastik bening tembus pandang seberat (seribu) gram netto milik Salim (dalam DPO) ; - 1 (satu) ut handphone merk Samsung warna hitam dengan dual card masing-masing kartu Telkomsel Simpati Nomor : dan Telkomsel As Nomor : milik tersangka Samsul Bahri als. Sun ; - 1 (satu) unit handphone merk Samsung warna putih denngan kartu Telkomsel Simpati Nomor : milik tersangka als. Uma ; Tetap terlampir dalam berkas perkara untuk dipergunakan dalam perkara atas nama terdakwa Musliadi 4. Menetapkan supaya terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (lima ribu rupiah) ; Membaca putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 1652/Pid.Sus/2016/PN.Mdn, tanggal 14 September 2016, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :PENGADILAN TINGGI MEDAN

8 Menyatakan Terdakwa UMAR Alias UMA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tanpa hak atau melawan hukum melakukan perrmufakatan jahat menjadi perantara dalam jual beli Narkotika Golongan I yang beratnya melebihi 5 (lima) gram sebagaimana dalam dakwaan Alternatif KESATU; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6(enam) tahun dan pidana denda Rp ,- (satu milyar rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 2 (dua) bulan penjara ; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan ; 5. Menetapkan barang bukti berupa ; a. 1 (satu) bungkus narkotika jenis shabu-shabu yang dibungkus dengan plastik bening tembus pandang seberat (seribu) gram netto milik Salim (dalam DPO) ; b. 1 (satu) unit handphone merk Samsung warna hitam dengan dual card masing-masing kartu Telkomsel Simpati Nomor : dan Telkomsel As Nomor : milik tersangka Samsul Bahri Als. Sun; c. 1 (satu) unit handphone merk Samsung warna putih dengan kartu Telkomsel Simpati Nomor : milik Tersangka Umar Als Uma; Tetap terlampir dalam berkas perkara untuk dipergunakan dalam berkas perkara atas nama Terdakwa Musliadi ; 6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp ,- (lima ribu rupiah) ; Telah membaca : 1. Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan bahwa pada tanggal 20 September 2016, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 1652/Pid.Sus/2016/PN.Mdn, tanggal 14 September 2016; 2. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding yang disampaikan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Medan, bahwa permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa tanggal 29 September 2016;

9 Surat mempelajari berkas perkara Pengadilan Negeri Medan tertanggal 05 Oktober 2016, yang disampaikan masing-masing kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa, untuk mempelajari berkas perkara tersebut, selama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan tersebut sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi; Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding oleh Jaksa Penuntut Umum, yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan dari Penyidik, Berita Acara Pemeriksaan Persidangan Pengadilan Negeri Medan, dan turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 1652/Pid.Sus/2016/PN.Mdn, tanggal 14 September 2016, berpendapat sebagai berikut: - Bahwa dari keterangan saksi HOTMARULI TUA SINAGA,LABA MANURUNG, (Polisi yang menyamar sebagai pembeli) MUSLIADI RAMLI alias ADI, SAMSUL BAHRI alias SUN (keduanya diajukan dalam perkara tersendiri) dan keterangan terdakwa UMAR alias UMA diperoleh fakta bahwa pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2016 sekira jam Wib. Bertempat diwarung saksi Musliadi Ramli alias Adi, dimana pada waktu itu ada terdakwa,samsul Bahri alias Sun,dan Musliadi Ramli alias Adi,teman terdakwa yang bernama SALIM (DPO) bertanya kepada terdakwa apakah ada teman terdakwa yang ingin membeli shabu sebanyak (seribu) gram dengan harga Rp.600, ,- (enam ratus juta rupiah), kemudian dijawab oleh terdakwa tidak ada ; - Bahwa pada hari dan tempat yang sama sekira jam datang informan kewarung saksi Musliadi Ramli alias Adi yang bernama ZUL, kemudian Salim bertanya kepada Zul apakah ada yang mau membeli shabu sebanyak 1000 (seribu) gram dengan harga Rp ,-( enam ratus juta rupiah)dengan menjanjikan apabila laku Salim akan memberi Rp ,- (sepuluh juta rupiah) kepada Zul, kemudian Zul mencicipi shabu tersebut dengan lidahnya selanjutnya Salim dan Zul bertukar nomor telepon; - Bahwa pada hari dan tempat tersebut sekira jam Zul dating bersama saksi HOTMARULI TUA SINAGA dan LABA MANURUNG ( Polisi yang

10 menyamar sebagai pembeli), dan menghubungi Salim (DPO), kemudian Salim datang bersama Agus, disana ada terdakwa, saksi Samsul Bahri alias Sun dan saksi Musliadi Ramli alias Adi, selanjutnya saksi Hotmaruli Tua Sinaga dan Laba Manurung bertemu dengan Salim dan menunjukan uang kepada Salim, tetapi Salim belum menyerahkan shabunya dan mengatakan akan menghubungi dan akan menentukan tempat transaksi; - Bahwa pada hari Minggu tanggal 24 Januari 2016 sekira jam wib.saksi Hotmaruli Tua Sinaga dan Laba Manurung menyuruh Zul (informan) menghubungi Salim (DPO), dan tidak berapa lama Salim (DPO) menghubungi saksi Hotmaruli Tua Sinaga dan Laba Manurung dan mengatakan untuk datang ke SPBU samping loket Bus Simpati Star dengan menjemput temannya yaitu terdakwa, saksi Musliadi Ramli alias Adi dan Saksi Samsul Bahri alias Sun, selanjutnya saksi Hotmaruli Tua Sinaga dan Laba Manurung menjemput ketiganya diwarung Musliadi Ramli als. Adi dimana ketiganya sedang tidur; - Bahwa sekitar jam Wib. Saksi Hotmaruli Tua Sinaga,Laba Manurung, Musliadi Ramli alias Adi, Samsul Bahri alias Sun dan terdakwa berangkat dengan mobil yang disediakan oleh Hotmaruli Tua Sinaga dan Laba Manurung menuju tempat yang telah diberitahukan oleh Salim kepada saksi Hotmaruli Tua Sinaga dan Laba Manurung yaitu di SPBU samping loket bus Simpati Star; - Bahwa sesampainya ditempat tersebut Salim (DPO) dan temanya Agus dating dengan mengendarai sepeda motor berhenti disamping pintu kemudian mobil saksi Laba Manurung dan Salim melihat terdakwa, Musliadi Ramli alias Adi dan Samsul Bahri alias Sun ada dalam mobil tersebut; - Bahwa kemudian Salim (DPO) minta uangnya kepada Laba Manurung, tetapi saksi Laba Manurung minta perlihatkan terlebih dahulu shabu-shabunya, kemudian Salim menyerahkan shabu-shabunya yang dibungkus dengan kantong plastic warna hitam dan minta uangnya, saksi Laba Manurung berpura-pura mengeluarkan uang dari tasnya, kemudian saksi Hotmaruli Tua Sinaga turun dari mobil mau menangkap Salim, kemudian Salim berteriak lari Polisi-Polisi lalu Salim dan Agus lari bersama sepeda motornya, kemudian saksi Hotmaruli Tua Sinaga dan Laba Manurung membawa Terdakwa, Musliadi Ramli alias Adi, Samsul Bahri als Sun yang berada dalam mobil dan barang bukti shabu-shabu ke Kantor Polisi;

11 Menimbang, bahwa dalam dakwaan Kesatu Terdakwa didakwa dengan dakwaan pasal 114 ayat 2 jopasal 132 ayat 1 undang-undangnomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika yaitu melakukan permufakatan jahat menawarkan untuk, dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika golongan satu; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut diatas, jika dikaitkan dengan dakwaan kesatu tersebut, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa terdakwa tidak ada melakukan permufakatan jahat dengan Salim (DPO), Hotmaruli Tua Sinaga, Laba Manurung, Musliadi Ramli alias Adi, dan Samsul Bahri alias Sun, oleh karena itu terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan kesatu tersebut dan Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan tersebut; Menimbang, bahwa dalam dakwaan kedua Terdakwa didakwa dengan dakwaan pasal 131 undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika yang berbunyi Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana sebagaimana dimaksud pasal 111, pasal 112, pasal 113 pasal 115, pasal 116, pasal 117, pasal 118, pasal 119, pasal 120, pasal 121, pasal 122, pasal 123, pasal 124, pasal 125, pasal 126, pasal 127 ayat 1, pasal 128 ayat 1 dan pasal 129.dst; Menimbang, bahwa dari fakta tersebut diatas dimana pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2016 sekira jam Wib. Bertempat diwarung Musliadi Ramli alias Adi, dimana pada waktu itu adaterdakwa, Musliadi Ramli alias Adi, Samsul Bahri alias Sun, teman Terdakwa yang bernama Salim (DPO) bertanya kepada Terdakwa ada enggak yang mau beli shabu-shabu ini sambil memperlihatkan bungkusan plastic warna hitam kepada Terdakwa, lalu Terdakwa menjawab tidak ada, kemudian kepada informan yang bernama Zul, Salim juga menawarkan shabu-shabu miliknya sebanyak 1000 gram dengan harga Rp ,- (enam ratus juta rupiah) dan apabila terjual Zul akan diberikan Rp ,- (sepuluh juta rupiah); Menimbang, bahwa sejak Salim (DPO) bertanya kepada Terdakwa ada enggak yang mau membeli shabu-shabu ini dan kemudian Salim menawarkan lagi kepada Zul, Terdakwa telah mengetahui bahwa Salim menawarkan shabu-shabu untuk dijual, walaupun Terdakwa mengetahui Salim menawarkan shabu-shabu untuk dijual, namun Terdakwa tidak melaporkan tindak pidana yang dilakukan oleh

12 Salim tersebut, dan berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan ternyata Terdakwa tidak secara aktif berperan/ terlibat dalam transaksi antara Salim (DPO) dengan saksi Hotmauli Sinaga dan Laba Manurung melainkan sebaliknya para saksi tersebut yang secara langsung berinteraksi dengan Salim (DPO); Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut, Majelis Hakim tingkat banding berkesimpulan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan kedua dan dijatuhi pidana; Menimbang, bahwa dalam perkara ini Terdakwa telah dilakukan penahanan yang sah, maka masa penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; Menimbang, bahwa karena Terdakwa terbukti dan dijatuhi pidana, maka dibebankan untuk membayar biaya perkara untuk kedua tingkat pengadilan yang untuk tingkat banding ditentukan sebesar Rp (dua ribu lima ratus rupiah); Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim tingkat banding tidak sependapat dengan Majelis Hakim tingkat pertama, oleh karena itu putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 1652/Pid.Sus/2016/PN.Mdn, tanggal 14 September 2016, tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan, selanjutnya Majelis tingkat banding mengadili sendiri dengan amar putusan seperti tersebut dibawah ini; Mengingat Undang-Undang Nomor : 8 tahun 1981 tentang Hukum acara pidana, pasal 131 Undang-Undang Nomor : 35 tahun 2009 tentang Narkotika serta peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI - Menerima permintaan banding dari Penuntut Umum; - Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 1652/Pid.Sus/2016/PN.Mdn, tanggal 14 September 2016; MENGADILI SENDIRI 1. Menyatakan Terdakwa UMAR alias UMA tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan kesatu;

13 Membebaskan Terdakwa dari dakwaan kesatu tersebut; 3. Menyatakan Terdakwa UMAR alias UMA tersebut diatas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Tidak melaporkan adanya tindak pidana menjual Narkotika Golongan Satu melebihi 5 gram ; 4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 11 (sebelas) bulan; 5. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 6. Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan; 7. Memerintahkan barang bukti berupa : - 1 (satu) bungkus narkotika jenis shabu-shabu yang dibungkus dengan plastik bening tembus pandang seberat (seribu) gram netto milik Salim (dalam DPO) ; - 1 (satu) unit handphone merk Samsung warna hitam dengan dual card masing-masing kartu Telkomsel Simpati Nomor : dan Telkomsel As Nomor : milik tersangka Samsul Bahri Als. Sun; - 1 (satu) unit handphone merk Samsung warna putih dengan kartu Telkomsel Simpati Nomor : milik Tersangka Umar Als Uma; Tetap terlampir dalam berkas perkara untuk dipergunakan dalam berkas perkara atas nama Terdakwa Syamsul Bahri als Sun; 8. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara kedua tingkat pengadilan yang untuk tingkat banding ditentukan sebesar Rp (dua ribu lima ratus rupiah); Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 14 Nopember 2016 oleh kami : DHARMA E. DAMANIK, SH.MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, BINSAR SIREGAR, SH.MHum. dan PERDANA GINTING, SH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal nomor : 587/PID.SUS/2016/PT-MDN. tanggal 21 Oktober 2016, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Jumat tanggal 18 Nopember 2016 oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim Anggota

14 serta PASTI, SH. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa. Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis, ttd 1. BINSAR SIREGAR, SH.MHum. DHARMA E. DAMANIK, SH.MH. ttd 2. PERDANA GINTING, SH. Panitera Pengganti, ttd PASTI, SH. ttd