=================================

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "================================="

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor 05 K/N/2004 ================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara niaga dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara kepailitan antara: Ir. FADEL MUHAMMAD, beralamat di Jalan Taman Patra XI/8, Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan dalam hal ini diwakili oleh kuasanya ROCKY AWONDATU, SH., dan ANDI FAHRI HASANUDDIN, SH. Pengacara beralamat di Jalan Tebet Barat Raya No. 2, Jakarta Selatan, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 16 Februari 2004 sebagai Pemohon Kasasi, Debitur pailit, dahulu Pemohon Pencabutan Pailit; meiawan 1. PT. BANK IFI, berkedudukan di Jakarta, Plaza Bapindo Menara II, lantai 2 Jalan Jenderal Sudirman Kav Jakarta Selatan, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya: GATOT SUGIARTO, SH., Pengacara beralamat di Plaza Bapindo 11, Lantai Dasar, Jalan Jenderal Sudirman Kav , Jakarta 12190, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 25 Februari 2004; 2. ING BARINGS SOUTH EAST ASIA LIMITED (dahulu bernama Internationale Nederlaanden Merchant Bank (Singapore, Ltd/ING BARINGS) berkedudukan di Singapore, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya: DENNY KAILIMANG, SH., HARRY PONTO, SH LLM, dan BENNY PONTO, SH., Pengacara beralamat di H.O.S Cokroaminoto No. 47 Jakarta, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 20 Maret 2004; 3. BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL, berkedudukan di Wisma Danamon Aetna Life, Lantai 15, Jalan Jenderal Sudirman Kav Jakarta 12930, sebagai para Termohon Kasasi/para Kreditur Pemohon Pailit, dahulu Termohon Pencabutan Pailit; Mahkamah Agung tersebut; Membaca surat-surat yang bersangkutan; Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon Kasasi sebagai Pemohon telah mengajukan Permohonan pencabutan pailit di muka persidangan Pengadilan niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada pokoknya atas dalil-dalil: Bahwa Pemohon adalah Termohon Pailit dalam perkara permohonan pailit No. 78/PAILIT/2000/PN.Niaga.Jkt.Pst yang terdaftar/didaftar di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat oleh PT. Bank IFI selaku Pemohon Pailit (selanjutnya disebut sebagai Perkara PKPU/Kepailitan); Bahwa melalui serangkaian acara di dalam proses perkara dari perkara PKPU/Kepailitan tersebut di atas, Pemohon telah mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan selanjutnya permohonan tersebut telah dikabulkan oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat angan memberikan PKPU sementara (selanjutnya disebut PKPU sementara) kepada Pemohon, melalui putusan No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST. jo No. 78/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.ST. (bukti P-1) dengan amar putusan sebagai berikut: MEMUTUSKAN: 1. Mengabulkan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara yang diajukan oleh Pemohon;

2 2. Menunjuk Ny. Putu Supadmi, SH., Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat; 3. Mengangkat Sdr. Tafrizal Hasan Gewang, SH., dari Kantor H. Tafrizal Hasan Gewang, SH & Rekan dengan alamat Gedung Sentra Salemba Mas Blok V Jalan Salemba Raya 34-36, Jakarta Pusat sebagal Pengurus; 4. Menetapkan bahwa persidangan Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akan diselenggarakan pada hari Selasa, tanggal 20 Februari 2001 Jam WIB untuk mendengarkan laporan Hakim Pengawas, Pengurus, Debitur dan para Kreditur; 5. Menetapkan besarnya biaya pengurusan dan imbalan jasa pengurusan akan ditetapkan setelah yang bersangkutan selesai menjalankan tugasnya; 6. Menangguhkan ongkos perkara; Bahwa di dalam proses PKPU sementara tersebut, pihak Pemohon telah mengajukan sejumlah dalil perlawanan, keberatan dan bantahan sebagai berikut: - Bahwa PT. Bank IFI adalah telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Pemohon yaitu dimana PT. Bank IFI: (i) hampir setiap bulan menaikkan suku bunga, tanpa memberitahukan terlebih dahulu, hal mana bertentangan dengan ketentuan perjanjian kredit dan kebiasaan perkreditan yang berlaku pada Bank IFI sendiri; (ii) tidak mengadministrasikan fasilitas kredit sesuai ketentuan perjanjian kredit dan kebiasaan perkreditan pada PT. Bank IFI; (iii) mengeksekusi saham yang diagunkan tanpa memperhatikan ketentuan hukum, Undang-Undang Perbankan dan aturan Bank Indonesia; (iv) dalam mengelola fasilitas kredit telah mengabaikan prinsip kehati-hatian dan azas perkreditan yang sehat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Terhadap tindakan dan perbuatan PT. Bank IFl tersebut, Pemohon telah mengajukan gugatan perdata tentang perbuatan melawan hukum dan telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No. 175/Pdt.G/2000/PN.Jak-Sel tertanggal 26 Oktober 2000, yang dalam salah satu amar putusannya justru agar PT. Bank IFI melakukan pembayaran kepada Ir. Fadel Muhammad (Pemohon) sebesar Rp ,- (tiga belas milyar enam ratus sembilan puluh juta tujuh ratus tiga belas ribu dua ratus empat puluh sembilan rupiah), sehingga sampai dengan adanya putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap atas perkara tersebut, Pemohon membantah/menolak tagihan PT. Bank IFI tersebut; Bahwa Ing Barings South East Asia Limited (formerly) Internationale Nederlanden Merchant Bank (Singapore) Ltd/Ing Merchant Bank (Singapore) Limited, yang dalam perkara No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST jo. No. 078/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST berkedudukan sebagai salah satu kreditor (selanjutnya dalam permohonan ini disebut sebagai "Ing Barings") telah menggunakan suatu Surat Kuasa yang berisi fakta yang tidak benar dan/atau fakta palsu serta tidak sesuai dengan prosedur hukum dan hukum acara yang berlaku yang harus dipenuhi; Bahwa Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tidak berhak untuk bertindak selaku kreditor dari Pemohon, karena: (i) BPPN tidak memenuhi ketentuan/kewajiban untuk memberitahukan adanya penyerahan/peralihan piutang kepada Debitor sebagaimana diatur Pasal 613 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) paragraf kedua menyatakan "Penyerahan ini tidak ada akibatnya bagi yang berutang sebelum penyerahan itu diberitahukan kepadanya atau disetujuinya secara tertulis atau diakuinya". (Hal ini tidak memenuhi ketentuan pasal tersebut dilakukan oleh BPPN di dalam: a) Tagihan eks Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) Cabang Paris terhadap PT. Bukaka Teknik Utama; b) Tagihan eks PT. Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) terhadap PT. Bukaka Kujang Prima; c) Tagihan eks PT. Bank Tabungan Negara (Persero) terhadap PT. Pilar Papan Nusantara; d) Tagihan eks PT. Bank Nusa International terhadap PT. Batara Artika Prima; e) Tagihan eks PT. Bank Pembangunan Indonesia (Persero) terhadap PT. Bukaka Teknik Utama; (ii) BPPN tidak melakukan/membuat amandemen atas sejumlah kewajiban pemegang saham sebagaimana surat BPPN nomor 704/TFBEXT/BPPN/1000, tanggal 09 Oktober 2000 (Hal tidak memenuhi dilakukannya amandemen berdasarkan verifikasi dan opini dari Auditor Independen tersebut terjadi pada tagihan BPPN eks Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham dari pemegang saham utama PT. Bank Intan); (iii) BPPN hanya meminta pertanggung jawaban Pemohon selaku Guarantor (pemberi jaminan pribadi/borgtoch) tanpa meminta pertanggungjawaban debitor (Hal ini dilakukan BPPN di dalam: a) Tagihan eks PT. Bank Dharmala terhadap PT. Bukaka Kujang Prima; b) Tagihan eks PT.

3 Bank Risjad Salim International terhadap PT. Gema Supra Abadi; c) Tagihan eks PT. Bank Pelita terhadap PT. Gema Gedung Anugerah. Bahwa sekalipun keberatan-keberatan tersebut telah diajukan namun melalui suatu pemungutan suara (voting), permohonan PKPU tetap yang diajukan Pemohon telah ditolak oleh Bank IFI dan Ing Barings tersebut di atas, yang berdasarkan penolakan tersebut, Pemohon telah dinyatakan pailit melalui putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA/JKT.PST, jo. 078/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST., tertanggal 13 Maret 2001, (bukti P-2), yang amarnya berbunyi sebagai berikut: MENGADILI: 1. Menyatakan Pemohon Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Ir. Fadel Muhammad pailit dengan segala akibatnya; 2. Menunjuk Ny. Putu Supadmi, SH., Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas; 3. Mengangkat Sdr. Tafrizal Hasan Gewang, SH., dari Kantor H. Tafrizal Hasan Gewang, SH., & Rekan dengan alamat Gedung Sentra Salemba Mas Blok V Jalan Salemba Raya 34-36, Jakarta Pusat, sebagai Kurator; 4. Menetapkan bahwa biaya Kepailitan dan Imbalan jasa Kurator akan ditetapkan kemudian; 5. Membebankan biaya perkara permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang sebesar Rp ,- (lima juta rupiah) kepada Pemohon PKPU; Bahwa selain itu putusan pailit tersebut di atas, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat juga telah memberikan/menjatuhkan putusan No. 78/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, tertanggal 13 Maret 2001 (bukti P-3) yang merupakan putusan atas/terhadap permohonan pailit yang diajukan PT. Bank IFI, yang amar putusannya sebagai berikut: MEMUTUSKAN: Menyatakan permohonan Pemohon PT. Bank IFl tanggal 15 Nopember 2000 No. 78/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, digugurkan; Membebankan ongkos perkara sebesar Rp ,- (lima juta rupiah) kepada Pemohon; Bahwa terhadap putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tertanggal 13 Maret 2001, No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, jo. No. 078/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT. PST, tersebut Pemohon mengajukan Peninjauan kembali yang diajukan oleh Pemohon tersebut, Mahkamah Agung RI telah memberikan/menjatuhkan putusan No. 011/PK/N/2001, tertanggal.7 Juni 2001 (bukti P-4) yang amarnya berbunyi sebagai berikut: MENGADILI: Menolak permohonan Peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan kembali Ir. Fadel Muhammad, dalam hal ini diwakili oleh para kuasanya: G.P Aji Wijaya, SH., Freddy T. Simatupang, SH, Jonson Hutajulu, SH., dan Lindu Pumomo, SH., tersebut; Menghukum Pemohon Peninjauan kembali untuk membayar biaya perkara dalam peninjauan kembali ini sebesar Rp ,- (Dua juta lima ratus ribu rupiah); Bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat juga telah mengeluarkan putusan No. 021/PKPU/PN.NIAGA.JKT.PST, jo. No. 78/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, tertanggal 6 September 2001 (bukti P-5) yang diputuskan berdasarkan penetapan Hakim Pengawas tanggal 26 Juni 2002 No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, jo. 78/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, putusan mana dikeluarkan karena adanya perselisihan/perbantahan jumlah piutang. Amar putusan tersebut berbunyi sebagai berikut: MEMUTUSKAN: 1. Menyatakan dan menetapkan utang Ir. Fadel Muhammad (dalam pailit) kepada Kreditur PT. Bank IFI seluruhnya berjumlah Rp ,- (empat puluh milyar dua puluh sembilan juta delapan ratus dua puluh empat ribu tiga ratus empat belas rupiah); 2. Menyatakan Ing Baring South East Asia Limited (d/h Internationale Nederlanden Merchant Bank (Singapore) Ltd. (Ing Barings) adalah Kreditur dari Ir. Fadel Muhammad (dalam pailit); 3. Menetapkan utang dari Ir. Fadel Muhammad (dalam pailit) kepada Ing Baring South East Asia Limited (d/h Internationale Nederlanden Merchant Bank (Singapore) Ltd. (Ing Barings)

4 seluruhnya berjumlah US$ 4,810,733,25,- (empat juta delapan ratus sepuluh ribu tujuh ratus tiga puluh tiga Dollar dua puluh lima sen); 4. Menyatakan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) adalah Kreditur dari Ir. Fadel Muhammad (dalam pailit) dalam kedudukannya sebagai pemegang saham PT. Bank Intan; 5. Menetapkan utang dari Ir. Fadel Muhammad (dalam pailit) kepada BPPN seluruhnya berjumlah Rp ,(sembilan puluh tiga milyar dua ratus delapan puluh juta dua ratus lima ribu tiga ratus dua puluh enam rupiah); 6. Menolak untuk hal-hal selebihnya; Bahwa terhadap putusan tersebut pada butir 7 di atas, Pemohon mengajukan permohonan Pemeriksaan Kasasi, dan atas permohonan Pemohon, Mahkamah Agung RI telah menjatuhkan putusan No. 037 K/N/2001, tertanggal 2 Nopember 2001, (bukti P-6), yang amarnya sebagai berikut: Mengadili: Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Ir. Fadel Muhammad dalam hal ini diwakili oleh kuasanya G.P Aji Wijaya, SH., dan Jonson Hutajulu, SH., tersebut; Membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 6 September 2001 No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST jo. No. 78/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST; Dan mengadili sendiri: Menolak tagihan-tagihan dari para Kreditur terhadap Debitur Pailit: Ir. Fadel Muhammad yang dimintakan penyelesaiannya akibat adanya bantahan/penolakan dari Debitur Pailit oleh Hakim Pengawas dengan Penetapannya tanggal 26 Juni 2001 No 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST jo. No: 78/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST; Menghukum para Termohon Kasasi untuk membayar seluruh biaya perkara yang jatuh di semua tingkat peradilan dan dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp ,- (lima juta rupiah); Bahwa selain Pemohon, Ing Bank NV cabang Labuan Malaysia dan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) juga mengajukan Kasasi atas putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, jo. No. 78/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT. PST, tertanggal 6 September 2001 (putusan tersebut didasarkan pada adanya Penetapan Hakim Pengawas tanggal 26 Juni 2002, No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, jo. No. 78/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST), dan atas permohonan-permohonan kasasi tersebut selanjutnya Mahkamah Agung RI telah memutuskan dan menjatuhkan putusan-putusan masingmasing dan berturut-turut sebagai berikut: a. Atas permohonan Kasasi yang diajukan oleh Ing Bank, NV, Cabang Labuan, Malaysia, putusan Mahkamah Agung RI tertanggal 2 Nopember 2001 No. 038 K/N/2001 (bukti P-7), yang amarnya adalah sebagai berikut: MENGADILI: Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Ing Bank NV, Cabang Labuan, Malaysia, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya: Harry Ponto, SH. LLM., dan Benny Ponto, SH., tersebut; Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi sebesar Rp ,- (lima juta rupiah); b. Atas permohonan Kasasi yang diajukan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), putusan Mahkamah Agung RI tertanggal 2 Nopember 2001 No. 039 K/N/2001 (bukti P-8), yang amarnya adalah sebagai berikut: MENGADILI: Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dalam hal ini diwakili oleh para kuasanya: Efendy H. Purba, SH., Yohannes P. Siburian, SH., dan Peber E.W Silalahi, SH., tersebut; Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi sebesar Rp ,- (lima juta rupiah); Bahwa atas putusan Kasasi Mahkamah Agung RI tanggal 2 Nopember 2001 No. 037 K/N/2001 tersebut di atas, Bank IFI, Ing Barings dan BPPN telah mengajukan permohonan Peninjauan

5 kembali, dan atas permohonan peninjuan kembali tersebut Mahkamah Agung RI telah menjatuhkan sejumlah putusan, masing-masing dan berturut turut sebagai berikut: a. Atas permohonan Peninjauan kembali yang diajukan oleh Bank IFI, putusan Mahkamah Agung RI No. 02 PK/N/2001, tertanggal 28 Januari 2002 (bukti P-9) amarnya berbunyi sebagai berikut: Mengadili: Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan kembali: PT. Bank IFI dalam hal ini diwakili oleh kuasanya: Max Andryan, SH. MM., tersebut; Membatalkan putusan Mahkamah Agung RI tanggal 2 Nopember 2001 No. 037 K/N/2001; Dan mengadili Kembali: Menyatakan dan menetapkan utang Ir. Fadel Muhammad (dalam pailit) Termohon Peninjauan kembali kepada kreditur/pemohon Peninjauan kembali PT. Bank IFI seluruhnya berjumlah Rp ,- (empat puluh milyar dua puluh sembilan juta delapan ratus dua puluh empat ribu tiga ratus empat betas rupiah); Menghukum Termohon Peninjauan kembali untuk membayar seluruh biaya perkara, baik yang jatuh pada Pengadilan Niaga, pada Kasasi, maupun pada Peninjauan kembali dan biaya perkara dalam peninjauan kembali ini ditetapkan sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah); b. Atas permohonan Peninjauan kembali yang diajukan oleh ing Barings, putusan Mahkamah Agung RI No: 03 PK/N/ 2002, tertanggal 28 Januari 2002 (bukti P-10) amarnya berbunyi sebagai berikut: Mengadili: Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan kembali: Ing Barings South East Asia Limited, (dahulu bernama Internationale Nederlanden Merchant Bank (Singapore) Ltd/Ing Merchant Bank (Singapore) Limited), dalam hal ini diwakili oleh para kuasa mereka Harry Ponto, SH. LLM., dan Benny Ponto, SH., tersebut; Membatalkan putusan Mahkamah Agung RI tanggal 2 Nopember 2001 No. 037 K/N/2001; Dan Mengadili Kembali: Menyatakan Pemohon Peninjauan kembali Ing Barings South East Asia Limited (d/h Internationale Nederlanden Merchant Bank (Singapore. Ltd) (Ing Barings) adalah Kreditur dari Termohon Peninjauan kembali, Ir. Fadel Muhammad (dalam pailit); Menetapkan utang Ir. Fadel Muhammad (dalam pailit) Termohon Peninjauan kembali kepada Ing Barings South East Asia Limited (d/h International Nederlanden Merchant Bank (Singapore) Ltd) (Ing Barings) seluruhnya US$ 4,810,733.25, (empat juta delapan ratus sepuluh ribu tujuh ratus tiga puluh tiga Dollar dua puluh lima sen); Menghukum Termohon Peninjauan kembali untuk membayar seluruh biaya perkara, baik yang jatuh pada Pengadilan Niaga, pada Kasasi, maupun pada Peninjauan kembali dan biaya perkara dalam peninjauan kembali ini ditetapkan sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah); c. Atas Permohonan Peninjauan kembali yang diajukan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), putusan Mahkamah Agung RI No. 014 PK/N/2002, tertanggai 28 Januari 2002 (bukti P-11) amarnya berbunyi sebagai berikut: Mengadili: Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan kembali: Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tersebut; Membatalkan putusan Mahkamah Agung RI tanggal 2 Nopember 2001 No. 037 K/N/2001 tersebut; Dan mengadili kembali: Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Ir. Fadel Muhammad yang diwakili oleh para kuasanya: G.P. Aji Wijaya, SH dan Jonson Hutajuiu, SH;

6 Menghukum Termohon Peninjauan kembali untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam pemeriksaan peninjauan kembali ditetapkan sebesar Rp ;- (sepuluh juta rupiah); Bahwa atas putusan Peninjauan kembali sebagaimana diuraikan di atas, Pemohon jelasjelas telah dirugikan dan oleh karena tidak dapat menerima putusan-putusan Peninjauan kembali tersebut, Pemohon kemudian telah mengajukan upaya hukum berupa diajukannya gugatan-gugatan perdata atas masalah-masalah yang menjadi dan merupakan perlawananperlawanan, keberatan-keberatan dan bantahan-bantahan Pemohon, sebagai berikut: - PT. Bank IFI (kreditor Pemohon Kepailitan) bukan Kreditor dalam perkara PKPU/Kepaititan No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, jo. No. 78/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST dan bahwa berdasarkan putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap Pemohon justru terbukti secara sah adalah kreditor terhadap PT Bank lfi (dengan kata lain: PT. Bank IFl adalah Debitor dari/terhadap Pemohon); - Bahwa Pemohon telah mengajukan gugatan perdata "perbuatan melawan hukum" terhadap PT. Bank IFI di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Atas gugatan tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah menjatuhkan putusan No. 175/Pdt.G/2000/PN.Jkt.Sel, tertanggal 26 Oktober 2000 (bukti P-12), yang amarnya putusannya sebagai berikut: Mengadili: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan sah perjanjian yang dibuat antara Penggugat dan Tergugat selaku Kreditur dengan Penggugat selaku Debitur, berikut syarat-syarat Modal Kerja yang merupakan aturan kebiasaan perkreditan Tergugat di bidang kredit modal kerja; 3. Menyatakan Tergugat telah sengaja tidak mengikuti kebiasaan perkreditan Tergugat sendiri dalam menetapkan suku bunga serta dalam mendistribusikan pembayaran kewajiban Penggugat; 4. Menyatakan Tergugat telah sengaja menyimpang dari ketentuan Pasal 1154 KUH Perdata, Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan serta aturan Bank Indonesia dalam mengeksekusi saham yang diagunkan; 5. Menyatakan Tergugat tidak menunjukkan itikad tidak baik kepada Penggugat dalam penyelesaian permasalahan antara Tergugat dengan Penggugat, setelah fasilitas kredit jatuh tempo; 6. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat sehubungan dengan fasilitas kredit yang Penggugat terima dari Tergugat yang merugikan Penggugat; 7. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp ,- (tiga puluh milyar tujuh ratus empat puluh juta tujuh ratus tiga belas ribu dua ratus empat puluh sembilan rupiah) dikurangi hutang Penggugat kepada Tergugat sebanyak Rp ,- (tujuh belas milyar lima puluh juta rupiah) adalah Rp ,(tiga belas milyar enam ratus sembilan puluh juta tujuh ratus tiga belas ribu dua ratus empat puluh sembilan rupiah) pada saat putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap; 8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini, yang sampai saat ini ditaksir sebesar Rp ,- (seratus dua puluh sembilan ribu rupiah); 9. Menolak gugatan selain dan selebihnya; Bahwa atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 175/Pdt.G/PN.Jkt.Sel tertanggal 26 Oktober 2000 tersebut, PT. Bank IFI telah mengajukan permohonan Banding dan berdasarkan permohonan Banding tersebut Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah mengeluarkan putusan No. 215/Pdt/2001/PT.DKI, tertanggal 19 September 2001 (bukti P- 13), yang amarnya berbunyi sebagai berikut: Mengadili:

7 Menerima permohonan pemeriksaan dalam tingkat banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding; Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 26 Oktober 2000 No. 175/Pdt.G/PN.Jkt.Sel, yang dimohonkan banding tersebut; Menghukum Tergugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara di kedua tingkat peradilan, untuk tingkat banding sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Bahwa atas putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 19 September 2001 No. 215/Pdt/2001/PT.DKI, PT. Bank IFI telah mengajukan permohonan kasasi dan atas permohonan Kasasi tersebut Mahkamah Agung RI telah mengeluarkan putusan No K/Pdt/2002, yang diputuskan dan diucapkan pada tanggal 14 Maret 2003 (bukti P-14), putusan mana telah berkekuatan hukum tetap (Inkracht Van Gewijsde) yang pada dasarnya telah Mengadili dengan Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT. Bank IFI, sebuah bank swasta nasional yang didirikan menurut hukum Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh kuasanya Max Mauludin Yulison, SH dan kawan-kawan tersebut dengan perbaikan amar putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 19 September 2001 No. 215/Pdt.G/2000/PT.DKI yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 26 Oktober 2000 No. 175/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel, sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut: Mengadili: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk selebihnya; 2. Menyatakan sah perjanjian yang dibuat antara Penggugat dan Tergugat selaku Kreditur dengan Penggugat selaku Debitur, berikut syarat-syarat Modal Kerja yang merupakan aturan kebiasaan perkreditan Tergugat di bidang kredit modal kerja; 3. Menyatakan Tergugat telah sengaja tidak mengikuti kebiasaan perkreditan Tergugat sendiri dalam menetapkan suku bunga serta dalam mendistribusikan pembayaran kewajiban Penggugat; 4. Menyatakan Tergugat telah sengaja menyimpang dari ketentuan Pasal 1154 KUH Perdata, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan serta aturan Bank Indonesia dalam mengeksekusi saham yang diagunkan; 5. Menyatakan Tergugat tidak menunjukkan itikad baik kepada Penggugat dalam menyelesaikan permasalahan antara Tergugat dengan Penggugat, setelah fasilitas kredit jatuh tempo; 6. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat sehubungan dengan fasilitas kredit yang Penggugat terima dari Tergugat yang merugikan Penggugat; 7. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp ,- (sembilan belas milyar rupiah) dikurangi hutang Penggugat kepada Tergugat sebanyak Rp ,- (tujuh belas milyar Iima puluh juta rupiah) adalah Rp ,(satu milyar sembilan ratus lima puluh juta rupiah); - Bahwa atas/terhadap putusan Mahkamah Agung RI No K/Pdt/2002, tertanggal 14 Maret 2003 yang telah berkekuatan hukum tetap, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan Penetapan No. 175/Pdt.G/2000/PN.Jak.Sel tertanggal 23 September 2003 (bukti P-15), Penetapan mana (amarnya) berbunyi sebagai berikut: MENETAPKAN: Mengabulkan permohonan Pemohon tersebut di atas; Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, agar menunjuk seorang Jurusita/Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, untuk melakukan panggilan guna diberi teguran (aanmaning), kepada: PT. Bank IFI, Kantor Pusatnya beralamat di Plaza Bapindo Menara 2 Lantai 2, Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 53-54, Jakarta Selatan, selanjutnya disebut sebagai Termohon Eksekusi, supaya ia datang menghadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada: Hari Rabu, tanggal 08 Oktober 2003, Jam WIB, guna untuk diberi teguran (aanmaning) agar Termohon Eksekusi dalam tenggang waktu 8 (delapan) hari setelah diberi teguran (aanmaning) mau secara

8 sukarela memenuhi isi/bunyi putusan Mahkamah Agung RI tanggal 14 Maret 2003 No K/Pdt/2002; Bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Agung RI No K/Pdt/2002, tertanggal 14 Maret 2003 jo. Penetapan No. 175/Pdt.G/2000/PN.Jak.SeI tertanggal 23 September 2003, maka telah terbukti secara sah dan meyakinkan (berdasarkan suatu putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan putusan mana telah ditetapkan untuk diperintahkan kepada PT. Bank IFI untuk mematuhinya), bahwa Bank IFI sudah tidak Iagi berkualitas dan berkedudukan sebagai Kreditor terhadap Pemohon; Bahwa Ing Barings bersama dengan sejumlah pihak lainnya telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Pemohon dengan menggunakan surat kuasa dan surat kuasa Substitusi yang tidak boleh dan/atau tidak dapat dipergunakan di Pengadilan manapun di Indonesia dan khususnya di dalam perkara PKPU/Kepailitan dalam perkara No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST jo. No. 078/PAILIT/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST oleh karenanya Ing Barings bukanlah Kreditur di dalam Kepailitan Pemohon, demikian pula suara yang dikeluarkan oleh kuasa-kuasa hukumnya tidak boleh dan tidak dapat dihitung di dalam pemungutan suara (voting); Bahwa Ing Barings telah melakukan kecurangan di dalam perkara PKPU/Kepailitan tersebut di atas, yaitu dengan menggunakan suatu surat kuasa yang berisi fakta palsu dan/atau fakta yang tidak benar serta tidak memenuhi prosedur yang harus dipenuhi sesuai ketentuan hukum yang berlaku; Bahwa atas penggunaan surat kuasa tersebut telah diajukan bantahan oleh kuasa Hukum Pemohon melalui surat tertanggal 19 Februari 2001, No. 1615/GAW-PN/Sur/II/01 jo. Surat tertanggal 20 Februari 2001, No. 1920/GAW-PN/Sur/II/01, yang ditujukan kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memutus perkara No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, jo. No. 78/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, tertanggal 6 September 2001, yang pada pokoknya berisi surat kuasa Ing Barings tertanggal 16 Januari 2001 adalah tidak sah karena secara hukum terdapat keraguan atas surat kuasa tersebut, dimana surat kuasa dimaksud dipakai dan/atau menjadi dasar diterbitkannya surat kuasa Substitusi yang dipergunakan dalam rapat-rapat kreditur serta dalam proses pemungutan suara (voting). Akan tetapi bantahan-bantahan dan keberatan-keberatan yang diajukan tersebut tidak diterima dan seakan-akan diabaikan, sehingga Pemohon dinyatakan pailit oleh Majelis Hakim perkara Termohon; Bahwa selanjutnya, atas pemakaian dan/atau penggunaan surat kuasa yang berisi fakta palsu dan/atau fakta yang tidak benar serta tidak memenuhi prosedur yang harus dipenuhi sesuai ketentuan hukum yang berlaku tersebut, Pemohon telah mengajukan gugatan perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan; Bahwa selain diajukan berdasarkan ketentuan hukum acara yang berlaku, gugatan yang diajukan tersebut juga sesuai dengan surat Mahkamah Agung tertanggal 10 Agustus 2001 Nomor WKMA/368/VIII/2001 (bukti P-16), yang merupakan surat jawaban dari Mahkamah Agung RI terhadap surat Pemohon tentang mohon fatwa atas surat kuasa yang tidak sah dalam perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dimana dalam surat jawaban Mahkamah Agung tidak mempunyai kewenangan untuk mengadili surat kuasa yang dianggap tidak sah dan untuk menyelesaikan masalah tersebut Pemohon dapat mengajukan gugatan mengenai hai itu. Bahwa atas gugatan yang diajukan Pemohon sebagai di maksud di dalam butir tersebut diatas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengadilinya dan selanjutnya memutuskan: a. Putusan Sela Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 19 Februari 2002 No. 386/Pdt.G/2001/PN.Jak.Sel (bukti P-17), yang amarnya berbunyi sebagal berikut: MENGADILI: - Sebelum memutus perkara; - Menolak eksepsi Tergugat I, II dan IV; - Menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang memeriksa dan mengadili perkara gugatan Penggugat; - Memerintahkan pihak-pihak yang berperkara untuk meneruskan persidangan selanjutnya;

9 - Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir; b. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 386/Pdt.G/2001/PN.Jak.Sel, tanggal 27 Maret 2002, (bukti P-18), yang amarnya berbunyi sebagai berikut: MENGADILI: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan surat kuasa yang dikeluarkan/ditertibkan oleh Tergugat I kepada Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V, sebagai suatu surat kuasa yang tidak boleh dan/atau tidak dapat dipergunakan untuk beracara di Pengadilan manapun di Indonesia dan khususnya di dalam perkara PKPU/Kepailitan dalam perkara No. 021/PKPU/2000/PK/NIAGA.JKT.PST, jo. No. 078/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST; 3. Menyatakan bahwa surat kuasa substitusi yang dikeluarkan/diterbitkan oleh Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V adalah surat kuasa yang juga tidak boleh dan/atau tidak dapat dipergunakan untuk beracara di Pengadilan manapun di Indonesia dan khususnya di dalam perkara PKPU/Kepailitan dalam perkara No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST jo. No. 078/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST; 4. Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V melakukan perbuatan melawan hukum; 5. Menghukum Tergugat I, II, III, IV dan V secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp ,- (enam ratus dua puluh sembilan ribu rupiah); 6. Menolak gugatan Penggugat selebihnya; Bahwa atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 386/Pdt.G/2001/PN.Jkt.Sel tertanggal 27 Maret 2002 tersebut, Ing Barings telah mengajukan permohonan Banding, dan atas permohonan Banding tersebut, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah mengadilinya dan selanjutnya mengeluarkan putusan No. 415/PDT/2002/PT.DKI, tertanggal 30 Oktober 2002 (bukti P-19), yang amar putusannya berbunyi sebagai berikut: MENGADILI: Menguatkan putusan sela dan putusan akhir Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 19 Februari 2002 dan tanggal 27 Maret 2002 No. 386/Pdt.G/2001IPN.Jak.Sel, yang dimohonkan pemeriksaan dalam tingkat banding tersebut; Menghukum Para Pembanding semula Tergugat I, II dan IV untuk membayar biaya perkara secara tanggung renteng pada kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp ,-(seratus lima puluh ribu rupiah); Bahwa di dalam perkara No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, jo. No. 078/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, khususnya dalam hal klaim tagihan BPPN terhadap Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) Pemohon pada PT. Bank Intan, justru BPPN yang telah melakukan wanprestasi terhadap Pemohon. Tindakan dan perbuatan BPPN tersebut antara lain sebagai berikut: - Bahwa pada Desember 1995, Bank Indonesia menawarkan akuisisi PT. Bank Intan kepada Pemohon, penawaran mana dilakukan mengingat Pemohon dinilai mampu untuk menyelamatkan dan/atau menyehatkan PT. Bank Intan; - Bahwa atas penawaran tersebut Pemohon pada bulan Februari 1996 menyatakan kesediaannya, yang selanjutnya disetujui oleh Bank Indonesia pada bulan Maret 1996, dengan sejumlah persyaratan, yaitu: (a) Menyetujui pemberian subordinated loan Rp ,- (seratus milyar) ditambah konversi SBPU Rp ,- (dua puluh satu milyar delapan ratus juta rupiah) dengan jangka waktu pengembalian selama masa restrukturisasi Bank 10 (sepuluh) tahun (selanjutnya oleh Bank Indonesia diperpanjang menjadi; 15 tahun) dengan syarat tambahan modal disetor Rp ,- (enam puluh milyar rupiah dan escrow account Rp ,(sepuluh milyar rupiah) dari Pemohon selaku investor; (b) Melakukan pembenahan manajemen dan sumber daya manusia; (c) Menyetujui restrukturisasi kredit bermasalah pemilik lama sebesar Rp ,- (seratus tujuh puluh dua milyar empat ratus juta rupiah) untuk diamortisasi dengan bunga escrow account selama 10 (sepuluh) tahun;

10 - Bahwa setelah melakukan pembenahan dan pemberesan usaha, pada bulan Oktober 1997 PT. Bank Intan dinyatakan sebagai bank yang sehat oleh Bank Indonesia, - Bahwa akan tetapi dengan adanya krisis ekonomi dan moneter secara global sejak Juli 1997, terjadi penarikan dana besar-besaran oleh masyarakat yang mengakibatkan menurunnya likuiditas Bank Intan dan terjadinya lonjakan kerugian; - Bahwa kemudian Bank Indonesia yang sebelumnya telah menyetujui dan memberikan tenggang waktu 15 (lima belas) tahun dalam proses restrukturisasi PT, Bank Intan secara sepihak membatalkannya dan selanjutnya menyerahkan PT. Bank Intan dibawah pengawasan BPPN; - Bahwa akibat menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap Perbankan Nasional termasuk terhadap likuidasi Bank Intan, yang menyebabkan penarikan dana oleh masyarakat secara besar-besaran, manajemen PT. Bank Intan terpaksa menggunakan dana BLBI untuk menanggulangi penarikan dana secara besar-besaran tersebut; - Bahwa selain tindakan penyelamatan PT. Bank Intan telah dilakukan, manajemen dalam usaha penyelamatan tersebut juga telah berupaya menggandeng investor asing, dimana untuk membuktikan keseriusannya sebagai, investor asing tersebut telah membuat surat konfirmasi tentang kesediaan menjadi partner pengelola pada PT. Bank Intan sekaligus setoran escrow account sejumlah US$ 500,000,- (lima ratus ribu dollar Amerika Serikat); - Bahwa akan tetapi setiap dan seluruh upaya penyelamatan yang dilakukan manajemen PT. Bank Intan tidak mendapat tanggapan positif, terbukti Bank Indonesia tetap menyatakan status PT. Bank Intan dibawah pengawasan BPPN dan sejak bulan Mei 1999 seluruh kegiatan direksi dan komisaris dibekukan; - Bahwa selanjutnya pada tanggal 9 Oktober 2000, Pemohon berdasarkan iktikad baik menandatangani PKPS, dimana dalam akta PKPS tersebut telah ditentukan bahwa Bank Indonesia akan menghitung ulang kewajiban Pemohon atas pemakai BLBI setelah dilakukan verifikasi terhadap carrying cost (dimana hal ini tidak seharusnya dibebankan kepada Pemohon sebagaimana telah dinyatakan oleh Bank Indonesia sendiri. Akan tetapi hal penghitungan ulang kewajiban Pemohon tersebut tidak pernah direalisasikan oleh Bank Indonesia dan/atau BPPN; - Bahwa berdasarkan tindakan dan keputusan sepihak dan Bank Indonesia dan BPPN yang telah melakukan wanprestasi dan menyebabkan kerugian pada diri Pemohon sebagaimana diuraikan diatas, Pemohon telah mengajukan gugatan perdata "Wanprestasi" terhadap Bank Indonesia dan BPPN pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dan atas gugatan tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan putusan No. 390/Pdt.G/2002/PN.Jak.Sel tertanggal 3 Februari 2003, (bukti P-20), dengan amar putusan sebagai berikut: MENGADILI: Dalam Eksepsi - Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II; Dalam Pokok Perkara: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah ingkar/wanprestasi terhadap Penggugat; 3. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng membayar kepada Penggugat kerugian berupa hak tagih sebesar Rp ,- (dua puluh tiga milyar Lima ratus juta rupiah) yang harus dibayar secara tunai dan sekaligus; 4. Menghukum Tergugat I dan II secara tanggung renteng membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (dua ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah); 5. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; - Bahwa berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut di atas, maka jelas BPPN tidak berkualitas sebagai kreditur terhadap Pemohon, walaupun pada saat ini putusan tersebut di atas belum berkekuatan hukum tetap akan tetapi putusan tersebut setidaktidaknya dapat dijadikan dasar dan/atau pertimbangan bagi perkara yang bersangkutan serta perkara-perkara lain yang berkaitan (termasuk perkara PKPU/Kepailitan Pemohon)

11 sebelum adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap, dan bahwa setidak-tidaknya pengadilan perdata untuk saat ini berpendapat dan memutuskan bahwa BPPN tidak berkualitas sebagai Kreditur terhadap Pemohon sampai dengan adanya putusan pengadilan dalam tingkat yang lebih tinggi memutuskan sebaliknya/selainnya dari putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai tersebut di atas; Bahwa PT. Bank IFI telah terbukti secara sah dan meyakinkan melalui suatu putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) bukanlah kreditor terhadap/bagi pemohon bahkan adalah debitor terhadap/bagi pemohon, yang oleh karenanya sejak semula PT. Bank IFI tidak layak dan tidak dapat berkedudukan sebagai kreditor terutama dan khususnya sebagai kreditor Pemohon Kepailitan terhadap pemohon. PT. Bank IFI telah terbukti secara sah dan meyakinkan wajib untuk membayar sejumlah uang kepada pemohon yang berdasarkan prinsip "perjumpaan hutang" sebagai yang dimaksud di dalam Pasal 1425 dan Pasal 1426 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata, PT. Bank IFI tidak berhak dan tidak berkualitas untuk mengajukan permohonan kepailitan terhadap Pemohon karena, sejak semula sebelum PT. Bank IFI mengajukan permohonan kepailitan terhadap Pemohon, PT. Bank IFI adalah berkedudukan sebagai Debitor terhadap/bagi Pemohon mengingat bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1426 KUH Perdata "perjumpaan hutang" terjadi demi hukum, bahkan dengan tidak setahunya orangorang yang berhutang dan kedua utang itu yang satu menghapuskan yang lain dan sebaliknya, pada saat utang-utang itu bersama-sama ada. Bahwa utang PT. Bank IFI kepada Pemohon adalah telah ada sejak semula bahkan sejak sebelum PT. Bank IFI mengajukan permohonan kepailitan terhadap Pemohon mengingat bahwa utang tersebut terjadi berdasarkan terjadinya perbuatan melawan hukum oleh PT. Bank IFI terhadap Pemohon yang terjadi sebelum PT. Bank IFI mengajukan permohonan kepailitan kepada Pemohon; Bahwa fakta dan keadaan hukum yang terjadi dan berlangsung saat ini berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) yang tidak terbantahkan lagi (dan bahkan telah mulai dilaksanakan oleh pengadilan dengan diperintahkannya PT. Bank IFI oleh pengadilan agar melaksanakan dan mematuhi isi Putusan Mahkamah Agung RI No K/Pdt/2002 yang diputuskan dan diucapkan pada tanggal 14 Maret 2003) yaitu bahwa sebelum mengajukan permohonan kepailitan terhadap Pemohon, pada waktu mengajukan permohonan kepailitan terhadap Pemohon dan sampai dengan saat ini, PT. Bank IFI adalah berkualitas dan berkedudukan sebagai debitor terhadap/ bagi Pemohon; Bahwa berdasarkan hal-hal sebagai diuraikan tersebut di atas, jelas bahwa syarat-syarat kepailitan (khususnya syarat tentang harus adanya 2 kreditor dan 2 hutang dimana salah satu hutang telah jatuh tempo dan dapat ditagih pada waktu diajukannya permohonan kepailitan) adalah telah tidak terpenuhi/tidak dipenuhi sejak semula. Demikian pula, bahwa melalui serangkaian pembuktian melalui pengadilan perdata, diajukan oleh PT. Bank IFI melalui permohonan kepailitannya adalah "tidak sederhana", hal mana bertentangan dengan prinsip "pembuktian sederhana" sebagai yang dimaksud di dalam Pasal 6 ayat (3) dari Undang-Undang Kepailitan; Bahwa Ing Barings adalah telah terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan suatu perbuatan melawan hukum yaitu telah menggunakan suatu surat kuasa maupun surat kuasa substitusi yang tidak boleh dan/atau tidak dapat dipergunakan untuk beracara di Pengadilan manapun di Indonesia dan khususnya di dalam perkara PKPU/Kepailitan dalam perkara No 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST jo. No. 078/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelas bahwa Ing Barings juga telah terbukti secara sah sebagai bukan Kreditor di dalam perkara No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, yang oleh karenanya pula setiap dan semua suara yang dikeluarkan oleh kuasa-kuasa hukumnya, baik kuasa-kuasa hukum langsung maupun kuasa-kuasa hukum substitusi, adalah suara yang tidak sah dan secara hukum harus dianggap sebagai tidak pernah ada; Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas dan mengingat bahwa suara yang tidak sah tersebut telah dikeluarkan dan/atau diberikan di dalam suatu acara pemungutan (voting) sehubungan dengan pengajuan PKPU tetap oleh Pemohon dalam Perkara No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST jo. No. 078/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, maka dengan demikian pemungutan suara (voting) tersebut juga secara hukum harus dianggap sebagai tidak pernah diikuti oleh Ing Barings yang oleh karenanya pula pemungutan suara tersebut hanya diikuti oleh PT. Bank IFI sendiri, yang artinya, pemungutan suara hanya memungut suara dan PT. Bank IFI sendiri yang juga, berdasarkan hal-hal sebagai diuraikan di atas, PT. Bank IFI bukan atau

12 setidak-tidaknya bukan lagi kreditor terhadap/bagi Pemohon bahkan secara hukum berdasarkan suatu putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde) telah terbukti adalah debitor terhadap/bagi Pemohon, dan dengan demikian bertentangan dengan serta tidak memenuhi ketentuan Pasal 217 ayat (5) Undang-Undang Kepailitan yang berbunyi sebagai berikut: "Pemberian penundaan kewajiban pembayaran utang secara tetap berikut perpanjangannya ditetapkan oleh Pengadilan berdasarkan persetujuan lebih dari 1/2 (satu perdua) kreditur konkuren yang haknya diakui atau sementara diakui yang hadir dan mewakili paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari seluruh tagihan yang diakui atau yang sementara diakui dari kreditur konkuren atau kuasanya yang hadir dalam sidang tersebut, dan perselisihan yang timbul antara pengurus dan para kreditur konkuren tentang hak suara kreditur tersebut diputuskan oleh Hakim Pengawas"; Bahwa baik Pemohon maupun BPPN telah termasuk dalam jurisdiksi pengadilan perdata dimana sengketa antara Pemohon dengan BPPN sebagai tersebut di bawah ini adalah nyata-nyata dan terbukti secara sah: a. Sengketa antara Pemohon dan BPPN adalah sengketa yang tidak dapat dibuktikan secara sederhana, padahal/sedangkan ketentuan Pasal 6 ayat (3) dari Undang-Undang Kepailitan masyarakat suatu "pembuktian sederhana" di dalam perkara Kepailitan; b. Sengketa antara Pemohon dan BPPN adalah sengketa yang tidak lagi menjadi kewenangan dan jurisdiksi Pengadilan Niaga karena di samping terbukti bahwa pembuktian sengketa tersebut tidak sederhana, juga sengketa tersebut nyata-nyata dan jelas-jelas telah diterima dan dinyatakan oleh pengadilan perdata, dan bahwa sengketa tersebut sedang dan tetap berlangsung di dalam kewenangan dan jurisdiksi pengadilan perdata hingga saat ini; c. Bahwa pengadilan perdata, melalui putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 3 Februari 2003 No. 390/Pdt.G/2002/PN.Jkt.Sel, (mohon periksa amar dari bukti P-20) bahkan telah nyata-nyata memutuskan bahwa justru BPPN (bersama-sama dengan Bank Indonesia) telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap Pemohon dan menyatakan bahwa BPPN bersama-sama dengan Bank Indonesia secara tanggung renteng harus melakukan pembayaran kepada Pemohon sejumlah uang sebesar Rp ,- (dua puluh tiga milyar lima ratus juta rupiah), yang oleh karenanya jelas dan nyata bahwa BPPN justru adalah Debitor terhadap/bagi Pemohon; d. Bahwa terlepas dari ada/tidaknya sengketa antara Pemohon dengan BPPN, baik di dalam kewenangan dan jurisdiksi Pengadilan Niaga dan/atau pengadilan perdata, jelas-jelas ketentuan dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan adalah tidak atau setidaktidaknya telah menjadi tidak terpenuhi lagi saat ini, yang oleh karenanya Pemohon tidak atau setidak-tidaknya tidak lagi berada dalam keadaan pailit sebagai yang di maksud di dalam ketentuan Pasal 1 Undang-Undang Kepailitan tersebut; Bahwa sebagai kesimpulan akhir, pada saat ini, berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan berdasar sejumlah putusan pengadilan perdata, bahwa Pemohon bukanlah Debitor terhadap PT. Bank IFI, Ing Barings, maupun BPPN bahkan sebaliknya bahwa PT. Bank IFI adalah Debitor terhadap Pemohon, Ing Barings bukanlah pihak yang oleh karenanya bukanlah kreditor terhadap Pemohon dalam perkara PKPU/Kepailitan Pemohon dan BPPN juga adalah bukan kreditor terhadap Pemohon tetapi bahkan adalah Debitor terhadap/bagi Pemohon; Bahwa oleh karena permohonan Pemohon ini didasarkan atas bukti-bukti yang sah menurut hukum maka adalah beralasan jika putusan dan/atau penetapan atas permohonan ini dapat dijalankan terlebih dahulu sekalipun ada perlawanan, kasasi maupun Peninjauan kembali (Uitvoerbaar bij voorrad); Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan tersebut di atas, Pemohon mohon agar kiranya Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST. jo. 078/PAILIT/2000/PN.JKT.PST, ini untuk segera menetapkan hari sidang serta memanggil para pihak serta memutuskan dan/atau menetapkan: 1. Menyatakan mencabut Kepailitan Pemohon dengan setiap dan semua akibat hukumnya; 2. Menyatakan putusan dapat dijalankan terlebih dahulu sekalipun ada perlawanan, kasasi maupun Peninjauan kembali (Uitvoerbaar bij voorraad);

13 Atau jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono); Bahwa dipersidangan Bank IFI mengajukan eksepsi/keberatan tertanggal 20 Oktober 2003 yang mengemukakan sebagai berikut: Dalam Keberatan: 1. Secara formil Pemohon/Ir. Fadel Muhammad sama sekali tidak berkualitas sebagai Pemohon dalam perkara permohonan ini, dengan bukti-bukti sebagai berikut: a. Bahwa berdasarkan dalil-dalil permohonannya sendiri Pemohon dengan tegas telah mengakui bahwa berdasarkan putusan-putusan Pengadilan Niaga tanggal 21 Februari 2001 No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, jo. No. 078/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, ia/pemohon/ir. Fadel Muhammad dalam perkara kepailitan tersebut telah "dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya" putusan mana telah memperoleh kekuatan hukum tetap, berarti terhitung mulai tanggal 21 Februari 2001 (2 tahun 8 bulan yang lalu) status hukum dari Pemohon/Ir. Fadel Muhammad sudah berada dalam keadaan pailit; b. Bahwa sebagai akibat dari putusan Pengadilan Niaga tersebut di atas maka Pemohon sejak itu sudah tidak berhak lagi untuk melakukan segala tindakan hukum apapun karena haknya untuk itu atau bahkan hak hukumnya untuk mengurusi harta kekayaannya sendiri sekalipun sudah beralih seketika berdasarkan hukum/undang- Undang kepada Hakim Pengawas dan Kurator yang ditetapkan dalam putusan Niaga tersebut; c. Bahwa walaupun Pemohon sendiri telah memahami tentang akibat hukum tersebut namun ternyata pada tanggal 21 Agustus 2003 Pemohon justru memberi kuasa pada Pengacara untuk mengajukan permohonan pencabutan Kepailitan atas putusan Pengadilan Niaga tersebut di atas, dengan demikian maka perbuatan memberikan surat kuasa tersebut jelas merupakan suatu tindakan yang melawan hukum dari Pemohon/Ir. Fadel Muhammad yang sudah berstatus pailit, dengan demikian maka nilai surat kuasa tersebut menjadi tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat serta harus dinyatakan tidak sah/batal demi hukum/dibatalkan; 2. Bahwa Debitur Pailit Ir. Fadel Muhammad tidak berkualitas untuk mengajukan permohonan pencabutan Kepailitan: 1. Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang tentang Kepailitan menjadi Undang-Undang secara tegas disebutkan "yang dapat mengajukan supaya Kepailitan dicabut adalah Hakim Pengawas"; 2. Lebih lanjut dalam Undang-Undang Kepailitan, mengenai dapat berakhirnya kepailitan hanya dapat dilakukan apabila: (1) pengesahan perdamaian telah memperoleh kekuatan mutlak (pasal 156 UUK); (2) setelah kepada para kreditur dibayarkan jumlah penuh piutang-piutang mereka oleh Debitur Pailit, dan (3) si debitur pailit pada saat, meninggalnya Debitur Pailit, harta peninggalannya tidak cukup untuk membayar utang-utangnya; 3. Lebih tegas lagi disebutkan dalam Pasal 206 UUK "Pengadilan Niaga akan menerima permohonan si Debitur maupun para ahli warisnya tersebut, melainkan jika pada surat permohonan itu dilampirkan bukti yang menyatakan bahwa para kreditur diakui sudah dibayar semuanya, sehingga memuaskan masing-masing mereka" (Iihat juga Pasal 205); 4. Bahwa dalam permohonan Pencabutan Kepailitan yang dimohonkan Debitur Pailit Ir. Fadel Muhammad tertanggal 2 Oktober 2003, tidak satu pun yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Pasal Undang-Undang Kepailitan tersebut diatas; 5. Dengan adanya fakta hukum tersebut di atas, adalah patut yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Niaga yang memeriksa perkara ini menyatakan permohonan Pencabutan Kepailitan Debitur Ir. Fadel Muhammad ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; Bahwa terhadap permohonan pencabutan pailit tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengambil putusan yaitu putusan tanggal 12 Februari 2004 No.

14 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, jo. No. 78/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Menyatakan permohonan pencabutan kepailitan yang diajukan oleh Pemohon tidak dapat diterima; 2. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp ,- (lima juta rupiah): Bahwa sesudah putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut diucapkan pada sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri kuasa pemohon pada tanggal 12 Februari 2004, kemudian terhadapnya oleh pemohon dengan perantaraan kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 16 Februari 2004 di ajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 19 Februari 2004, sebagaimana ternyata, dari akte permohonan kasasi No. 05/Kas/PAILIT/2004/PN.NIAGA.JKT. PST, jo. No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, jo. No. 078/PAILIT/2000/PN.JKT.PST, yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat, permohonan mana disertai oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat tanggal 19 Februari 2004 itu juga; Bahwa setelah itu oleh Para Termohon Kasasi yang pada tanggal 20 Februari 2004 telah disampaikan salinan memori kasasi dari Pemohon Kasasi, diajukan kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat masing-masing tanggal 26 Februari 2004; Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Undang-Undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formil dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah: 1. Bahwa judex facti telah melakukan kesalahan dalam membaca dan meneliti permohonan Pencabutan Kepailitan Pemohon Kasasi (dahulu Pemohon Pencabutan Kepailitan) dimana dalam putusan judex facti pada alinea terakhir dari dalam putusannya (No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST jo. 078/ PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 12 Februari 2004 (selanjutnya disebut putusan) tertulis "menimbang, bahwa dalam surat permohonannya tersebut Pemohon dengan ini hendak mengajukan permohonan pencabutan kepailitan sebagai yang dimaksud di dalam Pasal 15 dari Peraturan Kepailitan (Faillissement Verordening sebagaimana yang telah diubah dan ditambah oleh Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Kepailitan, selanjutnya disebut Undang-Undang Kepailitan)"; Bahwa di dalam permohonan Pencabutan Kepailitan tertanggal 2 Oktober 2003 (terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 2 Oktober 2004 dibawah register perkara No. 021/PKPU/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, jo. 078/PAILIT/2000/PN.NIAGA.JKT.PST, Pemohon kasasi tidak menuliskan hal tersebut yaitu tidak menunjuk kepada Pasal 15 Undang-Undang Kepailitan (untuk selanjutnya disebut Undang-Undang Kepailitan) sebagai dasar dari diajukannya permohonan pencabutan kepailitan, dan yang tertulis adalah Pemohon Kasasi mengajukan permohonan pencabutan kepailitan "berdasarkan prinsip-prinsip dan ketentuan-ketentuan dalam peraturan Kepailitan (Faillissement Verordening sebagaimana yang telah diubah dan ditambah oleh Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Kepailitan)"; 2. Bahwa judex facti keliru bila menyatakan bahwa permohonan Pencabutan Kepailitan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi sebagai tidak didasarkan pada hukum karena judex facti terikat untuk tetap mengadili perkara permohonan tersebut sekalipun tidak ada peraturan yang mengaturnya. Judex facti terikat untuk "menemukan dan membuat hukum" berdasarkan doktrin "rechtsvinding" sebagai ditentukan dalam Pasal 22 Aigemene Bepalingen van Wetgeving voor Indonesia (Ketentuan-Ketentuan Umum tentang Peraturan Perundangan untuk Indonesia), hal mana juga secara tegas diatur di dalam ketentuan Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman sebagai telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun Bahwa bilamana judex facti telah menunjukan berlakunya ketentuan Pasal 15 UUK sebagai dasar dari diajukannya permohonan Pencabutan Kepailitan itu menunjukkan bahwa

=================================

================================= PUTUSAN NOMOR 02 PK/N/2002 ================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam tingkat peninjauan kembali telah mengambil putusan

Lebih terperinci

=================================

================================= PUTUSAN Nomor 014 PK/N/2002 ================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam permohonan peninjauan kembali telah mengambil

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 11 PK/N/2001 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

P U T U S A N Nomor 11 PK/N/2001 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG P U T U S A N Nomor 11 PK/N/2001 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam permohonan Peninjauan Kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

=================================

================================= PUTUSAN NOMOR 037 K/N/2001 ================================= "DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA" MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1998 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG TENTANG KEPAILITAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa gejolak moneter yang terjadi di

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 18 K/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

PUTUSAN Nomor 18 K/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG PUTUSAN Nomor 18 K/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara niaga dalam tingkat. kasasi telah mengalami putusan sebagai

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG. memeriksa permohonan Peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara kepailitan dari;

MAHKAMAH AGUNG. memeriksa permohonan Peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai berikut dalam perkara kepailitan dari; PUTUSAN Nomor 16 PK/N/1999 ==================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa permohonan Peninjauan kembali telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 18 PK/N/1999 =================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 18 PK/N/1999 =================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 18 PK/N/1999 =================================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa permohonan peninjauan kembali perkara niaga telah mengambil putusan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 10 PK/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

PUTUSAN Nomor 10 PK/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG PUTUSAN Nomor 10 PK/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam permohonan Peninjauan Kembali telah mengambil putusan

Lebih terperinci

PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PENUNJUK Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang 1 Tahun - Jangka Waktu Hibah - Kecuali dapat dibuktikan sebaliknya, Debitor dianggap mengetahui atau patut mengetahui bahwa hibah

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 01 K/N/2000 ================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

PUTUSAN Nomor 01 K/N/2000 ================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG PUTUSAN Nomor 01 K/N/2000 ================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. PRESIDEN, bahwa pembangunan hukum nasional dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PENGADILAN TINGGI MEDAN P U T U S A N Nomor : 384/PDT/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam pengadilan tingkat banding

Lebih terperinci

TUGAS DAN WEWENANG HAKIM PENGAWAS DALAM PERKARA KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG OLEH: LILIK MULYADI 1

TUGAS DAN WEWENANG HAKIM PENGAWAS DALAM PERKARA KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG OLEH: LILIK MULYADI 1 TUGAS DAN WEWENANG HAKIM PENGAWAS DALAM PERKARA KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG OLEH: LILIK MULYADI 1 I. TUGAS DAN WEWENANG HAKIM PENGAWAS DALAM PERKARA KEPAILITAN Putusan perkara kepailitan

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004 29 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Proses Penyelesaian Kepailitan Melalui Upaya Perdamaian Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2004 Pasal 144 UU No. 37 Tahun 2004 menentukan, debitor pailit berhak untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya begitu juga dengan perusahaan, untuk menjalankan suatu perusahaan

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya begitu juga dengan perusahaan, untuk menjalankan suatu perusahaan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia yang semakin kompleks mengakibatkan semakin meningkatnya pula kebutuhan ekonomi masyarakat terutama para pelaku usaha. Dalam menjalani kehidupan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam

P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam P U T U S A N Nomor : 407 K/Pdt/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI

BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI BAB 3 ANALISA PUTUSAN 3.1. DUDUK PERKARA PT AYUNDA PRIMA MITRA MELAWAN PT ADI KARYA VISI Awal permasalahan ini muncul ketika pembayaran dana senilai US$ 16.185.264 kepada Tergugat IX (Adi Karya Visi),

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 13 K/N/2000 ================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

PUTUSAN Nomor 13 K/N/2000 ================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG PUTUSAN Nomor 13 K/N/2000 ================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 2 K/Pdt.Sus-Pailit/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan prosedur renvoi pada

Lebih terperinci

PEMBANDING, semula TERGUGAT;

PEMBANDING, semula TERGUGAT; PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2016/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT di BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS Putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga dalam kasus PT. Indo Plus dengan PT. Argo Pantes Tbk.

BAB IV ANALISIS Putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga dalam kasus PT. Indo Plus dengan PT. Argo Pantes Tbk. BAB IV ANALISIS C. Putusan Majelis Hakim Pengadilan Niaga dalam kasus PT. Indo Plus dengan PT. Argo Pantes Tbk. Salah satu upaya penyelamatan kebangkrutan perusahaan dapat dilakukan dengan cara yuridis

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 018 K/N/1999 ================================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: 018 K/N/1999 ================================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor: 018 K/N/1999 ================================================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara Niaga dalam tingkat kasasi telah mengambil

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 511 K/Pdt.Sus-Pailit/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan tentang Keberatan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR.

P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR. P U T U S A N NOMOR: 109/PDT/ 2012/PTR. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru, yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara perdata dalam Tingkat Banding, dalam

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 04 PK/N/1999 ================================ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

PUTUSAN Nomor: 04 PK/N/1999 ================================ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG PUTUSAN Nomor: 04 PK/N/1999 ================================ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam permohonan peninjauan kembali telah mengambil

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 221 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 421 K/Pdt.Sus-Pailit/2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan PKPU atas pernyataan

Lebih terperinci

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06

Hal. 1 dari 9 hal. Put. No.62 K/TUN/06 P U T U S A N No. 62 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 10 K/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

PUTUSAN Nomor: 10 K/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG PUTUSAN Nomor: 10 K/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 135 K/Pdt.Sus-PKPU/2014 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus penundaan kewajiban pembayaran

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara

P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara P U T U S A N No. 83 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN KASUS. Nomor 81/ Pdt.G/2012/PN.Pbr, yang pada pokoknya sebagai berikut:

BAB II GAMBARAN KASUS. Nomor 81/ Pdt.G/2012/PN.Pbr, yang pada pokoknya sebagai berikut: BAB II GAMBARAN KASUS Pelawan telah mengajukan perlawanannya sesuai dengan Perlawanan Pelawan tertanggal 12 Juli 2012 yang terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pekanbaru tertanggal 12 Juli 2012,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 237 K/TUN/2004 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penundaan eksekusi..., Edward Kennetze, FHUI, 2009

BAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penundaan eksekusi..., Edward Kennetze, FHUI, 2009 51 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 KASUS POSISI Kasus yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah adanya penundaan eksekusi terhadap putusan bernomor perkara 158 K/PDT/2005 jo No. 63/Pdt.G/2004/PN. Jak.Sel mengenai

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah No.1514, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Kurator. Pengurus. Imbalan. Pedoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melahirkan perkembangan usaha yang dapat menunjang perekonomian suatu

I. PENDAHULUAN. melahirkan perkembangan usaha yang dapat menunjang perekonomian suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba, baik yang diselenggarakan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 23 PK/N/1999 ============================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor 23 PK/N/1999 ============================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 23 PK/N/1999 ============================= DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa permohonan Peninjauan Kembali perkara niaga telah mengambil putusan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002

P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 P U T U S A N No. 177 K/TUN/2002 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor 13/Pailit/2005/PN.Niaga.Jkt.Pst.

PUTUSAN Nomor 13/Pailit/2005/PN.Niaga.Jkt.Pst. PUTUSAN Nomor 13/Pailit/2005/PN.Niaga.Jkt.Pst. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara Permohonan Pernyataan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 150/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 160/Pdt/2014/PT BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 74/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 74/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 74/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N NOMOR : 90 K/AG/2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

- 1 - P U T U S A N. Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. - 1 - P U T U S A N Nomor : 347 / PDT / 2013 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 72 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus permohonan tentang Keberatan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 28/PDT/2011/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N Nomor : 28/PDT/2011/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N Nomor : 28/PDT/2011/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. --------- Pengadilan Tinggi Sumatera Utara di Medan yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara perdata pada

Lebih terperinci

UU 37/2004, KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG *15705 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA (UU) NOMOR 37 TAHUN 2004 (37/2004)

UU 37/2004, KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG *15705 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA (UU) NOMOR 37 TAHUN 2004 (37/2004) Copyright (C) 2000 BPHN UU 37/2004, KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG *15705 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA (UU) NOMOR 37 TAHUN 2004 (37/2004) TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor 337/Pdt/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 337/Pdt/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 337/Pdt/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 28/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 907 K/Pdt.Sus-Pailit/2017

P U T U S A N Nomor 907 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 P U T U S A N Nomor 907 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus penundaan kewajiban pembayaran utang (prosedur

Lebih terperinci

NOMOR : 193/PDT/2013/PT-MDN

NOMOR : 193/PDT/2013/PT-MDN P U T U S A N NOMOR : 193/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1170 K/Pdt/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 139/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 570/PDT/2015/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 58 /PDT/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Tinggi, yang selanjutnya disebut TERGUGAT I / PEMBANDING

P U T U S A N Nomor : 58 /PDT/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Tinggi, yang selanjutnya disebut TERGUGAT I / PEMBANDING - 1 - P U T U S A N Nomor : 58 /PDT/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 00/Pdt.G/2013/PTA.BTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN No.: 014 PK/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

PUTUSAN No.: 014 PK/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG PUTUSAN No.: 014 PK/N/2000 =============================== DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG Memeriksa perkara niaga dalam permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan

Lebih terperinci

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G PUTUSAN NOMOR : 230 K/AG/2007 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 278/PDT/2015/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor 278/PDT/2015/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 278/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan memutus perkara-perkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 329/PDT/2015/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor 329/PDT/2015/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor 329/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam Tingkat Banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 221/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 221/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 221/PDT/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR. 131/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LA W A N :

P U T U S A N NOMOR. 131/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LA W A N : P U T U S A N NOMOR. 131/PDT/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam Peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor 349/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 231/PDT/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. sebagai berikut dibawah ini dalam perkara antara :

P U T U S A N NOMOR : 231/PDT/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. sebagai berikut dibawah ini dalam perkara antara : P U T U S A N NOMOR : 231/PDT/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

TERBANDING, semula PENGGUGAT;

TERBANDING, semula PENGGUGAT; PUTUSAN Nomor 432/Pdt/2015/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung di Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 273/Pdt/2015/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 273/Pdt/2015/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 273/Pdt/2015/PT.Bdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 LAMPIRAN : Keputusan Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia Nomor : Kep-04/BAPMI/11.2002 Tanggal : 15 Nopember 2002 Nomor : Kep-01/BAPMI/10.2002 Tanggal : 28 Oktober 2002 PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Alasan Permohonan Kasasi atas Putusan Pernyataan Pailit Pengadilan Niaga

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Alasan Permohonan Kasasi atas Putusan Pernyataan Pailit Pengadilan Niaga IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Alasan Permohonan Kasasi atas Putusan Pernyataan Pailit Pengadilan Niaga Putusan pernyataan pailit adalah putusan yang diberikan oleh pengadilan niaga atas permohonan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 350/Pdt/2014/PT.Bdg.

P U T U S A N Nomor : 350/Pdt/2014/PT.Bdg. P U T U S A N Nomor : 350/Pdt/2014/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata pada peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 100/Pdt.G/2013/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA.Btn

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA.Btn P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA.Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 238/B/PK/Pjk/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara pajak pada peninjauan kembali telah memutus dalam perkara: DIREKTUR

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 494/Pdt/2013/PT.Bdg. M e l a w a n :

P U T U S A N. Nomor : 494/Pdt/2013/PT.Bdg. M e l a w a n : P U T U S A N Nomor : 494/Pdt/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M PUTUSAN Nomor 237 K/TUN/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG memeriksa perkara tata usaha negara pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara perkara perdata dalam tingkat banding, telah

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 144/PDT/2012/PTR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara Perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa

P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa P U T U S A N No. : 264 K / AG / 2006 BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata agama dalam tingkat kasasi telah memutuskan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 396/Pdt/2014/PT. BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU;

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: a. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU; 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Kepailitan 1. Dasar Hukum dan Pengertian Kepailitan Dasar hukum bagi suatu kepailitan (Munir Fuady, 2004: 10) adalah sebagai berikut: a. Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Anugrah Adiastuti, S.H., M.H

Disusun Oleh : Anugrah Adiastuti, S.H., M.H Disusun Oleh : Anugrah Adiastuti, S.H., M.H A. PENGANTAR Disaat pertama kali kita mendengar Pailit, maka yang pertama kali ada di dalam bentak kita adalah bangkrut. Bangkrut, diidentikkan dengan keadaan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDINESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat banding, dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor 0002/Pdt.G/2017/PTA.Plk. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding,

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan M P U T U S A N Nomor 1513 K/Pdt.Sus-BPSK/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus tentang alasan atas putusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Krisis ekonomi yang telah berlangsung mulai dari tahun 1997, cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Krisis ekonomi yang telah berlangsung mulai dari tahun 1997, cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang telah berlangsung mulai dari tahun 1997, cukup memberikan dampak yang negatif terhadap keadaan ekonomi di Indonesia. Krisis ekonomi tersebut,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 166 / PDT / 2012 / PT-MDN.

P U T U S A N NOMOR : 166 / PDT / 2012 / PT-MDN. P U T U S A N NOMOR : 166 / PDT / 2012 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ----- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

P U T U S A N - S E L A DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. sela sebagai berikut dibawah ini dalam perkara antara :

P U T U S A N - S E L A DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. sela sebagai berikut dibawah ini dalam perkara antara : P U T U S A N - S E L A NOMOR : 231/PDT/2014/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 375/PDT/2013/PT-MDN

P U T U S A N NOMOR : 375/PDT/2013/PT-MDN P U T U S A N NOMOR : 375/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor 658 K/Pdt.Sus-Pailit/2017 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus kepailitan (prosedur

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan

P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan P U T U S A N No. 26 K/PHI/2007 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 124/PDT/2014/PT.PBR

P U T U S A N Nomor 124/PDT/2014/PT.PBR P U T U S A N Nomor 124/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR 137/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 57 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Maia P U T U S A N Nomor 120 K/Pdt.Sus-PHI/2018 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 02/PDT/2014/PT-MDN

P U T U S A N NOMOR : 02/PDT/2014/PT-MDN P U T U S A N NOMOR : 02/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G P U T U S A N No. 98 K/TUN/2006 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai berikut

Lebih terperinci