PNPM MANDIRI PERKOTAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PNPM MANDIRI PERKOTAAN"

Transkripsi

1

2

3 Modul 1 Orientasi Belajar 1 Kegiatan 1 Perkenalan 3 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 3 Modul 2 Perencanaan Partisipatif Review PS dan PJM Pronangkis 9 Kegiatan 1 Diskusi Kelompok Analisa Hasil Pemetaan Swadaya 11 Kegiatan 2 Diskusi Kelompok Analisa Hasil PJM Pronangkis 12 Modul 3 Pengelolaan Keuangan Sekretariat (Pengelolaan Keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost dan PLPBK 14 Kegiatan 1 Diskusi kelompok membahas pengelolaan keuangan Sekretariat 15 Kegiatan 2 Praktek pengelolaan keuangan sekretariat 16 Modul 4 Pengelolaan Keuangan Keuangan UPK 18 Kegiatan 1 Curah pendapat dan penjelasan tentang pencatatan keuangan dan pelaporan UPK 19 Kegiatan 2 Praktek pencatatan pembukuan UPK 19 Modul 5 Pelaporan dan Pengendalian Data BPKP, Aide Memoire dan Uji Akurasi 21 Kegiatan 1 Curah pendapat dan penjelasan pelaporan dan pengendalian pemanfaatan data yang berkaitan dengan SIM MK dan KM, Temuan BPKP, Inspektorat, dan Temuan Misi (AM, WB, dan KMP) 22 Kegiatan 2 Diskusi Studi Kasus 22 i

4 Modul 6 Kinerja Pembukuan Sekretaria dan UPK dan Pinjaman Bergulir Topik 1 Review Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK 24 Kegiatan 1 Curah Pendapat, Review Pengukuran Kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK 26 Kegiatan 2 Diskusi Kelompok 26 Topik 2 : Memahami Pengukuran Kinerja Pembukuan 29 Kegiatan 1 Memahami proses pengukuran kinerja pembukuan Sekretariat dan UPK 31 Kegiatan 2 Praktek pengukuran kinerja pembukuan Sekretariat dan UPK 32 Topik 3 : Pelaporan Hasil Pengukuran Kinerja Pembukuan melalui SIM MK 38 Kegiatan 1 Pengantar Materi 40 Kegiatan 2 Memahamai pelaporan Hasil Kinerja Melalui SIM MK 40 Topik 4 : Kinerja Pinjaman Dana Bergulir 42 Kegiatan 1 Pengetahuan Penting Dalam Analisis Laporan Keuangan 43 Kegiatan 2 Teknis Analisis dan Metoda Laporan keuangan 48 Kegiatan 3 Teknis Menganalisis Perkembangan/Pertumbuhan Laporan Keuangan, 53 Modul 7 Kebijakan Pinjaman Dana Bergulir 58 Kegiatan 1 Curah Pendapat Pengertian, Tujuan dan Prinsip Pinjaman Bergulir 60 Kegiatan 2 Diskusi Sasaran dan Kriteria Pengelola Pinjaman bergulir 62 Modul 8 Ketentuan Dasar Pinjaman Bergulir 64 Kegiatan 1 Diskusi Skim/Ketentuan Umum Pinjaman Bergulir 66 Kegiatan 2 Diskusi Kolektibilitas Pinjaman Dana Bergulir 67 Kegiatan 3 Diskusi dan Latihan Pembentukan Cadangan Resiko Pinjaman 68 ii

5 Modul 9 Pelayanan dan Pengelolaan Pinjaman Bergulir 70 Kegiatan 1 Pembahasan Tahapan Pelayanan Pinjaman bergulir 71 Kegiatan 2 Pembahasan Monitoring Pinjaman Bergulir 72 Kegiatan 3 Curah Pendapat Penanganan Pinjaman Bermasalah 74 Kegiatan 4 Role Play Tekni Menagih Tunggakan 75 Modul 10 Pengawasan UPK 78 Kegiatan 1 Simulasi Mekanisme dan Teknis Pengawasan UPK 79 Kegiatan 2 Simulasi Laporan Hasil Periksa UPK 80 Modul 11 Mengelola Ekonomi Rumah Tangga 82 Kegiatan 1 Upaya Mengelola Ekonomi Rumah Tangga 84 Modul 12 Rencana Usaha 86 Kegiatan 1 Curah pendapat tentang Rencana Usaha 87 Kegiatan 2 Proses penyusunan Rencana Usaha 87 Kegiatan 3 Kiat-kiat Menjalankan dan Mengembangkan Usaha 90 Modul 13 Pembukuan KSM 96 Kegiatan 1 Curah pendapat tentang Rencana Usaha 97 Kegiatan 2 Praktek Pembukuan unutk KSM berjenis KUBE dan KSM Sejenis/ Aneka usaha 97 iii

6 iv

7 Modul 1 Topik: Orientasi Belajar 1. Peserta Saling mengenal, saling memahami dan menghargai perbedaan 2. Peserta mampu menciptakan keakraban 3. Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan 4. Membangun kesepatakan untuk melakukan pembelajaran bersama Kegiatan 1: Perkenalan Kegiatan 2: orientasi Belajar 1 JPL (45 Menit) Bahan Bacaan: Kurikulum Pelatihan khusus Askot dan Fasilitator Ekonomi 1

8 Kertas Plano, kuda-kuda untuk Flip-chart LCD Metaplan, spidol, selotip kertas dan jepitan besar Papan Tulis dengan perlengkapannya 2

9 Perkenalan Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai pelatihan ini dengan perkenalan peserta. Sebelum kegiatan ini dimulai, pemandu kelas harus sudah memilih cara perkenalan yang akan digunakan. Cara perkenalan yang dipilih sebaiknya menjadi proses awal membangun dinamika kelas. Jika menggunakan permainan sebagai cara untuk melakukan perkenalan, siapkan peralatan yang akan digunakan untuk kegiatan tersebut. Seluruh peserta (pemandu kelas, wakil pemandu, panitia, dll) di dalam kelas ikut serta dalam permainan perkenalan ini. Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 1) Mintalah setiap peserta untuk menuliskan dalam kartu mepataplan harapan yang ingin dicapai melalui pelatihan ini. 2) Kelompokan harapan harapan tersebut dalam kelompok besar, misalnya kelompok menambah pemahaman, menambah pengalaman, menambah jaringan persaudaraan, dan lainnya 3) Jelaskan Garis Besar Program Pembelajaran dan gunakan Bahan Bacaan GBPP pelatihan khusus Askot dan Fasilitator Ekonomi. 4) Buka kesempatan tanya jawab untuk kegiatan ini 5) Jelaskan kepada peserta bahwa kita punya harapan bersama yang dirumuskan pada awal kegiatan. Diperlukan kesepakatan bersama untuk mencapai harapan tersebut selama pelatihan ini. Kesepakatan bersama tersebut merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan dan merupakan aturan main bersama termasuk tata tertib agar dapat tercapai harapan bersama, yang harus ditaati oleh seluruh peserta dan penyelenggara dalam melaksanakan pelatihan. 3

10 6) Diskusikan dengan peserta hal-hal apa saja yang harus disepakati untuk diatur bersama untuk menjaga proses pelatihan tersebut. 7) Tuliskan semua hal yang disepakati dan tata tertib yang telah disepakati tersebut pada kertas plano dan tempelkan di dinding di tempat semua peserta dapat melihat. Bangun kesepakatan bahwa aturan main dan tata tertib tersebut bersifat mengikat semua pihak di kelas tersebut selama pelatihan. 8) Tutup kegiatan dan ucapkan terima kasih. PELATIHAN BAGI KONSULTAN (ASKOT MK & FASKEL EKONOMI) (TAHUN 2012) Kapasitas yang harus dimiliki : o Memahami kegiatan review PJM Pronangkis dan Pemetaan Swadaya o Memahami dan mampu mengelola pembukuan Sekretariat o Memahami dan mampu melakukan analisis pinjaman bergulir o Memahami dan mampu melakukan analisis dan memahami tatacara kinerja wilayah dampingan o Memahami dan mampu menyusun strategi Kemandirian dan Kemitraan UPK o Memahami dan mampu melakukan pengendalian berbasis hasil analisis Tujuan Umum Pelatihan Askot MK : Menguatkan pemahaman peserta kegiatan review PJM Pronangkis dan Pemetaan Swadaya Mendorong peserta mengendalikan pembukuan sekretariat Menguatkan peserta untuk mampu melakukan analisis pinjaman bergulir Menguatkan pemahaman peserta dan meningkatkan kemampuan menganalisis pengelolaan keuangan dan kinerja pembukuan Sekretariat, UPK, dan PLPBK Memahami dan mampu menyusun Strategi Pengembangan UPK Memahami dan mampu melakukan Pengendalian berbasis analisis kinerja Tujuan Tema Topik JPL 1. Peserta paham dan mampu Perencanaan 1. Review kegiatan PS mereview PS dan PJM Partisipatif (PS 2. Review PJM Pronangkis Pronangkis khususnya dan PJM yang bekaitan dengan kegiatan Ekonomi Pronangkis) 2. Peserta paham dan mampu Khusus Kegiatan Ekonomi 4 JPL melaksanakan kajian Ekonomi persoalan dan potensi kegiatan Ekonomi (terintegrasi dengan sosial dan Lingkungan) 4

11 1. Peserta memahami pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM. 2. Peserta mampu memfasilitasi pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM. Pengelolaan Keuangan Sekretariat pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK 4 Jpl 1. Peserta memahami pengelolaan keuangan UPK 2. Peserta mampu memfasilitasi pengelolaan keuangan UPK Pengelolaan Keuangan UPK Pencatatan keuangan dan Pelaporan 3 Jpl 1. Peserta memahami system pelaporan dan Pengendalian Data MK dan KM 2. Peserta mampu melakukan pelaporan dan pengendalian data 1. Peserta mendapatkan informasi lapang terhadap kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK. Pelaporan dan Pengendalian Data 1. Pelaporan Pinjaman Bergulir dan Kinerja pembukuan 2. Pengendalian Data : a. Data Uji Akurasi SIM MK dan KM b. Data tindak lanjut Temuan BPKP c. Data tindaklanjut Audit Inspektorat Daerah d. Data tindak lanjut Temuan Misi (WB dan NMC) Review kinerja Sekretariat & UPK 3 Jpl 3 Jpl 2. Peserta memahami persoalan dalam 5

12 penyiapan, proses dan pembahasan hasil pengukuran kinerja sekretariat dan UPK. 3. Peserta mendapatkan gambaran alternative penyelesaian permasalahan lapang 1. Peserta memahami tujuan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK. 2. Peserta memahami tahapan pelaksanaan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK 3. Peserta memahami dan mampu melakukan pengisian format-format yang dipakai dalam pengukuran kinerja pembukuan secretariat dan UPK Kinerja Pembukuan Sekretariat & UPK, Memahami Pengukuran Kinerja Pembukuan 2 Jpl 4. Peserta mampu melakukan fasilitasi dan pengendalian tindak lanjut hasil pengukuran kinerja secretariat dan UPK 1. Peserta memahami dan mampu melakukan pelaporan hasil pengukuran kinerja melalui mk Pelaporan Hasil Pengukuan Kinerja Pembukuan melalui SIM MK 1 Jpl 2. Peserta menyadari bahwa pelaporan melalui SIM MK dapat 6

13 memberikan informasi secara lengkap, cepat dan akurat sehingga dapat diakses oleh Korkot, KMW dan KMP serta stakeholder lainnya sesuai dengan wilayah kerja pengendalian masingmasing. 1. Peserta memahami pengertian laporan keuangan 2. Peserta memahami jenis-jenis laporan keuangan 3. Peserta memahami tujuan analisis laporan keuangan 4. Peserta mampu melakukan tehnis dan metoda dalam analisis laporan keuangan 1. Peserta memahami tentang pengertian, tujuan, dan prinsip, sasaran pengelolaan Pinjaman Bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan Kinerja Pinjaman Dana Bergulir (Analisis Laporan Keuangan) Kebijakan Pinjaman Bergulir Ketentuan Dasar Pinjaman Bergulir 3 Jpl 2. Peserta memahami Ketentuan/Skim Pinjaman 3. Peserta mentakerjakan Kolektibilitas pinjaman bergulir Pinjaman Bergulir Pelayanan dan Pengelolaan Pinjaman Bergulir Penanganan Pinjaman Bermasalah 8 Jpl 4. Peserta menghitung Cadangan Resiko Pinjaman bergulir 5. Peserta memahami tahapan dan prosedur Penyehatan UPK Penyehatan UPK Pengawasan UPK 6. Peserta memahami dan 7

14 mampu merumuskan strategi penanganan pinjaman bermasalah 7. Peserta mampu mengevaluasi pengawasan UPK dan pinjaman bergulir 8. Peserta memahami tahapan, prosedur dan verifikasi proposal, 9. Peserta mampu memfasilitasi KSM dalam penysunan proposal 10. Peserta memahami dan mampu menganalisa proposal pinjaman bergulir peserta dapat memahami rencana usaha KSM Rencana Usaha 3 Jpl 1. Peserta memahami pembukuan KSM 2. Peserta mampu memfasilitasi pembukuan KSM Pengembangan KSM Pembukuan KSM 3 Jpl Peserta memahami konsep Ekonomi Rumah Tangga K Ekonomi Rumah Tangga 3 Jpl 33 Jpl 8

15 Modul 2 Perencanaan Partisipatif Review PS dan PJM Pronangkis Peserta mampu menjelaskan konsepsi, prinsip, mekanisme dan langkah kegiatan Pemetaan Swadaya Peserta mampu menjelaskan kegiatan Pemetaan Swadaya terakhir beserta hasilnya Peserta memahami keterkaitan kegiatan Ekonomi terhadap kegiatan lingkungan dan Sosial Peserta mampu memetakan kegiatan kegiatan Ekonomi yang ada di PJM Pronangkis Peserta memahami dan mampu menganalisa kesesuaian antara PJM Pronangkis dengan hasil Pemetaan Swadaya bidang Ekonomi Peserta memahami dan mampu menyusun tindaklanjut perbaikan ke depan Kegiatan 1 : Brainstorming Konsep dan pelaksanakan PS terakhir Diskusi Kelompok analisa Hasil Pemetaan Swadaya Kegiatan 2 : Diskusi Kelompok analisa PJM Pronangkis 4 JPL (180 ) Media Bantu : Hasil RK Kriteria Miskin Hasil PS PJM PRonangkis 9

16 Kertas plano Kuda-kuda untuk flip chart Papan tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar 10

17 Diskusi Kelompok Analisa Hasil Pemetaan Swadaya 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai Review Peta, data, informasi hasil Pemetaan Swadaya, dengan tujuan : Peserta mampu memetakan persoalan persoalan dan potensi Ekonomi yang muncul dari hasil Pemetaan Swadaya (Peserta membawa hasil RK, Kriteria Kemiskinan, Daftar KK miskin / PS-2) 2) Kemudian pemandu mengajak brainstorming dengan peserta menyangkut substansi PS : a. Apa yang dimaksud pemetaan swadaya? b. Apa yang dipetakan? c. Untuk apa masyarakat harus melakukan proses Pemetaan Swadaya? d. Bagaimana keterkaitan pemetaan swadaya dengan refleksi kemiskinan? (sudah sesuaikah antara persoalan yang dihasilkan RK dengan data, Informasi hasil Pemetaan Swadaya? 3) Pemandu mengajak brainstorming kepada peserta tentang pelaksanaan PS : 1) Kapan terakhir melaksanakan Pemetaan Swadaya?, 2) Bagaimana proses Pemetaan Swadaya yang dilakukan? 3) Apa saja yang dihasilkan dari kegiatan Pemetaan Swadaya terakhir? 4) Bagilah peserta menjadi 4 Kelompok dan tugaskan kepada setiap kelompok untuk membahas : Kelompok 1 dan 3 (media bantu 1 Pemetaan Swadaya) : a. Peta, data, informasi hasil PS apa saja yang ada di BKM saat ini? b. Peta, data, informasi apa saja yang menujang terhadap kegiatan Ekonomi? c. Data KK Miskin PS-2 (Miskin Absolut dan Miskin Produktif) d. Apabila kelengkapan data, informasi masih dirasakan kurang lengkap, apakah langkah2 yang harus dilakukan? Kelompok 2 dan 4 : a. Apakah ada kegiatan lingkungan yang menunjang terhadap Program Ekonomi? apabila ada berupa apa? 11

18 b. Apakah ada kaitannya kegiatan sosial dengan Program Ekonomi? apabila ada, berupa apa? 5) Setelah selesai diskusi kelompok, mintalah kepada setiap kelompok presentasi hasilnya 6) Bahas bersama secara mendalam. Dalam pembahasan cermati hal hal yang sudah bagus dan mana yang masih kurang baik secara kuantitatif maupun kualitatif. 7) Diskusikan bersama bagaimana mengatasi dan memperbaiki hal hal yang masih kurang 8) Beri pencerahan, jelaskan kembali konsep, prinsip, mekanisme dan output Pemetaan Swadaya (apabila diperlukan). Diskusi Kelompok Analisa PJM Pronangkis 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan membahas PJM Pronangkis dengan tujuan : Peserta mampu memetakan kegiatan kegiatan ekonomi yang ada di PJM Pronangkis Peserta memahami dan mampu menganalisa kesesuaian antara PJM Pronangkis dengan hasil Pemetaan Swadaya (peserta wajib membawa PJM Pronangkis) 2) Mari kita telaah, kegiatan kegiatan Ekonomi apa saja yang ada di PJM Pronangkis berdasarkan SIM? (apabila perlu muncul prosentasenya) lihat Media Bantu 2 3) Bagilah peserta menjadi 4 Kelompok dan tugaskan kepada setiap kelompok untuk membahas : a. Apabila kita melihat table perencanaan masyarakat , kegiatan ekonomi apa yang mendominasi? b. Bagaimana kesesuaian kegiatan kegiatan Ekonomi yang ada di PJM Pronangkis dengan Hasil Kajian dan Peta persoalan ekonomi Pemetaan Swadaya? (sesuai / tidak sesuai ) kenapa? c. Bagaimana tingkat kemanfaatannya kegiatan ekonomi terhadap PS-2? dan Apabila terjadi mistargeting, Apa yang akan dilakukan? 12

19 4) Setelah selesai diskusi kelompok, mintalah kepada setiap kelompok presentasi hasilnya 5) Bahas bersama secara mendalam. Dalam pembahasan cermati hal hal yang sudah bagus dan mana yang masih kurang. 6) Diskusikan bersama bagaimana mengatasi dan memperbaiki hal hal yang masih kurang 7) Beri pencerahan 13

20 Modul 3 Topik: Pengelolaan Keuangan Sekretariat (pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK) Peserta memahami pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM. Peserta mampu pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM. Kegiatan 1 Kegiatan 2 : Diskusi kelompok membahas Manajemen keuangan Sekretariat : Praktek pengelolaan keuangan sekretariat 4 Jpl (180 ) Petunjuk teknis pengelolaan keuangan Sekretariat Kerta Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart LCD Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar 14

21 Diskusi kelompok membahas pengelolaan keuangan Sekretariat 1) Buka kegiatan dengan salam singkat dan sampaikan bahwa kita akan memulai topik pengelolaan keuangan Sekretariat 2) Kemudian uraikan juga, bahwa tujuan dari pembahasan manajemen keuangan sekretariat ini adalah sebagai berikut : Peserta memahami pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM. Peserta mampu pengelolaan keuangan BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK di tingkat BKM/ LKM. 3) Materi ini akan diawali oleh pemandu dengan brainstorming penggalian dari pengalaman peserta tentang pelaksanaan pengelolaan keuangan secretariat : Pengelolaan keuangan apa saja yang dicatatkan oleh Sekretariat Apa yang dilakukan oleh sekretaris untuk mencatatkan setiap transaksi yang berbeda beda? apakah hanya dicatatkan di satu buku atau lebih dari satu buku (BLM, PPMK, GFDRR, Fixed Cost, dan PLPBK 4) Kemudian pemandu membagi peserta menjadi 3 kelompok membahas tentang Rencana penggunaan, mekanisme pemeriksaan, pencairan dana dan pelaporan, serta pembukuannya dengan topik sebagai berikut : Kelompok 1 : i. Bagaimana Pengelolaan Keuangan BLM ii. Bagaimana Pengelolaan Keuangan PPMK iii. Bagaimana Pengelolaan Keuangan GFDRR Kelompok 2 : i. Bagaimana Pengelolaan Keuangan PLPBK ii. Bagaimana Pengelolaan Keuangan Fixed Cost 5) Setelah selesai, berikan kesempatan kepada kelompok untuk presentasi, kemudian berilah kesempatan kepada peserta untuk melakukan sharing pendapat 15

22 6) Pemandu mencatat point penting dan memberikan pertanyaan untuk menguatkan pemahaman peserta 7) Untuk memperkaya pemahaman peserta, pemandu akan melanjutkan dengan sesi simulasi (dibahas pada kegiatan 2) Praktek pengelolaan keuangan sekretariat 1. Pemandu mengingatkan kembali mengenai point point penting dalam pengelolaan pembukuan secretariat sebagaimana telah dibahas di kegiatan 1; 2. Untuk memampukan peserta, pemandu mengajak peserta untuk simulasi : Pengelolaan pembukuan BLM Pengelolaan pembukuan GFDRR Pengelolaan pembukuan PPMK Pengelolaan pembukuan PLPBK Pengelolaan pembukuan Fixed Cost 3. Praktek ini dilaksanakan secara bertahap dan pemandu memberikan waktu secukupnya kepada peserta untuk mengerjakan soalnya 4. Setelah selesai, pemandu mengajak peserta untuk mengecek sama sama hasilnya, sambil membahas apabila ditemukan ada yang masih belum mengerti atau masih salah; 5. Pemandu memberikan pencerahan dan simpulkan bersama hasilnya 16

23 SOAL PRAKTIK-PEMBUKUAN SEKRETARIAT Tanggal: Kejadian: 03 Nop 2009 : LKM membuka rekening Bank dengan saldo awal sebesar Rp ,-. Dana tersebut merupakan sumbangan dari pihak ke 3 (Bpk. Ihsan anggota LKM) 12 Nop 2009 : KPPN mentransfer dana PNPM BLM termin I sebesar Rp ,- ke rekening LKM. Dana tersebut akan digunakan untuk; (1) Alokasi Lingkungan Rp ,- (2) Alokasi Sosial Rp ,- (3) BOP Rp ,- 14 Nop 2009 : LKM menarik dana dari rekening Bank untuk keperluan BOP sebesar Rp ,- dan biaya transpot yang dikeluarkan ke Bank sebesar Rp15.000,- 15 Nop 2009 : Biaya konsumsi rapat anggota BKM bersama Pengawas dan UP-UP untuk persiapan pencairan BLM kepada KSM terkait sebesar Rp ,- 16 Nop 2009 KPPN mentransfer dana BLM kegiatan PLPBK termin I sebesar Rp sesuai dengan RAB Termin-1 dalam berkas pengajuan pencairan 18 Nop 2009 Pemindahbukuan dari rekening induk ke sub-rekening PLPBK 20 Nop 2009 : Pembelian ATK sebesar Rp ,- meja 1 unit sebesar Rp ,- dan 3 unit sebesar Rp ,- untuk keperluan operasional LKM 20 Nop 2009 Penerimaan transfer dari KPPN untuk dana pelatihan masyarakat senilai Rp ,- 25 Nop 2009 : LKM menarik dana dari rekening Bank sebesar Rp ,- dan ada pengeluaran untuk: 1. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Maju Bersama termin 1 (30%) sebesar Rp ,- 2. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Gotong Royong termin 1 (30%) sebesar Rp ,- 3. Pencairan kegiatan Lingkungan KSM Peduli termin 1 (30%) sebesar Rp ,- 4. Pencairan kegiatan Sosial KSM Mawar di RW II: Rp ,- 30 Nop 2009 : Pencairan kegiatan sosialisasi awal tingkat keluarahan kepada KSM- BERSUARA senilai Rp ,- (sesuai dengan RAB kegiatan soswal tahap-1 sebesar Rp ,-) 17

24 Modul 4 Topik : Pengelolaan Keuangan UPK 1. Peserta memahami tentang proses pencatatan keuangan dan pelaporan UPK 2. Peserta mampu melakukan pencatatan keuangan dan pelaporan UPK Kegiatan 1 : Curah pendapat dan penjelasan pengelolaan keuangan dan pelaporan UPK Kegiatan 2 : Praktek pecatatan dan pelaporan UPK 3 Jpl (135 menit) Petunjuk teknis pengelolaan keuangan UPK Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar In focus Bahan bacaan Lembar kerja 18

25 Curah pendapat dan penjelasan tentang pencatatan keuangan dan pelaporan UPK 1. Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan bahwa kita akan memulai tema Pengelolaan Keuangan UPK. Kemudian uraikan yang ingin dicapai pada sesi ini adalah... Peserta memahami tentang proses pencatatan keuangan dan pelaporan UPK Peserta mampu melakukan pencatatan keuangan dan pelaporan UPK 2. Lakukan curah pendapat tentang pencatatan keuangan dan pelaporan UPK : Apakah peran dan fungsi UPK di LKM? Pencatatan Apa saja yang ada dan selalu dilakukan oleh UPK? Apa saja yang harus dilaporkan oleh UPK? Kepada siapa UPK berkewajiban melaporkan keuangannya? Praktek pencatatan pembukuan UPK 1. Sesuai dengan apa yang telah dibahas di kegiatan 1 tentang hal hal apa saja yang penjadi tanggung jawab UPK untuk melakukan proses pencatatan, maka pada kesempatan ini pemandu mengajak peserta untuk praktek 2. Pemandu mempersiapkan LK mengenai pembukuan UPK yang kemudian diberikan kepada peserta untuk dikerjakan 3. Pemandu memberikan waktu yang cukup kepada peserta untuk mengerjakan, apabila sudah selesai kemudian pemandu mengajak kepada peserta untuk membahas hasilnya secara bersama sama sampai tuntas 4. Berikanlah peserta untuk curah pendapat apabila ada yang belum paham 5. Pemandu memberikan pencerahan 19

26 SOAL PRAKTIK-PEMBUKUAN UPK Tanggal Kejadian 20 Des 2009 a. Memperoleh Transfer dana dari BKM (Koord. Ibu Intan) Rp ,- b. Menerima simpanan dana tanggung renteng Rp dari KSM Mawar, KSMM Melati, dan KSM Matahari c. Setor tunai ke Bank, rekening milik UPK Rp d. Menggulirkan pinjaman kepada 3 KSM: - KSM Mawar (Ketua Ibu Mawar) Rp. 10 juta, jangka waktu 5 bulan bunga 2% per bulan - KSM Melati (Ketua Ibu Melati) Rp. 12 juta jangka waktu 6 bulan bunga 2% per bulan - KSM Matahari (Ketua Ibu. Matahari) Rp. 12 juta jangka waktu 6 bulan bunga 2% per bulan 20 Januari 2010 a. Pembelian ATK bulan Januari Rp b. Terima angsuran KSM Mawar, Rp Pokok Rp bunga Rp Januari 2010 a. Terima angsuran KSM Melati, Rp Pokok Rp bunga Rp Januari 2010 a. Terima angsuran KSM Matahari, Rp Pokok Rp bunga Rp Januari 2010 a. Pembayaran Gaji Pembuku bulan Januari Rp b. Pembayaran Gaji Kasir bulan Januari Rp c. Pembayaran Gaji Manajer UPK Bulan Januari Rp

27 Modul 5 Topik : Pelaporan dan Pengendalian Data BPKP, Aide Memoire, dan Uji Akurasi 1. Peserta memahami laporan data MK 2. Peserta memahami pengendalian data MK Kegiatan 1 : Curah pendapat dan penjelasan mengenai pelaporan dan pengendalian data yang berkaitan dengan data manual, Temuan BPKP, Inspektorat Daerah, Temuan Misi WB dan KMP Kegiatan 2 : Studi Kasus 3 Jpl (135 menit) Data manual Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar In focus Bahan bacaan Lembar kerja 21

28 Curah pendapat dan penjelasan pelaporan dan pengendalian pemanfaatan data yang berkaitan dengan data manual, Temuan BPKP, Inspektorat, dan Temuan Misi (AM WB, dan KMP) 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan bahwa kita akan memulai tema Pelaporan dan Pengendalian Data MK Kemudian uraikan yang ingin dicapai pada sesi ini adalah Peserta memahami laporan data MK 2. Peserta memahami pengendalian data MK Studi Kasus : 1. Jelaskan kepada peserta bahwa kita masih pada modul Pelaporan dan pengendalian data. Pada sesi studi kasus ini diharapkan ; Peserta mampu melakukan analisa terhadap kasus dan menjadi bahan refleksi perbaikan ke depan 2. Pemandu mengajak peserta untuk membentuk menjadi 4 kelompok Berikan soal cerita kasus kemudian dibahas Uji Akurasi Pengukuran Kinerja Sekretariat vs Uji Akurasi UPK Sekretariat : Apa yang dilakukan oleh fasilitator untuk memastikan data yang dilaporkan benar? dan Apa yang dilakukan oleh Askot untuk memastikan data yang dilaporkan benar? dan jika terjadi data yang tidak akurat, apa tindakan yang akan dilakukan? Pengukuran Kinerja UPK vs Uji Akurasi PK UPK : Apa yang dilakukan oleh fasilitator untuk memastikan data yang dilaporkan benar? dan Apa yang dilakukan oleh Askot untuk memastikan data yang dilaporkan benar? dan jika terjadi data yang tidak akurat, apa tindakan yang akan dilakukan? 22

29 a. Metode pemilihan lokasi dampingan yang akan dikunjungi (Teknik Sampling) Mengapa dipilih satu kelurahan sebagai sampling?, bagaimana cara pemilihannya? b. Jumlah Kewajiban Kunjungan vs Realisasi Kunjungan (tidak sesuai dengan idealnya) kenapa hal ini bisa terjadi? Tindaklanjut Temuan Aide Memoar (Misi WB, dan KMP) a. Pengendalian proses PM lemah b. Penerima manfaat bukan PS-2 c. Pengendalian Kelengkapan Dokumen (Bukti Pembukuan dan Bukti proses PM) Pertanyaannya : tindaklanjut apa yang akan dilakukan dan perbaikan apa yang akan dilakukan di lapangan? Tindaklanjut Temuan BPKP Bagaimana Mekanisme tindaklanjut temuan? Pengendalian tindaklanjut temuan terkait dengan kebutuhan supporting Sub Tim lain? Tindaklanjut Temuan ITDA Proses PM tidak berhasil menangkap kebutuhan masyarakat (misalnya Review PS-2 tidak berhasil mencatat seluruh masyarakat miskin. Sedangkan di data KSM peminjam tercatat sebagai warga miskin (Non PS-2) tindakan apa yang harus dlakukan Pengendalian Dokumen PM dan Pembukuan terkait dengan kelengkapan dan kecukupan (tidak ada / lengkap) tindakan apa yang harus dilakukan 2) Lakukan tanya jawab dengan peserta, bahaslah kasus per kasus dan apa point point yang harus menjadi cerminan bersama perbaikan ke depan 3) Simpulkan bersama hasilnya, berilah pencerahan 23

30 Modul 6 : Kinerja Pembukuan Sekretariat & UPK dan Pinjaman Bergulir Topik 1 : Review Pelaksanaan Pengukuran Kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK 1. Peserta mendapatkan informasi lapang terhadap kelebihan dan kekurangan pelaksanaan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK. 2. Peserta memahami persoalan dalam penyiapan, proses dan pembahasan hasil pengukuran kinerja sekretariat dan UPK. 3. Peserta mendapatkan gambaran alternative penyelesaian permasalahan lapang Kegiatan 1: Curah Pendapat, Pengukuran Kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK Kegiatan 2: Diskusi Kelompok 2 Jpl ( 90 ) Bahan Bacaan: 1. Petunjuk teknis pengukuran kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK 2. Petunjuk teknis pengelolaan keuangan LKM dan UPK 3. Manual aplikasi SIM MK 24

31 Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar In focus Lembar kerja 25

32 Curah Pendapat, Review Pengukuran Kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan review pelaksanaan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat & UPK. Jelaskan tujuan dan alokasi waktu yang disediakan. Pemandu memulai bertanya/brainstorming kepada peserta tentang cerita lapang terhadap pengalaman memfasilitasi/melakukan verifikasi terhadap pengukuran kinerja, misalnya dengan pertanyaan kunci : 1. Apa yang anda ketahui tentang pengukuran kinerja sekretariat dan UPK? 2. Kendala-kendala apa yang dirasakan saat melakukan, memfasilitasi atau melakukan verifikasi? 3. Apa yang terjadi, sehingga setiap supervise WB maupun yang lainnya menemukan ketidak sesuaian pengukuran kinerja yang ada di BKM dengan yang ada di SIM? 4. Untuk perbaikan kedepan apa bisa dilakukan oleh KMP, KMW, Korkot, tim faskel dan BKM? Pemandu memberikan penekanan-penekanan terhadap isu yang disampaikan peserta dengan menuliskan secara jelas di kertas palano. Selanjutnya isu-siu tersebut menjadi input bagi peserta dalam diskusi kelompok, harapannya dalam diskusi tersebut dapat menemukan lebih dalam kelebihan dan kekurangan dari proses dan hasil dari pengukuran kinerja secretariat dan UPK Diskusi Kelompok Pemandu menyampaikan kepada peserta bahwa di kegiatan 2 yaitu diskusi kelompok tidak bisa terpisahkan dengan kegiatan 1. Pemandu menyampaikan juga, bahwa melalui diskusi kelompok diharapkan : 1. Peserta dapat lebih detail mahami persoalan dalam pengukuran kinerja sekretariat dan UPK 2. Peserta dapat membadingkan yang seharusnya dan yang terjadi saat 26

33 pengukuran kinerja 3. Peserta mendapatkan gambaran alternative penyelesaian permasalahan Pemandu membagi kelompok diskusi menjadi 4 kelompok, pembagian kelompok diskusi mempertimbangkan perbedaan wilayah dampingan agar dapat melakukan refleksi terhadap fasilitasi masing-masing. Pembagian tema diskusinya adalah : 1. Kelompok 1 : Pengukuran kinerja sekretariat 2. Kelompok 2 : Pengukuran kinerja UPK 3. Kelompok 3 : Pembahasan hasil pengukuran kinerja 4. Kelompok 4 : pelaporan data/upload sim MK Gunakan LK 1, Pemandu menyampaikan tugas dalam diskusi kelompok, yaitu dengan membandingkan pengukuran kinerja yang seharusnya (sesuai prosedur) dengan yang terjadi dilapang. Masing masing kelompok akan mendiskusikan tema diskusi selama 30 dan melakukan presentasi hasil diskusi kelompok dan tanya jawab. Pemandu melakukan simpulan terhadap isu dan rekomendasi hasil diskusi. Pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK merupakan bagian terpenting dalam menjamin kualitas pembukuan yang baik. terdiri dari 3 Aspek penilaian yaitu : aspek kebijakan keuangan, aspek implementasi system akuntansi dan aspek pelaporan dan terdiri dari 3 kategori hasil pengukuran kinerja yaitu : Sangat Baik, Memadai dan Tidak Memadai 27

34 LK-1 : Lembar Kerja diskusi kelompok pengukuran kinerja pembukuan Kelompok Tema :. :. No dst Aspek/ Kegiatan yang seharusnya yang terjadi Rencana Tindak/Rekomendasi Penanggungjawab Catatan : Masing masing kelompok dapat menggunakan lembar kerja ini dengan menyalinnya di kertas plano. 28

35 Topik 2 : Memahami Pengukuran Kinerja Pembukuan 1. Peserta memahami tujuan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK. 2. Peserta memahami tahapan pelaksanaan pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK 3. Peserta memahami dan mampu melakukan pengisian format-format yang dipakai dalam pengukuran kinerja pembukuan secretariat dan UPK 4. Peserta mampu melakukan fasilitasi dan pengendalian tindak lanjut hasil pengukuran kinerja secretariat dan UPK Kegiatan 1: Memahami proses pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK Kegiatan 2: Praktek pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK 2 Jpl ( 90 ) Bahan Bacaan: 1. Petunjuk teknis pengukuran kinerja Sekretariat dan UPK 2. Petunjuk teknis pengelolaan keuangan LKM dan UPK 3. Manual aplikasi SIM MK 29

36 Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar In focus Bahan bacaan Lembar kerja 30

37 Memahami proses pengukuran kinerja pembukuan Sekretariat dan UPK Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai topik 2 : Memahami Pengukuran Kinerja Pembukuan Sekretariat dan UPK. Jelaskan tujuan dari modul tersebut dan alokasi waktu yang disediakan. Pemandu memberikan penekanan kembali terhadap hasil curah pendapat dan hasil diskusi kelompok di topik 1 kepada peserta. Tayangkan MB-1 untuk menjelaskan dan memberikan pemahaman yang utuh kepada peserta; Lakukan tanya jawab dengan peserta Pemandu memastikan bahwa peserta telah memahami : 1. Tujuan pengukuran kinerja pembukuan secretariat dan UPK 2. Tahapan Pengukuran kinerja pembukuan secretariat dan UPK 3. Format-format yang digunakan 4. Aspek dan kategori pengukuran kinerja secretariat dan UPK 31

38 Praktek pengukuran kinerja pembukuan Sekretariat dan UPK Jika peserta sudah dipastikan memahami pengukuran kinerja pembukuan sekretariat dan UPK, maka berikutnya adalah peserta akan melakukan praktek pengukuran kinerja; Sampaikan kepada peserta bahwa tujuan dari praktek ini adalah agar peserta bisa merasakan dan mengalami langsung proses pengukuran kinerja; Dalam praktek, kelompok akan terbagi menjadi 4 kelompok dengan mempertimbangan anggota kelompok dari wilayah dampingan yang berbeda agar bisa melakukan refleksi masing-masing; Praktek dilakukan dengan berkunjung ke kelurahan/bkm terdekat dengan tempat pelatihan atau dilakukan dengan studi dokumen di kelas dengan meminjam pembukuan/dokumen LKM; Masing-masing kelompok melakukan pengukuran kinerja di kelurahan/bkm yang berbeda; Jika studi dokumen di kelas yang dipilih, maka peserta hendaknya bisa menjamin dokumen/pembukuan yang dipinjam/digunakan praktek tetap dengan kondisi yang baik, terjaga kerapihannya dan kerahasiaan data. Lingkup praktek adalah : 1. Dengan menggunakan LK-2 dan LK-3, peserta melakukan pengukuran kinerja pembukuan. 2. Setelah LK-2 & LK-3 terisi maka peserta berbagi peran dlm pengisian LK-4 & LK-5 3. Bisa juga dilakukan, setelah LK-2 dan LK-3 selesai dibuat maka melakukan pengisian LK-6 sebagai bahan up-load data melalui SIM MK 4. Setelah peserta merasakan dan mengalami proses pengukuran kinerja maka masingmasing kelompok menyampaikan pendapatnya atas hal yang telah dilakukan dan memberikan rekomendasi jika diperlukan. Pemandu menegaskan kembali kepada peserta : 1. Apakah saat ini peserta mampu melakukan pengukuran kinerja pembukuan?? 2. Apakah peserta mampu melakukan fasilitasi pembahasan dan tindak lanjut pengukuran kinerja? 3. Apakah peserta mampu melakukan pengisian di template SIM MK?? Pemandu melakukan simpulan terhadap topik memahami pengukuran kinerja pembukuan. Jika masih ada yang belum memahaminya maka lakukan pencerahan. 32

39 LK-2 : INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT LKM/BKM Bulan :... Nama LKM/BKM :... Kecamatan :... Kelurahan :... Kota/Kab. :... No. Aspek Pengukuran Nilai/ Catatan KEBIJAKAN KEUANGAN 1. Semua kebijakan disusun BKM berdasarkan AD/ART 2. BKM Menyusun dan menetapkan RAPB tahunan 3. Semua penerimaan dan pengeluaran keuangan diketahui oleh BKM SISTEM AKUNTANSI 4. Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dan diarsipkan sesuai tanggal transaksi. 5. Laporan disajikan sebelum tanggal 5 bulan berikutnya 6. Rekening bank menggunakan nama lembaga bukan nama probadi 7. Rekening bank ditandatangani 3 orang anggota BKM 8. Dana operasional tunai tidak lebih dari Rp ,- 9. Saldo buku bank sama dengan saldo rekening bank 10. Saldo buku kas sama dengan jumlah dana tunai PELAPORAN DAN MONITORING 11. Laporan bulanan dipasang di papan informasi di lima tempat stategis selambat-lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya Total Skor Kategori Kinerja Sangat Baik /Memadai /Tidak Memadai* Koordinator LKM/BKM... Mengetahui, Senior Fasilitator..., Fasilitator Ekonomi (...) (...) (...) 33

40 INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN UPK Bulan :... Nama LKM/BKM :... Kecamatan :... Kelurahan :... Kota/Kab. :... No. Aspek Pengukuran Nilai/ Catatan KEBIJAKAN KEUANGAN 12 Skema pinjaman bergulir sesuai dengan PetunjukTeknis Pinjaman Bergulir. 13 Prosedur pemberian pinjaman bergulir sesuai dengan SOP. SISTEM AKUNTANSI 14 Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dan diarsipkan sesuai tanggal transaksi. 15 Rekening bank menggunakan nama lembaga bkn nama pribadi. 16 Rekening bank ditandatangani 3 orang yang terdiri dari 2 orang ang. BKM & 1 org manajer UPK. 17 Dana operasional tunai tidak lebih dari Rp ,- 18 Saldo buku bank sama dengan saldo rekening bank 18 Saldo buku kas sama dengan jumlah dana tunai PELAPORAN DAN MONITORING 19 Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dan diarsipkan sesuai tanggal transaksi. KINERJA RLF 20 LAR XX Otomatis dari SIM MK 21 PAR XX Otomatis dari SIM MK Total Skor Kategori Kinerja TANPA PAR Sangat Baik /Memadai /Tidak Memadai* Kategori Kinerja DENGAN PAR Sangat Baik /Memadai /Tidak Memadai* Koordinator LKM/BKM... (...) Mengetahui, Senior Fasilitator (...)..., Fasilitator Ekonomi (...) 34

41 LK-4 : BERITA ACARA... Kelurahan :... Kecamatan:... Kota/Kab :... OC/OSP :... Pada hari... tanggal...bulan...tahun...telah dilakukan pembahasan...di kelurahan...yang dihadiri sejumlah...orang. Dari pembahasan tersebut telah disepakati beberapa langkah tindak lanjut sebagai berikut: Target selesai Penanggungjawab dst. Daftar hadir dan dokumen pendukung lainnya dilampirkan bersama Berita Acara/Notulensi ini. Demikian Berita Acara/Notulensi ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana harusnya...., (...) (...) (...) UP...-BKM-... Sekretariat BKM BKM-... (...) (...) (...) Fasilitator Tokoh Masyarakat Pengawas 35

42 NOTULENSI RAPAT... Kelurahan :... Kecamatan:... Kota/Kab :... OC/OSP :... Pemaparan oleh :...(bahan paparan terlampir) Peserta hadir :...(terlampir) Item Agenda Diskusi Tindakan/Rencana Kerja/Tindak lanjut Dokumen pendukung lainnya dilampirkan bersama Notulensi Rapat ini. Demikian Notulensi Rapat ini dibuat, untuk ditindaklanjuti sebagaimana hasil diskusi....,..., (...) Notula 36

43 LK-6 : Template Aplikasi SIM MK No Description Lvl Value keterangan 1 Semua kebijakan disusun BKM berdasarkan AD/ART sekr 2 BKM menyusun dan menerapkan RAPB tahunan sekr Semua penerimaan dan pengeluaran keuangan diketahui 3 oleh BKM sekr 4 Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dan diarsipkan sesuai tanggal transaksi sekr 5 Pencatatan dilakukan tepat waktu dan laporan disajikan sebelum tanggal 5 bulan berikutnya sekr 6 Rekening bank menggunakan nama lembaga bukan nama pribadi sekr 7 Rekening bank ditandatangani 3 orang anggota BKM sekr 8 Dana operasional tunai tidak lebih dari Rp ,- sekr 9 Saldo buku bank sama dengan saldo rekening bank sekr 10 Saldo buku kas sama dengan jumlah dana tunai sekr 11 Laporan bulanan dipasang di papan informasi di lima tempat strategis selambat-lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya sekr 12 Skema pinjaman bergulir sesuai dengan SOP upk 13 Prosedur pemberian pinjaman bergulir sesuai dengan SOP upk 14 Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dan diarsipkan sesuai tanggal transaksi upk 15 Rekening bank menggunakan nama lembaga bukan nama pribadi upk 16 Rekening bank ditandatangani 3 orang yang terdiri dari dua orang anggota BKM dan satu orang manager UPK upk 17 Dana operasional tunai tidak lebih dari Rp ,- upk 18 Saldo buku bank sama dengan saldo rekening bank upk 19 Saldo buku kas sama dengan jumlah dana tunai upk 20 Laporan bulanan dipasang di papan informasi di lima tempat strategis selambat-lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya upk 21 LAR upk xxx 22 PAR upm xxx 37

44 Topik 3 : Pelaporan Hasil Pengukuan Kinerja Pembukuan melalui SIM MK 3. Peserta memahami dan mampu melakukan pelaporan hasil pengukuran kinerja melalui 4. Peserta menyadari bahwa pelaporan melalui SIM MK dapat memberikan informasi secara lengkap, cepat dan akurat sehingga dapat diakses oleh Korkot, KMW dan KMP serta stakeholder lainnya sesuai dengan wilayah kerja pengendalian masingmasing. Kegiatan 1: Pengantar materi Kegiatan 2: Memahami pelaporan hasil pengukuran kinerja melalui SIM MK 1 Jpl ( 45 ) Bahan Bacaan: 1. Petunjuk teknis pengukuran kinerja Sekretariat dan UPK 2. Manual aplikasi SIM MK 38

45 Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar In focus Template SIM MK pengukuran kinerja 39

46 Pengantar Materi Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kepada peserta bahwa kita akan memulai topik 3 yaitu Pelaporan hasil pengukuran kinerja pembukuan melalui SIM MK (up-load). Sampaikan kepada peserta bahwa, pada topik sebelumnya telah dibahas melalui diskusi kelompok tentang yang terjadi dan yang seharusnya dalam pelaporan data pembukuan melalui SIM MK; Berikan penekanan-penekanan atas isyu yang didapakan dari hasil iskusi tersebut. Memahami Pelaporan Hasil Pengukuran Kinerja Pembukuan Melalui SIM MK Sampaikan kepada peserta bahwa data yang diakui dan dijadikan sumber data analisis oleh stakeholder PNPM Perkotaan adalah data SIM; Dalam PAD tercantum bahwa minimal 90% kelurahan telah dilaporkan melalui SIM secara benar dan berkelanjutan; Data pengukuran kinerja pembukuan juga menjadi penting, karena itu semuanya sepakat untuk pelaporannya melalui aplikasi SIM MK, tujuannya adalah : 1. Sebagai alat pengendalian dalam membuat kebijakan bagi Pemerintah (PMU dan SNVT), konsultan (KMP dan KMW), bank dunia (WB) juga sebagai sebagai alat informasi bagi masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan. 2. Informasi yang tersaji dapat tersampaikan secara lengkap, cepat dan akurat khususnya kinerja pengelolaan keuangan Up-load data akan bisa dilakukan Setelah template pengukuran kinerja pembukuan selesai dibuat oleh tim fasilitator ekonomi, sebelum melakukan upload data dilakukan askot MK terlebih dahulu akan melakukan verifikasi data; 40

47 Pelaksanaan upload data dilaksanakan sebelum tanggal 20 setiap bulannya; Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka sebaiknya menggunakan aplikasi mozila dalam connecting melalui internet. Dengan menggunakan MB-2, pemandu memjelaskan kepada peserta proses up-load data pengukuran kinerja pembukuan Pemandu memastikan peserta sudah memahami dan mampu melakukan pelaporan melalui SIM MK. 41

48 Topik 4 : Kinerja Pinjaman Dana Bergulir (Analisis Laporan Keuangan) 1). Peserta memahami pengertian laporan keuangan 2). Peserta memahami jenis-jenis laporan keuangan 3). Peserta memahami tujuan analisis laporan keuangan 4). Peserta mampu melakukan tehnis dan metoda dalam analisis laporan keuangan Kegiatan 1 : Pengetahuan penting dalam analisa laporan keuangan Kegiatan 2 : Tehnis dan metode menganalisa laporan keuangan Kegiatan 3 : Tehnis menganalisa perkembangan/pertumbuhan laporan keuangan 3 Jpl ( 135 ) Kertas Plano Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar 42

49 Curah Pendapat tentang Analisis Laporan Keuangan dan Tehnik Menganalisis Laporan Keuangan 1. Beri salam dan jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mulai membahas Modul Analisis Laporan Keuangan UPK, yang terdiri dari : 2. Pemandu mengajak peserta untuk melakukan brainstorming mengenai Pengertian, Prinsip-prinsip, Jenis-jenis dan Tujuan menganalisis Laporan Keuangan dengan menggunakan Media Bantu yang telah disediakan. Bagikan media bantu yang sudah diphoto copy kepada peserta. 3. Setelah dirasakan cukup, maka pemandu memberikan pencerahan dan dilanjutkan ke kegiatan 2 PENGETAHUAN PENTING DALAM ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Menganalisa laporan keuangan berarti menggali lebih banyak informasi yang terkandung dalam suatu laporan keuangan. Sebagaimana diketahui Laporan Keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas usaha. Jika informasi ini disajikan dengan benar, maka informasi tersebut sangat berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang perkembangan yang dilaporkan tersebut. Untuk melakukan analisa laporan keuangan, maka diperlukan pengusaan terhadap : 1). Pengertian laporan keuangan dan proses akuntansi. 2). Tujuan, jenis-jenis dan pengguna laporan keuangan. 3). Tehnik dan metode analisa laporan keuangan. a) Pengertian Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Bagi pihak analisis laporan keuangan merupakan alat penting dalam menjalankan dan melaksanakan fungsinya dalam melakukan analisa laporan keuangan guna menggali informasi yang terkandung di dalam laporan. 43

50 2. Sistim Akuntansi Tahap prosedur akuntansi dapat dilihat sebagai berikut : Transaksi : Merupakan kejadian yang mengubah posisi keuangan (aset, utang dan modal) dan hasil usaha (penghasilan dan biaya) yang dicatat dalam proses akuntansi. Buku Harian Jurnal : Merupakan kegiatan penggolongan transaksi yang mempengaruhi perkiraan debet atau kredit yang merupakan kegiatan awal dalam proses akuntansi. Buku Besar : Merupakan tempat menampung seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan melalui jurnal. Jadi jurnal dimasukkan sesuai kelasnya kedalam buku besar dengan cara memindahbukukan semua jurnal (posting) ke Buku Besar tadi. b) Tujuan Analisis Laporan Keuangan Secara umum Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai tentang posisi keuangan dan hasil operasi selama periode tertentu agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomis, informasi ini dihasilkan dari sistim akuntansi. Tujuan analisa laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut : 1). Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang terdapat dari laporan keuangan biasanya. 2). Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit). 3). Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. 4). Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang serta memperkirakan kondisi keuangan dimasa yang akan datang. 5). Dapat melihat komposisi struktur keuangan dan arus dana. 6). Dapat membandingkan situasi usaha dengan periode sebelumnya atau dengan standart normal/ideal. c) Jenis-jenis Laporan Keuangan Sistim atau proses akuntansi tadi akan menghasilkan laporan keungan yang terdiri dari : 1). Neraca yang menggambarkan posisi keuangan usaha pada suatu tanggal tertentu yang berisi posisi harta, hutang dan modal. 2). Perhitungan Laba/Rugi, menggambarkan aktivitas atau kegiatan usaha selama periode tertentu ( 1 bulan, 1 triwulan, 1 smeter atau 1 tahun) yang terdiri dari pos pendapatan dan biaya 3). Ikhtisar perubahan modal, adalah laporan yang menggambarkan terjadinya perubahan modal dalam kuru waktu tertentu yang tidak bisa dijelaskan dalam neraca dan Laba/Rugi, misalnya adanya penambahan modal hibah dsb. Khusus UPK Laporan Keuangan sangat sederhana hanya terdiri dari Neraca dan Laba/Rugi, sedangkan laporan lainnya yang disampaikan setiap Bulan dari UPK ke Faskel, Askot sampai ke KMP dan bisa diakses publik di website adalah Laporan 44

51 Pinjaman Bergulir sebagai bahan analisis dan pengendalian berbagai pihak yang isinya terdiri dari Pos-Pos Neraca, Laba/Rugi penjelasan mengenai Pinjaman (Realisasi/perguliran, kolektibilitas pinjaman, Tunggakan, Peminjam Lancar, Peminjam menunggak, Peminjam KK miskin, Peminjam perempuan dan indikator kepentingan berbagai pihak seperti kinerja pinjaman bergulir seperti : LAR, PAR, CCr dan ROI). d) Pengguna Laporan Keuangan Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penggunaan laporan keuangan : 1). Pemilik perusahaan, berguna untuk menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen, menilai posisi keuangan dan pertumbuhannya dan sebagai dasar untuk mempertimbangkan dalam menambah atau mengurangi investasi. 2). Manajemen, berguna untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan terhadap pemilik, mengukur tingkat keuntungan, mengukur tingkat effisiensi dari setiap operasi usaha dan untuk menilai hasil kerja individu yang diberi tugas dan tanggung jawab. 3). Kreditur, berguna untuk menilai kondisi keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang, menilai kualitas kredit/investasi dan menilai sejauh mana perjanjian kredit yang sudah disepakati. 4). Pemerintah, berguna untuk dasar dalam penetapan-penetapan kebijakan baru, menilai kepatuhan terhadap aturan yang ditetapkan. 5). Analis dan Akademis, berguna untuk sumber informasi yang bermanfaat dan ilmu pengetahuan. e) Tehnik dan metode dalam analisis laporan keuangan Metoda analisis adalah cara yang dilakukan dalam menganalisis laporan keuangan suatu lembaga, terdiri dari : 1). Analisis Komparatif, yaitu : membandingkan masing-masing pos/sub total/total baik secara absolut maupun secara relatif (prosentis), dalam satu atau beberapa priode laporan. Analisa komparatif dibedakan pada 2 hal, yaitu : Analisis Horisontal : membandingkan masing-masing pos yang sama dalam suatu periode dengan priode sebelumnya, sehingga diketahui perkembangan masing-masing pos. Analisis Vertikal : membandingkan masing-masing pos dengan pos/sub total/total dalam suatu periode laporan, sehingga diketahui perkembangan masingmasing pos. Analisis Horisontal dan Vertikal : membandingkan perkembangan masingmasing pos yang sama dalam suatu periode dengan priode sebelumnya dan sekaligus untuk mengetahui perkembangan masing-masing pos. 2). Analisis Environment (Lingkungan), yaitu : membandingkan pos-pos antar suatu lembaga dengan lembaga lainnya, sehingga mengetahui perkembangan lembaga tersebut di wilayah yang sama. 3). Analisis Variansi, yaitu : membandingkan antara pencapaian realisasi dengan anggaran yang telah ditetapkan (RAB) untuk suatu pos yang sama, dalam suatu periode laporan, sehingga diketahui seberapa jauh penyimpangan antara pencapaian 45

52 realisasi dibandingkan dengan anggaran yang telah ditetapkan dan kemungkinan penyebabnya. 4). Rasio Keuangan, yaitu : untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan timbal balik antara aktiva, pasiva dan hasil usaha suatu unit kerja, dalam analisa rasio dikelompokkan dalam 3 kelompok, yaitu : a. Rasio Produktivitas, dalam analisis ini akan dicari hubungan timbal balik antara pos-pos pendapatan dengan pos-pos yang ada dalam laporan Laba-Rugi maupun Neraca. Contoh : Jenis-jenis rasio produktivitas N Rasio Rumus Tujuan o 1 ROA (Return On Asset) Laba x 100% x 12/n Rata-2 Asset 2. ROI (Return of Investment) Laba Rugi Tahun Berjalan x 100% (Total Modal + Laba Tahun Lalu) 3 Profit Margin Laba x 100% Total Pendapatan 4 Produktivitas Assets Total Pendapatan x 100% x 12/n Rata-2 Asset 5 Laba Bersih terhadap Modal Laba Bersih x 100% Total Modal 6 Produktivitas Pinjaman Pendapatan Pinjaman x 100% x 12/n Rata-Rata saldo Pinjaman Untuk mengukur kemampuan mengelola asset dalam mendapatkan Laba, semakin tinggi semakin efektif Untuk mengetahu/mengukur tingkat pengembalian modal (investasi), semakin tinggi semakin efektif Untuk mengukur kemampuan menghasilkan Laba dari operasi usaha yang murni, semakin tinggi semakin efektif Untuk mengukur kemampuan aset meraih pendapatan, semakin tinggi semakin efektif Untuk mengukur seberapa besar modal dalam menghasilkan laba Untuk mengukur seberapa besar tingkat pendapatan pinjaman, semakin besar pendapatan pinjaman semakin efektif Catatan : Cara mencari Rata2 Asset, Pinjaman dsb misal : Rata2 Asset bln Maret = (asset bln Januari + asset bln Februari + asset bln Maret ) : 3 dan seterusnya apabila 1 tahun (Januari s/d Desember dibagi 12) b. Rasio Efisiensi, dalam analisis laporan Laba-Rugi maupun Neraca. 46

53 Contoh : Jenis-jenis rasio efisiensi No Rasio Rumus Tujuan 1 CCR (Cost Coverage Ratio) 2 Total Biaya terhadap Rata-2 Asset Total Pendapatan x 100% Total Biaya Total Biaya x 100% x 12/n Rata-2 Asset Menggambarkan besar persentase biaya agar dapat melakukan effisiensi (penghematan) Menggambarkan besarnya biaya yang dikeluarkan dalam mengelola aset, semakin kecil semakin efisien c. Rasio Keuangan Lainnya, dalam analisis ini akan dicari hubungan timbal balik antara pos-pos yang ada dalam laporan Neraca. Tujuannya untuk mengetahui likuiditas keuangan dan peran serta suatu pos terhadap jumlah totalnya. Contoh : Jenis-jenis rasio keuangan lainnya No Rasio Rumus Tujuan 1 Cash Rasio Kas + Bank x 100% Hutang Lancar Untuk mengetahui kemampuan dana tunai untuk memenuhi hutang (kewajiban), semakin tinggi semakin baik (batas 100%) Terlalu tingginya cash ratio menggambarkan adanya idle money, yakni : dana mengendap yang tidak menghasilkan sehingga akan berpengaruh para ratio lainnya seperti : Ratio ROA, CCr, dan ROI d. Rasio Lainnya, rasio berikut ini berkaitan koletibilitas dengan tujuan untuk menunjukkan berapa besar KSM yang menunggak beserta nilai pinjaman. Contoh : Jenis-jenis rasio lainnya No Rasio Rumus Tujuan 1 LAR (Loan at Risk) 2 PAR (Portofolio at Risk) Jml KSM yg Menunggak 3bln/kali angs x 100% Jml KSM Aktif Jml KSM yg mengandung tunggakan 3bln/kali angs x 100% Jml Saldo Pinjaman Menunjukkan berapa % peminjam/ksm yang menunggak Menunjukkan berapa % nilai pinjaman yang menunggak Dalam analisis tidak seluruh ratio harus dihitung, disesuaikan dengan kebutuhan dan khusus untuk UPK misalnya ROI, LAR, PAR, Ccr, Produktivitas pinjaman dan Cash ratio 1). Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang. 2). Beriah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 3). Lanjutkan ke kegiatan 2. 47

54 Tehnis analisis dan metode Laporan Keuangan, dengan urutan kegiatan : 1). Beri salam dan jelaskan kepada peserta bahwa kita akan melakukan kegiatan cara menganalisa laporan keuangan. 2). Beri peserta penjelasan mengenai cara membuat laporan Neraca, Laba-Rugi dan Kolektibiltas. Bagikan media bantu yang sudah di photo copy kepada peserta. Kemudian simulasi/latihan membuat laporan neraca keuangan dengan membagikan data dan blanko. 3). Lakukan pengamatan jalannya simulasi dengan meminta beberapa peserta untuk melakukan tugas pengamatan jalannya simulasi. 4). Kemudian meminta peserta untuk menyampaikan tanggapan atas hasil pengamatan jalannya simulasi. A. Tehnis dan metode analisis dalam Laporan Neraca Untuk melakukan analisis ini, berdasarkan laporan neraca keuangan yang dilaporkan secara periodik (bulanan), seperti contoh tabel di bawah ini : NERACA Per, 31 Maret 2011 Aktiva Pasiva Kas UPK Rp Hutang kepada pihak ke III Rp Bank UPK Rp Tabungan KSM Rp Pinjaman KSM Alokasi laba untuk Rp BKM/LKM Rp Cad. Risiko Pinjaman Rp Total Kewajiban Rp Pinjaman Lain Rp Modal pinjaman bergulir Rp Inventaris & Harta tetap Rp Modal PNPM Rp Akm penyust, Inv, Hrt Tetap Rp Modal dan sumber lain Rp 0 Pemupukan modal dari laba Rp Laba / Rugi tahun lalu Rp Laba / Rugi tahun berjalan Rp Total Modal Rp TOTAL KEKAYAAN Rp TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL Rp

55 Pada laporan neraca diatas dapat digambarkan analisa keuangan, sebagai berikut : 1. Cash Ratio, adalah : Rasio Kemampuan Menyediakan Dana (Cash) untuk memenuhi Kewajiban (Hutang) Jangka Pendek, dengan cara : Rumus = Kas + Bank x 100% ( ) x 100% Hutang Lancar ( ) x 100% % Kajian terhadap hasil perhitungan diatas adalah : Apabila Cash Rasio Tinggi ( 100% ), menggambarkan : 1). Adanya kemampuan dana tunai (cash) untuk memenuhi hutang jangka pendek yang sangat baik. 2). Adanya penimbunan dana tunai yang tidak produktif (idle money) di Kas dan Bank. Apabila Cash Rasio Rendah ( 100% ), menggambarkan : 1). Adanya ketidakmampuan dana tunai (cash) untuk memenuhi hutang jangka pendek. 2). Apabila kondisi ini terjadi secara terus menerus, maka seluruh aset/kekayaan digunakan untuk memenuhi kewajiban/hutang. Yang dimaksud Hutang Lancar (jangka pendek) adalah Hutang yang jangka pemenuhannya 1 tahun. 2. ROI (Return of Investment) yaitu : adalah kemampuan untuk menghasilkan laba dari modal yang digunakan untuk pinjaman bergulir. Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara laba yang diperoleh dibanding dengan modal yang digunakan untuk pinjaman bergulir, dengan cara : Rumus = Laba Rugi Tahun Berjalan x 100% (Total Modal + Laba Tahun Lalu) = x 100% ( ) = 2,65% Kajian terhadap hasil perhitungan diatas adalah : Apabila ROI Rendah ( 10% ), menggambarkan : Tingkat pengembalian modal semakin lama, maka perlu dilakukan : mengintensifkan penagihan tunggakan; mengevaluasi apakah jasa pinjaman terlalu rendah; mengevaluasi apakah biaya operasional UPK terlalu tinggi. Apabila ROI Tinggi ( 10% ), menggambarkan : tingkat pengembalian modal semakin cepat. 49

56 B. Tehnis analisis dan metode dalam Laporan Laba-Rugi Untuk melakukan analisis ini, berdasarkan Laporan Perhitungan Laba-Rugi yang dilaporkan secara periodik (bulanan), seperti contoh Perhitungan Laba-Rugi dibawah ini : PERHITUNGAN LABA - RUGI Periode : Januari sd Maret 2011 PENDAPATAN : Jasa Pinjaman Rp Pendapatan Lain dari Pinjaman Rp. 0 Bunga Tabungan di Bank Rp Pendapatan Lain non Operasional Rp BIAYA-BIAYA : Biaya Insentif Petugas LPK Rp Biaya Administratif Kantor Rp Biaya Transportasi dan Komunikasi Rp Biaya Rapat Rp Biaya Cadangan Resiko Pinjaman Rp. 0 Biaya Penyusutan Inventaris & Harta Tetap Rp. 0 Jumlah Pendapatan Rp Biaya Non operasional Rp Jumlah Biaya Rp Laba / Rugi Rp Pada laporan Laba-Rugi diatas dapat dilakukan analisa keuangan, sebagai berikut : CCR (Cost Coverage Ratio) yaitu : Rasio kemampuan untuk menutup biaya dari pendapatan yang diperolehnya. Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara seluruh pendapatan yang diperoleh dibanding dengan seluruh biaya, dengan cara : Rumus = Total Pendapatan Tunai x 100% Total Biaya Tunai (tidak termasuk biaya cadangan resiko pinjaman) = x 100% = 404,6% Kajian terhadap hasil perhitungan diatas adalah : Apabila CCR Tinggi (>125%), menggambarkan : pendapatan cukup untuk membiayai semua kegiatan operasional. 50

57 Apabila CCR Rendah ( 125%), menggambarkan : perlunya melakukan effisiensi biaya (pengeluaran) atau meningkatkan pendapatan (jasa pinjaman), agar dapat membiayai semua kegiatan operasional. Profit Margin, yaitu : Rasio untuk mengukur kemampuan menghasilkan Laba dari operasi usaha yang murni. Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara Laba Tahun Berjalan yang diperoleh dibanding dengan Total Pendapatan, dengan cara : Rumus = Laba Tahun Berjalan x 100% Total Pendapatan = x 100% = 75,2% Kajian terhadap hasil perhitungan diatas adalah : Apabila persentase Profit Margin Tinggi, menggambarkan : pendapatan cukup untuk membiayai semua kegiatan operasional. Apabila persentase Profit Margin Rendah, menggambarkan : perlunya melakukan effisiensi biaya (pengeluaran) atau meningkatkan pendapatan (jasa pinjaman), agar dapat membiayai semua kegiatan operasional. C. Tehnis analisis dan metode terhadap KSM/Peminjam Untuk melakukan analisis ini, perlu memiliki Buku Register Sisa Pinjaman (sesuai lampiran LU-04, Pedoman Teknis Pembukuan) yang tujuannya adalah didapatnya informasi tentang kondisi KSM/penerima pinjaman, seperti contoh dibawah ini : INFORMASI KSM PEMINJAM NILAI Jumlah KSM penerima pinjaman pertama bulan ini Jumlah KSM penerima pinjaman pertama s/d bulan lalu Jumlah KSM penerima pinjaman kedua dst bulan ini Jumlah KSM penerima pinjaman kedua dst s/d bulan lalu Jumlah KSM penerima pinjaman bulan ini ( ) Jumlah KSM penerima pinjaman s/d bulan lalu ( ) Jumlah KSM pinjaman menunggak < 3 bln/kali angsuran Jumlah KSM pinjaman menunggak 3 s/d 6 bln/kali angsuran Jumlah KSM pinjaman menunggak 6 s/d 9 bln/kali angsuran Jumlah KSM pinjaman menunggak > 9 bln/kali angsuran 5 Jumlah KSM Aktif (72100 sd 72190) Jumlah KSM pinjaman menunggak >= 1 bln/kali angsuran (72110) Jumlah KSM pinjaman menunggak >= 3 bln/kali angsuran (72110 sd 72190) 11 Pada informasi KSM diatas dapat dilakukan analisis, sebagai berikut : 51

58 LAR (Loan at Risk), yaitu : adalah indikator yang menunjukkan berapa % peminjam yang menunggak. Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara berapa KSM peminjam yang menunggak >= 3 bulan/kali angsuran dengan seluruh KSM peminjam yang masih memiliki saldo pinjaman, dengan cara : Rumus = Jumlah KSM pinjaman menunggak >= 3 bln/kali angsuran x 100% Jumlah KSM Aktif = 11 x 100% 94 = 11,7% Kajian terhadap hasil perhitungan diatas adalah : Apabila persentase LAR Tinggi (>10%), menggambarkan : tingginya KSM/kelompok yang menunggak 3 bulan, maka UPK/LKM perlu mengintensifkan penagihan tunggakan, sosialisasi, pembinaan dan penguatan kepada KSM. Apabila persentase LAR Rendah (<10%), menggambarkan : rendahnya KSM/kelompok yang menunggak 3 bulan, maka UPK/LKM perlu mempertahankan dengan melakukan pembinaan dan penguatan kepada KSM (baik KSM lama dan baru) D. Tehnis analisis dan metode dalam Kolektibilitas Untuk melakukan analisis ini, UPK perlu memiliki Buku Kolektibilitas (sesuai lampiran LU-03, Pedoman Teknis Pembukuan UPK) yang tujuannya adalah didapatnya informasi tentang kondisi pinjaman KSM, seperti contoh dibawah ini : INFORMASI PINJAMAN / KOLEKTIBILITAS NILAI Saldo Pinjaman lancar Saldo Pinjaman yang mengandung tunggakan < 3 bulan/kali angsuran Saldo Pinjaman yang mengandung Tunggakan 3 s/d 6 bln/kali angsuran Saldo Pinjam yang mengandung Tunggakan > 6 s/d 9 bln /kali angsuran Saldo Pinjaman yang mengandung Tunggakan > 9bln /kali angsuran 0 Jumlah Saldo Pinjaman ( ) Rata-rata Saldo Pinjaman Jumlah Saldo Pinjaman yg mengandung Tunggakan >=3 bulan/kali angsuran ( )

59 Pada informasi kolektibilitas diatas dapat dilakukan analisis, sebagai berikut : PAR (Portofolio at Risk), yaitu : adalah indikator yang menunjukkan berapa % pinjaman yang menunggak. Angka ini diperoleh dari hasil membandingkan antara berapa saldo pinjaman yang mengandung tunggakan >= 3 bulan/kali angsuran dibanding dengan jumlah saldo pinjaman, dengan cara : Rumus = Jumlah Saldo Pinjaman yg mengandung Tunggakan >= 3 bln/kali angsuran x 100% Jumlah Saldo Pinjaman = x 100% = 2,5% Kajian terhadap hasil perhitungan diatas adalah : Apabila persentase PAR Tinggi (>10%), menggambarkan : tingginya nilai pinjaman yang menunggak 3 bulan, maka perlu dilakukan pemetaan pinjaman bermasalah untuk penyelamatan pinjaman, seperti : cadangan resiko, tanggung renteng, 3R dan penghapusbukuan. Apabila persentase PAR Rendah (<10%), menggambarkan : rendahnya nilai pinjaman yang menunggak 3 bulan, maka perlu mempertahankan dan meningkatkan kondisi tersebut dengan melakukan pencairan pinjaman kepada KSM baru atau KSM lanjutan. 1). Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang. 2). Beriah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 3). Lanjutkan ke kegiatan 3. Teknis Menganalisis Perkembangan/Pertumbuhan Laporan Keuangan, dengan urutan kegiatan : 1). Beri salam dan jelaskan kepada peserta bahwa kita akan melakukan kegiatan cara menganalisis perkembangan/pertumbuhan laporan keuangan. 2). Beri peserta penjelasan mengenai cara membuat perkembangan laporan neraca keuangan. Bagikan media bantu yang sudah di photo copy kepada peserta. Kemudian simulasi/latihan membuat laporan neraca keuangan dengan membagikan data dan blanko. 3). Lakukan pengamatan jalannya simulasi dengan meminta beberapa peserta untuk melakukan tugas pengamatan jalannya simulasi. 4). Kemudian meminta peserta untuk menyampaikan tanggapan atas hasil pengamatan jalannya simulasi. 53

60 A. Teknis dan metode analisis perkembangan/pertumbuhan dalam Laporan Neraca Menganalisa perkembangan/pertumbuhan pada laporan Neraca hakekatnya adalah untuk mengetahui secara cermat tentang keadaan keuangan serta korelasinya dengan kegiatan operasionalnya yang telah dilaksanakan, yang hasilnya diharapkan akan membantu manajemen untuk menyusun rencana selanjutnya demi tercapainya sasaran. Dibawah ini contoh dalam melakukan analisa perkembangan/pertumbuhan pos-pos dalam Neraca : No Uraian Bulan/Tahun Pertumbuhan Maret 10 Maret 11 +/- % Komposisi % Maret 10 Maret 11 AKTIVA 1 Kas Bank Pinjaman KSM Cad. Risiko Pinjaman Pinjaman Lain Inventaris & Harta Tetap Akm penyust, Inv, Hrt Tetap TOTAL AKTIVA PASIVA 1 Hutang kepada pihak ke Tabungan KSM Alokasi laba untuk BKM/LKM 4 Modal pinjaman bergulir Modal PNPM Modal dan sumber lain Pemupukan modal dari laba 8 Laba / Rugi tahun lalu Laba / Rugi tahun berjalan TOTAL PASIVA Kajian terhadap analisa data Neraca adalah : 1). Secara total assets (Aktiva) menunjukkan adanya kenaikan pada bulan Maret 2011 sebanyak Rp ,- atau naik sebesar 61%, adapun kenaikan tersebut bersumber dari naiknya Pinjaman KSM sebanyak Rp ,- atau naik sebesar 60% dan Inventaris & Harta Tetap sebanyak Rp ,- atau naik sebesar 2.983%. Kenaikan selanjutnya pada Kas dan Bank dengan kenaikan sebanyak Rp ,- atau naik sebesar 8% dan Rp ,- atau naik sebesar 17%, ini menunjukkan dana kas tunai dapat memenuhi hutang jangka pendek. Sedangkan 54

61 untuk Pinjaman Bermasalah menunjukkan adanya perbaikan dengan menurunnya cadangan resiko pinjaman yaitu sebesar 69%. 2). Dari sisi Pasiva menunjukkan adanya kenaikan pada Modal PNPM sebanyak Rp ,- atau naik sebesar 48%, namun ada penurunan pada Alokasi laba untuk BKM/LKM sebanyak Rp ,- atau turun sebesar 82%, Pemupukan modal dari laba menurun sebanyak Rp ,- atau turun sebesar 88% dan Laba/Rugi Tahun Berjalan menurun sebanyak Rp ,- atau turun sebesar 8%. 3). Dari komposisi asset pada bulan Maret 2011 Pinjaman KSM mendominasi sebesar 66%, hal ini menggambarkan bahwa tingginya dana yang beredar (piutang) di masyarakat/ksm. Sedangkan dari komposisi Pasiva yang mendominasi adalah Modal Pinjaman (PNPM) sebesar 45%, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pinjaman bergulir sampai dengan saat ini (Maret 2011) masih berasal dari bantuan yang berasal dari Program PNPM belum berasal dari Modal Sendiri. Kesimpulan : 1). Dari Assets menunjukkan kenaikan sebesar 61% dengan komposisi terbesar yaitu sebesar 2.983% yang berasal dari Inventaris & Harta Tetap, Pinjaman KSM, Kas dan Bank. 2). Pinjaman bermasalah secara totalitas menunjukkan adanya upaya perbaikan. 3). Kas dan Bank menunjukkan kenaikan, ini menunjukkan adanya kemampuan dana kas tunai untuk memenuhi hutang jangka pendek. 4). Piutang menunjukkan adanya kenaikan 5). Pasiva secara keseluruhan menunjukkan adanya kenaikan, kenaikan bersumber pada Modal PNPM. 6). Alokasi laba untuk BKM/LKM, Pemupukkan dari modal dan Laba/Rugi Tahun Berjalan mengalami penurunan, ini terjadi dampak dari masih tingginya piutang (uang yang beredar). B. Tehnis dan metode analisis perkembangan dalam Perhitungan Laba-Rugi Tujuan menganalisa perkembangan/pertumbuhan pada Perhitungan Laba-Rugi adalah mencapai Laba semaksimal mungkin, sehingga tujuan akhir dari analisa ini adalah ingin menggambarkan pencapaian kegiatan mengalami keuntungan atau kerugian. Dibawah ini contoh dalam melakukan analisa perkembangan/pertumbuhan pos-pos dalam Perhitungan Laba-Rugi : No Uraian Bulan/Tahun Maret 10 Maret 11 Pertumbuha n /- % Komposisi % Maret 10 Maret 11 PENDAPATAN 1 Jasa Pinjaman % 98% 93% 2 Pendapatan Lain dari Pinjaman % 0% 0% 3 Bunga Tabungan di Bank % 2% 2% 4 Pendapatan Lain non Operasional % 0% 4% 55

62 No Uraian Bulan/Tahun Maret 10 Maret 11 Pertumbuha n /- % Komposisi % Maret 10 Maret 11 TOTAL PENDAPATAN % 100% 100% BIAYA 1 Biaya Insentif Petugas UPK % 57% 67% 2 Biaya Administratif Kantor % 16% 7% 3 Biaya Transportasi dan Komunikasi % 20% 4% 4 Biaya Rapat % 3% 4% 5 Biaya Cadangan Resiko Pinjaman % 0% 0% 6 Biaya Penystn Invrs & Harta Tetap % 0% 0% 7 Biaya Non operasional % 3% 18% TOTAL BIAYA % 100% 100% Laba/Rugi % Kajian terhadap analisa data Laba-Rugi adalah : 1). Dari sisi Total Pendapatan pada bulan Maret 2011 mengalami penurunan sebanyak Rp ,- atau turun sebesar 6%, adapun penurunan ini bersumber dari Jasa Pinjaman sebanyak Rp ,- atau turun sebesar 10% dan Bunga Tabungan di Bank menurun sebanyak Rp ,- atau turun sebesar 15%, sedangkan yang mengalami kenaikan pada Pendapatan Lain Non Operasional sebanyak Rp ,-. 2). Dari sisi Total Biaya pada bulan Maret 2011 mengalami penurunan sebanyak Rp ,- atau turun sebesar 1%, adapun penurunan bersumber dari Biaya Transportasi dan Komunikasi sebanyak Rp ,- atau turun sebesar 81% dan Biaya Administratif Kantor sebanyak Rp ,- atau turun sebesar 56%, sedangkan di sisi lain yang mengalami kenaikan pada Biaya Insentif Petugas UK sebanyak Rp ,- atau naik sebesar 15%, Biaya Rapat sebanyak Rp ,- atau naik sebesar 20% dan Biaya Non operasional sebanyak Rp ,- atau naik sebesar 586%. 3). Dari komposisi Pendapatan pada bulan Maret 2011 yang mendominasi Pinjaman KSM sebesar 93% meskipun dibandingkan dari Maret 2010 ada penurunan 5%, hal ini menggambarkan bahwa pendapatan masih bersumber dari piutang di masyarakat/ksm, disisi lain untuk komposisi Biaya yang mendominasi Biaya Insentif Petugas UPK sebesar 67% apabila dibandingkan dengan Maret 2010 ada kenaikan 10%, demikian pula pada Biaya Non Operasional ada kenaikan 15% dibanding bulan Maret

63 Kesimpulan 1). Pendapatan belum secara keseluruhan efektif, hanya baru berasal dari jasa pinjaman dan dari perkembangan/pertumbuhan mengalami penurunan. 2). Biaya masih cenderung tinggi yang didominasi oleh Biaya Insentif UPK dan Biaya Non Operasional, meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, seperti Biaya Transport dan Komunikasi dan Biaya Administrasi. 3). Laba menunjukkan penurunan, ini diakibatkan adanya kenaikkan pada unsur Biaya atau turunnya pendapatan melalui jasa pinjaman. C. Rencana Tindaklanjut Rencana tindaklanjut ini disusun berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan yang timbul dan dilaksanakan dalam rangka tindakan perbaikan serta menentukan arah strategi. Dari beberapa permasalahan yang timbul perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut: 1). Mengingat rendahnya (turun) pendapatan jasa pinjaman, maka diupayakan melakukan penagihan atau melalukan efisiensi biaya (pengeluaran). 2). Untuk tercapainya pendapatan, maka masih dimungkinkan menambah jumlah peminjam (ekspansi), dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan selektif. 3). Meningkatkan pembinaan kepada peminjam lama dan baru, dalam upaya mencegah timbulnya pinjaman macet (tunggakan). 4). Menerapkan prinsip tanggung renteng, apabila salah satu anggota KSM menunggak. 5). Untu biaya yang mengalami kenaikan yang cukup tajam perlu ditinjau dan diteliti kembali kewajarannya. 6). Melibatkan pihak-pihak aparat desa, kecamatan dan pemerintah kota/kab. dalam rangka penyelamatan pinjaman bermasalah. 57

64 Modul 7 Topik: Kebijakan Pinjaman Dana Bergulir 1. Peserta memahami pengertian pinjaman dana bergulir 2. Peserta memahami pinjaman bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan 3. Peserta memahami tujuan diadakannya pinjaman dana bergulir 4. Peserta memahami pengelola pinjaman bergulir 5. Peserta memahami sasaran (penerima manfaat) pinjaman dana bergulir 6. Peserta memahami prinsip prinsip pinjaman dana bergulir Kegiatan 1 : Curah Pendapat Pengertian, Tujuan dan Prinsip Pinjaman Bergulir Kegiatan 2 : Curah Pendapat Sasaran dan Pengelola Pinjaman Bergulir 2 Jpl (90 ) Pedoman Teknis Pinjaman Bergulir 58

65 Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar 59

66 Curah Pendapat Pengertian, Tujuan dan Prinsip Pinjaman Bergulir 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan bahwa kita akan memulai tema Memahami Pinjaman Bergulir kemudian uraikan apa yang ingin dicapai pada modul ini : Peserta memahami pengertian pinjaman bergulir Peserta memahami pinjaman bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan Peserta memahami tujuan diadakannya pinjaman bergulir Peserta memahami sasaran (penerima manfaat) pinjaman bergulir Peserta memahami prinsip prinsip pinjaman bergulir 2) Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 1 yaitu Curah Pendapat Pengertian Pinjaman Bergulir 3) Lakukan curah pendapat dengan peserta, apa pengertian pinjaman bergulir?. Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 4) Kemudian tanyakan lagi, bagaimana PNPM Mandiri Perkotaan memaknai pinjaman bergulir Pinjaman bergulir adalah pinjaman dalam PNPM Mandiri Perkotaan yang diberikan kepada masyarakat miskin melalui Kelom[pok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa pertimbangan PNPM Mandiri Perkotaan menggunakan kegiatan pinjaman bergulir : a) Tersedianya akses dan jasa layanan keuangan yang berkelanjutan telah terbukti merupakan salah satu alat efektif untuk membantu rumah tangga miskin dalam meningkatkan pendapatan dan kekayaannya. b) Akses rumah tangga miskin ke jasa layanan keuangan formal masih sangat rendah, sekitar 29 juta rumah tangga miskin masih belum mendapatkan akses ke lembaga keuangan (sumber Johnston dan Deflev Holloch) c) Pinjaman bergulir PNPM Mandiri perkotaan memiliki peluang dapat menjangkau sekitar 2,5 juta rumah tangga miskin yang sama sekali belum menerima akses ke lembaga keuangan formal d) Permintaan pinjaman dana bergulir pada rencana pronangkis masyarakat masih tinggi. e) Pemutusan pendampingan yang telah berjalan selama ini bila tanpa disertai kinerja yang memadai akan merusak budaya meminjam dan dan jaminan sosial yang ada di masyarakat. 60

67 Tujuan Pinjaman Bergulir : menyediakan akses layanan keuangan kepada rumah tangga miskin dengan pinjaman mikro berbasis pasar untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka dan sebagai proses pembelajaran dalam rangka mengelola pinjaman dan menggunakannya secara benar Prinsip prinsip pinjaman bergulir : a. Dana BLM yang dialokasikan untuk kegiatan pinjaman bergulir adalah milik masyarakat kelurahan/desa sasaran bukan milik perorangan. b. Tujuan dipilhnya kegiatan pinjaman dana bergulir adalah dalam rangka membantu program penanggulangan kemiskinan dan oleh karenanya harus menjangkau warga masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran utama PNPM Mandiri Perkotaan. c. Pengelolaan pinjaman bergulir berorientasi kepada proses pembelajaran untuk penciptaan peluang usaha dan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat miskin, serta kegiatan-kegiatan produktif lainnya. d. Pengelolaan pinjaman bergulir dipisahkan antara LKM sebagai representasi dari warga masyarakat pemilik modal dengan UPK sebagai pengelola pinjaman bergulir yang bertanggung jawab langsung kepada BKM/LKM e. Prosedur serta keputusan pemberian pinjaman harus mengikuti prosedur pemberian pinjaman bergulir standar yang ditetapkan. f. Manajer dan petugas UPK harus orang yang mempunyai kemampuan dan telah memperoleh sertifikat pelatihan dasar yang diadakan oleh PNPM Mandiri Perkotaan. g. UPK telah mempunyai sistem pembukuan yang standar dan system pelaporan keuangan yang memadai. h. UPK mendapat pengawasan baik oleh LKM/BKM melalui pengawas UPK, maupun konsultan pelaksana (KMW) melalui tenaga ahli dan fasilitator, atau pihak yang ditunjuk. 5) Kemudian lakukan diskusi kelas mengenai apakah warga miskin dapat meningkatkan kesejahteraannya hanya dengan diberi pinjaman bergulir? 6) Berilah kesempatan kepada peserta untuk saling menyampaikan pendapat dan menanggapinya. Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 7) Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang. Pinjaman bergulir, bukanlah satu-satunya sarana untuk meningkatkan pendapatan warga miskin, melainkan sebagai stimulan agar warga miskin mampu untuk berusaha keluar dari persoalannya. Hal yang terpenting adalah kemauan dan motivasi yang kuat dari individu warga miskin itu sendiri merupakan modal yang paling utama. 8). Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 9) lanjutkan ke kegiatan 2. 61

68 Diskusi Sasaran dan Kriteria Pengelola Pinjaman Bergulir 1) Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan memasuki kegiatan 2, yaitu diskusi sasaran dan dan kriteria pengelola pinjaman bergulir. 2) Jelaskan kepada peserta, setelah dipahaminya pengertian dan beberapa pertimbangan Pinjaman bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan, tujuan dan prinsip-prinsip pengelolaan pinjaman bergulir maka akan didiskusikan bersama sasaran dan kriteria pengelola pinjaman bergulir. 3) Bagilah peserta menjadi beberapa kedalam 3 kelompok, ajaklah mereka untuk berdiskusi dengan menggunakan metode diskusi komedi putar, dengan pokok bahasan sebagai berikut : Kelompok 1 dan 2: apa saja menjadi sasaran pinjaman bergulir pada PNPM MP Kelompok 3 dan 4: apa kriteria kelayakan pengelola pinjaman bergulir? 4) Tawarkan kepada peserta,apakah hasil dari diskusi tersebut akan dibahas kembali pada diskusi kelas. 5) Kemudian tanyakan lagi, bagaimana PNPM Mandiri Perkotaan memaknai sasaran dan kriteria pengelola pinjaman bergulir? Sasaran: Sasaran utama pelaksanaan kegiatan pinjaman bergulir adalah rumah tangga miskin di wilayah desa/kelurahan dimana LKM/BKM berada, khususnya warga miskin yang sudah tercantum dalam daftar warga miskin (hasil pemetaan swaadaya /PS-2). Indikator tercapainya sasaran tersebut, meliputi : a. Peminjan dari tumah tangga miskin yang telah diidentifikasi dalam PJM Pronangkis dan telah terdaftar dalam daftar warga miskin (PS-2). b. Minimum 30 % peminjam adalah perempuan c. Para peminjam dari rumah tangga miskin tersebut telah bergabung dalam Kelompok swadaya masyarakat (KSM), khusus untuk kegiatan ini beranggotakan 5 orang. d. Akses pinjaman bagi KSM peminjam yang kinerja pengembaliannya bagus, terjamin kelanjutannya baik melalui dana BLM, maupun melallui dana hasil channeling dan kebijakan pinjaman yang jelas. 62

69 Kriteria Pengelola Pinjaman Bergulir: Yang termasuk pengelola pinjaman bergulir secara langsung adalah UPK, Pengawas dan KSM, dengan mempunyai kriteria khusus masing-masing dari pengelola tersebut Masyarakat miskin yang mendapatkan akses pinjaman bergulir adalah KK miskin yang tercatat dalam daftar pemetaan swadaya (PS) 2 6) Berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. 7) Simpulkan bersama hasil dari curah pendapat, berilah penguatan 8) Tutup pertemuan 63

70 Modul 8 Topik: Ketentuan Dasar Pinjaman Dana Bergulir 1. Peserta memahami Ketentuan/Skim Pinjaman 2. Peserta mentakerjakan Kolektibilitas pinjaman dana bergulir 3. Peserta menghitung Cadangan Resiko Pinjaman dana bergulir Kegiatan 1 : Curah Pendapat Ketentuan/Skim Pinjaman dana Bergulirr Kegiatan 2 : Curah Pendapat dan Praktek penatakerjaan Kolektibilitas Pinjaman dana Bergulir Kegiatan 3 : Curah Pendapat dan Praktek Menghitung Cadangan Resiko Pinjaman dana Bergulir 2 Jpl (90 ) 1. Petunjuk Teknis Pinjaman Bergulir 64

71 Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar 65

72 Diskusi Skim/Ketentuan Umum Pinjaman Bergulir 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan bahwa kita akan memulai kegiatan 3 dengan tema Skim/Ketentuan Umum Pinjaman dana Bergulir 2) Jelaskan kepada peserta, setelah dipahaminya pengertian dan beberapa pertimbangan Pinjaman dana bergulir di PNPM Mandiri Perkotaan, tujuan pinjaman bergulir,maka akan didiskusikan bersama skim/ketentuan umum dari pinjaman bergulir. 3) Lakukan diskusi dengan peserta, apa saja yang termasuk skim/ketentuan umum pinjaman dana bergulir?. Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 4) Kemudian tanyakan lagi, bagaimana UPK mensikapi dan melaksanakan skim/ketentuan umum pinjaman dana bergulir? Skim pinjaman dana bergulir yang harus diperhatikan dan dipedomani dalam pelaksanaan pinjaman bergulir terdiri dari : a. Peminjaman adalah warga miskin yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dengan anggota minimal 5 orang diantaranya 30%nya adalah wanita. b. Tujuan pinjaman untuk mengembangkan usaha yang tidak melanggar ketentuan(undang-undang). Tidak diperkenankan membiayai untuk menunjang kepentingan militer atau politik c. Besarnya pinjaman pertama maksimal Rp ,- per orang dan untuk pinjaman selanjutnya maksimal Rp ,- tergantung pada riwayat pembayaran pinjaman sebelumnya. d. Jasa pinjaman ditetapkan antara 1,5% s.d. 3% per bulan dari pokok pinjaman semula. e. Jangka waktu pinjaman maksimum 12 bulan disesuaikan dengan kegiatan usaha peminjam. f. Peminjam hanya dapat meminjam maksimum 4 kali pinjaman g. Angsuran pinjaman maksimal bulanan untuk sektor pertanian dimungkinkan musiman dengan pembayaran bunga secara bulanan 5) Kemudian lakukan diskusi kelas mengenai apakah skim pinjaman tersebut dapat dipenuhi atau dilaksanakan warga miskin dalam mengakses pinjaman bergulir. 66

73 6) Berilah kesempatan kepada peserta untuk saling menyampaikan pendapat dan menanggapinya. Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 7) Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang. Hanya peminjam dengan catatan pengembalian lancar dan memiliki tabungan sesuai ketentuan yang akan dapat fasilitas pinjaman berikutnya 8) Beriah kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Diskusi Kolektibilitas Pinjaman Dana Bergulir 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan bahwa setelah dalam kegiatan 1 mempelajari tentang Skim/Ketentuan Pinjaman kita akan mlanjutkan i kegiatan 2 dengan tema Kolektibilitas Pinjaman Dana Bergulir 2) Jelaskan kepada peserta, setelah dipahaminya Skim/Ketentuan Pinjaman Bergulir, maka akan didiskusikan bersama Kolektibilitas Pinjaman Bergulirr. 3) Lakukan diskusi dengan peserta, bagaimana pengelompokan/klasifikasi dari pinjaman bergulir. 4) Kemudian tanyakan lagi, bagaimana UPK mensikapi dan melaksanakan skim/ketentuan umum pinjaman bergulir? Kolektibilitas pinjaman adalah cerminan dari pengelolaan pinjaman dana bergulir, dengan kolektibilitas dapat dilihat baik buruknya kualitas dan tingkat resiko daripada pinjaman. Pengelompokan dalam kolektibilitas pinjaman terdiri dari Pinjaman Lancar (L), Dalam Perhatiah Khusus (DPK), Kurang Lancar (KL), Diragukan (D) dan Macet (M) 5) Kemudian berikan soal latihan pengelompokan kolektibilitas dan berikan form kolektibilitas pinjaman (LU. 3 ) untuk dikerjakan secara kelompok dan dibahas dalam diskusi kelas Berilah kesempatan kepada peserta untuk saling menyampaikan pendapat dan menanggapinya. Tulislah seluruh jawaban peserta di dalam kertas plano. 6) Simpulkan bersama hasil diskusi kelas, berilah penguatan kalau dirasa masih kurang. 67

74 Dengan kolektibilitas pinjaman dapat diketahui tingkat risiko yang ditanggung, makin tinggi pinjaman lancar maka makin kecil tingkat resiko pinjaman sedangkan makin kecil pinjaman lancer dan makin tinggi pinjmanan Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet maka makin besar tingkat resiko pinjaman 7) kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Diskusi dan Latihan Pembentukan Cadangan Resiko Pinjaman 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan kpada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan belajar proses pembentukan cadangan resiko pinjaman. 2) Jelaskan kepada peserta, setelah kita memahami Skim dan kolektibilitas pinjaman bergulir, maka hal yang perlu juga dipahami dan dilakukan adalah pembentukan cadangan resiko pinjaman. 3) Adakan diskusi dan Tanya jawab tentang ketentuan cadangan resiko pinjaman, dan berilah kesempatan kepada peserta untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami tentang cadangan resiko pinjaman. Setiap pinjaman mengandung resiko (sebagian) tidak terbayar kembali. Untuk menanggulangi resiko pinjaman tersebut perlu didukung dengan dana yag cukup berupa cadangan resiko pinjaman yang dibentuk setiap bulan sesuai dengan kualitas (kolektibilitas pinjaman). Setiap kolektibilitas memiliki bobot resiko berbeda (sesuai ketentuan umum pengelolaan pinjaman yang dikeluarkan BI), dengan mengalikan saldo masing-masing diperoleh perhitungan cadangan resiko pinjaman,sebagai berikut: Klasifikasi Kolektibilitas Perhitungan Cadangan 1 Lancar (L) 1% x saldo pinjaman L 2 Dalam Perhatian Khusus (DPK) 5% x saldo pinjaman DPK 3 Kurang Lancar (KL) 15% x saldo pinjaman KL 4 Diragukan (D) 50% x saldo pinjaman D 5 Macet (M) 100% x saldo pinjaman M 68

PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK

PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan

Lebih terperinci

PELATIHAN ASKOT, FASILITATOR MANAJEMEN KEUANGAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 OSP.08 PROVINSI SULAWSI UTARA

PELATIHAN ASKOT, FASILITATOR MANAJEMEN KEUANGAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 OSP.08 PROVINSI SULAWSI UTARA PELATIHAN ASKOT, FASILITATOR MANAJEMEN KEUANGAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 OSP.08 PROVINSI SULAWSI UTARA A. Materi Pelatihan Askot dan Fasilitator Ekonomi Tujuan Tema Topik JPL 1. Peserta paham dan mampu

Lebih terperinci

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar Modul 1 Topik: Orientasi Belajar 1 Peserta Saling mengenal, saling memahami dan menghargai perbedaan 2 Peserta mampu menciptakan keakraban 3 Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKRETARIAT (PENGELOLAAN KEUANGAN BLM, PPMK, GFDRR, FIXED COST & PLPBK) 1 Media Bantu Format isian model bukti kas dan pembukuan 2 PELAPORAN PENGENDALIAN DATA 17 Media Bantu Uji Akurasi

Lebih terperinci

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN 1. Pengertian 1 2. Pengelola Bergulir 2 3. Penerima Manfaat Bergulir 2 4. Ketentuan

Lebih terperinci

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN PELATIHAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan tujuan Membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan/desa peserta

Lebih terperinci

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL PP MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL Topik Tujuan Kegiatan belajar Waktu Acuan Penguatan Pendampingan KSM dalam Kegiatan Sosial 1. Peserta memahami tentang pentingnya penguatan modal sosial di dalam KSM 2. PANCASUTRA,tanggung

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C18 BKM /UP - UP. Pinjaman Bergulir. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C18 BKM /UP - UP. Pinjaman Bergulir. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS BKM /UP - UP C18 Pinjaman Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Memahami Pinjaman Bergulir 1 Kegiatan 1: Curah Pendapat

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan

Lebih terperinci

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 Gambaran Umum Secara umum proses kegiatan di lokasi baru mengalami keterlambatan rata-rata 1,5 bulan dari master schedule, sementara

Lebih terperinci

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi

Lebih terperinci

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK KEGIATAN SIKLUS MASYARAKAT PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Periode : Bulan Juli - September 2010 I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LKM

MATA PELAJARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LKM MATA PELAJARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DI LKM Topik Pengelolaan Keuangan LKM Peserta memahami kebijakan dan alur pengelolaan keuangan LKM. Peserta mampu menyusun Rencana Angaran Pendapatan dan Biaya (RAPB)

Lebih terperinci

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar. Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan 2. Membangun kesepatakan untuk melakukan pembelajaran bersama Kegiatan

Lebih terperinci

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Peserta menyadari perlunya perubahan peran fasilitator Peserta memahami transformasi peran dari fasilitator umum ke fasilitator wirausaha ke konsultan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komponen pengembangan kapasitas (Capacity Building) merupakan salah satu pilar program PNPM Mandiri Perkotaan, karena program ini yang meyakini bahwa pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).

Lebih terperinci

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar. Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan 2. Membangun kesepatakan untuk melakukan pembelajaran bersama Kegiatan

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Peserta memahami prasyarat dan ciri program Sosial berkelanjutan 1. Brainstorming Prasyarat dan Ciri Program Sosial Berkelanjutan 2. Diskusi Kelompok Lembar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian tentang capaian kinerja pengelolaan pinjaman bergulir pada UPK BKM Tridaya Karangwaru dari aspek penerima pinjaman (LAR),

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009-2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 1. KEGIATAN REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review) Partisipatif merupakan

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 I. MENGAPA POB DIPERLUKAN? a. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Desember 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN PENGELOLAAN KEUANGAN UPK 1 Media Bantu Format isian model bukti kas dan pembukuan UPK 2 PELAPORAN PENGENDALIAN DATA 22 Media Bantu Uji Akurasi SIM MK 23 KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT, UPK & PINJAMAN BERGULIR

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN LKM - SEKRETARIAT

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN LKM - SEKRETARIAT PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN LKM - SEKRETARIAT ROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM Universitas Indonesia

Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM Universitas Indonesia 112 Lampiran 1. Rekapitulasi Hasil Penilaian Indikator Kinerja BKM 113 114 115 116 117 118 119 Lampiran 2. Contoh Kuitansi Penerimaan Angsuran 120 Lampiran 3. Laporan Perhitungan Tingkat Pengembalian dan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Februari 2011 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN Modul 1 Orientasi Belajar 1 Kegiatan 1 Perkenalan 3 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 3 Modul 2 Perencanaan Partisipatif Review PS dan PJM Pronangkis 7 Kegiatan 1 Diskusi Kelompok Analisa

Lebih terperinci

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 (Disampaikan dalam acara Pembukaan Workshop NMC - NCEP 2011) haripras Didiet Arief Achdiat Kepala PMU P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK PELAKSANAAN PPMK Program Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK) merupakan program lanjutan dalam PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong proses transformasi

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Konsultan Manajemen Pusat Wilayah-2 April 2014 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Oktober 2010 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Oktober 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

KEORGANISASIAN & PENGAWASAN KEUANGAN UPK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN

KEORGANISASIAN & PENGAWASAN KEUANGAN UPK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN PETUNJUK TEKNIS KEORGANISASIAN & PENGAWASAN KEUANGAN UPK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum

Lebih terperinci

Laporan Bulan September 2011 USK Kredit Mikro BAB-1 PENDAHULUAN

Laporan Bulan September 2011 USK Kredit Mikro BAB-1 PENDAHULUAN BAB-1 PENDAHULUAN Kegiatan pengendalian yang dilakukan KMP PNPM Mandiri Perkotaan pada bulan September 2011 berkaitan dengan optimalisasi pelaksanaan kegiatan pinjaman bergulir yang ada di lapangan, baik

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM BUKU 7 SERI SIKLUS PNPM- Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM Perkotaan DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA. Triwulan 2 - Tahun 2012

PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA. Triwulan 2 - Tahun 2012 PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA Triwulan 2 - Tahun 2012 ASPEK DAN BIDANG EVALUASI KINERJA TINGKAT PROVINSI ASPEK FASILITASI ASPEK CAPAIAN INDIKATOR HASIL terdiri dari bidang2 : 1. SIM 2. PPM

Lebih terperinci

Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 2

Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 2 Modul 1 Orientasi Belajar 1 Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 2 Modul 2 Perencanaan Partisipatif Review PS dan PJM Pronangkis 6 Kegiatan 1 Diskusi Kelompok Analisa

Lebih terperinci

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan i ii PEDOMAN SELEKSI DAN PENETAPAN LOKASI PPMK Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Upaya Peningkatan Partisipasi Perempuan UPP 1 dan awal UPP 2 ( 1999 2003), belum ada upaya yang jelas dalam konsepnya

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 2 F12 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Memahami Pemetaan Swadaya 1 Kegiatan 1: Diskusi

Lebih terperinci

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 KEGIATAN & SUB-KEGIATAN MILESTONE 1.1. PENDAMPINGAN TINGKAT PEMDA KOTA/ KAB 1.1.1. SERANGKAIAN LOBBY-LOBBY, SILATURAHMI SOSIAL DAN SOSIALISASI AWAL TINGKAT

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Juni 2012 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT

Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT Desa/Kelurahan BKM/LKM Kecamatan Kota/Kabupaten Berdasarkan hasil kesepakatan antara BKM/LKM, Aparat Desa/Kelurahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Setiap perusahaan tentunya menginginkan tingkat

Lebih terperinci

TATA CARA SELEKSI (REGULER) DAN PENETAPAN LOKASI PENERIMA KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) TAHUN ANGGARAN 2013

TATA CARA SELEKSI (REGULER) DAN PENETAPAN LOKASI PENERIMA KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) TAHUN ANGGARAN 2013 PE T UN J U K TE K N I S TATA CARA SELEKSI (REGULER) DAN PENETAPAN LOKASI PENERIMA KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) TAHUN ANGGARAN 2013 BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Seleksi & Penetapan Lokasi Penerima Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK)

PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Seleksi & Penetapan Lokasi Penerima Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Seleksi & Penetapan Lokasi Penerima Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan

Lebih terperinci

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto F.1306618 BAB II TELAAH PUSTAKA A. Pengertian Unit Pengelola

Lebih terperinci

PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015

PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015 PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015 Oleh : Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Disampaikan

Lebih terperinci

Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan

Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan Peserta memahami dan menyadari berbagai tantangan dalam membangun KSM untuk mengembangkan penghidupan Kegiatan 1 : Curah pendapat mengenai

Lebih terperinci

Perencanaan Program Unit Pengelola Keuangan

Perencanaan Program Unit Pengelola Keuangan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C17 Perencanaan Program Unit Pengelola Keuangan PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Mengapa Menyusun Rencana Usaha UPK? 1 Kegiatan

Lebih terperinci

LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG

LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG Periode Triwulan-I 2013 : 1 Januari - 31 Maret 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan kunjungan lapangan Personel Konsultan Manajemen Pusat

Lebih terperinci

TATA CARA SELEKSI (REGULER) DAN PENETAPAN LOKASI PENERIMA KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) TAHUN ANGGARAN 2013

TATA CARA SELEKSI (REGULER) DAN PENETAPAN LOKASI PENERIMA KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) TAHUN ANGGARAN 2013 PE T UN J U K TE K N I S TATA CARA SELEKSI (REGULER) DAN PENETAPAN LOKASI PENERIMA KEGIATAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) TAHUN ANGGARAN 2013 BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

Modul 4 Gagasan KSM Ideal

Modul 4 Gagasan KSM Ideal Modul 4 Gagasan KSM Ideal Peserta mampu merumuskan pengertian dan kriteria suatu KSM yang siap mengembangkan penghidupan Kegiatan 1 : Curah pendapat KSM yang ideal Kegiatan 2 : Diskusi definisi dan kriteria

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PEMBUKUAN BKM PERIODE TRIWULAN KE-2 BULAN : APRIL-JUNI 2015 P2KP - WILAYAH 2

LAPORAN UJI PETIK PEMBUKUAN BKM PERIODE TRIWULAN KE-2 BULAN : APRIL-JUNI 2015 P2KP - WILAYAH 2 LAPORAN UJI PETIK PEMBUKUAN BKM PERIODE TRIWULAN KE-2 BULAN : APRIL-JUNI 2015 P2KP - WILAYAH 2 A. PENDAHULUAN Periode pelaporan uji petik ini merupakan kelanjutan dari pelaporan uji petik periode sebelumnya

Lebih terperinci

Modul 7 Membangun KSM Harapan

Modul 7 Membangun KSM Harapan Modul 7 Membangun KSM Harapan Peserta memahami tahapan perkembangan KSM Peserta memahami tata cara membangun KSM harapan (yang mampu mengembangkan penghidupan yang berkelanjutan) Peserta mampu membangun

Lebih terperinci

Modul 5 Konsep Penghidupan PNPM MP

Modul 5 Konsep Penghidupan PNPM MP Modul 5 Konsep Penghidupan PNPM MP Peserta memahami konsep membangun penghidupan KSM Peserta memahami tentang pentagon aset Kegiatan 1 : Ceramah konsep membangun penghidupan KSM Kegiatan 2 : Diskusi Pentagon

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS KEORGANISASIAN

PEDOMAN TEKNIS KEORGANISASIAN PEDOMAN TEKNIS KEORGANISASIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PEDOMAN TEKNIS KEORGANISASIAN PNPM Mandiri Perkotaan Kotak Pengaduan : PO BOX 2222 JKPMT SMS : 0817 148 048 atau e-mail

Lebih terperinci

PE T U N J U K T EKNIS

PE T U N J U K T EKNIS PE T U N J U K T EKNIS PENDAMPINGAN, PENCAIRAN & PEMANFAATAN DANA BLM BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN, PENCAIRAN

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012 Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, 16-19 Juli 2012 1. WARGA MISKIN (PS-2) PEMANFAAT PROGRAM Secara nasional dari tahun 2007-2011, KK Miskin penerima manfaat kegiatan

Lebih terperinci

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP 7.1. STIMULAN P2KP 7.1.1. Tingkat Bantuan Dana BLM untuk Pemugaran Rumah, Perbaikan Fasilitas Umum dan Bantuan Sosial Salah satu indikator keberhasilan P2KP yaitu

Lebih terperinci

KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK Periode : Triwulan-IV 2012, 1 Oktober - 31 Desember 2012

KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK Periode : Triwulan-IV 2012, 1 Oktober - 31 Desember 2012 KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK Periode : Triwulan-IV 2012, 1 Oktober - 31 Desember 2012 I. PENGANTAR Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2012 mencakup 10.923 kelurahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani. Khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik masyarakat

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN AUDIT INDEPENDEN LKM

PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN AUDIT INDEPENDEN LKM PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN AUDIT INDEPENDEN LKM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan

Lebih terperinci

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir? Lampiran Wawancara Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa ukuran kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di Ukuran dan tujuan kebijakan yang dilakukan dalam program P2KP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan adalah salah satu masalah kemanusiaan yang sedang dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang berkembang. Hal tersebut karena kemiskinan

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM BUKU 5a SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-P2KP Panduan Fasilitasi Pengembangan

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :.

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :. PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor. Pada hari ini. tanggal.. bulan. tahun 20, kami yang bertanda tangan di bawah ini

Lebih terperinci

KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG)

KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG) KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG) No Temuan 1 Terdapat Pelatihan (Coaching) Keberlanjutan Program

Lebih terperinci

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM A. Pelaksanaan PPM di PNPM Mandiri Perkotaan ICDD Phase I Pengelolaan Pengaduan Masyarakat pada phase I oleh KMP ICDD Wilayah I di mulai pada periode Agustus 2010. Jumlah pengaduan yang diserah-kelolakan

Lebih terperinci

Kebijakan & Alur Pengelolaan Keuangan LKM

Kebijakan & Alur Pengelolaan Keuangan LKM Kebijakan & Alur Pengelolaan Keuangan LKM A. TUJUAN 1. 2. 3. Meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) sesuai standar yang berlaku di Program KOTAKU; Menyediakan

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA Pemetaan Swadaya adalah suatu pendekatan parisipatif yang dilakukan masyarakat untuk menilai serta merumuskan sendiri berbagai persoalan yang dihadapi

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... iii Peraturan Gubernur

Lebih terperinci

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O TA A N KUMPULAN PANDUAN PEMANDU PELATIHAN PENGUATAN BKM/UP/RELAWAN/LURAH PP.03 LOKASI SIKLUS TAHUN KE 4 Modul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Program Pinjaman Bergulir adalah merupakan salah satu pilihan masyarakat dari berbagai alternatif kegiatan untuk penanggulangan kemiskinan. Pinjaman bergulir

Lebih terperinci

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI Penjelasan VI terdiri dari dua bagian, yaitu Penulisan Usulan Desa dan Verifikasi. Bagian penulisan usulan berisi penjelasan tentang cara menuliskan usulan

Lebih terperinci

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP 6.1 Prioritas Aspek yang Berperan dalam Penyempurnaan Pemanfaatan Dana Pinjaman Bergulir P2KP Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM. Gambaran Umum Unit Pengelola Keuangan (UPK) Di Kelurahan. Gumawang Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan.

BAB III GAMBARAN UMUM. Gambaran Umum Unit Pengelola Keuangan (UPK) Di Kelurahan. Gumawang Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. BAB III GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Unit Pengelola Keuangan (UPK) Di Kelurahan Gumawang Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. A. Profil Kelurahan Gumawang Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keberlangsungan suatu perusahaan terutama di bidang lembaga keuangan mikro, diperlukan suatu sistem yang mengatur segala bentuk kegiatan beroperasinya perusahaan.

Lebih terperinci

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok Tangga Keterangan l f 21 Debet Kredit April 2 Kas 1.. Simpanan Pokok 1.. Re Saldo April 6 Peralatan Kantor 22.. Kas 7.. Utang Usaha 15.. April 7 Perlengkapan Kantor 2.. Kas 2.. Mei 2 Kas 5.. Simpanan Wajib

Lebih terperinci

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk pada bulan April 2015 yang dikumpulkan dari tingkat KMW dan pengaduan yang masuk ke KMP berjumlah 506 aduan. Pengaduan telah selesai ditangani sejumlah 497 pengaduan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) TEGAK DESA TEGAK, KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG PROVINSI BALI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT BKM TEGAK DESA TEGAK KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG PROVINSI

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN 1 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN Berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung dalam penyusunan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

PANDUAN DISKUSI PENCATATAN KEUANGAN KELOMPOK

PANDUAN DISKUSI PENCATATAN KEUANGAN KELOMPOK PANDUAN DISKUSI PENCATATAN KEUANGAN KELOMPOK Tujuan Pembukaan Pertanyaan Kunci Proses Peserta memahami pentingnya pencatatan keuangan kelompok Peserta memahami alur pencatatan dan pelaporan keuangan Peserta

Lebih terperinci

PINJAMAN BERGULIR PE T U N J U K T E K N I S BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN

PINJAMAN BERGULIR PE T U N J U K T E K N I S BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PE T U N J U K T E K N I S PINJAMAN BERGULIR KANTOR PUSAT JL. Pattimura No.20 Kabayoran Baru Jakarta Selatan, Indonesia - 12110 KANTOR PROYEK Jl. Penjernihan 1 No. 19 F Pejompongan Jakarta Pusat Indonesia

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu Konsep Dasar Paham Mau Pelatihan yang berorientasi pada penumbuhan pemahaman, motivasi, dan kemampuan dari Fasilitator untuk penanganan program secara partisipatif, transparan, akuntabel, mandiri dan berkelanjutan.

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015 DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No I. INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci

PEMERINTAH DESA... KECAMATAN... KABUPATEN...

PEMERINTAH DESA... KECAMATAN... KABUPATEN... LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 15 TAHUN 2015 TANGGAL : 24 MARET 2015 FORMAT RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG APBDESA, RENCANA ANGGARAN BIAYA, BUKU KAS PEMBANTUAN KEGIATAN DAN SURAT PERMINTAAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN DISKUSI BERSERI

GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN DISKUSI BERSERI GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN DISKUSI BERSERI Diskusi berseri terbagi dalam 3 sesi yaitu: (1) Presentasi kelompok, (2) Diskusi kelompok kajian tematis dan (3) Diskusi kelompok aspek- aspek tertentu (lihat

Lebih terperinci