Laporan Bulan September 2011 USK Kredit Mikro BAB-1 PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Bulan September 2011 USK Kredit Mikro BAB-1 PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 BAB-1 PENDAHULUAN Kegiatan pengendalian yang dilakukan KMP PNPM Mandiri Perkotaan pada bulan September 2011 berkaitan dengan optimalisasi pelaksanaan kegiatan pinjaman bergulir yang ada di lapangan, baik dari sisi implementasi kebijakan dan konsep, maupun dari sisi pemantaun dan pengendalian yang terkait dengan laporan melalui aplikasi SIM MK on line khusus wilayah II (OC.05 s/d OC.09). Adapun kegiatan bulan September 2011 sebagai berikut: 1. Kegiatan koordinasi/konsultasi ; Koordinasi dengan USK SIM dalam rangka penyempurnaan SIM MK on line, khususnya Pinjaman Bergulir (RLF), atas lokasi dampingan yang belum terekam dalam SIM MK on line, atas pertanyaan dan masukan dari tingkat (KMW dan Askot MK.) Koordinasi dengan Tim Monev yang berkaitan dengan laporan, dan penilaian kinerja KMW dan dan Kota Rapat internal KMP baik dalam rangka pembuatan penilaian kinerja KMW, capaian kinerja Best practice, penyusunan Prosedur Operasional Baku (POB) penghentian kegiatan pinjaman bergulir, PLPBK dll. Mengikuti rapat capaian progres masing-masing kegiatan (USK) dan rapat agenda lainnya dikantor proyek (SNVT) Rapat koordinasi dengan Tim WB khususnya membahas POB Penghentian Kegiiatan Pinjaman Bergulir dan POB Kemitraan 2. Fasilitasi ; Penguatan terhadap KMW, Tim Korkot dan Faskel saat uji petik dan melalui teleconference Menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari OC, baik melalui , sms, dan telepon 3. Monitoring; Monitoring dan pengendalian laporan pinjaman bergulir, baik melalui QS maupun SIM on line Monitoring capaian indikator kinerja sesuai dengan target Pedoman Pelaksanaan PNPM, PAD dan KPI 4. Pelaporan; Mengolah data Pinjaman bergulir bahan laporan bulan September 2011 Membuat laporan USK Mikro Kredit berkaitan dengan pinjaman bergulir bulan Agustus 2011 Melakukan konsolidasi data RLF Wil 1 dan Wil 2 untuk bahan tayang di Web. Bulan Agustus 2011 Hal 1

2 BAB-2 PERKEMBANGAN CAPAIAN KEGIATAN PINJAMAN BERGULIR A. QS Kesiapan UPK khusus wilayah 2 (WB) Capaian kesiapan UPK berdasarkan QS minggu ke 86 (25 Agustus 2011) dilihat per OC dapat digambarkan sbb:: Tabel : 1. QS Penjelasan: Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan bahwa : 1. Seluruh KMW 100% Kelurahan dampingan telah mempunyai BKM dan seluruh BKM telah terbentuk UPK 2. UPK yang telah melaksanakan pinjaman bergulir 96%.Capaian tertinggi ada di OC 5 dan OC.7 mencapai 100% sedangkan capaian terendah ada di OC 9 sebesar 69%. 3. Pengawas terbentuk mencapai 98% diantaranya 98% nya telah dilaksanakan coaching OC dengan capaian pengawas terbentuk tertinggi adalah OC.5, OC.7 dan OC.8 yakni 100% sedangkan capaian terendah adalah OC.9 baru 95% dengan pengawas seluruhnya telah dicoaching (100%) adalah OC.5 dan OC.8 sedangkan terendah OC.9 yakni 84%.hal ini disebabkan di KMW Irjabar belum melaksanakan coaching. 4. Skim pinjaman bergulir ditempel di UPK sebanyak 98% sehingga terdapat 2% UPK belum menempel Skim Pinjaman. Capaian tertinggi di OC 5, OC 6 dan OC.8 sebesar 99% sedangkan capaian terendah ada di OC.9 sebesar 81% 5. 97% UPK telah menempel indikator kinerja (LAR, PAR CCr dan ROI) di kantor UPK. OC tertinggi UPK yang menempel Indikator Kinerja Pinjaman adalah OC.5 yakni 100% sedangkan terendah OC.9 hanya 81% % KSM telah dicoaching, OC yang telah melakukan coaching terhadap 100% KSM adalah OC.5 dan OC.7. Adapun OC. terendah melakukan coaching KSM adalah OC.9 yakni baru 79%. B. Capaian Kegiatan Pinjaman Bergulir Berbasis SIM Capaian kinerja dan pertumbuhan pinjaman bergulir khusus wilayah 2 dampingan KMP PNPM MP (OC.05 s/d OC.09) yang bersumber dari data SIM MK on line posisi Agustus 2011 hasil download akhir September 2011 sesuai tabel 2 sbb.: Tabel.2. Progres SIM Pinjaman Bergulir.) Hal 2

3 Hal 3

4 Penjelasan; 1. Capaian UPK yang melaporkan, data terekam, dan Neraca balance Jumlah UPK yang melaporkan di bulan Agustusi 2011 sebanyak UPK (98,9%), sedangkan posisi Juli 2011 sebesar UPK (99,3%) dari UPK yang melaksanakan pinjaman bergulir, sehingga terdapat kenaikan 38 UPK (0,7%) Jumlah data terekam posisi Agustus 2011 sebanyak UPK (98,7%), sedangkan posisi Juli 2011 sebanyak UPK (98.8%), terdapat kenaikan 32 UPK (0,6%) Laporan Neraca Balance posisi Agustus 2011 sebanyak UPK (99,2%) sedangkan bulan Juli 2011 sebanyak UPK (99,1%), terdapat kenaikan 40 UPK (0,7%). Propinsi yang neracanya balance adalah Bali, Kalteng, Kaltim, NTT,Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat Laporan neraca tidak balance naik dari 54 UPK (0,9%) posisi Juli 2011 menjadi 46 UPK (0,8%) posisi Agustus 2011 atau turun 8 UPK (-14,0%). Adapun propinsi dengan neraca tidak balance adalah : Propinsi Jawa Tengah 2 UPK yakni Kota Semarang Provinsi DIY 3 UPK yakni Kota Yogyakarta Provinsi Jawa Timur 28 UPK (Kota malang 3 UPK, Kab. Banyuwangi 2 UPK, Probolinggo 3 UPK, Kota Probolinggo 2 UPK, Kab.Sidoarjo 13 UPK, Kab. Mojokerto 1 UPK, Kab.Magetan 1 UPK, Kab. Bojonegoro 1 UPK dan dan Kota Surabaya 2 UPK) Provinsi Kalimantan Selatan 8 UPK (Kab.Hulu Sungai Tengah 1 UPK, Kab. Hulu Sungai Utara 1 UPK, Kab.Tabalong 4 UPK, Kab. Banjar 1 UPK dan Kota Banjarmasin 1 UPK) Provinsi NTB 1 UPK yakni Lombok Timur Provinsi Sulawesu Utara 1 UPK, yakni Kab. Bitung Provinsi Sulawesi Selatan 1 UPK yakni Kab. Wajo Provinsi Sulawesi Barat 1 UPK yakni Kab.Polewali Mamasa Provinsi Sulawesi Tenggara 1 UPK yakni Kab. Muna 2. Perkembangan Capaian indikator kinerja pinjaman bergulir (LAR, PAR, CCr, ROI), tercatat sbb.: LAR terekam di bulan Agustus 2011 sebanyak UPK (94,2%) sedangkan posisi Juli 2011 sebanyak UPK (94,1%), naik 42 UPK (0,9%) PAR terekam posisi bulan Agustus 2011 sebanyak (94,7%), sedangkan posisi Juli 2011 sebanyak UPK (94,4%), naik 54 UPK (1,0%) CCr terekam posisi bulan Agustus 2011 sebanyak UPK (93,8%), sedangkan posisi Juli 2011 sebanyak UPK (93,7%), naik 44 UPK (0,8%) ROI terekam posisi bulan Agustus 2011 sebanyak UPK (96,2%), sedangkan posisi Juli 2011 sebanyak UPK (96,2%), naik 36 UPK (06%) Capaian LAR memuaskan posisi Agustus 2011 sebanyak UPK (34,8%), sedangkan posisi Juli 2011 sebanyak UPK (35,6%), turun 32 UPK (-1,6%), secara prosentis capaian LAR Agustus 2011 di bawah target PAD 2011 (50%) dan target Pedoman Pelaksanaan PNPM (70%). Capaian PAR memuaskan posisi Agustus 2011 sebanyak UPK (42,8%), sedangkan posisi Juli 2011 sebanyak UPK (43,5%), turun 27 UPK (-1,1%) secara prosentis capaian Agustus 2011 apabila target PAR sama dengan Target LAR, maka capaian tersebut di bawah PAD 2011 (50%) dan target Pedoman Pelaksanaan PNPM (70%). Hal 4

5 Capaian CCr memuaskan posisi Agustus 2011 sebanyak UPK (80,1%), sedangkan posisi Juli 2011 sebanyak UPK (80,6%), turun 2 UPK (1,3%) secara prosentis capaian Agustus 2011 berada di atas target PAD 2011 (75%.) namun masih di bawah target Pedoman Pelaksanaan PNPM (90%) Capaian ROI memuaskan posisi Agustus 2011 sebanyak UPK (29,9%), sedangkan posisi Juli 2011 sebanyak UPK (32,2%), turun 122 UPK (-6,5%) dan masih di bawah target PAD 2011 (50%.) maupun target Pedoman Pelaksanaan PNPM (90%) Jumlah anggota KSM perempuan penerima manfaat pinjaman bergulir posisi Agustus 2011 sebanyak orang (64,2%), sedangkan posisi Juli 2011 sebanyak orang (65,0%), naik orang (2,7%) berada di atas target PAD 2011 (40%) mupun target target Pedoman Pelaksanaan PNPM (30%) Jumlah KK miskin penerima manfaat posisi Agustus 2011 sebanyak orang (93,7%), sedangkan posisi Juli 2011 sebanyak orang (93,7%), naik orang (3,6%). Dengan demikian s/d Juli 2011 terjadi pemberian pinjaman kepada Non KK miskin (Non PS2) sebanyak sebanyak 6,3% Apabila diklasifikasikan UP., PAR, CCr dan ROI memuaskan dan CCR/ROI minimal), UPK sedang (LAR, PAR minimum CCr, ROI Memuaskan dan LAR, PAR, CCr, ROI minimum) dan katagori buruk (terdapat unsur penundaan, dan LAR, PAR, CCr, ROI penundaan) menunjukkan data sbb : Klasifikasi Agustus 2011 UPK % 1. UPK Katagori Baik LAR, PAR, CCr dan ROI memuaskan ,4 2. LAR, PAR memuaskan CCr, ROI minimum ,2 Jumlah ,6 3. UPK Katagori Sedang LAR, PAR minimum, CCr, ROI memuaskan 526 9,0 LAR, PAR, CCr dan ROI minimum 5 0,1 Jumlah 531 9,1 4. Katagori Buruk Salah satu indikator suspend ,5 LAR, PAR, CCr, ROI Suspend 393 6, ,2 - LAR-PAR Suspend 534 9,2 - LAR/PAR suspend ,8 5. Data kosong (DIV)/ salah satu indikator data kosong (DIV) 356 6,1 Total Data terekam Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa pada posisi Agustus 2011: a. UPK katagori Baik (LAR,PAR,CCR ROI memuaskan, dan LAR PAR memuaskan CCr ROI minimal) tercatat UPK atau 32,6% dari total data terekam. OC dengan katagori baik tertinggi adalah OC 6 yakni 39,3% dari data terekam, sedangkan katagori baik terendah adalah OC.9 yakni 18,1%. Adapun Provinsi tertinggi UPK kinerja baik adalah Bali (53,0%), Kalimantan Tengah (52,6%) dan Sulawesi Selatan (39,0%), sedangkan propinsi Kinerja baik terendah adalah Hal 5

6 Provinsi Maluku (2,9%), Provinsi Maluku Utara (1,3%), Provinsi Papua (0%), dan Provinsi Papua Barat (0%). b. UPK dengan katagori sedang (LAR,PAR minimal CCr, ROI memuaskan dan LAR, PAR, CCr, ROI minimal) tercatat 531 UPK atau 9,1% dari data terekam. Adapun UPK dengan indikator kinerja sedang tertinggi adalah OC.5 yakni 8,0% dan OC.6 sebesar 7,9% sedangkan katagori sedang terendah OC.9 yakni sebesar 1,1% c. UPK dengan katagori buruk: Terdapat unsur suspend/penundaan) tercatat sebanyak UPK atau 52,2% dari data terekam. Adapun UPK dengan katagori buruk tertinggi adalah OC.95 sebesar 66% dan OC.8 sebesar 59,5%, Adapun Provinsi dengan katagori memburuk tertinggi dan nilainya > 50% adalah : Prov. Gorontalo 87,7%, Maluku 84,3%, Sulawesi tenggara 76,2%, NTT 73,3%, Sulawesi Tengah 71,7%, NTB 65,2%, Sulawesi Utara 59% Jateng 56,6% dan Kalimantan Selatan 53,6% Dari UPK katagori buruk tercatat : LAR-PAR penundaan (suspend) sebesar 534 UPK (9,2%) dan LAR/PAR penundaan (suspend) sebesar UPK (26,8%) LAR/PAR satisfactory/minimal sebanyak 554 UPK (9,5%) Dari katagori buruk, ternyata UPK dengan LAR, PAR CCr dan ROI suspend/penundaan tercatat 393 UPK (6,2%). UPK dengan indikator penundaan (suspend) tertinggi adalah OC.8 yakni sebesar 12,8% d. Masih terdapat data kosong (tidak lengkap) sehingga berakibat dari hasil perhitungan LAR, PAR CCr dan ROI menjadi DIV yakni sebanyak 356 UPK (6,1%). Data tidak lengkap (kosong) tertinggi terjadi di OC. 9 sebesar 14,8% 3. Dana mengendap dalam aktiva tidak produktif Dana mengendap dalam aktiva tidak produktif per Agustus 2011 tercatat sbb: Kas Rp Bank Rp Rp ,680,182,792 Pengendapan dana di kas dan bank antara lain dari Hutang kepada pihak ketiga Rp , Tabungan KSM sebesar Rp , Titipan Pembagian Laba untuk BKM Rp dan laba tahun lalu yang belum dibagi sebesar Rp total Rp Dengan demikian dana yang semestinya bisa digulirkan kembali ke KSM sebesar Rp Tidak tersalurkannya dana tersebut juga salah satunya disebabkan adanya ketentuan bahwa bagi UPK dengan indikator kinerja pinjaman bergulir suspend tidak boleh menyalurkan kembali dananya sebelum kinerjanya mencapai minimal dimana masih terdapat UPK buruk (suspend dan unsur suspend) sebanyak UPK (51,1%). Apabila terjadi perbaikan kinerja dan dana dana tersebut dimaksimalkan maka pelayanan terhadap KK miskin dapat dioptimalkan sehingga kinerja pinjaman bergulir akan lebih sehat lagi yang pada akhirnya target KPI dan target PAD dapat dicapai Hal 6

7 4. Perkembangan Split Account: Pelaksanaan split account di 3 propinsi wilayah 1 (Jateng, DIY dan Jatim) posisi Agustus 2011, yang terekam dalam data SIM MK Modal UPP 1 Macet Rp Pinjaman UPP 1 Macet Rp Beberapa kelurahan khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah pinjaman UPP 1 yang di split masih ditampung di Pinjaman lain-lain dengan alasan administrasi dan rincian KSM belum tertib.split account hanya bersifat administratif kinerjanya dipisah dengan pinjaman non UPP1 sedangkan upaya penagihan dan penyelesaian tetap dilakukan. 5. Pinjaman lain-lain Total pinjaman lain-lain posisi Agustus 2011 sebesar Rp (4,5%) dan bulan Juli 2011 Rp (3,9%) terdapat kenaikan Rp (7%). Pinjaman lain-lain tersebut tidak ada penjelasan mengenai rinciannya. Propinsi dengan pinjaman lain-lain terbesar adalah: Provinsi Jawa Timur Rp atau 52,1% dari total pinjaman lain2 Provinsi Jawa Tengah Rp atau 27,0% dari total pinjaman lain2 Provinsi Sulawesi DIY Rp atau 4,8% dari total pinjaman lain-lain Provinsi Sulawse Selatan Rp atau 4,4% dari total pinjaman lain2 Provinsi Kalimantan Selatan Rp atau 2,9% dari total pinjaman lain2 Provinsi Nusa tenggara Barat Rp atau 2,3% dari total pinjaman lain2 Khusus Provinsi Jateng dan Jatim sebagian data pinjaman lain-lain berupa split account pinjaman ex UPP1 yang belum dilimpahkan ke rek.khusus ex UPP1 karena belum. ada rincian KSM penunggaknya (administrasi belum lengkap) Hal 7

8 BAB-3 ANALISIS CAPAIAN KEGIATAN PINJAMAN BERGULIR Pada bab ini dibahas tentang kajian dan analisis capaian kegiatan pinjaman bergulir dan beberapa permasalahan yang menghambat pelaksanaan dan perbaikan kinerja khusus wilayah pengendalian KMP PN PM MP wilayah 1(WB) sbb: A. Analisis Kesiapan UPK Berdasarkan laporan QS s/d minggu ke 86 tanggal 25 Agustus 2011, perkembangan kesiapan UPK khusus wil 2 (WB) tercermin dalam grafik sbb.: Grafik :1 Perkembangan QS Wil 2 (WB) Berdasarkan grafik diatas perkembangan kesiapan UPK menunjukan data bahwa seluruh item QS meningkatan namun dengan belum terbentuknya pengawas 100% dan belum 100% pengawas dicoaching berdampak pada kualitas hasil pengawasan. Demikian pula dengan belum 100% KSM dicoaching berdampak pada pengelolaan usaha dan akhirnya pembayaran pinjaman menjadi tersendat, sehingga masih dijumpai sbb.:. - Penyalahgunaan dana baik Kas maupun pinjaman - Terdapat UPK yang menunda penatakerjakan administrasi pembukuan maupun pinjaman dan dijumpai adanya pinjaman khususnya pinjaman kedua dan seterusnya tidak dibuatkan proposal. - UPK menahan dana dalam Kas di atas Rp ,- melebihi 24 jam - KSM dalam mengelola usaha dan pinjamannya kurang baik sehingga berpengaruh pada tingkat pengembalian pinjaman. - Terdapat Hasil penilaian kinerja pembukuan UPK tidak baik dan kualitas pengelolaan pinjaman kurang baik dengan LAR dan PAR > 3 bulan katagori memuaskan masih di bawah target PAD maupun target Pedoman Pelaksanaan PNPM B. Analisis SIM Perkembangan UPK lapor dari bulan ke bulan menunjukkan peningkatan demikian pula kualitas data laporannya, seperti tampak pada grafik sbb.: Grafik.2. UPK Lapor dan Data Terekam berdasarkan data SIM MK on line Hal 8

9 Berdasarakan grafik di atas UPK lapor menunjukkan bahwa:. a. UPK yang melaporkan data pinjaman bergulir ke SIM MK on line dari bulan ke bulan meningkat dan wilayah 2 posisi Agustus 2011 mencapai 99% dari kelurahaan (UPK) yang telah melaksanakan pinjaman bergulir. hal ini menunjukkan perhatian Tim Korkot yang dikendalikan KMW semakin meningkat. OC.5 dan OC 6 telah melaporkan 100% UPK yang telah melaksanakan pinjaman bergulir sedangkan OC 8 hanya melaporkan 88% b. Data terekam dari data yang melaporkan semakin meningkat dan posisi Agustus 2011 tercatat 99% dari UPK lapor. Dengan demikian masih terdapat data kosong sebanyak 1% dari data lapor. OC dengan data terekam 100% adalah OC 5 dan OC 7, sedangkan OC lainnya antara 98 dan 99%.. Beberapa kelemahan pengisian yang dilakukan Askot saat upload data antara lain : Data untuk menghitung LAR, PAR, CCr dan ROI tidak terekam (kosong) seperti peminjam/ penunggak, kolektibilitas, biaya dan pendapatan apabila dihitung hasilnya DIV atau memang data yang dikirim adalah kosong Terdapat UPK yang Neracanya antara aktiva dan passiva tidak balance yakni posisi Agustus 2011 tercatat 46 UPK (0,8%) C. Analisis Kinerja Pinjaman Bergulir Kinerja pinjaman bergulir dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan pinjaman bergulir dan sebagai bahan kajian, kebijakan, perbaikan serta Hal 9

10 penyempurnaan program. Lebih lanjut dalam analisis capaian kinerja pinjaman bergulir dibahas mengenai capaian LAR, PAR, CCr dan ROI sbb.: 1. Analisis Pelaporan Data SIM Pinjaman Bergulir Grafik 2 : Pelaporan Data SIM Pinjaman Bergulir Berdasarkan grafik 2 di atas menunjukkan bahwa : - UPK yang melaksanakan pinjaman bergulir dari bulan ke bulan menunjukkan peningkatan, UPK yang melaporkan dan data terekam semakin membaik dan meningkat dimana pada posisi Agustus 2011 UPK lapor tercatat UPK atau secara prosentis mencapai 98,9% dari UPK yang melaksanakan pinjaman bergulir dengan data terekam sebesar UPK atau 98,7% dari data lapor, sehingga hanya 1,1% UPK tidak melaporkan dalam data SIM dan 1,3% data yang lapor tidak terekam sebagai akibat ada beberapa item data yang tidak terisi. - UPK dengan neraca balance juga menunjukkan peningkatan dan posisi Agustus 2011 tercatat sebanyak UPK atau 99,2% dari data terekam. - Neraca tidak balance menurun dari 54 UPK (0,9%) menjadi 46 UPK (0,8%). Tertinggi data tidak balance ada di KMW Jawa Timur OC.7 yakni 28 UPK. 2. Analisis Pekembangan Indikator Pinjaman Bergulir a. Capaian dan Perkembangan LAR LAR menggambarkan tingkat peminjam yang mengandung resiko yakni pinjaman yang menunggak di atas 3 bulan, adapun perkembangan LAR wil 2 (WB) dapat digambarkan pada grafik 3 berikut Grafik 3 :Capaian dan perkembangan LAR Hal 10

11 Berdasarkan grafik di atas capaian UPK dengan LAR memuaskan semakin menurun dan posisi bulan Agustus 2011 sebanyak UPK (35,6%) dan masih di bawah PAD 2011 (50%). Sedangkan UPK dengan LAR suspend semakin meningkat sebagai akibat penanganan pinjaman bermasalah belum efektif melibatkan BKM, Pengawas dan aparat (Kelurahan maupun kecamatan). b. Capaian dan perkembangan PAR PAR menggambarkan tingkat pinjaman yang berisiko (mengandung tunggakan) dalam analisis ini adalah PAR > 3 bulan. Adapun perkembangan capaian PAR per OC seperti dalam grafik 4 berikut: Grafik.4. Capaian dan perkembangan PAR Berdasarkan grafik di atas capaian UPK dengan PAR memuaskan menunjukkan penurunan, pada Agustusi 2011 tercatat sebesar (43,5%) Apabila target PAD 2011 sama dengan target LAR (50%) maka capaian PAR masih dibawah PAD 2011 Tingginya PAR suspend akan berpengaruh pada pendapatan dan biaya khususnya cadangan resiko pinjaman menjadi tinggi yang akhirnya ROI akan menjadi rendah. c. Capaian dan perkembangan CCr CCr adalah rasio yang menggambarkan tingkat efisiensi yakni pendapatan tunai dibanding biaya tunai dimana dikatakan memuaskan apabila rasionya >125%. Adapun capaian dan perkembangan CCr seperti grafik 4 berikut: Grafik.5. Perkembangan Capaian CCR Grafik di atas menggambarkan capaian CCr memuaskan semakin meningkat namun posisi Agustus 2011 yang tercatat (80,6%) meningkat dibanding Hal 11

12 Juli 2011 yang tercatat sebanyak UPK (80,1%) Capaian CCr memuaskan Agustus 2011 berada di atas target PAD 2011 (75%), namun masih di bawah target sesuai Pedoman pelaksanaan PNPM (90%) d. Capaian dan Perkembangan ROI ROI menggambarkan tingkat pengembalian dana Investasi (modal) yakni perbandingan antara Laba bersih tahun berjalan dibanding dengan investasi (modal) yang digunakan, ROI memuaskan apabila rationya >10%. Adapun capaian dan perkembangan ROI sesuai grafik 6 berikut Grafik 6 : Capaian dan perkembangan ROI Grafik di atas menggambarkan capaian ROI memuaskan khusus wilayah 2 (WB) cenderung menurun namun poisi Agustus 2011 yang tercatat sebesar (32,2% meningkat dari posisi Juli 2011 yang tercatat sebanyak UPK (32,1%) Capaian ROI memuaskan posisi Agustus 2011 masih di bawah target PAD 2011 (50%) hal tersebut dipengaruhi masih rendahnya LAR dan PAR dan meningkatnya biaya cadangan resiko serta sebagian besar UPK modalnya masih rendah yakni sbb.: Jumlah Modal Jml UPK % 1. Modal < Rp. 100 juta UPK 68,4 2. Modal Rp. 100 juta s/d < Rp. 200 juta UPK 22,1 3. Modal Rp. 200 juta s/d < Rp. 300 juta 295 UPK 5,1 4. Modal Rp. 300 juta s/d < Rp. 400 juta 99 UPK 1,7 5. Modal Rp. 400 juta s/d < Rp UPK 1,0 6. Modal Rp. 500 juta s/d Rp. 1 Milyar 88 UPK 1,5 7. Modal > Rp. 1 Milyar 10 UPK 0,2 Berdasarkan analisis break event point apabila mengharapkan tercapai ROI memuaskan perlu didukung modal minimal Rp. 300 juta, sehingga melihat UPK dengan modal < 100 juta mencapai 68,4% dan UPK dengan modal <Rp. 300 juta mencapai 90,5%, maka target ROI memuaskan tahun 2011 sesuai PAD sebesar 50% dan Pedoman pelaksanaan PNPM sebesar 90% kelurahan sulit untuk dicapai tanpa didukung penambahan modal. 3. Analisis Capaian Indikator Kinerja Per OC a. Capaian LAR Capaian LAR per OC posisi Agustus 2011 seperti tampak dalam grafik 7. Grafik 7 : Kinerja LAR per OC Hal 12

13 Berdasarkan grafik diatas mencerminkan bahwa seluruh OC LAR memuaskan tidak tercapai target PAD (50%) maupun target pedoman Pelaksanaan PNPM MP (70%), tertinggi hanya OC 6 47%, sedangkan terendah OC 9 yakni 28%. LAR suspend tertinggi OC.9 sebesar 71%. Dengan demikian pengendalian OC termasuk Korkot, Askot dan faskel masih sangat lemah dan upaya pencapaian target PAD maupun target sesuai Pedoman Pelaksanaan PNPM MP belum maksimal b. Capaian PAR Capaian PAR per OC posisi Agustus 2011 seperti tampak dalam grafik 8. Grafik 8 : Kinerja PAR per OC Berdasarkan grafik diatas mencerminkan bahwa PAR memuaskan apabila Target PAD 2011 sama dengan target LAR (50%) untuk wilayah 2 hanya sebesar 42,8% dibawah target PAD. OC dengan PAR memuaskan tertinggi dan diatas 50% adalah OC.6 yakni 55%, sedangkan OC lainnya dibawah 50%, terendah dicapai OC.9 yakni hanya 32%. Sedangkan OC dengan PAR suspend tertinggi adalah OC 9 yakni 65%. Hal tersebut menggambarkan bahwa ada kolerasi capaian LAR dengan capaian PAR nya. c. Capaian CCr Capaian CCr per OC posisi Agustus 2011 seperti tampak dalam grafik 9. Grafik 9 : Kinerja CCr per OC Hal 13

14 Berdasarkan grafik di atas mencerminkan bahwa OC dengan CCr memuaskan di atas target PAD 2011 (75%) yakni posisi Agustus 2011 sebesar 80,1%, OC yang berada diatas target PAD namun masih di bawah target sesuai Pedoman Pelaksanaan PNPM MP (90%). Capaian tertinggi adalah OC.5 yakni 88% dan OC.6 dan OC 7 masing-masing 87%, dan capaian terendah adalah OC.9 yakni sebesar 54% Sedangkan OC dengan CCr suspend tertinggi adalah OC.9 yakni 37%. Rendahnya capaian CCr di OC.9 karena rata-rata modal pinjaman bergulir sangat kecil yakni : - UPK dengan modal < Rp. 50 juta sebanyak 151 UPK (83,4%) - UPK dengan modal Rp. 50 juta s/d < Rp. 100 juta sebanyak 21 UPK (11,6%) - UPK dengan modal Rp.100 juta s/d <Rp. 200 juta sebanyak 8 UPK (4,4%) - UPK dengan modal Rp.200 juta s/d < Rp. 300 juta sebanyak 1 UPK (0,6%) Bahkan untuk wilayah OC.9 Jayapura seluruh UPK dengan modal < Rp. 50 juta dan secara rata-rata modal < Rp. 20 juta. d. Capaian ROI Capaian ROI per OC posisi Agustus 2011 seperti tampak dalam grafik 10. Grafik 10 : Kinerja ROI per OC Berdasarkan grafik diatas mencerminkan bahwa ROI memuaskan seluruh OC dibawah target PAD 2011 (50%) sehingga berpengaruh pada capaian nasional. Adapun OC dengan ROI memuaskan tertinggi adalah OC.5 yakni 39% sedangkan OC terendah adalah OC.7 (17%) dan OC.9 (13%). OC dengan suspend tertinggi adalah OC 9 yakni sebesar 54%. Rendahnya capaian ROI sebagai akibat LAR dan PAR rendah sehingga biaya cadangan resiko menjadi tinggi disamping itu modal pinjaman bergulir masih rendah sebagai mana disampaikan pada bab sebelumnya. Hal 14

15 4. Analisis Penilaian Kinerja KMW dan Kota Penilaian kinerja KMW dan Kota khusus wilayah 2 yang terdiri dari: a. Penilaian Kinerja Input Program : Laporan Bulan September 2011 Berdasarkan penilaian kinerja input program menunjukkan bahkan hanya Propvinsi Papua yang mempunyai nilai di bawah passing grade 75%, sedang provinsi lainnya berada di atas passing grade dengan 5 provinsi terbaik adalah Gorontalo, Sulawesi Barat, Papua Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. Bidang kinerja input dengan nilai terendah adalah dalam pembentukan cadangan dan hanya Provinsi Sulawesi Barat yang seluruh UPKnya telah membentuk cadangan resiko pinjaman, sedangkan paling rendah nilai bidang cadangan resiko pinjaman adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur yakni 10% Hal 15

16 b. Bidang Kinerja Output Program Berdasarkan penilaian kinerja output program menunjukkan bahkan hanya 3 provinsi yang nilai kinerjanya di atas passing grade 75, yakni Bali, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Barat. Nilai terendah dicapai provinsi Maluku yakni hanya 31,8. Rendahnya nilai kinerja output disebabkan indikator kinerja pinjaman bergulir (LAR, PAR, CCr dan ROI) klasifikasi memuaskan sangat rendah bahkan untuk Provinsi Papua UPK LAR dan ROI memuaskan tidak ada (0) dan Propvinsi Papua Barat, serta Maluku UPK dengan ROI memuskan tidak ada (0). Hal 16

17 BAB-4 KESIMPULAN DAN STRATEGI PERBAIKAN 1. Kesimpulan a. Berdasarkan QS kesiapan UPK untuk mengelola Pinjaman bergulir masih perlu ditingkatkan terutama dari sisi organisasi, baik kelengkapan UPK mapun pengawas, dan belum seluruh KSM dan Pengawas diberikan penguatan (coaching) b. Secara kuantitas laporan SIM pinjaman bergulir melalui aplikasi SIM MK semakin membaik dan meningkat, namun masih terdapat di beberapa KMW belum mengirim 100% dan kualitas data masih belum sempurna (terdapat neraca dan Laba Rugi tidak balance, termasuk pengisian kolom peminjam dan penunggak serta kolektibilitas pinjaman tidak lengkap sehingga mempengaruhi kinerja bahkan masih terdapat data kosong yang hasil perhitungan indicator kinerja menjadi DIV. Jumlah peminjam KK miskin dan peminjam perempuan lebih besar disbanding total peminjam sehingga secara prosentis terdapat beberapa UPK di atas 100%. c. Kinerja pinjaman bergulir semakin menurun dari bulan ke bulan. Target PAD yang tercapai hanya CCr namun apabila dibandingan dengan target sesuai Pedoman Pelaksanaan PNPM hamper seluruh indikator tidak tercapai kecuali peminjam perempuan. d. Hasil Penilaian Kinerja bidang input program di bawah nilai passing grade Provinsi Papua sedangkan bidang output program (mengacu ke KPI) yang terdiri dari KK miskin, peminjam perempuan dan indikator LAR, PAR, CCr dan ROI, yang tercapai passing grade 75 hanya 3 propinsi (KMW) yakni, Bali, Kalimantan T dan Sulawesi Barat. 2. Strategi Perbaikan Dalam rangka memperbaiki kualitas dan kuantitas serta kinerja dan pengelolaan pinjaman bergulir strategi yang perlu diterapkan sama seperti laporan sebelumnya yang meliputi: a. Perbaikan di bidang kelembagaan 1) Pemenuhan perangkat Organisasi - UPK minimal 2 orang sehingga disamping dapat menatakerjakan administrasi dan mengelola pinjaman dengan baik juga juga memenuhi unsur pengawasan melekat. - Pengawas UPK dibentuk dan menjalankan fungsinya sebagai kepanjangan tangan BKM dalam melakukan pengawasan dan verifikasi atas administrasi pembukuan dan pinjaman serta ikut aktif dalam pananganan pinjaman bermasalah. - Setiap tahun UPK menyusuan Rencana kerja dan Anggaran termasuk penanganan pinjaman bermasalah yang merupakan alat kendali bagi UPK maupun BKM minimal, terdiri dari : Target realisasi/perguliran Target pendapatan dan biaya Target penurunan tunggakan Target capaian kinerja pinjaman bergulir (LAR, PAR, CCr dan ROI) Target KK miskin penerima manfaat pinjaman Bergulir Target perempuan penerima manfaat pinjaman bergulir - Mendorong UPK untuk membahas dan menanfaatkan hasil review khususnya keuangan dalam RWT yang meliputi masalah pengelolaan pinjaman bergulir serta penanganan pinjaman bermasalah harus masuk Hal 17

18 dalam agenda RWT dan menjadi keputusan masyarakat dalam penanggulangannya 2) Efektivitas pendampingan Tim Fasilitator terhadap UPK ditingkatkan dengan melakukan penguatan (capacity building) terhadap BKM, UPK dan pengawas, baik melalui pelatihan maupun coaching khususnya yang menyangkut pengelolaan pinjaman bergulir. b. Konsultan 1) Konsultan (khususnya faskel Ekonomi) secara berkesinambungan diberikan penguatan tentang pengelolaan pinjaman bergulir, Pembukuan dan peningkatan kapasitas KSM sehingga mempunyai bekal yang cukup dalam melakukan pendampingan dan penguatan terhadap BKM, UPK maupun KSM, baik melalui pelatihan, coaching atau KBIK.Konsultan dalam melakukan kunjungan ke UPK / Sekretariat BKM tidak sekedar melakukan penilaian kinerja Sekretariat atau UPK lebih jauh bersamaan dengan pendampingan baik yang menyangkut pelaksanaan administrasi Sekretariat, pembukuan UPK maupun pengelolaan pinjaman bergulir di dalamnya upaya penanganan pinjaman bermasalah dan didalamnya analisis capaian kinerja UPK dan pinjaman bergulir. Bilamana diperlukan Faskel melakukan OJT atau studi banding terhadap UPK yang baik 2) Frekuensi kunjungan Faskel terhadap UPK ditingkatkan,. c. KSM (masyarakat) 1) Pembentukan UPK memberikan perhatian khusus dalam pembentukan KSM dimana Pembentukan KSM didasarkan pada kesamaan tujuan dan kesamaan kepentingan dalam mengelola dan meningkatkan usaha anggotanya sehingga dapat mengindari pembentukan KSM secara instan. 2) Pendampingan - Sebelum akses ke pinjaman KSM (anggota) harus mendapatkan pelatihan tentang pinjaman bergulir, kewirausahaan dan pembukuan sederhana. - Pembinaan KSM yang telah mendapatkan fasilitas pinjaman bergulir wajib dilakukan UPK minimal 1 bulan setelah pinjaman digulirkan - Penanganan pinjaman bermasalah lebih di intensifkan dengan membentuk tim penagihan dan melibatkan Pengawas UPK, BKM, maupun aparat Pemda baik tingkat Kelurahan maupun Kecamatan maupun Kota/Kabupaten d. Kebijakan 1) KMW diwajibkan membuat target perbaikan kinerja pinjaman bergulir (RKTL) dengan mengacu pada target pedoman Pelaksnaan PNPM dan turunannya Korkot/Askot diwajibkan membuat hal yang sama. 2) KMW khususnya TA MK dan Korkot/Askot melakukan uji petik tematik terhadap UPK termasuk pinjaman bergulir dengan menggunakan form uji petik tematik Kredit Mikro 3) Melakukan diskusi dengan Tim WB yang difasilitasi Proyek/Advisory berkaitan masalah Kinerja UPK dikaitkan dengan pengelolaan pinjaman bergulir termasuk kriteria penutupan UPK UPK suspend 4) Penilaian Kinerja KMW maupun Kota/Kabupaten dijadikan alat untuk motivasi pengendalian KMW dan Korkot dalam rangka perbaikan kinerja khususnya pinjaman bergulir. Hal 18

19 LAMPIRAN: 1. Data QS Pinjaman Bergulir Agustus Data Progres SIM Pinjaman Bergulir Agustus Grafik Perkembangan Kinerja Pinjaman Bergulir 4. Slide Progres Pinjaman Bergulir Agustus KPI Agustus 2011 Jakarta, Oktober 2011 Hal 19

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK SEPTEMBER 2016 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015 DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MEI 2015 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No I. INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MARET 2015

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MARET 2015 DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : MARET 2015 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No I. INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PEMBUKUAN BKM PERIODE TRIWULAN KE-2 BULAN : APRIL-JUNI 2015 P2KP - WILAYAH 2

LAPORAN UJI PETIK PEMBUKUAN BKM PERIODE TRIWULAN KE-2 BULAN : APRIL-JUNI 2015 P2KP - WILAYAH 2 LAPORAN UJI PETIK PEMBUKUAN BKM PERIODE TRIWULAN KE-2 BULAN : APRIL-JUNI 2015 P2KP - WILAYAH 2 A. PENDAHULUAN Periode pelaporan uji petik ini merupakan kelanjutan dari pelaporan uji petik periode sebelumnya

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. CAPAIAN KINERJA PINJAMAN BERGULIR (RLF) WILAYAH 1 Status data : Juli 2014

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. CAPAIAN KINERJA PINJAMAN BERGULIR (RLF) WILAYAH 1 Status data : Juli 2014 DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM CAPAIAN KINERJA PINJAMAN BERGULIR (RLF) WILAYAH 1 Status data : Juli 2014 UPK Yg Sdh Perguliran Terekam (Approval) UPK Lapor (%) Approval (%) OC

Lebih terperinci

INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR WILAYAH-1 ( IDB ) Status Data : Agustus '11

INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR WILAYAH-1 ( IDB ) Status Data : Agustus '11 No INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR WILAYAH-1 ( IDB ) Status Data : Agustus '11 INFORMASI KINERJA PINJAMAN BERGULIR Agustus '11 I. INFORMASI PELAPORAN (APLIKASI SIM MK) PEDOMAN PNPM 1 Kelurahan Dampingan

Lebih terperinci

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK KEGIATAN SIKLUS MASYARAKAT PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Periode : Bulan Juli - September 2010 I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan menguraikan hasil penelitian tentang capaian kinerja pengelolaan pinjaman bergulir pada UPK BKM Tridaya Karangwaru dari aspek penerima pinjaman (LAR),

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK PELAKSANAAN PPMK Program Peningkatan Penghidupan Masyarakat Berbasis Komunitas (PPMK) merupakan program lanjutan dalam PNPM Mandiri Perkotaan untuk mendorong proses transformasi

Lebih terperinci

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 Gambaran Umum Secara umum proses kegiatan di lokasi baru mengalami keterlambatan rata-rata 1,5 bulan dari master schedule, sementara

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA. Triwulan 2 - Tahun 2012

PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA. Triwulan 2 - Tahun 2012 PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA Triwulan 2 - Tahun 2012 ASPEK DAN BIDANG EVALUASI KINERJA TINGKAT PROVINSI ASPEK FASILITASI ASPEK CAPAIAN INDIKATOR HASIL terdiri dari bidang2 : 1. SIM 2. PPM

Lebih terperinci

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL PP MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL Topik Tujuan Kegiatan belajar Waktu Acuan Penguatan Pendampingan KSM dalam Kegiatan Sosial 1. Peserta memahami tentang pentingnya penguatan modal sosial di dalam KSM 2. PANCASUTRA,tanggung

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 I. MENGAPA POB DIPERLUKAN? a. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan

Lebih terperinci

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 (Disampaikan dalam acara Pembukaan Workshop NMC - NCEP 2011) haripras Didiet Arief Achdiat Kepala PMU P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komponen pengembangan kapasitas (Capacity Building) merupakan salah satu pilar program PNPM Mandiri Perkotaan, karena program ini yang meyakini bahwa pembelajaran merupakan

Lebih terperinci

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan (di Wilayah Ex P2KP 2, Ex KMW Provinsi, Ex P2KP 3, OC 6, OC 7 dan OC 8) Periode Nopember 2009

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan (di Wilayah Ex P2KP 2, Ex KMW Provinsi, Ex P2KP 3, OC 6, OC 7 dan OC 8) Periode Nopember 2009 Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan (di Wilayah Ex PKP, Ex KMW Provinsi, Ex PKP, OC, OC dan OC 8) Periode Nopember 009 Pendahuluan Berdasarkan surat KMP PNPM Mandiri Perkotaan No. 09/KMP/PNPM/IV/009 tanggal

Lebih terperinci

PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK MARET 2016

PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK MARET 2016 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK MARET 2016 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK

PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK PETUNJUK TEKNIS PENGUKURAN KINERJA PEMBUKUAN SEKRETARIAT - UPK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012 Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, 16-19 Juli 2012 1. WARGA MISKIN (PS-2) PEMANFAAT PROGRAM Secara nasional dari tahun 2007-2011, KK Miskin penerima manfaat kegiatan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2014

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2014 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2014 PENGANTAR Hasil evaluasi kinerja SIM untuk periode Oktober - Desember 2014 (triwulan-4) menunjukkan Skor rata-rata nasional pada angka 92.11%

Lebih terperinci

LAPORAN MK PLPBK STATUS AGUSTUS 2011

LAPORAN MK PLPBK STATUS AGUSTUS 2011 LAPORAN MK PLPBK STATUS AGUSTUS PKP - ADVANCED I. KINERJA PENGENDALIAN PEMANFAATAN DANA PLPBK Berikut adalah rekap nasional kinerja pengendalian pemanfaatan dana PLPBK pada Agustus Nama Provinsi Nama Kota

Lebih terperinci

JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2

JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2 JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2 A. LATAR BELAKANG Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) I tahap I telah dilaksanakan sejak

Lebih terperinci

LAPORAN MK PLPBK STATUS SEPTEMBER 2011

LAPORAN MK PLPBK STATUS SEPTEMBER 2011 LAPORAN MK PLPBK STATUS SEPTEMBER PKP - ADVANCED I. KINERJA PENGENDALIAN PEMANFAATAN DANA PLPBK Berikut adalah rekap nasional kinerja pengendalian pemanfaatan dana PLPBK pada September Nama Provinsi Nama

Lebih terperinci

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Agustus 2010 Wilayah I (OC 5 s/d OC 9)

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Agustus 2010 Wilayah I (OC 5 s/d OC 9) Pendahuluan Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Agustus 2010 Wilayah I (OC 5 s/d OC 9) Progres data pengaduan bulan Agustus 2010 diperoleh dari SIM aplikasi PPM meliputi OC 5 s/d OC 9 menggunakan

Lebih terperinci

LAPORAN MK PLPBK STATUS JULI 2011

LAPORAN MK PLPBK STATUS JULI 2011 LAPORAN MK PLPBK STATUS JULI 11 I. KINERJA PENGENDALIAN PEMANFAATAN DANA PLPBK Berikut adalah rekap nasional kinerja pengendalian pemanfaatan dana PLPBK pada Juli 11 Nama Provinsi Nama Kota Tingkat_Kinerja

Lebih terperinci

PANDUAN PENDAMPINGAN OPTIMALISASI KINERJA PENGELOLAAN DANA BERGULIR (PDB)

PANDUAN PENDAMPINGAN OPTIMALISASI KINERJA PENGELOLAAN DANA BERGULIR (PDB) PANDUAN PENDAMPINGAN OPTIMALISASI KINERJA PENGELOLAAN DANA BERGULIR (PDB) A. LATAR BELAKANG Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir (PDB)/Keuangan Mikro menjadi penting dikelola dengan baik dan terukur mengingat

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Setiap perusahaan tentunya menginginkan tingkat

Lebih terperinci

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9) Wilayah II KMP Jateng DIY Jatim Bali NTB NTT Kalteng Kalsel Kaltim Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar Maluku Malut Papua Barat Papua Pendahuluan Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember

Lebih terperinci

DAFTAR KABUPATEN/ KOTA LOKASI UJI PETIK

DAFTAR KABUPATEN/ KOTA LOKASI UJI PETIK DAFTAR KABUPATEN/ KOTA LOKASI UJI PETIK Periode Juni-Juli 2010 No PROPINSI Kab/ Kota 1 NTB 1 Kabupaten Lombok Timur 2 KALTENG 2 Kabupaten Palangkaraya 3 NAD 3 Kota LANGSA 4 Kota SABANG 4 D I Y 5 Kabupaten

Lebih terperinci

1. Pendaluhuan. Bulan Juni-2013 Monitoring Siklus Masyarakat 1

1. Pendaluhuan. Bulan Juni-2013 Monitoring Siklus Masyarakat 1 1. Pendaluhuan Kegiatan monitoring berbasis data SIM menjadi satu tema penting dalam agenda EGM Monev 2013, tema ini sangat relevan mengingat lingkup lokasi sasaran program PNPM Perkotaan yang sangat besar

Lebih terperinci

LAPORAN MK PLPBK STATUS JUNI 2011

LAPORAN MK PLPBK STATUS JUNI 2011 LAPORAN MK PLPBK STATUS JUNI 211 I. KINERJA PENGENDALIAN PEMANFAATAN DANA PLPBK Berikut adalah rekap nasional kinerja pengendalian pemanfaatan dana PLPBK pada Juni 211 Nama Provinsi Nama Kota Sangat Baik

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009-2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 1. KEGIATAN REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review) Partisipatif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan adalah salah satu masalah kemanusiaan yang sedang dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang berkembang. Hal tersebut karena kemiskinan

Lebih terperinci

KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK Periode : Triwulan-IV 2012, 1 Oktober - 31 Desember 2012

KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK Periode : Triwulan-IV 2012, 1 Oktober - 31 Desember 2012 KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK Periode : Triwulan-IV 2012, 1 Oktober - 31 Desember 2012 I. PENGANTAR Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2012 mencakup 10.923 kelurahan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2013

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2013 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-4 OKTOBER-DESEMBER 2013 Pengendalian kualitas data sangat penting bagi pengguna data, karena dapat menjadi rambu-rambu dalam hal; betapa pentingnya data, lebih-lebih

Lebih terperinci

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN 1. Pengertian 1 2. Pengelola Bergulir 2 3. Penerima Manfaat Bergulir 2 4. Ketentuan

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK PERIODE TRIWULAN I (SIKLUS MASYARAKAT & PEMBUKUAN BKM) TAHUN 2015 Konsultan Manajemen Pusat Wilayah-2 LAPORAN UJI PETIK

Lebih terperinci

Panduan Operasional Baku Pendistribusian Material Printing

Panduan Operasional Baku Pendistribusian Material Printing A. Latar Belakang : Panduan Operasional Baku Pendistribusian Material Printing (Media Pelatihan dan Media Sosialisasi) Dalam berbagai kegiatan pelatihan dan sosialisasi baik ditingkat Konsultan, Pemda,

Lebih terperinci

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2014

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2014 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2014 PENGANTAR Sumber data SIM yang digunakan pada evaluasi SIM triwulan 3 tahun 2014 meliputi: Kelengkapan data SIM PM-BLM tahun 2013 mulai periode

Lebih terperinci

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9) Wilayah II KMP Jateng DIY Jatim Bali NTB NTT Kalteng Kalsel Kaltim Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar Maluku Malut Papua Barat Papua Pendahuluan Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2015

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2015 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2015 PENGANTAR Berdasarkan data SIM PNPM-MP status 30 September 2015, maka hasil akhir kinerja SIM pada triwulan 3 tahun 2015 ini secara nasional

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-2 APRIL-JUNI 2014

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-2 APRIL-JUNI 2014 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-2 APRIL-JUNI 2014 PENGANTAR Pada status bulan Juni 2014 rentang pengendalian SIM KMP telah terjadi penambahan satu provinsi baru yakni Kalimantan Utara akibat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakat yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PNPM Mandiri merupakan salah satu lembaga keuangan mikro dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakat yang membutuhkan. PNPM Mandiri ini,

Lebih terperinci

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91 I. PENDAHULUAN Pada bulan September 2013 direncanakan akan dilakukan penutupan data SIM PPM sampai dengan akhir tahun 2010. Penutupan data tersebut bertujuan data di bawah tahun 2010 tidak ada lagi data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakan yang

BAB I PENDAHULUAN. dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PNPM Mandiri merupakan salah satu lembaga keuangan mikro dimana salah satu tugasnya meyalurkan kredit bagi masyarakan yang membutuhkan. PNPM Mandiri ini, diluncurkan

Lebih terperinci

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-1 MARET 2013

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-1 MARET 2013 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-1 MARET 2013 PERHITUNGAN EVALUASI KINERJA SIM Sama hal nya dengan hasil evaluasi kinerja SIM Triwulan 4 Tahun 2012 yang telah ditayangkan di web p2kp.org, perhitungan

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK)

LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN PERKEMBANGAN PENINGKATAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT BERBASIS KOMUNITAS (PPMK) PER 31 DESEMBER 2014 I. LOKASI PPMK TAHUN

Lebih terperinci

PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR

PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR World Bank PNPM Support Facility (PSF) Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, lantai 9 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011

LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011 LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011 I. PENDAHULUAN Selama kurun waktu Periode Januari Desember 2011 pengaduan yang telah masuk sebanyak 7.875 pengaduan

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : JANUARI 2015

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : JANUARI 2015 DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : JANUARI 2015 No INFORMASI KINERJA PINJAMAN BERGULIR INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR

Lebih terperinci

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. Anlist.asp II. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di wilayah I di bulan Januari 2013 dilaporkan hanya oleh 7 Propinsi. Pada bulan Januari 2013 ini seluruh tenaga ahli telah didemobilisasi

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2013

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2013 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-3 JULI-SEPTEMBER 2013 PENGANTAR Evaluasi kinerja SIM triwulan 3 Tahun 2013 (periode Juli-September 2013) formulasi yang digunakan tetap sama seperti pada evaluasi

Lebih terperinci

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).

Lebih terperinci

Lis Djuniar dan Welly. Universitas Muhammadiyah Palembang

Lis Djuniar dan Welly. Universitas Muhammadiyah Palembang Analisis Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan Bagi Masyarakat Miskin di Lembaga Keswadayaan Masyarakat Kecamatan Seberang Ulu di Kota Palembang Lis Djuniar dan Welly Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, beberapa studi telah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, beberapa studi telah menunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia secara nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bidang usaha yang konsisten

Lebih terperinci

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE )

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE ) PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE 100-0-100) KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT WILAYAH-2 TAHUN PELAKSANAAN UJI PETIK KEGIATAN BASELINE, PLPBK

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan I. PENDAHULUAN Sampai dengan periode Juli 2013 pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juli 2013 telah mencapai 34.600 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-2 JUNI 2013

EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-2 JUNI 2013 EVALUASI KINERJA SIM PM-BLM TRIWULAN KE-2 JUNI 2013 PENGANTAR Hasil evaluasi kinerja SIM triwulan 2 Tahun 2013 secara umum mengalami progres yang signifikan dari hasil evaluasi triwulan sebelumnya. Pergeseran

Lebih terperinci

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan I. PENDAHULUAN Pengaduan yang masuk pada bulan April 2015 yang dikumpulkan dari tingkat KMW dan pengaduan yang masuk ke KMP berjumlah 506 aduan. Pengaduan telah selesai ditangani sejumlah 497 pengaduan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia saat ini terkait dengan adanya fakta bahwa pertumbuhan ekonomi tidak tersebar secara merata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peranan UMKM. laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peranan UMKM. laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) tidak terlepas dari perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Peranan UMKM terutama sejak krisis moneter tahun 1998

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014 Konsultan Manajemen Pusat Wilayah-2 April 2014 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

PINJAMAN BERGULIR PE T U N J U K T E K N I S BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN

PINJAMAN BERGULIR PE T U N J U K T E K N I S BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PE T U N J U K T E K N I S PINJAMAN BERGULIR KANTOR PUSAT JL. Pattimura No.20 Kabayoran Baru Jakarta Selatan, Indonesia - 12110 KANTOR PROYEK Jl. Penjernihan 1 No. 19 F Pejompongan Jakarta Pusat Indonesia

Lebih terperinci

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK JULI 2016

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK JULI 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK JULI 2016 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No INFORMASI KINERJA PINJAMAN

Lebih terperinci

INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR NASIONAL TAHUN 2011 LOKASI WILAYAH I ( IDB )

INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR NASIONAL TAHUN 2011 LOKASI WILAYAH I ( IDB ) INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR NASIONAL TAHUN 2011 LOKASI WILAYAH I ( IDB ) No INFORMASI KINERJA PINJAMAN BERGULIR Feb 11 PAD 2011 I. TINGKAT PELAPORAN (APLIKASI SIM MK) 1 Kelurahan Dampingan (Sumber

Lebih terperinci

Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHAP II

Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHAP II Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHAP II I. DASAR PEMIKIRAN Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang dilaksanakan sejak tahun 1999 melalui P2KP 1, P2KP

Lebih terperinci

LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG

LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT LAPORAN PERJALANAN DINAS - PENGENDALIAN LANGSUNG Periode Triwulan-I 2013 : 1 Januari - 31 Maret 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan kunjungan lapangan Personel Konsultan Manajemen Pusat

Lebih terperinci

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK NOPEMBER 2016

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK NOPEMBER 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK NOPEMBER 2016 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK AGUSTUS 2016

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK AGUSTUS 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK AGUSTUS 2016 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No INFORMASI KINERJA PINJAMAN

Lebih terperinci

Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN

Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN Kerangka Acuan PELATIHAN ASMANDAT SENIOR PNPM MANDIRI PERKOTAAN I. DASAR PEMIKIRAN Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) yang dilaksanakan sejak tahun 1999 melalui P2KP 1, P2KP 2, dan P2KP

Lebih terperinci

KEORGANISASIAN & PENGAWASAN KEUANGAN UPK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN

KEORGANISASIAN & PENGAWASAN KEUANGAN UPK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN PETUNJUK TEKNIS KEORGANISASIAN & PENGAWASAN KEUANGAN UPK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum

Lebih terperinci

PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK DESEMBER 2015

PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK DESEMBER 2015 PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK DESEMBER 2015 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No I. INFORMASI KINERJA PINJAMAN BERGULIR TINGKAT PELAPORAN (APLIKASI

Lebih terperinci

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Juli 2014 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10)

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Juli 2014 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10) Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Juli 2014 Wilayah II (OSP 5, OSP 6, OSP 7, OSP 8, OSP 9, OSP 10) Pendahuluan Progres ini merupakan rekapitulasi dokumen hasil PPM di wilayah PNPM Mandiri Perkotaan

Lebih terperinci

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN IV (BASELINE )

PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN IV (BASELINE ) PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN IV (BASELINE 100-0-100) KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT WILAYAH-2 TAHUN 2015 i LAPORAN PELAKSANAAN UJI PETIK KEGIATAN

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Oktober 2010 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Oktober 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAA N UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah

Lebih terperinci

Progress Report. Kepada : Yth TL KMP P2KP-2 : RM dan TA KMP P2KP-2 Perihal : Progress Channeling Program P2KP Tanggal : Minggu ke- 3 Desember 2006

Progress Report. Kepada : Yth TL KMP P2KP-2 : RM dan TA KMP P2KP-2 Perihal : Progress Channeling Program P2KP Tanggal : Minggu ke- 3 Desember 2006 Progress Report Kepada : Yth TL KMP P2KP-2 Cc : RM dan TA KMP P2KP-2 Perihal : Progress Channeling Program P2KP Tanggal : Minggu ke- 3 Desember 2006 Sesuai dengan rencana kerja, ada beberapa kegiatan yang

Lebih terperinci

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah I. PENDAHULUAN Selama kurun waktu tahun 2012 pengaduan yang berkaitan dengan penyimpangan dana cenderung meningkat dari jumlah dana yang terekam di dalam SIM PPM Pengaduan. Penyimpangan dana hasil temuan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT () PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 PENANGANAN PENGADUAN UNTUK TATA PEMERINTAHAN YANG LEBIH BAIK TINGKAT KOMUNITI RELAWAN, KSM, BKM, MASYARAKAT

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN Modul 1 Orientasi Belajar 1 Kegiatan 1 Perkenalan 3 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 3 Modul 2 Perencanaan Partisipatif Review PS dan PJM Pronangkis 9 Kegiatan 1 Diskusi Kelompok Analisa

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1 KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1 I.Latar Belakang Salah satu tahapan pelaksanaan P2KP adalah Pembangunan BKM, yang dipandang menjadi bagian yang merupakan tahapan yang

Lebih terperinci

Progres Kegiatan Pengembangan Kapasitas (CB, Pelatihan, Media Dev, Database Manajemen)

Progres Kegiatan Pengembangan Kapasitas (CB, Pelatihan, Media Dev, Database Manajemen) Progres Kegiatan Pengembangan Kapasitas (CB, Pelatihan, Media Dev, Database Manajemen) A. Pendahuluan Pengembangan Kapasitas dalam P2KP, dimaknai sebagai peningkatan dan penguatan pengetahuan, keterampilan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Oktober 2010 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C18 BKM /UP - UP. Pinjaman Bergulir. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C18 BKM /UP - UP. Pinjaman Bergulir. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS BKM /UP - UP C18 Pinjaman Bergulir PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Memahami Pinjaman Bergulir 1 Kegiatan 1: Curah Pendapat

Lebih terperinci

Laporan Status Penerapan Upaya Perlindungan Lingkungan

Laporan Status Penerapan Upaya Perlindungan Lingkungan Laporan Status Penerapan Upaya Perlindungan Lingkungan Di dalam perjanjian pinjaman antara Pemerintah Indonesia dan pihak Donor (Bank Dunia) disepakati adanya kewajiban bagi pihak pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemiskinan dan pengangguran. PNPM Mandiri difokuskan pada program

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemiskinan dan pengangguran. PNPM Mandiri difokuskan pada program 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PNPM Mandiri 4.1.1. Pengertian PNPM Mandiri Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri merupakan salah satu upaya pemerintah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan

BAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Februari 2011 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN

Lebih terperinci

PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK JANUARI 2016

PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK JANUARI 2016 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SIM MK JANUARI 2016 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI

Lebih terperinci

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan I. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juni 2013 telah mencapai 33.417 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai mencapai 33.415 pengaduan

Lebih terperinci

KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB

KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB KEY PERFORMANCE INDIKATOR NSUP IDB 2016-2020 NO INDIKATOR SATUAN TARGET KINERJA (TAHUN) 2016 2017 2018 2019 2020 STRATEGI OPERASIONAL KOMPONEN PENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET 2 Key Performance Indicator NSUP-IDB

Lebih terperinci

KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG)

KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG) KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG) No Temuan 1 Terdapat Pelatihan (Coaching) Keberlanjutan Program

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : AGUSTUS 2014

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : AGUSTUS 2014 DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : AGUSTUS 2014 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No I. INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci

PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015

PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015 PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015 Oleh : Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Disampaikan

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : NOVEMBER 2014

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : NOVEMBER 2014 DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : NOVEMBER 2014 No I. INFORMASI KINERJA PINJAMAN BERGULIR TINGKAT PELAPORAN (APLIKASI

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT 2013 PNPM Mandiri Perkotaan

ANALISIS PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT 2013 PNPM Mandiri Perkotaan ANALISIS PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT 2013 PNPM Mandiri Perkotaan Konsultan Manajemen Pusat OKTOBER - 2013 Bulan Oktober-2013 Analisis Siklus Masyarakat 1. Pendaluhuan Dalam konteks pendampingan program

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SEPTEMBER 2014

DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SEPTEMBER 2014 DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PROGRES PINJAMAN DANA BERGULIR (PDB) WILAYAH 1 Status data : SEPTEMBER 2014 INFORMASI DATA PINJAMAN BERGULIR LOKASI WILAYAH-1 No I. INFORMASI KINERJA

Lebih terperinci