BAB I PENGANTAR. Dalam bidang bisnis aplikasi statistik akan sangat bermanfaat diantaranya:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENGANTAR. Dalam bidang bisnis aplikasi statistik akan sangat bermanfaat diantaranya:"

Transkripsi

1 BAB I PENGANTAR 1. 1 PENGERTIAN STATISTIK Statistik berasal dari dua kata, yaitu: Statia yang merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan catatan administrasi pemerintahan di Amerika Serikat, dan Stochos yang berarti anak panah (bahasa Yunani) atau sesuatu yang mengandung ketidak pastian Secara umum para ahli mendefenisikan statistik sebagai ilmu yang membahas tentang pengambilan data, pengolahan data sampai kesimpulan yang diperoleh dari perhitungan dan pengolahan data tadi, serta membuat keputusan yang dapat diterima berdasarkan analisis. Dalam bidang bisnis aplikasi statistik akan sangat bermanfaat diantaranya: Akuntansi Perusahaan akuntan publik seringkali menggunakan prosedur pengambilan sampel (contoh) yang memenuhi kaidah-kaidah statistik ketika melakukan audit terhadap kliennya. Keuangan (Finance) Penasehat keuangan menggunakan berbagai jenis informasi statistik, termasuk priceearnings ratio dan hasil dividen, untuk membantu dalam memberikan rekomendasi investasi. Pemasaran Pengambilan sampel masyarakat sebagai calon konsumen untuk diminta pendapat tentang produk yang akan diluncurkan oleh suatu perusahaan seringkali menggunakan kaidah statistik. Ekonomi Para ahli ekonomi menggunakan prosedur statistik dalam melakukan peramalan tentang kondisi perekonomian pada masa yang akan datang. 1.2 DATA DAN VARIABEL Statistik dalam prakteknya tidak bisa dilepaskan dari data yang berupa angka, baik itu dalam statistik deskriptif yang menggambarkan data, maupun statistik inferensi yang melakukan analisis terhadap data. Data adalah sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis dan selanjutnya diinterpretasikan. Variabel adalah: karakteristik data yang menjadi perhatian (Dajan 1987) Data yang baik harus memenuhi beberapa syarat berikut: (1) Data harus obyektif, sesuai dengan keadaan sebenarnya (as it is). (2) Data harus bisa mewakili (representative). (3) Kesalahan baku (standard error) harus kecil Suatu perkiraan (estimate) dikatakan baik (memiliki tingkat ketelitian tinggi) jika kesalahan bakunya kecil. Syarat (2) & (3) sering disebut sebagai syarat data yang dapat diandalkan (reliable). (4) Harus tepat waktu (up to date).

2 (5) Harus relevan, yaitu data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan (Anonim 2007) Pembagian data adalah sebagai berikut: (1) Data berdasarkan susunannya o Data acak atau data tunggal: Adalah data yang belum tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval. o Data berkelompok: Adalah data yang tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelaskelas interval. Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi frekuensi atau tabel frekuensi. (2) Data berdasarkan jenisnya o Data kualitatif: Adalah data yang tidak berbentuk bilangan. Data kualitatif mempunyai ciri tidak bisa dilakukan operasi matematika, seperti penambahan, pengurangan, eprkalian dan pembagian. Yang termasuk data kulitatif adalah data nominal dan data ordinal. o Data kuantitatif: Adalah data yang berbentuk bilangan. Jadi, berbagai operasi matematika bisa dilakukan pada data kuantitatif. Yang termasuk data kuantitatif adalah data interval dan data rasio. (3) Data berdasarkan waktu pengumpulan o Data berkala/time series: Adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan. o Data cross section: Adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan keadaan atau kegiatan pada waktu itu. (4) Data berdasarkan sumber pengambilannya o Data primer : Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data ini juga disebut data asli atau data baru. o Data sekunder: Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang dari sumber-sumber yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti yang terdahulu. Data ini juga disebut sebagai data tersedia. (5) Data berdasarkan skala pengukuran Skala pengukuran adalah peraturan penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran. o Data nominal: Adalah data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi hanya sekedar label atau kode saja. Data itu hanya mengelompokkan objek atau kategori ke dalam kelompok tertentu. Data ini mempunyai dua ciri, yaitu : 1. Kategori data bersifat saling lepas 2. Kategori data tidak disusun secara logis Data bertipe nominal adalah data yang paling rendah dalam level pengukuran data. Jika suatu pengukuran hanya menghasilkan satu dan hanya satu-satunya kategori, data tersebut adalah data nominal (data kategori). Contoh: Status Kewarganegaraan ( 1 untuk indonesia, 2 untuk Amerika,3 untuk China)

3 o Data ordinal: Adalah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak / rentang yang tidak harus sama. Data ini memiliki ciri seperti pada ciri data nominal ditambah satu ciri lagi, yaitu kategori data dapat disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki. Data ordinal seperti pada data nominal, adalah juga data kualitatif namun dengan level yang lebih tinggi daripada data nominal. Jika pada data nominal semua data kategori dianggap sama, maka pada data ordinal ada tingkatan data. Contoh: Tingkat pendidikan, rangking Data interval: Adalah data dimana objek/kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap objek/kategori sama. Besarnya interval dapat ditambah atau dikurangi. Data ini memiliki ciri yang sama dengan ciri pada data ordinal ditambah satu ciri lagi yaitu urutan kategori data mempunyai jarak yang sama. Data interval menempati pengukuran data yang lebih tinggi dari data ordinal, karena selain bisa bertingkat urutannya, juga urutan tersebut bisa dikuantitatifkan. Data interval juga tidak memiliki nilai 0 absolut. Contoh: Nilai test: o Nilai A untuk nilai dari o Nilai B untuk nilai dari o Nilai C untuk nilai dari o Nilai D untuk nilai dari o Nilai E untuk nilai dari 0-44 o Data rasio: Adalah data yang memiliki sifat-sifat data nominal, data ordinal, dan data interval, dilengkapi dengan titik nol absolut dengan makna empiris. Karena terdapat angka nol maka pada data ini dapat dibuat perkalian atau pembagian. Angka pada data menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek/ kategori yang diukur. Data rasio adalah data dengan pengukuran paling tinggi di antara jenis data lainnya. Contoh: suhu, berat badan (Murtiyasa, 2007) (6) Data berdasarkan sifatnya o Data diskret: Data yang didapat dengan cara menghitung. o Data kontinu: Data yang dapat mempunyai nilai yang terletak dalam suatu interval (7) Data berdasarkan sumbernya o Data Internal: Data yang menggambarkan kegiatan atau keadaan di dalam suatu organisasi. o Data Eksternal : Data yang menggambarkan kegiatan atau keadaan di luar suatu organisasi. 1.3 PEMBAGIAN STATISTIK Statistik secara umum dibedakan atas dua topik kajian utama yaitu: (1) Statistik deskriptif Merupakan teknik statistik di mana di sini dilakukan pengambilan data, penyajian data tanpa adanya kesimpulan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai karakteristik data adalah pemahaman tentang: cara-cara penyajian data (histogram, distribusi frekuensi),

4 Untuk letak atau ukuran kecenderungan (berbagai macam mean, berbagai macam median, modus, akar mean kuadrat, persentil dan kuartil) dan ukuran deviasi (simpangan kuartil, rentang, simpangan baku, mean absolut simpang, variansi). (2) Statistik inferensia Teknik statistik mempunyai pengumpulan data, pengolahan serta penganalisaan terhadap data yang diperoleh sehingga nantinya dapat diambil suatu kesimpulan. Statistik inferensi meliputi perumusan hipotesis statistik (pernyataan tentang populasi), pemilihan uji yang sesuai, penentuan taraf yang signifikan, analisa statistik. Statistik induktif meliputi 2 hal yaitu o Teknik pengolahan data secara parametrik o Teknik pengolahan data secara non parametrik Dalam dua sesi pelatihan kedepan akan dibahas mengenai aplikasi statistik bagi kebutuhan bisnis yang difokuskan pada statistik deskriptif dan statistik parametrik. EVALUASI (1) Jelaskan perbedaan antara populasi dan sampel! (2) Berikut diberikan data informasi finansial dari beberapa sampel perusahaan asing untuk 1 Juli 2011 Company Price ($) Price/Earnings Annual Dividend ($) Sector per share Ratio per share A services B basic materials C technology D financial E healthcare F technology G healthcare H consumer-noncyclical I consumer-cyclical a. Ada berapa banyak element dalam set data tersebut? b. Ada berapa banyak variabel dalam set data tersebut? c. Manakah variabel-variabel yang tergolong kualitatif d. Manakan variabel-variabel yang tergolong kuantitatif e. Apakah data tersebut merupakan data cross sectional ataukah time series? f. Untuk kesemua variabel diatas, berikan skala pengukuran yang digunakan.

5 BAB II STATISTIK DESKRIPTIF 2.1 MEAN, MEDIAN, MODUS DAN UKURAN PEMUSATAN DATA LAINNYA Nilai mean (rata-rata hitung) dari suatu himpunan N bilangan X1, X2,..., XN ditunjukkan oleh X dan dirumuskan sebagai berikut: Median adalah data yang berada ditengah sampel atau populasisetalah data tersebut diurutkan, sedangkan modus adalah data yang paling sering muncul atau data yang memiliki frekuensi terbesar. Modus mungkin tidak ada atau tidak unik. Beberapa ukuran pemusatan data lainnya (Matjik dan Sumertajaya 2002) adalah: (1) Kuartil merupakan ukuran letak yang membagi data kedalam empat kelompok yang sama besar (2) Desil merupakan ukuran letak yang membagi data ke dalam 10 kelompok yang sama besar (3) Persentil merupakan ukuran letak yang membagi data ke dalam 100 kelompok yang sama besar 2.3 Simpangan baku dan ragam (varians) Simpangan baku adalah deviasi atau penyimpangan suatu data terhadap rata-ratanya. Simpangan baku dari N data dapat dirumuskan: Varians suatu himpunan didefinisikan sebagai kuadrat simpangan baku (S 2 ). Bilamana diperlukan untuk membedakan simpangan baku populasi dari simpangan baku sampel yang berasal dari populasi ini seringkali kita menggunakan lambang S untuk simpangan baku sampel dan σ untuk simpangan baku populasi. Jadi S 2 mewakili variansi sampel dan σ 2 mewakili variansi populasi. 2.4 ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIV DENGAN MICROSOFT EXCEL Berdasarkan data pada halaman 9 maka beberapa fungsi analisis statistik deskriprtif dengan menggunakan EXCEL adalah:

6 Hasil dari perhitungan tersebut: Cara lebih mudah adalah dengan menggunakan fasilitas statistik deskriptif pada data analisis yang telah disediakan oleh EXCEL (3) Klik DATA > DATA ANALYSIS > DESCRIPTIVE STATISTICS

7 (4) Lengkapi semua kolom isian, masukkan sel A1:A21 kedalam input range, centangi Labels in first row, taruh output range di salah satu sel bebas, dan centangi summary statistics, confidence level for mean, Kth largest, kth smallest (5) Hasilnya adalah sebagai berikut: Perhatikan bahwa hasil diatas sama persis dengan langkah penyelesaian sebelumnya dengan memasukkan fungsi statistik. 2.2 PENYAJIAN DATA Penyajian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: Tabel dan grafik. (1) Tabel, dapat dibedakan atas: o Tabel satu arah (one-way table) o Tabulasi silang (lebih dari satu arah (two-way table), dst.) o Tabel Distribusi Frekuensi (2) Grafik: o Batang (Bar Graph), untuk perbandingan/pertumbuhan

8 o o o Lingkaran (Pie Chart), untuk melihat perbandingan (dalam persentase/proporsi) Grafik Garis (Line Chart), untuk melihat pertumbuhan Grafik Peta, untuk melihat/menunjukkan lokasi Aplikasi Excel memudahkan kita untuk melakukan penyajian data. Yang akan dibahas adalah pembuatan tabel frekuensi dan histogram A. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan tahap-tahap berikut: 1. Untuk latihan, misalnya kita punya data umur dari hasil survai terhadap 20 orang konsumen sebagai berikut: Ketikkan kedalam excel, buat dalam satu kolom misalnya range A2-A21 3. Banyaknya kelas dihitung berdasarkan aturan sturges dimana jumlah kelas (k): k = 1+(3,33 * log n) = 1 + (3,33 * log 20) = 5 4. Range atau kisaran data dihitung dengan fungsi =MAX(A2:A21)-MIN(A2:A21) = = 21 Sehingga lebar kelas adalah = 21/5 = 4,2 5 Interval data misalnya: 15-19, 20-24, 25-29, 30-34, 36-49, tuliskan batas atas interval data (nilai tertinggi setiap kelas) kedalam sel C2-C6 5. Setelah itu, di sel D2 ketikkan rumus berikut: =FREQUENCY(A2:A21,C2:C6). 6. blok range dari D2:D6, kemudian tekan F2 dan tekan CTRL+SHIFT+ENTER bersamaan. Maka hasil distribusi frekuensi kita akan muncul pada range D2:D6. 7. Kita juga bisa menambahkan persentase di kolom berikutnya. Jumlahkan terlebih dahulu distribusi frekuensi tersebut dan tempatkan jumlahnya pada sel D7. Kemudian pada sel E2 ketikkan rumus berikut: =(D2/D$7)*100. Selanjutnya, copy rumus tersebut sampai pada sel Hasil pekerjaan kita akan tampak sebagai berikut:

9 Cara lebih mudah dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas Histogram pada EXCEL, sebagi berikut: 5. Setelah kita menentukan batas atas interval setiap kelas: klik Data >> Data Analysis >> Histogram 6. Akan muncul kotak dialog:

10 7. Masukkan range A2-A21 di kotak INPUT RANGE, dan C2-C6 di kotak BIN RANGE, beri check list pada bagian CUMULATIVE PERCENTAGE DAN CHART OUTPUT 8. Pilih output range di salah satu sel, atau pilih NEW WORKSHEET PLY jika ingin menampilkannya di sheet terpisah atau NEW WORKBOOK jika inging menampilkannya di Book baru. 9. Hasilnya akan tampak sebagai berikut Secara tidak langsung anda telah berkenalan dengan histogram. Histogram merupakan gambaran secara grafik dari distribusi frekuensi. Histogram atau histogram frekuensi ini terdiri dari himpunan siku empat yang mempunyai : o Alas pada sumbu mendatar (sumbu-x) dengan pusat markah (titik tengah kelas) dan panjang sama dengan ukuran selang kelas. o Luas sebanding terhadap frekuensi kelas. Jika semua selang kelas mempunyai ukuran sama, tinggi segi empat sebanding terhadap frekuensi kelas dan merupakan kebiasaan untuk mengambil tinggi secara numerik sama dengan frekuensi kelas. Dari suatu histogram, kita bisa mengetahui informasi mengenai data yang kita teliti, apakah data tersebut homogen atau tidak, menyebar secara normal atau tidak dan sebagainya. Data yang kita miliki terlihat tidak proporsional dalam hal ini tidak menyebar secara merata dimana lebih banyak responden yang berumur tahun. Berdasarkan tampilan data pada histogram dikenal istilah kemencengan (skewness) dan kurtosis (derajat kepuncakan) b. Kemencengan Skewness atau kemencengan adalah derajat ketaksimetrisan, atau kejauhan dari simetri dari suatu distribusi. Berdasarkan kemencengannya, grafik distribusi terbagi menjadi tiga, yaitu: Negatively skewed distribution, yaitu kurva frekuensi suatu distribusi yang mempunyai ekor yang lebih panjang ke kiri dari maksimum pusat daripada yang ke kanan, distribusi ini disebut juga menceng ke kiri atau mempunyai kemencengan negatif. Positively skewed distribution, yaitu kurva frekuensi suatu distribusi yang mempunyai ekor yang lebih panjang ke kanan dari maksimum pusat daripada yang

11 ke kiri, distribusi ini disebut juga menceng ke kanan atau mempunyai kemencengan positif. Symmetric distribution, yaitu kurva frekuensi suatu distribusi yang mempunyai ekor yang sama panjang dari maksimum pusat. Untuk distribusi yang menceng, mean cenderung terletak pada sisi yang sama dari modus sebagai ekor yang panjang. Jadi suatu ukuran tak simetri diperlihatkan oleh selisih (mean-modus). c. Kurtosis Kurtosis adalah derajat kepuncakan dari suatu distribusi, biasanya diambil secara relatif terhadap suatu distribusi normal. Berdasarkan kurtosisnya, grafik distribusi terbagi menjadi tiga, yaitu: Leptokurtik, yaitu distribusi yang mempunyai puncak relatif tinggi. Platikurtik, yaitu distribusi yang mempunyai puncak mendatar. Mesokurtik, yaitu grafik yang berdistribusi normal yang puncaknya tidak terlalu lancip atau berpuncak mendatar bentuk grafik seperti ini dikenal juga sebagai grafik sebaran normal/distribusi normal Grafik 1. Distribusi kemencengan (atas) dan jenis-jenis distribusi secara kurtosis (bawah) EVALUASI Diketahui hasil penjualan roti produksi Lab. TPG Politani adalah selama 1 bulan adalah sebagai berikut (dalam puluhan) adalah: Buatlah analisis statistik deskriptif, lengkapi dengan penyajian data dalam tabel frekuensi dan histogram. Beri kesimpulan anda!

12 BAB III STATISTIK PARAMETRIK 3.1 PENGERTIAN Metode parametrik merupakan cara pengujian hipotesis didasarkan pada anggapan bahwa sampel acak diambil dari populasi normal. Kebanyakan uji tersebut masih dapat diandalkan bila penyimpangannya dari kenormalan hanya sedikit, terutama sekali bila ukuran sampelnya besar. Statistik parametrik merupakan salah satu teknik statistik inferensia dimana dilakukan pengumpulan data, pengolahan serta penganalisaan terhadap data yang diperolah sehingga nantinya dapat diambil suatu kesimpulan. Ciri-ciri data parametrik adalah: 1. Data berdistribusi normal 2. Merupakan data interval atau data rasio 3. Jumlah data lebih dari sama dengan 30 (n 30) 3.2 Sebaran Peluang Populasi Sebaran peluang dalam analisis statistika menjadi sangat penting. Dengan diketahuinya sebaran peluang pada satu populasi pengamatan memungkinkan seorang statistikawan akan dapat dengan mudah melakukan inferensia. Sebaran yang terpenting dalam sebaran peluang populasi adalah sebaran normal (Setiafindari 2011). Sebaran normal merupakan fungsi kepekatan peluang kontine yang paling sering digunakan dalam bidang statistika. Digunakan untuk menerangkan fenomena alam, industri, perdagangan, tingkat pendapatan masyarakat, dsb. Ciri-ciri kurva kepekatan peluang normal adalah: (1) kurva bersifat simetrik dan setangkup pada titik x=μ (2) modus = median = mean pada titik x=μ (3) titik belok kurva pada x=μ ± σ (4) luas daerah di bawah kurva adalah 1 n(x) x Sebaran Z dirumuskan sebagai berikut: Grafik 2. Distribusi sebaran Normal Z =

13 Dalam prakteknya jarang sekali orang begitu beruntung mengetahui ragam populasi yang digunakan sebagai acuan dalam pengambilan contoh. Untuk contoh acak berukuran n 30 taksiran σ2 yang baik adalah statistik s2. Tetapi bila n 30 nilai S berubah cukup besar dari contoh ke contoh dan nila tersebut tidak lagi menyebar normal baku. Dalam hal ini kita menghadapi sebaran statistik yang akan disebut sebagai t-student. dimana nilai ini adalah peubahacak yang menyebar t-student dengan derajat bebas n Jenis-jenis uji statistik parametrik Beberapa jenis uji statistik parametrik yang paling populer digunakan adalah sebagai berikut: t = Uji Kebaikan-Suai/Goodness of fit test Uji Goodness of Fit digunakan untuk menentukan apakah suatu populasi mempunyai suatu distribusi teoritis tertentu. Uji tersebut didasarkan atas baiknya kesesuaian yang ada antara frekuensi terjadinya pengamatan pada sampel teramati dan frekuensi harapan yang diperoleh dari distribusi yang dihipotesiskan. Uji goodness of fit adalah uji hipotesis statistik yang digunakan untuk menaksir bentuk apakah observasi X1,X2, Xn adalah independen sampel dari distribusi khusus dengan fungsi distribusi F. Uji goodness of fit dapat digunakan untuk menguji serangkaian uji hipotesis nol. Salah satu jenis uji goodness of fit yang paling sering digunakan adalah Chi-square test. Chi-square test dapat dirumuskan sebagai berikut: 2 2 f0 fe x fe Dimana 2 test statistics adalah setara dengan selisih kuadrat antara frekuensi yang diamati (f 0 )dengan yang diharapkan (f e ) dibagi banyaknya frekuensi yang diharapkan (f e ) dari masingmasing pengamatan. (f e ) merupakan frekuensi yang diharapkan atau jika H 0 adalah benar. Uji Anova Anova sering disebut sebagai analisis varians. Sampel acak ukuran n diambil masing-masing dari k populasi. Ke k populasi yang berbeda ini diklasifikasikan menurut perlakuan atau grup yang berbeda. Dewasa ini istilah perlakuan digunakan secara umum dengan arti klasifikasi, apakah itu kelompok, adukan, penganalisis, pupuk yang berbeda, atau berbagai daerah di suatu negara. Pada Anova terdapat pengujian hipotesis nol bahwa rataan ke k populasi sama lawan tandingan bahwa paling sedikit dua dari rataan ini tidak sama. Uji yang akan dipakai didasarkan pada perbandingan dua taksiran bebas dari kesamaan variansi populasi σ 2. Perlu dibandingkan ukuran varians antara perlakuan yang sesuai dengan variansi dalam perlakuan, agar dapat ditemukan perbedaan yang berarti dalam pengamatan akibat pengaruh perlakuan (Sunaryo 2010). Analisis varians untuk klasifikasi satu arah (one way) dapat dilihat pada tabel di bawah ini yang sama dengan tabel Anova.

14 Tabel 1.Analisis varians untuk one way ANOVA test Uji F Pada pengujian kesamaan dua variansi populasi σ 1 2 dan σ 2 2 yang ingin diuji adalah hipotesis nol Ho bahwa σ 1 2 = σ 2 2 lawan salah satu tandingan σ 1 2 < σ 2 2, σ 1 2 > σ 2 2, atau σ 1 2 σ 2 2. Untuk dua sampel acak berukuran masing-masing n1 dan n2 dari dua populasi, nilai f untuk menguji σ 1 2 = σ 2 2 ialah nisbah : dengan s 1 2 dan s 2 2 variansi yang dihitung dari dua sampel. Jika kedua populasiberdistribusi hampir normal dan hipotesis nol benar maka nisbah f = s 1 2 /s 2 2 suatu nilai distribusi F dengan derajat kebebasan v 1 = n 1 1 dan v 2 = n 2 1. Dengancdemikian daerah kritis berukuran α yang sesuai dengan tandingan one way σ 1 2 < σ 2 2, σ 1 2 > σ 2 2 adalah masing-masing f > f 1-α (v1,v2) dan f > f α - (v1,v2). Untuk tandingan dua pihak σ 1 2 σ 2 2, daerah kritis adalah f < f 1-α (v1,v2) dan f > f α/2 (v1,v2). Untuk mengambil keputusan disesuaikan dengan daerah kritis, bila nilai peluang berada didaerah kritis maka ditolak dan begitupun sebaliknya. Dalam pengambilan keputusan dapat dengan membandingkan nilai P hasil perhitungan dengan α. Jika P lebih besar daripada α, maka Ho diterima dan begitupun sebaliknya. Uji T Dalam uji menyangkut dua rataan keadaan yang lebih umum berlaku ialah keadaan dengan variansi tidak diketahui. Bila si peneliti bersedia menganggap bahwa kedua distribusi normal dan bahwa σ1 = σ2 = σ, maka uji t gabungan (sering disebut uji-t dua sampel) dapat digunakan. Uji statistik tersebut berbentuk :

15 Untuk Hipotesis dua arah (two way) ditolak apabila Dapat juga dengan membandingkan nilai P perhitungan dengan taraf kepercayaan (0,05). Jika P lebih besar maka Ho diterima, dan apabila sebaliknya maka Ho ditolak. Pengamatan Berpasangan Perhitungan selang kepercayaan untuk μ 1 - μ 2 dalam hal ini didasarkan pada peubah acak dengan statistik hasil perhitungannya adalah: 3.4 PENGUJIAN STATISTIK PARAMETRIK DENGAN MICROSOFT EXCEL (1) sebaran normal Misal X menyebar normal dengan nilai tengah 10 dan ragam 4, hitunglah peluang berikut: a. P(X>10) b. P(X<5) c. P(4<x<8) Langkah penyelesaian menggunakan EXCEL adalah: Masukkan formula: =NORMDIST(X;MEAN,STDEV;CUMULLATIVE) Dimana NORMDIST = fungsi matematika untuk penghitungan sebaran peluang; X = nilai yang ingin kita uji, MEAN = rataan/nilai tengah, STDEV = standar deviasi dalam hal ini adalah akar dari ragam; CUMULLATIVE adalah fungsi logika yang kita gunakan dalam hal ini TRUE atau FALSE, Jawaban: a. P(X>10) = NORMDIST(10;10;2;TRUE) = 0,5 b. P (X<5) = NORMDIST (5;10;2;TRUE) = 0,0062 c. P (4<X<8) = P(X<8) P(X>4) = NORMDIST(8;10;2;TRUE)-NORMDIST(4;10;2;TRUE) =0,158 Untuk melihat nilai Z sebagaimana tabel Z maka dapat digunakan fungsi =NORMSDIST(Z) Contoh nilai dari z = -1,91 = NORMSDIST(1,91) =0,0280 (2) Uji Chi-square Kaos Sepak bola Owen Beckham Ronaldo Ronaldinho Zidane Ch. Ronaldo Terjual diharapkan terjual

16 Berdasakan data tersebut Uji Chi Square adalah: =CHITEST(array1;array2) =...? (3) Uji F Sebuah perusahaan telekomunikasi berhasil menemukan alat baru untuk mempermudah koneksi internet mobile. Untuk mengetahui efektifitas alat baru tersebut, dilakukan uji coba pada 10 lokasi berbeda dengan membandingkannya dengan alat yang diproduksi oleh perusahaan saingan mereka yang diketahui memiliki kemampuan koneksi paling baik. Tingkat kecepatan pengiriman data (Kbps) disajikan dalam tabel berikut: Langkah penyelesaiannya adalah: a. Pilih F-test Two-sample for Variances pada Analysis Tools di Data Analysis: b. Masukkan input kedua pasang data tersebut c. Klik ok dan hasilnya adalah sebagai berikut:

17 F-Test Two-Sample for Variances Lama Baru Mean 107,6 107,5 Variance 444, ,1667 Observations Df 9 9 F 1, P(F<=f) one-tail 0, F Critical one-tail 3, Dengan demikian terima H0 bahwa alat baru yang digunakan memiliki kemampuan yang sama dengan alat lama yang diproduksi oleh perusahaan lain. (4) Uji T Dengan menggunakan data yang sama maka Uji T dapat dilakukan dengan memilih analysis tools yang sesuai, misalnya DATA > DATA ANALYSIS > t-test: Paired Two Sample for Means. Hasilnya adalah: t-test: Paired Two Sample for Means Lama Baru Mean 107,6 107,5 Variance 444, ,1667 Observations Pearson Correlation 0, Hypothesized MeanDifference 0 Df 9 t Stat 0, P(T<=t) one-tail 0, t Critical one-tail 1, P(T<=t) two-tail 0, t Critical two-tail 2, Hasilnya juga menunjukkan bahwa nilai tengah kedua kumpulan data tersebut tidak berbeda nyata, dengan begitu terima H0 (5) Uji anova Misalkan suatu perusahaan pupuk organik ingin mengujikan respon tinggi sawi terhadap pupuk organik formulasi baru yang diberikan:

18 a. Masukkan data diatas kedalam EXCEL, untuk kolom mewakili perlakuan dan untuk baris mewakili ulangan. b. Pilih Data > Data analysis > Anova-single factor c. Kemudian isikan input range dan output range, pada pilihan grouped by, pilih coloumns d. Klik OK dan hasilnya adalah sebagai berikut: Anova: Single Factor

19 SUMMARY Groups Count Sum Average Variance Column ,2 4,325 Column ,4 3,3 Column ,5 36,5 7,5 Column ,5 39,7 3,2 Column ,6 2,675 ANOVA Source of Variation SS df MS F P-value F crit Between Groups 223, ,835 13, , , Within Groups ,2 Total 307,34 24 Hasilnya dapat disimpulkan bahwa minimal terdapat 1 perlakuan dalam hal ini jenis pupuk organik yang efektif meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi atau dengan kata lain tolak H0 2. Analisis Anova dua faktor dengan ulangan Di bawah ini adalah hasil survei terhadap banyaknya pembelian voucher pulsa yang biasa dibeli dan bentuk pengisian voucher di tiga kounter yang dipilih secara acak: voucher perusahaan Elektrik non-elektrik Analisis anova dua faktor dengan ulangan adalah sebagai berikut: (1) Input data diatas ke dalam EXCEL (2) Klik DATA > DATA ANALYSIS > Anova: Two-Factor With Replication (3) Masukkan data input, PENTING : RANGE DATA INPUT HARUS MENGANDUNG 1 BARIS LABEL: Perhatikan pada input range dimulai dari sel A@ (4) Masukkan angka 3 pada Rows per sample sesuai jumlah ulangan

20 (5) Aplha 0,05 menunjukkan selang kepercayaan (6) Klik output range di bagian kosong dari work sheet atau jika ingin menampilkannya pada sheet baru/book baru klik di New Worksheet ply atau New Workbook (7) Klik OK (8) Hasilnya adalah sebagai berikut Anova: Two-Factor With Replication SUMMARY Total elektrik Count Sum Average , , Variance , ,12381 non-elektrik Count Sum Average 92 91, , Variance 4 9, ,20952 Total Count Sum Average 94 90, ,66667 Variance 8 5, , ,6667 ANOVA Source of Variation SS Df MS F P-value F crit Sample 5713, ,2 691, ,53E-17 4, Columns 25459, ,8 769, ,37E-21 2, Interaction 6258, , , ,37E-15 2, Within 165, , Total 37595,87 29 Tabel SUMMARY merupakan hasil ringkasan terhadap jenis pengisian pulsa terhadap jumlah pulsa yang dibeli. Hasil analisis ANOVA dua faktor terlihat bahwa baik faktor tunggal jenis pengisian pulsa, nominal pulsa maupun interaksi antara keduanya berpengaruh terhadap keputusan pembelian pulsa dari pembeli di ketiga kounter tersebut. Sehingga tolak H0

21 EVALUASI 1. 5 macam cat diuji ketahanannya terhadap perubahan cuaca, hasil persentase kerusakannya terhadap cuaca kemudian dicatat sebagai berikut: Rep Sherwin Fuller Frazee Pratt SanLuis Buatlah analisis sidik ragam (ANOVA) dari ke-5 macam cat tersebut 2. Misalkan X menyebar normal dengan nilai tengah 25 dan ragam 16. Hitunglah : a. P (X < 10) b. P (X>50) c. P (20 < X <35) 3. Diketahui kelompok data hasil penjualan dua sales motor selama 9 bulan dibawah ini: A B Manakah diantara keduanya yang berhak mendapatkan bonus dari perusahaan? Berikan argumen anda berdasarkan uji statistik yang anda lakukan! 4. Hasil program penurunan berat badan dari suatu perusahaan kecantikan diperoleh tingkat penurunan berat badan sebagai berikut: Diet Tanpa Rendah Kalori Rendah Karbo Modifikasi cairan Olahraga Tanpa 3 x seminggu Setiap hari Apakah ada hubungan antara berolahrhga dengan penurunan berat badan?

22 DAFTAR PUSTAKA Anonymous Slide Statistik Ekonomi. (Online) iqgmq6tec6tnsqumk0ogbg/ / / /1eSlD6hw0CQcLmsfmrbMEvT9N0aHEzxoynWTyqwkY1U1hjMfvC5bjE7M0Nw?e=do wnloadnonce=r70acntinbb9g&user= &hash=2vhl9npg3pmp17o8ta o6embv75iagk3b. Diakses 27 Oktober 2011 Dajan,Anto. (1987). Pengantar Metode Statistik, Jilid 1 & LP3ES. Jakarta. Matjik, A.A dan Sumartejaya, M Perancangan Percobaan. IPB Press. Bogor. Setiafindari, W. Slides Distirbusi Normal. (online) distribusi-normal.ppt. diakses 27 Oktober 2011 Sunaryo, S Modul Statistika Bisnis-Statistika inferensia (ANOVA). Program Magister Manajemen Teknik. Institut Teknologi 10 November, Surabaya.

Langkah-Langkah Perhitungan Berikut diberikan data penjualan mobil Bima selama tahun 2000:

Langkah-Langkah Perhitungan Berikut diberikan data penjualan mobil Bima selama tahun 2000: BAB 1 STATISTIK DESKRIPTIF Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan dan peringkatan data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data statistik yang bisa diperoleh dari hasil sensus,

Lebih terperinci

Groebner, Mark, (2009). Business Statistics: A Decision- Making Approach, 7e 2008 Prentice-Hall, Inc.

Groebner, Mark, (2009). Business Statistics: A Decision- Making Approach, 7e 2008 Prentice-Hall, Inc. STATISTIK BISNIS BUKU ACUAN: Groebner, Mark, (2009). Business Statistics: A Decision- Making Approach, 7e 2008 Prentice-Hall, Inc. Aczel dan Sounderpandian. (2002). Complete Business Statistics. Edisi

Lebih terperinci

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan Skala Pengukuran Nominal (dapat dikelompokkan, tidak punya urutan) Ordinal (dapat dikelompokkan, dapat diurutkan, jarak antar nilai tidak tetap sehingga tidak dapat dijumlahkan) Interval (dapat dikelompokkan,

Lebih terperinci

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi.

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi. TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS Fitri Yulianti, SP. MSi. UKURAN PENYIMPANGAN Pengukuran penyimpangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan tinggi rendahnya perbedaan data yang diperoleh

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH. Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya

PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH. Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya Pengujian Hipotesis 3 rata-rata atau lebih Dengan teknik ANOVA (Analisis Varians) Pengujian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Data adalah bentuk jamak dari datum, yang dapat diartikan sebagai informasi yang diterima yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau dalam bentuk lisan dan tulisan

Lebih terperinci

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016 Program Pasca Sarjana Terapan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Probability and Random Process Topik 2. Statistik Deskriptif Prima Kristalina Maret 2016 1 Outline [2][1] 1. Penyajian Data o Tabel

Lebih terperinci

STATISTIKA DESKRIPTIF

STATISTIKA DESKRIPTIF STATISTIKA DESKRIPTIF 1 Statistika deskriptif berkaitan dengan penerapan metode statistika untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif. Statistika inferensia

Lebih terperinci

1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik.

1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik. 1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik. 3. Sekumpulan angka yang menjelaskan sifat-sifat data

Lebih terperinci

Regresi dengan Microsoft Office Excel

Regresi dengan Microsoft Office Excel Regresi dengan Microsoft Office Excel Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Dalam statistik, regresi merupakan salah satu peralatan yang populer digunakan, baik pada ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu eksak.

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Bagus Sartono

STK511 Analisis Statistika. Bagus Sartono STK511 Analisis Statistika Bagus Sartono Pokok Bahasan Pengenalan analisis dan deskripsi data Sebaran peluang peubah acak. Sebaran penarikan contoh Pendugaan parameter Pengujian hipotesis (t-test, one-way

Lebih terperinci

Statistik Deskriptif: Central Tendency & Variation

Statistik Deskriptif: Central Tendency & Variation Statistik Deskriptif: Central Tendency & Variation Widya Rahmawati Central Tendency (Ukuran Pemusatan) dan Variation (Ukuran Simpangan) 1) Ukuran pemusatan atau ukuran lokasi adalah beberapa ukuran yang

Lebih terperinci

Pemanfaatan Excel untuk Analisis Data

Pemanfaatan Excel untuk Analisis Data KARYA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Pemanfaatan Excel untuk Analisis Data Haryadi NIDN 0003116401 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA PALANGKA RAYA, 2012

Lebih terperinci

PERTEMUAN II STATISTIK DESKRIPTIF

PERTEMUAN II STATISTIK DESKRIPTIF PERTEMUAN II STATISTIK DESKRIPTIF DATA & VARIABEL Data adalah sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis dan selanjutnya diinterpretasikan.

Lebih terperinci

Mengolah dan Menganalisis Data

Mengolah dan Menganalisis Data Mengolah dan Menganalisis Data Dr. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T. Materi Data Mengolah dan analisis data Memilih alat analisis yang tepat Data Data 1 Jamak dari DATUM artinya informasi yang diperoleh dari

Lebih terperinci

STATISTIK DESKRIPTIF

STATISTIK DESKRIPTIF STATISTIK DESKRIPTIF DATA & VARIABEL Data adalah sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis dan selanjutnya diinterpretasikan. Variabel

Lebih terperinci

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani /

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani    / Analysis of Variance (ANOVA) 6 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id Outline Kegunaan ANOVA 3 Kontrol investigator 1 atau lebih variabel independen Disebut dgn faktor

Lebih terperinci

LAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si. Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM.

LAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si. Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM. LAPORAN STATISTIK ELEMENTER UJI ANALISIS VARIAN SATU ARAH (ANOVA) Dosen pengampu Dr. Sri Harini, M.Si Oleh Nurul Anggraeni Hidayati NIM. 14610002 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STATISTIKA BERBASIS KOMPUTER. Teddy Oswari Homepage:

STATISTIKA BERBASIS KOMPUTER. Teddy Oswari Homepage: STATISTIKA BERBASIS KOMPUTER Teddy Oswari Homepage: http://staffsite.gunadarma.ac.id/toswari/ PERTANYAAN MENDASAR Apa yang dimaksud dengan Statistik? Kapan dan dimana kita bisa menggunakan Statistik? Mengapa

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON S T A T I S T I K A Oleh : WIJAYA email : zeamays_hibrida@yahoo.com FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 Wijaya : Statistika 0 I. PENDAHULUAN Statistika adalah

Lebih terperinci

Kursus Statistika Dasar. Bagian 1. Pengelompokan Statistika. Istilah-istilah Dasar. Jenis Data. Pengelompokan Statistika lainnya. Bambang Suryoatmono

Kursus Statistika Dasar. Bagian 1. Pengelompokan Statistika. Istilah-istilah Dasar. Jenis Data. Pengelompokan Statistika lainnya. Bambang Suryoatmono Kursus Statistika Dasar Bambang Suryoatmono Bagian 1 Statistika Deskriptif Pengelompokan Statistika Statistika Deskriptif: statistika yang menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Risiko adalah kerugian karena kejadian yang tidak diharapkan terjadi. Misalnya, kejadian sakit mengakibatkan kerugian sebesar biaya berobat dan upah yang hilang karena

Lebih terperinci

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik Uji t dengan 2 kelompok Uji t Tidak Berpasangan Uji t dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia menggunakan

Lebih terperinci

Modul 2017/2018 TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia

Modul 2017/2018 TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER 5 2017/2018 Modul DESAIN EKSPERIMENT & PEMILIHAN ALTERNATIF Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia DAFTAR ISI 1. Tujuan Umum... 2 2. Desain

Lebih terperinci

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel Junaidi, Junaidi I. Prosedur Statistik Deskriptif pada Excel Statistik deskriptif adalah statistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

statistika untuk penelitian

statistika untuk penelitian statistika untuk penelitian Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Delayota Experiment Team (D Expert) 2013 Freeaninationwallpaper.blogspot.com Apa itu Statistika? Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,

Lebih terperinci

STATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E

STATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E LOGO STATISTIK DESKRIPTIF Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data menyajikan data menganalisis data dengan metode tertentu menginterpretasikan hasil analisis KEGUNAAN? Melalui

Lebih terperinci

STATISTIKA DASAR MAF Dosen: Dr. Lutfi Rohman Wenny Maulina, M.Si

STATISTIKA DASAR MAF Dosen: Dr. Lutfi Rohman Wenny Maulina, M.Si STATISTIKA DASAR MAF 1212 Dosen: Dr. Lutfi Rohman Wenny Maulina, M.Si Pokok Bahasan Pokok Bahasan KONTRAK PERKULIAHAN UTS 35% UAS 35% TUGAS/QUIZ 20% KEHADIRAN 10% REFERENSI: Walpole, Ronald E. 2011. Probability

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dasar Statistika & Pengumpulan Data

PENDAHULUAN. Dasar Statistika & Pengumpulan Data PENDAHULUAN Dasar Statistika & Pengumpulan Data Arti Statistik & Statistika Statistik Sekumpulan data atau angka yang menjelaskan atau merangkum mengenai kejadian tertentu. Statistika Ilmu dan metode yang

Lebih terperinci

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan Pengantar Statistik Nanang Erma Gunawan nanang_eg@uny.ac.id Sekilas tentang sejarah Statistik Statistik: pada awal zaman Masehi, bangsa-bangsa mengumpulkan data untuk mendapatkan informasi mengenai pajak,

Lebih terperinci

STK 211 Metode statistika. Agus Mohamad Soleh

STK 211 Metode statistika. Agus Mohamad Soleh STK 211 Metode statistika Merupakan teknik penyajian dan peringkasan data sehingga menjadi informasi yang mudah dipahami Apa yang disajikan dan diringkas? --> PEUBAH Univariate vs Bivariate vs Multivariate

Lebih terperinci

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 )

MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 ) MODUL UJI NON PARAMETRIK (CHI-SQUARE/X 2 ) Tujuan Praktikum: Membantu mahasiswa memahami materi Distribusi Chi Square Pengambilan keputusan dari suatu kasus dengan menggunakan kaidah dan syarat Distribusi

Lebih terperinci

STATISTIKA DESKRIPTIF

STATISTIKA DESKRIPTIF STATISTIKA DESKRIPTIF Ukuran Pusat (measure of center) Ukuran Penyebaran (measure of variability) Menurut Anda, bagaimana penampilan saya? Gambaran saya? Visualizing Telling Dapatkan Anda tentukan manakah

Lebih terperinci

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN Tita Talitha, MT DISTRIBUSI FREKWENSI PENGERTIAN distribusi frekwensi adalah suatu tabel dimana banyaknya kejadian / frekwensi didistribusikan ke dalam kelas-kelas

Lebih terperinci

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation) DISPERSI DISPERSI DATA Ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM I METODE STATISTIKA II PENGUJIAN HIPOTESIS INDEPENDENT DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RAGAM

LAPORAN PRAKTIKUM I METODE STATISTIKA II PENGUJIAN HIPOTESIS INDEPENDENT DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RAGAM LAPORAN PRAKTIKUM I METODE STATISTIKA II PENGUJIAN HIPOTESIS INDEPENDENT DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RAGAM Oleh : Nama : Ivan Prima Harlis NIM : 125090501111017 Asisten I : Candra Dian F Asisten II : Putri

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga dari laporan skripsi ini menggambarkan langkah-langkah yang akan dijalankan dalam penelitian ini. Metodologi penelitian dibuat agar proses pengerjaan penelitian

Lebih terperinci

Statistika Berbasis Komputer

Statistika Berbasis Komputer Statistika Berbasis Komputer Pengertian Statistika Asal Kata Statistik Statia = catatan administrasi pemerintahan di US Stochos = anak panah (bahasa Yunani), sesuatu yang mengandung ketidakpastian Pengertian

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Tanpa mengurangi keterumuman, pembahasan analisis deskriptif kali ini difokuskan kepada pembahasan tentang Ukuran Pemusatan Data, dan Ukuran Penyebaran Data Terlebih dahulu penting

Lebih terperinci

Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22. Isram Rasal ST, MMSI, MSc

Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22. Isram Rasal ST, MMSI, MSc Pengantar Pengolahan Data Statistik Menggunakan SPSS 22 Isram Rasal ST, MMSI, MSc Statistika Statistika Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi,

Lebih terperinci

STATISTIKA INDUSTRI I. Agustina Eunike, ST., MT., MBA.

STATISTIKA INDUSTRI I. Agustina Eunike, ST., MT., MBA. STATISTIKA INDUSTRI I Agustina Eunike, ST., MT., MBA. PERTEMUAN-1 DATA Data Hasil pengamatan pada suatu populasi Untuk mendapatkan informasi yang akurat Pengumpulan data Pengolahan data Penyajian data

Lebih terperinci

Statistika Deskriptif

Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif Materi 2 - STK511 AnalisisStatistika September 26, 2017 Sep, 2017 1 Merupakan teknik penyajian dan peringkasan data sehingga menjadi informasi yang mudah dipahami Apa yang disajikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH APLIKASI SPSS Psikologi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH APLIKASI SPSS Psikologi 1 Statistik Deskriptif, Statistik Inferensia dan Komputer Statistik (SPSS) statistik deskriptif dan inferensi; statistik parametrik, statistik non parametrik dan metode-metode yang termasuk didalamnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Topik manajemen risiko menjadi mengemuka setelah terjadi banyak kejadian tidak terantisipasi yang menyebabkan kerugian perusahaan. Depresi tajam dan cepat terhadap

Lebih terperinci

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya

Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya BAB 2 Distribusi Frekuensi dan Statistik Deskriptif Lainnya Misalnya seorang penjaga gudang mencatat berapa sak gandum keluar dari gudang selama 15 hari kerja, maka diperoleh distribusi data seperti berikut.

Lebih terperinci

Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat

Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat Jika kita menganalisis data yang mempunyai lebih dari satu variabel, belum tentu analisis data tersebut dikategorikan analisis multivariat, bisa saja analisis

Lebih terperinci

MODUL V REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS

MODUL V REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS A. TUJUAN PRAKTIKUM Dengan adanya Praktikum Statistika Industri Modul V tentang Regresi, Korelasi, Analisis Varian, Validitas dan Reliabilitas

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 2 Review Statistika Dasar

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 2 Review Statistika Dasar STK511 Analisis Statistika Pertemuan 2 Review Statistika Dasar Statistika Populasi Sampling Pendugaan Contoh Deskriptif Tingkat Keyakinan Statistika Deskriptif vs Statistika Inferensia Ilmu Peluang Parameter

Lebih terperinci

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 4 PENGANTAR MINITAB

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 4 PENGANTAR MINITAB ANALISIS DATA EKSPLORATIF KELAS C2 MODUL 4 PENGANTAR MINITAB Nama Nomor Praktikan Mahasiswa Sri Siska Wirdaniyati 12611125 Tanggal Kumpul 5 Desember 2013 Praktikan Tanda tangan Laboran Nama Penilai Tanggal

Lebih terperinci

STK 211 Metode statistika. Materi 2 Statistika Deskriptif

STK 211 Metode statistika. Materi 2 Statistika Deskriptif STK 211 Metode statistika Materi 2 Statistika Deskriptif 1 Statistika Deskriptif Merupakan teknik penyajian dan peringkasan data sehingga menjadi informasi yang mudah dipahami Penyajian data dapat dilakukan

Lebih terperinci

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll. STATISTIKA Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll. Statistika deskriptif: pencatatan dan peringkasan hasil

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-12. Analysis of Varians (anova)_m. Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-12. Analysis of Varians (anova)_m. Jainuri, M.Pd Pertemuan Ke-1 1 Pendahuluan Statistik parametrik yang digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaan dua rata-rata adalah Uji-t, dan analysis of varians (anova/ anova) digunakan untuk mencari perbedaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Performa Reproduksi Sapi Perah Impor Pertama

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Performa Reproduksi Sapi Perah Impor Pertama 48 LAMPIRAN Lampiran 1. Data Performa Reproduksi Sapi Perah Impor Pertama No. ID Sapi... Selanjutnya Ke Tanggal Tanggal Kawin Pertama Jumlah Servis (Kali) Service Period Lama Kosong Selang 1 776 1 13/08/2009

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Setiap universitas berusaha meningkatkan mutu lulusannya agar mereka mampu bersaing di era globalisasi. (USU) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di kota Medan

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Populasi : totalitas dari semua objek/ individu yg memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti Sampel : bagian dari populasi yang

Lebih terperinci

By : Hanung N. Prasetyo

By : Hanung N. Prasetyo theory STATISTIKA DESKRIPTIF By : Hanung N. Prasetyo UKURAN PEMUSATAN Nilai tunggal yang mewakili semua data atau kumpulan pengamatan dimana nilai tersebut menunjukkan pusat data. Yang termasuk ukuran

Lebih terperinci

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data Statistik Dasar 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data 3. Ukuran Tendensi Sentral, Ukuran Penyimpangan 4. Momen Kemiringan 5. Distribusi Normal t Dan

Lebih terperinci

MA2081 Statistika Dasar

MA2081 Statistika Dasar Catatan Kuliah MA2081 Statistika Dasar Orang Cerdas Belajar Statistika Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2015 1 Tentang MAK6281 Topik

Lebih terperinci

Distribution. Contoh Kasus. Widya Rahmawati

Distribution. Contoh Kasus. Widya Rahmawati Distribution Widya Rahmawati Contoh Kasus Mahasiswa A sudah mendapatkan data hasil penelitian Mahasiswa A sedang mempertimbangkan angka statistik mana yang sebaiknya ditampilkan (mean atau median) analisis

Lebih terperinci

UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2)

UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2) UJI NONPARAMETRIK (CHI SQUARE / X2) 5 92 Objektif Mahasiswa dapat menghitung uji parametik dan uji nonparametric Mahasiswa dapat menguji ada atau tidaknya interdependensi antara variable kuantitatif yang

Lebih terperinci

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF POKOK BAHASAN 1. Konsep statistik deskriptif 2. Data dan variabel 3. Nilai Tengah (Ukuran Pusat), posisi dan variasi) pada data tunggal dan kelompok 4. Penyajian data 5.

Lebih terperinci

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #5 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #5 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Materi #5 TIN3 DESAIN EKSPERIMEN ANOVA ANOVA pada dasarnya merupakan suatu metode yang menguraikan sumber keragaman (varian) dari suatu perbedaan rata-rata lebih dari dua populasi. Dengan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Normal Salah satu distribusi frekuensi yang paling penting dalam statistika adalah distribusi normal. Distribusi normal berupa kurva berbentuk lonceng setangkup yang

Lebih terperinci

PROBABILITAS &STATISTIK. Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng.

PROBABILITAS &STATISTIK. Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng. PROBABILITAS &STATISTIK ke-1 Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng. KONTRAK PEMBELAJARAN UAS : 35% UTS : 35% TUGAS : 20% KEHADIRAN :10% SEMUA KOMPONEN HARUS ADA KEHADIRAN 0 NILAI MAKS D PEUBAH DAN GRAFIK

Lebih terperinci

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh : Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0404088402 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

Uji Perbandingan Rata-Rata

Uji Perbandingan Rata-Rata Uji Perbandingan Rata-Rata Pengujian hipotesis perbandingan rata-rata dilakukan untuk melihat kesesuaian dugaan peneliti terhadap suatu objek yang diteliti dengan kenyataannya. Misalnya seorang peniliti

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN

HAND OUT PERKULIAHAN HAND OUT PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Statistics in language education Kode Mata Kuliah : IG530 Jumlah SKS : 2 Pertemuan ke : 1 Pokok Bahasan : Pendahuluan URAIAN POKOK PERKULIAHAN A. Pengertian statistika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengertian dan Kegunaan Statistika Statistik dapat berarti tiga hal. Pertama statistik bisa berarti kumpulan data. Ada buku bernama Buku Statistik Indonesia (Statistical Pocketbook

Lebih terperinci

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015 TKS 4209 Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut

Lebih terperinci

Teknik Analisis Dampak Pendampingan

Teknik Analisis Dampak Pendampingan Teknik Analisis Dampak Pendampingan Rachmat Hendayana Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Jl. Tentara Pelajar No 10, Bogor. 16114 E-mail: rhendayana@gmail.com P endampingan merupakan

Lebih terperinci

SPSS FOR WINDOWS BASIC. By : Syafrizal

SPSS FOR WINDOWS BASIC. By : Syafrizal SPSS FOR WINDOWS BASIC By : Syafrizal SPSS merupakan software statistik yang paling populer, fasilitasnya sangat lengkap dibandingkan dengan software lainnya, penggunaannya pun cukup mudah Langkah pertama

Lebih terperinci

CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL

CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL DISTRIBUSI NORMAL CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL Berbentuk lonceng simetris terhadap x = μ distribusi normal atau kurva normal disebut juga dengan nama distribusi Gauss, karena persamaan matematisnya ditemukan

Lebih terperinci

PENGERTIAN STATISTIK. Tim Dosen Mata Kuliah Statistika Pendidikan 1. Rudi Susilana, M.Si. 2. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. 3. Dian Andayani, S.Pd.

PENGERTIAN STATISTIK. Tim Dosen Mata Kuliah Statistika Pendidikan 1. Rudi Susilana, M.Si. 2. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. 3. Dian Andayani, S.Pd. PENGERTIAN STATISTIK Tim Dosen Mata Kuliah Statistika Pendidikan 1. Rudi Susilana, M.Si. 2. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. 3. Dian Andayani, S.Pd. PENGERTIAN STATISTIK Statistik adalah kesimpulan fakta

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 12 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL I TNR 12 Space 2.0 STATISTIK

Lebih terperinci

BAB I STATISTIK DESKRIPTIF

BAB I STATISTIK DESKRIPTIF ANALISIS DATA PENELITIAN (Menggunakan Program SPSS) BAB I STATISTIK DESKRIPTIF Analisis deskripsi merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara umum. Analisis deskripsi

Lebih terperinci

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak 76 PEMANFAATAN SPSS DALAM PENELITIAN BIDANG KESEHATAN & UMUM PEMANFAATAN SPSS DALAM PENELITIAN BIDANG KESEHATAN & UMUM 77 Jadi dari analisis keputusannya : p value < 0,05 Ho ditolak berarti Distribusi

Lebih terperinci

Komputer. Pengertian Statistika

Komputer. Pengertian Statistika Statistika Berbasis Komputer Pengertian Statistika Asal Kata Statistik Statia = catatan administrasi pemerintahan di US Stochos = anak panah (bahasa Yunani), sesuatu yang mengandung ketidakpastian Pengertian

Lebih terperinci

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA SPSS menyediakan fasilitas untuk melakukan analisis deskriptif data seperti uji deskriptif, validitas dan normalitas data. Uji deskriptif yang dilakukan

Lebih terperinci

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA PERTEMUAN KE-6 Materi : UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA Uji nonparametrik digunakan apabila asumsi-asumsi pada uji parametrik tidak dipenuhi. Asumsi yang paling lazim pada uji parametrik adalah sampel acak

Lebih terperinci

UJI ASUMSI KLASIK (Uji Normalitas)

UJI ASUMSI KLASIK (Uji Normalitas) UJI ASUMSI KLASIK (Uji Normalitas) UJI ASUMSI KLASIK Uji Asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk menilai apakah di dalam sebuah model regresi linear Ordinary Least Square (OLS) terdapat masalah-masalah

Lebih terperinci

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1 Nama : NPM/Kelas : Fakultas/Jurusan : Hari dan Shift Praktikum : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Kelapa dua E531 1 UKURAN STATISTIK Pendahuluan Ukuran statistik

Lebih terperinci

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 5 ANALISIS COMPARE MEANS

ANALISIS DATA EKSPLORATIF MODUL 5 ANALISIS COMPARE MEANS ANALISIS DATA EKSPLORATIF KELAS C2 MODUL 5 ANALISIS COMPARE MEANS Nama Nomor Praktikan Mahasiswa Sri Siska Wirdaniyati 12611125 Tanggal Kumpul 12 Desember 2013 Praktikan Tanda tangan Laboran Nama Penilai

Lebih terperinci

PENGUKURAN DESKRIPTIF

PENGUKURAN DESKRIPTIF PENGUKURAN DESKRIPTIF STATISTIK INDUSTRI I Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya Malang 1 PENGUKURAN DESKRIPTIF Suatu pengukuran yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang data yang diperoleh

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UKURAN PEMUSATAN MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Dasar-dasar Biostatistik Deskriptif Yang dibina oleh Bapak Dr. Saichudin, M.Kes Ibu dr. Anindya, S.Ked Oleh : Derada Imanadani 130612607847/2013

Lebih terperinci

Contoh Kasus Anova dua arah dengan interaksi:

Contoh Kasus Anova dua arah dengan interaksi: Contoh Kasus Anova dua arah dengan interaksi: Terdapat metode diet, 3 kelompok umur dan 3 ulangan. Berikut adalah data rata-rata penurunan berat badan setelah bulan melakukan diet. Ujilah apakah penurunan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data yang dilakukan dibatasi hanya di dalam wilayah Jabodetabek. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer maupun data sekunder. Data primer meliputi kriteria drainase

Lebih terperinci

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd.

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd. Tutorial : ke-1 Nama Tutor : a. Menjelaskan pengertian statistik; b. Menjelaskan pengertian statistika; c. Menjelaskan pengertian data statistik; d. Menjelaskan contoh macam-macam data; e. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI 7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang

Lebih terperinci

Ukuran-Ukuran Gejala Pusat

Ukuran-Ukuran Gejala Pusat Ukuran-Ukuran Gejala Pusat Ukuran Gejala Pusat merupakan ukuran yang dapat mewakili data secara keseluruhan. Artinya, jika keseluruhan nilai yang ada dalam data tersebut besarnya diurutkan, lalu dimasukkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Empat bagian penting yaitu bagian deskripsi data, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis penelitian, dan bagian keterbatasan penelitian akan disajikan di sini, dan

Lebih terperinci

Pertemuan ke Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu

Pertemuan ke Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu Pertemuan ke 5 4.1 Nilai Harapan (Mean atau Rata rata) dan Varians Distribusi Kontinu Fungsi Probabilitas dengan variabel kontinu terdiri dari : 1. Distribusi Normal 2. Distribusi T 3. Distribusi Chi Kuadrat

Lebih terperinci

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA Penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik memberikan kemudahan bagi kita untuk menggambarkan data dan membuat kesimpulan terhadap sifat data. Namun tabel dan grafik belum

Lebih terperinci

UKURAN PENYEBARAN DATA

UKURAN PENYEBARAN DATA Pertemuan keempat UKURAN PENYEBARAN DATA Ukuran penyebaran data digunakan untuk melengkapi deskripsi dari sifat-sifat sekelompok data, terutama dalam membandingkan sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing

Lebih terperinci

Pendahuluan RRL Model Pengaruh Tetap Model Pengaruh Random

Pendahuluan RRL Model Pengaruh Tetap Model Pengaruh Random RANCANGAN RANDOM LENGKAP Pendahuluan RRL RRL atau Rancangan Random Lengkap merupakan rancangan di mana unit eksperimen yang dikenai perlakuan secara random dan menyeluruh lengkap untuk setiap perlakuan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Risiko, Manajemen Risiko, dan Manajemen Risiko Finansial

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Risiko, Manajemen Risiko, dan Manajemen Risiko Finansial BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Risiko, Manajemen Risiko, dan Manajemen Risiko Finansial Risiko adalah kerugian akibat kejadian yang tidak dikehendaki muncul. Risiko diidentifikasikan berdasarkan faktor penyebabnya,

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jumlah kecelakaan lalu lintas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu

Lebih terperinci

DAN ANALISIS DATA. Sari Numerik. MA 2181 Analisis Data 8 Agustus 2011 Utriweni Mukhaiyar. 1. Statistik dan Statistika. 2. Populasi dan Sampel

DAN ANALISIS DATA. Sari Numerik. MA 2181 Analisis Data 8 Agustus 2011 Utriweni Mukhaiyar. 1. Statistik dan Statistika. 2. Populasi dan Sampel PENGANTAR STATISIK DAN ANALISIS DATA 1. Statistik dan Statistika 2. Populasi dan Sampel 3. Jenis-jenis Observasi 4. STATISTIKA DESKRIPTIF Sari Numerik Penyajian Data MA 2181 Analisis Data 8 Agustus 2011

Lebih terperinci

Catatan Kuliah. Analisis Data. Orang Cerdas Belajar Statistika. disusun oleh. Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah. Analisis Data. Orang Cerdas Belajar Statistika. disusun oleh. Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah Analisis Data Orang Cerdas Belajar Statistika disusun oleh Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan STATISTIKA - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2013 Tentang Analisis Data A.

Lebih terperinci

: LCD, KOMPUTER 3. SOFTWARE

: LCD, KOMPUTER 3. SOFTWARE 1. MINGGU KE : 1 2. PERALATAN : LCD, KOMPUTER 3. SOFTWARE : EXCEL 4. TUJUAN : Mahasiswa dapat memahami: Penggunaan excel dalam menyelesaikan permasalahan dalam statistik deskriptif 1. STATISTIK DESKRIPTIF

Lebih terperinci

Statistik dan Statistika Populasi dan Sampel Jenis-jenis Observasi Statistika Deskriptif

Statistik dan Statistika Populasi dan Sampel Jenis-jenis Observasi Statistika Deskriptif 1. 2 2. 3. 4. Statistik dan Statistika Populasi dan Sampel Jenis-jenis Observasi Statistika Deskriptif Sari Numerik Penyajian Data 2008 by USP & UM ; last edited Jan 11 MA 2081 Statistika Dasar 24 Januari

Lebih terperinci