PROGRAM PEMBENTUKAN MATRIX ADMITANSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN MATLAB

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM PEMBENTUKAN MATRIX ADMITANSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN MATLAB"

Transkripsi

1 JETri, Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 1-16, ISSN PROGRAM PEMBENTUKAN MATRIX ADMITANSI PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN MATLAB Maula Sukma Widjaja Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti Abstract The study aims to point out appluation of Matlab in analyzing admittance of electrical power system. Furthemore, its correlation with other pachage program such as MS Word or even Excel, makes the analysis sampler and more flexible. Eventually the analysis made in Matlab format, can be obtained or exported other related pachage program such as Excel and MS Word according to the fowsing Needs Keywords: admittance, simulation, manipulation, arrays 1. Pendahuluan Perkembangan komputer baik hardware maupun software berkembang akhir-akhir ini dengan sangat pesatnya. Salah satu perkembangan dibidang software (perangkat lunak), khususnya yang sering digunakan dibidang teknik adalah Matlab. Matlab adalah suatu bahasa pemerograman komputer yang digunakan untuk memecahkan persoalanpersoalan (khususnya bidang teknik), seperti halnya bahasa-bahasa program lainnya yang sudah dikenal, misalnya Fortran, Basic, Pascal, C language dan lain-lain. Jadi Matlab adalah salah satu High level language yang dikembangkan setelah bahasa-bahasa tersebut diatas (The Math Works Inc., 1997: 30). Syntax Mat-lab mirip dengan Basic dan C, namun memiliki kemampuan/kelebihan dari bahasa-bahasa yang disebutkan terakhir. Kelebihan-kelebihan Matlab dari bahasa lainnya akan diperlihatkan dalam tulisan ini, khususnya penggunaan dibidang Sistem Tenaga Listrik, diantaranya pendefinisian data bilangan serta pengoperasiannya. Data yang berupa bilangan biasa, atau bilangan komplek atau bahkan suatu matrix (baik ril maupun komplek), pengoperasiannya sudah disiapkan operasinya built-in didalam Matlab itu sendiri. Jadi kita tidak perlu lagi mendefinisikan dan membuat definisi-definisi / rutin-rutin untuk operasi terhadap data-data tersebut. Dengan demikian pembuatan program dalam Matlab akan jauh lebih mudah dan lebih singkat dibanding dengan bahasa-bahasa program lainnya.

2 JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 1-16, ISSN Naskah makalah tulisan ini diketik menggunakan MS-Word (office 2000), dimana program Matlab dapat berkomunikasi langsung dengannya dan menuliskan hasil perhitungannya langsung kedalam MS-Word. Hal ini dilakukan berkat adanya fasilitas Templates and Add-Ins dalam MS- Word dan adanya template m-book.dot yang disediakan oleh Matlab. 2. Perintah Sederhana Dalam Matlab Dalam matlab, untuk mendefinisikan x=0,2 ; 0,4; 0,6;.1.0, maka x dinyatakan dalam bentuk array 1 dimensi. Untuk menyatakan hal tersebut, dalam Matlab kita dapat tulis perintahnya sebagai berikut: x = [0.2*pi 0.4*pi 0.6*pi 0.8*pi 1.0*pi]. Jika pada akhir kurung tutup "]" kemudian ditekan [ctrl][enter], maka akan ditampilkan dalam Microsoft Word sebagai berikut: x = dapat juga dituliskan perintah x = (0.2:0.2:1)*pi x = Pernyataan x = (0.2:0.2:1)*pi artinya setiap elemen dalam x diisi dari 0.2*pi s/d 1.0*pi dengan increment 0.2*pi. Jika hendak menghitung nilai sinus dari x, sebut y = sin(x), maka variabel y juga berupa array 1 dimensi, yang elemen-elemen untuk y adalah nilai sinus dari x untuk index array yang bersesuaian. Jadi: y = sin(x) y = Jika ditulis m=[x;y], maka akan dibentuk matrix m yang baris pertamanya adalah x dan baris keduanya adalah y. m = [x;y] m =

3 Maula Sukma Widjaja, Program Pembentukan Matriks Admitansi pada Sistem Tenaga Listrik Matrix bilangan acak ma=rand(3), maka variabel ma akan berisi matrix bilangan acak 3x3, yaitu: ma = Pengambilan baris 1 dari ma dapat ditulis mab1=ma(1,:). Artinya isi variabel mab1 dengan isi matrix ma baris ke 1. Jadi: mab1 = Demikian juga untuk pengambilan kolom kedua, dalam Matlab perintahnya adalah mak2=ma(:,2). Perhatikan M(:,j) artinya ambil isi matrix M untuk setiap baris pada kolom ke j, sedangkan M(j,:) artinya ambil isi baris M yang ke j untuk setiap kolom. Jadi untuk variabel mak2 adalah: mak2 = Misalkan ada 2 Matrix bilangan sembarang A dan B ukuran 3x3 yang didefinisikan dengan A=rand(3) A = B = rand(3) B = Perkalian matrix diperlakukan seperti perkalian bilangan biasa. Jadi C=A*B C =

4 JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 1-16, ISSN Sedangkan invers matrix, D=inv(C) D = (perhatikan bahwa rutin invers matrix sudah built-in dalam Matlab). Dan E=C*D E = yang hasilnya adalah matrix satuan. Peintah-perintah untuk operasi bilangan komplek bahwa Matlab juga diperlakukan seperti bilangan biasa. Misalnya Z=3-3i Z = i Z/2 ans = i 1/Z ans = i demikian pula dengan matrix bilangan komplek, a = rand(3)+sqrt(-1)*rand(3) a = rand(3)+sqrt(-1)*rand(3) a = i i i i i i i i i b = inv(a) b = i i i i i i i i i 4

5 Maula Sukma Widjaja, Program Pembentukan Matriks Admitansi pada Sistem Tenaga Listrik dan jika dilihat hasil perkaliannya, a*b ans = i i i i i i i i misalkan didefinisikan kembali matrix dengan variabel a sebagai berikut: a=rand(4,5) ; adalah matrix bilangan random 4x5 (baris, kolom) a = Misalkan diambil matrix b ukuran 4x2 yang elemennya merupakan kolom 1 dan 2 dari matrix a. Dalam Matlab perintahnya adalah: b = a(:,1:2) b = Matrix c(4x2) adalah matrix yang elemennya kolom 1 dan 5 dari matrix a. Dalam Matlab penulisannya adalah sbb: c=[a(:,1) a(:,5)] c = Demikian pula untuk perintah pengambilan baris dari matrix. Matrix d(2x5) yang elemennya diambil dari baris 3 dan 4 matrix a. Dalam Matlab perintahnya adalah d=a(3:4,:) d =

6 JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 1-16, ISSN Perintah-perintah tersebut penting diketahui didalam membuat / menyusun program Matlab. Perhatikan pula bahwa selama proses diatas, isi matrix a tidak berubah, yaitu a a = Fungsi size() adalah untuk mengambil jumlah baris dan kolom dari suatu matrix. [brs kol]= size(a) brs = 4 kol = 5 perintah [brs kol]= size(a) diatas akan dieksekusi oleh Matlab untuk menentukan ukuran matrix a. Variabel brs akan diisi jumlah baris matrix a dan kol akan diisi jumlah kolom matrix a. (brs=4 dan kol=5). Matrix abcd terdiri dari sub-sub sbb: Sub a Sub c Sub b Sub d size(b) ans = 4 2 size(d) ans = 2 5 [x y]=size(d) x = 2 y = 5 abcd=rand(4,7) abcd = 6

7 Maula Sukma Widjaja, Program Pembentukan Matriks Admitansi pada Sistem Tenaga Listrik a=abcd(1:2,1:3) % ini adalah perintah untuk mengambil sub a a = b=abcd(1:2,4:7) % perintah untuk mendapatkan sub b b = perintah untuk mendapatkan sub matrix c dan d adalah: c = abcd(3:4,1:3) d = abcd(3:4,4:7) c = d = Contoh operasi diatas akan kita gunakan juga dalam program Matlab untuk reduksi jala-jala dalam sistem tenaga listrik. 3. Perogram Sederhana Contoh : Buat program jumlah(n) = n, menggunakan matlab. a=jumlah(3), maka Matlab akan menghitung a=1+2+3=6. 7

8 JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 1-16, ISSN Jawab: Flowchart untuk melakukan perhitungan tersebut dioperasikan di bawah ini. Jika program dijalankan maka: a=0 for i=1 to n a=a+i function a=jumlah(n) a=0; for i=1:n ; a=a+i; end; jumlah(3) ans = 6 Hasil a=jumlah(n) jumlah(5) ans = 15 jumlah(10) ans = 55 Gambar 1. Flowchart Perhitungan Contoh: Buat program kali sehingga kali (5) akan dihitung = 1x2x3x4x5 = 20 Jawab: a=1; for i=1 : n; a=a*i; end; Jika dijalankan: kali (3) 8

9 Maula Sukma Widjaja, Program Pembentukan Matriks Admitansi pada Sistem Tenaga Listrik ans = 6 kali (5) ans = 120 Misalkan matrix A adalah matrix yang elemen-elemennya adalah bilangan satuan yang didefinisikan sebagai berikut, jadi: A = ones (3) A = Jika semua elemen A akan dibuat nol kecuali diagonal utamanya dan misalkan hendak dilakukan melalui program yang ditulis dalam bahasa Matlab, programnya adalah sebagai berikut: for i=1:3; for j=1:3; if i==j; end; A end; else end; A(i,j)=1; A(i,j)=0; Jika program diatas dijalankan, maka nilai akhir A akan dicetak: A = yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada program diatas, variabel i dan j berjalan dari 1 s/d 3. Jika i=j, yaitu untuk A(1,1), A(2,2) dan A(3,3), nilai A(i,j) diisi 1. Jika tidak, diisi dengan nol. Oleh karena itu nilai akhir matrix A adalah matrix satuan seperti apa yang ingin dibuat. 9

10 JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 1-16, ISSN Contoh berikut misalnya ingin dibuat elemen A isinya adalah bilanganbilangan 1,2,3 9. Bentuk programnya adalah: k=1; for i=1:3; for j=1:3; A(i,j)=k; k=k+1; end; end; A Perhatikan bahwa diatas selain variabel i dan j (untuk index matrix) kita juga membutuhkan 1 variabel lain, k, yang mula-mula (diawal program) di-inisialisasi dengan 1 (k=1). Kemudian didalam program, setelah nilainya diisikan ke elemen A(i,j) kemudian di-increment dengan 1 (k=k+1). Bentuk hasil eksekusi program diatas menghasilkan matrix A sebagai berikut: A = yang sesuai dengan apa yang hendak dibuat. 4. Pemasukan Data Penulisan / pemasukan data untuk perhitungan dan pemograman menggunakan Matlab, biasanya (lebih mudah) menggunakan Microsoft Excel. Data dari Microsoft Excel dapat dibaca langsung oleh Matlab. Data yang telah dibaca Matlab kemudian diolah/ diprogram, sesuai tujuan. Sebagai contoh, data pembentukan jaringan sebagai berikut: 10

11 Maula Sukma Widjaja, Program Pembentukan Matriks Admitansi pada Sistem Tenaga Listrik 1 0, ,1 0,1 0,1 Gambar Sistem 3 bus. Semua Data saluran adalah reaktansi (R=0). Tabel pembentukan jaringan gambar diatas dapat disusun menggunakan Microsoft Excel sebagai berikut: Tabel Pembentukan Jaringan No. Elemen Dari Bus Ke Bus R(pu) X(pu) Kasus

12 JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 1-16, ISSN Misalkan data diatas dibaca oleh Matlab dengan nama variabel data01, maka jika ingin melihat apakah data sudah dibaca oleh Matlab diketikan sebagai berikut: data01 = (data sudah disimpan dengan nama variabel data01) Secara singkat, Langkah-langkah yang diperlukan: 1. Jalankan Microsoft Excel. 2. Jalankan Matlab dalam Microsoft Excel 3. Jalankan Microsoft Word 4. Coba lakukan transfer data (misal dari Microsoft Excel, jalankan Matlab, buat perintah sembarang, simpan hasilnya ke Matlab. Lakukan pemanggilan dari dalam Microsoft Word maupun dari Matlab sendiri). Jika dipanggil dari dalam Microsoft Word, data02. data02 = Program Matrix Admitansi Berikut adalah program dan contoh membentuk bus dari jaringan sebagai berikut: 12

13 Maula Sukma Widjaja, Program Pembentukan Matriks Admitansi pada Sistem Tenaga Listrik 1 0, ,1 0,1 0,1 Gambar Sistem 3 bus. Semua Data saluran adalah reaktansi (R=0). Tabel pembentukan jaringan gambar diatas dapat disusun menggunakan Microsoft Excel sbb: Tabel Pembentukan Jaringan No. Elemen Dari Bus Ke Bus R(pu) X(pu) Dari tabel diatas kita buat matrix ydat yang isinya adalah nilai-nilai dalam tabel diatas (matrix berukuran 6x5) sbb : ydat ydat =

14 JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 1-16, ISSN Contoh dalam Microsoft Excel diperintahkan Mablab untuk membuat matrix sembarang, sebut data 02: 14

15 Maula Sukma Widjaja, Program Pembentukan Matriks Admitansi pada Sistem Tenaga Listrik Setelah data dapat dibaca oleh Matlab, yaitu matrix ydat diatas, kita dapat hitung (dengan membuatkan programnya dahulu, yaitu fungsi ybus(ydat)) matrix bus yaitu dengan perintah sebagai berikut: bus=ybus(ydat) bus = i i i i i i i i i Fungsi ybus(ydat) yang dibuat dapat dilihat pada halaman lampiran. Untuk dapat menyusun program diatas, ingat kembali cara pembentukan matrix bus dari persamaan simpul arus dalam suatu jaringan. Untuk jaringan dengan 3 simpul (tidak termasuk simpul nol/acuan) persamaan umum arus (Stagg, 1981: 125) adalah: I I I V V V dimana matrix bus adalah simetris ( ij = ji ). Jadi: bus Dimana : y y y y y y y y y admitansi sendiri dan 15

16 JETri, Tahun Volume 1, Nomor 1, Agustus 2001, Halaman 1-16, ISSN y y y admitansi bersama Algorithma pembentukan matrix admitansi bus menggunakan Matlab adalah sebagai berikut: 1. Tentukan nomor bus terbesar dari variabel daribus dan kebus, simpan dalam variabel nbus, nbus=max(ydat(:,2:3)) 2. Siapkan matrix ybus(nbus), mula-mula elemennya diisi dengan nilai nol semuanya (inisialisasi dengan nol), ybus=zeros(nbus) 3. Siapkan jumlah baris data yang hendak dibaca dari excel (jumlah baris data ydat) [r c]=size(ydat) 4. Siapkan variabel untuk menampung impedansi primitif dan admitansi primitif : zpr=ydat(:,4)+sqrt(-1)*ydat(:,5); ypr=1./zpr; 5. Hitung ii dan ij. Dalam contoh diatas, 11 =jumlah admitansi yang terhubung pada simpul 1. Jadi program harus dibuat untuk dapat mengambil hanya baris-baris 1, 4 dan 5. Demikian pula dengan elemen yang lainnya. ( 22 dibaca hanya baris 2, 4 dan yang dibaca hanya baris 3, 5 dan 6, yaitu yang memiliki indek 3) 6. Kesimpulan: Matlab adalah suatu bahasa pemograman komputer seperti halnya bahasa pemograman komputer lainnya (Basic, Pascal, C, dll). Tulisan ini memperlihatkan secara ringkas penggunaan bahasa Matlab dan aplikasinya dalam membentuk matrix admitansi dalam suatu sistem tenaga. Terlihat bahwa dengan Matlab, program menjadi sederhana dan lebih luwes karena dapat berkomunikasi dengan program lainnya (MS-Word maupun Excel). Pembacaan data maupun penulisan hasil perhitungan serta publikasinya langsung dapat dilakukan dengan word maupun excel. Daftar Pustaka 1. The Student Edition of Matlab The Language of Technical Computing, Version 5, User Guide, The Math Works Inc. Published by Prentice-Hall. 16

PENENTUAN MATRIKS IMPEDANSI REL JALA-JALA (NETWORN DENGAN METODE LANGSUNG

PENENTUAN MATRIKS IMPEDANSI REL JALA-JALA (NETWORN DENGAN METODE LANGSUNG Jurnal llmiah PoIi Rekayasa Volume 3. Nomor f, Oktoer 2007 ISSN : Ig5g-3209 PENENTUAN MATRIKS IMPEDANSI REL JALA-JALA (NETWORN DENGAN METODE LANGSUNG Oleh : Adul Hafid, Efendi Muchtar & Tri Artono Jurusan

Lebih terperinci

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS : BAB I MATRIKS DEFINISI : Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil atau kompleks) yang disusun/dijajarkan berbentuk persegi panjang (menurut baris dan kolom). Skalar-skalar itu disebut elemen matriks.

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Aljabar Linear & Matriks

Pertemuan 4 Aljabar Linear & Matriks Pertemuan 4 Aljabar Linear & Matriks 1 Notasi : huruf besar tebal misalnya A, B, C Merupakan array dari bilangan, setiap bilangan disebut elemen matriks (entri matriks) Bentuk umum : m : jumlah baris (mendatar)

Lebih terperinci

5. Teknik Pengulangan

5. Teknik Pengulangan 5. Teknik Pengulangan Counter Teknik kounter dipakai untuk mengontrol pengulangan proses. Pengontrolan ini dilakukan dengan memeriksa isi variabel yang digunakan sebagai kounter, sehingga junlah pengulangan

Lebih terperinci

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS MATRIKS Beberapa pengertian tentang matriks : 1. Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil atau kompleks) yang disusun atau dijajarkan secara empat persegi panjang menurut baris-baris dan kolom-kolom.

Lebih terperinci

MODUL 1 PENGANTAR PROGRAM MATLAB DAN PENGGUNAANNYA UNTUK ALJABAR MATRIKS SEDERHANA

MODUL 1 PENGANTAR PROGRAM MATLAB DAN PENGGUNAANNYA UNTUK ALJABAR MATRIKS SEDERHANA MODUL 1 PENGANTAR PROGRAM MATLAB DAN PENGGUNAANNYA UNTUK ALJABAR MATRIKS SEDERHANA KOMPETENSI: 1. Mengenal dan dapat mengoperasikan program MATLAB pada PC. 2. Memiliki ketrampilan dasar menggunakan MATLAB

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN MATLAB

MODUL I PENGENALAN MATLAB MODUL I PENGENALAN MATLAB 1. Apa Matlab itu? Matlab merupakan bahasa pemrograman dengan kemampuan tinggi dalam bidang komputasi. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman.

Lebih terperinci

Pemodelan dan Simulasi Penghitungan Matematika Menggunakan Aplikasi Matlab

Pemodelan dan Simulasi Penghitungan Matematika Menggunakan Aplikasi Matlab Pemodelan dan Simulasi Penghitungan Matematika Menggunakan Aplikasi Matlab Dwi Retnoningsih Program Studi Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta Jl. Adi Sucipto 154, Jajar, Surakarta, 57144, Telp.

Lebih terperinci

PENGENALAN DASAR PEMROGRAMAN

PENGENALAN DASAR PEMROGRAMAN PENGENALAN DASAR PEMROGRAMAN Pertemuan 1 I. Pengertian Program adalah pernyataan yang disusun menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah yang disusun secara logis dan sistematis untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

MODUL 3 FAKTORISASI LU, PARTISI MATRIK DAN FAKTORISASI QR

MODUL 3 FAKTORISASI LU, PARTISI MATRIK DAN FAKTORISASI QR MODUL 3 FAKTORISASI LU, PARTISI MATRIK DAN FAKTORISASI QR KOMPETENSI: 1. Memahami penggunaan faktorisasi LU dalam penyelesaian persamaan linear.. Memahami penggunaan partisi matrik dalam penyelesaian persamaan

Lebih terperinci

Bab 5 Array (Variabel Berindeks)

Bab 5 Array (Variabel Berindeks) Bab 5 Array (Variabel Berindeks) 5.1. Pengertian array Variabel dengan tipe data tunggal (skalar) hanya dapat digunakan untuk menyimpan sebuah nilai saja, sehingga untuk menyimpan beberapa nilai sekaligus

Lebih terperinci

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3 Matriks A. Matriks Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegi panjang. Susunan bilangan itu diletakkan di dalam kurung

Lebih terperinci

Matriks - 1: Beberapa Definisi Dasar Latihan Aljabar Matriks

Matriks - 1: Beberapa Definisi Dasar Latihan Aljabar Matriks Matriks - 1: Beberapa Definisi Dasar Latihan Aljabar Matriks Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U Agustus 2015 MZI (FIF Tel-U) Matriks -

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Sistem Tenaga Elektrik

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Sistem Tenaga Elektrik III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Sistem Tenaga Elektrik Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada bulan April 2012 sampai

Lebih terperinci

MATRIK dan RUANG VEKTOR

MATRIK dan RUANG VEKTOR MATRIK dan RUANG VEKTOR A. Matrik. Pendahuluan Sebuah matrik didefinisikan sebagai susunan persegi panjang dari bilangan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Matrik ditulis sebagai berikut: a a

Lebih terperinci

MENYUSUN KONTROL ALUR POGRAM

MENYUSUN KONTROL ALUR POGRAM BAB 2 MENYUSUN KONTROL ALUR POGRAM A. PENDAHULUAN Setelah kita membahas sekilas tentang cara kerja dan kemampuan MATLAB pada Bab 1, selanjutnya pada bab ini akan dijelaskan tentang kemampuan pemrograman

Lebih terperinci

Matriks - Definisi. Sebuah matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m n. Sebagai contoh: Adalah sebuah matriks 2 3.

Matriks - Definisi. Sebuah matriks yang memiliki m baris dan n kolom disebut matriks m n. Sebagai contoh: Adalah sebuah matriks 2 3. MATRIKS Pokok Bahasan Matriks definisi Notasi matriks Matriks yang sama Panambahan dan pengurangan matriks Perkalian matriks Transpos suatu matriks Matriks khusus Determinan suatu matriks bujursangkar

Lebih terperinci

TIPE DATA. 2.1 String

TIPE DATA. 2.1 String TIPE DATA 21 Bab 2 TIPE DATA Software MATLAB mengenal 3 tipe data yaitu : string, scalar, dan matriks. Array merupakan matriks yang hanya memiliki satu baris. MATLAB juga memiliki banyak fungsi built-in

Lebih terperinci

BAB 2 ARRAY. Array adalah suatu himpunan hingga elemen, terurut dan homogen.

BAB 2 ARRAY. Array adalah suatu himpunan hingga elemen, terurut dan homogen. BAB 2 ARRAY Array adalah suatu himpunan hingga elemen, terurut dan homogen ARRAY DIMENSI SATU Vektor adalah bentuk yang sederhana dari array, yang merupakan array dimensi satu Array N dapat kita bayangkan

Lebih terperinci

Pemrograman pada MATLAB

Pemrograman pada MATLAB Pemrograman pada MATLAB 5.1 Struktur dan Tipe Data Sebelum membahas tentang pemrograman, akan lebih baik jika kita mengetahui tentang struktur data dan tipenya dalam MATLAB. Tipe data yang digunakan pada

Lebih terperinci

MODUL I MENGENAL MATLAB

MODUL I MENGENAL MATLAB MODUL I MENGENAL MATLAB TUJUAN Mahasiswa dapat mengenal MATLAB Mahasiswa dapat menggunakan fungsi Help Mahasiswa dapat menggunakan operasi pada MATLAB TEORI Gambaran sederhana tentang MATLAB adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Perintah-perintah Mikroprosesor INTEL 8088/8086 yang didukung di dalam perangkat lunak ini adalah modus pengalamatan (MOV), penjumlahan (ADD),

Lebih terperinci

MATRIKS. Slide : Tri Harsono PENS - ITS. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS

MATRIKS. Slide : Tri Harsono PENS - ITS. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS MATRIKS Slide : Tri Harsono PENS - ITS 1 Sifat Matriks Perkalian dua matriks tidak komutatif Perkalian dua matriks bersifat assosiatif dan distributif tidak komutatif AB BA (AB)C = A(BC) A(B+C) = AB +

Lebih terperinci

ARRAY. Vektor adalah bentuk yang sederhana dari array, yang merupakan array dimensi satu. Array N dapat kita bayangkan :

ARRAY. Vektor adalah bentuk yang sederhana dari array, yang merupakan array dimensi satu. Array N dapat kita bayangkan : ARRAY Array adalah suatu himpunan hingga elemen, terurut dan homogen. Terurut adalah elemen tersebut dapat diidentifikasikan sebagai elemen pertama, kedua, sampai dengan elemen ke-n. Homogen adalah bahwa

Lebih terperinci

WORKSHOP DAN PELATIHAN MATLAB : PENUNJANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMU DALAM RANGKA IMPLEMENTASI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ABSTRAK

WORKSHOP DAN PELATIHAN MATLAB : PENUNJANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMU DALAM RANGKA IMPLEMENTASI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ABSTRAK WORKSHOP DAN PELATIHAN MATLAB : PENUNJANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMU DALAM RANGKA IMPLEMENTASI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING Tim Pengabdi:. Agus Maman Abadi. Dhoriva UW. Sri Andayani 4. Karyati 5. Caturiyati

Lebih terperinci

Andry Pujiriyanto

Andry Pujiriyanto Cepat Mahir Matlab Andry Pujiriyanto andrypuji@hmgm.geoph.itb.ac.id Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

Lebih terperinci

STRUKTUR PROGRAM MATLAB

STRUKTUR PROGRAM MATLAB STRUKTUR PROGRAM MATLAB Emy Setyaningsih, S.Si, M.Kom 1 Beberapa Bagian dari Window Matlab Current Directory menampilkan isi dari direktori kerja saat menggunakan matlab. Command History berfungsi untuk

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Matriks, part 2

Pertemuan 2 Matriks, part 2 Pertemuan 2 Matriks, part 2 Beberapa Jenis Matriks Khusus 1. Matriks Bujur Sangkar Suatu matriks dengan banyak baris = banyak kolom = n disebut matriks bujur sangkar berukuran n (berordo n). Barisan elemen

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI : ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK LANJUT

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI : ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK LANJUT DISUSUN OLEH : HALAMAN DARI Ir. Maula Sukmawidjaja, MS Koordinator Mata Kuliah FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DIPERIKSA OLEH : UNIVERSITAS TRISAKTI NO. DOKUMEN : Management Representative DISETUJUI OLEH :

Lebih terperinci

BAB 2 ARRAY & RECORD

BAB 2 ARRAY & RECORD BAB 2 ARRAY & RECORD Array adalah suatu himpunan hingga elemen, terurut dan homogen ARRAY DIMENSI SATU Vektor adalah bentuk yang sederhana dari array, yang merupakan array dimensi satu Array N dapat kita

Lebih terperinci

MODUL 1. Command History Window ini berfungsi untuk menyimpan perintah-perintah apa saja yang sebelumnya dilakukan oleh pengguna terhadap matlab.

MODUL 1. Command History Window ini berfungsi untuk menyimpan perintah-perintah apa saja yang sebelumnya dilakukan oleh pengguna terhadap matlab. MODUL 1 1. Pahuluan Matlab merupakan bahasa pemrograman yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang sudah ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic maupun C++.

Lebih terperinci

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY Bab 5 Perulangan dan Array 66 BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan perulangan 2. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan seleksi kondisi 3. Praktikan

Lebih terperinci

MATRIKS Matematika Industri I

MATRIKS Matematika Industri I MATRIKS TIP FTP UB Mas ud Effendi Pokok Bahasan Matriks definisi Notasi matriks Matriks yang sama Panambahan dan pengurangan matriks Perkalian matriks Transpos suatu matriks Matriks khusus Determinan suatu

Lebih terperinci

2. MATRIKS. 1. Pengertian Matriks. 2. Operasi-operasi pada Matriks

2. MATRIKS. 1. Pengertian Matriks. 2. Operasi-operasi pada Matriks 2. MATRIKS 1. Pengertian Matriks Matriks adalah himpunan skalar yang disusun secara empat persegi panjang menurut baris dan kolom. Matriks diberi nama huruf besar, sedangkan elemen-elemennya dengan huruf

Lebih terperinci

Bab 4 Perintah Perulangan

Bab 4 Perintah Perulangan Bab 4 Perintah Perulangan Proses perulangan (loop) adalah proses yang mengerjakan satu atau lebih statement lainnya secara berulang-ulang. Pada bahasa BASIC terdapat beberapa perintah untuk proses perulangan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved 1 Pengenalan Matlab Pendahuluan Matlab adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk analisis dan visualisasi data. Matlab didesain untuk mengolah data dengan menggunakan operasi matriks. Matlab juga

Lebih terperinci

A. Kompetensi Setelah mengiktui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan bisa melakukan:

A. Kompetensi Setelah mengiktui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan bisa melakukan: No. LST/EKA/PTI 236/07 Revisi: 01 April 2011 Hal 1 dari 9 A. Kompetensi Setelah mengiktui mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan bisa melakukan: 1. Mengenal dan menggunakan matlab sebagai

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM. MODUL I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman

MODUL PRAKTIKUM. MODUL I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji ALGORITMA DAN PEMOGRAMAN I. ALGORITMA II. BAHASA

Lebih terperinci

Dasar-dasar MATLAB. by Jusak Irawan, STIKOM Surabaya

Dasar-dasar MATLAB. by Jusak Irawan, STIKOM Surabaya Dasar-dasar MATLAB by Jusak Irawan, STIKOM Surabaya Perintah-Perintah Dasar MATLAB akan memberikan respons secara langsung terhadap ekspresi apapun yang diketikkan pada editor MATLAB. Sebagai contoh: >>

Lebih terperinci

Pengolahan Dasar Matriks Bagus Sartono

Pengolahan Dasar Matriks Bagus Sartono Pengolahan Dasar Matriks Bagus Sartono bagusco@gmail.com Departemen Statistika FMIPA IPB Notasi Dasar Matriks A mxn, m A n, [a ij ] mxn : matriks berukuran m x n (m baris, n kolom) a ij adalah elemen matriks

Lebih terperinci

A.Firmansyah 1. Pendahuluan. 2. Lingkungan Kerja Matlab. Lisensi Dokumen: 2.1 Beberapa Bagian dari Window Matlab

A.Firmansyah 1. Pendahuluan. 2. Lingkungan Kerja Matlab. Lisensi Dokumen: 2.1 Beberapa Bagian dari Window Matlab Dasar-dasar Pemrograman Matlab A.Firmansyah firman03@gmail.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

Lebih terperinci

Struktur dan Organisasi Data 2 ARRAY

Struktur dan Organisasi Data 2 ARRAY ARRAY Array adalah suatu himpunan hingga elemen, terurut dan homogen Terurut adalah elemen tersebut dapat diidentifikasikan sebagai elemen pertama, kedua, sampai dengan elemen ke-n Homogen adalah bahwa

Lebih terperinci

SISTEM PENJADWALAN RAPAT PIMPINAN UNIVERSITAS DENGAN METODE MATRIKS

SISTEM PENJADWALAN RAPAT PIMPINAN UNIVERSITAS DENGAN METODE MATRIKS SISTEM PENJADWALAN RAPAT PIMPINAN UNIVERSITAS DENGAN METODE MATRIKS Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang nurdewa@unmer.ac.id Abstract Leadership Meeting is one of the regular activities

Lebih terperinci

MODUL 1 OPERASI-OPERASI ARRAY

MODUL 1 OPERASI-OPERASI ARRAY MODUL 1 OPERASI-OPERASI ARRAY 1. PENDAHULUAN Semua operasi yang akan dilakukan pada praktikum ini melibatkan bilanganbilangan tunggal yang disebut skalar. Operasi-operasi yang melibatkan skalar adalah

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Golub Kahan dan QR Simetri untuk Dekomposisi Nilai Singular

Perbandingan Algoritma Golub Kahan dan QR Simetri untuk Dekomposisi Nilai Singular J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 3, No. 1, May 2006, 19 25 Perbandingan Algoritma Golub Kahan dan QR Simetri untuk Dekomposisi Nilai Singular Dieky Adzkiya, E. Apriliani, Bandung A.S. Jurusan

Lebih terperinci

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Konsep Dasar M PENDAHULUAN Drs. Suryo Guritno, M.Stats., Ph.D. ateri yang akan dibahas dalam modul ini adalah konsep-konsep dasar aljabar matriks yang meliputi pengertian matriks, vektor dan skalar;

Lebih terperinci

MATRIKS Matematika Industri I

MATRIKS Matematika Industri I MATRIKS TIP FTP UB Mas ud Effendi Pokok Bahasan Matriks definisi Notasi matriks Matriks yang sama Panambahan dan pengurangan matriks Perkalian matriks Transpos suatu matriks Matriks khusus Determinan suatu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M.

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M. i KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk memudahkan siapa saja yang ingin belajar MATLAB terutama bagi yang baru mengenal MATLAB. Buku ini sangat cocok untuk pemula terutama untuk pelajar yang sedang menempuh

Lebih terperinci

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS BAB II DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS A. OPERASI ELEMENTER TERHADAP BARIS DAN KOLOM SUATU MATRIKS Matriks A = berdimensi mxn dapat dibentuk matriks baru dengan menggandakan perubahan bentuk baris dan/atau

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak UNIVERSITAS BATAM PRAKTIKUM I FLOWCHART 1. Buatlah flowchart untuk menghitung luas segitiga 2. Buatlah flowchart

Lebih terperinci

Andry Pujiriyanto

Andry Pujiriyanto Cepat Mahir Matlab Andry Pujiriyanto andrypuji@hmgm.geoph.itb.ac.id Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN

PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN Obektif: Praktikan mengetahui arra, percabangan, dan perulangan pada Java. Praktikan mengetahui bentuk umum

Lebih terperinci

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1

6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1 6- Operasi Matriks Contoh 6-1 : Budi diminta tolong oleh ibunya untuk membeli 2 kg gula dan 1 kg kopi. Dengan uang Rp. 10.000,- Budi mendapatkan uang kembali Rp. 3.000,-. Dihari yang lain, Budi membeli

Lebih terperinci

Pemrograman dengan MATLAB. Pengantar

Pemrograman dengan MATLAB. Pengantar Pemrograman dengan MATLAB Pengantar Outline Pengenalan matlab Apakah MATLAB Sejarah MATLAB Cara Penulisan Program MATLAB Pengenalan variable Operasi pada matrik Logika pemrograman Pemrograman GUI Apakah

Lebih terperinci

Algoritma & Pemrograman #10

Algoritma & Pemrograman #10 Algoritma & Pemrograman #10 by antonius rachmat c, s.kom, m.cs Soal Array Minggu Lalu? Mennuarray.cpp Array KELEBIHAN Struktur Data yang paling mudah Tipe Data yang mampu menampung lebih dari satu data

Lebih terperinci

NASKAH UJIAN UTAMA. JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016

NASKAH UJIAN UTAMA. JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016 NASKAH UJIAN UTAMA MATA UJIAN : LOGIKA DAN ALGORITMA JENJANG/PROG. STUDI : DIPLOMA TIGA / MANAJEMEN INFORMATIKA HARI / TANGGAL : Kamis / 18 FEBRUARI 2016 NASKAH UJIAN INI TERDIRI DARI 80 SOAL PILIHAN GANDA

Lebih terperinci

Matriks Jawab:

Matriks Jawab: Matriks A. Operasi Matriks 1) Penjumlahan Matriks Jika A dan B adalah sembarang Matriks yang berordo sama, maka penjumlahan Matriks A dengan Matriks B adalah Matriks yang diperoleh dengan cara menjumlahkan

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE 2 MATRIX

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE 2 MATRIX PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE 2 MATRIX Tim Pengajar KU1102 - Institut Teknologi Sumatera PRE TEST Jelaskan apa yang dimaksud dengan array? Bagaimana cara menuliskan array? Bagaimana mengakses sebuah array?

Lebih terperinci

Analisa Numerik. Matriks dan Komputasi

Analisa Numerik. Matriks dan Komputasi Analisa Numerik Matriks dan Komputasi M AT R I K S Matriks adalah suatu susunan angka atau bilangan, variabel, atau parameter yang berbentuk empat persegi dan biasanya ditutup dengan tanda kurung K O N

Lebih terperinci

PROSES PENJUALAN BUKU

PROSES PENJUALAN BUKU PROSES PENJUALAN BUKU MAKALAH Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas TIK akhir tahun kelas XI semester 2 yang membahas tentang Proses Penjualan Buku. OLEH : Ida Mariyatuz Zulfa ( 14 ) Mar atu Sholekhah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi komputer dapat diartikan sebagai alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi dan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Searching ( Pencarian ) Modul III

LAPORAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Searching ( Pencarian ) Modul III LAPORAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Searching ( Pencarian ) Modul III UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA yang dibina oleh Bapak Didik Dwi Prasetya Oleh: Adhe

Lebih terperinci

DIKTAT MATEMATIKA II

DIKTAT MATEMATIKA II DIKTAT MATEMATIKA II (MATRIK) Drs. A. NABABAN PURNAWAN, S.Pd.,M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2004 MATRIKS I. PENGERTIAN

Lebih terperinci

Contoh soal Struktur Program Pascal (Seleksi tingkat propinsi TOKI 2004)

Contoh soal Struktur Program Pascal (Seleksi tingkat propinsi TOKI 2004) 1 of 8 4/9/2008 3:32 PM TOKI Guide Home Analitik Pascal Pemrograman Materi Pemrograman Download Tentang TOKI Buku Tamu Komunitas TOKI tokiguide@yahoo.com Rabu, 9 April 2008 15:32:09 Pascal PASCAL Dalam

Lebih terperinci

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3 MATRIKS a. Konsep Matriks Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegipanjang dan diletakkan di dalam kurung biasa ( ) atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Manfaat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Manfaat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi software komputer yang demikian pesat ini mendorong manusia untuk dapat berkreativitas dan memanfaatkan kemajuan teknologi software ini untuk

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ALGORITMA PEMROGRAMAN MODUL V ARRAY

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ALGORITMA PEMROGRAMAN MODUL V ARRAY LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ALGORITMA PEMROGRAMAN MODUL V ARRAY Disusun Oleh : TGL. PRAKTIKUM : 06 November 2012 NAMA : Gabriel Juan Evangeli NRP : 120411100102 KELOMPOK : D1 DOSEN : Arik Kurniawati TELAH

Lebih terperinci

Implementasi OOP Pada Perangkat Lunak Pemrograman

Implementasi OOP Pada Perangkat Lunak Pemrograman Silabus Pertemuan ke- Pokok Bahasan Keterangan 1 Pengenalan Dasar Pemrograman 2 Konsep Dasar Pemrograman 3 Tahapan Pembuatan Program 4 Elemen-Elemen Bahasa Pemrograman 5 Analisa Struktur Program 6 Analisa

Lebih terperinci

8 MATRIKS DAN DETERMINAN

8 MATRIKS DAN DETERMINAN 8 MATRIKS DAN DETERMINAN Matriks merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem persamaan linear. Oleh karenanya aljabar matriks sering juga disebut dengan aljabar linear. Matriks dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI Pada bab analisa dan perancangan aplikasi, penulis akan menjelaskan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi, menerangkan fungsi dari elemen-elemen yang

Lebih terperinci

VISUAL BASIC /18/2014 1

VISUAL BASIC /18/2014 1 VISUAL BASIC 6.0 SETYO BUDI, M.KOM 4/18/2014 1 tiosetyo@yahoo.comsetyoinator@gmail.com www.cerdas-pintar.blogspot.com ARRAY DAN PROCEDURE Array Array adalah kumpulan, merupakan variabel memori yang digunakan

Lebih terperinci

MATRIKS Nuryanto, ST., MT.

MATRIKS Nuryanto, ST., MT. MateMatika ekonomi MATRIKS TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat : 1. Pengertian matriks 2. Operasi matriks 3. Jenis matriks 4. Determinan 5. Matriks invers 6.

Lebih terperinci

MATRIKS DAN OPERASINYA. Nurdinintya Athari (NDT)

MATRIKS DAN OPERASINYA. Nurdinintya Athari (NDT) MATRIKS DAN OPERASINYA Nurdinintya Athari (NDT) MATRIKS DAN OPERASINYA Sub Pokok Bahasan Matriks dan Jenisnya Operasi Matriks Operasi Baris Elementer Matriks Invers (Balikan) Beberapa Aplikasi Matriks

Lebih terperinci

Array, Record, sorting : Elektro Unud (MSU) Page 1 of 13

Array, Record, sorting : Elektro Unud (MSU) Page 1 of 13 Array, Record, sorting : Elektro Unud (MSU) Page 1 of 13 ARRAY Array : variabel berindeks (punya beberapa tempat, tergantung deklarasinya) iabel : mempunyai hanya 1 tempat Deklarasi Array arrint : array

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN Naskah Publikasi diajukan oleh Yulianto 11.22.1344 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM 2012 INFORMATION SYSTEMS FARAH FARMA

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LSKD/EKO/DEL221/1 Revisi : 2 Tgl : 27/11/212 Hal 1 dari 13 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi: dapat memahami script files dan struktur pengaturan aliran.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 02 Tgl : 27/11/2012 Hal 1 dari 14 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi: dapat memahami script files dan struktur pengaturan

Lebih terperinci

Pemrograman Dasar A R R A Y

Pemrograman Dasar A R R A Y Pemrograman Dasar A R R A Y Array Sebagian besar program komputer menangani data dalam jumlah yang suangat besar Taruhlah kalian menulis program yang membaca 100 angka. Apakah kalian akan mendeklarasikan

Lebih terperinci

KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kelas VII TAHUN PELAJARAN 2010/2011

KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kelas VII TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kelas VII TAHUN PELAJARAN 2010/2011 No Soal SK KD Materi Kelas Smtr Indikator bentuk NS 1 Mempraktikkan keterampilan Pengertian hardware

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Numerik dan MATLAB dalam Fisika

Penggunaan Metode Numerik dan MATLAB dalam Fisika Tugas Akhir Mata Kuliah Metode Numerik Dr. Kebamoto Penggunaan Metode Numerik dan MATLAB dalam Fisika Oleh : A. Arif Sartono 6305220017 DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Soal hari Jumat (16/10) Latihan 10 MS

Soal hari Jumat (16/10) Latihan 10 MS hari Jumat (16/10) Latihan 10 MS count, sum, i adalah variabel tunggal bertipe data integer i 1 count 0 sum 0 while (i < 30) do sum sum + i count count + 1 i i + i 1. Berapakah final state variabel sum?

Lebih terperinci

Array 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Array 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM 18 Array 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami konsep array dan penyimpanannya dalam memori 2. Mempelajari pengunaan variabel array berdimensi satu 3. Memahami penggunaan variabel array berdimensi

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Komputer & Algoritma

Pengantar Sistem Komputer & Algoritma Pengantar Sistem Komputer & Algoritma Version 1.0.0 # Kusnawi, S.Kom, M.Eng# SISTEM KOMPUTER Sebuah sistem komputer terdiri dari Hardware (perangkat keras), Software (perangkat lunak) dan Brainware, sedangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah aplikasi perkantoran (Microsoft office: word, excel, power point) yang seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah aplikasi perkantoran (Microsoft office: word, excel, power point) yang seluruh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komputer adalah alat pengolah data yang bekerja secara elektronik dengan kecepatan ketetelitian yang sangat tinggi dan mampu mengerjakan berbagai proses dengan keterlibatan

Lebih terperinci

BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN

BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN Model proses pengembangan perangkat lunak yang penulis gunakan adalah Model Linear Sequential atau sering disebut Water Fall Model. Metode pengembangan

Lebih terperinci

Selection, Looping, Branching

Selection, Looping, Branching Selection, Looping, Branching Struktur If untuk membuat percabangan alur program dengan satu pilihan saja dapat mengatur apakah sebuah perintah akan dijalankan atau tidak tergantung kepada kondisinya setidaknya

Lebih terperinci

APLIKASI METODE PANGKAT DALAM MENGAPROKSIMASI NILAI EIGEN KOMPLEKS PADA MATRIKS

APLIKASI METODE PANGKAT DALAM MENGAPROKSIMASI NILAI EIGEN KOMPLEKS PADA MATRIKS Jurnal UJMC, Volume, Nomor, Hal 36-40 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X APLIKASI METODE PANGKAT DALAM MENGAPROKSIMASI NILAI EIGEN KOMPLEKS PADA MATRIKS Novita Eka Chandra dan Wiwin Kusniati Universitas

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 1 SINYAL, SYSTEM, DAN KONTROL PENGENALAN MATLAB 1. Percobaan 1 Vektor Penulisan vektor di MATLAB

PRAKTIKUM 1 SINYAL, SYSTEM, DAN KONTROL PENGENALAN MATLAB 1. Percobaan 1 Vektor Penulisan vektor di MATLAB PRAKTIKUM 1 SINYAL, SYSTEM, DAN KONTROL PENGENALAN MATLAB 1. Percobaan 1 Vektor Penulisan vektor di MATLAB Membuat vector dengan nilai antara 0 dan 16 dengan kenaikan 2. Menjumlahkan vector Menjumlakan

Lebih terperinci

a. Array berdimensi satu o Setiap elemen array dapat diakses melalui indeks. o Indeks array (subscript) secara default dimulai dari 0.

a. Array berdimensi satu o Setiap elemen array dapat diakses melalui indeks. o Indeks array (subscript) secara default dimulai dari 0. Keg. Pembelajaran 6 : Larik atau Array [] dalam C++ 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran ini mahasiswa akan dapat : 1) Memahami konsep array dalam pemrogram

Lebih terperinci

Matriks. Modul 1 PENDAHULUAN

Matriks. Modul 1 PENDAHULUAN Modul Matriks Dra. Sri Haryatmi Kartiko, M.Sc. I PENDAHULUAN lmu pengetahuan dewasa ini menjadi semakin kuantitatif. Data numerik dengan skala besar, hasil pengukuran berupa angka sering dijumpai oleh

Lebih terperinci

2. Sebuah prosedur langkah demi langkah yang pasti untuk menyelesaikan sebuah masalah disebut : a. Proses b. Program c. Algoritma d. Prosesor e.

2. Sebuah prosedur langkah demi langkah yang pasti untuk menyelesaikan sebuah masalah disebut : a. Proses b. Program c. Algoritma d. Prosesor e. 1. Dalam menyusun suatu program, langkah pertama yang harus dilakukan adalah : a.membuat program b. Membuat Algoritma c. Membeli komputer d. Proses e. Mempelajari program 2. Sebuah prosedur langkah demi

Lebih terperinci

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4. SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.0 Rudi Salman 1) Mustamam 2) Arwadi Sinuraya 3) mustamam1965@gmail.com

Lebih terperinci

MATERI IV ARRAY. Materi Praktikum Pemograman Bahasa C++ dengan menggunakan variabel Array

MATERI IV ARRAY. Materi Praktikum Pemograman Bahasa C++ dengan menggunakan variabel Array MATERI IV ARRAY Materi Praktikum Pemograman Bahasa C++ dengan menggunakan variabel Array Durasi 180 menit TIU/TIK 1. Pendahuluan 2. Deklarasi Variabel Array 3. Array Berdimensi Satu 4. Array Berdimensi

Lebih terperinci

:Mahasiswa dapat mempraktekkan penggunaan array

:Mahasiswa dapat mempraktekkan penggunaan array Praktikum : Pemrograman II Modul Praktikum ke : 06 Judul Materi : Array Tujuan / Sasaran :Mahasiswa dapat mempraktekkan penggunaan array Waktu (lama) : 3 Jam Aplikasi yang digunakan : Visual Basic I. Array/Matrik

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam pengerjaan perancangan dan pembuatan aplikasi pengenalan karakter alfanumerik JST algoritma Hopfield ini menggunakan software Borland Delphi 7.0. 3.1 Alur Proses Sistem

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET 1 (TEKNIK KOMPUTASI)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET 1 (TEKNIK KOMPUTASI) No. LSKD/EKO/DEL221/01 Revisi : 03 Tgl : 30/10/2012 Hal 1 dari 8 1. Kompetensi Setelah melakukan praktik, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi dapat memahami operasi matematika sederhana pada Matlab.

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Keterkendalian (Controlability)

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Keterkendalian (Controlability) Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Keterkendalian (Controlability) Contoh Soal Ringkasan Latihan Contoh Soal Ringkasan Latihan Vektor Bebas Linear Keterkendalian Keadaan Secara Sempurna dari

Lebih terperinci

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4. SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.0 Rudi Salman 1) Mustamam 2) Arwadi Sinuraya 3) Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

MATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom.

MATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom. Page- MATRIKS Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom. Notasi: Matriks dinyatakan dengan huruf besar, dan elemen elemennya

Lebih terperinci