FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI : ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK LANJUT

Transkripsi

1 DISUSUN OLEH : HALAMAN DARI Ir. Maula Sukmawidjaja, MS Koordinator Mata Kuliah FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DIPERIKSA OLEH : UNIVERSITAS TRISAKTI NO. DOKUMEN : Management Representative DISETUJUI OLEH : Ir. Docki Saraswati, M.Eng Dekan FTI MATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK LANJUT MULAI BERLAKU : Kode Mata Kuliah : IEA 215 Nama Mata Kuliah : ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK LANJUT Sifat Ujian : Tertutup UTS : 100 menit UAS : 100 menit Komposisi Nilai : Tugas 20 % Praktikum - % Absensi - % UTS 30 % UAS 50 % Jurusan : Jurusan Teknik Elektro Referensi : ajar yang digunakan dalam kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik Lajut ( AST II, IEA 215) adalah sebagai berikut: 1. Ir. Maula Sukmawidjaja, MS, Diktat kuliah Teori, Soal dan Penyelesaian Analisa Sistem Tenaga Listrik Lajut, cetakan ke 2, Jurusan Teknik Elektro Usakti, Jakarta William D Stevenson, Jr, Analisis Sistem Tenaga Listrik, Edisi ke 4, diterjemahkan oleh Ir. Kamal Idris, Penerbit Erlangga, Edith Clark.; Circuit Analysis of AC Power Systems, Vol I, II, Willey, N.Y., E.W. Kimbark.; Power System Stability, Vol I, II, Willey, N.Y., 1948 & Nagrath, I.J., D.P. Kothari.; Modern Power System Analysis, Tata Mc Graw-Hill, New Delhi, 1980.

2 6. Elgerd, O.I.,; Electric Energy System Theory, An Introduction, Tata Mc Graw-Hill, New Delhi, 1971

3 Minggu ke: Pokok Bahasan dan TIU 1. Teori komponen simetris dan analisa gangguan. Mahasiswa mengerti dan memahami ketidak seimbangan yang terjadi dalam suatu sistem tenaga serta teoriteori yang digunakan dalam menganalisa ketidak seimbangan tsb. 2. Analisa gangguan Tidak simetris pada Generator, transformator, saluran transmisi. Mahasiswa mengerti dan memahami komponen simetris arus, tegangan, daya serta penggunaannya dalam peralatan/ komponen sistem tenaga. 3. Hubungan jala-jala urutan Mampu menghitung dan menerapkan teori komponen simetris dalam analisa gangguan tidak simetris dalam sistem. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar I.1. Sejarah perkembangan I.2. Teori komponen simetris I.3. Gangguan pada Generator yang tidak berbeban. I.3.1. Hubung singkat 1 fasa ketanah pada Generator (K-T), I.3.2. Hubung singkat 2 fasa ketanah pada Generator (K-K-T), I.3.3. Hubung singkat 2 fasa pada Generator (K-K) I.4. Jala-jala urutan transformator I.5. jala-jala urutan sistem tenaga I.6. Daya urutan pada sistem tenaga I.7. Soal- dan penyelesaian Cara mengajar Media Tugas Referensi Tulis, [2], [5] 1-21 Tulis, Tulis, [2], [5] [2] 4. Gangguan shunt dalam sistem tenaga listrik, K-T, K-K, K-K-T (kawat-kawat tanah) Penerapan teori komponen simetris dalam analisa gangguan serta pengaruh impedansi gangguan terhadap rangkaian pengganti. 5. Gangguan shunt dalam sistem tenaga listrik, K-T, K-K, K-K-T II.1. II.2. II.3. Gangguan shunt dengan impedansi nol, Gangguan shunt dengan impedansi tidak nol, Pengaruh arus mula pada arus gangguan, Tulis, [4] [2]

4 (kawat-kawat tanah) Penerapan teori Thevenin untuk sistem tenaga listrik yang diperluas/ besar dan penerapan teori komponen simetris pada jala-jala tersebut. 6. Distribusi arus gangguan dalam suatu jala-jala urutan serta menghitung tegangan/ arus disetiap titik dalam sistem. 7. Gangguan seri dalam sistem tenaga listrik Analisa gangguan seri serta gangguan-gangguan yang termasuk dalam kelompok gangguan seri. 8. Membedakan analisa gangguan seri dengan gangguan shunt Mampu menghitung arus, tegangan, daya dalam sistem tenaga listrik yang mengalami gangguan seri serta mampu menggambarkan hubungan jala-jala urutannya. 9. Teori dasar rangkaian listrik untuk menyusun matrix, superposisi dan arti fisis matrix yang diperoleh. Mahasiswa mampu menyusun dan membuat matrix admitansi, matrix impedansi dari suatu jala-jala sistem II.4. Soal- dan penyelesaian Membahas - dan contohcontoh perhitungan dalam analisa gangguan tidak simetris pada sistem tenaga listrik serta pergeseran fasa arus urutan dalam suatu transformator. III.1. III.2. III.3. III.4. Satu Kawat putus, Dua Kawat putus, Satu impedansi seri tidak simetris Two port Network Latihan - gangguan seri serta perhitungan arus dan tegangan dari hubungan jala-jala urutan yang diperoleh. UJIAN TENGAH SEMESTER IV.1. Pembentukan matrix jala-jala secara langsung, IV.2. Pembentukan matrix impedansi dari matrix admitansi, IV.3. Pembentukan matrix , , [2], [6] [2], [6] [2], [3],[5] [2], [3],[5]

5 tenaga listrik, serta penggunaan teori Thevenin. 10. Hubungan jala-jala urutan sistem tenaga listrik dalam gangguan Hubung singkat tidak simetris. Mahasiswa mampu menganalisa arus dan tegangan selama gangguan dari matrix yang diperoleh/ dibentuk. 11. Menghitung distribusi arus gangguan dalam sistem tenaga listrik Mahasiswa mampu menghitung tegangan dan arus disetiap titik dalam sistem tenaga listrik yang mengalami gangguan tidak simetris, serta arus gangguan pada setiap saluran. 12. Persamaan lengkung daya-sudut dalam suatu mesin serta pengaruh ketidak seimbangan daya Mahasiswa memahami akibat ketidak seimbangan daya yang terjadi dalam sistem tenaga listrik. 13. Penerapan gangguan shunt dan seri dalam analisa stabilitas transien. Memahami teori kriteria luas sama dalam analisa stabilitas transien sistem tenaga listrik pada gangguan tidak simetris. 14. Menggambar lengkung ayunan mesin serta menentukan apakah IV.4. IV.5. impedansi elemen demi elemen. Perhitungan gangguan menggunakan matrix impedansi Hubung singkat Hubung singkat tidak simetris IV. 6. Soal dan penyelesaian V.1. V.2. V.3. V.4. V.5. Pendahuluan Gangguan Hubung singkat dan pengaruhnya pada stabilitas transien untuk gangguan KT, KK, dan KKT serta pengaruh impedansi pentanahan. Gangguan hubung terbuka yang tidak simetris Pengaruh impedansi pentanahan pada stabilitas Limit stabilitas transien Membahas contoh-contoh penerapan teori kriteria luas sama untuk menentukan , , [2],

6 sistem stabil/ tidak untuk suatu gangguan yang terjadi. Memahami dan mampu menghitung sudut pemutusan kritis, limit daya, serta contoh-contoh penerapan kriteria luas sama. kestabilan suatu sistem , - UJIAN AKHIR SEMESTER [3], [4]