5. Teknik Pengulangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "5. Teknik Pengulangan"

Transkripsi

1 5. Teknik Pengulangan Counter Teknik kounter dipakai untuk mengontrol pengulangan proses. Pengontrolan ini dilakukan dengan memeriksa isi variabel yang digunakan sebagai kounter, sehingga junlah pengulangan dapat diketahui. Misalnya terdapat beberapa proses yang harus dilakukan dengan urutan sebagai berikut : Proses A Proses B Proses C Proses D Proses B Proses C Proses D Proses B Proses C Proses D Proses E Dari contoh di atas bahwa proses B, C, dan D diulang sebanyak tiga kali. Pengulangan ini terjadi setelah proses A dan sebelum proses E dikerjakan. Jika diimplementasikan ke bentuk flowchart, maka terbentuk rangkaian symbol yang tersusun berderet. Hal ini tidak efisien. Agar flowchart menjadi lebih efisien maka digunakan kounter sebagai pengontrol jumlah pengulangan ketiga proses tersebut. Teknik pengulangan 1

2 Contoh : START K = 0 PROSES B PROSES C PROSES D K = K + 1 K = 3 T Y PROSES E Dari flowchart di atas dapat ditelusuri sebagai berikut : 1. Pertama kali dikerjakan adalah proses A. 2. Persiapkan variabel yang digunakan sebagai kounter yaitu K= 0. Variabel ini digunakan untuk mengontrol jumlah pelaksanaan proses B, C dan D yang telah dikerjakan. 3. Kerjakan proses B, C, D secara berurutan. 4. Variabel kounter ditambah 1. Isi variabel ini menunjukkan jumlah pelaksanaan untuk proses B, C dan D. 5. Periksa isi variabel kounter yaitu K untuk membatasi jumlah perulangan. Jika isi variabel K =3, maka kerjakan proses E. Sebaliknya jika K lebih kecil dari 3 berarti proses B, C, D masih perlu diulang. Teknik pengulangan 2

3 Berikut ini sebuah contoh untuk memperjelas penerapan teknik kounter dalam flowchart. Sebuah perusahaan ingin mencetak data pegawai melalui komputer. Data tersebut tersimpan di dalam disk dan dicetak melalui printer. Spesifikasi proses adalah : Input data diperoleh dari dik yang terdiri dari nomor pegawai, nama pegawai dan alamat. Data habis jika input data yang dibaca /* Setiap halaman terdapat judul. Satu halaman hanya memuat 30 baris data. Karena dalam satu halaman hanya memuat 30 baris data, maka diperlukan suatu variabel kounter. Kounter ini digunakan untuk menghitung jumlah data yang telah dicetak pada setiap halaman. Selain itu juga terdapat proses pemeriksaan isi variabel kounter. Jika ternyata isinya telah mencapai 30 maka pencetakan dilakukan pada halaman berikutnya dan lakukan proses pencetakan judul. Teknik pengulangan 3

4 Bentuk flowchart dari persoalan diatas : START N = 0 1 PRINT JUDUL READ NO, NM, ALM /* Y T N = N + 1 PRINT NO, NM, ALM T N =30 Y N = 0 1 Berdasarkan flowchart di atas dapat ditelusuri sebagai berikut : 1. Siapkan variabel yang digunakan untuk kounter yaitu N = Cetak judul. 3. Baca data dan simpan di dalam variabel : NO untuk data nomor pegawai. NM untuk data nama pegawai. ALM untuk data alamat pegawai 4. Periksa input data. Bila isinya berupa simbol /* maka proses berakhir. 5. Variabel N ditambah 1. Variabel ini digunakan sebagai kounter untuk mengetahui jumlah data yang telah dicetak untuk setiap halaman. 6. Cetak rincian data yaitu NO, NM, ALM. 7. Periksa isi variabel N. Jika N = 30 berarti data telah dicetak sebanyak 30 baris. Oleh karena itu proses selanjutnya adalah kembali ke langkah 1 yaitu mencetka Teknik pengulangan 4

5 judul halaman baru. Sedangkan jika N lebih kecil dari 30 maka proses selanjutnya kembali ke langkah 3 untuk membaca data berikutnya tanpa mencetak judul lagi. LOOPING Merupakan pengolahan data yang berulang yang lebih dari satu diadalam arus diagram alur untuk itu digunakan tanda panah ke pengolahan data tersebut. Contoh : START READ A, B C = A + B C > 5 Y PRINT C N D = C + 3 PRINT D Untuk menghentikan proses diatas dapat digunakan : Flag Digunakan jika ada instruksi read atau input data. Fungsi dari flag ini adalah : a. Untuk menghindari out of data. b. Flag biasanya digunakna berupa data string atau character dan bisa berupa data numeric atau angka-angka. Contoh : String = XXX, ZZZ Numeric = 999, 000 Teknik pengulangan 5

6 c. Variabel dari flag harus benar-benar data yang tidak dipakai didalam pelaksanaan proses. d. Banyaknya flag yang digunakan dan jenisnya harus disesuaikan dengan variabel yang dibaca. Contoh : READ A, B Maka Flagnya yang digunakan ada 2 flag. Contoh : START data 1,2,3,4,5,6,999,99 START READ A,B READ A,B C = A + B A = 999 Y PRINT C N C = A + B PRINT C Hasil : 3 Hasil: = out of data NESTED LOOP ( LOOPING BERSARANG) Dalam sebuah kalang FOR-NEXT diperbolehkan untuk membuat kalang FOR-NEXT lainnya. Pada operasi kalang dalam kalang tersebut, urutan eksekusi dimulai dari kalang yang paling dalam sehingga instruksi-instruksi yang didapat pada kalang yang paling dalam akan paling banyak dieksekusi. Syarat yang harus diperhatikan untuk operasi FOR-NEXT kalang tersarang : Setiap kalang tidak boleh menggunakan variabel counter yang sama Antara kalang-kalang tersebut tidak boleh saling berpotongan (overlapping) Teknik pengulangan 6

7 Contoh kalang berpotongan (Salah ) START Contoh kalang Bersarang (Benar) START FOR I = 1 TO 10 FOR I = 1 TO 10 FOR J = 1 TO 10 FOR J = 1 TO 10 Print I,J Print I,J NEXT I NEXT J NEXT J NEXT I Teknik pengulangan 7

8 Contoh dua Loop yang terpisah (Benar, tapi bukan Nested ) START FOR I = 1 TO 10 Print I NEXT I FOR J = 1 TO 10 Print J NEXT J contoh 1. Buat flowchart untuk mencetak hasil sbb : Apa output flowchart dibawah ini Teknik pengulangan 8

9 Teknik pengulangan 9

10 3. Hasil dari flowchart dibawah ini adalah : Start FOR J = 1 TO 2 FOR I = 1 TO 2 NEXT I NEXT J J, I End Teknik pengulangan 10

11 ARRAY ( Variabel Berindeks ) Pengertian Array ( Variabel Berindeks ) adalah veriabel yang mempunyai tipe data sejenis, misalnya numerik atau string, yang mampu menampung banyak nilai dan didefinisikandengan Sebuah nama variabel berindeks. Contoh suatu variabel berindeks adalah matriks. Misalkan matriks X berisi : Untuk menyimpan nilai matriks X tidak dapat digunakan sebuah variabel. Untuk itu harus digunakan variabel berindeks, yaitu X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8 dan X9. Berdasarkan jumlah dimensi indeks dalam sebuah variabel array, dikenal adanya array dimensi satu dan arrray dimensi banyak. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan bila ingin memasukkan deretan data kedalam variabel array adalah : a. Tipe data yang akan disimpan kedalam variabel harus diketahui, karena variabel array numerik hanya dapat menerima data numerik dan variabel array string hanya dapat menerima data string. b. Banyaknya data harus lebih kecil atau sama dengan jumlah subkrip ( indeks ) dari array tersebut. c. Untuk memasukkan deretan data dalam suatu variabel indeks dapat digunakan intruksi perulangan. d. Banyaknya indeks yang ditentukan menunjukkan banyknya ruang memori yang dialokasikan, oleh karena itu dalam menentukan banyaknya indeks sebaiknya disesuaikan dengan banyaknya data sehingga tidak memboroskan pengalokasian ruang memori. Teknik pengulangan 11

12 Contoh 1. Perhatikan flowchart dibawah ini, tentukan hasil jika diketahui datanya Start 5,10,15,20 FOR K = 1 TO 3 Baca A(K) NEXT K A (K) Hasil : Teknik pengulangan 12

13 Contoh 2 : Algoritma Program dari penjumlahan matriks : Berapa Jumlah Ordonya. Berapa jumlah baris? Diisi ke variabel B. Berapa jumlah kolomnya? Diisi ke variabel K. Memesan varaibel A, B dan C, yang masing-masing dapat menampung sebanyak B baris dan K kolom. Pengisian angka-angka di Matriks A : a. Untuk BRS dari 1 hingga B, kerjakan nomor 3b. b. Untuk KLM dari 1 hingga K, kerjakan nomor 3c. c. Posisi untuk baris : YA = BRS + 2 d. Posisi untuk kolom : XA = 3 * KLM e. Pada baris ke YA dan kolom ke XA, angka untuk matriks A diisi, dimasukkan ke variabel : A ( BRS, KLM ) f. Bertemu NEXT KLM, menuju ke nomor 3b. g. Bertemu NEXT BRS, menuju ke nomor 3a. Pengisian angka angka di Matriks B. a. Untuk BRS dari 1 hingga B, dikerjakan nomor 4b. b. Untuk KLM dari 1 hingga K, kerjakan nomor 4c. c. Posisi untuk baris : YA = BRS + 2 d. Posisi untuk kolom : XA = 40 + ( 3 * KLM ) e. Pada baris ke YA dan kolom ke XA, angka untuk matriks B diisi, dimasukkan ke variabel : B ( BRS, KLM ) Teknik pengulangan 13

14 f. Bertemu NEXT KLM, menuju ke nomor 4b. g. Bertemu NEXT BRS, menuju ke nomor 4a. Proses penjumlahan dan cetak matriks C : a. Untuk BRS dari 1 hingga B kerjakan nomor 5b. b. Untuk KLM dari 1 hingga K kerjakan nomor 5c. c. Menjumlahkan matriks A dan matriks B untuk dimasukkan ke matriks C : C ( BRS, KLM ) = A ( BRS, KLM ) + B ( BRS, KLM ) d. Cetak matriks C dari variabel : C ( BRS, KLM ) Untuk angka-angka berikut, dicetak disebelah kanan e. Bertemu NEXT KLM, menuju ke nomor 5b. f. Kosongkan 1 baris. g. bertemu NEXT BRS, menuju ke nomor 5a. Teknik pengulangan 14

15 Start A B Masukkan nilai B? FOR BRS 1 = TO B End Masukkan nilai B? FOR KLM 1 = TO K DIM A(B,K), B(B,K), C(B,K), Masukkan nilai B (BRS, KLM) FOR BRS 1 = TO B NEXT KLM NEXT BRS FOR KLM 1 = TO K FOR BRS 1 = TO K Masukkan nilai A (BRS, KLM) FOR KLM 1 = TO B NEXT KLM NEXT BRS A A(BRS,KLM) B(BRS,KLM) + C(BRS,KLM) Cetak C (BRS,KLM) NEXT KLM NEXT BRS B Teknik pengulangan 15

16 Contoh 3. Perhatikan flowchart dibawah ini, kemudian tentukan outputnya jika diketahui datanya 10,20,30,40 Start FOR U = 10 SAMPAI 40 STEP 10 BACA A(U) JUMLAH 1 + A(U) A(U); NEXT U JUMLAH Hasil : Teknik pengulangan 16

17 SUB PROGRAM (SUB RUTIN) Semula subprogram, yang sering disebut dengan nama subrutin, dikembangkan untuk mempersingkat penulisan program. Tetapi kemudian tujuan penulisan subprogram menjadi berkembang. Sesuai dengan namanya maka subprogram adalah satu bagian program yang bisa dikatakan terpisah dari program utamanya. Struktur program yang demikian disebut dengan struktur modular. Tujuan lain dari penulisan subprogram adalah dalam hal kemudahan pelacakan dan pembacaan program tersebut. Karena program tersusun atas modul-modul, dimana setiap modul biasanya tidak terlalu panjang, maka jika dalam sebuah modul terjadi kesalahan, kita tidak perlu melacak seluruh program, tetapi cukup kita lihat dari modul dimana kesalahan terjadi. Secara garis besar sebuah program yang berisi sub rutin, alur flowchartnya dapat digambar sebagai berikut : SUBRUTIN 1 START GO SUB 200 PROSES CALL RETURN SUBRUTIN 2 SUB.. SUB Teknik pengulangan 17

18 Beberapa cara pemanggilan subrutin yaitu : 1. Statemen GOSUB RETURN Misal GOSUB 200 Berarti memanggil Subrutin yang diawali dengan label 200 dan diakhiri dengan RETURN 2. Statemen FN Subrutin yang dipanggil dengan fungsi FN ini harus diawali dengan statemen DEF FN dengan atau diakhiri dengan statemen DEF 3. Satemen CALL untuk memanggil subrutin yang diawali dengan SUB dan diakhiri dengan SUB 4. Statemen FUNCTION untuk memanggil subrutin yang diawali dengan FUNCTION dan diakhiri dengan FUNCTION contoh : Hitung t 2 START Input bil1 Input bil2 GOSU B 200 Rata=(bil1+bil 2)/2? Contoh subrutin Print rata RETURN Teknik pengulangan 18

19 IMPLEMENTASI DALAM PROGRAM BASIC Berikut contoh program yang menggunakan kounter. REM PROGKOUNTER1 DATA 2,4,6,8,999 C = 0 10 READ BIL IF BIL = 999 THEN 20 C = C + 1 GO TO PRINT C Output : 4 Pada program di atas yang dimaksud variable kounter adalah C. Setiap kali statemen C = C + 1 dilaksanakan, maka harga C bertambah dengan 1. REM PROGKOUNTER2 N = 0 : K=0 10 READ X K = K + 1 IF K = 9 THEN 30 IF X > 3 THEN 20 GOTO N = N + 1 GOTO PRINT N DATA 1,4,2,3,5,6,5,9,2,8 Output : 5 Teknik pengulangan 19

20 Program di atas akan menghitung banyaknya bilangan-bilangan yang lebih besar dari 3. Variabel kounter dari program diatas adalah K, yang juga digunakan sebagai pemberhentian perulangan saat K = 9. Sedangkan N adalah variable penampung yang menghitung banyaknya bilangan yang lebih besar dari 3. Array Dimensi Satu Bentuk umum deklarasi array dimensi satu adl : DIM namavar ({cacah awal to akhir}) [As tipe] Dengan cacah : banyaknya elemen array Awal : nomor awal subskrib Akhir : nomor akhir subskrib Tipe : tipe data elemen array. Contoh : DIM baristabel(5) DIM baristabel( 1 to 5) DIM baristabel(5) As Integer Dari contoh deklarasi di atas maka akan disediakan ruang memori untuk array baristabel dengan jumlah elemen Untuk mengoperasikan array digunakan subskrib. Baristabel(1) = 40, Baristabel(2) = 30, Baristabel(3) = 100 Baristabel(4) = 80, Baristabel(5) = 75 REM PROGARRAY1 DIM A(5) LET A(1)=40 : A(2)=30 : A(3)=100 : A(4)=80 : A(5)=75 C = A(1) + A(2) + A(3) + A(4) + A(5) Teknik pengulangan 20

21 PRINT A(1), A(2), A(3), A(4), A(5) PRINT HASIL JUMLAH = ; C Output: HASIL JUMLAH = 325 Array Dimensi Dua Bentuk umum deklarasi array dimensi 2 adalah : DIM namavar (baris,kolom) [As tipe] atau DIM namavar ( baris1 to baris2, kolom1 to kolom2) [As tipe] Dengan Namavar : nama variable yang akan dideklarasikan sebagai array dua dimensi Baris : cacah baris Kolom : cacah kolom Contoh : DIM M(2,3) atau DIM M( 1 to 2, 1 to 3) Dari contoh deklarasi di atas maka akan disediakan ruang memori untuk array M dengan jumlah elemen 2 baris dan 3 kolom Untuk mengoperasikan array digunakan subskrib. M(1,1)=30, M(1,2)=50, M(1,3)=20, M(2,1)=10, M(2,2)=10, M(2,3)=10 Teknik pengulangan 21

22 REM PROGARRAY2 output : DIM M(2,3) 40 M(1,1)=30: M(1,2)=50: M(1,3)=20 10 M(2,1)=10: M(2,2)=10: M(2,3)=10 PRINT M(1,1) +M(2,2) PRINT M(2,3) Array Dimensi Banyak Bentuk umum deklarasinya : DIM namavar (b,k,h,,dn) [As tipe ] atau DIM namavar (b1 to b2,k1to k2, h1 to h2,, dn1 to dn2) [As tipe] Contoh : DIM M(2,3,4) atau DIM M(1 to 2, 1 to 3, 1 to 4) Dalam operasinya menggunakan subskrib 3 dimensi, yaitu : M(1,1,1),M(1,1,2),M(1,1,3),M(1,1,4) M(1,2,1),M(1,2,2),M(1,2,3),M(1,2,4) M(1,3,1),M(1,3,2),M(1,3,3),M(1,3,4) M(2,1,1),M(2,1,2),M(2,1,3),M(2,1,4) M(2,2,1),M(2,2,2),M(2,2,3),M(2,2,4) M(2,3,1),M(2,3,2),M(2,3,3),M(2,3,4) Teknik pengulangan 22

23 Latihan 1. Buatlah sebuah program untuk menghasilkan laporan sbb: DAFTAR GAJI PEGAWAI NAMA TOTAL GAJI INA ANI NIA ANE ANU Dengan variable subskrib nama, gapok, tunjangan diinput dengan looping menggunakan teknik kounter. Total gaji diperoleh dari gapok ditambah tunjangan. Jawab : DIM NAMA$(5), GAPOK (5), TUNJ(5), TOTALGAJI(5) K= 1 10 INPUT NAMA =, NAMA$(K) INPUT GAJI POKOK =,GAPOK(K) INPUT TUNJANGAN =,TUNJ(K) TOTALGAJI(K) = GAPOK(K) + TUNJ(K) IF K=5 THEN 20 K = K + 1 GOTO PRINT DAFTAR GAJI PEGAWAI PRINT PRINT NAMA ;TAB(15); TOTAL GAJI PRINT FOR K = 1 TO 5 Teknik pengulangan 23

24 PRINT NAMA$(K);TAB(15);TOTALGAJI(K) NEXT K ON n GOTO Bentuk Umum : ON n GOTO nomor baris [.,nomor baris] Contoh : CLS PRINT Ketik 1, 2, 3, 4 atau 5 INPUT n ON n GOTO 60, 40, 80, 100, PRINT ANDA MASUK GROUP BASIC GOTO PRINT ANDA MASUK GROUP COBOL GOTO PRINT ANDA MASUK GROUP PASCAL GOTO PRINT ANDA MASUK GROUP FORTRAN 110 ON GOSUB Statement ini sifatnya adalah gabungan antara statement ON n GOTO dan GOSUB-RETURN itu sendiri. Dimana : ON n GOTO, proses menuju ke nomor baris yang tergantung dari nilai N nya, untuk kemudian proses berlanjut seperti biasa. Teknik pengulangan 24

25 ON n GOSUB-RETURN, proses ini juga akan menuju ke nomor baris yang tergantung dari nilai N nya, tetapi proses akan kembali lagi ke program yang memanggilnya di bawah statement ON n GOSUB bersangkutan bila ditemui statement RETURN. Contoh : FOR I = 1 to 2 ON I GOSUB 50, 60 NEXT I PRINT 50 PRINT I = ; I ; Ke nomor baris 50 RETURN 60 PRINT I = ; I ; Ke nomor baris 60 RETURN Teknik pengulangan 25

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP :S1-KA) Pertemuan 6. Ahmad Hidayat

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP :S1-KA) Pertemuan 6. Ahmad Hidayat ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP-011302:S1-KA) Pertemuan 6 Ahmad Hidayat TEKNIK PENGULANGAN/LOOPING/PEMUTARAN KEMBALI NESTED LOOP ARRAY ( Variabel Berindeks ) SUB PROGRAM (SUB RUTIN) NESTED LOOP (Perulangan

Lebih terperinci

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP :S1-KA) Pertemuan 5 AHMAD HIDAYAT

ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP :S1-KA) Pertemuan 5 AHMAD HIDAYAT ALGORITMA PEMROGRAMAN 1A** (PP-011302:S1-KA) Pertemuan 5 AHMAD HIDAYAT TEKNIK PENGULANGAN/LOOPING/ITERASI/PEMUTARAN KEMBALI Counter (Go To) FLAG For Next Counter Digunakan untuk mengontrol pengulangan

Lebih terperinci

STATEMENT INPUT ALGORITMA & PEMROGRAMAN 1B

STATEMENT INPUT ALGORITMA & PEMROGRAMAN 1B STATEMENT INPUT ALGORITMA & PEMROGRAMAN 1B MENGGUNAKAN KOUNTER Kounter adalah suatu variabel pencacah yang digunakan untuk menghitung berapa kali proses telah berulang. Variabel kounter biasa digunakan

Lebih terperinci

FOR... NEXT. Bentuk Umum : FOR pencacah = awal TO akhir [ STEP langkah ] [ statement1 ] [ statement2 ] NEXT [ pencacah ]

FOR... NEXT. Bentuk Umum : FOR pencacah = awal TO akhir [ STEP langkah ] [ statement1 ] [ statement2 ] NEXT [ pencacah ] FOR... NEXT Bentuk Umum : FOR pencacah = awal TO akhir [ STEP langkah ] [ statement1 ] [ statement2 ] NEXT [ pencacah ] dengan parameter-parameternya : pencacah : nama sembarang perubah numeris yang berfungsi

Lebih terperinci

3. Analisis Masalah dan Penyelesaian

3. Analisis Masalah dan Penyelesaian 3. Analisis Masalah dan Penyelesaian Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau kaidah baku yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah

Lebih terperinci

Sesi /Perkuliahan ke : 5

Sesi /Perkuliahan ke : 5 Sesi /Perkuliahan ke : 5 Tujuan Instruksional Khusus : 1. Agar mahasiswa dapat memahami teknik kounter. 2. Agar mahasiswa dapat menggunakan variabel kounter dalam membatasi perulangan. 3. Agar mahasiswa

Lebih terperinci

Soal Ujian Tengah Semester flow

Soal Ujian Tengah Semester flow Soal Ujian engah Semester flow - 2006 1. Buat potongan/penggalan flowchart yang memperlihatkan proses berikut: Jika nilai A dan B negatif maka hitung X = A * B, Jika nilai A negatif tetapi nilai B positif

Lebih terperinci

STATEMEN INPUT. Menggunakan Kounter

STATEMEN INPUT. Menggunakan Kounter STATEMEN INPUT Menggunakan Kounter Kounter adalah suatu variabel pencacah yang digunakan untuk menghitung berapa kali proses telah berulang. Variabel kounter biasa digunakan dengan statemen NAMAVAR = NAMAVAR

Lebih terperinci

Bab 7 PEMROGRAMAN MODULAR

Bab 7 PEMROGRAMAN MODULAR Bab 7 PEMROGRAMAN MODULAR Dalam suatu pengembangan perangkat lunak, pemrograman adalah salah satu tahap untuk mengimplementasikan penyelesaian masalah tertentu dengan suatu bahasa pemrograman. Penyusunan

Lebih terperinci

Bab 4 Perintah Perulangan

Bab 4 Perintah Perulangan Bab 4 Perintah Perulangan Proses perulangan (loop) adalah proses yang mengerjakan satu atau lebih statement lainnya secara berulang-ulang. Pada bahasa BASIC terdapat beberapa perintah untuk proses perulangan

Lebih terperinci

STATEMEN GO TO DAN IF-THEN. Pertemuan IX

STATEMEN GO TO DAN IF-THEN. Pertemuan IX STATEMEN GO TO DAN IF-THEN Pertemuan IX Statemen Alih Kontrol Pada bahasa pemrograman BASIC tidak hanya melakukan eksekusi baris demi baris atau secara berurutan yang tiap barisnya dieksekusi hanya satu

Lebih terperinci

Bab 5 Array (Variabel Berindeks)

Bab 5 Array (Variabel Berindeks) Bab 5 Array (Variabel Berindeks) 5.1. Pengertian array Variabel dengan tipe data tunggal (skalar) hanya dapat digunakan untuk menyimpan sebuah nilai saja, sehingga untuk menyimpan beberapa nilai sekaligus

Lebih terperinci

BAB-2 : TIPE DATA, VARIABEL DAN OPERATOR

BAB-2 : TIPE DATA, VARIABEL DAN OPERATOR BAB-2 : TIPE DATA, VARIABEL DAN OPERATOR Setelah selesai pembahasan pada bab ini, diharapkan Anda dapat : Mengenal dan dapat menggunakan tipe data Mengenal dan menggunakan variable Mengenal dan menggunakan

Lebih terperinci

PENGULANGAN DAN PEMBACAAN DATA

PENGULANGAN DAN PEMBACAAN DATA PENGULANGAN DAN PEMBACAAN DATA PENGULANGAN TUNGGAL FOR I = 1 TO 5 PRINT NEXT I FOR I = 1 TO 5 berarti pengulangan yang harus dilakukan sebanyak 5 X. Variabel I digunakan sebagai indikator pengulangan.

Lebih terperinci

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY Bab 5 Perulangan dan Array 66 BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan perulangan 2. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan seleksi kondisi 3. Praktikan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR KOMPUTER & PRAKTIKUM (AKN) KODE / SKS KD / 4 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR KOMPUTER & PRAKTIKUM (AKN) KODE / SKS KD / 4 SKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR KOMPUTER & PRAKTIKUM (AKN) KODE / SKS KD-024303 / 4 SKS Minggu ke Pokok Bahasan TIU Sub Pokok Bahasan Sasaran Belajar Cara Pengajaran Media Tugas Ref 1. Penjelasan

Lebih terperinci

FLOWCHART - LANJUTAN

FLOWCHART - LANJUTAN FLOWCHART - LANJUTAN Pembuatan Flowchart Tidak ada kaidah yang baku. Flowchart = gambaran hasil analisa suatu masalah à Flowchart dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya. Secara

Lebih terperinci

Array 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Array 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN PRAKTIKUM 18 Array 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami konsep array dan penyimpanannya dalam memori 2. Mempelajari pengunaan variabel array berdimensi satu 3. Memahami penggunaan variabel array berdimensi

Lebih terperinci

Statemen RESTORE. Statemen INPUT. Contoh : digunakan untuk mengembalikan pointer ke awal DATA sehingga data dapat dibaca kembali.

Statemen RESTORE. Statemen INPUT. Contoh : digunakan untuk mengembalikan pointer ke awal DATA sehingga data dapat dibaca kembali. Statemen RESTORE digunakan untuk mengembalikan pointer ke awal DATA sehingga data dapat dibaca kembali. Bentuk umum : RESTORE [ no baris label ] Keterangan : Jika tidak menggunakan no baris atau label,

Lebih terperinci

Bab III Analisis Masalah dan Penyeleksian

Bab III Analisis Masalah dan Penyeleksian Bab III Analisis Masalah dan Penyeleksian Kaidah-kaidah Pembuatan Flowchart Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak. Flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA & BAHASA PEMROGRAMAN I (BASIC) Dosen Pengasuh : Suroto, S.Kom, M.Ak UNIVERSITAS BATAM PRAKTIKUM I FLOWCHART 1. Buatlah flowchart untuk menghitung luas segitiga 2. Buatlah flowchart

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

PENDAHULUAN. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom PENDAHULUAN Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Langkah dalam proses pembuatan suatu program atau software : Mendefinisikan masalah dan menganalisanya Tujuan dari pembuatan program Parameter-parameter

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Diagram Alur / Flowchart

Pertemuan 4 Diagram Alur / Flowchart Pertemuan 4 Diagram Alur / adalah representasi grafik dari langkah-langkah yang harus diikuti dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri atas sekumpulan simbol, dimana masing-masing simbol merepresentasikan

Lebih terperinci

RINGKASAN PEMROGRAMAN QUICK BASIC

RINGKASAN PEMROGRAMAN QUICK BASIC RINGKASAN PEMROGRAMAN QUICK BASIC Karakter pada Quick Basic dibagi menjadi empat kelompok yaitu : - Karakter Abjad : A Z dan a z - Karakter Angka : 0 9 - Karakter Khusus :!@#$% ~&*()_+-={}[]: ;,.?^ -

Lebih terperinci

PENGULANGAN DAN PEMBACAAN DATA *

PENGULANGAN DAN PEMBACAAN DATA * PENGULANGAN DAN PEMBACAAN DATA * Tujuan Instruksional Khusus : Agar mahasiswa dapat membuat program dengan proses pemutaran kembali (looping). Pokok Bahasan : PENGULANGAN PEMBACAAN DATA Deskripsi singkat

Lebih terperinci

DEFINISI SIMBOL FLOWCHART

DEFINISI SIMBOL FLOWCHART DEFINISI SIMBOL FLOWCHART 1 Pertemuan ke 2 PENGENALAN DAN DEFINISI FLOWCHART Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini

Lebih terperinci

Struktur Kontrol. (Repetition) 1. Pemilihan (Selection) 2. Pengulangan

Struktur Kontrol. (Repetition) 1. Pemilihan (Selection) 2. Pengulangan Struktur Kontrol 1. Pemilihan (Selection) 2. Pengulangan (Repetition) PERULANGAN/ LOOPING/ REPETITION While Do-While For Nested For Perulangan Pernyataan While, Do while, For, dan Nested For dapat digunakan

Lebih terperinci

PENGENALAN STATEMEN BASIC. Pertemuan VIII

PENGENALAN STATEMEN BASIC. Pertemuan VIII PENGENALAN STATEMEN BASIC Pertemuan VIII Perintah Dasar BASIC Perintah LIST Perintah ini digunakan untuk menampilkan daftar program pada layar tampilan, printer atau ke dalam berkas. Bentuk umum: LIST

Lebih terperinci

P11 Array. A. Sidiq Purnomo Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P11 Array. A. Sidiq Purnomo Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Yogyakarta P11 Array A. Sidiq Purnomo Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami : Mengetahui Perintah Array Mengetahui dan Memahami Array Satu

Lebih terperinci

Sesi/Perkuliahan ke: 3

Sesi/Perkuliahan ke: 3 Sesi/Perkuliahan ke: 3 Tujuan Instruksional Khusus : 1. Agar mahasiswa dapat menggunakan statement input output dan percabangan pada bahasa pemrograman BASIC 2. Agar mahasiswa dapat mengatur pencetakan

Lebih terperinci

Looping : break, continue, nested loop

Looping : break, continue, nested loop PRAKTIKUM 11 Looping : break, continue, nested loop A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan penggunaan pernyataan break 2. Menjelaskan penggunaan pernyataan continue 3. Menjelaskan penggunaan pernyataan

Lebih terperinci

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

STRUKTUR DASAR ALGORITMA STRUKTUR DASAR ALGORITMA Pertemuan 5 Muhamad Haikal, S.Kom., MT Struktur Dasar Algoritma 1. Struktur Sequence (Runtunan) 2. Struktur Selection (Pemilihan) 3. Struktur Repetition (Perulangan) Struktur Sequence

Lebih terperinci

PENGANTAR LOGIKA DAN ALGORITMA DENGAN PASCAL

PENGANTAR LOGIKA DAN ALGORITMA DENGAN PASCAL PENGANTAR LOGIKA DAN ALGORITMA DENGAN PASCAL Pengertian LOGIKA: Logika berasal dari bahasa Yunani yaitu LOGOS yang berarti ilmu. Logika pada dasarnya filsafat berpikir. Berpikir berarti melakukan suatu

Lebih terperinci

Sesi/Perkuliahan ke: 4

Sesi/Perkuliahan ke: 4 Sesi/Perkuliahan ke: 4 Tujuan Instruksional Khusus : Agar mahasiswa dapat membuat program dengan proses pemutaran kembali (looping). Pokok Bahasan : PENGULANGAN PEMBACAAN DATA Deskripsi singkat : Dalam

Lebih terperinci

Algoritma. Contoh Algoritma

Algoritma. Contoh Algoritma Algoritma urutan langkah langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis. Berasal dari nama penulis buku arab Abu Ja far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi Merupakan jantung ilmu

Lebih terperinci

8. PEMBUATAN LAPORAN

8. PEMBUATAN LAPORAN 8. PEMBUATAN LAPORAN Pengantar Algoritma dan Pemrograman A Komputer untuk membantu membuat laporanlaporan serta daftardaftar untuk keperluan kelancaran administrasi perusahaan / kantor. Misal: Daftar Gaji,

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM. MODUL I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman

MODUL PRAKTIKUM. MODUL I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji ALGORITMA DAN PEMOGRAMAN I. ALGORITMA II. BAHASA

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Diagram Alur / Flowchart

Pertemuan 4 Diagram Alur / Flowchart Pertemuan 4 Diagram Alur / Flowchart Flowchart Flowchart adalah representasi grafik dari langkah-langkah yang harus diikuti dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri atas sekumpulan simbol, dimana

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 ALGORITMA & PEMROGRAMAN

PERTEMUAN 2 ALGORITMA & PEMROGRAMAN PERTEMUAN 2 ALGORITMA & PEMROGRAMAN POKOK BAHASAN 1. Pendahuluan 2. Tahapan Pembangunan Program 3. Pengenalan Algoritma 4. Cara Menyajikan Algoritma 5. Data Program 6. Elemen-Elemen Program PENDAHULUAN

Lebih terperinci

JAWABAN TUGAS 5 PEMROGRAMAN TEKNIK

JAWABAN TUGAS 5 PEMROGRAMAN TEKNIK Hal 1 dari 5 JAWABAN TUGAS 5 PEMROGRAMAN TEKNIK 1. Apa keuntungan dan apa batasan tipe data ARRAY? Keuntungan tipe data arrray (larik) adalah bisa menyimpan >=1 elemen data dalam satu variabel. Batasannya

Lebih terperinci

Algoritma dan Flowchart. Dasar Programming 1

Algoritma dan Flowchart. Dasar Programming 1 Algoritma dan Flowchart Dasar Programming 1 Objectives Setelah menyelesaikan bab ini, anda diharapkan dapat: Mengerti tentang algoritma. Membuat algoritma dari suatu permasalahan. Mengerti tentang flowchart.

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman Fery Updi,M.Kom

Algoritma Pemrograman Fery Updi,M.Kom Algoritma Pemrograman Fery Updi,M.Kom 1 Kompetensi Detail Mampu menjelaskan Prinsip-prinsip Algoritma Mampu menjelaskan Konsep Bahasa Pemrograman Mampu membuat Flowchart dan Pseudocode Mampu menjelaskan

Lebih terperinci

Alih Kontrol dengan Flowchart

Alih Kontrol dengan Flowchart Alih Kontrol dengan Flowchart Pada contoh-contoh pertemuan 1, flowchart (diagram alur) mengalir lurus dari atas ke bawah. Flowchart demikian biasanya untuk masalah-masalah sederhana. Untuk masalah yang

Lebih terperinci

Diagram Alur (Flowchart)

Diagram Alur (Flowchart) Diagram Alur (Flowchart) Diagram Alur (Flowchart) Flowchart adalah suatu diagram yang menggambarkan susunan logika suatu program. Simbol-simbol yang digunakan adalah sebagai berikut : Proses/Prosessing

Lebih terperinci

SOAL DAN JAWABAN UTS PEMROGRAMAN DASAR KELAS X

SOAL DAN JAWABAN UTS PEMROGRAMAN DASAR KELAS X SOAL DAN JAWABAN UTS PEMROGRAMAN DASAR KELAS X Kelas : X TKI 2 Mata Pelajaran : Produktif Teknik Komputer dan Informatika (Pemrograman Dasar) Waktu : 60 menit Bentuk Soal : Pilihan Ganda 40 soal Pilihan

Lebih terperinci

1. Algoritma & Pemrograman

1. Algoritma & Pemrograman 1. Algoritma & Pemrograman A. Teori algoritma Suatu himpunan hingga Intruksi yang secara jelas memperinci langkahlangkah proses pelaksanaan pemecahan suatu masalah. Himpunan intruksi yang dimaksud harus

Lebih terperinci

MODUL-MODUL PRAKTIKUM VB.

MODUL-MODUL PRAKTIKUM VB. MODUL-MODUL PRAKTIKUM VB. Net Oleh : CHALIFA CHAZAR MODUL 4 LOOP Tujuan : Mahasiswa bisa mendefinisikan dan menggunakan penggunaan LOOP dalam membuat aplikasi VB.NET Pustaka : Wibowo HR, Enterprise J,

Lebih terperinci

PROSES PENJUALAN BUKU

PROSES PENJUALAN BUKU PROSES PENJUALAN BUKU MAKALAH Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas TIK akhir tahun kelas XI semester 2 yang membahas tentang Proses Penjualan Buku. OLEH : Ida Mariyatuz Zulfa ( 14 ) Mar atu Sholekhah

Lebih terperinci

VISUAL BASIC 6.0 SETYO BUDI, M.KOM.

VISUAL BASIC 6.0 SETYO BUDI, M.KOM. VISUAL BASIC 6.0 SETYO BUDI, M.KOM 1 Pendahuluan Program adalah suatu proses yang saling menyambung. Untuk mencapai tujuan program harus melalui tahap-tahap tertentu, sehingga dibutuhkan alur program yang

Lebih terperinci

BAB III PENGENALAN STRUKTUR BAHASA PASCAL. Kompetensi Dasar : 1. Mahasiswa mengenal dan memahami struktur bahasa Pascal

BAB III PENGENALAN STRUKTUR BAHASA PASCAL. Kompetensi Dasar : 1. Mahasiswa mengenal dan memahami struktur bahasa Pascal BAB III PENGENALAN STRUKTUR BAHASA PASCAL Kompetensi Dasar : 1. Mahasiswa mengenal dan memahami struktur bahasa Pascal Indikator : 1. Mahasiswa mampu membedakan komponen struktur bahasa Pascal. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

Program. Instruksi-instruksi yang diberikan kepada komputer agar dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu

Program. Instruksi-instruksi yang diberikan kepada komputer agar dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu Pengenalan QBasic 1 Program Instruksi-instruksi yang diberikan kepada komputer agar dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu 2 Bahasa Pemrograman Bahasa yang digunakan untuk membuat program Klasifikasi

Lebih terperinci

PERTEMUAN V PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR DENGAN VISUAL C Setiap bahasa C mempunyai satu fungsi dengan nama main (program utama).

PERTEMUAN V PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR DENGAN VISUAL C Setiap bahasa C mempunyai satu fungsi dengan nama main (program utama). PERTEMUAN V PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR DENGAN VISUAL C++ 6.0 STRUKTUR BAHASA C Setiap bahasa C mempunyai satu fungsi dengan nama main (program utama). Setiap program akan dieksekusi dimulai dari statement

Lebih terperinci

Tujuan / Sasaran :Mahasiswa dapat mempraktekkan penggunaan repatition/ perulangan

Tujuan / Sasaran :Mahasiswa dapat mempraktekkan penggunaan repatition/ perulangan Praktikum : Pemrograman II Modul Praktikum ke : 05 Judul Materi : Looping Tujuan / Sasaran :Mahasiswa dapat mempraktekkan penggunaan repatition/ perulangan Waktu (lama) : 3 Jam Aplikasi yang digunakan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH APLIKASI KOMPUTER PSIKOLOGI A KODE / SKS : KK / 1 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH APLIKASI KOMPUTER PSIKOLOGI A KODE / SKS : KK / 1 SKS 1, 2, 3 Pengantar Komputer dan Istilah Dasar Dalam Komputer Memahami aplikasi prinsip pada desain, 1 Ilmu Komputer Jenis Dasar Komputer konstruksi dan pemeliharaan sistem yang Elemen Dasar(fungsi)dari

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR ALGORITMA dan PEMROGRAMAN (MI) KODE / SKS: KD /4 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR ALGORITMA dan PEMROGRAMAN (MI) KODE / SKS: KD /4 SKS Minggu Pokok Bahasan ke dan TIU 1. Pendahuluan Memberikan gambaran umum mengenai kasus sederhana Memberikan pengenalan pemrograman Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Tujuan penggunaan flowchart Mahasiswa

Lebih terperinci

2.4. Struktur Branching

2.4. Struktur Branching 2.4. Struktur Branching Branching atau percabangan adalah diagram yang alurnya ada/banyak terjadi alih kontrol berupa percabangan dan terjadi apabila kita dihadapkan pada kondisi dengan dua pilihan yaitu

Lebih terperinci

Judul artikel blog : Select Case pada VB Penggunaan Pernyataan Bersyarat untuk menyeleksi suatu kondisi (Select Case) pada Visual Basic

Judul artikel blog : Select Case pada VB Penggunaan Pernyataan Bersyarat untuk menyeleksi suatu kondisi (Select Case) pada Visual Basic Judul artikel blog : Select Case pada VB Penggunaan Bersyarat untuk menyeleksi suatu kondisi (Select Case) pada Visual Basic Semua Bahasa Pemrograman memiliki operasi untuk pernyataan bersyarat yang menyeleksi

Lebih terperinci

OPERASI PERNYATAAN KONDISI

OPERASI PERNYATAAN KONDISI OPERASI PERNYATAAN KONDISI A. Pernyataan IF pernyataan if mempunyai pengertian, jika kondisi bernilai benar, maka perintah dikerjakan dan jiak tidak memenuhi syarat maka diabaikan. Dapat dilihat dari diagram

Lebih terperinci

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom Pengantar Bahasa Pemrograman Pascal Page 1 / 11 Pengenalan Pascal Pascal merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pemrograman

Lebih terperinci

Saifoe El Unas 2. Free Format

Saifoe El Unas 2. Free Format Saifoe El Unas FPS 4.0 mempunyai 2 macam format penulisan program yg dapat dipilih oleh programmer : 1. Fixed Format Menggunakan standar Fortran 77. 2. Free Format Menggunakan standar Fortran 90. 1 Program

Lebih terperinci

Pengenalan Dan Contoh Penggunaan Sederhana Fungsi Looping Pada Visual Basic

Pengenalan Dan Contoh Penggunaan Sederhana Fungsi Looping Pada Visual Basic Pengenalan Dan Contoh Penggunaan Sederhana Fungsi Looping Pada Visual Basic Muhamad Burhanudin Muhamadburhanudin981@gmail.com Abstrak Looping atau perulangan merupakan salah satu hal terpenting yang harus

Lebih terperinci

BAB 3 PENYELESAIAN KONDISI

BAB 3 PENYELESAIAN KONDISI BAB 3 PENYELESAIAN KONDISI 3.1. Struktur IF..THEN Perintah IF digunakan untuk memeriksa sebuah kondisi dan mengeksekusi satu atau lebih baris program, jika dan hanya jika kondisi terpenuhi. Program 3.1

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman. Loop control structures: WHILE. Loop control structures: WHILE Perhatikan potongan program berikut: 12/29/2011

Algoritma dan Pemrograman. Loop control structures: WHILE. Loop control structures: WHILE Perhatikan potongan program berikut: 12/29/2011 Algoritma dan Pemrograman WHILE while (kondisi) statement; FALSE kondisi? TRUE statement Pernyataan (statements) di dalam struktur WHILE akan diproses minimum NOL kali. Mengapa? WHILE Perhatikan potongan

Lebih terperinci

PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR

PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR 1 PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR Siti Mukaromah, S.Kom TEKNIK PENYAJIAN ALGORITMA Teknik Tulisan Structure English Pseudocode Teknik Gambar Structure Chart HIPO Flowchart 2 PSEUDOCODE Kode

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN DASAR ( PASCAL ) PERTEMUAN I

PEMROGRAMAN DASAR ( PASCAL ) PERTEMUAN I PEMROGRAMAN DASAR ( PASCAL ) PERTEMUAN I I. Pengertian Algoritma Algorithm sebenarnya berasal dari kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka Arab. Perencanaan dan perancangan program komputer

Lebih terperinci

ELEMEN DASAR PROGRAM FORTRAN. Kuliah ke-2

ELEMEN DASAR PROGRAM FORTRAN. Kuliah ke-2 ELEMEN DASAR Kuliah ke-2 1 Mengapa dengan FORTRAN? FORmula TRANslation adalah bahasa pemrograman komputer tingkat tinggi yang langsung berorientasi pada permasalahan teknik, dan umum dipakai oleh para

Lebih terperinci

2. Sebuah prosedur langkah demi langkah yang pasti untuk menyelesaikan sebuah masalah disebut : a. Proses b. Program c. Algoritma d. Prosesor e.

2. Sebuah prosedur langkah demi langkah yang pasti untuk menyelesaikan sebuah masalah disebut : a. Proses b. Program c. Algoritma d. Prosesor e. 1. Dalam menyusun suatu program, langkah pertama yang harus dilakukan adalah : a.membuat program b. Membuat Algoritma c. Membeli komputer d. Proses e. Mempelajari program 2. Sebuah prosedur langkah demi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 PENGEMBANGAN PSEUDOCODE STRUKTUR KONTROL PENGULANGAN

PERTEMUAN 5 PENGEMBANGAN PSEUDOCODE STRUKTUR KONTROL PENGULANGAN 1 PERTEMUAN 5 PENGEMBANGAN PSEUDOCODE STRUKTUR KONTROL PENGULANGAN POKOK BAHASAN 1. Definisi Struktur Kontrol Pengulangan 2. Jenis Struktur Kontrol Pengulangan 3. Pseudocode Struktur Kontrol Pengulangan

Lebih terperinci

Pelatihan fortran JURUSAN TEKNIK SIPIL 2014 / 2015

Pelatihan fortran JURUSAN TEKNIK SIPIL 2014 / 2015 Pelatihan fortran JURUSAN TEKNIK SIPIL 2014 / 2015 STRUKTUR PROGRAM FORTRAN STRUKTUR DARI PROGRAM FORTRAN DIBAGI MENJADI 5 BAGIAN KOLOM DAN TIAP-TIAP BARIS DI DALAM PROGRAM DAPAT BERISI : 1) METACOMMAND

Lebih terperinci

Struktur Kontrol. (Repetition)

Struktur Kontrol. (Repetition) Struktur Kontrol 1. Pemilihan (Selection) 2. Pengulangan (Repetition) PERULANGAN/ LOOPING/ REPETITION While Do-While For Nested For Perulangan Pernyataan For, dan Nested For dapat digunakan untuk mengeksekusi

Lebih terperinci

MODUL 2 SELECTION & LOOPING PADA FORM

MODUL 2 SELECTION & LOOPING PADA FORM MODUL 2 SELECTION & LOOPING PADA FORM TUJUAN : Mahasiswa mampu menguasai dan memahami penggunaan logika selection dan looping di Visual Basic.Net dengan implementasi pada Form dan object. Materi : Selection

Lebih terperinci

Procedure. Pertemuan 10 Algoritma Pemrograman

Procedure. Pertemuan 10 Algoritma Pemrograman Procedure Pertemuan 10 Algoritma Pemrograman Pendahuluan Seringkali dalam membuat program besar, pemrogram perlu memecah program menjadi beberapa subprogram yang lebih kecil. Tiap subprogram (modul) dapat

Lebih terperinci

P9 Seleksi & Perulangan

P9 Seleksi & Perulangan P9 Seleksi & Perulangan A. Sidiq Purnomo Program Studi Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami : Mengetahui dan memahami lebih lanjut Perulangan

Lebih terperinci

7. PENERAPAN KONSEP TABEL

7. PENERAPAN KONSEP TABEL 7. PENERAPAN KONSEP TABEL I. Argumen dan Fungsi Tabel merupakan data pembantu dalam pengolahan data. Misal dalam suatu lembar dokumen terdapat data pegawai sbb : NIP Gapok Tunjangan 10200 500.000 120.000

Lebih terperinci

PENGENALAN KOMPUTER. Sistem Komputer. Dian Palupi Rini, M.Kom

PENGENALAN KOMPUTER. Sistem Komputer. Dian Palupi Rini, M.Kom PENGENALAN KOMPUTER Dian Palupi Rini, M.Kom Sistem Komputer Komputer Definisi komputer adalah alat elektronik yang dapat menerima input data, mengolah data dan memberikan hasil dalam bentuk informasi dengan

Lebih terperinci

Definisi & Simbol Flowchart. Agustine Hana. M

Definisi & Simbol Flowchart. Agustine Hana. M Definisi & Simbol Flowchart Agustine Hana. M Flowchart Adalah Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PERTEMUAN VI KOMPONEN KOMPONEN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PERTEMUAN VI KOMPONEN KOMPONEN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PERTEMUAN VI KOMPONEN KOMPONEN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR MEMILIKI 3 KOMPONEN UTAMA, YAITU : 1. PEMROGRAMAN TOP-DOWN 2. PEMROGRAMAN MODULAR 3. TEOREMA STRUKTUR

Lebih terperinci

Struktur Kontrol. (Repetition)

Struktur Kontrol. (Repetition) Struktur Kontrol 1. Pemilihan (Selection) 2. Pengulangan (Repetition) PERULANGAN/ LOOPING/ REPETITION While Do-While For Nested For Perulangan Pernyataan While, Do while, For, dan Nested For dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 STRUKTUR KENDALI, SUBROUTINE, DAN FUNGSI

BAB 3 STRUKTUR KENDALI, SUBROUTINE, DAN FUNGSI BAB 3 STRUKTUR KALI, SUBROUTINE, DAN FUNGSI TUJUAN Tujuan Instruksi Umum: Menjelaskan kepada mahasiswa mengenai struktur kendali pada Fortran Menjelaskan Kepada mahasiswa mengenai Function dan subroutine

Lebih terperinci

PENYAJIAN ALGORITMA. a. Stuctured English b. Psedoucode

PENYAJIAN ALGORITMA. a. Stuctured English b. Psedoucode LOGIKA PROPORSIONAL ALGORITMA Pola pikir yang terstruktur yang berisi tahap-tahap atau langkah-langkah penyelesaian suatu masalah; Merupakan satu set proses yang diaktifkan menurut langkah demi langkah

Lebih terperinci

c. Membeli komputer d. Proses 2. Sebuah prosedur langkah demi langkah yang pasti untuk menyelesaikan sebuah masalah disebut : a. Proses b.

c. Membeli komputer d. Proses 2. Sebuah prosedur langkah demi langkah yang pasti untuk menyelesaikan sebuah masalah disebut : a. Proses b. 1. Dalam menyusun suatu program, langkah pertama yang harus dilakukan adalah : a. Membuat program b. Membuat Algoritma c. Membeli komputer d. Proses e. Mempelajari program 2. Sebuah prosedur langkah demi

Lebih terperinci

JAWABAN TUGAS 3 PEMROGRAMAN TEKNIK. Keuntungan Praktis dan mudah Komprehensif dan teliti

JAWABAN TUGAS 3 PEMROGRAMAN TEKNIK. Keuntungan Praktis dan mudah Komprehensif dan teliti JAWABAN TUGAS 3 PEMROGRAMAN TEKNIK 1. Metoda uji blackbox adalah metoda pengujian program yang melihat kesesuaian output program dengan input yang diberikan kepada program tanpa perlu melihat isi programnya

Lebih terperinci

Universitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T

Universitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T Universitas gunadarma pascal Bab 4- bab 10 Hana Pertiwi S.T 14 PASCAL Struktur Perulangan WHILE-DO Struktur Perulangan REPEAT-UNTIL REPEAT UNTIL 1. Struktur Perulangan FOR 2. Penggunaan gabungan struktur

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART)

PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) Flowchart adalah suatu diagram yang menggambarkan susunan suatu program. logika Simbol simbol yang digunakan adalah

Lebih terperinci

Selection, Looping, Branching

Selection, Looping, Branching Selection, Looping, Branching Struktur If untuk membuat percabangan alur program dengan satu pilihan saja dapat mengatur apakah sebuah perintah akan dijalankan atau tidak tergantung kepada kondisinya setidaknya

Lebih terperinci

Perulangan Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Pertemuan 3. Algoritma dan Struktur Data. PT. Elektronika FT UNY

Perulangan Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Pertemuan 3. Algoritma dan Struktur Data. PT. Elektronika FT UNY Perulangan Pertemuan 3. Algoritma dan Struktur Data Pendahuluan Digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi berulang-ulang. Instruksi dikerjakan selama memenuhi suatu kondisi tertentu. Jika

Lebih terperinci

PERULANGAN PROSES. Proses perulangan ditandai dengan mekanisme yang disebut loop. Proses Loop : Proses yang berulang-ulang

PERULANGAN PROSES. Proses perulangan ditandai dengan mekanisme yang disebut loop. Proses Loop : Proses yang berulang-ulang PERULANGAN PROSES Proses perulangan ditandai dengan mekanisme yang disebut loop Proses Loop : Proses yang berulang-ulang Perintah atau notasi dalam struktur pengulangan Melipiuti : Pernyataan for Pernyataan

Lebih terperinci

Soal hari Selasa (13/10) Latihan 7 AN

Soal hari Selasa (13/10) Latihan 7 AN hari Selasa (13/10) Latihan 7 AN Kamus Data X, Y adalah variabel tunggal bertipe data integer if X > 4 then Y 5 1. Pernyataan yang salah tentang algoritma di atas adalah... a. X dan Y pasti bilangan bulat

Lebih terperinci

7. Logika dan Algoritma Pemrograman

7. Logika dan Algoritma Pemrograman 7. Logika dan Algoritma Pemrograman Logika Informatika Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ringroad Utara Condong Catur Yogyakarta. Telp. 0274 884201 Fax 0274-884208

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN

PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN PERTEMUAN 2 ARRAY, PERCABANGAN, DAN PERULANGAN Obektif: Praktikan mengetahui arra, percabangan, dan perulangan pada Java. Praktikan mengetahui bentuk umum

Lebih terperinci

2. Definisi dan Simbol Flowchart

2. Definisi dan Simbol Flowchart 2. Definisi dan Simbol Flowchart A. PENGERTIAN DASAR FLOWCHART Adalah Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++)

Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++) Algoritma Pemrograman 2B (Pemrograman C++) Jurusan Sistem Komputer Dr. Lily Wulandari Materi 4 FUNGSI (FUNCTION) PADA C++ 1 Outline Konsep Dasar Fungsi Standar File Header Definisi Fungsi Deklarasi Fungsi

Lebih terperinci

Algoritma. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah.

Algoritma. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah. Algoritma Algoritma Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah. suatu metode khusus yang tepat dan terdiri dari serang kaian langkah

Lebih terperinci

Struktur Kontrol. 1.Pemilihan (Selection) 2.Pengulangan (Repetition)

Struktur Kontrol. 1.Pemilihan (Selection) 2.Pengulangan (Repetition) Soal UTS ada 5 1 soal teori 2 soal selection & Sequence (algoritma, flowchart, pseudocode, program) 2 soal repetation (algoritma, flowchart, pseudocode, program, manual) Open book (tetapi tidak boleh bertukar

Lebih terperinci

STATEMENT FORMAT, DATA, PARAMETER, SPESIFIKASI DAN PENGERJAAN. Kuliah ke-3

STATEMENT FORMAT, DATA, PARAMETER, SPESIFIKASI DAN PENGERJAAN. Kuliah ke-3 STATEMENT FORMAT, DATA, PARAMETER, SPESIFIKASI DAN PENGERJAAN Kuliah ke-3 1 PROGRAM FORTRAN STATEMENT FORMAT Bentuk umum penulisan statement FORMAT adalah ; < label statement > FORMAT Penjelasan

Lebih terperinci

BAB II DEFINISI DAN SIMBOL-SIMBOL

BAB II DEFINISI DAN SIMBOL-SIMBOL BAB II DEFINISI DAN SIMBOL-SIMBOL Algoritma dan Pemrograman IA (Flowchart) STRUCTUR CHART (BAGAN STRUKTUR) Fungsi dari Structure Chart digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan dari sistem secara

Lebih terperinci

Keg. Pembelajaran 5 : Perulangan dalam C++ 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2. Uraian Materi while do..while for continue dan break go to

Keg. Pembelajaran 5 : Perulangan dalam C++ 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2. Uraian Materi while do..while for continue dan break go to Keg. Pembelajaran 5 : Perulangan dalam C++ 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran ini mahasiswa akan dapat : 1) Mengenal bentuk perulangan while, do while dan

Lebih terperinci

PENGANTAR ALGORITMA PEMROGRAMAN

PENGANTAR ALGORITMA PEMROGRAMAN PENGANTAR ALGORITMA PEMROGRAMAN (IS1313) Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2011 1 Struktur Sistem Komputer

Lebih terperinci

V. PENGULANGAN. while (kondisi) { Pernyataan ; } Copyright PIK Unsri Agustus 2006

V. PENGULANGAN. while (kondisi) { Pernyataan ; } Copyright PIK Unsri Agustus 2006 V. PENGULANGAN Sebuah / kelompok instruksi diulang untuk jumlah pengulangan tertentu. Baik yang terdifinisikan sebelumnya ataupun tidak. Struktur pengulangan terdiri atas dua bagian : 1. Kondisi pengulangan

Lebih terperinci

Struktur Kendali Perulangan

Struktur Kendali Perulangan Kegiatan Praktikum : 4 Struktur Kendali Perulangan Pendahuluan : Setelah pada pertemuan ke tiga anda telah mempelajari struktur kendali kondisi, pada pertemuan kali ini anda akan mempelajari tentang struktur

Lebih terperinci