90 menit STRATEGI HEARING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "90 menit STRATEGI HEARING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN"

Transkripsi

1 14 STRATEGI HEARING TUJUAN Mempelajari mekanisme hearing. Menunjukkan perbedaan hearing dengan unjuk rasa. Memahami peran-peran yang harus ada dalam hearing. Mempersiapkan Press Cnference dan Press Release. PERKIRAAN WAKTU 90 menit PERLENGKAPAN Kertas Kerja Hearing

2 172 Bacaan Pengantar untuk Fasilitatr

3 173 Bacaan Pengantar untuk Fasilitatr MENGAPA MEMBUAT STRATEGI HEARING AMAT PENTING Jika salah satu saja merasa perubahan itu tidak ada kaitannya dengan mereka, maka meraka tidak akan ambil bagian dalam perubahan itu. Untuk itu, aksi yang dipilih leh advkatr dalam melakukan advkasi haruslah mampu merangsang keterlibatan semua pelaku. Jika isu yang dianggap strategis misalnya akta kelahiran gratis, maka aksi advkasinya minimal meliputi tiga pelaku dengan skema sebagai berikut: Prduk akhir sebuah advkasi adalah perubahan. Sedangkan Untuk pelaku Sasaran Aksi yang sesuai berupa perubahan itu merupakan hasil dari interaksi antara semua pelaku, baik Pembuat kebijakan Adanya payung hukum penggratisan biaya akta. Hearing, pengajuan draft, dst. pembuat kebijakan, pelaksananya maupun masyarakat. Pelaku kebijakan Adanya alternatif pengganti hilangnya sumber PAD. Rekmendasi sumber PAD yang lain. Masyarakat Pemahaman bahwa akta lahir adalah hak setiap warga Negara. Penyuluhan Dalam kerangka advkasi, pilihan aksi dan pelakunya tergambar dengan amat jelas. Peserta yang sudah memahami kerangka advkasi terpadu, dengan cepat mampu memutuskan aksi apa yang sesuai untuk pelaku tertentu. Bagian yang belum ada dalam kerangka terpadu itu menjadi sasaran. Untuk apa Hearing? Dalam arus advkasi terpadu, ada beberapa aksi yang bercrak dialgis dan ada yang tidak; masing-masing dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Hearing adalah salah satu aksi advkasi yang dialgis dan juga persnal (dibandingkan, misalnya, judicial review yang juga dialgis namun kurang persnal) sehingga advkatr dapat lebih leluasa meyakinkan sasaran advkasi. Keuntungan ini diperlukan untuk mendukung/menutup kekurangan dari aksi lain yang kurang persnal dan kurang dialgis (misalnya class actin, bikt, dan lain-lain). Advkasi yang semata-mata mengandalkan penekanan (pressure) ini mungkin berhasil memengaruhi pendapat umum, tapi kecil peluangnya mendesakkan perubahan di ruang parlemen. Kembali kepada prinsip advkasi yaitu gradual, incremental, simultan dan kmprehensif, maka aktivitas hearing bersifat strategis untuk mempengaruhi perubahan kebijakan.

4 174 Bacaan Pengantar untuk Fasilitatr Seperti apa Hearing? Dibandingkan aksi lain dalam arus advkasi, hearing punya karaktaristik unik. Sasarannya adalah legislatif dan eksekutif yang berbeda sudut pandang dalam melihat suatu isu. Knsekuensinya untuk satu isu yang sama, peserta perlu berlatih menggunakan dua varian hearing dengan satu knten yang sama namun harus disampaikan dengan sudut pandang berbeda. Di sini, keterampilan melakukan framing dan reframing sangat diperlukan agar peserta siap melakukan hearing baik dengan legislatif maupun eksekutif. Hearing sendiri merupakan ramuan dari dua aksi: (1) menggalang sekutu dan (2) membingkai isu agar menarik. Tampak jelas di sini, semangatnya adalah kebersamaan dan bukan perlawanan. Semangat ini perlu ditekankan kepada peserta agar tidak mencampur-adukkan aksi hearing dengan aksi nn klegial (misalnya unjuk rasa, sama-sama kelanjutan dari galang sekutu namun bersifat diametral). Sifat klegial ini perlu ditunjukkan kepada legislatif dalam bentuk perlakuan klegial kepada mereka. Jika dibandingkan, perlakuan klegial vs diametral adalah sbb: PERIHAL KEBERSAMAAN PERLAWANAN Pemberitahuan kedatangan Memperkenalkan diri Appintment lebih dahulu Indentitas jelas Pemberitahuan sepihak, seringkali pada hari yang sama Tidak selalu jelas Frmat pertemuan Dialgis Alegris Pernyataan aspirasi Frmal & santun Infrmal Kntribusi Draft Perda, data riset, dll Aspirasi saja Tentu tidak berarti perlakuan diametral lebih buruk daripada klegial, keduanya mendapat tempat di dalam Bagan Arus Advkasi. Perlakuan diametral tepat dipakai jika kndisi tidak menguntungkan untuk hearing. Sebelum kndisi terbukti tidak menguntungkan, hearing-lah yang sebaiknya dipakai sehingga perlakuan klegial digunakan. Sebagai implementasi hal di atas, maka pada saat hearing: Peserta harus mampu menunjukkan sikap memandang legislatif sebagai sekutu atau mitra.

5 175 Bacaan Pengantar untuk Fasilitatr Mampu membuktikan dalam presentasinya kepada legislatif bahwa musuh bersamanya adalah isu yang diajukan. Untuk mencapai tujuan itu, peserta perlu mengemas isu menjadi menarik sebagaimana dipelajari di sesi Mengemas Pesan.

6 176 Bacaan Pengantar untuk Fasilitatr RINGKASAN ALUR SESI TOPIK Cipta Suasana Diskusi Tim Supervisi 3 Tim Penutup TUJUAN Membangun suasana (state f mind) Menjelaskan tujuan sesi Mempelajari mekanisme hearing. Menunjukkan perbedaan hearing dengan unjuk rasa. Memahami peran-peran yang harus ada dalam hearing. Mempersiapkan Press Cnference dan Press Release. Memastikan semua tim mencapai tujuan sesuai tugas yang diberikan. ALAT BANTU Flipchart Spidl Kertas kerja METODE Kisah Ceramah Diskusi kelmpk Bimbingan langsung WAKTU

7 177 Bacaan Pengantar untuk Fasilitatr PROSES LENGKAP N Kegiatan Keterangan 1. Cipta Suasana Berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan yang psitif, hangat, apresiatif, segar dan mantap. Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk memancing partisipasi dan perhatian. Misalnya, Sudah membawa data semuanya? Ceritakan dengan gaya berkisah cerita tentang Pertandingan Tim 3 Kuda 2. Diskusi Kelmpk Undangan untuk Awali dengan menjelaskan tujuan sesi. wartawan agar hadir ke lkasi hearing sebaiknya Peserta dibagi dalam 3 tim, persilakan memilih sudah dikirim sejak berdasarkan kmpetensi: Tim Presenter, Tim sudah ada kepastian Penjawab Keberatan dan Tim Press Release. jadwal hearing. Beri tugas pada tiap tim secara simultan: Tim Presenter menyiapkan presentasi (alur ekspsisi isu) berdasarkan Rumusan Isu Strategis, menentukan siapa presentatr, mderatr dan siapa presentatr ekstra yang akan memberikan data/infrmasi pendukung. Tim Penjawab Keberatan menyusun perkiraan keberatan yang akan muncul dan teknik menjawab. Tim Press Release menyusun press release yang besk dibagikan kepada wartawan yang diajak hadir, sekaligus menghubungi kembali wartawan untuk hadir di gedung DPRD. Berikan waktu bagi mereka untuk berdiskusi, jaga waktu dengan cara berkeliling mengingatkan untuk tidak mengbrl dan berdebat yang tidak perlu.

8 178 Bacaan Pengantar untuk Fasilitatr N Kegiatan Keterangan Arahkan dengan cara mensupervisi di masing- masing tim secara khusus 3. Supervisi Tim Pembuat Presentasi Periksa kemajuan pekerjaan dan kelengkapan alat: Apakah Rumusan Isu Strategis sudah diubah menjadi presentasi (pwerpint) dan menggunakan Alur Ekspsisi Isu yang lgis? (cnth ada di lampiran di bagian akhir mdul ini). Apakah sudah dilengkapi data? Apakah penampilan materi presentasi singkat padat? Apakah pada akhir presentasi sudah ada perumusan rekmendasi aksi? Perbaiki sampai standar, persilakan lanjutkan sendiri. Ingatkan untuk menggunakan teknik framing yang sudah dipelajari. 4. Supervisi caln Mderatr secara pribadi Ajak mendesain Pembukaan menggunakan teknik framing yang bagus. Apresiasi anggta dewan Framing alasan datang ke DPRD, dan lain-lain. Latih jika perlu, minta untuk mensimulasi dengan Anda beberapa kali. Pastikan kemampuan sesuai standar, bila belum terlatih sampai standar, selanjutnya persilakan lanjutkan sendiri. Ingatkan untuk menggunakan teknik framing yang sudah dipelajari. 5. Supervisi kelmpk Penjawab Keberatan Pastikan sudah ada caln ntulis untuk hearing. Periksa kemajuan Apakah perkiraan keberatan anggta Dewan sudah diramalkan? Apakah jawaban sudah disiapkan? Ingatkan untuk menggunakan teknik reframing yang sudah dipelajari.

9 179 Bacaan Pengantar untuk Fasilitatr N Kegiatan Keterangan Bagaimana keterampilan menjawab? Sudahkah sesuai standar? 6. Supervisi Kelmpk Press Release Apakah kertas psisi sudah diubah menjadi press release? Apakah pembaca press release siap menjawab pertanyaan? Perbaiki sampai kemampuan standar, persilakan lanjutkan sendiri? Ingatkan untuk meninjau materi Advkasi media. 7. Penutup Setelah waktu habis, kumpulkan kembali semua kelmpk, umumkan bahwa nanti malam akan dilakukan Simulasi. Usahakan energi peserta tidak habis di sesi ini mengingat masih ada sesi Simulasi yang memerlukan banyak energi. Fasilitatr perlu cepat berpindah-pindah memeriksa dinamika pemeran mderatrpresenter-penjawab untuk mencegah peride idle atau debat kusir. Dalam situasi persiapan ini, tidak perlu ragu untuk tampil keras secara anggun. Umumnya peserta bisa menerima perlakuan keras ini. Apabila ada Narasumber yang pada sesi 4 berdialg dengan peserta tenyata bersedia hadir, maka beliau bisa dilibatkan sebagai supervisr berdampingan dengan fasilitatr.

10 180 Lampiran LAMPIRAN Kisah Pertandingan Tim 3 Kuda Pada zaman dahulu kala tengah terjadi pertikaian antara dua suku di daerah terpencil. Karena sudah terlalu banyak krban jatuh, akhirnya mereka bersepakat untuk damai. Namun agar eg tetap terpuaskan, Suku Egg meminta dilakukan pertandingan pacu kuda antara sukunya dengan Suku Hatiti untuk menentukan suku mana yang lebih unggul. Suku Egg meminta pertandingan ini berupa pacuan 3 kuda yang dilakukan berturut-turut. Secara kebetulan kedua suku itu masing-masing tinggal memiliki 3 kuda, karena kuda lainnya sudah mati saat perang. Dalam perhitungan Suku Egg merasa pasti akan menang, karena ia memiliki 3 kuda dengan spesifikasi: Kuda A: Kecepatan 100 km/jam Kuda B: Kecepatan 90 km/jam Kuda C: Kecepatan 80 km/jam Sedangkan dari kegiatan intelijennya, ia tahu bahwa Suku Hatiti, memiliki kuda dengan spesifikasi kemampuan sebagai berikut: Kuda 1: Kecepatan 95 km/jam Kuda 2: Kecepatan 85 km/jam Kuda 3: Kecepatan 75 km/jam Dengan demikian ia pasti akan memenangkan pertandingan, karena jika masing-masing kuda dipasangkan, maka setiap kudanya lebih cepat 5 km/jam dibandingkan kuda Suku Hatiti. Pada saat hari H pertandingan, apa lacur ternyata Suku Egg kalah ttal, hanya satu kudanya yang menang mutlak, sedangkan 2 kudanya yang lain kalah jauh ditinggalkan leh kuda Suku Hatiti. Sampai saat meninggal, ketua Suku Egg bingung memikirkan kekalahannya itu, karena ia yakin infrmasi intelijennya sangat akurat dan tidak mungkin salah. Yang tidak diketahui leh ketua Suku Egg adalah, ketua Suku Hatiti sudah mengerti dan mencium kelicikannya. Maka ia berpikir keras dan mengatur STRATEGI masak-masak sebalum pertandingan dimulai. Akhirnya setelah berdiskusi panjang dengan para Tetua Suku dan Orang Pintar ia mendapatkan slusi STRATEGI sebagai berikut:

11 181 Lampiran Urutan Pacuan Suku Egg Suku Hatiti Hasil 1 Kuda A (100km/jam) Kuda 3 (75km/jam) Suku Egg menang 2 Kuda B (90km/jam) Kuda 1 (95km/jam) Suku Hatiti menang 3 Kuda C (80km/jam) Kuda 2 (85km/jam) Suku Hatiti menang Mral cerita Siapa yang lebih bagus strateginya, ia yang akan menang.

12 182 Lampiran PERIHAL CATATAN ALUR PRESENTASI 1. Perencanaan pembangunan memerlukan infrmasi yang valid. 2. Salah satu infrmasi terpenting adalah vital statistics. 3. Kmpnen vital statistics adalah pencatatan kelahiran. 4. Pencatatan kelahiran di kabupaten ini belum memadai sebagai vital statistics. Bukti-bukti dan data statistik. 5. Penyebab rendahnya angka pencatatan: Penduduk tidak bersedia melaprkan kelahiran, karena prsesnya rumit, lama, jauh, harus bayar, dll (berikan hasil survei). Kesadaran manfaat mencatatkan diri yang masih rendah (berikan hasil survei). Buruknya layanan pencatatan kelahiran (berikan hasil survei) Data statistik/hasil survei akan sangat membantu untuk mendapatkan kepercayaan anggta Dewan. ALUR PAPARAN RESIKO 1. Pemerintah Daerah tidak memiliki infrmasi statistik yang bisa diandalkan: Menyulitkan perencanaan pembangunan (seklah, sarana kesehatan, sarana tumbuh kembang). Menyulitkan perkiraan jumlah penduduk. Menyulitkan perkiraan jumlah penduduk usia pilih untuk pilkada. Dan lain-lain. 2. Masyarakat tidak mendapat hak memiliki identitas: Kesulitan mendapatkan hak waris (nasab). Kesulitan mencari seklah. Kesulitan mencari kerja. Kesulitan perlindungan hukum jika bekerja di luar negeri. Dan lain-lain. Memtivasi anggta Dewan tipe Kuda untuk tergerak bertindak.

13 183 Lampiran PERIHAL CATATAN ALUR ARGUMENTASI USUL 1. Perlunya sistem pencatatan kelahiran yang sederhana, akurat, jangkauan luas, gratis. Diatur dengan Perda dan didukung dengan perubahan tatalaksana kerja (penyederhanaan) di level eksekutif 2. Perlunya ssialisasi di seluruh stakehlder. Melibatkan kmpnen masyarakat ALUR PENYATAAN MANFAAT YANG DIPEROLEH 1. Penduduk akan senang mencatatkan kelahiran secara sukarela. 2. Catatan Sipil akan memiliki data, dan akan mejadi lembaga yang memiliki nilai strategis di jajaran Pemda. 3. Bappeda akan dapat membuat perencanaan pembangunan dengan baik berdasarkan vital statistic. 4. Pemda akan lebih efektif merencanakan pembagunan dan pemakaian anggaran secara tepat sasaran. Memtivasi anggta Dewan tipe Keledai untuk tergerak bertindak. ALUR PERNYATAAN USUL KONKRIT DAN DUKUNGAN 1. Mendrng dan mendukung anggta dewan untuk menyusun Perda Pencatatan Kelahiran. 2. Meminta dukungan kmitmen penuh anggta dewan untuk menyusun Perda Pencatatan Kelahiran dalam bentuk agenda aksi dan alkasi anggaran. 3. Peserta audiensi siap mendukung menjadi Tim Asistensi penyusunan Perda. 4. Peserta audiensi siap memberikan dukungan data terkait. 5. Peserta audiensi siap melakukan ssialisasi ke pihak terkait: Audiensi dengan eksekutif. Mbilisasi ssial ke masyarakat.

14 184 Lampiran KEBERATAN DEWAN DIATASI DENGAN GUIDE Pencatatan akta lahir merupakan PAD Benar dan sumber PAD bukan satu-satunya dari akta. Kami setuju dan kita semua dapat melihat dari lapran dewan tahun lalu bahwa pencatatan memang termasuk PAD. Dalam lapran itu kita juga bisa melihat bahwa pencatatan bukan satusatunya sumber PAD. Pencatatan gratis mengurangi PAD Benar dan dapat diatasi dengan 1. Sumber PAD lain seperti menaikkan retribusi parkir & minuman keras, wisata dll Tentu saja bila pencatatan digratiskan PAD akan berkurang. Dari lapran tahun lalu dan juga tahun-tahun sebelumnya kita semua bisa melihat bahwa kntribusi pencatatan dalam PAD sebenarnya kecil. Dengan demikian dapat digantikan leh sumber PAD yang lain. 2. Pengurangan/ penghilangan ps anggaran yang tidak berpihak kepada rakyat Selain itu anggaran berimbang dapat dipertahankan dengan mengurangi/ menghilangkan ps anggaran yang tidak berpihak kepada rakyat Perjalanan dinas Masyarakat dapat memahami bahwa dewan maupun pemerintah memerlukan perjalanan dinas sehingga ps ini tidak perlu dihilangkan. Kita juga percaya bahwa ps ini masih bisa disederhanakan sesuai dengan situasi eknmi yang memprihatinkan seperti sekarang ini. Penyederhanaan dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah rmbngan atau sarana transprtasi & akmdasi

15 185 Lampiran KEBERATAN DEWAN DIATASI DENGAN GUIDE 2.2. Renvasi rumah dinas kepala daerah Terus terang masyarakat tidak pernah tahu seperti apa kndisi bangunan rumah dinas sehingga perlu direnvasi. 3. Penundaan pryek yang tidak urgent Pryek yang tidak berdampak langsung kepada rakyat rasa-rasanya perlu ditinjau ulang, apakah layak untuk diteruskan. Pencatatan gratis membebani pemerintah Membebani dalam hal apa? Membebani dalam hal apa? Jika terjadi ledakan permintaan Pelayanan didistribusikan sampai tingkat kecamatan Penyederhanaan prses Jika terjadi penumpukan dkumen Dapat dilakukan digitalisasi.

16 186 Bacaan Pengantar untuk Fasilitatr DAFTAR PERIKSA PERSIAPAN STRATEGI HEARING NO PERIHAL ADA CATATAN 1. Apakah Panitia Lkal sudah menghubungi DPRD dan meminta jadwal? Apakah sudah ada pendekatan/lbby kepada pihak kmisi DPRD terkait? Apakah DPRD sudah menjawab dan bersedia? Apakah sudah tersedia laptp untuk presentasi di DPRD? Apakah LCD Prjectr dan layar sudah tersedia? Apakah sudah tersedia kendaraan untuk berangkat ke lkasi hearing (Gedung DPRD), dan mereka tahu harus siap jam berapa besk pagi? 7. Apakah memerlukan kabel gulung tambahan? Apakah sudah tersedia clkan kabel untuk LCD Prjectr? Apakah sudah tersedia dkumen penunjang terkait? - UUPA - KHA - Materi lain yang relevan 10. Apakah perjalanan jauh dan perlu membawa snack atau makan siang?

MODUL 14. Strategi Hearing

MODUL 14. Strategi Hearing MODUL 14 Strategi Hearing TUJUAN Mempelajari mekanisme hearing. Menunjukka n perbedaan hearing dengan unjuk rasa. Memahami peran-peran yang harus ada dalam hearing. Mempersiapkan Press Conference dan Press

Lebih terperinci

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF 18 PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk mendukung penyusunan PERDA. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk perbaikan

Lebih terperinci

Praktak Hearing Dengan Eksekutif

Praktak Hearing Dengan Eksekutif MODUL 18 Praktak Hearing Dengan Eksekutif TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk mendukung penyusunan PERDA. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk

Lebih terperinci

MODUL 15. Simulasi Hearing. TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing.

MODUL 15. Simulasi Hearing. TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing. MODUL 15 Simulasi Hearing TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing. PERKIRAAN WAKTU 120 menit PERLENGKAPAN Daftar Periksa Hearing

Lebih terperinci

90 menit MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

90 menit MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN 10 MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN Berlatih cara memberi makna (frame & reframe) pada isu tentang Anak. Menerapkan keterampilan framing & reframing dalam rangka advokasi. PERKIRAAN

Lebih terperinci

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF 19 REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF TUJUAN Menggali fakta-fakta selama hearing. Mengidentifikasi faktor yang menunjang keberhasilan dan faktor yang masih perlu ditingkatkan dalam melakukan hearing.

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)

RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL) 22 RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL) TUJUAN Memahami prinsip SMART dan WFO dalam perumusan rencana kerja tindak lanjut. Membuat Rencana Kerja sebagai Tindak Lanjut Kegiatan. Advokasi untuk mengawal hasil

Lebih terperinci

Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif

Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif MODUL 19 Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif TUJUAN Mengga li fakta-fakta selama hearing. Mengidentifikasi faktor yang me nunjang keberhasilan dan faktor yang masih perlu ditingkatkan dalam melakukan

Lebih terperinci

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit 05 PERUMUSAN ISU STRATEGIS TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan daftar

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU 21 BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU TUJUAN Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara keseluruhan. Mempelajari keterkaitan antar masing-masing komponen yang ada. Mempelajari komponen-komponen

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) MODUL 22 Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) TUJUAN Memahami prinsip SMART dan WFO dalam perumusan rencana kerja tindak lanjut. Membuat Rencana Kerja sebagai Tindak Lanjut Kegiatan. Advokasi untuk mengawal

Lebih terperinci

Pembahasan Negosiasi

Pembahasan Negosiasi MODUL 7 Pembahasan Negosiasi TUJUAN Mengenali tahap-tahap negosiasi. Mampu mempersiapkan negosiasi, mencari informasi, merumuskan siapa lawan. Membedakan negosiasi dan lobby. Melihat kesamaan tahap-tahap

Lebih terperinci

Perumusan Isu Strategis

Perumusan Isu Strategis MODUL 5 Perumusan Isu Strategis TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan

Lebih terperinci

Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu

Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu MODUL 21 Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu TUJUAN Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara keseluruhan. Mempelajari keterkaitan antar masing-masing komponen yang ada. Mempelajari

Lebih terperinci

Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing

Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing MODUL 10 Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing TUJUAN Berlatih cara memberi makna (frame & reframe) pada isu t entang Anak. Menerapkan keterampilan framing & reframing dalam rangka advokasi. PERKIRAAN

Lebih terperinci

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT Dkumen ini mendefinisikan misi, tujuan, tata kella, dan prinsip-prinsip perasinal Pantau Gambut yang perlu disepakati bersama leh para rganisasi mitra.

Lebih terperinci

PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF

PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF 16 PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen Legislatif untuk penyusunan Perda. Mendapatkan komitmen aksi yang spesifik terutama dari

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP)

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP) PETUNJUK OPERASIONAL MONITORING & EVALUASI KEGIATAN PELATIHAN BDSP LEMBAGA/INDIVIDU Pelaksanaan kegiatan PNPM Agribisnis Perdesaan

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : FK Universitas Sriwijaya : C : 1. Rachmad Sarw Bekti 2. Chlis Abrri 1. Kmentar Umum Prgram Hibah Kmpetensi Peningkatan Kualitas Pendidikan

Lebih terperinci

- Perencanaan dan Penyusunan Program

- Perencanaan dan Penyusunan Program Manajemen Prgram Kegiatan manajemen pryek meliputi kegiatan untuk mendukung persiapan pelaksanaan pryek, penyediaan fasilitas dalam perasinal, krdinasi kegiatan pryek di pusat maupun daerah, dan pelaksanaan

Lebih terperinci

Kerangka Kerja Terpadu. Untuk ADVOKASI KEBIJAKAN

Kerangka Kerja Terpadu. Untuk ADVOKASI KEBIJAKAN Kerangka Kerja Terpadu Untuk ADVOKASI KEBIJAKAN Pertanyaan Diskusi Kelompok KASUS APBD Kendari Kelompok 1: - Apa issu utama dalam kasus tersebut Kelompok 2: - Siapa saja pelaku utama dan pelaku pendukung

Lebih terperinci

Praktak Hearing Dengan Legislatif

Praktak Hearing Dengan Legislatif MODUL 16 Praktak Hearing Dengan Legislatif TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen Legislatif untuk penyusunan PERDA. Mendapatkan komitmen aksi yang spesifik terutama

Lebih terperinci

90 menit DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

90 menit DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN 04 DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN Memahami isu secara lebih mendalam dengan berdialog bersama pakar. Mendapatkan data-data akademis yang dibutuhkan untuk proses advokasi dengan cara menggalinya dari pakar.

Lebih terperinci

GRAND DESIGN BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT SENAT MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT PERIODE 2014/2015

GRAND DESIGN BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT SENAT MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT PERIODE 2014/2015 GRAND DESIGN BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT SENAT MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT PERIODE 2014/2015 I. Penjabaran Bidang I.1 definisi bidang Bidang Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu bidang

Lebih terperinci

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan Jenis Infrmasi yang Terbuka dan Dikecualikan Kelmpk Infrmasi Publik yang diatur dalam UU KIP mencakup Infrmasi Publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; Infrmasi Publik yang wajib diumumkan

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Fakultas Kedkteran Universitas Brawijaya : A : 1. Siti Aminah TSE 2. Segiant Ali 1. Kmentar Umum Pelaksanaan PHK-PKPD leh Fakultas Kedkteran

Lebih terperinci

60-90 menit (Mengantisipasi jika waktu pembukaan mundur.)

60-90 menit (Mengantisipasi jika waktu pembukaan mundur.) 01 PEMBUKAAN PELATIHAN TUJUAN Membuka secara resmi pelatihan. Membawa state f mind peserta ke situasi pelatihan yang menyenangkan dan membangkitkan rasa ingin tahu. Membangun champinship dari mdul. Mengajak

Lebih terperinci

Anggaran Berbasis Kinerja

Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran Berbasis Kinerja Sebelum berlakunya sistem Anggaran Berbasis Kinerja, metde penganggaran yang digunakan adalah metda tradisinal atau item line budget. Cara penyusunan anggaran ini tidak didasarkan

Lebih terperinci

Dialog Dengan Narasumber

Dialog Dengan Narasumber MODUL 4 Dialog Dengan Narasumber TUJUAN Memahami isu secara lebih mendalam dengan berdialog bersama pakar. Mendapatkan data-data akademis yang dibutuhkan untuk proses advokasi dengan cara menggalinya dari

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

Pedoman Tata Hubungan Kerja antara Eksekutif dengan Legislatif di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah

Pedoman Tata Hubungan Kerja antara Eksekutif dengan Legislatif di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Pedman Tata Hubungan Kerja antara Eksekutif dengan Legislatif di Lingkungan Pemerintah Prvinsi Kalimantan Tengah Adi Suryant Ygi Suwarn Triatmj Sejati Pemerintah Prvinsi Kalimantan Tengah Palangkaraya,

Lebih terperinci

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni Octavery Kamil, Irwant, Ignatius Praptraharj, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitrus, Sari Lengggeni Jumlah kasus AIDS yang tercatat adalah sebesar 33.364 rang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metde Penilaian Investasi Metde Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan penambahan gudang pada PT. Prima Lintas Express dapat dikatakan layak

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Seklah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indnesia Kelas/Semester : VIII (Delapan) /1 (Satu) Standar : Mendengarkan 1. Memahami wacana lisan berbentuk lapran Kegiatan Indikatr Pencapaian

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN MENAKAR KEPEMIMPINAN PEREMPUAN TAHUN 2017

KERANGKA ACUAN MENAKAR KEPEMIMPINAN PEREMPUAN TAHUN 2017 KERANGKA ACUAN MENAKAR KEPEMIMPINAN PEREMPUAN TAHUN 2017 A. PENDAHULUAN Peningkatan kapasitas berpolitik perempuan pada hakikatnya adalah upaya meningkatkan keterwakilan perempuan di legislatif sehingga

Lebih terperinci

SILABUS. Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Menguraikan pengertian bangsa dan unsur terbentuknya bangsa

SILABUS. Mendeskripsikan kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Menguraikan pengertian bangsa dan unsur terbentuknya bangsa SILABUS Nama Seklah : SMA 78 Jakarta Mata Pelajaran : Pendidikan Kewargaan Kelas/Semester : X/I Standar Kmpetensi :1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik (NKRI) Alkasi waktu : 8 X 45 Menit

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Lampiran 3. Frmat lapran evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Skema Reviewer : B : 1. Sri Asriyani 2. Hemma Yulfi

Lebih terperinci

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik UNIT 5a PENDAMPINGAN UNIT 5a PENDAMPINGAN Pendahuluan Pengawas Mata Pelajaran (selanjutnya disebut Pengawas) mempunyai posisi dan peran yang sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Pengawas adalah

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-I PENGENALAN STUDIO PROSES PERENCANAAN

PERTEMUAN KE-I PENGENALAN STUDIO PROSES PERENCANAAN PERTEMUAN KE-I PENGENALAN STUDIO PROSES PERENCANAAN Pengertian Studi Studi erupakan pengenalan lapangan atas bagian kegiatan prses perencanaan yang akan diajarkan akan dipraktekan leh mahasiswa. Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah ppulasi 8.389.443 jiwa serta kepadatan penduduk sebesar 12.682,1/ 2 km, diperkirakan akan terus bertambah. Pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

Review Hasil Hearing dan Penyesuaian Ulang

Review Hasil Hearing dan Penyesuaian Ulang MODUL 17 Review Hasil Hearing dan Penyesuaian Ulang TUJUAN Mengga li fakta-fakta selama hearing. Mengidentifikasi faktor yang me nunjang keberhasilan dan faktor yang masih perlu ditingkatkan dalam melakukan

Lebih terperinci

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen

Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Komitmen Kebijakan tentang Benturan Kepentingan dan Benturan Kmitmen Versi 29 Juni 2009 I. Pendahuluan Partisipasi aktif atau kegiatan staf akademik SBM dalam berbagai kegiatan yang berperan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN

AKURASI DAN MACAM ANGGARAN Pertemuan 6 AKURASI DAN MACAM ANGGARAN Halaman 1 dari Pertemuan 6 6.1 Ciri ciri dan Penyebab Perkiraan Biaya yang Kurang Akurat Anggaran pryek dihasilkan dari perkiraan biaya kmpnen-kmpnennya dengan memperhatikan

Lebih terperinci

D E S K R I P S I K E R J A PANITIA PPAM IKM FTUI 2012 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

D E S K R I P S I K E R J A PANITIA PPAM IKM FTUI 2012 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO D E S K R I P S I K E R J A PANITIA PPAM IKM FTUI 2012 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO STRUKTUR PANITIA Ketua Panitia Umum Operasinal Materi Administrasi Medis Acara HPD Lgistik Tugas & Penilaian Keamanan Mentring

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC Perspektif Pemasaran Untuk mengerti IMC, kita harus memahami pengertian dasar dari pemasaran, karena fungsifungsi IMC sendiri berada dibawah payung pemasaran. Seperti halnya pemasaran, IMC sendiri merupakan

Lebih terperinci

ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah

ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah Petunjuk Umum: Baca dan tandatangani pernyataan patuh pada Etika Akademik Pilihan Ganda 1. Berilah tanda silang pada lembar jawaban dengan memilih

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI 5.1 Kerangka Identitas MEDIOR 1. Dasar Pemikiran Kelmpk Media Olahraga (MEDIOR) merupakan anggta KKG (Kelmpk Kmpas Gramedia) yang bertujuan untuk ikut

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Layanan Purna Jual Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indnesia N. 634/MPP/Kep/9/2002 tentang ketentuan dan tata cara pengawasan

Lebih terperinci

Nomor : 690/QM/XII/2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pemberitahuan Bimbingan Teknis Menyusun Inventory System/Sistem Persediaan Rumah Sakit

Nomor : 690/QM/XII/2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pemberitahuan Bimbingan Teknis Menyusun Inventory System/Sistem Persediaan Rumah Sakit Nmr : 690/QM/XII/2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pemberitahuan Bimbingan Teknis Menyusun Inventry System/Sistem Persediaan Rumah Sakit Kepada Yth : Direktur Rumah Sakit Seluruh Indnesia di tempat

Lebih terperinci

PENGANTAR. Halaman 2 dari 10 halaman

PENGANTAR. Halaman 2 dari 10 halaman PRE WORKSHOP KIT WORKSHOP ADVOKASI PENCATATAN / AKTA KELAHIRAN (Atau isu lain) Advokasi persuasif dengan pendekatan NLP Nama Kota Tanggal Bulan Tahun Halaman 1 dari 10 halaman PENGANTAR SELAMAT!!! Anda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan

Lebih terperinci

STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesioner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas

STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesioner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas STUDI HARMONISASI LOGISTIK INDONESIA Kuesiner Operasi ekspedisi muatan laut petikemas Terima kasih atas partisipasi Anda dalam survei singkat yang akan membantu kami menemukan rintangan dalam 'Rantai paskan

Lebih terperinci

1. Lobi politik (political lobiying)

1. Lobi politik (political lobiying) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Promosi kesehatan adalah salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang berorientasi pada penyampaian informasi tentang kesehatan guna penanaman pengetahuan tentang

Lebih terperinci

PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM

PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM Perencanaan secara klabratif Pengellaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat (PSABM) dilakukan untuk menyusun acuan dan prgram bersama di antara pemangku kepentingan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini terlebih dahulu akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, slusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang bangun

Lebih terperinci

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 I BAB I LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG 009-013 A. VISI DAN MISI DAERAH V isi merupakan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa kmitmen murni,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Manajemen

Manajemen Proyek. Manajemen Manajemen Pryek Manajemen Aktivitas yang meliputi perencanaan, pengrganisasian, pelaksanaan dan kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengellaan sumber daya yang dimiliki suatu rganisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id

Amnesti Pajak materi lengkap diperoleh dari pajak.go.id Amnesti Pajak materi lengkap diperleh dari pajak.g.id Jul 2016 - Frm: www.itkind.rg (free pdf - Manajemen Mdern dan Kesehatan Masyarakat) 1 Daftar Isi Ruang Lingkup (ringkas)... 3 Tarif... 4 Repatriasi

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Penganggaran

Prinsip-Prinsip Penganggaran S A I F U L R A H M A N Y U N I A R T O, S. S O S, M A B Prinsip-Prinsip Penganggaran 1. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran 2. Disiplin Anggaran 3. Keadilan Anggaran 4. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Universitas Andalas : Skema A : 1. Fika Ekayanti 2. Minarma Siagian 1. Kmentar Umum Dalam rangka mengevaluasi prgram

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10 MODUL PERKULIAHAN Psiklgi Ssial Fakultas Prgram Studi Tatap Muka Kde MK Disusun Oleh Psiklgi Psiklgi 10 61017 Abstract Materi tentang sikap, prasangka, diskriminasi, agresi, atribusi, knfrmitas, skema,

Lebih terperinci

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013 Ntulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013 Peserta : Kepala Daerah dan Ketua DPRD seluruh Indnesia Agenda : Pencanangan Pelaksanaan Refrmasi Birkrasi

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Pertemuan 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KONSTRUKSI Halaman 1 dari Pertemuan 1 1.1 Pengertian Manajemen Pengertian Manajemen menurut Kntz, H. adalah: prses merencanakan, mengrganisir, memimpin dan mengendalikan

Lebih terperinci

Amandemen UUD IKM UI: Gaya Baru IKM UI. Oleh : Ivan Devara (Staff Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FEB UI 2015)

Amandemen UUD IKM UI: Gaya Baru IKM UI. Oleh : Ivan Devara (Staff Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FEB UI 2015) Amandemen UUD IKM UI: Gaya Baru IKM UI Oleh : Ivan Devara (Staff Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FEB UI 2015) Mahasiswa adalah pemuda-pemudi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran dan telah

Lebih terperinci

ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO

ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO Jurnal Sipil Statik Vl.1 N.9, Agustus (623-629) ISSN: 2337-6732 ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI KOTA MANADO Ardi Palin A. L. E. Rumayar, Lintng E. Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

MODUL 20. Mengatasi Keberatan TUJUAN

MODUL 20. Mengatasi Keberatan TUJUAN MODUL 20 Mengatasi Keberatan TUJUAN Menerima keberatan sebagai bagian dari proses advokasi. Memahami k eberatan sebagai bentuk minimal dari penerimaan dan bukan sebagai antitesis dari penerimaan. Mengerti

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP) TAHUN 2012

STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP) TAHUN 2012 2012, No.766 8 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2012 STRUKTUR

Lebih terperinci

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI DEFINISI KOMUNIKASI Sebuah prses penyampaian pikiran atau infrmasi dari seserang kepada rang lain melalui suatu cara tertentu sehingga rang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud leh penyampai

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB IX PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN EVALUASI USAHA JASA ALAT MESIN PERTANIAN Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS PEREMPUAN KADER ORGANISASI PARTAI POLITIK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS PEREMPUAN KADER ORGANISASI PARTAI POLITIK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS PEREMPUAN KADER ORGANISASI PARTAI POLITIK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 A. PENDAHULUAN Peningkatan kapasitas berpolitik perempuan pada hakikatnya

Lebih terperinci

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi Lampiran 3. Frmat lapran evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Kmentar dan Rekmendasi Nama Perguruan Tinggi Skema Reviewer : Universitas Jember : B : 1. Susanti Ratunanda 2. R.Varidiant Yud 1. Kmentar Umum

Lebih terperinci

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT 4.1. Visi dan Misi Visi adalah gambaran realistis masa depan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu

Lebih terperinci

LOMBA MENULIS ESAI PSBDK XI 2013 Term of Reference Dayak dalam Perbincangan Masa Kini

LOMBA MENULIS ESAI PSBDK XI 2013 Term of Reference Dayak dalam Perbincangan Masa Kini LOMBA MENULIS ESAI PSBDK XI 2013 Term of Reference Dayak dalam Perbincangan Masa Kini A. Pendahuluan Pemahaman yang beragam tentang Dayak melahirkan berbagai perspektif, diskusi, konsep, dan pemaparan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah dilaksanakan 4 tahun silam. Sebanyak 50 anggota dewan dari berbagai partai

BAB I PENDAHULUAN. telah dilaksanakan 4 tahun silam. Sebanyak 50 anggota dewan dari berbagai partai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum anggota DPRD kota Bandung masa bakti 2009-2014 telah dilaksanakan 4 tahun silam. Sebanyak 50 anggota dewan dari berbagai partai politik telah terpilih

Lebih terperinci

Hingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta

Hingga Juli 2012, telah digunakan anggaran insentif PKPP sebagai berikut: : Rp (74 % dari 250 juta FORM B.3 (Perkembangan Bulan 5-6) Judul: Pengembangan Prttip klaster peragaan hands-n interaktif bidang Antariksa untuk Science Center Pntianak,Kalimantan Barat Kde: SIDa.H.7 K/L: LEMBAGA PENERBANGAN DAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Mesin, Dr. Syahbudin

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Mesin, Dr. Syahbudin KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Mesin Fakultas Teknlgi Industri Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Studi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Prgram Studi Teknik Elektr Fakultas Teknlgi Industri Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Studi

Lebih terperinci

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN PELATIHAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan tujuan Membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan/desa peserta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Praja Puri Lestari didirikan pada tahun 1984 leh Bapak Ir. Deddy Kusuma. PT. Praja Puri Lestari

Lebih terperinci

Panduan diskusi kelompok

Panduan diskusi kelompok Panduan diskusi kelompok Mahasiswa duduk perkelompok (5 orang perkelompok) Mahasiswa mengambil dan membaca (DUA KASUS) yang akan di angkat sebagai bahan diskusi. Mahasiswa mendiskusikan dan menganalisis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Sastra, Prof. Dr. Indiyah Imran. Renstra Fakultas Sastra Universitas Gunadarma

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Sastra, Prof. Dr. Indiyah Imran. Renstra Fakultas Sastra Universitas Gunadarma KATA PENGANTAR Dalam era infrmasi ini, tantangan yang dihadapi Fakultas Sastra Universitas Gunadarma dirasakan semakin menuntut langkah-langkah strategis agar Fakultas Sastra tetap mampu memberikan sumbangan

Lebih terperinci

Pelaksanaan Hari/Tanggal : Minggu, 22 November 2015 Tempat : Ruang Kuliah Bersama (RKB) D Universitas Trunojoyo Madura

Pelaksanaan Hari/Tanggal : Minggu, 22 November 2015 Tempat : Ruang Kuliah Bersama (RKB) D Universitas Trunojoyo Madura Sekretariat : Lantai I Fakultas Eknmi dan Bisnis. Jl. Raya Telang PO BOX 02 Kamal Bangkalan Babak Semi Final, Final, dan Grand Final TAC 2015 Pelaksanaan Hari/Tanggal : Minggu, 22 Nvember 2015 Tempat :

Lebih terperinci

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Peserta memahami prasyarat dan ciri program Sosial berkelanjutan 1. Brainstorming Prasyarat dan Ciri Program Sosial Berkelanjutan 2. Diskusi Kelompok Lembar

Lebih terperinci

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS Pendahuluan Dalam banyak kesempatan, ide-ide perubahan pembelajaran telah dikenalkan. Akan tetapi, ide tersebut seakan-akan hanya

Lebih terperinci

Fakta yang terjadi: Di Aceh Di DIY: Hari 1- Hari 8 Hari 1: Sabtu 27 Mei 2006 Kekacauan, Telekmunikasi break dwn. Banyak isu. Kebetulan hari libur panj

Fakta yang terjadi: Di Aceh Di DIY: Hari 1- Hari 8 Hari 1: Sabtu 27 Mei 2006 Kekacauan, Telekmunikasi break dwn. Banyak isu. Kebetulan hari libur panj ASPEK GOVERNANCE DALAM BENCANA Pengalaman dari Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh Pengalaman dari Gempa Bumi di Ygyakarta tahun 2006. Oleh: Laksn Trisnantr Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan FK-UGM Isi Pendahuluan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL

PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL Pelatihan Tutor TTM 2015 PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua Making Higher Education Open to All PEMBELAJARAN AKTIF DALAM TUTORIAL Tujuan Latihan Pembelajaran Aktif

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan 7 BAB II LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teri 2.1.1 Teri Penetapan Tujuan (Gal Setting) Teri penetapan tujuan adalah prses kgnitif membangun tujuan dan merupakan determinan perilaku.

Lebih terperinci

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik. UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? (Unit 7 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? Pendahuluan Guru seringkali mengalami kesulitan

Lebih terperinci

Publikasi layanan publik Kepolisian menyangkut layanan pengurusan SIM, STNK/BPKB Surat Keterangan Catatan Kepolisian SKCK

Publikasi layanan publik Kepolisian menyangkut layanan pengurusan SIM, STNK/BPKB Surat Keterangan Catatan Kepolisian SKCK 1 P1A1K1 Mendrng layanan publik di Keplisian RI P1A1K2 P1A1K3 2 P1A2 Mendrng Transparansi Akuntabilitas Layanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indnesa di luar negri 3 P1A3 Mendrng partisipasi pelaksanaan

Lebih terperinci

PANDUAN PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK

PANDUAN PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK PANDUAN PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK PANDUAN PERLINDUNGAN TERHADAP KEKERASAN FISIK, USIA LANJUT, PENDERITA CACAT,ANAK-ANAK DAN YANG BERISIKO DISAKITI PENGERTIAN Kekerasan fisik adalah setiap tindakan

Lebih terperinci

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 06/TAP/BPM FEB UI/IV/2015 TENTANG

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 06/TAP/BPM FEB UI/IV/2015 TENTANG KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 06/TAP/BPM FEB UI/IV/2015 TENTANG PROSEDUR PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA TERHADAP

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Seklah : Mata Pelajaran : Pendidikan Kewargaan Kelas : X Semester : 2 Standar Kmpetensi : 4. Menganalisis hubungan dasar dengan Alkasi : 10 X 45 Menit Kmpetensi Dasar 4.1 hubungan

Lebih terperinci