RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)"

Transkripsi

1 22 RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL) TUJUAN Memahami prinsip SMART dan WFO dalam perumusan rencana kerja tindak lanjut. Membuat Rencana Kerja sebagai Tindak Lanjut Kegiatan. Advokasi untuk mengawal hasil audiensi agar menjadi Perda. PERKIRAAN WAKTU 120 menit PERLENGKAPAN Kertas Kerja RKTL Flipchart dan spidol sesuai jumlah kelompok

2 258 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator

3 259 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator MENGAPA RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RTKL) PENTING? Plan is nothing, planning is everything (Kredo manajemen modern) Setelah menguasai keterampilan advokasi dan mengalami proses audiensi, aktivitas advokasi tidak boleh berhenti begitu saja. Dengan mengacu pada proses dalam framework advokasi, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk memastikan tujuan advokasi tercapai. Secara sederhana, proses advokasi bisa dilihat dari tiga lini (saluran). Saluran legislatif untuk mendorong lahirnya payung hukum, saluran eksekutif untuk mengubah budaya pelayanan serta saluran partisipasi masyarakat untuk mengubah perilaku mereka sesuai sasaran isu strategis. Kegiatan RTKL dalam sesi ini merupakan perumusan langkah-langkah dan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan dalam tiga saluran tersebut agar tujuan advokasi tercapai. Sebagai contoh, kegiatan RTKL antara lain: monitoring tindak lanjut proses legislasi, terus menerus menyuplai informasi bagi anggota dewan, penguatan kinerja pemerintah, penggalangan isu di masyarakat dan sebagainya. RKTL dan NLP Dalam perspektif NLP, membuat RKTL adalah suatu upaya future pacing, yakni suatu kegiatan untuk membuat sistem neurologis mengenali apa yang harus dilakukan di masa yang akan datang. Artinya, suatu perencanaan harus mampu membuat calon pelaku -nya membayangkan secara jelas apa yang harus dilakukan. Suatu perencanaan yang tergambar jelas (gamblang) dalam pikiran, akan menciptakan suatu sirkuit neurologis baru yang membuat otak mengenali dengan jelas apa yang harus dilakukannya kemudian. Dalam menyusun suatu rencana pencapaian gol, biasanya digunakan pendekatan SMART (Spesifik, Measurable, Attainable, Realistic dan Time Bound). Pendekatan ini sangat baik, karena membuat pelaku menjadi jelas terhadap apa yang harus dilakukannya. Lebih jauh dari itu, NLP menyarankan suatu cara berpikir yang disebut wellformed outcome (WFO = tujuan yang dirumuskan dengan baik). Ada 2 aspek penting yang perlu dibahas di sini yakni: 1. Dalam membuat suatu gol, pelaku perlu dapat memvisualisasikan proses dan hasil yang akan dicapai. Proses visualisasi ini seyogyanya melibatkan sebanyak mungkin indra (bisa dilihat, diraba, didengar, dicium, dirasa). Proses inilah yang akan menciptakan sirkuit neurologis baru, sehingga pikiran merasa sudah pernah mengalami sekalipun sebenarnya baru mengalami secara visualisasi. 2. Kalimat rumusan tujuan harus berbentuk kalimat positif (apa yang diinginkan, bukan yang tidak diinginkan) dan present tenses.

4 260 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator Apabila tujuan dirumuskan dengan cara demikian, maka tidak saja tujuan ini menjadi jelas, namun akan memotivasi pelaku untuk mencapainya. Terutama karena cara perumusan ini menggunakan pendekatan yang sesuai dengan cara kerja otak manusia. Saat merumuskan RKTL, kelompok akan mendiskusikan langkah-langkah konkrit yang harus dilakukan, sehingga setiap anggota mampu secara jelas memvisualisasikan apa yang harus mereka lakukan beserta hasilnya. Fasilitator membantu mengarahkan proses diskusi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan stimulan agar proses perencanaan memenuhi SMART dan WFO. Dengan cara ini, peserta akan mendapatkan gambaran jernih atas apa yang akan mereka lakukan di masa depan sebagai tindak lanjut proses advokasi yang baru saja dimulai.

5 261 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator RINGKASAN ALUR SESI TOPIK Cipta Suasana Pengertian SMART Pengertian WFO Menyusun RKTL Kesimpulan TUJUAN Membangun suasana (state of mind). Menjelaskan tujuan sesi. Memahami konsep SMART Memahami konsep WFO. Peserta mempraktek kan pengetahuannya mengenai, SMART dan WFO dalam menyusun RKTL di kabupaten masingmasing. Memperluas wacana ALAT BANTU Gula pasir Flipchart / Laptop METODE Kisah Ceramah Dialog Ceramah Permainan Ceramah Diskusi WAKTU

6 262 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator PROSES LENGKAP No Kegiatan Keterangan 1. Cipta Suasana Berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan yang positif, hangat, apresiatif, segar dan mantap. Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk memancing partisipasi dan perhatian. o Misalnya, Sudah kebagian coffee break semuanya? Ceritakan dengan gaya berkisah cerita tentang Kisah 5 Saudara Bingung. Jelaskan tujuan sesi ini. 2. Penjelasan SMART Jelaskan pengertian SMART 3. Penjelasan WFO Diawali lebih dahulu dengan permainan WFO (lihat lampiran) Jelaskan WFO 4. Diskusi Kelompok RKTL Peserta diminta berkelompok sesuai asal kabupatennya. Apabila seluruh peserta berasal dari kabupaten yang sama, maka kelas dibagi dalam 2 kelompok, usahakan ada keseimbangan anggota. Tunjuk ketua dan sekretaris untuk memimpin proses diskusi. Bagikan laptop, dan flipchart pada tiap kelompok. Minta kelompok untuk mendiskusikan RKTL di setiap kabupaten masing-masing. Fasilitator berkeliling untuk mengajukan beberapa pertanyaan pemancing agar RKTL memenuhi prinsip SMART dan WFO.

7 263 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator No Kegiatan Keterangan 5. Pertanyaan Pemandu Gunakan pertanyaan yang mengarah pada SMART dan WFO Sudahkah tujuannya spesifik? Apakah kita dapat mengukur secara jelas hasil yang mau dicapai? Bagaimana kita tahu bahwa tujuan sudah tercapai? Apakah tujuan sudah realistis dan bisa dicapai? Kapan waktu pelaksanaannya, berapa lama? Apakah sudah ditulis dalam kalimat positif (apa yang diinginkan, bukan apa yang tidak diinginkan)? Apakah mereka bisa membayangkan proses dan hasilnya (apa yang terlihat, terdengar, terasa, dan seterusnya)? Observasi jawaban peserta 6. Presentasi Kelompok Setiap kelompok mempresentasikan hasil rencananya. Kelompok lain dibantu fasilitator untuk menyempurnakan, bukan dengan cara mengritik, namun dengan cara mempertajam dan melengkapi. 7. Diskusi dan kesimpulan Fasilitator harus memonitor proses agar diskusi tidak bertele-tele, tidak mengobrol dan sebagainya. Lakukan dengan berjalan berkeliling, menyemangati, bertanya, dan mendiskusikan dengan peserta.

8 264 Lampiran LAMPIRAN Kisah 5 Saudara Bingung Ada 5 orang bersaudara, mereka memiliki nama aneh: Seseorang, Setiap Orang, Siapapun, Orang Lain, dan Tak Seorangpun. Mereka tidak terlalu kompak, sekalipun tinggal di rumah yang sama. Pada suatu hari Seseorang punya hajat penting yang dia tidak bisa kerjakan sendiri, ia berpikir mengajak Orang Lain untuk membantu mengerjakannya. Karena Orang Lain tidak ada di tempat, akhirnya ia meminta pada Setiap Orang saja untuk membantunya. Seseorang berpikir bahwa Setiap Orang pasti akan mengerjakan permintaannya, karena ia sudah mengatakan padanya. Setiap Orang mengiyakan, sambil berpikir bahwa pekerjaan itu pasti akan dikerjakan oleh Siapapun yang ada di antara mereka. Namun, ternyata malah Tak Seorangpun yang mengerjakan pekerjaan itu seperti permintaan Seseorang. Sebab nyatanya Siapapun yang ada pada saat itu mengira bahwa sudah ada Orang Lain yang mengerjakannya. Akhirnya Setiap Orang menyalahkan Siapapun yang ada di depannya, agar ia bisa terhindar dari kesalahan yang ditimpakan Seseorang padanya. Dalam hal ini Tak Seorangpun akhirnya yang mau bertanggung jawab pada persoalan ini. Setiap Orang berpendapat bahwa Orang Lain-lah yang salah dalam persoalan ini. Seseorang akhirnya mendendam pada Setiap Orang, karena ia berpikir Tak Seorangpun yang mengerjakan pekerjaan ini disebabkan karena Siapapun melempar pekerjaan itu pada Orang Lain. Apa moral cerita di atas? Jika sebuah pekerjaan tidak direncanakan dan dibagikan secara spesifik, maka tak seorang pun yang akan mengerjakan karena merasa bukan pekerjaannya atau mengira bahwa pasti ada seseorang yang akan melakukannya. Permainan WFO Pastikan tersedia gula pasir di ruang kelas atau di ruang makan, atau ruang istirahat. Usahakan keberadaannya terlihat secara wajar pada tempatnya. Minta semua peserta berdiri. Jelaskan bahwa anda akan memberikan perintah, mereka diharuskan mematuhi perintah itu, namun tidak boleh bertanya atau klarifikasi. Perintahkan Saya ingin Anda mengambil benda kotak kecil-kecil di sekitar dalam gedung ini, dan pegang di tangan Anda. Berikan waktu 5 menit untuk melihat reaksi mereka. Perhatikan benda apakah yang diambil.

9 265 Lampiran Sekarang ulangi perintah Anda, Saya ingin Anda mengambil benda kotak jika diraba BERUKURAN KECIL seperti butir pasir, BERWARNA KRISTAL PUTIH BENING, BERASA MANIS, yang ada di sekitar dalam gedung ini. Berikan waktu 5 menit untuk melihat reaksi mereka. Perhatikan benda apakah yang diambil. Catat apabila ada yang berhasil mengambil gula pasir. Lanjutkan dengan permainan berikutnya: Minta semua peserta berdiri menghadap ke arah depan (misal ke arah utara). Perintahkan lagi, Saya minta sekarang tubuh Anda bergerak memutar, tapi jangan menghadap ke selatan. Berikan waktu 5 menit untuk melihat reaksi mereka. Perhatikan ke arah mana mereka menghadap. Perintahkan lagi, Saya minta sekarang tubuh Anda bergerak memutar, saya ingin Anda memutar ke arah Timur. Berikan waktu 5 menit untuk melihat reaksi mereka. Perhatikan ke arah mana mereka menghadap. Pembahasan: Pikiran manusia akan sulit memahami gol jika sulit divisualisasi oleh indra (warna, bentuk, ukuran, bau, rasa, dll) Pikiran manusia akan sulit memahami perintah yang dikatakan dalam bentuk kalimat negatif Jangan... atau Saya tidak mau Avnda melakukan.

10 266 Referensi REFERENSI Merubah Kebijakan Publik Oleh Mansur Fakih dkk Penerbit Reframing Oleh Richard Bandler dan John Grinder Penerbit 21Days Oleh Harry Adler dan Beryl Heather Penerbit NLP Workbook Oleh John O Connors Penerbit Dan berbagai literatur lain yang berhubungan dengan Advokasi, NLP, Hypnosis, Persuasi dan Pelatihan.

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) MODUL 22 Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) TUJUAN Memahami prinsip SMART dan WFO dalam perumusan rencana kerja tindak lanjut. Membuat Rencana Kerja sebagai Tindak Lanjut Kegiatan. Advokasi untuk mengawal

Lebih terperinci

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU 21 BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU TUJUAN Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara keseluruhan. Mempelajari keterkaitan antar masing-masing komponen yang ada. Mempelajari komponen-komponen

Lebih terperinci

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF 19 REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF TUJUAN Menggali fakta-fakta selama hearing. Mengidentifikasi faktor yang menunjang keberhasilan dan faktor yang masih perlu ditingkatkan dalam melakukan hearing.

Lebih terperinci

Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif

Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif MODUL 19 Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif TUJUAN Mengga li fakta-fakta selama hearing. Mengidentifikasi faktor yang me nunjang keberhasilan dan faktor yang masih perlu ditingkatkan dalam melakukan

Lebih terperinci

Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu

Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu MODUL 21 Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu TUJUAN Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara keseluruhan. Mempelajari keterkaitan antar masing-masing komponen yang ada. Mempelajari

Lebih terperinci

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit 05 PERUMUSAN ISU STRATEGIS TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan daftar

Lebih terperinci

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF 18 PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk mendukung penyusunan PERDA. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk perbaikan

Lebih terperinci

Pembahasan Negosiasi

Pembahasan Negosiasi MODUL 7 Pembahasan Negosiasi TUJUAN Mengenali tahap-tahap negosiasi. Mampu mempersiapkan negosiasi, mencari informasi, merumuskan siapa lawan. Membedakan negosiasi dan lobby. Melihat kesamaan tahap-tahap

Lebih terperinci

90 menit MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

90 menit MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN 10 MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN Berlatih cara memberi makna (frame & reframe) pada isu tentang Anak. Menerapkan keterampilan framing & reframing dalam rangka advokasi. PERKIRAAN

Lebih terperinci

Praktak Hearing Dengan Eksekutif

Praktak Hearing Dengan Eksekutif MODUL 18 Praktak Hearing Dengan Eksekutif TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk mendukung penyusunan PERDA. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk

Lebih terperinci

Perumusan Isu Strategis

Perumusan Isu Strategis MODUL 5 Perumusan Isu Strategis TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan

Lebih terperinci

MODUL 15. Simulasi Hearing. TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing.

MODUL 15. Simulasi Hearing. TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing. MODUL 15 Simulasi Hearing TUJUAN Menguj i coba pemahaman tentang mekanisme hearing. Memperbaiki kekurangan dalam melakukan persiapan hearing. PERKIRAAN WAKTU 120 menit PERLENGKAPAN Daftar Periksa Hearing

Lebih terperinci

PB 1. Visi Undang-undang Desa

PB 1. Visi Undang-undang Desa PB 1 Visi Undang-undang Desa SPB 1.1. Visi Perubahan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan visi UU Desa tentang perubahan desa yang maju, kuat, mandiri, berkeadilan

Lebih terperinci

Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing

Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing MODUL 10 Mengemas Isu Anak dengan Framing dan Reframing TUJUAN Berlatih cara memberi makna (frame & reframe) pada isu t entang Anak. Menerapkan keterampilan framing & reframing dalam rangka advokasi. PERKIRAAN

Lebih terperinci

90 menit DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

90 menit DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN 04 DIALOG DENGAN NARASUMBER TUJUAN Memahami isu secara lebih mendalam dengan berdialog bersama pakar. Mendapatkan data-data akademis yang dibutuhkan untuk proses advokasi dengan cara menggalinya dari pakar.

Lebih terperinci

Dialog Dengan Narasumber

Dialog Dengan Narasumber MODUL 4 Dialog Dengan Narasumber TUJUAN Memahami isu secara lebih mendalam dengan berdialog bersama pakar. Mendapatkan data-data akademis yang dibutuhkan untuk proses advokasi dengan cara menggalinya dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN)

LAMPIRAN A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN) 148 LAMPIRAN A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN) Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Bangun Datar Segi Empat Sub Pokok Bahasan : Persegi Panjang Kelas/Semester

Lebih terperinci

MODUL 20. Mengatasi Keberatan TUJUAN

MODUL 20. Mengatasi Keberatan TUJUAN MODUL 20 Mengatasi Keberatan TUJUAN Menerima keberatan sebagai bagian dari proses advokasi. Memahami k eberatan sebagai bentuk minimal dari penerimaan dan bukan sebagai antitesis dari penerimaan. Mengerti

Lebih terperinci

PB 9. Pemberdayaan Masyarakat Desa

PB 9. Pemberdayaan Masyarakat Desa PB 9 Pemberdayaan Masyarakat Desa SPB 9.1. Analisis Sosial Ketidakberayaan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Melakukan analisis sosial untuk mengidentifikasi faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat PB 5 Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat SPB 5.1 Peran Masyarakat Dalam Musyawarah Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan Musyawarah Desa sebagai bentuk

Lebih terperinci

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik UNIT 5a PENDAMPINGAN UNIT 5a PENDAMPINGAN Pendahuluan Pengawas Mata Pelajaran (selanjutnya disebut Pengawas) mempunyai posisi dan peran yang sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Pengawas adalah

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKem) Waktu: 2 jam A. PENGANTAR Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan.

Lebih terperinci

MODUL GENDER UNTUK ANAK

MODUL GENDER UNTUK ANAK MODUL GENDER UNTUK ANAK PENGANTAR Kesadaran dan pola pikir manusia di bentuk pada usia dini melalui pola asuh, pola didik dan pola tingkah laku. Pola diskriminasi terhadap perempuan adalah merupakan salah

Lebih terperinci

PELATIHAN Desain dan Perencanaan Program Pembangunan Sosial (Menggunakan Kerngka Logframe, Logic model, Theory of Change) November 2016

PELATIHAN Desain dan Perencanaan Program Pembangunan Sosial (Menggunakan Kerngka Logframe, Logic model, Theory of Change) November 2016 PELATIHAN Desain dan Perencanaan Program Pembangunan Sosial (Menggunakan Kerngka Logframe, Logic model, Theory of Change) 22 25 November 2016 If you fail to plan, you are planning to fail... (Benjamin

Lebih terperinci

PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa

PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa PB 7 BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa SPB 7.1. Potensi dan Aset Ekonomi Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan keterkaitan partisipasi warga pada perencanaan

Lebih terperinci

PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik

PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik PB 6 Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik SPB 6.1. Demokratisasi dan Tata Kelola Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan tentang hakekat tata kelola kelembagaan

Lebih terperinci

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)?

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)? Pendahuluan Tujuan Program Pelatihan ini adalah untuk menghasilkan peningkatan mutu pendidikan

Lebih terperinci

PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF

PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF 16 PRAKTEK HEARING DENGAN LEGISLATIF TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen Legislatif untuk penyusunan Perda. Mendapatkan komitmen aksi yang spesifik terutama dari

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

120 menit UNTUNG RUGI BERUBAH TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

120 menit UNTUNG RUGI BERUBAH TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN 08 UNTUNG RUGI BERUBAH TUJUAN Memahami bahwa motivasi orang bertindak berdasarkan prinsip PPP (Pain Pleasure Principle). Mampu menganalisa Untung Rugi yang akan dialami stakeholder pada tiap lini advokasi

Lebih terperinci

1 2 http://creativegapminding.com 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 MODUL 4 COACHING UNTUK MENGEMBANGKAN ORANG A. SUB POKOK BAHASAN - Arti, Tujuan dan Penggunaan Coaching - Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

MODUL 14. Strategi Hearing

MODUL 14. Strategi Hearing MODUL 14 Strategi Hearing TUJUAN Mempelajari mekanisme hearing. Menunjukka n perbedaan hearing dengan unjuk rasa. Memahami peran-peran yang harus ada dalam hearing. Mempersiapkan Press Conference dan Press

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

267 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator LAMPIRAN

267 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator LAMPIRAN 267 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator LAMPIRAN 268 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator 269 Sekilas NLP SEJARAH NLP Sejarah NLP (Neuro Linguistic Programming) bermula di California pada awal 1972 ketika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Tempat Penelitian Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 3 Bayat yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat,

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

PB 2. Undang-undang Desa dan Promosi Inklusi Sosial

PB 2. Undang-undang Desa dan Promosi Inklusi Sosial PB 2 Undang-undang Desa dan Promosi Inklusi Sosial SPB 2.1. Inklusi Sosial Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan konsep dasar, prinsip dan indikator inklusi sosial 2.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Pembahasan : Tumbuh Kembang Anak dan Cara Deteksi Dini menggunakan KPSP Sasaran : Keluarga Bapak S Hari/Tanggal : Senin, 01 Agustus 2016 Tempat : Rumah Bapak S Waktu : Pukul

Lebih terperinci

LAMPIRAN 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS II : SDN

LAMPIRAN 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS II : SDN 136 LAMPIRAN 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS II Nama Madrasah : SDN 28 Batang Anai Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VB / II Materi Pokok : Contoh organisasi,

Lebih terperinci

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan. Peran kepala sekolah,

Lebih terperinci

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik. UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? (Unit 7 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? Pendahuluan Guru seringkali mengalami kesulitan

Lebih terperinci

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP Pendahuluan Pembelajaran di dalam kelas, pada dasarnya dimaksudkan

Lebih terperinci

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti

AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti AFP SMART Strategi Advokasi Berbasis Bukti Pendekatan advokasi yang dilakukan oleh Advance Family Planning (AFP) fokus pada upaya memperoleh quick wins (keputusan-keputusan berkaitan dengan kebijakan atau

Lebih terperinci

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS Pendahuluan Dalam banyak kesempatan, ide-ide perubahan pembelajaran telah dikenalkan. Akan tetapi, ide tersebut seakan-akan hanya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada siswa kelas I SDN Cibodas I Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

WORKSHOP BAHASA INDONESIA DI SD. ISAH CAHYANI Diadaptasi dari berbagai sumber

WORKSHOP BAHASA INDONESIA DI SD. ISAH CAHYANI Diadaptasi dari berbagai sumber WORKSHOP BAHASA INDONESIA DI SD ISAH CAHYANI Diadaptasi dari berbagai sumber Bahasa Indonesia sangat penting dipelajari anak-anak sekolah dasar BI mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan lingkungan

Lebih terperinci

PB 10. Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa

PB 10. Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa PB 10 Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa 1 SPB 10.1. Kecakapan Komunikasi Sosial Tenaga Ahli Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan mampu: 1. Memahami kecakapan

Lebih terperinci

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit Pengantar: ANALISA KOMUNITAS Aktivitas belajar ini tepat diberikan kepada kelompok yang mau menyusun rencana kegiatan atau yang mau memfasilitasi perencanaan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Singocandi Kudus melalui model pembelajaran examples non examples

BAB V PEMBAHASAN. Singocandi Kudus melalui model pembelajaran examples non examples BAB V PEMBAHASAN 5.1 Keterampilan Guru Pada Mata Pelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Examples Non Examples Hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran IPA kelas IV

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA Dhian Arista Istikomah FKIP Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: dhian.arista@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, dan setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan tanggal 17

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PB 4. Kewenangan dan Produk Hukum Desa

PB 4. Kewenangan dan Produk Hukum Desa PB 4 Kewenangan dan Produk Hukum Desa SPB 4.1. Hak Asal-usul dan Kewenangan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan latar belakang dan pengertian kewenangan berdasarkan

Lebih terperinci

JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia

JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia Kegiatan belajar mengajar merupakan sebuah nafas kehidupan dari sebuah lembaga pendidikan. Dapatkan saudara membayangkan sebuah universitas tanpa adanya kegiatan

Lebih terperinci

Panduan Orientasi. Aktivitas:

Panduan Orientasi. Aktivitas: Panduan Orientasi 1. Tujuan : Mengenalkan calon karyawan pada budaya perusahaan, anggota organisasi dan suasana kerja di semua lingkungan perusahaan 2. Orientasi dilakukan apabila perusahaan melakukan

Lebih terperinci

UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP?

UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP? UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP? (Unit 8 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP? Pendahuluan Peningkatan profesionalisme guru dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Kristen Satya Wacana berada di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, terletak di Jalan Yos Sudarso 1 Salatiga. Kepala Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk satu

Lebih terperinci

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN IV WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN WORKSHOP ANALISIS DATA 2 - Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SMP dan MTs II Modul PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Modul Pelatihan Praktik

Lebih terperinci

PENGANTAR. Halaman 2 dari 10 halaman

PENGANTAR. Halaman 2 dari 10 halaman PRE WORKSHOP KIT WORKSHOP ADVOKASI PENCATATAN / AKTA KELAHIRAN (Atau isu lain) Advokasi persuasif dengan pendekatan NLP Nama Kota Tanggal Bulan Tahun Halaman 1 dari 10 halaman PENGANTAR SELAMAT!!! Anda

Lebih terperinci

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH Pendahuluan Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal 42 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Kondisi Awal Dari hasil observasi pelaksanaan sebelum diterapkan model pembelajaran Quantum Teaching terdapat beberapa masalah yang mendorong untuk pelaksanaan observasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenaran 2 Prambanan yang terletak di Jl. Watubalik, Sumberharjo, Prambanan,

Lebih terperinci

Pendekatan Advokasi Spitfire Dengan Menggunakan Smart Chart

Pendekatan Advokasi Spitfire Dengan Menggunakan Smart Chart Pendekatan Advokasi Spitfire Dengan Menggunakan Smart Chart Lokakarya Advokasi KB/KR Berbasis Data Kerjasama Aisyiyah dan Program AFP Indonesia 24 25 Juni 2011 Tujuan Sesi Pengenalan perangkat pengambil

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati

Lebih terperinci

Berkaitan dengan hal tersebut, maka disusun kurikulum pelatihan Monev Diklat.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka disusun kurikulum pelatihan Monev Diklat. Kurikulum PELATIHAN MONITORING DAN EVALUASI DIKLAT Bahan belajar PENDAHULUAN SASARAN PERAN DAN FUNGSI SETELAH PELATIHAN KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN TUJUAN MATERI DAN STRUKTUR PROGRAM PROSES DAN METODOLOGI

Lebih terperinci

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3 UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGJAR UNIT 4 PERSIAPAN DAN PRAKTIK MENGAJAR Pendahuluan Persiapan dan praktik mengajar adalah salah satu unit yang penting dalam setiap tahapan pelatihan. Unit ini memberikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri PENERAPAN MODEL STAD DENGAN PERMAINAN KUIS MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII J SMPN 2 NGUNUT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

90 menit STRATEGI HEARING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

90 menit STRATEGI HEARING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN 14 STRATEGI HEARING TUJUAN Mempelajari mekanisme hearing. Menunjukkan perbedaan hearing dengan unjuk rasa. Memahami peran-peran yang harus ada dalam hearing. Mempersiapkan Press Cnference dan Press Release.

Lebih terperinci

Praktak Hearing Dengan Legislatif

Praktak Hearing Dengan Legislatif MODUL 16 Praktak Hearing Dengan Legislatif TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen Legislatif untuk penyusunan PERDA. Mendapatkan komitmen aksi yang spesifik terutama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

Fighting Inequality for Better Growth

Fighting Inequality for Better Growth Panduan Sesi IDF 2017 Indonesia Development Forum 2017 Fighting Inequality for Better Growth Jakarta, 9-10 August 2017 PANDUAN SESI IDF 2017 Daftar Isi 1. Pembagian acara a. Sesi pleno b. Sesi parallel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan Pembelajaran berbasis masalah mata kuliah mikrobiologi ternyata dapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan Pembelajaran berbasis masalah mata kuliah mikrobiologi ternyata dapat BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pembelajaran berbasis masalah mata kuliah mikrobiologi ternyata dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap masalah-masalah klinis yang ada di sekitar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah MTs Negeri Surakarta II kelas VIIC dengan jumlah 40 siswa (20 laki-laki dan 20 perempuan).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam. pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam. pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh 103 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Bagaimana langkah-langkah Implementasi metode diskusi dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas IV di SDN 01 Ngepoh Tanggunggunung Tulungagung Tahun

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Ngastorejo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati terletak di Desa Ngastorejo Kecamatan Jakenan. Tenaga pengajar SD

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP) RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP) 1 Nama Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V 2 Mata Pelatihan : Dinamika Kelompok 3 Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran / 2 sesi = 270

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di SD Cokrowati Kecamatan Todanan Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Jimbaran yang terletak di jalan Mawar 6 Desa Jimbaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Sebelum melakukan siklus, guru mengumpulkan data awal berupa daftar nama siswa dan melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR. Mengapa Awal Suatu Pelatihan Sangat Penting. 2. Gaining trust. 3. Icebreaking

BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR. Mengapa Awal Suatu Pelatihan Sangat Penting. 2. Gaining trust. 3. Icebreaking BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR Mengapa Awal Suatu Pelatihan Sangat Penting Seorang fasilitator yang berpengalaman sudah pasti akan menginvestasikan waktu dan tenaganya untuk memastikan awal suatu pelatihan

Lebih terperinci

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas I SD Negeri 5 Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas IVB pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat SD Negeri Tlahap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Kemampuan Komunikasi Matematika Komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih, dan di dalamnya terdapat pertukaran informasi dalam rangka mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum MTs NU Demak MTs NU Demak terletak di Jalan Raya Demak kota Kecamatan demak Kabupaten Demak. Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Pra siklus dilaksanakan pada

Lebih terperinci