Kerangka Kerja Terpadu. Untuk ADVOKASI KEBIJAKAN
|
|
- Sugiarto Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kerangka Kerja Terpadu Untuk ADVOKASI KEBIJAKAN
2 Pertanyaan Diskusi Kelompok KASUS APBD Kendari Kelompok 1: - Apa issu utama dalam kasus tersebut Kelompok 2: - Siapa saja pelaku utama dan pelaku pendukung dalam advokasi tersebut Kelompok 3: - Apa saja bentuk/cara/kegiatan yang dilakukan oleh para pelaku dalam advokasi tersebut Kelompok 4: - Apa tujuan/sasaran dari advokasi tersebut Kelompok 5: - Apa hasil yang dicapai dari advokasi tersebut
3 ADVOKASI Upaya untuk memperbaiki atau mengubah suatu kebijakan publik sesuai dengan kehendak atau kepentingan mereka yang mendesakkan terjadinya perbaikan perubahan tersebut
4 SEGITIGA KOORDINATIF KERJA PENDUKUNG (Dana, logistik, informasi, data) KERJA GARIS DEPAN (Jubir, perunding, pelobbi, jaringan) KERJA BASIS (Membangun basis massa, pendidikan politik kader, mobilisasi aksi)
5 MEMBENTUK LINGKAR INTI (AKTOR UTAMA) Kumpulan orang dan /atau organisasi yg menjadi penggagas, pemrakarsa, penggerak dan pengendali utama seluruh kegiatan advokasi Tim kerja yang siap bekerja purna waktu dan solid Perancang strategi sekaligus pemegang tongkat komando utama yang siap setiap saat Kriteria lingkar inti: 1) komitmen tinggi pd cita-cita perjuangan, 2) menjaga kerahasiaan gerakan, 3) konsisten sesuai kesepakatan, 4) tahan terhadap tekanan dari siapapun & dalam bentuk apapun, 5) rela berkorban/sukarela, tidak terpaksa, 6) memiliki persamaan visi kemasyarakatan/kesamaan ideologi
6 MEMILIH ISSU STRATEGIS Aktual (sedang hangat dibicarakan) Penting dan mendesak (bisa berdampak negatif bila tidak ditangani) Menjawab kebutuhan dan aspirasi mayoritas masyarakat Berdampak positif pada perubahan kebijakan Sesuai dengan visi dan agenda perubahan sosial yang dituntut masyarakat Dirumuskan berdasarkan data,informasi dan issu aktual yg berkembang dalam masyarakat
7 MENGGALANG SEKUTU DAN PENDUKUNG ADVOKASI Suatu persekutuan/jaringan advokasi akan bekerja efektif apabila: Terfokus pd tujuan/sasaran advokasi yg telah disepakati Tegas menetapkan menggarap satu issu /beberapa issu tertentu yang disepakati Ada pembagian peran dan tugas yg jelas Terbentuk sbg hasil adanya pertentangan dlm masyarakat (bergabung krn ada kebutuhan utk bekerjasama) Memanfaatkan berbagai ketegangan utk menjaga dinamika dan perimbangan (ada fleksibilitas) Memungkinkan lahirnya berbagai bentuk kerjasama baru yg lebih berkembang Ada mekanisme komunikasi yg baik dan lancar Dibentuk untuk jangka waktu yg jelas (ada batas waktu yang jelas)
8 SASARAN dan PROSES ADVOKASI Tidak terlepas dari tiga aspek kebijakan publik : 1) Isi Kebijakan proses legislasi 2) Tata Laksana (Lembaga dan aparat pelaksana) proses politik/birokrasi 3) Budaya/Praktek Pelaksanaan/Respon Masyarakat proses sosialisasi dan mobilisasi
9 MERANCANG SASARAN DAN STRATEGI Sasaran advokasi tertuju pada kebijakan-kebijakan publik tertentu yang menjadi titik awal dari perubahan yang lebih besar Rumuskan sasaran advokasi dengan tolok ukur: 1) konkrit/spesifik dan jelas, 2) hasilnya bisa diukur/diketahui, 3) mungkin dicapai/bukan sesuatu yg mustahil, 4) realistik/punya kemampuan utk mencapai, 5) ada batas waktu yang jelas Proses apa saja yang akan ditempuh: a) proses legislasi, b) proses politik/birokrasi, c) proses sosialisasi-mobilisasi Strategi/kegiatan apa saja yang akan dilakukan, siapa yg akan diajak kerjasama, bagaimana koordinasinya, apa saja sumberdaya dan darimana berasal, bagaimana mengatasi kelemahan/hambatan/ancaman
10 BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU Lakukan pemantauan/evaluasi Analisis data/info Diskusi, seminar, dll Ajukan konsep tanding legal drafting Counter draft Judicial review Kumpul data/info BENTUK LINGKAR- INTI (Allies) Kajian Kebijakan Perencanaan strategis PILIH ISSU STRATEGIS Tetapkan sikap & nalar Kemas issu Semenarik Mungkin Lakukan pembelaan Pengaruhi pembuat & pelaksana kebijakan class-action legal standing (untuk melahirkan jurisprudensi lobbi negosiasi Mediasi kolaborasi PERUBAHAN KEBIJAKAN PUBLIK : -isi/naskah -Tata-laksana -budaya Galang sekutu (Alliance) Sebanyak mungkin Pengaruhi pendapat umum kampanye siaran/pernyataan jajak pendapat selebaran Pengorganisasian Masyarakat Pendidikan politik Siapkan satuan/barisan pendukung (dana, logistik, informasi, akses) Bangun basis gerakan Pelatihan teknis Lancarkan tekanan unjuk rasa mogok pembangkangan sosial aksi massa lainnya
11 BAHAN MERANCANG ADVOKASI ANGGARAN APBD Hasil analisis anggaran per sektor Masalah/kondisi hak ekonomi, sosial, budaya masyarakat Kasus-kasus advokasi anggaran: 1) kasus korupsi, 2) kasus Perda ADD, 3) kasus Perempuan Menerobos Musrembang Siklus APBD, arena advokasi dan peluang korupsi dalam proses penganggaran Hasil Audit BPK Hasil audit BPK tahun 2006 dan 2007
12 ISU STRATEGIS DAN TUJUAN ADVOKASI Isu Strategis: transparansi penganggaran Tujuan Advokasi : - Isi kebijakan : APBD yang pro kepentingan masyarakat (memperbesar alokasi anggaran untuk program-program yg mengatasi masalah rakyat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat) - Tata laksana/prosedur: penganggaran yang partisipasipatif - Budaya/pemahaman/kesadaran masyarakat: 1) forum belajar anggaran, 2) jaringan monitoring anggaran
13 STRATEGI HEARING Transparansi Penganggaran Sasaran Tujuan Cara 1) Pembuat Kebijakan 2) Pelaku Kebijakan 3) Masyarakat 1) Adanya payung hukum 2) Adanya alternatif prioritas program dan proporsi Anggaran 3) Adanya forum belajar bersama dan jaringan advokasi anggaran 1) Hearing, pengajuan draft 2) Pengajuan alternatif, lobby, dll 3) Kampanye, diskusi publik, FGD, dll
14 KELOMPOK HEARING 1) Tim Presentasi: - Alur presentasi data/informasi - Alur paparan resiko - Alur argumentasi usulan/rekomendasi - Alur pernyataan manfaat yg didapat - Alur pernyataan dukungan 2) Tim Penjawab Keberatan: - Meramalkan keberatan - Menyiapkan alternatif solusi 3) Tim Press Release/Pernyataan Pers: - Merumuskan kertas posisi menjadi pernyataan pers - Meramalkan pertanyaan dan menyiapkan jawaban 4) Moderator : - Mendesain pembukaan - Merancang alur dialog bersama tim lain
Advokasi Kebijakan Publik. Divisi Investigasi dan Publikasi Indonesia Corruption Watch
Advokasi Kebijakan Publik Divisi Investigasi dan Publikasi Indonesia Corruption Watch Apa itu Advokasi Kebijakan Publik Advokasi dimengerti sebagai upaya yang dilakukan oleh kelompok masyarakat untuk mengubah
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN VII Advokasi Kebijakan Publik
POKOK BAHASAN VII Advokasi Kebijakan Publik A. Definisi dan Pengertian Advokasi merupakan upaya untuk memperbaiki atau merubah suatu kebijakan publik sesuai dengan kehendak atau kepentingan mereka yang
Lebih terperinciADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah
ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah Petunjuk Umum: Baca dan tandatangani pernyataan patuh pada Etika Akademik Pilihan Ganda 1. Berilah tanda silang pada lembar jawaban dengan memilih
Lebih terperinciP E N D E K A T A N & S T R A T E G I A D V O K A S I
F a k u l t a s K e s e h a t a n M a s y a r a k a t U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a Sesi 6 P E N D E K A T A N & S T R A T E G I A D V O K A S I O l e h : P r o f. d r. H a d i P r a t o m o,
Lebih terperinciSISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH
SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH 1. PENGERTIAN ANGGARAN 2. FUNGSI ANGGARAN 3. PRINSIP PRINSIP ANGGARAN PEMERINTAH 4. KARAKTERISTIK DAN SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH 5. ANGGARAN BERBASIS KINERJA (ABK) 6. STANDAR
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN
Lebih terperinci180 menit KERANGKA KERJA ADVOKASI TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN
03 KERANGKA KERJA ADVOKASI TUJUAN Mampu melakukan analisa kasus sesuai isu yang dibahas secara komprehensif untuk menemukan proses alur berpikir. Memahami kerangka kerja advokasi secara lengkap. Menunjukkan
Lebih terperinciADVOKASI KORBAN KONFLIK SOSIAL
ADVOKASI KORBAN KONFLIK SOSIAL A. Pendahuluan Indonesia merupakan daerah rawan terhadap berbagai bencana, baik disebabkan oleh alam maupun manusia. Berbagai bencana tersebut antara lain; gempa bumi, tsunami,
Lebih terperinciBAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU
21 BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU TUJUAN Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara keseluruhan. Mempelajari keterkaitan antar masing-masing komponen yang ada. Mempelajari komponen-komponen
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kerjasama Antar Daerah (KAD) Bregasmalang merupakan kerjasama yang terbentuk berdasarkan Perda no. 6 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018 JL. RAYA DRINGU 901 PROBOLINGGO SAMBUTAN
Lebih terperinciPRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF
18 PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk mendukung penyusunan PERDA. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk perbaikan
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN
-1- Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Tanggal : 09 Desember 2010 Nomor : 12 Tahun 2010 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2005 2025 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciPERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit
05 PERUMUSAN ISU STRATEGIS TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan daftar
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 39 TANGGAL : 14 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa meningkatnya
Lebih terperinciPENGANTAR. Halaman 2 dari 10 halaman
PRE WORKSHOP KIT WORKSHOP ADVOKASI PENCATATAN / AKTA KELAHIRAN (Atau isu lain) Advokasi persuasif dengan pendekatan NLP Nama Kota Tanggal Bulan Tahun Halaman 1 dari 10 halaman PENGANTAR SELAMAT!!! Anda
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciSISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH
SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH 1. PENGERTIAN ANGGARAN 2. FUNGSI ANGGARAN 3. PRINSIP PRINSIP ANGGARAN PEMERINTAH 4. KARAKTERISTIK DAN SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH 5. ANGGARAN BERBASIS KINERJA (ABK) 6. STANDAR
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa meningkatnya
Lebih terperinciLangkah-Langkah Advokasi
KOMUNIKASI ADVOKASI Pengumpulan Data Evaluasi dan Monitoring Aktivitas terus meneru s Langkah-Langkah Advokasi 1. Pilih dan rumuskan isu 2. Tetapkan tujuan jangka panjang dan tujuan-tujuan strategis 3.
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa meningkatnya
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012
1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan sebuah proses yang direncanakan dalam rangka mencapai kondisi yang lebih baik dibandingkan keadaan sebelumnya. Aspek pembangunan meliputi sosial,
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan sumber
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 32 Tahun 2014 TANGGAL : 23 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah
Lebih terperinci1. Lobi politik (political lobiying)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Promosi kesehatan adalah salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang berorientasi pada penyampaian informasi tentang kesehatan guna penanaman pengetahuan tentang
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT UU NOMOR 25/2004 DAN UU NOMOR 32/2004. Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT UU NOMOR 25/2004 DAN UU NOMOR 32/2004 Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS A. PENDAHULUAN UU No. 5/1974 bersifat Sentralistik Model Perencanaan Eklektik, yaitu perpaduan
Lebih terperinciLOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011
LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011 GOAL/IMPACT TINGKATAN TUJUAN/HASIL INDIKATOR SUMBER VERIFIKASI ASUMSI Meningkatnya akuntabilitas, peran dan
Lebih terperinciSTRATEGI DASAR PROMKES
STRATEGI DASAR PROMKES OLEH: AYU RAI 1 3 STRATEGI DASAR PROMKES 1 ADVOKASI (A) KEMI TRAAN 3 GERAKAN PEMBER DAYAAN (G) 2 BINA SUASANA (B) MASY. TAHU, MAU DAN MAMPU MELAKSA NAKAN PERILAKU SEHAT 2 3 PENGERTIAN
Lebih terperinciBagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu
MODUL 21 Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu TUJUAN Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara keseluruhan. Mempelajari keterkaitan antar masing-masing komponen yang ada. Mempelajari
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. kebutuhan untuk menghasilkan rekomendasi yang lebih spesifik bagi para aktor
BAB 5 KESIMPULAN Sebagaimana dirumuskan pada Bab 1, tesis ini bertugas untuk memberikan jawaban atas dua pertanyaan pokok. Pertanyaan pertama mengenai kemungkinan adanya variasi karakter kapasitas politik
Lebih terperinciBAB V MEKANISME PELAKSANAAN RENCANA AKSI
BAB V MEKANISME PELAKSANAAN RENCANA AKSI Kemiskinan adalah masalah nasional yang tidak dapat diselesaikan hanya oleh pemerintah sendiri, tetapi juga harus menjadi tanggung jawab bersama semua pihak Rencana
Lebih terperinciBAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS
BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS 8.1. Rancangan Program Peningkatan Peran LSM dalam Program PHBM Peran LSM dalam pelaksanaan program PHBM belum sepenuhnya diikuti dengan terciptanya suatu sistem penilaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT Selasa, 6 Mei 2008 Jam 09.00 WIB Di Hotel Orchard Pontianak Selamat
Lebih terperinciSURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME PENYUSUNAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Desa Yang Baik, Pemerintahan Desa dituntut untuk mempunyai Visi dan Misi yang baik atau lebih jelasnya Pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 5 2010 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciPraktak Hearing Dengan Eksekutif
MODUL 18 Praktak Hearing Dengan Eksekutif TUJUAN Mengalami hearing dalam situasi yang sebenarnya. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk mendukung penyusunan PERDA. Menghasilkan komitmen eksekutif untuk
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016-2021 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan daerah tahun keempat RPJMD Kabupaten Tebo tahun 2011 2016, dalam rangka mendukung Menuju
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Faktor yang mempengaruhi keberhasilan inisiasi pelembagaan partisipasi perempuan dalam perencanaan dan penganggaran daerah adalah pertama munculnya kesadaran
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA KEDIRI
PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Daerah Provinsi berkewajiban menyusun perencanaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Proses perumusan perencanaan
Lebih terperinciDisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan
REFORMASI BIROKRASI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH Disampaikan dalam Seminar Kemenpan dan RB bersama Bakohumas, 27/5/13. DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA 1 PROGRAM PERCEPATAN
Lebih terperinciPUSANEV_BPHN KEBIJAKAN ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PENGUATAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA
KEBIJAKAN ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PENGUATAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA DISKUSI PUBLIK PENGUATAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA MEDAN, 12 MEI 2016 Pocut Eliza, S.Sos.,S.H.,M.H. Kepala Pusat Analisis
Lebih terperinciBAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk memahami kinerja Birokrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah
Lebih terperinciPerumusan Isu Strategis
MODUL 5 Perumusan Isu Strategis TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang erdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang B Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah wajib menyusun Rancangan Awal Rencana
Lebih terperinciBUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU
BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,
Lebih terperinciBadan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN 604 BNSP 2012
Nomor : 326/BNSP/VI/ 2012 Tanggal : 11 Juni 2012 BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI PEDOMAN 604 BNSP 2012 =================================== PEDOMAN ADVOKASI / BIMBINGAN TEKNIS LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
Lebih terperinciRegulasi Tahapan dalam Siklus Akuntansi. Contoh Hasil Regulasi Publik Sektor Publik. Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
BOOK RESUME AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK - INDRA BASTIAN BAB 2 REGULASI KEUANGAN PUBLIK 2.1 DEFINISI REGULASI PUBLIK Regulasi publik adalah ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,
Lebih terperinciPENYUSUNAN VISI PERANGKAT DAERAH (PRAKTEK & PEMBELAJARAN)
PENYUSUNAN VISI PERANGKAT DAERAH (PRAKTEK & PEMBELAJARAN) Prof. Dr. SADU WASISTIONO, MS LEMBAGA PENGKAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN DAERAH YAYASAN BANGUN PERSADA PERTIWI A. PENDAHULUAN Dalam rangka Implementasi
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah dibagi menjadi beberapa tahapan mulai dari Perencanaan Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Tahunan. Dokumen perencanaan jangka panjang
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 Rencana Pembangunan TANGGAL Jangka : 11 Menengah JUNI 2013 Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan memainkan
Lebih terperinciDINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK
DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK Memahami Konflik (2) Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto 1 Kompetensi Khusus: Mahasiswa mampu memahami konflik sebagai suatu keniscayaan 2 TAHAPAN TERJADINYA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSTRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA
STRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA Logical Framework PERAN PEMERINTAH DAERAH PERTANYAAN PENELITIAN 1. Bagaimana koordinasi antara berbagai badan pemerintah dengan KBP dapat diperkuat
Lebih terperinciBAB V STRATEGI, KEGIATAN DAN SASARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BAB V STRATEGI, KEGIATAN DAN SASARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT A. Langkah-langkah dalam Pemberdayaan Masyarakat Pemetaan oleh fasilitator pemberdayaan masyarakat dengan melakukan studi pustaka, sekaligus
Lebih terperinciBAB 14 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI
BAB 14 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH Draft 12 Desember 2004 A. PERMASALAHAN Belum optimalnya proses desentralisasi dan otonomi daerah yang disebabkan oleh perbedaan persepsi para
Lebih terperinciLATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa
A LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KPM) DI KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KPM) DI KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemekaran wilayah pemerintahan merupakan suatu langkah strategis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemekaran wilayah pemerintahan merupakan suatu langkah strategis yang ditempuh oleh Pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan
Lebih terperinciRPJMD Kabupaten Jeneponto Tahun ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto terpilih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dan regional, juga bermakna sebagai pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mengingat bahwa hakekat Pembangunan Nasional meliputi pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, maka fungsi pembangunan daerah adalah sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan satu paket kebijakan tentang otonomi daerah yaitu: Undang-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi yang diperjuangkan oleh seluruh lapisan masyarakat membawa perubahan dalam kehidupan politik nasional maupun di daerah. Salah satu agenda reformasi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
S A L I N A N BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciDisampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016
Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI Yogyakarta, 7 Maret 2016 ARTI PENTING FORUM MUSRENBANG RKPD TAHUN 2017 Partisipasi seluruh pemangku kepentingan Kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Lebih terperinciBNPB. Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH
BNPB 2014 Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH Konsepsi Rencana Penanggulangan Bencana Perencanaan Penanggulangan Bencana adalah kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah berdasarkan UU
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan gambaran pelaksanaan UU KIP oleh Pemkab Kediri selama tahun 2008-2013 yang telah diuraikan sebelumnya bisa disimpulkan bahwa pelaksanaan UU KIP pada badan publik
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2017 TANGGAL : 20 November 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Undang-Undang
Lebih terperincic. Pembiayaan Anggaran dan realisasi pembiayaan daerah tahun anggaran dan proyeksi Tahun 2013 dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:
92.6 97.15 81.92 ANGGARAN 1,1,392,65,856 667,87,927,784 343,34,678,72 212 213 REALISASI 956,324,159,986 639,977,39,628 316,346,769,358 LEBIH (KURANG) (54,68,445,87) (27,11,537,156) (26,957,98,714) 94.65
Lebih terperinciVisi: Indonesia yang bebas korupsi, demokra6s, dan berkeadilan sosial
Visi: Indonesia yang bebas korupsi, demokra6s, dan berkeadilan sosial Misi: " dan memperkuat sosial melawan korupsi Core Values: didukung nilai- nilai Integritas, Transparansi, Akuntabilitas, Par?sipasi,
Lebih terperinciPengorganisasian * (Berbasis Komunitas)
Pengorganisasian * (Berbasis Komunitas) Tulisan tentang pengorganisasian ini adalah berangkat dari pengalaman Yamajo dalam melakukan kerja. Pengorganisasian adalah alat untuk mencapai tujuan. Tujuan yang
Lebih terperinci2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.
KODE UNIT : KOM.PR03.001.01 JUDUL UNIT : Melaksanakan Master of Ceremony DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki untuk menjadi seorang Master
Lebih terperinciLatar Belakang Semua Keluarga Ikut KB
Latar Belakang Penyuluh KB mempunyai tugas sebagai penggerak keluarga/masyarakat dalam program KB visi program Semua Keluarga Ikut KB Perlu dilakukan KIE yang efektif para pengambil keputusan Pelaksanaan
Lebih terperinciBADAN LEGISLASI DAERAH BAHAN CERAMAH OLEH PROF. DR. SADU WASISTIONO,MSI
BADAN LEGISLASI DAERAH BAHAN CERAMAH OLEH PROF. DR. SADU WASISTIONO,MSI A. ALAT KELENGKAPAN DPRD KABUPATEN/KOTA Alat kelengkapan DPRD kabupaten/kota terdiri atas : a. pimpinan; b. Badan Musyawarah; c.
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembangunan daerah yang merupakan kewenangan daerah sesuai dengan urusannya, perlu berlandaskan rencana pembangunan daerah yang disusun berdasarkan kondisi
Lebih terperinciTujuan merupakan pernyataan perilaku atau arah program dan manajemen.
a. Perencanaan strategis merupakan proses sistematis yang dilakukan oleh kelompok, komunitas, organisasi, dan pemangku kpentingan lain dalam menetapkan komitmen dan prioritas terhadap perubahan penting
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bekasi Tahun Revisi BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI Nomor : Tanggal : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 10 TAHUN 2005 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 10 TAHUN 2005 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciPerubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le
WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH BERPERSPEKTIF GENDER KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dari sistem perencanaan pembangunan nasional dan provinsi yang disusun dengan memperhitungkan sumber daya daerah
Lebih terperinciBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanahkan Pemerintah Daerah untuk menyusun perencanaan pembangunan sesuai dengan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis terhadap kebijakan penyusunan kajian AMDAL yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Surakarta No.2 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
PERATURAN WALIKOTA SABANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SABANG, Menimbang : a. bahwa dokumen perencanaan
Lebih terperinci