KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA"

Transkripsi

1 Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA Pernyataan Etika Perusahaan (Statement of Corporate Ethics) Amcor Limited menetapkan kebijakannya terhadap pengungkapan fakta dan komitmennya untuk melindungi pengungkap fakta. Kebijakan pengungkap fakta ini menjelaskan bagaimana komitmen itu diimplementasikan. 1. Latar belakang dan garis besar daftar isi? Program pengungkap fakta Grup Amcor adalah bagian integral dari program kepatuhannya. Program ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pengungkap fakta di semua negara tempat Grup Amcor beroperasi. Amcor mengakui bahwa program pengungkap fakta yang efektif: adalah indikator kuat bahwa Amcor mematuhi kewajiban hukum dan etikanya; memungkinkan individu merasa bahwa perusahaan menangani keprihatinan mereka dengan tepat; dan tidak memberikan sanksi bagi pekerja yang memenuhi kewajiban mereka dalam memastikan bahwa standar perilaku Amcor dijalankan sesuai dengan kebijakan kepatuhan dan etika. Kebijakan ini mencakup, secara umum, hal-hal berikut ini: a. Kebijakan ini berlaku untuk siapa? (bagian 2) b. Siapa yang bisa diajak bicara oleh pengungkap fakta dan keprihatinan macam apa yang bisa diungkapkan? (bagian 3 hingga 7) c. Proses setelah pengungkapan dan perlindungan terhadap pengungkap fakta (bagian 8 dan 9). d. Apa yang terjadi pada pengungkap fakta, melindungi identitas pengungkap fakta dan alasan untuk mengungkapkan fakta (bagian 10 hingga 12). e. Pelaporan dan kajian (bagian 13 hingga 15). 2. Kebijakan ini berlaku untuk siapa? Tiga kategori orang yang dilindungi oleh kebijakan ini Amcor berkomitmen untuk membuat kebijakan pengungkapan fakta ini siap digunakan untuk masalah-masalah yang mempengaruhi kegiatan perusahaan yang diselenggarakan oleh: Amcor Limited

2 pekerja dan petugas Grup Amcor, baik permanen, paruh waktu atau sementara, pada setiap tingkat senioritas dan di mana pun dipekerjakan; orang yang memiliki kontrak untuk memasok layanan atau barang kepada Grup Amcor; dan pekerja dari seseorang yang memiliki kontrak untuk memasok layanan atau barang kepada Grup Amcor. Pekerja berkewajiban untuk memastikan bahwa semua perilaku perusahaan sesuai dengan hukum dan kebijakan perusahaan. Pekerja dan petugas diingatkan bahwa menurut ketentuan kerja mereka, mereka diwajibkan untuk memastikan bahwa mereka mematuhi hukum dan kebijakan perusahaan. 3. Siapa yang bisa diajak bicara oleh pengungkap fakta? Ungkapkan keprihatinan awal dengan supervisor atau petugas yang biasanya Anda hubungi. Pekerja Grup Amcor harus mulai (dan segera) membicarakan segala keprihatinan dengan supervisor mereka. Dalam kebanyakan kasus, tindakan ini seharusnya mengatasi keprihatinan tersebut dengan tepat. Orang lain seharusnya mengungkapkan keprihatinannya terlebih dulu dengan petugas yang biasanya mereka hubungi dalam Grup Amcor. Untuk konsumen, layanan hotline konsumen yang diiklankan di situs web Amcor dan dalam brosur informasi produk Amcor; Untuk kontraktor, biasanya adalah pekerja Grup Amcor yang mengelola kontrak tersebut. Jika tidak puas dengan tanggapan terhadap keprihatinan awal, hubungi WSP. Amcor telah menunjuk Penyedia Layanan Pengungkap Fakta (Whistleblower Service Provider - WSP) independen dari eksternal. Jika seseorang tidak puas dengan tanggapan dari supervisor atau petugas penghubung mereka, mereka dapat menghubungi WSP melalui telepon, faksimile, dan surat (rinciannya ditampilkan di setiap situs Amcor). Peran dari, dan pelaporan oleh, WSP Dewan Amcor telah melibatkan Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte) sebagai WSP. Dewan percaya bahwa pelaporan kepada pihak independen akan dapat melayani dengan lebih baik kepentingan semua pemangku kepentingan Amcor Halaman 2/10

3 dengan mengurangi kecemasan yang mungkin dirasakan oleh orang-orang itu jika mereka diminta untuk melaporkan keprihatinan mereka kepada pekerja Amcor. Amcor berkomitmen untuk memastikan bahwa WSP memiliki kemandirian, wewenang dan sumber daya yang dibutuhkan untuk: mendengar semua pengungkapan yang dicakup dalam kebijakan ini; menyelidikinya menurut kebijakan ini; dan jika diperlukan, mendapatkan spesialis, nasihat hukum dan keuangan independen untuk setiap penyelidikan. WSP: pada umumnya akan melapor ke Company Secretary (Sekretaris Perusahaan) dan Group General Counsel (Kepala Penasihat Hukum Grup); dapat memilih untuk merujuk sebuah persoalan kepada perwakilan Audit and Compliance Committee (Komite Audit dan Kepatuhan) (A&CC) Amcor atau melapor ke A&CC secara langsung; dan berhak memilih untuk melaporkan secara langsung ke Managing Director atau Dewan tentang tuduhan ketidakpatuhan utama. 4. Keprihatinan macam apa yang bisa diungkapkan ke WSP? Pada umumnya Amcor mendorong pemangku kepentingan untuk mengungkapkan isu-isu berikut ini ke WSP: perilaku atau praktik ilegal atau melanggar hukum, peraturan atau pedoman perilaku yang berlaku untuk Grup Amcor, atau secara signifikan melanggar kontrak yang mengikat anggota Grup Amcor; praktik curang atau korup (termasuk menawarkan atau menerima suap atau mendapatkan keuntungan dari hubungan dengan Grup Amcor ketika hubungan tersebut tidak disetujui oleh Grup Amcor); pelanggaran reguler atau berkelanjutan terhadap kebijakan atau aturan perilaku Amcor lainnya; paksaan, pelecehan atau diskriminasi yang dilakukan oleh, atau mempengaruhi, setiap anggota staf Grup Amcor; perilaku yang bersifat menyesatkan atau menipu dalam bentuk apapun; situasi dalam kendali Grup Amcor yang menimbulkan bahaya bagi kesehatan atau keselamatan orang lain; situasi dalam kendali Grup Amcor yang menimbulkan bahaya signifikan bagi lingkungan; dan perilaku staf Amcor yang bisa menunjukkan bahwa praktik Amcor tidak diikuti. Halaman 3/10

4 5. Harus seberapa 'besar' isu ini sebelum diungkapkan kepada WSP? WSP secara informal dapat memberi nasihat tentang apakah suatu persoalan dicakup dalam kebijakan ini Jika seseorang mempunyai keraguan tentang apakah keprihatinan mereka berada dalam lingkup kewenangan penyelidikan WSP, mereka seharusnya membahas persoalan tersebut secara informal dengan WSP. WSP dapat memberi nasihat kepada orang itu apakah persoalan tersebut: berada dalam lingkup kebijakan ini. biasanya akan dipandang sebagai salah satu pertimbangan atau pendapat tentang bisnis komersial normal (dan oleh karena itu bukan masalah pelanggaran terhadap kebijakan kepatuhan atau etika Amcor). WSP tidak akan menangani persoalan ini. WSP harus melaporkan semua persoalan yang diungkapkan secara resmi WSP harus melaporkan persoalan yang diungkapkan secara resmi oleh seseorang tanpa memandang apakah WSP telah memberikan saran secara informal kepada orang itu. Amcor mewajibkan WS P untuk memperlakukan semua pengungkapan dengan sangat serius, meskipun pengungkapan ini mungkin memakan banyak waktu dan uang untuk menyelidikinya dan dapat merusak karier dan moral orang yang terkena tuduhan tersebut. Orang itu harus mempertimbangkan hal ini ketika memutuskan apakah suatu persoalan cukup serius untuk diungkapkan secara resmi ke WSP. Pelanggaran ringan yang dilakukan satu kali saja mungkin paling konstruktif ditangani tanpa adanya penyelidikan atau tindakan formal. Persoalan yang sudah diselidiki tidak dapat diungkapkan ke WSP Jika semua fakta persoalan telah diselidiki dalam mekanisme keluhan Amcor lainnya (seperti isu diskriminasi melalui Departemen SDM), maka tergantung pada kondisinya, persoalan yang sama tersebut mungkin tidak layak untuk diungkapkan ke WSP. Perbuatan tercela yang dilakukan berulang kali harus diungkapkan ke WSP sekalipun sifatnya ringan atau sudah terjadi sejak dulu kala Jika seseorang menyadari adanya perbuatan tercela yang berkelanjutan atau dilakukan berulang kali, bagaimanapun ringannya, persoalan ini harus diungkapkan melalui jalur yang tepat: hal-hal kecil, ketika diulang, bisa menjadi persoalan yang lebih besar. Pemangku kepentingan juga harus menghubungi WSP meskipun pemangku kepentingan telah cukup lama menyadari adanya sebagian, atau bahkan semua, perilaku ketidakpatuhan tersebut. Halaman 4/10

5 6. Apa bukti yang diperlukan sebelum WSP bisa menyelidikinya? Untuk pekerja Grup Amcor, pengetahuan mereka tentang praktik dan situasi departemen mereka pada umumnya cukup untuk memberi WSP bukti yang memadai untuk memulai penyelidikan. Untuk orang lain, diharapkan memiliki semacam bukti dokumenter atas keprihatinan tersebut untuk memungkinkan WSP memulai penyelidikan. Paling tidak, orang itu harus dapat memberi tahu WSP siapa yang dia curigai terlibat dalam perbuatan tercela tersebut, kapan hal itu terjadi dan siapa yang terkena dampaknya. Semakin banyak bukti yang diberikan ke WSP, besar kemungkinan semakin efektif penyelidikan mereka. Namun, orang ini tidak seharusnya menunda untuk menghubungi WSP begitu dia cukup puas bahwa dia memiliki pengetahuan langsung tentang fakta-fakta yang ada dalam lingkup kebijakan ini. 7. Dapatkah pengungkapan dibuat secara anonim? Pengungkapan mungkin bersifat anonim. Namun, untuk mendapatkan perlindungan, orang itu harus memberikan namanya ke WSP. Namun, pengungkapan namanya ke WSP ini benar-benar dibuat secara rahasia. 8. Apa yang terjadi setelah pengungkapan dibuat? WSP memberi tahu manajemen senior dan menyelidiki pengungkapan tersebut Ketika WSP menerima pengungkapan apapun, mereka akan segera menginformasikan kepada anggota manajemen senior yang tepat (Kepala Penasihat Hukum Grup dan Sekretaris Perusahaan) dan bersama-sama melanjutkan penyelidikan terhadap ketepatan pengungkapan dan tingkat ketidakpatuhan tersebut. Pada saat menerima permintaan untuk melakukan penyelidikan apapun, WS P harus mengambil semua langkah yang layak untuk memastikan bahwa mulai dari penyelidikan hingga pengungkapan dilakukan secara adil dan tidak bias. Ini artinya: setiap orang yang terpengaruh oleh penyelidikan tersebut harus memiliki kesempatan untuk menguraikan kasus mereka dan menyadari bukti dan tuduhan terhadap mereka; penyelidik akan mendapatkan spesialis, saran independen mengenai persoalan yang tidak diketahui atau bukan merupakan keahlian penyelidik dan seluruh pekerja Amcor diminta untuk membantu penyelidik semaksimal mungkin dalam melaksanakan penyelidikan; dan Halaman 5/10

6 penyelidikan akan dilakukan secepat mungkin selama dapat dipraktikkan dengan selayaknya dan dengan tingkat kerahasiaan yang konsisten dengan keseriusan dari tuduhan tersebut. Penyelidik akan menyimpan catatan rinci dari semua wawancara yang dilakukan dan semua catatan yang ditinjau yang mempengaruhi hasil penyelidikan tersebut. Laporan kepada A&CC Pada akhir penyelidikan, penyelidik harus menyerahkan laporan kepada A&CC. Laporan ini: merangkum pelaksanaan penyelidikan dan bukti-bukti yang dikumpulkan; menarik kesimpulan tentang tingkat ketidakpatuhan apapun; dan merekomendasikan tindakan untuk memperbaiki ketidakpatuhan tersebut untuk mencegah berulangnya kejadian tersebut. 9. Apa yang terjadi setelah pengungkapan dibuat? Pengungkapan pribadi kepada A&CC Penyelidikan tersebut dapat merusak prospek karier dan reputasi orang yang terkena tuduhan serius tersebut. Oleh karena itu hal ini akan dilaporkan secara pribadi karena biasanya tidak pantas bagi penyelidik untuk membuat laporan tentang kemajuan penyelidikan kepada siapa pun selain A&CC, Penyelidik dapat memilih untuk melibatkan orang yang membuat pengungkapan dalam penyelidikan tersebut, baik dengan mencari informasi lebih lanjut atau memberikan umpan balik kepada orang itu. Namun, untuk memastikan bahwa penyelidikan berjalan dengan adil atau untuk melindungi orang yang membuat pengungkapan tersebut, penyelidik dapat menyisihkan orang yang membuat pengungkapan tersebut dari penyelidikan. 10. Apa yang terjadi pada pengungkap fakta? Amcor mengakui bahwa mungkin ada biaya pribadi yang besar bagi orang yang membuat pengungkapan serius di luar jalur manajemen normal. Amcor berkomitmen untuk meminimalkan biaya-biaya itu demi kepentingan Grup Amcor secara keseluruhan. Konsekuensi pengungkapan Ada 4 konsekuensi pengungkapan. a. Perlindungan dari konsekuensi hukum yaitu perlindungan dari pertanggungjawaban perdata atau pidana atas dibuatnya pengungkapan Halaman 6/10

7 tersebut. Namun, tidak ada perlindungan bagi setiap pertanggungjawaban perdata atau pidana yang dilakukan oleh pengungkap fakta. b. Perlindungan dari viktimisasi (dibahas di bawah ini). c. Kompensasi untuk korban - jika ada viktimisasi dan korban menderita kerugian, korban dapat menagih kompensasi dari orang yang menimbulkan kerugian tersebut. d. Perlindungan identitas - WSP harus merahasiakan identitas orang itu, tetapi dapat memberikan informasi kepada ASIC, APRA atau Polisi Federal Australia atau kepada orang lain dengan persetujuan pengungkap fakta. Perlindungan dari viktimisasi Amcor melarang setiap anggota staf untuk menghukum siapa pun yang menghubungi WSP untuk membuat pengungkapan yang ada dalam lingkup kebijakan ini. Hal ini mencakup setiap teguran, pembalasan, perubahan tugas kerja, perubahan fasilitas kerja, perubahan persyaratan pelaporan, kerugian pada prospek karier atau reputasi, ancaman untuk melakukan salah satu hal ini atau kelalaian disengaja yang merugikan orang tersebut. Seseorang yang membuat pengungkapan material kepada WSP berhak untuk meminta agar Amcor, melalui WSP: mengizinkan orang itu mengambil cuti selama dilakukannya penyelidikan; memindahkannya ke posisi yang memiliki gaji dan senioritas setara di lokasi yang berbeda atau di departemen yang berbeda; dan memberikan konseling profesional yang independen untuk kesulitan yang disebabkan oleh hal-hal yang mengarah pada pengungkapan tersebut. Amcor akan mengabulkan permohonan semacam itu ketika hal itu cukup praktis untuk dilakukan. Amcor juga akan mengambil langkah apapun yang layak, yang diminta oleh orang itu untuk memastikan bahwa orang itu tidak mengalami viktimisasi atau pembalasan sebagai akibat dari kontak dengan WSP. 11. Melindungi identitas pengungkap fakta Kerahasiaan identitas Salah satu cara utama untuk melindungi seseorang yang membuat pengungkapan ke WSP dari pembalasan atau viktimisasi adalah dengan menjaga kerahasiaan identitas mereka. WSP diwajibkan untuk melakukan segala sesuatu yang dianggap mungkin untuk memastikan bahwa identitas setiap orang yang telah membuat pengungkapan kepada mereka dirahasiakan selama pelaksanaan penyelidikan dan sampai hasilnya diumumkan. Halaman 7/10

8 Tindakan yang diambil jika ada risiko pengungkapan identitas Ketika Amcor berkomitmen sebisa mungkin untuk melindungi identitas orang yang menghubungi WSP, maka akan ada beberapa peristiwa yang jarang terjadi saat hal ini tidak mungkin dilakukan, misalnya: ketika penyelidikan tersebut mengarah ke dakwaan yang dibuat di pengadilan; ketika sifat dari tuduhan tersebut sedemikian rupa sehingga identitas orang tersebut dapat disimpulkan dari informasi yang disediakan ke WSP; atau ketika orang tersebut diberi perlakuan khusus seperti cuti. Sesegera mungkin setelah kontak pertama dengan seseorang, WSP akan membahas masalah kerahasiaan dengan orang itu dan tingkat risiko bahwa identitas mereka akan diketahui. WSP akan segera memberi tahu orang itu jika ada perubahan yang mempengaruhi kemampuan Amcor untuk melindungi identitas orang tersebut dan akan memberi orang itu peringatan sebanyak mungkin yang layak untuk dilakukan jika WSP melihat bahwa nampaknya besar kemungkinan identitas orang tersebut akan diketahui. 12. Apa alasan seseorang menghubungi WSP? Orang-orang dapat termotivasi untuk membuat pengungkapan tentang ketidakpatuhan yang mempengaruhi Amcor untuk berbagai alasan, beberapa kurang terpuji dari yang lain. Untuk mendapatkan perlindungan, pengungkapan tersebut harus dilakukan dengan 'itikad baik'. Ini artinya orang itu harus melakukan pengungkapan dengan kepercayaan sepenuhnya bahwa apa yang diungkapkan itu benar adanya. Ketika alasan untuk pengungkapan kurang terpuji dan tujuan pengungkapan ini adalah untuk: merugikan orang lain, atau menghindari masalah yang timbul dari penilaian kinerja dalam kegiatan bisnis normal, atau penyalahgunaan kebijakan pengungkapan fakta, WSP berhak untuk mendiskusikan perilaku orang tersebut dengan Departemen SDM untuk menjatuhkan tindakan disiplin dan selain itu membatasi hak-hak yang disediakan untuk pengungkap fakta. Hak-hak ini akan dibatasi ketika dianggap perlu untuk melindungi orang lain, atau orang-orang yang menjadi, atau telah menjadi korban, atau korban dari perilaku pengungkap fakta ini atau selain itu untuk memastikan bahwa setiap tujuan yang tidak patut dari pengungkap fakta ini tidak terpenuhi. Halaman 8/10

9 Kewajiban WSP untuk memastikan adanya penyelidikan yang adil jauh lebih penting daripada kewajiban untuk melindungi identitas orang yang membuat pengungkapan. 13. Pelaporan umum Setiap enam bulan A&CC mendapatkan laporan yang merangkum kegiatan pengungkapan fakta untuk periode tersebut. Laporan ini dapat digunakan untuk membuat proposal umum untuk meningkatkan budaya kepatuhan Amcor. A&CC menyajikan laporan ini kepada Dewan. Dewan dapat menerbitkan ringkasan kebijakan pengungkapan fakta Amcor dan konsekuensinya dalam laporan tahunan untuk pemegang saham Amcor. 14. Pelaporan ketidakpatuhan kepada orang di luar Amcor Amcor ingin memastikan bahwa staf tidak merasa perlu untuk membahas masalah Grup Amcor di luar grup. Staf diingatkan akan tugas mereka untuk menjaga kerahasiaan informasi rahasia perusahaan. Jika keadaan memaksa seseorang untuk mempertimbangkan pembuatan pengungkapan ketidakpatuhan di luar Grup, Amcor mendorong orang itu untuk mempertimbangkan kembali apakah seseorang di Grup dapat membantu dan merekomendasikan agar, sebagai upaya terakhir, orang itu membawa persoalan tersebut ke polisi atau pihak berwenang lainnya. Orang itu tidak boleh membawa persoalan tersebut ke media. 15. Kajian program pengungkapan fakta dan kebijakan ini Program pengungkapan fakta (termasuk kebijakan ini) dikaji setidaknya setiap 2 tahun oleh A&CC bersama-sama dengan WSP dan Managing Director. Laporan yang meringkas kajian ini dan mengusulkan rekomendasi diberikan kepada Dewan. Kajian ini pada umumnya harus mengemukakan tentang keefektifan program pengungkapan fakta ini, khususnya: keadilan dari penyelidikan yang dilakukan; konsekuensi aktual dari pembuatan pengungkapan; kinerja WSP ; dan kepatuhan terhadap kebijakan ini. Kebijakan ini telah disetujui oleh A&CC Amcor pada tanggal 17 Oktober Kebijakan ini akan disediakan di situs internet dan intranet Amcor dan salinan tertulis akan disediakan atas permintaan dari Sekretaris Perusahaan dan Pencatatan Saham. Halaman 9/10

10 Ken MacKenzie Managing Director & CEO Oktober 2005 Halaman 10/10

Kebijakan Pengungkap Fakta

Kebijakan Pengungkap Fakta KEBIJAKAN PENGUNGKAP FAKTA 1. Ikhtisar Amcor berkomitmen terhadap standar tertinggi praktik etis dan hubungan yang jujur, serta perlindungan bagi individu yang melaporkan kejadian atau dugaan terjadinya

Lebih terperinci

Lbrands Pedoman Perilaku dan Ethics Hotline

Lbrands Pedoman Perilaku dan Ethics Hotline Saat perusahaan kita berkembang, nilai-nilai kita tetap menjadi bagian utama dari segala hal yang kita lakukan: Pelanggan adalah yang utama! Seluruh hal yang kita lakukan wajib dimulai dan diakhiri dengan

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan

KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN. 2.1 Kejujuran, integritas, dan keadilan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN Juni 2014 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan

Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan Kebijakan Pedoman Perilaku dan Etika Perusahaan KEBIJAKAN PEDOMAN PERILAKU DAN ETIKA PERUSAHAAN 1. Pendahuluan Amcor mengakui tanggung jawabnya sebagai produsen global dalam bidang layanan dan materi pengemasan,

Lebih terperinci

Kode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"

Kode Etik. .1 Yang Harus Dilakukan Kode Etik Kode Etik Dokumen ini berisi "Kode Etik" yang harus dipatuhi oleh para Direktur, Auditor, Manajer, karyawan Pirelli Group, serta secara umum siapa saja yang bekerja di Italia dan di luar negeri

Lebih terperinci

Kode Etik. .1 "Yang Harus Dilakukan"

Kode Etik. .1 Yang Harus Dilakukan Kode Etik Kode Etik Dokumen ini berisi "Kode Etik" yang harus dipatuhi oleh para Direktur, Auditor, Manajer, karyawan Pirelli Group, serta secara umum siapa saja yang bekerja di Italia dan di luar negeri

Lebih terperinci

Tentang Generali Group Compliance Helpline (EthicsPoint)

Tentang Generali Group Compliance Helpline (EthicsPoint) Tentang Generali Group Compliance Helpline (EthicsPoint) Pelaporan Umum Keamanan Pelaporan Kerahasiaan & perlindungan data Tentang Generali Group Compliance Helpline (EthicsPoint) Apa Itu Generali Group

Lebih terperinci

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan

Lebih terperinci

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas

Lebih terperinci

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Maret 2017 Freeport-McMoRan Inc. PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Antikorupsi ini ("Kebijakan") adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan Inc ("FCX")

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited

Indorama Ventures Public Company Limited Indorama Ventures Public Company Limited Kebijakan Anti Korupsi (Sebagaimana yang telah disetujui oleh pertemuan anggota Direksi No.1/2014 tertanggal 12 January 2014) Revisi 1 (Sebagaimana yang telah disetujui

Lebih terperinci

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS Kode Etik Global Performance Optics adalah rangkuman harapan kami terkait dengan perilaku di tempat kerja. Kode Etik Global ini mencakup beragam jenis praktik bisnis;

Lebih terperinci

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Kode Etik Global Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari Takeda Pharmaceutical Company Limited Pasien Kepercayaan Reputasi Bisnis KODE ETIK GLOBAL TAKEDA Sebagai karyawan Takeda, kami membuat keputusan

Lebih terperinci

Prinsip Perilaku. Prinsip Perilaku April

Prinsip Perilaku. Prinsip Perilaku April Prinsip Perilaku Prinsip Perilaku April 2016 1 Prinsip Perilaku April 2016 3 DAFTAR Isi Transaksi bisnis legal dan etis Kepatuhan terhadap hukum dan kebijakan Givaudan... 6 Penyuapan dan korupsi... 6 Hadiah

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis

Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis Tanggal Mulai Berlaku: 2/28/08 Menggantikan: 10/26/04 Disetujui Oleh: Dewan Direksi TUJUAN PEDOMAN Memastikan bahwa praktik bisnis Perusahaan Mine Safety Appliances ("MSA")

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DALAM AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited

Indorama Ventures Public Company Limited Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik untuk Pemasok (Sebagaimana yang di setujui pada Desember 2014) Revisi 1 (Sebagaimana yang di setujui pada Mei 2017) Catatan Dalam hal ketentuan apa pun

Lebih terperinci

PT Indosat Tbk. (didirikan di Republik Indonesia sebagai perseroan terbatas) Kode Etik

PT Indosat Tbk. (didirikan di Republik Indonesia sebagai perseroan terbatas) Kode Etik PT Indosat Tbk. (didirikan di Republik Indonesia sebagai perseroan terbatas) Kode Etik 1 I. PENDAHULUAN Kode Etik ini merangkum dasar-dasar berperilaku yang sudah lama dianut PT Indosat Tbk. ( Perseroan

Lebih terperinci

P e d o m a n. Whistle Blowing System (WBS)

P e d o m a n. Whistle Blowing System (WBS) P e d o m a n Whistle Blowing System (WBS) A. LATAR BELAKANG Perusahaan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) secara konsisten dan berkelanjutan.

Lebih terperinci

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths Kode Smiths Pengantar dari Philip Bowman, Kepala Eksekutif Sebagai sebuah perusahaan global, Smiths Group berinteraksi dengan pelanggan, pemegang saham, dan pemasok di seluruh dunia. Para pemangku kepentingan

Lebih terperinci

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc.

Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Prosedur ini tidak boleh diubah tanpa persetujuan dari kantor Penasihat Umum dan Sekretaris Perusahaan Vesuvius plc. VESUVIUS plc Kebijakan Anti-Suap dan Korupsi PERILAKU BISNIS UNTUK MENCEGAH SUAP DAN KORUPSI Kebijakan: Anti-Suap dan Korupsi (ABC) Tanggung Jawab Perusahaan Penasihat Umum Versi: 2.1 Terakhir diperbarui:

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku Global Billabong International Limited

Pedoman Perilaku Global Billabong International Limited Pedoman Perilaku Global Billabong International Limited Disahkan oleh Dewan - 23 April 2009 Ditinjau oleh Dewan - 24 Juli 2012 Isi Apa isi Pedoman ini?... 4 Komitmen kita terhadap Pedoman ini... 4 Beberapa

Lebih terperinci

Kebijakan Integritas Bisnis

Kebijakan Integritas Bisnis Kebijakan Integritas Bisnis Pendahuluan Integritas dan akuntabilitas merupakan nilainilai inti bagi Anglo American. Memperoleh dan terus mengutamakan kepercayaan adalah hal mendasar bagi kesuksesan bisnis

Lebih terperinci

Tata Tertib Kita. Melakukan hal baik, setiap hari

Tata Tertib Kita. Melakukan hal baik, setiap hari Tata Tertib Kita Melakukan hal baik, setiap hari Tata Tertib Kita Pesan dari CEO 3 Tata Tertib Kita dan Anda 4 Komitmen Kita Terhadap Etika 6 1. Saling menghargai 8 Hak Asasi Manusia dan Peluang Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA

MENGHARGAI SESAMA DAN MASYARAKAT PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAN MASYARAKAT 24 08 2010 PENDEKATAN ANZ TERHADAP HAK ASASI MANUSIA DAFTAR ISI PENDAHULUAN 3 BAGAIMANA KAMI MENERAPKAN STANDAR KAMI 4 STANDAR HAK ASASI MANUSIA KAMI 4 SISTEM MANAJEMEN KAMI 6 3 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi)

Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Kode Etik Insinyur (Etika Profesi) Dewan Akreditasi Rekayasa dan Teknologi (ABET) Kode Etik Insinyur ATAS DASAR PRINSIP Insinyur menegakkan dan memajukan integritas, kehormatan dan martabat profesi engineering

Lebih terperinci

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI MUKADIMAH 1. Bahwa untuk meningkatkan profesionalisme industri perbukuan di Indonesia sesuai Undang-Undang yang berlaku dan peraturanperaturan lainnya yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

Whitsleblowing System

Whitsleblowing System Whitsleblowing System A. Ruang Lingkup, Maksud, dan Tujuan Ruang lingkup: 1. Menguraikan segala aspek yang diperlukan untuk membangun dan menerapkan whitsleblowing system sebagai wadah tata kelola pelaporan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)

KEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) KEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO) KEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Piagam Komite Audit. PT Astra International Tbk

Piagam Komite Audit. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Juni 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 1. Maksud dan Tujuan Umum 1.1 Komite Audit ( KA ) perusahaan adalah komite independen yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KEUANGAN PERUSAHAAN. Panduan Perilaku dan Etika Bisnis

KEBIJAKAN KEUANGAN PERUSAHAAN. Panduan Perilaku dan Etika Bisnis Halaman:1 dari 8 Yang terhormat karyawan Starwood dan anggota Dewan Direksi: Reputasi Starwood adalah salah satu aset kita yang paling berharga dan berdampak besar pada setiap hubungan yang diselenggarakan

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 3 TAHUN 2014

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 3 TAHUN 2014 SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN TINDAK LANJUT PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG

Lebih terperinci

Pesan CEO. Rekan kerja yang terhormat,

Pesan CEO. Rekan kerja yang terhormat, Pesan CEO Rekan kerja yang terhormat, Tradisi bisnis Zuellig Pharma di Asia, yang kita emban selama puluhan tahun dalam melayani para mitra dan para pemangku jabatan dalam bidang kesehatan, dibangun di

Lebih terperinci

REVISI KODE ETIK 2018

REVISI KODE ETIK 2018 REVISI KODE ETIK 2018 KODE ETIK DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN DAN DEFINISI 1.1. Pendahuluan 1.2. Definisi 2. PRINSIP-PRINSIP INTI Applus+ 1 1 3 4 3. KODE ETIK Applus+ 3.1. Apakah tujuan dari Kode Etik ini?

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2016 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

OUTLINE. 1. Pendahuluan. 2. Kode Etik Akuntan Profesional

OUTLINE. 1. Pendahuluan. 2. Kode Etik Akuntan Profesional 2 OUTLINE 1. Pendahuluan 2. Kode Etik Akuntan Profesional 3 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pemuktahiran Kode Etik IAI Kode Etik IAI 1998 Keputusan Menteri Keuangan No. 263/KMK.01/2014 tentang Penetapan IAI

Lebih terperinci

Kebijakan Integritas Bisnis

Kebijakan Integritas Bisnis Kebijakan Integritas Bisnis Pendahuluan Integritas dan akuntabilitas merupakan nilainilai inti bagi Anglo American. Memperoleh dan terus mengutamakan kepercayaan adalah hal mendasar bagi kesuksesan bisnis

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan ) Daftar Isi 1. Landasan Hukum 2. Fungsi Dewan Komisaris 3. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang 4. Pelaporan dan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DISTRIBUSI II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu alat

Lebih terperinci

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April

Pedoman Pemasok Olam. Dokumen terakhir diperbarui. April Pedoman Pemasok Olam April Pedoman Pemasok Olam Dokumen terakhir diperbarui April 2018 Pedoman Pemasok Olam April 2018 1 Daftar Isi Pendahuluan 3 Prinsip Pedoman Pemasok 4 Pernyataan Pemasok 6 Lampiran 1 7 Pendahuluan Olam berusaha

Lebih terperinci

PERATURAN PELAKSANAAN

PERATURAN PELAKSANAAN T E RJEMAH A N R ES MI AKASTOR PERATURAN PELAKSANAAN - Halaman 1 - Kepada Rekan-Rekan Sejawat Kita semua harus merasa bangga karena kita bekerja untuk sebuah perusahaan dengan standar etika yang tinggi.

Lebih terperinci

Piagam dan Kebijakan. Kode Perilaku dan Etika Bisnis

Piagam dan Kebijakan. Kode Perilaku dan Etika Bisnis Piagam dan Kebijakan Kode Perilaku dan Etika Bisnis TMS International Corporation dan anak perusahaan langsung dan tidak langsungnya (secara bersama-sama disebut "Perusahaan") berusaha menjalankan bisnis

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN

KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN E8 KEBIJAKAN PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLE BLOWING POLICY) Versi : November 2016 Nama Sub Kebijakan : E8.00 Daftar isi Hal 1. Kebijakan Umum 1.1 Pendahuluan 1 1.2 Tujuan Kebijakan 2 1.3 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

SUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan

SUSTAINABILITY STANDARD OPERATING PROCEDURE. Prosedur Penyelesaian Keluhan No. Dokumen ID : AGRO-SFM-002-PR Tanggal Terbit Sebelumnya : N/A Halaman : 1 dari 11 1.0 LATAR BELAKANG Grup APRIL ("APRIL") telah mengumumkan Kebijakan APRIL Grup dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608]

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608] UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL [LN 1995/64, TLN 3608] BAB XV KETENTUAN PIDANA Pasal 103 (1) Setiap Pihak yang melakukan kegiatan di Pasar Modal tanpa izin, persetujuan, atau pendaftaran

Lebih terperinci

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 1. Karyawan adalah setiap pegawai IKIP Veteran Semarang baik sebagai tenaga administrasi maupun tenaga penunjang.

Lebih terperinci

Pertanyaan Kerap Diajukan

Pertanyaan Kerap Diajukan Pertanyaan Kerap Diajukan 1) Apa itu sebenarnya Situs Diskusi Etik Terbuka (Ethics Open Talk)? Situs Diskusi Etik Terbuka (Ethics Open Talk) memberikan kesempatan bagi Anda untuk mengangkat masalah etik

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

Tentang EthicsPoint. Tentang EthicsPoint Pelaporan Umum Keamanan & Kerahasiaan Pelaporan Kiat-kiat dan Praktik-praktik Terbaik

Tentang EthicsPoint. Tentang EthicsPoint Pelaporan Umum Keamanan & Kerahasiaan Pelaporan Kiat-kiat dan Praktik-praktik Terbaik Tentang EthicsPoint Pelaporan Umum Keamanan & Kerahasiaan Pelaporan Kiat-kiat dan Praktik-praktik Terbaik Tentang EthicsPoint Apa itu EthicsPoint? EthicsPoint adalah alat bantu pelaporan yang komprehensif

Lebih terperinci

Grup Toll Pedoman Praktik Membantu Anda menerapkan Cara Toll

Grup Toll Pedoman Praktik Membantu Anda menerapkan Cara Toll Grup Toll Pedoman Praktik Membantu Anda menerapkan Cara Toll Daftar Isi Tentang Pedoman 5-9 Hubungan Eksternal 47-53 Ucapan Selamat Datang dari Direktur Utama, Brian Kruger 5 Apa itu Cara Toll? 6 Menerapkan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS. PT Mandom. Indonesia PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Mandom Indonesia TBK 1. DASAR PENYUSUNAN Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris disusun berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /POJK.04/2014

Lebih terperinci

BAB 3 MANAJEMEN LEMBAGA KLIRING

BAB 3 MANAJEMEN LEMBAGA KLIRING BAB 3 MANAJEMEN LEMBAGA KLIRING 300. STRUKTUR ORGANISASI Secara umum tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi adalah sebagaimana yang ditetapkan Anggaran Dasar Perseroan. Dewan Direksi mewakili Lembaga Kliring

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS I. LATAR BELAKANG Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan serta

Lebih terperinci

KEBIJAKAN GLOBAL ANTI KORUPSI PPG

KEBIJAKAN GLOBAL ANTI KORUPSI PPG Pengantar KEBIJAKAN GLOBAL ANTI KORUPSI PPG Sebagai perusahaan global yang beroperasi di lebih dari enam puluh negara, PPG diwajibkan untuk mematuhi sejumlah undang-undang dan peraturan untuk menjalankan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 0:0: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) PIAGAM DIREKSI PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam ) DAFTAR ISI I. DASAR HUKUM II. TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG III. ATURAN BISNIS IV. JAM KERJA V. RAPAT VI. LAPORAN DAN TANGGUNG JAWAB VII. KEBERLAKUAN

Lebih terperinci

Undang-undang Praktik Korupsi Asing/Kebijakan Anti-Korupsi

Undang-undang Praktik Korupsi Asing/Kebijakan Anti-Korupsi Undang-undang Praktik Korupsi Asing/Kebijakan Anti-Korupsi Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memastikan bahwa Nature Sunshine Products, Inc. ( NSP ) mematuhi Undang-undang Praktik Korupsi Asing (

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20... OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK..../20... TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu alat bukti yang

Lebih terperinci

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah iaccountax Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Prinsipprinsip Keterbukaan (transparency) Akuntabilitas (accountability) Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

PROSEDUR STANDAR NO. PROSEDUR: REVISI: 02 HALAMAN: 1 dari 10 PROSEDUR ANTI-KORUPSI DAN ANTI-SUAP GLOBAL KENNAMETAL INC.

PROSEDUR STANDAR NO. PROSEDUR: REVISI: 02 HALAMAN: 1 dari 10 PROSEDUR ANTI-KORUPSI DAN ANTI-SUAP GLOBAL KENNAMETAL INC. REVISI: 02 HALAMAN: 1 dari 10 Pemberitahuan: Informasi yang tertera dalam prosedur ini merupakan properti Kennametal Inc. dan/atau anak perusahaan Kennametal Inc. dan dapat memuat informasi kepemilikan

Lebih terperinci

Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin

Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin 1T: Apakah Undang-undang Diskriminasi Jenis Kelamin (SDO) itu? 1J: SDO adalah sebuah undang-undang anti-diskriminasi yang disahkan pada tahun 1995. Menurut undang-undang

Lebih terperinci

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja.

2. Rencana pengembangan Insan IMC selalu didasari atas bakat dan kinerja. KODE ETIK PT INTERMEDIA CAPITAL TBK ( Perusahaan ) I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Kode Etik ini disusun dalam rangka meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan

Lebih terperinci

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS Hubungan auditor internal dengan board of audit committee menjadi tantangan tersendiri bagi tim auditor internal. Auditor internal bertanggungjawab

Lebih terperinci

Kebijakan Antisuap Goodyear 8 Mei 2017

Kebijakan Antisuap Goodyear 8 Mei 2017 Kebijakan Antisuap Goodyear 8 Mei 2017 1 Kebijakan Antisuap Pendahuluan Sebagai bagian dari komitmen kami di seluruh dunia terhadap kejujuran, integritas, dan rasa hormat, Goodyear tidak akan mendapatkan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang Mengingat : bahwa

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah

Lebih terperinci

Catatan informasi klien

Catatan informasi klien Catatan informasi klien Ikhtisar Untuk semua asesmen yang dilakukan oleh LRQA, tujuan audit ini adalah: penentuan ketaatan sistem manajemen klien, atau bagian darinya, dengan kriteria audit; penentuan

Lebih terperinci

Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok

Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok Standar Tanggung Jawab untuk Para Pemasok 2017 PENGADAAN GLOBAL Keyakinan Kami Kami percaya bahwa tanggung jawab kami yang pertama adalah terhadap para dokter, perawat dan pasien; para ibu dan bapak dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga

Etika dan integritas. Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga Etika dan integritas Kepatuhan: Pedoman bagi pihak ketiga i Pihak ketiga berarti orang atau perusahaan yang memasok barang atau jasa kepada Syngenta atau atas nama kami. ii pejabat publik dapat mencakup,

Lebih terperinci

Proses Penyelesaian Perselisihan

Proses Penyelesaian Perselisihan Dokumen ID INDONESIA Proses Penyelesaian Perselisihan Latar Belakang ALS adalah skema yang bertujuan untuk mempromosikan penerapan pendekatan NKT secara lebih bermutu dan konsisten melalui a) penyediaan

Lebih terperinci

MEKANISME KELUHAN PEKERJA

MEKANISME KELUHAN PEKERJA PROSEDUR TPI-HR-Kebijakan-04 Halaman 1 dari 7 MEKANISME KELUHAN PEKERJA Halaman 2 dari 7 Pendahuluan Keluhan didefinisikan sebagai masalah yang nyata atau dirasakan yang dapat memberikan alasan untuk mengajukan

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya

Lebih terperinci

Standar Perilaku Supplier Accenture Standar Perilaku Supplier

Standar Perilaku Supplier Accenture Standar Perilaku Supplier Standar Perilaku Supplier Pendahuluan Seiring upaya kami untuk terus mencapai kinerja tinggi bagi klien, perusahaan, dan pemegang saham, Accenture berkomitmen untuk menjunjung setinggi-tingginya standar

Lebih terperinci

Corporate. Kode Etik

Corporate. Kode Etik Corporate Kode Etik Rolf Soiron, Ketua Dewan Direksi dan Richard Ridinger, CEO Tujuan Kami Setiap hari, produk dan layanan kami memiliki dampak positif terhadap kehidupan jutaan orang. Ini bukan hanya

Lebih terperinci

KEBIJAAKAN ANTI-KORUPSI

KEBIJAAKAN ANTI-KORUPSI Kebijakan Kepatuhan Global Desember 2012 Freeport-McMoRan Copper & Gold PENDAHULUAN Tujuan Tujuan dari Kebijakan Anti-Korupsi ( Kebijakan ) ini adalah untuk membantu memastikan kepatuhan oleh Freeport-McMoRan

Lebih terperinci

Meraih Kepercayaan. Esensi Bisnis kita. Kode Etik membantu kita tetap bertindak sesuai dengan prinsip kita dalam segala situasi

Meraih Kepercayaan. Esensi Bisnis kita. Kode Etik membantu kita tetap bertindak sesuai dengan prinsip kita dalam segala situasi Meraih Kepercayaan Esensi Bisnis kita Kode Etik membantu kita tetap bertindak sesuai dengan prinsip kita dalam segala situasi Tentang AEGON* AEGON adalah perusahaan asuransi jiwa, dana pensiun, dan manajemen

Lebih terperinci

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT MULTIFILING MITRA INDONESIA Tbk ( Perseroan ) 1. Landasan Hukum a. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; b. Peraturan Otoritas Jasa

Lebih terperinci

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Kode Perilaku Pemasok... 3 Pendahuluan... 3 Hak Asasi Manusia dan Tenaga

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa salah satu alat

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 2 A. Latar Belakang... 2 B. Maksud Dan Tujuan... 2 C. Acuan Pedoman... 3 D. Ruang Lingkup... 3

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20... -1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK..../20... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN NOMOR IX.I.6 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris 1 BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

Kode Etik Bisnis Styron. Etika dan Kebijakan Kepatuhan. [Type text]

Kode Etik Bisnis Styron. Etika dan Kebijakan Kepatuhan. [Type text] Kode Etik Bisnis Styron Etika dan Kebijakan Kepatuhan [Type text] DAFTAR ISI PENDAHULUAN AMANAT DARI CEO pg 2 KODE ETIK BISNIS STYRON 1. NILAI-NILAI STYRON pg 3 Responsible Care pg 3 Rasa Hormat dan Integritas

Lebih terperinci

TERIMA KASIH ATAS KOMITMEN ANDA MASING-MASING PADA KODE ETIK KITA. 2 KODE ETIK

TERIMA KASIH ATAS KOMITMEN ANDA MASING-MASING PADA KODE ETIK KITA. 2 KODE ETIK KODE ETIK Di LORD, kita memiliki ketertarikan tinggi terhadap inovasi dan kerja sama. Kita sangat fokus dalam mengubah ide-ide inovatif menjadi nilai yang berjangka panjang bagi para pemegang saham. Kita

Lebih terperinci

S P E E THE CODE OF M Y BUSINESS CONDUCT J E P A S S

S P E E THE CODE OF M Y BUSINESS CONDUCT J E P A S S N T R E S P E O J E M Y N E THE CODE OF BUSINESS CONDUCT N O I S S C T P A PESAN UNTUK SELURUH KARYAWAN HEINEKEN telah berkembang menjadi produsen bir global terkemuka dan Heineken menjadi merek bir paling

Lebih terperinci

Blue Book (Buku Biru) Rangkuman Kebijakan Pfizer tentang Perilaku Bisnis

Blue Book (Buku Biru) Rangkuman Kebijakan Pfizer tentang Perilaku Bisnis Blue Book (Buku Biru) Rangkuman Kebijakan Pfizer tentang Perilaku Bisnis Berperilaku dengan integritas akan membantu kita mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari orang-orang yang kita layani. Kolega

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, - 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /POJK.04/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

Lebih terperinci

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok

Indorama Ventures Public Company Limited. Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited Kode Etik Pemasok Kode Etik Pemasok Indorama Ventures Public Company Limited dan anak perusahaan / afiliasi (secara kolektif disebut sebagai Perusahaan) berkomitmen

Lebih terperinci

Perilaku Bisnis dan Kode Etik

Perilaku Bisnis dan Kode Etik Perilaku Bisnis dan Kode Etik Daftar Isi Nilai-nilai Cara Chevron... 1 Pesan dari Bpk. Dave O Reilly...2 Mengenai Perilaku Bisnis dan Kode Etik...3 Peran dan Tanggung Jawab Kita...4 Wewenang...4 Panduan...4

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (yang telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 18 Juli 2006) RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN

PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN

Lebih terperinci

Standar Etika Berbisnis PerkinElmer

Standar Etika Berbisnis PerkinElmer Agar sesuai dengan perubahan dalam perundang-undangan dan peraturan yang berlaku, penerapan terbaik terhadap tata tertib perusahaan, serta untuk memperbarui informasi kontak dan prosedur pelaporan masalah

Lebih terperinci