PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI ENERGI BUNYI DI KELAS IV SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL. Oleh HARIATY MANANGIN NIM.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI ENERGI BUNYI DI KELAS IV SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL. Oleh HARIATY MANANGIN NIM."

Transkripsi

1 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI ENERGI BUNYI DI KELAS IV SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL Oleh HARIATY MANANGIN NIM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2015

2 LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Skripsi yang berjudul Penggunaan Metode Eksperimen Pada Materi Energi Bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo Oleh Hariaty Manangin

3 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI ENERGI BUNYI DI KELAS IV SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO Hariaty Manangin 1), Sukirman Rahim 2), Djotin Mokoginta 3) Hariaty Manangin Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar hariatymanangin@gmail.com Sukirman Rahim sukirmanrahim@yahoo.co.id Djotin Mokoginta jotinmokoginta@yahoo.co.id ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan suatu keadaan yang diteliti atau diamati. Penelitian ini tidak menggunakan perhitungan, melainkan suatu prosedur yang dihasilkan deskriptif berupa data tulis atau data lisan. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan pengamatan proses pembelajaran yang dilaksanakan pada hari selasa 31 maret 2015, peneliti mengamati bahwa penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi sudah terlaksana dengan baik, dimulai dari tahap penyampaian tujuan pembelajaran sampai dengan kegiatan mengakhiri pembelajaran sudah terlaksana dengan baik. Penggunaan metode eksperimen pada materi energy bunyi sudah maksimal karena dilakukan guru sesuai dengan langkah-langkah metode eksperimen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru telah berhasil menggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya. Kata Kunci : Penggunaan, Eksperimen, Energi

4 1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya membuat pendidikan IPA menjadi penting, tetapi pengajaran IPA yang bagaimanakah yang paling tepat untuk anak-anak, mereka perlu diberikan kesempatan untuk berlatih keterampilanketerampilan proses IPA yang perlu disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitifnya. IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis. Seperti IPA diajarkan dengan mengikuti metode menemukan sendiri. Bila IPA yang akan dilakukan oleh siswa diajarkan melalui percobaanpercobaan, maka IPA tidak hanya mata pelajaran yang bersifat menghafal saja. Maka dari itu diperlukan kemampuan guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat karena itu adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran IPA khususnya energi bunyi. Pada proses pembelajaran guru dituntut harus mampu menyampaikan materi pelajaran dengan memperhatikan strategi pembelajaran yaitu penggunaan metode yang harus disesuaikan dengan materi energi bunyi, hal ini untuk membuat aktivitas belajar siswa meningkat. Namun kenyataan yang terjadi di SDN 2 Talaga Jaya ditemukan bahwa masih ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran IPA materi energi bunyi, banyak siswa yang hanya bercerita dengan teman sebangkunya saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan penggunaan metode pembelajaran yang tidak sesuai padahal sudah berbagai metode yang digunakan oleh guru tetapi belum berhasil sesuai yang diharapkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru akan menggunakan salah satu metode yaitu metode eksperimen. Seperti kita ketahui bersama bahwa ada beberapa metode belajar salah satunya adalah metode eksperimen. Menurut Abimanyu (2010:7) dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri dengan menggunakan metode eksperimen siswa melakukan sendiri, mengikuti prosesnya, menganalisis, mengamati suatu objek, membuktikan dan membuat kesimpulan. Dengan metode eksperimen siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran serta siswa dapat mencari dan membuktikan sendiri jawaban yang dihadapi dengan melakukan percobaan sendiri. b. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa masalah dalam proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran IPA yaitu : 1. Penggunaan metode eksperimen belum terlalu maksimal. 2. Aktivitas belajar siswa menurun. c. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah yaitu bagaimana Penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di Kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo? d. Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian yaitu untuk menggambarkan penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di Kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo 2. KAJIAN TEORETIS Hakikat Energi Pengertian Energi Pada kehidupan sehari-hari ada berbagai kegiatan yang kita lakukan. Dari semua kegiatan yang dilakukan memerlukan energi. Menurut Khamim. Et.al (2007) energi adalah kemampuan dalam melakukan suatu usaha atau kerja. Energi juga dapat disebut sebagai tenaga. Sehingga lebih banyak kerja yang dilakukan semakin banyak tenaga yang dikeluarkan. Jenis-jenis Energi Energi Panas a. Sumber Energi Panas Energi panas adalah semua yang dapat menimbulkan panas dapat disebut

5 dengan energi panas. Energi panas dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Misalnya dapat memasak makanan, menyetrika pakaian dan mengeringkan pakaian. Sinar matahari adalah sumber utama panas bumi. Contoh sumber panas yang lain adalah peralatan listrik yang menghasilkan panas dan api. b. Perpindahan Energi panas Energi panas dapat berpindah melalui tiga cara yaitu, konveksi, radiasi dan konduksi. a. Konveksi adalah perpindahan panas dengan disertai aliran zat perantaranya. Misalnya air yang panas akan bergerak naik. b. Konduksi adalah peristiwa perambatan panas yang memerlukan suatu zat/medium tanpa disertai adanya perpindahan bagian-bagian zat/medium tersebut. Misalnya, sendok terasa panas saat digunakan untuk mengaduk kopi panas. c. Radiasi adalah perpindahan panas tanpa medium perantara. Misalnya, panas matahari sampai kebumi dan panas api dapat kita rasakan. Energi Bunyi a. Sumber Bunyi Bunyi berasal dari sumber bunyi. Sumber bunyi adalah semua benda yang dapat mengeluarkan bunyi. Sumber bunyi misalnya, kaleng yang dipukul, dawai gitar yang dipetik, seruling yang di tiup dan gelas yang dipukul dengan kayu kecil. b. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar Kamu dapat menyelidiki bunyi dengan cara lain. Peganglah bagian tenggorokanmu, lalu cobalah berbicara. Apa yang kamu rasakan? Pada saat berbicara, terasa ada bagian yang bergetar di tenggorokan. Itulah pita suara. Pita suara akan bergetar saat menghasilkan suara. Jadi, bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. c. Sifat-sifat Bunyi Jika ada bel tanda masuk kelas berbunyi, tentu kamu akan mendengar suara itu dan segera masuk ruang kelas. Kamu mendengarkan bunyi karena bunyi dapat merambat sampai ke telinga. Itulah salah satu sifat bunyi, yaitu merambat pada suatu benda. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, benda cair, dan benda gas. Energi Alternatif Bahan bakar fosil (minyak bumi) adalah bahan bakar yang tidak bisa diperbarui. Sehingga itu, semua sumber energi yang lain kita butuhkan (alternative) untuk memenuhi kebutuhan kita. Saat ini, para ilmuan berusaha memanfaatkan sumber energi alternative dengan jumlahnya yang bersih dan terbatas. Sumber-sumber energi alternative seperti panas bumi, matahari, angin, dan air. Dari ketiga jenis energi di atas yang yang akan di teliti yaitu energi bunyi. Hakikat Metode Eksperimen Pengertian Metode Eksperimen Eksperimen atau percobaan adalah suatu tindakan pengamatan, yang dilakukan untuk mengecek, membuktikan atau menyalahkan hipotesis dan mengenali hubungan sebab akibat antara gejala. Menurut Anitah, et.al (2008:27) metode eksperimen merupakan cara mengajar pada pemberian materinya atau pembahasan dengan melakukan percobaan atau mencobakan sesuatu dan mengamati secara proses. Karakteristik Metode Eksperimen Untuk meningkatkan sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran IPA terdapat beberapa karakteristik mengajar dalam menggunakan metode eksperimen yang berhubungan dengan pengalaman belajar siswa. Menurut Winataputra (Triadi, 2011) karakteristik metode eksperimen antara lain: 1. Ada alat bantu yang digunakan 2. Siswa aktif melakukan percobaan 3. Guru membimbing 4. Tempat dikondisikan 5. Ada pedoman untuk siswa 6. Ada topic yang dieksperimenkan 7. Ada temuan-temuan

6 Prosedur Pelaksanaan Metode Eksperimen Dalam pembelajaran IPA metode eksperimen sangat di butuhkan. Menurut Djamarah et.al (2010:7.19) ketika melaksanakan suatu eksperimen, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pesiapan eksperimen 1) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan metode eksperimen. 2) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui eksperimen. 3) Menyiapkan alat, sarana dan bahan yang diperlukan dalam eksperimen. 4) Menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan eksperimen, termasuk lembar kerja siswa (LKS). 2. Pelaksanaan eksperimen 1) Siswa memulai percobaan, apabila siswa mengalami kesulitan hendaknya memberikan bantuan dan dorongan, sehingga keberhasilan eksperimen dapat terselesaikan. 2) Pada saat eksperimen berlangsung hendaknya guru memperhatikan secara keseluruhan situasi. Sehingga eksperimen tersebut dapat diselesaikan dan berhasil. 3. Tindak lanjut eksperimen 1) Siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan kemudian hasil percobaan dibacakan di depan kelas. 2) Mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama eksperimen, serta memeriksa dan menyimpan kembali segala bahan sekaligus peralatan yang digunakan. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen Dalam metode eksperimen selalu ada kelebihan dan kekurangan. Menurut Rusyan (Putra, 2013) kelebihan dan kekurangan metode eksperimen yaitu : (a) Siswa akan lebih memahami hakikat dari ilmu pengetahuan dan hakikat kebenaran secara langsung. (b) Melatih disiplin siswa melalui eksperimen yang dilakukan terutama kaitannya dengan keterlibatan, ketelitian, ketekunan dalam melakukan eksperimen. (c) Metode ini melibatkan aktifitas dan kreatifitas siswa secara langsung dalam proses pembelajaran sehingga mereka kan terhindar dari veralisme. (d) Kesimpulan eksperimen lebih lama tersimpan dalam ingatan siswa melalui eksperimen yang dilakukan sendiri secara langsung. (e) Mengembangkan sikap terbuka bagi siswa. Adapun kekurangan metode eksperimen antara lain: (a) Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan teknologi, kurang tepat jika diterapkan pada pelajaran lain terutama bidang ilmu pengetahuan sosial. (b) Metode ini memakan waktu yang banyak, jika diterapkan dalam rangaka pelajaran di Sekolah ia dapat menyerap waktu pelajaran. (c) Metode ini memerlukan alat dan fasilitas yang lengkap jika kurang salah satu padanya eksperimen akan gagal. (d) Pada hal-hal tertentu seperti pada eksperimen bahan-bahan kimia, kemungkinan memiliki bahaya selalu ada. Dalam hal ini faktor keselamatan kerja harus diperhitungkan. Manfaat Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA Adapun manfaat dari metode eksperimen dalam pembelajaran IPA yaitu suatu pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara langsung dan siswa akan menjadi lebih aktif dalam proses belajar mengajar serta dengan mengadakan percobaan sendiri siswa mampu mencari dan menemukan sendiri

7 berbagai persoalan-persoalan dan jawaban sekarang ini di pimpin oleh ibu Farida yang dihadapinya. Sehingga melalui Karim S.Pd. eksperimen pembelajaran bukan hanya guru aktif tetapi pembelajaran IPA menjadi siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Penggunaan Metode Eksperimen Pada Materi Energi Bunyi Menyelidiki perambatan bunyi melalui benda padat. 1. Menyediakan bahan dan alat 1) Kaleng susu bekas 2 buah, 2) Benang 5 meter, dan 3) Potongan lidi. 2. Lakukan kegiatan berikut 1) Bukalah salah satu tutup kaleng. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini di gunakan metode pendekatan kualitatif, maksudnya bahwa penelitian berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap objek penelitian. Menurut Sugiyono (2007) penelitian kualitatif dengan di perolehnya data, penelitian jenis ini di dasarkan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi secara alamiah, di lakukan dalam situasi yang wajar tanpa di pengaruhi dengan sengaja oleh peneliti. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu 2) Buatlah lubang kecil pada tutup berupa observasi, wawancara, dan kaleng tersebut. 3) Masukkan masing-masing ujung benang dokumentasi. Data Dan Sumber Data ke dalam lubang, Jangan lupa ikatkan Data ujung benang itu dengan potongan lidi Data yang di maksud dalam agar tidak lepas. penelitian ini adalah data mengenai 4) Peganglah kaleng yang satu dengan gambaran umum sekolah SDN 2 Talaga kaleng yang lainnya dipegang Jaya, keadaan guru, keadaan siswa dan Temanmu. Rentangkan sampai benang bagaimana upaya meningkatkan tegang. kemampuan mengidentifikasi metode 5) Suruhlah temanmu mengucapka-n katakata di depan kaleng dan kamu mendengarkannya melalui kaleng yang kamu pegang. Apakah kamu dapat eksperimen sifat-sifat cahaya di kelas V SDN 2 Talaga jaya. Adapun daftar informan dalam penelitian ini yakni guru kelas V (RI) dan 6 siswa perwakilan dari mendengar bisikan kata-kata dari 17 siswa kelas V antara lain SK, GG, AA, temanmu. SD, IK, RH. 6) Buatlah simpulan dan laporkan hasilnya pada gurumu. 3. METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu Penelitian Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu : 1. Data Primer 2. Data Sekunder Waktu penelitian di SDN 2 Talaga Jaya Prosedur Pengumpulan Data Kabupaten Gorontalo dilaksanakan kurang lebih Untuk mendukung penelitian, peneliti selama 2 bulan sejak Maret hingga bulan Mei memperoleh data melalui: hasil observasi, Lokasi Penelitian wawancara dan dokumentasi. Analisis Data Penelitian ini di laksanakan di SDN 2 Analisis data adalah proses Talaga Jaya. Jln. Raja Wadipalapa, Desa pengaturan secara sistematis seluruh data, Luwo o, kecamatan Talaga jaya, data hasil wawancara di lakukan terusmenerus Kabupaten Gorontalo. Alasan penepatan selama pengumpulan data. lokasi penelitian ini karena di sekolah tersebut yang identifikasi masalah. SDN 2 Analisis data pada peneliti ini di lakukan dengan menggunakan analisis domain Talaga Jaya merupakan salah satu sekolah yaitu kegiatan analisis dengan cara berada di Kabupaten Gorontalo yang mengkaji lagi data ke dalam berbagai kategori untuk memperoleh gambaran dari

8 catatan-catatan lapangan kemudian di gunakan dalam pembuatan kesimpulan. Analisis data kualitatif dapat bersifat induktif, yaitu analisis yang didasarkan atas data yang diperoleh dapat dijelaskan berdasarkan bukti kongkrit e. Mengumpulkan informasi dan mencatat data-data penting yang diperlukan dalam penelitian. f. Menganalisis data melalui kegiatan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. (nyata). Berdasarkan data tersebut, Tahap Penutup selanjutnya dicarikan data lagi secara Penulisan laporan merupakan berulang-ulang sehingga kelanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut ditolak atau diterima didasarkan atas data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulangulang dengan triangulasi, ternyata hipotesis suatu bentuk penyampaian semua hasil yang di peroleh dari data-data yang ada, peneliti harus menyatakan sesuai hasil penelitian yang di peroleh dari sekolah, mengenai keadaan sebenarnya, apa adanya serta tidak menambah dan mengurangi dari diterima, sehingga hipotesis tersebut keadaan sebenarnya. berkembang menjadi teori (Sugiyono, 4. HASIL PENELITIAN DAN 2008:89). Pengecekan Keabsahan Data PEMBAHASAN Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti Deskripsi Hasil Observasi proses melakukan pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data atau uji kredibilitas data pembelajaran Observasi pengumpulan data melalui trianggulasi. Trianggulasi yaitu dimulai selasa 31 Maret 2015, ketika siswa pengecekan keabsahan data dengan mulai ke sekolah dan berada di dalam menggabungkan dari berbagai teknik kelas mengikuti proses belajar mengajar pengumpulan data dan sumber data yang seperti biasa. Sebelum guru melakukan telah ada. proses pembelajaran guru sudah Tahap-Tahap Penelitian menyiapkan RPP yang akan digunakan. Di Dalam penelitian ini, peneliti dalam RPP ini guru sudah merancang apa melakukan beberapa tahapan, yakni saja yang akan di lakukan guru pada saat sebagai berikut : pembelajaran berlangsung. Ketika 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini, peneliti melakukan pembelajaran dimulai peneliti mengamati siswa dan guru dari membuka pelajaran beberapa langkah antara lain menyusun sampai menutup pelajaran. Adapun rancangan penelitian dan memilih lokasi peneliti mengamati proses belajar penelitian, mengumpulkan data awal, mengajar sesuai dengan pedoman menentukan permasalahan yang menjadi focus kajian, dan mengadakan konsultasi observasi kegiatan siswa dan guru, peneliti mengamati proses belajar mengajar guru dengan dosen pembimbing guna dari membuka pembelajaran, melakukan penyusunan usulan penelitian. apersepsi, menyampaikan tujuan 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian pembelajaran, menjelaskan materi energi a. Mengadakan observasi. bunyi, hingga siswa melakukan b. Merumuskan masalah yang akan dikaji eksperimen. Sebelum melakukan dalam penelitian guna mendapatkan eksperimen guru membagi siswa ke dalam gambaran yang jelas tentang substansi beberapa kelompok. masalah yang diteliti. Tahap persiapan eksperimen yaitu c. Menyiapkan panduan wawancara yang guru telah mempersiapkan berbagai alat akan digunakan sebagai alat dan bahan yang diperlukan, guru pengumpulan utama data penelitian. menyiapkan tempat eksperimen, d. Mengadakan wawancara dengan mempertimbangkan alat dan bahan sesuai responden penelitian secara berulang. dengan banyaknya siswa, memberikan

9 penjelasan mengenai sesuatu yang harus diperhatikan dan tahap-tahap yang harus dilakukan oleh siswa yang termasuk larangan atau membahayakan. Kemudian tahap pelaksanaan eksperimen energi bunyi yaitu siswa memulai eksperimen energi bunyi, saat siswa melakukan eksperimen guru mendekatinya untuk mengamati serta memberikan bantuan dan dorongan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa hingga eksperimen berhasil. Gambar 4.1 Siswa telah melakukan Eksperimen Gambar 4.2 Guru memperlihatkan perambatan bunyi melalui benda padat perambatan bunyi melalui benda cair. Dapat terlihat pada gambar 4.1 bahwa siswa telah melakukan eksperimen dengan berhasil. Pada tahap pelaksanaan eksperimen ini siswa telah melakukan percobaan pada perambatan bunyi melalui benda padat. Alat-alat dan bahan yang digunakan yaitu kaleng susu bekas, benang 5 meter dan potongan lidi. Siswa mulai melakukan percobaan dengan membuka salah satu tutup kaleng, membuat lubang kecil pada tutup kaleng, memasukan masing-masing ujung benang kedalam lubang yang ada pada tutup kaleng kemudian mengikat ujung benang dengan potongan lidi agar tidak lepas. Meminta salah satu siswa mengucapkan kata-kata didepan kaleng dan siswa yang satunya mendengarkan melalui kaleng yang satu. Hasilnya yaitu bunyi dapat merambat melalui benang. Setelah siswa selesai melaksanakan eksperimen guru melakukan tindak lanjut eksperimen yaitu masing-masing siswa dari perwakilan setiap kelompok melaporkan hasil eksperimen di depan kelas. Setelah siswa selesai melakukan eksperimen, guru mengevaluasi siswa untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi energi bunyi yang sudah dijelaskan guru dan yang telah dieksperimenkan. Sebagian besar siswa terlihat sudah menguasai materi dan melaksanakan eksperimen hingga berhasil walaupun masih beberapa siswa yang masih memerlukan bantuan guru. Dengan memilih metode pembelajaran dan media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan maka dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal yaitu dengan menggunakan metode eksperimen. Deskripsi Pelaksanaan Metode Eksperimen Materi Energi Bunyi Penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi merupakan suatu aspek penelitian dan dijadikan sebagai indikator maupun tujuan penelitian ini. Peneliti sebelumnya sudah melakukan observasi guru dan siswa kelas IV pada hari selasa, 31 Maret Guna lebih memperkuat data yang sebelumnya maka berikut disajikan hasil wawancara dengan guru dan siswa kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo yaitu Bapak Sofyan Rauf, S.Pd dan 6 siswa kelas IV. Proses pembelajaran IPA di kelas IV tidak hanya mengarah pada teori saja melainkan pemberian teori dibarengi dengan praktek atau percobaan seperti jawaban dari WR atas nama SR bahwa proses pembelajaran IPA ada teori dan pratek (praktek 60% dan teori 40%). Sehingga itu proses pembelajaran IPA lebih banyak mengarah pada praktek atau percobaan langsung. Pembelajaran IPA di

10 lakukan dengan mengunakan metode pembelajaran, melakukan pendekatan dan pengunaan sumber belajar. Berdasarkan jawaban dari WR atas nama SR maka dalam pembelajaran IPA praktek lebih besar yaitu 60% sedangkan teori hanya 40%, maka dalam pembelajaran tidak hanya memberikan teori tetapi lebih besar pada praktek terutama pada pelajaran IPA. Proses pembelajaran IPA itu lebih banyak mengarah pada praktek atau percobaan langsung, misalnya dengan mengunakan metode pembelajaran yaitu metode eksperimen. Menurut Powler (Samatowa, 2006 : 3) IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil obsevasi dan eksperimen. Materi pelajaran IPA di kelas IV yaitu rangkaian manusia, indra manusia, bagian-bagian tumbuhan, penggolongan hewan, daur hidup hewan, benda-benda dan sifatnya, gaya dan energi. Seperti jawaban WR atas nama SR bahwa materi pelajaran IPA kelas IV yang sudah pernah di berikan oleh guru antara lain yaitu rangkaian manusia, indra manusia, bagianbagian tumbuhan, penggolongan hewan, daur hidup hewan, benda-benda dan sifatnya, gaya dan energi. Sesuai jawaban WR atas nama SR bahwa materi pembelajaran IPA di kelas IV terdiri dari rangkaian manusia, indra manusia, bagian-bagian tumbuhan, penggolongan hewan, daur hidup hewan, benda-benda dan sifatnya, gaya dan energi. Ada berbagai metode pembelajaran yang sering digunakan pada pembelajaran IPA seperti jawaban dari WR atas nama SR bahwa metode yang sering guru gunakan dalam pembelajaran IPA yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, penugasan, metode eksperimen dan metode demonstrasi. Namun metode yang paling sering di gunakan yaitu metode ceramah dan penugasan. Berdasarkan melihat jawaban dari WR atas nama SR bahwa metode pembelajaran yang paling sering digunakan yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, metode eksperimen dan metode demonstrasi. Namun yang sering digunakan yaitu metode ceramah dan penugasan. Sebelum menggunakan metode pembelajaran pasti ada kendala yang akan ditemui oleh guru. Seperti jawaban dari WR atas nama SR bahwa kendala pada saat menentukan metode pembelajaran IPA yang ada petama dilihat dari materi dan alat yang digunakan. Jika alat itu tidak ada maka saya sendiri yang mengupayakan untuk menyediakan alat. Sesuai jawaban dari WR atas nama SR untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada saat menentukan metode pembelajaran yaitu dengan cara melihat materi dan alat yang akan digunakan sesuai dengan materi yang di ajarkan. Jika alat yang diperlukan tidak ada maka guru sendiri yang mengupayakan menyediakan alat itu. Penggunaan metode pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Pelaksanaan metode eksperimen pada materi energi bunyi yaitu merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan metode eksperimen, menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui eksperimen, menyiapkan alat dan bahan seperti kaleng bekas, benang, dan potongan lidi, menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan eksperimen, termasuk Lembar Kerja Siswa (LKS). Kemudian pada tahap pelaksanaan siswa memulai percobaan, saat siswa melakukan percobaan guru mendekatinya untuk mengamati proses percobaan serta memberikan dorongan dan bantuan atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa, sehingga eksperimen tersebut dapat diselesaikan dengan berhasil. Siswa membuat laporan eksperimen kemudian dibacakan di depan kelas. Seperti jawaban WR atas nama SR bahwa penggunaan metode eksperimen yaitu dengan menentukan pokok pembahasan yang akan diberikan, menentukan alat dan bahan yang akan digunakan, menyediakan panduan sebagai petunjuk siswa melakukan

11 eksperimen, guru mengawasi pada saat siswa melakukan percobaan, siswa membuat laporan hasil eksperimen. Berdasarkan jawaban dari WR atas nama SR bahwa Ada beberapa poin yang dilakukan oleh guru pada saat pelaksanaan metode eksperimen yaitu menentukan pokok pembahasan yang akan diberikan kepada siswa, menentukan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan, menyediakan panduan/ sebagai petunjuk siswa untuk melakukan eksperimen, mengawasi siswa pada saat eksperimen berlangsung, siswa membuat laporan hasil eksperimen. Dari beberapa point ini sangat penting dalam keberhasilan metode eksperimen dan penting untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Ketersediaan peralatan, bahan, dan sarana lain yang dibutuhkan dalam eksperimen. Seperti jawaban dari WR atas nama SR ketersediaan peralatan, bahan dan sarana itu tergantung dari bahan yang akan di butuhkan. Apabila bahan yang mudah di dapat itu guru memesan langsung kepada siswa tetapi alat yang agak sulit itu saya sendiri yang menyediakan, alat dan bahan lain itu sudah ada di KIT IPA. Berdasarkan jawaban dari WR atas nama SR bahwa Sebagian dari alat dan bahan yang dibutuhkan pada saat melakukan eksperimen itu sudah tersedia di KIT IPA. Kemudian apabila bahan yang dibutuhkan tidak ada di KIT IPA maka guru memesan langsung kepada siswa. Membantu, membimbing, dan mengevaluasi siswa selama proses eksperimen berlangsung. Seperti jawaban dari WR atas nama SR bahwa pada saat persiapan eksperimen, proses eksperimen berlangsung hingga akhir eksperimen saya mengarahkan siswa apabila ada kesulitan, kemudian saya mengevaluasi setelah eksperimen selesai dengan meminta siswa untuk membacakan hasil eksperimen di depan kelas. Sesuai jawaban dari WR atas nama SR dalam mengawasi, membimbing, dan membantu siswa dalam melakukan eksperimen, mulai dari persiapan eksperimen, selama proses berlangsungnya eksperimen, dan akhir dari pelaksanaan eksperimen, guru tetap mengawasi, membimbing, membantu siswa. Guru juga meluruskan yang salah, menambahkan yang kurang dan mengevaluasi siswa setelah eksperimen selesai. Menurut Djamarah et.al (2010:7.19) pada tahap pelaksanaan eksperimen guru mendekatinya untuk mengamati proses percobaan serta memberikan bantuan dan dorongan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa, sehingga eksperimen ini bisa diselesaikan dengan berhasil. Guru hendaknya memperhatikan secara keseluruhan keadaan selama eksperimen berlangsung. Untuk itu jika terjadi hal-hal yang menghambat, maka bisa segera diselesaikan. Harapan kedepan tentang pembelajaran IPA yang menggunakan metode eksperimen. Seperti jawaban dari WR atas nama SR bahwa harapan guru kedepan yaitu semoga dengan pembuktian dalam pembelajaran IPA ini siswa mudah mengerti, aktif dalam proses pembelajaran sehingga aktifitas belajar siswa akan meningkat. Berdasarkan jawaban dari WR atas nama SR bahwa harapan kedepannya dengan menggunakan metode eksperimen dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran sehingga aktifitas belajar siswa akan meningkat. Menurut Djamarah (2005:234) metode eksperimen adalah metode yang memberikan kesempatan untuk siswa melatih melakukan percobaan secara proses baik secara individu maupun kelompok. Setelah menggunakan metode ini diharapkan siswa terlibat sepenuhnya dalam melakukan eksperimen, mengumpulkan variable, menemukan fakta, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata. Setelah proses eksperimen selesai dilakukan siswa, guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan. Seperti jawaban WR atas nama SR bahwa setelah melakukan eksperimen siswa diberi

12 tugas membuat laporan hasil eksperimen kemudian membacakan di depan kelas. Berdasarkan jawaban WR atas nama SR bahwa setelah proses eksperimen selesai maka guru memberikan tugas kepada siswa dalam bentuk laporan kemudian hasil eksperimen yang mereka kerjakan dibacakan setiap perwakilan kelompok di depan kelas. Ini merupakan tahap tindak lanjut dari eksperimen yaitu siswa membuat kesimpulan kemudian meminta salah satu siswa perwakilan kelompok untuk membacakan hasil eksperimen didepan kelas. Setelah menggunakan metode eksperimen siswa aktif dalam belajar. Seperti jawaban WR atas nama SR Apabila alat peraga lengkap siswa aktif tapi apabila alat peraga tidak lengkap siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Sesuai jawaban dari WR atas nama SR bahwa setelah melakukan eksperimen siswa akan aktif apabila alat peraga yang digunakan lengkap tapi apabila tidak lengakap maka siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar siswa setelah bapak/ibu menggunakan metode eksperimen. Seperti jawaban WR atas nama SR bahwa Setelah menggunakan eksperimen hasil belajar siswa meningkat dari sebelumnya. Berdasarkan jawaban dari WR atas nama SR bahwa setelah menggunakan metode pembelajaran yaitu metode eksperimen hasil belajar siswa lebih meningkat dari pada hasil belajar siswa sebelumnya. Pembahasan Sesuai observasi awal sebelum peneliti melakukan penelitian dimana guru kelas IV SDN 2 Talaga Jaya pada saat pembelajaran IPA sebelumnya hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi sehingga guru belum mengusai langkah-langkah pelaksanaan metode eksperimen dapat dilihat pada lampiran 3 tabel keadaan pelaksanaan pelatihan KIT IPA di SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Setelah peneliti melakukan penelitian guru sudah menggunakan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya dengan baik, dimulai dari tahap penyampaian tujuan pembelajaran sampai dengan kegiatan mengakhiri pembelajaran sudah terlaksana dengan baik. Sehingga guru tersebut mampu menyesuaikan maupun memaksimalkan metode eksperimen dalam pelajaran IPA dan hal ini sangat membantu siswa khususnya siswa kelas IV. Selain guru mengetahui metode yang efektif dalam mata pelajaran IPA maka metode eksperimen ini juga sebagai melatih sifat ilmiah siswa, karena sifat dari metode eksperimen tidak hanya belajar konsep, teori akan tetapi terlibat langsung dalam mempraktekkan langsung teori yang sudah di pelajari, sifat ilmiah siswa juga terlatih melalui metode eksperimen ini. Dalam pelaksanaan metode eksperimen peneliti melakukan observasi aktivitas guru dalam menggunakan metode eksperimen ditemukan ada 2 aspek yang paling menonjol yaitu guru menggunakan metode eksperimen dengan melaksanakan proses inkuiri siswa dan guru menggunakan alat praktikum yang ada di KIT IPA. Dalam pembelajaran IPA guru sudah menggunakan metode eksperimen, metode ini diterapkan dalam pembelajaran IPA karena metode ini memiliki peranan yang sangat besar untuk membantu terciptanya proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan efektif karena metode ekperimen ini tidak hanya guru yang aktif dalam pembelajaran akan tetapi siswa juga akan aktif. Dari hasil pengamatan bahwa dengan adanya penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya dapat membantu guru didalam proses pembelajaran dan dapat mempermudah pemahaman siswa dalam membuktikan konsep dan materi sehingga siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pembelejaran IPA sangat di butuhkan metode eksperimen dan sebagai contohnya

13 di dalam pembelajaran IPA itu banyak materi-materi yang diharuskan untuk melakukan eksperimen. Setelah akhir dari pembelajaran guru mengevaluasi siswa secara individu maupun berkelompok baik guru mengevaluasi siswa dalam melakukan eksperimen. Menurut Roestiyah (2001:132 ) metode eksperimen adalah suatu cara mengajar,saat siswa melakukan sesuatu percobaan tentang sesuatu, mengamati prosesnya, serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil percobaan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. 5. PENUTUP Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab yang sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi sudah terlaksana dengan baik, dimulai dari tahap penyampaian tujuan pembelajaran sampai dengan kegiatan mengakhiri pembelajaran sudah terlaksana dengan baik. Penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi sudah maksimal karena dilakukan guru sesuai dengan langkah-langkah metode eksperimen bahwa penggunaan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya dilakukan dengan baik. Dengan demikian guru telah berhasil melakukan metode eksperimen pada materi energi bunyi di kelas IV SDN 2 Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Sifat ilmiah siswa terlatih melalui metode eksperimen ini dan kecerdasan, pengetahuan maupun keterampilan siswa meningkat. 6. REFERENSI Abimanyu Soli, et.al Strategi Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Djamarah, B, Syaiful Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah, B, Syaiful Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta : Rineka Cipta Khamim. et.al Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MIKelas IV. Semarang : CV. Aneka Ilmu. Putra, Sitiatava Rizema Desain belajar mengajar kreatif berbasis SAINS. Jogjakarta : DIVA Press. Roestiyah Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Samatowa,U Bagaimana membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Pustaka Indonesia Press. Sri Anita W Strategi Penbelajaran di SD. Jakarta: Universitas terbuka. Sugiyono Memahami penelitian kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL Oleh RUSNI DEWI RAHMAN NIM. 151 411 129 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Lebih terperinci

ILMU PENGETAHUAN ALAM SD dan MI Kelas IV ATIKAH RAHMAH

ILMU PENGETAHUAN ALAM SD dan MI Kelas IV ATIKAH RAHMAH ILMU PENGETAHUAN ALAM SD dan MI Kelas IV ATIKAH RAHMAH DAFTAR ISI Daftar isi...1 Standar Kompetensi...2 Kompetensi Dasar...2 Indikator...2 Tujuan Pembelajaran...3 Peta Konsep...4 Energi Panas...5 1. Sumber

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI SDN 1 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO JURNAL

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI SDN 1 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO JURNAL PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI SDN 1 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO JURNAL Oleh INDAH C.S.R MOKOGINTA NIM. 151 410 118 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Kupen 02 Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung sebelum dilakukan siklus I (prasiklus)

Lebih terperinci

SIKLUS 1. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/ Alat. Kompetensi Dasar Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian

SIKLUS 1. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/ Alat. Kompetensi Dasar Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian 48 SIKLUS 1 Nama Sekolah : SD Negeri 3 Tunggak Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : I / 2 Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar. Belajar tidak hanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar. Belajar tidak hanya dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia yang diperlukan bagi pembangunan bangsa disemua bidang kehidupan, dan salah satu usaha yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan diuraikan menjadi tiga sub judul yaitu deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya

Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya Matahari merupakan sumber energi panas ciptaan Tuhan YME yang sangat bermanfaat bagi manusia. Berbagai proses pengeringan memanfaatkan panas matahari yang dapat

Lebih terperinci

pembelajaran 2. Aktif dalam kerja kelompok

pembelajaran 2. Aktif dalam kerja kelompok LAMPIRAN 1 KISI-KISI ISTRUMEN PENELITIAN JUDUL: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran talking stick Pada Siswa Kelas IV SDN Tlogowungu, Kec Kaloran, Kab Temanggung Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan

LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan 106 Lampiran 1. Daftar Terjemah LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Gagne menyatakan hasil belajar berupa: 1. Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

BAB II KAJIAN TEORI. Gagne menyatakan hasil belajar berupa: 1. Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar IPA 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Gagne menyatakan hasil

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 1 Siwalempu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 1 Siwalempu Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 1 Siwalempu Asrini, Ratman, dan Najamuddin Laganing Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. ENERGI DAN JENISNYA LATIHAN SOAL BAB 11

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. ENERGI DAN JENISNYA LATIHAN SOAL BAB 11 SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. ENERGI DAN JENISNYA LATIHAN SOAL BAB 11 1. Pasangan alat berikut ini dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak adalah. kipas angin dan seterika kipas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD Kristen Satya Wacana Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : II/ 2 Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (3 kali pertemuan) I.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan

BAB II KAJIAN TEORI. Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan BAB II KAJIAN TEORI A. Metode Eksperimen Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01, yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 45 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1)

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 NILAI IPA KELAS IV SEMESTER I

LAMPIRAN 1 NILAI IPA KELAS IV SEMESTER I LAMPIRAN 61 62 LAMPIRAN 1 NILAI IPA KELAS IV SEMESTER I Kelas Semester : IVA : I (satu) No. Nama NA 1 G 77 2 S 77 3 F 83 4 N 87 5 A 83 6 F 79 7 A 86 8 R 94 9 H 87 10 C 71 11 E 87 12 F 80 13 F 80 14 C 72

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat ijin Observasi dan Penelitian

LAMPIRAN 1. Surat ijin Observasi dan Penelitian 75 76 LAMPIRAN 1 Surat ijin Observasi dan Penelitian Surat Ijin Uji Validitas 77 78 LAMPIRAN 2 KISI-KISI INTRUMEN PENELITIAN Instrumen Evaluasi IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 12 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian 30 BAB III Metode Penelitian 3.. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Pandansari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Babakan 3 kecamatan Babakan Ciparai Kota Bandung. Pelaksanaan siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Babakan 3 kecamatan Babakan Ciparai Kota Bandung. Pelaksanaan siklus I 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Penelitian siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2012 di kelas IV SDN Babakan 3 kecamatan Babakan Ciparai Kota Bandung.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah cabang dari IPA yang secara khusus mempelajari tentang

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah cabang dari IPA yang secara khusus mempelajari tentang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia adalah cabang dari IPA yang secara khusus mempelajari tentang struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR. perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu,

BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR. perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR A. Pendekatan Keterampilan Proses Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai

Lebih terperinci

Daftar Nilai IPA Pokok Bahasan Energi Kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01. Siklus Ket Siklus I Ket Awal

Daftar Nilai IPA Pokok Bahasan Energi Kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01. Siklus Ket Siklus I Ket Awal 56 57 Daftar Nilai IPA Pokok Bahasan Energi Kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Nilai No. Absen Kondisi Siklus Ket Siklus I Ket Awal II Ket 1. 60 BT 60 BT 87 T 2. 53 BT 80 T 67 T 3. 53 BT 60 BT 67 T 4. 60

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Skripsi

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian Skripsi Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Skripsi Lampira 2 Surat Izin Validitas Lampiran 3 Surat keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 4 Surat keterangan melaksanakan Uji Validitas Lampiran 5 Lampiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarakan permasalahan yang ada, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Hal ini dikarenakan peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit adalah disiplin

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit adalah disiplin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains dalam arti sempit adalah disiplin ilmu yang terdiri dari ilmu fisik dan ilmu biologi. Ilmu pengetahuan alam berupaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran di tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran di tingkat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran di tingkat sekolah dasar, dimana sebagian besar materinya berhubungan dengan pengalaman hidup sehari-hari

Lebih terperinci

LAMPIRAN - LAMPIRAN 69

LAMPIRAN - LAMPIRAN 69 LAMPIRAN - LAMPIRAN 69 70 LAMPIRAN 1 RPP SIKLUS 1 71 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah : SD Negeri 2 Kapung Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Kelas/ Semester : IV / II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada subbab ini akan dibahas mengenai tindakan penelitian yang dilakukan di SD Negeri Walitelon Utara yang terdiri dari dua siklus yaitu

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Perubahan Wujud Benda Dalam Mata Pelajaran IPA Kelas VSDN Lenju

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Perubahan Wujud Benda Dalam Mata Pelajaran IPA Kelas VSDN Lenju Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Perubahan Wujud Benda Dalam Mata Pelajaran IPA Kelas VSDN Lenju Masriani, Fatmah Dhafir, dan Masrianih Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Suarni, Haeruddin, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran kehadiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian IPA Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui

Lebih terperinci

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.

KALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur. KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No. 3 Siboang Asmawir Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

76

76 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 Lembar Soal Validitas Nama :... Kelas :... No Absen :... Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x) pada a, b, c atau d 1. Energi panas yang paling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Arikunto (2002 : 2-3) menjelaskan Penelitian

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sri Harmi MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) JENDELA IPA4B Lingkungan dan Alam Sekitar untuk Kelas IV SD dan MI Semester 2 Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP PENULIS

RIWAYAT HIDUP PENULIS RIWAYAT HIDUP PENULIS 1. Nama Lengkap : Munawaroh 2. Tempat, Tanggal Lahir : Banjarmasin, 17 Maret 1995 3. Agama : Islam 4. Kebangsaan : Indonesia 5. Status Perkawinan : Belum Menikah 6. Alamat Sekarang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pegetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 1 ISSN 2354-614X Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu Nuriati, Najamuddin Laganing, dan Yusdin

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN 56 LAMPIRAN 56 57 LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN 58 LAMPIRAN 2 SURAT BALASAN PENELITIAN 59 LAMPIRAN 3 RPP SIKLUS 1 60 1. Setelah melakukan percobaan tentang konduksi siswa dapat menyimpulkan perpindahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Jimbaran yang terletak di jalan Mawar 6 Desa Jimbaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini banyak perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, ekonomi maupun teknologi, sehingga dibutuhkan

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN L A M P I R A N RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI : Memahami wujud zat dan perubahannya KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah, bersikap ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD Negeri Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan jumlah

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR

LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR KELAS KONTROL LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR PERCOBAAN 1 PERPINDAHAN KALOR SECARA KONVEKSI FAKTA Proses terjadinya angin laut! Angin laut terjadi pada siang hari, proses terjadi angin laut yaitu

Lebih terperinci

TES HASIL BELAJAR SIKLUS I. Nama :... Kelas :... Hari/ Tanggal :... Alokasi Waktu : Alat musik ini berbunyi dengan cara...

TES HASIL BELAJAR SIKLUS I. Nama :... Kelas :... Hari/ Tanggal :... Alokasi Waktu : Alat musik ini berbunyi dengan cara... 211 LAMPIRAN 10 TES HASIL BELAJAR SIKLUS I Nama :... Kelas :... Hari/ Tanggal :... Alokasi Waktu :... Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat! IPA 1. Alat musik ini berbunyi dengan cara.... a. kecapi

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD/MI... Kelas : III Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Semester : II (dua) Tema : Pekerjaan Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK Ai Nurhayati 1, Regina Lichteria Panjaitan 2, Dadan Djuanda 3

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS III SDN 12 BOTUMOITO KECAMATAN BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO rahma@gmail.com Lukman

Lebih terperinci

59 Lampiran 1 : Surat

59 Lampiran 1 : Surat Lampiran 1 : Surat 59 60 61 Lampiran 2 : RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SDN Tambakboyo 02 Kelas : IV (Empat) Semester : II (Dua) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERCOBAAN UNTUK MENYELIDIKI HUBUNGAN ANTARA GAYA DAN GERAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS VI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERCOBAAN UNTUK MENYELIDIKI HUBUNGAN ANTARA GAYA DAN GERAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS VI Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERCOBAAN UNTUK MENYELIDIKI HUBUNGAN ANTARA GAYA DAN GERAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS VI Kusnadi SD Negeri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran 1. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan pembelajaran,

Lebih terperinci

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

Mata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SD Negeri 3 Kandangan Kabupaten Grobogan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SD Negeri 3 Kandangan Kabupaten Grobogan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SD Negeri 3 Kandangan Kabupaten Grobogan SD Negeri 3 Kandangan terletak di Desa Kandangan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini

Lebih terperinci

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2 Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2 Rismawati, Ratman, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA Gina Rosarina 1, Ali Sudin, Atep Sujana 3 123 Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR) dari namaya sudah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR) dari namaya sudah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka rancangan penelitian yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I. : SD Negeri 4 Pelem. Kelas/ Semester : IV/ 2. : 6 x 35 menit

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I. : SD Negeri 4 Pelem. Kelas/ Semester : IV/ 2. : 6 x 35 menit 88 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (RPP) 2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (RPP) 3. SOAL TES SIKLUS I 4. SOAL TES SIKLUS II 5. LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I 6.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subjek penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakikat Hasil Belajar Siswa Tentang Perubahan Wujud Benda

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakikat Hasil Belajar Siswa Tentang Perubahan Wujud Benda BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Hasil Belajar Siswa Tentang Perubahan Wujud Benda 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Menurut Hamalik (2001 : 1), Hasil belajar adalah bila seseorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

Lebih terperinci

Helfimastuti. Kepala SDN 011 Bukit Pedusunan Kecamatan Kuantan Mudik ABSTRAK

Helfimastuti. Kepala SDN 011 Bukit Pedusunan Kecamatan Kuantan Mudik ABSTRAK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DEMOSTRASI DAN LATIHAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN SAINS Helfimastuti Kepala SDN 011 Bukit Pedusunan Kecamatan

Lebih terperinci

Alat/ Instrumen 1 Aktifitas siswa dalam. No Variabel Indikator Sumber Data. Kesiapan siswa dalam. pembelajaran

Alat/ Instrumen 1 Aktifitas siswa dalam. No Variabel Indikator Sumber Data. Kesiapan siswa dalam. pembelajaran 39 Lampiran 1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Menerapkan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pacet Kec.Reban Kab. Batang No Variabel Indikator Sumber Data Alat/

Lebih terperinci

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1 . LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus 1 Sekolah : SDN 03 Pelem Kelas : IV Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Semester : II (dua) Alokasi Waktu : 3x pertemuan

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3 1. Perhatikan pernyataan berikut! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3 1. Angin laut terjadi pada siang hari, karena udara di darat lebih panas daripada di laut. 2. Sinar

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Izin Uji Instrumen Soal di SDN Cebongan 03 Salatiga

Lampiran 1. Surat Izin Uji Instrumen Soal di SDN Cebongan 03 Salatiga LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1 Surat Izin Uji Instrumen Soal di SDN Cebongan 03 Salatiga 63 Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Uji Instrumen Soal di SDN Cebongan 03 Salatiga 64 Lampiran 3 Surat Izin Penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Negeri 1 Bancar Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua) Mata Pelajaran : Fisika-Kimia) Alokasi waktu : 8 X 40 ( 4 X pertemuan ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Dini Apriani 1, Atep Sujana 2, Dadang Kurnia

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA. Pebli Vidia Kurniawan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA. Pebli Vidia Kurniawan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA Pebli Vidia Kurniawan SMP Purnama 3 Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemilihan pendekatan dan jenis penelitian

Lebih terperinci

lampiran 1 Surat Izin dan Surat Keterangan Penelitian

lampiran 1 Surat Izin dan Surat Keterangan Penelitian lampiran 1 Surat Izin dan Surat Keterangan Penelitian 54 55 56 57 58 Lampiran 2 RPP Siklus I dan Siklus II RPP SIKLUS I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SD Negeri 02 Kupen Mata Pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. SD Negeri Barukan 01 merupakan sekolah dasar yang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 16 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 16 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 16 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO Nurmalasari A. Kasim NIM. 151410086 Pembimbing I Dr. Sukirman Rahim, M.Si Pembimbing II Drs. Djotin Mokoginta

Lebih terperinci

LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA 66 LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Kelas/semester : Mata pelajaran : Materi pokok : Hari/tanggal : Siklus : No Kegiatan Skor Kel 1 Skor Kel 2 Skor Kel 3 Skor Kel 4 Skor Kel 5 Skor Kel 6 Skor Kel 7 1 2

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dasar (SD) adalah salah satu wujud pendidikan dasar formal dimana seseorang mendapatkan pengetahuan dasar. Pendidikan dasar merupakan fondasi yang penting

Lebih terperinci

2 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasi Belajar IPA Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik jika hasil belajar sesuai dengan standar yang diharapkan dalam proses pembelajaran tersebut.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa alam dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep fisika.

I. PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa alam dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep fisika. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa alam dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep fisika. Penggunaan metode eksperimen dapat melibatkan siswa secara langsung untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 2.1.1.1 Pengertian IPA Sains berasal dari kata "science" yang berarti ilmu. sains adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam

Lebih terperinci

Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa Mengembangkan pengetahuan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu dan sifat

Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa Mengembangkan pengetahuan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu dan sifat Ida Kaniawati Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa Mengembangkan pengetahuan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu dan sifat positif. Mengembangkan keterampilan proses

Lebih terperinci

Lampiran 1. Siklus I. Indikator. Menyebutkan sumber-sumber energi panas. Mendemonstrasikan adanya perpindahan panas. Tujuan Pembelajaran

Lampiran 1. Siklus I. Indikator. Menyebutkan sumber-sumber energi panas. Mendemonstrasikan adanya perpindahan panas. Tujuan Pembelajaran Siklus I Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SD Negeri Samirono Kelas/ Semester : IV/ II Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok : Energi Panas dan Bunyi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam sekolah adalah Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan ditingkat pendidikan dasar dan tingkat menengah. Menurut kurikulum 2006 (Depdiknas,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR

LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR LAPORAN PRAKTIKUM KONVEKSI PADA ZAT CAIR I. TUJUAN PERCOBAAN Menyelidiki peristiwa konveksi di dalam zat cair. II. ALAT DAN BAHAN Pembakar Spritus Statif 4 buah Korek api Tabung konveksi Serbuk teh Air

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Arif Abdul Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PENELITIAN 62 63 LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PENELITIAN 64 LAMPIRAN 2SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN 65 LAMPIRAN 3 SURAT IZIN UJI VALIDITAS SOAL 66 LAMPIRAN 4 TELAH

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pembelajaran media sangat diperlukan karena dapat membantu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pembelajaran media sangat diperlukan karena dapat membantu II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) Selama proses pembelajaran media sangat diperlukan karena dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Arsyad (2006:3), media pembelajaran

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Mahasiswa memiliki pengetahuan prosedural mengenai pengukuran.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Mahasiswa memiliki pengetahuan prosedural mengenai pengukuran. Topik/Pokok Bahasan 1 1 Pengantar perkuliahan Besaran dan Pengukuran Besaran Sat Pengukuran Topik/Pokok Bahasan 2 2 Gerak dan gaya Gerak benda Gaya tarik/dorong Gravitasi Energi mekanik Energi potensial

Lebih terperinci

Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat di linkungan sekitar dan sifat-sifatnya. Indikator

Mendeskripsikan energy panas dan bunyi yang terdapat di linkungan sekitar dan sifat-sifatnya. Indikator Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) SIKLUS I A. Identitas Nama Sekolah : SD Negeri 020268Binjai Timur Kelas/ Semester : Sains Mata Pelajaran : IV/ Genap Waktu : 2 x 35 Menit ( 2 x Pertemuan)

Lebih terperinci