PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI SDN 1 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO JURNAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI SDN 1 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO JURNAL"

Transkripsi

1 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI SDN 1 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO JURNAL Oleh INDAH C.S.R MOKOGINTA NIM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2015

2 LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Skripsi yang berjudul Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas VI SDN 1 Patudaa Pantai Kabupaten Gorontalo Oleh Indah C.S.R Mokoginta

3 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS VI SDN 1 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO Indah C.S.R Mokoginta 1), Djotin Mokoginta 2), Meylan Saleh ) Indah C.S.R Mokoginta Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar mokogintaindah@yahoo.co.id Djotin Mokoginta jotinmokoginta@yahoo.co.id Meylan Saleh mey7581@gmail.com ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini yaitu : 1.Bagaimanakah penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, 2.Bagaimanakah hambatan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, 3.Bagaimanakah cara mengatasi hambatan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo?.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1.Penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, 2. hambatan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, 3. cara mengatasi hambatan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penelitian deskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan dan mengungkapkan penerapan metode demonstrasi di Kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo khususnya materi gaya magnet sudah maksimal, guru sudah menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, sehingga guru tersebut mampu memaksimalkan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA dan hal ini sangat membantu guru dalam mengatasi hambatan dalam penerapan metode demonstrasi serta membantu siswa sehingga aktivitas belajar siswa meningkat. Oleh karena itu, kreatifitas guru dalam menggunakan metode demonstrasi agar lebih ditingkatkan lagi pada mata pelajaran IPA SDN 1 Batudaa Pantai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru dapat memaksimalkan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Kata Kunci : Penerapan, Metode Demonstrasi, Mata Pelajaran IPA

4 1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar yang tidak terlepas dari hubungan antara guru dan siswa. Menurut Hasbullah (2013:6), pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. karena itulah kita dituntut untuk mampu mengadakan refleksi ilmiah tentang pendidikan tersebut, sebagai pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang dilakukan, yaitu mendidik dan dididik. Guru sebagai tenaga pendidik memiliki kewajiban untuk mencari dan menemukan serta mampu memecahkan masalah-masalah belajar yang dihadapi oleh para siswa, sikap dan perilaku guru merupakan modal dasar untuk mengembangkan dirinya, maka dari waktu ke waktu sistem mengajarnya hanya bersifat membosankan. Pada kondisi seperti ini kreativitas mengajar guru sangat dibutuhkan baik kreativitas guru dalam menentukan metode pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA. Mata pelajaran IPA memiliki ciri-ciri tidak hanya berpacu pada pemberian teori-teori tetapi disertai dengan percobaan dan pengamatan. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat memilih metode dan melaksanakannya dengan baik. Dari penjelasan diatas untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPA tidak semudah yang dibayangkan, dibutuhkan kreativitas guru baik dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat maupun dalam penerapan metode pembelajaran yang tepat saat penyajian materi. Guru tidak hanya menjelaskan teori tetapi bagaimanakah cara guru untuk melihat perkembangan siswa dalam belajar dan hasil belajar siswa khususnya siswa yang ada di SDN 1 Batudaa Pantai. Salah satu cara guru untuk memberikan pengetahuan maupun keterampilan kepada siswa yaitu, dengan cara menentukan metode pembelajaran yang efektif. Kenyataan yang terjadi di SDN 1 Batudaa Pantai ditemukan masih terdapat penggunaan metode ceramah pada mata pelajaran IPA yang dirasa kurang sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga mengakibatkan aktivitas belajar siswa menurun. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut digunakanlah salah satu metode yaitu metode demonstrasi. Metode demonstrasi dibutuhkan dan lebih ditingkatkan lagi dalam penggunaannya di dalam mata pelajaran IPA. Sehingga keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran lebih menonjol karena di lihat dari keterlibatan langsung siswa mengalami dan membuktikan sendiri melalui percobaan dan pengamatan sesuai dengan materi yang sudah disampaikan oleh guru. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada hari senin tanggal 12 Januari 2015 terhadap siswa kelas VI di SDN 1 Batudaa Pantai, bahwa pada tahun pelajaran 2014/2015 dari 25 siswa hanya 6 siswa yang tinggi aktivitas belajarnya, dan 19 siswa lainnya masih berada di bawah ketuntasan belajar. Hal ini menyebabkan mereka harus belajar remedial. Untuk mengatasi hal ini metode demonstrasi perlu diterapkan dalam pembelajaran IPA karena dalam pelaksanaannya siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Pengalaman siswa ketika melakukan kegiatan percobaan dan pengamatan dapat menumbuhkan motivasi tersendiri untuk belajar lebih baik sehingga tujuan pembelajaran secara klasikal dapat tercapai. Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi pada penelitian ini dikhususkan pada kelas VI dengan mengambil materi gaya magnet dengan sub pembahasan materi gaya magnet sesuai dengan materi ajar yang sudah di tentukan dan akan di laksanakan oleh guru kelas VI pada semester II tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan latar belakang di atas penulis termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Metode

5 Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. b. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah, yaitu : 1. Bagaimanakah penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di Kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo? 2. Bagaimanakah hambatan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di Kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo? 3. Bagaimana cara mengatasi hambatan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di Kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai? c. Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian, yaitu : 1. Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di Kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. 2. Untuk mengetahui hambatan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di Kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. 3. Untuk mengetahui cara mengatasi hambatan dalam penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di Kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. KAJIAN TEORITIS Hakekat Penerapan Metode Demonstrasi Pengertian Penerapan Menurut Zain dan Badudu (2014:148) penerapan adalah hal, cara atau hasil. Sedangkan menurut Usman, (2004: 70) bahwa Penerapan adalah kata yang bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem, penerapan bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Pengertian Metode Demonstrasi Menurut Ibrahim (2003:106) mengemukakan tentang definisi metode demonstrasi yang merupakan metode mengajar yang cukup efektif, sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu, dimana keaktifan biasanya lebih banyak pada pihak guru. Tujuan Metode Demonstrasi Menurut (Moedjiono dan Dimyati, 2009:31) metode demonstrasi sering digunakan karena merupakan metode yang sangat baik dan efektif dalam menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan yang sifatnya pemahaman. Adapun tujuan metode demonstrasi adalah sebagai berikut; a. Untuk memudahkan penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas. b. Untuk membantu siswa dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian. c. Untuk menghindari verbalisme. d. Cocok digunakan apabila akan memberikan keterampilan tertentu. Keunggulan Metode Demonstrasi Menurut Soetomo (dalam Nashar, 2004:52). Ada beberapa keunggulan metode demonstrasi, yakni : a. Perhatian siswa akan terpusat kepada semua yang didemonstrasikan. b. Siswa dapat mengamati secara langsung terhadap suatu proses, maka akan mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan. c. Siswa akan menambah pengalaman. d. Dengan metode ini sekaligus dapat menjawab masalah-masalah yang mungkin timbul dalam hati (pikiran) siswa. Misalnya bagaimana terjadinya, mengapa hal itu terjadi,kenapa harus dilakukan begini dan begitu dan seterusnya. e. Akan menghilangkan ungkapan dengan kata-kata (verbalisme). Kelemahan Metode Demonstrasi Menurut Sardiman, (2007:21) di samping memiliki beberapa kelebihan, maka metode demonstrasi juga tidak

6 terlepas dari kemungkinan-kemungkinan kurang efektif apabila digunakan. Ada beberapa kelemahan metode demonstrasi, yakni : a. Tidek efektif bila kurang alat b. Biasanya memerlukan waktu banyak. c. Sukar dilaksanakan bagi siswa yang belum matang. d. Banyak alat-alat yang tidak digunakan di kelas, karena besarnya alat tersebut (bahkan memerlukan bantuan alat lainnya) e. Kadang-kadang demonstrasi dalam kelas berlainan dengan situasi yang sebenarnya. Langkah-Langkah Pembelajaran Menggunakan Metode Demonstrasi Menurut Moedjiono dan Dimyati (2009:35) ada beberapa langkah yang dapat di tempuh dalam memakai metode demonstrasi adalah sebagai berikut: a. Persiapan pemakaian metode demonstrasi, meliputi: mengkaji kesesuaian metode terhadap tujuan yang akan di capai, analisis kebutuhan peralatan untuk demonstrasi, mencoba peralatan dan analisis kebutuhan waktu, merancang garis-garis besar demonstrasi. b. Pelaksanaan pemakaian metode demonstrasi, meliputi: mempersiapkan peralatan dan bahan yang di perlukan untuk demonstrasi, memberikan pengantar demonstrasi untuk mempersiapkan para siswa mengikuti demonstrasi, berisikan penjelasan tentang prosedur dan instruksi keamanan demonstrasi, memeragakan tindakan, proses atau prosedur yang di sertai penjelasan, ilustrasi dan pernyataan. c. Tindak lanjut pemakaian metode demonstrasi, meliputi: diskusi tentang tindakan, proses atau prosedur yang baru saja di demonstrasikan, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan segala hal yang telah didemonstrasikan. d. Dengan demonstrasi sebagai metode mengajar dimaksudkan bahwa seorang guru, orang luar yang sengaja diminta, atau siswa sekali pun dapat memperlihatkan pada seluruh kelas suatu proses, misalnya bagaimana cara bekerjanya membaca sebuah dialog. e. Metode Demonstrasi adalah sebuah metode yang bersifat Ekspositori atau Metode belajar yang bersifat memberi dan menerima (guru memberi ilmu kepada siswa). Metode ini cukup efektif karena membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu, dimana keaktifan biasanya lebih banyak dari pihak guru. Materi Gaya Magnet pada Mata Pelajaran IPA Gaya tarik pada magnet dapat menarik benda-benda tertentu, ada dua jenis benda berdasarkan mudah tidaknya tertarik oleh magnet. Bahan dari besi atau baja dapat ditarik magnet. Bahan dari plastik dan kayu tidak dapat ditarik magnet. Kekuatan gaya magnet dapat menembus benda-benda tertentu, Gaya magnet masih berpengaruh terhadap benda-benda logam meskipun ada penghalang di antara magnet dan benda yang ditariknya. Besarnya daya tembus gaya magnet dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis penghalang, tebal tipisnya penghalang, dan kekuatan magnet Kekuatan gaya tarik magnet tidaklah sama di setiap sisi atau bagiannya. Gaya magnet paling kuat terletak di kutub-kutub magnet. Daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet disebut medanmagnet. Area medan magnet itu biasa ditunjukkan dengan garis-garis gaya magnet. Menurut Ibnu (2005: 97), Bendabenda yang terbuat dari besi dan baja dapat dibuat menjadi magnet dengan cara-cara tertentu, yaitu : 1. Cara Induksi, Pembuatan magnet secara induksi sangat mudah dilakukan. Akan tetapi, sifat kemagnetan hasil induksi ini bersifat sementara. Caranya dengan menempelkan benda-benda yang terbuat dari logam (besi atau baja)

7 dengan magnet. Benda yang terbuat dari logam ini akan menjadi bersifat magnet. Namun, jika magnet dilepaskan, sifat kemagnetan benda tersebut juga akan hilang. 2. Cara Arus Listrik, Magnet dapat dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik searah ke dalam suatu penghantar. Magnet yang ditimbulkan disebut elektromagnet. Elektromagnet pertama kali ditemukan oleh Hans Christian Oersted pada tahun Elektromagnet bersifat sementara. Artinya, jika arus listrik diputus, sifat magnet itu akan hilang. Kita dapat membuat elektromagnet mempunyai kekuatan lebih besar dengan menambah jumlah baterai dan menambah jumlah lilitan. Penerapan Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran IPA Penerapan suatu metode bagi seorang guru pada dasarnya adalah keharusan yang tidak dapat terelakan. Hal ini dimungkinkan karena melalui sarana metodelah dapat terjadi interaksi belajar mengajar yang baik dan benar dalam setiap pertemuan. Kondisi ini akan memberikan dorongan dan motivasi bagi guru dalam mmpelajari situasi yang berlangsung dalam rangka penentuan metode pengajaran yang tepat. Salah satu metode yang sering kali digunakan oleh guru dalam topik-topik bahasan tertentu adalah metode demonstrasi, sebagaimana yang telah diuraikan pada pokok bahasan sebelumnya. METODE PENELITIAN Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Batudaa Pantai, jalan Buke Panai, Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo. Pertimbangan penetapan lokasi tersebut karena lokasi tersebut sesuai dengan karakteristik masalah yang diteliti dalam melakukan proses penelitian untuk pengumpulan data yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan. Gambar 1. Lokasi Penelitian SDN 1 Batudaa Pantai Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan deskritif kualitatif. Menurut Sugiono (2007:36) Penelitian kualitatif di dasarkan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi secara alamiah, di lakukan dalam situasi yang wajar tanpa dipengaruhi dengan sengaja oleh peneliti. Adapun dalam mengungkapkan penerapan metode demonstrasi pada Mata Pelajaran IPA Peneliti melakukan observasi langsung di Kelas VI di SDN 1 Batudaa Pantai dan melakukan wawancara dengan informan dalam hal ini guru kelas VI. Data dan Sumber Data Dalam penelitian ini, data dan sumber data yang diperlukan adalah sebagai berikut: a. Data Data yang akan dijaring dalam penelitian ini meliputi Penerapan Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran IPA Kelas VI di SDN 1 Batudaa Pantai, langkah-langkah yang ditempuh dalam pembelajaran, upaya perbaikan metode pembelajaran serta manfaatnya bagi siswa. b. Sumber data Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Yaitu kegiatan guru kelas VI dalam pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, kemudian dikembang

8 kan dengan kata-kata atau ucapan lainnya yang terkait dengan perkembangan informasi yang diperoleh peneliti melalui observasi lapangan, pengamatan dan wawancara pada semua subyek tersebut di atas. 2. Data Sekunder merupakan data yang mencakup dokumendokumen sekolah seperti profil sekolah, keadaan sekolah, serta arsip administrasi lainnya yang relevan dan sesuai dengan topik kajian penelitian ini. Data ini akan digunakan untuk memperkuat penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. a. Prosedur Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan prosedur pengumpulan data, antara lain: 1. Observasi 2. Wawancara 3. Dokumentasi b. Analisis Data Analisa dalam penelitian ini menggunakan analisa kualitatif dengan cara mendeskripsikan data-data yang berhubungan dengan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaan Pantai Kabupaten Gorontalo. Data yang di peroleh dalam penelitian ini di analisis secara kualitatif dengan menitik beratkan pada permasalahan dalam penelitian ini yaitu penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai, hambatan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai dan cara mengatasi hambatan pada penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai terkait dengan materi gaya magnet. Pengecekan Keabsahan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan trianggulasi. Trianggulasi yaitu pengecekan keabsahan data dengan menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Data-data yang digabungkan adalah data yang ditemukan peneliti di lokasi penelitian yaitu, hasil observasi di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai, hasil wawancara guru Kelas VI dan siswa kelas VI terkait permasalahan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA, dan dokumentasi sebagai bukti penelitian, selanjutnya peneliti menggabungkan semua data tersebut yang kemudian dituangkan dalam hasil penelitian. Tahap-tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian ini dibagi ke dalam beberapa tahap yaitu; tahap perencanaan dalam hal ini peneliti mempersiapkan pedoman wawancara yang akan dilakukan, dengan mengacu pada indikator penelitian sesuai dengan masalah yang di temukan peneliti di lapangan penelitian. Selanjutnya tahap pengumpulan data yakni peneliti melakukan observasi dan wawancara dengan guru, dan siswa di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai setelah itu melakukan analisis data dan diakhir dengan tahapan penyusunan skripsi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI dan guru wali kelas VI. Jumlah siswa dari kelas VI yaitu 25 orang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah mengenai penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai kabupaten gorontalo tahun ajaran 2014/2015. Observasi awal pengumpulan data dimulai pada hari Senin 12 Januari 2015 pukul pagi, pada observasi awal di temukan bahwa penggunaan metode ceramah pada mata pelajaran IPA yang dilakukan guru tidak sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga mengakibatkan aktivitas belajar siswa menurun. Kemudian pada hari rabu tanggal 14 Januari 2015 pukul pagi peneliti melakukan

9 wawancara dengan guru kelas VI dan siswa kelas VI tentang pembelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Dari kondisi yang di temukan oleh peneliti pada observasi awal maka, sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah di diskusikan dengan guru kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai, pada hari kamis tanggal 15 januari 2015 pukul pagi peneliti mengamati guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi dengan mengambil materi gaya magnet. Guru menggunakan media magnet dan bendabenda yang terbuat dari bahan besi, aluminium, kayu, dan plastik Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Penerapan metode demonstrasi terbagi atas beberapa tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian atau tindak lanjut, untuk mengetahui bagaimana penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, peneliti menengahkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut. Gambar 2. Wawancara dengan guru kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai. Nama Informan : APM Jabatan : Guru Kelas VI Hari/Tanggal Wawancara: Rabu/ 14 Januari 2015 Informan selaku guru kelas VI SDN 1 Batudaa pantai menyatakan bahwa : Dalam proses pembelajaran IPA di kelas VI saya memberikan 50 persen teori dan 50 persennya lagi praktek, selain itu pada proses pembelajaran IPA saya lebih banyak mengarah pada konsepkonsep pembelajaran, menggunaka metode pembelajaran, melakukan pendekatan dan penggunaan sumber belajar, akan tetapi saya lebih mengarahkan pada konsep dan materi yang ada karena tanpa itu tidak akan tercapai tujuan dalam pembelajaran. (W/GK/ /09.30AM) Mengacu pada hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa, dalam pembelajaran IPA di kelas VI ini guru tidak hanya memberikan teori tetapi juga praktek secara seimbang. Proses pembelajaran IPA lebih banyak mengarah pada konsep-konsep pembelajaran, misalnya menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan di ajarkan kepada siswa, melakukan pendekatan kepada siswa, penggunaan sumber belajar, dalam hal ini informan lebih mengarah pada konsep dan materi yang ada pada pembelajaran IPA agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal Guru memberikan penjelasan mengenai segala sesuatu yang harus diperhatikan dan tahap-tahap yang harus dilakukan oleh siswa termasuk yang dilarang atau membahayakan dalam praktek. Kemudian tahap pelaksanaan demonstrasi guru menjelaskan secara singkat dan mendemonstrasikan gaya magnet, kemudian guru memanggil salah satu siswa ke depan kelas untuk mempraktekan dan menunjukkan kepada siswa-siswa lainnya gaya magnet yang terjadi pada setiap benda yang sudah di sediakan guru di atas meja.

10 Gambar 3. Guru menjelaskan secara singkat serta mendemonstrasikan gaya magnet Gambar 4. Salah satu siswa sedang melakukan percobaan gaya magnet Informan guru kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo menyatakan bahwa : Dalam menerapkan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA yaitu pertama-tama saya menentukan alat dan bahan yang akan digunakan sesuai dengan materi, menyiapkan panduan sebagai petunjuk bagi siswa pada saat melakukan pengamatan dan percobaan, kemudian saya menjelaskan serta memperagakan alat dan bahan, selanjutnya saya memberikan LKS dan evaluasi serta berdiskusi dengan siswa untuk mengetahui pencapaian dari tujuan pembelajaran. (W/GK/ /09.30AM) Berdasarkan hasil wawancara tersebut disimpulkan bahwa, dalam menerapkan metode demonstrasi hal pertama yang dilakukan guru yaitu, menentukan alat dan bahan yang akan digunakan serta menyiapkan panduan sebagai petunjuk bagi siswa dalam melakukan pengamatan dan percobaan dalam hal ini materi gaya magnet, kemudian guru menjelaskan serta memperagakan alat dan bahan di depan kelas agar dapat dilihat oleh seluruh siswa, selanjutnya guru memberikan LKS pengamatan dan evaluasi, pada bagian akhir guru berdiskusi dengan siswa untuk mengetahui pencapaian dari tujuan pembelajaran. Cara Mengatasi Hambatan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai. Untuk mengetahui cara mengatasi hambatan yang ditemui dalam penerapan metode demonstrasi di SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo peneliti menengahkan beberapa hasil temuan yang diungkapkan. Informan guru kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai menyatakan bahwa : Saya sudah menyiapkan perencanaan yang akan digunakan dalam proses demonstrasi dengan memperhitungkan alat dan bahan, alokasi waktu, dan saya memperkirakan dengan teliti apakah penjelasan saya dapat di dengar oleh siswa, apakah pada saat demonstrasi dilangsungkan alat dan bahan yang saya praktekkan dapat dilihat oleh siswa, dan saya menyarankan kepada siswa untuk mencatat setiap langkah yang saya lakukan dalam demonstrasi agar siswa terdorong untuk lebih teliti dalam pengamatan. (W/GK/ /09.30AM) Dari pernyataan informan selaku siswa kelas VI di SDN 1 Batudaa Pantai disimpulkan bahwa masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam

11 melakukan percobaan dan pengamatan pada pembelajaran IPA. Pembahasan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo Sesuai dengan apa yang peneliti amati pada guru kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai dimana guru tersebut sudah menggunakan metode demonstrasi pada materi gaya magnet di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai, sehingga guru tersebut mampu menyesuaikan maupun memaksimalkan metode demonstrasi dalam pelajaran IPA dan hal ini sangat membantu siswa khususnya siswa kelas VI. Selain guru mengetahui metode yang efektif dalam mata pelajaran IPA maka metode demonstrasi ini juga melatih sifat ilmiah siswa, karena sifat dari metode demonstrasi tidak hanya belajar konsep, teori akan tetapi terlibat langsung dalam praktek dan mengamati langsung teori yang sudah di pelajari, sifat ilmiah siswa juga terlatih melalui metode demonstrasi ini. Guru berperanan penting dalam proses pembelajaran, dimana guru sangat mengharapkan suatu proses pembelajaran berjalan dengan efektif. Untuk tercapainya pembelajaran yang efektif dan tercapainya tujuan pembelajaran maka guru melakukan berbagai cara salah satu cara agar tercapainya suatu pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) adalah memilih metode pembelajaran, dalam penerapan metode, sekaligus penyesuaian metode pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Menurut Moedjiono dan Dimyati (2009:35) Persiapan metode demonstrasi meliputi mengkaji kesesuaian metode terhadap tujuan yang akan dicapai. Dalam pembelajaran IPA guru sudah menggunakan metode demonstrasi, metode ini diterapkan dalam pembelajaran IPA karena metode ini memiliki peranan yang sangat besar untuk membantu terciptanya proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan efektif karena metode demonstrasi ini tidak hanya guru yang aktif dalam pembelajaran akan tetapi siswa juga akan aktif. Dalam proses pembelajaran berlangsung guru terlebih dahulu membimbing, membantu dan mengawasi siswa dan setelah pengamatan selesai maka guru selalu melakukan evaluasi, hal-hal yang dievaluasi adalah siswa diberi tugas membuat laporan, dan juga diberi tugas untuk membacakan hasil pengamatan di depan kelas. Menurut Sanjaya (2010:153) Apabila demonstrasi dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu kepada siswa yang masih berkaitan dengan proses demonstrasi dan juga tujuan pembelajaran. Dari hasil pengamatan tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di SDN 1 batudaa Pantai dapat membantu guru didalam proses pembelajaran dan dapat mempermudah pemahaman siswa dalam membuktikan konsep dan materi sehingga siswa juga turut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hambatan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Dalam penelitian ini terdapat hambatan-hambatan yang ditemui oleh guru dalam proses demonstrasi, hambatan itu berupa waktu pelaksanaan, alat, bahan, siswa yang kurang aktif dan hanya bermain pada saat proses pembelajaran berlangsung. Menurut Rusman (2010:54) Daya tangkap setiap siswa berbeda sehingga guru harus mengulang-ulang suatu bagian yang sama agar siswa dapat mengikuti pelajaran. Cara Mengatasi Hambatan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Sesuai dengan apa yang peneliti amati pada penelitian, cara mengatasi hambatan-hambatan dalam penerapan metode demonstrasi di SDN 1 Batudaa

12 Pantai guru harus memperhatikan dengan teliti apa saja yang menjadi kelemahan dalam metode demonstrasi, guru harus merencanakan dengan baik hal-hal yang harus dilakukan agar penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA ini berjalan maksimal. Guru kelas VI telah membuat perincian pembelajaran yang akan dilakukan dalam RPP dengan mempertimbangkan kelemahan dari metode demonstrasi, karena dalam penggunaan metode demonstrasi ini guru harus merencanakan persiapan dan perencanaan yang matang sebelum di aplikasikan kepada siswa kelas VI. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab yang sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis dapat menarik kesimpulan. Penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA di kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai sudah berjalan maksimal, guru sudah menggunakan metode demonstrasi pada materi gaya magnet, sehingga guru tersebut mampu menyesuaikan maupun memaksimalkan metode demonstrasi. Hambatan dalam penerapan metode demonstrasi ini dapat di atasi oleh guru kelas VI, walaupun masih terdapat hambatan pada alat peraga dan pada siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran. Siswa kelas VI SDN 1 Batudaa Pantai penting mendapatkan metode demonstrasi dalam mata pelajaran IPA, sifat ilmiah dan kecerdasan siswa terlatih melalui metode demonstrasi ini, pengetahuan maupun keterampilan siswa meningkat.pada penerapan metode demonstrasi ini guru dapat mengatasi hambatan- hambatan yang ditemukan dengan perencanaan yang telah di perhitungkan oleh guru kelas VI dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. REFERENSI Dimyati dan Moedjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hasbullah Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta : PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Ibnu,S Kesalahan Atas Konsep- Konsep IPA Karena Ketidaktepatan Pendekatan Yang Digunakan. Kumpulan Makalah. Malang Ibrahim,R Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta Nashar Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta : Delia Press Rusman, Model-Model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta:Rajawali Pers Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada Sanjaya Keunggulan Dan Kelemahan Metode Demonstrasi. Bandung : Angkasa Sugiono Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Usman, Basyiruddin Media Pembelajaran. Jakarta : Delia Citra Utama Zain, J. S. Badudu dan Sutan Mohammad Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta Pustaka Sinar Harapan.

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL PENERAPAN METODE EKSPERIMEN MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL Oleh RUSNI DEWI RAHMAN NIM. 151 411 129 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Perubahan Wujud Benda Dalam Mata Pelajaran IPA Kelas VSDN Lenju

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Perubahan Wujud Benda Dalam Mata Pelajaran IPA Kelas VSDN Lenju Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Perubahan Wujud Benda Dalam Mata Pelajaran IPA Kelas VSDN Lenju Masriani, Fatmah Dhafir, dan Masrianih Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang

Lebih terperinci

MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer.

MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet magnítis líthos Magnet Elementer teori magnet elementer. MAGNET - Materi Ipa Fisika SMP Magnet merupakan suatu benda yang dapat menimbulkan gejala berupa gaya, baik gaya tarik maupun gaya tolak terhadap jenis logam tertentu), misalnya : besi dan baja. Istilah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempatnya berlokasi di SDN 8 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tempatnya berlokasi di SDN 8 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Latar penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Tempatnya berlokasi di SDN 8 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Yang menjadi subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mlilir 01, yaitu sekolah dasar yang terletak di Dusun Mlilir, Desa Mlilir, Kecamatan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 16 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 16 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 16 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO Nurmalasari A. Kasim NIM. 151410086 Pembimbing I Dr. Sukirman Rahim, M.Si Pembimbing II Drs. Djotin Mokoginta

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN 1 2 1 ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh ternyata hasil belajar siswa rata-rata masih rendah dan sebagian kecil siswa sudah tuntas belajarnya. Penggunaan metode demonstrasi yang

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS III SDN 12 BOTUMOITO KECAMATAN BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO rahma@gmail.com Lukman

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori mencakup hal pengertian belajar, hakikat kegiatan belajar mengajar, dan hakikat IPA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori mencakup hal pengertian belajar, hakikat kegiatan belajar mengajar, dan hakikat IPA. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori mencakup hal pengertian belajar, hakikat kegiatan belajar mengajar, dan hakikat IPA. Hal-hal tersebut terjabar dalam penjelasan berikut. 2.1.1. Belajar

Lebih terperinci

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Arif Abdul Karim Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarakan permasalahan yang ada, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Hal ini dikarenakan peneliti

Lebih terperinci

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek

Oleh: Gunawan SD N 1 Wonoanti, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 51 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 1 WONOANTI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS TENTANG KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD dikelas V dengan kajian berdaur

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Cepokokkuning berlokasi di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 NGADIREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Andi Rahmi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 1 PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Disusun Oleh : Nama : Umulatipatun NIM/NIRM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penggunaan Metode CIRC di dalam pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan, khususnya yang dilakukan di SD 02 Jatipurwo Kabupaten Karanganyar berhasil meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Setting Tempat penelitian adalah SDN Tambahmulyo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. SDN Tambahmulyo 02 memiliki enam kelas yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran kehadiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo

Lebih terperinci

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran kooperatif Tipe NHT Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Undang undang Sisdiknas No. 2 Tahun 2003 pasal 1 disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia

Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Kiswadi 1, Widha Sunarno 2, Soeparmi 3 1 Magister

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI SRI WAHYUNINGSIH A54B090075 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran pada hakikatnya adalah kegiatan pokok yang dilakukan guru atau pendidik yang ditujukan kepada siswa dengan jalan melakukan kegiatan mendidik, mengajar,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Tutik Yuliarni 7 Abstrak. Proses pembelajaran masih

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA. Pebli Vidia Kurniawan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA. Pebli Vidia Kurniawan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA Pebli Vidia Kurniawan SMP Purnama 3 Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole Fatima Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA SD/MI

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Ruang Lingkup IPA SD/MI BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam dari segi istilah dapat diartikan sebagai ilmu yang berisi pengetahuan alam. Ilmu artinya pengetahuan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No. 3 Siboang Asmawir Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan rohani kepada orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan (Syaripudin, T: 2009, 5).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra (Kondisi Awal) Pada kondisi pra siklus dilakukan pengamatan pada pembelajaran IPA yang berlangsung. Pengamatan yang dilakukan mendasarkan pada lembar

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MINIATUR HEWAN PADA MATERI RANTAI MAKANAN SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN 3 PALAR, TRUCUK, KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong Agreistin E. Peole, Vanny Maria Agustina, dan Lestari Alibasyah Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG 13-130 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG Gusmaweti. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data

Lebih terperinci

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V TERHADAP MATA PELAJARAN IPA

PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V TERHADAP MATA PELAJARAN IPA PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V TERHADAP MATA PELAJARAN IPA (Di Sekolah Dasar Negeri 1 Sawahan Tahun Ajaran 2011/2012) Naskah Publikasi RATNA DEWI SAPUTRI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI ENERGI BUNYI DI KELAS IV SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL. Oleh HARIATY MANANGIN NIM.

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI ENERGI BUNYI DI KELAS IV SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL. Oleh HARIATY MANANGIN NIM. PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI ENERGI BUNYI DI KELAS IV SDN 2 TALAGA JAYA KABUPATEN GORONTALO JURNAL Oleh HARIATY MANANGIN NIM. 151 411 207 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 KARANGRAYUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) 63 RPP KELAS EKSPERIMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu : SMP : IPA FISIKA : IX / II : MAGNET : 2 jam pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk. nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk. nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SAINS PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR IRVIN NOVITA ARIFIN Dosen di Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Pengembangan

Lebih terperinci

LEMBAR PENILAIAN (Pertemuan Pertama)

LEMBAR PENILAIAN (Pertemuan Pertama) LEMBAR PENILAIAN (Pertemuan Pertama) A. Penilaian No. Jenis Bentuk Penilaian Instrumen 1. Tes 1. Tes tertulis dalam bentuk tes uraian Terlampir atau kognitif. 2. Non-tes 1. Lembar penilaian aspek afektif

Lebih terperinci

IRAWATI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

IRAWATI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd ABSTRAK 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SDN I BIAU KABUPATEN GORONTALO UTARA IRAWATI (Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

INDRIYATI HEMETO (Mahasiswa S1 Jurusan PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.

INDRIYATI HEMETO (Mahasiswa S1 Jurusan PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd Irvin Novita Arifin, S.Pd, M. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGARUH GAYA TERHADAP GERAK BENDA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KLEAS IV SDN 21 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO INDRIYATI HEMETO (Mahasiswa S1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tindakan kelas dalam tahapan berupa siklus-siklus dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas IV

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

Guslan, Yusuf Kendek Paluin, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Guslan, Yusuf Kendek Paluin, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Panas Pembelajaran IPA Kelas IV SDN No 2 Balukang Guslan, Yusuf Kendek Paluin, dan Ratman Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada awal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 12 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelas I SD Negeri 3 Belor Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan tahun pembelajaran 2011 / 2012 dengan jumlah siswa 33 orang,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI Oleh WAHDANIA* ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU ARNIS Guru SD Negeri 113 Pekanbaru arrnis6@gmail.com ABSTRAK Hasil observasi penulis di SDN 113

Lebih terperinci

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N 2 LOGEDE KARANGNONGKO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 JOURNAL PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

Oleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek 10 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI METODE KOOPERATIF PADA SISWA KELAS II SDN 2 BARUHARJO

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SDN 2 BANDA ACEH. Febi Febrina, Hajidin, Mahmud

KOMPETENSI GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SDN 2 BANDA ACEH. Febi Febrina, Hajidin, Mahmud Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah Volume 1 Nomor 1, 40-50 Agustus 2016 KOMPETENSI GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI SDN 2 BANDA ACEH Febi Febrina, Hajidin, Mahmud Prodi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda Sa adiah, Gamar B. N. Shamdas, dan Haeruddin Mahasiswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 1 Siwalempu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 1 Siwalempu Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 1 Siwalempu Asrini, Ratman, dan Najamuddin Laganing Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MEDIA LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SDN 2 PUSIAN KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Oleh: Rusni Manggopa

Lebih terperinci

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan

21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V yang berjumlah 22 siswa, dengan siswa perempuan sebanyak 12 Siswa dan laki-laki sebanyak 10 siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 yang terletak di Jln. Diponegoro 13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Semester 2 Tahun

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BAGI ANAK KELOMPOK A DI BA AISYIYAH IV TEGAL SEPUR KLATEN TENGAH KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 DISUSUN OLEH SUTARJIANI NIM. A53B090001 Tahun

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGEMBANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KOMPETENSI PENYUSUNAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG TERHADAP PEMAHAMAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain peran dalam mengatasi masalah belajar siswa memerankan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Muzria M. Lamasai, Mestawaty As. A., dan Ritman Ishak Puadi Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENGERTIAN. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Apakah magnet itu?

PENGERTIAN. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Apakah magnet itu? KEMAGNETAN PENGERTIAN Apakah magnet itu? Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian Magnet adalah benda-benda yang dapat menarik besi atau baja yang berada

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Darmanto Priyoutomo SDN I Ngilo-ilo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup pasti membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Karena pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses

Lebih terperinci

KISI KISI UJIAN PRAKTEK UJIANT NASIONAL MATA PELAJARAN IPA ( FISIKA ) SMP NEGERI 1 BANCAR TAHUN PELAJARAN

KISI KISI UJIAN PRAKTEK UJIANT NASIONAL MATA PELAJARAN IPA ( FISIKA ) SMP NEGERI 1 BANCAR TAHUN PELAJARAN KISI KISI UJIAN PRAKTEK UJIANT NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012 2013 Jenis Praktek : Membuat Magnet Elektromagnet Alokasi Waktu : 3 X 50 Menit No Tujuan Praktikum Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik subyek penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Yaitu penelitian praktis yang

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014 PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh SITI YULAICHA A54B111017

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun : PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGALGONDO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 19 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN NO. 1 SIKARA

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN NO. 1 SIKARA PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN NO. 1 SIKARA Ira Astrina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

KREATIVITAS GURU DALAM MEMANFAATKAN KIT IPA DI SDN 5 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO

KREATIVITAS GURU DALAM MEMANFAATKAN KIT IPA DI SDN 5 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO 1 KREATIVITAS GURU DALAM MEMANFAATKAN KIT IPA DI SDN 5 BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO Nurnaningsih Puluhulawa, Dr. Sukirman Rahim, M.Si, Irvin Novita Arifin, S.Pd, M.Pd 1 Abstrak Abstrak NURNANINGSIH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan akhirnya diperoleh data-data yang dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Pra Siklus a. Pelaksanaan Tindakan Tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD Oleh: Siti Hanisah 1, Tri Saptuti 2, H. Setyo Budi 3 FKIP,

Lebih terperinci