BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SD Negeri 3 Kandangan Kabupaten Grobogan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SD Negeri 3 Kandangan Kabupaten Grobogan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SD Negeri 3 Kandangan Kabupaten Grobogan SD Negeri 3 Kandangan terletak di Desa Kandangan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1963 pemerintah mendirikan gedung SD Negeri 3 Kandangan di atas tanah seluas 1905,75 m 2. selama ini sudah mengalami beberapa kali perbaikan dengan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK), sehingga menjadikan SD Negeri 3 Kandangan mempunyai ruangan yang cukup lengkap. Meskipun letak SD Negeri 3 Kandangan berdampingan dengan rumah penduduk, namun kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan dengan baik. Secara umum beberapa kondisi utama sekolah dapat dikemukakan sebagai berikut. a. Kondisi Peserta Didik Jumlah peserta didik SD Negeri 3 Kandangan sebanyak 152 peserta didik. Sedangkan jumlah peserta didik kelas IV yang menjadi subyek penelitian adalah sebanyak 30 peserta didik b. Keadaan Tenaga Pendidik SD Negeri 3 Kandangan mempunyai guru dan staf pengajar sebanyak 9 orang, terdiri dari 4 orang guru PNS dan 5 orang guru wiyata Bhakti. B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Analisis hasil uji validitas dan reliabilitas untuk mengukur tes yang digunakan dalam penelitian. Untuk mengukur validitas dilakukan dengan menggunakan analisis "corrected item to total correlation" dari masing-masing indikator empirik, dengan teknik korelasi Product Moment. Menurut Santoso (2000) angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatau angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Untuk mengujinya digunakan analisis item dengan nilai total variabel yang diuji, dalam hal ini 35

2 36 digunakan korelasi antara skor dengan skor total (corrected item to total correlation). Menurut Azwar (1986) suatu item dikatakan valid jika diperoleh korelasi item total 0,25. Untuk mengukur reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Spearman Brown dengan taraf signifikansi 5%. Suatu item dikatakn reliabel jika besarnya Alpha Cronbach 0,70 (Azwar,1986). Analisis terhadap instrumen ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Berdasarkan hasil uji validitas (lampiran) dapat diketahui hasil perhitungan besarnya nilai rit dengan standar error 5% semuanya diatas 0,25. Oleh karena itu status setiap item adalah valid maka instrumen memenuhi syarat reliabilitas untuk mengukur soal tes yang digunakan. Menurut Ghozali (2004: 42) hasil uji reliabilitas diketahui bahwa bahwa soal tes reliable karena koefisien Alpha 0,70. a. Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas IV SD Negeri 3 Kandangan Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan yang berjumlah 30 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.1 Ketuntasan Frekuensi Persentase (%) Siswa yang tuntas 10 33,33% Siswa yang belum tuntas 20 66,67% Jumlah % Rata-rata 58,67 Nilai Tertinggi 80 Nilai terendah 40

3 37 Berdasarkan nilai ulangan harian diatas dapat juga disajikan dalam bentuk tabel interval nilai seperti tabel dibawah ini. Interval nilai ulangan harian kondisi awal No Interval nilai Frekuensi Dilihat dari tabel 4.1. pembelajaran belumlah efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM=65). Dari tabel di atas menunjukkan bahwa siswa tuntas sebanyak 10 orang atau yang belum tuntas sebanyak 20 orang atau 66,67 % dengan rata-rata 58,67. Nlai tertinggi yang dicapai siswa adalah 80 sedangkan nilai terendahnya adalah 40. Sehingga peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya siswa kelas IV SD Negeri 3 Kandangan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pokok Bahasan Energi. Berdasarkan tabel 4.1. dapat digambarkan dalam gambar 1

4 38 Gambar 4.5. Diagram lingkaran kondisi awal Selanjutnya dapat disajikan pula dalam bentuk diagram batang seperti gambar 4.5 di bawah ini : Diagram Frekuensi Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal Frekuensi C. Deskripsi Hasil Siklus 1 Siklus I dilaksanakan pada tanggal April 2012 di kelas IV SD Negeri 3 Kandangan. Hasil penelitian pada siklus II dapat dipaparkan sebagai berikut. 1. Perencanaan Tindakan Pertemuan 1 a. Perencanaan Pendahuluan - Memberi salam. - Mengabsen siswa - Menyiapkan alat peraga - Apersepsi : Sumber energi yang paling terbesar dibumi itu apa? - Motivasi

5 39 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan b. Perencanaan Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, Memahami istilah sumber energi panas. Menyebutkan contoh sumber energi panas Gesekan antara dua benda dapat menghasilkan panas. Memahami matahari sebagai sumber energi panas yang sangat besar dan tidak akan habis serta fungsinya bagi kehidupan di Bumi. Memahami bahwa panas dapat berpindah Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan Guru membagi siswa kedalam kelompok besar yang terdiri dari 6 siswa dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan kemampuan heterogen yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah.. Dalam satu kelas terdiri dari 5 kelompok dari 30 siswa. Pemberian nama kelompok dilakukan oleh guru membagikan alat yang ada seperti batu untuk membuktikan bahwa timbulnya panas dari gesekan dua benda dan gelas, sendok dan air panas untuk membuktikan terjadinya peristiwa konduksi ) dan meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan melakukan pembagian tugas Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan

6 40 Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan terkompak Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan c. Perencanaan Penutup o Menarik kesimpulan bahwa; - Sumber energi panas terbesar adalah matahari - Memberi evaluasi Pertemuan 2 1. Perencanaan Pendahuluan - Memberi salam. - Mengabsen siswa - Menyiapkan alat peraga - Apersepsi : Apa kalian perrnah melihat orang bemain piano,,,apa yang dihasilkan piano itu? - Motivasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan

7 41 2. Perencanaan Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, Memahami istilah sumber energi bunyi. Menyebutkan contoh sumber bunyi Kaleng yang dipukul akan menimbulkan bunyi Memahami bahwa bunyi dapat merambat melalui benda cair, padat, gas Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan kemampuan heterogen yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah.. Dalam satu kelas terdiri dari 5 kelompok dari 30 siswa. Pemberian nama kelompok dilakukan oleh guru membagikan alat dan bahan yang ada (seperti benang, botol aqua gelas untuk membuktikan perambatan bunyi melalui benda padat) dan meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan melakukan pembagian tugas Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok.

8 42 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan terkompak Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Perencanaan Penutup o Menarik kesimpulan bahwa; Bunyi dapat merambat melalui benda cait, padat, gas Memberi evaluasi 2. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1 a. Pelaksanaan Pendahuluan - Memberi salam. - Mengabsen siswa - Menyiapkan alat peraga - Apersepsi : Sumber energi yang paling terbesar dibumi itu apa? - Motivasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan b. Pelaksanaan Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, Memahami istilah sumber energi panas. Menyebutkan contoh sumber energi panas Gesekan antara dua benda dapat menghasilkan panas. Memahami matahari sebagai sumber energi panas yang sangat besar dan tidak akan habis serta fungsinya bagi kehidupan di Bumi. Memahami bahwa panas dapat berpindah

9 43 Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan Guru membagi siswa kedalam kelompok besar yang terdiri dari 6 siswa dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan kemampuan heterogen yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah.. Dalam satu kelas terdiri dari 5 kelompok dari 30 siswa. Pemberian nama kelompok dilakukan oleh guru membagikan alat yang ada seperti batu untuk membuktikan bahwa timbulnya panas dari gesekan dua benda dan gelas, sendok dan air panas untuk membuktikan terjadinya peristiwa konduksi ) dan meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan melakukan pembagian tugas Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan terkompak Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

10 44 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan c. Pelaksanaan Penutup o Menarik kesimpulan bahwa; - Sumber energi panas terbesar adalah matahari - Memberi evaluasi Pertemuan 2 1. Pelaksanaan Pendahuluan - Memberi salam. - Mengabsen siswa - Menyiapkan alat peraga - Apersepsi : Apa kalian perrnah melihat orang bemain piano,,,apa yang dihasilkan piano itu? - Motivasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan 2. Pelaksanaan Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, Memahami istilah sumber energi bunyi. Menyebutkan contoh sumber bunyi Kaleng yang dipukul akan menimbulkan bunyi Memahami bahwa bunyi dapat merambat melalui benda cair, padat, gas Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan

11 45 Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan kemampuan heterogen yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah.. Dalam satu kelas terdiri dari 5 kelompok dari 30 siswa. Pemberian nama kelompok dilakukan oleh guru membagikan alat dan bahan yang ada (seperti benang, botol aqua gelas untuk membuktikan perambatan bunyi melalui benda padat) dan meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan melakukan pembagian tugas Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan terkompak Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: b. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa c. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3.Pelaksanaan Penutup 1. Menarik kesimpulan bahwa; Bunyi dapat merambat melalui benda cait, padat, gas Memberi evaluasi

12 46 3. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan yang diperoleh adalah hasil pengamatan hasil belajar IPA yang bersumber dari nilai ulangan harian akhir siklus Adapun nilai ulangan harian akhir siklus 1 dapat disajikan dalam bentuk tabel interval nilai seperti tabel dibawah ini. Interval nilai ulangan siklus I No Interval nilai Frekuensi Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Setelah Siklus I Kelas IV SD N 3 Kandangan Tahun Pembelajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Persentase (%) Siswa yang tuntas 21 70% Siswa yang belum tuntas 9 30% Jumlah % Rata-rata 72,83

13 47 Nilai Tertinggi 93 Nilai Terendah 53 Dari tabel dapat dilihat bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran STAD menunjukkan bahwa siswa tuntas sebanyak 21 orang atau 70%, yang belum belum tuntas sebanyak 9 orang atau 30% dengan rata-rata 72,83. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 93 sedangkan nilai terendahnya adalah 53. Jadi dengan KKM 65 jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 21 siswa. Tabel 4.2 dapat pula divisualisasikan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai berikut: Gambar Diagran lingkaran Ketuntasan Siswa Setelah Perbaikan Siklus I Selanjutnya dapat disajikan pula dalam bentuk diagram batang seperti di bawah ini :

14 48 Diagram Frekuensi Nilai Ulangan Harian Siklus Frekuensi Gambar.4.6 Diagram frekuensi nilai ulangan harian siklus 1 4. Refleksi Pada kegiatan ini adalah membandingkan antara hasil kondisi awal dengan hasil pengamatan pada siklus 1. Kegiatan ini diawali dengan diskusi bersama guru kelas kemudian dilanjutkan dengan pembahasan atas hasil siklus 1. Berdasarkan hasil kondisi awal dengan hasil siklus 1 maka dapat diasjikan tabel seperti di dibawah ini Tabel Perbandingan hasil kondisi awal dengan hasil siklus 1 No Kondisi awal Siklus 1 Ulangan harian pada kondisi awal : Ulangan harian pada siklus 1: 1 Nilai terendah : 40 Nilai terendah : 53 2 Nilai tertinggi : 80 Nilai tertinggi : 93 3 Nilai rata-rata : 58,67 Nilai rata-rata : 72,83

15 49 Berdasarkan tabel dan diagram diatas diperoleh nilai terendah kondisi awal sebelum menerapkan pembelajaran kooperatif STAD hasil nilai ulangan yang diikuti 30 siswa ternyata nilai terendahnya 40. Setelah peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif STAD secara kelompok besar, dari 30 siswa yang mengikuti ulangan harian ternyata diperoleh nilai terendahnya 53. Apabila kita bandingkan nilai terendah kondisi awal dan nilai terendah siklus 1 ternyata mengalami peningkatan. Besarnya peningakatan yaitu 13 point diperoleh dari 53 40, apabila peningkatan tersebut kita jadikan dalam prosentase maka besarnya prosentase peningkatan nilai terendah dari kondisi awal ke siklus 1 yaitu sebesar 21,6 %. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai tertinggi kondisi awal sebelum menerapkan pembelajaran kooperatif STAD hasil nilai ulangan yang diikuti 30 siswa ternyata nilai tertingginya 80. Setelah peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif STAD secara kelompok besar, dari 30 siswa yang mengikuti ulangan harian ternyata diperoleh nilai tertingginya 93. Apabila kita bandingkan nilai tertinggi kondisi awal dan nilai tertinggi siklus 1 ternyata mengalami peningkatan. Besarnya peningkatan yaitu 13 point diperoleh dari 93 80, apabila peningkatan tersebut kita jadikan dalam prosentase maka besarnya prosentase peningkatan nilai tertinggi dari kondisi awal ke siklus 1 yaitu sebesar 21,6 %. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata kondisi awal sebelum menerapkan pembelajaran kooperatif STAD hasil nilai ulangan yang diikuti 30 siswa ternyata nilai rata-ratanya 58,67. Setelah peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif STAD secara kelompok besar, dari 30 siswa yang mengikuti ulangan harian ternyata diperoleh nilai rata-ratanya 72,83. Apabila kita bandingkan nilai rata-rata kondisi awal dan nilai rata-rata siklus 1 ternyata mengalami peningkatan. Besarnya peningkatan yaitu 14,16 point diperoleh dari 72,83 58,67, apabila peningkatan tersebut kita jadikan dalam prosentase maka besarnya prosentase peningkatan nilai rata-rata dari kondisi awal ke siklus 1 yaitu sebesar 23,6 %. Berdasarkan deskriptif komparatif tersebut diatas ternyata nilai rata-ratanya itu meningkat dari 58,67 menjadi 72,83 atau meningkat sebesar 14,16 Peningkatan sebesar 14,16 termasuk kategori cukup sedang. Menurut teman sejawat hal ini

16 50 disebabkan soal yang saya buat pada siklus 1 termasuk kategori cukup sulit dan saat ulangan harian waktunya kurang mencukupi. Maka tindak lanjutnya nanti pada siklus 2 akan kita buat soal yang tidak terlalu sulit dan pada waktu ulangan harian kita berikan waktu yang benar- benar sesuai. B. Deskripsi Hasil Siklus 2 Siklus II dilaksanakan pada tanggal April 2012 di kelas IV SD Negeri 3 Kandangan. Hasil penelitian pada siklus II dapat dipaparkan sebagai berikut. 1. Perencanaan Tindakan Pertemuan 1 a. Perencanaan Pendahuluan - Memberi salam. - Mengabsen siswa - Menyiapkan alat peraga - Apersepsi : Pernahkah kalian melihat roket di televisi? jika pernah sekarang kita akan belajar salah satunya tentang cara membuat roket mainan dengan menggunakan kertas. - Motivasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan b. Perencanaan Kegiatan Inti 1. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, Memahami istilah tentang roket mainan Menyebutkan contoh perubahan gerak akibat pengaruh udara - Roket Melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran

17 51 2. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan kemampuan heterogen yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah.. Dalam satu kelas terdiri dari 6 kelompok dari 30 siswa. Pemberian nama kelompok dilakukan oleh guru Guru menginformasikan rancangan pembuatan model roket Guru dan siswa memilih alat dan bahan yang digunakan seperti kertas karton, spidol bekas, gunting dan lem kertas untuk membuat roket membuktikan perubahan gerak karena pengaruh udara Guru meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan melakukan pembagian tugas Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan terkompak 3. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

18 52 b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Perencanaan Penutup 1. Menarik kesimpulan bahwa; Roket dapat terbang karena pengaruh udara Memberi evaluasi Pertemuan 2 a. Perencanaan Pendahuluan - Memberi salam. - Mengabsen siswa - Menyiapkan alat peraga - Apersepsi : Apa kalian pernah melihat baling-baling? jika pernah kita akan belajar salah satunya tentang pembuatan mainan baling-baling kertas - Motivasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan b. Perencanaan Kegiatan Inti a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, b. Memahami istilah baling-baling c. Menyebutkan contoh penggunaan energi udara Baling-baling d. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan kemampuan heterogen yang terdiri

19 53 dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah.. Dalam satu kelas terdiri dari 5 kelompok dari 30 siswa. Pemberian nama kelompok dilakukan oleh guru membagikan alat dan bahan yang ada dan kertas karton, sedotan mainan, gunting, jarum pentol untuk membuat baling-baling membuktikan perubahan gerak karena pengaruh udara Guru meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan melakukan pembagian tugas Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan terkompak c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa - Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan c. Perencanaan Penutup o Menarik kesimpulan bahwa; Baling-baling dapat berputar karena pengaruh udara Memberi evaluasi 2. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1 Pelaksanaan Pendahuluan 1. Pendahuluan

20 54 - Memberi salam. - Mengabsen siswa - Menyiapkan alat peraga - Apersepsi : Pernahkah kalian melihat roket di televisi? jika pernah sekarang kita akan belajar salah satunya tentang cara membuat roket mainan dengan menggunakan kertas. - Motivasi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan 2. Pelaksanaan Kegiatan Inti c. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, Memahami istilah tentang roket mainan Menyebutkan contoh perubahan gerak akibat pengaruh udara - Roket Melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran d. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan kemampuan heterogen yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah.. Dalam satu kelas terdiri dari 6 kelompok dari 30 siswa. Pemberian nama kelompok dilakukan oleh guru Guru menginformasikan rancangan pembuatan model roket Guru dan siswa memilih alat dan bahan yang digunakan seperti kertas karton, spidol bekas, gunting dan lem kertas untuk membuat roket membuktikan perubahan gerak karena pengaruh udara

21 55 Guru meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan melakukan pembagian tugas Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan terkompak e. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: i. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa ii. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Pelaksanaan Penutup Menarik kesimpulan bahwa; Roket dapat terbang karena pengaruh udara Memberi evaluasi Pertemuan 2 a. Pelaksanaan Pendahuluan - Memberi salam. - Mengabsen siswa - Menyiapkan alat peraga - Apersepsi : Apa kalian pernah melihat baling-baling? jika pernah kita akan belajar salah satunya tentang pembuatan mainan baling-baling kertas - Motivasi

22 56 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan b. Pelaksanaan Kegiatan Inti a) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, Memahami istilah baling-baling Menyebutkan contoh penggunaan energi udara Baling-baling Melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran e. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang akan dilakukan Guru membagi siswa kedalam kelompok yang terdiri dari 6 siswa dalam satu kelompok yang terdiri dari siswa dengan kemampuan heterogen yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 3 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah.. Dalam satu kelas terdiri dari 5 kelompok dari 30 siswa. Pemberian nama kelompok dilakukan oleh guru membagikan alat dan bahan yang ada dan kertas karton, sedotan mainan, gunting, jarum pentol untuk membuat baling-baling membuktikan perubahan gerak karena pengaruh udara Guru meminta setiap anggota kelompok untuk bekerjasama dan melakukan pembagian tugas Guru memberikan LKS yang harus dikerjakan secara berkelompok Guru memantau kerja masing-masing kelompok dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Guru menganalisis proses hasil kerja tiap kelompok.

23 57 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang teraktif dan terkompak f. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan 3. Pelaksanaan Penutup Menarik kesimpulan bahwa; Baling-baling dapat berputar karena pengaruh udara Memberi evaluasi 3. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan yang diperoleh adalah hasil pengamatan hasil belajar IPA yang bersumber dari nilai ulangan harian akhir siklus 2 Adapun nilai ulangan harian akhir siklus 2 dapat disajikan seperti pada tabel 4.5 dibawah ini Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Setelah Siklus II Kelas IV SD N 3 Kandangan Tahun Ajaran 2011/2012 Keterangan Jumlah Persentase (%) Siswa yang tuntas 26 86,67% Siswa yang belum tuntas 4 13,33% Jumlah % Rata-rata 80,73 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 53

24 58 Berdasarkan nilai ulangan harian diatas dapat juga disajikan dalam bentuk tabel interval nilai seperti tabel dibawah ini Interval nilai ulangan siklus II No Interval nilai Frekuensi Dari tabel 4.3. dapat dilihat bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif STAD menunjukkan bahwa siswa tuntas sebanyak 26 orang atau 86,67%, yang belum tuntas sebanyak 4 orang atau 13,33% dengan rata-rata 80,73. Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 53. Tabel 4.5 dapat pula divisualisasikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

25 59 Gambar Diagram lingkaran Nilai Siswa Setelah Perbaikan Siklus II Berdasarkan pada diagram 3 pembelajaran menerapkan metode belajar kelompok pada siklus II ada peningkatan dengan KKM 65 jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 26 siswa dengan persentase 86,67%. 4. Refleksi Pada kegiatan ini adalah membandingkan antara hasil pengamatan siklus 1 dengan hasil pengamatan pada siklus 2. Kegiatan ini diawali dengan diskusi bersama rekan sejawat kemudian dilanjutkan dengan pembahasan atas hasil siklus 2. Berdasarkan hasil siklus 1 dengan hasil siklus 2 maka dapat disajikan tabel seperti di dibawah ini Tabel Perbandingan hasil siklus 1 dengan hasil siklus 2 No Siklus 1 Siklus 2 Ulangan harian pada siklus 1 : Ulangan harian pada siklus 2 : 1 Nilai terendah : 53 Nilai terendah : 53 2 Nilai tertinggi : 93 Nilai tertinggi : 99 3 Nilai rata-rata : 72,83 Nilai rata-rata : 80,73 Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai terendah siklus 1 setelah menerapkan pembelajaran kooperatif STAD kelompok besar hasil nilai ulangan yang diikuti 30 siswa ternyata nilai terendahnya 53. Setelah peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif STAD secara kelompok kecil, dari 30 siswa yang mengikuti ulangan harian ternyata diperoleh nilai terendahnya 53. Apabila kita bandingkan nilai terendah siklus 1 dan nilai terendah siklus 2 ternyata setara. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai tertinggi siklus 1 setelah menerapkan pembelajaran kooperatif STAD kelompok besar hasil nilai ulangan yang diikuti 30 siswa ternyata nilai tertingginya 93. Setelah peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif STAD secara kelompok kecil, dari 30 siswa yang mengikuti ulangan harian ternyata diperoleh nilai tertingginya 99. Apabila kita bandingkan nilai tertinggi siklus 1 dan nilai tertinggi siklus 2 ternyata mengalami peningkatan. Besarnya peningkatan yaitu 7 point diperoleh dari 93 99, apabila peningkatan tersebut kita jadikan dalam prosentase

26 60 maka besarnya prosentase peningkatan nilai tertinggi dari siklus 2 ke siklus 1 yaitu sebesar 11,6 %. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata siklus 1 setelah menerapkan pembelajaran kooperatif STAD kelompok besar hasil nilai ulangan yang diikuti 30 siswa ternyata nilai rata-ratanya 72,83. Setelah peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif STAD secara kelompok kecil, dari 30 siswa yang mengikuti ulangan harian ternyata diperoleh nilai rata-ratanya 80,73. Apabila kita bandingkan nilai rata-rata siklus 1 dan nilai rata-rata siklus 2 ternyata mengalami peningkatan. Besarnya peningkatan yaitu 7,9 point diperoleh dari 80,73 72,83, apabila peningkatan tersebut kita jadikan dalam prosentase maka besarnya prosentase peningkatan nilai rata-rata dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu sebesar 13,17 %. Berdasarkan deskriptif komparatif tersebut diatas ternyata nilai rata-ratanya itu meningkat dari 72,83 menjadi 80,73 atau meningkat sebesar 13,17 %. Peningkatan sebesar 13,17 % termasuk kategori kecil. Menurut teman sejawat hal ini disebabkan pada waktu ulangan harian konsentrasi anak terganggu oleh kebisingan lain yang sedang ditinggal oleh gurunya dan materi pada KD tersebut agak sulit bagi anak. Maka tindak lanjutnya nanti pada waktu ulangan harian selanjutnya diusahakan konsentrasi anak tidak terganggu oleh kelas lain ataupun hal-hal lain yang bisa mengganggu konsentrasi anak. Berdasarkan refleksi hasil siklus 1 dan siklus 2 tersebut diatas maka dapat dibuat tabel seperti berikut : Tabel Perbandingan kondisi awal dengan hasil siklus 1 dan siklus 2 No Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2 Jumlah Siswa pada Kondisi Awal : Jumlah Siswa pada Siklus I : Jumlah Siswa pada Siklus II : 1. Tuntas : 20 Tuntas : 21 Tuntas : Tidak Tuntas : 10 Tidak Tuntas : 9 Tidak Tuntas : 4

27 61 Dapat pula disajikan dalam bentuk diagram batang seperti dibawah ini. SD N 3 Kandangan Tahun Pelajaran 2011/2012 Perbandingan kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 Berdasarkan tabel diatas yang belum dibandingkan adalah antara kondisi awal dengan kondisi akhir yang oleh peneliti disebut sebagai hasil tindakan. Dari tabel diatas dapat kita deskripsikan bahwa : Dari diagram batang diatas pengelompokkan nilai pada tabel dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA terbukti untuk klasifikasi Tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 20 orang. Sedangkan setelah siklus I dan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 26 siswa. Ini membuktikan bahwa pembelajaran kooperatif STAD dan penggunaan alat peraga konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada klasifikasi Tidak

28 62 Tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 10 siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran IPA, setelah siklus I dan siklus II hanya 4 orang yang tidak tuntas. Berdasarkan hasil refleksi pada pembahasan/diskusi diatas maka dapat diambil simpulan sebagai berikut : Melalui penerapan pembelajaran kooperatif STAD dan Penggunaan Alat Peraga Konkret dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas IV SD Negeri 3 Kandangan pada semester 2 tahun 2011/2012 dari kondisi awal nilai rata-ratanya 58,67 ke kondisi akhir nilai rata-rata 80,73 meningkat sebesar 22, 06. E. Pembahasan/Diskusi a. Siklus I Fokus perbaikan pembelajaran pada siklus I adalah penerapan metode pembelajaran STAD. Metode ini merupakan penerapan metode yang menggambarkan kerjasama dengan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Jadi dominasi guru dalam proses pembelajaran menjadi berkurang dan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan inti siswa secara berkelompok dengan bimbingan guru mengerjakan soal Energi pada LKS dalam kelompok maupun individu. Guru selalu berusaha mengoptimalkan interaksi antar siswa atau antara siswa dengan guru melalui kegiatan kelompok. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran melalui kegiatan diskusi kelompok ataupun diskusi kelas. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Perolehan hasil belajar siswa pada siklus I masih belum optimal yaitu hanya sebesar 70,83 Siswa yang aktif dalam pembelajaran belum merata, hanya siswa tertentu saja yang sudah aktif dalam pembelajaran dan siswa yang aktif itu pun sebagian besar merupakan siswa yang sudah aktif sebelum dilakukan tindakan dan juga merupakan siswa dengan tingkat kemampuan akademik tinggi. Siswa yang

29 63 belum aktif dalam pembelajaran salah satunya disebabkan karena meraka masih merasa takut salah dan malu untuk bertanya, menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapat. Kurang optimalnya keaktifan siswa pada siklus I juga disebabkan karena siswa belum terbiasa melakukan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran STAD. Kerjasama antar anggota kelompok belum tampak nyata. Kegiatan siswa dalam kelompok masih didominasi oleh siswa yang kemampuan akademiknya tinggi. Siswa yang kurang pandai belum percaya diri untuk mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan diskusi. Siswa tampaknya masih perlu berlatih untuk mengemukakan pendapat dan menumbuhkan sikap percaya diri. Hal ini sesuai dengan pendapat Winkel (1997:56) yang menyatakan bahwa belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif. Pendapat yang serupa juga disampaikan Ibrahim (2001) bahwa pembelajaran STAD memerlukan waktu lebih lama bagi siswa untuk berinteraksi mengenai ide-ide secara langsung kepada siswa lain. Belum optimalnya peran siswa dalam pembelajaran juga berdampak pada kurangnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Pada siklus I ini siswa yang tuntas belajar baru mencapai 70% dengan nilai rata-rata 72,83. siswa yang turut aktif dalam menemukan konsep tentang materi yang dipelajari akan lebih mudah paham dan mengerti dibandingkan dengan siswa yang hanya sekedar melihat dan mengamati. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Divesta dan Thamspon (dalam Mappa, 1994:6) mengatakan belajar merupakan perubahan yang bersifat abadi sebagai akibat dari pengalaman. Keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu sedapat mungkin guru harus mengupayakan agar siswa lebih aktif dan agar mereka berusaha menemukan sendiri suatu konsep yang dipelajari. Guru hanya berperan sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa melalui serangkaian kegiatan yang dilakukan siswa seperti melakukan eksplorasi artikel, kegiatan diskusi maupun pengamatan

30 64 langsung. Hal ini seperti pendapat Di Vesta yang menyatakan bahwa guru sebagai fasilitator mengembangkan belajar secara efisien dan mengubah tingkahlaku pelajar. b. Siklus II Perbaikan pembelajaran pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan baik peran guru, prosentase pembelajaran maupun prosentase ketuntasan belajar. Namun demikian hasil belajar siswa belum maksimal. Dari kegiatan refleksi teridentifikasi bahwa yang menjadi kendalanya adalah kurang konkritnya media pembelajaran yang digunakan, terutama contoh soal yang diberikan guru. Selanjutnya pada siklus II penelitian perbaikan pembelajaran, difokuskan pada penggunaan media yang dikenal siswa. Selama proses pembelajaran, siswa tampak lebih proaktif. Hasilnya ketuntasan belajar siswa mencapai 80,73% meskipun belum dapat mencapai 100%, namun dapat dikatakan bahwa siswa telah mencapai ketuntasan belajar sebab telah memenuhi standar ketuntasan belajar 75%. Sampai pada perbaikan pembelajaran siklus II, masih ditemukan beberapa siswa dalam satu kelas yang belum berhasil mencapai nilai tuntas. Hal ini disebabkan karena daya serap siswa terhadap materi sangat rendah dan motivasi belajarnya kurang. Seperti dalam hasil penelitian ini bahwa pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Styarini (2004) yang berjudul Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Metode STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Biologi disma Negeri 5 Semarang.Pokok bahasan yang diambil adalah hewan vetebrata dan invertebrata.styarini mengungkapkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa,keaktifan siswa dan kinerja guru.pada siklusi hasil belajar siswa meningkat sebesar 7,5%,siklus II sebesar 12,66% dan siklus III sebesar 14,33%.Keaktifan belajar siswa pada siklus I mencapai 49,16%,siklusII mencapai 75% dan siklus III mencapai 90%.Sedangkan kinerja guru pada siklus I mencapai 71,16%,siklus II mencapai 81,66% dan siklus III mencapai 89,33%. Respons yang positif oleh siswa dan guru terhadap

31 65 model pembelajaran kooperatif metode STAD karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. F. Hasil Tindakan Berdasarkan simpulan diatas, maka hasil tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Melalui penerapan pembelajaran kooperatif STAD dan penggunaan alat peraga konkret dapat meningkatkan hasil belajar IPA bagi siswa kelas IV SD Negeri 3 Kandangan pada semester 2 tahun 2011/2012 dari kondisi awal nilai rata-ratanya 58,67 ke kondisi akhir nilai rata-rata 80,73 meningkat sebesar 22,06

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Letak SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Kupen 02 Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung sebelum dilakukan siklus I (prasiklus)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Sekolah SD Negeri Karanganyar 03 terletak di Desa Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan. Sekolah Dasar ini berdiri pada tahun 1985, pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SDN Plumutan Penelitian ini dilaksanakan di SDN Plumutan Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada subbab ini akan dibahas mengenai tindakan penelitian yang dilakukan di SD Negeri Walitelon Utara yang terdiri dari dua siklus yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Kondisi Pra Siklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Jimbaran yang terletak di jalan Mawar 6 Desa Jimbaran Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal 4.1.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Setelah dilakukan uji reliabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang deskripsi sebelum tindakan, deskripsi siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01, yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 45 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen, dan Tingkat Kesukaran 1. Instrumen soal Uji coba instrumen soal dilakukan pada 45 responden di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus pada peserta didik kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. SD Negeri Barukan 01 merupakan sekolah dasar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Hasil belajar siswa di kelas 4 SD Negeri Kauman Lor 01 tergolong rendah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 yang terletak di Jln. Diponegoro 13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) menurut Arikunto (2011), penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Kristen 03 Salatiga. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun 2013/2014. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian BAB III METODE PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 07 yang terletak di

Lebih terperinci

Lampiran I Surat Keterangan Penelitian

Lampiran I Surat Keterangan Penelitian Lampiran I Surat Keterangan Penelitian Lampiran II Surat Izin Penelitian Lampiran II Surat Ijin Penelitian Lampiran III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD Negeri Sumogawe 04, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas III MI Tholabiyah Gaji pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkolaborasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penjabaran hasil penelitian pada siswa kelas IV SD N 2 Karangturi, Gantiwarno, Klaten dalam pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik Subyek Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SD Negeri Rogomulyo 01 Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Lokasi sekolah terletak di

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 06, kelurahan Sidorejo Lor kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penilaian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Lewin (dalam Tahir 2012:77),

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Berdasarkan pengamatan hasil belajar kelas I SD Negeri 4 Boloh pada awal semester 2 Tahun pelajaran 2011 / 2012, banyak siswa yang kurang aktif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subjek penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 1 Pojok semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 31 orang siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Salatiga, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. SD Negeri Mangunsari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas 2 SD Negeri Salatiga 02 dengan jumlah siswa 7 siswa pada mata pelajaran IPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester genap SDN Kandangan 03 yang berjumlah 25 siswa dan SDN Polosiri 01 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan

LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan 106 Lampiran 1. Daftar Terjemah LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SDN Salatiga 09. Total jumlah siswa di kelas 4 berjumlah 38 siswa, dengan total

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Peneliti PTK BAB III METODE PENELITIAN penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis ( Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra siklus Pembelajaran pada kelas IV SD Negeri Rogomulyo 01 Kayen Pati pada kondisi awal sebelum diberi tindakan menggunakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat penelitian ini berlokasi di SD Negeri 2 Ngenden Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Letak Sekolah Dasar Negeri 2 Ngenden

Lebih terperinci

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32) 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil Belajar Pra-siklus Tabel Gambaran Hasil Belajar Siswa Pra-Siklus. No Nama Nilai Ketuntasan KKM. 1.

Lampiran 1 Hasil Belajar Pra-siklus Tabel Gambaran Hasil Belajar Siswa Pra-Siklus. No Nama Nilai Ketuntasan KKM. 1. LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1 Hasil Belajar Pra-siklus Tabel Gambaran Hasil Belajar Siswa Pra-Siklus No Nama Nilai Ketuntasan KKM 1. A 54 Belum Tuntas 2. B 54 Belum Tuntas 3. C 77 Tuntas 4. D 64 Belum Tuntas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan diuraikan menjadi tiga sub judul yaitu deskripsi pra siklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting & Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Keboromo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Waktu pelaksanaan dimulai pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu upaya mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta

Lebih terperinci