BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR. perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu,
|
|
- Yandi Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR A. Pendekatan Keterampilan Proses Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas. Dengan demikian, Pendekatan Keterampilan Proses adalah perlakuan yang diterapkan dalam pembelajaran yang menekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan kemudian mengkomunikasikan perolehannya. Keterampilan memperoleh pengetahuan dapat dengan menggunakan kemampuan olah pikir (psikis) atau kemampuan olah perbuatan (fisik). Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan- keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan- kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa (DEPDIKBUD, dalam Moedjiono, 1992/ 1993 : 14) Menurut Semiawan, dkk (Nasution, 2007 : ) menyatakan bahwa keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan- kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil menemukan sesuatu yang baru. 11
2 12 Pendekatan keterampilan proses adalah wawasan atau panutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada pada diri siswa (Dimiyati, 1994 : 138). Adapun tujuan Pendekatan Keterampilan Prosesantara lain sebagai berikut : 1. Memberikan motivasi belajar kepada siswa karena dalam keterampilan proses ini siswa dipicu untuk senantiasa berpartisipasi secara aktif dalam belajar. 2. Untuk lebih memperdalam konsep, pengertian, dan fakta yang dipelajari siswa, karena hakekatnya siswa sendirilah yang mencari dan menemukan konsep tersebut. 3. Untuk mengembangkan pengetahuan teori dengan kenyataan hidup di masyarakat, sehingga antara teori dengan kenyataan hidup akan serasi. 4. Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi kenyataan hidup didalam masyarakat sebab siswa telah terlatih untuk berfikir logis dalam memecahkan masalah. 5. Mengembangkan sikap percaya diri, tanggung jawab, dan rasa kesetiakawanan sosial dalam menghadapi berbagai problem kehidupan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan keterampilan proses semata-mata menekankan pada keterampilan mengelola, memproses, menemukan serta merumuskan atau dengan kata lain
3 13 keterampilan proses menuntut kreatifitas yang ada dalam diri siswa untuk digali dan dikembangkan. Menurut Semiawan (1985 : 17) kemampuan yang dikembangkan dalam keterampilan proses antara lain : 1. Mengobservasi atau mengamati, termasuk di dalamya : a. Menghitung b. Mengukur c. Mengklasifikasi d. Mencari hubungan ruang atau waktu Keterampilan mengamati merupakan keterampilan proses IPA yang mendasar, mengamati merupakan suatu kemampuan menggunakan semua indera yang harus dimiliki oleh setiap orang. Pada saat melakukan pengamatan, fakta-fakta yang dilihat dipisah-pisahkan, mana yang berhubungan dan mana yang tidak berhubungan dengan tujuan pengamatan, dengan kata lain melakukan seleksi terhadap fakta-fakta untuk menafsirkan peristiwa tertentu, dengan membandingkan hal-hal yang diamati berkembang kemampuan untuk mencari persamaan dan perbedaan. 2. Membuat Hipotesis. Kemampuan membuat hipotesis adalah suatu keterampilan yang sangat mendasar pada penelitian kerja ilmiah. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu.
4 14 3. Merencanakan Penelitian. Eksperimen adalah suatu usaha menguji melalui penyelidikan praktis. Para guru melatih siswa untuk mengadakan eksperimen sederhana, misalnya dengan serangga yang berada di rumah atau mencari serangga yang berada di sekitar lingkungan sekolah. 4. Mengendalikan Variabel. Variabel adalah faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan. Maka pengendalian variabel adalah suatu aktifitas dimana guru menggunakan kesempatan yang tersedia untuk melatih siswa mengontrol dan memperlakukan variabel. 5. Menginterpretasi atau Menafsirkan Data. Data-data yang dikumpulkan melalui observasi, penghitungan, pengukuran, eksperimen, atau penelitian sederhana dapat dicatat atau disajikan dalam berbagai bentuk, seperti tabel, grafik, histrogram, atau diagram. Data yang disajikan oleh siswa dapat diinterpretasi atau ditafsirkan dengan bimbingan guru. 6. Menyusun Kesimpulan Sementara (Inferensi). Melalui keterampilan ini guru dapat melatih dan membimbing siswa dalam menyusun suatu kesimpulan sementara dalam proses penelitian sederhana yang sedang dilakukan. Dengan langkah-langkah yaitu, pertama data dikumpulkan, yang terkadang melaui eksperimen terlebih dahulu, lalu dibuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi yang diperoleh. 7. Meramalkan (Memprediksi). Guru dapat melatih dan membimbing siswa dalam membuat prediksi atau peramalan kejadian-kejadian yang akan datang, berdasarkan pengetahuan, pengalaman, atau data yang dikumpulkan.
5 15 8. Menerapkan (mengaplikasi). Keterampilan ini untuk menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk memecahkan menjelaskan suatu peristiwa baru dengan masalah tertentu, atau menggunakan konsep yang telah dimiliki. 9. Mengkomunikasikan. Dalam keterampilan ini peserta didik dilatih untuk dapat membuat gambar, model, tabel, diagram, grafik, atau histrogram, dengan membuat karangan, dengan menceritakan pengalamannya dalam kegiatan observasi, dengan menyajikan laporan hasil diskusi kelompok atau dengan membuat berbagai pajangan yang dipamerkan di dalam ruang kelas. Pada keterampilan proses siswa dituntut untuk berperan aktif, sehingga sangat cocok dengan pelajaran IPA dimana siswa harus bereksperimen menemukan hal-hal yang baru. B. Mata Pelajaran IPA SD Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yakni berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.oleh karena itu pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Kurikulum menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses ilmiah atau proses-proses IPA. Ditekankan
6 16 juga agar siswa menjadi belajar lebih aktif dan luwes. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat. Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan formal yang pertamakali dimasuki oleh siswa setelah Taman Kanak-Kanak. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dasar bagi siswa dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, serta mempersiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama. Mata pelajaran IPA berfungsi untuk 1) Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. 2) mengembangkan keterampilan proses. 3) mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari. 4) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. 5) Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan seharihari. Sedangkan tujuan mata pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
7 17 1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-nya. 2. Mengembangkan pengetahuandan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. 5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala ketaraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/Mts. Adapun ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspekaspek berikut : 1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. 2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas. 3. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
8 18 4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. Pembelajran IPA pada hakekatnya adalah membelajarkan siswa untuk memahami hakekat IPA (proses atau produk) dan sadar akan nilai-nilai yang ada di masyarakat serta terjadi pengembangan ke arah sikap positif. Pemberian pengalaman secara langsung sangat ditekankan melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah dengan tujuan untuk memahami konsep-konsep dan memecahkan masalah. Pokok bahasan Energi Panas pada kelas IV SD terdapat di semester 2. Adapun Standar Kompetensi yang terdapat pada Kurikulum, yaitu : 8. memahami berbagai bentuk energi dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan Kompetensi Dasarnya, yaitu : 8.1 mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Energi atau tenaga adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau menghasilkan suatu kerja. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, dengan kata lain energi bersifat kekal. Tetapi energi berubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Energi tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan. Energi panas adalah energi yang dihasilkan oleh panas. 1. Sumber Energi Panas Sumber panas dihasilkan dari energi panas. Segala sesuatu yang dapat digerakkan oleh pengaruh panas disebut energi panas. Sumber energi
9 19 panas, diantaranya gesekan benda dan dari panas matahari. Panas dapat berpindah dari benda atau suatu tempat yang satu ke tempat yang lain. a. Sumber Energi Panas dari Gesekan Benda Dua telapak tangan yang saling digesekkan menghasikan panas. Itulah sebabnya, orang yang kedinginan akan merasa lebih hangat jika kedua telapak tangannya saling digesekkan. Saat ini jika kita membutuhkan api, kita tinggal menggesekkan batang korek api atau menyalakan pematik api otomatis. Pada zaman dahulu, orang membuat api dengan cara menggosok-gosokkan batu atau kayu. Contohnya, dua batu yang digosokkan akan menghasilkan panas. Lama kelamaan dari antara kedua batu terpercik api yang digunakan untuk membakar dedaunan dan kayu kering. Hal ini membuktikan sumber energi panas dihasilkan karena gesekan. Gambar 2.1 Memperoleh api dengan cara menggosok-gosokkan batu b. Sumber Energi dari Panas Matahari Matahari adalah sumber energi panas yang paling penting. Matahari merupakan sumber energi panas utama dan sangat diperlukan oleh makhluk hidup. Contohnya, energi panas matahari membantu proses pengolahan sari-sari makanan pada daun (fotosintesis). Hasil
10 20 fotosintesis tersebut dapat disimpan pada buah, daun, ataupun umbi tanaman. Selanjutnya, tanaman tersebut dimanfaatkan oleh manusia dan hewan sebagai sumber makanannya. Hal ini berarti bahwa tanpa tumbuhan, manusia dan hewan tidak mungkin hidup. Gambar 2.2Sumber energi dari panas matahari yang dimanfaatkan oleh mahluk hidup (manusia, tumbuhan dan hewan) 2. Perpindahan Energi Panas Panas dapat berpindah dari benda atau suatu tempat yang satu ke tempat yang lain. Perpindahan panas tersebut terjadi apabila ada perbedaan suhu dari kedua tempat itu. Panas dapat berpindah dengan cara radiasi, konveksi dan konduksi. a. Radiasi atau Pancaran Radiasi adalah perpindahan panas dengan cara pancaran. Dengan cara radiasi ini panas dapat berpindah menembus ruang hampa udara. Salah satu contoh perpindahan panas dengan cara radiasi yang melalui ruang hampa udara adalah perpindahan panas matahari sampai ke bumi. Kita juga dapat membuktikan dengan cara mendekatkan telapak tangan ke nyala lampu listrik. Tangan yang kita dekatkan pada nyala lampu listrik akan terasa panas karena adanya perpindahan panas dari lampu listrik ke tangan kita. Perpindahan tersebut tanpa melalui perantara.
11 21 Panas berpindah dengan cara pancaran atau radiasi. Jadi, radiasi merupakan perpindahan panas tanpa melalui benda perantara. Adanya radiasi sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Misalnya, radiasi panas matahari dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan pakaian tau berjemur badan di pagi hari. Api unggun dapat menghangatkan badan pada waktu berkemah. Pemanas ruangan juga bermanfaat pada saat musim dingin. Gambar 2.3Perpindahan panas matahari ke bumi Gambar 2.4Pemanfaatan radiasi panas api pada api unggun (untuk menghangatkan badan pada waktu berkemah) b. Konduksi atau Hantaran Ujung jari kita akan terasa panas ketika menyentuh sendok yang dimasukkan ke dalam air panas. Hal ini terjadi karena adanya perpindahan panas dari bagian sendok yang ada di dalam air panas ke bagian ujung sendok yang berada di luar. Bagian-bagian sendok atau benda tidak ikut berpindah. Perpindahan panas dari bagian bawah
12 22 sendok ke bagian atas sendok itu terjadi dengan cara konduksi, artinya perpindahan panas melalui suatu penghantar. Perpindahan panas dengan cara konduksi pada umumnya terjadi pada benda yang terbuat dari logam, misalnya besi, tembaga, dan aluminium. Perpindahan panas dengan cara konduksi ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada alat-alat masak yang terbuat dari logam, terjadi perpindahan panas dari nyala api kompor ke alat masak, juga ketika sedang menyetrika, pakaian dapat menjadi halus karena adanya perpindahan panas dari setrika secara konduksi. Gambar 2.5Gelas berisi air panas (perpindahan panas dengan cara konduksi) c. Konveksi atau Aliran Konveksi merupakan perpindahan panas yang terjadi pada benda-benda yang dapat mengalir. Pada peristiwa konveksi, perpindahan panas disertai perpindahan bagian-bagian benda. Contohnya, ketika kita merebus air, pada waktu air mulai mendidih, air bergerak mengalir dari bawah ke atas. Air tersebut bergerak karena terjadi perpindahan panas. Ketika dasar panci mulai panas, air di dasar panci mengalir ke bagian
13 23 atas yang lebih dingin. Sedangkan air yang ada di bagian atas turun ke bawah menggantikan air yang tidak naik. Peristiwa tersebut berlangsung terus menerus. Oleh karena itu air dalam panci kelihatan bergerak naik turun. Perpindahan panas yang disertai perpindahan bagian-bagian benda disebut konveksi. Dalam kehidupan sehari-hari peristiwa perpindahan panas dengan cara konveksi sering kita jumpai, misalnya ventilasi rumah dipasang di tempat yang tinggi. Pemasangan ini dimaksudkan agar udara dingin dari luar rumah bergerak turun dan menyebar merata ke dalam ruangan, sehingga udara dalam ruangan menjadi sejuk. Gambar 2.6Nelayan memanfaatkan angin darat dan angin laut untuk melaut Contoh yang lain adalah terjadinya angin darat dan angin laut. Nelayan memanfaatkan angin darat untuk melaut dan memanfaatkan angin laut untuk pulang.
14 24 C. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Pembelajaran IPA SD Pokok Bahasan Energi Panas Dalam pembelajaran keterampilan proses merupakan salah satu pendekatan yang di sarankan oleh beberapa ahli. Dalam pembelajaran IPA dengan penerapanpendekatan Keterampilan Proses dapat diterapkan di kelas yang jumlah siswanya banyak. Dalam penerapannya tidak perlu mengubah kurikulum. Dengan mengacu kepada Semiawan (1985 : 17) kemampuan yang dikembangkan dalam keterampilan proses untuk di SD, peneliti menerapkan tujuh komponen yang ada didalamnya adalahsebagai berikut : 1. Mengamati a. Menggunakan sebanyak mungkin indera b. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dan memadai c. Mencari persamaan 2. Membuat Hipotesis a. Mencatat setiap pengamatan secara terpisah b. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan c. Menemukan suatu pola dalam satu seri pengamatan d. Menarik kesimpulan 3. Mengajukan Pertanyaan a. Bertanya apa, bagaimana, dan mengapa b. Bertanya untuk meminta penjelasan c. Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis 4. Merencanakan Penelitian
15 25 a. Menentukan alat, bahan, dan sumber yang akan digunakan dalam penelitian b. Menentukan variabel-variabel c. Menentukan variabel yang harus dibuat tetap, dan variabel mana yang berubah d. Menentukan apa yang akan diamati e. Menentukan cara dan langkah kerja f. Menentukan bagaimana mengolah hasil pengamatan untuk mengambil kesimpulan 5. Meramalkan (Memprediksi) a. Dengan menggunakan pola-pola atau hubungan-hubungan untuk mengemukakan apa yang terjadi pada keadaan yang belum diamati b. Menggunakan alat dan bahan 6. Menerapkan Konsep a. Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi b. Menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari 7. Berkomunikasi a. Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas b. Menjelaskan hasil penelitian c. Mendiskusikan hasil percobaan dan penelitian d. Menggunakan tabel
16 26 Pendekatan keterampilan proses bertolak dari suatu pandangan bahwa setiap siswa memiliki potensi yang berbeda, dan dalam situasi yang normal, mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Oleh karena itu, tugas guru adalah memberikan kemudahan kepada siswa dengan menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga semua siswa dapat berkembang secara optimal. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran energi panas di kelas IV SDN Tilil 3 Kecamatan Coblong Kota Bandung, dengan pendekatan keterampilan proses melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan identifikasi kurikulum, penyusunan rencana pembelajaran persiapan alat-alat dan bahan serta persiapan instrument penilaian. 2. Proses pembelajaran a. Pendahuluan Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah mengarahkan siswa pada pokok permasalahan agar mereka siap, baik mental emosional maupun fisik. Kegiatan pendahuluan atau pemanasan tersebut berupa: 1) Pengulasan atau pengumpulan bahan yang pernah dialami siswa yang ada hubungannya dengan bahan yang akan diajarkan. 2) Kegiatan menggugah dan mengarahkan perhatian siswa dengan mengajukan pertanyaan, pendapat dan saran, menunjukkan benda lain yang berhubungan dengan materi yang akan diberikan.
17 27 b. Pelaksanaan proses belajar mengajar atau bagian inti 1) Guru bertanyajawab dengan siswa untuk menemukan masalah untuk mengamati mengenai materi pokok. 2) Guru membimbing siswa untuk membuat hipotesis yang relevan dengan permasalahan, melalui media gambar atau alat peraga. 3) Siswa menyimak penjelasan guru materi pokok dan guru memotivasi serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 4) Siswa dikelompokkan, untuk merencanakan penelitian. 5) Guru membagikan LKS sebagai pedoman untuk melakukan diskusi kelompok dan meramalkan (memprediksi) dari hasil penelitian yang dilakukan. 6) Siswa menerapkan konsep yang telah dikuasai untuk memecahkan dan menjelaskan hasil penelitian atau menggunakan konsep yang telah dimiliki dengan dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. 7) Setiap kelompok mengkomunikasikan hasil penelitian pada kelompok lain serta memberikan tanggapan. 8) Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi dan mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan. c. Penutup 1) Mengkaji ulang kegiatan yang telah dilaksanakan serta merumuskan hasil yang telah diperolehnya.
18 28 2) Mengadakan tes akhir atau post tes. 3) Memberikan tugas-tugas lain.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang telah dilaksanakan pada siklus I sampai dengan siklus II. Setelah penyajian hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah memberikan bekal pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dasar bagi siswa dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu,
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Metode eksperimen Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari atau melakukan sendiri, mengikuti
Lebih terperinciKALOR. Peta Konsep. secara. Kalor. Perubahan suhu. Perubahan wujud Konduksi Konveksi Radiasi. - Mendidih. - Mengembun. - Melebur.
KALOR Tujuan Pembelajaran: 1. Menjelaskan wujud-wujud zat 2. Menjelaskan susunan partikel pada masing-masing wujud zat 3. Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia zat 4. Mengklasifikasikan benda-benda
Lebih terperinci42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
Lebih terperinci42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
42. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Gagne menyatakan hasil belajar berupa: 1. Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar IPA 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Gagne menyatakan hasil
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3
1. Perhatikan pernyataan berikut! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatihan Soal 9.3 1. Angin laut terjadi pada siang hari, karena udara di darat lebih panas daripada di laut. 2. Sinar
Lebih terperinciBerbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya
Berbagai Bentuk Energi dan Penggunaannya Matahari merupakan sumber energi panas ciptaan Tuhan YME yang sangat bermanfaat bagi manusia. Berbagai proses pengeringan memanfaatkan panas matahari yang dapat
Lebih terperinciKALOR. Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
KALOR A. Pengertian Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan
Lebih terperinciLEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan
106 Lampiran 1. Daftar Terjemah LEMBAR TERJEMAH NO BAB HALAMAN PARAGRAF TERJEMAH 1. I 2 2 Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya
Lebih terperinci45. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang
45. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan pembelajaran IPA di atas yakni menumbuh kembangkan pengetahuan dan keterampilan, maka hal ini sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR
KELAS KONTROL LEMBAR KERJA SISWA PERPINDAHAN KALOR PERCOBAAN 1 PERPINDAHAN KALOR SECARA KONVEKSI FAKTA Proses terjadinya angin laut! Angin laut terjadi pada siang hari, proses terjadi angin laut yaitu
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dasar (SD) adalah salah satu wujud pendidikan dasar formal dimana seseorang mendapatkan pengetahuan dasar. Pendidikan dasar merupakan fondasi yang penting
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat IPA IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan
Lebih terperincimateri yang ada dalam suatu pengajaran.
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemahaman Konsep Pemahaman konsep terdiri dari dua kata yang harus kita mengerti yaitu pemahaman dan konsep, dua kata tersebut yang harus kita pahami terlebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
Lebih terperinciILMU PENGETAHUAN ALAM SD dan MI Kelas IV ATIKAH RAHMAH
ILMU PENGETAHUAN ALAM SD dan MI Kelas IV ATIKAH RAHMAH DAFTAR ISI Daftar isi...1 Standar Kompetensi...2 Kompetensi Dasar...2 Indikator...2 Tujuan Pembelajaran...3 Peta Konsep...4 Energi Panas...5 1. Sumber
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dari penelitian tindakan kelas ini yang terdiri dari : Hasil Belajar, Belajar dan
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Pustaka Penelitian ini mengutip beberapa pendapat para ahli yang mendukung dan relavansi dari penelitian tindakan kelas ini yang terdiri dari :
Lebih terperinciMata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
55. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian IPA Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I. : SD Negeri 4 Pelem. Kelas/ Semester : IV/ 2. : 6 x 35 menit
88 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I (RPP) 2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II (RPP) 3. SOAL TES SIKLUS I 4. SOAL TES SIKLUS II 5. LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I 6.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan
BAB II KAJIAN TEORI A. Metode Eksperimen Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai Warga Negara Indonesia harus berusaha belajar. Belajar tidak hanya dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia yang diperlukan bagi pembangunan bangsa disemua bidang kehidupan, dan salah satu usaha yang
Lebih terperincipembelajaran 2. Aktif dalam kerja kelompok
LAMPIRAN 1 KISI-KISI ISTRUMEN PENELITIAN JUDUL: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran talking stick Pada Siswa Kelas IV SDN Tlogowungu, Kec Kaloran, Kab Temanggung Tahun Pelajaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Alat Peraga Gambar Alat peraga adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam pendidikan
Lebih terperinci- - KALOR - - Kode tujuh3kalor - Kalor 7109 Fisika. Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.
- - KALOR - - KALOR Definisi Kalor Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama
Lebih terperinciBAB II MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL. perkembangan intelektual seorang anak, Piaget menyatakan tahap-tahap
BAB II MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL A. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Perkembangan berpikir sangat erat hubungannya dengan tingkat perkembangan intelektual seorang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap
21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1)
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang peristiwaperistiwa yang terjadi di alam. Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciLEMBAR KERJA 1. Kalor berpindah karena perbedaan suhu
LEMBAR KERJA 1. Kalor berpindah karena perbedaan suhu Kendaraan memerlukan bensin atau solar agar dapat dijalankan. Tanaman disiram dan diberi pupuk agar dapat tumbuh subur, hewan mencari makan untuk kelangsungan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pegetahuan atau sains yang semula berasal dari bahasa
Lebih terperinciBAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD
BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk perubahan suhu benda? 4. Apa yang dimaksud dengan
Lebih terperinciMata Pelajaran IPA di SMALB bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
57. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
Lebih terperinciSEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) KELAS IV SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Satuan Pendidikan : Tahun Pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Eka Atika Sari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan yang utama. Peranan guru adalah menciptakan
Lebih terperinciBAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD
BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD Kalor dan Perpindahannya BAB XII KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD 1. Apa yang dimaksud dengan kalor? 2. Bagaimana pengaruh kalor pada benda? 3. Berapa jumlah kalor yang diperlukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA di SD 1. Pengertian IPA Kata sains yang biasa diterjemahkan dengan ilmu pengetahuan alam (IPA) berasal dari kata natural science, yang artinya alamiah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIFAT HANTARAN DAN KEGUNAAN BENDA
BAB 5 HUBUNGAN ANTARA SIFAT HANTARAN DAN KEGUNAAN BENDA Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat: 1. Membandingkan sifat kemampuan berbagai benda dalam menghantarkan panas.
Lebih terperinciSecara matematis faktor-faktor di atas dirumuskan menjadi: H= Q / t = (k x A x T) / l
SUHU DAN KALOR A. Perpindahan Kalor Kalor juga dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Proses inilah yang disebut perpindahan kalor/ panas/ energi. Ada tiga jenis perpindahan kalor, yaitu:
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan pada jalur pendidikan formal. Adapun tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Defenisi Pembelajaran Pembelajaran merupakan terjemahan dari learning yaitu suatu proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara sadar oleh seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
Lebih terperinciRANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
L A M P I R A N RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI : Memahami wujud zat dan perubahannya KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Izin Uji Instrumen Soal di SDN Cebongan 03 Salatiga
LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1 Surat Izin Uji Instrumen Soal di SDN Cebongan 03 Salatiga 63 Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Uji Instrumen Soal di SDN Cebongan 03 Salatiga 64 Lampiran 3 Surat Izin Penelitian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Menurut Lindgren dalam Agus Suprijono (2011: 7) hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Hal yang sama juga dikemukakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. eduaktif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1.Pembelajaran Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai eduaktif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik (Djamarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Riyanti Dini Lestari, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu pintu utama bagi siswa dalam memasuki gerbang pengetahuan, oleh karena itu kedudukan suatu pengetahuan itu sangatlah penting untuk diberikan
Lebih terperinciKALOR. Keterangan Q : kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J) m : massa benda (kg) c : kalor jenis benda (J/kg 0 C) t : kenaikan suhu
KALOR Standar Kompetensi : Memahami wujud zat dan perubahannya Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar adalah tindakan atau perbuatan yang dilakukan dalam belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada
Lebih terperinciSD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. ENERGI DAN JENISNYA LATIHAN SOAL BAB 11
SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. ENERGI DAN JENISNYA LATIHAN SOAL BAB 11 1. Pasangan alat berikut ini dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak adalah. kipas angin dan seterika kipas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional, dengan jelas dikatakan bahwa :
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini semakin berkembangnya teknologi dan informasi yang menuntut adanya perkembangan dan perubahan dalam semua aspek kehidupan manusia termasuk aspek pendidikan.
Lebih terperinciBenda dan Sifatnya. Peta Konsep. Benda. Berdasarkan sifat daya hantar panasnya. Penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator
Bab V Benda dan Sifatnya Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: - membandingkan sifat kemampuan menghantarkan panas dari berbagai benda, - menjelaskan alasan pemilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Langeveld pendidikan adalah pemberian bimbingan dan bantuan rohani kepada orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan (Syaripudin, T: 2009, 5).
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Surat ijin Observasi dan Penelitian
75 76 LAMPIRAN 1 Surat ijin Observasi dan Penelitian Surat Ijin Uji Validitas 77 78 LAMPIRAN 2 KISI-KISI INTRUMEN PENELITIAN Instrumen Evaluasi IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 12 Tahun Pelajaran
Lebih terperinciKALOR. Peta Konsep KALOR. Pengaruh Kalor. Perubahan. Wujud Zat. Kalor yang Dibutuhkan untuk Perubahan Wujud
BAB 6 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari KALOR Peta Konsep
Lebih terperinciSIKLUS 1. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/ Alat. Kompetensi Dasar Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian
48 SIKLUS 1 Nama Sekolah : SD Negeri 3 Tunggak Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : I / 2 Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
Lebih terperinci46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan
Lebih terperinci46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
46. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
Lebih terperinciSMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9
SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALATIHAN SOAL BAB 9 1. Perhatikan grafik pemanasan 500 gram es berikut ini! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/fis9-9.1.png Jika kalor
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)
10 BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL) Menurut Suprijono Contextual Teaching and Learning (CTL)
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK 1 Lau Maros Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu :
Lebih terperinciBIDANG STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI
BIDANG STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI KETERAMPILAN PROSES SAINS (IPA) Anggapan: IPA terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah, yang juga harus dikembangkan pada peserta didik
Lebih terperinciMARDIANA LADAYNA TAWALANI M.K.
KALOR Dosen : Syafa at Ariful Huda, M.Pd MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat pemenuhan nilai tugas OLEH : MARDIANA 20148300573 LADAYNA TAWALANI M.K. 20148300575 Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Pendidikan IPA SD BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Pendidikan IPA SD Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu ilmu yang dipelajari oleh semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah
Lebih terperinci47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)
47. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
Lebih terperinciPENERAPAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADAT DAN CAIR PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS III
PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADAT DAN CAIR PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS III (Penelitian Tindakan Kelas di SDN Balewangi 01 UPTD Pendidikan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN ENERGI PANAS YANG TERDAPAT DI LINGKUNGAN SEKITAR SERTA SIFAT-SIFATNYA SISWA KELAS IV SDN RINGINPITU
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Mata Pelajaran IPA 2.1.1.1 Pengertian IPA Ilmu Pengetahuan Alam sering disebut science. Telah mempengaruhi sebagian besar kehidupan manusia. Setiap warga masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah, bersikap ilmiah untuk
Lebih terperinci10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. A. Latar Belakang
10. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam A. Latar Belakang Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR) dari namaya sudah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka rancangan penelitian yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Penelitian Tindakan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD/MI... Kelas : III Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Semester : II (dua) Tema : Pekerjaan Standar Kompetensi 4. Memahami berbagai cara gerak benda,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dengan menggunakan sumber belajar dapat
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dengan menggunakan sumber belajar dapat membantu pencapaian keberhasialn pembelajaran. Ditegaskan oleh
Lebih terperinciBAB. Penghantar Panas
BAB 5 Penghantar Panas Sepulang sekolah, Siti melihat ibunya sedang memasak ikan di dapur. Lalu, ia menghampiri ibunya dan membantunya. Tidak lama kemudian, ikan yang digoreng oleh ibunya telah matang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktivitas Belajar Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian IPA Menurut Kurikulum Pendidikan Dasar dalam Garis-garis Besar Program Pendidikan (GBPP) kelas V Sekolah Dasar dinyatakan: Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperincipendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi
pendahuluan Materi ppt modul LKS evaluasi Standar kompetensi : memahami wujud zat dan perubahannya Kompetensi dasar : Mendiskripsikan peran dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam a. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berhubungan dengan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI GAYA MAGNET MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD NEGERI 3 KRAJAN JATINOM KLATEN TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI GAYA MAGNET MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD NEGERI 3 KRAJAN JATINOM KLATEN TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Oleh: ADI SUNGKAWA A54B090021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB V PERPINDAHAN KALOR Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang sangat besar, terutama pendidikan di tingkat dasar dan menengah. Pendidikan ditujukan untuk
Lebih terperinciKeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa Mengembangkan pengetahuan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu dan sifat
Ida Kaniawati Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa Mengembangkan pengetahuan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa ingin tahu dan sifat positif. Mengembangkan keterampilan proses
Lebih terperinci5. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SD/MI
5. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SD/MI KELAS: IV Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 17 Kota
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 17 Kota Bengkulu pada semester 2 tahun ajaran 2013/2014. Siswa kelas VII A ini berjumlah
Lebih terperinciINKUIRI MERUPAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) SD/MI AMANAH DALAM KTSP. Disusun Oleh: Edi Istiyono, M.Si.
Inkuiri Pendekatan Pembelajaran IPA (Fisika) SD/MI.. Edi Istiyono 1 INKUIRI MERUPAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) SD/MI AMANAH DALAM KTSP Disusun Oleh: Edi Istiyono, M.Si. JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
Lebih terperinciSMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3
SMP kelas 7 - FISIKA BAB 4. Kalor dan PerpindahannyaLatihan Soal 4.3 1. Perhatikan peristiwa berikut! 1) Kapur barus pewangi pakaian didalam lemari makin lama makin kecil. 2) Timbulnya butir-butir air
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7
BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman 1. Pengertian Pemahaman Pemahaman ini berasal dari kata Faham yang memiliki tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7 Disini ada pengertian tentang pemahamn yaitu kemampuan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 JOGOMERTAN
PENERAPAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SDN 2 JOGOMERTAN Oleh: Afif Rifai 1, Suhartono 2, Ngatman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret e-mail: rifai_kbm@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar IPA Kelas V Nana Sudjana (2002: 22) mengatakan hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil
Lebih terperinciFISIKA Konsep KTSP 2006 Usulan Surya Institute Kurikulum baru
Perbandingan Kurikulum IPA antara KTSP 2006, Usulan SI, dan Kurikulum baru FISIKA Konsep KTSP 2006 Usulan Surya Institute Kurikulum baru Gerak Benda mudah bergerak dan sulit bergerak Gerak adalah perubahan
Lebih terperinciPENILAIAN KETERAMPILAN PROSES.
PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES readonee@yahoo.com IPA terbentuk & berkembang melalui suatu proses ilmiah, yang juga harus dikembangkan pada peserta didik sebagai pengalaman bermakna yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Arikunto (2002 : 2-3) menjelaskan Penelitian
Lebih terperinciBAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR
BAB 10 KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR A. Kalor Sebagai Bentuk Energi Kalor adalah suatu jenis energy yang dapat menimbulkan perubahan suhu pada suatu benda. Secara alami kalor berpindah dari benda yang bersuhu
Lebih terperinciBAB 6 KALOR. Energi Kalor. Kompetensi Dasar: Standar Kompetensi:
BAB 6 KALOR Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Standar Kompetensi: Memahami wujud zat dan perubahannya
Lebih terperinci