BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 8 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan Pada tahun 1985 PT. Sinar Inti Telaga membuka sejarah bisnis jasa sewa kendaraan dengan lima unit kendaraan. Sejalan dengan kemajuan bisnisnya, PT. Sinar Inti Telaga bertransformasi menjadi PT. Serasi Autoraya yang kepemilikannya secara penuh berada ditangan Astra International dengan identitas Toyota Rent A Car pada tahun Transformasi jati diri baru TRAC-Astra Rent A Car resmi diluncurkan pada 5 Oktober PT Serasi Autoraya (dengan brand utama TRAC Astra Rent a Car), adalah perusahaan penyedia jasa solusi transportasi terdepan di Indonesia. Bermula dengan hanya lima unit kendaraan, kini perusahaan tersebut memiliki lebih dari kendaraan yang beroperasi di lebih dari pelanggan segmen korporat. PT. Serasi Autoraya (Head Office) beralamat di Jalan Mitra Sunter Boulevard, Kav 90/C2, Sunter Jaya, Jakarta Utara. Dengan lebih dari 20 tahun pengalaman di bisnis jasa transportasi, membuat PT Serasi Autoraya (SERA) matang dan menguasai seluk beluknya. Publik mempercayai layanannya dengan menganugerahkan Indonesian Best Brand Award in Car Rental Business, Superbrand Awards, SWA magazine: Word of Mouth Marketing in Car Rental Business, dan Indonesian Service Quality Award. 8

2 9 Guna mengantisipasi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang, SERA senantiasa berinovasi untuk melayani lebih baik lagi. Sertifikasi ISO 9001:2000, menjadi jaminan akan layanan yang lebih baik. Kesadaran akan pentingnya lingkuingan hidup terus menerus ditiupkan pada setiap karyawan lewat komitmen pada Environment Health and Safety Planning Cycle dan Balanced Scorecard yang diterapkan pada sistem manajemen membantu kami untuk terus berupaya menyempurnakan layanan pada pelanggan. PT Serasi Autoraya memiliki beberapa anak perusahaan yang tergabung dalam SERA Holding Group, antara lain: 1. TRAC Astra Rent a Car, bergerak di bidang sewa dan leasing kendaraan roda empat dengan segmen korporat dan individu (keluarga) 2. TRAC Driver Services (PT. Daya Mitra Serasi), bergerak di bidang penyediaan sumber daya driver (berdiri 8 Juli 2003) 3. TRAC Moto Rental (TREMO), bergerak di bidang Rental & Leasing kendaraan roda dua (berdiri 26 Agustus 2004) 4. Mobil88, bergerak di bidang Used Car Business (bergabung dengan SERA pada tahun 2006) 5. IBID (PT Balai Lelang Serasi), bergerak di bidang Used Car Business (berdiri 7 Agustus 2007) 6. TFSI (Toyofuji Serasi Indonesia), bergerak di bidang Motor Vessel Shipping (Berdiri 7 Desember 2005) 7. Orenz Taxi (PT Serasi Transportasi Nusantara), bergerak di bidang jasa transportasi taksi (Berdiri 25 Oktober 2005)

3 10 8. Harmoni Logistik & SERA Logistik (PT Harmoni Mitra Utama), bergerak di bidang jasa logistik (berdiri 11 November 2008 & Februari 2009) 2.2 Visi Visi PT Serasi Autoraya: Menjadi rekanan utama dalam solusi transportasi yang terpadu 2.3 Misi transportasi Misi PT Serasi Autoraya: Memenuhi harapan anda dalam pegelolaan 2.4 Corporate Value A. Senantiasa menjunjung tinggi kualitas Sejalan dengan perkembangan bisnisnya, SERA mengutamakan kualitas di atas segalanya. Dengan didukung oleh ISO , dapat dipastikan bahwa dari segi kualitas SERA memberikan yang terbaik bagi pelanggannya. 1. Selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang memuaskan 2. Selalu melakukan yang benar sejak awal 3. Selalu mematuhi standard operating procedures 4. Selalu menjaga tingkat efisiensi dan efektivitas 5. Selalu berusaha mencapai yang terbaik 6. Selalu berusaha dan melakukan upaya-upaya perbaikan & peningkatan

4 11 B. Senantiasa fokus pada pelayanan pelanggan: Banyak cara yang dilakukan SERA agar senantiasa fokus pada pelayanan pelanggan. Mulai dari penyediaan unit yang sesuai kebutuhan dan request pelanggan, ketersediaan driver yang senantiasa bersikap profesional, atau dengan kata lain pelayanan yang bukan hanya memuaskan, akan tetapi juga menggembirakan pelanggan. 1. Totalitas/kepedulian dalam bekerja dalam memberikan solusi yang tepat guna 2. Kepuasan pelanggan yang bisa dikonotasikan dengan bentuk senyuman pelanggan C. Senantiasa mengutamakan kerjasama: Tanpa kerjasama, SERA tidak akan berkembang sepesat ini. Hampir seluruh lini, baik di kantor pusat maupun di kantor cabang saling bantu-membantu, saling mendukung dalam hal kebaikan. Tidak ada kesulitan yang tidak dapat dipecahkan jika kita bekerjasama untuk memecahkannya. Tidak ada satupun lini yang diistimewakan, semua dianggap sama dan punya peranan masing-masing dalam memajukan SERA. 1. Meyakini bahwa setiap tugas adalah penting bagi keberhasilan bersama dengan menghargai nilai dan kontribusi rekan kerja 2. Mengahargai keberhasilan tim di atas keberhasilan individu 3. Memiliki rasa saling percaya dan menghargai rekan kerja sebagai individu

5 12 4. Menumbuhkembangkan budaya kerjasama 5. Menghargai partisipasi aktif dan inisiatif dari setiap individu D. Senantiasa menerapkan kepemimpinan yang berkualitas: Selain sikap profesional, kepemimpinan yang berkualitas pun menjadi amat penting dalam memajukan SERA. Cakupan kepemimpinan tersebut tidak hanya ditanamkan pada lingkup seksi, departemen, atau divisi. Akan tetapi juga ditanamkan mulai dari lini terkecil, yaitu individu. 1. Selalu mendorong pengembangan pribadi dan profesionalisme setiap sumber daya manusia 2. Selalu memberikan pengarahan dan bimbingan yang efektif 3. Selalu mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan (kaderisasi) 4. Selalu menjadi teladan 5. Selalu mampu mengantisipasi perubahan 6. Selalu memiliki pemikiran jangka panjang, memberi semangat dan memberdayakan anggota tim E. Senantiasa menjunjung tinggi integritas, etika kerja, dan etika bisnis 1. Berkomitmen untuk bekerja dengan integritas, kejujuran, dan etika 2. Perlakuan yang adil 3. Menghindari benturan kepentingan 4. Melakukan apa yang telah dikatakan

6 Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Serasi Autoraya

7 Tanggung Jawab Divisi Corporate HRD Melakukan proses kepersonaliaan karyawan, mulai dari rekrutmen, penggajian, insentif, tunjangan, pengembangan kompetensi karyawan, kepengurusan cuti, klaim pengobatan, dan lain-lain Corporate General Affair and ESR Melakukan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan operasional di kantor pusat dan cabang, mulai dari penyediaan kupon makan siang, pembayaran listrik dan air, pemeliharaan gedung, penyuluhan terhadap karyawan/karyawati dan warga sekitar kantor, penyediaan lapangan kerja bagi masayarakat sekitar, monitoring asset yang dimiliki SERA & Group, dan lain-lain Corporate Procurement Management Melakukan seluruh proses pengadaan barang mulai dari seleksi vendor, pemilihan produk, kepengurusan dokumen, hingga pengiriman produk yang dibutuhkan ke tangan requester Corporate Information System and Technology Melaksanakan fungsi teknis, operasional, strategis, dan pemeliharaan seluruh sumber daya IS/IT, mulai dari analisa dan perancangan sistem informasi yang sesuai dengan bisnis, pembuatan program-program yang mendukung transaksi data, penentuan besaran investasi teknologi informasi, hingga pemeliharaan IT/IS yang menyeluruh dan berkesinambungan.

8 Corporate Finance, Accounting and Tax Melakukan seluruh proses keuangan dan perpajakan, mulai dari budgeting, financial monitoring, controlling, hingga proses pembuatan laporan akunting dan penyajiannya ke holding company (PT. Astra International, Tbk) kemudian dilanjutkan dengan pelaporan pajak ke pemerintah (Dirjen Pajak) Corporate Marketing and Quality Management Menjamin kepuasan pelanggan dengan strategi marketing yang handal, pelayanan pelanggan yang berkualitas prima melalui customer care yang direpresentasikan di setiap cabang leasing, rental, dan Mobil88, dan penyusunan standarisasi proses bisnis yang efektif berdasarkan ISO9001:2000 di seluruh unit bisnis SERA Departemen Pendukung Selain keenam divisi yang telah tertulis, ada dua organisasi setingkat departemen yang juga mendukung keunggulan bisnis SERA: 1. Corporate Internal Audit Bertugas melakukan fungsi audit internal SERA & Group dan konsolidasi terhadap kebijakan-kebijakan yang diberlakukan terhadap temuan audit ke pihak direksi dan PT Astra International, Tbk sebagai holding company. 2. Corporate Management & Planning Bertugas membantu jajaran direksi dalam penyajian informasi dan strategi bisnis serta memberikan pertimbangan terhadap ekspansi perusahaan di masa yang akan datang.

9 16 3. Corporate Legal Bertugas memberikan bantuan hukum dan kepengurusannya, yaitu meliputi pembuatan akta pendirian perusahaan, penyelesaian kasus hukum, dan sebagainya. 2.7 Proses Bisnis Corporate HR Division PT. Serasi Autoraya terbagi menjadi 3 departemen, yaitu Human Capital, Learning Center, dan Personnel & Industrial Relation. Human Capital Department memiliki kewenangan terhadap proses rekrutmen dan organization development. Learning Center Department memiliki kewenangan dalam hal maintaining people development, assesment dan training. Departemen terakhir, yaitu Personnel & Industrial Relation memiliki kewenangan dalam pemeliharaan data karyawan, sejak pertama kali karyawan bergabung hingga proses retirement. Personnel & Industrial Relation beranggotakan lima orang karyawan. Secara umum, tugas-tugas Personnel & IR Department antara lain menangani karyawan baru dan karyawan keluar, mutasi karyawan, penggajian & tunjangan karyawan, asuransi dan kesehatan karyawan, koperasi dan pinjaman karyawan, serta persiapan dan proses pensiun karyawan. Setiap bulan, departemen PIR menerima ratusan dokumen pengajuan tunjangan, claim lembur, claim pengobatan dan asuransi, insentif, penerimaan karyawan baru, termination (pemutusan hubungan kerja karyawan dengan berbagai alasan), pengajuan dan pelunasan pinjaman, dan lain-lain. Pengajuan dilakukan oleh karyawan secara manual dengan mengirimkan PMK (Permohonan

10 17 Mutasi Karyawan). Seluruh request ini harus di-entry satu per satu ke dalam system dengan benar, karena berpengaruh secara langsung terhadap nilai dari gaji yang akan diterima oleh seorang karyawan. Request yang banyak ini tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dientry satu per satu. Dalam satu bulan, 3 minggu diantaranya digunakan untuk mengentri seluruh request ini. Kegiatan administrative yang sangat banyak ini mengharuskan Departemen Personnel untuk merombak cara kerjanya. Proses-proses yang masih manual harus diefektifkan dan diotomatisasi. Cara yang dipilih oleh Departemen Personnel adalah dengan mengembangkan system yang memungkinkan karyawan untuk mengajukan claim secara swalayan. Personnel tinggal meng-approve request yang masuk. Modul pertama yang dikembangkan dalam paket employee self service adalah modul untuk claim pengobatan dan cuti. Untuk mengakses modul ini, karyawan membutuhkan PIN khusus yang unik untuk masing-masing karyawan. Untuk claim pengobatan, karyawan hanya menginputkan jumlah claimnya beserta diagnose dan nama pasien. Setelah menginput, akan tampil nomor claim. Nomor claim ini harus diinformasikan kepada personnel. Pihak personnel akan mencocokkan jumlah yang diclaim oleh karyawan dengan kuitansi yang mereka kirimkan. Untuk klaim yang sah, akan di-approve oleh payrolladministrator. Karyawan bisa memantau apakah klaim mereka telah di-approve atau belum dari status approve yang tampak pada menu claim. Jika claim pengobatan mereka di-reject karena alasan tertentu, maka karyawan akan menerima notifikasi by .

11 18 Untuk claim cuti, cara yang dilakukan sama saja dengan claim obat. Namun, pihak yang meng-approve bukan dari pihak Personnel melainkan atasan langsung dari karyawan yang bersangkutan. Pihak personnel tinggal menarik data approve dari atasan tersebut untuk di-record di rekap absensi karyawan yang digunakan untuk menghitung tunjangan transportasi dan tunjangan makan karyawan. Satu kali dalam sebulan akan dilakukan proses running payroll. Proses ini bertujuan untuk mengeksekusi seluruh data yang berhubungan dengan gaji karyawan, mulai dari gaji pokok, tunjangan, lembur, insentif, claim medical, cuti, nomor rekening, masa kerja, pinjaman karyawan, pajak, dan sebagainya agar bisa menjadi data gaji final. Data gaji final ini harus mendapat persetujuan dari finance dan direksi agar bisa ditransfer ke rekening masing-masing karyawan. Setelah running payroll, maka akan ter-generate suatu report gaji untuk karyawan dalam bentuk slip gaji. Pada slip gaji, karyawan dapat melihat jumlah take home pay bulan ini dan item-item yang menghasilkan jumlah akhir tersebut. Departemen PIR wajib memastikan slip gaji ini sampai pada masing-masing karyawan dengan utuh dan benar. Di PT. Serasi Autoraya, tanggal pembayaran gaji dilakukan setiap tanggal 25. Jika tanggal 25 tersebut jatuh pada hari Sabtu atau Minggu, maka pembayaran gaji akan dimajukan ke hari Jumat. Dengan demikian, waktu untuk memproses gaji dan men-delivery slip gaji pun akan lebih singkat. Agar dapat men-delivery slip gaji tepat waktu, maka waktu untuk running payroll maksimal 3 hari sebelum tanggal pembayaran gaji, karena waktu yang dibutuhkan untuk mencetak slip gaji

12 19 adalah kurang lebih 2 hari kerja. Pengiriman slip gaji dilakukan dengan layanan one day service. Walaupun telah melakukan berbagai antisipasi, Departemen PIR seringkali masih mengalami hambatan dalam proses pencetakan dan distribusi slip gaji. Jumlah karyawan yang semakin lama semakin bertambah sehingga waktu untuk mencetak slip gaji semakin lama, masalah teknis pada mesin printer slip gaji, masalah pada perusahaan pengiriman, menjadi beberapa hal yang menyebabkan keterlambatan proses delivery. Selain itu, proses ini juga menjadi semacam momok karena terlalu manual, prosesnya terlalu lama (2 hari), namun tetap tidak bisa diserahkan kepada anak PKL atau magang karena data-datanya yang amat confidential. Berdasarkan berbagai alasan tersebut, maka Departemen PIR berpikir untuk meng-online-kan proses delivery slip gaji ini. Dengan demikian, slip gaji tidak perlu dicetak dan dikirimkan satu per satu ke masing-masing cabang, namun karyawan bisa langsung melihat slip gajinya masing-masing dari komputer mereka sendiri dan jika dibutuhkan bisa mencetak slip gaji mereka sendiri. Gagasan ini segera digodok dan diajukan ke Departemen IT. Sebelum ini, telah ada aplikasi modifikasi SAP yang memudahkan karyawan dalam hal pengajuan claim pengobatan, untuk melihat dan mencetak report kehadiran karyawan, pengajuan cuti, dan untuk absensi (karyawan Head Office melakukan absensi dengan mesin finger print sedangkan karyawan cabang melalui SAP). Aplikasi ini kemudian dikembangkan lebih lanjut dan ditambahi menu untuk melihat dan mencetak slip gaji. Untuk mengakses aplikasi ini,

13 20 karyawan menggunakan PIN yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Agar dapat mengakses menu slip gaji, maka karyawan harus memasukkan key tambahan. Additional key ini merupakan kunci pengaman tingkat dua karena slip gaji bersifat pribadi dan rahasia. 2.8 Gambaran Umum Sistem Gambar 2.2 Gambaran Umum Sistem HR ESS Setiap karyawan memiliki sebuah nomor pengenal yang berbeda satu sama lain. Nomor pengenal ini disebut dengan Nomor Registrasi Pegawai (NRP). NRP diberikan oleh departemen Personnel & IR ke karyawan-karyawan baru di hari pertama mereka bergabung. Selain NRP, karyawan juga memiliki 2 buah kode rahasia yang digunakan untuk melakukan transaksi di sistem SERA-ESS, yaitu PIN dan KEY. Sebelum satu per satu dibahas, ada baiknya jika dijelaskan terlebih dahulu apa saja formulir-formulir yang ada di SERA-ESS.

14 21 ESS (Employee Self Service) adalah salah satu submodul dari SAP HR yang dikembangkan dari kustomisasi internal hasil kerjasama antara divisi Corporate Human Resource dan divisi Corporate Information System & Technology. Dalam submodul SERA-ESS terdapat lima transaksi utama, yaitu Absence, Overtime, Leave, Medical, dan Payslip Absence Melalui formulir ini karyawan dapat melakukan absensi clock in dan clock out, absensi ketidakhadiran, dan pencetakan laporan kehadiran/ketidakhadiran per bulan. Approval absensi clock in dan clock out dilakukan oleh staf personnel, sedangkan approval pengajuan absensi ketidakhadiran dilakukan oleh atasan langsung masing-masing karyawan. Pemberitahuan pengajuannya diperoleh dari notifikasi yang dikirimkan secara otomatis saat karyawan melakukan pengajuan ketidakhadiran. Gambar 2.3 Formulir Absence

15 Overtime Melalui formulir ini kayawan dapat mengajukan klaim lembur. Klaim lembur sebelumnya diajukan dengan dilengkapi tiga buah formulir, yaitu Surat keterangan Lembur (SKL), Surat Perintah Lembur (SPL), dan print out clock in dan clock out di hari lembur. SKL dan SPL ditandatangani atasan masing-masing dan kepala divisi sebagai tanda sudah disetujui. Setelah itu dilakukan input manual oleh staf personnel ke sistem SAP. Pada modul SERA-ESS, ketiga formulir tersebut ditiadakan dan diganti pengajuannya melalui sistem. Approvalnya ada di tangan atasan masing-masing karyawan. Gambar 2.4 Formulir Overtime Leave Formulir ini men-display sisa cuti besar dan cuti tahunan yang dimiliki karyawan. Cuti tahunan adalah hak cuti yang secara lazim diberikan perusahaan ke karyawan setiap satu tahun sekali dan berjumlah 12 hari. Sedangkan cuti besar

16 23 adalah hak cuti yang didapat karyawan setelah menempuh masa bakti lima tahun, jumlahnya adalah 22 hari. (Perjanjian Kerja Bersama PT. Serasi Autoraya ) Gambar 2.5 Formulir Leave Medical Melalui formulir ini karyawan dapat mengajukan klaim pengobatan (berobat jalan). Klaim pengobatan sebelumnya diajukan dengan dilengkapi Surat Vonis Dokter dan Kwitansi Pembayaran Obat. Kedua formulir tersebut di-input manual & di-approve oleh staf personnel ke sistem SAP untuk kemudian diapprove kembali oleh Personnel & IR Department Head. Pada modul SERA-ESS, formulir-formulir tersebut di-maintain dan di-input oleh PIC di masing-masing cabang. Staf personnel dan Personnel & IR Department Head hanya akan melakukan approval terhadap klaim yang sudah disubmit melalui sistem.

17 24 Gambar 2.6 Formulir Medical Payslip Dalam modul SERA-ESS, formulir ini sifatnya paling confidential. Formulir ini berfungsi sebagai media pencetakan gaji karyawan. Setiap karyawan memiliki PIN yang berguna untuk masuk ke SERA-ESS. Tidak seperti formulirformulir lain di SERA-ESS, selain harus meng-input PIN, karyawan juga diminta meng-input KEY saat berada dalam menu formulir ini. Hal ini bertujuan untuk melindungi data gaji karyawan yang bersangkutan karena sifatnya yang amat confidential. Setelah masuk ke path laporan, akan diminta bulan dan tahun pembayaran gajinya. Karyawan yang bersangkutan dapat langsung mencetak payslip-nya sesuai bulan dan tahun yang diinginkan. Opsi lain adalah dengan menyimpan payslip tersebut ke dalam direktori lokal sehingga dapat dicetak kapanpun saat dibutuhkan.

18 25 Gambar 2.7 Formulir Payslip 2.9 Pembobotan Nilai dan Resiko Korporasi PT. Serasi Autoraya Dalam kerangka kerja Information Economics menggunakan analisa cost and benefit, dapat dilakukan pembobotan terhadap nilai nilai perusahaan yang tangible (nyata) maupun intangible (tidak nyata). Pembobotan nilai (value) kemudian disesuaikan berdasarkan banyak faktor seperti pengembalian biaya investasi, kemampuan bersaing perusahaan, tingkat dukungan teknologi dalam perusahaan tersebut, dan lain lain yang dapat dilihat didalam tabel faktor dan pembototan nilai perusahaan. Selain pembobotan nilai, resiko dan ketidakjelasan juga perlu didapatkan sebagai faktor pengurang kesuksesan proyek sehingga menentukan hasil akhir sebuah investasi implementasi sistem. Faktor nilai dan resiko dipecah lagi kedalam dua domain. Suatu perusahaan yang telah berbasiskan IT, dalam menjalankan bisnisnya tentu

19 26 memiliki 2 sisi yang menjadi acuan untuk mengembangkan bisnisnya. Dua sisi yang dimaksud disini adalah sisi (domain) bisnis dan sisi (domain) teknologi Faktor Domain Bisnis Financial Value Return On Investment (ROI) Return On Investment merupakan pengukuran untuk menghitung tingkat pengembalian investasi atau biaya yang dikeluarkan. Penilaian ini dianggap penting oleh PT. Serasi Autoraya dalam menghitung dampak finansial (cost and benefit) dari investasi teknologi informasi. Karena faktor ini dianggap penting maka bobot yang diberikan adalah Strategic Value Strategic value faktor, yaitu : 1. Strategic Match Strategic Match berfokus pada derajat dimana teknologi informasi selaras dengan strategi bisnis. Strategic Match pada PT.Serasi Autoraya terhadap aplikasi Submodul SERA-ESS diberi bobot +3 karena proyek implementasi aplikasi Submodul SERA-ESS ini tidak memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung pada pencapaian tujuan strategis perusahaan, tetapi aplikasi Submodul SERA-ESS merupakan prasyarat terhadap sistem lain yang telah mencapai tujuan strategis perusahaan. Selain itu juga aplikasi Submodul SERA-ESS sangat membantu dalam mengatasi masalah human capital management dan laporan.

20 27 2. Competitive Advantage Competive Advantage adalah nilai lebih yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang dianggap sebagai sebuah keunggulan untuk bersaing dengan pesaing perusahaan tersebut. Pada perusahaan ini. Competitive advantage diberi bobot +2 karena proyek implementasi aplikasi Submodul SERA-ESS ini tidak menciptakan akses data atau pertukaran data seperti di atas, tetapi meningkatkan posisi persaingan dari perusahaan dengan meningkatkan efisiensi operasi di dalam area strategis. 3. Competitive Response Competitive Response adalah tingkat dimana kegagalan sistem dapat mengurangi keunggulan bersaing perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena pesaing telah memiliki pelayanan, produk, atau pertukaran data, atau kemampuan yang diperlukan oleh perusahan. Bobot yang diberikan pada competitive response adalah +3 karena jika aplikasi Submodul SERA-ESS ini ditunda, perusahaan tetap mampu memberikan respon terhadap perubahan yang diperlukan tanpa mempengaruhi posisi persaingan perusahaan, walaupun kekurangan sistem yang baru, perusahaan secara substansial tidak kehilangan kemampuannya untuk berubah secara cepat dan efektif dalam lingkungan yang bersaing. 4. Management Information Support Management Information Support adalah tingkat dimana sebuah proyek sistem informasi manajemen menyediakan manajemen informasi pada aktivitas utama perusahaan atau line of business (management information support of core

21 28 activities (MISCA). Dalam hal ini management information support diberi bobot +5 karena proyek implementasi aplikasi Submodul SERA-ESS ini sangat penting untuk menciptakan MISCA di masa sekarang. 5. Project or Organizational Risk Project or Organizational Risk berfokus pada tingkat dimana sebuah perusahaan mampu membawa perusahaan yang dibutuhkan oleh proyek sistem informasi manajemen. Evaluasi ini memperhatikan pengguna dari area bisnis perusahaan, bukan area teknis perusahaan. Project Organizational or Risk diberi bobot -1 karena perusahaan memiliki rencana domain bisnis yang terformulasi dengan baik untuk mengimplementasikan aplikasi Submodul SERA-ESS yang dibangun, manajemen domain bisnis pada tempatnya, rencana kontingensi tidak diketahui, proses dan prosedur pada tempatnya, adanya pelatihan para pengguna yang terencana, manajemen unggulan tidak diketahui, produknya ditentukan dengan baik, dan kebutuhan pasar diketahui dengan jelas Faktor Domain Teknologi 1. Strategic Information System (IE) Architecture Strategic IS Architecture mengevaluasi tingkat dimana proyek selaras dengan strategi sistem informasi. Keselarasan ini direfleksikan dalam rencana sistem informasi (blueprint). Hasil blueprint dalam prioritas pengembangan sistem diperlukan untuk menyelesaikan rencana tersebut. Strategic IS Architecture diberi bobot +3 karena aplikasi Submodul SERA-ESS adalah bagian integral dari perencanaan strategis sistem informasi perusahaan.

22 29 2. Definitional Uncertainty Definitional Uncertainty mengkaji derajat dimana sebuah kebutuhan user dan atau spesifikasi sistem telah diketahui serta menilai kompleksitas dari sebuah area TI dan kemungkinan adanya berbagai perubahan pada sistem yang bersifat non rutin. Definitional Uncertainty diberi bobot -2, karena persyaratan jelas, spesifikasinya cukup jelas, area yang ditelaah jelas. Memiliki probabilitas perubahan non rutin yang masuk akal. 3. Technical Uncertainty Technical uncertainty menilai kesiapan domain teknologi untuk menjalankan sistem dimana penilaian ini meliputi : keahlian yang dibutuhkan, ketergantungan hardware dan ketergantungan software, dan aplikasi software. Technical uncertainty ini dibagi atas 4 penilaian, antara lain : a. Penilaian berdasarkan keterampilan yang dibutuhkan, bobot pada penilaian ini adalah -1 karena keterampilan baru banyak dibutuhkan bagi staff dan manajemen. b. Penilaian berdasarkan ketergantungan perangkat keras, bobot pada penilaian ini adalah 0 (nol) karena perangkat keras digunakan pada aplikasi yang sejenis. c. Penilaian pada ketergantungan piranti lunak (selain piranti lunak aplikasi), bobot pada penilaian ini adalah -2 karena dibutuhkan beberapa interface baru antar piranti lunak dan mungkin membutuhkan pemrograman yang lebih kompleks.

23 30 d. Penilaian berdasarkan piranti lunak aplikasi, bobot pada penilaian ini adalah -1 karena program tersedia secara komersial dan hanya membutuhkan modifikasi minimal, atau program yang sudah tersedia di dalam perusahaan, hanya saja dibutuhkan modifikasi yang agak banyak, atau piranti lunak akan dibangun di dalam perusahaan dengan kompleksitas yang minimal. 4. IS Infrasctructure Risk IS Infrasctructure Risk menilai seberapa banyak investasi non proyek yang perlu segera dilakukan agar sistem dapat berjalan dengan baik seperti administrasi data (seperti kebutuhan kamus data), komunikasi (seperti adanya bentuk komunikasi yang baru), dan sistem yang tersebar (seperti kebutuhan metode akses data yang baru). Bobot pada penilaian ini adalah -1 karena tidak dibutuhkan perubahan yang cukup besar dalam elemen-elemen komputernya Hasil Pembobotan Nilai dan Resiko Korporat Dari analisa penentuan bobot yang telah dilakukan, menghasilkan ringkasan table bobot dan maksimum skor terhadap masing-masing nilai dan risiko baik pada domain bisnis dan teknologi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

24 31 Tabel 2.1 Hasil Perhitungan Bobot dan Maksimum skor untuk sistem Domain Bisnis Domain Bobot Maximum ROI 4 20 Strategic Match 3 15 Competitive Advantage 2 10 Management Information Support 5 25 Competitive Response 3 15 Project or Organizational Risak -1-5 Domain Teknologi Strategic IS Architecture 3 15 Definitional Uncertainty Technical Uncertainty Keterampilan yang dibutuhkan -1-5 Ketergantungan Perangkat Keras 0 0 Ketergantungan Piranti Lunak Piranti Lunak Aplikasi -1-5 IS Infrastructure Risk -1-5 TOTAL VALUES TOTAL RISK AND UNCERTAINTY Dari tabel bobot dan maksimum skor yang ditampilkan, dapat diketahui total nilai korporat yang didapat adalah 20 dan resiko 8. Dengan melakukan metode perhitungan ranking per factor antara 0 5, mengartikan bahwa skor maksimum yang bisa didapat adalah 5 kali bobot, sehingga total seluruh faktor nilai berjumlah 100 dan total resiko berjumlah Menentukan Nilai Korporat ke dalam Kuadran Nilai korporat dalam kuadran menggambarkan bahwa PT Serasi Autoraya berada pada kuadran B yaitu Strategic, dimana sisi bisnis mempunyai peranan

25 32 yang kuat dan didukung juga dengan SI/TI yang kuat. Infrastruktur dan tulang punggung sistem berperan besar dalam performa organisasi dan memberikan kontribusi yang penting terhadap Return on Investment. Gambar 2.8 Kuadaran nilai korporat PT. Serasi Autoraya

BAB 1 PENDAHULUAN. serta layak untuk dikonsumsi dan produk mana yang tidak layak untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. serta layak untuk dikonsumsi dan produk mana yang tidak layak untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini konsumen sudah mahir membedakan produk mana yang baik serta layak untuk dikonsumsi dan produk mana yang tidak layak untuk dikonsumsi. Sama halnya dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trasportasi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dan manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi mengalami perkembangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN ANALISIS

BAB 3 DATA DAN ANALISIS BAB 3 DATA DAN ANALISIS 3.1. Profil Perusahaan Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai profil perusahaan yang menjadi lokasi objek penelitian skripsi ini. Profil perusahaan ini meliputi sejarah perusahaan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

Kuisioner Domain Bisnis

Kuisioner Domain Bisnis L1 Kuisioner Domain Bisnis Petunjuk : Dengan membaca pengertian dari bagian-bagian yang dievaluasi pada domain bisnis diharapkan koresponden memilih salah satu score yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR Petunjuk: Berilah skor antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan 4 Memiliki

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk 9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.1. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana semua proyek teknologi informasi atau sistem informasi

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan Risiko dalam investasi teknologi informasi (TI) yang diterapkan di PT TELKOM. Petunjuk:

Lebih terperinci

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN L-1 KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN 1. Faktor Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat untuk memperoleh gambaran mengenai biaya dan tingkat investasi yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC)

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 26 BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 3.1 Latar belakang 3.1.1 Sejarah perusahaan PT. Serasi Autoraya yang lebih dikenal dengan TRAC (Astra Rent A Car)

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembelian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS Responden yang terhormat, saat ini saya sedang melakukan penelitian. Oleh karena itu, saya sangat membutuhkan bantuan Anda untuk bersedia mengisi kuesioner

Lebih terperinci

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manfaat dari implementasi aplikasi SERA Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DI PT. BLUE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Autoraya (PT. SERA), yang didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Maret 1990

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Autoraya (PT. SERA), yang didirikan di Jakarta pada tanggal 22 Maret 1990 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan TRAC ASTRA RENT A CAR berada di bawah badan hukum PT Serasi Autoraya (PT. SERA), yang didirikan di Jakarta pada tanggal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA ب سم ه للا الهرحمن الهرحي م KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA Latar Belakang Rumusan Masalah dan Tujuan Mengetahui

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembobotan nilai Astra Recruitment System, nilai manfaat dan resiko yang didapat dari sebuah invetasinya. Investasi ini mencakup pengadaan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semestar Ganjil 2006/2007 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembuatan dan pembelian

Lebih terperinci

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2

LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2 L-1 LAMPIRAN LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan resiko dalam investasi teknologi informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK SKRIPSI Oleh : Omi Rahmawati 1200999974 Paulus Bayu Ardi Roosno 1200999980 Kelas / Kelompok : 08PAM / 03 Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Latar Belakang Perusahaan 4.1.1. Riwayat Singkat Perusahaan PT. Serasi Autoraya atau yang lebih dikenal Astra Rent a Car (TRAC) yang didirikan di Jakarta pada tanggal 22

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai-nilai dan manfaat yang terkait dengan penerapan proyek Teknologi Informasi, dalam hal ini adalah penerapan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh : FEDRIX WANTAN 0900805395 MICHAEL STEFANUS 0900800910 Kelas/ kelompok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem dan Prosedur Penggajian Sistem dan prosedur penggajian yang diterapkan PT. Framas Indonesia sesuai dengan peraturan Manajemen Perusahaan. Prosedur-prosedur

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Siklus penggajian merupakan salah satu aktivitas yang terdapat dalam fungsi Sumber Daya Manusia. Pengelolaan penggajian yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI.

ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh Wiwin Sry Adinda 1200999955 Chrisdelita M. Purba 1201000413

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya selalu berusaha untuk meningkatkan keunggulan dalam beberapa hal diantaranya yaitu persaingan pasar, meningkatkan

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Pembangunan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai biaya pembangunan INSOSYS, yang meliputi: biaya investasi pembangunan dan pemeliharaan, dan manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

Kuesioner Domain Bisnis

Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan resiko dalam investasi teknologi informasi yang berupa aplikasi DSI yang akan diterapkan pada PT. Dirgaputra Ekapratama. Petunjuk:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memberikan beberapa landasan teori, meliputi teori di bidang tata kelola TI, dan pengelolaan investasi TI yang digunakan dalam penelitian. 2.1 Definisi Sebelum lebih jauh,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. PT. MPM Finance PT. Elbatama Securindo didirikan di Jakarta sebagai perusahaan sekuritas. Pada tanggal 6 Juli 1990, perusahaan memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman.

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA. - The Platinum Path To Be Great -

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA. - The Platinum Path To Be Great - / Career Centre Terkait Production Group Leader : Melakukan fungsi eksekusi design tambang dan kontrol terhadap proses pencapaian produksi tahunan, bulanan, mingguan dan harian. S1 Teknik Tambang, Teknik

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

WORKSHOP SMOS

WORKSHOP SMOS ENTERPRISE RESOURCES PLANNING WORKSHOP 23 08-2005 Enterprise Resource Planning (ERP) Sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan ERP adalah paket software

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting di dalam suatu instansi pemerintah. Implementasi sistem informasi pada suatu instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007/2008 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS: SITUS PT. ELEX

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sebagai penyedia layanan terpadu bagi semua nasabahnya yaitu "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Literatur 2.1.1 Penerapan information economics terhadap pemanfaatan sistem informasi sumber daya manusia pada perusahaan produsen bir : studi kasus P.T. Multi Bintang

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI

STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI SKRIPSI Oleh Atalya Septina Vional (0900815673) Sisca Jayanti (0900823284) Rina (0900829331) Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996 40 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Markaindo Selaras merupakan perusahaan swasta Indonesia yang berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996 disahkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Gambar 2.1 Logo Perusahaan Perusahaan PT. Aero Systems Indonesia atau yang lebih dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Information Economics (IE) IE merupakan suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan manfaat investasi suatu rencana proyek SI/TI. Metodologi tersebut diperkenalkan

Lebih terperinci

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya

enyatukan dan Memadukan Sumber Daya M enyatukan dan Memadukan Sumber Daya Keunggulan kompetitif BCA lebih dari keterpaduan kekuatan basis nasabah yang besar, jaringan layanan yang luas maupun keragaman jasa dan produk perbankannya. Disamping

Lebih terperinci

Pada factor domain bisnis, Strategic match fokus kepada tingkatan bagaimana SAP-

Pada factor domain bisnis, Strategic match fokus kepada tingkatan bagaimana SAP- L1 LAMPIRAN 1 KUISIONER Strategic Match Pada factor domain bisnis, Strategic match fokus kepada tingkatan bagaimana SAP- CRM dapat mendukung dari tujuan atau target atau menjadi satu kesatuan dengan bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perseroan ini merupakan sebuah perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha milik grup Sinar Mas yang

Lebih terperinci

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sistem Informasi dan Pengendalian Internal PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Disusun oleh: Kelompok 2 Alberta Vinanci R Danu Pradipta Diana Mayung B. Dina Puspasari 14/377038/EE/06971 14/377052/EE/06985

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Riwayat Perusahaan PT. Xsis Mitra Utama didirikan di Jakarta pada awal tahun 2005, sebagai sebuah tambahan / cabang usaha dari PT.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-Langkah Evaluasi Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics meliputi domain keuangan yang terdiri dari cost benefit analisis, value

Lebih terperinci

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA. - The Platinum Path To Be Great -

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA. - The Platinum Path To Be Great - Production Group Leader : Melakukan fungsi eksekusi design tambang dan kontrol terhadap proses pencapaian produksi tahunan, bulanan, mingguan dan harian. S1 Teknik Tambang, Teknik Sipil, Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh: Yassavati 1000871901 Cahya Meythasari 1000875591 Stella Clarissa 1000880862 Kelas/Kelompok:

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI), adalah salah satu bank yang mempunyai sistem informasi dan infrastruktur Information Technology (IT) terbesar dan tersebar di seluruh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis

Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis Dalam Rangka Prioritasi dan Seleksi Kandididat Proyek-proyek SI/TI Arrianto Mukti Wibowo (2010) Pendekatan CBA dalam Institusi Pemerintahan Dalam institusi pemerintahan,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan

Lebih terperinci

COST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A

COST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A Modul PJJ Mata Ajar COST BENEFIT INVESTASI TIK Topik Bahasan STRATEGI MENILAI MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI Versi 2013/1.0 Nama File CBIT-8A-StrategiMenilai.pdf Referensi Pembelajaran 8-A 82 15. Strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) adalah layanan yang terdiri atas penggunaan software, hardware, dan fasilitas komunikasi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang berfungsi sebagai divisi riset dan pengembangan untuk membangun kapabilitas perusahaan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN

ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN Maryani Program Studi Pendidikan Akuntansi - FPIPS ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Auto2000

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB III ANALISA SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB III ANALISA SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Koperasi Pegawai Telkom Mediatron merupakan Koperasi Pegawai PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Divisi Multimedia, yang berdiri sejak 28

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada masa kini, telah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka proses-proses yang ada

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sumber: http://www.telkom.co.id/ 1.1.1. Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Abstrak

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2003/2004 ANALISIS MANFAAT IMPLEMENTASI M-BINUS DENGAN MENGGUNAKAN INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mulai beroperasi pada Desember 1993.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mulai beroperasi pada Desember 1993. BAB 3 ANALISIS SISEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Mal Metropolitan merupakan salah satu anak perusahaan yang bernaung dibawah P Metropolitan Land. Mal Metropolitan dibangun pada tahun 1992,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dengan cepat yang terjadi dalam lingkungan bisnis pada era informasi

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dengan cepat yang terjadi dalam lingkungan bisnis pada era informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan dengan cepat yang terjadi dalam lingkungan bisnis pada era informasi saat ini membuat Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) menjadi sebuah komponen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Koperasi Karyawan Telekomunikasi seluler (kisel) adalah koperasi yang beranggotakan sekitar 2.500 anggota yang seluruhnya adalah pegawai PT Telkomsel.

Lebih terperinci