BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
|
|
- Inge Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Pembangunan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai biaya pembangunan INSOSYS, yang meliputi: biaya investasi pembangunan dan pemeliharaan, dan manfaat yang diperoleh dari nilai ekonomis INSOSYS dengan memperhitungkan VL dan VA karena tipe aplikasi dari INSOSYS adalah substitutive terhadap aplikasi yang telah ada sebelumnya, yang kemudian menambahkan nilai yang diperoleh kedalam perhitungan ROI sederhana sehingga diperoleh skor proyek INSOSYS. Penilaian besar effort yang dikeluarkan untuk proyek pada TRANSTV ditentukan berdasarkan rata-rata gaji tim proyek pengembangan INSOSYS, yaitu MM (Man=Month) besarnya resource (orang) yang digunakan dalam 1(satu) bulan. Asumsi yang digunakan ialah 1 MM = Rp yaitu besarnya rata rata gaji karyawan yang berperan langsung dalam pengembangan INSOSYS dalam satu bulan. 60
2 61 Karena proyek ini sedang dijalankan, maka penilaian proyek akan menggunakan metode NPV (Net Present Value) untuk memperoleh nilai saat ini. Asumsi yang digunakan i = 10% Biaya pembangunan INSOSYS Berdasarkan hasil wawancara dengan tim pengembang INSOSYS, diperoleh data bahwa proyek memiliki nilai 6 MM, dengan rencana waktu pengembangan selama 1,5 tahun dimulai dari bulan Agustus tahun 2006 sampai dengan Desember 2007 Infrastruktur yang digunakan menggunakan infrastruktur lama. Rincian biaya pengadaan, operasional dan pemeliharaan dapat dilihat sebagai berikut : 1. Biaya pengembangan proyek: 6 MM * Rp = Rp perbulan (i=10%; n = 1,5 tahun) atau sebesar Rp x 18 bulan = Rp untuk 1,5 tahun (waktu pengembangan INSOSYS) 2. Pengadaan Hardware yaitu sewa CPU dengan biaya sebesar Rp 516,000 per bulan yang digunakan selama testing pengembangan INSOSYS atau sebesar Rp
3 62 x 18 bulan = Rp untuk 1,5 tahun (waktu pengembangan INSOSYS) 3. Untuk implementasi menggunakan Server lama dengan perhitungan biaya : Harga beli Server HP D480 pada tahun 2004 : Rp , dengan asumsi nilai residu nol dan umur ekonomis dari server ialah 5 tahun, maka dapat diperoleh besarnya nilai depresiasi per tahun ialah : Rp = Sehingga dapat diperoleh nilai buku dari Server tersebut ialah sebesar : Rp (3 x Rp ) = Rp Biaya pengadaan Software = nol, karena memakai Software yang sudah tersedia dari penyewaan hardware. 5. Biaya pemeliharaan = nol, karena kegiatan pemeliharaan sistem sudah merupakan tugas rutin harian karyawan di Departemen IT sedangkan untuk pemeliharaan hardware sudah ternasuk biaya sewa dari vendor.
4 Hasil Analisis Enhancement ROI Penilaian dampak langsung ekonomis proyek INSOSYS menggunakan analisis Information Economics yaitu evaluasi VL (Value Linking) dan VA (Value Acceleration) karena aplikasi bersifat substitutif dari yang sudah ada dan digunakan pada seluruh departemen dalam perusahaan. Tidak ada asosiasi dengan restrukturisasi tugas maupun fungsi departemen Analisis Dampak Ekonomis Langsung Dengan dibangunnya INSOSYS, aplikasi ini dapat membantu mempercepat proses kerja di masing-masing departemen dengan harapan dapat dengan cepat pula informasi didapatkan yang kemudian dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Komponen pengurangan biaya atas implementasi INSOSYS adalah sebagai berikut : 1. Biaya dari awal mulai pengembangan INSOSYS yang hanya meliputi biaya gaji karyawan dan sewa hardware.
5 64 Tabel 4.1 Biaya Pengembangan A. Development Cost 1. incremental system and programming 2. incremental staff support Rp 324,000,000 B. New Hardware 1. PC for Testing Rp 9,288, Server for Implementation Rp 59,400,000 C. New (Purchased) Software, if any 1. Packaged applications software 2. Others D. User Training E. Other Testing Total Rp 392,688, Biaya yang sedang berjalan yang hanya meliputi pembaharuan lisensi perangkat lunak. Tabel 4.2 Pengeluaran Dalam Perjalanan A. Application Software Maintenance, such as Development effort days Ratio of maintenance to development Resulting annual maintenance days Daily maintenance rate TOTAL application software maintenance B. Incremental data storage required : MB X C. Incremental communication (lines,messages,etc.) D. New antivirus software leases Rp. 370,000 E. Supplies F. Other TOTAL Ongoing expenses Rp. 370,000 dengan demikian besar dampak ekonomis langsung akan diperoleh setelah disesuaikan dengan hasil identifikasi value linking dan value acceleration berikut.
6 Value Linking Dengan dibangunnya INSOSYS dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja karyawan pada tiap bagian. Keseluruhan divisi dapat terhubung sehingga user dapat dengan mudah mendapatkan informasi dari ketersediaan data secara detail sehingga dapat membantu manajemen dalam mengambil suatu keputusan (misal: apakah suatu Pilot project dari suatu program acara dapat ditayangkan atau tidak) improvisasi fungsi/proses yang tidak berpengaruh dengan waktu. Mengidentifikasi dari lembar kerja biaya pengembangan, lembar kerja biaya berkelanjutan, dan lembar kerja dampak ekonomis. Untuk diketahui, biaya produksi acara program CERIWIS ialah sekitar Rp 14,000,000 sampai Rp 20,000,000 dengan revenue sekitar Rp 200,000,000. Biaya produksi acara program DORCE SHOW ialah sekitar Rp 30,000,000 dengan revenue sekitar Rp 80,000,000.
7 66 Biaya produksi acara program EXTRAVAGANZA ialah sekitar Rp 160,000,000 sampai Rp 170,000,000 dengan revenue sekitar Rp 1,500,000,000. Dengan demikian untuk tiga program acara diatas memiliki rata rata biaya produksi Rp 70,666,667 dan perolehan revenue sekitar Rp 593,333,333. Berikut ini merupakan rincian dari perbandingan sebelum dan sesudah diterapkannya INSOSYS untuk value linking dengan rincian berupa Pengontrolan produktivitas: Sebelum diterapkannya INSOSYS : 1. Membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pengajuan budget program (In-House), dimana total waktu yang dibutuhkan ialah 24 hari. 2. Membutuhkan waktu 30 hari dalam proses pengajuan Account Payable (In-House). 3. Membutuhkan waktu 22 hari dalam proses pengajuan Uang Muka (In-House).
8 67 Sesudah diterapkannya INSOSYS : 1. Proses pengajuan budget program (In-House) menjadi lebih cepat yaitu 20 hari. Hal tersebut disebabkan oleh adanya sistem yang telah terintegrasi sehingga memudahkan dan mempercepat user dalam mendapatkan data maupun informasi. 2. Proses pengajuan Account Payable (In-House) menjadi lebih cepat, yaitu 25 hari. Hal tersebut disebabkan oleh adanya sistem yang telah terintegrasi sehingga memudahkan dan mempercepat user dalam mendapatkan data maupun informasi. 3. Proses Pengajuan Uang Muka (In-House) menjadi lebih cepat, yaitu 17 hari. Hal tersebut disebabkan oleh adanya sistem yang telah terintegrasi sehingga memudahkan dan mempercepat user dalam mendapatkan data maupun informasi.
9 68 Sehingga dapat disimpulkan bahwa setelah diterapkan INSOSYS ada pengurangan waktu proses : 1. Pengajuan budget program (in-house) yaitu : 24 hari 20 hari = 4 hari yang kemudian dapat dihitung besarnya penghematan dari tiga program diatas yaitu: senilai dengan 4 x Rp 70,666,667 = Rp 282,666, Pengajuan Account Payable (In-House) yaitu : 30 hari 25 hari = 5 hari yang kemudian dapat dihitung besarnya penghematan yaitu: Senilai dengan 5 x Rp 70,666,667 = Rp 353,333, Pengajuan Uang Muka (In-House) yaitu : 22 hari 17 hari = 5 hari yang kemudian dapat dihitung besarnya penghematan yaitu: Senilai dengan 5 x Rp 70,666,667 = Rp 353,333,335 Dengan demikian besar nilai manfaat langsung Value Linking pada penerapan INSOSYS adalah sebesar : Rp 989,333,338
10 69 Tabel 4.3 Dampak Ekonomis VL Lembar Dampak Ekonomis VL A. Biaya Investasi Pembangunan Sistem 392,688,000 B. Arus kas:periode 5 kali 12 bulan atas Implementasi system yang dibangun TAHUN Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Manfaat nilai ekonomis 989,333, ,333, ,333, ,333, ,333,338 Pengurangan biaya = Perolehan 989,333, ,333, ,333, ,333, ,333,338 (-) Biaya pemeliharaan 370, , , , ,000 - Arus kas net 988,963, ,963, ,963, ,963, ,963,338 4,944,816,690 C. ROI sederhana = arus kas 5 tahun/jumlah tahun/a x 100% D. Score dampak ekonomis % Score ROI sederhana 0 = 0 1 1% s/d 299% 2 300% s/d 499% 3 500% s/d 699% 4 700% s/d 899% > 899% Value Acceleration Penggunaan INSOSYS yang menghubungkan aliran data dan informasi antar bagian dapat membantu mempercepat proses kerja sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat dibanding sebelumnya. Akselerasi finansial antar
11 70 departemen/fungsi yang memiliki hubungan biaya/manfaat dengan pengaruh waktu. Mengidentifikasi dari lembar kerja biaya pengembangan, lembar kerja biaya berkelanjutan, dan lembar kerja dampak ekonomis. Berikut merupakan rincian perhitungan dari pengurangan biaya kerja karena proses yang lebih efisien waktu : 1. Kecepatan dalam mendapatkan data sehingga proses penagihan kepada Agency dapat dilakukan lebih cepat Sebelum menggunakan INSOSYS: 1. Pada saat pembuatan invoice, Departemen Commercial Traffic memberikan copy MO (media Order) /PO (Purchase Order), Campaign Summary dan Clearance Report berupa file Ms.Excel kepada bagian Billing di Departemen Accounting, yang kemudian bagian billing akan mengupload file tersebut dan dilakukan review. Sehingga penagihan baru dapat dilakukan H+7 setiap bulannya 2. Pada prosedur write off program, sebelumnya tidak ada pencatatan program yang di write off.
12 71 Sesudah menggunakan INSOSYS: 1. Pada saat pembuatan invoice, Departemen Commercial Traffic memasukan data MO (media Order) /PO (Purchase Order), Campaign Summary dan Clearance Report kedalam INSOSYS yang kemudian bagian Billing di Departemen Accounting akan dapat langsung mereview tanpa harus mengupload data. Sehingga penagihan dapat dilakukan H+3 setiap bulannya. 2. Pada INSOSYS, saat dilakukannya write off program dilakukan pencatatan program yang telah di write off. 2. Waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan invoice menjadi lebih cepat, sehingga dapat dilakukan penagihan lebih cepat 4 hari dari sebelumnya : Diketahui : Rata rata revenue TRANSTV Rp 4.5 Milyar/hari Besarnya bunga pertahun ialah sebesar 6%, atau perbulannya 0,5%
13 72 Penagihan dilakukan sekali dalam tiap bulan sehingga dalam setahun dilakukan 12 (dua belas) kali penagihan. Dengan demikian dapat diperoleh cost of money sebesar : Besarnya bunga: 0,5% x4hari 30hari = 0,0667% 0,0667 % x Rp. 4,5 Milyar = Rp Sehingga dapat dilakukan penghematan senilai dengan : Rp x 12 bulan = Rp Untuk mendapatkan one time benefit yaitu memilih membangun inhouse daripada membeli, perlu diperoleh affected bills terlebih dahulu yaitu persentase dari penghematan H+7 menjadi H+3 dengan sebesar 57%. - Dan untuk memperoleh dampak ekonomis ditahun pertama, nilai VA perhari dalam setahun dibagi affected bills dan dibagi bunga seperti berikut : o Rp /365/57%/10% = Rp ,12 maka Rp ,12 adalah nilai one-time benefit.
14 73 Tabel 4.4 Dampak Ekonomis VA Lembar Dampak Ekonomis VA A. Biaya Investasi Pembangunan Sistem 392,688,000 B. Arus kas:periode 5 kali 12 bulan atas Implementasi system yang dibangun TAHUN Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Manfaat nilai ekonomis ,12 36,000,000,00 36,000,000,00 36,000,000,00 36,000,000,00 Pengurangan biaya = Perolehan ,12 36,000,000,00 36,000,000,00 36,000,000,00 36,000,000,00 (-) Biaya pemeliharaan 370, , , , ,000 - Arus kas net , , , , , , C. ROI sederhana = arus kas 5 tahun/jumlah tahun/a x 100% 9% D. Score dampak ekonomis Score ROI sederhana 0 = 0 1 1% s/d 299% 2 300% s/d 499% 3 500% s/d 699% 4 700% s/d 899% > 899% Dengan demikian nilai ROI untuk INSOSYS adalah jumlah nilai yang diperoleh dari VL (1) dan VA (1) yaitu sebesar Penentuan Nilai Korporasi Untuk penentuan nilai korporasi, kuadran B atau kuadran strategis merupakan derajat kekuatan dari keuntungan bisnis,
15 74 kompetitif, kesehatan keuangan, serta dukungan komputer yang sama kuat. Sehingga diperoleh nilai dari proyek ini sebagai berikut : Tabel 4.5 Bobot Kuadran Business Domain Likely Value Comment Resulting Weight A. ROI Medium 2 B. SM High 4 C. CA Highest 6 D. MI Medium 2 E. CR High 4 F. OR Low -1 Technology Domain A. DU Medium -2 B. TU Low -1 C. SA Low 1 D. IR Low 1 Total Value 20 Total Risk and Uncertainty Kriteria Evaluasi Proyek dan Pembobotan Proyek Dari tabel kuadran diatas, hasil bobot dikali 5 untuk mendapatkan total nilai maksimum 100.
16 75 Tabel 4.6 Batasan Nilai Dan Bobot Maksimal evaluation range Weight Maximum Score Business Domain A. ROI B. SM C. CA D. MI E. CR F. OR Technology Domain A. DU B. TU C. SA D. IR Total Value Total Risk and Uncertainty Bobot Penilaian Proyek Nilai domain bisnis serta domain teknologi adalah salah satu cara mengevaluasi dampak ekonomis implementasi INSOSYS yang masuk dalam kategori pendekatan diluar dimensi keuangan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak pengembang dan berikut dibawah ini adalah penyesuaian dari nilai hasil wawancara dengan bobot kuadran yang dipilih. Sementara untuk nilai simple ROI diperoleh dari identifikasi biaya pengembangan, biaya berjalan, dampak ekonomis langsung dan penyesuaian value linking dan value acceleration didalam dimensi keuangan.
17 76 Pembobotan di bawah ini didapat dari 20 responden yang disurvey kepada karyawan yang terlibat dan berperan dalam pengembangan INSOSYS dari seluruh divisi pada PT. Televisi Transformasi Indonesia. Adapun nilai dibawah ini adalah nilai terbanyak yang didapat dari koresponden Strategic Match Untuk strategic match diperoleh nilai 4 (skala 0 5) karena untuk pengembangan INSOSYS hanya merupakan bagian tujuan strategis TRANSTV. Competitive Advantage Untuk competitive advantage diperoleh nilai 4 (skala 0 5) juga, karena penilaian ini didasari seberapa tinggi tingkat layanan TRANSTV menggunakan INSOSYS yang dibangun yang menyediakan akses dan / atau pertukaran cukup banyak data sehingga secara substansial meningkatkan posisi kompetitif layanan TRANSTV. Management Infortmation Support Namun untuk management information support diperoleh nilai 5 (skala 0 5) karena dievaluasi pada peran INSOSYS dalam
18 77 menyediakan informasi pendukung kegiatan TRANSTV karena penting untuk menciptakan MISCA dimasa sekarang. Competitive Response Untuk competitive response juga diperoleh nilai 5 (skala 0 5) karena jika terjadi penundaan proyek dapat mengakibatkan kerugian dan / atau kehilangan peluang kompetitif, bahkan keberhasilan TRANSTV menjadi terbatas. Organizational Risk Sedangkan untuk organizational risk hanya diperoleh nilai 2 (skala 0 5) dari responden karena faktor faktor kesiapan dan resiko terdapat manajemen domain bisnis yang tidak pada tempatnya dan tidak ada pelatihan terencana bagi pengguna. Strategic IS Architecture Untuk strategic IS architecture diperoleh nilai absolute 5 (skala 0 5) karena proyek ini merupakan bagian integral dari blue print yang akan diimplementasi lebih dulu (prasyarat bagi blue print proyek lain) yaitu sistem yang direncanakan sesuai kepentingan TRANSTV dan diprioritaskan.
19 78 Definitional Uncertainty Sedangkan untuk definitional uncertainty diperoleh nilai 4 (skala 0 5) karena syarat dan spesifikasi dari INSOSYS belum jelas, sementara area yang ditelaah cukup kompleks dan perubahan perubahan yang ada sudah mendekati pasti bahkan selama proyek INSOSYS. Technical Uncertainty Untuk technical uncertainty mengukur kesiapan domain teknologi dalam melaksanakan proyek, disini diberikan nilai 2,5 (skala 0 5) karena keterampilan baru banyak dibutuhkan bagi staff dan manajemen, perangkat keras tetap digunakan pada aplikasi sejenis, sementara dibutuhkan beberapa fitur baru pada piranti lunak dan juga mungkin antar muka yang kompleks antar piranti lunak, sedangkan sebenarnya program dapat dibeli dengan modifikasi yang agak banyak, atau didalam perusahaan program telah tersedia dengan banyak modifikasi, atau piranti lunak dibangun sendiri dengan rancangan yang tidak terlalu rumit namun pemrogramannya kompleks. IS Infrastructure Risk Resiko infrastruktur IS menyangkut masalah jaringan, komunikasi dan / atau hal lain yang ada kaitannya dengan pembiayaan langsung diluar proyek INSOSYS, dalam hal ini diperoleh nilai 5 (skala 0 5) dari responden karena diperlukan perubahan substansial pada elemen
20 79 sistem pengiriman layanan komputer dibeberapa area. Investasi awal yang dapat dipertimbangkan dalam staff, piranti lunak, perangkat keras, dan manajemen dibutuhkan untuk mengakomodir proyek ini. Investasi ini tidak termasuk dalam biaya proyek secara langsung tetapi mewakili investasi fasilitas IS untuk menciptakan lingkungan yang dibutuhkan proyek ini. Tabel 4.7 Nilai INSOSYS Evaluator Business Domain Technology Domain Total ROI SM CA MI CR OR SA DU TU IR Weight ,5 5 Insosys ,
BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT
BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan
L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics
BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis
L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap
L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun
Lebih terperinciLAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS
LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS Responden yang terhormat, saat ini saya sedang melakukan penelitian. Oleh karena itu, saya sangat membutuhkan bantuan Anda untuk bersedia mengisi kuesioner
Lebih terperinciLAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk
9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Sistem Informasi Sistem informasi adalah kegiatan mengumpulkan, melakukan proses, menyimpan, dan menganalisa data untuk tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari input
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang
Lebih terperinciKuisioner Domain Bisnis
L1 Kuisioner Domain Bisnis Petunjuk : Dengan membaca pengertian dari bagian-bagian yang dievaluasi pada domain bisnis diharapkan koresponden memilih salah satu score yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan.
Lebih terperinciBAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manfaat dari implementasi aplikasi SERA Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang dihitung dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembobotan nilai Astra Recruitment System, nilai manfaat dan resiko yang didapat dari sebuah invetasinya. Investasi ini mencakup pengadaan
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR
LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR Petunjuk: Berilah skor antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan 4 Memiliki
Lebih terperinciKUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN
L-1 KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN 1. Faktor Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat untuk memperoleh gambaran mengenai biaya dan tingkat investasi yang dibutuhkan,
Lebih terperinciLAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan
LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan
Lebih terperinciKata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI
ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi
Lebih terperinciKONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA
ب سم ه للا الهرحمن الهرحي م KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA Latar Belakang Rumusan Masalah dan Tujuan Mengetahui
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembuatan dan pembelian
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA
ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571
Lebih terperinciEVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II
EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II Arif Nurjaya 1), Wing Wahyu Winarno 2), Silmi Fauziati
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Investasi Proyek Sistem Informasi MILLWIDE Pada pembangunan proyek sistem informasi ini, perusahaan telah dibebankan oleh sejumlah biaya investasi dan biaya pemeliharaan
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DI PT. BLUE
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS
LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan Risiko dalam investasi teknologi informasi (TI) yang diterapkan di PT TELKOM. Petunjuk:
Lebih terperinciLAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:
LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh : FEDRIX WANTAN 0900805395 MICHAEL STEFANUS 0900800910 Kelas/ kelompok
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Broadcast Industri media televisi (free-to-air) merupakan industri yang kompleks. Tidak seperti industri lainnya dimana konsumennya adalah pembeli (buyer) sekaligus consumer yang
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana
Lebih terperinciPENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA
PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA Oleh: Budi Tjahjono Dosen Fakultas Ilmu Komputer - UIEU ABSTRAK Sudah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN
BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).
Lebih terperinciLAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT
LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.1. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana semua proyek teknologi informasi atau sistem informasi
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA Hudiarto; Diana Sari; Kresna Hutama; Rosalia Yudanto Jurusan Sistem
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-Langkah Evaluasi Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics meliputi domain keuangan yang terdiri dari cost benefit analisis, value
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semestar Ganjil 2006/2007 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai-nilai dan manfaat yang terkait dengan penerapan proyek Teknologi Informasi, dalam hal ini adalah penerapan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Investasi Beberapa proyek teknologi informasi membutuhkan dana yang cukup besar. Perusahaan bertindak selaku investor utama dalam proyek ini. Menurut Kamus Istilah Keuangan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembelian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Sistem informasi adalah kombinasi teratur dari orang-orang, proses, teknologi informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Information Economics (IE) IE merupakan suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan manfaat investasi suatu rencana proyek SI/TI. Metodologi tersebut diperkenalkan
Lebih terperinciPENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD
Seminar Nasional Riset Teknologi Informasi: proceeding, Vol. VII, STMIK Akakom, Yogyakarta, 2013 PENERAPAN INFORMATION ECONOMICS (IE) UNTUK PENGKAJIAN INVESTASI SI/TI STUDI KASUS: PROYEK SIM PT ABCD Amiruddin
Lebih terperinciANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK
ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK SKRIPSI Oleh : Omi Rahmawati 1200999974 Paulus Bayu Ardi Roosno 1200999980 Kelas / Kelompok : 08PAM / 03 Universitas
Lebih terperinciANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Alexander J.P. Sibarani Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jakarta alexanderjps@yahoo.com
Lebih terperinciLAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2
L-1 LAMPIRAN LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan resiko dalam investasi teknologi informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan teknologi yang kian pesat hingga saat ini banyak menuntut berbagai bidang usaha untuk melakukan penyesuaian dengan perkembangan yang ada bilamana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting di dalam suatu instansi pemerintah. Implementasi sistem informasi pada suatu instansi pemerintah
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya
54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.
Lebih terperinciLAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA)
LAPORAN HIBAH INTERNAL IDENTIFIKASI NILAI BISNIS INVESTASI JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ JAKARTA) Peneliti BUDI TJAHJONO, S.Kom, M.Kom NIDN 0330126703 PROGRAM STUDI/JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE) PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA Briyanseta Puspanendra 5207100008 Dosen Pembimbing Ir. A. Holil
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA
ANALISA PEMILIHAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT TNI AL DR. RAMELAN - SURABAYA Surya Dharma *), Achmad Holil Noor Ali Program Studi Manajemen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut Laudon (2002, p7) adalah komponenkomponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep investasi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan pendapat O Brien (2003,p29) sistem adalah sekelompok
Lebih terperinciModel Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach
DAFTAR ISI Hal Kover.. i Halaman Persetujuan Disertasi.. ii Halaman Pernyataan iii Prakata iv Daftar Isi.. v Daftar Tabel. vii Daftar Gambar. x Abstrak xii Abstract.. xiii BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar
Lebih terperinciAnalisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar
Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402 Pendahuluan Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan singkat Mengapa butuh power monitoring
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Literatur 2.1.1 Penerapan information economics terhadap pemanfaatan sistem informasi sumber daya manusia pada perusahaan produsen bir : studi kasus P.T. Multi Bintang
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI)
ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : PT. MEGA CIPTA MANDIRI) HJ. Henny Hendarti, Sanyoto Gondodiyoto, Suryanto Binus University henny@binus.edu
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA. Pada sub bab ini akan dibahas kondisi perusahaan sebelum dan setelah
BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Analisa Perusahaan Pada sub bab ini akan dibahas kondisi perusahaan sebelum dan setelah menggunakan SAP dan perbedaan apa saja setelah implementasi SAP dilakukan. Berikut adalah
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996
40 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Markaindo Selaras merupakan perusahaan swasta Indonesia yang berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996 disahkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Investasi Proyek Sistem Informasi Remote Trading Pada pembangunan proyek sistem informasi ini, perusahaan akan dibebankan dengan sejumlah biaya investasi dan biaya
Lebih terperinciBAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT
124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Berikut teori-teori yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini. 2.1. Teori Umum 2.1.1 Visi dan Misi Menurut Gaspersz (2003, p4), visi (vission) adalah suatu pernyataan menyeluruh
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS SISTEM INFORMASI PRODUKSI PADA PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
Lebih terperinciANALISIS COST BENEFIT DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI JARINGAN PADA PT. INDO SUPER KENCANA
ANALISIS COST BENEFIT DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI JARINGAN PADA PT. INDO SUPER KENCANA Budi Tjahjono, Hung Fei Fasilkom Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta Fasilkom
Lebih terperinci2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Turban (2003, p15), sebuah sistem informasi (SI) mengumpulkan,
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380
PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISIS. pada tanggal 10 Januari 1894 di Batavia.
BAB III DATA DAN ANALISIS 3.1 Sejarah Instansi Pelayanan jasa hukum di bidang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Untuk pertama kalinya didaftar merek
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati
ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh: Yassavati 1000871901 Cahya Meythasari 1000875591 Stella Clarissa 1000880862 Kelas/Kelompok:
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Investasi Sisten Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut James A. O Brien (2003, p29), sistem adalah sekelompok
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS MANFAAT INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMICS STUDI
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :
60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih
Lebih terperinciMENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU)
Hudiarto, Mengukur Information Economics 83 MENGUKUR INFORMATION ECONOMICS SCORECARD APLIKASI esp 7.0 DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS (Studi Kasus : PT. BJU) Hudiarto 1, Shellyana Sunargo 2, Carla
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya kondisi perekonomian saat ini, semakin kompleks pula situasi bisnis yang berkembang. Makin banyak proses proses bisnis yang terjadi, maka
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI.
ANALISIS INVESTASI MODUL FINANCE PADA SISTEM MULTIFINANCE PT SUZUKI FINANCE INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh Wiwin Sry Adinda 1200999955 Chrisdelita M. Purba 1201000413
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat- NYA sehingga kami dapat menyelesaikan tesis yang berjudul PENERAPAN METODOLOGI EKONOMI INFORMASI (IE) DALAM
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011
ANALISA EKONOMI PADA IMPLEMENTASI PROYEK REKAYASA ULANG SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO BERDASARKAN INFORMATION ECONOMICS Yulian Findawati 1 dan Achmad Hoolil Noor Ali 2
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI
TUGAS AKHIR KS 141501 ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI E-KETENAGAKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. MAHAKAM KENCANA INTAN PADI INVESTMENT ANALYSIS OF E-EMPLOYMENT INFORMATION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini Teknologi Informasi (TI) telah digunakan secara luas dalam berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan manfaat yang diperoleh
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PENELITIAN
BAB 4 HASIL DAN PENELITIAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Bersama Makmur Raharja berdiri pada tanggal 1 Oktober 2004, didirikan oleh Bapak Setia Budi Tarigan dan Lie Kristian.
Lebih terperinciPanduan Non-Financial Cost Benefit Analysis
Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis Dalam Rangka Prioritasi dan Seleksi Kandididat Proyek-proyek SI/TI Arrianto Mukti Wibowo (2010) Pendekatan CBA dalam Institusi Pemerintahan Dalam institusi pemerintahan,
Lebih terperinciKuesioner Domain Bisnis
Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan resiko dalam investasi teknologi informasi yang berupa aplikasi DSI yang akan diterapkan pada PT. Dirgaputra Ekapratama. Petunjuk:
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Teori teori berikut merupakan teori yang digunakan untuk mendukung konsep konsep Information Economics (IE). 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Mathiassen et al (2000,
Lebih terperinciBAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI
BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Teknologi Informasi Dan Sistem Informasi Pengertian teknologi informasi dapat diartikan secara umum sebagai suatu subjek yang luas yang berkenaan tentang teknologi
Lebih terperinciKajian Manajemen Investasi Proyek E-Learning Dengan Pendekatan Generic Is/It Business Values (Studi Kasus : Sekolah Tinggi ABC)
Kajian Manajemen Investasi Proyek E-Learning Dengan Pendekatan Generic Is/It Business Values (Studi Kasus : Sekolah Tinggi ABC) Hendri Sopryadi STMIK MDP Palembang sopryadi@stmik-mdp.net Abstrak: Kebijakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perseroan ini merupakan sebuah perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha milik grup Sinar Mas yang
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. berhubungan yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar Teori-teori berikut ini adalah teori-teori dasar yang didapatkan dari berbagai sumber yang dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini. 2.1.1 Sistem Sebuah
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT PENGGUNAAN SISTEM SAP PADA PT. SHS INTERNATIONAL PALEMBANG Dedy 2006240041
Lebih terperinciKAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS
KAJIAN INVESTASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA UNIVERSITAS X DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Aldy Wirawan 1, Leo Willyanto Santoso 2, Yulia 3 Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi (SI) 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. Definisi tersebut berdasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (TI) sebagai sebuah investasi untuk mendukung tujuan perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya selalu berusaha untuk meningkatkan keunggulan dalam beberapa hal diantaranya yaitu persaingan pasar, meningkatkan
Lebih terperinciPada factor domain bisnis, Strategic match fokus kepada tingkatan bagaimana SAP-
L1 LAMPIRAN 1 KUISIONER Strategic Match Pada factor domain bisnis, Strategic match fokus kepada tingkatan bagaimana SAP- CRM dapat mendukung dari tujuan atau target atau menjadi satu kesatuan dengan bisnis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007/2008 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS: SITUS PT. ELEX
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN
BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Investasi SI / TI dengan Menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan menggunakan metode information economics pada
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE)PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI SISTEM INFORMASI FINANSIAL MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (IE)PADA CV. RINJANI AGRO SENTOSA Ahmad Holil Noor Ali 1 Sholiq 2 Briyanseta Puspanendra 3 123
Lebih terperinciBAB 4 STUDI KELAYAKAN Langkah-langkah dalam studi kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.
51 BAB 4 STUDI KELAYAKAN 4.1. Langkah-langkah dalam studi kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi
Lebih terperinci