BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs NU Nurul Huda 1. Sejarah Berdrnya MTs NU Nurul Huda MTs NU Nurul Huda Semarang merupakan Lembaga Penddkan yang ddrkan pada tanggal Pebruar tahun 1968 oleh Pengurus NU Semarang Tugu dan Pengurus Rantng NU Mangkangkulon yang sadar dan menaruh perhatan terhadap keadaan serta perkembangan penddkan putra-putr Islam Indonesa. Pada perkembangan selanjutnya pengelolaan penyelenggaraan Lembaga dlakukan oleh Pengurus Rantng Nahdlatul Ulama Mangkangkulon. Ide pendran MTs NU Nurul Huda bermula dar para Ulama dan para tokoh masyarakat mangkangkulon yang mengngnkan agar masyarakat setempat dapat menyekolahkan anak-anaknya dsebuah lembaga penddkan yang terdapat mater lmu pengetahuan umum serta lmu agama sekalgus dan juga para santr tdak hanya sekedar memlk lmu pengetahuan dbdang Agama saja melankan perlu juga penddkan dbdang lmu pengetahuan umum mengngat banyaknya pondok pesantren yang ada d Mangkangkulon yang kebanyakan santrnya adalah anak usa sekolah. Menyadar akan pentngnya makna penddkan serta perkembangan wawasan kebangsaan, wawasan keslaman dan wawasan kelmuan, MTs NU Nurul Huda menla perlunya melbatkan dr ke dalam mekansme sejarah perjuangan bangsa melalu proses penddkan nasonal Indonesa. Pemberan arah pada setap gerakan masyarakat yang bernla strategs untuk kebakan dan kemajuan bersama. Berdasarkan hal-hal tersebut, ddorong oleh kengnan luhur, kut bertanggungjawab mencerdaskan kehdupan bangsa, dan dalam mengs kemerdekaan yang telah dcapa, maka dengan tekad bulat dan motvas dar berbaga phak dalam stuas yang semakn dnams, MTs NU Nurul 49

2 Huda akan senantasa membangun sebuah paradgma budaya tolerans serta budaya perdamaan dengan tetap mengedepankan dan menjungjung tngg ajaran Islam ala ahlussunnah wal jama ah, mengusung nla-nla kejuangan Islam dan mempererat persaudaraan antar manusa. 1. Keadaan Geografs MTs NU Nurul Huda MTs NU Nurul Huda beralamat lengkap d Jalan Irgas Utara Mangkangkulon 04/04 Tugu Semarang 50155, berlokas d Kelurahan Mangkangkulon Kecamatan Tugu Kota Semarang, dengan jarak kurang lebh 16 klometer dar pusat Kota, dan seratus meter dar jalan raya Semarang Jakarta. Lokasnya berada d lngkungan Masjd dan Pondok Pesantren. MTs NU Nurul Huda berdr datas tanah seluas ± m, yang terdr dar 5 ruangan kelas VII, 4 ruangan kelas VIII, dan 5 ruangan kelas IX dtambah dengan ruang Kepala Sekolah, Kantor TU, Kantor BK, Ruang Layanan Peserta Ddk, Kantor Guru, Kantor OSIS, Laboratorum Komputer, Laboratorum IPA, Perpustakaan, Ruang Kesenan, Sanggar Pramuka, Lapangan Upacara dan Lapangan Olah Raga. Adapun tata letak MTs NU Nurul Huda adalah sebaga berkut: Sebelah selatan : Pon Pes Putra Putr Al Ishlah Sebelah Utara : Rumah Penduduk Sebelah Barat : Masjd Attaqwem Sebelah Tmur : Jl. Irgas Utara (PP Raudlatul Qur an) Adapun denah lokas secara jelas ada pada lampran Demograf MTs NU Nurul Huda a. Struktur Organsas dan Susunan Staf MTs NU Nurul Huda MTs NU Nurul Huda sebaga lembaga formal dalam penddkan mempunya banyak kegatan yang harus dlaksanakan. Dalam rangka mencapa keberhaslan d sekolah maka dbentuklah struktur organsas kepengurusan Madrasah beserta stafnya. Adapun struktur organsas MTs NU Nurul Huda sebagamana dalam lampran 35 dan susunan stafnya dalam lampran Hasl wawancara dengan Bapak Maskon pada tanggal 3 Januar

3 b. Keadaan Guru dan Peserta ddk Para guru yang mengajar d MTs NU Nurul Huda berjumlah 7 guru. Dengan latar belakang penddkan yang berbeda-beda mula sarjana sampa dploma. Sedangkan jumlah peserta ddk berdasarkan data 010/011 adalah 573 peserta ddk. Dengan rncan kelas VII sebanyak 04 peserta ddk, Kelas VIII sebanyak 01 peserta ddk, sedangkan kelas IX sebanyak 168 peserta ddk. B. Deskrps Data Hasl Peneltan Setelah melakukan peneltan, penelt mendapatkan data nla kemampuan penalaran, komunkas matematka dan menyelesakan soal certa yang dperoleh dengan cara tes. Data nla tersebut yang akan djadkan barometer untuk menjawab hpotess pada peneltan n. Adapun nla hasl peneltan tersebut adalah sebaga berkut: Tabel 15 Daftar Nla Kemampuan Penalaran, Kemampuan Komunkas Matematka dan Kemampuan Menyelesakan Soal Certa 3 No Nama Kode Aspek Penalaran NILAI Aspek Komunkas Matematka Aspek Penyelesaan Soal Certa 1. Abdul Ghon R Ad Purwanto R Ahmad Nur Kholk R Anur Robatun Nda R Ans Kurl Fadhlah R Ansah R Arn Wdya Astutk R Auf Sablatun N'mah R Damar Nurseto R Dka Amala Maftukhah R Elsa Qudrotul M R Elsa Andka Saputra R Fajran Elna Kurnasar R Fakhrul Aldy Nugroho R Dokumen MTs NU Nurul Huda yang dperoleh pada tanggal 3 Januar Hasl Penlaan pada tanggal 4 Januar 011, 31 Januar 011, dan 7 Pebruar

4 15. Ida Ayu Ftryana R Indah Dw Dayat R Kartka Hdayat R Khorul Sofana R Latfah Ratna Zulkarnan R Lukluatul Asmak R Lutvatul Kuzaema R Mega Asna Naqyyah R Muchammad Fasal R Muhamad Abdul Muhd R Muyajat Fahhudn R MZ. Afaffarrosyhab R R MZ. Afffarrosyhab R R Nda Luthfya R Nur Wakhdah R Putr Ayu Nur Azzah R Rka Me Hapsar R Rsta Pravta Dew R Roskhotul Ilm R Sela Sabela Sugma R Shnta Cahyo Tular N R Um Kulsum R Vta Trxe Amelnda R Vv Kurna Sar R C. Analss Data 1. Analss Prasyarat (Uj Normaltas) a. Uj Normaltas pada Data Kemampuan Penalaran Hpotess: H o = Data berdstrbus normal H a = Data tdak berdstrbus normal Pengujan hpotess = ( O E E k ) = 1 Krtera yang dgunakan H o dterma jka htung Nla maksmal = 74 Nla mnmal = 41 Rentang (R) = = 33 tabel 5

5 Banyaknya kelas (k) Panjang kelas (P) = 33/6 = 5,5 = 6 = 1 + 3,3 log 38 = 6,13 = 6 kelas Tabel 16 Tabel Dstrbus Kemampuan Penalaran Kelas f x x f.x f.x ,5 189,5 17,5 9461, ,5 450, ,5 3080,5 71, , ,5 378,5 430,5 6475, ,5 4556,5 337,5 781, ,5 540, Jumlah X = s = = = 57,8684 n f. x ( n( n 1) fx) = (199) 38(38 1) = 78,8876 s = 8,88187 Tabel 17 Daftar Nla Frekuens Kemampuan Penalaran Kelas Bk Z P(Z ) LD E ( O E ) 40,5-1,96 0, ,0753,9 5 1, ,5-1,8 0, ,1740 6,8 4 1,1438 5,5-0,60 0, ,1978 7,7 13 3,619 58,5 0,07 0, ,455 9,6 7 0,693 64,5 0,75 0, ,1488 5,8 5 0,111 70,5 1,4 0,4 E 53

6 ,0599,3 4 1, ,5,10 0,481 Jumlah = 8,039 Untuk = 5%, dengan dk = 6-1 = 5 dperoleh = 11,07 Karena htung < tabel tabel maka data tersebut berdstrbus normal. b. Uj Normaltas pada Data Kemampuan Komunkas Matematka Hpotess: H o = Data berdstrbus normal H a = Data tdak berdstrbus normal Pengujan hpotess = ( O E E k ) = 1 Krtera yang dgunakan H o dterma jka htung Nla maksmal = 87 Nla mnmal = 34 Rentang (R) = = 53 Banyaknya kelas (k) tabel = 1 + 3,3 log 38 = 6,13 = 6 kelas Panjang kelas (P) = 53/6 = 8,83 = 9 Tabel 18 Tabel Dstrbus Nla Kemampuan Komunkas Kelas f x x f.x f.x Jumlah X = s = = = 63,341 n f. x ( n( n 1) fx) 54

7 = (407) 38(38 1) = 170,13 s = 13,0431 Tabel 19 Daftar Nla Frekuens Observas Kemampuan Komunkas O E Kelas Bk Z P(Z ) LD E E 33,5 -,9 0, ,0438 1,7 0,0498 4,5-1,60 0, ,166 4,9 6 0,87 51,5-0,91 0, ,315 9,0 8 0,117 60,5-0, 0, ,0937 3,7 8 5, ,5 0,47 0, ,196 7,7 9 0,375 78,5 1,16 0, ,0916 3,6 5 0, ,5 1,85 0,4686 Jumlah = 6,3717 Untuk = 5%, dengan dk = 6-1 = 5 dperoleh tabel = 11,07 Karena htung < tabel maka data tersebut berdstrbus normal. c. Uj Normaltas pada Data Kemampuan Menyelesakan Soal Certa Hpotess: H o = Data berdstrbus normal H a = Data tdak berdstrbus normal Pengujan hpotess = ( O E E k ) = 1 Krtera yang dgunakan H o dterma jka htung Nla maksmal = 87 Nla mnmal = 40 tabel ( ) 55

8 Rentang (R) = = 47 Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 38 = 6,13 = 6 kelas Panjang kelas (P) = 47/6 = 7,83 = 8 Tabel 0 Tabel Dstrbus Nla Kemampuan Menyelesakan Soal Certa Kelas f x x f.x f.x ,5 189, ,5 65,5 154,5 7956, ,5 3540, , ,5 4556, ,5 5700,5 6, , ,5 697, ,5 Jumlah X = s = =!" = 6,368 n f. x ( n( n 1) fx) = (365) 38(38 1) = 97,808 s = 9,89044 Tabel 1 Daftar Nla Frekuens Observas Kemampuan Menyelesakan Soal Certa ( ) O Kelas Bk Z P(Z ) LD E E E 39,5 -,30 0, ,0579,3 4 1, ,5-1,49 0, ,180 7,0 3, ,5-0,68 0, ,000 7,8 14 4,98 63,5 0,13 0, ,747 10,7 1 0, ,5 0,94 0,364 56

9 7 79 0,1335 5, 3 0, ,5 1,75 0, ,0347 1,4 0, ,5,55 0,4946 Jumlah x² = 9,9790 Untuk = 5%, dengan dk = 6-1 = 5 dperoleh = 11,07 Karena htung <. Analss Uj Hpotess tabel tabel maka data tersebut berdstrbus normal. a. Pengaruh Kemampuan Penalaran (X 1 ) terhadap Kemampuan Menyelesakan Soal Certa (Y) 1) Persamaan Regres Sederhana Berdasarkan data yang dperoleh, kemudan dlakukan perhtungan analss regres lner sederhana dengan rumus Y ˆ = a + bx 1. Koefsen a dan b dcar dengan perhtungan sebaga berkut: a = ( Y )(. X ) ( X )( X. Y ) n X ( X ) = (376)(17995) (181)(137903) 38(17995) (181) = =31,91 b n = X. Y ( X )( Y ) n X ( X ) = 38(137903) (181)(376) 38(17995) (181) = =0,544 Dar perhtungan tersebut dperoleh persamaan regres lner sederhana %&= 31,91 + 0,544'. Jka X 1 = 0 (kemampuan penalaran tdak ada), maka dperoleh persamaan %& = 31,91. 57

10 Artnya mash tetap dperoleh skor kemampuan menyelesakan soal certa sebesar 31,91. Hal n menunjukkan bahwa nla %& tdak hanya dpengaruh oleh X 1 saja, melankan ada faktor lan yang mempengaruhnya. Persamaan regres yang dperoleh juga menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan menyelesakan soal certa menngkat sebesar 0,544 untuk penngkata satu skor kemampuan penalaran. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 3. ) Keberartan dan Kelneran Regres Lner Sederhana Berdasarkan data yang dperoleh dar aspek penalaran dan aspek penyelesaan soal certa ddapat tabel Anava sebaga berkut. Sumber Varas Tabel Tabel ANAVA untuk X 1 dan Y Dk JK KT F Total Koefsen (a) Regres (b a) Ssa Tuna Cocok Galat ,56 834, , , , ,56 834,344 78,143 80,90 75,995 10,677 1,057 Berdasarkan tabel ANAVA d atas dperoleh nla ( = ) - *+, )-.. (F htung ) = 10,677. Nla tersebut dkonsultaskan dengan F tabel, dengan taraf sgnfkans 5%, dk pemblang = 1 dan dk penyebut = n = 38 = 36 adalah 4,11. Karena F htung > F tabel maka koefsen arah regres tu berart. Sedangkan untuk lneartas dapat dlhat dar hasl ( = ) /0 - )- 1 (F htung ) = 1,057. Nla tersebut dkonsultaskan dengan F tabel, dengan taraf sgnfkans 5%, dk pemblang (k ) = 0 = 18 dan dk penyebut (n k) = 38 0 = 18 adalah,5. Karena F htung < F tabel 58

11 maka regres lner. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 3. 3) Koefsen Korelas pada Regres Lner Sederhana Mencar koefsen korelas dengan rumus korelas product moment sebaga berkut: r = Y ( X )( Y ) ( X ) n Y { n X }{ ( Y ) } n X 38(137903) (181)(376) = {38(17995) (181) }{38(1510) (376) } = ,947 =0,478 Besarnya koefsen korelas yang dperoleh dar hasl perhtungan adalah r = 0,478. Nla n menunjukkan tngkat hubungan yang sedang antara varabel kemampuan penalaran (X 1 ) terhadap varabel kemampuan menyelesakan soal certa (Y). Hasl n menunjukkan adanya hubungan lnear antara kemampuan penalaran terhadap kemampuan menyelesakan soal certa. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 3. 4) Uj Keberartan Koefsen Korelas hpotess: Untuk menguj koefsen korelas sederhana dajukan H 0 : koefsen korelas tdak sgnfkan H a : koefsen korelas sgnfkan H 0 dtolak jka t htung > t tabel. t = r n 1 r = 0, (0,478) = 3,68 59

12 Berdasarkan perhtungan dperoleh harga t htung = 3,68 untuk X 1 dan Y. Harga n dkonsultaskan dengan dk = 36 dan taraf sgnfkans 5% dperoleh t tabel =,01. Karena t htung > t tabel maka H 0 dtolak. Artnya terdapat hubungan yang sgnfkan antara kemampuan penalaran dengan kemampuan menyelesakan soal certa. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 3. 5) Koefsen Determnas pada Regres Lner Sederhana Nla koefsen determnas dperoleh dar r = (0,478) = 0,9. In berart pengaruh kemampuan penalaran terhadap kemampuan menyelesakan soal certa sebesar,9%. b. Pengaruh Kemampuan Komunkas Matematka (X ) terhadap Kemampuan Menyelesakan Soal Certa (Y) 1). Persamaan Regres Sederhana Berdasarkan data yang dperoleh, kemudan dlakukan perhtungan analss regres lner sederhana dengan rumus Y ˆ = a + bx. Koefsen a dan b dcar dengan perhtungan sebaga berkut: a = ( Y )(. X ) ( X )( X. Y ) n X ( X ) = (376)(15961) (413)(154430) 38(15961) (413) = =5,134 b n = X. Y ( X )( Y ) n X ( X ) = (38)(154430) (413)(376) 38(15961) (413) = =0,589 60

13 Dar perhtungan tersebut dperoleh persamaan regres lner sederhana %&= 5, ,589'. Dar persamaan tersebut jka X = 0 (kemampuan komunkas matematka tdak ada), maka dperoleh persamaan %& = 5,134. Artnya mash tetap dperoleh skor kemampuan menyelesakan soal certa sebesar 5,134. Hal n menunjukkan bahwa nla %& tdak hanya dpengaruh oleh X saja, melankan ada faktor lan yang mempengaruhnya. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 3. ) Keberartan dan Kelneran Regres Lner Sederhana Berdasarkan data yang dperoleh dar aspek komunkas matematka dan aspek penyelesaan soal certa ddapat tabel Anava sebaga berkut. Sumber Varas Tabel 3 Tabel ANAVA untuk X dan Y Dk JK RJK F Total Koefsen (a) Regres (b a) Ssa Tuna Cocok Galat ,56 09, , , ,5 09,77 43,186 4,7 43,867 48,459 0,973 Berdasarkan tabel ANAVA d atas dperoleh nla ( = ) - *+, )-.. (F htung ) = 48,459. Nla tersebut dkonsultaskan dengan F tabel, dengan taraf sgnfkans 5%, dk pemblang = 1 dan dk penyebut = n = 38 = 36 adalah 4,11. Karena F htung > F tabel maka koefsen arah regres tu berart. Sedangkan untuk lneartas dapat dlhat dar hasl ( = ) /0 - )- 1 (F htung ) = 0,973. Nla tersebut dkonsultaskan dengan F tabel, dengan taraf sgnfkans 5%, dk pemblang (k ) = 3 = 1 dan dk 61

14 penyebut (n k) = 38 3 = 15 adalah,33. Karena F htung < F tabel maka regres lner. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 3. 3) Koefsen Korelas pada Regres Lner Sederhana Mencar koefsen korelas dengan rumus korelas product moment sebaga berkut: r = Y ( X )( Y ) ( X ) n Y { n X }{ ( Y ) } n X = { }{ } = ,87 =0,757 Besarnya koefsen korelas yang dperoleh dar hasl perhtungan adalah r = 0,757. Nla n menunjukkan tngkat hubungan yang tngg antara varabel kemampuan komunkas matematka (X ) terhadap varabel kemampuan menyelesakan soal certa (Y). Hasl n menunjukkan adanya hubungan lnear antara kemampuan komunkas matematka terhadap kemampuan menyelesakan soal certa. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 3. 4) Uj Keberartan Koefsen Korelas hpotess: Untuk menguj koefsen korelas sederhana dajukan H 0 : koefsen korelas tdak sgnfkan H a : koefsen korelas sgnfkan H 0 dtolak jka t htung > t tabel. r t = n 1 r 6

15 = 0, (0,757) = 4,54 0,653 = 6,961 Berdasarkan perhtungan dperoleh harga t htung = 6,961 untuk X dan Y. Harga n dkonsultaskan dengan dk = 36 dan taraf sgnfkans 5% dperoleh t tabel =,01. Karena t htung > t tabel maka H 0 dtolak. Artnya terdapat hubungan yang sgnfkan antara kemampuan komunkas matematka dengan kemampuan menyelesakan soal certa. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 3. 5) Koefsen Determnas pada Regres Lner Sederhana Nla koefsen determnas dperoleh dar r = (0,757) = 0,574. In berart pengaruh kemampuan penalaran terhadap kemampuan menyelesakan soal certa sebesar 57,4%. c. Pengaruh Kemampuan Penalaran (X 1 ) dan Kemampuan Komunkas Matematka (X ) terhadap Kemampuan Menyelesakan Soal Certa (Y) 1). Persamaan Regres Lner Ganda Berdasarkan perhtungan dperoleh persamaan gars regres lner ganda %& = 13,66 + 0,73 ' + 0,53 '. Varabel X 1 menyatakan kemampuan penalaran, varabel X menyatakan kemampuan komunkas matematka, dan varabel %& menyatakan kemampuan menyelesakan soal certa pada mater pokok hmpunan. Jka X 1 = 0 dan X = 0, maka dperoleh persamaan %& = 13,66. Artnya mash tetap dperoleh skor kemampuan menyelesakan soal certa sebesar 13,66. Hal n menunjukkan bahwa nla %& tdak hanya dpengaruh oleh X 1 dan X saja, melankan ada faktor lan yang mempengaruhnya. Persamaan regres menunjukkan bahwa rata-rata skor kemampuan 63

16 menyelesakan soal certa dperkrakan menngkat sebesar 0,73 untuk penngkatan satu skor kemampuan penalaran dan menngkat sebesar 0,53 untuk penngkatan satu skor kemampuan komunkas matematka. Jad, semakn besar nla kemampuan penalaran dan kemampuan komunkas matematka, semakn besar pula nla kemampuan menyelesakan soal certa pada mater pokok hmpunan. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 33. ). Uj Keberartan Regres Lner Ganda Untuk mengetahu adakah pengaruh antara varabel kemampuan penalaran dan kemampuan komunkas matematka terhadap kemampuan menyelesakan soal certa, terlebh dahulu harus menguj keberartan regres ganda dengan dajukan hpotess: H 0 : Persamaan regres ganda tdak berart H a : Persamaan regres ganda berart H 0 dtolak jka F htung > F tabel. Adapun rumus yang dgunakan adalah: 67 89: ( = ; 67 89< = ; 1 76,379 = 1371,104 (38 1) = 1138,19 39,174 =9,055 Dar perhtungan dperoleh harga F htung = 9,055 sedangkan F tabel untuk dk pemblang dan dk penyebut 35 serta taraf sgnfkans 5% adalah 3,8. Karena F htung > F tabel maka H 0 dtolak, sehngga dapat dsmpulkan bahwa persamaan %& = 13,66 + 0,73 ' + 0,53 ' berart atau regres lnear ganda Y atas X 1 64

17 dan X bersfat nyata. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 33. 3). Koefsen Korelas Ganda > =?@ *+, A - Untuk mencar koefsen korelas ganda dgunakan rumus: = 76, ,474 = 0,64 R = 0,79 Koefsen korelas antara kemampuan penalaran (X 1 ), kemampuan komunkas matematka (X ) terhadap kemampuan menyelesakan soal certa (Y) dperoleh nla R = 0,79. Hal n menunjukkan korelas yang postf antara kemampuan penalaran dan komunkas matematka terhadap kemampuan menyelesakan soal certa. Dengan demkan menngkatnya kemampuan penalaran dan kemampuan komunkas matematka menngkat pula kemampuan menyelesakan soal certa. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 33. 4). Uj Keberartan Koefsen Korelas Ganda hpotess: Untuk menguj koefsen korelas ganda, maka dajukan H 0 : Koefsen korelas ganda tdak sgnfkan H a : Koefsen korelas ganda sgnfkan H 0 dtolak jka F htung > F tabel. Adapun rumus yang dgunakan yatu: > ( = ; 1 > = ; 1 0,64 = (1 0,64)

18 = 0,31 0,011 =8,364 Berdasarkan perhtungan dperoleh harga F htung = 8,364 sedangkan F tabel untuk dk pemblang dan dk penyebut 35 serta taraf kepercayaan 5% adalah 3,8. Karena F htung > F tabel maka H 0 dtolak. Hal n menunjukkan bahwa koefsen korelas ganda sgnfkan atau berart. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 33. 5). Koefsen Korelas Parsal Besarnya pengaruh varabel kemampuan penalaran (X 1 ) terhadap varabel kemampuan menyelesakan soal certa (Y) jka varabel kemampuan komunkas matematka (X ) tetap dperoleh B A. = 0,344. Hal n menunjukkan tngkat hubungan yang rendah antara kemampuan penalaran terhadap kemampuan menyelesakan soal certa apabla kemampuan komunkas matematka tetap. Sedangkan besarnya pengaruh varabel kemampuan komunkas matematka (X ) terhadap varabel kemampuan menyelesakan soal certa (Y) jka varabel kemampuan penalaran (X 1 ) tetap dperoleh B A. = 0,716. Hal n menunjukkan tngkat hubungan yang kuat antara kemampuan komunkas matematka terhadap kemampuan menyelesakan soal certa apabla kemampuan penalaran tetap. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 33. 6). Uj Keberartan Koefsen Korelas Parsal Untuk menguj koefsen korelas parsal pada regres ganda, maka dajukan hpotess: H 0 : Koefsen korelas parsal tdak sgnfkan H a : Koefsen korelas parsal sgnfkan 66

19 H 0 dtolak jka t htung > t tabel. Rumus yang dgunakan yatu: D = B EF8<FG = 3 H1 B EF8<FG Berdasarkan perhtungan untuk koefsen korelas parsal antara kemampuan penalaran (X 1 ) dan kemampuan menyelesakan soal certa (Y) jka kemampuan komunkas matematka (X ) tetap dperoleh harga t htung =,165 sedangkan t tabel dengan dk = 35 serta taraf sgnfkans 5% adalah,04. Karena t htung > t tabel maka H 0 dtolak. Artnya koefsen korelas parsal kemampuan penalaran terhadap kemampuan menyelesakan soal certa jka kemampuan komunkas matematka tetap sgnfkan. Sedangkan perhtungan untuk koefsen korelas parsal antara kemampuan komunkas matematka (X ) dan kemampuan menyelesakan soal certa (Y) jka kemampuan penalaran (X 1 ) tetap dperoleh harga t htung = 6,067 sedangkan t tabel dengan dk = 35 serta taraf kepercayaan 5% adalah,04. Karena t htung > t tabel maka H 0 dtolak. Artnya koefsen korelas parsal kemampuan komunkas matematka terhadap kemampuan menyelesakan soal certa jka kemampuan penalaran tetap sgnfkan. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 33. 7). Koefsen Determnas Berdasarkan perhtungan dperoleh besarnya pengaruh kemampuan penalaran terhadap kemampuan menyelesakan soal certa jka kemampuan komunkas matematka tetap adalah 11,8%. Sedangkan besarnya pengaruh kemampuan komunkas matematka terhadap kemampuan menyelesakan soal certa jka kemampuan penalaran tetap adalah 51,3%. Sementara pengaruh kemampuan penalaran dan komunkas komunkas matematka terhadap kemampuan pemecahan masalah secara bersama-sama 67

20 sebesar 6,4%. Perhtungan selengkapnya dapat dlhat pada lampran 33. D. Pembahasan Hasl Peneltan Berdasarkan hasl perhtungan dperoleh persamaan regres sederhana antara kemampuan penalaran (X 1 ) dan kemampuan menyelesakan soal certa (Y) yang berbentuk %&= 31,91 + 0,544'. Jka X 1 = 0 maka dperoleh nla awal kemampuan menyelesakan soal certa sebesar 31,91. In berart apabla peserta ddk tdak mempunya kemampuan penalaran, maka dperkrakan peserta ddk tersebut hanya mendapatkan nla 31,91. Koefsen korelas yang dperoleh r = 0,478 dan koefsen determnas r = 0,9. Hal n menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan penalaran terhadap kemampuan menyelesakan soal certa mater pokok hmpunan sebesar,9%. Dar hasl perhtungan dperoleh persamaan regres sederhana antara kemampuan komunkas matematka (X ) dan kemampuan menyelesakan soal certa (Y) adalah %&= 5, ,589'. Jka X 1 = 0 maka dperoleh nla awal kemampuan menyelesakan soal certa sebesar 5,134. In berart apabla peserta ddk tdak mempunya kemampuan komunkas matematka, maka dperkrakan peserta ddk tersebut hanya mendapatkan nla 5,134. Koefsen korelas yang dperoleh r = 0,757 dan koefsen determnas r = 0,574. Hal n menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan komunkas matematka terhadap kemampuan menyelesakan soal certa mater pokok hmpunan sebesar 57,4%. Berdasarkan hasl perhtungan dperoleh persamaan regres ganda yang berbentuk %& = 13,66 + 0,73 ' + 0,53 ' dmana X 1 merupakan kemampuan penalaran, X kemampuan komunkas matematka, dan Y adalah kemampuan menyelesakan soal certa. Setelah duj keberartannya ternyata kemampuan persamaan tersebut dapat dgunakan untuk menaksrkan harga %& jka dketahu nla X 1 dan X. Jka X 1 = 0 dan X = 0 maka dperoleh nla awal kemampuan menyelesakan soal certa sebesar 13,66. In berart apabla peserta ddk tdak mempunya kemampuan penalaran dan komunkas matematka, maka 68

21 dperkrakan peserta ddk tersebut hanya mendapatkan nla 13,66. Perubahan %& searah dengan perubahan X 1 dan X dkarenakan koefsenkoefsen kemampuan penalaran dan komunkas matematka bertanda postf. In berart semakn tngg nla kemampuan penalaran dan komunkas matematka maka akan semakn tngg pula nla kemampuan menyelesakan soal certa. Dar hasl perhtungan dperoleh harga R = 0,79. In menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara varabel X 1 dan varabel X terhadap varabel %&. Setelah duj keberartannya, ternyata koefsen korelas ganda berart. Jad dapat dsmpulkan bahwa terdapat hubungan yang sgnfkan antara kemampuan penalaran dan komunkas matematka terhadap kemampuan menyelesakan soal certa. Koefsen determnas R = 0,64 n berart besarnya pengaruh kemampuan penalaran dan komunkas secara bersamasama terhadap kemampuan menyelesakan soal certa adalah sebesar 6,4%. Sementara ssanya 37,6% dpengaruh oleh faktor lan. Jad selan kemampuan penalaran dan komunkas matematka mash ada faktor lan yang mempengaruh kemampuan menyelesakan soal certa mater pokok hmpunan. Kemungknan faktor lan yang mempengaruh yatu kemampuan pemahaman konsep, motvas, tngkat ntelegens, keadaan sosal, keadaan ekonom, dan lan sebaganya. E. Keterbatasan Peneltan Dalam sebuah peneltan pastlah terdapat kekurangan meskpun telah berusaha semaksmal dan seoptmal mungkn. Hal n dakbatkan karena mash banyaknya keterbatasan-keterbatasan selama pelaksanaan peneltan dantaranya adalah sebaga berkut: 1. Keterbatasan Tempat Peneltan Peneltan yang telah dlakukan hanya terbatas pada satu tempat, yatu MTs NU Nurul Huda. Apabla peneltan dlakukan d tempat yang berbeda, kemungknan haslnya akan terjad sedkt perbedaan. Tetap kemungknannya tdak jauh menympang dar hasl peneltan yang telah dlakukan. 69

22 . Keterbatasan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama pembuatan skrps. Waktu yang sngkat n termasuk sebaga salah satu faktor yang dapat mempersempt ruang gerak peneltan. Sehngga dapat berpengaruh terhadap hasl peneltan yang telah dlakukan. 3. Keterbatasan Kemampuan Dalam melakukan peneltan tdak lepas dar pengetahuan. Dengan demkan penelt menyadar keterbatasan kemampuan khususnya dalam pengetahuan untuk membuat karya lmah. Tetap penelt sudah berusaha semaksmal mungkn untuk melakukan peneltan sesua dengan kemampuan kelmuan serta bmbngan dar dosen pembmbng. 4. Keterbatasan dalam Objek Peneltan Dalam peneltan n hanya dtelt tentang hubungan kemampuan penalaran dan kemampuan komunkas matematka dengan kemampuan menyelesakan soal certa pada pembelajaran matematka mater pokok hmpunan. 70

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN :

Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1 Juni 2014 ISSN : Jurnal Mantk Penusa Vol No Jun 0 ISSN : 088-9 PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KEMALA BHAYANGKARI MEDAN TAHUN AJARAN 0/0 AWALUDIN FITRA, S.Pd.,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

HUBU GA A TARA KEMAMPUA PE ALARA FORMAL DA MOTIVASI BELAJAR FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP 19 BULUKUMBA KABUPATE BULUKUMBA

HUBU GA A TARA KEMAMPUA PE ALARA FORMAL DA MOTIVASI BELAJAR FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP 19 BULUKUMBA KABUPATE BULUKUMBA HUBU GA A TARA KEMAMPUA PE ALARA FORMAL DA MOTIVASI BELAJAR FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP 19 BULUKUMBA KABUPATE BULUKUMBA Ulfa Laela Rambega Stmk Handayan Makassar, Makassar ulfalaela@rocketmal.com

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA 009 T u g a s a p l k a s S t a t s t k P a g e 1 A. Soal 1 yg dkerjakan seharan tad ttg regres tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA Persamaan umum regres lnear sederhana adalah : Ŷ = a + bx Contoh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar Jurnal Penddkan Fska Unverstas Muhammadyah Makassar JPF Volume 4 Nomor 3 76 p - ISSN: 30-8939 e - ISSN: 57-4015 Hubungan Antara Kemampuan Penalaran Formal dan Motvas Belajar Fska Terhadap Hasl Belajar

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA.

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA. Jurnal Mantk Penusa Volume 0 No 1 Desember 016 ISSN:088-3943 PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP SWASTA PGRI 58 TANJUNG MORAWA Yula Utam Program Stud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan pada sswa kelas X tahun ajaran 013/014 yang bertempat d SMA N 1Sambungmacan Sragen.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Peneltan Penuls melaksanakan peneltan terlebh dahulu membuat surat zn peneltan yang dtujukan pada SMK Neger 1 Cmah, dengan waktu pelaksanaan peneltan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Perusahaan Daerah Kebershan Kota Bandung Jl. Surapat No. 15 Bandung. Adapun yang menjad responden dalam peneltan n adalah para

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n menggunakan desan peneltan deskrptf verfkatf dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawaw (003: 61), peneltan deskrptf adalah peneltan yang

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metodolog peneltan adalah cara yang dlakukan secara sstemats mengkut aturan-aturan, drencanakan oleh para penelt untuk memecahkan permasalahan yang hdup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Populas/Sampel Peneltan 1. Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah SMP Neger 1 Jalancagak yang terletak d Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK

ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: Edisi 11 Des 2012 ABSTRAK PENGARUH WITH HOLDING TA SYSTEM PADA PENGUSAHA KENA PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (STUDI KASUS KPP PRATAMA MEDAN PETISAH) ZULIA HANUM Jurnal Ilmah Ekonomkawan ISSN: 1693-7600 Eds 11

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH Dw Wra Prawaty 110502294 PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs NU Nurul Huda 1. Gambaran Umum MTs NU Nurul Huda a. Sejarah Berdirinya MTs NU Nurul Huda Madrasah Tsanawiyah NU Nurul Huda Mangkangkulon Tugu Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci