BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Peneltan n menggunakan metode peneltan deskrptf dengan pendekatan kuanttatf. Peneltan deskrptf yang dmaksud adalah bersfat menjelaskan hubungan kausal dan pengujan hpotess. Sepert dkemukakan Masr S. (008:) peneltan deskrptf dapat dgunakan untuk maksud () penjajagan (eksploratf), () deskrptf, (3) penjelasan (eksplanatory atau confrmatory), yakn menjelaskan hubungan kausal dan pengujan hpotess; (4) evaluas, (5) predks atau meramalkan kejadan tertentu d masa yang akan datang (6) peneltan operasonal, dan (7) pengembangan ndkator-ndkator sosal. Jens peneltan deskrptf n memfokuskan pada pengungkapan hubungan kausal antar varabel, yatu suatu peneltan yang darahkan untuk menyeldk hubungan sebab berdasarkan pengamatan terhadap akbat yang terjad, dengan tujuan memsahkan pengaruh langsung dan pengaruh tdak langsung sesuatu varabel penyebab terhadap varabel akbat. Varabel sebab akbat tersebut adalah kompetens pedagogk (X ), dan motvas (X ) terhadap knerja guru Penjasorkes (Y). Peneltan n juga menuntut keteltan, ketekunan dan skap krts dalam menjarng data dar sumbernya. Untuk tu dperlukan kejelasan sumber data yatu populas dan sampel dar ss homogentas, volume, dan sebarannya. Karena data hasl peneltan berupa angka-angka yang harus dolah secara 47

2 48 statstk, maka antar varabel-varabel yang djadkan objek peneltan harus jelas korelasnya sehngga dapat dtentukan pendekatan statstk yang akan dgunakan sebaga pengolah data yang pada glrannya hasl analss dapat dpercaya (relabltas dan valdtas). Dengan demkan, mudah untuk dgeneralsaskan sehngga rekomendas yang dhaslkan dapat djadkan rujukan yang cukup akurat. Sugyono (009:-3) peneltan kuanttatf ddasarkan kepada paradgma postvsme berdasarkan pada asums mengena objek emprs, asums tersebut adalah: () objek/fenomena dapat dklasfkaskan menurut sfat, jens, struktur, bentuk, warna, dan sebaganya. Berdasarkan asums n maka peneltan dapat memlh varabel tertentu sebaga objek peneltan dan () determnsme (hubungan sebab akbat). Asums n menyatakan bahwa setap gejala ada penyebabnya, sepert orang malas bekerja tentu ada penyebabnya. Berdasarkan asums tersebut, maka peneltan dapat memlh varabel yang dtelt dan menghubungkan varabel satu dengan yang lannya. Suatu gejala tdak akan mengalam perubahan dalam waktu tertentu. Kalau gejala yang dtelt tu berubah terus, maka akan sult untuk dpelajar. B. Populas dan Sampel Populas adalah totaltas semua nla yang mungkn bak hasl menghtung ataupun pengukuran, kuanttatf maupun kualtatf dar karakterstk tertentu mengena sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ngn dpelajar sfatsfatnya (Sudjana, 006:6). Sedangkan sampel adalah sebagan dar jumlah dan karakterstk yang dmlk oleh populas (Sugyono, 008:57). Pada umumnya

3 49 pengertan deskrptf dbatas pada peneltan yang datanya dkumpulkan dar sampel atas populas untuk mewakl seluruh populas. Adapun subjek yang menjad populas dalam peneltan n adalah guru Penjasorkes Sekolah Dasar Neger Kecamatan Taktakan yang berjumlah 34 orang n akan djadkan sampel seluruhnya. Sampel peneltan adalah sebagan dar populas yang dambl sebaga sumber data dan dapat mewakl seluruh populas, Dtegaskan oleh Rduwan (008:56), bahwa untuk sekedar ancer-ancer (standar sampel), apabla subjek kurang dar 00, maka lebh bak dambl semua, sehngga peneltannya merupakan peneltan populas. Jad secara teknk pengamblan sampel setap sekolah dambl satu guru Penjasorkes untuk djadkan sampel sebaga berkut; Tabel 3. Jumlah Populas / Sampel NO NAMA SEKOLAH DASAR NEGERI GURU PENJASORKES SDN Beberan SDN Cbetk 3 SDN Cbetung 4 SDN Cgabus 5 SDN Ckentang 6 SDN Cmoyan 7 SDN Cpanas 8 SDN Drangong I 9 SDN Drangong II 0 SDN Gedeg

4 50 SDN Jakung SDN Kamalaka 3 SDN Karondangan 4 SDN Kebedlan 5 SDN Kuranj 6 SDN Lalang 7 SDN Majalawang 8 SDN Pancur 9 SDN Parumasan 0 SDN Pasr Gadung SDN Penggung SDN Pereng 3 SDN Rancatales 4 SDN Sayar 5 SDN Sprng 6 SDN Taktakan I 7 SDN Taktakan II 8 SDN Taman 9 SDN Taman Baru I 30 SDN Taman Baru II 3 SDN Tanjung Ilr 3 SDN Umbul Kapuk 33 SDN Umbul Tengah I 34 SDN Umbul Tengah II

5 5 C. Defns Operasonal Peneltan Pengembangan nstrumen dtempuh melalu beberapa cara, yatu (a) mendefns operasonal varabel peneltan, (b) menyusun ndkator varabel peneltan; (c) menyusun ks-ks nstrumen; (d) melakukan uj coba nstrumen; dan melakukan pengujan valdtas dan relabltas nstrumen. Defns operasonal dmaksudkan untuk menjelaskan makna varabel yang sedang dtelt. Masr.S (008:46-47) memberkan pengertan tentang defns operasonal adalah unsur peneltan yang membertahukan cara mengukur suatu varabel. Dengan kata lan defns operasonal adalah semacam petunjuk pelaksanaan caranya mengukur suatu varabel. Berkut n defns operasonal varabel peneltan;. Kompetens pedagogk adalah seperangkat kemampuan yang dapat dtamplkan dan yang dapat damat guru dalam melaksanakan tugas mengajar dengan bak. Dtnjau dar dmens (a) menguasa karakterstk peserta ddk dar aspek fsk, moral, sprtual, sosal, kultural, emosonal, dan ntelektual; (b) menguasa teor belajar dan prnsp-prnsp pembelajaran yang menddk; (c) mengembangkan kurkulum yang terkat dengan mata pelajaran yang dampu; (d) menyelenggarakan pembelajarn yang menddk; (e) memanfaatkan teknolog nformas dan komunkas untuk kepentngan pembelajaran; (f) Memfasltas pengembangan potens peserta ddk untuk mengaktualsaskan berbaga potens yang dmlk; (g) berkomunkas secara efektf, empatk dan

6 5 santun dengan peserta ddk; (h) menyelenggarakan penlaan dan evaluas proses dan hasl belajar; () memanfaatkan hasl penlaan dan evaluas untuk kepentngan pembelajaran; (j) melakukan tndakan reflektf untuk penngkatan kualtas pembelajaran.. Motvas seperangkat semangat dan dorongan yang mampu membangktkan bak dar dalam maupun dar luar dr guru melaksanakan dan memelhara perlaku mengajar. 3. Knerja guru Penjasorkes adalah guru seperangkat kualtas proses dan hasl kerja guru dalam melaksanakan proses belajar Dtnjau dar dmens (a) kemampuan, (b) nsatf, (c) ketepatan waktu, (d) kualtas hasl kerja, dan (e) komunkas. D. Teknk dan Instrumen Peneltan. Kompetens Pedagogk (X ) Data yang dhaslkan dar penyebaran angket berskala pengukuran nterval mengngat angket yang dsebarkan menggunakan Skala Lkert dengan ksaran secara kontnus 5 dengan alternatf jawaban sebaga berkut. 5 = Selalu. 4 = Serng. 3 = Kadang-kadang. = Jarang. = Tdak Pernah.

7 53 Tabel 3. Ks-ks Instrumen Peneltan Varabel Kompetens Pedagogk (X ) DIMENSI. Menguasa karakterstk peserta ddk. Menguasa teor belajar dan prnsp-prnsp pembelajaran 3. Mengembangkan kurkulum 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang menddk 5. Memanfaatkan teknolog nformas dan komunkas 6. Memfasltas pengembangan potens peserta ddk 7. Berkomunkas secara efektf 8. Menyelenggarakan penlaan dan evaluas. 9. Memanfaatkan hasl penlaan dan evaluas. 0. Melakukan tndakan reflektf untuk penngkatan kualtas pembelajaran. INDIKATOR-INDIKATOR a. Memaham karakterstk peserta ddk yang berkatan dengan aspek fsk, moral, sprtual, sosal, kultural, emosonal, ntelektual, dan latar belakang budaya. b. Mengdentfkas potens peserta ddk dalam matapelajaran yang dampu. c. Mengdentfkas bekal-ajar awal peserta ddk. d. mengdentfkas kesultan belajar peserta ddk a. Memaham berbaga teor pelajaran dan prnsp-prnsp pembelajaran yang dampu. b. Menerapkan berbaga pendekatan strateg, metode, dan teknk pembelajaran yang dampu. a. memaham prnsp-prnsp pengembangan kurkulum b. menentukan tujuan pembelajaran yang dampu Menggunakan meda. c. menentukan pengalaman belajar yang sesua untuk mencapa tujuan pembelajaran yang dampu d. menata mater pembelajaran yang dampu a. mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran b. menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap c. melaksanakan pembelajaran yang menddk d kelas (laboratorum). d. mengambl keputusan transaksonal dalam pembelajaran yang dampu sesua dengan stuas yang berkembangan Memanfaatkan teknolog nformas dan komunkas dalam pembelajaran yang dampu Menyedakan berbaga kegatan pembelajaran untuk mendorong peserta ddk mencapa prestas secara optmal a. Memaham berbaga strateg berkomunkas yang efektf. b. Berkomunkas secara efektf, empat, dan santun secara lsan dan tulsan a. Memaham prnsp-prnsp penlaan dan evaluas matapelajaran yang dampu b. Mengembangkan nstrumen penlaan dan evaluas proses hasl belajar. c. Menganalss hasl penlaan proses dan hasl belajar untuk berbaga tujuan d. Melakukan evaluas proses dan hasl belajar a. Menggunakan nformas hasl penlaan dan evaluas untuk menentukan ketuntasan belajar b. Mengkomunkaskan hasl penlaan dan evaluas kepada pemangku kepentngan a. Melakukan refleks terhadap pembelajaran yang telah dlaksanakan b. Melakukan penlaan tndakan kelas untuk menngkatkan kualtas pembelajaran dalam matapelajaran yang dampu NO ITEM Keterangan: Kompetens Pedagogk Guru (X ) dkembangkan dar Peraturan Menter Penddkan Nasonal Republk Indonesa Nomor 6 Tahun 007 tentang Standar Kualfkas Akademk dan Kompetens Guru

8 54. Motvas (X ) Data yang dhaslkan dar penyebaran angket berskala pengukuran nterval mengngat angket yang dsebarkan menggunakan skala Lkert dengan ksaran 5 dengan alternatf jawaban sebaga berkut. 5 = Sangat Setuju. 4 = Setuju. 3 = Tdak Tahu. = Kurang Setuju. = Sangat Tdak Setuju. Tabel 3.3 Ks-ks Instrumen Peneltan Varabel Motvas (X ) SUB VARIABEL INDIKATOR-INDIKATOR ITEM. Motf a. Upah yang adl dan layak. b. Kesempatan untuk maju atau promos. c. Pengakuan sebaga ndvdu. d. Keamanan bekerja. e. Tempat kerja yang bak. f. Penermaan oleh kelompok. g. Perlakuan yang wajar. h. Pengakuan atas prestas. 9, 7 6 4, 5 3 5, 8 5, 3 TOTAL ITEM. Harapan a. Konds kerja yang bak. b. Perasaan kut terlbat. c. Pendsplnan yang bjaksana. d. Penghargaan penuh atas penyelesaan pekerjaan. e. Loyaltas pmpnan terhadap guru. f. Pemahaman yang smpatk atas persoalan-persoalan prbad. 8 0, 7 8, 0 4 9, 6 3. Insentf a. Intrnsk ) penyelesaan. ) pencapaan/prestas. b. Ekstrnsk ) fnansal a) gaj dan upah. b) tunjangan. ) antar prbad 3) promos. 3, 7 9, 30 6, 4 Catatan: Motvas (X ) dkembangkan dar Mc.Clelland s dalam Hasbuan (000:49-67)

9 55 3. Knerja Guru Penjasorkes (Y) Data yang dhaslkan dar penyebaran angket berskala pengukuran nterval mengngat angket yang dsebarkan menggunakan skala Lkert dengan ksaran 5 dengan alternatf jawaban sebaga berkut. 5 = Sangat Setuju. 4 = Setuju. 3 = Tdak Tahu. = Kurang Setuju. = Sangat Tdak Setuju. Tabel 3.4 Ks-ks Instrumen Peneltan Varabel Knerja Guru Penjasorkes (Y) DIMENSI INDIKATOR-INDIKATOR ITEM a. Kepuasan sswa 4, 0, 5 b. Pemahaman sswa, 4, c. Prestas sswa 7, 8. Kualtas hasl kerja (qualty of work). Ketepatan waktu (promptness) 3. Insatf (ntatve) a. Pemanfaatan waktu kedatangan b. Pemanfaatan waktu pulang. 4. Kemampuan (capablty) 5. Komunkas. a. Berpkr postf yang lebh bak b. Mewujudkan kreatvtas c. Pencapaan prestas a. Penguasaan Mater b. Penguasaan metode pengajaran a. Mutu penyampaan mater b. Penguasaan keadaan kelas 6, 6, 3 5,9, 7,, 8, 5 0 3, 4 9, 3, 6 Catatan: Knerja guru Penjasorkes (Y) dkembangkan dar teor Mtchel, Terence. R. (98:40) E. Pengembangan Instrumen Peneltan Prosedur peneltan dmaksudkan agar penelt dapat memberkan hasl maksmal dengan langkah-langkah yang benar serta meneps kekelruan yang sekecl-keclnya. D sampng tu untuk menetapkan data yang memlk valdtas dan relabltas yang tngg. Mula-mula dadakan persapan yatu latar belakang masalah, perumusan masalah sampa hpotess peneltan dan dlanjutkan dengan asums-asums dar kajan kepustakaan; membuat ks-ks penyusunan nstrumen;

10 56 menyusun pra nstrumen peneltan, membuat model nventor dalam bentuk kuesoner sementara, lalu djustfkas nventor oleh dosen pembmbng; setelah dnyatakan layak kemudan dujcobakan d SDN Kebedlan 0 Guru, SDN Taktakan 0 Guru, dan SDN Taktakan 0 Guru, jad seluruhnya 30 Guru. Kemudan data dolah menjad data mentah hasl uj coba, danalss tem dengan uj valdtas dan relabltas nstrumen dengan uj Alfa Cronbach. Apakah semua tem sudah vald dan relabel kalau tdak dadakan koreks atau dbuang, kalau benar-benar vald dan relabel dgunakan tem tersebut, kemudan tem yang sudah vald dan relabel tersebut dhmpun lalu dujkan atau dsebarkan kepada peneltan yang sebenarnya (34 guru Penjasorkes SD Neger d wlayah Kecamatan Tatakan Kota Serang) dar hasl tersebut dtabulas, selanjutnya menghaslkan data yang berbentuk data nterval (Skala Lkert) Selanjutnya data nterval langsung duj dengan korelas sederhana maupun korelas ganda, dtemukan (hasl temuan peneltan), dbahas dengan dmakna (dnterpretaskan sesua dengan analss. Akhrnya dtark smpulan dan saran.. Teknk Pengumpulan Data Nasr (003:38) mengatakan bahwa teknk pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang dperlukan dalam melaksanakan suatu peneltan. Data yang akan dkumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertuls, nformas lsan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus peneltan yang dtelt. Sehubungan dengan pengertan teknk pengumpulan data dan wujud data yang akan dkumpulkan, maka dalam peneltan n dgunakan dua teknk utama pengumpulan data, yatu stud dokumentas dan teknk angket.

11 57 a. Stud Dokumentas Stud dokumentas dalam pengumpulan data peneltan n dmaksudkan sebaga cara mengumpulkan data dengan mempelajar dan mencatat baganbagan yang danggap pentng dar berbaga rsalah resm yang terdapat bak d lokas peneltan maupun d nstans lan yang ada hubungannya dengan lokas peneltan. Stud Dokumentas dtujukan untuk memperoleh data langsung dar nstans/lembaga melput buku-buku, laporan kegatan SD Neger d wlayah Kecamatan Tatakan Kota Serang yang relevan dengan fokus peneltan. b. Teknk Angket Angket dsebarkan pada responden dalam hal n sebanyak 34 guru Penjasorkes SD Neger d wlayah Kecamatan Tatakan Kota Serang. Pemlhan dengan model angket n, ddasarkan atas alasan bahwa: (a) responden memlk waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau pernyataanpernyataan, (b) setap responden menghadap susunan dan cara pengsan yang sama atas pertanyaan yang dajukan, (c) responden mempunya kebebasan memberkan jawaban, dan (d) dapat dgunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dar banyak responden dan dalam waktu yang tepat. Melalu teknk model angket n akan dkumpulkan data yang berupa jawaban tertuls dar responden atas sejumlah pertanyaan yang dajukan d dalam angket tersebut. Indkator-ndkator yang merupakan penjabaran dar varabel kompetens pedagogk (X ) dan motvas (X ) terhadap knerja guru Penjasorkes (Y). merupakan mater pokok yang dramu menjad sejumlah pernyataan d dalam angket.

12 58. Menguj Valdtas Uj valdtas dlakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang dukur sehngga benar-benar mengukur apa yang seharusnya dukur. Berkatan dengan pengujan valdtas nstrumen menurut Rduwan (009:09-0) menjelaskan bahwa valdtas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tngkat keandalan atau kesahhan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang vald berart memlk valdtas rendah. Untuk menguj valdtas alat ukur, terlebh dahulu dcar harga korelas antara bagan-bagan dar alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelaskan setap butr alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tap skor butr. Untuk menghtung valdtas alat ukur dgunakan rumus Pearson Product Moment adalah. r htung = { n. X ( n X Y ) ( X ( X ).( Y ) ) }.{ n. Y ( Y ) Keterangan : r htung = Koefsen korelas X = Jumlah skor tem Y = Jumlah skor total (seluruh tem) n = Jumlah responden. Dstrbus (Tabel r) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n ) Kadah keputusan : Jka r htung > r tabel berart vald sebalknya r htung < r tabel berart tdak vald Jka nstrumen tu vald, maka dlhat krtera penafsran mengena ndeks korelasnya (r) sebaga berkut: Antara 0,800,000 : sangat tngg Antara 0,600 0,799 : tngg Antara 0,400 0,599 : cukup Antara 0,00 0,399 : rendah Antara 0,000 0,99 : sangat rendah (tdak vald). }

13 59 a. Kompetens Pedagogk (X ) Dar hasl uj coba nstrumen peneltan untuk varabel kompetens pedagogk (X ) dperoleh kesmpulan bahwa dar 34 tem yang dnyatakan vald ada 6 tem yatu: tem No.; ; 3; 4; 5; 6; 7; 8; 9; ; 4; 5; 6; 8; 9; 0; ; 3; 4; 5; 6; 7; 9; 30; 3; dan 33. Sedangkan yang tdak vald sebanyak 8 tem, yatu No.0; ; 3; 7;, 6; 30 dan No.3. Dalam analss n apabla tem dkatakan vald harus dbuktkan dengan perhtungan. Untuk mengetahu tngkat valdtas perhatkan angka pada Corrected Item-Total Correlaton yang merupakan korelas antara skor tem dengan skor total tem (nla r htung ) d bandngkan dengan nla r Tabel. Jka nla r htung lebh besar dar nla r Tabel atau nla r htung > nla r Tabel, maka tem tersebut adalah vald dengan menggunakan dstrbus (Tabel r) untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk=n = 30 = 8) sehngga ddapat r Tabel = 0,374. Contoh korelas tem No. = 0,64; tem No. = 0,758 dan seterusnya sampa tem No.34 = 0,758. Keputusannya dapat dlhat pada Tabel 3.4 berkut. Tabel 3.5 Uj Valdtas Item Varabel Kompetens Pedagogk (X ) ITEM r htung r Tabel Keputusan α = 0,05; n= No. 0,64 0,374 Vald No. 0,758 0,374 Vald No.3 0,754 0,374 Vald No.4 0,70 0,374 Vald No.5 0,758 0,374 Vald No.6 0,543 0,374 Vald No.7 0,87 0,374 Vald No.8 0,8 0,374 Vald

14 60 b. Motvas (X ) 3 4 No.9 0,79 0,374 Vald No.0 0,085 0,374 Tdak Vald No. 0,584 0,374 Vald No. 0,30 0,374 Tdak Vald No.3-0,83 0,374 Tdak Vald No.4 0,584 0,374 Vald No.5 0,87 0,374 Vald No.6 0,66 0,374 Vald No.7-0,3 0,374 Tdak Vald No.8 0,600 0,374 Vald No.9 0,695 0,374 Vald No.0 0,488 0,374 Vald No. 0,9 0,374 Tdak Vald No. 0,754 0,374 Vald No.3 0,53 0,374 Vald No.4 0,580 0,374 Vald No.5 0,70 0,374 Vald No.6-0,69 0,374 Tdak Vald No.7 0,556 0,374 Vald No.8 0,779 0,374 Vald No.9 0,66 0,374 Vald No.30 0,093 0,374 Tdak Vald No.3 0,67 0,374 Vald No.3 0,05 0,374 Tdak Vald No.33 0,543 0,374 Vald No.34 0,758 0,374 Vald Dar hasl uj coba nstrumen peneltan untuk varabel motvas (X ) dperoleh kesmpulan bahwa dar 40 tem yang dnyatakan vald ada 30 tem yatu: tem No.; ; 5; 6; 7; 8; 0; ; ; 3; 4; 5; 6; 9; 0; ; ; 4; 5; 7; 8; 30; 3; 33; 34; 35; 37; 38; 39; dan No.40. Sedangkan yang tdak vald sebanyak 0 tem yatu No.3; 4; 9; 7; 8; 3; 6; 9; 3; dan No.36.

15 6 Dalam analss n apabla tem dkatakan vald harus dbuktkan dengan perhtungan. Untuk mengetahu tngkat valdtas perhatkan angka pada Corrected Item-Total Correlaton yang merupakan korelas antara skor tem dengan skor total tem (nla r htung ) d bandngkan dengan nla r Tabel. Jka nla r htung lebh besar dar nla r Tabel atau nla r htung > nla r Tabel, maka tem tersebut adalah vald dengan menggunakan dstrbus (Tabel r) untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk=n = 30 = 8) sehngga ddapat r Tabel = 0,374. Contoh korelas tem No. = 0,757; tem No. = 0,7 dan seterusnya sampa tem No.40 = 0,7. Keputusannya dapat dlhat pada Tabel 3.5 berkut. Tabel 3.6 Uj Valdtas Item Varabel Motvas (X ) ITEM r htung r Tabel Keputusan α = 0,05; n= No. 0,757 0,374 Vald No. 0,7 0,374 Vald No.3-0,063 0,374 Tdak Vald No.4-0,56 0,374 Tdak Vald No.5 0,757 0,374 Vald No.6 0,7 0,374 Vald No.7 0,59 0,374 Vald No.8 0,7 0,374 Vald No.9 0,6 0,374 Tdak Vald No.0 0,736 0,374 Vald No. 0,59 0,374 Vald No. 0,835 0,374 Vald No.3 0,736 0,374 Vald No.4 0,736 0,374 Vald No.5 0,6 0,374 Vald No.6 0,736 0,374 Vald No.7-0,043 0,374 Tdak Vald No.8 0,07 0,374 Tdak Vald No.9 0,59 0,374 Vald No.0 0,60 0,374 Vald

16 6 3 4 No. 0,709 0,374 Vald No. 0,736 0,374 Vald No.3-0, 0,374 Tdak Vald No.4 0,793 0,374 Vald No.5 0,570 0,374 Vald No.6-0,006 0,374 Tdak Vald No.7 0,60 0,374 Vald No.8 0,709 0,374 Vald No.9 0,009 0,374 Tdak Vald No.30 0,797 0,374 Vald No.3-0,043 0,374 Tdak Vald No.3 0,736 0,374 Vald No.33 0,489 0,374 Vald No.34 0,773 0,374 Vald No.35 0,736 0,374 Vald No.36 0,90 0,374 Tdak Vald No.37 0,6 0,374 Vald No.38 0,797 0,374 Vald No.39 0,736 0,374 Vald No.40 0,7 0,374 Vald c. Knerja guru Penjasorkes (Y) Dar hasl uj coba nstrumen peneltan untuk varabel knerja guru Penjasorkes (Y) dperoleh kesmpulan bahwa dar 40 tem yang dnyatakan vald ada 6 tem yatu: tem No.; ; 4; 6; 7; 9; 0; ; 4; 7; 8; 0; ; ; 3; 4; 5; 7; 8; 9; 3; 34; 35; 37; dan No.39. Sedangkan yang tdak vald sebanyak 4 tem yatu No. 3; 5; 8; ; 3; 5; 6; 9; 6; 30; 3; 33; 38 dan No.40. Dalam analss n apabla tem dkatakan vald harus dbuktkan dengan perhtungan. Untuk mengetahu tngkat valdtas perhatkan angka pada Corrected Item-Total Correlaton yang merupakan korelas antara skor tem dengan skor total tem (nla r htung ) d bandngkan dengan nla r Tabel. Jka nla r htung lebh

17 63 besar dar nla r Tabel atau nla r htung > nla r Tabel, maka tem tersebut adalah vald dengan menggunakan dstrbus (Tabel r) untuk α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk=n = 30 = 8) sehngga ddapat r Tabel = 0,374. Contoh korelas tem No. = 0,755; tem No. = 0,6 dan seterusnya sampa tem No.40 = 0,60. Keputusannya dapat dlhat pada Tabel 3.6 berkut. Tabel 3.7 Uj Valdtas Item Varabel Knerja Guru Penjasorkes (Y) ITEM r htung r Tabel Keputusan α = 0,05; n= No. 0,755 0,374 Vald No. 0,6 0,374 Vald No.3-0,0 0,374 Tdak Vald No.4 0,57 0,374 Vald No.5 0,8 0,374 Tdak Vald No.6 0,6 0,374 Vald No.7 0,57 0,374 Vald No.8 0,0 0,374 Tdak Vald No.9 0,755 0,374 Vald No.0 0,70 0,374 Vald No. -0,094 0,374 Tdak Vald No. 0,60 0,374 Vald No.3 0,069 0,374 Tdak Vald No.4 0,607 0,374 Vald No.5-0,058 0,374 Tdak Vald No.6.0,098 0,374 Tdak Vald No.7 0,78 0,374 Vald No.8 0,6 0,374 Vald No.9 0,8 0,374 Tdak Vald No.0 0,68 0,374 Vald No. 0,669 0,374 Vald No. 0,607 0,374 Vald No.3 0,683 0,374 Vald No.4 0,75 0,374 Vald No.5 0,487 0,374 Vald

18 No.6 0,4 0,374 Tdak Vald No.7 0,68 0,374 Vald No.8 0,669 0,374 Vald No.9 0,60 0,374 Vald No.30 0,098 0,374 Tdak Vald No.3 0,60 0,374 Vald No.3-0,094 0,374 Tdak Vald No.33-0,036 0,374 Tdak Vald No.34 0,8 0,374 Vald No.35 0,70 0,374 Vald No.36 0,475 0,374 Vald No.37 0,564 0,374 Vald No.38-0,036 0,374 Tdak Vald No.39 0,70 0,374 Vald No.40 0,60 0,374 Tdak Vald 3. Menguj Relabltas Uj relabltas dlakukan untuk mendapatkan tngkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (nstrumen) yang dgunakan. Uj relabltas nstrumen dlakukan dengan rumus alpha. Metode mencar relabltas nternal yatu menganalss relabltas alat ukur dar satu kal pengukuran, rumus yang dgunakan adalah Alpha sebaga berkut: Langkah-langkah mencar nla relabltas dengan metode Alpha sebaga berkut. Langkah : Menghtung Varans Skor tap-tap tem dengan rumus: S (ΣX ) ΣX = N N Keterangan : S = Varans skor tap-tap tem ΣX = Jumlah kuadrat tem X (ΣX) = Jumlah tem X dkuadratkan N = Jumlah responden Langkah : Kemudan menjumlahkan Varans semua tem dengan rumus: Σ S... = S + S + S3 S n Keterangan : Σ S = Jumlah Varans semua tem S, S, S 3..n = Varans tem ke-,,3...n

19 65 Langkah 3: Menghtung Varans total dengan rumus: S t ΣX = (ΣX t N N ) t Keterangan : S t ΣX t (ΣX t ) N = Varans total = Jumlah kuadrat X total = Jumlah X total dkuadratkan = Jumlah responden Langkah 4: Masukkan nla Alpha dengan rumus : r k ΣS = k. St Keterangan : r = Nla Relabltas Σ S = Jumlah varans skor tap-tap tem S t = Varans total k = Jumlah tem Kemudan duj dengan Uj relabltas nstrumen dlakukan dengan rumus Korelas Pearson Product Moment dengan teknk belah dua awal-akhr yatu: r b ( n XY ) ( X ).( Y ) = (Rduwan 009a:5-6) { n. X ( X ) }.{ n. Y ( Y ) } Harga r XY atau r b n baru menunjukkan relabltas setengah tes. Oleh karenya dsebut r awal-akhr. Untuk mencar relabltas seluruh tes dgunakan rumus Spearman Brown yakn:. r = + r b r Untuk mengetahu koefsen korelasnya b sgnfkan atau tdak dgunakan dstrbus (Tabel r) untuk α = 0,05 atau α = 0,0 dengan derajat kebebasan (dk=n ). Kemudan membuat keputusan membandngkan r dengan r tabel. Adapun kadah keputusan : Jka r > r tabel berart Relabel dan r < r tabel berart Tdak Relabel. a. Kompetens Pedagogk (X ) Pengujan relabltas dapat dlhat nla korelas Guttman Splt-Half Coeffcent = 0,970. Nla korelas tersebut, berada pada kategor sangat kuat. Bla dbandngkan dengan r Tabel (0,374) maka r htung lebh besar dar r Tabel. Dengan

20 66 demkan bsa dsmpulkan bahwa tem kompetens pedagogk (X ) tersebut adalah relabel. sepert Tabel 3.7 sebaga berkut. Tabel 3.8 Uj Relabltas Item Kompetens Pedagogk (X ) Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Correlaton Between Forms Part Part Total N of Items Value N of Items Value N of Items a b Spearman-Brown Coeffcent Guttman Splt-Half Coeffcent Equal Length Unequal Length a. b. The tems are: tem, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7, tem8, tem9, tem0, tem, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7. The tems are: tem8, tem9, tem0, tem, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7, tem8, tem9, tem30, tem3, tem3, tem33, tem34. b. Motvas (X ) Pengujan relabltas dapat dlhat nla korelas Guttman Splt-Half Coeffcent = 0,897. Nla korelas tersebut, berada pada kategor sangat kuat. Bla dbandngkan dengan r Tabel (0,374) maka r htung lebh besar dar r Tabel. Dengan demkan bsa dsmpulkan bahwa tem motvas (X ) tersebut adalah relabel, sepert Tabel 3.8 sebaga berkut. Tabel 3.9 Uj Relabltas Item Motvas (X ) Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Part Part Total N of Items Value N of Items Value N of Items a.84 0 b 40 Correlaton Between Forms.89 Spearman-Brown Coeffcent Guttman Splt-Half Coeffcent Equal Length Unequal Length a. b. The tems are: tem, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7, tem8, tem9, tem0, tem, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7, tem8, tem9, tem0. The tems are: tem, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7, tem8, tem9, tem30, tem3, tem3, tem33, tem34, tem35, tem36, tem37, tem38, tem39, tem40.

21 67 c. Knerja Guru Penjasorkes (Y) Pengujan relabltas dapat dlhat nla korelas Guttman Splt-Half Coeffcent = 0,899. Nla korelas tersebut, berada pada kategor sangat kuat. Bla dbandngkan dengan r Tabel (0,374) maka r htung lebh besar dar r Tabel. Dengan demkan bsa dsmpulkan bahwa tem knerja guru Penjasorkes (Y) tersebut adalah relabel. sepert Tabel 3.9 sebaga berkut. Tabel 3.0 Uj Relabltas Item Knerja guru Penjasorkes (Y) Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Correlaton Between Forms Part Part Total N of Items Value N of Items Value N of Items a.84 0 b Spearman-Brown Equal Length Coeffcent Unequal Length Guttman Splt-Half Coeffcent a. b. The tems are: tem, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7, tem8, tem9, tem0, tem, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7, tem8, tem9, tem0. The tems are: tem, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7, tem8, tem9, tem30, tem3, tem3, tem33, tem34, tem35, tem36, tem37, tem38, tem39, tem40. F. Analss Data Peneltan Kegatan yang cukup pentng dalam keseluruhan proses peneltan adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat dketahu tentang makna dar data yang berhasl dkumpulkan. Dengan demkan hasl peneltanpun akan segera dketahu. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dlakukan melalu bantuan komputer dengan program SPSS (Statstcal Product and Servce Soluton) vers 4.

22 68 Teknk analss yang dgunakan dalam peneltan n adalah analss korelas pearson product moment dan korelas ganda. Analss n akan dgunakan dalam menguj besarnya hubungan dan pengaruh varabel X, dan X terhadap Y. Analss n untuk mengetahu pengaruh atau sumbangan kompetens pedagogk dan motvas secara smultan berpengaruh terhadap knerja guru Penjasorkes Sekolah Dasar Neger d Kecamatan Taktakan Kota Serang bak secara smultan maupun secara ndvdu. Rumus analss korelas Pearson Product Moment (PPM) adalah sebaga berkut: r XY = { n. X ( n XY ) ( X ).( Y ) ( X ) }.{ n. Y ( Y ) Korelas PPM dlambangkan (r) dengan ketentuan nla r tdak lebh dar harga ( r +). Apabla nla r = artnya korelasnya negatf sempurna; r = 0 artnya tdak ada korelas; dan r = berart korelasnya sangat kuat. Sedangkan art harga r akan dkonsultaskan dengan Tabel nterpretas Nla r sebaga berkut. } Tabel 3. Interpretas Koefsen Korelas Nla r Interval Koefsen Tngkat Hubungan 0,80,000 Sangat Tngg 0,60 0,799 Tngg 0,40 0,599 Cukup 0,0 0,399 Rendah 0,00 0,99 Sangat Rendah Sumber: Rduwan dan Sunarto (00:38) Pengujan lanjutan yatu uj sgnfkans yang berfungs apabla penelt ngn mencar makna hubungan varabel X terhadap Y, maka hasl korelas PPM tersebut duj dengan Uj Sgnfkans dengan rumus :

23 69 t htung = r n r Keterangan : t htung = Nla t r = Nla Koefsen Korelas n = Jumlah sampel Selanjutnya untuk menyatakan besar keclnya sumbangan varabel X terhadap Y dapat dtentukan dengan rumus koefsen dtermnan. Koefsen determnas adalah kuadrat dar koefsen korelas PPM yang dkalkan dengan 00%. Dlakukan untuk mengetahu seberapa besar varabel X mempunya sumbangan atau kut menentukan varabel Y. Sumbangan dcar dengan menggunakan rumus: KD = r x 00% Keterangan : KD = Nla Koefsen Dtermnan (Sumbangan antar varabel) r = Nla Koefsen Korelas. Mengetahu hubungan antara varabel X dan X secara bersama-sama terhadap varabel Y dgunakan rumus korelas ganda sebaga berkut. R X. X. Y = r X. Y + r X. Y ( r ).( r X. Y rx. X X. Y ).( r X. X ) Analss lanjut dgunakan teknk korelas bak sederhana maupun ganda. Kemudahan dalam perhtungan dgunakan jasa komputer berupa software dengan program SPSS (Statstcal Product and Servce Solutons) Wndows Verson 4. a. Pengujan Secara Smultan (Keseluruhan) Uj secara keseluruhan dtunjukkan pada hpotess statstk drumuskan: H a : r yx = r yx 0 H o : r yx = r yx = 0

24 70 Hpotess bentuk kalmat. Ha : Kompetens pedagogk dan motvas secara smultan berpengaruh terhadap knerja guru Penjasorkes. Ho : Kompetens pedagogk dan motvas secara smultan tdak berpengaruh terhadap knerja guru Penjasorkes. b. Pengujan Secara Indvdual ) Kompetens pedagogk berpengaruh terhadap knerja guru Penjasorkes Uj secara ndvdual. Hpotess peneltan yang akan duj drumuskan. H a : r yx 0 H o : r yx = 0 Hpotess bentuk kalmat Ha : Kompetens pedagogk berpengaruh terhadap knerja guru Penjasorkes. Ho : Kompetens pedagogk tdak berpengaruh terhadap knerja guru Penjasorkes. ) Motvas berpengaruh terhadap knerja guru Penjasorkes Uj secara ndvdual. Hpotess peneltan yang akan duj drumuskan. H a : r yx 0 H o : r yx = 0 Hpotess bentuk kalmat Ha : Motvas berpengaruh terhadap knerja guru Penjasorkes. Ho : Motvas tdak berpengaruh terhadap knerja guru Penjasorkes. Selanjutnya, untuk mengetahu sgnfkans analss jalur, maka dbandngkan antara nla probabltas 0,05 dengan nla probabltas Sg dengan dasar pengamblan keputusan sebaga berkut. a) Jka nla probabltas 0,05 lebh kecl atau sama dengan nla probabltas Sg atau [0,05 Sg], maka Ho dterma dan Ha dtolak, artnya tdak sgnfkan. b) Jka nla probabltas 0,05 lebh besar atau sama dengan nla probabltas Sg atau [0,05 Sg], maka Ho dtolak dan Ha dterma, artnya sgnfkan.

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n, termasuk pada jens metode verfkatf dengan tpe deskrptf yang secara harfah dartkan sebaga; metode peneltan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Metode Peneltan Suharsm Arkunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan cara yang dlakukan oleh seseorang dalam mencapa tujuan Metode peneltan menurut Nana Syaodh (005:5)

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Perusahaan Daerah Kebershan Kota Bandung Jl. Surapat No. 15 Bandung. Adapun yang menjad responden dalam peneltan n adalah para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal merupakan penjelasan maksud dar stlah yang menjelaskan secara operasonal mengena peneltan yang akan dlaksanakan. Defns operasonal n

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 68 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen semu (quas experment) dengan membag dua kelas yatu kelas ekspermen dan juga kelas

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d Jurusan Penddkan Teknk Spl, Fakultas Penddkan Teknolog dan Kejuruan, Unverstas Penddkan Indonesa.Yang terdr dar 3 program stud yatu: Penddkan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jens dan Desan Peneltan Berdasarkan judul dan permasalahan, maka jens peneltan n adalah peneltan kausaltas yang berguna untuk menganalss pengaruh antara suatu varabel dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desan Peneltan Jens peneltan yang dlakukan oleh penuls yatu korelasonal dan verfkatf yatu suatu metode yang dgunakan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek, Waktu dan Jens Peneltan Pada bagan n akan dbahas tentang tempat peneltan, waktu peneltan dar perencanaan sampa penulsan hasl peneltan, serta ens peneltan n.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metodolog peneltan adalah cara yang dlakukan secara sstemats mengkut aturan-aturan, drencanakan oleh para penelt untuk memecahkan permasalahan yang hdup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 63 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Metode peneltan dapat dartkan sebaga langkah-langkah atau cara lmah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugyono, 010:7).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti keefektifan media BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan lapangan, yatu peneltan yang dlakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk menelt keefektfan meda pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Populas/Sampel Peneltan 1. Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah SMP Neger 1 Jalancagak yang terletak d Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan pada sswa kelas X tahun ajaran 013/014 yang bertempat d SMA N 1Sambungmacan Sragen.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal dperlukan agar tdak terjad salah pengertan dan penafsran terhadap stlah-stlah yang terkandung d dalam judul peneltan n. Istlah-stlah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan dapat dartkan sebaga langkah-langkah atau cara lmah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugyono,010:7). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Peneltan Penuls dalam peneltan n mengambl lokas d salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Neger d Kabupaten Canjur tepatnya d SMK Neger 1 Tanggeung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode peneltan merupakan serangkaan strateg yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltan yang dperlukan untuk mencapa suatu tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (009:6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci