BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap melakukan penelitian ilmiah diperlukan suatu metode penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap melakukan penelitian ilmiah diperlukan suatu metode penelitian"

Transkripsi

1 4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Setap melakukan peneltan lmah dperlukan suatu metode peneltan tertentu yang dharapkan dapat memberkan arah dan cara dalam memecahkan permasalahan peneltan. Furchan (004:39) menjelaskan bahwa, Metode peneltan alah strateg umum yang danut dalam pengumpulan dan analss data yang dperlukan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Arkunto (006:160) menjelaskan bahwa, Metode peneltan alah cara yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltannya. Sedangkan Surachmad (1994:140) mengemukakan pendapatnya mengena metode peneltan adalah sebaga berkut: Metode peneltan merupakan cara utama yang dpergunakan untuk mencapa tujuan msalnya untuk menguj serangkaan hpotess dengan mempergunakan teknk serta alat tertentu. Cara utama tu dpergunakan setelah penyeldk memperhtungkan kewajarannya dtnjau dar tujuan penyeldk serta stuas penyeldk. Oleh sebab tu, pemlhan metode peneltan yang tepat dharapkan akan mempengaruh penyusunan rancangan penyeldkan dan prosedur-prosedur pengukuran varabel yang tepat pula. Terdapat empat kategor yang basa dgunakan untuk mengelompokkan peneltan penddkan, dantaranya adalah ekspermental, ex post facto, deskrptf, dan hstors. (Furchan, 004:39-40). Sedangkan dalam menghadap permasalahan yang dtelt, maka metode peneltan yang dgunakan penuls adalah metode deskrptf. Hal n dplh karena metode deskrptf danggap sesua

2 43 dengan permasalahan, perstwa, atau kejadan yang sedang dtelt dan terjad pada saat n. Pernyataan n sesua dengan Nazr (1988:63) bahwa: Metode deskrptf adalah suatu metode dalam menelt status sekelompok manusa, suatu objek, suatu set konds, suatu sstem pemkran ataupun suatu kelas perstwa pada masa sekarang. Sudjana (00:64) mengemukakan bahwa, Metode peneltan deskrptf adalah peneltan yang berusaha mendeskrpskan suatu gejala, perstwa, kejadan yang terjad pada saat sekarang. Sedangkan Furchan (00:39) menjelaskan: Deskrptf: melukskan dan menafsrkan keadaan yang ada sekarang. Peneltan n berkenaan dengan konds atau hubungan yang ada, praktekpraktek yang sedang berlaku, keyaknan, sudut pandang, atau skap yang dmlk, proses-proses yang sedang berlangsung: pengaruh-pengaruh yang sedang drasakan, atau kecenderungan-kecenderungan yang sedang berkembang. Secara lebh jelas Furchan (00:40) menjelaskan bahwa, Tujuan utama peneltan deskrptf alah melukskan keadaan sesuatu atau yang sedang terjad pada saat peneltan berlangsung. B. Varabel dan Paradgma Peneltan 1. Varabel Peneltan Varabel adalah suatu atrbut yang danggap mencermnkan atau mengungkapkan pengertan atau bangunan-pengertan. Varabel mempunya nla yang berbeda-beda. (Furchan, 00:45). Sementara tu, Sregar (005:7) menyatakan bahwa : Varabel ddefnskan sebaga suatu atrbut (propors) objek, yang ada dalam dr sumber populas dengan elemen-elemennya yang memlk ukuran (kualtas atau kuanttas) yang bervaras. Sedangkan Suharsm

3 44 Arkunto (006 : 118) berpendapat secara lebh sederhana bahwa, Varabel adalah objek peneltan atau apa yang menjad ttk perhatan suatu peneltan. Jad varabel adalah ttk perhatan suatu peneltan yang memlk suatu ukuran (kualtas atau kuanttas) yang berbeda-beda. Terdapat dua klasfkas varabel peneltan, yatu; a. Varabel bebas (ndependen) merupakan varabel yang mendahulu atau menjad sebab bag varabel lannya (varabel terkat). Dalam peneltan n yang menjad varabel bebas adalah hasl belajar sswa pada kompetens Perbakan Koplng dan Komponen-Komponennya. b. Varabel terkat (dependen) adalah merupakan varabel akbat atau yang tergantung pada varabel yang mendahulunya. Dalam peneltan n yang menjad varabel terkat adalah hasl belajar sswa pada kompetens Overhaul Koplng dan Komponen-Komponennya. Secara sstematk hubungan antara varabel-varabel tersebut dapat dgambarkan sebaga berkut: Hasl Belajar Sswa Kompetens Perbakan Koplng dan Komponen- Komponennya Varabel X Hasl Belajar Sswa Kompetens Overhaul Koplng dan Komponen- Komponennya Varabel Y Gambar 3.1 Hubungan antara Varabel. Paradgma Peneltan Sugyono (007:5) berpendapat bahwa: Paradgma peneltan dapat dartkan sebaga pola pkr yang menunjukan hubungan antara varabel yang akan dtelt yang sekalgus mencermnkan

4 45 jens dan jumlah rumusan masalah yang perlu djawab melalu peneltan, teor yang dgunakan untuk merumuskan hpotess, jens dan jumlah hpotess dan teknk analss statstk yang akan dgunakan. Paradgma pada peneltan n dgambarkan sebaga berkut: Sswa SMK Terata Puth Program Keahlan Teknk Mekank Otomotf Tahun Ajaran 007/008 Hasl Belajar Sswa Kompetens Perbakan Koplng dan Komponen- Komponennya Hasl Belajar Sswa Kompetens Overhaul Koplng dan Komponen- Komponennya Kesmpulan Temuan hasl peneltan Keterangan: = Lngkup Peneltan Gambar 3. Paradgma Peneltan C. Data dan Sumber Data Peneltan 1. Data Peneltan Data adalah fakta ataupun angka yang dapat djadkan bahan untuk menyusun suatu nformas. (Arkunto, 006:118) Data merupakan hasl pencatatan penuls berupa fakta ataupun angka yang mendukung terhadap bahan dalam pengujan hpotess yang telah drumuskan. Adapun data yang dperlukan dalam peneltan n adalah: a. Hasl belajar peserta ddk, yatu penlaan hasl belajar peserta ddk pada akhr kompetens Perbakan Koplng dan Komponen-Komponennya. b. Hasl belajar peserta ddk, yatu penlaan hasl belajar peserta ddk pada akhr kompetens Overhaul Koplng dan Komponen-Komponennya.

5 46. Sumber Data Peneltan Arkunto (006:19) menyatakan, Sumber data dalam peneltan adalah subjek dar mana data dapat dperoleh. Dalam peneltan n yang menjad sumber data adalah: a. Dokumen hasl belajar sswa berupa lembar nla yang memlk keterkatan dan mendukung dalam peneltan n. b. Staff pengajar dan Tata Usaha SMK Terata Puth Bekas. D. Populas dan Sampel Peneltan 1. Populas Arkunto (006:130) menjelaskan bahwa, Populas adalah keseluruhan subjek peneltan. Secara lebh terpernc Rduwan (004:54) mengemukakan bahwa, Populas merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wlayah dan memenuh syarat-syarat tertentu berkatan dengan masalah peneltan. Sedangkan Sugyono (007:61) memberkan pengertan bahwa, Populas adalah wlayah generalsas yang terdr dar objek atau subjek yang menjad kualtas dan karakterstk tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar dan kemudan dtark kesmpulannya. Berdasarkan defns para ahl mengena populas tersebut, maka populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas tahun ajaran 007/008 program keahlan Teknk Mekank Otomotf SMK Terata Puth sebanyak 185 orang sswa yang terbag kedalam 5 kelas.

6 47. Sampel Peneltan Arkunto (006:131) berpendapat bahwa, Sampel adalah sebagan atau wakl populas yang dtelt. Rduwan (004:56) menjelaskan bahwa, Sampel adalah sebagan dar jumlah dan karakterstk yang dmlk oleh populas. Sedangkan Sugyono (007:6) mengutarakan bahwa, Sampel adalah sebagan dar jumlah dan karakterstk yang dmlk oleh populas. Mutu peneltan tdak selalu dtentukan oleh besarnya sampel, akan tetap oleh kokohnya dasar-dasar teornya, oleh desan peneltannya, serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya. (Nasuton, 1991:135) Namun, dalam pengamblan sampel n harus dlakukan sedemkan rupa sehngga dperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakl dan dapat menggambarkan keadaan populas yang sebenarnya. (Rduwan, 004:57) Terdapat bebarapa aturan yang dapat djadkan pedoman ddalam pengamblan sampel pada suatu peneltan. Hal pokok yang utama dalam penarkan sampel alah penempatan cr-cr populas yang menjad sasaran dan akan dwakl oleh sampel d dalam penyeldkan. (Furchan, 00:195) Sedangkan Arkunto (006:134) mengemukakan bahwa persyaratan pengamblan sampel adalah sebaga berkut: Untuk sekedar ancer-ancer maka apabla subjeknya kurang dar 100, lebh bak dambl semua sehngga peneltannya merupakan peneltan populas. Selanjutnya jka jumlah subjeknya besar, dapat dambl antara 10-15% atau 0-5% atau lebh tergantung setdak-tdaknya dar: a. Kemampuan penelt dlhat dar seg waktu, tenaga dan dana. b. Sempt luasnya wlayah pengamatan dar setap subjek, karena hal n menyangkut banyak sedktnya data. c. Besar keclnya resko yang dtanggung oleh penelt.

7 48 Adapun cara pengamblan sampel yang dapat dgunakan adalah dengan menggunakan rumus Taro Yamane (Rakhmat, 1998:8) sebaga berkut: N n = N.d + 1 (Rakhmat, 1998:8) Dmana : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populas d = Press yang dtetapkan Apabla ukuran populas sebanyak kurang dar 100, maka pengamblan sampel sekurang-kurangnya 50% dar ukuran populas. Namun jka ukuran populasnya adalah sama dengan atau lebh dar 1000, ukuran sampel dharapkan sekurang-kurangnya 15% dar ukuran populas. (Surachmad, 1994:100) Rumus yang dapat dgunakan adalah sebaga berkut: S 1000 n = 15% ( 50% 15% ) (Surachmad, 1994:100) Dmana : S = Jumlah sampel yang dambl n = Jumlah anggota populas Berdasarkan dokumen yang penelt peroleh dar phak sekolah mengena jumlah sswa kelas angkatan 007/008 program keahlan teknk mekank otomotf SMK Terata Puth Bekas sebanyak 185 sswa, maka berdasarkan pendapat ahl datas jumlah sampel yang dapat dambl oleh penelt adalah sebesar: 0%x 185 = 37 sswa.

8 49 Langkah berkutnya adalah teknk pengamblan anggota sampel. Pengamblan sampel pada peneltan n adalah dgunakan cara penarkan sampel acak (random samplng). Hal n bertujuan agar setap subjek populas memlk hak yang sama untuk memperoleh kesempatan dplh menjad sampel. Adapun langkah-langkah yang dapat d lakukan dalam penarkan sampel secara acak n adalah sebaga berkut: 1. Merumuskan populas, dmana pada peneltan n adalah seluruh sswa kelas Mekank Otomotf tahun ajaran 007/008.. Membuat daftar semua anggota populas tersebut. 3. Memlh anggota sampel dengan memaka prosedur d mana hanya faktor kebetulan sajalah yang menentukan anggota mana dar daftar tersebut yang akan terambl senaga sampel. E. Teknk Pengumpulan Data dan Instrumen Peneltan 1. Teknk Pegumpulan Data Data merupakan bahan yang sangat berguna dan tentunya sangat dperlukan sebaga bahan untuk dolah dan danalss. Hasl dar pengolahan dan analss data n kemudan dharapkan dapat dhaslkan suatu nformas yang berguna bag suatu peneltan. Oleh sebab tu, dalam suatu upaya pengumpulan data dperlukan teknk atau metode pengumpulan data yang tepat. Terdapat beberapa teknk yang dapat dgunakan dalam pengumpulan data. Arkunto (006:3-31) menjelaskan terdapat setdaknya 5 metode pengumpulan data sebaga berkut:

9 50 1) Penggunaan Tes, ) Penggunaan Kuesoner atau Angket, 3) Penggunaan Metode Intervu, 4) Penggunaan Metode Observas, dan 5) Penggunaan Metode Dokumentas. Pengumpulan data untuk peneltan n adalah menggunakan metode dokumentas. Hal n dkarenakan, data-data yang dpergunakan oleh penelt dalam peneltan n bersumber pada tulsan-tulsan. Sepert yang telah dsnggung sebelumnya bahwa peneltan yang berpedoman pada nstrumen dokumentas atau dapat juga check-lst merupakan salah satu metode peneltan. Arkunto (006:31) berpendapat mengena metode dokumentas sebaga metode peneltan sebaga berkut: Tdak kalah pentng dar metode-metode lan, adalah metode dokumentas, yatu mencar data mengena hal-hal atau varabel yang berupa catatan, transkrp, buku, surat kabar, majalah, prasast, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebaganya.. Instrumen Peneltan Instrumen peneltan adalah suatu alat yang dgunakan untuk memperoleh data. Pada peneltan n nstrumen peneltannya berupa lembar dokumentas sepert pada tabel berkut:

10 51 Tabel 3.1 Lembar Instrumen URUT DAFTAR NILAI SISWA SMK TERATAI PUTIH BEKASI NOMOR INDUK SISWA TAHUN AJARAN / JUMLAH RATA-RATA NAMA NILAI F. Teknk Analss Data Apabla data yang dperlukan telah terkumpul, maka data kuanttatf akan danalss melalu pendekatan statstk, untuk membuktkan kebenaran hpotess yang telah drumuskan. Pengolahan data peneltan n akan dlakukan sesua dengan langkah-langkah sebaga berkut: 1. Persapan Kegatan dalam langkah n dantaranya adalah: a. Mengecek nama dan kelengkapan denttas sampel peneltan. b. Mengecek kelengkapan data yatu s dar nstrument pengumpul data. c. Mereduks data yatu dengan mengecek macam san data sehngga data dapat tersaj dengan bersh dan raph.. Tabulas Langkah-langkah dalam tabulas n adalah: a. Membuat tabel untuk tabulas data,

11 5 b. Memasukan data kedalam tabel tabulas data, dan c. Menghtung jumlah dan rata-rata. Tabel tabulas data dtunjukan pada tabel 3. berkut: Tabel 3. Tabel Tabulas Data No Nomor Induk Sswa JUMLAH RATA-RATA Nama Sswa Nla Kompetens OPKR-30-00B OPKR B 3. Analss Data Analss data melput: a. Mengolah Skor Mentah Menjad T-Skor Data yang dperoleh dar responden mash berupa skor mentah. Data n perlu drubah kedalam bentuk T-Skor untuk mempermudah pengolahan data, dengan menggunakan rumus: T-Skor = 10.Z+ 50 (Arkunto, 000:79) Sebaga langkah awal dalam mengkonvers data n menjad bentuk T-skor adalah sebaga berkut:

12 53 1. Menghtung skor rata-rata (mean) dengan rumus: X X = dan n Y Y = n (Sregar, 001:15) Dmana: X = Mean untuk varabel X Y = Mean untuk varabel Y ΣX = Jumlah skor tem varabel X ΣY = Jumlah skor tem varabel Y n = Jumlah tem. Menghtung harga smpangan baku dengan rumus: SD = 3. Menghtung skor z dengan rumus: ( X X) n 1 (Sregar, 001:17) z X X = S (Sudjana, 00:99) 4. Kemudan mengkonverskan skor mentah Z dan skor T dengan rumus datas. b. Uj Normaltas Uj normaltas dgunakan untuk mengetahu konds data apakah berdstrbus normal atau tdak. Langkah n untuk menentukan jens statstc parametrk atau non parametrk pada langkah selanjutnya. Menurut Sujana (1996:150) menjelaskan Teor-teor menaksr dan menguj hpotess, danut berdasaran pada asums bahwa populas yang sedang dseldk berdstrbus normal. Jka asums n

13 54 tdak dpenuh, artnya ternyata populasnya tdak berdstrbus normal, maka kesmpulan berdasarkan teor n tdak berlaku. Adapun langkah-langkah dalam pengujan normaltas adalah sebaga berkut: 1) Menentukan Rentang/Range skor (R) Dmana: R = Rentang X a X b R = X a X b = Data tertngg = Data terendah ) Menentukan banyaknya kelas nterval () = 1 + 3,3 Log n Dmana: = Banyaknya kelas nterval n = Jumlah sampel 3) Menentukan panjang kelas nterval (p) R p = Dmana: p = Panjang kelas nterval R = Rentang/Range = Banyaknya kelas nterval (Sregar, 001:17) (Sregar, 001:18) (Sregar, 001:18) 4) Membuat tabel dstrbus frekuens Tabel dstrbus frekuens yang dgunakan dtunjukan pada tabel 3.3 berkut:

14 55 Tabel 3.3 Dstrbus frekuens No. Kelas nterval f X f.x (X- X ) f. (X- X ) 5) Menghtung nla rata-rata/mean Score ( X ) X = f. f X (Sregar, 001:15) Dmana: X = Mean Score/Rata-rata Σf.X = Jumlah frekuens dkal nla tengah Σf = Jumlah Frekuens 6) Menghtung smpangan baku/standar Devas (SD) f SD = ( X X) Dmana: Σf = Jumlah frekuens X = Nla tengah rentang X = Rata-rata (n-1) = derajat kebebasan data n 1 (Sregar, 001:18) Membuat tabel dstrbus frekuens untuk harga-harga yang dperlukan dalam uj ch-kuadrat (χ ), sepert tabel berkut: Tabel 3.4 Tabel Bantu Ch Kuadrat Interval f X n Z L 0 L e χ

15 56 Langkah-langkah penyusunan tabel tersebut adalah sebaga berkut: a) Tentukan batas bawah (B b ) dan batas atas (B a ) kelas nterval b) Menghtung nla Z untuk setap batas bawah kelas nterval dengan rumus sebaga berkut: z = x n x S (Sregar, 001:64) c) Mengs peluang pada kolom L 0 dengan melhat nla Z pada tabel statstk (tabel dstrbus normal) d) Menghtung luas tap kelas nterval (L ) dengan rumus berkut: L = L 1 L (Sregar,001:65) Dmana: L = Luas tap kelas nterval L 1 L = Peluang besar = Peluang kecl e) Menghtung frekuens harapan (e) dengan menggunakan rumus: e = L. Σf (Sregar, 001:65) Dmana: e = Frekuens harapan L Σf = Luas tap kelas nterval = Jumlah frekuens data f) Menghtung nla Ch-Kuadrat (χ ) dengan menggunakan rumus: χ = ( f e ) e (Sregar, 001:65)

16 57 Dmana: χ = Nla Ch-Kuadrat f e = Frekuens pada kelas nterval = Frekuens harapan g) Menghtung P-value dengan melakukan nterpolas pada tabel Chkuadrat. Kelompok data dapat dkatakan normal jka: nla P-value > α = 0,05 c. Pengujan Korelas Sebelum kta melanjutkan kepada pengujan korelas, hendaknya kta mengetahu hasl pengujan normaltas dan homogentas kelompok sampel. Hal n bertujuan agar kta dapat mengetahu uj statstk yang akan kta laksanakan. Terdapat dua kemungknan uj stastk yang dapat dlakukan yatu uj statstk parametrk dan non parametrk. Uj statstk parametrk akan dlaksanakan apabla normaltas kelompok data terpenuh. Sedangkan uj statstk non parametrk akan dlaksanakan apabla normaltas kelompok data tdak terpenuh. Peneltan n dlakukan uj: 1. Regres lner dlanjutkan dengan pengujan pengujan lnertas dan keberartan regres jka kelompok data menunjukan normal dan homogen.. Korelas Spearman Rank jka kelompok data menunjukan tdak normal atau tdak homogen. 1) Regres Lner Hubungan antara varabel bebas (X) dan varabel (Y) yang lner dtentukan oleh persamaan sebaga berkut:

17 58 Ŷ = a + bx (Sugyono, 007:61) Dmana: Ŷ = Subjek dalam varabel dependen yang dpredkskan. X = Subjek pada varabel ndependen yang mempunya nla tertentu a b = Harga Y ketka harga X = 0 (harga konstan) = Angka arah atau koefsen regres. Harga a dan b dhtung berdasarkan rumus: a ( Y )( X ) ( X )( X Y ) n X ( X ) = b n X n Y ( X )( Y ) ( X ) = X (Sugyono, 007:6) ) Korelas Spearman Rank Adapun langkah-langkah yang dapat dlakukan adalah sebaga berkut: a) Menyusun tabel penolong untuk menghtung koefsen korelas Spearman Rank sebaga berkut: Tabel 3.6 Tabel Penolong Penghtungan Koefsen Korelas Spearman Rank No X Y Rangkng X Rangkng Y b b

18 59 b) Menghtung koefsen korelas Spearman Rank (ρ) dengan rumus: 6 ρ = 1 n n b ( 1) (Sugyono, 007:45) c) Menghtung keberartan koefsen korelas Spearman Rank (ρ) dengan rumus: t = n 1 r Dmana: t = nla keberartan korelas spearman rank. r = ρ = Koefsen korelas Spearman Rank. (Sregar, 001:38) n = jumlah sampel. d) Menghtung P-value dengan melakukan nterpolas pada tabel dstrbus t. Kedua varabel data dapat dkatakan tdak memlk hubungan jka: nla P-value > 0,05 Adapun krtera derajat hubungan yang djelaskan Sregar (001:3) adalah sebaga berkut: r = 1 hubungan semprna 0,80 r < 1 hubungan sangat tngg 0,60 r < 0,80 hubungan tngg 0,40 r < 0,60 hubungan sedang 0,0 r < 0,40 hubungan rendah 0,00 r < 0,0 hubungan sangat rendah r = 0 tdak berhubungan

19 60 d. Koefsen Determnas Menghtung koefsen determnas dmaksudkan untuk mengetahu persentase hubungan antara varabel terkat terhadap varabel bebas. Pengujan n dapat menggunakan rumus: KD = r 100% (Sudjana, 00:369) e. Pengujan Hpotess Pengujan hpotess dgunakan untuk menguj apakah hpotess yang telah dajukan pada peneltan n, dterma atau dtolak. Pengujan hpotess n dapat dmenggunakan rumus: t = r n 1 r (Sregar, 001:175) Hpotess merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau sub masalah yang dajukan penelt, dan perlu dbuktkan kebenarannya melalu peneltan lmah. Hpotess akan dsmbolkan dengan hpotess alternatf (H a ) dan hpotess nhl atau nol (H 0 ). H 0 : ρ = 0 (Hpotess Nol), artnya: Tdak terdapat hubungan antara hasl belajar sswa pada kompetens Perbakan Koplng dan Komponen-Komponennya dengan hasl belajar sswa pada kompetens Overhaul Koplng dan Komponen-Komponennya. H a : ρ 0 (Hpotess Alternatf), artnya

20 61 Terdapat hubungan antara hasl belajar sswa pada kompetens Perbakan Koplng dan Komponen-Komponennya dengan hasl belajar sswa pada kompetens Overhaul Koplng dan Komponen-Komponennya. Adapun krtera dalam pengujan hpotess adalah sebaga berkut: Terma H a apabla nla t htung > t tabel pada taraf sgnfkans 5% (pvalue<0,05) Terma H 0 apabla nla t htung < t tabel pada taraf sgnfkans 5% (pvalue>0,05)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk A. Metode dan Desan Peneltan 1. Metode Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara lmah yang dgunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam art yang lebh luas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodolog adalah salah satu faktor yang sangat pentng dalam sebuah peneltan, juga sedkt banyak tergantung pada ketepatan metode yang dgunakan. A. Jens Peneltan Berdasarkan rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (009:6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Metode Peneltan Suharsm Arkunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan cara yang dlakukan oleh seseorang dalam mencapa tujuan Metode peneltan menurut Nana Syaodh (005:5)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode peneltan merupakan serangkaan strateg yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltan yang dperlukan untuk mencapa suatu tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014. 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu, dan Sasaran Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d SMKN 3 Kunngan yang berlokas d d jalan Gunung Kelng,Crendang-Kunngan 4551, tepatnya d Jurusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal merupakan penjelasan maksud dar stlah yang menjelaskan secara operasonal mengena peneltan yang akan dlaksanakan. Defns operasonal n

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Perusahaan Daerah Kebershan Kota Bandung Jl. Surapat No. 15 Bandung. Adapun yang menjad responden dalam peneltan n adalah para

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Dalam melaksanakan peneltan n dbutuhkan suatu metode peneltan untuk mengumpulkan data atau nformas tentang masalah pokok yang akan dtelt, sehngga dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode peneltan Metode peneltan merupakan suatu cara yang teratur dengan menggunakan alat atau teknk tertentu untuk suatu kepentngan peneltan. Menurut Suharsm Arkunto (00:136)

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan suatu cara yang dlakukan oleh setap penelt untuk memecahkan berbaga permasalahan yang terjad dalam peneltannya, sehngga tujuan peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d Jurusan Penddkan Teknk Spl, Fakultas Penddkan Teknolog dan Kejuruan, Unverstas Penddkan Indonesa.Yang terdr dar 3 program stud yatu: Penddkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Sesua dengan permasalahan yang sudah dkemukakan pada bab sebelumnya, peneltan n dlakukan dengan tujuan untuk:. Mengetahu hasl belajar dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Populas/Sampel Peneltan 1. Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah SMP Neger 1 Jalancagak yang terletak d Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf

Lebih terperinci

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n menggunakan desan peneltan deskrptf verfkatf dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawaw (003: 61), peneltan deskrptf adalah peneltan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan pada sswa kelas X tahun ajaran 013/014 yang bertempat d SMA N 1Sambungmacan Sragen.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA 009 T u g a s a p l k a s S t a t s t k P a g e 1 A. Soal 1 yg dkerjakan seharan tad ttg regres tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA Persamaan umum regres lnear sederhana adalah : Ŷ = a + bx Contoh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desan Peneltan Jens peneltan yang dlakukan oleh penuls yatu korelasonal dan verfkatf yatu suatu metode yang dgunakan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua

Lebih terperinci