NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT STRES MENJELANG UJIAN NASIONAL PADA SISWA SMU N 1 TEGAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT STRES MENJELANG UJIAN NASIONAL PADA SISWA SMU N 1 TEGAL"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT STRES MENJELANG UJIAN NASIONAL PADA SISWA SMU N 1 TEGAL Oleh: HINDUN RA. RETNO KUMOLOHADI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2007

2 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT STRES MENJELANG UJIAN NASIONAL PADA SISWA SMU N 1 TEGAL Telah Disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing Utama (RA. Retno Kumolohadi, S. Psi., M. Si.)

3 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT STRES MENJELANG UJIAN NASIONAL PADA SISWA SMU N 1 TEGAL Hindun Retno Kumolohadi INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stres menjelang Ujian Nasional pada siswa SMU. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang negatif antara dukungan sosial dengan tingkat stress menjelang UN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMU N 1 Tegal, berusia tahun, dan akan menempuh Ujian Nasional. Subjek penelitian ini berjumlah 50 siswa. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai tingkat stres menjelang UN addalah skala tingkat stres yang terdiri dari 20 item yang disusun sendiri oleh penulis sesuai dengan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Crider (Darmadji, 1996). Sementara data mengenai dukungan sosial diungkap dengan skala dukungan sosial yang berjumlah 30 item yang mengacu pada empat aspek yang dikemukakan oleh House (Smet, 1994). Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Spearman. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat stres menjelang ujian Nasional pada siswa SMU N 1 Tegal (r = - 0,290 ; p = 0,021). Dukungan sosial secara keseluruhan memberikan sumbangan sebesar 4,3%. Kategori skor tingkat stres pada siswa secara dominan termasuk dalam kategori sedang. Kategori skor dukungan sosial secara dominan termasuk dalam kategori tinggi. Kata Kunci: Stres Siswa Menjelang UN, Dukungan Sosial

4 Pengantar Generasi muda mempunyai peranan yang sangat berarti dalam membangun bangsa. Kepundak merekalah diletakkan nasib dan masa depan bangsa. Merekalah yang memikul beban tanggung jawab yang berat dan menentukan, oleh karena itu mereka harus disiapkan sejak dini dalam menghadapi tantangan masa mendatang, baik secara mental maupun spiritual. Semangat yang cukup tinggi untuk mencapai ideal tertentu dapat membuat remaja menghasilkan prestasi-prestasi yang baik dan berguna untuk pembangunan negaranya. Idealnya para remaja tersebut sebagai generasi penerus dalam menghadapi tantangan harus berusaha lebih keras, memperbanyak bacaan atau kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Salah satu kegiatan yang menuntut remaja berprestasi semaksimal mungkin adalah dengan menjalani Ujian Nasional (UN). UN adalah ujian yang menentukan kelulusan siswa. Dengan melaksanakan ujian berstandar nasional, semua pihak, terutama siswa, akan terpacu untuk belajar dan bekerja keras. Peraturan tentang kelulusan ini sudah diberlakukan sejak tahun ajaran 2003/2004, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Idealnya, dalam menghadapi UN siswa harus mempersiapkan diri secara matang, antara lain dengan belajar jauh-jauh hari sebelum UN tiba. Bila sejak dahulu siswa rajin belajar secara bertahap, maka saat akan mengikuti UN siswa hanya tinggal mengulang dan mempermantap setiap pelajaran yang telah mereka terima sebelumnya. Persiapan dalam menghadapi UN juga dapat di bantu dengan mengikuti tambahan pelajaran di sekolah, bimbingan belajar, diskusi kelompok, mengikuti try out yang biasanya diadakan di setiap sekolah, serta menjaga kondisi

5 tubuh. Dengan begitu, semua peserta Ujian Nasional benar-benar siap mental dan fisik saat ujian berlangsung. Ironisnya, banyak remaja masih banyak yang belum siap menghadapi UAN (Ujian Akhir Nasional) yang kemudian dirubah menjadi UN sejak tahun Sebagai contoh, tampak jelas saat fakta dilapangan menyatakan 3% (828 siswa) dari siswa SMA / MA di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan tidak lulus menempuh UN tahun 2003 yang standar nilai kelulusan 3,01. Pada tahun 2004 standar nilai kelulusan dinaikkan dari 3,01 menjadi 4,01 dan terjadi peningkatan ketidaklulusan meskipun angkanya tidak signifikan. Tahun 2005 Depdiknas kembali menaikkan standar kelulusan dari 4,01 menjadi 4,25 (Kedaulatan Rakyat Online, 28 januari 2006). Melihat kenyataan yang terjadi bahwa masih terdapat siswa yang tidak lulus ujian, tidak mengikuti ujian karena mengalami stres, bahkan yang lebih tragis lagi terdapat siswa yang bunuh diri karena gagal dalam ujian, tampak bahwa sebagian siswa masih belum siap dalam menghadapi UN. Banyaknya harapan yang ditujukan pada para siswa dan juga tuntutan agar memiliki nilai diatas standar dapat menjadi sumber stres pada siswa. Setiap peserta UN harus serius dan tekun mempelajari setiap mata pelajaran yang akan diujikan, jika tidak, siswa akan berpotensi mengalami kegagalan dalam UN. Meskipun demikian, banyak siswa peserta UN yang sudah ketakutan terlebih dahulu menghadapi UN, meski sudah belajar dengan sangat tekun. Ada semacam kekhawatiran, kegelisahan, dan kegalauan jiwa. Ada rasa tidak percaya diri tumbuh dalam diri siswa bahwa mereka berpeluang untuk tidak lulus UN. Perasaan itu tentu didasarkan atas

6 sejumlah alasan. Pertama, teman-teman seniornya tahun lalu banyak yang tidak lulus, kendati sudah belajar sangat tekun. Hal itu sedikitnya menjadi cerminan bagi siswa peserta UN tahun ini bahwa kemungkinan musibah itu bisa terjadi pada dirinya. Selain itu, materi soal yang diujikan dalam UN tidak sama dengan apa yang mereka pelajari di sekolah. Kedua, faktor kejiwaan siswa yang tidak labil dalam menghadapi UN. Ketiga, perasaan tertekan menghadapi segala kemungkinan dalam pelaksanaan UN. Karena segala kemungkinan bisa saja terjadi, termasuk tidak lulus UN. Di kota Indramayu, siswa, guru termasuk orang tua menyambut UN dengan harap-harap cemas, bahkan sebagian stres atau depresi. Depresi menimpa salah seorang siswi kelas III SMA Negeri I Indramayu, namanya sebut saja Bunga, berumur 18 tahun. Kelakukannya mulai terlihat berbeda sejak Selasa saat orang tua murid diundang ke sekolah menerima hasil nilai pra UN yang nilai ratarata angkanya jeblok alias tidak lulus. Selama seminggu Bunga berada di rumah dengan tingkah laku yang tidak seperti biasanya. Selalu murung, sulit diajak berkomunikasi bahkan cenderung mengurung diri di dalam kamar. Di sekolah lain, Bunga-Bunga yang lain juga mangalami hal serupa. Itu karena tekanan mental yang hebat membuat pikiran menjadi kalut, kata satu pengajar di Indramayu. Demi meraih jumlah kelulusan 100 persen, di SMA N I Indramayu ini bahkan diadakan doa bersama atau istighosah di halaman sekolah selama sebulan dan turut mengundang orang tua pada saat puncak atau hari terakhir (Pos Kota, Selasa 10 April 2007).

7 Upaya untuk meringankan beban mereka atau para siswa ini sangat diperlukan agar tingkat stres pada siswa dapat berkurang, sehingga dapat menghadapi masalah atau tugas-tugas yang menantang dengan baik. Upaya untuk mengurangi tingkat stres pada siswa tersebut tidak mudah dicapai begitu saja, karena banyak faktor yang mempengaruhi tingkat stres, yaitu kondisi fisik, ada tidaknya dukungan sosial, harga diri, gaya hidup, dan tipe kepribadian tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab tinggi rendahnya tingkat stres sangat kompleks dan saling berhubungan satu sama lain. Peneliti akan mencoba meneliti tingkat stres dikaitkan dengan salah satu faktor yaitu dukungan sosial. Dukungan sosial adalah suatu hubungan yang didalamnya terkandung isi pemberian bantuan yang dapat berupa dorongan, semangat, nasihat yang dapat diberikan melalui aliran emosi atau afeksi serta dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi stres akibat konflik, dimana pemberinya bersumber dari orangorang yang mempunyai hubungan berarti dengan individu, yaitu keluarga, teman dekat, guru, saudara, tetangga, dsb. Seorang siswa diharapkan mendapatkan dukungan sosial, terutama dari orang-orang terdekat. Bentuk dukungan sosial dapat berupa kesempatan untuk bercerita, meminta pertimbangan, bantuan, nasihat, atau bahkan mengeluh bilamana sedang menghadapi persoalan pribadi atau persoalan menyangkut sekolah. Menghadapi ujian yang berhubungan dengan kelulusan kerap menjadi beban tersendiri bagi siswa. Rasa cemas, takut tak mampu menyelesaikan soal dengan baik, ditambah tuntutan yang terlampau tinggi terhadap dirinya membuat siswa bisa saja mengalami stres yang berlebihan. Karenanya, mereka butuh

8 dukungan dari orangtua dan orang-orang yang dekat dengannya. Menurut psikolog, Riyadi, dukungan orang tua di masa anak menghadapi ujian sangat memberikan pengaruh bagi keberhasilan anak. untuk itu orang tua senantiasa memotivasi anak agar giat belajar dan membuat mereka terus mengingat akan pentingnya ujian tersebut ( Siswa yang mendapatkan dukungan akan merasa diperlukan, dicintai, dihargai, dan ditolong oleh sumber-sumber dukungan sosial tersebut, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Bilamana hubungan ini terjadi maka emosi siswa dapat terlampiaskan sehingga ketegangan-ketegangan penyebab stres dapat mengendor, siswa dapat merasakan berkurangnya kelelahan emosional, menjadi bersikap lebih positif, dan termotivasi untuk belajar lebih keras. Akan tetapi bilamana siswa tidak memperoleh dukungan sosial dari orang-orang terdekat, maka ia akan merasa resah, cemas, takut dan merasa tidak mempunyai sandaran untuk mengadukan permasalahannya. Keadaan yang demikian tentu akan berdampak negatif pada para siswa, dan akan tercermin pada kinerja siswa yang kurang memuaskan. Dengan kata lain, semakin tinggi dukungan sosial yang didapatkan siswa, semakin membuat tingkat stres menjadi rendah. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang diperoleh siswa, maka semakin tinggi tingkat stres yang dirasakan siswa ketika menghadapi situasi yang membahayakan atau situasi yang menekan. Beban mereka akan terasa lebih berat karena tidak mendapatkan dukungan, terutama dari orang terdekat. Dukungan sosial merupakan unsur penting yang perlu dimiliki para siswa guna menghadapi tekanan atau tuntutan yang berat dari lingkungan pendidikan.

9 Dalam penelitiannya, Hartanti (2002) menyimpulkan bahwa individu yang mendapat dukungan sosial dari keluarga secara berulangkali merasakan berkurangnya kelelahan emosional dan menjadi bersikap positif. Emosi akan terlampiaskan segingga ketegangan-ketegangan yang ada bisa mengendur, dan tidak mengganggu kehidupan jiwa seseorang. Rohman, dkk. (1997) meneliti tentang hubungan antara dukungan sosial dengan burnout pada perawat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara dukunga sosial dengan burnout. Dengan bantuan dari empat aspek dukungan sosial yang diperoleh dari orang lain, seseorang dapat mengatasi masalah-masalah psikologis dengan cepat dan tepat. Dukungan seseorang merupakan bekal bagi seseorang untuk menghadapi kesulitan. Penelitian LaRocco (Sarafino, 1990) menunjukan bahwa dukungan sosial berhubungan dengan penurunan stress dan berperan dalam pembentukan kepercayaan diri yang bermanfaat untuk mengatasi masalah dalam kehidupan. Darmadji (1996), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan yang negatif antara dukungan sosial dengan stres siswa sekolah penerbang, yang berarti bahwa semakin tinggi dukungan sosial maka semakin rendah stres. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki dukungan sosial yang tinggi akan dapat mengatasi masalah-masalah psikologis, memiliki penghargaan diri yang tinggi sehingga tidak mudah mengalami stres. Berdasarkan uraian diatas, didapati benang merah yang menghubungkan antara dukungan sosial dengan tingkat stress menjelang UN pada siswa SMU.

10 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stres pada siswa SMA menjelang Ujian Nasional (UN). Manfaat Penelitian Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan maupun masukan yang dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan disiplin psikologi, khususnya untuk bidang psikologi pendidikan. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan stress siswa menjelang UN sehingga dapat diterapkan strategi yang tepat untuk mengurangi tingkat stres pada siswa. Stres Menjelang UN Pengertian tingkat stres menjelang UN yaitu besarnya stres yang diperoleh dari pengalaman subjektif individu yang didasarkan atas persepsi ketidakseimbangan antara tuntutan dari kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi lulusan secara nasional dengan sumber daya atau kemampuan yang dimiliki individu.

11 Dukungan Sosial Dukungan sosial adalah bantuan yang diperoleh individu melalui hubungan interpersonal dengan orang-orang di sekitar individu yang memiliki arti bagi individu tersebut dalam menghadapi masalahnya, diantaranya melalui bantuan emosional, bantuan penghargaan, bantuan instrumental dan bantuan informasi. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang negatif antara dukungan sosial dengan tingakat stress pada siswa SMU menjelang UN. Dimana semakin tinggi dukungan sosial maka akan semakin rendah tingkat stres, begitu pula sebaliknya semakin rendah dukungan sosial maka semakin tinggi tingkat stres pada siswa SMU menjelang UN. Metode Penelitian Identifikasi Variabel - Variabel tergantung : Tingkat Stres Menjelang UN - Variabel bebas : Dukungan Sosial Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa yang duduk di kelas III SMA Negeri 1 Tegal, dengan karakteristik subjek yaitu berusia antara tahun dan belum pernah mengikuti UN

12 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan dua alat ukur yang berupa kuesioner yaitu alat ukur tingkat stres dan alat ukur dukungan sosial yang dibuat oleh peneliti. 1. Skala Tingkat Stres. Skala ini mengungkap tingkat stres siswa menjelang UN yang diindikasikan dari tiga aspek yang dikemukakan oleh Crider (1983) yaitu aspek emosional, kognitif dan fisiologis. 2. Skala Dukungan Sosial Skala ini merupakan skala yang mengungkap tinggi rendahnya dukungan sosial yang diterima oleh siswa. Skala dukungan sosial ini disusun berdasarkan empat aspek dukungan sosial yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informatif. Metode Analisis Data Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Spearman. Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang mencakup uji normalitas dan uji linearitas. Proses analisis data ini dipercepat dan dipermudah dengan adanya perangkat lunak SPSS for Windows versi 12.0

13 Hasil Penelitian Subjek dari penelitian ini berjumlah 50 siswa yang bersekolah di SMU N 1 Tegal dengan karakteristik subjek yaitu berusia antara tahun dan belum pernah mengikuti UN. Tabel 1 Data Jumlah Calon Peserta Ujian Nasional 2006/2007 SMU N I Tegal No. Kode IPA IPS Peserta Urut Kelas Lakilaki Perempuan Lakilaki Perempuan Total 1 A A A A A S S S TOTAL Gambaran data hasil penelitian secara umum dapat dilihat pada tabel deskripsi hasil penelitian dibawah ini Tabel 2 Deskripsi Data Penelitian Variabel Stres dan Dukungan Sosial Variabel Hipotetik Empirik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Stres ,72 7,680 Dukungan Sosial ,34 10,59 2 Berdasarkan data yang diperoleh, Penulis menggolongkan subjek ke dalam lima kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi dengan membuat kategorisasi masing-masing berdasarkan deskripsi data penelitian.

14 Tabel 3 Kategorisasi Data Stres dan Dukungan Sosial No. Kategorisasi Norma Stres Norma Dukungan Sosial 1 Sangat rendah X < 32 X < 48 2 Rendah 32 = X = = X = 66 3 Sedang 44 < X = < X = 84 4 Tinggi 56 < X = < X = Sangat tinggi X > 68 X > 102 Tabel 4 Distribusi Skor Tingkat Stres dari Subjek Penelitian No. Kategorisasi Norma Jumlah Presentase 1 Sangat rendah X < 32 1 orang 2 % 2 Rendah 32 = X = orang 36 % 3 Sedang 44 < X = orang 48 % 4 Tinggi 56 < X = 68 7 orang 14 % 5 Sangat tinggi X > 68-0 % Tabel 5 Distribusi Skor Tingkat Dukungan Sosial No. Kategorisasi Norma Jumlah Presentase 1 Sangat rendah X < 48-0 % 2 Rendah 48 = X = 66 1 orang 2 % 3 Sedang 66 < X = 84 9 orang 18 % 4 Tinggi 84 < X = orang 66 % 5 Sangat tinggi X > orang 14 % Dari kedua kategorisasi ini diperoleh hasil, mayoritas subjek berada pada tingkat stres dalam kategori sedang, yaitu sebesar 48 % dan mayoritas subjek berada pada tingkat dukungan sosial dalam kategori tinggi, yaitu sebesar 66 %.

15 Uji Asumsi Kedua uji asumsi ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS for windows a) Uji Normalitas Untuk menguji normalitas digunakan teknik statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dari hasil uji normalitas diperoleh data sebagai berikut : Tabel 6 Hasil Uji Normalitas Variabel Skor K-SZ P Kategori Stres 0,745 0,636 Normal Dukungan Sosial 0,917 0,370 Normal Dari hasil analisis variabel tingkat stres diperoleh bahwa nilai KS Z = 0,745 dengan harga p = 0,636 (p>0,05) dan untuk variabel dukungan sosial diperoleh bahwa nilai KS Z = 0,917 dengan harga p = 0,370 (p>0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang siginifikan antara distribusi skor empirik dengan distribusi skor hipotetik yang artinya kedua alat ukur ini memiliki distribusi atau sebaran yang normal. b) Uji Linieritas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel stres dan variabel dukungan sosial memiliki hubungan yang linear. Untuk menguji linearitas digunakan teknik statistik Compare Means.

16 Tabel 7 Hasil Uji Linearitas Variabel F P Kategori Stres dan 2,502 0,127 Tidak linear Dukungan Sosial Dari hasil analisis diperoleh bahwa nilai F = 2,502 dengan harga p = 0,127 (p>0,05) dan penyimpangan sebesar 1,298. Hasil ini menunjukkan bahwa data penelitian tidak linear, yaitu tidak ada hubungan antara variabel dukungan sosial terhadap variabel stres. Uji Hipotesis Dari hasil uji asumsi sebelumnya menunjukkan bahwa data penelitian tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Hal ini disebabkan karena syarat normalitas terpenuhi yaitu skor kedua distribusi itu normal sedangkan syarat linearitas tidak terpenuhi yaitu hubungan antar variabel tidak mengikuti garis linear. Karena tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson, maka uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Spearman dengan perangkat lunak SPSS for windows Uji hipotesis menunjukkan hasil sebagai berikut : Tabel 8 Korelasi antara Stres dan Dukungan Sosial Variabel r P Korelasi Spearman Stres dan -0,290 0,021 Dukungan Sosial

17 Dari hasil analisis dengan menggunakan Spearman diketahui adanya hubungan antara variabel stres dan variabel dukungan sosial. Hal ini berarti bahwa hubungan antara dua variabel tersebut dapat diterima. Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk subjek penelitian ini saja dan tidak bisa digeneralisasikan untuk semua siswa SMU. Pembahasan Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan yang negatif dan signifikan antara dukungan sosial dengan stres pada siswa SMU N 1 Tegal menjelang Ujian Nasional. Hal ini berarti semakin tinggi dukungan yang diterima atau dirasakan siswa, maka tingkat stres yang dirasakan siswa semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah dukungan sosial yang dirasakan oleh siswa, maka semakin tinggi tingkat stres yang dialami siswa menjelang Ujian Nasional. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian tentang stres dan dukungan sosial ini dapat memenuhi tujuan penelitian yang menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara dukungan sosial dan stres menjelang UN Dukungan sosial merupakan dukungan yang diberikan oleh orang lain (Cohen dan Syme,1985). Dukungan tersebut dibutuhkan oleh individu dari orangorang yang memiliki hubungan yang erat. Dukungan sosial menurut House (Smet, 1994), mencakup empat aspek : dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif. Dengan bantuan empat aspek yang diperoleh dari orang lain, seseorang dapat mengatasi masalah-masalah psikologis dengan cepat dan tepat. Dukungan sosial merupakan bekal bagi

18 seseorang untuk menghadapi kesulitan atau masalah sehingga tidak mengalami stres. Apabila siswa mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, maka siswa akan merasa tingkat stresnya menjadi berkurang. Bagi siswa, pemberian penilaian positif akan meningkatkan kepercayaan diri bahwa dirinya mampu menghadapi tuntutan tugas sebagai siswa, dan pemberian informasi dapat digunakan untuk mengatasi masalah. Sebaliknya, siswa akan merasa beban mereka terasa lebih berat jika kurang mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat. Menurut hipotesis penyangga (buffer hypothesis), dukungan sosial mempengaruhi kesehatan dengan melindungi orang itu terhadap efek negatif dari stres yang berat. Di dalam keadaan stres rendah, terjadi sedikit atau tidak ada pentyanggaan. Orang-orang dengan dukungan sosial tinggi, mungkin akan kurang menilai situasi penuh stres, mereka tahu bahwa akan ada seseorang yang dapat membantu mereka. Orang-orang dengan dukungan sosial tinggi akan mengubah respon mereka terhadap sumber stres dan pergi ke seseorang untuk membicarakan masalahnya (Smet, 1994). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diterima siswa menjadikan tingkat stres yang dirasakan oleh siswa cenderung berkurang. Siswa yang mengalami stres tahu bahwa ada orang terdekat seperti keluarga, teman dan guru yang akan membantu masalah mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kategori skor dukungan sosial subjek secara dominan termasuk pada kategori tinggi yaitu 66%, sedangkan subjek yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 14%, kategori

19 sedang sebanyak 18%, dan kategori rendah sebanyak 2%. Pada kategorisasi skor tingkat stres siswa, subjek secara dominan termasuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 48%, sedangkan subjek yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 14%, kategori rendah sebanyak 36%, dan kategori sangat rendah sebanyak 2%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara keduanya. Hasil analisis menunjukkan koefisien determinasi (R squared) variabel stres dengan dukungan sosial sebanyak 0,043 yang berarti variabel dukungan sosial hanya memiliki sumbangan efektif sebesar 4,3% untuk mengurangi tingkat stres yang dirasakan oleh subjek, sedangkan 95,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua atau keluarga, guru sekolah, dan teman dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi, dengan kata lain banyak siswa yang tidak pernah kurang mendapatkan dukungan dari orang yang dianggap berarti. Meskipun demikian, siswa masih banyak yang merasakan stres menjelang ujian nasional, hal ini dikarenakan adanya faktor lain yang mempengaruhi tingkat stres siswa. Kecilnya sumbangan efektif dukungan sosial terhadap tingkat stres dikarenakan dalam stres terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya (Smet, 1994) yaitu : variabel dalam kondisi individu, karakteristik kepribadian, variabel sosial-kognitif, dan strategi coping. Yang termasuk dalam faktor variabel dalam kondisi individu seperti umur, tahap kehidupan, jenis kelamin, temperamen, faktor-faktor genetik, intelegensi, pendidikan, suku, kebudayaan, status ekonomi, dan kondisi fisik. Karakteristik kepribadian meliputi introvert-ekstrovert, stabilitas emosi secara umum, tipe A, kepribadian ketabahan (hardiness), locus of control, kekebalan, dan ketahanan.

20 Dukungan sosial termasuk ke dalam faktor sosial-kognitif. Mungkin faktor-faktor selain dukungan sosial ini yang lebih banyak memberi sumbangan terhadap tingkat stres siswa. Kecilnya sumbangan dukungan sosial terhadap tingkat stres siswa menjelang UN dalam penelitian ini, kemungkinan berkaitan dengan kondisi lingkungan sekolah. SMU N 1 Tegal merupakan sekolah unggulan yang memiliki remaja-remaja dengan banyak prestasi dan persaingan nilai yang cukup tinggi. Meskipun siswa memperoleh dukungan yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 66%, tetapi masih banyak siswa yang merasakan stres menjelang UN. Siswa banyak yang merasa tegang, cemas dan khawatir tidak dapat lulus UN, karena jika mereka tidak lulus ujian, mereka harus mengulang ujian tahun depan atau mengikuti ujian paket C. Selain itu, siswa SMU N I Tegal ini juga dituntut agar lulus ujian 100% dan mendapatkan nilai UN yang memuaskan sehingga kegagalan UN tahun sebelumnya yaitu terdapat empat siswa yang tidak lulus ujian tidak terulang kembali. Hal tersebut menjadi beban tersendiri bagi siswa sehingga mengalami stres. Banyaknya harapan dan tuntutan dapat menjadi sumber stres siswa. Menurut Sumintardja (Gusniarti, 2002), individu yang dari segi kecerdasannya menunjukkan potensi yang tergolong rata-rata atau bahkan superior akan lebih mudah mengalami frustasi, merasa tegang, atau bahkan hilang keyakinan dirinya untuk menjalani tuntutan hidup yang dihadapinya, terutama dalam hal persaingan di bidang akademik. Dari pembahasan di atas, secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian tentang stres dan dukungan sosial ini dapat memenuhi

21 tujuan penelitian yang menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara dukungan sosial dan stres menjelang UN. Namun perlu diingat bahwa hasil penelitian ini hanya berlaku pada subjek penelitian ini saja sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan untuk semua siswa SMU. Hal ini dikarenakan data yang diperoleh dari subjek penelitian ini tidak linier, yaitu tidak ada hubungan antara variabel dukungan sosial terhadap variabel stres. Selain itu, penelitian ini juga memiliki kelemahan yaitu adanya kesalahan pada proses putaran pemilihan aitem sahih pada try out. Kesimpulan Hasil penelitian yang dilakukan pada responden dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat stres menjelang Ujian Nasional pada siswa SMU N 1 Tegal. 2. Ada hubungan negatif antara dukungan sosial dengan tingkat stres menjelang Ujian Nasional pada siswa SMU N 1 Tegal. Semakin tinggi dukungan sosial, semakin rendah tingkat stres yang dirasakan oleh siswa, sebaliknya semakin rendah dukungan sosial,semakin tinggi tingkat stres yang dirasakan oleh siswa. 3. Subjek penelitian secara keseluruhan mayoritas memiliki tingkat stres yang sedang. 4. Subjek penelitian secara keseluruhan mayoritas memiliki tingkat dukungan sosial yang tinggi.

22 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi siswa yang akan menempuh Ujian Nasional, lebih baik mempersiapkan mental untuk menghadapi ujian dan lebih fokus pada materi soal, serta meminimalisir aspek di luar diri. 2. Bagi keluarga, guru, dan teman, sebaiknya dalam memberikan dukungan sosial secara optimal agar setiap siswa mampu menyelesaikan setiap masalah dengan baik dan tingkat stres siswa menjelang ujian dapat berkurang. 3. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang memiliki minat dan ingin meneliti lebih jauh tentang tingkat stres menjelang Ujian Nasional, dapat memperhatikan faktor lain seperti tipe kepribadian, intelegensi, kebudayaan, status ekonomi, kondisi fisik, strategi coping, dan faktor lain yang mempengaruhi tingkat stres. Peneliti selanjutnya juga dapat meneliti tingkat stres yang dialami siswa yang tidak lulus UN.

23 DAFTAR PUSTAKA Azwar, S Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset Smet, B Psikologi Kesehatan. PT. Gramedia. Chaplin, J. P Dictionary of Psychology. New York: Del. Cohen, S., and Syme, L. S Social Support and Health. New York: Academic Press, Inc. Cormier, SID Apakah Saya Normal?. Jakarta: Abdi Tandur. Darmadji, M. L. P Hubungan antara Optimisme dan Dukungan Sosial dengan Stres pada Siswa Sekolah Penerbang TNI-AU di Yogyakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Evans, G. W Environmental Stress. Cambridge: Cambridge University Press. Gusniarti, U Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Tuntutan dan Harapan Sekolah Dengan Derajat Stres Siswa Sekolah Plus. Pskologika, 13, Hartanti Peran Sense of Humor dan Dukungan Sosial Pada Tingkat Depresi Penderita Dewasa Pascastroke. Anima, Vol. 17, No. 2, Johnson, D. W. and Johnson, F. P Joining Together Group Theory and Group Skills. 4 th ed. USA: Prentice Hall. Korchin, S. J Modern Clinical Psychology: Principles of Intervention in the clinic and community. New York: Basic Books. Kumolohadi, R Tingkat Stres Dosen Perempuan UII Ditinjau dari Dukungan Suami. Psikologika, 12,

24 Kusumastuti, R. K Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Kecemasan Menjelang Batas Akhir Masa Studi pada Mahasiswa UII. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UII. Rogers, C. R Antara Engkau dan Aku. Jakarta: Gramedia. Rohman, T. N., dkk Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Burnout pada Perawat Putri di Rumah Sakit Swasta. Psikologika, 4, Sarafino, E. P Health Psychology. New York: John Willey and Sons, Inc. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2006 tentang Ujuian Nasional Tahun Pelajaran 2006/2007. Ant Ada Siswa Gagal Ikut Unas Karena Stres. Puspita, Dewi Anak Rentan Stres Hadapi Ujian. Taryani, Siswa Banyak yang Stres. Kedaulatanrakyat-online.co.id/news/0601/28

25 IDENTITAS PENULIS Nama Alamat : Hindun : Jl. Ketepeng Gg. H. Usman No.17 RT 05/ RW 02 Desa Pepedan Kec. Dukuhturi Kab. Tegal No Telp : Hp:

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN oleh : MUTYA GUSTI RAMA Dra. AISAH INDATI, M.S FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif *

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif * HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif * Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONFLIK ORANGTUA (AYAH IBU) - ANAK DENGAN DEPRESI PADA REMAJA Oleh : Finda Fatmawati Hepi Wahyuningsih PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi terhadap data penelitian. Uji asumsi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa merupakan orang yang sedang dalam proses pembelajaran di tingkat perguruan tinggi, baik di universitas, institut maupun akademi. Mahasiswa adalah generasi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK Oleh: Amalia Gia Puspita Fuad Nashori PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Rudi Prasetyo 04320307

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA. Eti Mutia Retno Kumolohadi INTISARI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA. Eti Mutia Retno Kumolohadi INTISARI 1 HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA Eti Mutia Retno Kumolohadi INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan negatif antara dukungan keluarga

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi

Lebih terperinci

Rina Setya Utami F

Rina Setya Utami F HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA MENOPAUSE NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB). Jika

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB). Jika 76 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian JAFEB-UB merupakan salah satu jurusan dari tiga jurusan yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB).

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISSIVE INDIFFERENT DENGAN PENYESUAIAN DIRI PERSONAL PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISSIVE INDIFFERENT DENGAN PENYESUAIAN DIRI PERSONAL PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH PERMISSIVE INDIFFERENT DENGAN PENYESUAIAN DIRI PERSONAL PADA REMAJA Telah disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing Utama (Hepi Wahyuningsih S. Psi., M. si) HUBUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sekolah merupakan sarana untuk menuntut ilmu yang di percaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sekolah merupakan sarana untuk menuntut ilmu yang di percaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan sarana untuk menuntut ilmu yang di percaya oleh masyarakat maupun pemerintahan Indonesia. Indonesia mewajibkan anak-anak bangsanya untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah ibu muda yang baru saja menjalani proses persalinan dan memeriksakan diri di Puskesmas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi Setelah semua data penelitian diperoleh, maka dilakukan uji asumsi sebagai syarat untuk melakukan analisis data. Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas sebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisa data serta validitas dan reabilitas alat ukur. penelitian, untuk menentukan desai penelitian yang dipakai:

BAB III METODE PENELITIAN. analisa data serta validitas dan reabilitas alat ukur. penelitian, untuk menentukan desai penelitian yang dipakai: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. diri dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. diri dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kualitas hidup pada penderita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mensosialisasikannya sejak Juli 2005 (www.dbeusaid.org/publications/index.cfm?fuseaction=throwpub&id..).

BAB I PENDAHULUAN. mensosialisasikannya sejak Juli 2005 (www.dbeusaid.org/publications/index.cfm?fuseaction=throwpub&id..). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memasuki era globalisasi, remaja sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat meneruskan pembangunan di Indonesia. Upaya yang dilakukan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 2003, UN merupakan kegiatan penilaian hasil belajar siswa yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 2003, UN merupakan kegiatan penilaian hasil belajar siswa yang telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ujian Nasional (UN) adalah salah satu bentuk evaluasi yang dilakukan secara nasional dalam dunia pendidikan dan disesuaikan dengan standar pencapaian hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan saat ini semakin mendapat perhatian dari Pemerintah Indonesia. Secara jelas tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari sistem nilai Pancasila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan generasi muda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan generasi muda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan generasi muda agar menjadi sumber daya manusia (SDM), yang mampu bersaing dalam era persaingan bebas. Pendidikan sangat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Oleh : Arum Kusuma Putri Uly Gusniarti PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA Sugianto 1, Dinarsari Eka Dewi 2 1 Alumni Program Studi Psikologi,Univ Muhammadiyah Purwokerto 2 Program

Lebih terperinci

Pengantar. (SDM) yang berkualitas dan siap bersaing dengan tenaga asing. Bagi penderita

Pengantar. (SDM) yang berkualitas dan siap bersaing dengan tenaga asing. Bagi penderita Pengantar A. Latar Belakang Masalah Abad global dan pasar bebas menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan siap bersaing dengan tenaga asing. Bagi penderita cacat tubuh, persaingan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN STRES DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI Oleh : AGITA EKARANI HEPI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI dan ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 1 adalah salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA DISUSUN OLEH SUGESTI HANUNG ANDITYA SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, baik di bidang ekonomi, politik, hukum dan tata kehidupan dalam

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, baik di bidang ekonomi, politik, hukum dan tata kehidupan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia menjadi bangsa yang kian berkembang adalah harapan seluruh rakyat Indonesia. Masyarakat Indonesia mengharapkan adanya pembaharuan di segala bidang,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI Oleh : SYAIFUL ANWAR PRASETYO YULIANTI DWI ASTUTI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN PERILAKU PRODUKTIF PADA GURU SLB. Ermy Herawaty Sus Budiharto, S. Psi, M.

HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN PERILAKU PRODUKTIF PADA GURU SLB. Ermy Herawaty Sus Budiharto, S. Psi, M. HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN PERILAKU PRODUKTIF PADA GURU SLB Ermy Herawaty Sus Budiharto, S. Psi, M. Si, Psi INTISARI Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta yang menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan selama hidupnya, manusia dihadapkan pada dua peran yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, manusia selalu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 15 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan modal dasar untuk mewujudkan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya. Hal ini berarti bahwa kualitas sumberdaya manusia

Lebih terperinci

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII Nobelina Adicondro & Alfi Purnamasari Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Jalan Kapas No. 9 Yogyakarta alfi_purnamasari@yahoo.com.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh: ARRIJAL RIAN WICAKSONO F 100 090 117 Kepada : FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji asumsi data hasil penelitian tersebut. Setelah dilakukan uji asumsi berupa uji normalitas dan linieritas selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi 33 BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Sekolah ini terletak di Argomulyo Sedayu Kabupaten

Lebih terperinci

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Perbedaan Penyesuaian Diri Pada Santri di Pondok Pesantren ditinjau dari Jenis Kelamin. Rini Suparti Dr Aski Marissa, M.

Perbedaan Penyesuaian Diri Pada Santri di Pondok Pesantren ditinjau dari Jenis Kelamin. Rini Suparti Dr Aski Marissa, M. Perbedaan Penyesuaian Diri Pada Santri di Pondok Pesantren ditinjau dari Jenis Kelamin Rini Suparti 16512413 Dr Aski Marissa, M.Psi, Psikolog BBAB I: Latar Belakang Didalam kehidupan pondok pesantren para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah & Penelitian. Penelitian ini penulis lakukan pada remaja di SMK-SMTI Yogyakarta yang terletak di Jalan Kusumanegara

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas data menggunakan program SPSS 16, didapatkan hasil bahwa data neuroticism memiliki nilai z = 0,605 dengan signifikansi

Lebih terperinci

Amanda Luthfi Arumsari Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Amanda Luthfi Arumsari Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DAN EFIKASI DIRI AKADEMIK DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PADA SISWA KELAS XII SMA N 3 MAGELANG Amanda Luthfi Arumsari 15010113120067 Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN. hasil perhitungan distribusi frekuensi yang telah dilakukan. Tabel 4.1 Demografi Responden. Demografi Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Partisipan Penelitian dilakukan kepada 70 karyawan PT. YMMI. Gambaran umum partisipan penelitian merupakan gambaran demografis penyebaran partisipan dilihat berdasarkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI Nama : Kartika Pradita Andriani NPM : 13510847 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Prof. Dr. AM. Heru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi Setelah data penelitian didapat, maka selanjutnya dilakukan uji asumsi untuk mengetahui apakah data yang terkumpul memenuhi syarat untuk dianalisis statistik. Uji asumsi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1. Latar Belakang Masalah...1. 1.2. Identifikasi Masalah... 11. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 11. 1.3.1. Maksud Penelitian...

DAFTAR ISI. 1.1. Latar Belakang Masalah...1. 1.2. Identifikasi Masalah... 11. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 11. 1.3.1. Maksud Penelitian... ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai derajat tingkah laku prososial pada remaja usia 13-15 tahun dalam masyarakat Kasepuhan kawasan Gunung Halimun Jawa Barat. Sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran Umum Subjek Pengambilan data lapangan berlangsung

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN OLAH RAGA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN OLAH RAGA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERTANDINGAN OLAH RAGA Oleh : YOCE REZA FREDIAN RAVAIE RA. RETNO KUMOLOHADI. FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU DELIKUEN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Mahasiswa Perantau

Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi Pada Mahasiswa Perantau Hubungan Antara Dengan Pada Mahasiswa Perantau NAMA : PANDU PRAMANA NPM : 15511494 PEMBIMBING : Dr. ANUGRIATY INDAH ASMARANY JAKARTA 2015 Latar Belakang Masalah Mahasiswa Perantau Hambatan Stres akademik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Analisis data penelitian dilakukan agar data yang sudah diperoleh dapat dibaca dan ditafsirkan. Data yang telah dikumpulkan itu belum dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitian baik secara deskriptif maupun uji hipotesis serta Pembahasan. A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISI DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB V ANALISI DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB V ANALISI DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Analisis Data Subjek yang sesuai dengan karakteristik penelitian berjumlah 30 orang. Setelah memperoleh data yang diperlukan, maka dilakukan pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang ingin berhasil dalam hidupnya dan semua orang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang ingin berhasil dalam hidupnya dan semua orang mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang ingin berhasil dalam hidupnya dan semua orang mempunyai harapan serta cita-cita sendiri yang ingin dicapai. Mencapai suatu cita-cita idealnya memerlukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL Erick Wibowo Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. variabel bebas dengan variabel tergantungnya. selengkapnya dapat dilihat di lampiran D-1.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. variabel bebas dengan variabel tergantungnya. selengkapnya dapat dilihat di lampiran D-1. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas.uji asumsi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PENYANDANG CACAT TUNARUNGU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PENYANDANG CACAT TUNARUNGU NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PENYANDANG CACAT TUNARUNGU Disusun oleh: Khalimatus Sa diyah H. Fuad Nashori FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang. mengembangkan pendidikan di Kedungkandang didirikanlah Madrasah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang. mengembangkan pendidikan di Kedungkandang didirikanlah Madrasah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang Berawal dari pemikiran dan kemauan yang kuat untuk mengembangkan pendidikan di Kedungkandang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel I : Pet Attachment 2. Variabel II : Well-being

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENERIMAAN DIRI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DAN STATUS PEKERJAAN

NASKAH PUBLIKASI PENERIMAAN DIRI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DAN STATUS PEKERJAAN NASKAH PUBLIKASI PENERIMAAN DIRI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DAN STATUS PEKERJAAN Oleh : Yulianita Andromeda Hj. Ratna Syifa a Rachmahana FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis data, langkah yang perlu peneliti lakukan adalah uji asumsi variabel penelitian. Uji asumsi yang dilakukan yaitu uji normalitas dan uji linieritas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tempat penelitian. Orientasi tempat penelitian

Lebih terperinci

PENGANTAR. A. Latar Belakang. Skripsi adalah terdiri dari penelitian pada kasus-kasus/fenomena muncul,

PENGANTAR. A. Latar Belakang. Skripsi adalah terdiri dari penelitian pada kasus-kasus/fenomena muncul, PENGANTAR A. Latar Belakang Skripsi adalah terdiri dari penelitian pada kasus-kasus/fenomena muncul, kemudian diteliti menggunakan teori yang relevan yang sudah dipelajari selama masa perkuliahan dan akhirnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel disebut juga sebagai objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERSEPSI REMAJA TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA Oleh: Iffah Savitri Mira Aliza Rachmawati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA SMA NEGERI I JATISRONO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

0.01 sebaran tidak normal. Tehnik uji yang digunakan adalah uji z dari. Uji ini untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan

0.01 sebaran tidak normal. Tehnik uji yang digunakan adalah uji z dari. Uji ini untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan 90 0.01 sebaran tidak normal. Tehnik uji yang digunakan adalah uji z dari Kolmogorov-Smirnov. b) Uji Linieritas hubungan. Uji ini untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : Rachmad Darmawan F100090178 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Babbie (Prasetyo, 2005) rancangan penelitian adalah mencatat perencanaan dari cara berfikir dan merancang suatu strategi untuk menemukan sesuatu.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN MENJELANG BATAS AKHIR MASA STUDI. Retno Kasih Kusumastuti Sonny Andrianto

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN MENJELANG BATAS AKHIR MASA STUDI. Retno Kasih Kusumastuti Sonny Andrianto HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN MENJELANG BATAS AKHIR MASA STUDI Retno Kasih Kusumastuti Sonny Andrianto INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan terpercaya dan terandalkan. Dalam pengujian ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian kompetitif dengan perilaku mengemudi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Orientasi Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo yang terletak di Jalan Brigjend Sudiarto No. 347 Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Wira Maritim Surabaya adalah sekolah swasta di Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Wira Maritim Surabaya adalah sekolah swasta di Surabaya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Subjek SMK Wira Maritim Surabaya adalah sekolah swasta di Surabaya barat, tepatnya di Jalan Manukan Wasono. SMK ini berjumlah dengan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh : PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP NILAI UJIAN SEMESTER MATA PELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 3 REMBANG TAHUN AJARAN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi seperti sekarang ini satu hal yang dijadikan tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah kualitas manusia dalam bekerja, hal ini didukung oleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Tahap awal persiapan penelitian ini, sebelumnya peneliti telah melakukan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan Penelitian Penilitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang self control

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl. Raya Kopeng KM. 08 Getasan.

Lebih terperinci