BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi"

Transkripsi

1 33 BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Sekolah ini terletak di Argomulyo Sedayu Kabupaten Bantul. SMA Negeri 1 Sedayu merupakan sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi terwujudnya sekolah yang unggul dalam imtak, akademik, olahraga dan seni, serta ketrampilan vokasional. Selain itu yang menjadi misi sekolah ini adalah memantapkan keimanan dan ketakwaan, menyelenggarakan pembelajaran akademik yang optimal, membina prestasi olahraga dan apresiasi seni dan membekali ketrampilan vokasional. SMA Negeri 1 Sedayu tediri dari tiga kelas pengayaan dan delapan belas kelas reguler yang masing-masing tingkatan terdiri dari tiga kelas jurusan IPA dan tiga kelas jurusan IPS. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian merupakan anak kelas XII sejumlah 105 siswa. Letak sekolah yang berada di sekitar kawasan penduduk yang ramai membuat para siswa mengendarai sepeda motor sebagai transportasi sekolah. Mayoritas siswa mengendarai sendiri kendaraannya karena letak sekolah yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka.

2 2. Persiapan a. Persiapan Administrasi Persiapan administrasi dalam penelitian ini meliputi surat permohonan ijin penelitian yang dikeluarkan Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia yang ditujukan kepada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bantul dengan nomor surat 813/ Dek/ 70/ Div.Um.RT/ VIII/ 2016 tanggal 03 Agustus 2016, kemudian Kantor BAPPEDA memberikan surat persetujuan ijin penelitian dengan nomor surat 070/ Reg/ 3281/ S1/ 2016 yang ditujukan kepada Bupati Kab. Bantul (sebagai laporan), Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul, Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal Kabupaten Bantul, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sedayu, Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia dan Peneliti. Selain itu, surat ijin juga dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia yang ditujukan pula kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sedayu dengan nomor surat 810/ Dek/ 70/ Div.Um.RT/ VIII/ b. Persiapan Alat Ukur Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua skala, yaitu skala perilaku mengemudi berisiko dan skala afek positif. Skala perilaku mengemudi berisiko yang dipakai dalam penelitian ini merupakan skala modifikasi dari Iversen (2004). Skala afek positif yang 43

3 44 dipakai dalam penelitian ini merupakan skala afek positif (Watson, Clark dan Tellegen, 1988). Skala afek positif bertujuan untuk melihat 10 diskriptor afek positif yaitu berminat (interested), bahagia (excited), kuat (strong), antusias (enthusiastic), bangga (proud), waspada (alert), bersemangat (inspired), berminat (determined), penuh perhatian (attentive), dan aktif (active). c. Uji Coba Alat Ukur Alat ukur harus diuji coba terlebih dahulu sebelum digunakan untuk penelitian. Hal ini dimaksudkan agar validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut dapat diketahui. Uji coba dilakukan pada 30 siswa SMA. Uji coba pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli d. Hasil Uji Coba Alat Ukur Data yang telah diperoleh berdasarkan uji coba alat ukur selanjutnya dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas skala dengan menggunakan program statistik yaitu Statistical Product Service Solution (SPSS) for Windows untuk skala Perilaku Mengemudi Berisiko. Uji coba tersebut mendapatkan hasil sebagai berikut: 1) Validitas Skala dan Seleksi aitem Seleksi aitem dalam penelitian ini menggunakan batas kritis 0,25 maka aitem yang memiliki batasan kritis dibawah 0,25 akan gugur.

4 45 a) Validitas Skala Perilaku Mengemudi Berisiko Hasil analisis aitem pada skala perilaku mengemudi berisiko menunjukkan bahwa dari 27 aitem yang diuji cobakan, terdapat 10 aitem yang tidak layak untuk digunakan atau gugur. Aitem yang gugur adalah aitem nomor 1, 2, 3, 4, 7, 8, 12, 13, 14, 19 dan 20. b) Validitas Skala Afek Positif Skala afek positif tidak melakukan uji validitas karena skala hanya terdiri dari sepuluh diskriptor dari afek positif dimana skor didapat langsung dengan menjumlahkan keseluruhan skor. Berikut rincian aitem yang gugur pada hasil uji coba penelitian Tabel 2 Distribusi Butir Skala Perilaku Mengemudi Berisiko Setelah Uji Coba No Aspek Aitem Favorable Aitem Unfavorable No. Aitem No. Aitem Jumlah 1 Melanggar peraturan lalu lintas/ speeding (1),5,(8),15,(19) 5 2 Tidak tertib dalam mengemudi 10,16,17,18, Tidak memakai perlengkapan keamanan (7),9,(12),23, Terlalu waspada dan berhati-hati (2),(3), Drinking and Driving (13),(14), Perhatian terhadap anak-anak di sekitar jalan (4),(20), Mengemudi dengan kecepatan rendah 6,11,26 3 Jumlah 27 Keterangan: angka dalam kurung ( ) adalah nomor aitem yang tidak dapat digunakan setelah uji coba.

5 46 Tabel 3 Distribusi Butir Skala Afek Positif Setelah Uji Coba Diskriptor Penuh Perhatian Berminat Waspada Bahagia Antusias Bersemangat Bangga Kuat Aktif Bertekad 2) Reliabilitas Skala Uji reliabilitas hanya ditujukan pada aitem-aitem yang telah memenuhi syarat validitas. Uji reliabilitas menggunakan analisis statistik Cronbach s Alpha pada program SPSS for Windows. Uji reliabilitas pertama, yaitu skala perilaku mengemudi berisiko menghasilkan koefisien Alpha sebesar sehingga dapat dikatakan bahwa skala perilaku mengemudi berisiko reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian selanjutnya. B. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data penelitian berlangsung dari tanggal 5 Agustus 2016 di SMA Negeri 1 Sedayu. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas XII di sekolah tersebut. Pengambilan data dilakukan pada 105 siswa.

6 47 Pelaksanaan pengambilan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada subjek. Proses pembagian kuesioner penelitian ini tidak dilakukan sendiri oleh peneliti. Hal ini dikarenakan peneliti tidak diperbolehkan oleh pihak sekolah SMA Negeri 1 Sedayu untuk membagikan kuesioner tersebut secara langsung kepada subjek. Proses pembagian kuesioner dilakukan oleh salah satu guru BK yang menjadi penghubung antara peneliti dan para subjek. Peneliti juga memeriksa kembali kuesioner yang sudah dikembalikan oleh subjek. Setiap subjek diberikan kuesioner yang berisi skala perilaku mengemudi berisiko dan skala afek positif. Kuesioner dilengkapi petunjuk pengisian kuesioner yang disajikan secara tertulis pada bagian awal kuesioner. Hal ini dilakukan untuk mempermudah subjek dalam mengisi kuesioner tersebut. Peneliti memberikan kuesioner kepada pihak sekolah SMA Negeri 1 Sedayu dengan jumlah 120 eksemplar kuesioner, tetapi ada beberapa siswa yang tidak berkenan mengisi kuisioner sehingga jumlah kuesioner yang terkumpul berjumlah 105 eksemplar kuesioner. C. Hasil Penelitian Analisis data digunakan untuk menguji hipotesis. Setelah seluruh data diperoleh maka dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dan uji linearitas digunakan sebagai prasyarat analisis sebelum melakukan analisis korelasi. Semua uji asumsi dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows.

7 48 1. Desksipsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas XII SMA Negeri 1 Sedayu yang berjumlah 105 orang. Adapun gambaran umum mengenai subjek penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Rentang Usia No. Usia Frekuensi Prosentase % % % % Total % Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa usia subjek penelitian berkisar dari tahun. Adapun subjek yang berusia 16 tahun berjumlah 14 orang atau sebesar 13,3%. Subjek yang berusia 17 tahun berjumlah 68 orang atau sebesar 64,8%. Subjek yang berusia 18 tahun berjumlah 21 orang atau sebesar 20%.Subjek yang berusia 19 tahun berjumlah 2 orang atau sebesar 1,9%. Tabel 5 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase 1 Laki-laki % 2 Perempuan % Total %

8 49 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa subjek penelitian ini terdiri dari 53 subjek berjenis kelamin laki-laki atau 50.5% dan 52 subjek berjenis kelamin perempuan atau 49,5%. 2. Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi data penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggirendahnya tingkat perilaku mengemudi berisiko. Berdasarkan data yang telah terkumpul maka diperoleh deskripsi data sebagai berikut: Tabel 6 Deskripsi Data Hasil Penelitian Variabel Perilaku Mengemudi Berisiko Hipotetik Empirik X min X max Mean SD X min X max Mean SD Afek Positif Keterangan: X min = Skor Total Minimum X max = Skor Total Maksimum SD = Standar Deviasi Selanjutnya penelitian ini mengelompokkan skor skala perilaku mengemudi berisiko dan afek positif menjadi lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Berikut ini adalah kriteria skala: Tabel 7 Kriteria Kategori Skala Kategori Nilai Sangat Tinggi X > (µ σ) Tinggi (µ σ) X < (µ σ)

9 50 Sedang (µ σ) X < (µ σ) Rendah (µ σ) X < (µ σ) Sangat Rendah X < (µ σ) Keterangan: X = Skor Total µ = Mean Empirik σ = Standar Deviasi Empirik a. Perilaku Mengemudi Berisiko Kategorisasi skala perilaku mengemudi berisiko adalah sebagai berikut: Tabel 8 Kategorisasi Perilaku Mengemudi Berisiko Skor Kategori Frekuensi Prosentase X< 26 Sangat Rendah % 26 X <30 Rendah 21 20% 30 X <35 Sedang % 35 X 39 Tinggi % X > 39 Sangat Tinggi % Total % Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perilaku mengemudi berisiko mayoritas terjadi pada kategori tinggi. Sedangkan minoritas terjadi pada kategori sangat rendah. b. Afek Positif Kategorisasi skala afek positif adalah sebagai berikut: Tabel 9 Kategorisasi Afek Positif Skor Kategori Frekuensi Prosentase X < 4 Sangat Rendah % 4 X < 5 Rendah % 5 X < 7 Sedang %

10 51 7 X 10 Tinggi % X 10 Sangat Tinggi % Total % Dari tabel diatas dihasilkan bahwa mayoritas afek positif berada pada kategori sedang dan tinggi. Sedangkan minoritas berada pada kategori rendah. 3. Hasil Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui penyebaran data penelitian yang terdistribusi secara normal dalam sebuah populasi. Kaidah yang digunakan adalah apabila p>0,05 maka sebaran data normal tetapi jika p<0,05 maka sebaran data tidak normal. Tabel 10 Hasil Uji Normalitas Variabel Skor K-SZ p Kategori Perilaku Normal Mengemudi Berisiko Afek Positif Tidak Normal Uji normalitas dengan menggunakan teknik one-sample Kolmogorov-Smirnov Test dari program SPSS for Windows menunjukkan nilai K-SZ sebesar 1,096 dengan nilai p = 0,181 (p>0,05) untuk perilaku mengemudi berisiko. Nilai K-SZ sebesar 1,690 dengan nilai p = 0,007 (p<0,05) untuk afek positif. Hasil uji normalitas ini menunjukkan bahwa perilaku mengemudi berisiko

11 52 memiliki sebaran normal, sedangkan afek positif memiliki sebaran tidak normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk melihat adanya hubungan yang linear antara kedua variabel dalam penelitian ini. Hubungan kedua variabel dikatakan linear apabila p < 0,05 dan sebaliknya hubungan kedua variabel dikatakan tidak linear apabila p > 0,05. Tabel 11 Hasil Uji Linearitas Uji Linearitas F p Kategori Perilaku Tidak Linear Mengemudi Berisiko dengan Afek Positif Hasil uji linearitas dengan menggunakan program SPSS for Windows dengan teknik Compare Means menunjukkan F Deviation from Linearity = 0,290 dan p = 0,992. Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel afek positif dan variabel perilaku mengemudi berisiko tidak linear karena p > 0, Hasil Uji Hipotesis a. Uji Korelasi Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara afek positif dengan perilaku mengemudi berisiko pada pengendara

12 53 sepeda motor remaja. Hubungan kedua variabel dikatakan korelasi jika p < 0,01. Tabel 12 Hasil Uji Hipotesis Variabel R p Perilaku Mengemudi -0, Berisiko dengan Afek Positif Hasil analisis data menunjukkan korelasi antara variabel afek positif dan perilaku mengemudi berisiko R = -0,123 dengan p = 0,106 (p > 0,01). Hal ini berarti menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara afek positif dengan perilaku mengemudi berisiko pada pengendara sepeda motor usia remaja sehingga hipotesis yang diajukan ditolak. D. Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara afek positif dengan perilaku mengemudi berisiko pada pengendara sepeda motor remaja. Berdasarkan hasil korelasi Spearman dapat diketahui bahwa koefisien R = -0,123 dengan p = 0,106 (p > 0,01). Hasil tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi afek positif, maka tingkat perilaku mengemudi berisiko pada pengendara sepeda motor remaja tidak semakin tinggi. Begitu pula, apabila semakin rendah afek positif, maka tidak semakin rendah pula tingkat perilaku mengemudi berisiko yang dilakukan oleh pengendara remaja. Hasil penelitian juga menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek perilaku mengemudi berisiko dengan

13 54 afek positif. Penyebab tidak adanya hubungan yang signifikan antara perilaku mengemudi berisiko dengan afek positif kemungkinan karena pengaplikasian afek positif pada subjek penelitian ini tidak terlalu detail. Ada beberapa penyebab hipotesis ditolak. Pertama, karena alat ukur yang digunakan peneliti merupakan alat ukur adaptasi dari sumber yang berbeda negara dengan peneliti. Sehingga mungkin terdapat perbedaan dalam hal budaya. Dalam sebuah penelitian, pernyataan yang diajukan peneliti haruslah bebas budaya sehingga tidak terjadi culture-bound. Dimana suatu pernyataan tersebut bisa saja bermakna bagi satu budaya namun tidak bagi budaya lain. Selain pernyataan yang culture-bound, peneliti harus memperhatikan penafsiran atas data yang didapat. Peneliti sering berasal dari latar belakang budaya yang berbeda dengan para subjek yang dikaji. Yang terakhir adalah adanya response set yaitu, kecenderungan kultural untuk memberi respon dengan cara-cara tertentu terhadap tes atau skala respon yang lebih merupakan cermin dari kecenderungan kultural dan bukan makna skala yang sebenarnya (Matsumoto, 2008). Walaupun hipotesis ada hubungan positif antara afek positif dengan perilaku mengemudi berisiko pada pengendara sepeda motor usia remaja dalam penelitian ini ditolak, tidak berarti faktor-faktor lain di luar afek positif tidak mempengaruhi perilaku mengemudi berisiko. Selain faktor demografi, menurut Iversen dan Rundmo (2002) kepribadian seseorang akan mempengaruhi perilaku mengemudi berisiko seseorang. Selain itu Beirness mengemukakan bahwa gaya hidup seseorang juga akan mempengaruhi perilaku mengemudi seseorang.

14 55 Penelitian ini masih terdapat beberapa kelemahan. Diantaranya pertama, subjek yang digunakan dalam penelitian ini tidak memiliki tingkat afek positif yang tinggi sehingga sangat mempengaruhi hasil penelitan. Kedua, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satunya skala modifikasi meliputi skala perilaku mengemudi berisiko. Walaupun skala ini telah melalui proses review, tidak menutup kemungkinan bahwa skala modifikasi tersebut masih banyak kekurangan. Penyebaran skala yang tidak dilakukan sendiri oleh peneliti dapat mempengaruhi jawaban subjek. Ketiga, kemungkinan bisa saja terjadi karena subjek ingin memberikan kesan positif atau faking good tentang dirinya dan tidak menginginkan orang lain tahu mengenai masalah atau kekurangan yang ada dalam diri subjek. Hal ini didukung oleh wawancara peneliti dengan beberapa subjek yang menyatakan takut mengisi dengan jawaban yang buruk karena dianggap akan mempengaruhi penilaian guru terhadap mereka dimana guru menjadi perantara antara peneliti dan subjek dalam pengisian angket. Keempat, kurangnya referensi yang digunakan oleh peneliti sehingga teori yang digunakan pada variabel perilaku mengemudi berisiko dan afek positif masih kurang relevan.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian kompetitif dengan perilaku mengemudi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. JBT II. Organisasi UIP JBT II dibentuk dengan Surat Peraturan Direksi PT

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. JBT II. Organisasi UIP JBT II dibentuk dengan Surat Peraturan Direksi PT BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini meneliti tentang hubungan antara kebermaknaan dalam bekerja dan kepuasan kerja karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia tahun A. Deskripsi Subjek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subjek dalam penelitian ini adalah pengendara motor berusia 17-23 tahun yang berjumlah 80 orang. Dalam 80 orang subjek penelitian dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. tempat penelitian di SMK PL Tarcisius I Semarang, dikarenakan SMK

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. tempat penelitian di SMK PL Tarcisius I Semarang, dikarenakan SMK BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subyek penelitian dengan karakteristik populasi yaitu remaja putri yang berusia 16-18 tahun dan masih duduk

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah MAN 1 Yogyakarta berusaha menyelenggarakan sistem pendidikan yang menunjang kegiatan belajar mengajar, mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menentukan lokasi yang akan dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN O. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum memulai sebuah penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan tempat dan mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. diri dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. diri dengan kualitas hidup pada penderita penyakit kanker. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kualitas hidup pada penderita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angkaangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala atau objek penelitian yang bervariasi. Atau variabel adalah objek penelitian atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Tergantung : Perilaku mengemudi berisiko 2. Variabel Bebas : Kontrol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis korelasi. Korelasi merupakan istilah statistik yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tempat penelitian. Orientasi tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Mengemudi Beresiko (Risky Driving Behavior) 1. Pengertian Perilaku Mengemudi Beresiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Mengemudi Beresiko (Risky Driving Behavior) 1. Pengertian Perilaku Mengemudi Beresiko 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Mengemudi Beresiko (Risky Driving Behavior) 1. Pengertian Perilaku Mengemudi Beresiko Menurut Dulla & Geller, mengemudi beresiko termasuk ke dalam mengemudi berbahaya.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Bebas : Gaya Kepemimpinan Transformasional Variabel Tergantung : Kepuasan Kerja B. Definisi Operasional 1. Kepuasan Kerja a. Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga 2. Variabel Tergantung : Harga Diri B. Definisi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK Oleh: Amalia Gia Puspita Fuad Nashori PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah Semarang. Rumah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan deskriptif korelasional. Penelitian dengan pendekatan kuatitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji coba terpakai, yaitu pengambilan data dilakukan satu kali yang digunakan untuk uji alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol dari beberapa tahapan yang logis. Sedangkan rancangan penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden. BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran umum responden Responden dalam penelitian ini adalah anggota dari organisasi nonprofit yang berjumlah 40 orang. Pada bab ini akan dijelaskan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang disusun. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan korelasi. Penelitian penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian Proses pengambilan data penelitian ini dimulai pada hari Selasa, 5 April 2016 hingga 13 April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Uji Coba Instrumen Penelitian Untuk mengetahui apakah instrumen layak atau tidak digunakan dalam penelitian, maka peneliti menggunakan uji coba terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama berisi hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. 4.1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pembuatan Skala Intensitas Penggunaan Gadgets dan Skala Perilaku Prososial yang telah disusun sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini melakukan kajian tentang perbedaan tingkat learned helplessness siswa yang memiliki prestasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel yang terdapat dalam sebuah penelitian berfungsi untuk menentukan alat pengumpulan data dan teknik analisis yang akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl. Raya Kopeng KM. 08 Getasan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian. 4.1 Gambaran Umum Subjek Pengambilan data lapangan berlangsung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12 17 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 314 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang strategis bagi pendidikan karena jauh dari kebisingan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang strategis bagi pendidikan karena jauh dari kebisingan dan 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo (MANSDA) terletak di Jalan Jenggolo No. 2 Sidoarjo. Lokasi MAN Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini memberikan gambaran tentang pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi yang dimiliki oleh anak. Sebelum melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung : Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) 2. Variabel bebas : Kebermaknaan

Lebih terperinci

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode Bab III METODE A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. KH. Tb Ismail Kav Blok F Kota Cilegon.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Sampel dalam penelitian ini adalah 75 anggota aktif. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran sampel berdasarkan usia dan Masa bekerja. Selanjutnya akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dimana gejala ini adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek

BAB III METODE PENELITIAN. Dimana gejala ini adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. Dimana gejala ini adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Langkah awal yang dilakukan sebelum mengambil data adalah menentukan lokasi. Penelitian ini dilakukan di SMA St.Bernardus yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. adalah dusun-dusun yang penduduknya padat di Yogyakarta.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. adalah dusun-dusun yang penduduknya padat di Yogyakarta. 56 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian tentang tingkat depresi pada ibu rumah tangga di tinjau dari KDRT dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dengan normative social influence pada remaja di SMA X yang meliputi hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Coba Alat Ukur Penelitian 4.1.1. Persiapan Uji Coba Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua buah skala berupa skala regulasi emosi yaitu kuesioner AERQ (Academic

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi terhadap data penelitian. Uji asumsi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang di isi subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud (dalam Arikunto, 2006) penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang dapat menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel merupakan suatu simbol yang nilainya dapat bervariasi, yaitu berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain, baik secara kuantitatif maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar 22 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 8 kelas dengan jumlah 192 siswa. B.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah & Penelitian. Penelitian ini penulis lakukan pada remaja di SMK-SMTI Yogyakarta yang terletak di Jalan Kusumanegara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Arikunto (2002) desain penelitian merupakan serangkaian proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%). BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Paparan Demografis Responden 4.1.1 Gambaran Usia Rentang usia responden pada penelitian ini adalah 21-39 tahun dengan mean usai 31,5 tahun. Jumlah responden terbanyak ada pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan penelitian Sebelum persiapan penelitian dimulai, terlebih dahulu dilakukan persiapan penelitian agar penelitian dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain komparasional menurut Arikunto (2010:310) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Tergantung : Konformitas 2. Variabel Bebas : Nilai Budaya Jawa B. Definisi Operasional 1. Konformitas Konformitas merupakan tendensi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientas Kancah Penelitian Peneliti melakukan penelitian di Sekolah Menengah Kejuruan Citra Bangsa Mandiri, sebuah sekolah swasta nasional yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka, kemudian dianalisa. Karena angka-angka tersebut sesudah

Lebih terperinci