PENGANTAR. A. Latar Belakang. Skripsi adalah terdiri dari penelitian pada kasus-kasus/fenomena muncul,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGANTAR. A. Latar Belakang. Skripsi adalah terdiri dari penelitian pada kasus-kasus/fenomena muncul,"

Transkripsi

1 PENGANTAR A. Latar Belakang Skripsi adalah terdiri dari penelitian pada kasus-kasus/fenomena muncul, kemudian diteliti menggunakan teori yang relevan yang sudah dipelajari selama masa perkuliahan dan akhirnya dianalisis untuk mendapatkan hasil penelitian. Skripsi selalu terbayang disaat makan, jalan- jalan, atau aktivitas lainnya. Banyak mahasiswa yang keteledoran dalam menyelesaikan skripsi sampai berbulan-bulan, hingga tidak terasa biaya kuliah membengkak karena tetap harus bayar uang kuliah ataupun ancaman drop out dari penyelenggara perkuliahan ( Darmadi (2007) mengungkapkan bahwa tidak sedikit mahasiswa yang mengeluh stres tatkala harus menyelesaikan skripsi atau tugas akhir. Kondisi ini terjadi karena adanya perasaan takut pada diri mahasiswa itu sendiri padahal belum dicoba, atau bisa juga karena sulitnya mencari obyek penelitian atau studi kasus yang cocok dengan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan. Mahasiswa yang menyusun tugas akhir memiliki kendala yang terbesar yaitu menentukan ide. Ide untuk tugas akhir tidak harus selalu merupakan hal-hal yang baru, tetapi ide tersebut bersifat ilmiah dan tidak menjiplak (original). Kendala lain yang berkaitan dengan penentuan topik adalah terlalu sulitnya topik/ide yang telah dipilih, sehingga akan memperlambat proses penyelesaian tugas akhir karena dengan mengganti topik, maka harus mengulang dari awal yang mahasiswa kerjakan (

2 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) skripsi adalah karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis, dan untuk sebagian mahasiswa skripsi adalah sesuatu yang lumrah. Menyusun skripsi atau tugas akhir bukanlah hal yang mudah, banyak kesulitan-kesulitan yang harus dihadapi dan dirasakan berat oleh sebagian mahasiswa. Mu tadin (2002) mengemukakan bahwa sebagian besar mahasiswa kesulitan dalam mencari judul untuk skripsi, kesulitan mencari literatur bahan bacaan, dana yang terbatas, atau takut menemui dosen pembimbing. Kesulitan kesulitan tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan: cemas, stres, rendah diri, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya. Hal ini tentu saja sangat merugikan mahasiswa yang bersangkutan mengingat bahwa skripsi merupakan tahap paling akhir dan paling menentukan dalam mencapai gelar sarjana. Selain itu usaha dan kerja keras yang telah dilakukan bertahun-tahun sebelumnya menjadi sia-sia jika mahasiswa gagal menyelesaikan skripsi. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti kepada mahasiswa jurusan Statistik yang sedang menyelesaikan skripsi, diperoleh informasi bahwa subyek menyatakan cemas ketika harus menyelesaikan skipsinya. Subyek merasa sulit berkonsentrasi, khawatir ketika menyelesaikan skripsi karena desakan serta dorongan dari orang tua yang menginginkan subyek cepat-cepat lulus kuliah. Selain itu juga subyek merasa cemas ketika melihat teman-teman lain seangkatan satu persatu telah berhasil menyelesaikan skripsinya dan sebentar lagi akan pendadaran dan diikuti dengan ujian skripsi. Bukan hanya dari dorongan dari orangtua ataupun

3 dari teman-teman satu angkatannya yang membuat subyek cemas dalam menyelesaikan skripsinya tetapi dari segi fisik dan behavioral ketika mahasiswa bertemu dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing subyek merasa gelisah, gugup serta takut pada saat bimbingan skripsi. Subyek menilai dosen pembimbingnya enak dan ramah, tetapi pada saat bimbingan skripsi, subyek merasa kurang siap karena bahan yang akan dikonsultasikan dengan dosen tidak ada, ataupun data yang diminta oleh dosen belum lengkap. Jadi, subyek merasa takut pada saat berkonsultasi dengan dosen pembimbing skripsi. Selain itu juga perilaku subyek menjadi mudah marah ketika teman-teman menanyakan skripsinya. Contoh lain pada mahasiswa jurusan Psikologi, mengatakan bahwa subyek merasa cemas ketika subyek mengajukan judul skripsinya tetapi ditolak oleh dosen. Subyek merasa gemetar, telapak tangannya berkeringat ketika berhadapan dengan dosen Pembimbing. Subyek juga merasa gugup, sulit berkonsentasi ketika berkonsultasi dengan dosen pembimbing serta bingung mencari judul atau topik lain tentang skripsinya. Penelitian yang dilakukan oleh Santoso dkk (Marseto, 2007) yang mengemukakan bahwa tingkat kecemasan yang tinggi pada mahasiswa muncul ketika akan berkonsultasi dengan dosen-dosen tertentu. Perilaku subyek juga menjadi mudah pelupa ketika mengerjakan tugas lain. Selain itu subyek juga merasa kesulitan ketika mencari referensi-referensi buku yang mendukung serta berkaitan dengan skripsinya. Rasa malas juga timbul ketika subyek akan mulai mengerjakan skripsinya. Selain itu juga yang membuat subyek merasa cemas ketika menyelesaikan skripsinya yaitu pengaturan waktu. Pengaturan waktu merupakan salah satu kendala terbesar

4 subyek dalam menyelesaikan skripsi. Target waktu mengerjakan tugas akhir yang semula harus selesai dalam waktu kurang dari 6 bulan harus mundur karena subyek tidak bisa menyelesaikan skripsi dengan baik. Nevid (2003) mengemukakan bahwa faktor sosial lingkungan yaitu kurangnya dukungan sosial merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami kecemasan. Mahasiswa yang cemas ketika mengerjakan skripsinya memerlukan dukungan sosial yaitu orangtua. Pendapat yang sama dikemukakan oleh (Garmenzy dan Rutter dalam Sari dan Kuncoro, 2006) bahwa dukungan sosial yang positif berhubungan dengan kurangnya kecemasan yang dialami oleh seseorang. (Conel dalam Sari dan Kuncoro, 2006) juga mengungkapkan bahwa kecemasan seseorang akan rendah apabila individu tersebut memiliki dukungan sosial yang penuh dari orang lain yaitu keluarga khususnya. Dukungan sosial mendorong mahasiswa untuk dapat menyelesaikan skripsinya dengan baik, lancar dan tanpa adanya hambatan apapun. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh (Ayahbunda dalam Effendi dan Tjahjono, 1999) bahwa dukungan sosial sangat berperan penting dalam memelihara keadaan psikologis individu. Dukungan sosial dari orang tua sangat mempengaruhi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya. Mahasiswa meminta pengertian dari orang tua dengan memberikan dorongan atau motivasi untuk dapat berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan skripsinya (Akyaz, 2007). Orangtua sangat berperan penting dalam kesuksesan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya. Dukungan sosial yang

5 positif dari orangtua sangat diperlukan oleh mahasiswa dalam mengurangi kecemasan yang ada dalam dirinya dalam menyelesaikan skripsinya dengan baik. Banyaknya hambatan yang ditemui dalam proses penyelesaian skripsi mendorong adanya dukungan sosial terutama dari orangtua. Lieberman (Lubis, 2006) mengemukakan secara teoritis bahwa dukungan sosial dapat menurunkan kecenderungan munculnya kejadian yang menyebabkan seseorang menjadi cemas. Oleh karena itu adanya dukungan sosial dari orangtua merupakan cara terbaik yang diberikan kepada mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya dan mampu bertahan dalam menghadapi tekanan-tekanan yang timbul dalam proses penyelesaian skripsinya. Dengan kata lain orang yang mampu menghadapi tekanan akan terhindar dari cemas, karena menurut menurut Atkinson (1999) cemas adalah ketakutan individu akan ketidakmampuan terhadap diri sendiri. B. Tinjauan Pustaka 1. Kecemasan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Skripsi Kecemasan merupakan suatu kondisi yang pernah dialami oleh hampir semua individu, hanya saja kadar dan tarafnya berbeda. Ada individu yang dapat menyelesaikan masalah-masalahnya hingga kecemasan yang dialami tidak berkepanjangan, tetapi jarang kecemasan tersebut mendatangkan gangguan bagi yang mengalaminya. Kecemasan adalah perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus, untuk ketakutan tersebut masih bisa berada dalam tingkat yang masih ringan (Chaplin,

6 2004). Maramis (1980) mengemukakan bahwa kecemasan merupakan perasaan tidak aman dan kekhawatiran yang timbul karena adanya perasaan akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan manifestasinya dapat melibatkan somatik dan psikologik. Jadi, sebenarnya kecemasan itu merupakan pengalaman emosi yang dapat dialami oleh semua orang dengan penyebab yang bukan hanya karena hal-hal konkrit saja, tapi juga disebabkan hal-hal yang sifatnya tidak pasti sehingga terkadang tidak diketahui oleh individu yang bersangkutan. Berdasarkan uraian-uraian di atas, kecemasan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi diartikan sebagai keadaan emosional dialami oleh seseorang yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang, serta khawatir dalam menyelesaikan tugas akhir dengan menggunakan teori relevan yang sudah dipelajari selama masa perkuliahan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademi. Menurut Nevid, dkk (2003) kecemasan mempunyai beberapai ciri-ciri yang berdasarkan tiga aspek yaitu : 1. Fisik Meliputi: kegelisahan, kegugupan, banyak berkeringat, pening atau pingsan, sulit bernapas dan berbicara, tangan yang dingin dan lembab, merasa lemas atau mati rasa, sensitif atau mudah marah, wajah terasa memerah, sering buang air kecil, panas dingin, terdapat gangguan sakit perut/ mual, sulit menelan, suara yang bergetar.

7 2. Behavioral Meliputi: perilaku menghindar, perilaku melekat dan dependen serta perilaku terguncang. 3. Kognitif Meliputi: khawatir tentang sesuatu, emosi terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi dimasa depan, ketakutan akan ketidakmampuan mengatasi masalah, khawatir terhadap hal-hal yang sepele, sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran. 2. Dukungan Sosial Sears (1991) mengemukakan dukungan sosial adalah suatu hubungan interpersonal individu memberikan bantuan nyata kepada individu yang lain. Bantuan yang diberikan berupa empati, motivasi, penyediaan informasi dan penghargaan/penilaian terhadap individu. Dukungan sosial yang diberikan seseorang kepada orang lain akan memberikan keyakinan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Katz dan Khan (1978) menjelaskan bahwa kunci penting dukungan sosial adalah komunikasi sehingga memberikan sifat positif, disertai rasa suka, rasa percaya dan adanya respect, dirasakan bagi orang yang mendapat dukungan. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah suatu hubungan interpersonal di mana individu memberikan bantuan baik verbal maupun non verbal kepada individu lain berupa empati, motivasi, pemberian informasi yang diberikan melalui

8 komunikasi, kontak sosial dengan orang-orang yang memiliki hubungan yang dekat dengan individu (orangtua). Menurut House (Smet, 1994) aspek-aspek dukungan sosial meliputi : a. Dukungan emosional. Dukungan ini mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan. b. Dukungan penghargaan Dukungan penghargaan, terjadi lewat ungkapan hormat (penghargaan) positif untuk individu yang bersangkutan, dorongan untuk maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif individu tersebut dengan orang lain. c. Dukungan instrumental Dukungan instrumental mencakup bantuan langsung seperti memberikan bantuan langsung, seperti memberikan bantuan berupa benda, peralatan atau sarana guna menunjang kelancaran kerja. d. Dukungan informatif Dukungan informatif mencakup pemberian nasehat, petunjuk-petunjuk, saransaran dan umpan balik.

9 METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi, berusia tahun, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dan tinggal menetap di Yogyakarta. B. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini akan dilakukan secara kuantitatif. Pengumpulan data dalam bentuk angket (kuisioner) dengan menggunakan metode skala, yaitu menggunakan skala-skala psikologis untuk mengungkap atribut psikologis yang dijadikan variabel dalam penelitian ini. Skala ini terdiri dari dua skala, yakni skala dukungan sosial dan skala kecemasan. Tanggapan subjek terhadap aitemaitem dalam skala ini dikelompokkan menjadi empat, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Nilai bergerak antara 1-4, untuk aitem-aitem favourable penilaiannya adalah nilai 4 untuk sangat sesuai (SS), 3 untuk sesuai (S), 2 untuk tidak sesuai (TS) dan 1 untuk sangat tidak sesuai (STS). Sementara untuk aitem-aitem unfavourable, penilaiannya adalah nilai 1 untuk sangat sesuai (SS), 2 untuk sesuai (S), 3 untuk tidak sesuai (TS), dan 4 untuk sangat tidak sesuai (STS). C. Metode Analisis Data Tekhnik statistik yang akan digunakan untuk menganalisis data-data yang diperoleh adalah dengan korelasi product moment dari Pearson. Tekhnik statistik tersebut digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi atau

10 hubungan antara dua variabel yang berbentuk interval yaitu dukungan sosial dengan kecemasan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Perhitungan reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPPS for Windows. 1. Deskripsi Subjek Penelitian HASIL PENELITIAN Berdasarkan data-data yang didapat dari alat pengumpul data (angket), maka diperoleh gambaran umum mengenai subjek seperti yang diperlihatkan pada tabel 5 berikut ini Tabel 5 Deskripsi Subyek Berdasarkan Umur Usia N tahun tahun tahun 2 Total 48 Tabel 6 Deskripsi Subyek Berdasarkan Umur Jenis kelamin N Laki-laki 14 Perempuan 34 Total 48 Tabel 7 Deskripsi Subyek Berdasarkan Lama Mengerjakan Skripsi Lama mengerjakan skripsi N Kurang dari 3 bulan bulan bulan 5 10 bulan keatas 7 Total 48

11 Tabel 8 Deskripsi Subyek Berdasarkan Nama Fakultas Nama Fakultas N Psikologi 9 FTSP 6 FTI 11 MIPA 16 Ekonomi 2 Hukum 4 Total Deskripsi Data Penelitian Hasil yang diperoleh dari pengumpulan data adalah tingkat dukungan sosial dan tingkat kecemasan mahasiswa yang menyelesaikan skripsi. Peneliti menetapkan kriteria kategorisasi angket dukungan sosial dan angket kecemasan. Hal ini dilakukan untuk mendeskripsikan hasil penelitian agar lebih bermanfaat dan memberikan gambaran mengenai subjek penelitian Subjek penelitian digolongkan ke dalam lima kategori diagnosis yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Kategorisasi subjek penelitian itu adalah sebagai berikut: a) Sangat Tinggi ( X > m + 1,8 SD ) b) Tinggi ( m + 0,6 SD < X m + 1,8 SD ) c) Sedang ( m 0,6 SD < X m + 0,6 SD ) d) Rendah ( m 1,8 SD < X m 0,6 SD ) e) Sangat Rendah ( X m 1,8 SD ) Keterangan: X = Skor Total

12 M = Mean Empirik SD = Standar Deviasi Kriteria kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek dalam kelompoknya merupakan estimasi terhadap skor subjek dalam populasi dan bahwa skor subjek terdistribusi secara normal (Azwar, 2007). Lebih lanjut deskripsi data penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6 Deskripsi Data Penelitian Tabel 9 Deskripsi Data Penelitian Variabel Hipotetik Empirik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Kecemasan ,81 2,263 Dukungan sosial ,5 17, ,10 9,037 Skala kecemasan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi memiliki skor minimum 1 dan skor maksimum 4, sehingga secara teoritis rentangan skor minimum-maksimumnya adalah Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa setiap satuan deviasi standarnya adalah 7 dan mean hipotetiknya adalah 35. Data kecemasan dari 48 subjek diperoleh nilai maksimum 43 dan nilai minimum 32 dengan mean empirik dan standar deviasi Hal ini mengindikasikan bahwa subjek termasuk dalam kategori sedang. Untuk lebih jelasnya dalam melihat kategorisasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

13 Tabel 7 Kategori Skor Variabel kecemasan X 22,4 22,4< X 30,8 30,8 < X 39,2 39,2 < X 47,6 X > 47,6 Skor Kategori Frekuensi Prosentase Sangat rendah 0 0 % Rendah 0 0 % Sedang 42 87,5 % Tinggi 6 12,5 % Sangat Tinggi 0 0 % Dari data di atas terlihat bahwa mayoritas subjek (87,5 %) berada pada kategori sedang. Skala dukungan sosial memiliki skor minimum 1 dan skor maksimum 4, sehingga secara teoritis rentangan skor minimum-maksimumnya adalah Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa setiap satuan deviasi standarnya adalah 17.5 dan mean hipotetiknya adalah 87.5 Data tingkat dukungan sosial dari 48 subjek diperoleh nilai maksimum 131 dan nilai minimum 83 dengan mean empirik dan standar deviasi Hal ini mengindikasikan bahwa subjek termasuk dalam kategori tinggi. Untuk lebih jelasnya dalam melihat kategorisasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 8 Kategori Skor Variabel dukungan sosial X 55,7 55,7< X 76,7 76,7 < X 97,7 97,7 < X 119 X > 119 Skor Kategori Frekuensi Prosentase Sangat rendah 0 0 % Rendah 0 0 % Sedang 6 12,5 % Tinggi 40 83,33 % Sangat Tinggi 2 4,17 % Dari data di atas terlihat bahwa mayoritas subjek (83,33 %) berada pada kategori tinggi.

14 3. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesa, ada beberapa syarat untuk memastikan bahwa data yang digunakan layak untuk dianalisis, yaitu terpenuhinya asumsi-asumsi parametrik. Oleh karena itu dilakukan uji normalitas dan uji linearitas terhadap sebaran data penelitian agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya. a. Uji Normalitas Uji asumsi normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran skor subjek terdistribusi secara normal atau tidak. Sebaran yang normal merupakan gambaran bahwa data yang diperoleh telah mewakili keseluruhan data. Kaidah yang digunakan yaitu jika p>0,05 maka sebaran data normal, sedangkan jika p<0,05 maka sebaran data tidak normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik One Sample Kolmogorov - sminov. Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan dapat diketahui bahwa skor subjek pada masing - masing alat ukur memiliki sebaran normal. Pada penelitian ini akan dilakukan dua kali uji normalitas. Uji normalitas pertama dilakukan untuk angket kecemasan pada mahasiwa dalam menyelesaikan skripsi yaitu sebanyak 48 subjek. Pada uji normalitas ini variabel kecemasan pada mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi menunjukkan K- SZ = dengan nilai p = (p > 0.05). Uji normalitas kedua dilakukan untuk angket dukungan sosial yaitu sebanyak 48 subjek. Pada uji normalitas ini variabel

15 dukungan sosial menunjukkan K-SZ = dengan p = (p > 0.05). Kedua angket menunjukkan sebaran yang normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dukungan sosial dan kecemasan memiliki hubungan yang linear. Hubungan antara kedua variabel dikatakan linier apabila p<0,05 begitu pula sebaliknya, hubungan antara kedua variabel dikatakan tidak linier apabila p>0,05. Hasil uji linearitas dengan menggunakan program SPSS (Statistic Program For Social Science) for Windows dengan teknik Compare Means menunjukkan F = 4.677; p = (p<0,05). Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel dukungan sosial dan kecemasan linier karena p<0, Uji Hipotesis Untuk mengetahui adanya hubungan dukungan sosial dan kecemasan maka digunakan uji korelasi dengan menggunakan korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistic Program For Social Science) for Windows. Hasil analisis data menunjukkan korelasi antara variabel dukungan sosial dan kecemasan nilai r = dengan p = (p<0,05). Hal ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial dan kecemasan pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi, semakin tinggi dukungan sosial,

16 semakin rendah kecemasan pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi sehingga hipotesis yang diajukan diterima. PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik apakah ada hubungan negatif antara dukungan sosial (orangtua) dengan kecemasan pada mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hipotesis yang telah diajukan, yaitu ada hubungan yang negatif antara dukungan sosial (orangtua) dan kecemasan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi diterima. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dan kecemasan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan fasilitas komputer SPSS for windows, menunjukkan nilai r = dengan p = (p<0,05). Dengan demikian semakin tinggi dukungan sosial maka semakin rendah kecemasan pada mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial, semakin tinggi kecemasan mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi. Sumbangan efektif dukungan sosial terhadap kecemasan adalah 7,4 % sisanya sebesar 92,6 % disebabkan oleh faktorfaktor lainnya. Menurut Nevid, dkk ( 2003) kecemasan merupakan suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. (Sundari, 2006) mengatakan bahwa kecemasan terjadi karena tidak mampu

17 mengadakan penyesuaian diri terhadap diri sendiri di dalam lingkungan pada umumnya. Perasan cemas dapat timbul karena dua sebab. Pertama dari apa yang disadari seperti rasa takut dan terkejut, rasa bersalah, tidak berdaya. Kedua yang terjadi diluar kesadaran dan tidak mampu menghindari dari perasaan yang tidak menyenangkan itu (Prasetyo, 2005). Mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi memiliki rasa cemas yang cukup tinggi ketika merasa tertekan dalam menyelesaikan skripsinya. Penelitian yang dilakukan oleh Marseto (2007) mengatakan bahwa kecemasan dalam mengerjakan skripsi mendorong energi mahasiswa untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menuntut untuk berusaha lebih keras, sehingga hal itu bisa tercapai apabila mahasiswa itu berfikir positif. Demikian juga halnya dengan unsur psikologis mahasiswa untuk menyelesaikan studi, dihadapkan kewajiban menyelesaikan skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana akan menimbulkan kecemasan sehingga berpikir positif merupakan salah satu cara mengatasi kecemasan yang muncul dalam diri mahasiswa. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial (orangtua) dan kecemasan pada mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dukungan sosial maka semakin rendah kecemasan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial, maka semakin tinggi pula kecemasan

18 mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Jadi hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang negatif antara dukungan sosial (orangtua) dan kecemasan pada mahasiswa dalam menyesaikan skripsi diterima. SARAN Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, ada beberapa hal yang dapat disarankan yaitu ; 1. Bagi subyek (mahasiswa) yang sedang menyelesaikan skripsi Mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi hendaknya harus memiliki keyakinan bahwa dirinya dapat menyelesaikan skripsinya dengan baik dan cepat. Tuntutan yang berlebih dari orang lain akan membuat mahasiswa memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsinya ketika mahasiswa melihat teman-teman seangkatannya telah berhasil dalam menyelesaikan skripsinya. Motivasi yang dimiliki akan membuat mahasiswa yakin dan konsisten dalam menyelesaikan skripsinya dengan cepat. 2. Bagi dosen pembimbing Kekhawatiran serta ketakutan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya merupakan hal yang mendasar ketika mahasiswa memulai mengerjakan skripsinya. Dosen pembimbing hendaknya memberi masukan dan arahan-arahan kepada mahasiswa untuk tetap konsisten dalam menyelesaikan skripsinya. Selain itu juga dosen sebagai pengganti orangtua

19 diharapkan untuk berinisiatif menghubungi mahasiswa yang sudah lama tidak mengadakan bimbingan dengan dosen pembimbing. 3. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar angket diberikan langsung oleh subyek tetapi tidak dititipkan dengan teman subyek agar terjamin validitasnya. Selain itu aspek dukungan sosial hendaknya diperluas lagi. Pada penelitian ini, Peneliti hanya memfokuskan dukungan sosial dari orangtua saja. Jadi, peneliti selanjutnya disarankan untuk tidak memfokuskan dari aspek orangtua saja tetapi dari aspek teman, atasan juga dapat diperluas, supaya hasilnya dapat digeneralisasikan lebih luas lagi. 4. Bagi orangtua Mahasiwa merasa tertekan ketika skripsinya tidak kunjung selesai. Adanya dukungan yang diberikan oleh orangtua berupa dorongan dan motivasi bahwa mahasiswa dapat menyelesaikan skripsinya dengan baik, sehingga membuat mahasiwa merasa diperhatikan oleh orangtua serta rasa cemas yang dimiliki mahasiswa ketika menyelesaikan skripsinya dapat berkurang dengan adanya dukungan dari orangtua khususnya. 5. Bagi teman-teman seangkatan yang menyelesaikan skripsi Dukungan sosial dari teman-teman seangkatan juga penting dalam memotivasi mahasiswa untuk cepat-cepat dalam menyelesaikan skripsinya. Dengan adanya dorongan dari teman-teman seangkatan membuat mahasiswa

20 merasa tidak tertekan dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan skripsinya.

21 DAFTAR PUSTAKA Atkinson, dkk. (Alih Bahasa : Taufiq, Nurdjanah & Dharma, Agus. 1999). Pengantar Psikologi. Jilid 2. Edisi VIII. Jakarta : Erlangga. Azwar, S Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Chaplin, J. P Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Rasada. Darmadi. Kedisiplinan Menulis Effendi, R. W & Tjahjono, E Hubungan antara Perilaku Coping dan Dukungan Sosial dengan Kecemasan pada Ibu Hamil Anak Pertama. Journal Anima Volume 14 No 54. Januari-Maret 1999 Ingin Lulus Tanpa Kerja Keras : Katz, D dan Khan, R.I The Social Psychology of Organization. Second edition. New York : John Willey and Sons Maramis, W. F Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press Marseto, B Hubungan Berpikir Positif dengan Kecemasan Mengerjakan Skripsi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UII. (Skripsi tidak diterbitkan) Yogyakarta : Fakultas Psikologi UII) Miskonsepsi Tentang Skripsi html : Nevid, J. S., dkk (Alih Bahasa : Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. 2005). Psikologi Abnormal. Jilid 1. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga Kesulitan Menulis Skripsi

22 Prasetyo, D.S Kiat Mengatasi Cemas dan Depresi. Yogyakarta : Tugu Publisher Sari, E.D., Kuncoro, J Kecemasan dalam Menghadapi Masa Pensiun Ditinjau dari Dukungan Sosial pada PT. Semen Gresik (Persero) tbk. Jurnal Psikologi Proyeksi. Volume 1, no 1, Oktober 2006 Sears, D. O., dkk Social Psychology (Terjemahan Adryanto). Jakarta: Erlangga Smet, B Psikologi Kesehatan. Jakarta : Gramedika Sundari, S Kesehatan Mental dalam Kehidupan. Jakarta : Rineka Cipta Tips Buat yang Lagi Bikin Skripsi dan Tesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian dan merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang di isi subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptive dengan pendekatan kuantitatif karena dari beberapa metode penelitian yang ada, peneliti merasa

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN Munfi atur Rofi ah (09410176) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang analisisnya dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan

Lebih terperinci

DEWI KUSUMA WARDHANI F

DEWI KUSUMA WARDHANI F HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhui Sebagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah BAB II 6 KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah Menurut Gibson (1996) Kemampuan (ability) adalah kapasitas individu untuk

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA JULI SUSANTI SUKARTI PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi. Penelitian dengan teknik korelasi bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Prokrastinasi 2. Variabel Bebas : Kecemasan B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi 1. Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas data menggunakan program SPSS 16, didapatkan hasil bahwa data neuroticism memiliki nilai z = 0,605 dengan signifikansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian merupakan strategi yang mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan karakteristik

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji asumsi data hasil penelitian tersebut. Setelah dilakukan uji asumsi berupa uji normalitas dan linieritas selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II tersebut, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dan Identifikasi Variabel Pendekatan penelitian ini menganalisa data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model matematis, atau biasa disebut pendekaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif *

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif * HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif * Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dimana gejala ini adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek

BAB III METODE PENELITIAN. Dimana gejala ini adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi. Dimana gejala ini adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN oleh : MUTYA GUSTI RAMA Dra. AISAH INDATI, M.S FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Responden dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi mahasiswa fakultas psikologi dan kesehatan yang sedang mengambil program dan mengerjakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil

Lebih terperinci

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE 1. Psikologis, ditunjukkan dengan adanya gejala: gelisah atau resah, was-was atau berpikiran negatif, khawatir atau takut, merasa akan tertimpa bahaya atau terancam,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : AFIFAH MIFTACHUL JANNAH F100110087 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 HUBUNGAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. linieritas. Tahap berikutnya setelah melakukan uji asumsi yaitu uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. linieritas. Tahap berikutnya setelah melakukan uji asumsi yaitu uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah mengetahui validitas dan reliabilitas skala yang digunakan, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah uji asumsi yang terdiri dari uji linieritas. Tahap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Data yang diperoleh selama penelitian berlangsung, sebelum dianalisis lebih lanjut terlebih dahulu dilakukan uji asumsi dengan tujuan untuk mengetahui apakah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN dapat menurun, maka akan memberi pengaruh juga pada fisiologis dan perilaku secara umumnya. D. Hipotesis Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan negatif antara dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode-metode untuk menguji teoriteori

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitian baik secara deskriptif maupun uji hipotesis serta Pembahasan. A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI

NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI NASKAH PUBLIKASI SIKAP REMAJA TERHADAP PENYALAHGUNAAN OBAT DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI Oleh : SYAIFUL ANWAR PRASETYO YULIANTI DWI ASTUTI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus

BAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Skripsi adalah karya ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Di mulai dengan perumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Di mulai dengan perumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Di mulai dengan perumusan masalah b. Menentukan variabel penelitian c. Melakukan studi kepustakaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah ibu muda yang baru saja menjalani proses persalinan dan memeriksakan diri di Puskesmas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Rudi Prasetyo 04320307

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB). Jika

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB). Jika 76 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Obyek Penelitian JAFEB-UB merupakan salah satu jurusan dari tiga jurusan yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah hubungan kontrol diri dan perilaku bullying. Untuk membuktikan secara empiris hipotesis tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala atau objek penelitian yang bervariasi. Atau variabel adalah objek penelitian atau

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi Setelah semua data penelitian diperoleh, maka dilakukan uji asumsi sebagai syarat untuk melakukan analisis data. Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas sebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Kerlinger (2000:483) rancangan penelitian merupakan rencana dan stuktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam pendekatan kuantitatif yang mempunyai tata cara dengan pengambilan keputusan interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menguraikan tentang variabel penelitian, definisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi terhadap data penelitian. Uji asumsi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitain Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya kepemimpinan dan motivasi kerja. Untuk kepentingan penelitian ini, maka gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit 1 adalah salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penentuan dan penetapan metode yang akan digunakan dalam sebuah penelitian ataupun penulisan karya ilmiah sangat penting. Pada dasarnya suatu penelitian adalah cara kerja agar

Lebih terperinci

KORELASI SELF CONTROL DENGANKECEMASAN DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA SEMESTER V DI APIKES IRIS PADANG

KORELASI SELF CONTROL DENGANKECEMASAN DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA SEMESTER V DI APIKES IRIS PADANG KORELASI SELF CONTROL DENGANKECEMASAN DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA SEMESTER V DI APIKES IRIS PADANG Selvi Zola Fenia APIKES Iris Padang ABSTRAK Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI PERSEPSI TERHADAP OTORITAS ORANG TUA (AYAH DAN IBU) DAN PENGETAHUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA Oleh: Dwi Ayu Rizkiyah Mira Aliza Rachmawati PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subyek penelitian atau populasi ini adalah Mahasiswa Semester 8 yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi 33 BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Sekolah ini terletak di Argomulyo Sedayu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Coba Alat Ukur Penelitian 4.1.1. Persiapan Uji Coba Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua buah skala berupa skala regulasi emosi yaitu kuesioner AERQ (Academic

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. di jalan A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta Jawa Tengah

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. di jalan A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta Jawa Tengah BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Lapangan Persiapan penelitian diawali dengan menentukan lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian. Adapun tempat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya

Lebih terperinci

Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama. Uji Linearitas Hasil Penelitian Utama

Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama. Uji Linearitas Hasil Penelitian Utama Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test makna hidup harga diri N 80 80 Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences Mean 79,64 109,85 Std. Deviation 8,070 9,834

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian adalah pedoman dan langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian. Untuk mencapai suatu kebenaran ilmiah, maka diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Creswell ( dalam Alsa, 2003, h. 13) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel Tergantung Variabel Bebas : Kecemasan akademik : Efikasi diri B. Definisi Operasional 1. Kecemasan Akademik Kecemasan akademik adalah dorongan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat: Kesadaran Menjalankan Tugas (Y) 2. Variabel Bebas:

Lebih terperinci