BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan strategi coping dalam organisasi. A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas : Kualitas kehidupan bekerja 2. Variabel tergantung : Strategi coping - Problem Focused Coping - Emotional Focused Coping

2 B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN 1. Strategi coping Strategi coping merupakan penilaian yang dilakukan oleh individu baik secara kognitif, emosional, dan perilaku yang ditampilkan untuk menghadapi tekanan atau ancaman terhadap masalah pekerjaan yang dialami individu dalam organisasi. Strategi coping diukur dengan menggunakan dua skala yang disusun berdasarkan klasifikasi strategi coping dari teori skinner (dalam Sarafino, 2006) yaitu : subskala problem focused coping terdiri dari : planfull problem solving, direct action, assistance seeking, information seeking, dan subskala emotional focused coping terdiri dari : avoidance, denial, self-criticism, possitive reappraisal. Skor subskala strategi problem focused coping dan emotional focused coping yang semakin tinggi menunjukkan semakin besar upaya yang dilakukan oleh individu untuk menghadapi permasalahannya, sebaliknya skor subskala strategi problem focused coping dan emotional focused coping yang semakin rendah menunjukkan semakin kecil upaya yang dilakukan oleh individu untuk menghadapi permasalahannya. 2. Kualitas kehidupan bekerja. Kualitas kehidupan bekerja adalah persepsi pekerja mengenai kesejahteraan, situasi dan pengalaman mereka di tempat kerja, yang mengacu kepada bagaimana efektifnya perusahaan didalam merespon kebutuhan - kebutuhan pribadi pekerja. Kualitas kehidupan bekerja diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan delapan kriteria kualitas kehidupan bekerja dari Walton (dalam Kossen, 1987), yaitu: kompensasi yang mencukupi dan adil, kondisi-kondisi kerja yang aman

3 dan sehat, kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia, peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan, rasa memiliki terhadap organisasi, hak-hak karyawan, pekerja dan ruang hidup secara keseluruhan, dan tanggung jawab sosial organisasi. Skor skala yang semakin tinggi menunjukkan semakin baik pemenuhan kualitas kehidupan kerja terhadap individu didalam perusahaan, sebaliknya skor skala yang semakin rendah menunjukkan semakin buruk pemenuhan kualitas kehidupan kerja terhadap individu didalam perusahaan. C. POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi dan Sampel Menurut Hadi (2000) populasi adalah seluruh penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi memiliki karakteristik yang dapat diperkirakan dan diklasifikasikan sesuai dengan keperluan penelitian. Sedangkan sampel merupakan bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci. Populasi yang digunakan di dalam penelitian ini adalah individu - individu yang bekerja di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan yang berjumlah 190 orang. Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek penelitian, atau yang dikenal dengan nama sampel. 2. Metode pengambilan sampel Sampling adalah cara untuk menentukan sampel dalam suatu penelitian. Penentuan sampel harus memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi

4 agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, dimana setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode undian, dimana setiap angota populasi diberi nomor dari nomor 1 sampai dengan nomor terakhir, kemudian dilakukan pengundian untuk mendapatkan sampel sesuai dengan jumlah yang diinginkan (Sugiono, 2003). 3. Jumlah sampel penelitian Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan Tabel Krejcie (Sugiono, 2003) yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel dan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5%, jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi. Dari hasil yang diperoleh berdasarkan Tabel Krejcie maka didapat jumlah sampel sebanyak 80 orang, jumlah ini diharapkan dapat mewakili karakteristik dan sifat-sifat populasinya. D. INSTRUMEN ATAU ALAT UKUR 1. Skala Strategi Coping a. Skala problem focused coping Skala ini digunakan untuk mengungkap tingkat strategi coping dari subjek penelitian. Dalam melakukan penyusunan skala peneliti menggunakan aspek-aspek problem focused coping yang disusun dalam skala berdasarkan teori Skinner (dalam Sarafino, 2009) yaitu : planfull problem solving, direct action, assistance seeking, information seeking. Setiap aspek-aspek di atas akan diuraikan ke dalam sejumlah pernyataan mendukung dan tidak mendukung, dimana subjek diberikan empat alternatif pilihan

5 yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk aitem yang mendukung, pilihan SS akan mendapatkan skor empat, pilihan S akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor dua, dan pilihan STS akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang tidak mendukung pilihan SS akan mendapatkan skor satu, pilihan S mendapatkan skor dua, pilihan TS akan mendapatkan skor tiga, dan pilihan STS akan mendapatkan skor empat. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka semakin tinggi strategi coping. Tabel 1. Distribusi Aitem-Aitem Skala Strategi Coping Sub Skala Problem Focused Coping Sebelum Uji Coba Skala Problem Focused Coping Pernyataan yang Pernyataan yang Mendukung Tidak Mendukung Total (%) Planfull problem solving 1,2,3,4 5,6,7, Direct action 9,10,11,12 13,14,15, Assistence seeking 17,18,19,20 21,22,23, Information seeking 25,26,27,28 29,30,31, Total b. Skala emotional focused coping Skala ini digunakan untuk mengungkap tingkat strategi coping dari subjek penelitian. Dalam melakukan penyusunan skala peneliti menggunakan aspek-aspek emotional focused coping yang disusun dalam skala berdasarkan teori Skinner (dalam Sarafino, 2009) yaitu : avoidance, denial, self-criticism, positive reappraisal. Setiap aspek-aspek di atas akan diuraikan ke dalam sejumlah pernyataan mendukung dan tidak mendukung, dimana subjek diberikan empat alternatif pilihan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk aitem yang mendukung, pilihan SS akan mendapatkan skor empat, pilihan S akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor dua, dan pilihan STS akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang tidak

6 mendukung pilihan SS akan mendapatkan skor satu, pilihan S mendapatkan skor dua, pilihan TS akan mendapatkan skor tiga, dan pilihan STS akan mendapatkan skor empat. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka semakin tinggi strategi coping. Tabel 2. Distribusi Aitem-Aitem Skala Strategi Coping Sub Skala Emotional Focused Coping Sebelum Uji Coba Skala Emotional Focused Coping Pernyataan yang Pernyataan yang Mendukung Tidak Mendukung Total (%) Avoidance 1,2,3,4 5,6,7, Denial 9,10,11,12 13,14,15, Self-criticism 17,18,19,20 21,22,23, Positive reappraisal 25,26,27,28 29,30,31, Total Skala Kualitas Kehidupan Bekerja Skala ini digunakan untuk mengungkap kualitas kehidupan bekerja subjek penelitian. Dalam skala ini peneliti menyusun skala berdasarkan delapan kriteria kualitas kehidupan bekerja dari Walton (dalam Kossen, 1986), yaitu: kompensasi yang mencukupi dan adil, kondisi-kondisi kerja yang aman dan sehat, kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia, peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan, rasa memiliki terhadap organisasi, hak-hak karyawan, pekerja dan ruang hidup secara keseluruhan, dan tanggung jawab sosial organisasi. Setiap aspek-aspek di atas akan diuraikan ke dalam sejumlah pernyataan mendukung dan tidak mendukung, dimana subjek diberikan empat alternatif pilihan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk aitem yang mendukung, pilihan SS akan mendapatkan skor empat, pilihan S akan mendapatkan skor tiga, pilihan TS akan mendapatkan skor dua, dan

7 pilihan STS akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang tidak mendukung pilihan SS akan mendapatkan skor satu, pilihan S mendapatkan skor dua, pilihan TS akan mendapatkan skor tiga, dan pilihan STS akan mendapatkan skor empat. Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka semakin tinggi kualitas kehidupan bekerja. Tabel 3. Distribusi Aitem-Aitem Skala Kualitas Kehidupan Bekerja Sebelum Uji Coba Kriteria Kualitas Kehidupan Bekerja Pernyataan yang Pernyataan yang Mendukung Tidak Mendukung Total (%) Kompensasi yang mencukupi dan adil 1, 2, 3, 4 21, 22, 23, ,5 Kondisi-kondisi kerja yang aman dan 9, 10, 11, 12 29, 30, 31, ,5 sehat Kesempatan untuk mengembangkan dan 17, 18, 19, 20 13, 14, 15, ,5 menggunakan kapasitas manusia Peluang untuk pertumbuhan dan 25, 26, 27, 28 5, 6, 7, ,5 mendapatkan jaminan Rasa memiliki terhadap organisasi 33, 34, 35, 36 53, 54, 55, ,5 Hak-hak karyawan 41, 42, 43, 44 61, 62, 63, ,5 Pekerja dan ruang hidup secara 49, 50, 51, 52 37, 38, 39, ,5 keseluruhan Tanggung jawab sosial organisasi 57, 58, 59, 60 45, 46, 47, ,5 Total E. UJI COBA ALAT UKUR 1. Validitas Alat Ukur Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Pendekatan terhadap validitas alat ukur dilakukan dengan menyusun terlebih dahulu operasional aspek-aspek pengukuran yang tepat dalam blue-print. Penelitian ini menggunakan face validity dan content validity. Face validity adalah tipe validitas yang paling rendah signifikansinya karena hanya didasarkan pada penilaian terhadap

8 format penampilan (appearance) tes. Apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap apa yang hendak diukur, maka dapat dikatakan bahwa face validity telah terpenuhi. Content validity berkaitan dengan itemitem alat ukur sesuai dengan apa yang akan di ukur. Content validity diperoleh melalui pendapat profesional dari dosen pembimbing dan dosen yang memiliki kompetensi dalam bidang yang hendak diteliti (Azwar, 2005). 2. Reliabilitas Alat Ukur Reliabilitas adalah indeks sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Menurut Hadi (2000) reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi item-item yang dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini sebenarnya mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2002). Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal dimana prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan memiliki efisiensi yang tinggi (Azwar, 2002). Teknik yang digunakan untuk pengukuran reliabilitas alat ukur penelitian ini adalah teknik koefisien Alpha Cronbach. Untuk menguji reliabilitas ini menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. Batasan penerimaan reliabilitas dianggap memuaskan apabila koefisiennya mencapai minimal 0,5 (Azwar, 2005).

9 3. Uji Daya Beda Item Uji daya beda butir pernyataan untuk melihat sejauh mana butir pernyataan mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis butir pernyataan ini adalah dengan memilih butir-butir pernyataan yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih butir pernyataan yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan (Azwar, 2000). Pengujian daya beda butir pernyataan ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap butir pernyataan dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi item total yang dikenal dengan indeks daya beda butir pernyataan (Azwar, 2000). Uji daya beda butir pernyataan ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu skala kualitas kehidupan bekerja dan skala strategi coping. Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi item maka koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1,00 (Azwar, 2005). Batasan nilai indeks daya beda item dalam penelitian ini adalah 0,3, sehingga setiap item yang memiliki harga kritik 0,3 sajalah yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya. 4. Hasil Uji Coba Alat Ukur Sebelum melakukan pengambilan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba alat ukur penelitian untuk mengetahui kualitas dari masing-masing aitem. Alat ukur diuji cobakan kepada 80 karyawan Madani Hotel Medan. Uji coba

10 skala kualitas kehidupan bekerja dan skala strategi coping dilakukan pada 26 Agustus Jumlah alat ukur uji coba yang diberikan adalah 80 eksemplar yang kemudian diolah datanya. Pada uji coba alat ukur, jumlah aitem yang digunakan adalah sebanyak 64 aitem untuk skala kualitas kehidupan bekerja dan 32 aitem untuk skala strategi coping. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas dan uji daya beda aitem terhadap data uji coba yang telah diperoleh dengan menggunakan program SPSS version 17.0 For Windows, maka diperoleh koefisien alpha untuk skala kualitas kehidupan bekerja sebesar 0,966. Untuk skala strategi coping, besar koefisien alpha masing-masing subskala strategi coping yaitu : 0,902 untuk problem focused coping dan 0,876 untuk emotional focused coping. Berdasarkan uji daya beda item, diperoleh 14 aitem dari skala kualitas kehidupan bekerja dan 5 aitem dari subskala strategi problem focused coping serta 20 aitem dari subskala strategi emotional focused coping yang gugur atau tidak dapat digunakan lagi karena memiliki nilai korelasi aitem total atau indeks daya beda aitem kurang dari 0,30 sehingga jumlah aitem yang akan digunakan untuk pengambilan data yang sebenarnya adalah sebanyak 50 aitem untuk skala kualitas kehidupan bekerja dan 27 aitem untuk subskala strategi problem focused coping serta 12 aitem untuk subskala strategi emotional focused coping. Aitem - aitem tersebut selanjutnya akan disusun kembali untuk digunakan dalam penelitian. Berikut blue print dari aitem - aitem tersebut setelah ujicoba.

11 Untuk blue print skala strategi coping sub skala problem focused coping disajikan berikut ini : Tabel 4. Distribusi Aitem-Aitem Skala Strategi Coping Sub Skala Problem Focused Coping Sebelum Uji Coba Skala Problem Focused Coping Pernyataan yang Mendukung Pernyataan yang Tidak Mendukung Total (%) Planfull problem solving 1,2,3,4 5,6,7, Direct action 9,10,11,12 13,14,15, Assistence seeking 17,18,19,20 21,22,23, Information seeking 25,26,27,28 29,30,31, Total Keterangan : Penebalan: nomor aitem yang gugur. Selanjutnya aitem - aitem yang akan digunakan di dalam penelitian disusun kembali di dalam Blue print berikut : Tabel 5. Distribusi Aitem-Aitem Skala Strategi Coping Sub Skala Problem Focused Coping Setelah Uji Coba Skala Problem Focused Coping Pernyataan yang Mendukung Pernyataan yang Tidak Mendukung Total (%) Planfull problem solving 1,2,3,4 5, Direct action 9,10,11,12 13,14,15, Assistence seeking 18,20 21,22,23, Information seeking 25,26,27,28 29,31, Total Untuk blue print skala strategi coping sub skala emotional focused coping disajikan berikut ini : Tabel 6.

12 Distribusi Aitem-Aitem Skala Strategi Coping Sub Skala Emotional Focused Coping Sebelum Uji Coba Skala Emotional Focused Coping Pernyataan yang Mendukung Pernyataan yang Tidak Mendukung Total (%) Avoidance 1,2,3,4 5,6,7, Denial 9,10,11,12 13,14,15, Self-criticism 25,26,27,28 29,30,31, Positive reappraisal 17,18,19,20 21,22,23, Total Keterangan : Penebalan: nomor item yang gugur. Selanjutnya item-item yang akan digunakan di dalam penelitian disusun kembali di dalam Blue print berikut : Skala Emotional Focused Coping Tabel 7. Distribusi Aitem-Aitem Skala Strategi Coping Sub Skala Emotional Focused Coping Setelah Uji Coba Pernyataan yang Mendukung Pernyataan yang Tidak Mendukung Total (%) Avoidance Denial 11 14, Self-criticism 25,26 29, Positive reappraisal 17 21, Total Untuk blue print skala kualitas kehidupan bekerja disajikan berikut ini : Tabel 8. Distribusi Aitem-Aitem Skala Kualitas Kehidupan Bekerja Sebelum Uji Coba Kriteria Kualitas Kehidupan Bekerja Pernyataan yang Mendukung Pernyataan yang Tidak Mendukung Total (%)

13 Kompensasi yang mencukupi dan adil 1, 2, 3, 4 5, 6, 7, ,5 Kondisi-kondisi kerja yang aman dan 9, 10, 11, 12 13, 14, 15, ,5 sehat Kesempatan untuk mengembangkan dan 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, ,5 menggunakan kapasitas manusia Peluang untuk pertumbuhan dan 25, 26, 27, 28 29, 30, 31, ,5 mendapatkan jaminan Rasa memiliki terhadap organisasi 33, 34, 35, 36 37, 38, 39, ,5 Hak-hak karyawan 41, 42, 43, 44 45, 46, 47, ,5 Pekerja dan ruang hidup secara 49, 50, 51, 52 53, 54, 55, ,5 keseluruhan Tanggung jawab sosial organisasi 57, 58, 59, 60 61, 62, 63, ,5 Total Keterangan : Penebalan: nomor item yang gugur. Selanjutnya item-item yang akan digunakan di dalam penelitian disusun kembali di dalam Blue print berikut : Tabel 9. Distribusi Aitem-Aitem Skala Kualitas Kehidupan Bekerja Setelah Uji Coba Kriteria Kualitas Kehidupan Bekerja Pernyataan yang Pernyataan yang Mendukung Tidak Mendukung Total (%) Kompensasi yang mencukupi dan adil 1, 2, 3, 4 6, Kondisi-kondisi kerja yang aman dan 9, 10, 11, 12 14, sehat Kesempatan untuk mengembangkan dan 17, 19, 20 21,22, 23, menggunakan kapasitas manusia Peluang untuk pertumbuhan dan 25, 26, 27, 28 30, 31, mendapatkan jaminan Rasa memiliki terhadap organisasi 33, 34, 35, 36 37, 38, Hak-hak karyawan 42, 43, 44 45, Pekerja dan ruang hidup secara 50,52 53, 54, keseluruhan Tanggung jawab sosial organisasi 57, 58, 59, 60 61, 62, Total F. PROSEDUR PENELITIAN Penelitian ini memiliki prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu sebagai berikut: 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dilakukan peneliti dengan:

14 a. Pembuatan alat ukur Alat ukur dibuat oleh peneliti berdasarkan teori-teori yang telah dijelaskan sebelumnya. Ada tiga buah skala yang dibuat, yaitu skala strategi problem focused coping dan skala strategi emotional focused coping serta skala kualitas kehidupan bekerja. Masing-masing skala terdiri dari 32 aitem untuk skala strategi problem focused coping dan 32 aitem untuk skala strategi emotional focused coping serta 64 aitem untuk skala kualitas kehidupan bekerja, yang dibentuk seperti sebuah buku untuk memudahkan subjek penelitian memberikan jawabannya. b. Uji coba alat ukur Uji coba skala penelitian dilakukan pada tanggal agustus 2010 di Madani Hotel Medan dengan membagikan skala kepada karyawan Madani Hotel Medan. Setelah itu, peneliti mengumpulkan kembali skala yang telah diisi oleh subjek untuk dilakukan analisa. c. Revisi alat ukur Setelah dilakukan uji statistik terhadap aitem-aitem yang diperoleh pada uji coba penelitian, maka dilakukan beberapa revisi terhadap alat ukur. Beberapa revisi yang dilakukan adalah dengan membuang aitem yang tidak memiliki daya diskriminasi item di atas 0,3, dan memperbaiki tampilan skala. Skala hasil revisi inilah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini. d. Menentukan Sampel Sampel pada penelitian ini adalah para perawat Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Sampel dipilih sebanyak 80 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling, yaitu dengan memilih secara acak yang bernomor urut ganjil pada daftar nama perawat.

15 2. Pelaksanaan penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 7-14 September 2010 dengan membagikan skala kepada 80 perawat Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. 80 eksemplar dibagikan kepada 80 perawat, namun hanya 68 eksemplar yang kembali ke peneliti dan selanjutnya 68 eksemplar tersebut yang akan dianalisis sebagai data penelitian. 3. Pengolahan data Pengolahan data dilakukan setelah semua skala terkumpul. Peneliti menggunakan bantuan program aplikasi komputer SPSS for Windows versi 17.0 dalam mengolah data penelitian. G. METODE ANALISA DATA Menurut Sudjana (2001) metode korelasi bertujuan untuk dapat mengetahui seberapa kuat hubungan antar variabel. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui hubungan tersebut, khususnya untuk data kuantitatif adalah koefisien korelasi. Data dalam penelitian akan dianalisa dengan analisa statistik dengan alasan analisa statistik bekerja dengan angka angka, bersifat objektif dan universal. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalh teknik analisa koefisien korelasi Pearson Product Moment untuk melihat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan strategi coping pada perawat di RSI Malahayati Medan. Sebelum dilakukan analisis korelasi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi pada metode korelasional terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas.

16 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi variabel bebas dan variabel tergantung dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan program SPSS versi 17.0 for windows. Data tersebut dapat dikatakan memiliki sebaran normal apabila memiliki nilai p> Uji linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah data pada variabel bebas mempunyai hubungan yang linier dengan data pada variabel tergantung. Uji linieritas pada data ini dilakukan menggunakan uji test for linierity dengan bantuan program SPSS version 17.0 for Windows.

17 BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian dilanjutkan dengan hasil utama penelitian dan hasil tambahan penelitian A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN Subjek dalam penelitian ini adalah perawat RSI Malahayati Medan yang berjumlah 68 perawat yang telah memenuhi karakteristik populasi penelitian. Berdasarkan total 68 perawat RSI Malahayati Medan yang terpilih sebagai subjek penelitian, diperoleh gambaran berdasarkan jenis kelamin dan usia. Berikut pemaparannya : 1. Jenis kelamin subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan jenis kelaminnya yaitu laki-laki dan perempuan, dengan penyebaran yang dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentasi (%) Perempuan 43 orang 63.2 Laki-laki 25 orang 36.8 TOTAL %

18 Berdasarkan gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin pada Tabel 10. menunjukkan bahwa subjek penelitian yang paling banyak adalah perempuan sebanyak 43 orang (63.2%), sedangkan laki - laki sebanyak 25 orang (36.8%). 2. Usia Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan usia dengan penyebaran data seperti yang disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia Usia N Persentasi (%) orang orang orang 11.8 TOTAL % Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang berusia antara tahun merupakan kelompok sampel yang terbesar yaitu sebanyak 42 orang (61.8 %), sebanyak 18 orang (26.4 %) berusia antara tahun dan jumlah terkecil adalah kelompok sampel yang berusia tahun, yaitu 8 orang (11.8 %). 3. Pendidikan Terakhir Subjek Penelitian Berdasarkan pendidikan terakhir, subjek penelitian dapat dikelompokkan menjadi empat tingkatan yaitu: SPK, Diploma-1, Diploma-3 dan Strata-1. Penyebaran subjek dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini: Tabel 12 Penyebaran subjek berdasarkan pendidikan terakhir

19 Pendidikan Terakhir Jumlah (N) Persentasi (%) SPK 7 orang 10.3 Diploma 1 5 orang 7.3 Diploma 3 52 orang 76.5 Strata 1 4 orang 5.9 TOTAL % Dapat dilihat dari tabel 12 bahwa ternyata sebagian besar subjek penelitian yaitu sebanyak 52 orang (76.5%) berpendidikan terakhir D3, dan sebanyak 7 orang (10.3%) berpendidikan terakhir SPK, kemudian sebanyak 5 orang (7.3%) berpendidikan terakhir D1 dan yang paling sedikit adalah subjek yang berpendidikan terakhir S1 yaitu sebanyak 4 orang (5.9%). B. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Uji Asumsi Penelitian Sebelum analisa data dilakukan, ada beberapa syarat yang harus dilakukan terlebih dahulu, yaitu uji asumsi normalitas sebaran dan linieritas pada variabelvariabel penelitian tersebut. Uji asumsi tersebut dilakukan dengan bantuan SPSS version 17.0 for Windows. a. Uji Normalitas Uji normalitas sebaran dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas sebaran menggunakan Kolmogorov-Smirnov test. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 13 berikut. Tabel 13 Hasil Uji Normalitas Variabel Z P Keterangan Kualitas Kehidupan Bekerja Sebaran normal Problem focused coping Sebaran normal Emotional focused coping Sebaran normal

20 Data dikatakan terdistribusi normal jika harga p > Dari hasil tes Kolmogorov Smirnov pada tabel 13 di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Variabel Kualitas kehidupan bekerja menunjukkan sebaran normal dengan nilai Z =1.106 dengan p=0.173 atau p> ) Variabel Problem focused coping juga menunjukkan sebaran normal dengan nilai Z =1.153 dengan p=0.140 atau p> ) Variabel Emotional focused coping juga menunjukkan sebaran normal dengan nilai Z =1.222 dengan p=0.101 atau p> b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel kualitas kehidupan bekerja, variabel problem focused coping dan variabel emotional focused coping terhadap organisasi memiliki hubungan linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan scatterplot. Variabel kualitas kehidupan bekerja, variabel problem focused coping dan variabel emotional focused coping terhadap organisasi dikatakan memiliki hubungan linear jika titik-titik yang terdapat dalam scatterplot membentuk mengikuti garis lurus. b.1. Kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping

21 Dari hasil uji asumsi diatas dapat dilihat bahwa sebaran data tidak berpencar disekitar titik nol (0 pada sumbu Y) dan tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada sebaran data tersebut. Dapat dikatakan, model regresi diatas tidak linier. b.2. Kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping

22 Dari hasil uji asumsi diatas dapat dilihat bahwa sebaran data tidak berpencar disekitar titik nol (0 pada sumbu Y) dan tidak tampak adanya suatu pola tertentu pada sebaran data tersebut. Dapat dikatakan, model regresi diatas tidak linier. 2. Hasil Utama Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi dan apakah terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah Terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi dan Terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi. a. Hubungan kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping Untuk pengujian statistik dilakukan perumusan hipotesis statistik, yaitu :

23 1. Ha (Hipotesis Alternatif) : ρ < 0.05, artinya ada hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi. 2. Ho (Hipotesis Nihil) : ρ > 0.05, artinya tidak ada hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi. Berdasarkan tujuan penelitian, maka dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji Pearson Correlation, Hasil uji statistik ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 14 Korelasi antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi Analisis Pearson Correlation (r) Signifikansi (p) Korelasi Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan signifikan jika p<0.05. Berdasarkan hasil pengujian statistik yang tertera pada tabel 14 di atas, didapat korelasi sebesar r= dengan p= Hasil ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak, dengan menunjukkan tidak adanya hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping terhadap organisasi. b. Hubungan kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping Untuk pengujian statistik dilakukan perumusan hipotesis statistik, yaitu : 1. Ha (Hipotesis Alternatif) : ρ < 0.05, artinya ada hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi. 2. Ho (Hipotesis Nihil) : ρ > 0.05, artinya tidak ada hubungan antara kualitas

24 kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi. Berdasarkan tujuan penelitian, maka dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji Pearson Correlation, Hasil uji statistik ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 15 Korelasi antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi Analisis Pearson Correlation (r) Signifikansi (p) Korelasi Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan signifikan jika p<0.05. Berdasarkan hasil pengujian statistik yang tertera pada tabel 15 di atas, didapat korelasi sebesar r= dengan p= Hasil ini berarti Ho diterima dan Ha ditolak, dengan menunjukkan tidak adanya hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping terhadap organisasi. C. HASIL TAMBAHAN PENELITIAN Terdapat beberapa hasil tambahan dalam penelitian ini yang diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian yaitu : kategorisasi skor penelitian kualitas kehidupan bekerja, problem focused coping dan emotional focused coping. 1. Kategorisasi Skor Penelitian Gambaran skor kualitas kehidupan bekerja, problem focused coping dan emotional focused coping diperoleh dengan perhitungan statistik dengan perintah descriptive pada program SPSS version 17.0 for windows. Kategorisasi skor kualitas

25 kehidupan bekerja, problem focused coping dan emotional focused coping diperoleh dengan perhitungan standard error of measurement dengan rumus : S e = S x (1- r xx ) Dimana: S e = Eror standar dalam pengukuran S x = Deviasi standar skor r xx = Koefisien reliabilitas a. Kategorisasi skor kualitas kehidupan bekerja. Kategorisasi skor skala kualitas kehidupan bekerja pada subjek penelitian, dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean skor teoritik. Skala kualitas kehidupan bekerja terdiri dari 50 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Tabel 18. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Kualitas Kehidupan Bekerja Variabel Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Kualitas Kehidupan Bekerja Tabel di atas menunjukkan bahwa mean empirik untuk variabel kualitas kehidupan bekerja lebih rendah dari pada mean hipotetiknya (Xe < Xh). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum kualitas kehidupan bekerja yang dimiliki subjek penelitian memiliki skor lebih rendah dibandingkan skor populasi berdasarkan skala kualitas kehidupan bekerja yang disusun oleh peneliti.

26 Berdasarkan data pada tabel 18. dapat dibuat kategorisasi skor dengan perhitungan sebagai berikut : S e = S x (1- r xx ) S e = 25 (1-0,966) S e = 4 Standar eror pengukuran yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah 4, sehingga untuk menghindari fluktuasi skor kualitas kehidupan bekerja maka dilakukan pemisahan kategori baik dan buruk dengan menggunakan batas kisaran skor mean sebesar ± 4. Berdasarkan perhitungan standar eror pengukuran ini maka diperoleh kategorisasi skor kualitas kehidupan bekerja seperti terlihat pada tabel 19. Tabel 19. Kategorisasi Data Variabel Kualitas Kehidupan Bekerja Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah Persentase Kualitas X < 125 Rendah kehidupan 125< X < 175 Sedang bekerja X > 175 Tinggi - - Total % Berdasarkan mean empirik (102.49), secara umum subjek penelitian berada pada kategori rendah. Berdasarkan kategorisasi data variabel kualitas kehidupan bekerja, sebanyak 61 orang (89.7 %) memiliki kualitas kehidupan kerja yang rendah dan sebanyak 7 orang (10.3 %) memiliki kualitas kehidupan kerja yang sedang. b. Kategorisasi skor problem focused coping. Kategorisasi skor skala problem focused coping pada subjek penelitian, dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean skor

27 teoritik. Skala problem focused coping terdiri dari 27 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Tabel 20. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Problem Focused Coping Variabel Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Problem Focused Coping Tabel di atas menunjukkan bahwa mean empirik untuk variabel problem focused coping lebih rendah dari pada mean hipotetiknya (Xe < Xh). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum problem focused coping yang dimiliki subjek penelitian memiliki skor lebih rendah dibandingkan skor populasi berdasarkan skala problem focused coping yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan data pada tabel 20. dapat dibuat kategorisasi skor dengan perhitungan sebagai berikut : S e = S x (1- r xx ) S e = 13.5 (1-0,902) S e = 4 Standar eror pengukuran yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah 4, sehingga untuk menghindari fluktuasi skor problem focused coping maka dilakukan pemisahan kategori baik dan buruk dengan menggunakan batas kisaran skor mean sebesar ± 4. Berdasarkan perhitungan standar eror pengukuran ini maka diperoleh kategorisasi skor problem focused coping seperti terlihat pada tabel 21. Tabel 21. Kategorisasi Data Variabel Problem Focused Coping Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah Persentase Problem focusd X < 67.5 Rendah coping 67.5< X < 94.5 Sedang

28 X > 94.5 Tinggi - - Total % Berdasarkan mean empirik (54.84), secara umum subjek penelitian berada pada kategori rendah. Berdasarkan kategorisasi data variabel problem focused coping, sebanyak 59 orang (86.8 %) memiliki problem focused coping yang rendah dan sebanyak 9 orang (13.2 %) memiliki problem focused coping yang sedang. c. Kategorisasi skor emotional focused coping. Kategorisasi skor skala emotional focused coping pada subjek penelitian, dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean skor teoritik. Skala problem focused coping terdiri dari 12 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Tabel 22. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Emotional Focused Coping Variabel Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Emotional Focused Coping Tabel di atas menunjukkan bahwa mean empirik untuk variabel problem focused coping lebih tinggi dari pada mean hipotetiknya (Xe < Xh). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum emo tional focused coping yang dimiliki subjek penelitian memiliki skor lebih tinggi dibandingkan skor populasi berdasarkan skala emotional focused coping yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan data pada tabel 22. dapat dibuat kategorisasi skor dengan perhitungan sebagai berikut : S e = S x (1- r xx )

29 S e = 6 (1-0,876) S e = 2 Eror standar pengukuran yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah 2, sehingga untuk menghindari fluktuasi skor emotional focused coping maka dilakukan pemisahan kategori baik dan buruk dengan menggunakan batas kisaran skor mean sebesar ± 2. Berdasarkan perhitungan eror standar pengukuran ini maka diperoleh kategorisasi skor emotional focused coping seperti terlihat pada tabel 23. Tabel 23. Kategorisasi Data Variabel Emotional Focused Coping Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah Persentase X < 30 Rendah - - Emotional 30< X < 36 Sedang focused coping X > 36 Tinggi Total % Berdasarkan mean empirik (35.40), secara umum subjek penelitian berada pada kategori sedang. Berdasarkan kategorisasi data variabel emotional focused coping, sebanyak 42 orang (61.8 %) memiliki emotional focused coping yang sedang dan sebanyak 26 orang (38.2 %) memiliki emotional focused coping yang tinggi. D. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping dan tidak adanya hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping pada perawat RSI Malahayati. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahardjo (2007) mengenai kualitas kehidupan bekerja dengan stres kerja, terdapat hubungan yang negatif antara kualitas kehidupan bekerja dengan stres kerja. Menurut sarafino (2006) stres dapat dikurangi atau diminimalkan dengan suatu

30 upaya yang disebut dengan strategi coping yang terdiri dari dua strategi yaitu : problem focused coping dan emotional focused coping. Namun dalam penelitian ini, stres dalam lingkungan kerja dilihat sebagai suatu kondisi umum yang terjadi karena adanya tuntutan tuntutan didalam pekerjaan bukan sebagai moderator, sehingga ketika kualitas kehidupan bekerja dihubungkan dengan strategi coping didapatkan hasil hubungan yang tidak signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping dan emotional focused coping. Menurut Michie (2000) masalah stres dalam lingkungan kerja dapat menyebabkan berkurangnya kualitas kehidupan bekerja. Namun dari hasil penelitian ini, strategi coping yang dilakukan individu dalam upaya untuk menanggulangi masalah stres di lingkungan kerja tidak diketahui dapat mengurangi atau meningkatkan kualitas kehidupan bekerja karena tidak adanya hubungan yang signifikan diantara variabel tersebut. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa sebanyak 61 orang (89.7%) dari subjek penelitian yang kualitas kehidupan bekerjanya tergolong rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas dari perawat yang bekerja di RSI Malahayati merasa tidak puas sehubungan dengan pemenuhan aspek aspek dari kualitas kehidupan bekerja atau kebutuhan-kebutuhan penting bagi diri individu melalui pengalaman kerja. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa hanya 7 orang (10.3%) dari subjek penelitian yang kualitas kehidupan bekerjanya tergolong sedang dan tidak ada subjek penelitian yang memiliki kualitas kehidupan bekerja yang tinggi. Hasil yang diperoleh dari kategorisasi problem focused coping menunjukkan 86.8 % dari subjek penelitian yang tergolong rendah menggunakan problem focused coping dalam menyelesaikan masalahnya, sedangkan 13.2% dari subjek penelitian

31 yang tergolong sedang menggunakan problem focused coping dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Hasil yang diperoleh dari kategorisasi emotional focused coping menunjukkan 61.8% dari subjek penelitian yang tergolong sedang menggunakan emotional focused coping dalam menyelesaikan masalahnya, sedangkan 38.2% dari subjek penelitian yang tergolong tinggi menggunakan emotional focused coping dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

32 BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Pada bab ini akan disimpulkan jawaban-jawaban dari permasalahan yang terdapat di dalam penelitian ini. Selanjutnya peneliti akan memberikan saran-saran metodologis dan praktis bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang mirip dengan penelitian ini. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak terdapat hubungan (korelasi) antara kualitas kehidupan bekerja dengan problem focused coping pada perawat di RSI Malahayati Medan. 2. Tidak terdapat hubungan (korelasi) antara kualitas kehidupan bekerja dengan emotional focused coping pada perawat di RSI Malahayati Medan. 3. Berdasarkan kategorisasi kualitas kehidupan bekerja bahwa subjek yang memiliki kualitas kehidupan bekerja yang rendah sebanyak 61 orang (89.7%), subjek yang memiliki kualitas kehidupan bekerja sedang sebanyak 7 orang (10,3 %) dan tidak ada subjek yang memiliki kualitas kehidupan bekerja tinggi. 4. Berdasarkan kategorisasi problem focused coping bahwa subjek yang memiliki problem focused coping yang rendah sebanyak 59 orang (86.8%), subjek yang memiliki problem focused coping sedang sebanyak 9 orang (13.2 %) dan tidak ada subjek yang memiliki problem focused coping tinggi.

33 5. Berdasarkan kategorisasi emotional focused coping bahwa subjek yang memiliki emotional focused coping yang sedang sebanyak 42 orang (61.8%), subjek yang memiliki emotional focused coping tinggi sebanyak 26 orang (38.2 %) dan tidak ada subjek yang memiliki emotional focused coping rendah. B. Saran Dari penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang dikemukakan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran. Saran saran ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan studi ilmiah mengenai kualitas kehidupan bekerja dan strategi coping, serta dapat berguna bagi karyawan. Saran- saran tersebut meliputi: 1. Saran Metodologis a. Terkait dengan hasil penelitian yaitu tidak terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan strategi coping, maka bagi penelitian selanjutnya hendaklah lebih memperhatikan teknis dalam pengambilan data dan memilih sampel yang representatif. b. Penelitian selanjutnya sebaiknya mengikutsertakan dan mengukur level stres sebagai variabel moderator atau data tambahan yang memperjelas atau memperkuat hasil penelitian. c. Penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan kualitas kehidupan bekerja dan strategi coping dapat meneliti salah satu strategi dari strategi coping, apakah problem focused coping atau emotional focused coping. d. Sebaiknya jumlah sampel uji coba penelitian diperbanyak untuk meminimalisir jumlah aitem yang gugur setelah uji coba.

34 2. Saran Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak perusahaan maupun karyawan bahwa aspek aspek kualitas kehidupan bekerja dapat meningkatkan kesejahteraan individu dalam bekerja dengan memenuhi kebutuhan kebutuhan individu berdasarkan aspek aspek kualitas kehidupan bekerja. b. Melalui penelitian ini pihak perusahaan dapat melihat bahwa karyawan dengan kualitas kehidupan bekerja yang rendah adalah karyawan yang merasa tidak puas dengan pemenuhan kebutuhan kebutuhan karyawan berdasarkan aspek aspek dari kualitas kehidupan bekerja, sehingga pihak perusahaan dapat membuat suatu strategi yang tepat yaitu dengan menerapkan aspek aspek dari kualitas kehidupan bekerja yang belum diterapkan sebelumnya dalam perusahaan, sehingga kesejahteraan karyawan dalam perusahaan menjadi lebih baik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis (Hadi, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Pembahasan dalam metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan deskriptif korelasional. Penelitian dengan pendekatan kuatitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Metode korelasional adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Metode korelasional adalah metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas : locus of control, terbagi dua yaitu locus of control internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12 17 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah 314 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y) 2. Variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu daya tarik interpersonal dan kohesivitas kelompok. Untuk kepentingan penelitian ini, maka pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan strategi coping stres pada perawat yang berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif untuk mengetahui perbedaan hardiness mahasiswa lakilaki dan mahasiswa perempuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk uji coba instrumen telah dilakukan pada 30 orang ibu yang memiliki anak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk uji coba instrumen telah dilakukan pada 30 orang ibu yang memiliki anak 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SLB-C YPLB Cipaganti Bandung. Sedangkan untuk uji coba instrumen telah dilakukan pada 30

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variable-variabel yang digunakan adalah : 1. Variabel Tergantung : Keputusan Menggunakan Jasa Romanza Wedding Organizer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah merupakan suatu rangkain kegiatan ilmiah yaitu dalam rangka pemecahan suatu permalasahan. Hasil penelitian tidak perna dimaksudkan sebagai suatu pemecahan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. korelasional dengan melibatkan variabel penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian yang diajukan, maka penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya BAB III METODE PENELITIAN 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Suatu penelitian terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 1. Variabel Dependen : Kesejahteraan Psikologis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 1. Variabel Dependen : Kesejahteraan Psikologis. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel 1. Variabel Dependen : Kesejahteraan Psikologis 2. Variabel Independen : Tuntutan Pekerjaan B. Definisi Operasional 1. Kesejahteraan Psikologis Kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain komparasional menurut Arikunto (2010:310) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel I : Pet Attachment 2. Variabel II : Well-being

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada datadata numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pola asuh otoriter) dan variabel terikat (perilaku bullying) sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. pola asuh otoriter) dan variabel terikat (perilaku bullying) sehingga 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberikan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Penelitian : Komitmen Organisasi B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Komitmen organisasi adalah keinginan yang kuat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan 43 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan penelitian. Cara atau tehnik dalam penelitian ini merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data tentang objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian korelasional. Menurut Azwar (2012), pendekatan kuantitatif yaitu menekankan analisisnya

Lebih terperinci