BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi operasional variabel penelitian 1. Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi adalah interprestasi pasien terhadap alat untuk mencegah kehamilan atau mengatur kelahiran yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Berdasarkan definisi persepsi dari Walgito (2001) dan Kotler (1992), aspek dari persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi adalah interprestasi pasien terhadap penggunaan alat kontrasepsi yang merupakan definisi dari persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi itu sendiri. Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi diketahui dengan skor yang diperoleh subjek setelah mengisi persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Semakin tinggi skor yang diperoleh semakin efektif komunikasi bidan pasien, semakin rendah skor yang diperoleh semakin tidak efektif komunikasi bidan dan pasien.

2 2. Komunikasi efektif bidan-pasien Komunikasi efektif bidan-pasien adalah komunikasi mengena dari bidan kepada pasien yang bermaksud untuk membuat pasien mengerti dan memahami terhadap kesehatan reproduksi pada umumnya dan pengetahuan mengenai alat kontrasepsi. Berdasarkan teori dari Effendy (2003), Liliweri (2007), aspek-aspek dari komunikasi efektif adalah sebagai berikut: d. Aspek dari segi komunikator, indikatornya adalah: a. Daya tarik bidan sebagai komunikator b. Kepercayaan kepada bidan sebagai komunikator e. Aspek dari segi komunikan, indikatornya adalah: a. Pasien tertarik untuk mendengarkan informasi yang diberikan oleh bidan b. Pasien mampu menelaah informasi yang diberikan oleh bidan c. Pasien mapu memahami isi pesan yaitu informasi mengenai penggunaan alat kontrasepsi d. Pasien mampu menentukan sikap mengenai penggunaan alat kontrasepsi f. Aspek dari segi pesan, indikatornya adalah: a. Struktur pesan b. Gaya pesan

3 c. Daya Tarik Pesan d. Isi pesan Keefektifan komunikasi bidan dan pasien diketahui dengan skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala komunikasi efektif bidan-pasien. Semakin tinggi skor yang diperoleh semakin efektif komunikasi bidan pasien, semakin rendah skor yang diperoleh semakin tidak efektif komunikasi bidan dan pasien. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 40 wanita sudah menikah, memiliki anak, berdomisili di wilayah kabupaten Grobogan, datang kebidan untuk berkonsultasi mengenai alat kontrasepsi. D. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengungkapan persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi melalui skala persepsi dan metode pengungkapan komunikasi efektif bidan-pasien melalui skala komunikasi. 1. Skala persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi Skala persepsi mengenai penggunaan alat kontrasepsi adalah skala yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan teori Walgito (2001) dan Rahmat (2003), digunakan untuk mengetahui sejauh apa persepsi yang dimiliki oleh individu, sejauh mana persepsi individu terhadap penggunaan alat kontrasepsi.

4 Skala yang digunakan menggunakan skala likert dimana terdapat empat alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Setuju (S), Tidak setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Nilai 4 diberikan pada jawaban Sangat Sesuai (SS) dan nilai 1 diberikan pada jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS) pada aitem yang favourable. Pada aitem unfavourable nilai 4 diberikan untuk jawaban STS dan nilai 1 untuk jawaban SS. Sebaran aitem skala persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi disajikan pada tabel 2: Tabel 2 Distribusi Butir Skala persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi Aspek Aitem Jumlah Persepsi terhadap 1, 2, 3, 4, 5, 6 Penggunaan 7, 8, 9, 10, 11, Alat kontrasepsi 12, 13, 14, 15, 16 Total Skala komunikasi efektif bidan-pasien Skala komunikasi efektif bidan pasien adalah skala yang dibuat sendiri oleh peneliti, berdasarkan teori yang Effendy (2003), dan Liliweri (2007), digunakan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan komunikasi yang terjadi antara bidan dan pasiennya. Setiap pertanyaan memiliki 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Nilai 4 diberikan pada jawaban SS dan nilai 1 diberikan pada jawaban STS pada aitem yang

5 favourable. Pada aitem unfavourable nilai 4 diberikan untuk jawaban STS dan nilai 1 untuk jawaban SS. Tabel 3 Distribusi Butir Skala Komunikasi Efektif Bidan Pasien Aspek Aitem Jumlah 22 1, 8, 15, 21, 27, 28, 33, 37, 40, 41, 43, 49, 2, 9, 16, 22, 29, 34, 38, 44, 45, 47, 1. Komunikator Daya tarik bidan Kepercayaan pada bidan 2. Komunikan Mendengar Menelaah Paham Menentukan sikap 3. Pesan Struktur pesan Gaya Pesan Daya Tarik pesan Isi pesan 3, 10 17, 23, 35 30, 50 36, 42, , 11, 18, 24, 5, 12, 19, 25, 31, 39, 48, 6, 13, 20, 26, 46, 32, 7, 14 Total 50 E. Metode Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis product moment metode Karl Pearson. Sebelum dilakukan analisis product moment terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang mencakup uji normalitas dan uji linearitas. Proses analisis data ini dipercepat dan dipermudah dengan adanya perangkat lunak SPSS for Windows versi 12.0

6 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Peneliti pada penelitian ini, mengambil sampel warga wanita di Kabupaten Grobogan yang datang ke bidan untuk menggunakan alat kontrasepsi. Adapun jumlah responden yang digunakan adalah berjumlah 40 orang. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Grobogan, khususnya di ibukota kabupaten yaitu Purwodadi. Peneliti mengambil subjek di kota Purwodadi karena permasalahan yang ingin diteliti banyak ditemukan di Purwodadi, tempat daerah asal peneliti. Peneliti mengobservasi didaerah asal peneliti masih banyak wanita yang mempercayakan kesehatan reproduksinya kepada bidan. Kesehatan didaerah pedesaan pun masih banyak dipercayakan kepada mantri dan bidan desa. Kondisi ekonomi sebagian warga yang sebagian merupakan petani dan buruh tani membuat warga desa berpikir dua kali untuk memeriksakan kesehatannya pada dokter. Tarif yang ditawarkan oleh bidan dirasa lebih terjangkau oleh warga yang pendapatan ekonominya relatif kecil. Jumlah dokter di Kabupaten Grobogan juga lebih sedikit daripada jumlah bidan yang ada. Keadaan yang seperti ini memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian di wilayah Purwodadi Grobogan. Peneliti mengambil subyek dari wanita yang hendak memakai kontrasepsi dan telah memiliki anak. Alasan utama mengapa peneliti mengambil subyek dari wanita

7 yang telah memiliki anak adalah karena, di daerah yang akan digunakan untuk penelitian, yaitu Purwodadi Grobogan, sebagian besar wanitanya yang mempunyai keinginan untuk menggunakan alat kontrasepsi adalah wanita yang telah berkeluarga dan memiliki anak. Hal ini akan lebih memudahkan peneliti dalam proses pengambilan dan pengolahan data. 2. Persiapan a. Persiapan Administrasi Penelitian diawali dengan melakukan perijinan dari pihak fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia, yang dikeluarkan oleh dekan Fakultas Psikologi dengan nomor 324/Dek/70/FP/IV/2008 tanggal 22 April Selanjutnya surat ijin tersebut digunakan sebagai syarat untuk Try Out angket penelitan dan pelaksanaan penelitian. Peneliti selanjutnya melakukan perijinan dari bidan-bidan yang tempat prakteknya hendak digunakan sebagai tempat pengambilan data. Tempat praktek bidan yang akan digunakan sebagai tempat pengambilan data ada dua, yaitu Tempat praktek Bidan Titin Sri Sungatini, Amd.Keb dan Bidan Herowati Widjaja, Amd.Keb. b. Persiapan Alat Ukur Sebelum alat ukur digunakan untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian, terlebih dahulu melalui tahap preeleminary dan selanjutnya melalui tahap uji coba alat ukur. Uji coba dilakukan terhadap dua alat ukur, yaitu skala persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi, dan skala komunikasi efektif antara bidan pasien. Alat ukur tersebut diujicobakan terhadap 40 pasien dari bidan-bidan yang telah ditentukan. Skala yang diedarkan sebanyak 40 buah dan kembali sesuai dengan

8 sebarannya. Data yang terkumpul kemudian dinilai kedalam bentuk skor mentah, yang kemudian dianalisis dengan tekhnik statistik menggunakan fasilitas komputer pemrograman SPSS 12.0 for windows. Uji validitas atau seleksi aitem dalam penelitian ini menggunakan indeks daya beda aitem yang diperoleh dari korelasi antar skor tiap aitem dengan total skor aitem. Perhitungan korelasi untuk seluruh aitem dilakukan secara bertahap, yaitu apabila masih terdapat aitem yang gugur maka korelasi dihitung kembali dengan menghilangkan aitem yang gugur, dan skor total hanya dihitung dari aitem yang valid, dengan menggunakan batas kritis 0,3. Maka aitem yang memiliki indeks daya beda aitem lebih besar atau sama dengan 0,3 layak dimasukkan dalam skala penelitian (Azwar, 2004). Sedangkan untuk uji reabilitas hanya dikenakan pada aitem-aitem yang memenuhi syarat validitas. 1) Skala persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Penelitian terhadap kesahihan aitem didasarkan pada bahwa aitem dinyatakan sahih jika memiliki batas kritis / rxy > 0,3. Hasil analisis aitem menunjukkan bahwa dari 16 aitem yang disediakan, 10 aitem sahih dan 6 aitem gugur. Aitem-aitem yang sahih adalah aitem dengan koefisien validitas total antara 0,312 sampai dengan 0,577. Uji reliabilitas Alpha Cronbach menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar rtt : 0,782. Sebaran aitem hasil ujicoba skala intensi menggunakan alat kontrasepsi dapat dilihat pada tabel 4.

9 Tabel 4 Distribusi aitem skala persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi Aspek Butir Jumlah Persepsi terhadap 1, 2, 3, 4, 6(5), 9(6), 10(7), penggunaan alat 12(8), 15 (9), 16(10) kontrasepsi Total 10 Catatan : angka dalam kurung ( ) adalah nomor butir yang dipakai dalam penelitian 2) Skala komunikasi efektif antara bidan dengan pasien Penelitian terhadap kesahihan aitem didasarkan pada bahwa aitem dinyatakan sahih jika memiliki batas kritis / rxy > 0,3. Hasil analisis aitem menunjukkan bahwa dari 50 aitem yang disajikan, 34 aitem dinyatakan sahih dan 16 aitem gugur. Aitemaitem yang sahih adalah aitem dengan koefisien validitas total bergerak dari 0,300 sampai dengan 0,746. Uji reliabilitas Alpha Cronbach menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar rtt : 0,945. Sebaran aitem hasil uji coba skala komunikasi efektif bidan pasien dapat dilihat di tabel 5: Tabel 5 Distribusi aitem skala komunikasi efektif bidan pasien 1. Komunikator Daya tarik bidan Kepercayaan pada bidan 2. Komunikan Mendengar Menelaah Paham Menentukan sikap 3. Pesan Struktur pesan Gaya Pesan Daya Tarik pesan Isi pesan Aspek Aitem Jumlah 15 1, 15(11), 21(16), 27(21) 37(28), 41(30), 49(34), 2, 9(7),22(17), 29(22), 34(26), 44(31),45(32), 47(33), 3, 10(8) 17(12), 23(18) 30(23) 36(27) 11(9), 18(13), 24(19), 5(4), 19(14), 31(24), 39(29) 6(5), 20(15), 26(20), 32(25), 7(6), 14(10) Total

10 Catatan : angka dalam kurung ( ) adalah nomor butir yang dipakai dalam penelitian. B. Laporan Pelaksanaan Alat ukur telah melalui proses uji coba yang dilaksanakan pada tanggal 24 April-10 Mei 2008 di dua tempat praktek bidan di kawasan Purwodadi Grobogan. Dua tempat tersebut adalah: 1. Balai Pengobatan/ Rumah Bersalin Ganesha Husada, milik Bidan Herowati Widjaja, Amd. Keb 2. Balai Pengobatan/ Rumah Bersalin Bhakti Sehat, milik Bidan Titin Sri Sungatini, Amd. Keb. Setelah diketahui validitas dan reabilitasnya, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan data penelitian. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara penyebaran skala langsung kepada pasien pada tanggal 20 Mei - 2 Juni 2008 di tempat praktek bidan. Tempat praktek bidan yang digunakan untuk pengambilan data adalah tempat praktek bidan Titin Sri Sungatini dan Bidan Herowati Widjaja di wilayah Purwodadi Grobogan. Waktu pengambilan data adalah pada jam praktek bidan. Subjek penelitian adalah ibu-ibu yang datang ke bidan untuk berkonsultasi mengenai alat kontrasepsi, dan telah memiliki anak. Jumlah subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah 40 orang subjek, seluruh subjek dalam kondisi baik dan sehat saat penelitian berlangsung. Sebelum subjek melakukan pengisian skala, subjek terlebih dahulu diberi penjelasan mengenai cara pengisian skala sesuai dengan petunjuk. Skala yang

11 disebar adalah sebanyak 40 buah dan semua skala lengkap terisi sehingga semua data yang terkumpul dapat dipakai. 1. Deskripsi subjek penelitian C. Hasil Penelitian Setelah pengambilan data terhadap subjek penelitian secara keseluruhan dilakukan, maka dapat diketahui gambaran tentang karakteristik subjek penelitian seperti tertulis pada tabel 6 Tabel 6 Deskripsi Subjek Penelitian Deskripsi subjek Jumlah Persentase Berdasarkan usia 18 th -25 th 25 th -35 th 35 th keatas Berdasarkan jumlah anak 1 anak 2 anak 3 anak Lebih dari ,5% 50% 22,5% 37,5% 42,5% 17,5% 2,5% 2. Deskripsi data penelitian Guna mendapatkan gambaran data penelitian secara umum, berikut ini akan disajikan table deskripsi data penelitian yang berisikan fungsi-fungsi statistik dasar. Secara lengkap, untuk tiap variable skala persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi dan skala komunikasi efektif bidan pasien dapat disajikan dalam tabel berikut:

12 Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian Variabel Skor Hipotetik Skor Empirik X X mean SD X X mean SD max min max min persepsi ,60 3,440 komunikasi ,23 8,804 efektif Deskripsi data penelitian tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan kategorisasi pada masing-masing variabel penelitian guna mengetahui bahwa persepsi mengenai penggunaan alat kontrasepsi dan komunikasi efektif antara bidan-pasien termasuk dalam kategori tinggi, sedang, atau rendah. Cara yang digunakan yaitu dengan menetapkan kriteria kategorisasi yang didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi secara normal. Subjek penelitian akan digolongkan kedalam lima kategorisasi diagnosis yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Sebagai langkah awal yang ditempuh adalah dengan membagi suatu deviasi standar dari distribusi menjadi lima bagian, pembagian tersebut menghasilkan pengkategorian sebagai berikut: 1. Kategori sangat rendah X (µ - 1,8σ) 2. Kategori rendah (µ - 1,8σ) < X (µ - 0,6σ) 3. Kategori sedang (µ - 0,6σ) < X (µ + 0,6σ) 4. Kategori Tinggi (µ + 0,6σ) < X (µ + 1,8σ) 5. Kategori Sangat Tinggi X > (µ + 1,8σ)

13 Langkah berikutnya, dengan memasukkan nilai µ (mean hipotetik) dan σ (Standar Deviasi) dari masing-masing variabel. Dari nilai mean dan standar deviasi yang dimasukkan, maka diperoleh kategorisasi dari masing-masing variabel. Kategorisasi untuk variabel intensi menggunakan alat kontrasepsi adalah sebagai berikut: Tabel 8 Kriteria kategori skor skala persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi Kategori Skor Frekuensi Persentase (%) sangat rendah X < % rendah 16 X ,5 % sedang 22 < X ,5 % tinggi 28 < X % sangat tinggi X > % Jumlah % Berdasarkan hasil kategorisasi diatas, dapat dilihat bahwa tidak terdapat subjek dengan tingkat persepsi mengenai penggunaan alat kontrasepsi yang sangat rendah. Subyek berkategori rendah hanya menunjukkan 1 orang (2,5%). Dapat dilihat juga bahwa sebagian besar subjek (55%) memiliki tingkat persepsi mengenai penggunaan alat kontrasepsi yang tinggi, sedangkan sisanya terbagi dalam dua tingkatan yaitu sedang (32,5%) dan sangat tinggi ( 10%). Kategorisasi variabel komunikasi efektif bidan pasien adalah sebagai berikut: Tabel 9 Kriteria kategori skor skala komunikasi efektif bidan pasien Kategori Skor Frekuensi Persentase (%) sangat rendah X < 54,4 0 0 %

14 rendah 54,4 X 74,8 0 0 % sedang 74,8 < X 95,2 3 7,5 % tinggi 95,2 < X 115, % sangat tinggi X > 115,6 7 17,5 % Jumlah % Berdasarkan hasil kategorisasi diatas, dapat dilihat bahwa tidak terdapat subjek dengan tingkat komunikasi efektif yang sangat rendah dan rendah. Dapat dilihat pula bahwa sebagian besar subjek (75%) memiliki tingkat komunikasi efektif yang tinggi. 3. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis data menggunakan tekhnik korelasi product moment, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas, yang merupakan syarat sebelum dilakukan pengetasan nilai korelasi, dengan maksud agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya (Hadi,1995). a. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik one sample Kollmogorof Smirnov test dari program SPSS Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data adalah jika p>0,05 maka sebaran dinyatakan normal, namun jika p<0,05 maka sebaran dinyatakan tidak normal. Dari hasil pengolahan data, diperoleh koefisien K-SZ = 0,511 dengan p = 0,957 (p>0,05) untuk data persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi dan diperoleh K-SZ = 0,782 dengan p = 0,574 (p>0,05) untuk variabel komunikasi efektif. Hasil Uji

15 normalitas tersebut menunjukkan bahwa data persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi dan data komunikasi efektif bidan-pasien terdistribusi secara normal. b. Uji Linieritas Uji linieritas merupakan pengujian garis regresi antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel komunikasi efektif bidan pasien dengan persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi mengikuti garis linier atau tidak. Uji linieritas Mean Linierity dari program SPSS 12.0 for windows pada variabel komunikasi bidan pasien terhadap persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi menunjukkan nilai p = 0,001 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara komunikasi efektif bidan pasien dengan persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi bersifat linier, atau mengikuti garis lurus. 4. Uji hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang positif antara komunikasi efektif bidan pasien dengan persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Pengujian terhadap hipotesis tersebut menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson pada program komputer SPSS for windows Dari hasil pengolahan data, diperoleh koefisien korelasi r = 0,425 dengan p = 0,003 (p<0,05). Angka korelasi yang positif menunjukkan bahwa memang terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antar dua variabel. Dari data-data tersebut dikatakan bahwa terdapat hubungan positif yang erat antara komunikasi efektif bidan pasien dengan persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Dengan demikian,

16 hipotesis ada hubungan yang positif antara komunikasi efektif bidan pasien dengan persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi dapat diterima. D. Pembahasan Menurut Fisher (1996), persepsi didefenisikan sebagi interpretasi terhadap berbagai sensasi sebagai representasi dari objek-objek eksternal, jadi persepsi adalah pengetahuan yang dapat ditangkap oleh indera kita, karenanya persepsi mensyaratkan: 1. adanya objek eksternal yang dapat ditangkap oleh indera kita. 2. adanya informasi untuk diinterpretasikan. 3. menyangkut sifat representatif dari penginderaan. Secara sederhana, teori-teori diatas menunjukkan bahwa persepsi seseorang akan berubah bergantung pada informasi yang didapatkannya melalui komunikasi. Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi dari pasien akan mengalami perubahan ke arah yang lebih positif ketika terjadi komunikasi yang efektif antara bidan dengan pasien. Komunikasi efektif bisa terlihat melalui perubahan persepsi yang terjadi dalam diri pasien setelah mendapatkan informasi yang menurut Fishbein dan Ajzen (1975) dapat berupa pengalaman, pengetahuan, maupun media massa. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi efektif merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi persepsi. Semakin efektif komunikasi yang terjadi antara bidan dan pasien, maka akan semakin positif persepsi pasien terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (1992)

17 mendefinisikan persepsi sebagai proses bagaimana seorang menyeleksi, mengatur, dan menginterprestasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Stimulus berupa informasi yang didapat melalui komunikasi efektif diinterprestasikan oleh subyek menjadi persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi yang positif. Walgito (2001) yang menyatakan stimulus yang diterima oleh individu diorganisasikan dan diinterprestasi, sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderanya itu. Inilah proses yang dimaksud sebagai persepsi. Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap data penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif antara komunikasi efektif bidan pasien dengan persepsi terhadap penggunaaan alat kontrasepsi. Semakin efektif komunikasi antara bidan dengan pasien, maka semakin positif pula persepsi pasien terhadap penggunaan alat kontrasepsi, demikian pula sebalikya. Kategorisasi untuk variabel persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi dari 40 subjek diperoleh hasil 4 subjek (10%) berada dalam kategori sangat tinggi, 22 subjek (55%) berada dalam kategori tinggi. Untuk kategori sedang diperoleh 13 subjek (32,5%), kategori rendah diperoleh 1 subjek (2,5%), dan tidak ada subjek yang berada dalam kategori sangat rendah (0%). Berdasarkan kategorisasi tersebut dapat dilihat bahwa persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi berada dalam kategori tinggi. Kategorisasi untuk variabel komunikasi efektif bidan-pasien dari 40 subjek diperoleh hasil 7 subjek (17,5%) berada pada kategori sangat tinggi, 30 subjek (75%)

18 ada pada kategori tinggi, dan 3 subjek (7,5%) berada dalam kategori sedang. Tidak ada subjek yang berada dalam kategori rendah (0%) dan sangat rendah (0%). Kategorisasi tersebut menunjukkan bahwa variabel komunikasi efektif bidan pasien berada dalam kategori tinggi. Hipotesis awal dari penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara komunikasi efektif bidan pasien dengan persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Hasil analisis data-data yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis tersebut terbukti melalui tingginya nilai koefisien korelasi yang diperoleh ( r=0,425 dan p= 0,003). Data koefisien korelasi mampu menunjukkan bahwa komunikasi efektif bidan pasien memang berhubungan dengan persepsi terhadap penggunaan alat kontraspsi. Efektifnya komunikasi yang terjadi antara bidan dengan pasien diiringi dengan positifnya persepsi pasien terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representatif obyek eksternal. Proses menafsirkan informasi indrawi. Jika persepsi kita tidak akurat kita tidak munglkin bisa berkomunikasi secara efektif (F.Verdeber, 1978) Variabel komunikasi efektif bidan pasien mempunyai sumbangan efektif sebesar 42,5% terhadap persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi. Artinya 42,5% persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi disebabkan oleh komunikasi efektif bidan pasien dan 30,5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Suatu penelitian terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel BAB III METODE PEELITIA Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, validitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

BAB III METODE PENELITIAN. informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya BAB III METODE PENELITIAN 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data tersebut dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data tersebut dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala atau objek penelitian yang bervariasi. Atau variabel adalah objek penelitian atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan (Sumadi Suryabrata, 000:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu daya tarik interpersonal dan kohesivitas kelompok. Untuk kepentingan penelitian ini, maka pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah & Penelitian. Penelitian ini penulis lakukan pada remaja di SMK-SMTI Yogyakarta yang terletak di Jalan Kusumanegara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang mana kuantitif sendiri diartikan sebagai sebuah metode yang digunakan untuk menguji teori tertentudengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan. Variabel bebas (X):

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A Identifikasi Variabel Penelitian, (B Definisi Operasional Penelitian, (C Populasi dan Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angkaangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua nilai atau lebih. Motivasi, IQ, dan semua atribut dari manusia bisa

BAB III METODE PENELITIAN. dua nilai atau lebih. Motivasi, IQ, dan semua atribut dari manusia bisa BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL Menurut Nisfiannoor (2009), variabel adalah suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi atau macam-macam nilai. Variabel dapat memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi terhadap data penelitian. Uji asumsi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Jenis penelitian pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka, kemudian dianalisa. Karena angka-angka tersebut sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi merupakan variabel yang diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan b. Variable Bebas (X) :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat bantu statistik paling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu, 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam sebuah penelitian ilmiah, metodologi penelitian merupakan unsur yang penting, karena metode dalam sebuah penelitian sangat menentukan apakah penelitian tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitain Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya kepemimpinan dan motivasi kerja. Untuk kepentingan penelitian ini, maka gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai. 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan penelitian agar tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel dari penelitian ini adalah : 1. Variabel terikat adalah : konsep diri 2. Variabel bebas adalah : keharmonisan keluarga B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif. Sebagaimana Arikunto (006, hal. 1) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Jenis penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian salah satu unsur yang sangat penting adalah metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan sebagai berikut: (A) Tipe Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

Lebih terperinci

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dilihat kaitan antara penyesuaian diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik, maka akan merasakan kepuasan hdiup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam suatu penelitian. Menurut Kerlinger variabel sebagai sebuah konsep.

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam suatu penelitian. Menurut Kerlinger variabel sebagai sebuah konsep. 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi fokus di dalam suatu penelitian. Menurut Kerlinger variabel sebagai sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan deskriptif korelasional. Penelitian dengan pendekatan kuatitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan tergantung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung: depresi pada remaja putri keluarga broken home.

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi 33 BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Sekolah ini terletak di Argomulyo Sedayu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Usman (1996:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisisnya menekankan pada data numerikal

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi Operasional Penelitian, (D). Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol dari beberapa tahapan yang logis. Sedangkan rancangan penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian. ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan. 1 Kesalahan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, karena dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, karena dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, karena dalam penelitian ini tidak dibuat perlakuan/manipulasi terhadap variabel-variabelnya, tetapi hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Tempat penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Suharsini Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian yang meneliti tentang ada tidaknya hubungan antara variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan partisipasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan kepuasan kerja. Untuk kepentingan penelitian ini, maka pelaksanaanya dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, penafsiran terhadap data

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data, penafsiran terhadap data BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan teknik korelasi. Sesuai dengan istilahnya, penelitian kuantitatif banyak menggunakan angka,

Lebih terperinci