NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN oleh : MUTYA GUSTI RAMA Dra. AISAH INDATI, M.S FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2005

2 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ISTRI DENGAN KECEMASAN SUAMI MENJELANG MASA PENSIUN Telah Disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing Utama ( Dra. Aisah Indati, M.S )

3 Hubungan antara Dukungan Sosial Istri dengan Kecemasan Suami Menjelang Masa Pensiun Mutya Gusti Rama Dra. Aisah Indati, M.S INTISARI Dukungan sosial istri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan suami menjelang masa pensiun. Dengan dukungan sosial istri yang tinggi maka kecemasan suami menjelang masa pensiun rendah demikian sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Dukungan Sosial Istri dengan Kecemasan Suami Menjelang Masa Pensiun. Semakin tinggi Dukungan Sosial Istri semakin rendah Kecemasan Suami Menjelang Masa Pensiun. Sebaliknya semakin rendah Dukungan Sosial Istri semakin tinggi Kecemasan Suami Menjelang Masa Pensiun. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 78 orang, terdiri dari suami yang bekerja baik di instansi negeri maupun swasta berusia tahun yang masih memiliki tanggungan keluarga yang akan menjelang masa pensiun. Skala Dukungan Sosial Istri dibuat sendiri oleh penulis berdasarkan teori dari Sheridan & Radmacker (1992). Adapun aspek dukungan sosial istri yang akan diungkap adalah perhatian, emosional, instrumental, informasi, penilaian yang dalam penelitian ini aspek tersebut khusus diperoleh dari istri. Sedangkan skala Kecemasan Suami dibuat sendiri oleh penulis berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Brill & Hayes (1981) yaitu kehilangan status sosial, menurunnya penghasilan, kehilangan karir, kehilangan kesempatan berinteraksi dengan teman-teman dan kehilangan perasaan berarti bagi masyarakat sekitar. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS versi 11,5. Untuk menguji apakah terdapat hubungan antara Dukungan Sosial Istri dengan Kecemasan Suami Menjelang Masa Pensiun. Tekhnik yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari Pearson yang menunjukkan korelasi sebesar r = dengan p < 0,01 yang artinya ada hubungan yang sangat signifikan antara Dukungan Sosial Istri dengan Kecemasan Suami Menjelang Masa Pensiun. Jadi hipotesis penelitian diterima. Artinya kecemasan suami menjelang masa pensiun pada penelitian ini rendah disebabkan karena dukungan sosial istri yang tinggi disamping ada beberapa faktor lain yang ikut mempengaruhi seperti, mendapat tunjangan dana pensiun, istri yang bekerja, anak-anak yang sudah menyelesaikan sekolah, usia yang masih jauh menjelang pensiun dan rencana yang baik menghadapi masa pensiun nanti. Kata kunci : Dukungan Sosial, Kecemasan Suami

4 A. Pendahuluan Bekerja merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia secara fisik yang meliputi sandang, pangan dan papan serta psikologis yang meliputi afiliasi, berprestasi, berkuasa dan kebutuhan untuk menunjukkan eksistensi diri. Akan tetapi tidak selamanya seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhan kebutuhannya dalam mencari uang. Pada saat memasuki usia tertentu yaitu (55-56 tahun) individu akan mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya yang berupa kemunduran baik secara fisik, mental maupun sosial sehingga individu akan berhenti dari pekerjaan atau dengan kata lain dikenal dengan pensiun dan kemudian mulai memasuki masa istirahat, yaitu masa menikmati hasil jerih payahnya selama bekerja (Kedaulatan Rakyat dalam Purnamasari, 2003). Pada saatnya seorang yang bekerja harus melepaskan kekuasaannya atau mengundurkan diri dari dunia pekerjaannya. Pensiun yang dimaksud disini adalah menarik diri, mengundurkan diri, mengasingkan diri dari masyarakat. umum dan kehidupan aktifnya dibidang pekerjaan atau profesi yang menandai akhir dari periode kerja (Parkinson, 1990). Anggapan umum yang berkembang di masyarakat tentang masa pensiun adalah bahwa masa pensiun merupakan masa yang seharusnya tidak perlu menjadi beban karena masa tersebut pasti akan dialami oleh setiap individu yang bekerja. Namun berhentinya seseorang dari pekerjaan akan menimbulkan berbagai macam akibat dan pengaruh pada orang yang akan mengalaminya, sebab dengan berakhirnya

5 masa kerja berarti ada perubahan dari segi ekonomi dan fasilitas sehingga menimbulkan berbagai dampak psikologis. Dengan sendirinya, pola hidup akan berubah, sehingga ketika suami sudah tidak bekerja lagi pasti ada sesuatu yang menekan dalam diri. Muncul perasaan tidak rela untuk melepaskan apa yang selama ini telah dimiliki dan dinikmati sehingga timbul kecemasan suami menjelang masa pensiun. Kecemasan suami menjelang masa pensiun adalah suatu keadaan atau perasaan tidak menyenangkan bagi seorang suami karena khawatir, takut, tidak pasti akan masa depannya yang timbul ketika suami akan memasuki masa pensiun dalam jelang waktu tertentu (6 tahun kedepan dalam hal penelitian ini) dimana suami tidak memiliki pekerjaan tetap lagi namun belum siap menerima kenyataan tersebut dengan segala akibatnya baik secara sosial, psikologis maupun fisiologis. Pada umumnya kecemasan yang muncul menjelang masa pensiun adalah berkurangnya penghasilan setiap bulan. Bradbury (Wulandari, 2001) mengatakan bahwa orang-orang pensiunan yang terputus dari pekerjaan dan dari arus kehidupan menghadapi masalah penyesuaian keuangan, psikologi, sosial, intelektual dan seksual. Suami akan merasa cemas, was-was, dan khawatir terhadap masa depan diri sendiri maupun keluarganya. Ada kekhawatiran yang terus menerus mengenai bagaimana cara menghidupi keluarga dengan penghasilan yang lebih sedikit, tetapi dengan kebutuhan yang tidak berkurang terutama pemikiran tentang biaya pendidikan bagi anak-anak yang belum memasuki atau sedang menjalani masa kuliah. Ada kekhawatiran bagaimana cara mengisi waktu luang nanti di hari tua. Ada

6 kekhawatiran akan menjalani kesepian dan merasa diasingkan oleh teman sepergaulan dan adanya kekhawatiran hilangnya status dan kekuasaan yang dulu dimiliki. Hal ini sangat tidak mengenakkan bagi seseorang yang biasa bekerja (Parkinson, 1990). Dukungan sosial menjadi aspek penting untuk mengadakan perubahanperubahan yang diperlukan untuk menghadapi segala bentuk kekhawatiran. Johnson dan Johnson (1991) mendefinisikan dukungan sosial sebagai keberadaan orang lain yang dapat diandalkan untuk dimintai bantuan, dorongan dan penerimaan apabila individu mengalami kesulitan. Dukungan sosial dapat berasal dari orang-orang penting yang dekat ( significant others ) bagi individu yang membutuhkan bantuan. Isteri merupakan orang terdekat dalam kehidupan seorang suami sebagai pasangan hidup. Untuk itu diperlukan peran serta istri sebagai sumber dukungan sosial terdekat dalam setiap pengambilan keputusan. Dukungan sosial istri dapat diartikan sebagai tindakan yang diberikan istri terhadap suami dalam memecahkan masalahnya dimana istri dapat memberikan bantuan secara psikologis dengan melibatkan emosi, pemberian informasi, bantuan materi, penilaian positif, perhatian dan penerimaan. Dukungan sosial istri dapat mempengaruhi tingkat kecemasan suami menjelang masa pensiun. Kepedulian dan dukungan dari istri sangat dibutuhkan oleh suami yang akan menjalani masa pensiun. Seorang istri juga harus memiliki kesiapan fisik maupun mental. Berdasarkan hal hal diatas muncul suatu permasalahan mengenai kecemasan suami menjelang masa pensiun dan dalam penelitian ini permasalahan yang diangkat

7 adalah apakah ada hubungan antara dukungan sosial istri dengan kecemasan suami menjelang masa pensiun. B. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara dukungan sosial istri dengan kecemasan suami menjelang masa pensiun. Semakin tinggi dukungan sosial istri maka semakin rendah kecemasan suami menjelang masa pensiun, sebaliknya semakin rendah dukungan sosial istri maka kecemasan suami menjelang masa pensiun semakin tinggi. C. Metode Penelitian Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dan skala. Angket digunakan untuk menanyakan identitas diri seperti umur, jumlah tanggungan keluarga, jenis kelamin. Skala digunakan untuk mengungkapkan Kecemasan Suami Menjelang Masa Pensiun dan Dukungan Sosial Istri. Pada penelitian ini menggunakan skala dengan empat alternative jawaban, yaitu : Sangat Sesuai, Sesuai, Tidak Sesuai, Sangat Tidak Sesuai. Disajikan dalam bentuk aitem favorable dan unfavorable dengan pemberian skor satu sampai empat. Secara rinci alat ukur yang digunakan adalah : 1. Skala kecemasan suami menjelang masa pensiun Skala kecemasan suami menjelang masa pensiun merupakan alat ukur untuk mengungkap kecemasan yang dialami oleh suami ketika menjelang pensiun yang

8 disusun berdasarkan teori yang mengungkap hal-hal yang dapat menimbulkan kecemasan suami menjelang masa pensiun yang dikemukakan oleh Brill dan Hayes (1981), yaitu kehilangan status sosial, menurunnya penghasilan, kehilangan karir, kehilangan kesempatan berinteraksi dengan teman-teman dan kehilangan perasaan berarti bagi masyarakat sekitar. 2. Skala Dukungan Sosial Istri Skala dukungan sosial istri mengungkap aspek dukungan sosial istri. Adapun aspek dukungan sosial istri yang akan diungkap dalam penelitian ini dikembangkan dari konsep yang ditemukan oleh Sheridan dan Radmacker (1992). Aspek tersebut adalah perhatian, emosional, instrumental, informasi, penilaian yang dalam penelitian ini aspek tersebut khusus diperoleh dari istri, yaitu : 1. aspek perhatian emosional : suami merasa bahwa istrinya memberikan perhatian pada dirinya dan membantu memecahkan masalah-masalahnya, baik masalah pribadi maupun masalah pekerjaan ; (2) aspek instrumental : penyediaan sarana untuk mempermudah perilaku yang secara langsung menolong suami dalan menghadapi tuntuan kerja, meliputi bantuan sesuatu benda, membantu pekerjaan, memberi peluang waktu ; (3) aspek informasi : suami mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan suami juga dapat menyampaikan informasi kepada istrinya, meliputi pemberian nasihat, pengarahan dan informasi ; (4) aspek penilaian : suami mendapat penghargaan, penilaian serta umpan balik yang positif tentang perilaku yang telah dilakukan.

9 D. Metode Analisa Data Untuk menguji hipotesis penelitian penulis menggunakan analisis statistic dengan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Keseluruhan kompilasi data dilakukan melalui program komputer SPSS for Windows versi 11,5. E. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil try out, uji validitas dan reliabilitas alat ukurnya adalah : a. Skala Dukungan Sosial Istri Hasil uji reliabilitas skala dukungan sosial istri ini menggunakan tekhnik Cronbach alpha dengan hasil sebesar 0,9464. Batasan yang digunakan pada uji validitas adalah 0,3 dari 60 aitem awal yang gugur sebanyak 13 aitem, sehingga jumlah aitem untuk penelitian sebanyak 47 aitem. b. Skala Kecemasan Hasil uji reliabilitas skala dukungan sosial istri ini menggunakan tekhnik Cronbach alpha dengan hasil sebesar 0,9627. Batasan yang digunakan pada uji validitas adalah 0,3 dari 60 aitem awal yang gugur sebanyak 5 aitem, sehingga jumlah aitem untuk penelitian sebanyak 55 aitem. 1. Deskripsi Data Penelitian Untuk memperoleh gambaran umum mengenai data penelitian dapat dilihat pada table deskripsi data berisikan fungsi-funsi statistic dasar yang disajikan secara lengkap pada table berikut ini.

10 Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian Variabel Skor yang diperoleh Skor yang dimungkinkan (Hipotetik) (Empirik) Xmin Xmax Mean SD Xmin Xmax Mean SD Dukungan ,5 23, ,51 12,805 Kecemasan ,5 27, ,05 15,603 Berdasarkan deskripsi data penelitian diatas dapat dilihat skor yang diperoleh untuk variabel dukungan sosial istri mean empiriknya adalah dan mean hipotetiknya adalah 117,5. Sementara untuk variabel kecemasan suami menjelang masa pensiun mean empiriknya adalah 106,05 dan mean hipotetiknya adalah 137,5.. Deskripsi data pada tabel 7 tersebut diatas menunjukkan bahwa mean empirik variabel dukungan sosial istri lebih besar daripada mean hipotetiknya, sehingga kecenderungan dukungan sosial istri tinggi. Sedangkan mean empirik untuk variabel kecemasan suami menjelang masa pensiun lebih kecil daripada mean hipotetiknya. Hal ini berarti bahwa kecemasan suami menjelang masa pensiun adalah rendah. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang mencakup uji normalitas dan linieritas. Hal ini perlu dilakukan karena teknik korelasi yang digunakan adalah teknik product moment yang harus menggunakan data yang berdistribusi normal dan linier. 1. Uji asumsi mencakup uji normalitas dan linieritas yang dilakukan sebelum analisis data atau uji hipotesis.

11 a. Uji Normalitas Uji normalitas menggunakan Teknik One Sample Kolmogorof- Smirnof, variabel kecemasan suami menjelang masa pensiun menunjukkan K-SZ =1,571 p = ( p<0.05) dan pada variabel dukungan sosial istri menunjukkan K-SZ =0,820 p = 0,511 ( p>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa alat ukur tersebut memiliki sebaran tidak normal. b. Uji Linieritas Uji linearitas ini dilakukan untuk mengetahui variabel dukungan sosial istri dan kecemasan suami menjelang masa pensiun apakah linier atau tidak. Diperoleh signifikansi linearity sebesar 0,000 atau p<0,05 dan deviation from linearity sebesar 0,830 atau p>0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel ini bersifat linear. 2. Uji Hipotesis Hasil uji normalitas dan linieritas menunjukkan bahwa data yang diperoleh tidak normal tetapi linier. Semula akan digunakan korelasi Product Moment dari Pearson. Data yang diperoleh tidak normal tetapi linier sehingga dilanjutkan dengan uji korelasi Spearman s Rho pada program SPSS 11,5 for Windows., menghasilkan hubungan negatif koefisien korelasi sebesar -0,555 ; p=0,000 ( p<0.01). Hasil hubungan tersebut menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara dukungan sosial istri dengan kecemasan suami menjelang masa pensiun yang artinya hipotesis penelitian diterima.

12 F. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data menggunakan korelasi Rho Spearman dari program SPSS 11.5 for windows dan diperoleh koefisien korelasi sebesar -0,555 dengan p= 0,000 atau p<0,01 yang artinya ada korelasi yang sangat signifikan antara dukungan sosial istri dengan kecemasan suami menjelang masa pensiun. Sehingga hipotesis dalam penelitian ada hubungan yang negatif antara dukungan sosial istri dengan kecemasan suami menjelang masa pensiun, diterima. Artinya dukungan sosial yang diberikan istri tinggi sehingga kecemasan suami menjelang masa pensiun rendah. Hubungan negatif antara dukungan sosial istri dengan kecemasan suami menjelang masa pensiun telah terbukti, karena dengan adanya dukungan sosial istri maka akan dapat mempengaruhi kecemasan suami menjelang masa pensiun sehingga jika suami mempunyai dukungan sosial istri yang tinggi maka akan dapat mengurangi rasa cemas dan khawatir dalam menghadapi masa pensiun yang akan datang. Sumbangan efektif yang diberikan dukungan sosial istri dengan kecemasan suami menjelang masa pensiun adalah R² = 0,396. Sehingga dari hasil tesebut diketahui bahwa variabel dukungan sosial istri dengan kecemasan suami menjelang masa pensiun adalah 39,6 % sedangkan sisanya sebesar 60,4 % dipengaruhi oleh faktor lain antara lain penghasilan yang berkurang, kesehatan fisik dan mental yang tidak baik sehingga menimbulkan rasa cemas pada suami menjelang masa pensiun, sikap terhadap pekerjaan di mana suami menganggap bahwa pekerjaan adalah segala-

13 galanya dan kepuasan kerja karena dengan bekerja seseorang memperoleh kepuasan selain uang dan memperkuat harga diri (Rybash dkk, 1999). Dukungan dari istri sangat dibutuhkan bagi suami menjelang masa pensiun. Seperti dijelaskan dari pengertian dukungan sosial itu sendiri yang diungkapkan oleh Ganellen dan Blaney (1984) bahwa dukungan sosial adalah derajat dukungan yang diberikan kepada individu khususnya sewaktu dibutuhkan oleh orang-orang yang memiliki keterkaitan erat dengan individu terutama istri tercinta. Istri yang mendukung yang dapat memberikan dukungan emosional dengan meyakinkan suami bahwa suami adalah individu berharga yang disayangi dan tidak sendiri. Kehangatan dan cinta kasih dari sang isteri akan memungkinkan suami yang tertekan dan cemas dalam menghadapi pensiun akan dapat menghadapinya dengan tenang. Kecemasan suami yang rendah juga disebabkan oleh faktor-faktor lain diantaranya dilihat berdasarkan isian angket yang disebar. Beberapa responden memiliki rencana yang baik dalam menghadapi masa pensiunnya. Sebanyak 56 orang responden memiliki harapan yang optimis akan berwiraswasta atau membuka usaha baru setelah pensiun nanti. Hal ini berarti para responden memiliki tabungan yang cukup dalam menghadapi hari tua. Istri yang bekerja juga ikut menambah pemasukan dalam rumah tangga. Ada 48 orang subjek memiliki istri yang juga ikut bekerja. Istri bekerja memiliki wawasan luas yang artinya istri memahami kondisi suami menjelang masa pensiun dengan demikian istri dan suami dapat saling memberikan motivasi tentang langkah-langkah yang dapat dicapai setelah pensiun nanti. Disamping itu tingkat pendidikan subjek yang sebagian besar berada pada tingkat

14 SMA yaitu berjumlah 42 orang memiliki arti bahwa subjek memahami kondisi menjelang masa pensiun. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini juga berusia antara tahun yang mana hal ini dapat mempengaruhi rendahnya kecemasan suami menjelang pensiun. Subjek masih agak lama menghadapi masa pensiun sehingga masih dapat tenang menghadapi masa pensiun. Kecemasan yang lebih besar dirasakan oleh suami yang akan pensiun tinggal beberapa bulan lagi. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan angket pada seluruh responden di masing-masing instansi. Penulis memberikan waktu bagi subjek untuk mengisi angket di rumah dengan pertimbangan kesibukan subjek di kantor. Hal ini dapat menimbulkan kemungkinan bahwa angket yang diisi bukan oleh subjek yang bersangkutan sehingga faktor ini dapat menjadi kelemahan dalam penelitian ini. Salah satu responden mengungkapkan bahwa masalah ekonomi bukan hal yang terlalu mengkhawatirkan bagi para suami karena setelah pensiun para pegawai akan mendapatkan tunjangan dana pensiun. Rasa cemas yang lebih tinggi disebabkan karena sudah tidak bekerja lagi sehingga menimbulkan perasaan tidak berarti pada diri mereka. Hilangnya kekuasaan juga mempengaruhi bagi responden yang memiliki jabatan tinggi dalam instansinya. Hubungan dengan relasi yang tidak lagi terjalin membuat suami cemas menjelang masa pensiun. Hal ini sesuai dengan pendapat Brill dan Hayes (1981) bahwa kecemasan menjelang masa pensiun adalah hilangnya halhal tertentu yang dapat diperoleh seseorang dengan bekerja antara lain, status sosial, sumber penghasilan, karir, kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan rasa berarti.

15 Usia 50 tahun keatas adalah masa krisis dimana kebutuhan seseorang khususnya suami yang mencakup kebutuhan fisik, psikologi, sosial, maupun intelektual dirasakan berkurang. Suami yang mampu memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut dimasa tuanya akan membantu mengurangi rasa cemas menjelang masa pensiun sehingga dapat melewati masa pensiun dengan tenang. Suami yang mengisi hari tuanya dengan memperbanyak kegiatan ibadah atau keagamaan dan menjaga pola hidup yang seimbang akan mendukung terpenuhinya kebutuhan fisik dan psikologis pada suami. Melakukan hal-hal kemanusiaan seperti mengikuti organisasi sosial atau menjaga hubungan silahturahmi dengan tetangga dan saudara juga dapat mendukung suami dalam memenuhi kebutuhan sosial maupun intelektual di masa pensiun. Semua hal diatas sesuai dengan pendapat Palmore ( Brill dan Hayes, 1981) bahwa terdapat sejumlah faktor yang dapat menyebabkan suami tidak merasa cemas dalam menghadapi masa pensiunnya antara lain mempunyai sejumlah aktifitas yang berarti seperti aktifitas organisasi, keagamaan, politik atau sosial, menjaga kesehatan seperti berolahraga dan pola makan yang baik, mempunyai perencanaan keuangan yang baik, memiliki sikap yang optimis. Sikap seperti ini dapat memperpanjang umur. G. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan negatif antara dukungan sosial istri dengan kecemasan suami menjelang masa pensiun. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi

16 dukungan sosial istri maka kecemasan suami menjelang masa pensiun akan semakin rendah demikian juga sebaliknya apabila semakin rendah dukungan sosial istri maka kecemasan suami akan semakin tinggi pula. Dalam penelitian ini kecemasan suami menjelang masa pensiun rendah disebabkan karena dukungan sosial istri yang diterima tinggi H. Saran Dari hasil penelitian ini, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut : 1.. Saran bagi para istri Dukungan sosial istri merupakan salah satu unsur yang penting dan mendukung bagi seorang suami menjelang masa pensiun. Istri sebagai pendamping dapat memberikan kasih sayang dan perhatian untuk membantu suami dalam mengatasi permasalahannya terutama pada masa pensiun sehingga mengurangi rasa cemas suami menjelang masa pensiun 2. Saran bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengadakan penelitian dengan tema pensiun, perlu kiranya memperhatikan usia subjek yang digunakan, sebaiknya menggunakan subjek yang sedang mengalami masa persiapan pensiun atau akan pensiun 1 tahun kedepan. Disamping itu peneliti selanjutnya juga dapat menggunakan teknik pengambilan data yang lain seperti observasi atau wawancara.

17 DAFTAR PUSTAKA Brill, P. L and Hayes, J. P Taming Your Turmoil : Managing the Transtitions of Adult Life. EagleWood Cliffs : Prentice Hall Inc Ganellen, R.J & Blaney, P.H Hardiness and Social Support as Moderator of the Effect of Life Stress. Journal of Personality and Social Psychology,47, Johnson, D.W & Johnson, F. P Joining Together : Group Theory and Group Skills. 4 th ed. Prentice Hall Inc. New York Parkinson, N. C Masa Pensiun yang Bahagia. Jakarta : Binarupa Aksara Purnamasari, S. E Hubungan Sindrom Pasca Kekuasaan dengan Kepuasan Hidup Pada Pensiunan Karyawan Pertamina Golongan Pimpinan di Surabaya. Jurnal Psikologi Insight. Tahun I. No 2, Yogyakarta Sheridan, C. L dan Radmacker, A Health Psychology : Challenging The Biomedical Model. Singapore : John Willey & Sons, Inc Wulandari, F. A Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Kecemasan Menghadapi Pensiun Pada Guru yang Memiliki Pekerjaan Sampingan. Skripsi ( Tidak Diterbitkan ). Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM

18

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji asumsi data hasil penelitian tersebut. Setelah dilakukan uji asumsi berupa uji normalitas dan linieritas selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical

BAB V HASIL PENELITIAN. uji linieritas hubungan variabel bebas dan tergantung. diuji normalitasnya dengan menggunakan program Statistical BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi Setelah semua data penelitian diperoleh, maka dilakukan uji asumsi sebagai syarat untuk melakukan analisis data. Uji asumsi yang dilakukan adalah uji normalitas sebaran

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSAHABATAN DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA BARU Oleh : Chinta Pradhika H. Fuad Nashori PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Unsur yang paling penting dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tmasan tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL Dwi Rezka Kemala Ira Puspitawati, SPsi, Msi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk menguji

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis data, langkah yang perlu peneliti lakukan adalah uji asumsi variabel penelitian. Uji asumsi yang dilakukan yaitu uji normalitas dan uji linieritas.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menentukan lokasi yang akan dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. adalah dusun-dusun yang penduduknya padat di Yogyakarta.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. adalah dusun-dusun yang penduduknya padat di Yogyakarta. 56 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian tentang tingkat depresi pada ibu rumah tangga di tinjau dari KDRT dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dari skala kepuasan perkawinan dan keterbukaan diri peneliti melakukan pengujian hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis menggunakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan menggunakan One. Sample Kolmogorov-Smirnov Tes dan memberikan hasil sebagai

BAB V HASIL PENELITIAN. normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan menggunakan One. Sample Kolmogorov-Smirnov Tes dan memberikan hasil sebagai BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Uji Asumsi Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan Product Moment Pearson, maka dilakukan uji asumsi normalitas dan linearitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi 33 BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Sekolah ini terletak di Argomulyo Sedayu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh: HANDINI IKA PRATIWI SUS BUDIHARTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi menyangkut uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran skor dari variabel kepuasan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI Nama : Kartika Pradita Andriani NPM : 13510847 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Prof. Dr. AM. Heru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan terpercaya dan terandalkan. Dalam pengujian ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2009 : 96). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel disebut juga sebagai objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji coba terpakai, yaitu pengambilan data dilakukan satu kali yang digunakan untuk uji alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, beringkat

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA DISUSUN OLEH SUGESTI HANUNG ANDITYA SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi dilakukan sebelum uji hipotesis dan sebagai syarat agar dpat melakukan teknik korelasi Product Moment. Uji asumsi dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Tahap awal persiapan penelitian ini, sebelumnya peneliti telah melakukan observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel I : Pet Attachment 2. Variabel II : Well-being

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. linieritas. Tahap berikutnya setelah melakukan uji asumsi yaitu uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. linieritas. Tahap berikutnya setelah melakukan uji asumsi yaitu uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Setelah mengetahui validitas dan reliabilitas skala yang digunakan, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah uji asumsi yang terdiri dari uji linieritas. Tahap

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KEBAHAGIAAN PADA WANITA KARIR YANG BELUM MENIKAH

HUBUNGAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KEBAHAGIAAN PADA WANITA KARIR YANG BELUM MENIKAH HUBUNGAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KEBAHAGIAAN PADA WANITA KARIR YANG BELUM MENIKAH Nama : Dea Alliqa Fitri NPM : 11511768 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Ursa Majorsy, SPsi, MSi. Quroyzhin Kartika

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Orientasi Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo yang terletak di Jalan Brigjend Sudiarto No. 347 Semarang.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MINAT MEMBELI BARANG - BARANG BERMEREK Oleh: Amalia Gia Puspita Fuad Nashori PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Total 202 orang 100 %

Total 202 orang 100 % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian Instrumen yang berupa butir-butir pernyataan (kuesioner) yang digunakan untuk mengukur variabel, perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tempat penelitian. Orientasi tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah dukungan sosial orang tua, harga diri (self-esteem) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar sebagai variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah & Penelitian. Penelitian ini penulis lakukan pada remaja di SMK-SMTI Yogyakarta yang terletak di Jalan Kusumanegara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Peneliti menggunakan tryout dengan alasan bahwa dengan menggunakan tryout diharapkan item pada skala ini lebih valid dan reliable untuk mengukur

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Regresi

BAB V HASIL PENELITIAN. dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis korelasi Regresi BAB V HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari skala perilaku konsumtif dan harga diri, peneliti melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis diuji dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dari penemuan masalah yang telah terjadi di lapangan. Dari permasalahan tersebut peneliti mencoba mencari penelitianpenelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah gambaran umum subjek penelitian berdasarkan data demografi ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah gambaran umum subjek penelitian berdasarkan data demografi ibu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah 32 ibu rumah tangga yang bekerja di PT Sinar Karya Duta Abadi. Dari 35 wanita yang bekerja di bagian kantor,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bagian metodologi penelitian ini akan diuraikan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bagian metodologi penelitian ini akan diuraikan BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metodologi penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional penelitian, populasi, teknikmpengambilan sampel,

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16). 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Masyarakat Turen Masyarakat Turen berjumlah kurang lebih sekitar 2.000-an orang. Dalam kehidupan bermasyarakat, sifat gotong royong, tolong-menolong dan kekeluargaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisa data serta validitas dan reabilitas alat ukur. penelitian, untuk menentukan desai penelitian yang dipakai:

BAB III METODE PENELITIAN. analisa data serta validitas dan reabilitas alat ukur. penelitian, untuk menentukan desai penelitian yang dipakai: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini ada beberarapa langkah yang dilakukan peneliti, antara lain: a) Merumuskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepimpinan. Peneliti mendeskripsikan skor kepemimpinan dan kinerja BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil penelitian baik secara deskriptif maupun uji hipotesis serta Pembahasan. A. Analisis Deskripsi Subjek Pada bagian ini, peneliti akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan

BAB IV PEMBAHASAN. subyek dengan rentang usia dari 15 tahun sampai 60 tahun dan BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Sampel dalam penelitian ini adalah 75 anggota aktif. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran sampel berdasarkan usia dan Masa bekerja. Selanjutnya akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang merupakan perusahaan listrik negara yang bertugas menyediakan tenaga listrik bagi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif *

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif * HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif * Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Harga diri 2. Varibel bebas : a. Dukungan sosial b. Regulasi emosi B. Definisi Operasional 1. Harga Diri Harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data normal atau tidak. Alat yang digunakan adalah One Sample. Uji normalitas pada skala subjective well-being

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data normal atau tidak. Alat yang digunakan adalah One Sample. Uji normalitas pada skala subjective well-being BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi, yang terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. a. Uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang diteliti (Azwar, 2012, h.5). Variabel Tergantung : Motivasi Berprestasi Pada Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang diteliti (Azwar, 2012, h.5). Variabel Tergantung : Motivasi Berprestasi Pada Siswa BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sebagai metode penelitian. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN RELASI BERSAMA PEER GROUP PADA LANSIA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN RELASI BERSAMA PEER GROUP PADA LANSIA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN RELASI BERSAMA PEER GROUP PADA LANSIA Oleh : Allif Rahmi Hani Qurotul Uyun FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2005 NASKAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang merupakan Rumah Sakit tipe A yang berada di Propinsi Jawa Tengah Semarang. Rumah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu Penelitian akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian yang digunakan dalan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode korelasional digunakan untuk mendeteksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Variabel independent : motivasi kerja (X 1 ) dan sikap karyawan (X 2 ) Variabel dependent

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian Proses pengambilan data penelitian ini dimulai pada hari Selasa, 5 April 2016 hingga 13 April

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Kancah Penelitian Penelitian mengenai Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswi Suku Jawa Fakultas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA JULI SUSANTI SUKARTI PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci