BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan"

Transkripsi

1 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah & Penelitian. Penelitian ini penulis lakukan pada remaja di SMK-SMTI Yogyakarta yang terletak di Jalan Kusumanegara No. 3 Yogyakarta, SMK SMTI Yogyakarta berada dibawah naungan Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. Selain melakukan terbagi menjadi dua jurusan yaitu jurusan Kimia Industri dan Kimia Analis dan setiap kelas masing-masing memiliki jumlah maksimal 36 siswa dalam satu kelas sehingga diharapkan proses pembelajaran klasikal dapat berjalan dengan optimal. SMK SMTI Yogyakarta juga menerapkan kelas Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional dengan tenaga pengajar yang dihadirkan dari kalangan dosen, praktisi industri profesional dan native speaker dalam mendukung proses kegiatan belajar siswa SMK SMTI Yogyakarta. Kegiatan belajar klasikal di SMK SMTI Yogyakarta dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris. Selain itu SMK SMTI Yogyakarta juga mengembangkan metode belajar yang berbasis pada teknologi informasi serta perpustakaan digital yang membantu siswa dalam mengakses kebutuhan pelajarannya. Selain kegiatan klasikal, para siswa SMK SMTI Yogyakarta juga memiliki kegiatan di luar kelas yang mendukun proses belajar, seperti melakukan kunjungan ke tempat-tempat industri, home stay village, kegiatan outbound, siswa-siswi SMK SMTI Yogyakarta juga diajarkan tentang 42

2 43 table manner. Proses pembelajaran pada sebagian siswa-siswi SMK SMTI Yogyakarta yang tergabung ke dalam kelompok sains dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris ditambah dengan ektrakurikuler wajib bahasa Jepang. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan dengan salah satu guru BK, penulis memperoleh informasi bahwa SMK SMTI secara hirarki di bawah kewenangan Kementrian Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia dan setiap siswa yang diterima di SMK SMTI dipersiapkan untuk terjun langsung ke dunia kerja yang sesuai dengan minat dan jurusan siswa tersebut. Dan siswa yang diterima di SMK SMTI seluruh biaya pendidikannya ditanggung oleh Negara diluar biaya operasional pribadi siswa tersebut. Pandangan penulis terhadap keterlibatan siswa dalam proses kegiatan belajar siswa di dalam dan di luar kelas baik kegiatan tersebut bersifat akademis maupun non-akademis yang dapat dikatakan memiliki intensitas kegiatan yang padat setiap harinya, hal tersebut dapat menunjukkan bahwa waktu yang digunakan dalam aktifitas siswa tersebut cenderung lebih banyak dihabiskan dalam kegiatan di sekitar sekolah semata, sementara itu dapat dikatakan interaksi siswa dengan orangtuanya dapat dikatakan hanya terjadi ketika siswa tersebut pulang ke rumahnya masing-masing. Dan untuk melihat seperti pola interaksi yang terjadi antara siswa dan orangtua dengan dukungan sosial orangtua terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karir remaja maka diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat membantu siswa, orangtua, maupun guru terkait dengan proses pengambilan keputusan yang tepat bagi siswa tersebut setelah menuntaskan pendidikannya di

3 44 SMK dan menjadi pegangan bagi pihak-pihak terkait dalam memberikan masukan dan salah satu pertimbangan bagi siswa yang hendak melanjutkan karirnya baik di perguruan tinggi maupun dunia kerja yang sesuai dengan minat dan kemampuan siswa tersebut. 2. Persiapan penelitian a. Persiapan administrasi Sebelum pelaksanaan penelitian dimulai, peneliti mengajukan surat izin penelitian yang ditujukan kepada kepala sekolah SMK SMTI Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 18 sampai 21 Mei 2015 yang dikeluarkan oleh Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Indonesia. Surat izin penelitian dikeluarkan pada tanggal 4 Mei 2015 dengan nomor surat 447/Dek./70/Div.Um&RT/V/2015 yang diketahui oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia, Dr. rer. Nat. Arief Fahmi, S. Psi., MA., Psikolog., serta diketahui oleh dosen pembimbing skripsi penulis Hariz Enggar Wijaya, S. Psi., M. Psi. b. Persiapan alat ukur Penelitian yang penulis lakukan menggunakan tiga jenis skala, yaitu skala efikasi diri pengambilan keputusan karir yang penulis susun sendiri berdasarkan aspek-apek yang dikemukakan oleh Taylor & Betz (1983) yang digunakan untuk mengukur efikasi diri pengambilan keputusan pada remaja. Skala kedua adalah skala yang penulis susun berdasarkan aspekaspek dukungan sosial orangtua yang diungkap oleh House (Smet, 1984 ).

4 45 c. Hasil Uji Coba Alat Ukur Pada tahap selanjutnya penulis melakukan analisis item secara kuantitatif dengan menggunakan program IBM SPSS untuk mengetahui nilai validitas dan reliabilitas skala. Penulis menggunakan batasan 0,30 sebagai bata kriteria korelasi item total yang sesuai dengan apa yang telah diungkapkan oleh Azwar (2006), bahwa kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total pada umumnya menggunakan batasan 0,30. Hasil dari pelaksanaan uji coba terpakai tersebut adalah sebagi berikut : 1. Skala Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karir Skala Efikasi diri pengambilan keputusan penulis ukur dengan tahapantahapan yang diungkapkan oleh Taylor dan Betz (1983), yaitu self-appraisal (penilaian diri), gathering occupational information (mengumpulkan informasi pekerjaan), goal selection (penetapan tujuan), planning (perencanaan) dan problem solving (pemecahan masalah). Pada uji validitas item penulis melakukan seleksi butir item yang dapat digunakan sebagai data dalam penelitian dengan batas kritis 0,3 sehingga item-item yang memiliki korelasi total di atas 0,3 atau sama dengan 0,3 layak digunakan sebagai item sahih dalam penelitian.

5 46 Berdasarkan hasil analisis statistik pada program IBM SPSS dengan pengujian koefisien reliabilitas yang digunakan adalah Alpha Cronbach. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai 0, 873 dan indeks diskriminasi yang bergerak dari 0,280 sampai 0,602, dengan item gugur sebanyak 15 item yang gugur dari 50 item pertanyaan yang diujikan, yaitu pada item nomor 1, 4, 5, 6, 10, 12, 13, 18, 20, 22, 25, 32, 33, 35, dan 50. Sehingga dengan demikian dari 50 item yang tersedia terdapat 15 item yang gugur dan 35 item yang sahih dengan perincian sebagai berikut : 8 item pada aspek Self-Appraisal (Penilaian diri), 7 item pada Gathering Occupation Informational (Mengumpulkan Informasi Pekerjaan), 8 item pada Goal Selection (Penetapan Tujuan), 8 item pada Planning (Perencanaan), 4 item pada Problem Solving (Pemecahan Masalah). Sebaran nomor item sahih setelah dilakukan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6. Distribusi Aitem Skala Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karir Aspek Favourabel Tidak Favourabel Jumlah Self Appraisal 1, 6, 11(6), 36(22), 41(27), Gathering Occupational Information 16(9), 21(12), 26(15), 31(20),46(32) 7(3), 12,17(10), 32, 42(28), 2(1), 22, 27(16),37(23),47(33) Goal Selection 3(2), 8(4), 13, 18, 43(29), 9(5), 23(13), 28(17), 38(24), 48(34) Planning 4, 14(7),19(11), 33, 44(30) 24(14), 29(18), 34(21), 39(25), 49(35) Problem solving 5, 15(8), 20, 35, 38,45(31) 10, 25, 4 30(19),40(26),50 Jumlah Catatan : Angka dalam kurung () adalah nomor urut aitem setelah uji coba

6 47 2. Dukungan Sosial Skala dukungan sosial pada remaja diungkap melalui skala dukungan sosial orang tua yang disusun sendiri oleh penulis dengan mengacu pada aspek-aspek dukungan sosial House (Smet, 1984) yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasional. Dalam Skala ini dibagi menjadi dua variable pengukuran yaitu dukungan sosial yang berasal dari Ayah dan Ibu. a. Skala dukungan sosial ayah Jumlah keseluruhan item pada skala dukungan sosial yang berasal dari ayah adalah 40 item. Uji koefisien relibilitas yang digunakan adalah dengan analisis Cronbach Alpha. Hasil yang diperoleh nilai = 0, 922 dan indeks diskriminasi item bergerak dari 0,284 sampai 0,728. Dengan jumlah item gugur 3 item gugur, yaitu pada item nomor 6, 18, dan 25. Sehingga dari 40 item yang tersedia terdapat 3 item gugur dan 37 item sahih. Dengan perincian 8 aspek emosional, 10 aspek penghargaan, 9 aspek instrumental, 10 aspek informasional. Aspek Favourabel Tidak Favourabel Jumlah Emosional 1(1), 9(8), 17(16), 25, 36(33) 2(2), 10(9),18, 26(23), 8 37(34), Penghargaan 4(4), 12(11), 20(18),28(25), 3(3),11(10),19(17), 10 35(32), 27(24),38(35) Instrumental 5(5), 13(12), 21(19), 29(26), 6, 14(13),22(20), 30(27), (31), (36) Informasional 8(7), 16(15), 24(22), 32(29), 33(30), 7(6), 15(14), 23(21), 31 (28), 40(37) 10

7 48 Jumlah Tabel 7. Ditribusi Aitem Skala Dukungan Sosial Ayah Catatan: Angka dalam kurung () adalah nomor urut item setelah uji coba. b. Skala dukungan ibu Jumlah keseluruhan item pada skala dukungan sosial yang berasal dari ayah adalah 40 item. Uji koefisien relibilitas yang digunakan adalah dengan analisis Cronbach Alpha. Hasil yang diperoleh nilai α= 0, 900 dengan indeks dikriminasi item bergerak dari 0,285 sampai 0,711 dengan jumlah item gugur sebanyak 5 butir item yaitu item nomor 8, 11, 14, 18, 26 dan 35 item sahih dengan perincian aspek emosional 9 item, aspek penghargaan 8 item, aspek instrumental 9 item, dan aspek informasional sebanyak 9 item.

8 49 Tabel 8. Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial Ibu Aspek Favourabel Tidak Favourabel Jumlah Emosional 1(1),9(8), 17(14), 25, 36(31) 2(2), 9 10(9),18(15),26(21),37(32), Penghargaan 4(4), 12(10), 20(16),28(23), 3(3),11,19, 27(22),38(33) 8 35(30), Instrumental 5(5), 13(11), 21(17), 29(24), 6(6), 14,22(18), 30(25), 9 34(29), 39(34) Informasional 8, 16(13), 24(20), 32(27), 7(7), 15(12), 23(19), 9 33(28), 31(26), 40(35) Jumlah Catatan: Angka dalam kurung () adalah nomor urut item setelah uji coba. B. Laporan Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK SMTI pada tanggal 18 hingga 21 Mei 2015 dengan subjek yang ditargetkan sebanyak 100 orang siswa, akan tetapi pada saat pelaksanaan terdapat 75 siswa yang mengisi angket, dari jumlah tersebut hanya 71 siswa yang mengisi skala dengan lengkap, dan sisa dari siswa tersebut tidak mengisi dengan lengkap skala yang dibagikan sebanyak 4 siswa. Sebelumnya penulis mengajukan proses perizinan lalu atas arahan pihak kepala sekolah SMK SMTI diarahkan untuk menemui guru bagian kesiswaan, untuk memudahkan proses pengambilan data, kemudian penulis menjelaskan pada guru bagian kesiswaan pentingnya data dalam suatu karya ilmiah, serta menjelaskan manfaat dari hasil penelitian yang penulis lakukan untuk dijadikan salah satu acuan

9 50 bagi guru, orangtua, dan siswa mengenai penelitian yang penulis lakukan, serta penulis jelaskan tentang tata cara pengisian skala yang penulis gunakan. Dalam proses pengambilan data penulis didampingi oleh guru bagian kesiswaan agar proses pengambilan data bdapat berlangsung lancar, sebab pada saat penulis melakukan pengambilan data bersamaan dengan waktu siswa yang hendak menghadapi ujian akhir sekolah. Penulis menggunakan tiga skala yaitu, skala efikasi diri keputusan karir, skala dukungan sosial ayah, dan skala dukungan sosial ibu. C. Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini berjumlah 71 orang yang terdiri dari siswa kelas IX SMK SMTI. Sebelum penulis melakukan pengujian hipotetis terlebih dahulu penulis melakukan uji asumsi terlebih dahulu, 1. Deskripsi Data Penelitian.: Data penelitian ini dapat digunakan untuk membandingkan antara skor hipotetik dan skor empirik. Nilai empirik bergunanya untuk mengetahui nilai yang diperoleh subjek penelitian, meliputi nilai maksimal, minimal, mean, dan SD. Nilai hipotetik gunanya untuk mengetahui nilai yang diperoleh subjek apabila jawaban yang diberi subjek rata-rata. Perbandingan tersebut dapat digunakan untuk memahami kondisi subjek penelitian dibandingkan dengan populasi yang ada. Nilai maksimal hipotetik merupakan nilai maksimal yang diperoleh apabila subjek menjawab dengan jawaban SS secara keseluruhan untuk pernyataan favorabel dan STS secara keseluruhan untuk pernyataan

10 51 unfavorabel. Nilai maksimal empirik merupakan skor paling tinggi yang diberikan subjek. Nilai minimal hipotetik merupakan skor yang diperoleh apabila subjek mengisi secara keseluruhan dengan jawaban STS untuk pernyataan favorabel dan SS secara keseluruhan untuk pernyataan unfavorabel. Skor paling rendah yang diberikan subjek pada efikasi diri pengambilan keputusan karir adalah 113, sedangkan pada skala dukungan sosial yang berasal dari ayah adalah 81, sementara itu pada skala dukungan sosial yang berasal dari ibu adalah 83. Karir Variabel Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karir Dukungan Sosial Ayah Dukungan Sosial Ibu Deskripsi data tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel.9 Deskripsi Statistik Nilai Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Jumlah Item 35 Max 140 Nilai Hipotetik Min 35 Mean 87,5 SD 17,5 Max 181 Nilai Empirik Min 113 Mean SD ,5 18, ,5 17, Berdasarkan data efikasi diri pengambilan karir maka dapat dilihat bahwa mean empirik dukungan sosial yang berasal dari ayah dan ibu lebih rendah dari mean hipotetik. Hal terebut menunjukkan bahwa subjek penelitian pada kenyataannya memiliki efikasi diri pengambilan keputusan karir yang tinggi. Data efikasi diri pegambilan keputusan karir menunjukkan bahwa mean empirik lebih tinggi dari mean

11 52 hipotetik. Hal tersebut menunjukkan bahwa subjek penelitian pada kenyataannya memiliki efikasi diri pengambilan keputusan karir Kategorisasi yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada lima kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi. Rumus kategorisasi sebagai berikut: Sangat Rendah = (μ x σ) Rendah = (μ x σ) - (μ 0.6 x σ) Sedang = (μ 0.6 x σ) - (μ x σ) Tinggi = (μ x σ) - (μ x σ) Sangat Tinggi = (μ x σ) Kategorisasi pengambilan keputusan dan kecemasan masa depan terangkum dalam tabel berikut : Tabel 10. Kategorisasi Subjek Dukungan Sosial Ayah Kategorisasi Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karir Dukungan Sosial Ayah Skor f % Skor f % Sangat Rendah X <133, % X < % Rendah 133,72 X 147, % 32 X % Sedang 147,52 X 161, % 44 < X % Tinggi 161,32 X 175, % 56 < X % Sangat Tinggi X >175, % X > % Total % % Terdapat 5,6% subjek yang masuk dalam kategori efikasi diri pengambilan keputusan karir sangat tinggi, 49,3% dalam kategori tinggi, 32,4% dalam kategori sedang, dan 7,0% untuk kategori rendah dan 5,6% untuk kategori sangat rendah. Terdapat 41% subjek yang masuk dalam kategori dukungan sosial yang berasal dari ayah 0% dalam kategori sangat rendah, 11,3% dalam kategori rendah, 46,5% dalam

12 53 kategori sedang, dan 32,4% untuk kategori tinggi serta 9,9% untuk kategori sangat tinggi. Berdasarkan kategorisasi variabel efikasi diri pengambilan keputusan karir dan dukungan sosial yang berasal dari ayah dapat disimpulkan bahwa kategorisasi pengambilan keputusan efektif berada pada kategori tinggi (49,3%) yaitu sebanyak orang 35 orang, kategorisasi dukungan sosial yang berasal dari ayah berada pada kategori sedang (46,5%) yaitu sebanyak 33 orang. Sementara perbandingan kategorisasi subjek yang masuk dalam kategori efikasi diri pengambilan keputusan karir dan dukungan sosial yang berasal dari ibu dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 11. Kategorisasi Subjek Dukungan Sosial Ibu Kategorisasi Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karir Dukungan Sosial Ibu Skor f % Skor f % Sangat Rendah X <133, % X < 86,7 0 0% Rendah 133,72 X 147, % 86,7 X 100, % Sedang 147,52 X 161, % 100,83<X 114, % Tinggi 161,32 X 175, % 114,97< X 129, % Sangat Tinggi X >175, % X >129, % Total % % Terdapat 5,6% subjek yang masuk dalam kategori efikasi diri pengambilan keputusan karir sangat tinggi, 49,3% dalam kategori tinggi, 32,4% dalam kategori sedang, dan 7,0% untuk kategori rendah dan 5,6% untuk kategori sangat rendah. Terdapat 0% subjek yang masuk dalam kategori dukungan sosial yang berasal dari ibu

13 54 0% dalam kategori sangat rendah, 4,2% dalam kategori rendah, 16,9% dalam kategori sedang, 43,7% dan 35,2% untuk kategori tinggi dan sangat tinggi. 2. Uji Asumsi Uji asumsi yang penulis lakukan mencakup uji normalitas dan linieritas a. Uji Normalitas Uji normalitas sebaran bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya distribusi sebaran jawaban subjek pada suatu variabel yang dianalisis, dengan kata lain bahwa uji normalitas dilakukan untuk menguji hipotesis nihil (Ho) bahwa tidak ada perbedaan antara distribusi sebaran skor subjek sampel penelitian dan distribusi sebaran skor subjek pada populasi penelitian. Distribusi sebaran yang normal memiliki arti bahwa penelitian tergolong representatif atau dapat mewakili populasi yang ada, sebaliknya apabila sebaran tersebut tidak normal, maka disimpulkan bahwa subjek penelitian itu tidak representatif atau tidak dapat mewakili keadaan populasi yang sebenarnya sehingga hasilnya tidak layak untuk digeneralisasikan pada populasi tersebut. Hasil uji normalitas dengan menunjukkan bahwa data yang dianalisis sebarannya adalah normal, diperoleh dengan nilai untuk efikasi diri pengambilan keputusan karir adalah 1,018 p >0.03, dan nilai dukungan sosial yang berasal dari ayah dengan 0,938 p > 0.03, serta nilai dukungan sosial yang berasal dari ibu 0,735 p > 0,03 Hal ini menunjukkan bahwa ketiganya memiliki sebaran yang normal. Maka dapat disimpulkan p > 0,03 maka H0 tidak ditolak, sehingga dapat

14 55 disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Rincian hasil uji coba normalitas sebaran dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 12. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Variabel K-SZ P Status Sebaran Efikasi diri 1,018 0,251 Normal pengambilan keputusan karir Dukungan sosial ayah 0,938 0,342 Normal Dukungan sosial ibu 0,735 0,652 Normal b. Uji Linearitas Uji linieritas merupakan pengujian garis regresi antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Tujuan dari linieritas penelitian ini adalah untuk memastikan bahwa terdapat hubungan yang linier antara variabel efektifitas pengambilan keputusan dan kecemasan masa depan. Suatu hubungan dapat dikatakan linier apabila sebaran nilai variabel-variabel penelitian ini berada dalam satu garis lurus. Uji linieritas untuk hubungan antar variabeldiperoleh hasil bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung adalah dengan nilai P 0,00 untuk variabel efikasi diri pengambilan keputusan karir dengan dukungan sosial ayah diperoleh F sebesar 17,306 dengan p < 0,03 dan variable efikasi diri pengambilan keputusan karir dengan dukungan sosial yang berasal dari ibu diperoleh F sebesar 10,601 dengan p < 0,03 sehingga dengan hasil ini maka hubungan antar ketiga variabel adalah linier.

15 56 Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Linearitas Variabel Tergantung Variabel Bebas Koefisien F Koefisien Signifikasi (p) Interpretasi Efikasi Diri Pengambilan Keputusan Karir Dukungan Sosial Ayah Dukungan Sosial Ibu Linier Linier c. Uji Hipotesis Hipótesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara dukungan sosial yang berasal dari ayah dan ibu dengan efikasi diri pengambilan keputusan karir, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin positif dukungan sosial yang berasal dari ayah dan ibu maka positif pula efikasi diri pengambilan keputusan karir pada remaja. Sementara itu sumbangan efektif dalam penelitian ini adalah dukungan sosial yang berasal dari ibu memiliki sumbangan efektif yang lebih besar dengan presentase 18,8% dibandingkan sumbangan efektif yang berasal dari dukungan sosial yang berasal dari ayah dengan presentase 13,5% terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karir remaja meskipun kedua variabel tersebut samasama signifikan. Tabel 14. Hipotesis Variabel r R² p Keterangan Dukungan Sosial Ayah dengan Signifikan Efikasi diri pengambilan keputusan karir Dukungan Sosial Ibu dengan Efikasi diri pengambilan keputusan karir Signifikan

16 57 D. Pembahasan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan efikasi diri pengambilan keputusan karir pada remaja. Analisis data dalam penelitin ini menggunakan metode statistik analisis regresi ganda menghasilkan nilai korelasi r = 0,367 dengan p = 0,000 (p < 0,01) dukungan sosial yang berasal dari ayah terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karir, yang berarti terdapat korelasi yang sedang dan signifikan, dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diterima. Sedangkan dukungan sosial yang berasal dari ibu dengan efikasi diri pengambilan keputusan karir remaja menghasilkan nilai korelasi r = 0, 434 dengan p = 0, 000 (p > 0,01) yang berarti terdapat korelasi yang tinggi dan signifikan antara dukungan sosial yang berasal dari ibu dengan efikasi diri pengambilan keputusan karir remaja. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nawaz dan Gilani (2011) yang menyatakan terdapat korelasi positif dan signifikan antara kelekatan orangtua dan teman sebaya terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karir pada awal remaja. Ketika hubungan kelekatan orang tua dan teman sebaya di teliti secara pisah antara remaja lelaki dan perempuan tidak ditemukan perbedaan apapun. Penelitian ini menemukan bahwa kelekatan orangtua dan teman sebaya berkontribusi besar dalam memprediksi efikasi diri pengambilan keputusan karir pada remaja, meskipun pengaruh orangtua lebih kuat dari pada pengaruh teman sebaya. Hasil serupa juga dapat ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Roach (2010) yang menyatakan bahwa

17 58 terdapat korelasi positif pada pengaruh orangtua terhadap efikasi karir pada mahasiswa. Dukungan orangtua secara umum lebih signifikan daripada dukungan terhadap karir mahasiswa secara spesifik meskipun keduanya memiliki signifikansi yang tinggi. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa dukungan sosial orangtua merupakan faktor eksternal yang memiliki pengaruh signifikan pada proses efikasi diri pengambilan keputusan karir remaja. Hal ini sejalan dengan pernyataan Bandura (1997), bahwa orangtua memiliki peran yang penting dalam membangun kompetensi anak sejak dini. Dorongan dari orangtua dapat menjadi acuan anak untuk maju, penghargaan yang diberikan oleh orangtua atas tugas apapun yang dikerjakan oleh anak, serta memberikan kepercayaan pada anak untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya dan dapat membentuk keyakinan anak akan kemampuannya. Temuan ini didukung oleh pendapat Smet (1994) yang menegaskan bahwa jika individu merasa didukung oleh lingkungan, segala sesuatu dapat menjadi lebih mudah pada saat individu mengalami kejadian-kejadian yang menegangkan. Adanya dukungan sosial membuat individu merasa aman, nyaman, dan terlindungi, sebaliknya jika tidak adanya dukungan sosial dapat menimbulkan perasaan kesepian dan frustasi dengan permasalahan yang dihadapinya. Hal senada diungkap Maharani & Andayani (2003) bahwa remaja membutuhkan dukungan dari orang dewasa yang ada disekitarnya untuk membantu mengatasi permasalahan dan dalam menghadapi tuntutan-tuntutan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial yang kuat yang berasal dari lingkungan sekitar terutama orangtua dapat membantu remaja dalam menentukan

18 59 efikasi diri pengambilan keputusan karir pada remaja. Dukungan sosial merupakan keadaan yang bermanfaat sehingga individu menjadi tahu bahwaada orang lain yang memperhatikan, menghargai, dan mencintai dirinya. Pendapat ini sejalan dengan pernyataan Desmita (2005), kasih sayang dan dukungan yang diterima oleh remaja dari orangtua dapat membantu remaja untuk mengembangkan kepercayaan dirinya, dan sikap yang positif terhadap masa depan, percaya akan keberhasilan yang akan dicapai serta menjadi lebih termotivasi untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan untuk masa depan. Sebaliknya, pada remaja yang kurang mendapat dukungan dari orangtua akan tumbuh menjadi individu yang kurang optimis, kurang memiliki harapan tentang masa depan, kurang percaya atas kemampuannya dan memiliki pemikiran yang tidak sistematis dan kurang terarah. Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan efikasi diri pengambilan keputusan karir pada remaja, namun hasil penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan diantaranya jumlah subjek masih berada dalam lingkup yang kecil, perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan jumlah subjek yang lebih banyak dan ruang lingkup yang lebih luas, juga dapat dilakukan dengan menggunakan atau menambahkan variabel-variabel lain yang belum disertakan dalam penelitian ini. Penelitian ini secara keseluruhan memiliki kelemahan, antara lain pada saat pengambilan data tidak terlalu memperhatikan keadaan kondisi fisik dan waktu para subjek penelitian sehingga kemungkinan dalam pengisian angket, subjek mengisi secara terburu-buru dan merasa tidak nyaman. Kelemahan lain dalam penelitian ini adalah dari

19 60 segi angket yang cenderung mengandung unsur social desirability yang cukup tinggi, subjek cenderung mengisi angket berdasarkan kesesuaian dengan norma-norma sosial atau ingin dianggap baik oleh lingkungan sekitar.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu di kampus program studi Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi variabel-variabel penelitian. 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi variabel-variabel penelitian 1. Variabel tergantung : Persepsi terhadap penggunaan alat kontrasepsi 2. Variabel bebas : Komunikasi efektif bidan-pasien B. Definisi

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai. 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan penelitian agar tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. terhubungdengan internet seperti Smartphone dan I-phone serta berbagai macam BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum peneltian dilaksanakan adalah perlunya memahami orientasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian Proses pengambilan data penelitian ini dimulai pada hari Selasa, 5 April 2016 hingga 13 April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu remaja mulai dari rentang usia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian merupakan strategi yang mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

Total 202 orang 100 %

Total 202 orang 100 % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Awal Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Asumsi. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi terhadap data penelitian. Uji asumsi yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16). 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi ganda yaitu bentuk analisa variabel ( data) untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Arikunto (006) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angkaangka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan deskriptif korelasional. Penelitian dengan pendekatan kuatitatif menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Metode korelasional adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Metode korelasional adalah metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian pada pendekatan ini adalah kuantitatif yaitu penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak mengunakan angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisisnya menekankan pada data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menentukan lokasi yang akan dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN.1. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rancangan korelasional dengan teknik survei untuk melihat hubungan variabel terikat dengan variabel tergantungnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Karena angka tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta.

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BRI Yogyakarta. Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Kaliurang KM. 14.5, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Kaliurang KM. 14.5, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dukungan orang tua dan minat berwirausaha pada mahasiswa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Hadi (1996) mengemukakan variabel adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran penyelidikan menunjukkan variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah. 2. Variabel bebas : a. 76 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel tergantung : Perilaku Seksual Pranikah 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi

BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. sekolah negeri milik pemerintah setingkat menengah atas dengan visi 33 BAB IV ORIENTASI KANCAH DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sedayu. Sekolah ini terletak di Argomulyo Sedayu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipergunakan guna menjawab permasalahan yang diselidiki berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian ini menggunakan analisis komparatif atau analisis perbedaan yang artinya bentuk analisis variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif yang berangkat dari persoalan-persoalan umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, beringkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang disusun. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data tersebut dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data tersebut dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5).

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5). 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. berdasarkan usia dan Masa bekerja. Gambaran sampel penelitian dapat

BAB IV PEMBAHASAN. berdasarkan usia dan Masa bekerja. Gambaran sampel penelitian dapat BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Sampel dalam penelitian ini adalah 50 SATPOL PP Kota Surabaya. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai gambaran sampel berdasarkan usia dan Masa bekerja. Gambaran sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka, kemudian dianalisa. Karena angka-angka tersebut sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada Tahun Pelajaran 2015/2016. B. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Syarat utama sebelum melakukan sebuah penelitian adalah menentukan variabel-variabel penelitian agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Penelitian. melakukan uji coba (try out) kepada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Riau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Penelitian. melakukan uji coba (try out) kepada mahasiswa Psikologi Universitas Islam Riau BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan pengumpulan data yang diawali dengan melakukan uji coba (try out) kepada mahasiswa Psikologi Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan 43 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan penelitian. Cara atau tehnik dalam penelitian ini merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data tentang objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Saifuddin Azwar penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberikan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini peneliti mengajukan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Rancangan penelitian harus dibuat secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data tentang prestasi belajar, persepsi anak tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara kepribadian kompetitif dengan perilaku mengemudi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui peubah-peubah apa saja yang akan diukur dan instrument seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional yaitu korelasi parsial. Menurut Arikunto (2002:23) penelitian kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian, BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian, yaitu merupakan upaya yang menggambarkan keseluruhan pemikiran atau program penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain komparasional menurut Arikunto (2010:310) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah MAN 1 Yogyakarta berusaha menyelenggarakan sistem pendidikan yang menunjang kegiatan belajar mengajar, mendukung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian dimana dari tempat penelitian diperoleh data atau informasi.

Lebih terperinci