P U T U S A N Nomor: 36 - K / PM.III-12 / AD / I / 2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A P U T U S A N Nomor: 36 - K / PM.III-12 / AD / I / 2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : SUKARNO Pangkat / NRP : Pelda / Jabatan : Babinsa Ramil 0824/11 (sekarang pensiun Tmt. 01 Juli 2013) Kesatuan terakhir : Kodim 0824 Jember Tempat, tanggal lahir : Malang, 03 Juni 1960 Kewarganegaraan : Indonesia Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Tempat tinggal : Dusun Patemon Rt.02 Rw.01 Desa Patemon, Kec. Pakusari, Kab. Jember Terdakwa ditahan oleh Dandim 0824 Jember selaku Ankum sejak tanggal 13 Januari 2012 sampai dengan 01 Februari 2012 berdasarkan Surat Keputusan Dandim 0824 Jember selaku Ankum Nomor: Skep/02/I/2012 tanggal 12 Januari 2012 tentang Penahanan Sementara, yang menahan Terdakwa selama 20 (dua puluh) hari Tmt.13 Januari 2012 sampai dengan 01 Februari 2012 bertempat di Sdel Tahanan Subdenpom-V/3-2 Jember, dan kemudian Terdakwa dibebaskan dari penahanan sementara pada tanggal 01 Februari 2012 berdasarkan Surat Keputusan Dandim 0824 Jember selaku Ankum Nomor: Skep/03/II/2012 tanggal 01 Februari tentang Pembebasan dari Tahanan. Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas : Membaca : Berkas Perkara dari Denpom-V/3 Malang Nomor: BP-75/A-66/IX/2012 tanggal 27 September 2012 atas nama Sukarno, Pelda NRP Memperhatikan : 1. Keputusan Danrem 083/BDJ selaku Papera Nomor: Kep/41/XII/2012 tanggal 07 Desember 2012 tentang Penyerahan Perkara; 2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/05/K/AD/I/2013 tanggal 04 April 2013; 3. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para saksi. 4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Surabaya Nomor: Sdak/05/K/AD/I/2013 tanggal 04 April 2013 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para saksi di bawah sumpah. Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

2 2 Barang siapa mengadakan pernikahan padahal mengetahui bahwa pernikahan atau pernikahan-pernikahannya yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 279 (1) ke-1 KUHP. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman berupa Pidana Penjara selama 4 (empat) bulan, dikurangi selama Terdakwa menjalani penahanan sementara. c. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,-(sepuluh ribu rupiah). d. Memohon agar barang bukti berupa surat - surat : 1) 1 (satu) lembar surat laporan/pengaduan perkara tindak pidana nikah siri yang dibuat oleh Ny. Tatik tertanggal 26 Oktober 2011; 2) 1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akta Nikah dari Kec. Banjarbaru, Kab. Banjar Nomor: 01/265/18/IX/83 atas nama Sukarno dengan Tatik tertanggal 03 September 1983; 3) 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Penunjuk Istri atas nama Tatik, Tetap dilekatkan dalam berkas per+kara. 2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia merasa bersalah, menyesal, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi kesalahannya, sehingga oleh karena itu Terdakwa mohon dihukum yang seringan-ringannya. : Bahwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-12 Nomor: Sdak/05/K/AD/I/2013 tanggal 04 April 2013 telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Sabtu tanggal dua puluh tiga bulan Juli tahun 2000 sebelas atau setidak-tidaknya dalam bulan Juli tahun 2000 sebelas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 sebelas bertempat di rumah Sdr. Santoso di Jl. Setya Budi No. 13 Rt. 004 Rw. 024 Kel. Kepatihan Kec. Kaliwates Jember atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : Barangsiapa mengadakan pernikahan padahal mengetahui bahwa pernikahan atau pernikahan-pernikahannya yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 1979/1980 melalui pendidikan Secata di Rindam VI/Tanjungpura Banjarmasin, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada NRP dan ditempatkan di Denzipur 8 Banjarmasin. Pada tahun 1990 mengikuti Secaba Reg. Di Bogor setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Yonzipur 5 Kepanjen Malang, pada tahun 1999 pindah ke Korem 083 Malang, akhir tahun 1999 pindah ke Kodim 0819 Pasuruan, tahun 2005 pindah ke Kodim 0824 sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berstatus dinas aktif sebagai Babinsa Ramil 0824/11 Kodim 0824 Jember dengan pangkat Pelda.

3 3 2. Bahwa Terdakwa menikah dengan Sdri. Tatik (Saksi I) pada tanggal 03 September 1983 di KUA Kec. Banjarbaru Kab.Banjar (Vide Kutipan Akta Nikah dari Kec.Banjarbaru Kab.Banjar Nomor 01/265/18/IX/83 atas nama Sukarno dengan Tatik tertanggal 03 September 1983 ) sampai sekarang masih terikat pernikahan sebagai suami isteri. 3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Kasijami (Saksi II) pada tanggal 10 Mei 2011 di kantor Pos Jember saat Saksi II mengeposkan surat, kemudian Terdakwa memberikan nomor handpone sedangkan Saksi II memberikan alamat rumah kakak kandungnya yang bernama Sdr. Santoso (Saksi III). 4. Bahwa pada tanggal 15 Mei 2011 Terdakwa datang pertama kali ke rumah Saksi III dengan maksud untuk menemui Saksi II dan silaturahmi dengan keluarga Saksi II, setelah itu Terdakwa semakin sering datang ke rumah Saksi III dengan maksud menemui Saksi II sehingga akhirnya Terdakwa merasa senang terhadap Saksi II dan akhirnya Terdakwa bermaksud untuk meminang Saksi II untuk dijadikan istri. 5. Bahwa mengetahui hal tersebut Saksi III bertanya kepada Terdakwa tentang status Terdakwa dan dijawab oleh Terdakwa kalau Terdakwa sudah mempunyai istri tetapi sudah 5 (lima) tahun pisah ranjang dan selama 30 (tiga puluh) tahun menikah tidak mempunyai keturunan dan tanggapan Saksi III dan Saksi II saat itu kalau Terdakwa memang mau menjadikan Saksi II sebagai istri, ya tidak apa-apa akan tetapi kalau ada masalah resiko tanggung sendiri dan jawaban Terdakwa ya tidak apa-apa. 6. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul Wib Terdakwa melaksanakan nikah siri dengan Saksi II tanpa seijin Saksi I bertempat di rumah Saksi III di Jl. Setya Budi No. 13 Rt. 004 Rw. 024 Kel. Kepatihan Kec. Kaliwates Jember yang menikahkan adalah Sdr. Haji Abdul Rokib (Saksi IV) sedangkan walinya adalah Saksi III yang masih ada hubungan kakak kandung dikarenakan orangtua Saksi II sudah meninggal dunia, dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp ,- (dua ratus ribu rupiah) dengan disaksikan oleh Sdr. Ruli Firdaus (Saksi V) dan bapak ibu kandung Saksi V serta para tetangga yang diundang selamatan. 7. Bahwa pada saat Saksi IV menikahkan Terdakwa dengan Saksi II, Terdakwa juga mengucapkan ijab khobul dengan cara Terdakwa berjabat tangan dengan Saksi IV kemudian Saksi IV mengucapkan saya nikahkan saudara dengan seorang wanita yang bernama Kasijami yang sudah wakil wali kepada saya dengan mas kawin uang dua ratus ribu rupiah kontan, kemudian Terdakwa menjawab saya terima nikahnya dengan seorang wanita yang bernama Kasijami dengan mas kawin uang dua ratus ribu rupiah tunai selanjutnya Saksi IV membacakan do a. 8. Bahwa setelah Terdakwa melakukan nikah siri dengan Saksi II, Terdakwa tinggal bersama Saksi II di rumah Saksi II di Jl. Letjen Suprapto Gg. III No. 64 Rt. 002 Rw. 13 Kel. Kebonsari Kec. Sumbersari Kab. Jember dan setelah menikah siri Terdakwa dan Saksi II sering melakukan persetubuhan namun belum dikaruniai anak. 9. Bahwa Saksi I tidak menerima perbuatan Terdakwa sehingga melaporkan Terdakwa ke Subdenpom V/3-2 Jember sesuai dengan surat laporan/pengaduan perkara tindak pidana nikah siri yang dibuat

4 4 oleh Ny. Tatik tertanggal 26 Oktober 2011 dan menuntut Terdakwa untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. 10. Bahwa dengan demikian perbuatan Terdakwa yang telah menikah siri dengan Saksi III pada tanggal 23 Juli 2011 merupakan perbuatan yang melanggar hukum karena tidak mendapat ijin dari Saksi I selaku istri sah Terdakwa dan tidak mendapat ijin dari pengadilan serta tidak memenuhi ketentuan-ketentuan lain sebagaimana disebutkan dalam pasal 5 UU No. 1 tahun Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal 279 ayat (1) ke-1 KUHP. Saksi I : Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas Terdakwa menyatakan mengerti dan membenarkan telah melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya. : Bahwa terhadap Dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa tidak mengajukan keberatan (Eksepsi). : Bahwa di persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan menghadapi sendiri perkara ini. : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : : Nama lengkap: TATIK; Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga; Tempat, tanggal lahir: Jember, 04 Mei 1963; Kewarganegaraan : Indonesia; Jenis kelamin: Perempuan; Agama: Islam; Tempat tinggal: Dusun Patemon Rt.02 Rw.01 Desa Patemon, Kec. Pakusari, Kab. Jember. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa karena Terdakwa adalah suami Saksi yang menikah pada tanggal 3 September 1983 di Banjarmasin dan sampai dengan sekarang masih terikat pernikahan sebagai suami isteri. 2. Bahwa dari pernikahan tersebut, sampai dengan sekarang Saksi dan Terdakwa belum dikaruniai anak. Namun dulu Saksi pernah keguguran dua kali, sehingga atas kesepakatan bersama, pada tahun 1989 Saksi dan Terdakwa mengadopsi seorang anak bayi laki-laki yang kemudian diberi nama Muhammad Yusrin Kustriyanto. 3. Bahwa pada tanggal lupa bulan September 2011 sekira pukul WIB, ketika Terdakwa marah-marah kepada Saksi, Terdakwa mengatakan kepada Saksi kalau Terdakwa sudah menikah siri dengan Sdri. Kasijami pada tanggal 23 Juli Bahwa oleh karena sebelumnya pada bulan Mei 2001 Terdakwa juga pernah menikah siri dengan janda dua anak yang bernama Sdri. Sri Umami yang beralamat di Desa Sumber Ngepoh, Lawang, Kab. Malang, dan Terdakwa juga menelantarkan Saksi selaku isteri sahnya, maka Saksi tidak dapat menerima perlakuan Terdakwa tersebut, sehingga Saksi lalu mengadukan perbuatan Terdakwa tersebut ke Staf Intel Kodim 0824 Jember, dan selanjutnya Terdakwa dipanggil oleh Staf Intel Kodim 0824 Jember, namun Terdakwa tidak pernah diproses hukum, sehingga Saksi melapor ke Subdenpom Jember.

5 5 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui dimana Terdakwa melangsungkan nikah siri dengan Sdri. Kasijami, dan Saksi juga tidak mengetahui siapa yang menikahkan serta siapa wali dari Sdri. Kasijami pada saat Terdakwa dengan Sdri. Kasijami melangsungkan nikah siri. 6. Bahwa setelah Terdakwa menikah siri dengan Sdri. Kasijami tanggal 23 Juli 2011, Terdakwa tidak pernah pulang ke rumah, dan sejak menikah siri sampai dengan menjelang pensiun, Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah baik lahir maupun bathin kepada Saksi, dan apabila Saksi meminta uang belanja kepada Terdakwa selalu dijawab sudah habis, sehingga Saksi merasa ditelantarkan oleh Terdakwa. Namun setelah Terdakwa mulai MPP pada bulan Juni 2012, Saksi sudah diberi uang belanja oleh Terdakwa, dan kemudian sejak bulan Juni 2013 kemarin Terdakwa sudah kembali ke rumah dan menjalani kehidupan berumah tangga dengan Saksi secara normal hingga sekarang. 7. Bahwa Terdakwa tidak pernah meminta izin kepada Saksi, dan Saksi pun tidak pernah memberikan ijin kepada Terdakwa untuk menikah lagi dengan Sdri. Kasijami, sehingga dengan perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi sebagai istri syah Terdakwa menuntut Terdakwa untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Atas keterangan Saksi-I tersebut di atas, Terdakwa menyangkal sebagian, yaitu: Terdakwa bukan tidak pernah diproses hukum. Atas perbuatan Terdakwa yang menikah siri dengan Sdri. Sri Umami, Terdakwa dijatuhi hukuman disiplin militer berupa penahanan berat selama 21 hari oleh Ankum; dan kemudian atas perbuatan Terdakwa yang menikah siri dengan Sdri. Kasijami, Terdakwa diproses hukum oleh Pom sehingga menjadi perkara ini. Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi membenarkan sangkalan Terdakwa. Saksi - II : Bahwa para Saksi yang lain telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan yang berlaku, namun para Saksi tidak hadir dengan alasan yang sah, yaitu: Saksi Kasijami sudah pergi ke Jakarta ikut saudaranya, Saksi Santoso sakit stroke, Saksi H. Abdul rokib sudah pindah ke Madura dan tak diketahui alamatnya, dan Saksi Ruli Firdaus menjadi TKI di Malaysia, sehingga berdasarkan ketentuan pasal 155 UU Nomor 31 Tahun 1997 dibacakan keterangan para Saksi di depan penyidik yang telah dikuatkan dengan berita acara penyumpahan sesuai agamanya, yang pada pokoknya sebagai berikut: : Nama lengkap: KASIJAMI; Pekerjaan: Warakawuri; Tempat, tanggal lahir: Jember, 19 Februari 1969; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Perempuan; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Letjen Suprapto Gg. III No.64 Rt.002 Rw.13 Kel. Kebonsari, Kec. Sumbersari, Kab. Jember (sekarang di Jakarta). Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 10 Mei 2011 di kantor Pos Jember saat Saksi mengeposkan surat, setelah itu Terdakwa memberikan nomor handpone milik Terdakwa, sedangkan Saksi hanya memberikan alamat rumah kakak Saksi yang bernama Sdr. Santoso. 2. Bahwa 5 (lima) hari kemudian Terdakwa datang sendirian ke rumah Sdr. Santoso dan saat itu Saksi berada di rumah Sdr. Santoso,

6 6 setelah itu Terdakwa sering datang ke rumah Sdr. Santoso dengan maksud untuk silaturahmi dan akhirnya bermaksud senang terhadap Saksi serta akan meminang Saksi untuk dijadikan istri. 3. Bahwa saat itu Saksi sempat bertanya apakah Terdakwa sudah mempunyai istri, yang dijawab oleh Terdakwa bahwa Terdakwa memang sudah mempunyai istri, tetapi sudah 5 (lima) tahun pisah ranjang, dan selama 30 (tiga puluh) tahun menikah tidak mempunyai keturunan, dan tanggapan Saksi saat itu menerima Terdakwa kalau memang Terdakwa mau menjadikan Saksi sebagai istrinya. 4. Bahwa sebelum kenal dengan Terdakwa, pada bulan Januari 1993 Saksi sudah pernah menikah dengan Praka Suharso, dan dari pernikahan Saksi dengan Praka Suharso tersebut Saksi telah dikaruniai 1 (satu) orang anak yang bernama Gana Angga Dinata yang sekarang berumur sekira 18 tahun dan masih sekolah di SMA 4 Jember. Pada tahun 1997 Praka Suharso meninggal dunia karena sakit, sehingga pada saat kenal dengan Terdakwa pada bulan Mei 2011 Saksi berstatus sebagai janda anak satu. 5. Bahwa setelah berpacaran sekira dua bulan, pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul Wib Saksi menikah siri dengan Terdakwa di rumah kakak laki-laki Saksi yang bernama Sdr. Santoso di Jl. Setya Budi No.13 Jember, yang bertindak sebagai Penghulu Nikah adalah Kyai Haji Rokif, sebagai Wali Nikah adalah kakal laki-laki Saksi yang bernama Sdr. Santoso, dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp ,-(dua ratus ribu rupiah), dan sebagai Saksi Nikah adalah Sdr. Ruli Firdaus dan Sdri. Winarsih, dan menurut Saksi pernikahan tersebut adalah sah secara agama Islam. 6. Bahwa setelah Saksi dan Terdakwa menikah secara agama Islam, Terdakwa tinggal bersama Saksi di rumah Saksi di Jl. Letjen Suprapto Gg. III No.64 Rt.002 Rw.13 Kel. Kebonsari, Kec. Sumbersari, Kab. Jember, dan setelah menikah Saksi dan Terdakwa sering melakukan persetubuhan layaknya suami-isteri, namun dari pernikahan Saksi dengan Terdakwa, hingga sekarang Saksi belum dikaruniai anak. 7. Bahwa pada waktu Saksi dan Terdakwa menikah siri, istri syah Terdakwa tidak mengetahui. Isteri sah Terdakwa baru mengetahui setelah Saksi dan Terdakwa menikah siri, dan tanggapan dari istri syah Terdakwa menyatakan menerima. 8. Bahwa atas kejadian ini Saksi tidak menuntut apapun kepada Terdakwa. Atas keterangan Saksi-II yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi III : Nama lengkap: SANTOSO; Pekerjaan: PNS Pemkab Jember; Tempat, tanggal lahir: Jember, 10 September 1965; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Setya Budi No.13 Rt.004 Rw.024 Kel. Kepatihan, Kec. Kaliwates, Jember. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 10 Mei 2011 saat Terdakwa datang ke rumah Saksi dengan maksud untuk menemui adik Saksi yang bernama Sdri. Kasijami, dan sebelumnya Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa.

7 7 2. Bahwa setelah itu Terdakwa sering datang ke rumah Saksi dengan maksud untuk silaturahmi dan akhirnya bermaksud senang terhadap Sdri. Kasijami, serta akan meminang Sdri. Kasijami untuk dijadikan istri. 3. Bahwa pada saat itu Saksi bertanya tentang status Terdakwa, dan dijawab oleh Terdakwa kalau Terdakwa sudah mempunyai istri, tetapi sudah 5 (lima) tahun pisah ranjang, dan sudah 30 (tiga puluh) tahun menikah tetapi Terdakwa tidak mempunyai keturunan. Atas pengakuan Terdakwa tersebut, Saksi lalu mengatakan kepada Terdakwa bahwa jika Terdakwa memang mau menjadikan Sdri. Kasijami sebagai istri, ya tidak apa-apa, akan tetapi kalau ada masalah resiko tanggung sendiri, dan jawaban Terdakwa ya tidak apa-apa. 4. Bahwa pada saat itu Sdri. Kasijami berstatus janda anak 1 (satu) yang sebelumnya pernah menikah pada tahun 1993 dengan Praka Suharso, namun pada tahun 1997 Praka Suharso meninggal dunia karena sakit. 5. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul Wib Sdri. Kasijami menikah secara agama Islam dengan Terdakwa bertempat di rumah Saksi di Jl. Setya Budi No. 13 Jember, yang bertindak sebagai Penghulu Nikah adalah Kyai Haji Rokif, sedangkan sebagai wali nikah adalah Saksi, dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp ,-(dua ratus ribu rupiah), disaksikan oleh Sdr. Ruli Firdaus dan Sdri. Winarsih. 6. Bahwa setelah Sdri. Kasijami dengan Terdakwa menikah siri, Terdakwa tinggal bersama Sdri. Kasijami di rumah Sdri. Kasijami di Jl. Letjen Suprapto Gg. III No. 64 Rt. 002 Rw. 13 Kel. Kebonsari Kec. Sumbersari Kab. Jember. 7. Bahwa menurut keterangan Terdakwa kepada Saksi, bahwa pernikahan Terdakwa dengan Sdri. Kasijami tersebut sudah diketahui oleh isteri sah Terdakwa. 8. Bahwa atas kejadian ini, menurut Saksi permasalahan ini sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan saja, karena toh adik Saksi juga tidak menuntut apapun kepada Terdakwa. Atas keterangan Saksi-III yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi IV : Nama lengkap: H. ABDUL ROKIB; Pekerjaan: Pedagang; Tempat, tanggal lahir: Jember, 01 Desember 1958; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Dr. Sutomo 8 No.160 Rt.004 Rw.002 Kel. Kepatihan, Kec. Kaliwates, Jember. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul Wib di rumah Sdr. Santoso di Jl. Setya Budi No. 13 Jember, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul Wib, Saksi dimintai tolong oleh Sdr. Santoso untuk menikahkan adik Sdr. Santoso yang bernama Sdri. Kasijami dengan Terdakwa bertempat di rumah Sdr. Santoso di Jl. Setya Budi No.13 Jember.

8 8 3. Bahwa sebelum Saksi menikahkan Sdri. Kasijami dengan Terdakwa, Saksi bertanya tentang pekerjaan Terdakwa, yang dijawab bahwa Terdakwa sebagai anggota TNI berdinas di Koramil Sumbersari, Jember, sudah mempunyai isteri tetapi sudah 31 tahun menikah tidak dikaruniai anak, dan Terdakwa mengatakan sudah mendapat restu dari isterinya maupun orang-tuanya di Malang. 4. Bahwa oleh karena Terdakwa mengatakan sudah mendapat restu dari isteri dan orang-tuanya, maka Saksi selaku wakil dari Sdr. Santoso lalu menikahkan Sdri. Kasijami dengan Terdakwa. Pada waktu itu yang menjadi wali nikah adalah kakak kandung Sdri. Kasijami yang bernama Sdr. Santoso, dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp ,-(dua ratus ribu rupiah), disaksikan oleh antara lain Sdr. Ruli Firdaus dan Sdri. Winarsih, keluarga dari Sdr. Santoso. 5. Bahwa pada waktu menikah, Terdakwa mengucapkan ijab-khobul dengan cara berjabat tangan dengan Saksi, dan kemudian Saksi mengucapkan: Saya nikahkan saudara dengan seorang wanita yang bernama Kasijami yang sudah wakil wali kepada saya dengan mas kawin uang dua ratus ribu rupiah kontan, yang kemudian dijawab Terdakwa: Saya terima nikahnya dengan seorang wanita yang bernama Kasijami dengan mas kawin uang dua ratus ribu rupiah tunai, dan selanjutnya Saksi membacakan do a untuk kedua mempelai. 6. Bahwa pada waktu itu yang menjadi wali nikah adalah Sdr. Santoso, karena orangtua Sdri. Kasijami sudah meninggal dunia, sehingga yang menjadi wali nikah adalah laki-laki yang masih ada hubungan saudara kandung dengan mempelai wanita, yaitu kakak kandung Sdri. Kasijami yang bernama Sdr. Santoso. 7. Bahwa pernikahan yang dilakukan oleh Terdakwa dengan Sdri. Kasijami menurut Saksi adalah syah menurut hukum agama Islam, namun belum syah menurut hukum negara, sehingga setelah pernikahan dilaksanakan, seharusnya Terdakwa dan Sdri. Kasijami segera mengurus nikah resmi di KUA setempat. Atas keterangan Saksi-IV yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi - V : Nama: RULI FIRDAUS; Pekerjaan: Wiraswasta; Tempat, tanggal lahir: Jember, 12 Agustus 1984; Kewarganegaraan: Indonesia; Jenis kelamin: Laki-laki; Agama: Islam; Tempat tinggal: Jl. Sumatra 13 No.195 Rt.003 Rw.002 Kel. Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kab. Jember. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 23 Juli 2011 di rumah Pakde Saksi yang bernama Sdr. Santoso di Jl. Setya Budi No.13 Jember, dan Saksi tidak ada hubungan keluarga dengan Terdakwa. 2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul Wib, Saksi menghadiri undangan pernikahan tante Saksi yang bernama Sdri. Kasijami yang akan menikah dengan Terdakwa bertempat di rumah Pakde Saksi yang bernama Sdr. Santoso di Jl. Setya Budi No.13 Jember. Pada waktu itu yang menikahkan adalah Haji Abdul Rokib, sedangkan walinya adalah Sdr. Santoso, dengan

9 9 mas kawin berupa uang sebesar Rp ,-(dua ratus ribu rupiah), disaksikan oleh Saksi dan bapak ibu Saksi, serta para tetangga yang diundang selamatan. 3. Bahwa pada waktu menikah dengan Terdakwa, status Sdri. Kasijami adalah janda anak 1 (satu) yang ditinggal meninggal dunia oleh suaminya karena sakit, dan setelah Sdri. Kasijami dan Terdakwa menikah, Terdakwa tinggal bersama dengan Sdri. Kasijami di rumah Sdri. Kasijami di Jl. Letjen Suprapto Gg. III No.64 Rt.002 Rw.13 Kel. Kebonsari, Kec. Sumbersari, Kab. Jember. Atas keterangan Saksi-V yang dibacakan tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD melalui Dik Secata Wamil T.A.1979/1980 di Dodiklat Rindam-X/Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, Terdakwa bertugas di Denzipur 8 Banjarmasin. Pada tahun 1990 Terdakwa mengikuti Dik Secaba Reg.di Pusdikzi Bogor. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, Terdakwa bertugas di Yonzipur 5 Kepanjen, Malang. Pada tahun 1999 Terdakwa dipindah-tugaskan ke Korem 083 Malang, kemudian pada akhir tahun 1999 Terdakwa pindah ke Kodim 0819 Pasuruan, dan selanjutnya pada tahun 2005 Terdakwa dipindah-tugaskan ke Kodim 0824 Jember. Pada saat kejadian yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Pelda NRP bertugas di Kodim 0824 Jember sebagai Babinsa Ramil 0824/11 Sumbersari, Kodim 0824 Jember hingga sekarang Terdakwa telah pensiun dari dinas militer Tmt. 01 Juli Bahwa pada tanggal 03 September 1983 Terdakwa menikah secara resmi atas izin Dansat dengan Sdri. Tatik di Banjarmasin, Kalsel, namun sampai dengan sekarang Terdakwa dan Sdri. Tatik belum dikaruniai anak. Pada tahun 1989 Terdakwa dan Sdri. Tatik mengangkat seorang anak laki-laki yang diberi nama Muhammad Yusrin, sekarang berusia 24 tahun. 3. Bahwa pada tahun 2001, ketika Terdakwa berdinas di Kodim 0819 pasuruhan, tanpa ada izin dari Dansat maupun dari Sdri. Tatik selaku isteri sah, Terdakwa menikah lagi secara agama Islam dengan Sdri. Sri Umami, seorang janda yang mempunyai dua orang anak, yang beralamat di Desa Sumber Ngepoh, Kec. Lawang, Kab. Malang. Dari pernikahannya dengan Sdri. Sri Umami tersebut, Terdakwa dikaruniai 1 (satu) orang anak, namun meninggal dunia pada saat lahir. Atas perbuatan menikah dengan Sdri. Sri Umami tanpa izin tersebut, Terdakwa dijatuhi hukuman disiplin militer oleh Ankum berupa penahanan berat selama 21 hari, dan kemudian pada tahun 2002 Terdakwa menceraikan Sdri. Sri Umami. 4. Bahwa pada tanggal 10 Mei 2011 Terdakwa berkenalan dengan Sdri. Kasijami di kantor Pos Jember ketika Sdri. Kasijami mengeposkan surat, kemudian Terdakwa memberikan nomor HP Terdakwa kepada Sdri. Kasijami, sedangkan Sdri. Kasijami memberikan alamat rumah kakak laki-lakinya yang bernama Sdr. Santoso kepada Terdakwa. 5. Bahwa pada tanggal 15 Mei 2011 Terdakwa datang ke rumah Sdr. Santoso dengan tujuan untuk menemui Sdri. Kasijami dan

10 10 bersilaturahmi dengan keluarga Sdri. Kasijami. Setelah kedatangan yang pertrama tersebut, Terdakwa menjadi sering datang ke rumah Sdr. Santoso untuk menemui Sdri. Kasijami. 6. Bahwa setelah mengenal lebih dekat, Terdakwa mengetahui kalau status Sdri. Kasijami pada saat itu adalah seorang janda yang pernah menikah dengan anggota TNI pada bulan Januari tahun 1993 dan kemudian pada tahun 1997 suami Sdri. Kasijami meninggal dunia karena sakit dengan meninggalkan seorang anak laki-laki bernama Gana Angga Dinata yang sekarang sudah berusia sekira 17 tahun. 7. Bahwa Sdri. Kasijami pernah bertanya kepada Terdakwa tentang status Terdakwa, yang dijawab bahwa Terdakwa sudah mempunyai istri yang syah yang bernama Sdri. Tatik, tetapi sudah 5 (lima) tahun pisah ranjang, dan Terdakwa juga menceritakan bahwa sudah 30 (tiga puluh) tahun menikah dengan Sdri. Tatik, Terdakwa tidak mempunyai keturunan. Atas cerita Terdakwa tersebut Sdri. Kasijami menyatakan menerima Terdakwa apa adanya kalau memang Terdakwa mau menjadikan Sdri. Kasijami sebagai istrinya. 8. Bahwa kemudian tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Dansat maupun kepada Sdri. Tatik selaku isteri sahnya, pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul Wib Terdakwa menikah lagi dengan Sdri. Kasijami secara agama Islam bertempat di rumah Sdr. Santoso di Jl. Setya Budi Nomor 13 Jember. 9. Bahwa dalam pernikahan tersebut yang bertindak sebagai wali nikah adalah kakak laki-laki Sdri. Kasijami yang bernama Sdr. Santoso, mengucapkan ijab-qabul yang dipandu Penghulu Nikah Kyai Haji Abdul Rokib, dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp ,-(dua ratus ribu rupiah) tunai, dan disaksikan oleh keluarga Sdri. Kasijami yang belum Terdakwa kenal. 10. Bahwa setelah Terdakwa menikah dengan Sdri. Kasijami, Terdakwa tinggal bersama dengan Sdri. Kasijami di rumah Sdri. Kasijami di Jl. Letjen Suprapto Gg. III No.64 Rt.002 Rw.13 Kel. Kebonsari, Kec. Sumbersari, Kab. Jember, dan setelah menikah Terdakwa dan Sdri. Kasijami sering melakukan persetubuhan seperti layaknya suami-isteri, namun Terdakwa dan Sdri. Kasijami belum dikaruniai anak. 11. Bahwa oleh karena setelah menikah dengan Sdri. Kasijami Terdakwa menjadi jarang pulang ke rumah Sdri. Tatik selaku isteri sahnya, pada akhirnya Sdri. Tatik mengetahui kalau Terdakwa telah menikah lagi dengan wanita lain atas nama Sdri. Kasijami. Setelah Sdri. Tatik mengetahui kalau Terdakwa sudah menikah lagi dengan Sdri. Kasijami, maka Sdri. Tatik marah-marah dan kemudian melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut ke Staf-1 Intel Kodim 0824 Jember, dan selanjutnya perkara Terdakwa dilimpahkan ke Subdenpom-V/3-2 Jember untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, hingga kemudian Tmt. 13 Januari sampai dengan 01 Februari 2012 Terdakwa ditahan di Subdenpom-V/3-2 Jember untuk diproses secara hukum. 12. Bahwa setelah Terdakwa keluar dari masa tahanan sementara di Subdenpom-V/3-2 Jember, Terdakwa tidak melihat lagi Sdri. Kasijami, karena menurut penjelasan keluarganya, Sdri. Kasijami sudah pergi ke Jakarta untuk bekerja pada saudaranya di Jakarta.

11 11 : Bahwa di dalam persidangan ini Oditur militer mengajukan barang bukti yang berupa surat-surat : 1. 1 (satu) lembar Surat tertanggal 26 Oktober 2011 yang dibuat oleh Ny. Tatik perihal Laporan/Pengaduan Perkara Tindak Pidana Nikah Siri, yang menunjukkan bahwa Ny. Tatik selaku isteri sah Terdakwa merasa keberatan (tidak memberikan izin) atas pernikahan Terdakwa dengan Sdri. Kasijami; 2. 1 (satu) lembar fotocopy Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Banjarbaru, Kab. Banjar, Nomor: 01/265/18/IX/83 tanggal 03 September 1983 atas nama Sukarno dengan Tatik; 3 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Penunjuk Istri dari Janminpersdam- X/Lambung Mangkurat Nomor reg KPI: 7150/X/1984 tanggal 28 Agustus 1984 atas nama Tatik; Masing-masing telah diperlihatkan/dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, dan dibenarkan oleh Terdakwa dan Saksi yang hhadir, sehingga oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa. : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, dan bukti-bukti lain di persidangan, setelah dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta hukum yang melingkupi perbuatan Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD melalui Dik Secata Wamil T.A.1979/1980 di Dodiklat Rindam-X/Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalsel. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, Terdakwa bertugas di Denzipur 8 Banjarmasin. Pada tahun 1990 Terdakwa mengikuti Dik Secaba Reg.di Pusdikzi Bogor. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, Terdakwa bertugas di Yonzipur 5 Kepanjen, Malang. Pada tahun 1999 Terdakwa dipindahtugaskan ke Korem 083 Malang, kemudian pada akhir tahun 1999 Terdakwa pindah ke Kodim 0819 Pasuruan, dan selanjutnya pada tahun 2005 Terdakwa dipindah-tugaskan ke Kodim 0824 Jember. Pada saat kejadian yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Pelda NRP bertugas di Kodim 0824 Jember sebagai Babinsa Ramil 0824/11 Sumbersari, Kodim 0824 Jember hingga sekarang Terdakwa telah pensiun dari dinas militer Tmt. 01 Juli Bahwa benar pada tanggal 03 September 1983 Terdakwa atas izin Dansat menikah secara resmi dengan Sdri. Tatik (Saksi-I) di Banjarbaru, Kalsel, sesuai Buku Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Banjar Baru, Kab. Banjar, Nomor: 01/265/18/IX/83 tanggal 03 September Dari pernikahan tersebut, sampai dengan sekarang Terdakwa dan Sdri. Tatik belum dikaruniai anak kandung, sehingga pada tahun 1989 Terdakwa dan Sdri. Tatik mengangkat seorang anak laki-laki yang diberi nama Muhammad Yusrin, sekarang berusia 24 tahun. 3. Bahwa benar pada tahun 2001, ketika Terdakwa berdinas di Kodim 0819 Pasuruhan, tanpa ada izin dari Dansat maupun dari Saksi Tatik selaku isteri sah, Terdakwa menikah lagi secara agama Islam dengan Sdri. Sri Umami, seorang janda yang mempunyai dua orang

12 12 anak, yang beralamat di Desa Sumber Ngepoh, Kec. Lawang, Kab. Malang. Dari pernikahannya dengan Sdri. Sri Umami, Terdakwa dikaruniai 1 (satu) orang anak, namun meninggal dunia pada saat lahir. Atas perbuatan menikah dengan Sdri. Sri Umami tanpa izin, Terdakwa dijatuhi hukuman disiplin militer oleh Ankum berupa penahanan berat selama 21 hari, dan kemudian pada tahun 2002 Terdakwa menceraikan Sdri. Sri Umami. 4. Bahwa benar pada tanggal 10 Mei 2011 Terdakwa berkenalan dengan Sdri. Kasijami (Saksi-II) di kantor Pos Jember ketika Saksi Kasijami mengeposkan surat, kemudian Terdakwa memberikan nomor HP Terdakwa kepada Saksi Kasijami, sedangkan Saksi Kasijami memberikan alamat rumah kakak laki-lakinya yang bernama Sdr. Santoso (Saksi-III) kepada Terdakwa. 5. Bahwa benar pada tanggal 15 Mei 2011 Terdakwa datang ke rumah Saksi Santoso dengan tujuan untuk menemui Saksi Kasijami dan bersilaturahmi dengan keluarga Saksi Kasijami. Setelah kedatangan yang pertama tersebut, Terdakwa menjadi sering datang ke rumah Saksi Santoso untuk menemui Saksi Kasijami. 6. Bahwa benar setelah mengenal lebih dekat, Terdakwa mengetahui kalau status Saksi Kasijami pada saat itu adalah seorang janda yang pernah menikah dengan anggota TNI pada bulan Januari tahun 1993 dan kemudian pada tahun 1997 suami Saksi Kasijami meninggal dunia karena sakit dengan meninggalkan seorang anak laki-laki bernama Gana Angga Dinata yang sekarang sudah berusia sekira 17 tahun. 7. Bahwa benar Saksi Kasijami pernah bertanya kepada Terdakwa tentang status Terdakwa, yang dijawab bahwa Terdakwa sudah mempunyai istri yang syah yang bernama Sdri. Tatik, tetapi sudah 5 (lima) tahun pisah ranjang, dan Terdakwa juga menceritakan bahwa sudah 30 (tiga puluh) tahun menikah dengan Sdri. Tatik, Terdakwa tidak mempunyai keturunan. Atas cerita Terdakwa tersebut Saksi Kasijami menyatakan menerima Terdakwa apa adanya kalau memang Terdakwa mau menjadikan Saksi Kasijami sebagai istrinya. 8. Bahwa benar kemudian tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Dansat maupun kepada Saksi Tatik selaku isteri sahnya, pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul Wib Terdakwa menikah lagi dengan Saksi Kasijami secara agama Islam bertempat di rumah Saksi Santoso di Jl. Setya Budi Nomor 13 Jember. 9. Bahwa benar dalam pernikahan tersebut, oleh karena ayah Saksi Kasijami sidah meninggal dunia, maka yang bertindak sebagai wali nikah adalah kakak laki-laki Saksi Kasijami yang bernama Saksi Santoso, Terdakwa mengucapkan ijab-qabul yang dipandu Penghulu Nikah Kyai Haji Abdul Rokib (Saksi-IV), dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp ,-(dua ratus ribu rupiah) dibayar tunai, dan disaksikan oleh keluarga Saksi Kasijami, yaitu antara lain Sdr. Ruli Firdaus (Saksi-V), Bapak kandung Saksi Ruli Firdaus, dan keluarga besar Saksi Kasijami serta para tetangga yang diundang. 10. Bahwa benar setelah Terdakwa menikah dengan Saksi Kasijami, Terdakwa tinggal bersama dengan Saksi Kasijami di rumah Saksi Kasijami di Jl. Letjen Suprapto Gg. III No.64 Rt.002 Rw.13 Kel. Kebonsari, Kec. Sumbersari, Kab. Jember, dan setelah menikah Terdakwa dan Saksi Kasijami sering melakukan persetubuhan seperti layaknya suami-isteri, namun demikian Terdakwa dan Saksi Kasijami tidak dikaruniai anak.

13 Bahwa benar oleh karena setelah menikah dengan Saksi Kasijami Terdakwa menjadi jarang pulang ke rumah Saksi Tatik selaku isteri sahnya, pada akhirnya Saksi Tatik mengetahui kalau Terdakwa telah menikah lagi dengan wanita lain atas nama Kasijami. Setelah Saksi Tatik mengetahui kalau Terdakwa sudah menikah lagi dengan Saksi Kasijami, maka Saksi Tatik marah-marah dan kemudian melaporkan perbuatan Terdakwa tersebut ke Staf-1 Intel Kodim 0824 Jember, dan selanjutnya perkara Terdakwa dilimpahkan ke Subdenpom-V/3-2 Jember untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku, hingga kemudian Tmt. 13 Januari sampai dengan 01 Februari 2012 Terdakwa ditahan di Subdenpom-V/3-2 Jember untuk diproses secara hukum. 12. Bahwa benar setelah Terdakwa keluar dari masa tahanan sementara di Subdenpom-V/3-2 Jember, ternyata Saksi Kasijami sudah pergi ke Jakarta meninggalkan Terdakwa untuk bekerja pada saudaranya di Jakarta. 13. Bahwa selama Terdakwa menikah dengan Saksi Kasijami, Terdakwa tidak pulang ke rumah, dan sejak menikah dengan Saksi Kasijami sampai dengan menjelang pensiun, Terdakwa tidak pernah memberikan nafkah lahir maupun bathin kepada Saksi Tatik selaku isteri sahnya, dan apabila Saksi Tatik meminta uang belanja, Terdakwa selalu menjawab sudah habis, sehingga Saksi Tatik merasa ditelantarkan oleh Terdakwa. Namun setelah Terdakwa mulai MPP pada bulan Juni 2012, Saksi Tatik sudah diberi uang belanja oleh Terdakwa, dan kemudian sejak bulan Juni 2013 kemarin Terdakwa sudah kembali ke rumah dan menjalani kehidupan berumah tangga dengan Saksi Tatik secara normal hingga sekarang. : Bahwa Majelis sependapat dengan Oditur Militer tentang terbuktinya Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang telah diuraikan Oditur Militer dalam tuntutannya. Namun demikian Majelis Hakim akan membuktikannya sendiri, sebagaimana akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini. : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. Barang siapa; 2. Mengadakan perkawinan; 3. Padahal mengetahui bahwa perkawinan atau perkawinanperkawinannya yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu. : Bahwa mengenai dakwaan kesatu tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Unsur kesatu : Barang siapa. - Bahwa mendasari ketentuan perundang-undangan pasal 2 sampai dengan pasal 5, pasal 7, dan pasal 8 KUHP, bahwa yang dimaksud dengan barang siapa dalam KUHP adalah siapa saja, yaitu setiap orang yang tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia dan merupakan subjek hukum Indonesia. Berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para saksi dibawah sumpah, dan alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

14 14 a. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD melalui Dik Secata Wamil T.A.1979/1980 di Dodiklat Rindam-X/Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalsel. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, Terdakwa bertugas di Denzipur 8 Banjarmasin. Pada tahun 1990 Terdakwa mengikuti Dik Secaba Reg.di Pusdikzi Bogor. Setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, Terdakwa bertugas di Yonzipur 5 Kepanjen, Malang. Pada tahun 1999 Terdakwa dipindahtugaskan ke Korem 083 Malang, kemudian pada akhir tahun 1999 Terdakwa pindah ke Kodim 0819 Pasuruan, dan selanjutnya pada tahun 2005 Terdakwa dipindah-tugaskan ke Kodim 0824 Jember. Pada saat kejadian yang menjadi perkara ini, Terdakwa dengan pangkat Pelda NRP bertugas di Kodim 0824 Jember sebagai Babinsa Ramil 0824/11 Sumbersari, Kodim 0824 Jember hingga sekarang Terdakwa telah pensiun dari dinas militer Tmt. 01 Juli b. Bahwa benar sebagai prajurit TNI, Terdakwa adalah juga sebagai warga negara Republik Indonesia, dan sebagai warga negara Indonesia, dengan sendirinya Terdakwa tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia, termasuk diantaranya KUHP, dan sekaligus Terdakwa juga merupakan subyek hukum Indonesia. c. Bahwa benar sesuai dengan Keputusan Danrem 083/Baladhika Jaya selaku Papera Nomor: Kep/41/Pera/XII/2012 tanggal 07 Desember 2010 tentang Penyerahan Perkara, yang diajukan sebagai Terdakwa dalam perkara ini adalah SUKARNO, Pelda NRP , dan Terdakwalah orangnya. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu: Barang siapa telah terpenuhi. 2. Unsur kedua : Mengadakan perkawinan. - Bahwa menurut Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan, yang dimaksud perkawinan adalah Ikatan lahir bathin antara seorang pria dan wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. - Sesuai pasal 2 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1974, perkawinan adalah sah jika dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. - Bahwa menurut hukum agama Islam, yaitu agama yang dianut oleh Terdakwa, untuk dapat melaksanakan perkawinan harus ada: calon suami/calon isteri, wali nikah, dua orang saksi, dan ijab kabul, yang masing-masing harus memenuhi syara-syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang maupun hukum agama Islam, yang di Indonesia telah dikompilasikan dalam Buku Kompilasi Hukum Islam. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah, dan alat bukti lain di persidangan, diperoleh fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa benar pada tanggal 03 September 1983 Terdakwa atas izin Dansat menikah secara resmi dengan Sdri. Tatik (Saksi-I) di Banjarbaru, Kalsel, sesuai Buku Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Banjar Baru, Kab. Banjar, Nomor: 01/265/18/IX/83 tanggal 03 September Dari pernikahan tersebut, sampai dengan sekarang Terdakwa dan Sdri. Tatik belum dikaruniai anak kandung, sehingga pada tahun 1989 Terdakwa dan Sdri. Tatik mengangkat seorang anak

15 15 laki-laki yang diberi nama Muhammad Yusrin, sekarang berusia 24 tahun. b. Bahwa benar pada tahun 2001, ketika Terdakwa berdinas di Kodim 0819 Pasuruhan, tanpa ada izin dari Dansat maupun dari Saksi Tatik selaku isteri sah, Terdakwa menikah lagi secara agama Islam dengan Sdri. Sri Umami, seorang janda yang mempunyai dua orang anak, yang beralamat di Desa Sumber Ngepoh, Kec. Lawang, Kab. Malang. Dari pernikahannya dengan Sdri. Sri Umami, Terdakwa dikaruniai 1 (satu) orang anak, namun meninggal dunia pada saat lahir. Atas perbuatan menikah dengan Sdri. Sri Umami tanpa izin, Terdakwa dijatuhi hukuman disiplin militer oleh Ankum berupa penahanan berat selama 21 hari, dan kemudian pada tahun 2002 Terdakwa menceraikan Sdri. Sri Umami. c. Bahwa benar pada tanggal 10 Mei 2011 Terdakwa berkenalan dengan Saksi Kasijami di kantor Pos Jember ketika Saksi Kasijami mengeposkan surat, kemudian Terdakwa memberikan nomor HP Terdakwa kepada Saksi Kasijami, sedangkan Saksi Kasijami memberikan alamat rumah kakak laki-lakinya yang bernama Saksi Santoso kepada Terdakwa. d. Bahwa benar pada tanggal 15 Mei 2011 Terdakwa datang ke rumah Saksi Santoso dengan tujuan untuk menemui Saksi Kasijami dan bersilaturahmi dengan keluarga Saksi Kasijami. Setelah kedatangan yang pertama tersebut, Terdakwa menjadi sering datang ke rumah Saksi Santoso untuk menemui Saksi Kasijami. e. Bahwa benar setelah mengenal lebih dekat, Terdakwa mengetahui kalau status Saksi Kasijami pada saat itu adalah seorang janda yang pernah menikah dengan anggota TNI pada bulan Januari tahun 1993 dan kemudian pada tahun 1997 suami Saksi Kasijami meninggal dunia karena sakit dengan meninggalkan seorang anak laki-laki bernama Gana Angga Dinata yang sekarang sudah berusia sekira 17 tahun. f. Bahwa benar Saksi Kasijami pernah bertanya kepada Terdakwa tentang status Terdakwa, yang dijawab bahwa Terdakwa sudah mempunyai istri yang syah yang bernama Tatik, tetapi sudah 5 (lima) tahun pisah ranjang, dan Terdakwa juga menceritakan bahwa sudah 30 (tiga puluh) tahun menikah dengan Saksi Tatik, Terdakwa tidak mempunyai keturunan. Atas cerita Terdakwa tersebut Saksi Kasijami menyatakan menerima Terdakwa apa adanya kalau memang Terdakwa mau menjadikan Saksi Kasijami sebagai istrinya. g. Bahwa benar kemudian tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Dansat maupun kepada Saksi Tatik selaku isteri sahnya, pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul Wib Terdakwa menikah lagi dengan Saksi Kasijami secara agama Islam bertempat di rumah Saksi Santoso di Jl. Setya Budi Nomor 13 Jember. h. Bahwa benar dalam pernikahan tersebut, oleh karena ayah Saksi Kasijami sudah meninggal dunia, maka yang bertindak sebagai wali nikah adalah kakak laki-laki Saksi Kasijami yang bernama Saksi Santoso, Terdakwa mengucapkan ijab-qabul yang dipandu Penghulu Nikah Kyai Haji Abdul Rokib (Saksi-IV), dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp ,-(dua ratus ribu rupiah) dibayar tunai, dan disaksikan oleh keluarga Saksi Kasijami, yaitu antara lain Saksi Ruli Firdaus, Bapak kandung Saksi Ruli Firdaus, dan keluarga besar Saksi Kasijami serta para tetangga yang diundang.

16 16 i. Bahwa benar rukun nikah dalam pernikahan Terdakwa dengan Saksi Kasijami telah dilaksanakan sesuai hukum agama Islam, yaitu: ada kedua mempelai (Terdakwa dan Saksi Kasijami), wali nikah Saksi Santoso sebagai kakak laki-laki Saksi Kasijami, ada ijab qabul yang dipandu Saksi Kyai Haji Abdul Rokib, ada dua orang Saksi laki-laki dewasa, serta ada maskawin berupa uang sebesar Rp ,-(dua ratus ribu rupiah). Dengan demikian pernikahan Terdakwa dengan Saksi Kasijami adalah sah menurut hukum agama Islam. j. Bahwa benar setelah Terdakwa menikah dengan Saksi Kasijami, Terdakwa tinggal bersama dengan Saksi Kasijami di rumah Saksi Kasijami di Jl. Letjen Suprapto Gg. III No.64 Rt.002 Rw.13 Kel. Kebonsari, Kec. Sumbersari, Kab. Jember, dan setelah menikah Terdakwa dan Saksi Kasijami sering melakukan persetubuhan seperti layaknya suami-isteri, dan masyarakat menerima kenyataan bahwa Terdakwa dan Saksi Kasijami adalah pasangan suami-isteri. Dengan demikian pernikahan Terdakwa dan Saksi Kasijami tersebut adalah sah secara sosial kemasyarakatan. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua: Mengadakan perkawinan telah terpenuhi. 3. Unsur ketiga : Padahal mengetahui bahwa perkawinan atau perkawinan perkawinannya yang telah ada menjadi penghalang yang syah untuk itu. - Unsur ini mengandung pengertian bahwa sebelum melaksanakan pernikahannya yang menjadi perkara ini, yaitu pernikahan Terdakwa dengan Saksi Kasijami, Terdakwa telah terikat perkawinan dengan orang lain, dalam hal ini dengan Saksi Tatik, yang mana ikatan perkawinan antara Terdakwa dengan Saksi Tatik tersebut telah menjadi penghalang yang sah bagi Terdakwa untuk melangsungkan perkawinannya dengan Saksi Kasijami, karena tidak dipenuhinya syarat-syarat bagi Terdakwa untuk menikah lebih dari satu. - Bahwa sesuai Pasal 4 dan Pasal 5 UU Nomor 1 Tahun 1974, serta Pasal 56, 57, dan 58 Kompilasi Hukum Islam, suami yang hendak beristeri lebih dari satu harus mendapat izin dari pengadilan agama. Sedangkan pengadilan agama hanya memberikan izin kepada seorang suami yang akan beristeri lebih dari satu jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri; 2. Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan; dan 3. isteri tidak dapat melahirkan keturunan. Setelah syarat tersebut terpenuhi, masih ada syarat yang lain, yaitu: harus ada persetujuan isteri, dan adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan hidup isteri-isteri dan anak-anak mereka. Tidak dipenuhinya syarat-syarat tersebut diatas, seorang suami terhalang untuk menikah lagi dengan orang lain. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, yang diperkuat keterangan para saksi di bawah sumpah dan alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut : a. Bahwa sebagaimana telah diuraikan dalam pembuktian unsur terdahulu yang merupakan bagian dari pembuktian unsur ini, bahwa benar pada tanggal 03 September 1983 Terdakwa atas izin Dansat menikah secara resmi dengan Sdri. Tatik di Banjarbaru, Kalsel, sesuai Buku Kutipan Akta Nikah dari KUA Kec. Banjar Baru, Kab. Banjar, Nomor: 01/265/18/IX/83 tanggal 03 September 1983, dan sampai dengan sekarang Terdakwa dan Sdri. Tatik belum pernah bercerai.

17 17 b. Bahwa benar selama menikah dengan Terdakwa sejak 03 September 1983 sampai dengan sekarang, Saksi Tatik tidak mempunyai penyakit dan dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri Terdakwa, namun hingga sekarang belum dikaruniai anak, karena Saksi Tatik pernah keguguran dua kali, sehingga atas kesepakatan bersama, pada tahun 1989 Saksi Tatik dan Terdakwa mengadopsi seorang anak bayi laki-laki yang kemudian diberi nama Muhammad Yusrin Kustriyanto yang sekarang telah berusia sekira 17 tahun. c. Bahwa benar kemudian tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Dansat maupun kepada Saksi Tatik selaku isteri sahnya, pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2011 sekira pukul Wib Terdakwa menikah lagi dengan Saksi Kasijami secara agama Islam bertempat di rumah Saksi Santoso di Jl. Setya Budi Nomor 13 Jember. d. Bahwa benar dalam pernikahan tersebut, oleh karena ayah Saksi Kasijami sudah meninggal dunia, maka yang bertindak sebagai wali nikah adalah kakak laki-laki Saksi Kasijami yang bernama Saksi Santoso, Terdakwa mengucapkan ijab-qabul yang dipandu Penghulu Nikah Kyai Haji Abdul Rokib (Saksi-IV), dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp ,-(dua ratus ribu rupiah) dibayar tunai, dan disaksikan oleh keluarga Saksi Kasijami, yaitu antara lain Saksi Ruli Firdaus, Bapak kandung Saksi Ruli Firdaus, dan keluarga besar Saksi Kasijami serta para tetangga yang diundang. e. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah mengajukan permohonan izin ke Pengadilan Agama untuk beristeri lebih dari satu, dan Saksi Tatik selaku isteri sahnya tidak mengizinkan Terdakwa untuk menikah lagi dengan wanita lain. Keadaan tersebut telah menjadi penghalang yang sah bagi Terdakwa untuk menikah lagi dengan wanita lain, dalam hal ini dengan Saksi Kasijami. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga: Padahal mengetahui bahwa perkawinannya yang telah ada menjadi penghalang yang syah untuk itu telah terpenuhi. : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang syah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : Barangsiapa mengadakan perkawinan padahal mengetahui bahwa perkawinannya yang telah ada menjadi penghalang yang sah untuk itu, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 279 ayat (1) ke-1 KUHP. : Bahwa di dalam persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan sebagai alasan pemaaf atau pembenar pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya ia harus dipidana. : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Mejelis Hakim akan menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

18 18 - Bahwa perbuatan Terdakwa pada hakekatnya merupakan pelampiasan nafsu seksual Terdakwa kepada wanita lain, yaitu Sdri. Kasijami, dengan memanfaatkan kelemahan isteri sahnya (Sdri. Tatik) yang tidak dapat memberikan anak bagi Terdakwa. - Bahwa walaupun Terdakwa telah mempunyai isteri, namun dengan alasan isterinya tidak dapat memberikan keturunan (anak) bagi Terdakwa, Terdakwa masih berpacaran lagi dan kemudian menikah dengan Sdri. Kasijami (seorang wanita janda beranak satu yang ditinggal meninggal dunia karena sakit oleh suaminya yang juga anggota TNI berpangkat Praka pada tahun 1997). Dari pernikahannya dengan Sdri. Kasijami, Terdakwa juga tidak dikaruniai anak. - Bahwa sebelum kejadian yang menjadi perkara ini, pada tahun 2001, ketika Terdakwa berdinas di Kodim 0819 Pasuruhan, tanpa ada izin dari Dansat maupun dari Saksi Tatik selaku isteri sah, Terdakwa juga pernah menikah lagi secara agama Islam dengan Sdri. Sri Umami, seorang janda dengan dua orang anak, yang beralamat di Desa Sumber Ngepoh, Kec. Lawang, Kab. Malang. Dari pernikahannya dengan Sdri. Sri Umami, Terdakwa dikaruniai 1 (satu) orang anak, namun meninggal dunia pada saat lahir. Atas perbuatan menikah dengan Sdri. Sri Umami tanpa izin tersebut, Terdakwa dijatuhi hukuman disiplin militer oleh Ankum berupa penahanan berat selama 21 hari, dan kemudian pada tahun 2002 Terdakwa menceraikan Sdri. Sri Umami. - Terdakwa mengetahui dan menyadari bahwa sebagai prajurit TNI pada dasarnya dirinya tidak boleh beristeri lebih dari satu, kecuali apabila ada keadaan-keadaan yang memenuhi syarat-syarat untuk beristeri lebih dari satu, yaitu: Isteri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagi isteri; Isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan; dan Isteri tidak dapat melahirkan keturunan. Setelah syarat tersebut dipenuhi, masih ada syarat lain, yaitu: harus ada persetujuan isteri, dan adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan hidup istri-istri dan anak-anak mereka. Jika tidak memenuhi syarat-syarat tersebut di atas, berarti Terdakwa tidak boleh beristeri lebih dari satu, namun ternyata Terdakwa tetap melakukannya, dan bahkan hingga dua kali Terdakwa menikah lagi dengan wanita lain tanpa seizin dan sepengetahuan isteri sah maupun Dansat. - Dapat diyakini bahwa akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa pada waktu itu, selain telah menambah beban hidup bagi Sdri. Sri Umami maupun Sdri. Kasijami yang kesemuanya telah diceraikan oleh Terdakwa setelah perkaranya diproses hukum, perbuatan Tedakwa juga telah mencemarkan citra TNI di mata masyarakat. : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar, menjadi warga negara yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila. Oleh karena itu sebelum Majelis hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : - Terdakwa berterus-terang sehingga memperlancar jalannya persidangan;