P U T U S A N Nomor : 96 - K / PM.III-12 / AD / VII / 2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A P U T U S A N Nomor : 96 - K / PM.III-12 / AD / VII / 2015 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : Umar Hidayatullah. Pangkat / NRP : Prada / Jabatan : Tabak Azimuth-1 Mer-4 Ton III Rai P. Kesatuan : Yon Arhanudse 8. Tempat, tanggal lahir : Probolinggo, 15 Agustus Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam. Tempat tinggal : Asrama Yon Arhanudse 8 Sruni Gedangan Sidoarjo. Terdakwa ditahan oleh : 1. Dan Yon Arhanudse-8 selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 5 Mei 2015 sampai dengan tanggal 25 Mei 2015 berdasarkan Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Kep/12/V/2015 tanggal 4 Mei Hakim Ketua Pengadilan Militer III-12 Surabaya selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 1 Juli 2015 sampai dengan tanggal 30 Juli 2015 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor : TAP/11/PM.III-12/AD/VII/2015, tanggal 8 Juli Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan permulaan dari Denpom V/4 No : BP- 10/A-01/V/2015 tanggal 15 Mei 2015 Terdakwa a.n Umar Hidayatullah Prada Nrp Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 084/Bj selaku Papera Nomor Kep/37//2014 tanggal 31 Oktober Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/147/K/AD/XI/2014 tanggal 07 Nopember Surat penetapan dari : a. Kadilmil III-12 Surabaya tentang Penunjukan Hakim Nomor :TAPKIM/103/PM.III-12/AD/VII/2015 tanggal 1 Juli b. Hakim Ketua tentang Hari Sidang Nomor : TAPSID/103/PM.III-12/AD/VII/2015 tanggal 2 Juli Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/147/K/AD/XI/2014 tanggal 07 Nopember 2014, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.

2 2 Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : "Ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari". Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 86 ke-1 KUHPM. b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : Pidana : Penjara selama 5 (lima) bulan, dikurangi selama Terdakwa menjalani penahanan sementara. c. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah). d. Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat : - 1 (satu) lembar Absensi Yon Arhanudse-8 bulan April 2015 yang ditanda tangani oleh Danraimer P. Kapten Arh Cahyo Triyogo WN. Sos. Tetap dilekatkan dalam perkara ini. 2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, oleh karena itu mohon dijatuhi pidana yang seringanringannya. Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, secara berturut-turut sejak tanggal dua bulan April tahun 2000 lima belas sampai dengan tanggal dua puluh dua bulan April tahun 2000 lima belas atau setidak-tidaknya dalam bulan April tahun 2000 lima belas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2000 lima belas bertempat di Yonarhanudse-8 atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : "Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak Iebih lama dari tiga puluh hari" Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2012 melalui pendidikan Secata setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yon Arhanudse-8 sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif di Yon Arhanudse-8 dengan pangkat Prada NRP

3 3 2. Bahwa Terdakwa telah tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari atasan (THTI) sejak tanggal 2 April 2015 s/d tanggal 22 April 2015 atau selama 21 (dua puluh satu) hari. 3. Bahwa alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut karena Terdakwa mau menikah tetapi tidak direstui oleh kedua orang tuanya karena calon istri Terdakwa seorang janda dan telah mempunyai satu orang anak, disamping itu juga karena kedua orang tua Terdakwa sedang sakit. 4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwemnang, Terdakwa hanya berada di rumah orang tuanya di Jl. Ki Hajar Dewantara RT 02 RW 01 Kel. Curahkriting Kec. Kanigaran Kota Probolinggo dan berkerja sawah serta merawat orang tua Terdakwa yang sedang sakit. 5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada Saksi maupun Kesatuan baik melalui Surat amaupun telpon. 6. Bahwa Terdakwa melakukan ketidak hadiran tanpa ijin yang sah dari atasan (THTI) sebanyak 5 (lima) kali antara lain pada bulan September 2014, bulan Nopember 2014 dan bulan Desember Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap di rumah orang tuanya di JI Ki Hajar Dewantara RT 02 RW 01 Kel. Curahkriting Kec. Kanigaran Kota Probolinggo oleh petugas Polisi Militer Probolinggo pada hari Rabu tanggal 22 April Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dan atasannya Negara Kesatuan RI dalam keadaan aman dan damai, serta Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan dalam tugas oprasi militer atau ekspidisi militer. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 86 ke-1 KUHPM. Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya. Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua Dakwaan yang didakwakan kepadanya. Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut di atas, Terdakwa tidak mengajukan Eksepsi (keberatan). Menimbang : Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan akan dihadapi sendiri. Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap : Sabar Pangkat / NRP : Serda, Jabatan : Danmer 4 Ton II Rai P. Kesatuan : Arhanudse-8. Tempat, tanggal lahir : Wonosobo, 26 April 1980.

4 4 Kewarganegaraan : Indonesia. Jenis Kelamin : Laki-laki. Agama : Islam. Tempat tinggal : Asrama Yon Arhanudse-8 Sruni Gedangan Sidoarjo Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak masuk Baterai pada tahun 2012 dan Terdakwa adalah anggota Saksi, dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan, namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 2 April 2015 s/d tanggal 21 April 2015 secara berturut-turut. 3. Bahwa alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin karena Terdakwa mau menikah dengan seorang janda tetapi oleh orang tuanya tidak direstui. 4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada Saksi maupun Kesatuan baik melalui Surat amaupun telpon. 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui kemana tujuan Terdakwa sewaktu melakukan ketidak hadiran tanpa ijin Dansat dan Terdakwa tidak ada menyampaikan apapun kepada Saksi. 6. Bahwa Saksi tidak mengetahui keberadaan Terdakwa sewaktu melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dari Dansat dan tidak mengetahui apa saja kegiatannya. 7. Bahwa dari pihak Kesatuan Yon Arhanudse-8 sudah sering melakukan pencarian di wilayah Sidoarjo tetapi tidak berhasil menemukan Terdakwa. 8. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh petugas Polisi Militer Probolinggo pada tanggal 22 April 2015 saat Terdakwa berada di rumahnya di Probolinggo. 9. Bahwa perbuatan Terdakwa yang telah melakukan tindak pidana militer, yaitu tidak hadir tanpa ijin yang sah dari Dansat di waktu damai mulai tanggal 2 April 2015 sampai dengan tertangkapnya Terdakwa tanggal 22 April 2015 atau selama 20 (dua puluh) hari. 10. Bahwa sebelum perkara ini Terdakwa telah melakukan tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari atasan (THTI) sebanyak 5 (lima) kali pada tahun Bahwa Terdakwa mengetahui dan menyadari apabila setiap Prajurit akan meninggalkan Kesatuan harus mendapat ijin terlebih dahulu dari Dan Yon Arhanudse-8, namun hal tersebut tidak dilaksanakan oleh Terdakwa. 12. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dan Yon Arhanudse-8, Satuan Yon Arhanudse-8 tidak sedang dipersiapkan untuk tugas operasi Militer karena Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam keadaan damai.

5 5 13. Bahwa menurut Saksi, Terdakwa masih dapat dibina menjadi prajurit yang baik. Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2 : Nama lengkap : Rudi Susanto Pangkat / NRP : Praka, Jabatan : Ta Mudi I Ton III Rai P Kesatuan : Yon Arhanudse-8. Tempat, tanggal lahir : Malang, 7 September Kewarganegaraan : Indonesia. Jenis Kelamin : Laki-laki. Agama : Islam. Tempat tinggal : Asrama Yon Arhanudse-8 Sruni Gedangan Sidoarjo Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak masuk Baterai pada tahun 2012 dan Terdakwa adalah anggota Saksi, dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan, namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 2 April 2015 s/d tanggal 20 April 2015 secara berturut-turut. 3. Bahwa alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin karena Terdakwa mau menikah dengan seorang janda tetapi oleh orang tuanya tidak direstui. 4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada Saksi maupun Kesatuan baik melalui Surat amaupun telpon. 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui kemana tujuan Terdakwa sewaktu melakukan ketidak hadiran tanpa ijin Dansat dan Terdakwa tidak ada menyampaikan apapun kepada Saksi. 6. Bahwa Saksi tidak mengetahui keberadaan Terdakwa sewaktu melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dari Dansat dan tidak mengetahui apa saja kegiatannya. 7. Bahwa dari pihak Kesatuan Yon Arhanudse-8 sudah sering melakukan pencarian di wilayah Sidoarjo tetapi tidak berhasil menemukan Terdakwa. 8. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh petugas Polisi Militer Probolinggo pada tanggal 22 April 2015 saat Terdakwa berada di rumahnya di Probolinggo. 9. Bahwa perbuatan Terdakwa yang telah melakukan tindak pidana militer, yaitu tidak hadir tanpa ijin yang sah dari Dansat di waktu damai mulai tanggal 2 April 2015 sampai dengan tertangkapnya Terdakwa tanggal 22 April 2015 atau selama 20 (dua puluh) hari.

6 6 10. Bahwa sebelum perkara ini Terdakwa telah melakukan tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari atasan (THTI) sebanyak 5 (lima) kali pada tahun Bahwa Terdakwa mengetahui dan menyadari apabila setiap Prajurit akan meninggalkan Kesatuan harus mendapat ijin terlebih dahulu dari Dan Yon Arhanudse-8, namun hal tersebut tidak dilaksanakan oleh Terdakwa. 12. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dan Yon Arhanudse-8, Satuan Yon Arhanudse-8 tidak sedang dipersiapkan untuk tugas operasi Militer karena Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam keadaan damai. 13. Bahwa menurut Saksi, Terdakwa masih dapat dibina menjadi prajurit yang baik Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-3 : Nama lengkap : Dhian Agung Dwi Y Pangkat / NRP : Praka, Jabatan : Ta Provost Kesatuan : Yon Arhanudse-8. Tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 1 April 1984 Indonesia. Kewarganegaraan : Indonesia. Jenis Kelamin : Laki-laki. Agama : Islam. Tempat tinggal : Asrama Yon Arhanudse-8 Sruni Gedangan Sidoarjo. Pada pokoknya menerangkan sebagai benikut: 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak masuk Baterai pada tahun 2012 dan Terdakwa adalah anggota Saksi, dalam hubungan sebagai atasan dan bawahan, namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin atasan yang berwenang sejak tanggal 2 April 2015 s/d tanggal 21 April 2015 secara berturut-turut. 3. Bahwa alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin karena Terdakwa mau menikah dengan seorang janda tetapi oleh orang tuanya tidak direstui. 4. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya kepada Saksi maupun Kesatuan baik melalui Surat amaupun telpon. 5. Bahwa Saksi tidak mengetahui kemana tujuan Terdakwa sewaktu melakukan ketidak hadiran tanpa ijin Dansat dan Terdakwa tidak ada menyampaikan apapun kepada Saksi. 6. Bahwa Saksi tidak mengetahui keberadaan Terdakwa sewaktu melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dari Dansat dan tidak mengetahui apa saja kegiatannya.

7 7 7. Bahwa dari pihak Kesatuan Yon Arhanudse-8 sudah sering melakukan pencarian di wilayah Sidoarjo tetapi tidak berhasil menemukan Terdakwa. 8. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh petugas Polisi Militer Probolinggo pada tanggal 21 April 2015 saat Terdakwa berada di rumahnya di Probolinggo. 9. Bahwa perbuatan Terdakwa yang telah melakukan tindak pidana militer, yaitu tidak hadir tanpa ijin yang sah dari Dansat di waktu damai mulai tanggal 2 April 2015 sampai dengan tertangkapnya Terdakwa tanggal 22 April 2015 atau selama 20 (dua puluh) hari. 10. Bahwa sebelum perkara ini Terdakwa telah melakukan tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari atasan (THTI) sebanyak 5 (lima) kali pada tahun Bahwa Terdakwa mengetahui dan menyadari apabila setiap Prajurit akan meninggalkan Kesatuan harus mendapat ijin terlebih dahulu dari Dan Yon Arhanudse-8, namun hal tersebut tidak dilaksanakan oleh Terdakwa. 12. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dan Yon Arhanudse-8, Satuan Yon Arhanudse-8 tidak sedang dipersiapkan untuk tugas operasi Militer karena Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam keadaan damai. 13. Bahwa menurut Saksi, Terdakwa masih dapat dibina menjadi prajurit yang baik Atas keterangan Saksi tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang : Bahwa didalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2011 melalui pendidikan Secata PK gelombang II di Rindam Kalimantan Barat, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yon Arhanudse-8 sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif di Yon Arhanudse-8 dengan pangkat Prada NRP Bahwa sampai dengan saat ini Terdakwa masih berdinas aktif di Yonif 132/BS dan belum pernah mengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya sebagai prajurit TNI serta Terdakwa masih menerima hakhaknya sebagai prajurit yang menerima gaji dan ULP setiap bulan. 3. Bahwa Terdakwa telah tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari atasan (THTI) sejak tanggal 2 April 2015 s/d tanggal 21 April 2015 atau selama 20 (dua puluh) hari. 4. Bahwa alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut karena Terdakwa mau menikah tetapi tidak direstui oleh kedua orang tuanya karena calon istri Terdakwa seorang janda dan telah mempunyai satu orang anak, disamping itu juga karena kedua orang tua Terdakwa sedang sakit. 5. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwemnang, Terdakwa hanya berada di rumah orang tuanya di Jl. Ki Hajar Dewantara RT 02 RW 01 Kel. Curahkriting Kec. Kanigaran Kota Probolinggo dan berkerja sawah serta merawat orang tua Terdakwa yang sedang sakit.

8 8 6. Bahwa Terdakwa selama meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dan Komandan Kesatuan tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik melalui surat maupun telpon. 7. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap di rumah orang tuanya di JI Ki Hajar Dewantara RT 02 RW 01 Kel. Curahkriting Kec. Kanigaran Kota Probolinggo oleh petugas Polisi Militer Probolinggo pada hari Rabu tanggal 22 April 2015 sekira pukul Wib. 8. Bahwa Terdakwa mengetahui dan menyadari apabila akan meninggalkan Kesatuan harus mendapat ijin terlebih dahulu dari Dan Yon Arhanudse-8, namun hal tersebut tidak dilakukan oleh Terdakwa. 9. Bahwa pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dan atasannya Negara Kesatuan RI dalam keadaan aman dan damai, serta Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan dalam tugas oprasi militer atau ekspidisi militer. 10. Bahwa Terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak mengulangi perbuatannya karena masih tetap ingin mengabdi dan berkarir menjadi Prajurit TNI-AD. 11. Bahwa sebelum perkara ini Terdakwa pernah melakukan ketidak hadiran tanpa ijin yang sah dari atasan (THTI) sebanyak 5 (lima) kali antara lain pada bulan September 2014, bulan Nopember 2014 dan bulan Desember Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam sidang berupa : Surat-surat : - 1 (satu) lembar Absensi Yon Arhanudse-8 bulan April 2015 yang ditanda tangani oleh Danraimer P. Kapten Arh Cahyo Triyogo WN. Sos, yang merupakan bukti ketidakhadiran Terdakwa di kesatuan sejak tanggal 2 April 2015 s/d tanggal 21 April Bahwa barang bukti berupa surat-surat tersebut diatas telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi yang hadir dipersidangan sebagai bukti dari tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada diri Terdakwa. Menimbang : Bahwa setelah menghubungkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti yang diajukan di persidangan dan petunjuk-petunjuk lainnya yang bersesuaian satu sama lain, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2011 melalui pendidikan Secata PK gelombang II di Rindam Kalimantan Barat, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yon Arhanudse-8 sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif di Yon Arhanudse-8 dengan pangkat Prada NRP Bahwa benar sampai dengan saat ini Terdakwa masih berdinas aktif di Yonif 132/BS dan belum pernah mengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya sebagai prajurit TNI serta Terdakwa masih menerima hak-haknya sebagai prajurit yang menerima gaji dan ULP setiap bulan.

9 9 3. Bahwa benar Terdakwa telah tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari atasan (THTI) sejak tanggal 2 April 2015 s/d tanggal 21 April 2015 atau selama 20 (dua puluh) hari. 4. Bahwa benar alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut karena Terdakwa mau menikah tetapi tidak direstui oleh kedua orang tuanya karena calon istri Terdakwa seorang janda dan telah mempunyai satu orang anak, disamping itu juga karena kedua orang tua Terdakwa sedang sakit. 5. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwemnang, Terdakwa hanya berada di rumah orang tuanya di Jl. Ki Hajar Dewantara RT 02 RW 01 Kel. Curahkriting Kec. Kanigaran Kota Probolinggo dan berkerja di sawah serta merawat orang tua Terdakwa yang sedang sakit. 6. Bahwa benar Terdakwa selama meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dan Komandan Kesatuan tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik melalui surat maupun telpon. 7. Bahwa benar Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap di rumah orang tuanya di JI Ki Hajar Dewantara RT 02 RW 01 Kel. Curahkriting Kec. Kanigaran Kota Probolinggo oleh petugas Polisi Militer Probolinggo pada hari Rabu tanggal 22 April 2015 sekira pukul Wib. 8. Bahwa benar Terdakwa mengetahui dan menyadari apabila akan meninggalkan Kesatuan harus mendapat ijin terlebih dahulu dari Dan Yon Arhanudse-8, namun hal tersebut tidak dilakukan oleh Terdakwa. 9. Bahwa benar pada saat Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dan atasannya Negara Kesatuan RI dalam keadaan aman dan damai, serta Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan dalam tugas oprasi militer atau ekspidisi militer. 10. Bahwa benar Terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak mengulangi perbuatannya karena masih tetap ingin mengabdi dan berkarir menjadi Prajurit TNI-AD. 11. Bahwa benar sebelum perkara ini Terdakwa pernah melakukan ketidak hadiran tanpa ijin yang sah dari atasan (THTI) sebanyak 5 (lima) kali antara lain pada bulan September 2014, bulan Nopember 2014 dan bulan Desember Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Oditur Militer dengan terbuktinya Terdakwa melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer sebagaimana yang telah diuraikan dalam tuntutannya. Menimbang : Bahwa mengenai permohonan Terdakwa yang menyatakan merasa menyesal, berjanji tidak akan berbuat lagi dan mohon keringanan hukuman, Majelis Hakim berpendapat akan mempertimbangan sekaligus dalam putusan ini. Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

10 10 1. Unsur kesatu : Militer 2. Unsur kedua : Yang Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin. 3. Unsur ketiga : Dalam waktu damai 4. Unsur keempat : Minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : 1. Unsur kesatu : Militer - Yang dimaksud dengan militer menurut pasal 46 KUHPM ialah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada Angkatan Perang, dan diwajibkan berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu Ikatan dinas tersebut (disebut militer) ataupun semua Sukarelawan lainnya pada Angkatan Perang dan para wajib militer selama mereka berada dalam dinas (disebut). - Baik Militer Sukarela maupun Militer Wajib adalah merupakan Yustisiabel Peradilan Militer, yang berarti kepada mereka dapat dikenakan / terapkan ketentuan-ketentuan Hukum Pidana Militer, disamping ketentuan-ketentuan Hukum Pidana Umum, termasuk disini Terdakwa sebagai anggota Militer / TNI-AD. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain berupa surat yang diajukan di Persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2012 melalui pendidikan Secata setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan ditugaskan di Yon Arhanudse-8 sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif di Yon Arhanudse-8 dengan pangkat Prada NRP Bahwa benar sesuai dengan Skeppera dari Pangdam V/Brawijaya selaku Papera Nomor : Nomor Kep/107-14/VI/2015 tanggal 15 Juni 2015, Bahwa Terdakwa adalah Prajurit TNI AD dengan pangkat Prada dan masih berdinas aktif di Yon Arhanudse Bahwa benar sampai saat ini, Terdakwa masih berdinas aktif karena belum pernah diberhentikan dari dinas militer dengan hormat maupun tidak dengan hormat. 4. Bahwa benar Terdakwa menghadap persidangan dengan berpakaian dinas lengkap dengan atribut yang berlaku bagi dirinya dan kesatuannya sebagaimana prajurit yang bertugas di Yon Arhanudse-8 Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur pertama Militer telah terpenuhi. 2. Unsur kedua : Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin - Bahwa menurut MVT yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya seseorang yang melakukan suatu perbuatan dengan sengaja harus menginsyafi perbuatannya tersebut beserta akibatnya.

11 11 - Bahwa yang dimaksud dengan ketidak hadiran ialah si pelaku dalam hal ini Terdakwa telah pergi meninggalkan, menjauhkan diri atau tidak berada disuatu tempat yang telah ditentukan baginya untuk melaksanakan tugas-tugas dari Kesatuannya. Sedangkan yang dimaksud dengan tanpa ijin adalah ketidak beradaan si Pelaku disuatu tempat yang telah ditentukan itu tidak dilakukan tanpa sepengetahuan atau seijin Komandannya sebagaimana lazimnya bagi setiap anggota TNI yang bermaksud akan meninggalkan Kesatuan baik untuk kepentingan dinas maupun pribadi diwajibkan menempuh prosedur perijinan yang berlaku dikesatuannya, yang berarti jika seseorang anggota TNI melakukan ketidakhadiran tanpa ijin Komandan adalah bertentangan dengan kewajiban hukumnya. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain berupa surat yang diajukan di Persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa telah tidak masuk dinas tanpa ijin yang sah dari atasan (THTI) sejak tanggal 2 April 2015 s/d tanggal 21 April 2015 atau selama 20 (dua puluh) hari. 2. Bahwa benar alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut karena Terdakwa mau menikah tetapi tidak direstui oleh kedua orang tuanya karena calon istri Terdakwa seorang janda dan telah mempunyai satu orang anak, disamping itu juga karena kedua orang tua Terdakwa sedang sakit. 3. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin atasan yang berwemnang, Terdakwa hanya berada di rumah orang tuanya di Jl. Ki Hajar Dewantara RT 02 RW 01 Kel. Curahkriting Kec. Kanigaran Kota Probolinggo dan berkerja di sawah serta merawat orang tua Terdakwa yang sedang sakit. 4. Bahwa benar Terdakwa selama meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dan Komandan Kesatuan tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya baik melalui surat maupun telpon. 5. Bahwa benar Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap di rumah orang tuanya di JI Ki Hajar Dewantara RT 02 RW 01 Kel. Curahkriting Kec. Kanigaran Kota Probolinggo oleh petugas Polisi Militer Probolinggo pada hari Rabu tanggal 21 April 2015 sekira pukul Wib. 6. Bahwa benar Terdakwa mengetahui dan menyadari apabila akan meninggalkan Kesatuan harus mendapat ijin terlebih dahulu dari Dan Yon Arhanudse-8, namun hal tersebut tidak dilakukan oleh Terdakwa. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin telah terpenuhi. 3. Unsur ketiga : Dalam waktu damai Bahwa yang dimaksud dengan dalam waktu Damai adalah menunjukan waktu / masa dimana pada saat tindakan tersebut dilakukan oleh Terdakwa Negara R.I adalah dalam keadaan damai atau tidak sedang berperang dengan negara lain.

12 12 Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain berupa surat yang diajukan di Persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa izin yang sah dari Komandan Satuan sejak tanggal 2 April 2015 sampai dengan tanggal 21 April 2015, Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang dengan Negara manapun. 2. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa izin yang sah dari Komandan Satuan sejak tanggal 2 April 2015 sampai dengan tanggal 21 April 2015, Terdakwa maupun Kesatuannya Yon Arhanudse-8 tidak atau sedang dipersiapkan untuk melaksanakan tugas Operasi Militer maupun ekspedisi militer. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga Dalam waktu damai telah terpenuhi. 4. Unsur ke- 4 : Minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari Yang dimaksud dengan minimal satu hari dan tidak lebih dari tiga puluh hari ialah bahwa benar unsur ini merupakan batasan waktu ketidak hadiran Terdakwa di Kesatuannya minimal satu hari tidak lebih dari 30 (tiga puluh ) hari secara berturut-turut. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan keterangan Terdakwa serta alat bukti lain berupa surat yang diajukan di Persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan kesatuan tanpa ijin sejak tanggal 2 April 2015 sampai dengan tanggal 21 April 2015 atau selama 20 (dua puluh) hari secara berturut-turut dan tidak lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari. 2. Bahwa benar sebagaimana pengetahuan umum, bahwa waktu selama 20 (dua puluh) hari adalah lebih dari 1 (satu) hari dan tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat Minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari telah terpenuhi. Menimbang : Bahwa dengan telah terpenuhinya unsur-unsur dari tindak pidana yang didakwakan maka dakwaan Oditur telah terbukti secara sah dan menyakinkan. Menimbang : Berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan faktafakta yang diperoleh dalam Persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana : Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari Menimbang : Bahwa oleh karena selama pemeriksaan perkara Terdakwa, Majelis Hakim tidak menemukan adanya alasan pembenar dan alasan pemaaf pada diri Terdakwa yang dapat menghapus kesalahannya,

13 13 oleh karena itu Terdakwa harus dipidana setimpal dengan kesalahannya. Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim akan menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa latar belakang Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut karena Terdakwa mau menikah tetapi tidak direstui oleh kedua orang tuanya karena calon istri Terdakwa seorang janda dan telah mempunyai satu orang anak, disamping itu juga karena kedua orang tua Terdakwa sedang sakit. 2. Bahwa Terdakwa melakukan ketidak hadiran tanpa ijin pada hakekatnya merupakan cara dari Terdakwa untuk melarikan diri dari pelaksanaan tugas, baik untuk selamanya maupun untuk sementara waktu. 3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat menyebabkan terbengkalainya tugas yang harus dilaksanakan oleh Terdakwa, yang pada akhirnya dapat menghambat pencapaian tugas pokok serta dapat merusak sendi-sendi disiplin keprajuritan di Kesatuan. Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Saptamarga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : 1. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan.xxx 2. Terdakwa menyesal atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. 3. Terdakwa belum pernah dijatuhi pidana dalam perkara lain. 4. Terdakwa masih muda dan masih dapat dibina menjadi Prajurit yang baik. Hal-hal yang memberatkan : 1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit sebagai pedoman hidup Prajurit TNI. 2. Perbuatan Terdakwa dapat menggoyahkan sendi-sendi disiplin kehidupan prajurit di Kesatuan Terdakwa. 3. Bahwa Terdakwa kembali ke kesatuan karena ditangkap. 4. Bahwa Terdakwa sudah 5 (lima) kali melakukan ketidakhadiran tanpa ijin.

14 14 Menimbang : Bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa yang melakukan ketidak hadiran tanpa ijin selama 20 (dua puluh) hari dan kembali ke kesatuan dengan cara ditangkap, sehingga walaupun Terdakwa ditangkap sewaktu kembali ke Kesatuannya, Majelis Hakim menilai Terdakwa masih ada harapan untuk dibina dan ingin kembali menjadi Prajurit yang baik, untuk itu Majelis Hakim akan menjatuhkan pidana kepada Terdakwa disesuaikan dengan perbuatannya. Menimbang : Bahwa setelah mempertimbangkan sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang melatar belakangi perbuatan Terdakwa dalam perkara ini, Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa masih dapat mengikuti aturan dinas/militer karena dari dalam diri Terdakwa sendiri masih ada keinginan berdinas sebagai anggota militer. Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang : Bahwa waktu selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang diajtuhkan. Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara. Menimbang : Bahwa karena Terdakwa sekarang berada dalam penahanan sementara dan pemeriksaan perkara Terdakwa telah selesai, Majelis Hakim memandang Terdakwa perlu dibebaskan dari tahanan. Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat : - 1 (satu) lembar Absensi Yon Arhanudse-8 bulan April 2015 yang ditanda tangani oleh Danraimer P. Kapten Arh Cahyo Triyogo WN. Sos. Adalah benar merupakan bukti petunjuk ketidakhadiran Terdakwa dan karena surat tersebut berkaitan erat dengan perkara ini oleh karena itu perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat : Pasal 86 ke - 1 KUHPM serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. M E N G A D I L I 1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu Umar Hidayatullah, Prada NRP terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : "Militer, yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai minimal satu hari dan tidak lebih lama dari tiga puluh hari". 2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 5 (lima) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa menjalani penahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan 3. Menetapkan barang bukti berupa :

15 Surat-surat : 15-1 (satu) lembar Absensi Yon Arhanudse-8 bulan April 2015 yang ditanda tangani oleh Danraimer P. Kapten Arh Cahyo Triyogo WN. Sos. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp ,- (lima ribu rupiah). 5. Memerintahkan Terdakwa dibebaskan dari penahanan sementara. Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 29 Juli 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Tuty Kiptiani, SH Letkol Laut (KH/W) NRP 11871/P sebagai Hakim Ketua, Mulyono, SH Mayor Chk NRP dan Moch. Rachmat Jaelani,S.H Mayor Chk NRP masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Sahroni Hidayat,S.H., Mayor Chk NRP , Panitera Dedi Wigandi,S.Sos.,S.H Kapten Chk NRP , serta dihadapan umum dan Terdakwa. Hakim Ketua, Cap/ttd Tuty Kiptiani, SH Letkol Laut (KH/W) NRP 11871/P Hakim Anggota I, ttd Hakim Anggota II, ttd Mulyono, S.H Moch Rachmat Jaelani,S.H Mayor Chk NRP Mayor Chk NRP Panitera, ttd Dedi Wigandi,S.Sos.,S.H Kapten Chk NRP ,