4. KEGIATAN-KEGIATAN DAN MATERI KAMPANYE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "4. KEGIATAN-KEGIATAN DAN MATERI KAMPANYE"

Transkripsi

1 4. KEGIATAN-KEGIATAN DAN MATERI KAMPANYE Pembuatan pesan kampanye tidak hanya terkait dengan Teori Perubahan, tapi juga berbagai sasaran SMART yang telah disetujui dalam rencana proyek awal, dan dalam kerangka waktu dan fungsi terkait dengan Strategi-strategi Penyingkiran Halangan yang diadopsi untuk secara fisik mengurangi ancaman pembukaan hutan untuk lahan usaha kebun, dan menerapkan program penyingkiran halangan melalui kelompok Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP/CU) yang diajukan oleh Yayasan Pekat. Bagian dari Rencana Proyek Akhir ini dimaksudkan untuk: I: Mendeskripsikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan II: Memberikan bukti capaian Sasaran-sasaran SMART yang terkait dengan kegiatan-kegiatan ini Bagian ini meninjau rangkaian kegiatan yang menargetkan petani perambah dan keluarga mereka. Tentu saja terdapat sejumlah tumpang tindih materi antar khalayak-khalayak dan masyarakat secara umum. Dalam kasus yang disebutkan belakangan, ini sepenuhnya disengaja karena siapapun di sekitar CA Dolok Sibualbulai dan SA Dolok Lubuk Raya disekitar kawasan Hutan Batang Toru di Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki kesempatan.untuk melakukan perubahan pengetahuan, sikap dan komunikasi interpersonal serta perilaku.

2 4.1. Kegiatan-Kegiatan Kampanye : Deskrips dan Evaluasi Efektivitas Sasaran SMART Pengetahuan Tabel 4.1 Rantai Hasil dan Sasaran SMART terkait Pengetahuan untuk Petani Perambah Tahap Teori Perubahan Rantai Hasil Sasaran SMART 1 Sasaran SMART 2 Sasaran SMART 3 Sasaran SMART 4 Sasaran SMART 5 Sasaran SMART 6 Para Petani: Perenungan/ Pengetahuan Pengetahuan (Pemberian Informasi untuk meningkatkan pengetahuan) Petani Perambah menjadi sadar bahwa rusaknya kawasan hutan diakibatkan pembukaan untuk usaha kebun dapat mengakibatkan ancaman bagi lingkungan dan ekonomi keluarga. Pada akhir Juni 2010, 35% Petani di 4 desa target sekitar CA Dolok Sibualbuali dan SA. Dolok Lubuk Raya (Aek Nabara, Janji Manaon, sugi julu dan Sugi Jae) paham bahwa membuka hutan untuk lahan pertanian/perkebunan dapat mengakibatkan dampak berkurangnya kesuburan tanah (meningkat dari 19% pada survey pra-proyek) Pada akhir Juni 2010, 40% petani di 4 desa target meningkat pengetahuanya tentang status kawasan Dolok Sibualbuali dan Dolok Lubuk Raya (meningkat dari 22% pada survey pra-proyek) Pada akhir Juni 2010, 30% Petani di 4 desa utama miningkat pengetahuannya tentang defenisi Uasaha Bersama Simpan Pinjam/Credit union (meningkat dari dari 0% pada survei pra-proyek) Pada akhir Juni 2010, 15% petani di 4 desa target dapat menyebutkan paling tidak 2 manfaat dari Usaha Bersama Simpan Pinjam/Credit Union (meningkat dari 0% pada survey pra-survey) Pada Akhir Juni 2010, 35% Petani di 4 desa target tahu bahwa pengelolaan keuangan oleh kelompok usaha petani sudah berjalan dengan baik (meningkat dari sebelumnya 14%) Pada akhir Juni 2010, 25% petani di 4 desa target menyatakan bahwa kelompok usaha ekonomi akan memberikan manfaat dalam mengarahkan pengelolaan hutan dan lahan pertanian (meningkat dari 0% pada survey pra-proyek) Kegiatan 1 : Radio: Iklan Layanan Masyarakat; Kupon Pesan; & Media Diskusi/Talkshow Alasan untuk kegiatan : Radio di identifikasi oleh petani sebagai sumber informasi dan hiburan dipercaya (survey pra: 15,7) dan sering di dengar pada waktu-waktu tertentu seperti pukul 06ºº - 09ºº Wib (0% responden petani, survei pra), 15 ºº-18ºº Wib (27,8% responden petani, survey pra) dan 18 ºº-21 ºº Wib (8,3% responden petani, survey pra). Media radio juga dipilih karena memiliki karakter biaya rendah dengan jangkauan luas dan memungkinkan kedalaman pesan yang mendalam. Radio FM Pesantren Baharuddin Padang Sidempuan dipilih karena yang berbasis dakwah agama dan pendengar untuk program agama ini lumayan pendengarnya di 4 desa target, dan memungkinkan untuk menjadi materi kampanye di 4 desa target, walaupun radio FM Baharuddin Padang Sidempuan (52,8%, responden petani, survei pra)

3 dibandingkan dengan radio Pro 2 FM Sibolga (66,7%, responden petani, survei pra) menjadi radio yang terbanyak di dengat oleh petani di 4 desa target. Deskripsi Kegiatan: Iklan Layanan Masyarakat (ILM) disiarkan sepanjang hari yang mengartikulasikan berbagai ancaman yang dihadapi CA Dolok Sibualbuali dan SA Dolok Lubuk Raya di Kawasan Hutan Batang Toru di Tapanuli Selatan. ILM diawali dengan pesan pertama yang memupuk pengetahuan tentang manfaat bergabung ke dalam UBSP/CU, kedua tentang cerita sukses masuk menjadi anggota kelompok UBSP/CU. Dan ILM terakhir dibuat khusus untuk menyelamatkan Hutan dan Orangutan Sumatera dari pembukaan atau perusakan hutan, serta dampak dari perbuatan tersebut. Untuk melengkapi program radio ini, dibuat juga kupon radio diperuntukkan bagi pendengar untuk meminta lagu kepada stasiun radio sebagai hiburan. Di dalam kupon terdapat pesan-pesan untuk bergabung dalam kelompok UBSP/CU dan himbauan terhadap pembukaan hutan yang mengakibatkan kerugian secara material dan fisik warga masyarakat petani. Kupon di sebar di desa-desa target dan ditempatkan di kedai kopi, warung sandang pangan, dan pengurus kelompok UBSP/CU. Kupon akan dibeli oleh masyarakat sebesar Rp. 500,- per lembar, dan uang hasil penjualan kupon disimpan dan dijadikan sebagai uang usaha kelompok UBSP/CU. Penggunaan kupon radio dikarenakan keterbatasan masyarakat petani di 4 desa target yang tidak memiliki akses telepon atau Handphone sebagai alat komunikasi. Foto 2 Program Siaran Radio Radio juga dimanfaatkan untuk media bantu dalam diskusi kelompok bersama masyarakat petani dan anggota kelompok UBSP/CU di 4 desa target. Ahli pertanian, lingkungan hidup dan pemasaran pertanian akan direkam terlebih dahulu, sesuai dengan materi bahasan diskusi yang akan dilakukan. Begitu juga rekaman wawancara dengan masyarakat petani yang menceritakan permasalahan di bidang pertanian mereka. Rekaman ini akan direlay di radio pada waktu tertentu, yaitu pukul 20 ºº-21 ºº Wib setiap hari Jumat malam Sabtu. Kelompok UBSP/CU dan masyarakat petani akan berkumpul pada salah satu rumah anggota untuk mendengar dan mendiskusikan hasil rekaman para ahli tersebut. ILM, Kupon Radio dan Diskusi Radio disiarkan oleh Radio FM Pesantren Baharuddin Padang Sidempuan sepanjang bulan Desember 2009 s/d Juni Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Sebanyak tiga ILM yang diproduksi pada tahap pelaksanaan kampanye bangga di Hutan Batang Toru selama 30 detik. Naskah ditulis oleh Efrizal Adil dengan masukkan para pakar teknis di dalam Jaringan Radio Komunitas Sumatera Utara (JRK SU), serta dari tim kerja

4 kampanye bangga Yayasan Pekat sendiri. Naskah tersebut direkam ke taperecorder dan diuji coba kepada khalayak sasaran (Petani) dengan cara diperdengarkan kepada mereka untuk mendapatkan dan mengetahui pemahaman serta daya ingat khalayak sasaran terhadap pesan ILM yang diproduksi. Biasanya masing-masing ILM radio diuji hanya sekali, diperdengarkan kepada petani didalam sebuah pertemuan kelompok UBSP/CU atau masyarakat petani lainnya. Salah satu komentar yang paling umum adalah bahwa kata-kata yang digunakan dalam ILM radio sulit dipahami bila mempergunakan bahasa ilmiah atau bahasa akademisi, petani lebih memilih penggunaan bahasa yang biasa dan mudah dipahami. Dan mereka lebih senang ILM berbicara mengenai kemampuan kelompok untuk memberikan kekuatan ekonomi baru bagi mereka sehingga merasa nyaman dan mampu menjaga hutan dan keanekaragaman hayati sebagai aset bersama. Setelah proses pengujian dan memodifikasi naskah, ILM secara profesional direkam bersama salah satu stasiun Radio kelompok JRK Sumatera Utara di Medan, dengan teknisi saudara Muhammad Hidayat dan Tohap Simamora. Setiap ILM radio dimulai dengan lagu dan musik daerah Tapanuli Selatan yang sama dan berakhir dengan ajakan untuk bertindak yaitu Marilah bergabung di dalam kelompok UBSP/CU (versi 1), Mantap betul bersama UBSP (versi 2), dan Bersama Kita Selamatkan Hutan(versi 3). ILM tersebut direkam secara digital dan disimpan dalam bentuk CD. Salinannya kemudian diberikan kepada stasiun Radio FM Pesantren Baharuddin Padang Sidempuan. Negoisasi dilakukan dengan Radio FM Pesantren Baharuddin Padang Sidempuan tentang kapan dan seberapa sering akan disiarkan ILM radio yang telah dibuat. Kami meminta agar ILM tersebut diputar segera terutama di jam-jam tertentu, seperti di pukul 06ºº - 09ºº Wib, 15 ºº-18ºº Wib dan 18 ºº-21 ºº Wib setiap harinya. Kami juga meminta agar ILM tersebut ditayangkan tanpa biaya untuk kampanye. Pemohonan ini dipenuhi dengan satu permintaan adalah, kami diminta memberikan uang pengganti transportasi kepada 2 orang penyiar radio yang nanti akan bertanggungjawab dalam menayangkan siaran ILM radio kami. Selama bulan Juli 2009 sampai dengan Juni 2010, sebanyak 1170 kali, dengan waktu siar (airtime) kumulatif kurang lebih 1742,52 menit atau 29,42 Jam. Radio FM Baharuddin Padang Sidempuan memiliki rata-rata pendengar harian pada slot waktu pilihan di pagi hari dan malam hari. (Lihat Tabel 4.2 di bawah) Foto 3 Briefing sebelum On Air, antara staff Yayasan Pekat dan Penyiar Radio FM Baharuddin Padang Sidempuan.

5 Tabel 4.2 Jadwal siar dan Biaya ILM di Radio FM Baharuddin Padang Sidempuan (Juli 2009 Juni 2010) Nama Stasiun Tanggal Siaran Slot Waktu Selingan Per-spot Waktu Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 6 Juni s/d 30 Juni 2009 Pagi / Malam 1,56 Menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 6 Juni s/d 30 Juni 2009 Malam 15 menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan I Juli s/d 31 Juli 2009 Pagi / Malam 1,56 Menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan I Juli s/d 31 Juli 2009 Malam 15 menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Agustus s/d 31 Agustus 2009 Pagi / Malam 1,56 Menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Agustus s/d 31 Agustus 2009 Malam 15 menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 September s/d 30 September 2009 Pagi / Malam 1,56 Menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 September s/d 30 September 2009 Malam 15 menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Oktober s/d 31 Oktober 2009 Pagi / Malam 1,56 Menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Oktober s/d 31 Oktober 2009 Malam 15 menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 November s/d 30 November 2009 Pagi / Malam 1,56 Menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 November s/d 30 November 2009 Malam 15 menit Biaya Perspot waktu Biaya Perhari 25, ,000 75, ,000 25, ,000 75, ,000 25, ,000 75, ,000 25, ,000 75, ,000 25, ,000 75, ,000 25, ,000 75, ,000

6 Nama Stasiun Tanggal Siaran Slot Waktu Selingan Per-spot Waktu Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 6 Desember s/d 31 Desember 2009 Pagi / Malam 1,56 Menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 6 Desember s/d 31 Desember 2009 Malam 15 menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Januari s/d 31 Januari 2010 Pagi / Malam 1,56 Menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Januari s/d 31 Januari 2010 Malam 15 menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Februari s/d 28 Februari 2010 Pagi / Malam 1,56 Menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Februari s/d 28 Februari 2010 Malam 15 menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Maret s/d 31 Maret 2010 Pagi / Malam 1,56 Menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Maret s/d 31 Maret 2010 Malam 15 menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 April s/d 30 April 2010 Pagi / Malam 1,56 Menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 April s/d 30 April 2010 Malam 15 menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Mei s/d 31 Mei 2010 Pagi / Malam 1,56 Menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Mei s/d 31 Mei 2010 Malam 15 menit Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Juni s/d 30 Juni 2010 Pagi / Malam 1,56 Menit Biaya Perspot waktu Biaya Perhari 25, ,000 75, ,000 25, ,000 75, ,000 25, ,000 75, ,000 25, ,000 75, ,000 25, ,000 75, ,000 25, ,000 75, ,000 25, ,000

7 Nama Stasiun Tanggal Siaran Slot Waktu Radio FM Burhanuddin P. Sidempuan 1 Juni s/d 30 Juni 2010 Malam 15 menit Selingan Per-spot Waktu Biaya Perspot waktu Biaya Perhari 75, ,000 Jumlah (Rp) 7,150,000 Biaya iklan di Radio FM Baharuddin Padang Sidempuan membebankan biaya transportasi bagi penyiar radio (yaitu sebesar Rp x 7 bulan, Rp ,- selama kegiatan berlangsung), dan nilai sumbangan yang diberikan untuk mendukung siaran ILM radio menggambarkan biaya sebenarnya untuk menyiarkan ILM Radio selama satu spot (1,30 menit). Seperti yang dapat kita lihat dari tabel diatas maka diperkirakan sumbangan radio pada program acara ILM ini sebesar Rp ,000,- (tujuh juta seratus lima puluh ribu rupiah) Selanjutnya Tabel 4.3 di bawah ini menggambarkan tema dari ILM yang kami siarkan selama kurun waktu 12 bulan masa kampanye bangga di 4 desa target. Tabel 4.3 Program Radio Kampanye Pride Hutan Batang Toru: Tema ILM/PSA, Pesan Kunci, Frekuensi siaran dan durasi. Tema ILM/PSA Pesan-Pesan Utama Tanggal penyiaran Acara Pagi (Jumlah total waktu siaran) Sore & Malam Hari (jumlah total waktu siar) Catatan lain Bergabung dalam UBSP/CU Jangan Membuka Hutan Untuk Ladang Baru; bergabung dengan UBSP/CU disana ada Pelatihan dan Modal Usaha 6 Juli s/d Oktober 2009 Radio FM Burhanuddin Padang Sidempuan 91,60 Mhz; setiap hari Senin s/d Minggu. Jumlah : 117 kali Radio FM Burhanuddin Padang Sidempuan 91,60 Mhz; setiap hari Senin s/d Minggu. Jumlah : 234 kali Total waktu siaran : 351 kali

8 Tema ILM/PSA Pesan-Pesan Utama Tanggal penyiaran Acara Pagi (Jumlah total waktu siaran) Sore & Malam Hari (jumlah total waktu siar) Catatan lain Mantap betul bersama UBSP Jangan Biarkan Hutan Kita Hancur; UBSP menjamin modal udaha dan kesejahteraan keluarga kita November 2009 s/d Februari 2010 Radio FM Burhanuddin Padang Sidempuan 91,60 Mhz; setiap hari Senin s/d Minggu. Jumlah : 120 kali Radio FM Burhanuddin Padang Sidempuan 91,60 Mhz ; setiap hari Senin s/d Minggu. Jumlah : 240 kali Total waktu siaran : 360 kali Bersama Kita Selamatkan Hutan Mari bersama kita mengatasi masalah; UBSP menjadikan kita Mandiri dan Hutan kita terselamatkan Maret s/d Juli 2010 Radio FM Burhanuddin Padang Sidempuan 91,60 Mhz; setiap hari Senin s/d Minggu. Jumlah : 153 kali Radio FM Burhanuddin Padang Sidempuan 91,60 Mhz; setiap hari Senin s/d Minggu. Jumlah : 306 kali Total waktu siaran : 459 kali 2. Kupon Radio Karena ketidakadanya akses dan keterbatasan pengguna telepon selular maupun telepon kabel di desa, maka dipergunakan kupon radio yang diberi nama kupon Mandiri yang disebarkan oleh pengurus kelompok UBSP di kedai kopi, warung, dan tempat-tempat strategis lainnya. Kupon ini dijual, dengan harga Rp. 500,- per lembar, uang hasil penjualan kupon akan masuk ke dalam uang kas kelompok UBSP. Selain itu, kupon ini pun memiliki fungsi untuk mendorong target khalayak mau mendengarkan radio FM Baharudin, serta juga mendata seberapa besar respons target khalayak terhadap pesan-pesan kampanye yang disebarkan. Selanjutnya uang penjualan kupon yang masuk ke kas digunakan untuk kas kelompok desa. Hingga Juli 2010, tercatat nilai total penjualan kupon sebesar Rp ,- Di dalam kupon terdapat permintaan lagu dan pesan/kesan mereka terhadap kondisi desa dan hutan sekitar mereka, umumnya kupon yang telah ditulis oleh masyarakat petani, akan dikumpulkan oleh pengurus kelompok UBSP, sembari mengambil uang pembelian kupon kepada pemilik kedai kopi, warung dan tempat lainnya. Setelah terkumpul, pengurus kelompok UBSP tersebut menyerahkan kepada pemandu desa yang sudah terlatih. Bersama staff lapangan Yayasan Pekat, pemandu desa akan mengantar kupon-kupon yang telah terisi tadi ke Radio FM Burhanuddin Padang Sidempuan, jarak tempuh dari desa ke stasiun radio membutuhkan waktu 4 jam lebih, dan memakai kenderaan sepeda motor.

9 Beragam pendapat masyarakat terhadap pesan dan kesan mereka terhadap ekonomi dan konservasi, namun diakhir-akhir program terlihat harapan besar masyarakat desa terhadap baiknya hutan mereka, disamping dalam beberapa bulan yang lalu terjadi longsor dan banjir bandang di beberapa desa tetangga mereka, sehingga isi pesan lebih kepada permintaan menyelamatkan hutan sebagai sumber air dan penahan erosi, serta rumah bagi berbagai keanekaragaman hayati, khususnya terhadap orangutan sumatera di desa mereka yang telah begitu mereka ketahui menjadi sorotan dunia Internasional. Foto 4 Kupon Radio yang berisi komentar khalayak Dalam satu minggu pemandu desa dan staff lapangan Yayasan Pekat bisa mengumpulkan lembar kupon mandiri, dan menyerahkan kepada penyiar radio FM Burhanuddin Padang Sidimpuan untuk dibacakan, oleh penyiar radio kupon ini tidak masuk dalam acara khusus mereka, tetapi bisa saja kupon ini dibaca dipagi hari, siang, atau malam hari, sesaui dengan jadwal acara permintaan lagu program radio itu sendiri. Secara tidak langsung petugas radio membacakan pesan yang ada di kupon dan didengar oleh berbagai lapisan masyarakat sesaui dengan jangkauan siaran radio ini, jadi tidak terbatas hanya di 4 desa target dalam proyek ini. Dan menariknya lagi di dalam KAP Survei awal diketahui bahwa untuk hiburan dan informasi, radio dikalahkan oleh Televisi, tetapi setelah program ini berjalan radio merupakan saingan berat dari televisi untuk hiburan dan informasi di desa-desa target proyek ini.

10 Foto 5, Petani Mendengar Radio dan menulis kupon; staff Yayasan Pekat saat mewawancarai salah seorang petani; gambar paling bawah merupakan suasana diskusi radio Diskusi Radio Harapannya adalah kampanye akan bekerja sama dengan stasiun radio FM Baharuddin Padang Sidempuan untuk menyelenggarakan acara telepon interakatif. Acara ini akan digunakan untuk menyediakan informasi tambahan dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan para pendengar terutama dalam masalah pertanian dan perkebunan masyarakat petani. Pada akhirnya proses awal KAP Survei dan diskusi dengan masyarakat petani dilakukan, diketahui bahwa signal telekomunikasi selular di 4 desa target tidak ada dan penggunaan atau yang memanfaatkan telepon selular bisa dihitung hanya beberapa orang saja dan dipergunakan pada tempat-tempat tertentu di desa. Tim kerja Kampanye Bangga Yayasan Pekat melakukan diskusi dengan Program Project Manager (PPM) RARE di Bogor, akhirnya diputuskan untuk memanfaatkan radio dalam melakukan diskusi kelompok dan masyarakat petani lainnya. Program radio ini dimulai dengan menyiarkan terlebih dahulu rekaman wawancara staff lapangan Pekat dengan masyarakat petani tentang permasalahan pertanian, perkebunan, kesehatan dan lingkungan sekitar mereka, 2-3 hasil wawancara tadi dipilih yang dari persoalan yang terbanyak kasusnya, kemudian hasil rekaman wawancara tersebut (direkam dalam taperecorder mini) kembali diperdengarkan dengan ahli (sebagai panelis) sesuai dengan bidangnya di kota Medan, kemudian tim kerja kampanye bangga meminta kepada ahli untuk menjawabnya serta memberikan beberapa saran, masukkan dan contoh-contoh keberhasilan di tempat lain, serta beberapa contoh kegagalan yang hampir sama dengan permasalahan yang ada di desa. Semua pembicaraan

11 dengan panelis direkam dalam taperecorder mini, hasil pembicaraan dengan panelis dan wawancara dengan masyarakat petani tadi kemudian diedit dalam komputer (laptop; dengan program Adobe Audition 1,5. Hasil rekaman tersebut dimasukkan ke dalam CD dan diserahkan kepada Radio FM Baharuddin Padang Sidempuan untuk diputarkan pada hari tertentu yang telah disepakati bersama anggota kelompok dan masyarakat petani lainnya. Pendengar radio adalah anggota kelompok dan beberapa masyarakat petani yang hadir di salah satu rumah anggota kelompok UBSP. Sebelum berkumpul, staff lapangan dan pengurus kelompok membuat pengumuman di papan publikasi desa tentang rencana diskusi radio yang diselenggarakan tanggal, waktu, dan tempat keberadaan diskusi serta materi diskusi minggu ini. Setelah anggota kelompok dan masyarakat petani lainnya berkumpul, maka tim kerja kampanye Bangga membagikan lembar fakta yang isinya berkaitan dengan materi diskusi, lembar fakta adalah tambahan informasi tentang kaitan pertanian dan konservasi, hal ini selalu diutamakan dalam lembar fakta tersebut. Proses diskusi kelompok yang biasanya dilakukan adalah: Pertama, radio akan menyiarkan ILM radio, kemudian dilanjutkan dengan hasil rekaman wawancara dengan angota masyarakat petani (2-3 wawancara pendek), yang diungkapkan adalah permasalahan,baru selanjutnya rekaman dengan panelis, 5 menit kemudian siaran dari panelis dihentikan, penyiar radio membacakan permintaan lagu dari masyarakat petani (dari Kupon Mandiri), hanya 1 lagu saja, kemudian lanjutan pembicaraan rekaman panelis dilanjutkan, 5 menit kemudian permintaan lagu dari kupon mandiri dibacakan kembali, dan cukup 1 lagu saja. Kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan rekaman panelis tadi. Biasanya pembicaraan panelis direkam hanya 15 menit, saat pemutaran lagu, staff lapangan meminta kepada anggota kelompok dan masyarakat petani yang mendengar untuk mencatat hal-hal penting yang didengar atau persoalan apa yang tidak dipahami dari siaran tersebut. Dan begitu selesai pembicaraan panelis di radio, maka dilanjutkan dengan, pengumuman tentang topik minggu depan dan diiringi dengan hasil wawancara dengan masyarakat petani mengenai permasalahn mereka untuk topik minggu depan. Dengan berakhir mendengar radio tersebut, maka diskusi dilanjutkan dengan dipandu oleh staff lapangan dan pemandu lokal yang telah dilatih sebelumnya, diskusi berlangsung dengan memakai metode ORID, bila beberapa pertanyaan tidak dapat dijawab dalam diskusi ini, maka dalam lembaran khusus akan dicatat dan dibawa kembali ke panelis, pada pertemuan selanjutnya akan dijawab dalam lembaran fakta. Demikian suasana diskusi dengan memakai media radio, hal ini dipergunakan karena jarak tempuh desa yang jauh dan akses komunikasi selular tidak ada. Sehingga jangkauan radio sangat menguntungkan untuk menyebarkan pengetahuan dan informasi. Kegiatan diskusi kelompok dengan media ini biasanya dilakukan. 1 kali seminggu di 4 kelompok UBSP, antara lain :

12 Tabel 4.4 Jadwal Diskusi Kelompok Tanggal Lokasi Pertemuan (Jumlah Yang Hadir) Topik Pertemuan Narasumber 1/7/2009 Aek Nabara; 20 orang Bagaimana Daerah Aliran Sungai (DAS) Bekerja Mudiastuti, M.Si 3/7/2009 Janji Manaon; 28 orang 9/7/2009 Sugi Jae; 19 orang 8/7/2009 Sugi Julu; 15 orang 9/7/2009 Aek Nabara; 20 orang Pengaruh Kesehatan dari DAS yang rusak; ketika tanah dibersihkan Mudiastuti, M.Si 13/7/2009 Janji Manaon; 28 orang dari pohon dan tanaman (deforestasi), lapisan tanah hanya dapat 15/7/2009 Sugi Jae; 19 orang menahan sedikit air, mengeringkan sumur-sumur dan mata air. 16/7/2009 Sugi Julu; 15 orang 22/7/2009 Aek Nabara; 20 orang Fungsi Hutan bagi manusia; hutan rusak maka kesehatan warga Indra Sakti, SKM 23/7/2009 Janji Manaon; 28 orang akan terancam 25/7/2009 Sugi Jae; 19 orang 27/7/2009 Sugi Julu; 15 orang 1/8/2009 Aek Nabara; 20 orang Hutan, Pangan, Bahan Bakar, dan Obat-obatan; di dalam hutan Mudiastuti, M.Si 3/8/2009 Janji Manaon; 28 orang terdapat berbagai jenis buah, kacang-kacangan, benih, akar, dan 6/8/2009 Sugi Jae; 19 orang hewan yang bermanfaat bagi makanan dan obat untuk manusia 8/8/2009 Sugi Julu; 15 orang 15/8/2009 Aek Nabara; 31 orang Hutan dan Mata Pencaharian; Penebangan hutan menyebabkan Muhd. Said Srg 19/8/2009 Janji Manaon; 27 orang kemiskinan dan kemiskinan menyebabkan makin banyaknya 22/8/2009 Sugi Jae; 35 orang penebangan hutan. 25/8/2009 Sugi Julu; 28 orang 29/8/2009 Aek Nabara; 31 orang Ekoturisme; sebuah cara untuk mendapatkan uang dari pengunjung Miskun Mendez 5/9/2009 Aek Nabara; 25 orang yang datang - cara yang baik untuk menghasilkan uang. 12/9/2009 Janji Manaon; 23 orang 3/10/2009 Sugi Jae; 25 orang 6/10/2009 Sugi Julu; 23 orang

13 10/10/ /10/2009 Aek Nabara; 31 orang Janji Manaon; 27 orang Hasil-hasil hutan non-kayu; segala sesuatu selain kayu yang dapat diambil dan dijual tanpa merusak hutan 16/10/2009 Sugi Jae; 35 orang 21/10/2009 Sugi Julu; 28 orang 25/10/2009 Janji Manaon; 23 orang Perbaikan Lahan Rusak; sukssi alami - penanaman pohon 31/10/2009 Sugi Jae; 25 orang (pemilihan benih atau potongan batang pohon) 2/11/2009 Aek Nabara; 25 orang 5/11/2009 Janji Manaon; 23 orang 7/11/2009 Sugi Jae; 25 orang 9/11/2009 Sugi Julu; 23 orang 14/11/2009 Aek Nabara; 25 orang Ketahanan Pangan masyarakat petani; semua orang mendapatkan 15/11/2009 Sugi Jae; 25 orang makanan yang bergizi sepanjang tahun 16/11/2009 Sugi Julu; 23 orang 6/12/2009 Janji Manaon; 20 orang 8/12/2009 Aek Nabara; 25 orang Racun Pestisida; pestisida penyebab beberapa gangguan kesehatan 12/12/2009 Janji Manaon; 23 orang dan tanaman 14/12/2009 Sugi Jae; 25 orang 16/12/2009 Sugi Julu; 23 orang 18/12/2009 Aek Nabara; 25 orang Usahatani Berkelanjutan; tanaman yang sehat membutuhkan tanah 9/1/2010 Janji Manaon; 23 orang yang sehat 10/1/2010 Sugi Jae; 25 orang 12/1/2010 Sugi Julu; 23 orang 6/2/2010 Aek Nabara; 31 orang Pupuk Hijau dan tanaman penutup tanah; tanaman kacangkacangan 8/2/2010 Janji Manaon; 27 orang 11/2/2010 Sugi Jae; 35 orang 15/2/2010 Sugi Julu; 28 orang 18/2/2010 Aek Nabara; 31 orang Mulsa, Kompos, Pupuk Kandang; cara baik memperbaiki tanah dan 20/2/2010 Janji Manaon; 27 orang mengendalikan gulma 21/2/2010 Sugi Jae; 35 orang Hakimuddin Budianto Mudiastuti, M.Si Indra Sakti, SKM Mudiastuti, M.Si Budianto Budianto

14 23/2/2010 Sugi Julu; 28 orang 4/3/2010 Aek Nabara; 31 orang Masalah Hama; disebabkan kebakaran, banjir, pembukaan lahan Budianto 7/3/2010 Janji Manaon; 27 orang baru, pestisida, atau hilangnya predator hama 9/3/2010 Sugi Jae; 35 orang 13/3/2010 Sugi Julu; 28 orang 14/3/2010 Aek Nabara; 31 orang Mendorong Predator Hama Alami; burung, kadal, katak, kelelawar, Mudiastuti, M.Si 16/3/2010 Janji Manaon; 27 orang capung, tawon, laba-laba, belalang, kumbang, dan lainnya 18/3/2010 Sugi Jae; 35 orang 20/3/2010 Sugi Julu; 28 orang 22/3/2010 Aek Nabara; 31 orang Tanaman Campuran; mengurangi penyebaran hama dari tanaman Hakimuddin 24/3/2010 Janji Manaon; 27 orang satu ke tanaman lainnya 27/3/2010 Sugi Jae; 35 orang 28/3/2010 Sugi Julu; 28 orang 30/3/2010 Sugi Jae; 35 orang mengendalikan satwa/binatang; solusi Mudiastuti, M.Si 3/5/2010 Sugi Julu; 28 orang 5/5/2010 Aek Nabara; 31 orang 7/5/2010 Janji Manaon; 27 orang 10/5/2010 Sugi Jae; 35 orang Keselamatan dan keadaan darurat; bencana banjir, gempa bumi dan Efrizal Adil Lubis 11/5/2010 Sugi Julu; 28 orang kebakaran, membuat rencana penyelamatan untuk keadaan darurat 13/5/2010 Aek Nabara; 31 orang 17/5/2010 Janji Manaon; 27 orang 19/5/2010 Sugi Jae; 35 orang Sanitasi; untuk kesehatan bersama Efrizal Adil Lubis 22/5/2010 Sugi Julu; 28 orang 24/5/2010 Aek Nabara; 25 orang 27/5/2010 Janji Manaon; 23 orang 29/5/2010 Sugi Jae; 25 orang Mengelola Limbah Padat dan Limbah Rumah Tangga menjadi yang Syofyan Moechtar 1/6/2010 Sugi Julu; 23 orang bermanfaat 3/6/2010 Aek Nabara; 25 orang

15 6/6/2010 Janji Manaon; 23 orang 8/6/2010 9/6/2010 Sugi Jae; 25 orang Sugi Julu; 23 orang Penyimpanan Air dan Irigasi; membantu menyimpan air dan menyalurkannya 11/6/2010 Aek Nabara; 25 orang 13/6/2010 Janji Manaon; 23 orang 15/6/2010 Sugi Jae; 25 orang Mengurangi pengaruh tontonan Sinetron dewasa bagi anak-anak 17/6/2010 Sugi Julu; 23 orang dan remaja di desa; dampak pergaulan sex bebas bagi remaja 19/6/2010 Aek Nabara; 25 orang 21/6/2010 Janji Manaon; 23 orang 24/6/2010 Sugi Jae; 25 orang Usaha Bersama Simpan Pinjam; mengembangkan kelompok Usaha 26/6/2010 Sugi Julu; 23 orang kelompok 27/6/2010 Aek Nabara; 25 orang 28/6/2010 Janji Manaon; 23 orang Mudiastuti, M.Si Hj. Yasni Miskun Mendez Kegiatan 2 : Lembar Fakta Alasan untuk kegiatan : untuk mendukung program diskusi kelompok, pada setiap pelaksanaan diskusi radio, maka diperlukan lembar fakta yang berfungsi sebagai sumber informasi tambahan dan pendukung dalam pelaksanaan diskusi. Foto 6 Lembar Fakta Deskripsi Kegiatan : Lembar fakta ini dirancang untuk melakukan dua hal, yaitu untuk menjelaskan, dan mengingatkan Petani tentang bahaya kerusakan hutan, dan manfaat menjaga kelestarian hutan

16 Lembar fakta ini didesain untuk memenuhi dua kebutuhan tersebut. Lembar itu sendiri terdiri dari selembar pamflet kertas A4 berwarna yang dilipat, murah untuk diproduksi dan dapat diberikan pada pertemuan-pertemuan komunitas. Karena tingkat melek huruf yang relatif rendah, penggunaan kata-kata dikurangi dan banyak foto ditampilkan termasuk foto-foto yang menunjukkan kerusakan-kerusakan atau foto-foto terbaik dalam memperlakukan hutan. Dalam lembar fakta terdapat lembar yang dilaminating plastik supaya tahan air dan warnanya tidak cepat pudar. Lembar yang dilaminating plastik ini berfungsi untuk mengingatkan kembali dan sebagai tambahan untuk pelatihan yang telah diberikan. Lembar yang dilaminisi ini berisi topik tentang hal-hal apa yang didalam diskusi terdahulu tidak terjawab oleh peserta diskusi dan mendapatkan jawaban kembali dari ahli. Pengembangan lembar fakta dimulai pada awal November 2009 ketika kebutuhan untuk menjawab pertanyaan petani dalam diskusi radio dan beberapa orang masyarakat petani mempertanyakan status kawasan CA Dolok Sibualbuali kepada kami. Tim membuat dan mencetak setiap seminggu sekali sebanyak 200 lembar. Total hingga akhir program tercetak 400 lembar fakta dalam 2 versi, untuk versi Lux berisikan tentang topic diskusi kedepannya (yang akan di diskusikan) versi kertas HVS (fotocopy) merupakan jawaban dari ahli terhadap pertanyaan yang tidak terjawab dalam diskusi terdahulu.. Evaluasi media yang dipergunakan dalam beberapa kali pertemuan dengan masyarakat petani dan anggota kelompok UBSP dengan iklan ILM, Diskusi Radio, Kupon Radio, Wawancara, dan lembar fakta ternyata sangat bermanfaat dan keseluruhan media kampanye tersebut saling berkaitan, antara lain. ILM mampu menyampaikan pesan-pesan yang di ingin sampaikan kepada sasaran target sedangkan bagi anggota masyarakat penyiaran ILM tersebut menambah rasa bangga mereka yang telah terlebih dahulu masuk menjadi anggota kelompok UBSP dan pelopor konservasi di desa mereka, hal ini dapat diketahu dari wawancara terbuka dalam kelompok maupun perbincangan pribadi staff lapangan dengan anggota kelompok di luar arena pertemuan. Untuk wawancara radio yang melibatkan masyarakat petani, juga menjadikan petani merasa dihargai sebagai warga yang pendapat dan masalahnya di dengar oleh banyak orang melalui radio. Oleh sebagian petani yang diwawancarai selalu mempromosikan tentang jadwal penyiaran rekaman wawancaranya kepada masyarakat petani lain, terutama kepada keluarga mereka di desa sendiri maupun di didesa tetangga lainnya. Secara tidak langsung program wawancara dan diskusi radio yang kami buat terpromosikan jauh melebihi jangkauan desa target kami. Bahkan salah satu petani yang kami wawancarai menjadi narasumber dari berbagai kegiatan kecamatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kecamatan Marancar. Petani tersebut menjadi lebih percaya diri dengan apa yang telah dilakukannya bersama kami dalam membentuk kelompok UBSP dan menyelematakan hutan Batang Toru di sekitar tempat tinggalnya, petani tersebut bernama Hotdin Taufiq Siagian, yang juga merupakan tokoh agama di desa Sugi Julu, sebagai Khatib Jumat tetap di Mesjid dan Ketua Kelompok UBSP di Desa Sugi Julu.

17 Mendengar paparan ahli melalui siaran diskusi radio merupakan hal baru bagi masyarakat petani di 4 desa target kami, sehingga dalam survey awal diketahui bahwa radio merupakan hiburan ketiga bagi masyarakat petani setelah televise yang menawarkan berita ter up to date, sinetron, dan acara lainnya. Dibulan-bulan pertama, untuk mengajak masyarakat petani dan anggota kelompok dalam diskusi radio ini sangat melelahkan, yang pasti kebiasaan bersama untuk menyaksikan program siaran di TV sudah merupakan rutinitas mereka. Tetapi program diskusi radio tetap kami jalankan dengan peserta utama adalah anggota kelompok yang jumlahnya terbatas. Setelah hasil wawancara dan diskusi radio tersebut kami tampilkan dalam bentuk tulisan (lembar informasi atau lembar fakta) di Papan Informasi desa, hal ini mulai menarik perhatian mereka, selanjutnya dengan kehadiran kupon radio yang menawarkan pilihan lagu kesenangan mereka, juga menambah keinginan mereka untuk mendengar radio. Sebab dalam kupon juga diberi kesempatan kepada petani untuk mengungkapkan perasaannya terhadap perkembangan desa dan konservasi, pesan-pesan mereka dibacakan oleh penyiar sebelum lagu permintaan mereka diputarkan, hal ini menjadikan kebanggaan bagi petani apabila pesan nya dibaca dan didengar banyak orang. Kegiatan 3: Pertemuan-pertemuan Petani dan Masyarakat Alasan untuk kegiatan: Petani perambah merupakan khalayak primer yang disasar untuk mencegah terjadi pembukaan hutan untuk lahan usaha kebun. Mereka harus memahami perbuatan pembukaan hutan tersebut sangat merugikan bagi lingkungan kehidupan mereka dan kelangsungan hidup satwa endemic Orangutan Sumatera, petani harus bersedia untuk membantu dan memahami secara tepat apa yang diminta dari mereka. Petani memiliki pandangan yang tradisional, berisiko menolak dan banyak memiliki tingkat melek huruf yang relatif rendah dan tidak bisa berbahasa Indonesia dengan benar. Kampanye ini tidak bisa mengandalkan materi-materi tertulis atau audio-visual saja untuk menghasilkan perubahan perilaku. Sementara poster, papan informasi dan khotbah yang diberikan oleh "sumber-sumber terpercaya" dapat membuat khalayak ini lebih mudah menerima perubahan, diperlukan percakapan antar personal, pemodelan perilaku dan persuasi guna menggerakkan mereka untuk bertindak. Petugas kampanye perlu bertemu dengan petani untuk berbicara dengan mereka, mendapatkan kepercayaan mereka dan menunjukkan kepada mereka apa yang dibutuhkan. Satu kesempatan atau pembukaan untuk melibatkan petani adalah pada malam hari, ketika mereka berada di rumah masing-masing, mereka sedang bersantai di antara kelompok mereka sendiri. Ini adalah saat ketika kelompok-kelompok Foto 7 berbagai bentuk Diskusi kelompok, bisa meminjam ruang kelas salah satu sekolah, atau dirumah salah satu anggota dan di kedai kopi.

18 kecil petani berkumpul, terlibat dalam percakapan dan mungkin terbuka untuk belajar tentang program ini. Televisi adalah barang langka di rumah mereka dan, karena tingkat pendapatan rendah. Manajer Kampanye dalam periode Pride, menyelenggarakan serangkaian pertemuan masyarakat pada malam hari di rumah salah satu anggota petani, serta di kedai kopi tempat petani laki-laki berkumpul. Kedai kopi pun dipilih karena biasanya tempat bagi laki-laki di desa berkumpul dan melakukan interaksi social mereka. Evaluasi dari hasil pertemuan petani dan masyarakat di 4 desa target selalu dilakukan pada malam hari, disebabkan anggota petani umumnya sejak pagi hingga sore hari dipenuhi kewajiban untuk mengurusi kebun dan sawah mereka. Kendala lain adalah waktu yang terbatas, hanya malam hari kemudian belum lagi masalah cuaca, bila hujan, atau ada acara pesta maupun kemalangan di tengah-tengah masyarakat, maka pertemuan sering terkendala dan kemungkinan pertemuan bisa dimundurkan waktunya pada hari selanjutnya. Bagi kami dilapangan ini merupakan beban yang sangat berat dan penuh dengan tantangan, sebagaimana mestinya capaian target harus segera terselesaikan, namun kendala-kendala lapangan menjadikan lain, dan disamping itu jarak tempuh dari satu desa ke desa lainnya sangat jauh dan membutuhkan waktu tempuh yang lama, sering staff lapangan harus bermalam di desa, kemudian melanjutkan pertemuan ke desa yang lainnya. Tetapi menjelang akhir proyek, hal ini tidak menjadi hambatan lagi sebab pengurus kelompok mampu melakukan sendiri pertemuan di desa mereka, hanya saja perlu tetap dilakukan monitoring capaian target sasaran dan konteks diskusi atau pertemuan kelompok. Sehingga tidak terjadi bias dan pembicaraan yang tidak focus di dalam pertemuan kelompok. Kegiatan 4 : Buku Kumpulan Kothbah Jumat Alasan untuk kegiatan : Di 4 desa target, para pemimpin agama adalah sumber-sumber informasi yang dipercaya (Survei pra, 2009, 80% dari petani yang disurvei percaya bahwa para pemimpin agama mereka "sangat dapat dipercaya" dalam memberikan informasi tentang perhatiannya terhadap lingkungan (67,9%, survey pra) bukan hanya mengenai kitab suci dan nilai-nilai moral, tetapi juga sebagai penyedia informasi yang jujur mengenai aspek-aspek kehidupan masyarakat yang lebih luas. anggota masyarakat akan mencari tokoh-tokoh masyarakat tersebut untuk membantu mengisi formulir, menangani perselisihan atau bernegosiasi dengan badan-badan pemerintah. Dengan demikian, mereka menjadi pihak-pihak yang "dapat dipercaya". Gambar 4.1 buku kumpulan Khotbah Jumat

19 Fakta ini, ditambah dengan kenyataan bahwa kitab suci agama dari semua denominasi menyerukan pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana, membuat para pengurus mesjid dan pemimpin gereja menjadi mitra alami dalam kampanye untuk melindungi CA Dolok Sibualbuali dan SA Dolok Lubuk Raya di Kawasan Hutan Batang Toru di Tapanuli Selatan. Rencana Kerja Kegiatan Pemasaran menyerukan kampanye menjangkau Majelis Ulama Islam (4 desa target umumnya mayoritas beragama Islam) dan meminta bantuan mereka dalam menyusun dan memberikan suatu khotbah lingkungan yang menciptakan peluang-peluang untuk diskusi. Rencana Kerja ini menyerukan "hari-hari khotbah" yang kemudian diikuti dengan pertemuan-pertemuan untuk menginformasikan umatumat Islam tentang program serta untuk menghilangkan pemikiran yang diyakini oleh publik namun tidak benar (mitos), bahwa pembukaan hutan untuk lahan usaha pertanian adalah salah dan menghancurkan bumi serta perbuatan dosa. Evaluasi efektitifitas pada media buku kumpulan kothbah Jumat ini sangat menarik, awal pertama kami mengeluarkan buku ini merupakan kumpulan kotbah-kotbah Jumat yang diambil dari berbagai situs dan web di internet, kemudian kami jadikan sebuah buku dan dibagikan kepada Khatib dan Wakil Khatib Jumat di setiap desa. Namun apa yang terjadi, khatib kebingungan membaca lembar perlembar kumpulan kothbah ini yang bahasanya terlalu tinggi serta pemahaman khatib sendiri sangat rendah tentang isi buku tersebut. Kegagalan ini menjadi sebuah tantangan bagi kami, akhirnya melalui pertemuan beberapa kali dengan khatib dan wakil khatib serta beberapa kali pelatihan tentang konservasi, maka kami mampu mengajak khatib dan wakil khatib untuk membicarakan tentang konservasi di depan ummatnya tidak menjadi kendala lagi. Bahkan mereka menjadi tempat bertanya para petani tentang hukum agama terhadap perusakan hutan dan perburuan satwa.

20 Sasaran SMART Sikap dan Komunikasi Interpersonal Tabel 4.5 Hasil dan Sasaran Sikap dan Komunikasi Interpersonal untuk Petani Perambah di 4 desa target Tahap Teori Perubahan Rantai Hasil Sasaran SMART 1 Sasaran SMART 2 Sasaran SMART 3 Sasaran SMART 4 Sasaran SMART 5 Sasaran SMART 7 Para Petani: Sikap dan Komunikasi antar sesama (interpersonal) Pengetahuan (Pemberian Informasi untuk meningkatkan pengetahuan) Petani Perambah telah mengambil langka-langkah untuk melestarikan hutan mereka dengan mengembangkan kelompok Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP/CU). Pada akhir Juni 2010, 68% petani di 4 desa target (Sugi Julu, Sugi Jae, Aek Nabara dan Janji Manaon) menyatakan manfaat pengorganisasian modal ekonomi secara berkelompok adalah dapat meningkatkan perekonomian desa dan dimanfaatkan oleh warga lainnya (semula 53% yang tahu manfaatnya) Pada akhir Juni 2010, 80% petani di 4 desa target (Sugi Julu, Sugi Jae, Aek Nabara dan Janji Manaon) akan setuju bahwa pembukaan hutan untuk pertanian atau perladangan perlu dilarang dan dihentikan (semula 63% yang setuju menghentikan) Pada akhir Juni 2010, 56% Petani di 4 desa target (Sugi Julu, Sugi Jae, Aek Nabara dan Janji Manaon) memiliki sikap bahwa menggalang gotong royong membangun sumberdaya ekonomi mudah dilakukan. (meningkat dari 41%). Pada akhir Juni 2010, 47% Petani di 4 desa target (Sugi Julu, Sugi Jae, Aek Nabara dan Janji Manaon) tidak lagi menyatakan bahwa kondisi ekonomi merupakan kendala bagi penguatan modal ekonomi masyarakat (semula 62% yang mengkhawatirkan) Pada akhir Juni 2010, 26% Petani di 4 desa target akan berbicara tentang pengelolaan lahan pada luas lahan yang tetap tanpa membuka hutan (meningkat dari 11%) Pada akhir Juni 2010, 15% petani di 4 desa target akan berbicara mengenai pembentukkan kelompok usaha credit union yang berorientasi konservasi sebagai cara mengelola lahan pertanian atau perkebunan yang terbatas menjadi produktif. (meningkat dari 50%) Kegiatan 1 : Poster Alasan untuk kegiatan: Tingkat kesadaran petani tentang nilai-nilai keanekaragaman hayati dan dampak dari pembukaan hutan untuk lahan usaha perkebunan mereka tentang bagaimana perilaku petani sendiri dapat mendorong perubahan untuk mengurangi ancaman pembukaan hutan, bahkan berhenti untuk melakukan pembukaan hutan. Petani umumnya mempergunakan kedai kopi, pasar rabu (sekali seminggu) dan fasilitas umum lainnya sebagai tempat berkumpul dan poster akan dilihat mereka jika ditempatkan di tempat-tempat yang tampak jelas tersebut. Poster digunakan untuk mengirmkan pesan-pesan pendidikan berkepentingan lokal dan umum. Poster juga menampilkan pesan-pesan pendek dan sederhana yang dapat di ingat orang kemudian mereka bisa menersukan kepada orang lainya. Hal ini dikarenakan, poster memiliki karakter: jangkauan luas, namun dengan kedalaman pesan yang rendah.

21 Deskripsi Kegiatan : Ketika kami pertama kali mulai berpikir tentang desain poster, beberapa anggota Tim Kerja Kampanye Bangga Yayasan Pekat berpikir bahwa poster yang menampilkan Orangutan Sumatera akan menjadi tambahan yang bagus untuk perangkat pemasaran kampanye. Mereka menyukai desain dan jelas mengenali Orangutan Sumatera, tetapi mereka tidak terinspirasi untuk mengambil tindakan, tidak ada perasaan "posternya sedang berbicara kepada saya" dan mereka tidak yakin panggilan untuk tindakan macam apa yang diharapkan dari gambar itu. Beberapa responden kelompok fokus mengatakan bahwa jelas Orangutan Sumatera harus diselamatkan dan Hutan dilindungi, namun mereka tidak benar-benar melihat hal-hal tersebut sebagai "pekerjaan mereka". Ini memperkuat temuan survei pra-kampanye bahwa mayoritas responden mengidentifikasi dan melihat Orangutan Sumatera sebagai simbol atau maskot yang baik untuk kampanye. Pada awal Agustus 2009, kami meminta kepada Iboy Sutoyo (desainer grafis). Dia dengan senang hati bersedia meninjau Ringkasan Kreatif, sejumlah wawancara terfokus dengan para petani, Tangga Manfaat yang dibuat untuk Rencana Proyek dan transkrip diskusi kelompok terfokus dengan para petani. Dia menawarkan untuk menyumbangkan jasa dalam membuat poster yang difokuskan secara khusus pada masyarakat petani dan keinginan kami untuk membuat mereka mengadopsi dan membentuk kelompok Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP/CU). Pada pertengahan September 2009, ia mempunyai beberapa rancangan yang siap untuk pengujian tambahan. Selain itu pada kunjungan monitoring dari Rare, Asti Nurhidayati juga membantu untuk membuatkan rancangan poster yang sejalan dengan ringkasan kreatif yang telah dikembangkan: Salinan teks di dalam poster: Mari selamatkan Hutan untuk Meningkatkan kehidupan kita Pilihan Judul Utama: Harangan So Tola Disego-sego an so sarjago Mual Ni Aek Ta Dohot Manjago Palastarian Mawas Molo Harangan Tarjago, Pandapotan Ni Masyarakat An Su Bisa Maningkat Harangan Tarjago, Ekonomi Martambah Hita Jago Haranganta, makmur masyarakat ta Rap Manjago Ma Hita Di Harangan Tai Ulang Tai Jadi Longsor dohot ulang mak kurang haroan ni aektan Rap man jago ma hita kelastarian ni harangan tai ima gunung lubuk raya/sibual-buali harana sada ke in dahan diam di desa ta on dohot muse sani da haroan ni aekta muse Harangan Totop Jeges Par Ngoluan pe di padenggam hutan tetap lestaripero koali am supaya di perhatikan Rap Ma Hita Sude Mangatasi Masalah On Akan ideal untuk melakukan dua pertemuan diskusi kelompok terfokus dengan petani untuk menguji mater-materi tersebut. Namun karena kerangka waktu (pilkades; pemilihan kepala desa) dan keterbatasan anggaran, kami hanya mungkin melakukan satu pertemuan. Kami

22 menggunakan kesempatan ini untuk menguji daya tarik, pemahaman, penerimaan, serta persuasi dan untuk membandingkan kecenderungan khalayak terhadap dua rancangan yang ditunjukkan di atas. Diskusi kelompok terfokus berlangsung 45 menit, dihadiri 12 orang petani dengan usia tahun. Para peserta direkrut beberapa perwakilan kelompok di 4 desa target, dan percakapan dilakukan (dan dicatat) di sebuah rumah anggota kelompok UBSP/CU di desa Sugi Jae. Menurut hasil wawancara yang dilakukan di 4 desa target dan 2 desa yang menjadi sentral pertemuan masyarakat di kecamatan Marancar, yaitu: desa Aek Nabara, Janji Manaon, Sugi Julu, Sugi Jae, Pasar Marancar dan Poken Arba dengan melibatkan 4 orang anggota masyarakat, dan 3 orang staff Lapangan Yayasan Pekat, dapat disimpulkan bahwa: 1. Masyarakat dapat secara langsung mengerti maksud atau arti dari gambar yang terdapat pada poster yang diperlihatkan yaitu gambar suasana desa dan bayang orangutan/mawas. 2. Pada gambar poster responden menilai bahwa warna poster yang diperlihatkan terlalu tidak bersemangat sehingga memiliki pesan yang kurang mengena. Responden memberikan masukan yaitu agar warna lebih cerah dan hidup sehingga pesan yang ditangkap oleh responden dapat ditangkap dengan baik. 3. Dari gambar poster, stiker mobil dan banner yang diperlihatkan,responden sudah mengerti dengan apa yang harus dilakukan. 4. Pada gambar poster, stiker mobil dan banner, responden yakin bahwa hutan, masyarakat desa dan orangutan/mawas hidup harus saling bergantungan dan harmonis sehingga alam dapat dijaga dan Gambar 4.2 Rancangan Poster (A) draft awal; (B) versi final meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hutan

23 5. Pada slogan yang diperlihatkan, responden lebih memilih kata-kata Lestari Buat Hita Sasudena (artinya: Lestari buat kita Semua) kata-kata ini sudah mencakup kekuatan keanekaragaman hayati dan perekonomian masyarakat desa. 6. Sedangkan untuk kata-kata pesan responden lebih banyak memilih Hita Jago Haranganta, makmur masyarakat ta (artinya: Kita Jaga Hutan Lindung, Makmur Masyarakat kita) Saran dan masukan dari responden,yaitu: 1. Warna pada poster diusahakan agar lebih cerah dan bersemangat sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh khalayak luas. 2. Menentukan tempat yang tepat dan pas untuk menempelkan poster (ditempat sering masyarakat berkumpul atau berkunjung, sedangkan untuk sticker mobil dipasang pada kenderaan poken arba-batangtoru-padang sidempuan) 3. Disarankan slogan yang dipakai sesuai dengan aksi yang dilakukan. Misalnya apabila untuk melakukan kegiatan menyemangati masyarakat untuk melakukannya. Maka di pilih Lestari Buat Kita Semua. 4. Gunakan gambar pada poster yang sesuai dengan kondisi nyata sekarang. Secara keseluruhan kelompok memilih versi poster kedua, "Yang itu berbicara langsung kepada kami. Jelas dan bagus," adalah pernyataan yang disuarakan oleh mayoritas peserta. Oleh karena itu diputuskan untuk menggunakan gambar profil anggota masyarakat petani dengan judul "Mandiri Tanpa Marusak, Rap Ma Hita Sude Mangatasi Masalah On"; namun illustrasi perlu direvisi untuk menunjukkan alam persawahan, perkebunan dan hutan diletakkan dibelakang foto anggota masyarakat petani.. Selain menguji keefektifan poster selama proses desain, kami mencoba untuk mengukur pemahaman dan daya ingat khalayak sasaran terhadap pesan yang dicantumkan pada poster setelah poster tersebut dipasang. Mereka didorong untuk melakukan hal ini dengan cara yang tidak terstruktur. Misalnya, mereka mungkin akan berdiri di sebelah orang yang melihat poster itu dan mengatakan sesuatu seperti "Amang/Inang kira-kira apa maksud dari poster ini?". Masyarakat petani di desa target, terutama mereka yang hidup di masyarakat pedesaan, senang bercakap-cakap dan sering kali percakapan akan berlangsung selama beberapa menit. Para pemandu desa akan mencari tahu pemikiran-pemikiran mendasar tentang pesan dan ajakan untuk bertindak. Misalnya mereka mengatakan, "aku kira mereka mengajak untuk masuk kelompok UBSP dan meminta kita menjaga hutan?" Pemandu desa juga akan didorong untuk berbicara dengan para pemilik kedai kopi, warung dan rumah makan yang dipasangi poster. Kadang-kadang mereka memang harus melakukan hal tersebut, untuk mendapatkan izin dari pemilik rumah makan, warung, kedai, untuk memasang poster-poster. Orang-orang tampak sangat bisa menerima keberadaan poster-poster yang baru saja dipasang tersebut serta pesan-pesan yang dicantumkan pada poster tersebut. Para pemandu desa melaporkan bahwa ada sedikit penolakan di kalangan pemilik kedai kopi, warung atau rumah makan ketika memasang posterposter. Mereka yang membaca poster-poster itu tampaknya memahami dan "mendapatkan pesannya". Sejumlah pemandu desa mencatat bahwa "orang-orang menyukai karya seninya".

24 Foto 8 Poster dipasang ditempat-tempat strategis Pemasangan poster ditempat masyarakata petani berkumpul, senantiasa dipantau kembali keberadaannya oleh anggota kelompok. Dipantau keberdaan poster masih tetap diterpasang atau sudah dirobek, hal ini dilakukan sepunuhnya oleh anggota kelompok UBSP di masing-masing desa. Beberapa anggota kelompok, seperti anggota kelompok di desa Sugi Jae dan Sugi Julu yang melaporkan bahwa kehilangan poster yang dipasang pada tempat-tempat berkumpul masyarakat petani di desa mereka, setelah diadakan pertemuan khusus untuk hal ini, maka dilakukan penelitian lebih dalam kenapa poster hilang?, dan hasil penelitian beberapa anggota kelompok adalah poster yang hilang tidak lah dirobek atau di hilangkan, sebaliknya poster diambil oleh masyarakat petani lainnya dan dipasang di dalam rumah mereka atau sebagian ada poster yang diberikan kepada sanak saudara dari desa lain untuk dipasang dirumahnya. Penyebab pengambilan poster ini dikarenakan poster yang Dalam pembuatan poster pertama kami memakai logo kampanye sebuah gambar siluet dari Orangutan Sumatera dengan latar belakang sorang petani di sawah, oleh masyarakat petani, khususnya anggota kelompok hal ini mendapat tantangan dari mereka yang mengatakan bahwa kami saat ini setelah menjadi anggota kelompok UBSP tidak ada lagi konflik dengan Orangutan Sumatera, malah kami akan menjaga keberadaan mereka di dalam hutan, oleh sebab itu kami minta diganti.

25 Kami pada dasarnya belum siap menerima tantangan ini, setelah 7 hari dari pernyataan masyarakat petani tentang logo, maka kami di akhir pertemuan rutin anggota kelompok menyampaikan kepada mereka bahwa kami sampai saat ini belum mendapatkan ide pengganti logo yang diharapkan oleh kelompokkelompok UBSP. Setelah itu kami melakukan brainstorming tentang logo yang diharapkan oleh kelompok. Awalnya kami dapat membaca kehendak seluruh kelompok adalah stop kerusakan oleh anggota kelompok selalu mengekspresikannya dengan melakukan gerakan lengan kanan di angkat keatas dengan lima jarinya terbuak (stop). Gambar 4.3 Logo awal (A) dan logo yang dipakai hingga akhir Pride (B) Berdasarkan itu kami melakukan penggambaran lima jari tangan di depan anggota kelompok yang berkumpul, dan mereka sepakat, serta menyatakan setuju tentang hal itu. Selanjutnya kami membawa hasil pertemuan ini ke Tim Kerja Kampanye Bangga Yayasan Pekat dan mendiskusikan dengan desaigner tentang logo baru bagi kampanye kami mendatang, dan di dalam pertmuan tersebut kami sepakat jari tangan tersebut bukan jari tangan manusia, tetapi jaringan tangan dari Orangutan Sumatera yang menyatakan stop perusakan. Setelah desai selesai, kami kembali membawanya kedalam pertemuan-pertemuan kelompok dan menyatakan bahwa inilah hasil diskusi kita kemarin, namun perubahannya adalah jari tangan bukan jari tangan manusia, tetapi jaringan Orangutan Sumatera yang ditampilkan. Oleh seluruh anggota kelompok ini disepakati dan akhirnya logo ini menjadi logo kampanye kami selanjutnya. Kegiatan 2 : Pertemuan dengan Tokoh Agama Al Ustadz Drs. Gulmat Nasution (anggota MUI dan NU Sumatera Utara) adalah salah seorang putra daerah Tapanuli Selatan dan bertempat tinggal di kota Medan, beliau bersedia membantu kami dalam melakukan pertemuan pemangku kepentingan pertama dalam proses perencanaan proyek. Dia menyukai dengan pelatihan penggunaan Model Konsep dan banyak memuji kampanye yang melibatkan para warga setempat di tahap awal kampanye. Dia langsung setuju untuk ikut dalam Panitia Pertemuan Da I Muda di Tapanuli Selatan, khususnya di Kecamatan Marancar dan telah mengikuti sebagian besar rapat bulanan. Dia adalah orang yang logis untuk membantu kami dengan kegiatan khotbah (Maksudnya?).

5. HASIL KAMPANYE. Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 5 tujuan utama, yaitu:

5. HASIL KAMPANYE. Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 5 tujuan utama, yaitu: 5. HASIL KAMPANYE Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 5 tujuan utama, yaitu: Mengukur paparan terhadap kegiatan-kegiatan kampanye Pride di kalangan segmen khalayak sasaran utama kampanye, yaitu:

Lebih terperinci

6.1. Tinjauan Kritikal

6.1. Tinjauan Kritikal 6. ANALISA KRITIS Bab Analisa Kritikal memberikan kesempatan untuk melihat hal-hal yang telah berjalan dengan baik pada saat tahap-tahap perencanaan dan pelaksanaan dan di bagian mana perbaikan-perbaikan

Lebih terperinci

2. MODEL KONSEP RINGKASAN KREATIF Ringkasan Kreatif : Petani Pesan Kampanye... 23

2. MODEL KONSEP RINGKASAN KREATIF Ringkasan Kreatif : Petani Pesan Kampanye... 23 Daftar Isi Daftar Isi... iii Daftar Tabel... v Daftar Gambar & Foto... vii RINGKASAN EKSEKUTIF... 1 FORMULA TEORI PERUBAHAN... 2 1. LATAR BELAKANG KAWASAN... 5 1.1. FOKUS KEANEKARAGAMAN HAYATI KAWASAN

Lebih terperinci

H. Teori Perubahan 19.0 Teori Perubahan

H. Teori Perubahan 19.0 Teori Perubahan Merupakan sesuatu yang kritis untuk memiliki ide yang jelas bagaimana kampanye Pride kita akan menciptakan yang bertahan lama untuk konservasi keanekaragaman hayati. Salah satu cara untuk melakukan hal

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu: 1. Tahap Perencanaan, yang dilaksanakan pada bulan September 2006 Februari 2007, dilaksanakan di Aceh

Lebih terperinci

STRATEGI TINDAK LANJUT

STRATEGI TINDAK LANJUT VII. STRATEGI TINDAK LANJUT Pendahuluan Kampanye tahap pertama yang dilakukan di Kompleks hutan rawa gambut Sungai Putri baru saja berakhir Juli 2010 lalu. Beberapa capaian yang dicatat dari kampaye tersebut:

Lebih terperinci

Nama lokasi penerapan BR (dari jumlah total target desa wilayah kerja) Nama Lembaga/Nama Manajer Kampanye: Nama Mitra Penyingkir Halangan

Nama lokasi penerapan BR (dari jumlah total target desa wilayah kerja) Nama Lembaga/Nama Manajer Kampanye: Nama Mitra Penyingkir Halangan Nama Lokasi Kampanye: Nama lokasi penerapan BR (dari jumlah total target desa wilayah kerja) Nama Lembaga/Nama Manajer Kampanye: Nama Mitra Penyingkir Halangan Tahapan BR yang terselesaikan (sesuai amendemen

Lebih terperinci

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal 19.0 TEORI PERUBAHAN H. Teori Perubahan Penjelasan Mengenai Teori Perubahan (maksimum 175 kata) Untuk menghentikan kawasan hutan dan memelihara area hutan Taman Nasional Gunung Leuser Wilayah SPTN VI Besita

Lebih terperinci

G. RENCANA TINDAK LANJUT

G. RENCANA TINDAK LANJUT BAB VII G. RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Tindak Lanjut Kampanye adalah strategi yang diartikulasikan dengan jelas dari langkah-langkah yang perlu diterapkan oleh lembaga mitra dalam periode 1-3 tahun untuk

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI Istiyarto Ismu Manager Kampanye Bali Barat Pengantar Strategi penyingkir halangan yang diterapkan oleh Yayasan Seka dalam rangka penyelamatan habitat Jalak Bali (Leucopsar

Lebih terperinci

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden merupakan faktor yang diduga mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG 74 BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG 4.1. Analisis Proses Siaran Dakwah Pada Program Acara Zona Religi di RRI (Radio Republik Indonesia) Pro 2 Semarang.

Lebih terperinci

PROPOSAL DESIGNING PROJECT PENANGANAN SAMPAH DAN PENCEMARAN SUNGAI BRANTAS DI KAWASAN SPLENDID-MALANG. Oleh. WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia)

PROPOSAL DESIGNING PROJECT PENANGANAN SAMPAH DAN PENCEMARAN SUNGAI BRANTAS DI KAWASAN SPLENDID-MALANG. Oleh. WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) PROPOSAL DESIGNING PROJECT PENANGANAN SAMPAH DAN PENCEMARAN SUNGAI BRANTAS DI KAWASAN SPLENDID-MALANG Oleh WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) (Untuk memenuhi tugas pengganti UTS mata kuliah Manajemen

Lebih terperinci

D. KEGIATAN-KEGIATAN KAMPANYE

D. KEGIATAN-KEGIATAN KAMPANYE D. KEGIATAN-KEGIATAN KAMPANYE Pembuatan pesan kampanye tidak hanya terkait dengan Teori Perubahan, tapi juga berbagai sasaran SMART yang telah ditetapkan dalam rencana proyek awal, dan dalam kerangka waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB VI F. ANALISA KRITIS

BAB VI F. ANALISA KRITIS BAB VI F. ANALISA KRITIS Bab Analisa Kritis ini akan mengulas hal-hal yang telah berjalan dengan baik pada saat tahap-tahap perencanaan dan pelaksanaan serta dibagian mana perbaikan-perbaikan dapat dilakukan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat ini sangat menunjang mobilitas dan gaya hidup konsumen. Konsumen cenderung memiliki

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 31 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penentuan Lokasi Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling) difokuskan pada kawasan yang berada di hulu sungai dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK 4.1 Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi

Lebih terperinci

METODOLOGI. Hutan untuk Masa Depan Pengelolaan Hutan Adat di Tengah Arus Perubahan Dunia

METODOLOGI. Hutan untuk Masa Depan Pengelolaan Hutan Adat di Tengah Arus Perubahan Dunia Hutan untuk Masa Depan 2 METODOLOGI Struktur Buku ini adalah sebuah upaya untuk menampilkan perspektif masyarakat adat terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan. Buku ini bukanlah suatu studi ekstensif

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG PEDOMAN SIARAN KAMPANYE DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI LEMBAGA PENYIARAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA,

Lebih terperinci

APA ITU TANGKAPAN PROSPEK?

APA ITU TANGKAPAN PROSPEK? Pemasaran di Internet terkadang sepertinya merupakan tugas yang mustahil. Pemasaran Email adalah saluran relatif sederhana dan sangat efektif, menurut Asosiasi Pemasaran Langsung, setiap satu dolar yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG BAB IV ANALISIS PROSES PRODUKSI SIARAN DAKWAH KULIAH ANGKASA SORE RADIO PTDI UNISA 205 SEMARANG 1.1. Analisis Proses Produksi Siaran Dakwah Kuliah Angkasa Sore Radio PTDI UNISA 205 Semarang a. Pra Produksi

Lebih terperinci

7. TINDAK LANJUT: MEMBANGUN USAHA EKONOMI KONSERVASI DI KELOMPOK UBSP MELALUI RADIO DISKUSI KOMUNITAS

7. TINDAK LANJUT: MEMBANGUN USAHA EKONOMI KONSERVASI DI KELOMPOK UBSP MELALUI RADIO DISKUSI KOMUNITAS 7. TINDAK LANJUT: MEMBANGUN USAHA EKONOMI KONSERVASI DI KELOMPOK UBSP MELALUI RADIO DISKUSI KOMUNITAS Berdasarkan dari pertemuan parapihak I Model konseptual Cagar Alam Dolok Sibualbuali dan SA Dolok Lubuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses penyampaian pesan dari pemberi pesan melalui media ataupun secara langsung kepada penerima pesan

Lebih terperinci

Alang-alang dan Manusia

Alang-alang dan Manusia Alang-alang dan Manusia Bab 1 Alang-alang dan Manusia 1.1 Mengapa padang alang-alang perlu direhabilitasi? Alasan yang paling bisa diterima untuk merehabilitasi padang alang-alang adalah agar lahan secara

Lebih terperinci

G. RENCANA TINDAK LANJUT

G. RENCANA TINDAK LANJUT G. RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Tindak Lanjut Kampanye adalah strategi yang diartikulasikan dengan jelas dari langkah-langkah yang perlu diterapkan oleh lembaga mitra dalam periode 1-3 tahun untuk membangun,

Lebih terperinci

Biografi. Jadwal Penilaian

Biografi. Jadwal Penilaian Biografi Ringkasan Unit Setelah mendengarkan dan membaca beberapa biografi, keduanya dalam bentuk buku-buku dan majalah, para murid sekolah dasar mengungkapkan pendapat tentang apa yang menyebabkan sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh. Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA

Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh. Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA 2 0 0 4 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Tahukah Anda?... 1 Strategi Belajar CERDAS... 2 1 Huruf C untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengevaluasi kesuksesan atau kegagalan sebuah penggunaan media kampanye bukanlah hal yang mudah. Kebanyakan evaluasi media akan kampanyenya hanya berupa daftar dari

Lebih terperinci

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi dengan individu lainnya. Proses komunikasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi dengan individu lainnya. Proses komunikasi tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dalam kehidupan pasti tidak akan terlepas untuk melakukan komunikasi dengan individu lainnya. Proses komunikasi tersebut dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada perusahaan besar. Public Relations senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 32 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengelolaan Hutan Rakyat di Kabupaten Sumedang Kabupaten Sumedang memiliki luas wilayah sebesar 155.871,98 ha yang terdiri dari 26 kecamatan dengan 272 desa dan 7 kelurahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 3 Tahun 2004 tentang Tata Ruang Wilayah Berau tahun 2001 2011 tanggal 29 Mei 2004, telah menetapkan secara khusus kawasan alokasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia.

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh. 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony Indonesia. BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi tentang manajemen Radio CBS 101 FM dalam mempertahankan program Siaran Harmony

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, Keputusan Kepala Bapedal No. 08 Tahun 2000 Tentang : Keterlibatan Masyarakat Dan Keterbukaan Informasi Dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

Lebih terperinci

Identifikasi Proyek. Menanggapi KebutuhanResponding to a need

Identifikasi Proyek. Menanggapi KebutuhanResponding to a need Bagian 1 Identifikasi Proyek TELAAH ALKITAB Penilaian Kebutuhan Menanggapi KebutuhanResponding to a need Baca Nehemia 1 Nehemia adalah seorang Yahudi dalam pembuangan di negeri asing. Sebagaian orang Yahudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

17.0 PESAN KAMPANYE Strategi pembuatan pesan Pesan-pesan Inti dan Slogan-slogan. G. Strategi Kampanye

17.0 PESAN KAMPANYE Strategi pembuatan pesan Pesan-pesan Inti dan Slogan-slogan. G. Strategi Kampanye 17.0 PESAN KAMPANYE 17.1 Strategi pembuatan pesan Strategi pembuatan pesan bagi petani dan masyarakat akan membantu memandu semua pesan yang dirancang agar dapat mencapai sasaran kampanye kami. Strategi-strategi

Lebih terperinci

Selamatkan Cagar Budaya dengan Iklan Layanan Masyarakat

Selamatkan Cagar Budaya dengan Iklan Layanan Masyarakat Selamatkan Cagar Budaya dengan Iklan Layanan Masyarakat Denny Antyo Hartanto, S.Sn., M.Sn. Abstract Banyak orang tidak mengetahui tentang benda cagar budaya. Cagar budaya ada banyak hal dan ragamnya, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam mengumpulkan zakat sehingga jumlah zakat yang terkumpul. dapat membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam mengumpulkan zakat sehingga jumlah zakat yang terkumpul. dapat membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan menjadi salah satu masalah yang terus menjadi sorotan oleh pemerintah. Pemerintah selalu berusaha memberantas kemiskinan dengan menjalankan program-program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Agar mencapai hasil yang maksimal, perlu metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2010 telah dicanangkan oleh PBB sebagai Tahun Internasional Biodiversity (keanekaragaman hayati) dengan tema Biodirvesity is life, Biodirvesity is Our

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hutan Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang

BAB I PENDAHULUAN. Hutan Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hutan Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang sangat tinggi, sehingga memiliki peranan yang baik ditinjau dari aspek ekonomi, sosial

Lebih terperinci

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000 LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TANGGAL : 17 PEBRUARI 2000 KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK

Lebih terperinci

BAB IV A. HASIL KERJA PRAKTIK 1. Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi

Lebih terperinci

Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial

Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial Sebuah Kota bagi Semua Menuju Sydney yang tangguh dan berkeadilan sosial Rangkuman Makalah Diskusi Mengenai Keberlanjutan Sosial Maret 2016 Kota Sydney Rangkuman Sebuah kota untuk semua: semua orang berkembang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai desain media komunikasi untuk pendidikan konservasi berdasarkan preferensi masyarakat dan efeknya terhadap perubahan pengetahuan,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian

Lebih terperinci

G. Tindak Lanjut. Pendahuluan

G. Tindak Lanjut. Pendahuluan G. Tindak Lanjut Pendahuluan Program Kampanye Pride di Taman Nasional Ujung Kulon telah menunjukkan hasil yang positif, dalam mencapai perubahan perilaku maupun dampak konservasi, sebagai contoh terdapat

Lebih terperinci

Oleh Ketua KPID Sulsel Makassar, 26 Fabruari 2013

Oleh Ketua KPID Sulsel Makassar, 26 Fabruari 2013 DASAR PEMIKIRAN PENERBITAN SURAT EDARAN KPID SULSEL TTG PENETAPAN HARI-HARI BESAR & AGENDA PUBLIK YANG PENTING DIBUATKAN ILM PADA MEDIA PENYIARAN DI SULAWESI SELATAN Oleh Ketua KPID Sulsel Makassar, 26

Lebih terperinci

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti BAB IV Penutup A. Kesimpulan Media massa merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa media massa mempunyai fungsi penting dalam kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI JARINGAN MASYARAKAT HUTAN KORIDOR GUNUNG SALAK-HALIMUN

LEMBAR INFORMASI JARINGAN MASYARAKAT HUTAN KORIDOR GUNUNG SALAK-HALIMUN 1 LEMBAR INFORMASI JARINGAN MASYARAKAT HUTAN KORIDOR GUNUNG SALAK-HALIMUN SEKARANG KITA BERSAMA!!!! LANGKAH AWAL UNTUK PENGELOLAAN HUTAN KORIDOR SALAK-HALIMUN YANG ADIL, SEJAHTERA, DAN LESTARI Apa itu

Lebih terperinci

BAB III TAHAPAN PRA PRODUKSI

BAB III TAHAPAN PRA PRODUKSI BAB III TAHAPAN PRA PRODUKSI 3. Perancangan Media Penulis akan membuat sebuah iklan layanan masyarakat yang berisi kampanye sosial yang bertujuan untuk menyadarkan remaja adanya penyalahgunaan kata autis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia merupakan Negara yang beriklim tropis yang merupakan keunggulan tersendiri dari Negara ini

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 27 PENDAHULUAN Latar Belakang Paradigma baru pembangunan Indonesia lebih diorientasikan pada sektor pertanian sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kapasitas lokal. Salah satu fokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Ibu menjadi tokoh sentral dalam keluarga. Seorang manajer dalam mengatur keuangan, menyediakan makanan, memperhatikan kesehatan anggota keluarga dan memperhatikan

Lebih terperinci

CAKUPAN IMUNISASI. Pekan Imunisasi Sedunia. Bersama WUJUDKAN. yang tinggi dan merata." Panduan April 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN RI

CAKUPAN IMUNISASI. Pekan Imunisasi Sedunia. Bersama WUJUDKAN. yang tinggi dan merata. Panduan April 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KEMENTERIAN KESEHATAN RI Panduan Pekan Imunisasi Sedunia 24-30 April 2015 Bersama WUJUDKAN CAKUPAN IMUNISASI yang tinggi dan merata." "bersama wujudkan cakupan Imunisasi yang tinggi dan merata." -1 World

Lebih terperinci

Mekanisme Debat Pasangan Calon Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota. Pilkada Serentak 2015

Mekanisme Debat Pasangan Calon Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota. Pilkada Serentak 2015 Mekanisme Debat Pasangan Calon Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Pilkada Serentak 2015 A. Pendahuluan Debat Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur,

Lebih terperinci

I. Latar Belakang. Panduan Pelaksanaan

I. Latar Belakang. Panduan Pelaksanaan I. Latar Belakang Panduan Pelaksanaan Indonesia merupakan rumah bagi hutan hujan tropis ketiga terbesar di dunia. Dengan hanya 1% dari luas daratan bumi, hutan hujan kita mengandung 10% dari spesies tanaman

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TENTANG KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sangat pesat sekali perkembangan dunia informasi dan media massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang penting dalam

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN CADANGAN PANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI KOTABARU,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya masyarakat mengkhawatirkan masa kehamilan dan persalinan. Masa kehamilan dan persalinan dideskripsikan oleh Bronislaw Malinowski menjadi fokus

Lebih terperinci

BUPATI LAMPUNG BARAT PROVINSI LAMPUNG

BUPATI LAMPUNG BARAT PROVINSI LAMPUNG SALINAN BUPATI LAMPUNG BARAT PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO SWARA PRAJA FM DENGAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dimaksud. Adapun kesimpulan dari peneliti adalah sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dimaksud. Adapun kesimpulan dari peneliti adalah sebagai berikut : BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN Sebagai bagian akhir dalam penyusunan skripsi tentang Kampanye Public Relations Kantor Pusat Bank Indonesia Jakarta dalam Kompetisi Nasional Bertarung Inovasi Sambal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat jaman sekarang membutuhkan suatu media massa seperti surat kabar, majalah, buku, radio, TV, dan film. Media massa memiliki arti yang bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. dan permasalahannya di masing-masing daerah. masyarakat baik di tingkat komunitas, regional, maupun nasional.

BAB. I PENDAHULUAN. dan permasalahannya di masing-masing daerah. masyarakat baik di tingkat komunitas, regional, maupun nasional. BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan lingkungan semakin meningkat dan semakin kompleks, Berbagai program pengelolaan lingkungan hidup baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah dirancang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam bidang teknologi dan informasi, hampir semua masyarakat baik yang berada di daerah pekotaan maupun yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB V PROTOTYPE. Menurut Soegard, prototyping adalah metode yang digunakan oleh pembuat

BAB V PROTOTYPE. Menurut Soegard, prototyping adalah metode yang digunakan oleh pembuat BAB V PROTOTYPE Menurut Soegard, prototyping adalah metode yang digunakan oleh pembuat desain untuk memperoleh umpan balik dari konsumen untuk desain kedepannya. Langkah kedua dalam pembuatan sebuah produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling diandalkan untuk mempromosikan suatu barang atau jasa. Banyak perusahaan menganggarkan biaya besar untuk kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang membuat manusia lebih mudah, baik dalam bekerja, memenuhi kebutuhan hidup dan komunikasi. Diantara

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini peneliti menyajikan data yang diperoleh dari hasil wawancara proses produksi iklan di radio mandiri 98,3 FM Pekanbaru. Adapun yang menjadi kajian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

KOMPETENSI 4 INFORMASI PENTING. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi.

KOMPETENSI 4 INFORMASI PENTING. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. KOMPETENSI 4 INFORMASI PENTING A. MENULIS PENGUMUMAN Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. Kompetensi Dasar Menulis teks pengumuman dengan bahasa

Lebih terperinci

Multifungsi Lahan dan Revitalisasi Pertanian

Multifungsi Lahan dan Revitalisasi Pertanian Multifungsi Lahan dan Revitalisasi Pertanian Oleh : Irawan Pengetahuan dan pemahaman masyarakat di Jepang terhadap multifungsi pertanian sudah sedemikian rupa sehingga pertanian dinilai bukan dari hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Pada bab sebelumnya telah diuraikan gambaran umum Kabupaten Kebumen sebagai hasil pembangunan jangka menengah 5 (lima) tahun periode yang lalu. Dari kondisi yang telah

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa lisan dapat digunakan dalam segala situasi, salah satu contoh adalah, bahasa lisan yang digunakan seseorang dengan sengaja untuk mengajak atau memancing

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN, UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

MENULIS ITU BERCERITA!

MENULIS ITU BERCERITA! SERI JURNALISME DESA MENULIS ITU BERCERITA! Menulis itu (terasa) sulit. Demikian komentar banyak orang ketika mereka harus menulis. Benar kah demikian? Atau barangkali itu hanya pikiran kita saja? Sebelum

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS 2 SEMESTER I 17 PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM Nama Sekolah : SD/MI... Kelas/semester : II (Dua)/ 1 (satu)

Lebih terperinci

Modul ke: Produksi Berita TV. Vox Pop Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Produksi Berita TV. Vox Pop Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting. Modul ke: 10 Syaifuddin, Fakultas Ilmu Komunikasi Produksi Berita TV Vox Pop Dalam Berita TV S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Apa dan Bagaimana Vox Pop Vox Pop kependekan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N Nomor 285/Pid.B/2014/PN Sbg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama

Lebih terperinci