BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai desain media komunikasi untuk pendidikan konservasi berdasarkan preferensi masyarakat dan efeknya terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan di Kecamatan Kelay dan kota Tanjung Redeb dilakukan selama 18 bulan dari November 2007 April 2009 yang dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu: a. Tahap-1: persiapan untuk mengidentifikasi dan merancang media dan program penjangkauan masyarakat. b. Tahap-2: implementasi penggunaan berbagai media komunikasi dan program penjangkauan masyarakat. c. Tahap-3: evaluasi implementasi media dalam pelaksanaan pendidikan konservasi terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat. 3.2 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dibatasi pada identifikasi dan merancang media komunikasi untuk pendidikan konservasi berdasarkan media preferensi masyarakat, mengimplementasikan media komunikasi; serta mengidentifikasi faktor-faktor efektivitas media dari aspek karakteristik media, masyarakat sebagai target audiens, metode distribusi atau implementasi; serta mengetahui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan setelah implementasi pendidikan konservasi. Media preferensi dinilai efektif atau memiliki dampak terhadap masyarakat, jika setelah distribusi media dan melaksanakan aktivitas penjangkauan maka pengetahuan masyarakat mengenai sumberdaya hutan meningkat, sikap masyarakat kuat atau tinggi untuk mendukung upaya konservasi serta ada inisiatif (perilaku) yang terlihat untuk bertindak melakukan kegiatan atau aksi yang mendukung konservasi sumberdaya hutan di sekitar Kawasan Lindung Sungai Lesan (Kecamatan Kelay), Berau, Kalimantan Timur.

2 Alat Penelitian Alat yang dipergunakan dalam setiap tahap penelitian yaitu: a. Tahap-1: persiapan yaitu peralatan yang mendukung kegiatan pertemuan dan diskusi seperti metaplan, kertas plano; data kependudukan, peta lokasi kampung, peta kawasan, tape recorder dan kaset, kamera digital, panduan pertanyaan FGD, kuesioner survei, surat-surat yang ditujukan kepada pihakpihak terkait penelitian, daftar kegiatan/program dan desain media. b. Tahap-2: implementasi program dengan cara mendistribusikan berbagai media cetak yang dikembangkan berdasarkan preferens i masyarakat (poster, stiker, lembar informasi, kalender, dan lain-lain) dan program penjangkauan (panggung boneka, pertemuan tatap muka dan sebagainya), serta partisipasi masyarakat dalam program pendidikan konservasi. c. Tahap-3: evaluasi efektivitas media terhadap perubahan perilaku, sikap dan perilaku menggunakan lembar evaluasi dan kuesioner survei di lokasi penelitian. 3.4 Pengumpulan Data Penentuan Responden Contoh Jumlah populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian ini berjumlah orang. Jumlah peserta lokakarya ditentukan berdasarkan observasi dan kajian tokoh kunci potensial yang berpengaruh dan dapat memberikan kontribusi. Jumlah responden FGD berkisar 12 orang di 4 kampung (kampung yang berbatasan langsung dengan kawasan). Jumlah contoh atau sampel responden untuk survei yaitu 382 orang (untuk antisipasi jika ada data yang tidak valid/rusak atau bias, maka sampel yang diambil 401 sampel seperti pada Tabel 4). Jumlah sampel atau responden survei dihitung berdasarkan tingkat keyakinan (level of confident) 95% dengan interval kesalahan (confidence interval) + 5%. Untuk jumlah responden per kampung didapatkan dengan metoda quota sampling technique dengan suatu asumsi proporsi demografi masyarakat kampung target jumlahnya tujuh persen dari total populasi masyarakat total di Kabupaten Berau (Smith, 2005; RARE, 2007a).

3 38 Tabel 4 Jumlah populasi dan sampel survei Lokasi (Kampung/Kota) Total Populasi Persentasi Distribusi Jumlah Kuesioner Jumlah Kuesioner (Penyesuaian) Merapun 681 0, Panaan 224 0, Merasa 801 0, Muara Lesan 243 0, Lesan Dayak 171 0, Sido Bangen 695 0, Long Beliu 981 0, Tanjung Redeb , Total Sumber: BPS Kabupaten Berau dalam Angka dan Kecamatan Kelay Dalam Angka (2007) Rumus yang digunakan pada Tabel 4 di atas mengacu panduan pelaksanaan survei Kampanye Bangga RARE (RARE, 2007a): Presentasi Distribusi = Total Populasi Lokasi X x 100% Total Populasi Target Site X Jumlah Kuesioner di Tiap Lokasi = Persentase Distribusi Kuesioner x Total responden target site X Masyarakat dalam penelitian dikelompokkan menjadi masyarakat kelompok I (MK I) yaitu masyarakat yang berbatasan atau berinteraksi langsung dengan kawasan Lindung Sungai Lesan (4 kampung: Merapun, Muara Lesan, Lesan Dayak dan Sido Bangen), masyarakat kelompok II (MK II) yaitu masyarakat yang tidak berbatasan atau berinteraksi langsung dengan kawasan (3 kampung : Long Beliu, Merasa dan Panaan), serta masyarakat kelompok III yaitu masyarakat perkotaan di Tanjung Redeb yang jauh dan tidak memiliki interaksi terhadap kawasan Prosedur Pengambilan Data Dalam pengambilan data penelitian untuk mengidentifikasi dan merancang media komunikasi melalui lokakarya dilakukan dengan mengidentifikasi tokoh

4 39 kunci dan mengundang mereka hadir dalam lokakarya multi pihak, sedangkan pengambilan data melalui FGD dan survei dilakukan dengan prosedur: a. Menyiapkan panduan pertanyaan FGD dan lembar kuesioner survei. b. Melakukan pelatihan tim fasilitator FGD dan enumerator survei. c. Memilih responden dengan cara observasi untuk FGD dan cara acak untuk survei. Responden survei yang dipilih memiliki karakteristik usia berkisar antara tahun dan dalam satu keluarga yang diwawancarai hanya satu orang (pada kegiatan survei akhir pasca implementasi anggota keluarga atau rumah yang sama akan diwawancarai kembali). d. Melakukan wawancara pada lokasi penelitian dan pencatatan dari hasil wawancara. 3.5 Tahapan Penelitian Penelitian ini secara garis besar terdiri dari 3 bagian yaitu tahap persiapan atau perencanaan untuk mengidentifikasi dan merancang media, tahap implementasi berbagai media dan program penjangkauan, dan tahap evaluasi dampak atau efek media terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan. Uraian rencana metode pelaksanaan setiap tahap penelitian dan output dari setiap tahapan sebagai pada skema berikut (Gambar 2). PERSIAPAN (Perencanaan) IMPLEMENTASI MEDIA EVALUASI KEGIATAN Studi pustaka dan observasi Lokakarya, FGD dan survey Merancang pesan dan media Menguji cobakan pesan dan media KEGIATAN Mendistribusikan media komunikasi (cetak) Melaksanakan kegiatan Menulis rilis, liputan media Pelatihan/pendampingan KEGIATAN Melakukan observasi Melaksanakan survei akhir OUTPUT Data pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat Media preferensi, pesan, slogan, maskot Desain media cetak Daftar media/program dan tata waktu OUTPUT Distribusi media komunikasi Pelaksanaan kegiatan/program Publikasi media massa (berita, film, rekaman dialog atau iklan) Partisipasi masyarakat OUTPUT Data perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap konservasi Daftar media efektif masyarakat Gambar 2 Skema tahapan penelitian.

5 Tahap Persiapan (Perencanaan) Tahap persiapan adalah tahapan proses identifikasi pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan, identifikasi media preferensi masyarakat yang dipercaya untuk mendapatkan informasi serta perancangan media dan program penjangkauan yang akan digunakan dalam rangka mendorong perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan. Adapun beberapa kegiatan dalam tahap persiapan (perencanaan) sebagai berikut: a. Studi Pustaka Kajian terhadap pustaka dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari berbagai literatur mengenai lokasi penelitian (fisik, sosial, budaya, ekonomi), proses penetapan kawasan konservasi, permasalan konservasi dan pengelolaan kawasan dan program/kegiatan apa saja yang pernah dilakukan di lokasi penelitian dan sebagainya. b. Observasi Lokasi Penelitian Observasi dilakukan dengan cara berkunjung ke lokasi target penelitian untuk melihat dan memahami dari dekat kondisi sosial dan ekosistem Kawasan Lindung Sungai Lesan. Hasil observasi ini menghasilkan matriks stakeholder (stakeholder matrix) yang mengidentifikasi pemain utama dan kepentingannya terhadap kawasan lindung. Stakeholder ini juga adalah agen atau media yang akan membantu dalam proses penyampaian pesan konservasi dalam proses implementasi program. c. Lokakarya Multi Pihak Lokakarya bertujuan untuk menyusun rancangan model yaitu suatu diagram yang menunjukkan hubungan antara faktor-faktor yang diduga memberi dampak atau menghantar ke suatu kondisi yang diinginkan mengenai Kawasan Lindung Sungai Lesan. Ada 3 kategori faktor yaitu faktor-faktor langsung yang mempengaruhi kawasan, faktor tidak langsung dan faktor kontribusi. Konsep model diadaptasi dari ukuran sukses dari Margoluis dan Salafsky (1998). Faktor langsung (ancaman utama kawasan) merupakan isu kunci (pesan kampanye yang diteliti) awal yang selanjutnya perlu diuji

6 41 melalui metode FGD dan metode survei. Output dari lokakarya ini adalah peta pemikiran (Concept model) permasalahan konservasi Kawasan Lindung Sungai Lesan. d. Metode Focus Group Discussion (FGD) FGD digunakan untuk menggali lebih dalam permasalahan yang dihasilkan dari lokakarya (faktor atau ancaman langsung yang mempengaruhi kawasan). Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian dengan metode FGD yaitu kerangka pertanyaan FGD. Adapun struktur pertanyaan terdiri dari pertanyaan pembuka, pertanyaan perkenalan, pertanyaan transisi, pertanyaan inti dan pertanyaan penutup. Output dari FGD yaitu diketahuinya secara mendalam permasalahan konservasi dan hambatan perilaku apa yang menyebabkan masyarakat tidak dapat mengatasi permasahan konservasi sumberdaya hutan yang sedang mereka hadapi serta daftar media preferensi masyarakat sementara (sumber informasi dipercaya, satwa kebanggaan dan daftar usulan slogan). e. Survei Berdasarkan metode sosial marketing yang digunakan dalam program pendidikan konservasi, maka berbagai data penelitian dikumpulkan. Metode survei ini disebut survey KAP (Knowledge, Attitudes, Behaviors survey). Data-data yang dikumpulkan melalui survei KAP ini yaitu data demografi, media preferensi, psikografi, pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat yang disasar. Pra Survei KAP merupakan baseline data, dimana setelah implementasi pendidikan konservasi maka survei serupa akan dilaksanakan (post survey) untuk mengevaluasi media komunikasi efektif dan perannya terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap konservasi sumberdaya hutan. Output dari survei awal yaitu data dan informasi media preferensi masyarakat yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan konservasi; pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap konservasi sumberdaya hutan; slogan dan spesies maskot.

7 42 f. Menetapkan Pesan dan Media Komunikasi Berdasarkan hasil survei, maka dengan menggunakan lembar kerja pesan kunci didefinisikan yang dimulai dari penetapan tujuan (goals) yang ingin dicapai, menetapkan sasaran SMART (specific, measurable, action, realistic and time bound) yang terdiri dari 3 aspek pengetahuan, sikap dan perilaku. Dari setiap sasaran untuk pencapaiannya, berdasarkan media kesukaan (preference) dari masyarakat dikembangkan berbagai media dan kegiatan/program berdasarkan pilihan kelompok sasaran. g. Merancang dan Uji Coba Media Komunikasi Berdasarkan media preferensi masyarakat, maka dirancang berbagai jenis media komunikasi. Media komunikasi cetak (seperti poster dan lembar informasi, kaos, pin, stiker) setelah didesain, maka hasil media diuji cobakan kepada masyarakat dengan teknik FGD terhadap kelompok masyarakat kampung (3 kampung/lokasi, 5-10 orang per kelompok), masyarakat kota (3 kelompok, 5-10 orang per kelompok) dan kelompok anak-anak (5-10 orang per kelompok). Uji coba ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari aspek isi media (content) dan visualisasi media diantaranya berupa illustrasi, isi pesan, ukuran media, warna, dan lain sebagainya. Setelah diuji cobakan, maka desain media diperbaiki dan diimplementasikan Tahap Implementasi Tahapan ini dilakukan untuk menyampaikan pesan melalui berbagai media komunikasi baik melalui komunikasi interpersonal, media cetak, media massa maupun melalui berbagai kegiatan. Media komunikasi didistribusikan di semua lokasi penelitian, sedangkan frekuensi setiap kegiatan/program penjangkauan atau media massa yang digunakan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan di setiap lokasi penelitian. Beberapa media komunikasi, program penjangkauan dan tata waktu kegiatan dapat diuraikan sebagai berikut: a. Media cetak yang akan dikembangkan untuk target masyarakat umum yaitu lagu (berirama dangdut atau pop), stiker dan poster dengan illustrasi dasar spesies maskot diproduksi sejumlah rumah di lokasi penelitian, standing

8 43 banners yang ditempatkan disejumlah lokasi strategis seperti sekolah, kantor camat dan kepala kampung dan lain sebagainya. Media ini dirancang berdasarkan media preferensi masyarakat, diuji cobakan untuk mendapatkan masukan dan kemudian diproduksi. Media dicetak dan didistribusikan Mei 2008 January b. Program sekolah untuk menjangkau anak-anak, guru dan orangtua murid sejumlah jiwa di Kecamatan Kelay diantaranya berupa pertunjukkan panggung boneka, seminar di sekolah menengah pertama, pelatihan guru, lomba gambar dan kemah pelajar. Kegiatan dilaksanakan September 2008 Maret c. Program media massa untuk menjangkau masyarakat umum dan pengambil kebijakan diantaranya berupa liputan media cetak lokal (Tribun Kaltim, Kaltim Post), iklan dan dialog interaktif di radio yang diadakan 2 minggu sekali, liputan televisi nasional berupa program petualangan dan kehidupan masyarakat lokal. Program media massa dilaksanakan sepanjang tahun implementasi program. d. Program penjangkauan orang dewasa (laki-laki dan perempuan), petani/peladang di 7 lokasi penelitian dilakukan dengan cara mengadakan pertemuan kampung, kotbah konservasi di gereja, perayaan hari nasional dan hari lingkungan, dan lain-lain. Kegiatan penjangkauan dilaksanakan antara April 2008 April e. Program khusus untuk masyarakat dan pengambil kebijakan di Kota Tanjung Redeb selain dijangkau dengan media cetak dan media massa juga dilakukan dengan menggunakan event khusus misalnya dengan mengadakan diskusi publik, audiensi DPRD dan kunjungan kerja Bupati Berau. Pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Tahap Evaluasi Tahapan evaluasi bertujuan untuk mengetahui peran media berdasarkan media preferensi masyarakat untuk pendidikan konservasi terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku. Evaluasi keberhasilan media dilakukan dengan membandingkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sebelum dan

9 44 sesudah implementasi media komunikasi melalui pendidikan konservasi. Media yang telah dikembangkan dan diaplikasikan efektivitasnya diketahui melalui masukan dari masyarakat melalui wawancara survei dan observasi. 3.6 Analisis Data Untuk menentukan media komunikasi berdasarkan preferensi masyarakat dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media bagi masyarakat serta perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang konservasi sumberdaya hutan, maka dilakukan analisis data sebagai berikut: a. Pengukuran pengetahuan dilakukan dengan membandingkan pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah implementasi program pendidikan konservasi. b. Pengukuran sikap menggunakan skala Likert dan dibandingkan sebelum dan sesudah implementasi program dengan menggunakan sejumlah pertanyaan terkait konservasi sumberdaya hutan. c. Pengukuran perilaku dilakukan dengan membandingkan sikap terhadap aksi/tindakan konservasi sebelum dan sesudah pelaksanaan program. Perubahan perilaku juga diamati langsung, tindakan apa yang mereka lakukan setelah implementasi media komunikasi. d. Media preferensi masyarakat diketahui dengan cara wawancara survei media preferensi masyarakat sebelum dan setelah implementasi program. e. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas media dilakukan dengan cara observasi respon masyarakat terhadap media; karakteristik media dan metode implementasi media. Untuk membantu proses pengolahan dan analisis data survei digunakan sofware SurveyPro 3.0 dan Ms. Excel. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk visual seperti tabel atau grafik batang (Agresti dan Finlay, 1997; Saefuddin et al., 2009).

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu: 1. Tahap Perencanaan, yang dilaksanakan pada bulan September 2006 Februari 2007, dilaksanakan di Aceh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 3 Tahun 2004 tentang Tata Ruang Wilayah Berau tahun 2001 2011 tanggal 29 Mei 2004, telah menetapkan secara khusus kawasan alokasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 31 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penentuan Lokasi Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling) difokuskan pada kawasan yang berada di hulu sungai dan

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR DESAIN MEDIA KOMUNIKASI UNTUK PENDIDIKAN KONSERVASI BERDASARKAN PREFERENSI MASYARAKAT DAN EFEKNYA TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT DI KAWASAN LINDUNG SUNGAI LESAN, BERAU, KALIMANTAN

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR DESAIN MEDIA KOMUNIKASI UNTUK PENDIDIKAN KONSERVASI BERDASARKAN PREFERENSI MASYARAKAT DAN EFEKNYA TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT DI KAWASAN LINDUNG SUNGAI LESAN, BERAU, KALIMANTAN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: conservation education, forest resources, knowledge, attitude, behavior PENDAHULUAN

ABSTRACT. Key words: conservation education, forest resources, knowledge, attitude, behavior PENDAHULUAN DESAIN MEDIA KOMUNIKASI UNTUK PENDIDIKAN KONSERVASI DAN EFEKNYA TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT DI KAWASAN LINDUNG SUNGAI LESAN, BERAU, KALIMANTAN TIMUR (Design of Communication

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian IV. METODE PENELITIAN Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu: 1. Tahap Perencanaan, yang dilaksanakan pada bulan September 2006 Februari 2007, dilaksanakan di Aceh

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Masyarakat Sasaran Masyarakat sasaran dalam penelitian ini berjumlah 55.320 orang (BPS, 2007) di Kota Tanjung Redeb dan masyarakat sekitar Kawasan Lindung

Lebih terperinci

Langkah-Langkah Advokasi

Langkah-Langkah Advokasi KOMUNIKASI ADVOKASI Pengumpulan Data Evaluasi dan Monitoring Aktivitas terus meneru s Langkah-Langkah Advokasi 1. Pilih dan rumuskan isu 2. Tetapkan tujuan jangka panjang dan tujuan-tujuan strategis 3.

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pendekatan Konsep yang diajukan dalam penelitian ini adalah konsep pengelolaan wilayah pesisir terpadu secara partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders yang

Lebih terperinci

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012 Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Umum Responden Pra Kampanye Bangga 5.1.1. Deskripsi Responden a. Kelompok Target Hasil survei pra kampanye menunjukkan bahwa dari 183 responden di lokasi target Kampanye

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Komputer sebagai alat bantu untuk analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Komputer sebagai alat bantu untuk analisis data BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu Dan Tempat Penelitian 1.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November 2016. 1.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakankan di Desa Kucur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya keharmonisan dalam hidup dengan sesama. Alangkah baiknya apabila pendidikan agama diajarkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN bab XIII, pasal 31 ayat (1) dan (2) bahwa: Tiap-tiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN bab XIII, pasal 31 ayat (1) dan (2) bahwa: Tiap-tiap warga negara berhak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak-anak merupakan cikal bakal generasi penerus bangsa dan dunia. Mereka berhak mendapatkan pendidikan yang mampu membimbingnya menjadi pribadi yang baik dan berkualitas.

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 25 BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat (lampiran satu). Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kampung Adat Dukuh Desa Ciroyom, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di KHDTK Cikampek, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. Luas KHDTK Cikampek adalah 51,10 ha. Secara administratif

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Mandailing Natal dan Wilayah Tertentu KPHP Mandailing Natal yang tertera pada Gambar

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. serta media pendidikan gizi bagi anak usia sekolah dasar (SD) adalah

BAB IV METODE PENELITIAN. serta media pendidikan gizi bagi anak usia sekolah dasar (SD) adalah BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian pengembangan metode diari makanan sebagai metode untuk memantau dan menilai konsumsi makanan serta media pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

CAKUPAN IMUNISASI. Pekan Imunisasi Sedunia. Bersama WUJUDKAN. yang tinggi dan merata." Panduan April 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN RI

CAKUPAN IMUNISASI. Pekan Imunisasi Sedunia. Bersama WUJUDKAN. yang tinggi dan merata. Panduan April 2015 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KEMENTERIAN KESEHATAN RI Panduan Pekan Imunisasi Sedunia 24-30 April 2015 Bersama WUJUDKAN CAKUPAN IMUNISASI yang tinggi dan merata." "bersama wujudkan cakupan Imunisasi yang tinggi dan merata." -1 World

Lebih terperinci

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI Proses monitoring dan evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Monitoring atau pemantauan

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR: 10/Kpts/KPU-Prov-010/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI

Lebih terperinci

Kampanye Pride. Di KKLD Kaimana

Kampanye Pride. Di KKLD Kaimana Kampanye Pride Di KKLD Kaimana Theory Perubahan Perilaku (ToC) CR Conservation Result TR Threat Reduction BC Behavior Change BR Barrier Removal IC Interpersonal Communication A Attitude K Knowledge Pada

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN 3.1 Strategi Komunikasi Komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick O Whitney (1988) dalam I Putu Suwarbawa (2009), bahasa komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

H. Teori Perubahan 19.0 Teori Perubahan

H. Teori Perubahan 19.0 Teori Perubahan Merupakan sesuatu yang kritis untuk memiliki ide yang jelas bagaimana kampanye Pride kita akan menciptakan yang bertahan lama untuk konservasi keanekaragaman hayati. Salah satu cara untuk melakukan hal

Lebih terperinci

Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah

Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah KEMENTERIAN Program Pengembangan BOSDA Meningkatkan Keadilan dan Kinerja Melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah Mei 2012 Dari BOS ke BOSDA: Dari Peningkatan Akses ke Alokasi yang Berkeadilan Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari suatu

Lebih terperinci

Perhitungan Biaya SPM Bidang Komunikasi dan Informati

Perhitungan Biaya SPM Bidang Komunikasi dan Informati Perhitungan Biaya SPM Bidang Komunikasi dan Informati Langkah Kegiatan Variabel Indikator-1: Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional Mela a. Media massa seperti media cetak, radio,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Materi Ruang lingkup materi yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kajian pengetahuan/persepsi masyarakat, berisi mengenai pandangan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

PENERAPAN KAMPANYE BANGGA UNTUK MENGUBAH POLA PENGELOLAAN TERNAK MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG KONSERVASI HARIMAU SUMATERA DI JANTHO ACEH BESAR

PENERAPAN KAMPANYE BANGGA UNTUK MENGUBAH POLA PENGELOLAAN TERNAK MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG KONSERVASI HARIMAU SUMATERA DI JANTHO ACEH BESAR PENERAPAN KAMPANYE BANGGA UNTUK MENGUBAH POLA PENGELOLAAN TERNAK MASYARAKAT DALAM MENDUKUNG KONSERVASI HARIMAU SUMATERA DI JANTHO ACEH BESAR CUT MEURAH INTAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

E. Hasil Kampanye. Strategi dalam mengukur capaian hasil Kampanye Pride, memiliki beberapa tujuan utama, yaitu :

E. Hasil Kampanye. Strategi dalam mengukur capaian hasil Kampanye Pride, memiliki beberapa tujuan utama, yaitu : E. Hasil Kampanye Hasil Kampanye Pride di Taman Nasional Ujung Kulon diukur dengan berbagai metode, yaitu dengan melakukan survey kuantitatif pra dan paska Kampanye Pride melalui wawancara khalayak dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Metode kajian adalah kualitatif dalam bentuk studi kasus instrumental, yaitu studi yang memperlakukan kasus sebagai instrumen untuk masalah tertentu.

Lebih terperinci

Gambar 3.1 (1) jalan setapak menuju kampung Cibeo, (2) kondisi rumahrumah di kampung Kadujangkung

Gambar 3.1 (1) jalan setapak menuju kampung Cibeo, (2) kondisi rumahrumah di kampung Kadujangkung BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, untuk wilayah Baduy Dalam penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

2012, No BAB I PENDAHULUAN

2012, No BAB I PENDAHULUAN 2012, No.333 4 PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 27/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DI KABUPATEN/KOTA BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN Januari Februari Maret I. Goal yang ditetapkan untuk Januari Bulan ke-13 dan Februari 2009 Bulan ke-14

LAPORAN BULANAN Januari Februari Maret I. Goal yang ditetapkan untuk Januari Bulan ke-13 dan Februari 2009 Bulan ke-14 LAPORAN BULANAN Januari Februari 2009 5 Maret 2009 I. Goal yang ditetapkan untuk Januari Bulan ke-13 dan Februari 2009 Bulan ke-14 1. Kegiatan Workshop Guru dan Pemuka Agama. 2. Workshop/Pelatihan Karet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS

BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS 8.1. Rancangan Program Peningkatan Peran LSM dalam Program PHBM Peran LSM dalam pelaksanaan program PHBM belum sepenuhnya diikuti dengan terciptanya suatu sistem penilaian

Lebih terperinci

STRATEGI TINDAK LANJUT

STRATEGI TINDAK LANJUT VII. STRATEGI TINDAK LANJUT Pendahuluan Kampanye tahap pertama yang dilakukan di Kompleks hutan rawa gambut Sungai Putri baru saja berakhir Juli 2010 lalu. Beberapa capaian yang dicatat dari kampaye tersebut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif dan kualitatif. Penelitian secara kuantitatif dalam kontek penelitian ini tentang menilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Ruang Lingkup Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI Ruang Lingkup Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian 17 BAB III METODOLOGI Metode penelitian memuat informasi mengenai lokasi dan waktu penelitian, teknit penentuan responden dan informan, teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan dan analisis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Cikampek, Kab. Karawang, Jawa Barat. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama bulan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI EDUCARE LEMBAGA ANAK PRASEKOLAH

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI EDUCARE LEMBAGA ANAK PRASEKOLAH Tugas Akhir DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI EDUCARE LEMBAGA ANAK PRASEKOLAH Disusun dan diajukan untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana S1 pada jurusan Desain Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan yang erat dengan kemiskinan, tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, perilaku hidup bersih dan sehat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian audit komunikasi pada umumnya merupakan jenis penelitian terapan yang menggunakan strategi penelitian ganda (multiple research strategies), istilah

Lebih terperinci

TOR RISET KUANTITATIF IDENTIFIKASI KEPENTINGAN DALAM RANGKA PRIDE CAMPAIGN TNUK BALAI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

TOR RISET KUANTITATIF IDENTIFIKASI KEPENTINGAN DALAM RANGKA PRIDE CAMPAIGN TNUK BALAI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON TOR RISET KUANTITATIF IDENTIFIKASI KEPENTINGAN DALAM RANGKA PRIDE CAMPAIGN TNUK BALAI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Jl. Perintis Kemerdekaan No. 51 Labuan Pandeglang Banten 42264 1 I. PENDAHULUAN 1. Latar

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1 Target Audiens

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1 Target Audiens BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Target Audiens Adapun kelompok sasaran dari buku informasi mengenai kerajinan eceng gondok ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok sasaran primer

Lebih terperinci

1II PROFIL RESPONDEN...

1II PROFIL RESPONDEN... Daftar Isi Daftar Isi... 2 Bagian 1 PENDAHULUAN... 3 Latar Belakang... 3 Tujuan Survei... 4 Lokasi Survei... 4 Bagian 1I MODEL SURVEY... 5 Sumber Data... 5 Sempel Responden... 5 Waktu Pengumpulan Data...

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kabupaten Kepulauan Meranti adalah pembangunan sanitasi yang ditetapkan untuk memecahkan permasalahan sanitasi seperti yang tertera

Lebih terperinci

Pemerintahan Terbuka Via Alat Pengaduan. Festival HAM Bojonegoro: 30 November 2016

Pemerintahan Terbuka Via Alat Pengaduan. Festival HAM Bojonegoro: 30 November 2016 Mencari Model Pemerintahan Terbuka Via Alat Pengaduan Festival HAM Bojonegoro: 30 November 2016 Struktur Presentasi Latar belakang & metodologi Temuan penelitian Rflkid Refleksi dan rekomendasi 11/22/2016

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Research design adalah sekumpulan keputusan yang menyusun suatu perencanaan ( master plan ) dimana ditetapkan metode dan prosedur untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal 19.0 TEORI PERUBAHAN H. Teori Perubahan Penjelasan Mengenai Teori Perubahan (maksimum 175 kata) Untuk menghentikan kawasan hutan dan memelihara area hutan Taman Nasional Gunung Leuser Wilayah SPTN VI Besita

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Dalam Kampanye Hemat Kertas Demi Hutan Indonesia pastinya mebutuhkan sinergi untuk menarik perhatian-perhatian dalam menciptakan pola pikir masyarakat sesuai dengan

Lebih terperinci

D. KEGIATAN-KEGIATAN KAMPANYE

D. KEGIATAN-KEGIATAN KAMPANYE D. KEGIATAN-KEGIATAN KAMPANYE Pembuatan pesan kampanye tidak hanya terkait dengan Teori Perubahan, tapi juga berbagai sasaran SMART yang telah ditetapkan dalam rencana proyek awal, dan dalam kerangka waktu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan kerangka penelitian yang disusun pada bab 3 sebelumnya, maka untuk tahap penelitian sendiri terbagi menjadi 2 bagian, yakni: tahap penelitian I (tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Depresi adalah suasana hati yang buruk dan berlangsung selama kurun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Depresi adalah suasana hati yang buruk dan berlangsung selama kurun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Depresi adalah suasana hati yang buruk dan berlangsung selama kurun waktu tertentu. Ketika mengalami depresi, seseorang akan merasa sedih berkepanjangan, putus harapan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Peneliti menggunakan pendekatan Psikologi Indigenous (Indigenous

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Peneliti menggunakan pendekatan Psikologi Indigenous (Indigenous BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan Psikologi Indigenous (Indigenous Psychology), yaitu pendekatan yang dilihat dari sudut pandang budaya lokal (makna, nilai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.333, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Standar. Pelayanan. Minimal. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 27/PER/M.KOMINFO/12/2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki rentang luas wilayah 1.910.931,32 km² dengan 17.504 pulau didalamnya, dengan 5 pulau besar ; Jawa, Sumatera,

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Karakteristik demografi pemilih yang mencakup usia antara 20-49 tahun, berpendidikan SLTA dan di atasnya, memiliki status pekerjaan tetap (pegawai negeri sipil, pengusaha/wiraswasta

Lebih terperinci

Panduan Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Panduan Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil SUPLEMEN PEDOMAN E-KKP3K Panduan Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Panduan Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif (mixed method). Model penelitian yang digunakan yaitu model

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif (mixed method). Model penelitian yang digunakan yaitu model 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang didahului dengan penelitian kuantitatif (mixed method). Model penelitian yang digunakan yaitu model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini industri penerbangan di Indonesia mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini industri penerbangan di Indonesia mengalami perkembangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini industri penerbangan di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan. Munculnya bandara-bandara baru, rute-rute baru, diikuti dengan persaingan antar

Lebih terperinci

Kampanye antisipasi global warming melalui desain komunikasi visual bagi anak usia sekolah BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kampanye antisipasi global warming melalui desain komunikasi visual bagi anak usia sekolah BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kampanye antisipasi global warming melalui desain komunikasi visual bagi anak usia sekolah Oleh : Natalia Tri Maharani C0704021 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan iklim yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan

Lebih terperinci

Pepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah Ratnaningsih 1. ABSTRAK

Pepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah Ratnaningsih 1. ABSTRAK PERSEPSI PETANI TENTANG DETERMINAN SELEKSI SALURAN KOMUNIKASI DALAM PENERIMAAN INFORMASI USAHATANI PADI (KASUS PETANI KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN) Pepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah

Lebih terperinci

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

BAB VI F. ANALISA KRITIS

BAB VI F. ANALISA KRITIS BAB VI F. ANALISA KRITIS Bab Analisa Kritis ini akan mengulas hal-hal yang telah berjalan dengan baik pada saat tahap-tahap perencanaan dan pelaksanaan serta dibagian mana perbaikan-perbaikan dapat dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (survey). Pendekatan kualitatif menekankan pada proses-proses

Lebih terperinci

Latar Belakang Semua Keluarga Ikut KB

Latar Belakang Semua Keluarga Ikut KB Latar Belakang Penyuluh KB mempunyai tugas sebagai penggerak keluarga/masyarakat dalam program KB visi program Semua Keluarga Ikut KB Perlu dilakukan KIE yang efektif para pengambil keputusan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, perkembangan informasi dan teknologi (IT) sangatlah maju pesat dan tidak terbatas penyebarannya. Dengan banyak hal yang perlu dilakukan

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR STUDI PERUBAHAN PERILAKU PADA GERAKAN SOSIAL KONSERVASI DENGAN KAMPANYE PRIDE DI KAWASAN HUTAN PRODUKSI POTORONO DAN HUTAN LINDUNG GUNUNG SUMBING MAGELANG PANJI ANOM SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH - 1 - Salinan MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PERAN MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Bencana gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan psikologis

Lebih terperinci

PEDOMAN RUMAH DEMOKRASI INDONESIA (DRAFT) KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA 2015

PEDOMAN RUMAH DEMOKRASI INDONESIA (DRAFT) KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA 2015 PEDOMAN RUMAH DEMOKRASI INDONESIA (DRAFT) KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA 2015 PENDAHULUAN Pusat Pendidikan Pemilih yang dirancang KPU dapat diimplementasikan menjadi dua buah substansi aktifitas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Reguler 1 dan Kelas Reguler 2 Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana.

BAB III METODE PENELITIAN. Reguler 1 dan Kelas Reguler 2 Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat komparatif, yang bertujuan untuk melihat perbedaan gaya belajar antara mahasiswa Kelas Reguler

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam laporan ini penulis membahas mengenai adanya Kampanye Manfaat Yogurt bagi Kesehatan Anak diharapkan agar masyarakat khususnya anak-anak agar mendapatkan informasi mengenai manfaat yogurt

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

A. Karya Event Management Ketentuan Penciptaan Karya: event pameran, event pertunjukan, event perlombaan, event seminar, event

A. Karya Event Management Ketentuan Penciptaan Karya: event pameran, event pertunjukan, event perlombaan, event seminar, event s A. Karya Event Management Merupakan sebuah karya kegiatan jasa yang dilakukan mahasiswa konsentrasi public relations berdasarkan project atau program dari sebuah perusahaan, lembaga, organisasi, corporate

Lebih terperinci

V. Hasil Kampanye. Tabel 12. Jumlah Kepala Keluarga di Desa Target

V. Hasil Kampanye. Tabel 12. Jumlah Kepala Keluarga di Desa Target V. Hasil Kampanye Metode Survei Pra dan Paska Kampanye Yayasan Titian melakukan 2 (dua) kali survei kuantitatif menggunakan kuesioner di 5 desa (4 target dan 1 pembanding) di sekitar hutan rawa gambut

Lebih terperinci

5. HASIL KAMPANYE. Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 5 tujuan utama, yaitu:

5. HASIL KAMPANYE. Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 5 tujuan utama, yaitu: 5. HASIL KAMPANYE Strategi pemantauan Rencana Proyek memiliki 5 tujuan utama, yaitu: Mengukur paparan terhadap kegiatan-kegiatan kampanye Pride di kalangan segmen khalayak sasaran utama kampanye, yaitu:

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Pemilihan Bupati Bantul Periode yang telah dijelaskan pada bab

BAB IV PENUTUP. Pemilihan Bupati Bantul Periode yang telah dijelaskan pada bab BAB IV PENUTUP Berdasarkan pembahasan mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan Strategi Kampanye KPUD Bantul dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih dalam Pemilihan Bupati Bantul Periode 2015-2020

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Penelitian ini dimulai dengan melihat karakteristik orang tua tunggal dan

KERANGKA PEMIKIRAN. Penelitian ini dimulai dengan melihat karakteristik orang tua tunggal dan KERANGKA PEMIKIRAN Kemandirian menentukan keberhasilan dalam kehidupan seseorang. Kemandirian meliputi aspek emosi, ekonomi, intelektual dan sosial. Kemandirian anak ditandai dengan kemampuan berinisiatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Model Pemilihan Skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam Investasi Air Minum Menggunakan Proses Jaringan Analitis (ANP) ini merupakan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER DKV403 - RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Capaian Pembelajaran (CP) CPL - PRODI S9 Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang P3 Desain Komunikasi Visual. Memiliki keahlian secara mandiri

Lebih terperinci

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA PANDUAN PELAKSANAAN: MEMBUKA DATA DARI BAWAH Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan

Lebih terperinci

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses Panduan Pelaksanaan 25 Agustus 2015 JAKARTA Panduan Pelaksanaan: Membuka Data dari Bawah Tujuh Langkah untuk Membuka Data

Lebih terperinci

CHECKLIST PENGAWASAN KAMPANYE PEMILU KADA JAWABAN

CHECKLIST PENGAWASAN KAMPANYE PEMILU KADA JAWABAN Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 23 Tahun 2009 Tanggal : 4 Desember 2009 CHECKLIST PENGAWASAN KAMPANYE PEMILU KADA I. Pemilu Kada Provinsi NO. PERTANYAAN JAWABAN YA TDK RUJUKAN UU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Zaman sekarang ini ditemukan berbagai jenis peralatan teknologi yang membuat manusia lebih mudah, baik dalam bekerja, memenuhi kebutuhan hidup dan komunikasi. Diantara

Lebih terperinci

Pelatihan untuk Pelatih Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ditingkat Akar Rumput Mengenai Perubahan Iklim dan REDD+

Pelatihan untuk Pelatih Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ditingkat Akar Rumput Mengenai Perubahan Iklim dan REDD+ Pelatihan untuk Pelatih Kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ditingkat Akar Rumput Mengenai Perubahan Iklim dan REDD+ 2014 Biduk- Biduk, 13-14 November 2014 1. Daftar Isi... 2 2. Latar

Lebih terperinci

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : Filsafat Teknologi Dan Pemanfaatan Media Komunikasi Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner untuk pengunjung KHDTK Cikampek

Lampiran 1 Kuesioner untuk pengunjung KHDTK Cikampek 68 Lampiran 1 Kuesioner untuk pengunjung KHDTK Cikampek KUESIONER UNTUK PENGUNJUNG Peneliti : Mega Haditia/E34080046 Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB Selamat

Lebih terperinci