BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai keadaan pratindakan, pelaksanaan penelitian (Siklus I dan Siklus II), hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. A. Keadaan Pratindakan Adanya dilaksanakan kegiatan pratindakan ini, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi awal objek penelitian sebelum tindakan dilakukan. Dalam kegiatan pratindakan ini membahas dua hal, yakni: (1) membahas permasalahan yang dihadapi oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran menulis puisi; dan (2) penyusunan rancangan tindakan pembaruan yang inovatif terhadap proses pembelajaran menulis puisi. 1. Permasalahan yang Dihadapi oleh Guru dan Peserta didik dalam Proses Pembelajaran Menulis Puisi Sebelum melakukan penelitian, penelitian melakukan observasi dan wawancara terhadap guru dan peserta didik kelas 5. Adanya observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran menulis puisi. Kondisi awal tersebut menjadi acuan untuk menentukan tindakan apa yang akan dilakukan pada pembelajaran disetiap siklusnya. 67

2 68 Kegiatan observasi pratindakan terhadap pembelajaran menulis puisi dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Maret 2014 pukul di ruang kelas 5 dan dilakukan dalam 1 pertemuan (2 X 35 menit). Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran menulis puisi. Berdasarkan hasil observasi pratindakan terhadap proses pembelajaran menulis puisi diketahui bahwa proses pembelajaran di kelas 5 khususnya pada pembelajaran menulis puisi masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada saat, guru menyampaikan materi hanya menggunakan ceramah serta tidak ada media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pada saat guru menjelaskan materi, guru kurang bisa mengkondisikan kelas, bisa dikatakan kebanyakan peserta didik lebih menunjukkan kegiatan mengobrol sendiri dengan temannya hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran tersebut membuat peserta didik merasa bosan. Materi ajar yang disajikan guru terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan kurang, guru hanya memberikan materi mengenai pengertian puisi saja serta pada saat memberikan contoh guru hanya memberi contoh dengan membacakan sebuah puisi saja. Selain itu, aktivitas peserta didik juga rendah, terlihat guru lebih banyak mendominasi atau berperan aktif dibanding peserta didik. Peserta didik hanya mendengarkan saja. Dengan adanya guru memberi metode ceramah dan penugasan yang diandalkan dalam pembelajaran, maka membuat interaksi belajar mengajar di kelas kurang hidup, di samping itu pada saat mengajar guru tidak menggunakan media pembelajaran, guru hanya menulis di papan tulis. Hal tersebut membuat proses pembelajaran kurang menarik. Saat peserta didik

3 69 membuat atau menulis puisi, guru hanya melihat tulisan peserta didik tanpa mengecek hasil tulisan mereka, di sini juga terlihat bahwa pada saat pembelajaran guru lebih terfokus pada membaca puisi daripada menulis puisi. Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan refleksi atau kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, guru juga jarang sekali bertanya pada peserta didik apakah telah paham atau belum tentang materi yang diajarkan. Dari hasil observasi kegiatan pratindakan dapat disimpulkan bahwa: (1) peserta didik cenderung kurang tertarik terhadap pembelajaran; (2) peserta didik mengalami kebosanan terhadap pembelajaran; (3) kurangnya aktivitas serta partisipasi peserta didik dalam pembelajaran; (4) peserta didik kurang memunculkan keberanian berinteraksi atau bertanya tentang materi yang belum dipahaminya; (5) guru masih menggunakan metode konvensional; (6) guru tidak menggunakan media pembelajaran; (7) guru hanya memberikan materi sebatas pada pengertian puisi; dan (8) guru lebih banyak mendominasi atau berperan aktif. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara terhadap guru dan peserta didik. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tentang pembelajaran menulis puisi. Wawancara terhadap guru dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Maret 2014 pukul di ruang kantor guru SDN Pajang 1. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dapat diketahui bahwa, peneliti mendapatkan hal yang menjadi catatan dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pertama, guru masih menggunakan metode konvensional dalam

4 70 mengajar sehingga peserta didik kurang tertarik terhadap pembelajaran tersebut; kedua, guru belum menggunakan media pembelajaran; ketiga, perhatian peserta didik kurang terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Mungkin guru hanya memakai metode ceramah dan tidak memakai media pembelajaran. Selanjutnya, guru lebih banyak terfokus pada kegiatan membaca puisi yang tidak sesuai dengan indikator. Wawancara terhadap peserta didik dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Maret 2014 pukul di depan ruang kelas 5. Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik dapat diketahui bahwa, proses pembelajaran menulis puisi yang dilakukan guru, belum berjalan dengan baik dan menarik. Hal tersebut dapat diketahui dari penjelasan beberapa peserta didik tersebut bahwa guru masih menggunakan metode konvensional. Dalam memberikan contoh menulis puisi, guru masih belum memberikan contoh secara jelas. Guru hanya membacakan contoh puisi saja. Selanjutnya peserta didik juga mengalami kebosanan terhadap pembelajaran menulis puisi karena guru tidak memakai metode atau model pembelajaran yang menarik, yang dapat meningkatkan perhatian peserta didik. Selain melakukan observasi dan wawancara, peneliti juga berusaha untuk mengetahui kemampuan peserta didik kelas 5 ini dalam menulis puisi. Kemampuan menulis puisi ini, dilakukan setelah guru memberi pelajaran mengenai puisi. Setelah guru memberi pelajaran mengenai puisi, guru meminta peserta didik untuk menulis puisi. Penilaian menulis puisi tersebut ada 3 aspek yang dinilai yakni, tema puisi, amanat puisi, dan pilihan kata/diksi. Hasil

5 71 penilaian terhadap karya peserta didik berupa menulis puisi menunjukkan bahwa pada kegiatan pratindakan rata-rata nilai peserta didik mencapai 68,18. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Puisi Pratindakan Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) ,91% ,91% ,64% ,54% Jumlah % Dari data di atas, diketahui peserta didik yang mendapat nilai ada 7, nilai ada 18, nilai ada 6, dan nilai ada 13. Gambar 3. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Puisi pada Pratindakan Nilai terendah yang diperoleh peserta didik yakni 50, dan nilai tertingginya 90. Peserta didik yang mampu mendapatkan nilai sama atau lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yakni 19 dari 44 peserta didik, sehingga diperoleh persentase 43,18%.

6 72 Ketuntasan Belajar (%) 56,82 43,18 Tuntas Belum Tuntas Gambar 4. Diagram Lingkaran Ketuntasan Pembelajaran Menulis Puisi pada Pratindakan Dari hasil observasi, wawancara guru serta wawancara peserta didik, dan data nilai kemampuan menulis puisi peserta didik dalam menulis puisi dikatakan bahwa kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran menulis puisi masih rendah sehingga perlu adanya usaha untuk meningkatkannya. Ada beberapa penyebab rendahnya kemampuan menulis puisi antara lain: 1. Peserta didik cenderung kurang tertarik dan mengalami kebosanan terhadap pembelajaran; 2. Kurangnya aktivitas, partisipasi serta keberanian berinteraksi peserta didik dalam pembelajaran; 3. Dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode konvensional dan tidak menggunakan media pembelajaran. 4. Kemampuan menulis peserta didik masih rendah, nilai masih banyak yang belum mencapai KKM.

7 73 2. Penyusunan Rancangan Tindakan Pembaruan yang Inovatif Terhadap Proses Pembelajaran Menulis Puisi Berdasarkan hasil kegiatan observasi pratindakan, wawancara guru serta wawancara peserta didik, dan nilai kemampuan menulis puisi peserta didik, peneliti bersama guru mendiskusikan bagaimana langkah-langkah untuk memperbaiki proses pembelajaran. Diskusi tersebut membahas metode apa yang akan digunakan dalam pembelajaran menulis puisi dan media pembelajaran yang digunakan. Peneliti bersama guru sepakat akan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe examples non-examples dengan media gambar. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Menurut Sugiyanto (2009: 37) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil peserta didik untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Metode yang dipilih yakni metode examples non-examples. Menurut Hamdani (2011: 94) mengatakan bahwa metode examples non-examples adalah metode belajar yang menggunakan contohcontoh. Contoh-contoh dapat diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan dengan KD.

8 74 Media yang dipilih adalah media gambar. Media gambar lebih banyak digunakan guru karena lebih praktis dan mudah digunakan. Melalui gambar guru dapat memberikan gambaran tentang suatu objek entah makhluk hidup ataupun suatu tempat, sehingga penjelasan guru lebih konkret daripada hanya diuraikan dengan kata-kata. Hamdani (2011: 262) mengatakan bahwa media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang memanfaatkan rancangan gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari. Dengan adanya media gambar seperti ini diharapkan dapat mendorong minta peserta didik dalam pembelajaran menulis puisi dan membantu peserta didik untuk mencari ide serta gagasan dan dapat dituangkan dalam bentuk tulisan yakni menulis sebuah puisi. B. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yakni (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi. 1. Siklus I Kegiatan Siklus I ini dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Rabu, 26 Maret 2014 di kelas 5 SDN Pajang 1 pukul Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Maret 2014 pukul di tempat yang sama.

9 75 a. Perencanaan Tindakan Siklus I Tahap perencanaan Siklus I meliputi lima kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: (1) menyamakan persepsi antara peneliti dan guru (Pengertian PTK dan Model Pembelajaran yang akan diterapkan; (2) merancang skenario pembelajaran; (3) menyusun RPP; (4) mempersiapkan media pembelajaran; dan (5) mempersiapkan instrument penelitian. Langkah pertama dalam kegiatan perencanaan tindakan Siklus I adalah menyamakan persepsi antara peneliti dan guru mengenai pengertian PTK dan model pembelajaran yang akan diterapkan. Penyamaan persepsi ini, dilakukan melalui diskusi. Diskusi yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru kelas 5 Pada hari Jumat, 21 Maret 2014 peneliti dan guru melakukan kegiatan diskusi di Ruang tamu kantor SDN Pajang 1. Diskusi tersebut membahas mengenai apa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) serta, apa dan bagaimana yang dimaksud dengan model pembelajaran yang akan diterapkan yakni Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non- Examples dengan Media Gambar. Setelah dilakukan diskusi, maka didapat hasil sebagai berikut: (1) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yakni penelitian tindakan yang dilakukan di kelas, dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran. PTK dapat dilakukan oleh guru kelas maupun dapat dilakukan dengan kolaborasi, misalnya kolaborasi antara guru kelas dengan peneliti.; (2) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non-Examples dengan Media Gambar yakni model pembelajaran

10 76 kooperatif ini adalah model pembelajaran berkelompok, sedangkan metode yang digunakan dalam pembelajaran berkelompok tersebut menggunakan tipe examples non-examples. Tipe atau metode examples non-examples ini merupakan metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contohcontoh tersebut dapat diambil dari sebuah kasus atau gambar. Setelah melakukan diskusi dengan guru dan penyamaan persepsi mengenai pengertian PTK dan Model pembelajaran yang akan diterapkan, maka kegiatan yang dilakukan berikutnya adalah merancang skenario pembelajaran. Dalam merancang skenario pembelajaran tersebut, masih bersifat diskusi antara peneliti dan guru. Diskusi tentang rancangan skenario pembelajaran tersebut dilakukan, pada hari Sabtu, 22 Maret Berikut hasil diskusi mengenai skenario pembelajaran menulis puisi melalui model pembelajaran kooperatif tipe examples non-examples dengan media gambar secara garis besar sebagai berikut. 1) Pertemuan I a) Guru mempersiapkan kompetensi yang akan dicapai, kemudian membuka pelajaran dengan salam dan berdoa terlebih dahulu. Setelah itu guru melanjutkan dengan memberikan apersepsi berupa tanya jawab; b) Guru memberikan sedikit materi sebagai pengantar; c) Guru mempersiapkan gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran, kemudian guru menempelkan gambar dipapan tulis, dengan contoh

11 77 gambar tersebut guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperhatikan gambar; d) Guru menuntun peserta didik untuk menganalisis gambar; e) Kemudian guru membagi peserta didik ke dalam kelompokkelompok. Satu kelompok terdiri dari 2-3 orang peserta didik. Setelah dibentuk kelompok, guru memberikan satu gambar disetiap kelompok. Satu kelompok dengan kelompok lain mendapatkan gambar yang berbeda-beda. Setelah membagi kelompok dan membagi media gambar, guru meminta peserta didik untuk menyusun sebuah puisi sesuai dengan gambar yang diberikan. Setelah selesai berdiskusi dan menyusun sebuah puisi, setiap kelompok diberi kesempatan untuk membacakan puisi hasil diskusinya; f) Setelah setiap perwakilan kelompok maju kedepan kelas untuk membacakan puisi hasil diskusi, guru memberi komentar dan guru menjelaskan materi secara menyeluruh, serta guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti peserta didik. Kemudian, guru memberi penguatan dan penyimpulan sebelum mengakhiri pelajaran; g) Guru memberi tugas/pr kepada peserta didik untuk menyusun sebuah puisi. 2) Pertemuan 2 a) Pada awal pembelajaran pertemuan 2 ini sama halnya dengan pertemuan 1 yakni, guru melakukan apersepsi yang berkaitan dengan

12 78 materi yang akan diajarkan yang masih ada kaitannya dengan pertemuan 1, yakni materi tentang puisi; b) Pada pertemuan 2 ini guru meminta beberapa peserta didik terlebih dahulu maju kedepan kelas untuk membacakan hasil tugas/pr membuat puisi; c) Selanjutnya setelah beberapa peserta didik maju kedepan kelas membacakan hasil tugas/pr membuat puisi, guru mengingatkan peserta didik dan sedikit mengulang kembali materi di pertemuan 1; d) Kemudian guru meminta peserta didik untuk melakukan tes individu menulis puisi; e) Pada pertemuan akhir guru menyimpulkan materi dan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk sering menulis puisi. Setelah skenario dirumuskan secara kolaborasi antara guru dengan peneliti, kemudian guru mempunyai tanggung jawab untuk menyusun sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan membuat materi puisi. Penyusunan RPP yang dilakukan oleh guru haruslah sejalan dengan skenario yang telah dibahas secara kolaborasi antara guru dengan peneliti. Penyusunan RPP oleh guru, juga diiringi pembuatan media pembelajaran untuk memberikan contoh membuat puisi kepada peserta didik. Media tersebut yaitu media gambar. Semua kegiatan tersebut selalu didiskusikan antara guru dengan peneliti. Penyusunan RPP, materi ajar, beserta media pembelajaran yakni gambar dilakukan pada hari Senin, 24 Maret Kemudian, setelah guru menyusun RPP, materi ajar, dan media

13 79 pembelajaran yakni gambar, peneliti meriewnya. Setelah meriew peneliti menemukan beberapa hal yang harus diperbaiki oleh guru. Hasil dari penyusunan RPP, materi ajar, dan media pembelajaran yakni gambar dapat dilihat pada lampiran. Kegiatan yang terakhir yaitu menyusun dan mempersiapkan instrumen penelitian sebagai evaluasi pembelajaran. Instrumen penelitian terdiri dari instrumen tes dan instrumen nontes yang disusun pada hari Selasa, 25 Maret Instrumen tes digunakan untuk menilai hasil menulis puisi peserta didik melalui model pembelajaran kooperatif tipe examples non-examples dengan media gambar, sedangkan instrumen nontes yaitu pedoman observasi kinerja guru, pedoman observasi kinerja peserta didik, jurnal refleksi guru, dan jurnal refleksi peserta didik. Hasil dari penyusunan instrumen pembelajaran tersebut juga dapat dilihat pada lampiran. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pada Siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan atau empat jam pelajaran (4 X 35 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan hari Rabu, 26 Maret Pertemuan kedua dilaksanakan hari Jumat, 28 Maret Pertemuan Siklus I, baik pertemuan pertama dan pertemuan kedua, disesuaikan dengan skenario dan RPP yang telah dibuat. Baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua, terdiri dari tiga kegiatan, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut uraian pertemuan baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua.

14 80 1) Pertemuan Pertama Siklus I Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Maret Kegiatan awal pertemuan pertama, guru mulai membuka pelajaran dengan salam, dan disambut salam tersebut oleh peserta didik secara serentak. Setelah membuka pelajaran dengan salam, guru mengajak peserta didik melakukan tepuk semangat untuk memfokuskan peserta didik dalam pelajaran yang akan dilakukan. Kemudian setelah melakukan tepuk semangat secara bersama-sama, guru melanjutkan dengan memberikan apersepsi berupa tanya jawab kepada peserta didik mengenai apa saja manfaat kegiatan menulis puisi untuk menggali pengetahuan awal peserta didik terkait dalam pelajaran puisi. Setelah sekitar 5 menit melakukan apersepsi tanya jawab, guru mulai menjelaskan sedikit materi sebagai pengantar dengan cara membacakan materi pelajaran tersebut yakni tentang pengertian puisi, pengertian puisi bebas, dan langkah-langkah menulis puisi. Penjelasan yang disampaikan guru memakai teknik ceramah. Setelah menyampaikan materi sebagai pengantar yakni, tentang pengertian puisi, pengertian puisi bebas, dan langkah-langkah menulis puisi, guru selanjutnya memberikan contoh membuat/menulis puisi dengan mengkaitkannya pelajaran puisi tersebut dengan buah-buah an. Pada saat itu guru mencontohkan misalnya buah durian, guru memberi penjelasan pada peserta didik dengan menyebutkan ciri-ciri buah durian yakni, (1) buah durian manis rasanya; (2) buah durian berduri tajam,

15 81 dengan adanya guru mengkaitkan materi pelajaran dengan contoh nyata yaitu buah durian, membuat peserta didik untuk lebih membangkitkan antusias dan dapat menuangkan ide peserta didik dalam membuat/menulis sebuah puisi. Dalam guru memberikan materi tersebut, terlihat peserta didik antusias, tertarik, dan memperhatikan penjelasan guru. Pada kegiatan inti pertemuan pertama, setelah guru menjelaskan materi yang berkaitan dengan puisi sebagai pengantar, guru menempelkan sebuah gambar di papan tulis sebagai media pembelajaran yang digunakan untuk pemberian contoh membuat/menulis puisi. Setelah guru menempelkan gambar tersebut di papan tulis, guru memberikan petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan gambar yang ada di depan. Guru menuntun peserta didik untuk menganalisis benda apa saja yang ada di dalam gambar, dengan adanya benda-benda yang ada di dalam gambar, guru mencoba untuk mengarahkan peserta didik membuat puisi dengan melihat benda-benda yang ada di dalam gambar tersebut. Sambil mengarahkan peserta didik untuk membuat puisi dengan melihat gambar, guru menulis puisi di papan tulis sesuai dengan gambar yang ditempel. Setelah kegiatan tersebut, guru membagi kelompok kelas. Guru membagi kelompok menjadi 2-3 orang peserta didik dalam satu kelompok. Setiap kelompok diberikan media yakni sebuah gambar yang berbeda-beda antara gambar

16 82 kelompok satu dengan gambar kelompok yang lainnya untuk melakukan diskusi kelompok membuat/menulis puisi sesuai dengan gambar. Pada saat kegiatan berkelompok guru kurang bisa mengkondisikan peserta didik, dapat dilihat dengan guru hanya meminta peserta didik yang duduk sebangku untuk bergabung kebangku lain yang agar menjadi 3 orang. Maksudnya guru tidak memperhatikan penataan meja dan kursi agar peserta didik dapat berdiskusi kelompok dengan nyaman. Dengan penataan meja dan kursi hanya seperti itu, peserta didik cenderung kurang terkondisi dan dan kebanyakan peserta didik yang berada/duduk di belakang ramai sendiri. Setelah guru membagi tiap kelompok menjadi 2-3 orang, dengan bantuan gambar setiap kelompok diminta untuk berdiskusi serta menganalisis gambar tersebut kemudian membuat/menyusun sebuah puisi sesuai dengan gambar yang telah dibagikan guru. Peserta didik terlihat antusias ketika membuat/menyusun puisi karena, ada media gambar yang dapat membantu peserta didik untuk lebih bisa menuangkan ide nya. Terlihat juga pada saat diskusi kelompok, peserta didik terlihat cukup tertarik dengan adanya media gambar tersebut. Kemudian, setelah setiap kelompok selesai berdiskusi dan mengerjakan, guru memanggil dan menunjuk beberapa perwakilan kelompok untuk maju dan tampil di depan kelas membacakan puisi yang telah dibuat. Setelah beberapa kelompok maju ke depan kelas untuk membacakan puisi yang telah dibuat, guru kembali meminta peserta didik untuk melakukan tepuk

17 83 semangat secara bersama-sama sebagai selingan, agar peserta didik tidak merasa bosan terhadap pelajaran sekaligus membangkitkan kembali antusias peserta didik. Pada kegiatan akhir/penutup pertemuan pertama, setelah adanya selingan dengan cara melakukan tepuk semangat secara bersama-sama, guru memberikan komentar hasil diskusi kelompok menulis puisi dan menjelaskan kembali materi secara menyeluruh serta memberikan kesimpulan terhadap pembelajaran menulis puisi yang telah dilakukan hari ini. Kemudian, guru meminta peserta didik untuk membuat sebuah puisi untuk sebagai tugas/ PR di rumah. Sebelum pelajaran usai, guru bersama-sama peserta didik menyanyikan lagu pelangi-pelangi sebagai hiburan selingan penutup. Setelah itu guru menutup pelajaran dengan salam. Peserta didik secara serentak menjawab salam yang diucapkan guru. 2) Pertemuan Kedua Siklus I Sama halnya dengan pertemuan pertama kemarin, pertemuan kedua Siklus I terdiri dari tiga kegiatan pokok atau utama, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Maret Sama seperti pada pertemuan pertama, kegiatan awal guru terlebih dahulu membuka pelajaran dengan salam dan berdoa. Guru mulai mengingatkan kepada peserta didik tentang pelajaran hari Rabu kemarin mengenai materi puisi. Guru mulai melakukan tanya jawab kepada peserta didik tentang materi puisi yang telah dipelajari

18 84 kemarin/pada waktu pertemuan pertama. Misalnya, guru memberi pertanyaan pada peserta didik, apa itu pengertian puisi, pengertian puisi bebas, dan langkah-langkah menulis puisi. Sekitar 10 menit guru melakukan tanya jawab seputar pelajaran materi puisi pada pertemuan 1 kemarin. Setelah mengingatkan materi yang telah diajarkan kemarin kepada peserta didik, guru meminta peserta didik untuk mengambil dan membuka PR yang ditugaskan kemarin, yakni tugas menulis puisi, kemudian guru meminta beberapa peserta didik untuk maju ke depan kelas untuk membacakan puisi yang telah dibuat di rumah. Sebelum peserta didik maju kedepan untuk membacakan puisi, guru memberi selingan dengan cara menyajikan sedikit materi tentang bagaimana membaca puisi. Pada saat itu guru menyajikan selingan materi berupa bagaimana membaca puisi yakni membaca puisi itu, mimik wajah dan cara ucapan/pengucapan harus sesuai dengan tema puisi. Jika, misalnya mengambil tema puisi yang sedih, mimik wajah serta cara pengucapan/nada suara harus menyesuaikan dengan tema sedih tersebut. Setelah guru menjelaskan sedikit materi bagaimana membaca puisi sebagai selingan, guru bertanya kepada peserta didik apakah sudah paham atau belum, kemudian peserta didik dengan serentak menjawab sudah paham. Setelah itu, guru meminta beberapa peserta didik untuk maju ke depan kelas untuk membacakan hasil puisi yang telah dibuat di rumah. Peserta didik terlihat antusias dan bergembira ketika guru meminta peserta didik untuk membacakan puisi nya ke depan kelas.

19 85 Tetapi, masih ada beberapa peserta didik yang duduk di belakang terlihat ramai sendiri. Masuk dalam kegiatan inti, setelah beberapa peserta didik maju ke depan kelas membacakan puisi, guru memberi intruksi pada peserta didik bahwa pada pelajaran kali ini sepenuhnya menulis puisi. Pembuatan/penyusunan puisi tersebut didasarkan pada pertemuan pertama kemarin. Setelah menit peserta didik melakukan tes menulis puisi, kemudian guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan tugas tersebut di depan kelas. Setelah itu pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan pelajaran dengan cara menyimpulkan pelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Sebelum guru menutup pelajaran, guru melakukan selingan yakni meminta peserta didik untuk melakukan tepuk semangat secara bersama-sama. Kemudian guru memberi motivasi pada peserta didik untuk sering menulis puisi. Setelah itu, guru menutup pelajaran dengan salam, dan peserta didik menjawab salam tersebut secara serentak. c. Observasi Peneliti mengamati proses pembelajaran menulis puisi melalui model pembelajaran kooperatif tipe examples non-examples dengan media gambar peserta didik kelas 5 SDN Pajang 1 dengan mengambil posisi atau tempat duduk di dalam kelas bangku paling belakang. Dengan adanya hal tersebut peneliti dapat dengan mudah mengamati proses pembelajaran yang

20 86 dilakukan guru. Pembelajaran Siklus I yang berlangsung pada hari Rabu, 26 Maret 2014 pukul dan hari Jumat, 28 Maret 2014 pukul selama 4 X 35 menit. Peneliti fokus pada kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik. Dalam pelaksanaan observasi ini peneliti menggunakan lembar observasi yang telah disusun sebelumnya. 1) Observasi Kinerja Guru Proses pembelajaran telah dilakukan sesuai dengan RPP. Setelah membuka pelajaran, guru mengkondisikan kelas dilanjut dengan memberi apersepsi, kemudian guru memberikan sedikit materi sebagai pengantar, guru mempersiapkan gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperhatikan gambar, guru menuntun peserta didik untuk menganalisis gambar, kemudian guru membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok. Satu kelompok terdiri dari 2-3 orang peserta didik, guru meminta peserta didik untuk menyusun sebuah puisi, guru memberi komentar dan guru menjelaskan materi secara menyeluruh, serta guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti peserta didik. Kemudian, guru memberi penguatan dan penyimpulan sebelum mengakhiri pelajaran. Observasi terhadap aktivitas kinerja guru meliputi beberapa aspek, yakni: (1) menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran; (2) memeriksa kesiapan peserta didik dan keadaan/kondisi kelas; (3) memberi salam dan mengabsen peserta didik; (4) memberikan

21 87 apersepsi; (5) menyampaikan SK, KD, tujuan, dan indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran; (6) menunjukkan penguasaan materi pelajaran; (7) mengkaitkan materi dengan penguatan lain yang relevan; (8) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan yang akan dicapai); (9) melaksanakan pembelajaran secara jelas dan runtut; (10) menguasai kelas; (11) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu; (12) menunjukkan model pembelajaran dengan runtut sesuai RPP; (13) menggunakan media secara efektif dan efisien; (14) menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar; (15) menggunakan bahasan tulisan yang baik dan benar; (16) memantau kemajuan belajar peserta didik; (17) membimbing peserta didik pada saat proses pembelajaran; (18) melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi; (19) melakukan refleksi dengan melibatkan peserta didik; dan (20) melaksanakan tindak lanjut. Berdasarkan observasi kinerja guru, diperoleh hasil bahwa kinerja guru pada pertemuan pertama Siklus I mencapai nilai 65 dengan kriteria cukup, sedangkan kinerja guru pada pertemuan kedua Siklus I mencapai nilai 72 dengan kriteria baik. Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada dua pertemuan Siklus I diperoleh rata-rata kinerja guru pada Siklus I adalah 68,5 dengan kriteria cukup. Dapat disajikan nilai rata-rata kinerja guru pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua sebagai berikut.

22 88 Tabel 3. Nilai Rata-rata Kinerja Guru pada Pertemuan Pertama dan Pertemuan Kedua Siklus I Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Rata-rata Kriteria ,5 Cukup 2) Observasi Kinerja Peserta Didik Observasi terhadap kinerja peserta didik difokuskan pada empat aspek yakni, (1) perhatian peserta didik selama proses pembelajaran; (2) motivasi belajar peserta didik selama proses pembelajaran; (3) keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran; dan (4) interaksi peserta didik dengan guru selama proses pembelajaran. a) Perhatian Peserta Didik selama Proses Pembelajaran Indikator ini meliputi peserta didik dalam memperhatikan pada saat guru melakukan apersepsi dan menyampaikan materi pembelajaran, peserta didik tidak melamun dan tidak mengantuk, peserta didik mencatat semua materi dan penjelasan yang diberikan guru. Persentase keberhasilan indikator ini mencapai 70,91%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. b) Motivasi Belajar Peserta Didik selama Proses Pembelajaran Indikator ini meliputi peserta didik menunjukkan minatnya terhadap pelajaran, adanya reaksi senang yang ditunjukkan peserta didik terhadap stimulus yang diberikan guru. Persentase keberhasilan indikator ini mencapai 68,86%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

23 89 c) Keaktifan Peserta Didik selama Proses Pembelajaran Indikator ini meliputi peserta didik bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran, bersemangat dalam mengikuti pelajaran, melaksanakan diskusi, ikut serta dalam pemecahan masalah. Persentase keberhasilan indikator ini mencapai 67,05%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. d) Interaksi Peserta Didik dengan Guru selama Proses Pembelajaran Indikator ini meliputi peserta didik sering bertanya pada guru saat mengalami kesulitan belajar, dan peserta didik sering bertanya tentang materi yang belum dipahami. Persentase keberhasilan indikator ini mencapai 64,77%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Rata-rata kinerja peserta didik pada Siklus I mencapai 13,61 dari nilai maksimal 20. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Secara ringkas nilai kinerja peserta didik Siklus I dapat disajikan dalam diagram berikut.

24 90 Jumlah Peserta Didik Sangat Baik 28 Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Kategori Gambar 5. Diagram Nilai Kinerja Peserta Didik Siklus I Diagram di atas menunjukkan nilai kinerja peserta didik Siklus I yang berada pada kategori sangat kurang tidak ada, pada kategori kurang ada 3 peserta didik, pada kategori cukup ada 6 peserta didik, pada kategori baik ada 28 peserta didik, pada kategori sangat baik ada 7 peserta didik. 3) Kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan nilai kemampuan menulis puisi pada Siklus I, didapatkan nilai rata-rata peserta didik 74,54. Nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 50. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Hasil distribusi frekuensi nilai peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut.

25 91 Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siklus I Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) ,27% ,82% ,73% % ,18% Jumlah % Tabel di atas menunjukkan bahwa: (1) peserta didik yang mendapat nilai sebanyak 1 peserta didik; (2) peserta didik yang mendapat nilai sebanyak 14 peserta didik; (3) peserta didik yang mendapat nilai sebanyak 10 peserta didik; (4) peserta didik yang mendapat nilai sebanyak 11 peserta didik; dan (5) peserta didik yang mendapat nilai sebanyak 8 peserta didik. Gambar 6. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siklus I Nilai akhir Siklus I menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan nilai pratindakan. Pada kegiatan pratindakan, peserta didik yang dapat mencapai KKM hanya 19 peserta didik,

26 92 sedangkan pada Siklus I ada 29 peserta didik. Dari data tersebut diperoleh persentase ketuntasan sebesar 65,91% dari 44 peserta didik, sedangkan yang belum tuntas ada 15 peserta didik atau 34,09%. Dapat disajikan pada diagram berikut. Ketuntasan Belajar (%) 34,09 65,91 Tuntas Belum Tuntas Gambar 7. Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Menulis Puisi Siklus I (dalam %) d. Refleksi Proses pembelajaran menulis puisi melalui model pembelajaran kooperatif tipe examples non-examples dengan media gambar pada Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Maret 2014 dan Jumat, 28 Maret 2014 berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana. Pembelajaran menulis puisi mengalami peningkatan baik dari segi proses pembelajaran maupun dari hasil akhir menulis puisinya. Hal tersebut merupakan kelebihan dari pembelajaran menulis puisi yang dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe examples non-examples dengan media gambar. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain sebagai berikut.

27 93 1) Peserta didik lebih antusias dan tertarik terhadap pembelajaran menulis puisi dibandingkan dengan pembelajaran pratindakan; 2) Peserta didik cenderung tidak mengalami kebosanan dalam pembelajaran; 3) Peserta didik dapat mengeluarkan ide kreatif; 4) Peserta didik lebih mudah dalam mengeluarkan pendapat serta ide dalam pembelajaran menulis puisi; 5) Proses pembelajaran yang disajikan guru tidak monoton; 6) Pembelajaran lebih menyenangkan; 7) Nilai akhir peserta didik mengalami peningkatan dari pratindakan ke Siklus I. Namun, masih ada beberapa hal yang dianggap masih menjadi faktor kurang tercapainya KKM, karena masih ada beberapa peserta didik yang nilainya belum tuntas. Beberapa hal tersebut ialah sebagai berikut. 1) Masih ada beberapa peserta didik yang kurang jelas dan paham mengenai pembelajaran menulis puisi karena, materi yang disajikan guru kurang begitu lengkap. Guru hanya menyajikan materi sebatas pengertian puisi dan langkah-langkah menulis puisi; 2) Media yang disajikan guru terlalu kecil. Sehingga, beberapa peserta didik yang duduk di bangku belakang kurang jelas terhadap gambar, alhasil peserta didik yang berada/duduk di bangku belakang kurang jelas dan paham dengan penjelasan yang disampaikan guru. Sehingga menyebabkan nilai KKM menulis puisi beberapa peserta didik rendah.

28 94 Berdasarkan hal di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran menulis puisi belum dapat terpenuhi. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran menulis puisi perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya, dengan mengkaji ulang rancangan pembelajaran sesuai dengan permasalahan pada Siklus I. Berdasarkan hasil refleksi di atas, ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam Siklus berikutnya. Guru dan peneliti setelah berdiskusi mendapatkan kesimpulan bahwa ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Yakni sebagai berikut. 1) Memperbaiki media gambar dengan cara, menampilkan gambar ke LCD, sehingga peserta didik yang duduk di bangku belakang dapat melihat dan memahami dengan jelas; 2) Menambah beberapa materi ajar yakni, pengertian tema puisi, amanat puisi, dan pemilihan diksi/kata; 3) Dalam proses pembelajaran yang akan datang, pembelajaran tidak dilakukan di dalam kelas, melainkan dialihkan keruang multimedia, hal tersebut dilakukan agar peserta didik lebih tertarik terhadap pembelajaran yang akan disajikan guru. 2. Siklus II Kegiatan Siklus II ini dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Rabu, 2 April 2014 di ruang multimedia SDN Pajang 1 pukul pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 4 April 2014 di ruang kelas SDN Pajang I pukul

29 95 a. Perencanaan Tindakan Siklus II Tahap perencanaan Siklus II meliputi empat kegiatan. Kegiatankegiatan tersebut meliputi: (1) merancang skenario pembelajaran; (2) menyusun RPP; (3) mempersiapkan media pembelajaran; dan (4) mempersiapkan instrument penelitian. Langkah pertama dalam kegiatan perencanaan tindakan Siklus II adalah merancang skenario pembelajaran. Pada hari Sabtu, 29 Maret 2014 di ruang tamu kantor, peneliti dan guru mengadakan diskusi untuk kegiatan pembelajaran di Siklus II. Setelah mencatat beberapa hal yang dianggap kurang terhadap pembelajaran di Siklus I kemarin dan kekurangan tersebut perlu diadakan perbaikan. Kekurangan pada kegiatan pada Siklus I kemarin yakni, (1) memperbaiki media gambar dengan cara, menampilkan gambar ke LCD; (2) menambah beberapa materi ajar yakni, pengertian tema puisi, amanat puisi, dan pemilihan diksi; dan (3) dalam proses pembelajaran pada Siklus II, kegiatan pembelajaran akan dilakukan di ruang multimedia. Dengan adanya kekurangan pada kegiatan pembelajaran pada Siklus I kemarin, maka peneliti bersama guru berdiskusi untuk merancang skenario pembelajaran sesuai dengan kekurangan yang terjadi pada Siklus I. Setelah berdiskusi, berikut hasil diskusi mengenai skenario pembelajaran menulis puisi melalui model pembelajaran kooperatif tipe examples non-examples dengan media gambar pada Siklus II secara garis besar sebagai berikut:

30 96 1) Pertemuan 1 a) Guru mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran di ruang multimedia; b) Sama seperti pada kegiatan Siklus I kemarin, di Siklus II ini guru mempersiapkan kompetensi yang akan dicapai, kemudian membuka pelajaran dengan salam dan berdoa terlebih dahulu. Setelah itu guru melanjutkan apersepsi berupa tanya jawab mengenai materi pelajaran yang diajarkan waktu kegiatan pembelajaran di Siklus I kemarin; c) Guru memberikan sedikit materi sebagai pengantar; d) Guru mempersiapkan gambar sebagai media pembelajaran, kemudian guru menayangkan gambar tersebut melalui LCD proyektor, dengan contoh gambar tersebut guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperhatikan gambar; e) Kemudian, sama juga seperti kegiatan pembelajaran di Siklus I, dalam pembelajaran di Siklus II ini, guru membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok. Satu kelompok terdiri dari 3 orang peserta didik. Setelah dibentuk kelompok, guru memberikan satu gambar disetiap kelompok. Satu kelompok dengan kelompok lain mendapatkan gambar yang berbeda-beda. Setelah membagi kelompok dan membagi media gambar, guru meminta peserta didik untuk menyusun sebuah puisi sesuai dengan gambar yang diberikan guru. Setelah selesai berdiskusi dan menyusun sebuah puisi, setiap

31 97 kelompok diberi kesempatan untuk membacakan puisi hasil diskusinya; f) Setelah setiap perwakilan kelompok maju kedepan kelas untuk membacakan puisi hasil diskusi, guru memberi komentar dan guru menjelaskan materi secara menyeluruh, serta guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti peserta didik. Kemudian, guru memberi penguatan dan penyimpulan sebelum mengakhiri pelajaran; g) Guru memberi tugas/pr kepada peserta didik untuk menyusun sebuah puisi. 2) Pertemuan 2 a) Pada awal pembelajaran pertemuan 2 ini sama halnya dengan pertemuan 1 yakni, guru melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yang masih ada kaitannya dengan materi puisi; b) Sama halnya pada pertemuan 2 di kegiatan Siklus I, pada pertemuan 2 di kegiatan Siklus II ini, guru meminta beberapa peserta didik terlebih dahulu maju kedepan kelas untuk membacakan hasil tugas/pr membuat puisi; c) Selanjutnya setelah beberapa peserta didik maju kedepan kelas membacakan hasil tugas/pr membuat puisi, guru mengingatkan peserta didik dan sedikit mengulang kembali materi yang diajarkan pada waktu pertemuan yang lalu; d) Kemudian guru meminta peserta didik untuk melakukan tes individu;

32 98 e) Pada pertemuan akhir guru menyimpulkan materi dan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk sering menulis puisi. Setelah merancang skenario secara kolaborasi antara guru dengan peneliti, kemudian peneliti meminta guru untuk segera menyusun RPP dan membuat materi ajar. Penyusunan RPP harus sejalan dan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah didiskusikan antara guru dengan peneliti. Penyusunan RPP oleh guru, juga diiringi pembuatan media pembelajaran. Semua kegiatan yang akan dilakukan haruslah selalu didiskusikan antara peneliti dengan guru. Penyusunan RPP, materi ajar, dan media pembelajaran dilakukan pada hari Senin, 31 Maret Kemudian setelah guru menyusun RPP, materi ajar, dan media pembelajaran, peneliti meriew pekerjaan guru tersebut. Setelah meriew, peneliti menemukan beberapa hal yang harus diperbaiki oleh guru. Semisal, menambah beberapa materi yakni unsur-unsur puisi, tema puisi, amanat puisi, dan penggunaan diksi. Sedangkan, mengenai media pembelajaran yakni gambar sebaiknya ditaryangkan lewat LCD proyektor. Hasil penyusunan RPP, materi ajar, dan media pembelajaran berupa gambar dapat dilihat pada lampiran. Kegiatan yang terakhir yakni menyusun dan mempersiapkan instrumen penelitian sebagai evaluasi pembelajaran. Instrumen penelitian tersebut secara garis besar sama seperti kegiatan pembelajaran pada waktu Siklus I kemarin, yakni terdiri dari instrumen tes dan instrumen nontes yang disusun pada hari Selasa, 1 April Instrumen tes digunakan untuk menilai hasil menulis puisi peserta didik, sedangkan instrumen nontes yaitu

33 99 pedoman obeservasi kinerja guru, pedoman observasi kinerja peserta didik, jurnal refleksi guru, dan jurnal refleksi peserta didik. Hasil dari penyusunan instrumen pembelajaran tersebut dapat dilihat pada lampiran. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pada tindakan pembelajaran Siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan atau empat jam pelajaran (4 X 35 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan hari Rabu, 2 April Pertemuan kedua dilaksanakan hari Jumat, 4 April Pertemuan Siklus II, baik pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua, disesuaikan dengan skenario pembelajaran dan RPP yang telah dibuat. Baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua, terdiri dari tiga kegiatan, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut uraian pertemuan pertama dan pertemuan kedua. 1) Pertemuan Pertama Siklus II Pada kegiatan Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu, 2 April Kegiatan awal pertemuan pertama, sebelum pembelajaran dimulai, guru membuka pelajaran dengan salam. Setelah itu, guru memberikan apersepsi dengan cara melakukan tanya jawab tentang pembelajaran menulis puisi yang telah diberikan pada Siklus I lalu yakni mengenai pengertian puisi, pengertian puisi bebas, dan langkah-langkah menulis puisi. Dengan adanya hal tersebut dapat mengingatkan kembali ingatan peserta didik terhadap pembelajaran menulis puisi. Kegiatan apersepsi ini dilakukan sekitar 5-7 menit. Penjelasan yang disampaikan guru menggunakan teknik ceramah. Kemudian, setelah guru memberikan

34 100 apersepsi, guru meminta peserta didik untuk melalukan tepuk semangat bersama-sama terlebih dahulu. Setelah itu, guru menyajikan sedikit materi sebagai pengantar serta menambahkan materi yang belum ada pada pembelajaran di Siklus I yang lalu, yakni tentang unsur-unsur puisi, tema puisi, amanat puisi, dan penggunaan diksi. Pada kegiatan Siklus II ini, guru menjelaskan materi dengan menampilkan materi tersebut menggunakan LCD yakni melalui power point. Pada saat itu, terlihat peserta didik fokus dan antusias terhadap pembelajaran yang disajikan. Setelah menyajikan sedikit materi kepada peserta didik sebagai pengetahuan awal, guru bertanya kepada peserta didik, apakah ada yang ditanyakan atau tidak, lalu peserta didik menjawab tidak ada yang ditanyakan. Pada kegiatan inti pertemuan pertama, setelah guru memberi penjelasan materi yang berkaitan dengan menulis puisi sebagai pengantar, guru menayangkan gambar melalui LCD sebagai media pembelajaran yang akan digunakan untuk pemberian contoh menulis puisi. Setelah guru menayangkan gambar melalui LCD, guru memberikan petunjuk, dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperhatikan gambar yang disajikan guru lewat LCD. Guru menuntun peserta didik untuk menganalisis gambar yakni menentukan tema puisi, amanat puisi, serta pilihan diksinya. Setelah menganalisis gambar yang ditayangkan guru lewat LCD, guru dan peserta didik menyimpulkan bahwa tema yang sesuai dengan gambar yang

35 101 ditayangkan adalah berkemah, dengan amanatnya yakni anak-anak yang sedang mendirikan tenda atau anak-anak yang sedang berkemah, dengan cara guru memberi pertanyaan amanat apa yang disampaikan. Kemudian peserta didik menjawab pertanyaan tersebut dengan cara mengangkat tangan dan memberikan pendapatnya. Setelah itu, dari analisis gambar yang dilakukan antara guru dan peserta didik, kemudian guru memberi contoh menyusun/menulis puisi sesuai dengan gambar yang ditayangkan di layar LCD. Pada saat itu, peserta didik terlihat antusias, tertarik, dan bersemangat saat guru menggunakan media gambar dengan menayangkan gambar lewat LCD. Setelah itu guru menanyakan kembali kepada peserta didik apa yang belum dipahami, kemudian guru membagi kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2-3 orang peserta didik. Setelah dibagi kelompok dan akhirnya menjadi 15 kelompok, guru membagikan gambar kepada setiap kelompok. Gambar yang dibagikan setiap kelompok berbeda-beda antara kelompok satu dengan kelompok lain. Setelah itu guru memberi instruksi kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan dan menganalisis gambar yang telah dibagi guru tersebut. Lalu, guru meminta setiap kelompok untuk menyusun/menulis puisi setelah berdiskusi kelompok. Pada saat pembelajaran tersebut, guru juga menuntun peserta didik di dalam menulis puisi. Terlihat pada Siklus II ini, peserta didik lebih antusias dan bergembira terhadap pembelajaran menulis puisi dibandingkan pertemuan yang lalu, yakni pada Siklus I.

36 102 Sekitar menit peserta didik peserta didik melakukan diskusi kelompok dan dari diskusi tersebut menghasilkan sebuah puisi, guru meminta beberapa perwakilan kelompok untuk maju kedepan membacakan hasil puisi yang telah dibuat. Sebelum maju kedepan, guru bertanya pada peserta didik apa kesulitan yang dialami dalam pembelajaran menulis puisi pada pertemuan ini. Kemudian, ada peserta didik yang mengangkat tangan dan mengemukakan bahwa dia mengalami kesulitan untuk menentukan pilihan kata yang tepat. Kemudian, guru memberi jawaban pada peserta didik yang bertanya tersebut yakni memberi solusi untuk sering berlatih menulis puisi secara terus menerus dan melakukannya sesering mungkin. Setelah, peserta didik yang bertanya paham, lalu guru meminta perwakilan dari beberapa kelompok untuk maju kedepan, setelah beberapa perwakilan kelompok maju kedepan, guru memberikan selingan berupa peserta didik harus menebak gerak tangan guru yang membentuk suatu huruf. Pada saat itu, peserta didik terlihat antusias, bergembira, dan bersemangat terhadap selingan yang diberikan guru, kemudian disambung dengan selingan berikutnya yakni guru meminta peserta didik untuk melakukan tepuk semangat secara bersama-sama. Kemudian, guru memberikan komentar hasil diskusi kelompok menulis puisi dan menyajikan materi secara keseluruhan yakni mengenai unsur-unsur puisi, pengertian puisi, pengertian puisi bebas, pengertian tema, amanat, penggunaan diksi, dan langkah-langkah menulis puisi yang telah dilakukan hari ini.

37 103 Pada kegiatan akhir/penutup pertemuan pertama, setelah guru menjelaskan seluruh materi menulis puisi, guru memberikan tugas/pr di rumah untuk menulis puisi pada peserta didik. Sebelum pelajaran usai, guru bersama-sama peserta didik menyanyikan lagu naik-naik kepuncak gunung sebagai hiburan selingan penutup pembelajaran. Lalu, guru menutup pelajaran dengan salam, dan semua peserta didik menjawab salam yang diucapkan guru tersebut secara serentak. 2) Pertemuan Kedua Siklus II Sama halnya dengan pertemuan pertama kemarin, pertemuan kedua pada Siklus II terdiri dari tiga kegiatan utama, yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari Jumat, 4 April Sama seperti pada pertemuan pertama, kegiatan awal Sebelum pembelajaran dimulai, guru meminta peserta didik untuk berdoa terlebih dulu bersama-sama, kemudian mengabsen peserta didik, lalu guru membuka salam, peserta didik pun menjawab salam tersebut secara serentak. Setelah itu guru bertanya kepada peserta didik, tentang pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan yang lalu mengenai pembelajaran menulis puisi, langkah-langkah menulis puisi, tema puisi, amanat puisi, penggunaan diksi. Peserta didik terlihat antusias terhadap pembelajaran, karena banyak peserta didik yang mengangkat tangan untuk berebut menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Setelah itu, guru memberi selingan dengan cara bercerita tentang pemilu 2014 yang ada disebuah stasiun

38 104 televisi yang ditayangkan tadi malam, mengenai banyak sekali caleg yang sekarang banyak berkampanye menggunakan atau banyak berkampanye dengan sajian puisi-puisi. Setelah guru memberikan selingan tersebut, guru meminta peserta didik untuk mengeluarkan tugas atau PR menulis puisi. Setelah peserta didik siap dengan PR yang telah dikeluarkan di atas meja masing-masing, guru meminta peserta didik untuk mengangkat tangan kemudian maju kedepan kelas untuk membacakan tugasnya. Terlihat peserta didik bersemangat. Banyak peserta didik yang mengangkat tangan, ingin membacakan hasil menulis puisinya. Kemudian guru menunjukkan beberapa peserta didik untuk maju ke depan membacakan puisinya. Setelah beberapa peserta didik maju ke depan kelas membacakan puisi, guru meminta tugas atau hasil menulis peserta didik yang dikerjakan di rumah. Lalu, guru menyajikan atau mengulang materi pada pertemuan yang lalu, yang belum dipahami oleh peserta didik, dengan cara menulis materi yang belum dimengerti peserta didik di papan tulis, kemudian guru menjelaskan dengan teknik ceramah. Setelah 10 menit guru menjelaskan materi, guru menginstruksikan peserta didik untuk melakukan tes individu yakni menulis puisi, dengan cara menulis instruksi tersebut di papan tulis, hal ini dilakukan agar peserta didik benar-benar memahami perintah yang diberikan guru. Masuk dalam kegiatan inti, setelah memberi instruksi mengenai tes individu yang akan dilakukan, guru membagikan lembar tes individu

39 105 untuk menulis puisi. Terlihat peserta didik senang dan bersorak-sorak, karena akan diminta melakukan tes menulis puisi. Kemudian, guru memberi instruksi kembali kepada peserta didik, bahwa tes menulis puisi akan diberi waktu sekitar menit. Disela-sela waktu tes menulis puisi guru sambil memberi hiburan dengan memutar lagu anak-anak sebagai pengantar peserta didik melakukan tes menulis puisi. Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak merasakan kebosanan dan agar peserta didik lebih antusias. Setelah menitan berlalu, guru kembali memberikan selingan kepada peserta didik dengan cara, memutar rekaman pembacaan puisi. Pada saat itu, peserta didik terlihat fokus mendengarkan rekaman tersebut. Setelah memutar rekaman tersebut, guru memberikan komentar dan memotivasi peserta didik untuk sesering mungkin menulis puisi, dan sering berlatih juga untuk membacakan puisi. Setelah itu, guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan tugas tes menulis puisi kedepan kelas. Lalu, guru meminta beberapa peserta didik untuk maju kedepan kelas membacakan hasil tes puisinya tersebut. Pada kegiatan akhir, setelah beberapa peserta didik maju kedepan kelas untuk membaca puisi, guru memberi selingan kembali dengan cara meminta peserta didik untuk melakukan tepuk semangat secara bersamasama. Setelah memberikan selingan, guru menyimpulkan materi secara keseluruhan baik pada materi pertemuan 1 maupun materi pada pertemuan 2. Kemudian, setelah menyimpulkan materi secara

40 106 keseluruhan, guru menutup pelajaran dengan salam, kemudian peserta didik menjawab salam tersebut secara serentak. c. Observasi Peneliti mengamati proses pembelajaran menulis puisi melalui model pembelajaran kooperatif tipe examples non-examples dengan media gambar peserta didik kelas 5 SDN Pajang 1 dalam kegiatan pembelajaran Siklus II pada pertemuan pertama di ruang multimedia peneliti mengambil posisi di samping, tepatnya dekat pintu masuk ruang multimedia, sedangkan pada pertemuan kedua di ruang kelas, peneliti mengambil posisi di bangku paling belakang. Dengan adanya hal tersebut peneliti dapat dengan mudah mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru. Pembelajaran Siklus II yang berlangsung pada hari Rabu, 2 April 2014 pukul dan hari Jumat, 4 April 2014 pukul , selama 4 X 35 menit. Peneliti fokus pada kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan peserta didik. Dalam pelaksanaan observasi ini peneliti menggunakan lembar observasi yang telah disusun sebelumnya. 1) Observasi Kinerja Guru Proses pembelajaran telah dilakukan sesuai dengan RPP. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan pembelajaran di ruang multimedia. guru mempersiapkan kompetensi yang akan dicapai, kemudian membuka pelajaran dengan salam dan berdoa terlebih dahulu. Setelah itu guru melanjutkan apersepsi berupa tanya jawab mengenai materi pelajaran, guru memberikan sedikit materi sebagai

41 107 pengantar, guru mempersiapkan gambar sebagai media pembelajaran, dengan contoh gambar tersebut guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memperhatikan gambar. Kemudian, guru membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok. Satu kelompok terdiri dari 3 orang peserta didik. Setelah membagi kelompok dan membagi media gambar, guru meminta peserta didik untuk menyusun sebuah puisi, guru memberi komentar dan guru menjelaskan materi secara menyeluruh, serta guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti peserta didik. Kemudian, guru memberi penguatan dan penyimpulan sebelum mengakhiri pelajaran. Observasi terhadap aktivitas kinerja guru meliputi beberapa aspek, yakni: (1) menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran; (2) memeriksa kesiapan peserta didik dan keadaan/kondisi kelas; (3) memberi salam dan mengabsen peserta didik; (4) memberikan apersepsi; (5) menyampaikan SK, KD, tujuan, dan indikator yang ingin dicapai dalam pembelajaran; (6) menunjukkan penguasaan materi pelajaran; (7) mengkaitkan materi dengan penguatan lain yang relevan; (8) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan yang akan dicapai); (9) melaksanakan pembelajaran secara jelas dan runtut; (10) menguasai kelas; (11) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu; (12) menunjukkan model pembelajaran dengan runtut sesuai RPP; (13) menggunakan media secara efektif dan efisien; (14) menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar; (15) menggunakan

42 108 bahasan tulisan yang baik dan benar; (16) memantau kemajuan belajar peserta didik; (17) membimbing peserta didik pada saat proses pembelajaran; (18) melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi; (19) melakukan refleksi dengan melibatkan peserta didik; dan (20) melaksanakan tindak lanjut. Berdasarkan observasi kinerja guru, diperoleh hasil bahwa kinerja guru pada pertemuan pertama Siklus II mencapai nilai 74 dengan kriteria baik, sedangkan kinerja guru pada pertemuan kedua Siklus II mencapai nilai 80 dengan kriteria baik. Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada dua pertemuan Siklus II diperoleh rata-rata kinerja guru pada Siklus II adalah 77 dengan kriteria baik. Dapat disajikan nilai rata-rata kinerja guru pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua sebagai berikut. Tabel 5. Nilai Rata-rata Kinerja Guru pada Pertemuan Pertama dan Pertemuan Kedua Siklus II Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Rata-rata Kriteria Baik 2) Observasi Kinerja Peserta Didik Observasi terhadap kinerja peserta didik difokuskan pada empat aspek yakni, (1) perhatian peserta didik selama proses pembelajaran; (2) motivasi belajar peserta didik selama proses pembelajaran; (3) keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran; dan (4) interaksi peserta didik dengan guru selama proses pembelajaran.

43 109 a) Perhatian Perhatian Peserta Didik selama Proses Pembelajaran Indikator ini meliputi peserta didik dalam memperhatikan pada saat guru melakukan apersepsi dan menyampaikan materi pembelajaran, peserta didik tidak melamun dan tidak mengantuk, peserta didik mencatat semua materi dan penjelasan yang diberikan guru. Persentase keberhasilan indikator ini mencapai 82,50%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. b) Motivasi Belajar Peserta Didik selama Proses Pembelajaran Indikator ini meliputi peserta didik menunjukkan minatnya terhadap pelajaran, adanya reaksi senang yang ditunjukkan peserta didik terhadap stimulus yang diberikan guru. Persentase keberhasilan indikator ini mencapai 80,68%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. c) Keaktifan Peserta Didik selama Proses Pembelajaran Indikator ini meliputi peserta didik bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran, bersemangat dalam mengikuti pelajaran, melaksanakan diskusi, ikut serta dalam pemecahan masalah. Persentase keberhasilan indikator ini mencapai 79,32%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. d) Interaksi Peserta Didik dengan Guru selama Proses Pembelajaran Indikator ini meliputi peserta didik sering bertanya pada guru saat mengalami kesulitan belajar, dan peserta didik sering bertanya tentang materi yang belum dipahami. Persentase keberhasilan

44 110 indikator ini mencapai 78,18%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Rata-rata kinerja peserta didik pada Siklus II mencapai 16,01 dari nilai maksimal 20. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Secara ringkas nilai kinerja peserta didik Siklus II dapat disajikan dalam diagram berikut. Jumlah Peserta Didik Sangat Baik 13 Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Kategori Gambar 8. Diagram Nilai Kinerja Peserta Didik Siklus II Pada diagram diatas menunjukkan nilai kinerja peserta didik Siklus II yang berada pada kategori sangat kurang tidak ada, pada kategori kurang tidak ada, pada kategori cukup ada 6 peserta didik, pada kategori baik ada 13 peserta didik, dan pada kategori sangat baik ada 25 peserta didik. 3) Kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan nilai kemampuan menulis puisi pada Siklus II, didapatkan nilai rata-rata peserta didik 79,09. Nilai tertinggi 95 dan

45 111 nilai terendah 65. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Hasil distribusi frekuensi nilai peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siklus II Interval Frekuansi Absolut Frekuensi Relatif (%) ,45% ,10% ,45% ,73% ,27% Jumlah % Tabel di atas menunjukkan bahwa: (1) peserta didik yang mendapat nilai sebanyak 9 peserta didik; (2) peserta didik yang mendapat nilai tidak ada; (3) peserta didik yang mendapat nilai sebanyak 4 peserta didik; (4) peserta didik yang mendapat nilai sebanyak 20 peserta didik; (5) peserta didik yang mendapat nilai tidak ada; (6) peserta didik yang mendapat nilai sebanyak 10 peserta didik; dan (7) peserta didik yang mendapat nilai sebanyak 1 peserta didik.

46 112 Gambar 9. Histogram Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siklus II Nilai akhir Siklus II menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan nilai pratindakan dan Siklus I. Pada kegiatan pratindakan, peserta didik yang mencapai KKM hanya 19 peserta didik, pada Siklus I ada 29 peserta didik, sedangkan pada Siklus II ada 35 peserta didik. Dari data tersebut diperoleh persentase ketuntasan sebesar 79,55% dari 44 peserta didik, sedangkan yang belum tuntas ada 9 peserta didik atau 20,45%. Dapat disajikan pada diagram berikut.

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan disajikan uraian hasil penelitian. Hasil penelitian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah yang terdapat pada bab I. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Jlamprang 2 Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo kelas II dengan jumlah siswa sebanyak 35 yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti 61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada saat penelitian berlangsung di MI Darussalam Krian Sidoarjo tentang keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS yang peneliti lakukan. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SD Negeri 1 Gemawang dengan jumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas I SDN Tingkir Lor 1 Salatiga. Sebelum dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini menjelaskan tentang hasil penelitian, hasil penelitian terdapat kondisi awal, siklus I dan siklus II, selanjutnya ada hasil analisis data dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SDN Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. SD N Madyogondo 03 beralamatkan di Desa Madyogondo Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini di lakukan di SDN Watuagung 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan subyek penelitian siswa kelas 5 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilaksanakan dalam dua siklus dengan tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian pelaksanaan tindakan ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus/ kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini diuraikan tentang kondisi awal, siklus I, siklus II dan pembahasan antar siklus. Setiap siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Kumpulrejo 03 kecamatan Argomulyo kota Salatiga. Waktu penelitian dilakukan pada awal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penggambaran kondisi awal sebelum dilaksanakannya sebuah penelitian tindakan, diperlukan untuk mengetahui gambaran nyata kondisi kelas yang

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa 26 dapat dilihat dari hasil observasi yang penulis laksanakan terhadap aktivitas belajar siswa seperti yang disajikan dalam tabel 4.1 di halaman berikut. Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, di SD Negeri Ujung- Ujung 02 kecamatan Pabelan kabupaten Semarang khususnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi PraSiklus/Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pada bagian pelaksanaan tindakan ini, diuraikan mengenai kondisi awal sebelum tindakan, tindakan pada siklus 1 dan siklus 2, hasil tindakan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berjumlah 29 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 17 siswa 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darus Salam Kalipang yang berada di Jalan masjid dusun Krikilan desa Kalipang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian di kelas X 3 di SMA Negeri Kebakkramat dimulai dengan melakukan wawancara dan observasi sebleum pelaksanaan model pembelajaran Think Pair Share

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung saat pembelajaran IPA dan kegiatan wawancara dengan guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dalam pelaksanaannya melalui tahap pratindakan dengan melakukan observasi, wawancara, dan uji pratindakan. Hasil wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk meningkatkan pemahaman IPS materi Koperasi bagi siswa kelas IV SDN Gempolsari Tanggulangin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble. 77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran dengan metode bermain model Scramble.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya, sehingga berfokus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan tentang penerapan strategi pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan oleh penulis dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran, aktivitas belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian di bab IV ini meliputi deskripsi siklus I, deskripsi siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada tanggal 11 Maret Observasi awal ini digunakan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada tanggal 11 Maret Observasi awal ini digunakan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal Observasi pembelajaran menyimak cerita di SD Negeri 2 Jonggrangan dilakukan pada tanggal 11 Maret 2013. Observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01 kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 29 siswa di SDN Lemahireng 2 Kecamatan Bawen tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun 85 BAB V SIMPULAN SAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca teks pidato pada siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci