Nama Kelompok: Nama Anggota/Nomor Absen :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nama Kelompok: Nama Anggota/Nomor Absen :"

Transkripsi

1

2 Nama Kelompok: Nama Anggota/Nomor Absen : Petunjuk: 1. Tulislah nama kelompok dan nama setiap anggota kelompok beserta nomor absen pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah setiap pernyataan ataupun pertanyaan dengan baik dan cermat. 3. Selesaikan soal dengan teliti bersama teman kelompokmu. 4. Jawablah pertanyaan pada tempat yang disediakan. Tujuan Pembelajaran: Setelah mengerjakan LKS ini diharapkan kamu dapat: 1. Menjelaskan sifat dasar pencerminan terhadap suatu garis. 2. Menerapkan sifat dasar pencerminan terhadap suatu garis untuk menentukan bayangan objek geometris.

3 Kupu-kupu merupakan salah satu hewan yang menarik karena mengalami siklus metamorfosis. Sebelum menjadi seekor kupu-kupu, kupu-kupu tersebut mengalami siklus telur, ulat, dan kepompong. Selain siklus hidupnya menarik, kupukupu juga memiliki bentuk tubuh yang menarik. Apabila direbahkan dan dilihat dari atas, sisi kiri tubuh kupu-kupu akan sama dengan sisi kanannya. Atau dengan kata lain, tubuh kupu-kupu simetris. Selain kupu-kupu, masih banyak bentuk-bentuk di sekitar yang simetris. Contoh-contoh benda yang simetris antara lain: botol air minum, ubin lantai, dan beberapa logo perusahaan. Bisakah kalian menyebutkan satu contoh logo perusahaan yang simetris? Kupu-kupu memiliki bentuk simetris Simetri merupakan salah satu keadaan pencerminan di mana sumbu pencerminannya berhimpit dengan sisi objek aslinya. Selain dalam benda-benda yang simetris, pencerminan sering dijumpai di sekitar kita. Contoh penggunaan pencerminan adalah pembuatan periskop dalam kapal selam. Cahaya yang dipantulkan oleh objek di atas permukaan laut diterima dan dipantulkan oleh dua cermin dalam periskop tersebut sehingga dapat diterima oleh mata pengamat yang berada di dalam kapal selam. Oleh karena itu, pengamat yang berada di dalam kapal selam dapat melihat objek di atas permukaan laut.

4 INVESTIGASI I: SIFAT DASAR PENCERMINAN Alat dan Bahan Waktu : Kertas lipat, penggaris, dan pensil : 30 menit 1. Gambarlah bangun datar pada kertas lipat. Usahakan gambar yang kalian buat berbeda dengan teman sekelompokmu. 2. Gambarlah garis lurus di samping bangun datar yang telah terbentuk. Garis lurus yang kalian buat akan menjadi sumbu pencerminan bangun datar pada langkah Lipat kertas lipat menurut sumbu pencerminan yang telah terbentuk. 4. Jiplaklah bangun datar pada sisi kertas yang lain. 5. Buka kembali kertas lipat kalian. Kalian akan mendapatkan satu gambar bangun datar dan bayangan bangun datar tersebut. 6. Hubungkan titik-titik sudut bangun datar dan titik-titik bayangannya dengan menggunakan ruas garis. Bagaimana hubungan ruas garis-ruas garis yang terbentuk dengan sumbu pencerminan? Lengkapilah tabel berikut. Ruas garis ke-1 Ruas garis ke-2 Ruas garis ke-3 Ruas garis ke-4 Besar sudut ruas garis dengan sumbu pencerminan Jarak titik ke sumbu pencerminan Jarak titik bayangan ke sumbu pencerminan Bandingkan jawaban kalian dengan teman sekelompokmu. Pola apa yang dapat kalian temukan dari tabel di atas? Tuliskan pola yang kalian temukan!

5 Setelah kalian melakukan Investigasi I, lengkapilah pernyataan berikut. KESIMPULAN SIFAT DASAR PENCERMINAN Ruas garis yang menghubungkan suatu titik dengan bayangannya dengan sumbu penceminan. Ruas garis yang menghubungkan suatu titik dengan bayangannya dibagi menjadi dua oleh sumbu pencerminan tersebut. Sifat dasar pencerminan yang telah kalian temukan tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan soal berikut. LATIHAN: MENENTUKAN BAYANGAN Salin gambar berikut pada kertas, kemudian gambarlah bayangan dari objek yang diberikan.

6 BELAJAR MANDIRI Selain dengan penjiplakan, penentuan bayangan suatu titik dapat dilakukan dengan menggunakan jangka. Berikut ini diberikan contoh bagaimana cara menentukan bayangan titik P apabila dicerminkan terhadap garis kk. 1. Putarlah jangka dengan pusat di titik P sehingga bisa memotong garis kk di dua titik, misalkan titik A dan B. 2. Dengan pengaturan jangka yang sama, putarlah jangka dengan pusat di titik A dan B sehingga menghasilkan busur yang berpotongan di sebelah kanan garis k. Namai titik perpotongan kedua busur tersebut sebagai titik C. 3. Titik C merupakan bayangan titik P. Dapatkah kalian menjelaskan mengapa titik C yang dihasilkan merupakan bayangan hasil pencerminan titik P terhadap garis kk?

7 Soal: 1. Dari masing-masing gambar di bawah ini, berapa titikkah yang harus kalian tentukan agar dapat menggambar bayangan bangun datar pada gambar tersebut. 2. Gambarlah bayangan bangun datar berikut ini dengan menggunakan jangka.

8 Nama Kelompok: Nama Anggota/Nomor Absen : Petunjuk: 1. Tulislah nama kelompok dan nama setiap anggota kelompok beserta nomor absen pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah setiap pernyataan ataupun pertanyaan dengan baik dan cermat. 3. Selesaikan soal dengan teliti bersama teman kelompokmu. 4. Jawablah pertanyaan pada tempat yang disediakan. Tujuan Pembelajaran: Setelah mengerjakan LKS ini diharapkan kamu dapat: 1. Menentukan koordinat bayangan suatu titik apabila dicerminkan terhadap sumbu-x. 2. Menentukan koordinat bayangan suatu titik apabila dicerminkan terhadap sumbu-y.

9 Suatu titik dapat dinyatakan ke dalam pasangan berurutan apabila dilukis pada koordinat Cartesius. Sebagai contoh, P (1, 5) merupakan titik yang memiliki absis 1 dan ordinat 5. Bagaimana jika titik-titik pada koordinat Cartesius dicerminkan terhadap sumbu-x dan sumbu-y? Apakah memiliki aturan tertentu? Pada Investigasi II ini kita akan menemukan aturan pencerminan suatu titik terhadap sumbu-x dan sumbu-y. INVESTIGASI II: PENCERMINAN TERHADAP SUMBU-X Alat dan Bahan Waktu : Kertas berpetak, penggaris, dan pensil. : 30 menit. 1. Gambarlah empat titik yang masing-masing terletak pada Kuadran I, II, III, dan IV. Usahakan empat titik yang kalian pilih berbeda dengan teman sekelompok kalian. 2. Gambar titik-titik yang menjadi bayangan keempat titik yang kalian buat, apabila dicerminkan terhadap sumbu-x. 3. Isikan keempat titik yang kalian buat beserta bayangannya ke dalam tabel berikut. Titik Asli Bayangan Titik Pertama Titik Kedua Titik Ketiga Titik Keempat Diskusikan beberapa pertanyaan ini dengan teman sekelompokmu: Unsur mana yang tetap? Unsur mana yang berubah? Bagaimana hubungan antara unsur-unsur yang berubah?

10

11 Setelah kalian selesai berdiskusi dengan teman kelompok kalian, sekarang lengkapilah pernyataan berikut. KESIMPULAN Pencerminan terhadap Sumbu-x Sebarang titik PP(xx, yy) apabila dicerminkan terhadap sumbu-x akan menghasilkan bayangan dengan koordinat Atau apabila disimbolkan, C 0 (, ) y = P' (...,...) Pxy Pada Investigasi II kalian telah menemukan aturan pencerminan suatu titik terhadap sumbu-x. Bagaimana aturan pencerminan terhadap sumbu-y? Apakah ada kemiripan antara pencerminan terhadap sumbu-x dan sumbu-y? 1. Pada pencerminan terhadap sumbu-x, titik asli untuk menuju bayangannya akan bergerak ke arah 2. Oleh karena itu, unsur yang berubah antara koordinat titik asli dan koordinat titik bayangan adalah 3. Sedangkan pada pencerminan terhadap sumbu-y, titik asli untuk menuju bayangannya akan bergerak ke arah 4. Sehingga, unsur yang berubah antara koordinat titik asli dan koordinat titik bayangan adalah Berdasarkan keempat pernyataan di atas, aturan pencerminan suatu titik terhadap sumbu-y dapat dituliskan sebagai berikut. KESIMPULAN Pencerminan terhadap Sumbu-y Sebarang titik PP(xx, yy) apabila dicerminkan terhadap sumbu-y akan menghasilkan bayangan dengan koordinat Atau apabila disimbolkan, C 0 (, ) x = P' (...,...) Pxy

12 Setelah kalian mengetahui aturan pencerminan terhadap sumbu-x dan sumbuy, selanjutnya kerjakan soal berikut. LATIHAN: MENENTUKAN KOORDINAT TITIK BAYANGAN Tentukan koordinat bayangan dari titik-titik yang diberikan. Titik Sumbu Pencerminan Bayangan K (5, 9) L ( 1, 4) M ( 3, 2) N (4, 7) Sumbu-x Sumbu-x Sumbu-y Sumbu-y BELAJAR MANDIRI Kerjakanlah soal-soal berikut! 1. Suatu segitiga AAAAAA memiliki koordinat titik sudut AA(2, 1), BB(7, 6), dan CC(5, 3). Gambarlah segitiga tersebut pada koordinat Cartesius, kemudian tentukan bayangan segitiga AAAAAA jika dicerminkan terhadap sumbu-x. 2. Layang-layang berikut ini merupakan bayangan suatu layang-layang PPPPPPPP setelah dicerminkan terhadap sumbu-y. Gambarlah layang-layang PPPPPPPP dan tuliskan koordinat masing-masing titik PP, QQ, RR, dan SS!

13 Nama Kelompok: Nama Anggota/Nomor Absen : Petunjuk: 1. Tulislah nama kelompok dan nama setiap anggota kelompok beserta nomor absen pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah setiap pernyataan ataupun pertanyaan dengan baik dan cermat. 3. Selesaikan soal dengan teliti bersama teman kelompokmu. 4. Jawablah pertanyaan pada tempat yang disediakan. Tujuan Pembelajaran: Setelah mengerjakan LKS ini diharapkan kamu dapat: 1. Menentukan koordinat bayangan suatu titik apabila dicerminkan terhadap garis y = k. 2. Menentukan koordinat bayangan suatu titik apabila dicerminkan terhadap garis x = k.

14 Pada Investigasi II kalian telah menemukan aturan pencerminan terhadap garis horizontal dan vertikal yang paling sederhana, yaitu sumbu-x dan sumbuy. Bagaimana jika suatu titik dicerminkan terhadap garis horizontal dan vertikal lainnya? Apakah aturan pencerminannya serupa dengan aturan pencerminan terhadap sumbu-x dan sumbu-y. Pertama, kita temukan aturan pencerminan terhadap garis horizontal, yaitu garis dengan persamaan y = k. INVESTIGASI III: PENCERMINAN TERHADAP GARIS Y = K Alat dan Bahan Waktu : Kertas berpetak, penggaris, dan pensil. : 30 menit 1. Gambarlah garis horizonal sebagai sumbu pencerminan, dan tuliskan persamaannya. 2. Gambarlah empat titik yang terletak di atas dan di bawah sumbu pencerminan. Usahakan garis dan empat titik yang kalian pilih berbeda dengan teman sekelompok kalian. 3. Dengan menggunakan sifat dasar pencerminan, tentukan bayangan keempat titik yang kalian gambar. 4. Tentukan jarak masing-masing titik terhadap sumbu pencerminan. Bagaimana kalian menentukan jaraknya? 5. Lengkapilah tabel berikut. Koordinat Titik Asli Jarak Titik Asli ke Sumbu Pencerminan Koordinat Bayangan Titik ke

15

16 Diskusikan dengan teman sekelompok kalian: Dari koordinatkoordinat titik asli dan bayangannya, unsur-unsur apa yang tetap? Unsur-unsur apa yang berubah? Bagaimana hubungan antara unsur-unsur yang berubah? Setelah berdiskusi kelompok, lengkapilah pernyataan berikut. KESIMPULAN Pencerminan terhadap Garis y = k Sebarang titik (xx, yy) apabila dicerminkan terhadap garis yy = kk akan menghasilkan bayangan dengan koordinat Atau apabila disimbolkan, (, ) C y = k P' (...,...) Pxy Pada Investigasi III, kalian telah menemukan aturan pencerminan untuk garis horizontal yang memiliki persamaan y = k. Jika aturan pencerminan suatu titik terhadap sumbu-x dan sumbu-y memiliki kemiripan, bagaimana dengan aturan pencerminan garis horizontal dan vertikal lainnya? Apakah juga memiliki kemiripan? 1. Pada pencerminan terhadap garis horizontal y = k, titik asli untuk menuju bayangannya akan bergerak ke arah 2. Oleh karena itu, unsur yang berubah antara koordinat titik asli dan koordinat titik bayangan adalah 3. Sedangkan pada pencerminan terhadap garis vertikal x = k, titik asli untuk menuju bayangannya akan bergerak ke arah 4. Sehingga, unsur yang berubah antara koordinat titik asli dan koordinat titik bayangan adalah

17 Berdasarkan keempat pernyataan sebelumnya, aturan pencerminan suatu titik terhadap garis vertikal x = k dapat dituliskan sebagai berikut. KESIMPULAN Pencerminan terhadap Garis x = k Sebarang titik (xx, yy) apabila dicerminkan terhadap garis xx = kk akan menghasilkan bayangan dengan koordinat Atau apabila disimbolkan, (, ) C x = k P' (...,...) Pxy Gunakan aturan-aturan pencerminan yang telah kalian temukan pada Investigasi III untuk menyelesaikan soal berikut. LATIHAN: MENENTUKAN KOORDINAT BAYANGAN Tentukan koordinat bayangan dari titik-titik yang diberikan. Titik Sumbu Pencerminan Bayangan K (1, 1) Garis y = 3 L ( 1, 2) Garis y = 11 M ( 4, 3) Garis x = 7 N (0, 5) Garis x = 23

18 BELAJAR MANDIRI Kerjakanlah soal-soal berikut! 1. Persegi panjang KKKKKKKK apabila dicerminkan terhadap garis xx = 1 menghasilkan persegi panjang bayangan yang koordinat titik-titik sudutnya KK (2, 1), LL(6, 1), MM (7, 1), dan NN (3, 3). Tentukan koordinat titik-titik sudut persegi panjang KKKKKKKK! 2. Perhatikan gambar berikut! Jika gambar 2 merupakan bayangan gambar 1 setelah dicerminkan terhadap garis kk, tentukan koordinat titik-titik sudut bayangan segitiga YYYYYY setelah dicerminkan terhadap garis kk tersebut!

19 Nama Kelompok: Nama Anggota/Nomor Absen : Petunjuk: 1. Tulislah nama kelompok dan nama setiap anggota kelompok beserta nomor absen pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah setiap pernyataan ataupun pertanyaan dengan baik dan cermat. 3. Selesaikan soal dengan teliti bersama teman kelompokmu. 4. Jawablah pertanyaan pada tempat yang disediakan. Tujuan Pembelajaran: Setelah mengerjakan LKS ini diharapkan kamu dapat: 1. Menentukan koordinat bayangan suatu titik apabila dicerminkan terhadap garis y = x. 2. Menentukan koordinat bayangan suatu titik apabila dicerminkan terhadap garis y = x.

20 Pada investigasi selanjutnya kita akan menemukan aturan pencerminan terhadap garis y = x. Garis y = x merupakan garis miring yang melalui semua titik dengan absis dan ordinatnya sama, misalkan (0, 0), (1, 1), dan ( 1, 1). INVESTIGASI IV: PENCERMINAN TERHADAP GARIS Y = X Alat dan Bahan Waktu : Kertas berpetak, penggaris, dan pensil. : 30 menit. 1. Gambarlah garis y = x sebagai sumbu pencerminan. 2. Gambarlah empat titik yang terletak di kanan dan kiri garis y = x. Usahakan empat titik yang kalian gambar berbeda dengan teman sekelompokmu. 3. Dengan menggunakan sifat dasar pencerminan, gambarlah bayangan keempat titik yang kalian pilih apabila dicerminkan terhadap garis y = x. 4. Isikan semua koordinat titik dan bayangannya pada tabel berikut. Koordinat Titik Asli Koordinat Bayangan Titik ke Berdiskusilah dengan teman sekelompokmu mengenai pertanyaanpertanyaan berikut: Berdasarkan koordinat titik asli dan bayangannya, unsur-unsur apa saja yang berubah? Adakah pola perubahan tersebut? Jika ada, bagaimana polanya?

21

22 Setelah kalian berdiskusi dengan teman kelompokmu, simpulkan temuan kalian dengan melengkapi pernyataan berikut. KESIMPULAN Pencerminan terhadap Garis y = x Sebarang titik (xx, yy) apabila dicerminkan terhadap garis yy = xx akan menghasilkan bayangan dengan koordinat Atau apabila disimbolkan, (, ) C y = x P' (...,...) Pxy Satu lagi aturan pencerminan yang akan temukan adalah aturan pencerminan terhadap garis yy = xx. Garis tersebut melalui semua titik yang absis dan ordinatnya saling berlawanan, misalkan (0, 0), (1, 1), ( 2, 2), dan (3, 3). INVESTIGASI V: PENCERMINAN TERHADAP GARIS Y = X Alat dan Bahan Waktu : Kertas berpetak, penggaris, dan pensil. : 30 menit. 1. Gambarlah garis y = x sebagai sumbu pencerminan. 2. Gambarlah empat titik yang terletak di kanan dan kiri garis y = x. Usahakan empat titik yang kalian gambar berbeda dengan teman sekelompokmu. 3. Dengan menggunakan sifat dasar pencerminan, gambarlah bayangan keempat titik yang kalian pilih apabila dicerminkan terhadap garis y = x. 4. Isikan semua koordinat titik dan bayangannya pada tabel berikut. Koordinat Titik Asli Koordinat Bayangan Titik ke

23

24 Berdiskusilah dengan teman sekelompok kalian mengenai pertanyaan-pertanyaan berikut: Berdasarkan koordinat titik asli dan bayangannya, bagaimana hubungan antara absis dan ordinatnya? Setelah berdiskusi, lengkapilah pernyataan berikut. KESIMPULAN Sebarang titik (xx, yy) apabila dicerminkan terhadap garis y = x akan menghasilkan bayangan dengan koordinat Atau apabila disimbolkan, (, ) C y = x P' (...,...) Pxy Setelah kalian mengetahui aturan pencerminan terhadap garis y = x dan y = x, selanjutnya cobalah untuk mengerjakan latihan berikut. LATIHAN: MENENTUKAN KOORDINAT BAYANGAN Tentukan bayangan titik-titik yang diberikan apabila dicerminkan terhadap garis yy = xx atau yy = xx. Titik Asli Sumbu Pencerminan Bayangan A (17, 2) B ( 20, 7) C (0, 12) D (21, 21) Garis yy = xx Garis yy = xx Garis yy = xx Garis yy = xx

25 BELAJAR MANDIRI Kerjakanlah soal-soal berikut! 1. Diketahui trapesium AAAAAAAA memiliki koordinat titik-titik sudut AA(2, 0), BB(5, 0), CC(0, 5), dan DD(0, 2). Tentukan koordinat titik-titik sudut bayangan trapesium tersebut, yaitu AA, BB, CC, dan DD, apabila dicerminkan terhadap garis yy = xx. 2. Gambarlah empat titik KK, LL, MM, dan NN sehingga LL merupakan bayangan KK, NN merupakan bayangan MM apabila titik-titik tersebut dicerminkan terhadap garis yy = xx. Berdasarkan gambar yang telah kalian buat, buatlah kesimpulan sebanyak mungkin untuk pernyataan di bawah ini. Jika LL merupakan bayangan pencerminan KK dan NN merupakan bayangan pencerminan MM terhadap suatu garis tertentu, maka: a. b. c.

26 Nama Kelompok: Nama Anggota/Nomor Absen : Petunjuk: 1. Tulislah nama kelompok dan nama setiap anggota kelompok beserta nomor absen pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah setiap pernyataan ataupun pertanyaan dengan baik dan cermat. 3. Selesaikan soal dengan teliti bersama teman kelompokmu. 4. Jawablah pertanyaan pada tempat yang disediakan. Tujuan Pembelajaran: Setelah mengerjakan LKS ini diharapkan kamu dapat: 1. Menentukan koordinat bayangan suatu titik apabila dicerminkan terhadap titik asal, O(0,0).

27 INVESTIGASI VI: PENCERMINAN TERHADAP TITIK ASAL Alat dan Bahan Waktu : Kertas berpetak, penggaris, dan pensil. : 30 menit 1. Gambarlah empat titik yang masing-masing terletak di kuadran 1 4, Namailah keempat titik tersebut sebagai titik A, B, C, dan D kemudian tulislah koordinat masing-masing titik tersebut. 2. Gambarlah garis yang melalui titik A dan titik asal OO(0, 0). 3. Lipatlah kertas berpetak kalian dengan pusat titik asal OO(0, 0) dan mengakibatkan garis yang terbentuk saling berimpit. Jiplaklah titik A pada sisi kertas lain dan namailah hasil jiplakannya sebagai titik A. Tulis koordinat titik A. Ilustrasi langkah 2 dan 3 4. Ulangi langkah 2 3 untuk titik-titik B, C, dan D. 5. Lengkapilah tabel berikut. Titik Pertama Titik Kedua Titik Ketiga Titik Keempat Titik Asli Bayangan Diskusikan beberapa pertanyaan ini dengan teman sekelompokmu: Unsur mana yang tetap? Unsur mana yang berubah? Bagaimana hubungan antara unsur-unsur yang berubah?

28

29 Setelah kalian selesai berdiskusi dengan teman kelompok kalian, sekarang lengkapilah pernyataan berikut. KESIMPULAN Pencerminan terhadap Titik Asal OO(00, 00) Sebarang titik PP(xx, yy) apabila dicerminkan terhadap titik asal OO(0, 0) akan menghasilkan bayangan dengan koordinat Atau apabila disimbolkan, C ( 0,0) (, ) O P' (...,...) Pxy Setelah kalian menemukan aturan pencerminan terhadap titik OO(0, 0), sekarang terapkan aturan tersebut untuk mengerjakan latihan berikut. LATIHAN: MENENTUKAN KOORDINAT BAYANGAN Tentukan koordinat bayangan dari titik-titik yang diberikan jika dicerminkan terhadap titik asal. Titik Asli Bayangan KK(21, 13) LL( 44, 2) MM( 1, 33) NN(7, 6)

30 BELAJAR MANDIRI Gambarlah bayangan bangun datar berikut apabila dicerminkan terhadap titik asal OO(0, 0).

KEGIATAN BELAJAR SISWA

KEGIATAN BELAJAR SISWA KEGIATAN BELAJAR SISWA Bidang studi : Matematika Satuan Pendidikan: SLTP Kelas: 3 (tiga) Caturwulan: 1 (satu) Pokok Bahasan: Transformasi Subpokok Bahasan: Refleksi Waktu: 150 Menit Endang Mulyana 2003

Lebih terperinci

Pencerminan dan Simetri Lipat

Pencerminan dan Simetri Lipat Pencerminan dan Simetri Lipat Perhatikan sewaktu Anda bercermin, maka akan muncul gambar lain yang disebut dengan bayangan. Apa yang Anda ketahui mengenai bayangan Anda? Apakah bayangan tersebut memiliki

Lebih terperinci

SISTEM KOORDINAT. Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana menentukan sistem koordinat dibidang dan diruang.

SISTEM KOORDINAT. Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana menentukan sistem koordinat dibidang dan diruang. 1 KEGIATAN BELAJAR 1 SISTEM KOORDINAT Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, mahasiswa diharapkan mampu menggambarkan dan membedakan sebuah titik yang terletak di bidang dan Berikut ini kita akan

Lebih terperinci

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS 1 MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa disebut koordinat x (absis)

Lebih terperinci

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3 BAHAN BELAJAR MANDIRI 3 SIMETRI PENDAHULUAN Secara umum bahan belajar mandiri ini menjelaskan tentang konsep simetri lipat dan simetri putar serta penerapannya ke dalam papan geoboard. Setelah mempelajari

Lebih terperinci

SUSUNAN KOORDINAT BAGIAN-1. Oleh: Fitria Khasanah, M. Pd

SUSUNAN KOORDINAT BAGIAN-1. Oleh: Fitria Khasanah, M. Pd SUSUNAN KOORDINAT BAGIAN-1 Oleh: Fitria Khasanah, M. Pd Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2010 Letak Suatu Titik pada Garis Lurus O g

Lebih terperinci

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS

MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS MODUL 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang

Lebih terperinci

Bab. Sistem Koordinat

Bab. Sistem Koordinat H E G F - - - - - - - 0 - - - - - - - Bab Sistem Koordinat Sebelum mempelajari sistem koordinat, kita akan membahas bagaimana cara pembuatan denah dan untuk apakah denah dibuat? Membuat denah atau menentukan

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya 42 43 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah :... Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2)

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) H. Sufyani Prabawanto, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 4 PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun datar yang dibagi menjadi dua kegiatan belajar,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL (RPP 1) : SMP Negeri 1 Terbanggi Besar. Kelas / Semester : VIII / 2 : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL (RPP 1) : SMP Negeri 1 Terbanggi Besar. Kelas / Semester : VIII / 2 : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan) 45 RPP Konvensional Sekolah Mata Pelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL (RPP 1) : SMP Negeri 1 Terbanggi Besar : Matematika Kelas / Semester : VIII / 2 Alokasi waktu : 2 x 40 menit (1

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. glide/refleksi geser, grup simetri, frieze group, graphical user interface (GUI) dijelaskan mengenai operasi biner.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. glide/refleksi geser, grup simetri, frieze group, graphical user interface (GUI) dijelaskan mengenai operasi biner. BAB II KAJIAN PUSTAKA Secara umum, pada bab ini membahas mengenai kajian teori yang digunakan dalam penelitian yaitu, grup, transformasi, translasi, refleksi, rotasi, glide/refleksi geser, grup simetri,

Lebih terperinci

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus.

Bab 3. Persamaan Garis Lurus. Standar Kompetensi. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Bab 3 Persamaan Garis Lurus Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus. Kompetensi Dasar 1.4 Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis lurus 3.1 Pengertian

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Pendahuluan 1.1 Latar elakang Geometri datar, merupakan studi tentang titik, garis, sudut, dan bangun-bangun geometri yang terletak pada sebuah bidang datar. erbagai mekanisme peralatan dalam kehidupan

Lebih terperinci

Sekayu. Prabumulih. Muarainim. Baturaja

Sekayu. Prabumulih. Muarainim. Baturaja 07 Tujuan Pembelajaran Setelah belajar bab ini, siswa dapat: Menggambar letak benda pada denah. Mengenal Koordinat posisi suatu benda. Menentukan posisi titik dalam sistem koordinat kartesius. Sumatera

Lebih terperinci

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Modul 1 Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Drs. Sukirman, M.Pd. D alam Modul Pertama ini, kita akan membahas tentang Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6 Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA SD Kelas 4, 5, 6 1 Matematika A. Operasi Hitung Bilangan... 3 B. Bilangan Ribuan... 5 C. Perkalian dan Pembagian Bilangan... 6 D. Kelipatan dan Faktor

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini PENDAHULUAN Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini membahas tentang transformasi. Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar. Pada kegiatan belajar 1 akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS LURUS

PERSAMAAN GARIS LURUS 1 KEGIATAN BELAJAR 3 PERSAMAAN GARIS LURUS Setelah mempelajari kegiatan belajar 3 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. menentukan persamaan gradien garis lurus, 2. menentukan persamaan vektoris dan persamaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian 93 94 95 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II 96 97 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SD Negeri Sendang Mata

Lebih terperinci

JOB SHEET Menggambar Proyeksi Isometrik. B. Kompetensi Dasar Menggambar perspektif, proyeksi, pandangan dan potongan

JOB SHEET Menggambar Proyeksi Isometrik. B. Kompetensi Dasar Menggambar perspektif, proyeksi, pandangan dan potongan JOB SHEET Menggambar Proyeksi Isometrik SATUAN PENDIDIKAN : SMK N 2 Merangin MATA PELAJARAN : Gambar Teknik KELAS/SEMESTER : X/1 PERTEMUAN : ALOKASI WAKTU : 2 x 45 menit A. Standar Kompetensi Menginterprestasikan

Lebih terperinci

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat

Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat Modul 1 Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat Drs. Susiswo, M.Si. K PENDAHULUAN ompetensi umum yang diharapkan, setelah mempelajari modul ini, adalah Anda dapat memahami konsep tentang persamaan linear dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aljabar dapat didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol-simbol. Secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aljabar dapat didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol-simbol. Secara 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aljabar Definisi II.A.: Aljabar (Wahyudin, 989:) Aljabar dapat didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol-simbol. Secara historis aljabar dibagi menjadi dua periode waktu,

Lebih terperinci

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank 1 MODUL 2 GARIS LURUS Gambar 4. 4 Mesin Antrian Bank Persamaan garis lurus sangat berperan penting terhadap kemajuan teknologi sekarang ini. Bagi programmer handal, banyak aplikasi yang membutuhkan persamaan

Lebih terperinci

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Bilangan Real S PENDAHULUAN Drs. Soemoenar emesta pembicaraan Kalkulus adalah himpunan bilangan real. Jadi jika akan belajar kalkulus harus paham terlebih dahulu tentang bilangan real. Bagaimanakah

Lebih terperinci

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA TAHUN 2015 Mata Kuliah Dosen Pengampu : : Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas

Lebih terperinci

PEMBAHASAN TES KEMAMPUAN DASAR SAINS DAN TEKNOLOGI SBMPTN 2013 KODE 431

PEMBAHASAN TES KEMAMPUAN DASAR SAINS DAN TEKNOLOGI SBMPTN 2013 KODE 431 PEMBAHASAN TES KEMAMPUAN DASAR SAINS DAN TEKNOLOGI SBMPTN 203 KODE 43. Persamaan lingkaran dengan pusat (,) dan menyinggung garis 3xx 4yy + 2 0 adalah Sebelum menentukan persamaan lingkarannya, kita tentukan

Lebih terperinci

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks FUNGSI Riri Irawati, M.Kom 3 sks Agenda 1. Sistem Koordinat Kartesius. Garis Lurus 3. Grafik persamaan Tujuan Agar mahasiswa dapat : Menggunakan sistem koordinat untuk menentukan titik-titik dan kurva-kurva.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Surveying : suatu ilmu untuk menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi

PENDAHULUAN Surveying : suatu ilmu untuk menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi PENDAHULUAN Surveying : suatu ilmu untuk menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi Plane Surveying Kelas pengukuran di mana permukaan bumi dianggap sebagai bidang datar, artinya adanya faktor kelengkungan

Lebih terperinci

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT 1. Menentukan koefisien persamaan kuadrat 2. Jenis-jenis akar persamaan kuadrat 3. Menyusun persamaan kuadrat yang akarnya diketahui 4. Fungsi kuadrat dan grafiknya

Lebih terperinci

Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar

Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 374 Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar Hermanto 1, Kusno 2, Ahmad Kamsyakawuni 2, 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. grup kristalografi, dan Graphical User Interface (GUI) untuk pembentukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. grup kristalografi, dan Graphical User Interface (GUI) untuk pembentukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai definisi grup kristalografi dan grup yang termasuk didalamnya, langkah-langkah pembentukan motif batik dengan grup kristalografi, dan Graphical

Lebih terperinci

Bab 3 (3.1) Universitas Gadjah Mada

Bab 3 (3.1) Universitas Gadjah Mada Bab 3 Sifat Penampang Datar 3.1. Umum Didalam mekanika bahan, diperlukan operasi-operasi yang melihatkan sifatsifat geometrik penampang batang yang berupa permukaan datar. Sebagai contoh, untuk mengetahui

Lebih terperinci

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10

C. y = 2x - 10 D. y = 2x + 10 1. Diantara himpunan berikut yang merupakan himpunan kosong adalah... A. { bilangan cacah antara 19 dan 20 } B. { bilangan genap yang habis dibagi bilangan ganjil } C. { bilangan kelipatan 3 yang bukan

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN AKHIR SEKOLAH

LATIHAN UJIAN AKHIR SEKOLAH LATIHAN UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL MATEMATIKA WAKTU : 0 menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PETUNJUK UMUM 1. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum menjawab.. Jawaban dikerjakan pada lembar

Lebih terperinci

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA A. Perlengkapan Gambar 1. Drawing Pen ukuran 0,3 dan 0,5 mm 2. Maal 3 mm 3. Penggaris /

Lebih terperinci

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki SEGITIG DN SEGIEMPT. SEGITIG 1. Mengenal Segitiga Jika persegi panjang PQRS dipotong melalui diagonal PR, maka akan didapat dua bangun yang berbentuk segitiga yang sama dan sebangun atau kongruen. Semua

Lebih terperinci

bangun datar sederhana

bangun datar sederhana bab 8 bangun datar sederhana q benda di kamar raka mempunyai kamar sendiri di dalamnya ada berbagai benda bentuk dan ukuran benda itu berbeda benda yang permukaannya datar disebut bangun datar tahukah

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PROYEKSI BENDA

MENGGAMBAR PROYEKSI BENDA MENGGAMBAR PROYEKSI BENDA A. MENGGAMBAR PROYEKSI Proyeksi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara menggambarkan penglihatan mata kita dari suatu benda tiga dimensi kedalam kertas gambar secara dua dimensi

Lebih terperinci

Bab VIII Bidang Kartesius

Bab VIII Bidang Kartesius Bab VIII Bidang Kartesius K ata Kunci Titik Asal Sumbu-X Sumbu-Y Jarak K D ompetensi asar. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.. Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri dan keterkaitan

Lebih terperinci

Sesi Perdagangan Pasar Saat ini Setelah Perubahan Sesi Pra-Pembukaan Reguler s.d s.d Sesi I

Sesi Perdagangan Pasar Saat ini Setelah Perubahan Sesi Pra-Pembukaan Reguler s.d s.d Sesi I PERUBAHAN JAM PERDAGANGAN BURSA Peraturan No II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Diberlakukan: 2 Januari 2013 Pokok Perubahan 1. Memajukan 30 menit awal waktu perdagangan. 2. Penerapan sesi

Lebih terperinci

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran

Lingkaran. A. Persamaan Lingkaran B. Persamaan Garis Singgung Lingkaran Bab Sumber: www.panebiancod.com Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu merumuskan persamaan lingkaran dan menggunakannya dalam pemecahan masalah; menentukan persamaan garis singgung pada lingkaran

Lebih terperinci

Persamaan Garis singgung Melalui titik (x 1, y 1 ) diluar lingkaran. Pusat Lingkaran (a, b) Persamaan Garis singgung. Jari Jari r.

Persamaan Garis singgung Melalui titik (x 1, y 1 ) diluar lingkaran. Pusat Lingkaran (a, b) Persamaan Garis singgung. Jari Jari r. PERSAMAAN LINGKARAN Pusat Lingkaran (0, 0) Melalui titik (x, y ) pada lingkaran Jika diketahui gradient m xx y mx r yy r m x y r Persamaan Garis singgung Melalui titik (x, y ) diluar lingkaran Jari Jari

Lebih terperinci

Pengertian Persamaan Garis Lurus 1. Koordinat Cartesius a. Menggambar Titik pada Koordinat Cartesius b. Menggambar Garis pada Koordinat Cartesius

Pengertian Persamaan Garis Lurus 1. Koordinat Cartesius a. Menggambar Titik pada Koordinat Cartesius b. Menggambar Garis pada Koordinat Cartesius Pengertian Persamaan Garis Lurus Sebelum memahami pengertian persamaan garis lurus, ada baiknya kamu mengingat kembali materi tentang koordinat Cartesius persamaan garis lurus selalu digambarkan dalam

Lebih terperinci

Bab 4 SISTEM PROYEKSI 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI GAMBAR PROYEKSI

Bab 4 SISTEM PROYEKSI 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI GAMBAR PROYEKSI Bab 4 SISTEM PROYEKSI Materi : Pengertian proyeksi. Gambar proyeksi. Gambar pandangan tunggal. Gambar pandangan majemuk 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI. Agar dapat menyatakan wujud suatu benda dalam bentuk gambar

Lebih terperinci

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus

Peta Konsep. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi. persamaan garis lurus PErSamaan GarIS lurus Untuk SMP Kelas VIII Peta Konsep Standar Kompetensi Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan garis lurus Kompetensi Dasar Menentukan gradien, persamaan dan grafik garis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yang di pahami dan di mengerti dengan benar. Ernawati (2003;8) mengemukakan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yang di pahami dan di mengerti dengan benar. Ernawati (2003;8) mengemukakan 6 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakekat Pemahaman Konsep Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia pemahaman adalah sesuatu hal yang di pahami dan di mengerti dengan

Lebih terperinci

BAB V GEOMETRI DAN TRANSFORMASI

BAB V GEOMETRI DAN TRANSFORMASI BAB V GEOMETRI DAN TRANSFORMASI Pernahkah anda mengamati proses pekerjaan pembangunan sebuah rumah? Semua tahap pekerjaan tersebut, mulai dari perancangan hingga finishing, tidak terlepas dari penerapan

Lebih terperinci

matematika K-13 PERSAMAAN GARIS LURUS K e l a s

matematika K-13 PERSAMAAN GARIS LURUS K e l a s K- matematika K e l a s XI PERSAMAAN GARIS LURUS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami pengertian garis, garis pada koordinat Cartesius,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. pengembangan sistem yang menggunakan metode SDLC (System Development

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. pengembangan sistem yang menggunakan metode SDLC (System Development BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN A. Implementasi Implementasi adalah suatu proses penerapan rancangan program yang telah dibuat kedalam sebuah pemrograman sesuai dengan rencana yang telah di rancang sebelumnya

Lebih terperinci

Menemukan Dalil Pythagoras

Menemukan Dalil Pythagoras Dalil Pythagoras Menemukan Dalil Pythagoras 1. Perhatikan gambar di bawah ini. Segitiga ABC adalah sebuah segitiga siku-siku di B dengan sisi miring AC. Jika setiap petak luasnya 1 satuan, tentukan luas

Lebih terperinci

PEMBUKTIAN RUMUS LUAS SEGITIGA BINTANG PERTAMA MORLEY DI DALAM SEGITIGA SEMBARANG Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSRI

PEMBUKTIAN RUMUS LUAS SEGITIGA BINTANG PERTAMA MORLEY DI DALAM SEGITIGA SEMBARANG Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSRI PEMBUKTIAN RUMUS LUAS SEGITIGA BINTANG PERTAMA MORLEY DI DALAM SEGITIGA SEMBARANG Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNSRI Ambarsari Kusuma Wardani Email : ambarkusuma8@yahoocom Abstrak

Lebih terperinci

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis BAB II RESULTAN (JUMLAH) DAN URAIAN GAYA A. Pendahuluan Pada bab ini, anda akan mempelajari bagaimana kita bekerja dengan besaran vektor. Kita dapat menjumlah dua vektor atau lebih dengan beberapa cara,

Lebih terperinci

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL Berikut ini akan dibicarakan tentang Gambar Proyeksi Ortogonal secara terinci. Gambar proyeksi ortogonal yang lazim digunakan ada dua cara yaitu cara Eropa dan cara Amerika. Pada

Lebih terperinci

Bab. Teorema Pythagoras dan Garis-Garis pada Segitiga. A. Teorema Pythagoras B. Garis-garis pada Segitiga

Bab. Teorema Pythagoras dan Garis-Garis pada Segitiga. A. Teorema Pythagoras B. Garis-garis pada Segitiga ab 5 Sumber: Dokumentasi Penulis Teorema Pythagoras dan Garis-Garis pada Segitiga Televisi sebagai media informasi, memiliki banyak sekali keunggulan dibandingkan dengan media lainnya, baik media etak

Lebih terperinci

Penyelesaian : Latihan : Tentukan persamaan garis a. Melalui (3, 0) dan (0, 6) b. Melalui (0, 1) dan (4, 0) c. 3 x

Penyelesaian : Latihan : Tentukan persamaan garis a. Melalui (3, 0) dan (0, 6) b. Melalui (0, 1) dan (4, 0) c. 3 x Latihan : Tentukan persamaan garis a. Melalui (3, 0) dan (0, 6) b. Melalui (0, 1) dan (4, 0) c. y 3 x 9 3. Hubungan dua buah garis Letak dua buah garis y = m 1 x + c 1 dan y = m 2 x + c 2 dalam satu bidang

Lebih terperinci

Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada

Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada Parabola 6.1. Persamaan Parabola Bentuk Baku Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada bidang sedemikian hingga titik itu berjarak sama dari suatu titik tertentu yang disebut

Lebih terperinci

PERSEGI // O. Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang

PERSEGI // O. Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang 2/15/2012 1 PERSEGI D // // O // // Persegi merupakan belah ketupat yang setiap sudutnya siku-siku Sisi Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan semua sisinya sama panjang 2/15/2012 2 D // // O // // Sudut

Lebih terperinci

PENDIDIKAN MATEMATIKA SD 1

PENDIDIKAN MATEMATIKA SD 1 PENDIDIKAN MATEMATIKA SD (KPD / sks ) Oleh: M. Coesamin FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 0 PENDIDIKAN MATEMATIKA SD Materi:. Bilangan Bulat dan Bilangan Pecah a. Bilangan Bulat

Lebih terperinci

53

53 LAMPIRAN 53 54 55 56 57 RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sooko Ponorogo Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VIII / 1 Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus Alokasi

Lebih terperinci

50 LAMPIRAN NILAI SISWA SOAL INSTRUMEN Nama : Kelas : No : BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG DIANGGAP BENAR! 1. Persegi adalah.... a. Bangun segiempat yang mempunyai empat sisi dan panjang

Lebih terperinci

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS Fungsi Dalam ilmu ekonomi, kita selalu berhadapan dengan variabel-variabel ekonomi seperti harga, pendapatan nasional, tingkat bunga, dan lainlain. Hubungan kait-mengkait

Lebih terperinci

A. Menentukan Letak Titik

A. Menentukan Letak Titik Apa yang akan Anda Pelajari? Koordinat Cartesius Mengenal pengertian dan menentukan gradien garis lurus Menentukan persamaan garis lurus Menggambar grafik garis lurus Menentukan Gradien, Persamaan garis

Lebih terperinci

1. Fungsi Objektif z = ax + by

1. Fungsi Objektif z = ax + by Nilai Optimum Suatu Fungsi Objektif, Program Linear, Fungsi Objektif, Cara Menentukan, Contoh Soal, Rumus, Pembahasan, Metode Uji Titik Sudut, Metode Garis Selidik, Matematika Nilai Optimum Suatu Fungsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji kerja daya sisip dari citra terhadap pesan menggunakan kecocokan nilai warna terhadap pesan berbahasa

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PERSPEKTIF

MENGGAMBAR PERSPEKTIF BAB III MENGGAMBAR PERSPEKTIF Standar Kompetensi : Menerapkan Prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk MM Kompetensi Dasar : Menggambar Perspektif Materi Pembelajaran : Teknik menggambar

Lebih terperinci

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian. Glosarium A Akar pangkat dua : akar pangkat dua suatu bilangan adalah mencari bilangan dari bilangan itu, dan jika bilangan pokok itu dipangkatkan dua akan sama dengan bilangan semula; akar kuadrat. Asosiatif

Lebih terperinci

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T. Geometri Bangun Datar Suprih Widodo, S.Si., M.T. Geometri Adalah pengukuran tentang bumi Merupakan cabang matematika yang mempelajari hubungan dalam ruang Mesir kuno & Yunani Euclid Geometri Aksioma /postulat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan hasil tinjauan pustaka tentang definisi, konsep, dan teori-teori yang terkait dengan penelitian ini. Adapun pustaka yang dipakai adalah konsep perambatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan ke : Alokasi Waktu : 12 jp x @45 menit Standar Kompetensi : Membaca gambar teknik Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

KAJIAN KELENGKUNGAN PERSAMAAN

KAJIAN KELENGKUNGAN PERSAMAAN KAJIAN KELENGKUNGAN PERSAMAAN KURVA DI RR Iis Herisman, Komar Baihaqi Jurusan Matematika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya iis@matematikaitsacid, komar@matematikaitsacid Abstrak Tujuan dari

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD/MI Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/1 Standar Kompetensi :3. Menghitung bangun datar sederhana dan menggunakannya dalam pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III. SOLUSI GRAFIK

BAB III. SOLUSI GRAFIK BAB III. SOLUSI GRAFIK Salah satu metode pengoptimalan yang dapat digunakan adalah grafik. Fungsi tujuan dan kendala permasalahan digambarkan menggunakan bantuan sumbu absis (horizontal) dan ordinat (vertikal)

Lebih terperinci

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor BAB 1 BESARAN VEKTOR TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahan vektor secara grafis dan matematis 3. Melakukan perkalian vektor

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008 Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2007 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2008 Bidang Matematika Bagian Pertama Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN RELASI

BAB I PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN RELASI BAB I PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN RELASI Misalkan relasi pada himpunan A dan B adalah dua himpunan sebarang, suatu relasi dari A ke B adalah himpunan bagian dari A x B yaitu pasangan terurut (a,b) dimana

Lebih terperinci

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK 4.1. Gambaran Umum Proyek yang penulis dapatkan berawal dari keperluan untuk membuat website Angel Eyes Cloth yang merupakan UKM yang bergelut di bidang clothing. Briefing yang

Lebih terperinci

KONSTRUKSI BATAS-BATAS WILAYAH YANG BERJARAK MINIMUM DENGAN MENGGUNAKAN GEOMETRI TAXICAB

KONSTRUKSI BATAS-BATAS WILAYAH YANG BERJARAK MINIMUM DENGAN MENGGUNAKAN GEOMETRI TAXICAB KONSTRUKSI BATAS-BATAS WILAYAH YANG BERJARAK MINIMUM DENGAN MENGGUNAKAN GEOMETRI TAXICAB Magdalena Rosario Mega Sanusi 1), Regina Hesty Kurnianingtyas ) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

AB = AB = ( ) 2 + ( ) 2

AB = AB = ( ) 2 + ( ) 2 Nama Siswa Kelas LEMBAR AKTIVITAS SISWA HUBUNGAN ANTAR GARIS Titik Tengah Sebuah Segmen Garis : : Kompetensi Dasar (KURIKULUM 2013): 3.10 Menganalisis sifat dua garis sejajar dan saling tegak lurus dan

Lebih terperinci

10 Grafik Sudut Deviasi Bangun Datar

10 Grafik Sudut Deviasi Bangun Datar 10 Grafik Sudut Deviasi Bangun Datar Kita telah mempelajari bagaimana menghitung besar sudut belok di setiap titik pada tepi suatu bangun datar. Satu hal yang menarik tentang lingkaran adalah bahwa besar

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran LAMPIRAN 1 40 LAMPIRAN 2 41 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaan : Matematika Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Sekolah : SMP Negri 3 Mojolaban Kelas / Semester : VII / II Materi Pokok

Lebih terperinci

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2005 TINGKAT PROVINSI

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2005 TINGKAT PROVINSI SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2005 TINGKAT PROVINSI Bidang Matematika Bagian Pertama Waktu : 90 Menit DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT

Lebih terperinci

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT GEOMETRI BIDANG Pada bab ini akan dibahas bentuk-bentuk bidang dalam ruang dimensi dua, keliling serta luasan dari bidang tersebut, bentuk ini banyak kaitannya dengan kegiatan ekonomi (bisnis dan manajemen)

Lebih terperinci

Pembagian kuadran azimuth

Pembagian kuadran azimuth Pengikatan ke muka Pengikatan kemuka adalah suatu metode pengukuran dan pengolahan data dari dua buah titik dilapangan tempat berdiri alat untuk memperoleh suatu titik lain di lapangan tempat berdirinya

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR VEKTOR DAN SKALAR Materi pokok pertemuan ke I: 1. Vektor dan skalar 2. Komponen vektor 3. Operasi dasar aljabar vektor URAIAN MATERI Masih ingatkah Anda tentang vektor? Apa beda vektor dengan skalar? Ya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode penemuan terbimbing berbantu alat peraga di kelas VB SD Negeri 20 Kota Bengkulu dilaksanakan dalam 3 siklus.

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS LURUS

PERSAMAAN GARIS LURUS PERSAMAAN GARIS LURUS A. Menggambar grafik garis lurus Langkah langkah mengambar grafik persamaan garis lurus sama dengan langkahlangkah membuat grafik pada sistim koordinat. Gambarlah grafik persamaan

Lebih terperinci

4. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear x + y = 5 dan x - 2y = -4 adalah... A.{ (1, 4) }

4. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear x + y = 5 dan x - 2y = -4 adalah... A.{ (1, 4) } 1. Diketahui himpunan P = ( bilangan prima kurang dari 13 ) Banyak himpunan bagian dari P adalah... 5 25 10 32 P = {Bilangan prima kurang dari 13} = {2, 3, 5, 7, 11} n(p) = 5 2. Dari diagram Venn di bawah,

Lebih terperinci

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Lampiran 1.1 45 Lampiran 1.2 46 47 Lampiran 2.1 SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI Standar Kompetensi : 6. Memahami

Lebih terperinci

Modul 10. Fungsi Trigonometri

Modul 10. Fungsi Trigonometri Modul 10 Fungsi Trigonometri 10.1. Fungsi Gonometri Sudut Lancip A c a b 0 A Sudut adalah sudut lancip dengan titik sudut 0, sedang titik A adalah salah satu titik pada kaki sudut tersebut. Jika 0A diproeksikan

Lebih terperinci

Persamaan Parabola KEGIATAN BELAJAR 10

Persamaan Parabola KEGIATAN BELAJAR 10 1 KEGIATAN BELAJAR 10 Persamaan Parabola Setelah mempelajari kegiatan belajar 10 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan persamaan Parabola 2. Melukis Persamaan Parabola Anda tentu sangat mengenal

Lebih terperinci

II Metodologi. 2. Tataran Sistem. a. Cerita. a) Cerita 1

II Metodologi. 2. Tataran Sistem. a. Cerita. a) Cerita 1 II Metodologi A. Kerangka Berfikir 1. Tataran Lingkungan Media buku cerita fabel edukasi anak ini terlihat sangat ramah, dan dapat berada di lingkungan pengguna tanpa ada efeknya, karena buku tersebut

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jadwal Penelitian. Lampiran 1.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian. Lampiran 2. RPP dan LKS. Lampiran 2.1 RPP Kelompok Eksperimen 1

Lampiran 1. Jadwal Penelitian. Lampiran 1.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian. Lampiran 2. RPP dan LKS. Lampiran 2.1 RPP Kelompok Eksperimen 1 Lampiran. Jadwal Penelitian Lampiran. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Lampiran 2. RPP dan LKS Lampiran 2. RPP Kelompok Eksperimen Lampiran 2.2 RPP Kelompok Eksperimen 2 Lampiran 2.3 LKS Kelompok Eksperimen

Lebih terperinci

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI D. GEOMETRI 1. TUJUAN Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat memahami dan dapat menjelaskan unsur-unsur geometri, hubungan titik, garis dan bidang; sudut; melukis bangun geometri; segibanyak;

Lebih terperinci

TABEL NILAI HASIL BELAJAR AWAL

TABEL NILAI HASIL BELAJAR AWAL 46 TABEL NILAI HASIL BELAJAR AWAL NO. NAMA NILAI KETUNTASAN 1 KA 70 Tuntas 2 DS 25 Tidak tuntas 3 MI 45 Tidak tuntas 4 AL 40 Tidak tuntas 5 YM 45 Tidak tuntas 6 HG 45 Tidak tuntas 7 DR 50 Tidak tuntas

Lebih terperinci

ATURAN-ATURAN DASAR GAMBAR TEKNIK

ATURAN-ATURAN DASAR GAMBAR TEKNIK TURN-TURN DSR GMR TEKNIK. HURUF dan NGK TEKNIK Huuf dan angka yang biasa digunakan dalam gamba teknik ada dua type, yaitu :. Type ( Tegak/miing 75 0 ) : Untuk huuf besa/kapital, tebal gais /4 h, dimana

Lebih terperinci

No Gambar Nama bangun Banyaknya simetri lipat

No Gambar Nama bangun Banyaknya simetri lipat 100 Lampiran LKS Pertemuan 1 Soal pos 1 Salinlah gambar di atas di dalam kertas lipat kemudian potonglah bangun-bangun tersebut sesuai dengan garis kemudian susunlah bangun tersebut menjadi sebuah benda(bisa

Lebih terperinci

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK 4.1 Perancangan Desain layout iklan interaktif Cheesy Ria Pzza Hut Praktikan ditempatkan pada bagian desain grafis (Graphic Designer) lebih tepatnya junior designer. Selama

Lebih terperinci

Tujuan Khusus. Tujuan Umum

Tujuan Khusus. Tujuan Umum Tujuan Umum Tujuan Khusus Mahasiswa memahami arti Kerangka Kontrol Horizontal (KKH) Mahasiswa memahami cara pengukuran, cara menghitung, cara koreksi dari suatu pengukuran polygon baik polygon sistem terbuka

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru matematika

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru matematika BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru matematika VIIB SMP Negeri 2 Purwosari

Lebih terperinci