METODE MENGIKAT KEBELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
ILMU UKUR TANAH 2 PENENTUAN POSISI

Can be accessed on:

Tujuan Khusus. Tujuan Umum

BAB III UJICOBA KALIBRASI KAMERA

VIII. ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

Metode Pengikatan Kemuka dan Kebelakang

UJIAN TENGAH SEMESTER KALKULUS/KALKULUS1

SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 11 : METODE PENGUKURAN LUAS

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. B. Tujuan Praktikum

. P GEOMETRI RUANG 3 11/21/2015. A. Menggambar dan Menghitung Jarak. Peta Konsep. A. Menggambar dan Menghitung jarak. Nomor M5201

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN Surveying : suatu ilmu untuk menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

HITUNGAN KOORDINAT, AZIMUTH/ARAH DAN JARAK

UN SMA IPA 2009 Matematika

IMPLEMENTASI TEKNIK FEATURE MORPHING PADA CITRA DUA DIMENSI

ANALISAPERHITUNGANWAKTU PENGALIRAN AIR DAN SOLAR PADA TANGKI

BAB X PENGUKURAN DAN PEMETAAN HUTAN

METODE PENELITIAN Data Langkah-Langkah Penelitian

BAB 3 MODEL DASAR DINAMIKA VIRUS HIV DALAM TUBUH

FUNGSI TRANSENDEN J.M. TUWANKOTTA

2.3 Perbandingan Putaran dan Perbandingan Rodagigi. Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1. dan z 2

BAB II LANDASAN TEORI

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur

MAKALAH TUGAS AKHIR DIMENSI METRIK PADA PENGEMBANGAN GRAPH KINCIR DENGAN POLA K 1 + mk n

BAB 3 ANALISIS RIAK ARUS KELUARAN INVERTER PWM MULTIFASA

PENGUKURAN POLIGOON. by Salmani, ST.,MS.,MT.

3. Turunan Fungsi Trigonometri, Trigonometri Inversi, Logaritmik, Eksponensial

3. Kegiatan Belajar Medan listrik

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika. Integral Lipat Dua

B. Hubungan Dua Lingkaran


TRYOUT 1 MATEMATIKA TAHUN 2012/2013

11/4/2011 KOHERENSI. koheren : memiliki θ yang tetap (tidak berubah terhadap waktu) y 1 y 2

PENGUKURAN POLIGOON. by Salmani, ST.,MT.,MS. POLYGON

Untuk memudahkan buat segitiga yang memuat titik A dan garis k. Puncak segitiga adalah titik A dan alasnya garis k

Jika t = π, maka P setengah C P(x,y) jalan mengelilingi ligkaran, t y. P(-1,0). t = 3/2π, maka P(0,-1) t>2π, perlu lebih 1 putaran t<2π, maka = t

Hukum Coulomb. a. Uraian Materi

1. Himpunan penyelesaian adalah {(x, y, z)}. Nilai dari y + z adalah... D. -4 E. -5

BAB III PROSES PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB VIII PENGUKURAN DAN PEMETAAN HUTAN

1.1. Sub Ruang Vektor

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Tinjauan Umum Deformasi

1.Sebagai kerangka Horizontal pada daerah pengukuran 2.Kontrol Jarak dan Sudut 3.Basik titik untuk pengukuran selanjutnya 4.

BAB 4 ANALISIS DAN MINIMISASI RIAK TEGANGAN DAN ARUS SISI DC

Sudaryatno Sudirham. Diferensiasi

TELAAH MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH I TRANSFORMASI GEOMETRI

MIMIN RIHOTIMAWATI TRIGONOMETRI

Solusi Tutorial 6 Matematika 1A

PENGUKURAN UNTUK MENDETEKSI DEFORMASI BANGUNAN SIPIL

PROGRAM KOMPUTER UNTUK PEMODELAN SEBARAN PERGERAKAN. Abstrak

( ) P = P T. RT a. 1 v. b v c

IV. ANALISA RANCANGAN

PENGENALAN MACAM-MACAM PENGUKURAN SITUASI

dan E 3 = 3 Tetapi integral garis dari keping A ke keping D harus nol, karena keduanya memiliki potensial yang sama akibat dihubungkan oleh kawat.

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic

Bagian 3 Differensiasi

c. 2 cara yang digunkan untuk memindahkan titik dari permukaan tanah;

METODE MATRIK APLIKASI METODE MATRIK UNTUK ANALISA STRUKTUR BALOK

Arus Melingkar (Circular Flow) dalam Perekonomian 2 Sektor

1.3 PENGUKURAN SUDUT. Program D3/D4 Teknik Sipil ITS ILMU UKUR TANAH 1

Analisis Stabilitas Lereng

BAB 7 P A S A K. Gambar 1. Jenis-Jenis Pasak

Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan bentuk :

II. BUMI DAN KOORDINAT

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN SIMPLIFIED BISHOP METHOD dan JANBU MENGGUNAKAN PROGRAM MATHCAD

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG STAKE OUT DAN MONITORING

ESTIMASI WAKTU DAN SUDUT PEMUTUS KRITIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE LUAS SAMA

Tata cara penentuan posisi titik perum menggunakan alat sipat ruang

CATATAN KULIAH Pertemuan XII: Optimasi dengan Kendala Persamaan dan Aplikasinya

Pengukuran Poligon Tertutup Terikat Koordinat

BAB II DASAR TEORI. II.1 Saham

METODE PENGUKURAN TRIANGULASI

BAB 6 P E G A S M E K A N I S

Respon Getaran Lateral dan Torsional Pada Poros Vertical-Axis Turbine (VAT) dengan Pemodelan Massa Tergumpal

PEMETAAN MÖBIUS. Gani Gunawan. Jurusan Matematika, UNISBA, Jalan Tamansari No 1, Bandung,40116, Indonesia

Praktikum Total Quality Management

BAB VI. FUNGSI TRANSENDEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud 1.2 Tujuan

2. Tiga Dimensi (R3) Persamaan Garis

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Matematika

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

f(-1) = = -7 f (4) = = 3 Dari ketiga fungsi yang didapat ternyata yang terkecil -7 dan terbesar 11. Rf = {y -7 y 11, y R}

TURUNAN FUNGSI (DIFERENSIAL)

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

DETEKSI API REAL-TIME DENGAN METODE THRESHOLDING RERATA RGB

PERSAMAAN DIFFERENSIAL. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika

Matematika EBTANAS Tahun 2003

TEKNIK PEMBESIAN PELAT FONDASI

Antiremed Kelas 12 Matematika

PENENTUAN FREKUENSI MAKSIMUM KOMUNIKASI RADIO DAN SUDUT ELEVASI ANTENA

GERAK MELINGKAR (ROTASI)

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

ORIENTASI PADA PRA PLOTTING PETA BERSISTEM KOORDINAT LOKAL TERHADAP SISTEM KOORDINAT FIX (TETAP)

Can be accessed on:

, serta notasi turunan total ρ

Jurnal Teknika ISSN : Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan Volume 2 No.2 Tahun 201

1. Diketahui persamaan x 2 + (2p 1)x + p 2 3p 4 = 0. Jika akar akar persamaan tersebut riil, maka batas batas nilai p yang memenuhi adalah

UN SMA IPA 2003 Matematika

PENENTUAN RUMUS KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN UJI KEKERASAN VICKERS

Transkripsi:

METODE MENGIKAT KEBELAKANG Metoe mengikat ke belakang aalah menentukan suatu titik baru engan jalan mengaakan pengukuran suut paa titik yang tiak iketahui koorinatnya. Ketentuan yang harus ipenuhi aalah iperlukan paling seikit tiga titik pengingat yang suah iketahui koorinatnya beserta suut yang iukur ari titik yang akan itentukan koorinat tsb. Keuntungan metoe ini aalah kita hanya satu kali menempatkan instrumen, yaitu paa titik yang akan kita cari tersebut. Terapat ua cara perhitungan yang kita kenal, yaitu Metoe Collins an Cassini. 1

METODE MENGIKAT KEBELAKANG 1. METODE COLLINS Bila kita akan menentukan suatu koorinat (misalnya titik P), maka titik tersebut harus iikatkan paa titiktitik yang suah iketahui koorinatnya (misalnya titik A, B, an C), kemuian kita ukur suut an. A (Xa;Ya) P? ap bp ah ah (Xb;Yb) B H bh hc C (Xc;Yc) 2

METODE MENGIKAT KEBELAKANG LANGKAH PERHITUNGAN 1. Buatlah sebuah lingkaran melalui titik ABP, lingkaran ini akan memotong garis PC i titik H (titik ini isebut sebagai titik penolong Collins) 2. Mencari Suut Jurusan Tg an Jarak Xb - Xa iapat. A (Xa;Ya) P? ap bp ah ah (Xb;Yb) B H bh hc C (Xc;Yc) 1 = Sin = Yb - Ya Xb-Xa 2 = Cos Yb-Ya 1 2 2 3

METODE MENGIKAT KEBELAKANG LANGKAH PERHITUNGAN 3. Mencari Koorinat Titik H (Titik Penolong Collins) a) Dari Titik A 1) Cari ah = + 2) Dengan Rumus Sinus menentukan ah. A (Xa;Ya) ahc ahb ap bp ah ah (Xb;Yb) B bh ah Sin Sin 180- - P? H hc C (Xc;Yc) ah Sin 180- - sin Xh 1 = Xa + ah. Sin ah Yh 1 = Ya + ah. Cos ah 4

METODE MENGIKAT KEBELAKANG LANGKAH PERHITUNGAN 3. Mencari Koorinat Titik H (Titik Penolong Collins) b) Dari Titik B 1) Cari bh = + ( 2) Dengan Rumus Sinus menentukan bh bh Sin β Sin α. A (Xa;Ya) ap bp ah ah (Xb;Yb) B bh hc bh Sin β sin α Xh 2 = Xb + bh. Sin bh Yh 2 = Yb + bh. Cos bh P? X h Y h X Y h1 h1 X 2 Y 2 h2 h2 H C (Xc;Yc) 5

METODE MENGIKAT KEBELAKANG LANGKAH PERHITUNGAN 4. Mencari hc an 3) Xp1= Xa + ap.sin ap Yp1= Ya + ap.cos ap Tg α = hc Xc - Xh Yc - Yh hc hb = hc ( bh-180) = hc + 180 - bh 5. Mencari Titik P a). DARI TITIK A 1) Cari ap = 2) Mencari ap Sin α ap ap Sin 180 - (α+γ) Sin 180-(α+γ) sin α α iapat hc X P b) DARI TITIK B 1) Cari bp = ba {180-( Jai bp = + 2) Mencari ap Sin α bp 3) Xp2= Xb + bp.sin bp Yp2= Yb + ap.cos bp X P1 2 X P2 bp Sin γ Sin γ sin α Y P Y P1 2 Y P2 6

LATIHAN COLLINS Diketahui Koorinat Titik-Titik sbb : A(-48908; -24620) B(-10080; +69245) C(+86929; +92646) Suut yg iukur =40 o 15 25 an =30 o 18 46 Hitung : Koorinat Titik P engan mengikat Ke belakang engan cara Collins! 7

CARA CASSINI Untuk menentukan koorinat titik P, titik tersebut iikatkan paa titik yang suah iketahui koorinatnya, misalnya titik A(Xa;Ya), B(Xb;Yb), an C(Xc;Yc). Paa cara ini iperlukan ua titik penolong, cara ini membuat garis yang melalui titik A, tegak lurus paa AB an garis ini memotong lingkaran i Titik R, emikian pula ari titik C ibuat garis tegak lurus BC an memotong lingkaran i titik S. 8

CARA CASSINI. A(Xa, Ya) B(Xb, Yb) bc C(Xc, Yc) ar cs R P S 9

CARA CASSINI. A(Xa, Ya) ar B(Xb, Yb) bc Langkah-Langkah : 1. Menghitung Titik R Xr = Xa + (Yb-Ya) Cotg Yr = Ya (Xb-Xa) Cotg 2. Menghitung Titik S Xs = Xc + (Yc-Yb) Cotg C(Xc, Yc) Ys = Yc - (Xc-Xb) Cotg 3. Menghitung Suut Jurusan rs Xs - Xr Tg α rs = Tgα rs = n Ys - Yr R cs 4. Hitung N = n +1/n 5. Menghitung Koorinat Titik P P S 10

CARA CASSINI. A(Xa, Ya) ar B(Xb, Yb) bc Langkah-Langkah : 5. Menghitung Koorinat Titik P Dari Titik R : C(Xc, Yc) 1 nx b + Xr + Yb-Yr X n P1 = N R X P Y P X Y P1 P1 2 2 X Y P P2 P2 S cs 1 Y b +n Yr + X b -Xr Y n P1 = N Dari Titik S : X = P2 Y = P2 1 nx b + Xs + Yb-Ys n N 1 Y b +n Ys + X b -Xs n N 11

LATIHAN CASSINI Diketahui Koorinat Titik-Titik sbb : A(+23231;+91422) B(+23373;+90179) C(+2468;+90831) Suut yg iukur =64 o 47 03 an =87 o 11 28 Hitung : Koorinat Titik P engan mengikat Ke belakang engan cara Cassini! 12

POLIGON Poligon aalah serangkaian garis lurus i permukaan tanah yang menghubungkan titiktitik ilapangan, imana paa titik-titik tersebut ilakukan pengukuran suut an jarak. Tujuan ari Poligon aalah untuk memperbanyak koorinat titik-titik i lapangan yang iperlukan untuk pembuatan peta. 13

Aa 2 (ua) macam bentuk poligon : 1. Poligon Terbuka : poligon yang tiak mempunyai syarat geometris 2. Poligon Tertutup : poligon yang mempunyai syarat geometris 14

B POLIGON TERBUKA A S a Xb - Xa = arc Tg Yb - Ya a1 1 S 1 S 2 3 23 12 2 Paa gambar tersebut, koorinat titik A an B iketahui, engan emikian kita apat menghitung suut jurusan AB. Untuk menentukan koorinat titik 1 iperlukan koorinat titik A, suut jurusan A-1 an jarak A-1, begitu pula titik 2 iperlukan koor titik 1, suut jurusan 1-2 an jarak 1-2 an seterusnya Dari gambar i atas, apat ilihat bahwa = (lihat rumus i atas) a1 + Sa 12 a1 + S1-180 (n, n+1) (n-1, n) + Sn - 180 23 + S2-180 15

CONTOH PERHITUNGAN POLIGON TERBUKA TITIK SUDUT SUDUT JARAK. Sin. Cos X Y JURUSAN B -1471.82 1041.26 284 o 00'55" A 296 o 15'26" 315.45 595.14 219 o 16'21" 417.36-264.24-323.06 1 78 o 29'30" 51.21 272.08 117 o 45'51" 560.4 495.88-261.05 2 158 o 48'40" 547.09 11.03 96 o 34'31" 499.3 496.02-57.17 3 1043.11-46.14 16

B POLIGON TERTUTUP TERIKAT SEMPURNA Sa S1 1 S2 S3 3 D A 2 Sc C Poligon Tertutup Terikat Sempurna aalah poligon yang terikat iujung-ujungnya baik koorinat maupun suut jurusannya. Apila Titik A, B, C an D iketahui, maka suut jurusan awal an c Aapun syarat geometris ari poligon i atas aalah : 1. - c = Si - n. 180 i mana n = kelipatan 2. X C - X =. Sin 3. Y C - Y =. Cos 17

POLIGON TERTUTUP TERIKAT SEMPURNA TITIK SUDUT SUDUT JARAK. Sin. Cos Koor inat JURUSAN X Y B 81.92 432.66 309 o 25'20" A 64 o 02'16" 179.2 352.69 (-) 0 o 0'3" 13 o 27'33" 148.11 34.47 144.04 1 196 o 12'40" -0.03-0.01 213.64 496.72 (-) 0 o 0'3" 29 o 40'10" 135.25 66.95 117.52 2 190 o 22'46" -0.02 280.57 614.24 (-) 0 o 0'4" 40 o 02'52" 121.17 77.96 92.76 3 191 o 05'55" -0.02 358.51 707 (-) 0 o 0'4" 51 o 08'43" 138.28 107.68 86.75 C 65 o 48'07" -0.02 466.17 793.75 (-) 0 o 0'3" 296 o 56'47" D 348.16 853.74 18 542.81 287.06 441.07

POLIGON TERTUTUP B KRING Sb Sc C A Sa S D Sf F Se E Poligon Kring aalah poligon yang mempunyai titik awal an akhir yang sama paa suatu titik. Aapun syarat geometris aalah : 1. Si = (n - 2) 180 o ; Jumlah Suut Luar Si = (n + 2) 180 o 2.. Sin = 0 3.. Cos = 0 19

Keterangan : 1,2,3, : nomor titik 1, 2, 3, : suut alam poligon 1, 2, 3, : suut luar poligon 12, 23, 34, : azimuth

Syarat suut Jumlah suut alam poligon : = (n 2) x 180 o Jumlah suut luar poligon : = (n + 2) x 180 o Dengan : n = jumlah titik poligon = jumlah suut poligon Syarat sisi Jumlah proyeksi paa sumbu y = ( sin ) = 0 Jumlah proyeksi paa sumbu x = ( cos ) = 0 Azimuth awal Pengukuran azimuth iasarkan paa arah utara magnet bumi atau azimuth kompas.

Menghitung azimuth masing-masing titik : Untuk poligon suut alam (n,n+1) = (n 1, n) + 180 o - Untuk poligon suut luar (n,n+1) = (n 1, n) - 180 o + Dengan: n = nomor titik = azimuth = suut luar/alam poligon

POLIGON TERTUTUP KRING JURUSAN X Y 6 45 o 07'18" A 54 o 22'36" 1000 1000 (+) 0 o 0'1" 99 o 29'55" 61.14 60.3-10.09 1 153 o 02'30" -0.01 1060.29 989.91 (+) 0 o 0'1" 72 o 32'26" 75.02 71.56 22.51 2 124 o 58'12" -0.02-0.01 1131.83 1012.41 (+) 0 o 0'1" 17 o 30'39" 61.06 18.37 58.23 3 110 o 39'24" -0.01 1150.19 1070.64 (+) 0 o 0'2" 308 o 10'05" 68.58-53.92 42.38 4 160 o 34'21" -0.02 1096.25 1113.02 (+) 0 o 0'2" 288 o 44'28" 40.6-38.45 13.04 5 69 o 44'48" -0.01 1057.79 1126.06 (+) 0 o 0'2" 178 o 29'18" 66.8 1.76-66.78 6 226 o 37'59" -0.01 1059.54 1059.28 (+) 0 o 0'1" 225 o 07'18" 84-59.52-59.27 A -0.02-0.01 1000 1000 23 457.2