Akar-Akar Persamaan. Definisi akar :

dokumen-dokumen yang mirip
Ilustrasi Persoalan Matematika

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

MOTIVASI. Secara umum permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam persamaan matematika Solusi persamaan : 1. analitis 2.

BAB IV. Pencarian Akar Persamaan Tak Linier. FTI-Universitas Yarsi

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

Perbandingan Kecepatan Komputasi Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

METODE NUMERIK TKM4104. KULIAH KE-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1

Persamaan yang kompleks, solusinya susah dicari. Contoh :

METODE NUMERIK AKAR-AKAR PERSAMAAN. Eka Maulana Dept. of Electrcal Engineering University of Brawijaya

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si.

Course Note Numerical Method Akar Persamaan Tak Liniear.

SolusiPersamaanNirlanjar

METODE NUMERIK TKM4104. Kuliah ke-3 SOLUSI PERSAMAAN NONLINIER 1

Pengantar Metode Numerik

Langkah Penyelesaian Example 1) Tentukan nilai awal x 0 2) Hitung f(x 0 ) kemudian cek konvergensi f(x 0 ) 3) Tentukan fungsi f (x), kemudian hitung f

2 Akar Persamaan NonLinear

Perhitungan Nilai Golden Ratio dengan Beberapa Algoritma Solusi Persamaan Nirlanjar

Modul Praktikum Analisis Numerik

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

TINJAUAN PUSTAKA. Distribusi Weibull adalah distribusi yang paling banyak digunakan untuk waktu

BAB II LANDASAN TEORI

Persamaan Non Linier

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE NUMERIK. Akar Persamaan (2) Pertemuan ke - 4. Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu integral dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu secara analitik dan

Modul Praktikum Analisis Numerik

Pencarian Akar pada Polinom dengan Kombinasi Metode Newton-Raphson dan Metode Horner

Studi Pencarian Akar Solusi Persamaan Nirlanjar Dengan Menggunakan Metode Brent

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

Jurnal MIPA 36 (2): (2013) Jurnal MIPA.

Persamaan dan Pertidaksamaan Linear

Analisis Riil II: Diferensiasi

BAB 5 TEOREMA SISA. Menggunakan aturan sukubanyak dalam penyelesaian masalah. Kompetensi Dasar

BAB 2 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINEAR

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3.

Bab 2. Penyelesaian Persamaan Non Linier

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab Landasan Teori ini akan dibahas mengenai definisi-definisi, dan

Persamaan Non Linier 1

1-x. dimana dan dihubungkan oleh teorema Pythagoras.

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

BAB II LANDASAN TEORI

SRI REDJEKI KALKULUS I

METODE NUMERIK. ROBIA ASTUTI, M.Pd. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Pertemuan 9 : Interpolasi 1 (P9) Interpolasi. Metode Newton Metode Spline

BAB 3 PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN : 3 & 4

Metode Numerik. Persamaan Non Linier

BANK SOAL METODE KOMPUTASI

II. TINJUAN PUSTAKA. lim f(x) = L berarti bahwa bilamana x dekat tetapi sebelah kiri c 0 maka f(x)

Penyelesaian Persamaan Non Linier

CNH2B4 / KOMPUTASI NUMERIK

PERSAMAAN NON LINIER

Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Padan Kata...

KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH AKAR PERSAMAAN TAK LINEARPADA MATA KULIAH METODE NUMERIK DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Persamaan Non Linier

MODIFIKASI METODE NEWTON-RAPHSON UNTUK MENCARI SOLUSI PERSAMAAN LINEAR DAN NONLINEAR

PERSAMAAN, FUNGSI DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

Jurnal Matematika Integratif ISSN Volume 12 No 1, April 2016, pp 35 42

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan

II. LANDASAN TEORI. sєs (S ruang sampel) dengan sebuah bilangan real. Salah satu peubah acak adalah

TUGAS KOMPUTASI SISTEM FISIS 2015/2016. Pendahuluan. Identitas Tugas. Disusun oleh : Latar Belakang. Tujuan

PENYELESAIAN PERSAMAAN NONLINIER DENGAN METODE MODIFIKASI BAGI DUA

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODE NUMERIK

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

(b) M merupakan nilai minimum (mutlak) f apabila M f(x) x I..

CONTOH Dengan mengunakan Metode Regula Falsi, tentukanlah salah satu akar dari persamaan f(x) = x - 5x + 4. Jika diketahui nilai awal x = dan x = 5 se

Metode Numerik Analisa Galat & Deret Taylor. Teknik Informatika-Unitomo Anik Vega Vitianingsih

PENDAHULUAN METODE NUMERIK

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

Penyelesaian Secara Numerik? Penyelesaian Secara Numerik Selesaikanlah persamaan nonlinier f(x) = x x -8 Solve : Misal f(x) = 0 x x 8 = 0 (x 4)(x + )

Dari contoh di atas fungsi yang tak diketahui dinyatakan dengan y dan dianggap

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

TEOREMA SISA 1. Nilai Sukubanyak Tugas 1

Implementasi Teknik Bisection Untuk Penyelesaian Masalah Nonlinear Break Even Point

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN

BAB II PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT

TEOREMA VIETA DAN JUMLAH NEWTON. 1. Pengenalan

Galat & Analisisnya. FTI-Universitas Yarsi

2. PERSAMAAN, PERTIDAKSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT

PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN NONLINIER SATU VARIABEL DENGAN METODE ITERASI BARU HASIL DARI EKSPANSI TAYLOR

PENURUNAN FUNGSI SECARA NUMERIK

Institut Manajemen Telkom

BAB II KAJIAN PUSTAKA

10. TEOREMA NILAI RATA-RATA

APLIKASI ANALISIS TINGKAT AKURASI PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER DENGAN METODE BISEKSIDAN METODE NEWTON RAPHSON

METODE MODIFIKASI NEWTON DENGAN ORDE KONVERGENSI Lely Jusnita 1

JENIS JENIS FUNGSI 2. Gambar. Jenis Fungsi. mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebas y = a 0 + a 1 x + a 2 x a n x n

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Deret Tak Terhingga. Ayundyah. Barisan Tak Hingga. Deret Tak Terhingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ISBN. PT SINAR BARU ALGENSINDO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Darussalam, Banda Aceh

Konsep Metode Numerik. Workshop Metode Numerik Ahmad Zainudin, S.ST

x 3 NAMA : KELAS : LEMBAR AKTIVITAS SISWA LIMIT FUNGSI Dengan menggunakan limit matematis dapat dituliskan sebagai berikut: lim

MODIFIKASI METODE NEWTON DENGAN KEKONVERGENAN ORDE EMPAT. Yenni May Sovia 1, Agusni 2 ABSTRACT

Transkripsi:

Akar-Akar Persamaan Definisi akar : Suatu akar dari persamaan f(x) = 0 adalah suatu nilai dari x yang bilamana nilai tersebut dimasukkan dalam persamaan memberikan identitas 0 = 0 pada fungsi f(x) X 1 = untuk fungsi kuadratik f(x) = x + x + c = 0 diberikan oleh Sebagai contoh, penyelesaian analitik Hasil perhitungan dari rumus ABC merupakan akar-akar bagi persamaan tersebut. Akar-akar tersebut memberikan nilai-nilai x yang menjadikan persamaan itu sama dengan nol. Namun untuk bentuk-bentuk persamaan non-linear dengan derajat, terkadang akan ditemukan kesulitan untuk mendapatkan akar-akarnya. Sehingga untuk persamaan non-linear menggunakan metode-metode lain yang bukan dengan menggunakan rumus ABC. Metode yang sederhana untuk memperoleh taksiran atas akar persamaan f(x) = 0 adalah membuat gambar grafik fungsi dan mengamati di mana ia memotong sumbu x. Titik ini yang mewakili nilai x di mana f(x) = 0, memberikan aproksimasi (hampiran) kasar dari akar. Metode grafis Metode pertama untuk menyelesaikan persamaan non-linear adalah metode grafik. Metode grafik merupakan metode sederhana untuk mendapatkan akar perkiraan dari persamaan f(x)=0 dengan membuat plot dari fungsi dan mengamatinya di mana fungsi tersebut memotong sumbu x. Di titik ini, yang merepresentasikan nilai x yang membuat f(x)=0, memberikan hampiran kasar bagi akar persamaan itu. Misal : x 4 3x = 0 f(x) = x 4 x 4 = 3x + y(x) = 3x +

f(x) = y(x) x f(x) x f(x) 16-3 -7 0 0 0-16 4 3 11 0 1 6 1 8 f(x) = x 4 y(x) = 3x + 4-3 - -1 1 3-4 4-8 - 1 Gunakan pendekatan grafis untuk menentukan koefisien hambatan c yang diperlukan oleh penerjun payung dengan masa m = 68,1 kg agar mempunyai kecepatan 40 m/detik setelah jatuh bebas untuk waktu t = 10 detik. Catatan : percepata yang disebabkan gravitasi adalah 9,8 m/detik. Penyelesaian :

Kita dapat menentukan akar persamaan dengan memakai parameter t = 10, g = 9,8 ; v = 40 dan m = 68,1 F(c) = (1 e -(c/68,1)10 ) -40 atau F(c) = (1 e -0,146943c ) 40... 40 (1) Beragam nilai c dapat disubstitusikan ke ruas kanan persamaan ini untuk menghitung C 4 8 1 16 0 F(c) 34,115 17,653 6,067 -,69-8,401 0 0 4 8 1 16 0 ak ar Titik-titik ini dirajah (diplot) pada gambar di atas. -Kurva yang dihasilkan memotong sumbu c 10 antara 1 dan 16. Pemeriksaan visual rajahan tersebut menyediakan taksiran akar kasar sebesar 14,75. Kesahihan taksiran grafis dapat diperiksa dengan mensubstitusikannya ke persamaan (1) untuk menghasilkan F(14,75) = (1 e (-0,146943)(14,75) ) 40 = 0,059 Yang dekat ke nol. Kesahihan ini dapat pula diperiksa dengan mensubstitusikannya ke persamaan... bersama dengan nilai-nilai parameter dari contoh ini untuk memberikan V = (1 e (14,75/68,1)10 ) = 40,059

Yang sangat dekat ke kecepatan jatuh 40 m/detik yang dikehendaki. Kesulitan metode ini barangkali adalah usaha untuk membuat plot grafik fungsinya. Selain itu, metode ini juga tidak cukup akurat karena dapat saja tebakan akar satu orang dengan orang yang lainnya berbeda. Nilai praktis dari teknik-teknik grafis sangat ternbatas karena kurang tepat. Namun, metode grafis ini dapat dimanfaatkan untuk memperoleh taksiran kasar dari akar. Taksiran-taksran ini dapat diterapkan sebagai terkaan awal untuk metode numerik. Misalnya, perangkat lunak komputer TOOLKIT elektronik yang menyertai naskah ini memboekan untuk menggambarkan fungsi pada suatu rentang tertentu. Gambaran ini dapat digunakan untuk memilih terkaan yang mengurung akar sebelum mengimplementasikan metode numerik. Pilihan penggambaran akansangat meningkatkan kegunaan perangkat lunak tersebut. Selain menyediakan terkaan kasar untuk akar, tafsiran grafis merupakan sarana yang penting untuk memahami sifat-sifat fungsi dan mengantisipasi kesukaran-kesukaran yang tersembunyi dari metode-metode numerik. f(x) f(x) f(x) f(x) x l X u x x l X u x x l X u x x l X u x (a) (b) (c) (d) Gambar di atas memperlihatkan sejumlah cara di mana akar dapat muncul dalam suatu selang yang ditentukan oleh batas bawah x l dan batas atas x u. Gambar (b) melikiskan kasus di mana satu akar tunggal dikurung oleh nilai-nilai f(x) yang positif dan negatif. Gambar (d), di mana f(x l ) dan f(x u ) juga berseberangan dengan sumbu x, memperlihatkan tiga akar muncul dalam selang (interval) itu. Umumnya jika f(x l ) dan f(x u ) mempunyai tanda yang berlawanan, maka dalam

selang itu terdapat akar sebanyak bilangan ganjil. Seperti ditunjukkan pada gambar (a) dan gambar (c), jika f(x l ) dan f(x u ) bertanda sama, maka antara nilai-nilai tersebut tidak terdapat akar atau terdapat akar sebanyak bilangan genap. Walaupun perampatan (generalisasi) ini biasanya benar, tetapi terdapat kasusu di mana hal tersebut tidak berlaku. Misalnya, akar ganda, yakni fungsi yang bersinggungan terhadap sumbu x (gambar a) dan fungsi terkontinu (gambar b) dapat melanggar prinsip-prinsip ini. Contoh dari fungsi yang mempunyai akar ganda adalah persamaan derajat tiga (cubic equation) f(x) = (x )(x )(x 4). Perkatikan bahwa x = membuat dua faktor polinom ini sama dengan nol. Oleh karena itu, x = dinamakan akar ganda. METODE PENCARIAN AKAR a. Metode bagi dua Metode ini dapat dilakukan dengan memperhatikan bagan berikut : [a,b ]] bagi dua di [a,c ]] [c,b ]] Ya f(a)f(c) < 0? tidak Selang baru: Selang baru: [a,b] [c,b] [a,b] [a,c] Selang yang baru dibagi dua lagi dengan cara yang sama. Begitu seterusnya sampai selang yang baru sudah sangat kecil. Kondisi berhenti dapat dipilih salah satu dari tiga kriteria berikut : 1. Lebar selang baru :, dalam hal ini adalah nilai toleransi lebar selang yang mengukur akar.

. Nilai fungsi di hampiran akar : f(c) = 0. Beberapa bahasa pemrograman membolehkan pembandingan dua buah bilangan riil, sehingga perbandingan f(c) = 0 dibenarkan. Tetapi, dapat pula kita uji f(c) = 0 dengan menghampiri nilai f(c) < epsilon mesin. 3. Galat relatif hampiran akar :, dalam hal ini adalah galat relatif yang diinginkan. Teorema 3.1 Jika menerus di dalam selang dengan dan sehingga dan, maka selalu berlaku dua ketidaksamaan berikut: (i) dan (ii), Bukti: Misalkan pada iterasi ke r kita mendapatkan selang yang panjangnya setengah panjang selang sebelumnya,. Jadi, Jelaslah bahwa... Pada iterasi ke r, posisi c r (akar hampiran) dan s (akar sejati) adalah seperti diagram berikut: Berdasarkan diagram di atas jelaslah bahwa Selanjutnya,

Jadi, selisih antara akar sejati dengan akar hampiran tidak pernah lebih dari setengah epsilon. Dengan mengingat kriteria berhenti adalah, maka dari (i) terlihat bahwa Sehingga Yang dalam hal ini R adalah jumlah iterasi (jumlah pembagian selang) yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa c adalah hampiran akar yang memiliki galat kurang dari. Contoh : Tentukan akar persamaan f(x) = di dalam selang [0,1] dan! Penyelesaian : Tabel berikut adalah tabel yang menggunakan metode bagi dua. Jumlah iterasi yang dibutuhkan : Jadi, dibutuhkan minimal 17 kali iterasi (r = 0 sampai dengan r = 16) agar galat akar hampiran kurang dari I A c b f(a) f(c) f(b) selang baru lebarnya 0 0,000000 0,500000 1,000000 1,000000 0,39871 -,81718 [c,b] 0,500000 1 0,500000 0,750000 1,000000 0,39871-0,695500 -,81718 [a,c] 0,50000 0,500000 0,65000 0,750000 0,39871-0,084879-0,695500 [a,c] 0,15000 3 0,500000 0,56500 0,65000 0,39871 0,17303-0,084879 [c,b] 0,06500 4 0,56500 0,593750 0,65000 0,17303 0,048071-0,084879 [c,b] 0,03150 5 0,593750 0,609375 0,65000 0,048071-0,017408-0,084879 [a,c] 0,01565

6 0,593750 0,601563 0,609375 0,048071 0,015581-0,017408 [c,b] 0,007813 7 0,601563 0,605469 0,609375 0,015581-0,000851-0,017408 [a,c] 0,003906 8 0,601563 0,603516 0,605469 0,015581 0,007380-0,000851 [c,b] 0,001953 9 0,603516 0,60449 0,605469 0,007380 0,00368-0,000851 [c,b] 0,000977 10 0,60449 0,604980 0,605469 0,00368 0,00110-0,000851 [c,b] 0,000488 11 0,604980 0,6055 0,605469 0,00110 0,000179-0,000851 [c,b] 0,00044 1 0,6055 0,605347 0,605469 0,000179-0,000336-0,000851 [a,c] 0,0001 13 0,6055 0,60586 0,605347 0,000179-0,000078-0,000336 [a,c] 0,000061 14 0,6055 0,60555 0,60586 0,000179 0,000051-0,000078 [c,b] 0,000031 15 0,60555 0,60570 0,60586 0,000051-0,000014-0,000078 [a,c] 0,000015 16 0,60555 0,60563 0,60570 0,000051 0,000018-0,000014 [c,b] 0,000008 Jadi, hampiran akarnya adalah x = 0,60563 b. Metode Newton-Rhapson Diantara semua metode pencarian akar, metode Newton-Rhapsonlah yang paling terkenal dan paling banyak dipakai dalam terapan sains dan rekayasa. Metode ini paling disukai karena konvergensinya paling cepat diantara metode lainnya. Ada dua pendekatan dalam menurunkan rumus metode Newton-Raphson, yaitu: 1. Penurunan rumus Newton-Raphson secara geometri Dari gambar di atas, gradien garis singgung di adalah Atau Sehingga prosedur iterasi metode Newton-Raphson adalah

. Penurunan rumus Newton-Raphson dengan bantuan deret Taylor Uraikan di sekitar ke dalam deret Taylor: Yang bila dipotong sampai suku orde- saja menjadi Dan karena persoalan mencari akar, maka, sehingga atau Kondisi iterasi berhenti bila Atau bila menggunakan galat relatif hampiran Dengan dan adalah toleransi galat yang diinginkan. Contoh : Tentukan akar persamaan f(x) = x x 3 = 0 dengan Metode Newton Rhapson, dan tebakan awal x 0 =! Penyelesaian : f(x) = x x 3 f (x) = x Prosedur iterasi Newton-Rhapson : Tabel Iterasinya : R 0,000000 0,000000

Jadi, hampiran akarnya x = 3,000000 1 3,500000 1,500000 3,050000 0,450000 3 3,000610 0,049390 4 3,000000 0,000610 5 3,000000 0,000000