SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

MAKALAH SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT 2 DIMENSI DISUSUN OLEH : HERA RATNAWATI 16/395027/TK/44319

Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola. Tim Kalkulus II

Transformasi Datum dan Koordinat

BAB II DASAR TEORI II.1 Sistem referensi koordinat

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

By. Y. Morsa Said RAMBE

SURVEYING (CIV 104) PERTEMUAN 2 : SISTEM SATUAN, ARAH DAN MENENTUKAN POSISI DALAM SURVEYING

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

Hendra Gunawan. 5 Maret 2014

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Sistem Koordinat dalam 2 Dimensi Ruang Mengingat kembali sebelum belajar kalkulus

3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17,

Transformasi Geometri Sederhana

Bab II TEORI DASAR. Suatu batas daerah dikatakan jelas dan tegas jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

Transformasi Geometri Sederhana. Farah Zakiyah Rahmanti 2014

Diferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

BAB I SISTEM KOORDINAT

BAB I Pengertian Sistem Informasi Geografis

BAB V TINJAUAN MENGENAI DATA AIRBORNE LIDAR

ILMU UKUR TANAH 2 PENENTUAN POSISI

Sistem Proyeksi Peta. Arif Basofi PENS 2015

Datum Geodetik & Sistem Koordinat Maju terus

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

Mengapa proyeksi di Indonesia menggunakan WGS 84?

III HASIL DAN PEMBAHASAN

Vektor di ruang dimensi 2 dan ruang dimensi 3

GEODESI DASAR DAN PEMETAAN

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

Materi : Bab IV. PROYEKSI PETA Pengajar : Ira Mutiara A, ST

Proyeksi Peta. Tujuan

BAB IV ANALISIS PENELITIAN

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

Koordinat Polar (Ch )

Penerapan Pemodelan Matematika untuk Visualisasi 3D Perpustakaan Universitas Mercu Buana

MATEMATIKA DASAR TAHUN 1987

2. Tiga Dimensi (R3) Persamaan Garis

Sistem Proyeksi Peta. Arif Basofi PENS 2012

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Tujuan Proyek I.3. Manfaat Proyek I.4. Cakupan Proyek...

Antiremed Kelas 12 Matematika

GRAFIKA GAME. Aditya Wikan Mahastama. Rangkuman Transformasi Dua Dimensi UNIV KRISTEN DUTA WACANA TEKNIK INFORMATIKA GENAP 1213

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

VEKTOR Matematika Industri I

KINEMATIKA. A. Teori Dasar. Besaran besaran dalam kinematika

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Matematika Teknik Dasar-2 5 Perkalian Antar Vektor. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

TATA KOORDINAT BENDA LANGIT. Kelompok 6 : 1. Siti Nur Khotimah ( ) 2. Winda Yulia Sari ( ) 3. Yoga Pratama ( )

Datum dan Ellipsoida Referensi

SUSUNAN KOORDINAT BAGIAN-1. Oleh: Fitria Khasanah, M. Pd

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

ISTIYANTO.COM. memenuhi persamaan itu adalah B. 4 4 C. 4 1 PERBANDINGAN KISI-KISI UN 2009 DAN 2010 SMA IPA

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 3B TAHUN 2010

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 483

DIKTAT MATEMATIKA II

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

ORIENTASI PADA PRA PLOTTING PETA BERSISTEM KOORDINAT LOKAL TERHADAP SISTEM KOORDINAT FIX (TETAP)

BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG SISTEM DAN KERANGKA REFERENSI KOORDINAT UNTUK DKI JAKARTA. Hasanuddin Z. Abidin

Soal UN 2009 Materi KISI UN 2010 Prediksi UN 2010

PanGKas HaBis FISIKA. Vektor

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 132

BAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

Trigonometri. G-Ed. - Dua sisi sama panjang atau dua sudut yang besarnya sama. - Dua sisi di seberang sudut-sudut yang sama besar panjangnya sama.

fi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi

Gerak Melingkar Pendahuluan

BILANGAN KOMPLEKS. 1. Bilangan-Bilangan Real. 2. Bilangan-Bilangan Imajiner. 3. Bilangan-Bilangan Kompleks

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2A TAHUN 2010

VEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

MODUL 3 BIDANG RATA. [Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]

VEKTOR GAYA. Gambar 1. Perkalian dan pembagian vektor

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

FISIKA XI SMA 3

2014 ACADEMY QU IDMATHCIREBON

Matematika EBTANAS Tahun 1999

2009 ACADEMY QU IDMATHCIREBON

Bab 1 -Pendahuluan Hitung Vektor.

TUGAS 1 ASISTENSI GEODESI SATELIT. Sistem Koordinat CIS dan CTS

Outline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika

TRY OUT UN MATEMATIKA SMA IPA 2013

matematika K-13 PERSAMAAN GARIS LURUS K e l a s

Tugas Besar 1. Mata Kuliah Robotika. Forward dan Inverse Kinematics Robot Puma 560, Standford Manipulator, dan Cincinnati Milacron

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

Modul 13. Proyeksi Peta MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN. Modul Pengertian Proyeksi Peta

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Pembahasan Soal SIMAK UI 2012 SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA. Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS. Matematika IPA

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 15 TAHUN 2013 /2001 TENTANG SISTEM REFERENSI GEOSPASIAL INDONESIA 2013

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2B TAHUN 2010

PROYEKSI PETA DAN SKALA PETA

Penjumlahan Vektor. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas X. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

PERSAMAAN BIDANG RATA

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

BENTUK BUMI DAN BIDANG REFERENSI

Transkripsi:

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521

SISTEM KOORDINAT SISTEM TRANSFORMASI KOORDINAT RG091521 Sistem Koordinat Parameter SistemKoordinat Koordinat Kartesian Koordinat Polar Sistem Koordinat Geosentrik Sistem Koordinat Toposentrik Sistem Koordinat Posisi suatu titik dinyatakan dengan koordinat, baik dalam satu, dua, tiga, atau empat dimensi. Koordinat tidak hanya memberikan deskripsi tentang posisi, tetapi juga pergerakan suatu titik. Untuk menjamin konsistensi dan standardisasi, perlu ada satu sistem dalam menyatakan koordinat, hal ini terkait dengan kerangka koordinat, sistem koordinat. Pengertian kerangka koordinat adalah suatu himpunan dari sumbu-sumbu koordinat atau bangun geometrik yang lainnya, kepadanya posisi suatu titik ditentukan. Hubungan geometrik antara dua kerangka koordinat dinyatakan oleh kombinasi vektor translasi yang menetapkan posisi titik nol kerangka yang satu terhadap lainnya, dan matrik rotasi yang menyatakan orientasi kerangka yang satu terhadap yang lainnya. Sistem Koordinat Sistem koordinat adalah suatu metode untuk menentukan posisi titik terhadap kerangka koordinat tertentu. Sebagai contoh, dalam sistem koodinat geodetik, lintang, bujur, dan tinggi ditentukan terhadap ellipsoida referensi menggunakan cara tertentu. Sistem koordinat ini mempermudah pendeskripsian, perhitungan, dan analisis, baik yang bersifat geometrik maupun dinamik Sistem Referensi Koordinat Sistem referensi merupakan definisi secara konseptual secara lengkap bagaimana sistem koordinat ditentukan. Terkait dalam pendefinisian origin (titik pusat) dan orientasi dari sumbu-sumbu sistem koordinat. Termasuk yang mendasari model matematika dan model fisik. Kerangka referensi merupakan realisasi praktis dari sistem referensi melalui pengukuran dan pengamatan. Parameter Sistem Koordinat PARAMETER SISTEM KOORDINAT 1. Lokasi Titik Nol dari Sistem Koordinat Posisi suatu titik di permukaan bumi umumnya ditetapkan dalam/terhadap suatu sistem koordinat terestris. Titik nol dari sistem koordinat terestris ini dapat berlokasi di titik pusat massa bumi (sistem koordinat geosentrik), maupun di salah satu titik di permukaan bumi (sistem koordinat toposentrik).

PARAMETER SISTEM KOORDINAT 2. Orientasi dari Sumbu-sumbu Koordinat Posisi tiga-dimensi (3D) suatu titik di permukaan dalam suatu sistem koordinat geosentrik. bumi umumnya dinyatakan Tergantung dari parameter-parameter pendefinisi koordinat yang digunakan, dikenal dua sistem koordinat yang umum digunakan, yaitu sistem koordinat Kartesian (X,Y,Z) dan sistem koordinat Geodetik (L,B,h), yang keduanya diilustrasikan pada gambar berikut : Gambar 1: Sistem Koordinat Kartesian Dan Geodetik PARAMETER SISTEM KOORDINAT Koordinat 3D suatu titik juga bisa dinyatakan dalam suatu sistem koordinat toposentrik, yaitu umumnya dalam bentuk sistem koordinat Kartesian (N,E,U) yang diilustrasikan pada gambar berikut. Gambar 2: Sistem Koordinat Toposentrik PARAMETER SISTEM KOORDINAT 3. Besaran (kartesian, curvilinear) yang digunakan untuk mendefinisikan posisi suatu titik dalam sistem koordinat Posisi titik juga dapat dinyatakan dalam 2D, baik dalam (L,B), ataupun dalam suatu sistem proyeksi tertentu (x,y) seperti Polyeder, Traverse Mercator (TM) dan Universal Traverse Mercator (UTM). Koordinat kartesian SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 2D Sistem koordinat kartesian dua dimensi merupakan sistem koordinat yang terdiri dari dua salib sumbu yang saling tegak lurus, biasanya sumbu X dan Y, seperti digambarkan pada gambar 3 Y P d O X Gambar 3. Sistem Koordinat Kartesian 2D SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 2D jika d merupakan jarak antara dua titik, secara umum d dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut : SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 3D Dalam sistem koordinat kartesian dengan aksis x, y, z, posisi titik P ditentukan dalam vektor sebagai berikut : x P X P = y P z P

dimana xp, yp, zp adalah bilangan riil SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 3D SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 3D Transformasi ke dalam sistem koordinat kartesian yang lain dengan aksis x, y, z, dapat ditentukan dengan, pertama melakukan rotasi terhadap sumbu z dengan sudut rotasi γ, maka dalam operasi matrik dapat ditunjukkan sebagai berikut : x P(z) = R3 (γ )Xp cos γ R3 = sin γ 0 sin γ cos γ 0 0 0 1 SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 3D demikian juga rotasi R1 untuk sumbu x dan R2 untuk sumbu y, sebagai berikut : 0 1 R1 = 0 cos α 0 sin α 0 sin α cos α cos β R2 = 0 sin β 0 sin β 1 0 0 cos β SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 3D Jika menggunakan sistem koordinat tangan kanan, dan rotasi berlawanan arah jarum jam bernilai positif, maka transformasi koordinat dua sistem tersebut dapat ditunjukkan dalam persamaan : x P(x,y,z) = R1( α).r2(β ).R3( γ).xp atau x P(x,y,z) = R( α,β,γ).xp cos β cos γ cos β sin γ sin β R(α, β, γ ) = sin α sin β cos γ cosα sin λ sin α sin β sin γ + cosα cos γ sin α cos β cosα sin β cos γ + sin α sin γ cosα sin β sin γ sin α cos γ cosα cos β SISTEM KOORDINAT KARTESIAN 3D Jika sudut rotasi sangat kecil, cos α 1 dan sin α α (dalam radian), dengan pengabaian dalam orde tinggi, maka : 1 R(α, β, γ ) = γ β γ 1 α β α 1

Sistem Koordinat Polar KOORDINAT POLAR Dalam koordinat polar, koordinat suatu titik didefinisikan fungsi dari arah dan jarak dari titik ikatnya. Selanjutnya dapat dijelaskan pada gambar 5 berikut ini. P θ O Gambar 5 : Sistem Koordinat Polar X KOORDINAT POLAR Jika O merupakan titik pusat koordinat dan garis OX merupakan sumbu axis polar, maka titik P dapat ditentukan koordinatnya dalam sistem koordinat polar berdasarkan sudut vektor (θ dan radius vektor (r) atau (garis OP) yaitu P (r, θ). Sudut vektor (θ) bernilai positif jika mempunyai arah berlawanan dengan arah putaran jarum jam, sedangkan bernilai negatif jika searah dengan putaran jarum jam. Hubungan Koordinat Kartesian dengan Koordinat Polar Dari gambar, maka dapat diketahui hubungan secara matematis antara koordinat kartesian dan polar, y P dan r dan θ O x Gambar 6. Hubungan Sistem Koordinat Kartesian dan Polar Hubungan Koordinat Kartesian dengan Koordinat Polar Konversi koordinat polar kedalam koordinat tegak. Gunakan relasi: x = r cos θ, y = r sin θ r2 = x2 + y2, Maka tan θ = y/x, jika x 0 Catt. menentukan θ Jika x >0, maka x berada di kuadran 1 atau 4 jadi -π/2 < θ < π/2 à θ = arctan(y/x).

Jika x < 0, x berada di kuadran 2 atau 3, θ = π + arctan(y/x). Hubungan Koordinat Kartesian dengan Koordinat Polar Contoh: Konversikan persamaan polar r = 2 sin θ kedalam sistem koordinat tegak/kartesian. Jawab: Kalikan kedua sisi dengan r: r2 = 2r sin θ x2 + y2 = 2y x2 + y2-2y = 0 Jadi persamaan tsb. dalam koordinat tegak adalah x2 + (y -1)2 = 1 Sistem koordinat geosentrik Sistem Koordinat Geosentrik Gambar 7 : Sistem koordinat geosentrik Sistem Koordinat Geosentrik ü ü Definisi : Penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi, dimana titik nol-nya berlokasi di titik pusat massa bumi. Sistem koordinat geosentrik biasanya digunakan sistem koodinat untuk menentukan posisi titik titik di permukaan bumi dengan menggunakan satelit GPS. Sistem Koordinat Toposentrik Sistem Koordinat Toposentrik Gambar 9 : Sistem koordinat toposentrik Sistem Koordinat Toposentrik Ø Ø Definisi:Penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi dimana titik nol-nya berlokasi di satu titik di permukaan bumi. Sistem koordinat toposentrik biasanya digunakan untuk menentukan posisi terestis. Sistem Koordinat Toposentrik dan Geosentrik Gambar 7 : Sistem toposentrik dan geosentrik Sistem Koordinat Toposentrik dan Geosentrik Perhatikan gambar 7. (XYZ) merupakan sistem koordinat geosentrik (siku-siku ruang). Titik O berhimpit dengan ellipsoida referensi. Sumbu (XY) terletak pada bidang ekuator geodetik. Sumbu X mer upakan perpotongan bidang meridian Greenwich (GR) dengan bidang ekuator. Sumbu Y tegak lurus sumbu X ke arah timur. Sumbu Z b e r i m p i t d e n ga n s u m b u pendek dan sejajar sumbu rotasi bumi. (e n h) merupakan sistem koordinat toposentrik di titik P1 sebagai titik nol (L1 B1 h1 ). Sumbu h+ berimpit dengn garis normal ellipsoida melalui P1 ke arah luar. Sumbu n+ sejajar garis singgung pada meridian P1 ke arah utara. Sumbu e+ sejajar garis singgung pada irisan normal utama di P1 ke

arah timur. Q uestion? Soal 1. 2. 3. Sebutkan dan beri contoh parameter sistem koordinat! Jelaskan perbedaan antara sistem koordinat geosentrik dan toposentrik! Konversikan persamaan polar r = 4 cos θ kedalam sistem koordinat kartesian.