III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian ini dibutuhkan suatu metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB III METODE PENELITIAN. dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti perbandingan hasil belajar

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian biasanya digunakan lebih dari satu

BAB III METODE PENELITIAN

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan pada semester ganjl tahun ajaran 010/011 antara bulan September - November 010 d SMP Neger 1 Kalanda Kabupaten Lampung Selatan. Pemlhan tempat peneltan n berdasarkan letak geografs yang dekat dengan gunung Anak Krakatau yang hngga kn mash aktf. Selan tu kota Kalanda, Lampung Selatan juga memlk gunung ap yang lan yatu gunung Rajabasa. Gunung Rajabasa merupakan gunung ap yang tdak dketahu kapan terakhr kal terjad erups, maka dar tu gunung Rajabasa masuk ke dalam klasfkas tpe B yang tdak memperlhatkan gejala magmatk namun mash dalam pengawasan yang tdak rutn. Selan tu gunung Rajabasa dpenuh vegetas hutan yang sangat rapat. Walaupun gunung tersebut dklasfkaskan sebaga gunung ap tpe B, akan tetap tdak menutup kemungknan statusnya dapat nak menjad tpe A sepert halnya yang terjad pada gunung Snabung d Sumatra Utara. Semula gunung Snabung dpredks dalam keadaan aman oleh pemerntah dan dnas terkat setempat akan tetap keadaan gunung Snabung dapat lolos dar hasl pemantauan sehngga gunung Snabung meletus pada 9 Agustus 010 lalu. Hal sepert n yang dtakutkan akan terjad pada gunung Rajabasa d Kalanda, Lampung Selatan.

Oleh karena tu pentng sekal dlakukan peneltan d daerah tersebut setelah 3 melhat kemungknan-kemungknan yang akan terjad. B. Populas dan Sampel Pada peneltan n, populas yang dambl merupakan seluruh sswa kelas IX pada semester ganjl SMP Neger 1 Kalanda kabupaten Lampung Selatan pada tahun pelajaran 010/011. Sampel yang dambl yatu kelas IX-5 sebaga kelas Outdoor, kelas IX-6 sebaga kelas Indoor kemudan kelas IX-3 sebaga kelas kombnas Indoor-Outdoor. Penentuan sampel dlakukan secara proporsonal samplng. C. Desan Peneltan Desan peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah kuas ekspermen (Quas-Expermental). Desan kuas ekpermen adalah sebuah desan peneltan yang melakukan pengamatan atau observas terhadap hubungan kausal antara munculnya suatu akbat (varabel terkat) dan suatu akbat (varabel bebas) melalu suatu upaya yang dsengaja dlakukan penelt dengan menggunakan kelompok-kelompok yang telah dbuat (ntact group). Varabel terkat dalam peneltan n adalah pengetahuan tentang erups gunung ap (aspek kogntf), Skap mengena mtgas bencana erups gunung ap (aspek afektf) dan keteramplan pengelolaan mtgas bencana erups gunung ap (aspek pskomotork). Sedangkan untuk varabel bebas dalam peneltan n adalah pembelajaran mtgas bencana erups gunung ap dengan model learnng cycle metode role playng secara ndoor, outdoor dan kombnas keduanya.

D. Teknk Pengumpulan Data 33 Hasl dar peneltan n adalah data kuanttatf. Data kuanttatf yang dhaslkan berupa data nla kogntf, afektf dan pskomotork sswa. Metode yang dgunakan dalam pengamblan data adalah sebaga berkut : 1) Pengumpulan data kuanttf pada ranah afektf menggunakan angket. Angket yang dberkan kepada sswa berbentuk angket tertutup yang terdr dar 15 tem dengan empat alternatf jawaban. Setap alternatf jawaban memlk skor masng-masng. Jawaban sangat tdak setuju dberkan skor 1, tdak setuju dberkan skor, dan setuju dberkan skor 3 sedangkan jawaban sangat setuju dberkan skor 4. Sebelumnya dgunakan kepada kelas ekspermen angket dujcobakan kepada kelas non ekspermental. Uj coba angket bertujuan untuk menguj relabltas dan valdtas dar angket tersebut. Relabltas angket dhtung dengan menggunakan rumus Alpha. Angket tersebut dberkan setelah pembelajaran selesa dlaksanakan. n 11 1 n 1 r Keterangan: r 11 = Koefsen relabltas yang dcar = Jumlah varans skor tap-tap tem = Varans total n = banyaknya tem angket Dmana: X N X / N

Keterangan: X = Kuadrat skor total X = Skor total N = Banyaknya responden 34 ) Pengumpulan data kunttatf pada ranah kogntf dperoleh dar tes hasl belajar. Hasl belajar yang dmaksud berupa nla yang dperoleh sswa setelah mengerjakan tes mengena pembelajaran mtgas erups vulkank yang telah dlaksanakan sebelumnya dalam bentuk plhan jamak. Tes dlakukan setelah pembelajaran usa. 3) Pengumpulan data kuanttatf pada ranah pskomotork dperoleh dengan cara mengamat perlaku sswa pada saat mereka melakukan smulas terhadap permasalahan yang dajukan pada pembelajaran dengan metode Role Playng. Instrumen yang dgunakan antara lan keteramplan membuat peta evakuas, melakukan smulas mtgas, membantu teman jka melakukan kesalahan dalam mtgas dan membuat jalur evakuas. E. Prosedur Peneltan 1. Tahap Perencanaan Pada kegatan perencanaan peneltan langkah-langkah yang dlakukan adalah sebaga berkut : a) Menentukan sekolah tempat peneltan dlakukan b) Membuat zn peneltan pendahuluan (observas) ke sekolah c) Menyusun satuan pembelajaran gunung ap, slabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

d) Membuat nstrumen pengamblan data untuk masng-masng aspek 35 yang damat. e) Menentukan pembagan kelas-kelas ekspermen dan kelompok ekspermen.. Tahap Pelaksanaan Model pembelajaran yang dgunakan adalah model pembelajaran lernng cycle dengan metode Role Playng secara Indoor, Outdoor dan Kombnas keduanya. Pada pembelajaran n dlakukan 5 fase tndakan pelaksanaan yatu : a) Fase Pembangktan Mnat (Engagement) 1) Guru menggugah kengntahuan sswa mengena bencana letusan gunung ap ) Guru bertanya mengena bencana gunung ap yang serng terlhat d bertaberta 3) Guru memnta sswa bercerta mengena pengalaman atau berta tentang gunung ap tersebut b) Fase Eksploras (Exploraton) 1) Sswa berdskus tentang fenomena letusan gunung ap berdasarkan pengetahuan yang mereka mlk. ) Sswa berdskus tentang penyebab, tanda-tanda dan dampak dar erups atau letusan gunung ap. 3) Sswa kemudan berdskus mengena tndakan-tndakan yang harus dlakukan apabla terjad bencana alam erups gunung ap. 4) Guru memberkan modul sebaga bekal awal sswa dalam mempelajar mater mtgas bencana erups gunung ap

36 c) Fase Penjelasan (Explanaton) 1) Guru memnta sswa mempresentaskan hasl dskus ) Guru memnta sswa menanggap hasl dskus untuk masng-masng kelompok 3) Guru menambahkan apabla terdapat kesalahan dalam menafsrkan mater yang telah dsampakan 4) Guru menjelaskan tentang mater erups gunung ap dengan bantuan multmeda 5) Guru memberkan test untuk menguj pemahaman sswa pasca pembelajaran d) Fase Elaboras (Elaboraton) Pada fase n pembelajaran dlakukan adalah Role Playng dmana sswa dhadapkan kepada suasana smulas bencana alam erups gunung ap, para sswa mengaplkaskan apa yang telah mereka dapat dar pemahamn konsep dan penyampaan meter yang dsampakan oleh guru sebelumnya. Tahapan-tahapan tersebut antara lan : 1) Guru membag sswa dalam kelompok (ntact group) ) Guru membagkan skenaro dan peran kepada sswa yang telah dsapkan sebelumnya 3) Guru membmbng dan mengawas sswa ketka proses dramatsas mtgas bencana alam erups gunung ap dlaksanakan 4) Guru memberkan kusoner kepada sswa sebaga data dar kegatan yang telah dlaksanakan

e) Fase Evaluas (Evaluaton) 37 Pada tahap n guru mengukur pengetahuan dan pemahaman sswa dalam menerapkan konsep baru. Tugas guru antara lan: 1) Guru memnta sswa mengambl kesmpulan apa yang ddapat dar pelajaran mtgas gunung ap ) Guru memperbak bla terjad kesalahan dalam pengamban kesmpulan 3) Guru mengevaluas proses pembelajaran dar awal hngga akhr F. Teknk Analss Data 1. Data Kuanttatf Data dambl dar hasl belajar aspek kogntf, afektf dan pskomotor. Untuk menguj hpotess yang dajukan, maka hasl belajar yang dperoleh danalss terlebh dahulu. Analss hasl belajar dlakukan dengan menggunakan software SPSS 17. Analss data dlakukan sebaga berkut. a) Uj Normaltas Pada tahapan n pengujan dlakukan untuk menguj normaltas sampel antara ketga kelompok yang berdstrbus normal atau tdak. Menurut Sudjana (005: 466) terdr atas dua rumusan hpotess yatu: Ho H1 : Populas berdstrbus normal : Populas berdstrbus tdak normal Bla nla sgnfkans yang ddapat pada hasl analss menggunakan one sample kolmogorov smrnov > α maka H0 dterma dan H1 dtolak begtupun sebalknya, bla nla sgnfkans α maka H0 dtolak dan H1 dterma. Untuk menguj hpotess nol maka dperlukan tahapan sebaga berkut:

1) Pengamatan X... dan seterusnya, djadkan blangan baku Z... dan 38 seterusnya dengan rumus: X X Z ( X dan S masng-masng merupakan rata-rata dar S smpangan baku sampel). ) Untuk setap blangan baku n dengan menggunakan daftar dstrbus normal baku, dhtung peluang F(Z)= P(Z Z). 3) Selanjutnya dhtung propors Z1, Z,...Zn yang lebh kecl atau sama dengan Z. Jka propors n dnyatakan oleh S(Z), maka: S( Z ) ( I banyaknyaz Z...,, Z n n yang Z 4) Menghtung selsh F(Z) S(Z) untuk menentukan harga mutlaknya. 5) Mengambl harga yang palng besar dantara harga-harga mutlak tersebut. Harga terbesar n dsebut L O. 6) Bla harga L O tersebut lebh kecl dar F tabel( nla krts uj Lllefors) pada tabel dengan n adalah ukuran sampel pada taraf nyata = 0,05 berart data berasal dar dstrbus normal dan sebalknya. b) Uj Homogentas varans Homogentas duj dengan menggunakan uj Barlett (Sudjana, 005: 63) sebaga berkut: X = (ln 10)B n 1)log S Hpotess statstk: H0 : 1x1 x3x3 ( I H1 : palng sedkt satu tanda sama dengan tdak berlaku

Krtera uj: Tolak H0 jka X² X²( 1-)(k-1) dmana X²( 1-)(k-1) ddapat dar 39 dstrbus Ch Kuadrat dengan peluang (1-), dk (k-1) dan = 0,05.. Analss Varans (One way ANOVA) Analss varans (One Way ANOVA) merupakan cara yang dgunakan untuk menguj perbedaan varans dua varabel atau lebh. Unsur utama dalam analss varans adalah varans antar kelompok dan varans d dalam kelompok. Varans dtempatkan sebaga pemblang sedangkan varans d dalam kelompok sebaga penyebut. Beberapa asums yang harus dpenuh pada uj ANOVA yatu : a) Varans homogen (sama) b) Sampel kelompok ndependen c) Data berdstrbus normal Tahapan-tahapan yang dambl dalam pengujan menggunakan ANOVA adalah: a) Data yang dmasukkan ke SPSS hanya terdr dar dua kolom. b) Struktur Informas pokok analss ANAVA antara lan 1) Deskrps rata-rata dan standar devas dar sampel. Pada tabel Descrptve nla mean, standar devas, dan nla mnmum serta maksmum dapat dketahu. ) Uj Homoskedaststas Dengan hpotess : Ho: varans k populas sama H1: varans k populas berbeda

40 Bla nla sg. d dapat > α maka hpotess nol dtolak dan hpotess satu dterma dengan kata lan asums kesamaan ragam terpenuh. 3) Hasl uj beda rata-rata k populas (Ho: μ1= μ= = μk=0) Terlhat pada tabel ANOVA Bla nla sgnfkans atau p-value ddapat α, maka hpotess nol dtolak dan hpotess satu dterma dengan kata lan mnmal ada satu dantara tap populas yang memlk perbedaan rata-rata. Oleh karena tu uj ANOVA dpenuh. 4) Jka pada pont 3 menghaslkan keputusan tolak Ho, maka untuk mengetahu populas mana saja yang berbeda rata-ratanya secara sgnfkan, lhat Post Hoc Test. Pada analss uj n dapat terlhat perbedaan tap populas dlhat dar mean dfference dan nla sgnfkans untuk tap populas yang dbandngkan. Uj Post Hoc n dengan menggunakan uj Tukey 5) Berlawanan dengan pont 4, melhat populas mana saja yang tdak berbeda secara sgnfkan, bsa dlhat pada Homogeneous Subset. Bla pada tabel terdapat beberapa subset untuk tap sampel maka dapat dnyatakan bahwa tap sampel memlk perbedaan berdasarkan subset yang dhaslkan. c) Membuat rangkuman hasl perhtungan d atas dalam Tabel analss d) Pengujan hpotess untuk setap populas dan menympulkan hasl pengujan. (Mulyan, 007)