DAILY REPORT 12 Agustus 2015

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 12 April 2016

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 23 Januari 2015

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 04 May 2015

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 11 Agustus 2015

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 11 September 2015

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 06 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

WEEKLY REPORT 14 September 2015

WEEKLY REPORT 10 Agustus 2015

DAILY REPORT 25 Februari 2016

DAILY REPORT. 09 October 2013

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAILY REPORT 17 September 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT 27 Agustus 2015

DAILY REPORT 22 Maret 2016

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 23 Aug 2017

DAILY REPORT 14 October 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 15 September 2015

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 30 Juli 2015

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 17 September 2015

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

WEEKLY REPORT 18 May 2015

DAILY REPORT 16 August 2016

DAILY REPORT 06 Sep 2017

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 21 September 2016

DAILY REPORT 10 Juli 2015

DAILY REPORT 20 April 2016

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 10 Aug 2017

DAILY REPORT 08 November 2016

DAILY REPORT 28 April 2016

DAILY REPORT 31 August 2016

DAILY REPORT 08 Juni 2016

DAILY REPORT 29 Maret 2016

R i Danareksa Research Institute

DAILY REPORT 09 January 2014

WEEKLY REPORT 08 Juni 2015

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 14 April 2016

DAILY REPORT 22 Januari 2016

DAILY REPORT 09 November 2016

WEEKLY REPORT 11 April 2016

DAILY REPORT 27 Juli 2017

DAILY REPORT 15 August 2014

DAILY REPORT 05 October 2016

DAILY REPORT 13 Mei 2016

DAILY REPORT 11 February 2014

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

WEEKLY REPORT 06 March 2017

WEEKLY REPORT 27 April 2015

Indonesia Outlook

DAILY REPORT 31 January 2017

DAILY REPORT 01 Maret 2016

DAILY REPORT 03 September 2014

DAILY REPORT 14 Januari 2016

DAILY REPORT 05 February 2014

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 18 Maret 2016

DAILY REPORT 27 September 2016

DAILY REPORT 25 October 2016

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 09 March 2017

DAILY REPORT 13 April 2016

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 14 Agustus 2015

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 15 April 2015

DAILY REPORT 16 September 2015

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT 16 January 2018

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

DAILY REPORT 02 November 2016

DAILY REPORT 04 Februari 2015

DAILY REPORT 05 August 2016

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 12 May 2015

DAILY REPORT 28 Juli 2017

DAILY REPORT 01 Desember 2016

DAILY REPORT 16 Oktober 2014

WEEKLY REPORT 19 September 2016

Weekly Report. 09 April 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

DAILY REPORT 01 November 2016

Transkripsi:

DAILY REPORT 12 Agustus 2015 NEWS HEADLINES HMSP melakukan rights issue SMGR percepat pembangunan dua pabrik semen WSKT tunda penerbitan obligasi Rp 1,5 triliun WIKA siapkan Rp 550 miliar untuk ekspansi ke Yogya APLN akan luncurkan apartemen murah di Cimanggis, Depok CTRP akan bangun dua menara tahun depan Pendapatan KIJA naik tipis PGLI lunasi pinjaman BNII sebesar Rp 3,22 miliar SIMP kembangkan lima pabrik kelapa sawit KKGI keluarkan biaya eksplorasi USD 1,3 juta hingga Juli 2015 SUGI peroleh kontrak blok Lemang USD 922 juta KOPI mendapatkan pasokan gas baru BBNI siapkan opsi utang BNGA perkuat platform digital BBLD peroleh pinjaman Rp100 miliar dari Bank KEB Hana KBLI optmis penjualan tahun 2015 naik 5% KBLI telah gunakan capex Rp 136 miliar di 1H15 KBLI optimis laba 2015 tumbuh 32,9% Unitika Ltd. Tunda penawaran tender sukarela saham UNTX PBRX siap tambah pinjaman menjadi USD 270 juta Bank Harda Internasional (BBHI) listing hari ini JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Pergerakan IHSG dalam pekan lalu tetap bertahan di lower band, atau tertahan Support dibawah Level MA 20, sinyal 4571/4519/4418 tersebut memperlihatkan pola negatif bagi Resistance IHSG dalam Level pekan ini. Pelemahan 4723/4824/4876 yang terjadi atas indeks dalam dua Major hari Trend terakhir pada pekan lalu Down telah membentuk sinyal dari indikator MACD Minor Trend mampun Stochastic mengkonfirmasikan Down negatif bagi IHSG. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4622.591-126.358 5,440.53 4,491.89 LQ-45 781.114-26.795 1,403.13 3,138.62 MARKET REVIEW Pada hari Selasa (11/08), IHSG turun tajam sebanyak 126,36 poin (2,66%) ke 4.622,59. IHSG turun ke level terendah sejak Maret 2014. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran akan devaluasi mata uang China yang berpotensi akan melemahkan ekspor Indonesia. Bank Rakyat China memotong suku bunga acuan harian untuk Yuan sebesar 1,9 persen. Berdasarkan data pemerintah, ekspor ke China yang merupakan mitra dagang ketiga terbesar di Indonesia, sudah turun sebanyak 26 persen pada semester pertama 2015. Melemahnya ekspor akan memperlambat perekonomian Indonesia. Sampai semester pertama tahun ini, perekonomian Indonesia tumbuh di laju paling lambat sejak 2009, yaitu sebesar 4,67%. Perlambatan disebabkan oleh realisasi belanja negara yang rendah, pelemahan investasi dan harga komoditas yang rendah. Selain itu sentimen negatif juga datang dari domestik. Kenaikan harga pangan yang terjadi belakangan berpotensi untuk meningkatkan inflasi. Harga daging sapi an cabai merah meningkat tajam. Harga daging ayam, telur, bahkan harga sayur mayur juga ikut meningkat. Lonjakan harga pangan saat ini adalah yang terburuk dalam tiga dekade terakhir. Namun, belum terlihat usaha dari pemerintah. Rachmat Gobel, Menteri Perdagangan meyakinkan pasokan pangan, seperti beras dan daging sejatinya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hanya pasokan beberapa komoditas hortikultura, seperti sayur mayur, berkurang di pasar. Ancaman dampak kekeringan terhadap produksi pangan kian nyata. Saat ini, pemerintah berupaya merekayasa cuaca dengan membuat hujan buatan. Dari global, saham-saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan hari Senin (10/08) didorong oleh pernyataan dari salah satu pejabat Federal Reserves yang menyatakan bahwa Fed Rate tidak akan dinaikkan pada bulan September. Di sisi lain, bursa Nikkei turun 0,42%, tertekan oleh devaluasi Yuan dan aksi profittaking. Dari Hong Kong, indeks Hangseng melemah tipis setelah berfluktuasi tajam terpengaruh devaluasi Yuan. Indeks Hang Seng ditutup turun tipis 0,09% ke level 24.398,21. Pelemahan yuan memberikan dampak terhadap perusahaan-perusahaan China yang memiliki beban hutang besar dalam dolar AS. Indeks Shanghai Composite melemah tipis 0,01% ke level 3.927,91. Dari Eropa, bursa Eropa mengawali pergerakan di zona merah. MARKET VIEW Koreksi dalam IHSG pada perdagangan saham hari Selasa kamarin, memrbuka peluang bagi indeks bursa saham Indonesia ini terjadi tehnikal rebound pada perdagangan saham hari ini. Kendati demikian peluang tersebut diperkirakan dalam skala yang terbatas, mengingat sisi lainnya minimnya katalis positif bagi pasar baik dari dalam negeri maupun faktor dari luar negeri hanya bersifat minor untuk mendorong IHSG ke teritorial positif. Bahkan bila kecemasan pasar Asia akibat sentimen dari Cina masih berlanjut hari ini, maka peluang IHSG terkoreksi kembali terbuka. Indeks bursa saham global pada perdagangan hari Selasa sebagian besar ditutup dalam zona merah, seiring dengan kebijakan dari Bank Sentral Cina yang melakukan perubahan perhitungan batas nilai tukar Yuan terhadap Dolar. People's Bank of China (PBOC) pada hari Selasa, mengubah cara perhitungan batas nilai tukar yuan terhadap dollar, membuat pasar mata uang sedikit bergejolak. Bank Sentral Cina tersebut mengatakan perhitungan nilai tengah yuan terhadap dollar saat ini menggunakan market-makers quotes dan penutupan harga hari sebelumnya. Menyusul langkah PBOC tersebut nilai tukar yuan melemah sekitar 2%, menyentuh level terendah dalam tiga tahun terakhir, serta berpotensi membukukan penurunan harian terbesar dalam sejarah. Sementara itu pada sisi lainnya upaya Cina untuk menghentikan pelemahan di pasar saham telah memicu lonjakan dalam pinjaman baru ke lembaga keuangan pada bulan lalu. Bank Sentara Cina pada hari Selasa mengatakan bahwa jumlah agregrat pembiayaan turun menjadi 718.8 miliar yuan di bulan Juli, dari 1.86 triliun pada bulan Juni. Selain itu, jumlah pinjaman baru pada mata uang yuan meningkat menjadi 1.48 triliun yuan, seiring bank sentral mendukung upaya untuk penyelamatan pasar saham. Ini menunjukkan bahwa sektor riil masih terpuruk dan PBOC seharusnya bertindak nyata untuk melakukan pelonggaran moneter. Pelemahan pada pinjaman semakin menambahkan tekanan kepada pemerintah Cina untuk meningkatkan stimulus moneternya. Sisi positif dari eksternal, berkenaan dengan titik terang berupa kesepakatan Yunani dengan para krediturnya. Juru bicara kementerian keuangan Yunani mengatakan bahwa Yunani akhirnya meraih kesepakatan dengan lembaga-lembaga yang mewakili para krediturnya pada paket bailout yang akan diluncurkan sebesar 86 miliar euro. Menurutnya, Pembicaraan dengan para pejabat dari European Commission, ECB, IMF dan European Stability Mechanisme berhasil tercapai pada Selasa pagi waktu setempat. 1

Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 269.723.076 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Rasio ditetapkan 65:4 dengan harga pelaksanaan antara Rp 63.000-99.000 per saham. RUPSLB akan diselenggarakan pada 18 September 2015. Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD di pasar reguler dan negosiasi adalah 28 September 2015. Tanggal perdagangan HMETD adalah 5-9 Oktober 2015. Dana yang diperoleh akan digunakan seluruhnya untuk keperluan perseroan secara umum dan modal kerja termasuk pembayaran sebagian fasilitas pinjaman modal kerja. Semen Indonesia (SMGR) berencana mempercepat proses pembangunan dua pabrik semen yang terletak di Indarung, Sumatra Barat dan Rembang, Jawa Tengah pada semester II/2015. Perseroan memperkirakan realisasi pembangunan dua proyek itu mencapai 80%-85% pada akhir tahun ini. Percepatan proyek tersebut adalah sebagai salah satu rencana khusus yang akan dikerjakan perseroan pada semester kedua tahun ini. Waskita Karya (WSKT) menunda rencana penerbitan obligasi senilai Rp 1,5 triliun tahun ini. Surat utang tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan yang senilai total Rp 2 triliun. Penundaan rencana tersebut karena perseroan masih memiliki dana yang cukup besar dari hasil penambahan modal senilai Rp 5,3 triliun. Tahun ini, WSKT akan fokus berinvestasi di bisnis jalan tol. Perseroan menargetkan perolehan kontrak baru tahun ini dapat meningkat hingga menjadi Rp 30 triliun dari proyeksi sebelumnya sebesar Rp 22 triliun. Wijaya Karya Realty (Wika Realty), anak usaha Wijaya Karya (WIKA), menyiapkan investasi Rp 550 miliar guna mengembangkan apartemen Tamansari Amarta, di Yogyakarta. Proyek ini dibangun dua menara setinggi 16 lantai, plus dua basement. Dari dua menara apartemen yang akan dibangun, saat ini baru dipasarkan satu menara sebanyak 506 unit, dengan status strata title. Agung Podomoro Land (APLN) tengah bersiap meluncurkan apartemen murah di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat sebanyak 43.000 unit apartemen dalam 33 menara. Lahan yang dijadikan area pengembangan apartemen murah ini merupakan akuisisi baru dari pemilik lahan individual dengan luas total 42 hektar. APLN akan memasarkan apartemen ini dengan harga jual di bawah Rp 300 juta per unit untuk tipe studio. Pembangunan akan dimulai pada kuartal IV 2015. Saat ini sedang dalam persiapan perizinan, desain, studi analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), dan observasi kekuatan segmen pasar yang dibidik. Selain mempersiapkan megaproyek apartemen murah, APLN juga kini tengah mempersiapkan menjual Podomoro Park di Jl Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur. Proyek apartemen ini dirancang sebagai jilid kedua dari Kalibata dengan harga jual di bawah Rp 500 juta dengan luas terkecil 25 meter persegi dan terluas 80 meter persegi. Grand launching apartemen ini untuk publik akhir tahun 2015. Ciputra Property (CTRP) berencana membangun dua menara apartemen atau rumah pangsa mulai 2016. Perseroan tengah bernegosiasi dengan calon mitra yang akan digandeng untuk mengembangkan proyek ini. Luas lahan yang akan dikembangkan mencapai tujuh hektare dan berlokasi di Jakarta Timur. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) membukukan pendapatan sebesar Rp 1,47 triliun pada semester I-2015 atau naik tipis sebesar 2% YoY. Namun, laba bersih turun 40,5% YoY menjadi Rp 249 miliar. Pelemahan nilai mata uang Rupiah terhadap USD juga mengakibatkan laba bersih menurun. Pada semester I-2015, perseroan membukukan rugi kurs sebesar Rp 15 miliar, dari laba kurs sebesar Rp 40 miliar pada semester I-2014. Pendapatan berulang dari jasa layanan yang berhubungan dengan infrastruktur berkontribusi sebesar 62% dari total penjualan dan pendapatan semester I-2015, dibandingkan pada semester I tahun lalu sebesar 53%. Hal ini menyebabkan margin laba kotor turun dari 49% pada semester I-2014 menjadi 42% pada semester I-2015. Pembangunan Graha Lestari Indah (PGLI) telah melunasi pinjamannya ke Bank Internasional Indonesia (BNII) pada 25 Mei 2015. Total utang yang dilunasi sebesar Rp 3.224.520.949. Dana yang dipergunakan oleh perseroan untuk melunasi pinjaman tersebut adalah dari pencairan deposito perseroan di Bank Internasional Indonesia (BNII) yang merupakan jaminan pinjaman. Salim Ivomas Pratama (SIMP) tengah mengembangkan lima unit pabrik kelapa sawit baru yang tersebar di Sumatra dan Kalimantan pada tahun ini. Dua dari lima pabrik tersebut akan dikembangkan oleh anak usaha PP London Sumatra Indonesia (LSIP). Resources Alam Indonesia (KKGI) mengeluarkan biaya sebesar USD 1.300.228 sampai dengan bulan Juli 2015 untuk eksplorasi. Aktivitas eksplorasi dilakukan di area Sub Blok Handil Bakti, Sub Blok Manunggal Jaya serta Sub Blok Tanjung Barokah. Rencana aksi adalah untuk Blok Loajanan akan terus dilakukan pemetaan geologi dan pembebasan lahan, untuk blok Separi masih dipelajari untuk dilakukan bor dan seluruh blok dalam PKP2B PT Insani Baraperkasa anak usaha perseroan, untuk tahap produksi sudah mendapat persetujuan Menteri ESDM. Sugih Energy (SUGI) telah mendapatkan kontrak minyak dan gas di Blok Lemang, Riau, dengan nilai produksi mencapai USD 922,4 juta. Persetujuan yang diberikan pemerintah tersebut mencakup proyeksi atas produksi minyak sejumlah 1.635 barel per hari pada awal 2016, dengan puncak kapasitas produksi sejumlah 4.187 barel per hari pada 2017. Produksi gas sejumlah 4,1 juta standar kaki kubik per hari pada akhir 2017. Mitra Energi Persada (KOPI) akan mendapatkan pasokan gas baru tahun depan. Perseroan akan menyiapkan investasi total sebesar Rp 250 miliar, yang meliputi kontrak pembelian pasokan gas dan pembangunan pipa. KOPI akan membangun lagi pipa sepanjang 12 km dari pipa existing. Pembangunan infrastruktur penunjang ke pipa existing tersebut membutuhkan investasi sekitar Rp 100 miliar. Tahun depan, perseroan akan menyiapkan investasi sekitar Rp 250 miliar. Utilisasi pipa milik KOPI akan meningkat dua kali lipat menjadi 7,4 mmscfd pada tahun depan. Bank Negara Indonesia (BBNI) kembali menggulirkan opsi rencana penerbitan surat utang pada tahun ini, jika skema bisnis yang disiapkan untuk menjaga likuiditas tidak bisa mencapai target. Perseroan masih mengandalkan penerimaan dana pihak ketiga (DPK) sebagai strategi untuk menghadapi kemungkinan ketatnya likuiditas pada semester kedua tahun ini. Perseroan masih akan meningkatkan dana murah (CASA) pada 2H15. Namun jika peningkatan CASA tersebut belum bisa mencapai target, maka perseroan akan meningkatkan deposito. Bank CIMB Niaga (BNGA) mengandalkan penguatan platform digital untuk menyumbangkan kenaikan fee based income agar perseroan kembali mencatatkan kinerja positif pada semester 2

kedua tahun ini. Penguatan platform digital juga dilakukan untuk melancarkan kerja sama dengan institusi keuangan dalam dan luar negeri untuk memperluas jaringan layanan remitansi terutama untuk para tenaga kerja Indonesia (TKI). Buana Finance (BBLD) kembali memperoleh pinjaman dari Bank KEB Hana Indonesia sebesar Rp100 miliar untuk membantu kegiatan operasionalnya dalam penyaluran kredit. Jangka waktu pinjaman sampai dengan 36 bulan dan pinjaman ini dijamin dengan piutang milik perseroan. KMI Wire and Cable (KBLI) optimis penjualan tahun 2015 akan mencapai Rp 2,49 triliun, meningkat sekitar 5% dibandingkan realisasi penjualan tahun 2014 sebesar Rp 2,38 triliun. Penjualan perseroan tahun 2015 akan disumbang dari penjualan kabel aluminium. Perseroan menargetkan penjualan kabel aluminium pada tahun 2015 naik sebesar 81% YoY, penjualan kabel tembaga turun sebesar 13%. Kenaikan penjualan kabel aluminium itu karena KBLI memperoleh kontrak penyediaan kabel dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Penjualan domestik tahun 215 akan naik sebesar 3% menjadi Rp 2,34 triliun dari sebelumnya Rp 2,28 triliun. Sedangkan penjualan ke pasar ekspor naik sebesar 49% pada tahun 2015 menjadi Rp 143 miliar, dibanding Rp 96 miliar pada tahun 2014. Komposisi nilai penjualan total perusahaan pada tahun 2015 berdasarkan pelanggan sektor swasta sebesar Rp 1,67 triliun atau naik 67%. Sedangkan sektor PLN (termasuk kontraktor) sebesar Rp 678 miliar (27%), dan ekspor hanya sebesar Rp 143 miliar atau naik 6%. KMI Wire and Cable (KBLI) telah menggunakan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 136 miliar hingga semester I 2015 yang dianggarkan di sepanjang tahun 2015 sebesar Rp 176 miliar. Sebagian besar dana tersebut telah dipakai untuk pembelian mesin dan peralatan guna meningkatkan kapasitas produksi kabel perseroan, yakni sebesar Rp 114 miliar hingga bulan Juni 2015. Hingga akhir tahun 2015 diperkirakan dana capex untuk pembelian mesin dan peralatan saja diperkirakan terserap mencapai Rp 117 miliar. Selain itu di semester I 2015 perseroan juga telah mengeluarkan dana sebesar Rp 12 miliar untuk membiayai tanah dan bangunan. Untuk pembelian tanah dan bangunan hingga akhir tahun 2015 diperkirakan akan menggunakan dana capex sebesar Rp 49 miliar. Perseroan telah memakai dana sekitar Rp 10 miliar untuk kegiatan lain-lain perusahaan. menjadi USD 270 juta dari rencana semula USD 240 juta. Perseroan menargetkan mampu memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi tersebut pada akhir Agustus 2015. Opsi menaikkan limit kredit tersebut mempertimbangkan rencana jangka panjang perseroan seperti ekspansi pabrik hingga tiga tahun mendatang. Sesuai rencana, PBRX akan menggunakan sebanyak USD 165 juta dana pinjaman untuk pembayaran kembali, sedangkan sisanya USD 75-105 juta untuk modal kerja. PT. Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) menurunkan jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum menjadi 800.000.000 unit dari sebelumnya 950.000.000.000 unit. Harga penawaran ditetapkan Rp 125 per saham dari kisaran Rp 115-150 per saham, maka dana yang diraih mencapai Rp 100.000.000.000. Bank Harda akan mencatatkan sahamnya dengan kode BBHI di papan perdagangan BEI besok (12/08). Pasar kabel sektor swasta di semester I 2015 mengalami penurunan permintaan sekitar 10% dari para pengembang dan konsumen akhir. Penyebab penurunan permintaan adalah dampak dari perlambatan ekonomi yang terjadi di hampir seluruh sektor perekonomian Indonesia. Pelemahan rupiah menjadi faktor terkuat dari dampak penurunan permintaan. Bahan bakunya sebagian besar ada dari impor, sehingga pelemahan rupiah sangat berpengaruh. Selain itu kekhawatiran sektor swasta terkait melambatnya pertumbuhan ekonomi membuat banyak pengembang menunda berbagai proyek serta banyak investasi dan proyek infrastruktur yang tertunda. Permintaan diperkirakan belum akan mengalami kenaikan yang tinggi pada semester II 2015. Sementara sektor ekspor diperkirakan akan banyak proyek berkelanjutan namun tidak secara signifikan di semester II 2015. KMI Wire and Cable (KBLI) memproyeksikan laba bersih akan mengalami peningkatan 32,9% menjadi Rp93 miliar hingga akhir tahun ini, membaik dari koreksi yang sudah berlangsung dua tahun berturut-turut. Kenaikan target tersebut akan dicapai dengan menekan rugi selisih kurs di tengah menurunnya laba usaha pada semester pertama tahun ini. Perseroan akan melanjutkan strategi pembiayaan dan pengelolaan kebutuhan valuta asing untuk pembelian bahan baku. Dengan strategi itu, perseroan berhasil menekan rugi selisih kurs dari Rp9,5 miliar pada 1H14 menjadi Rp700 juta pada 1H15. Unitika Ltd menunda menggelar Penawaran Tender Sukarela (Tender Offer) yang dimiliki pemegang saham publik Unitex (UNTX) sampai waktu yang akan diumumkan kembali. Penundaan disebabkan karena alasan administrasi. Sebelumnya Unitika Ltd berencana melakukan Penawaran Tender pada 11 Agustus - 10 September 2015 terhadap 5.597.276 saham publik dengan harga Rp 5.305 per saham. Pan Brothers (PBRX) siap menambah nilai fasilitas pinjaman 3

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 43,36 0,28 TLKM (US) 43 14.529-218 Natural Gas (US$)/mmBtu 2,85 0,01 ANTM (GR) 0,03 466-15 Gold (US$)/Ounce 1108,55-0,40 Nickel (US$)/MT 10755,00-395,00 Tin (US$)/MT 15300,00-475,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 59,85-2,55 Coal (RB) (US$)/MT* 55,70-7,66 CPO (ROTH) (US$)/MT 617,50-12,50 CPO (MYR)/MT 1995,00 1,50 Rubber (MYR/Kg) 681,00 0,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 802,84 0,72 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 17402,84-1,21-2,36 15,71 14,42 2,95 2,76 5.254,2 USA NASDAQ COMPOSITE 5036,79-1,27 6,35 22,13 19,18 3,56 3,25 7.963,4 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6664,54-1,06 1,50 16,30 14,62 1,87 1,80 1.656,8 CHINA SHANGHAI SE A SH 4115,24-0,01 21,42 16,08 14,15 1,94 1,76 5.074,7 CHINA SHENZHEN SE A SH 2390,24 0,42 61,67 33,64 25,82 4,11 3,64 3.528,8 HONG KONG HANG SENG INDEX 24498,21-0,09 3,78 11,87 10,85 1,27 1,18 1.951,5 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4622,59-2,66-11,56 14,95 12,75 2,36 2,09 325,4 JAPAN NIKKEI 225 20720,75-0,42 18,74 19,62 17,73 1,78 1,66 3.076,3 MALAYSIA KLCI 1636,71-1,07-7,07 15,30 14,02 1,78 1,67 241,2 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3153,06-1,36-6,30 13,32 12,26 1,18 1,12 368,9 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13.607,40 56,40 1000 IDR/ USD 0,07-0,0003 EUR/IDR 15.020,39-2,36 EUR / USD 1,10-0,0004 JPY/IDR 108,74-0,25 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.701,90-17,83 SGD / USD 0,71-0,0006 AUD/IDR 9.943,74-38,11 AUD / USD 0,73 0,0004 GBP/IDR 21.195,84-46,37 GBP / USD 1,56 0,0005 CNY/IDR 2.151,38-0,01 CNY / USD 0,16-0,0029 MYR/IDR 3.424,54-17,73 MYR / USD 0,25-0,0024 KRW/IDR 11,54-0,11 100 KRW / USD 0,08-0,0012 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.93 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13 PBOC Rate (%) China 4.85 SHIBOR (RENMINBI) China 2.67 4

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description July-15 June-15 Description Rate (%) Inflation YTD % 1.90 0.96 SBI (9M) 6,66058 Inflation YOY % 7.26 7.26 SBIS (9M) 6,66058 Inflation MOM % 0.93 0.54 Foreign Reserve (USD) 107.55 Bn 108.03 Bn GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,690,241.00 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 13 Aug US Monthly Budget Statement Sekitar -$131.0 Bn 13 Aug US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.5% dari -0.3% 13 Aug US Import Index MoM Turun menjadi -1.1% dari 0.1% 13 Aug US Import Index YoY Turun menjadi -10.5% dari -10.0% 13 Aug US Initial Jobless Claims Tetap 270 ribu 13 Aug US Continuing Claims Turun menjadi 2245 ribu dari 2255 ribu 13 Aug US Business Inventories Tetap 0.3% 14 Aug Indonesia BoP Current Account Balance -- 14 Aug US PPI MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.4% 14 Aug US PPI YoY Turun menjadi -0.9% dari -0.7% 14 Aug US Industrial Production MoM Turun menjadi 0.2% dari 0.3% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt GEMS IJ 13850 1.09 3.84 ASII IJ 38825-0.96-3.00 BBNI IJ 5200 1.96 1.94 ASII IJ 6750-0.74-2.12 UNTR IJ 20475 1.36 1.08 GGRM IJ 47900-1.94-1.92 TLKM IJ 2950 0.34 1.06 PGAS IJ 3930-1.63-1.65 BMRI IJ 9825 0.26 0.61 SMGR IJ 9950-2.45-1.56 MNCN IJ 2155 1.65 0.52 MDIA IJ 3300-8.33-1.23 LINK IJ 5675 2.71 0.48 SCMA IJ 2800-2.44-1.07 BIRD IJ 8000 1.91 0.39 IMAS IJ 3435-9.61-1.06 RMBA IJ 555 8.82 0.34 CPIN IJ 2485-2.17-0.95 PALM IJ 645 7.50 0.34 INDF IJ 6200-1.59-0.92 UPCOMING IPO'S Company Bank Harda Internasional Gelombang Seismic Indonesia Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Banking & 125.00 800.00 04 Aug-06 Aug 15 12 Aug 15 Lautandhana Securindo Finance Trade & Service 130-170 150.00 04 Aug-06 Aug 15 13 Aug 15 Panca Global Securities 5

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment HMSP 1033.00 Cash Dividend 18 Aug-15 19 Aug-15 21 Aug-15 09 Sep-15 CTRA TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CTRS TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CTRP TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA SRAJ Rights Issue 3:2 200.00 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep 14 Sep 15 ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15 10 Sep 16 Sep 15 BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15 15 Sep 21 Sep 15 MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15 25 Sep 01 Oct 15 UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 11 Aug - 10 Sep 15 TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda BBRI RUPSLB 12-Aug-15 AGRO RUPSLB 12-Aug-15 BUMI RUPST/LB 13-Aug-15 RIMO RUPSLB 14-Aug-15 ITMA RUPST 14-Aug-15 BRAU RUPSLB 19-Aug-15 PGLI RUPSLB 19-Aug-15 CMNP RUPST/LB 19-Aug-15 MLBI RUPSLB 20-Aug-15 STAR RUPSLB 20-Aug-15 SUPR RUPSLB 20-Aug-15 SRAJ RUPSLB 24-Aug-15 BNII RUPSLB 24-Aug-15 DNET RUPSLB 25-Aug-15 ADHI RUPSLB 27-Aug-15 BSWD RUPSLB 28-Aug-15 6

KLBF S1 1510 R1 1630 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 1390 R2 1750 KLBFAscending Triangle 1,9 1550 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 1510-Rp 1630 Entry Rp 1550, take Profit Rp 1630 Stochastics 19.99 Negatif MACD 10.07 Negatif True Strength Index (TSI) -67.29 Positif Bollinger Band (Mid) 1673 Negatif MA5 1639 Negatif KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 8.95, Stochastic %K = 9.72, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 KLBF - MACD (5,3) = 23.16, Signal() = 14.97 KLBF - TSI(3,5,3) = -67.29, Volume() = 59,794,500.00 KLBF - William's % R(14) = -100.00, Volume() = 59,794,500.00 1,860.0 1,800.0 1,745 1,745 1,745 1,740.0 1,690 1,690 1,690 1,680.0 1,673.25 1,666.25 1,650 1,6 1,639 1,560.0 1,550 1,550 100.0 80 1,550 10.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 20 9.72222 9.72222 23.1631 8.95062 18.0 24.0 12.0 14.9678 8.95062-6.0 6.0 0.0-12.0 59,794,500 60.0 40.0 0.00000-40.0 - -60.0-48.1911-67.2938-100.0-80.0-60.0-40.0-59,794,500 INDF S1 5775 R1 6050 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 5500 R2 6325 5875 INDF Downward Sloping Channel 7,600 7,200 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 5775-Rp 6050 Entry Rp 5875, take Profit Rp 6050 Stochastics 48.07 Negatif MACD -27.81 Negatif True Strength Index (TSI) -13.61 Positif Bollinger Band (Mid) 6145 Negatif MA5 6040 Negatif INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 30.00, Stochastic %K = 14.58, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 INDF - MACD (5,3) = 33.40, Signal() = 19.20 INDF - TSI(3,5,3) = -13.61, Volume() = 18,339,400.00 INDF - William's % R(14) = -81.82, Volume() = 18,339,400.00 6,800 6,745.24 6,325 6,258.04 6,400 6,258.04 6,145 6,053.13 6,000 6,040 5,875 5,875 5,600 5,875 5,775 5,550 80 100.0 5,550 10.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 30 30 1 14.5833 14.5833 60.0 33.3984 19.1951 0.0-60.0-1 18,339,400 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0 - -7.15287-13.6058-100.0-80.0-60.0-40.0-18,339,400-81.8182

INTP S1 17975 R1 19550 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 16400 R2 21125 18600 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 17975-Rp 19550 Entry Rp 18600, take Profit Rp 19550 Stochastics 12.20 Negatif MACD -246.20 Negatif True Strength Index (TSI) -86.85 Positif Bollinger Band (Mid) 20658 Negatif MA5 19570 Negatif INTP Upward Sloping Channel INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 26.23, Stochastic %K = 27.20, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 INTP - MACD (5,3) = 250.02, Signal() = 173.05 INTP - TSI(3,5,3) = -86.85, Volume() = 3,577,000.00 INTP - William's % R(14) = -93.33, Volume() = 3,577,000.00 26,000 25,000 24,000 23,077.3 23,000 23,077.3 22,000 22,002.5 20,956.6 21,000 20,956.6 20,657.5 20,000 20,050 19,740.6 19,570 19,000 19,475 18,600 18,600 80 100.0 18,600 10.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 27.2021 27.2021 26.2292 26.2292 250.025 20 100 200 300 400 500 173.053-200 -100 0 40.0 60.0 80.0 3,577,000-80.0-60.0-40.0-0.00000-80.1478-100.0-80.0-60.0-40.0 - -86.8512 3,577,000-93.3333 SUGI S1 389 R1 400 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 379 R2 410 394 SUGI Downward Sloping Channel 430.0 4 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area netral Trading range Rp 389-Rp 400 Entry Rp 394, take Profit Rp 400 Stochastics 17.84 Positif MACD -0.36 Positif True Strength Index (TSI) -21.86 Positif Bollinger Band (Mid) 393 Positif MA5 391.2 Positif SUGI - Stochastic %D(6,3,3) = 17.65, Stochastic %K = 31.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 SUGI - MACD (5,3) = 0.06, Signal() = 0.50 SUGI - TSI(3,5,3) = -21.86, Volume() = 107,588,200.00 SUGI - William's % R(14) = -66.67, Volume() = 107,588,200.00 408 410.0 406.947 406.947 394 400.0 394 394 392.625 390.0 392.55 391.2 388 380.0 383.452 376.941 376.941 80 100.0 10.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 31.6667 31.6667 0.0 17.6543 0.501568 2.0 17.6543 1.0 0.0577303-1.0-2.0-3.0 107,588,20 100.0 40.0 60.0 80.0 0.00000-80.0-60.0-40.0 - -21.8605 107,588,20-27.9512-100.0-80.0-60.0-40.0 - -66.6667

KRAH S1 2020 R1 2100 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1940 R2 2180 2060 KRAH Upward Sloping Channel 2,060 2,005 2,002 2,000 1,963.75 1,800 1,774.25 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif Candle chart indikasi sinyal positif RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band 1,631.73 1,600 1,631.73 1,598.25 1,400 1,598.25 1,550 1,200 1,418.35 1,000 800 Trading range Rp 2020-Rp 2100 Entry Rp 2060, take Profit Rp 2100 Stochastics 91.90 Positif MACD 44.54 Positif True Strength Index (TSI) 65.16 Positif Bollinger Band (Mid) 1774 Positif MA5 2002 Positif 86.5869 600 86.5869 86.236 KRAH - Stochastic %D(6,3,3) = 86.24, Stochastic %K = 86.59, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 100.0 80.0 86.236 60.0 40.0 80 0.0 KRAH - MACD (5,3) = -30.41, Signal() = -30.28 10.0-30.2833-60.0-50.0-40.0-30.0 - -10.0-30.4061 6,979,000 65.1597 KRAH - TSI(3,5,3) = 65.16, Volume() = 6,979,000.00 100.0 40.0 60.0 80.0 64.33-60.0-40.0-0.00000 6,979,000 KRAH - William's % R(14) = -8.05, Volume() = 6,979,000.00-100.0-80.0-60.0-40.0 - -8.04598 SRIL S1 329 R1 392 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 266 R2 455 350 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Candle chart indikasi potensi rebound RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp 329-Rp 392 Entry Rp 350, take Profit Rp 392 Stochastics 47.86 Negatif MACD -8.38 Negatif True Strength Index (TSI) -48.66 Positif Bollinger Band (Mid) 419 Negatif MA5 400.8 Negatif SRIL Broadening Wedge Bearish Breakout SRIL - Stochastic %D(6,3,3) = 19.96, Stochastic %K = 13.47, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 0 SRIL - MACD (5,3) = 15.46, Signal() = 10.58 SRIL - TSI(3,5,3) = -48.66, Volume() = 441,768,992.00 SRIL - William's % R(14) = -100.00, Volume() = 441,768,992.00 600.0 540.0 517.364 517.364 497 480.0 425.875 418.65 4 400.8 390 360.0 365.4 365.4 350 300.0 350 350 240.0 347.938 180.0 80 70.0 80.0 90.0 20 40.0 50.0 60.0 19.9602 10.0 30.0 19.9602 15.4591 13.4728 12.0 10.5769 13.4728 6.0-6.0 0.0-12.0-18.0 100.0 441,768,99 40.0 60.0 80.0 0.00000-60.0-40.0 - -33.7151-48.6638-100.0-80.0-60.0-40.0-441,768,99

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 11-08-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell 19075 19075 18700 17625 18700 19775 20850 Positif Positif Negatif 26000 19000 LSIP Trading Sell 1210 1210 1180 1095 1180 1265 1350 Negatif Negatif Negatif 1685 1240 SGRO Trading Sell 1670 1670 1620 1540 1620 1700 1780 Positif Positif Positif 1765 1600 Mining BUMI Trading Sell 50 50 50 50 50 50 50 Negatif Negatif Negatif 68 50 PTBA Trading Sell 5625 5625 4915 4915 5450 5975 6500 Negatif Negatif Negatif 9050 5850 ADRO Trading Sell 530 530 447 447 505 565 625 Negatif Negatif Negatif 795 550 MEDC Trading Sell 2445 2445 2345 2345 2410 2475 2540 Negatif Negatif Negatif 2820 2325 INCO Trading Sell 1900 1900 1850 1730 1850 1970 2090 Negatif Negatif Negatif 2835 1840 ANTM Trading Sell 550 550 468 468 530 590 650 Negatif Negatif Negatif 725 473 TINS Trading Sell 600 600 535 535 580 625 670 Negatif Negatif Negatif 750 575 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 9050 9050 9525 8075 8800 9525 10250 Positif Positif Negatif 12350 9625 INTP Trading Buy 18600 18600 19550 16400 17975 19550 21125 Positif Positif Negatif 22450 19475 SMCB Trading Sell 1175 1175 1135 1015 1135 1255 1375 Negatif Negatif Negatif 1610 1250 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 6175 6175 6450 5650 6050 6450 6850 Positif Positif Negatif 7150 6325 GJTL Trading Sell 630 630 610 555 610 665 720 Negatif Negatif Negatif 910 660 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 5875 5875 6050 5500 5775 6050 6325 Positif Positif Negatif 6900 5775 GGRM Trading Sell 46275 46275 45775 44425 45775 47125 48475 Negatif Negatif Negatif 54150 43700 UNVR Trading Sell 37250 37250 36650 35075 36650 38225 39800 Negatif Negatif Negatif 41475 37775 KLBF Trading Buy 1550 1550 1630 1390 1510 1630 1750 Positif Positif Negatif 1745 1615 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 1680 1680 1740 1550 1645 1740 1835 Positif Positif Negatif 1885 1645 PTPP Trading Buy 3840 3840 3920 3640 3780 3920 4060 Positif Positif Negatif 4190 3405 WIKA Trading Buy 2545 2545 2645 2315 2480 2645 2810 Positif Positif Negatif 3190 2480 ADHI Trading Buy 2130 2130 2225 1925 2075 2225 2375 Positif Positif Negatif 2795 1985 WSKT Trading Buy 1775 1775 1830 1640 1735 1830 1925 Positif Positif Negatif 1900 1490 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Sell 3375 3375 3275 2975 3275 3575 3875 Negatif Negatif Negatif 4360 3560 JSMR Trading Buy 5400 5400 5500 5100 5300 5500 5700 Positif Positif Negatif 6075 5275 ISAT Trading Buy 4270 4270 4355 4085 4220 4355 4490 Positif Positif Negatif 4420 3890 TLKM Trading Buy 2940 2940 2970 2850 2910 2970 3030 Positif Positif Negatif 2970 2800 Finance BMRI Trading Buy 9150 9150 9500 8450 8975 9500 10025 Positif Positif Negatif 10400 9275 BBRI Trading Buy 10150 10150 10575 9325 9950 10575 11200 Positif Positif Negatif 10900 9300 BBNI Trading Buy 4665 4665 4520 4190 4530 4870 5200 Positif Positif Negatif 5675 4450 BBCA Trading Sell 13550 13550 13300 12750 13300 13850 14400 Negatif Negatif Negatif 13900 12650 BBTN Trading Buy 1170 1170 1200 1100 1150 1200 1250 Positif Positif Negatif 1255 1110 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 19500 19500 19250 18500 19250 20000 20750 Negatif Negatif Negatif 20750 17850 MPPA Trading Sell 2750 2750 2715 2640 2715 2790 2865 Negatif Negatif Negatif 3360 2700