SINERGI PENGELOLAAN APBN DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN BUDGET DAY 22 NOVEMBER 2017 YANG LEBIH BERKUALITAS 1
OUTLINE 01 PENGANTAR SINERGI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PUSAT DAN DAERAH 02 03 DUKUNGAN UNTUK TERWUJUDNYA SINERGI 2
Proses penyusunan APBN melibatkan banyak pihak Dibutuhkan sinergi dalam pengelolaannya TEKNOKRATIK POLITIK ADMINISTRATIF KL, Kemenkeu, Bappenas DPR, DPD, Pemerintah KL, Kemenkeu, Bappenas TANTANGAN EFISIENSI VS PARTISIPASI, AKURASI INFORMASI DAN TEKNIK AKOMODASI PROSES POLITIK GOVERNANCE CAPAIAN SASARAN KECEPATAN VS GOVERNANCE TRANSPARANSI & AKUNTABILITAS TANTANGAN FUNGSI ALOKASI, DISTRIBUSI, DAN STABILISASI KESEJAHTERAAN RAKYAT MENGURANGI KESENJANGAN MENGENTASKAN KEMISKINAN MENCIPTAKAN KESEMPATAN KERJA PERTUMBUHAN EKONOMI 3 3
Volume Belanja Negara terus meningkat, dengan komposisi belanja K/L dan Transfer ke Daerah semakin berimbang Perkembangan Belanja K/L, Non KL, TKDD, dan Pengeluaran Pembiayaan Penyerapan Belanja K/L, Non KL, TKDD, dan Pengeluaran Pembiayaan 1200 Belanja K/L TKDD Belanja Non KL Pengel. Pembiayaan 120 Belanja K/L TKDD Belanja Non KL Pengel. Pembiayaan 800 100 400 80 0 2014 2015 2016 2017 2018 60 2013 2014 2015 2016 Capaian output Belanja K/L Output 2015 2016 Pembangunan Jalan (km) 512 559 Pembangunan Jembatan (m) 7,970 6.982 Jaringan Irigasi Rawa (km) 318 195 KIP (juta siswa) 19,9 19,4 BOS KL (juta siswa) 16,9 17,7 Rehab/Bangun Ruang Kelas KL (ruang) 20,7 rb 31,4 rb PBI dalam rangka JKN (juta jiwa) 86,4 91,1 Program Keluarga Harapan (juta KK) 3,5 6,0 Opini BPK atas Laporan Keuangan Pusat 2015 2016 LKPP WDP WTP Laporan Keuangan K/L 1. WTP 56 73 2. WDP 25 8 3. TMP 4 6 Prov Pemda 2015 2016 1. WTP 29 31 2. WDP 5 3 Kab/Kota 1. WTP 283 347 2. WDP 182 138 3. TMP 30 23 4. TW/Belum Mendapat Opini 13 4
SINERGI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PUSAT DAN DAERAH
PENGALOASKI DILAKUKAN SESUAI KEWENANGAN Diperlukan sinergi agar transmisi belanja Pusat ke Daerah optimal untuk pelaksanaan berbagai program prioritas pembangunan Pemerintah Pusat Daerah PENDAPATAN Melalui Angg K/L Mendanai kewenangan 6 Urusan Dana Vertikal di Daerah Belanja Pemerintah Pusat Melalui Angg Non K/L Mendanai kewenangan di luar 6 Urusan Dana Dekonsentrasi Dana Tgs Pembantuan Subsidi dan Hibah APBN BELANJA Masuk APBD Transfer Ke Daerah & Dana Desa PEMBIAYAAN Mendanai kewenangan Daerah (Desentralisasi) Dana Perimbangan Dana Otsus dan Penyesuaian Pinjaman Perencanaan Penganggaran Pelaksanaan Pelaporan
Beberapa bidang pembangunan strategis (Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur), dilaksanakan melalui sinergi pendanaan belanja K/L dan transfer ke daerah Anggaran Pendidikan Anggaran Kesehatan Anggaran Infrastruktur Rp triliun Rp triliun 150 500 444,1 408,5 416,6 426,8 400 375,4 104,1 106,7 111,0 100 300 74,8 61,0 200 50 % Rp triliun 500 400,9 410,7 375 256,1 269,1 250 154,7 100 125 0 2014 2015 2016 2017 2018 Belanja K/L Non K/L TKDD Pembiayaan. 0 2014 2015 2016 2017 2018 Belanja K/L Non K/L TKDD Pembiayaan. 0 2014 2015 2016 2017 2018 Belanja K/L Non K/L TKDD Pembiayaan. Sasaran 2018 Program Indonesia Pintar 19,7 Juta Siswa Bantuan Operasional Sekolah 56 juta Siswa Beasiswa Bidik Misi Pembangunan/Rehab Sekolah/Ruang Kelas 401,5 ribu mahasiswa 61,2 ribu Sasaran 2018 Program Indonesia Sehat 92,4 juta jiwa Kesertaan ber-kb melalui peningkatan akses dan kualitas 1,8 juta orang pelayanan KBKR Imunisasi untuk anak usia 0-11 bulan 92,5% Sertifikasi obat dan makanan 74,0 ribu Pembangunan Jalan Baru Pembangunan jalan tol Pembangunan jalur KA Pembangunan bandara udara baru Pembangunan Rusun Sasaran 2018 Pembangunan Jembatan 865 km 25 km 620 km sp 8 lokasi (penyelesaian dan lanjutan) 13.405 unit 8.695 m
Sinergi dalam Penyusunan dan Pelaksanaan APBN dilakukan melalui tahapan-tahapan proses sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan PERPRES RINCIAN APBN Penelahaan RKAKL UNDANG-UNDANG Pengesahan UU APBN Pembicaraan Tingkat I DIPA DIPA K/L dan Non-K/L NOV OKT PEMBAHASAN RAPBN PELAKSANAAN ANGGARAN Perubahan DIPA Monitoring dan Evaluasi SEP DES JAN- DES JAN Siklus Penyusunan dan Pelaksanaan APBN KONSEP KEBIJAKAN RAPBN Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional FEB PENYUSUNAN KEM PPKF DAN RESOURCE ENVELOPE APR Review Baseline K/L dan Indikasi Transfer ke Daerah Sinkronisasi Program Prioritas MAR SURAT BERSAMA Pagu Indikatif TRILATERAL MEETING Sinkronisasi Program dan Anggaran RUU DAN AGT NOTA KEUANGAN PENYUSUNAN DAN PENELAHAAN RKAKL JUL JUNI MEI SURAT MENKEU & BAPPENAS Pagu Anggaran PEMBICARAAN PENDAHULUAN KEM, PPKF, Prioritas Anggaran
Beberapa bidang pembangunan strategis (Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur), dilaksanakan melalui sinergi pendanaan belanja K/L dan transfer ke daerah KONSEP KEBIJAKAN RAPBN JAN Arah Kebijakan dan Prioritas I. Sinergi untuk melakukan evaluasi atas kinerja Pembangunan Nasional penganggaran tahun sebelumnya secara PENYUSUNAN KEM PPKF DAN komprehensif K/L dan Transfer ke Daerah FEB RESOURCE ENVELOPE sebagai dasar penganggaran tahun berikutnya Review Baseline K/L dan Indikasi Transfer ke Daerah yang dimulai sebelum Penetapan Arah Sinkronisasi Program Prioritas Kebijakan Nasional SURAT BERSAMA MAR II. Sinergi perencanaan dan penganggaran Pagu Indikatif belanja K/L dan Transfer ke Daerah, agar a. Tidak terjadi duplikasi TRILATERAL MEETING b. Sinkronisasi kegiatan K/L dan Pemda APR Sinkronisasi Program dan Anggaran JUNI MEI SURAT MENKEU & BAPPENAS Pagu Anggaran PEMBICARAAN PENDAHULUAN KEM, PPKF, Prioritas Anggaran 9
Sinergi yang dilakukan pada tahapan pembahasan dan pelaksanaan APBN dilakukan untuk menjaga agenda yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan optimal I. Sinergi untuk penyusunan RUU yang komprehensif II. Sinergi untuk menjaga rencana anggaran Pemerintah dalam NK RAPBN dapat disetujui DPR III. Sinergi untuk pelaksanaan APBN dapat berjalan optimal a. Monitoring pelaksanaan kegiatan K/L dan Pemda secara komprehensif b. Pencairan DAK yang mengacu pada progres capaian kinerja kegiatan PERPRES RINCIAN APBN Penelahaan RKAKL UNDANG-UNDANG Pengesahan UU APBN Pembicaraan Tingkat I DIPA DIPA K/L dan Non-K/L NOV OKT PEMBAHASAN RAPBN PELAKSANAAN ANGGARAN SEP DES JAN- DES RUU DAN NOTA KEUANGAN AGT PENYUSUNAN DAN PENELAHAAN RKAKL JUL
DUKUNGAN UNTUK TERWUJUDNYA SINERGI
Area Sinergi Internal Pemerintah untuk APBN Berkualitas 01 Memastikan Sinergi Kemenkeu (DJA) dan Bappenas dapat berjalan sebaik-baiknya tanpa melanggar UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara bagi Kemenkeu (DJA) dan UU No.25/2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional. 02 Kemenkeu (DJA) sedang menterjemahkan secara detail Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17/2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional ke dalam peraturan tentang penganggaran agar selaras dengan Amanah UU 17/2003 tentang Keuangan Negara.
Area Sinergi Internal Pemerintah untuk APBN Berkualitas 01 02 Dalam rangka pelaksanaan fungsi Kemenkeu c.q. DJA, saat ini telah ditetapkan ketentuan mengenai Jabatan Fungsional Analis Anggaran (JFAA) dimana saat ini proses impassing pada DJA. Selanjutnya, JFAA akan dikembangkan ke seluruh Kementerian dan Lembaga (K/L) dimana DJA sebagai Pembina jabatan dimaksud. Hal ini dilakukan agar DJA dan K/L memiliki kesepapahaman Bahasa/frekuensi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas APBN sebagai upaya meningkatkan kualitas APBN yang berkeadilan
TERIMA KASIH 14