SINKRONISASI KEGIATAN RKP, RENJA KL DAN RKA-KL TAHUN 2008 SEKTOR KESEHATAN
|
|
- Hamdani Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SINKRONISASI KEGIATAN RKP, RENJA KL DAN RKA-KL TAHUN 2008 SEKTOR KESEHATAN Cisarua, 18 Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dipaparkan Oleh DR. Hadiat, MA Kasubdit Kesehatan Masyarakat 1 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
2 MEKANISME PERENCANAAN & PENGANGGARAN RPJP Nasional Pedoman Renstra KL Pedoman Bahan Diacu Pedoman RPJM Dijabar Nasional kan Renja -KL RKP Bahan Pedoman Pedoman RKA- KL RAPBN Rincian APBN APBN Pemerintah Pusat Diacu Diperhatikan Diserasikan Melalui Musrenbang RPJP Daerah Pedoman Pedoman RPJM Daerah Renstra SKPD Dijabar kan Bahan Pedoman Diacu RKP Daerah Renja - SKPD Bahan Pedoman Pedoman RAPBD RKA - SKPD APBD Rincian APBD Pemerintah Daerah UU SPPN UU KN 2 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
3 PEMBAGIAN KEWENANGAN PERENCANAAN & PENGANGGARAN RKP Renja KL MUSRENBANG RKPD Renja SKPD APBN APBD DANA PERIMBANGAN MONITORING & EVALUASI MEKANISME PP 39/2006 DEKONSENTRASI TGS PERBANTUAN DANA ALOKASI UMUM DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PP 55/2005 & PP 58/2005 DANA BAGI HASIL 3 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
4 PROSES PERENCANAAN & PENGANGGARAN RPJMN RKP RENJA KL RKA-KL In Line Relatively In Line Missing Link Pencapaian Target Program Tidak Optimal 4 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
5 MISSING LINK Penerjemahan bahasa program bahasa teknis bahasa anggaran kebijakan program kegiatan sub-kegiatan MAK Sistem Administrasi/Akuntasi Keuangan MAK sudah dalam bentuk software Penetapan Indikator Kinerja/Capaian Waktu Penyusunan RKA-KL Vs Renja-KL RKA-KL muncul sebelum RENJA KL Standar Pencapaian Program/Kegiatan Tenaga (pelatihan), sarana (pengadaan), monitoring (perjalanan), perbedaan unit cost 5 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
6 RKP RENJA KL RKA KL Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada penduduk miskin di Puskesmas & jaringannya Peningkatan fasilitas Puskesmas Peningkatan kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan dasar Pelayanan kesehatan ibu Pelayanan kesehatan anak Peningkatan kesehatan komunitas Pembangunan gedung (?) Pengadaan bahan dan alat (?) Pelatihan Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Monitoring 6 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
7 Upaya Minimalisasi MISSING LINK Mapping dan Persandingan RKP RENJA KL RKAKL Forum Pembahasan Intensif 4 pihak antara Roren dengan Unit Teknis, Depkeu dan Bappenas Kesepakatan Sasaran dan Indikator Capaian Program/Kegiatan Up-date software MAK sesuai RENJA-KL RKA-KL mengacu RENJA KL 7 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
8 PENYANDINGAN PROGRAM Kasus RKA-KL Tahun 2007 Secara program, SUDAH menunjukkan keterkaitan antara RKP (pagu indikatif), RAPBN (pagu sementara) dan APBN (pagu definitif). Secara kegiatan BELUM dapat dicerminkan dengan baik dari pagu indikatif (RKP Renja K/L) menjadi pagu definitif (RKA-K/L) Keterkaitan antara kegiatan prioritas di RKP dan RKA-KL dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu Kategori I : Identik Kategori II : Diterjemahkan langsung Kategori III : Diterjemahkan tidak langsung Kategori IV : Tidak dapat diterjemahkan 8 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
9 Identik Kegiatan RKP = Kegiatan RKA-KL (X=Y) Diterjemahkan Langsung Kegiatan RKP kegiatan RKP ditejemahkan langsung merujuk (tidak identik) pada kegiatan RKP (X Y1, Y2) Diterjemahkan Tidak Langsung Diterjemahkan tidak secara langsung merujuk pada kegiatan di RKP (X Yz1, Yz2, Yz3, dst) Tidak Dapat Diterjemahkan Tidak dapat diterjemahkan pada kegiatan RKA-KL (X # Y) 9 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
10 HASIL PERSANDINGAN HASIL PERSANDINGAN KEGIATAN PRIORITAS RKP 2007 DAN RKA-KL PAGU DEFINITIF 2007 KATEGORI JUMLAH % ALOKASI % KEGIATAN (Rp Milyar) Kategori I IDENTIK , Kategori II DITERJEMAHKAN LANGSUNG Kategori III DITERJEMAHKAN TIDAK LANGSUNG , Kategori IV TIDAK DAPAT DITERJEMAHKAN TOTAL , Catatan Total alokasi kegiatan prioritas merupakan 39% dari seluruh alokasi K/L di Pagu Definitif yang sebesar Rp 258 triliun. 10 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
11 TEMA RKP 2008 Peningkatan Kualitas Belanja Publik (Allocative efficiency) Alokasi pada prioritas dan operational efficiency/sehemat mungkin). Kesesuaian Perencanaan & Penganggaran dengan Tupoksi (money follow function) Siginifikan dengan Tuntutan Pembangunan Sasaran yang Tepat dan Terukur Sesuai Kapasitas Institusi 11 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
12 Standarisasi Kegiatan Prioritas Memperat keterkaitan antara RKP dan Renja K/L dengan RAPBN dan RKA-KL dengan penggunaan kegiatan prioritas yang sama untuk berbagai dokumen tersebut Standardisasi kegiatan prioritas : Fokus pada pemecahan masalah Sasaran terukur untuk anggaran berbasis kinerja Mempunyai perkiraan maju (forward estimate) dari output (keluaran) jaminan bahwa kegiatan akan terus digunakan dimasa datang dan sekaligus untuk memperkirakan konsekuensi anggaran Ada satuan biaya yang akan diteliti lebih jauh melalui penelaahan RKA-KL dan hasil pelaksanaan anggaran Sesuai dengan tupoksi 12 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
13 Keterkaitan Pagu Indikatif K/L Dengan RKP (Buku I dan II) Pagu Indikatif K/L dilengkapi dengan kegiatan-kegiatan yang terukur (ada sasaran output/keluaran) dan pendanaan yang diperlukan Kegiatan-kegiatan prioritas tersebut yang sama dengan kegiatan prioritas pada Buku I dan Buku II RKP 2008 (untuk yang merupakan prioritas pembangunan nasional) Kegiatan-kegiatan prioritas yang hanya sama dengan buku II RKP 2008 (untuk yang merupakan prioritas K/L) 13 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
14 Agenda 1 AGENDA PENYEMPURNAAN RKP 2008 Menyempurnakan penentuan resource envelope dalam kerangka aggregate fiscal discipline : 2006 : Indikatif: Rp137 T, Definitif: Rp204T 2007 : Indikatif: Rp 230T, Definitif: Rp258T 2008 : Mempersempit perbedaan pagu. Mengintegrasikan subsidi dalam satu kesatuan kebijakan K/L. Memastikan rencana penyerapan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN). 14 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
15 PENYERAPAN PHLN Kebutuhan PHLN harus disampaikan tuntas pada pagu indikatif karena akan sulit menambah baik di pagu sementara maupun definitif. Rencana penyerapan tahun 2008 mencakup : On-going projects. Pinjaman baru Estimasi tahun 2009 dan 2010 berdasarkan perkiraan on-going projects dari rencana penyerapan tahun 2008 di atas. 15 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
16 (lanjutan ) Agenda 2 Meningkatkan allocative efficiency dan operational effiency Tahun 2007 Sudah dimulai pencantuman prioritas, fokus, dan kegiatan prioritas disertai pendanaan. Secara program sudah memadai namun belum terkait dengan sasaran keluaran (output) yang kongkrit sehingga Penyandingan Kegiatan Prioritas RKP dan RKA K/L) : Tidak mudah diukur kinerjanya Sulit dijadikan sebagai dasar alokasi 16 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
17 (lanjutan ) Tahun 2008 Mewujudkan keterkaitan perencanaan dan penganggaran (program, kegiatan, sasaran, dan pendanaan) dari RKP, Renja K/L, RAPBN, RKA-KL dan DIPA agar: Dapat menunjukkan alokasi pada prioritas (misal : Penanggulangan Kemiskinan) dengan menyempurnakan kegiatan: 1.Mengarah pada pemecahan masalah/fokus pada prioritas 2.Mempunyai sasaran (output/keluaran) yang terukur 3.Mempunyai satuan biaya keluaran (menentukan kebutuhan pendanaan) 4.Mempunyai prakiraan maju 5. Sesuai dengan tupoksi Menjamin agar alokasi pada prioritas tetap dalam batas aggregate fiscal discipline dalam jangka menengah (perlu prakiraan maju/forward estimate). 17 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
18 (lanjutan ) Agenda 3 Memperbaiki pengambilan keputusan dalam alokasi 1. Menyempurnakan prosedur pembahasan dalam trilateral meetings dan penelaahan RKA-KL 2. Memperdalam pembahasan di tingkat kabinet. 3. Menyempurnakan pembahasan di tingkat parlemen. 18 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
19 ANGGARAN BERBASIS KINERJA Perubahan Paradigma Kontrol terhadap input menjadi kontrol terhadap output Dengan memberikan kewenangan yang lebih besar kepada pengguna anggaran diharapkan: Perencanaan dan pengelolaan anggaran yang lebih efesien dan efektif let the manager manage Peningkatan akuntabilitas kinerja program dan kegiatan 19 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
20 PRA KONDISI (getting the basic right) Allen Schick Lingkungan/kondisi yang mendukung dan telah berorientasi kinerja Sebelum kontrol terhadap output, sebaiknya telah terbentuk sistem kontrol input yang kuat Telah beroperasinya sistem akuntansi yang handal sebelum diterapkannya sistem keuangan yang terintegrasi Telah terbentuk pengalokasian yang berorientasi pada output sebelum difokuskan pada outcome Sistem audit keuangan yang efektif sebelum audit kinerja dilakukan 20 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
21 SASARAN PROGRAM KESEHATAN Kondisi yang ada Kebanyakan Sasaran berbentuk Cakupan (input base), paket Sangat minim berbentuk sasaran kuantitatif (output base) Cakupan program dilakukan seluruh provinsi MASALAH: Menyulitkan dalam proses evaluasi Kurang menunjukkan urutan prioritas OPSI Sasaran perlu diperjelas kedalam bentuk keluaran yang tepat dan terukur, sedapat mungkin dalam bentuk satuan (outbase) Mempertimbangkan capaian tahun sebelumnya (measurement & evaluation-based targetting) 21 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
22 KENAPA SASARAN PROGRAM HARUS TEPAT & TERUKUR Keterbatasan Anggaran (budget constraint) Kebutuhan dalam Pemantauan Kegiatan Review Penggunaan Anggaran & Evaluasi Kinerja Deteksi penggunaan anggaran Efesiensi dan efektivitas penggunaan anggaran Ketepatan dalam Analisis Laporan Capaian Bahan Pertimbangan Utama dalam Penyusunan Rencana dan Sasaran Program Tahun berikutnya 22 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
23 UTILISASI ELEMEN KINERJA GAP Antar Elemen Kinerja RENCANA +??? ++?? PELAKSANAAN +??? EVALUASI Ketidakseimbangan (1) kadar utilisasi, (2) kapasitas penerjemahan 23 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
24 KONSEPSI EVALUASI KINERJA INTERNAL (KINERJA PROGRAM) EKSTERNAL O ANALISIS PRIORITAS & ARAH PEMB KESIAPAN SD EVALUASI I PLANNING O SASARAN TERUKUR MONITORING I IMPLE- MENTASI FAKTOR PENDUKUNG TENAGA SISTEM INFORMASI ANALISIS SITUASI YANG BERKEMBANG PARAMETER EVALUASI I DATA/INF KAJIAN-MAPPING O 24 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
25 OPSI MANAJEMEN KINERJA PERBAIKAN KINERJA Strengthen KETERKAITAN ELEMEN MANAJEMEN KINERJA RENCANA EVALUASI VALUASI & VALIDASI PELAKSANAAN Dukungan PERATURAN-KOMITMEN PIMPINAN-SDM-ANGGARAN-DATA&INF 25 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
26 LITBANG DALAM MENDUKUNG PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN ISU: Prioritas Litbang, Pemanfaatan, Kelembagaan PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN MANA- JEMEN UKM UKP LITBANG AKSES SARPRAS PKM Pustu Pusling Pos Kesdes RS KUALITAS PELAYANAN Tenaga obat alat imunisasi surveilans Gizi TENAGA OBAT ALKES PP &PL UKM 26 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
27 FOKUS Pembangunan Kesehatan VS Prioritas Litbangkes Peningkatan Akses, Pemerataan, Keterjangkauan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan terutama bagi Masyarakat Miskin Peningkatan Ketersediaan Tenaga Medis dan Paramedis terutama untuk Pelayanan Kesehatan Dasar di Daerah Terpencil dan Tertinggal Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Penanggulangan Penyakit Flu Burung dan Kesiapsiagaan Pandemi Influenza NE W Penanganan Masalah Gizi Kurang dan Gizi Buruk pada Ibu Hamil, Bayi dan Anak Balita Peningkatan Ketersediaan Obat Generik Esensial, Pengawasan Obat, Makanan dan Keamanan Pangan 27 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
28 KESIMPULAN Pengukuran Benefit Program dimulai dengan Penataan Sistem Input yang baik, Perancangan Sasaran Secara Terukur, Disiplin Rencana & Anggaran, dan Peka Situasi Lingkungan Sistem Informasi data base yang baik Disiplin dalam Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Komitmen dan Dukungan Pimpinan Unit Kerja Dukungan personil dan dana operasional 28 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
29 TERIMA KASIH 29 Rapat Kerja Perencanaan, Penganggaran dan Penetapan Indikator Kinerja Program Balitbang Kesehatan Depkes RI, 18-21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dubnick (2005), akuntabilitas publik secara tradisional dipahami sebagai alat yang digunakan untuk mengawasi dan mengarahkan perilaku administrasi dengan
Lebih terperinciPENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK ANGGARAN Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu Fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA,
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas
ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2008 Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas Disampaikan dalam Pertemuan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2008 Tahap II,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Pentingnya perencanaan karena untuk menyesuaikan tujuan yang ingin
Lebih terperinciANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENYUSUNAN RKA SKPD
ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) PENYUSUNAN RKA SKPD Sesi 10 Penyusunan RKA SKPD Copyright 2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id. SIKLUS APBN & ASUMSI DASAR EKONOMI Tujuan Pembelajaran pada sesi ini adalah sebagai
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN
Lebih terperinciMATERI PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN ANGGARAN. Oleh: Galih Elham Setiawan KASUBDIT Penindakan BNN
MATERI PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN ANGGARAN Oleh: Galih Elham Setiawan KASUBDIT Penindakan BNN 1 PENGERTIAN SPPN SPPN (Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional) adalah satu kesatuan tata cara perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengacu pada Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tiga bulan setelah Bupati / Wakil Bupati terpilih dilantik wajib menetapkan
Lebih terperinciALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN
dijabarkan dijabarkan ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN RPJP NASIONAL RENSTRA KL RPJM NASIONAL RENJA KL diacu RKA - KL RINCIAN APBN RKP RAPBN APBN Pemerintah Pusat diacu diperhatikan Diserasikan
Lebih terperinciBUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU
BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,
Lebih terperinci1. Tujuan dan Landasan Konseptual PBK; 2. Kerangka PBK; 3. Syarat Penerapan PBK; 4. Tahapan Kegiatan Penerapan PBK; 5. Mekanisme Penganggaran.
1. Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK); 2. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM); 3 Format Baru RKA-KL. 3. RKA KL di Indonesia (Menuju pengelolaan APBN yang transparan dan kredibel) Direktorat Jenderal
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN 2014
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 18 TANGGAL : 20 MEI 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA PARIAMAN TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KOTA PARIAMAN TAHUN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perwujudan dari perencanaan pembangunan tahunan diwajibkan daerah untuk menyusun dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM
Lebih terperinciKB 1 KPJM SEBAGAI SALAH SATU PENDEKATAN PENGANGGARAN. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah 30/01/2017
Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah Diklat Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja Pusdiklat Anggaraan dan Perbendaharaan Kementerian Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Anggaran dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyusunana Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang No. 17 Th. 2003 tentang Keuangan Daerah dan Undang-undang No.
Lebih terperinciSALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TANGGAL 31 JANUARI 2011 TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TANGGAL 31 JANUARI 2011 TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU - 2 - Daftar Isi Daftar Isi... 2 Daftar Gambar... 4 Daftar Tabel...
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional
Lebih terperinciTENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang berkelanjutan termasuk
Lebih terperinciPENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN EVALUASI PEMBANGUNAN. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN EVALUASI PEMBANGUNAN Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur A B C D E F G H SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DOKUMEN PERENCANAAN
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015
WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014
Lebih terperinciPembangunan Daerah Berbasis Data
Pembangunan Daerah Berbasis Data Disampaikan pada Kegiatan Rekonsiliasi Data dan Informasi Pembangunan Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017 Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2014
BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang
Lebih terperinci2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2017 PEMERINTAHAN. Pembangunan. Nasional. Perencanaan. Penganggaran. Sinkronisasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6056) PERATURAN
Lebih terperinciBUPATI MALUKU TENGGARA
SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENJA SKPD
PENYUSUNAN RENJA SKPD KETERHUBUNGAN MATERI UTAMA RKPD VS RENJA SKPD Tuj. & Sasaran Tuj. & Sasaran Penyeleng. Urusan Lainnya Program Pemb Daerah Program & Kegiatan Prioritas (1) Indikator Kinerja Pagu Indikatif
Lebih terperinciWALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON
WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang
Lebih terperinciAlur Perencanaan dan Penganggaran
Alur Perencanaan dan Penganggaran RPJP Nasional Renstra KL RPJM Nasional Dijabar kan Diacu Renja - KL RKP RKA-KL RAPBN Rincian APBN APBN Pemerintah Pusat Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang
Lebih terperinciRENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014
RENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DAFTAR ISI Hal BAB I : PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Landasan Hukum... I-1 1.3. Maksud dan Tujuan...
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun
Lebih terperinciSINERGI PENGELOLAAN APBN YANG LEBIH BERKUALITAS DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN BUDGET DAY 22 NOVEMBER 2017
SINERGI PENGELOLAAN APBN DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN BUDGET DAY 22 NOVEMBER 2017 YANG LEBIH BERKUALITAS 1 OUTLINE 01 PENGANTAR SINERGI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PUSAT DAN DAERAH 02 03 DUKUNGAN
Lebih terperinciRAPAT KOORDINASI BIRO ANALISA ANGARAN DAN PELAKSANAAN APBN 19 MARET /19/2014 Biro Analisa APBN 1
RAPAT KOORDINASI BIRO ANALISA ANGARAN DAN PELAKSANAAN APBN 19 MARET 2014 3/19/2014 Biro Analisa APBN 1 148 106 94 57 46 38 28 26 17 3/19/2014 Biro Analisa APBN 2 FUNGSI HA SIL SEKRETARIAT JENDERAL TENAGA
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI
Lebih terperinci- 1 - BAB I PENDAHULUAN
- 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra Proses penyusunan suatu perencanaan berkaitan erat dengan proses evaluasi, dari hasil
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG TENTANG PAGU INDIKATIF ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG 2008 BERITA DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciREVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1)
REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1) Ada lima tahapan pokok dalam satu siklus APBN di Indonesia yaitu : 1). Perencanaan dan Penganggaran APBN; 2). Penetapan/Persetujuan APBN; 3). Pelaksanaan APBN; 4).
Lebih terperinciPemerintah Kota Bengkulu BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan nasional adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber daya yang
Lebih terperinciOleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan
Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan Disampaikan pada Focus Group Disscussion (FGD) Perspektif Stakeholder terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Jakarta, 5 Juni 2013 1 1 Analisis
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG) BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengintegrasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.470, 2014 KEMENDAGRI. Rencana Kerja Pembangunan Daerah. 2015. Evaluasi. Pengendalian. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah Undang-Undang No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan publik dan memiliki wilayah yang lebih luas serta lebih kompleks daripada sektor swasta atau sektor
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
Lebih terperinciKelompok 6 Januari Lesawengen Arthur Pontoh Deepika Sari Putri Siti Aisyah Sukarno Febriyani Moha
Kelompok 6 Januari Lesawengen Arthur Pontoh Deepika Sari Putri Siti Aisyah Sukarno Febriyani Moha A. KONSEP ANGGARAN SEKTOR P UBLIK Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SiAP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENDAHULUAN
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN PENDAHULUAN Overview Sesi 1 Sistem Akuntansi Pemerintahan Copyright 2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id. 1 1. Memahamkan Keuangan Negara, 2. Memahamkan Dasar hukum keuangan negara
Lebih terperinciMUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Jakarta, 30 April 2018 2 Pendahuluan: Agenda Penyusunan RKP 2019 Januari
Lebih terperinciPERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
2012, No.821 18 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciBUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan kewenangan masing-masing pemerintah daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Lebih terperinciBUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PEMBANGUNAN TERINTEGRASI DAERAH
BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PEMBANGUNAN TERINTEGRASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang : a. bahwa Sistem Perencanaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU Nomor 25 Tahun 2004) Pedoman. Renja KL. Dija barkan RKP.
Pemerintah Pusat Pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga 2011 2016 disusun sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Lebih terperinciRENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017
RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat adalah dokumen rencana pembangunan BPMPT untuk periode 1 (satu) tahun yang penyusunannya
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,
1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mengingat bahwa hakekat Pembangunan Nasional meliputi pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, maka fungsi pembangunan daerah adalah sebagai
Lebih terperinciUndang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang
BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri
Lebih terperinciBUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA
BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciRENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016
RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.51/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembangunan daerah yang merupakan kewenangan daerah sesuai dengan urusannya, perlu berlandaskan rencana pembangunan daerah yang disusun berdasarkan kondisi
Lebih terperinciEVALUASI TERHADAP HASIL RENCANA. (Menilai & Memastikan)
PENGENDALIAN DAN EVALUASI TERHADAP KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (Menjamin & Memastikan) PENGENDALIAN DAN EVALUASI TERHADAP PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH (Menjamin & Memastikan) EVALUASI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pembangunan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
Lebih terperinciBUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang
Lebih terperinciKAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan dalam acara: Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah Metro Lampung, 30-31 Oktober 2017 Digunakan dalam perumusan: Rancangan awal RPJPD
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR : 31 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 MEI 2011 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor
Lebih terperinciANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.
ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) PENGANGGARAN BLU DAN SAT KER PEMERINTAH DI DAERAH Penganggaran BLU dan Sat ker Pemerintah di Daerah Sesi 6 Copyright 2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id. Transfer ke Daerah, Pembiayaan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam
Lebih terperinciSistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Jangka Panjang dan Menengah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Jangka Panjang dan Menengah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang 2016 Definisi Perencanaan adalah menentukan tindakan masa depan melalui uruta
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN
RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011-2015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas
Lebih terperinciStrategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula
Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula Latar belakang Amandemen Keempat UUD NRI 1945 Tidak ada GBHN Pemilihan Presiden secara langsung Pemilihan Kepala Daerah secara demokratis UU
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG
RANCANGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan
Lebih terperinciWALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017
WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan
Lebih terperinciSISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA PENDAHULUAN UU No. 17 Tahun 2003 mengamanatkan beberapa perubahan substansial dalam sistem perencanaan dan penganggaran APBN Perubahan sistem perencanaan
Lebih terperinciPAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN
MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Serang 20 Juni 2017 TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23
Lebih terperinci