HASIL DAN PEMBAHASAN. Model Potensial Aksi Membran Hodgkin-Huxley

dokumen-dokumen yang mirip
APROKSIMASI OSILATOR CHAOTIC DAN PERSAMAAN FOKKER-PLANCK PADA MODEL BURSTING NEURON HINDMARSH-ROSE MUHAMMAD YUSUF

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

Analisis Gerak Osilator Harmonik Dengan Gaya pemaksa Bebas Menggunakan Metode Elemen Hingga Dewi Sartika junaid 1,*, Tasrief Surungan 1, Eko Juarlin 1

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

BAB 4 MODEL DINAMIKA NEURON FITZHUGH-NAGUMO

=====O0O===== Gerak Vertikal Gerak vertikal dibagi menjadi 2 : 1. GJB 2. GVA. A. GERAK Gerak Lurus

Integral dan Persamaan Diferensial

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

Aljabar Linear Elementer

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI POLA DATA TIME SERIES

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

Gambar 1, Efek transien pada rangkaian RC

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

B a b 1 I s y a r a t

Analisis Model dan Contoh Numerik

BAB 2 RESPONS FUNGSI STEP PADA RANGKAIAN RL DAN RC. Adapun bentuk yang sederhana dari suatu persamaan diferensial orde satu adalah: di dt

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

Darpublic Nopember 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kinematika Relativistik

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK

KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

Penyelesaian Persamaan Diferensial Hill Dengan Menggunakan Teori Floquet

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR

GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

Soal-Jawab Fisika OSN 2015

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

BAB 7 NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

Aljabar C* dan Mekanika Kuantum 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

Tryout SBMPTN. Fisika. 2 v

ANALISIS MODEL DINAMIKA VIRUS DALAM SEL TUBUH. Winarno 1 (M )

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

B a b 1 I s y a r a t

BAB 2 TINJAUAN TEORI

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

Muhammad Firdaus, Ph.D

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang akan digunakan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108

SIMULASI PERGERAKAN TINGKAT BUNGA BERDASARKAN MODEL VASICEK

Suatu Catatan Matematika Model Ekonomi Diamond

BAB 2 LANDASAN TEORI

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

BAB III METODE PENELITIAN

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

SOLUSI-SOLUSI PERIODIK PADA PERLUASAN FRACTIONAL VAN-DER POL TAK LINEAR

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

Transkripsi:

9 HASIL DAN PEMBAHASAN Model Poensial Aksi Membran Hodgkin-Huley Hasil yang didapa dengan banuan bahasa pemrograman kompuer Sofware Mahemaica 7. dari Wolfram Research unuk plo poensial aksi berdasarkan persamaan Hodgkin-Huley adalah 8 6 4 3 4 gna 3 gk 3 4 (b ) 3 4 Gambar Poensial aksi pada I = ma dan = ms Poensial membran erhadap waku, Ion Na erhadap waku (), dan Ion K erhadap Waku (). Persamaan Hodgkin-Huley berisi empa persamaan ODEs erkopel dengan deraja nonlinear yang inggi dan sanga suli unuk dicari pemecahan secara maemaika eksak bahkan dengan menggunakan kompuasi sekalipun. Teapi meski idak dapa dicari solusi secara eksaknya, dari persamaan ersebu dan diserai dengan parameer hasil eksperimen, kia dapa mengambil banyak informasi mengenai perilaku eksiasi dan osilasi yang erjadi pada membran aon sel syaraf melalui grafik dinamika poensial aksi dan variabel m, n, dan h.

Melalui simulasi numerik menggunakan sofware Mahemaica 7., dengan memasukan nilai-nilai parameer yang bervariasi hubungan iga variabel m, n dan h sera grafik dinamika poensial aksi keika ada pemberian arus (impuls) eksernal. Gambar menunjukan mekanisme poensial aksi yanng erdiri dari iga ahapan, yang erdiri dari ahap perama fase naik (Depolarizaion) yaiu peningkaan poensial yang ajam dan bernilai posiif, ahap kedua fase jauh (hyper-polarizaion) yaiu fase mengiringi fase naik yang cepa, erjadi penurunan drasis pada poensial membran yang akhirnya melampaui poensial isiraha, fase keiga adalah fase balik yaiu Poensial membran berangsur-angsur kembali ke nilai isiraha. Jika idak ada arus eksernal yang mempengaruhi maka poensial membran akan konsan sabil pada kondisi isiraha. Dari grafik erliha bahwa variabel m merupakan variabel yang meningka dan berubah paling cepa, dimana variabel m memiliki peranan fase perama dari poensial aksi yaiu erjadinya depolarisasi, jika m adalah peluang membukanya iga subuni saluran ion sodium (Na + ) maka meningkanya m menyebabkan erbukanya subuni saluran sodium dan membran menjadi berlimpah ion sodium (Na + ), sehingga meningkakan poensial aksi (Depolarizaion). Seelah variabel m meningka kemudian diikui dengan meningkanya variabel n dengan perubahan yang lebih lamba. Variabel n memiliki peranan pada fase kedua poensial aksi yakni fase jauh (hyper-polarizaion), karena jika variabel n adalah peluang membukanya empa subuni saluran ion poassium, maka dengan meningkanya variabel n menyebabkan banyak ion poassium yang keluar dari membran dan poensial membran menjadi urun, sedangkan penurunan variabel n berari peluang menuupnya saluran poassium sehingga poensial membran kembali pada fase isiraha. Sedangkan variabel h merupakan variabel yang paling lamba berubah, jika variabel h merupakan peluang menuupnya saluran sodium maka dengan meningkanya h menyebabkan saluran sodium eruup dan penurunan egangan berlangsung sampai melebihi baas poensial isiraha.

Model Dinamika Bursing Neuron Hindmarsh-Rose Hasil yang didapa dengan banuan bahasa Pemrograman Kompuer Mahemaica 7. unuk Plo Persamaan Hindmarsh-Rose paramaer yang bervariasi...4..6.8... Gambar Model neuron Hindmarsh-Rose pada waku oal ( ) = 38, dan waku ransien (Ω) = 98, b = 3,68; =,8; dan s = 3,38 pada I =, ma; pada I =, ma; pada I =,88 ma; dan pada I = 3,88 ma. 6 7 8 9 6 7 8 9

..... 6 7 8 9. 6 7 8 9 Gambar 3 Model neuron Hindmarsh-Rose pada waku oal ( ) = 88, dan waku ransien (Ω) = 48, b =,88; =,8; dan s = 3,88 pada I =, ma; pada I =, ma; pada I = 3, ma; dan pada I = 3,87 ma....... Gambar 4 Model neuron Hindmarsh-Rose pada waku oal ( ) = 8, dan waku ransien (Ω) = 33, b =,88; =,8; dan s = 3,88 pada I =, ma; pada I =,8 ma; pada I = 3,8 ma; dan pada I = 3,88 ma.

3 Model neuron fenomenologis diusulkan oleh Hindmarsh dan Rose dapa diliha dengan baik sebagai generalisasi dari persamaan Hodgkin dan Huley. Hal ini mampu menirukan hampir semua perilaku yang diperlihakan oleh neuron biologis seperi spiking, bursing, dan perilaku yang idak eraur (chaoic). Dengan mengubah empa parameer secara bebas unuk mengeksplorasi berbagai perilaku dinamis dari model. Gambar menunjukan Thala Mocorical (TC) Neuron. Gambar 3 menunjukan pre-bozinger bursing neuron. Gambar 4 menjukan Corical CH neuron dan Corical IB Neuron. Unuk Sinkronisasi chaoik neuronal nework persamaan dinamika model bursing neuron unggal ak erkopel disajikan dalam persamaan Hindmarsh-Rose dapa diuraikan dengan sisem persamaan differensial orde perama ineraksi dua persamaan differensial erkopel (Hirsch MW e al 4) dan Tiik Kriis (criical poin) dapa dijelaskan dengan konsruksi Marik Jacobi sera menenukan Vekor Eigen, Nilai Eigen, dan Bifurkasi Hopf secara sederhana dapa diarikan sebagai suau perubahan karakerisik orbi kesabilan disuau iik kriis yang biasanya diandai dengan kehadiran suau limi cycle. 4 6 8 4 6 8.8 4 6 8 4 6 8 Gambar Model Bursing neuron pada waku oal τ AHP = ms, pada I = ma; pada I =, ma; pada I =, ma; dan pada I =, ma.

4 4 6 8 4 6 8.8 4 6 8 4 6 8 Gambar 6 Model Bursing neuron pada waku oal τ AHP = ms, pada I = ma; pada I =, ma; pada I =, ma; dan pada I =, ma. 4 6 8 4 6 8.8.8 4 6 8 4 6 8 Gambar 7 Model Bursing neuron pada waku oal τ AHP = ms, pada I = ma; pada I =, ma; pada I =, ma; dan pada I =, ma.

Dalam model dinamika bursing memberikan informasi kemampuan pengolahan neuron unuk menghasilkan poensial aksi, Neuron erenu dalam kondisi erenu dapa memperlihakan fenomena bursing. Gambar menunjukan fenomena increasing ISIs, Gambar 6 menunjukan fenomena Forced Bursing. Gambar 7 menunjukan fenomena decreasing ISIs dan Inerspike Neuron. Dalam pembahasan ini, arus simulan eksernal yang diberikan berupa arus periodik sinusoidal dengan fungsi I( ) ( A/ )cos( ) (Mishra e al, 6), dimana A merupakan magniudo arus simulasi dan merupakan frekuensi arus simulasi yang diberikan. Dalam peneliian ini magiudo dibua konsan A =., sedangkan yang frekuensi arus simulan divariasikan. Pada Gambar 4 dan, erliha begiu besar pengaruh dari variasi frekuensi arus simulasi eksernal yang mempengaruhi dapa menyebabkan perubahan perilaku dinamikanya dari sifa periodik sampai pada perilaku dinamika yang bersifa chaoik. Dari kondisi ini erliha keika frekuensi yang diberikan besar maka rayekori akan menuju periodik sebaliknya. Jika frekuensi yang diberikan diperkecil maka akan menghasilkan rayekori yang bersifa chaoik. Sisem jaringan syaraf erdiri dari banyak sel syaraf (neuron) yang bekerja sama menerima, meneruskan dan mengolah aau menyimpan sinyal eksernal yang dierima oleh ubuh. Dalam oak kia erdapa sekiar buah neuron yang menjadi penyusunnya (Mishra e al, 6). Oleh karena iu pening unuk dikeahui bagaimana mekanisme kerjasama anar neuron membenuk suau jaringan (nework neuronal). Sinkronisasi secara umum merupakan karakerisik banyak proses dalam sisem alam dan sains nonlinier sera meruapakan salah sau dasar fenomena nonlinier yang dipelajari dalam maemaika, fisika, eknik dan ilmu biologi. Sinkronisasi berasal dari bahasa Yunani dari kaa syn = umum dan chronos = waku, sehingga dapa diarikan berbagi waku secara umum aau erjadi pada waku yang sama, yang merupakan korelasi aau kesesuaian waku dari proses yang berbeda (Aziz-Alaoui MA 6).

6 Model Dinamika Osilaor Chaoic Hasil yang didapa dengan banuan bahasa Pemrograman Kompuer Mahemaica 7. unuk plo persamaan osilaor chaoic Lorenz adalah 4 4 3 3 3 4 Perkiraan maksimum eksponen Lyapunov.3789 3. 6.8 4. 3 4 6 7 Gambar 8 Dinamika osilaor Chaoic Lorenz pada σ = 8,8; r = 4; dan c = 3,8 ime series, phase space, power specrum, auocorrelaion funcion Hasil yang didapa dengan banuan bahasa Pemrograman Kompuer Mahemaica 7. unuk plo persamaan osilaor chaoic Rossler adalah 8 4 6 8

7. 3.8 4 6 8. 3 4 6 3 Gambar 9 Dinamika Osilaor chaoic Rossler pada a =, 9; b =,36; dan c = 9,4. ime series, phase space, power specrum, auocorrelaion funcion. Hasil yang didapa dengan banuan bahasa Pemrograman Kompuer Mahemaica 7. unuk plo persamaan osilaor duffing adalah.4...8.8...4 4 6 8 3 3 4 6 8 3 3 3 3 Gambar Dinamika Osilaor Duffing dan pada fa = sedangkan dan pada fa =

8 8. 6. 4... 3 3. 4 8 6 4 3 3 4 Gambar Visualisasi solusi persamaan Schrodinger unuk spekrum energi pada m =,; L =,; V =. pada m =,; L =,; V =. pada m =,; L =,7; V = 3. pada m = 4; L = 4; V = 4. Dinamika berhubungan dengan perubahan perilaku sisem erhadap waku. Sisem dinamika dapa bersifa konservaif aau disipaif. Sisem yang konservaif memiliki energi yang konsan erhadap waku, sedangkan sisem yang disipaif kehilangan energi erhadap waku. Salah sau sisem yang konservaif adalah bandul sederhana. Pada bandul sederhana gesekan udara diabaikan sehingga energi poensial dan kineik sisem konsan unuk seiap waku. Sebaliknya jika gesekan udara diperhiungkan, ada energi dalam sisem yang erus menerus berkurang erhadap waku dalam benuk energi panas aau gesekan maka sisem ini bersifa disipaif (Guckenheimer dan Holmes, 983). Sebuah sisem yang perilakunya dimasa depan ( aau dimasa lalu ) dapa diperkirakan bila kondisi awalnya dikeahui adalah sisem yang deerminisik. Seiap sisem mekanik klasik adalah deerminisik. Conohnya pada hukum gerak

9 Newon, jika posisi dan momenum pada suau waku dapa dienukan maka perilaku sisem dapa dienukan unuk waku-waku lainnya. Sedangkan sisem non-deerminisik menggunakan konsep probabilias unuk menggambarkan perilakunya erhadap waku. Molekul gas dalam ermodinamika, eori kineik gas, gerak brown, dan kuanum merupakan conoh sisem probabilisik (Guckenheimer dan Holmes, 983). Sisem persamaan differensial orde perama ineraksi dua persamaan differensial erkopel (Hirsch MW e al 4) dapa dinyaakan sebagai sisem persamaan diferensial mandiri (Auonomous). Analisis sisem persamaan diferensial sisem dua persmaan erkopel sering digunakan unuk menenukan solusi yang idak berubah erhadap waku (Hirsch MW e al, 4), yaiu unuk iap d / d, dy / d. Dengan melakukan pelinieran pada persamaan ineraksi dua persamaan erkopel maka diperoleh mariks Jacobi (Hirsch MW e al, 4). Grafik yang diperoleh dari Gambar 8 dan 9 menunjukkan sisem dinamika dan perilaku chaoic berupa ime series, phase space, power specrum, auocorrelaion funcion. Gambar Menunjukan elasisias aklinier dan dikenal sebagai model osilaor chaoic van der Pol. Osilaor Duffing merupakan sisem Hamilonian seperi persamaan Fokker-Planck pada Mekanika Sokasik aau benuk Osilaor Harmonik Kuanum. Osilaor Duffing menggambarkan dinamika dari sebuah iik massa. Sedangkan Grafik pada Gambar menunjukkan solusi persamaan Schrodinger unuk spekrum energi, dengan perkembangan Fisika Modern persamaan Schrodinger dapa diaplikasikan dalam bidang biologi, dan kimia sera ilmu erapan lainnya.