Bentuk Volumetric Irisan Kerucut (Persiapan Modul Cara Menghitung Volume Irisan Kerucut)

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA)

RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA)

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring

MODUL 8 FUNGSI LINGKARAN & ELLIPS

BAB VI INTEGRAL LIPAT

Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA

PERSAMAAN BAKU PARABOLA DAN PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PARABOLA MAKALAH

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN

Kelas XI MIA Peminatan

K13 Antiremed Kelas 11 Matematika Peminatan

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

PETA KOMPETENSI MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN RUANG (PEMA4317) XIII

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 36

MENGUKUR MASSA JENIS AIR DAN MINYAK TANAH DENGAN MENGGUNAKAN HUKUM ARCHIMEDES

FUNGSI. Riri Irawati, M.Kom 3 sks

Modul Statistika Kelas XII SMKN 1 Stabat. Lingkaran. Elips

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

3. ORBIT KEPLERIAN. AS 2201 Mekanika Benda Langit. Monday, February 17,

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Kalkulus II. Institut Teknologi Kalimantan

Pemodelan Lintasan Benda Titik Pada Wall of Death (Tong Setan)

SIFAT-SIFAT INTEGRAL LIPAT

Peta Kompetensi Mata Kuliah Geometri Analitik Bidang dan Ruang (PEMA4317) xiii

Analisis koefisien gesek statis dan kinetis berbagai pasangan permukaan bahan pada bidang miring menggunakan aplikasi analisis video tracker

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

3.1. Sub Kompetensi Uraian Materi MODUL 3 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

Bab 1 : Skalar dan Vektor

PENDAHULUAN. Gambar potongan kerucut berbentuk lingkaran, ellips, parabola dan hiperbola

BAB II TABUNG, KERUCUT, DAN BOLA. Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola, serta menentukan ukurannya

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

Modul Matematika 2012

1. Agar F(x) = (p - 2) x² - 2 (2p - 3) x + 5p - 6 bernilai positif untuk semua x, maka batas-batas nilai p adalah... A. p > l B. 2 < p < 3 C.

BAB 2 VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

BAHAN AJAR PERSAMAAN GARIS SINGGUNG PADA KURVA

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

Pertemuan 6 APLIKASI TURUNAN

Pembahasan SNMPTN 2011 Matematika IPA Kode 576

Parabola didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik P(x, y) pada

a menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat tabung, kerucut dan bola serta menentukan ukurannya

GAMBARAN UMUM SMA/MA. Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan BALITBANG DEPDIKNAS 1

APLIKASI TURUNAN ALJABAR. Tujuan Pembelajaran. ) kemudian menyentuh bukit kedua pada titik B(x 2

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 11 Matematika

8. Nilai x yang memenuhi 2 log 2 (4x -

DEFFERNSIAL atau TURUNAN FUNGSI ALJABAR

0 D (Pratama Rahardja, Mandala Manurnung,2004)

Catatan Kuliah FI2101 Fisika Matematik IA

ANALISIS VEKTOR. Aljabar Vektor. Operasi vektor

r 21 F 2 F 1 m 2 Secara matematis hukum gravitasi umum Newton adalah: F 12 = G

(A) 3 (B) 5 (B) 1 (C) 8

PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT

Lampiran 2 LEMBAR KERJA KELOMPOK MAHASISWA 1

Rumpun MK BOBOT (sks) MAT50007 I T=2 P=1 Pengembang RP Koordinator RMK

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

Antiremed Kelas 11 FISIKA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal. 1-7 ISSN : Visualisasi Efek Relativistik Pada Gerak Planet

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

GEOMETRI ANALIT DI R3

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

2.1 Zat Cair Dalam Kesetimbangan Relatif

KINEMATIKA PARTIKEL 1. KINEMATIKA DAN PARTIKEL

TERAPAN INTEGRAL. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 22

TRANSFER MOMENTUM FLUIDA STATIK

Fisika Dasar I (FI-321)

Capaian Pembelajaran (CP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

5. Aplikasi Turunan MA1114 KALKULUS I 1

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

IRISAN KERUCUT (CONICS SECTIONS)

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

TAHUN PELAJARAN 2003/2004 UJIAN NASIONAL. Matematika (D10) PROGRAM STUDI IPA PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 11 MEI 2004 Pukul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

Matematika EBTANAS Tahun 1991

FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS

Fisika Dasar 9/1/2016

Gaya Hidrostatika. Gaya hidrostatika pada permukaan bidang datar: (1) Bidang horizontal (2) Bidang vertikal (3) Bidang miring (dengan kemiringan θ)

Fisika Umum Suyoso Kinematika MEKANIKA

ALAT PERAGA IRISAN KERUCUT

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

siswa mampu menentukan hubungan tekanan, gaya yang bekerja dan luas permukaan. tanah liat, nampan, balok kayu, balok besi, balok alumunium.

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

14 Menghitung Volume Bangun Ruang

r = r = xi + yj + zk r = (x 2 - x 1 ) i + (y 2 - y 1 ) j + (z 2 - z 1 ) k atau r = x i + y j + z k

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

I. PENDAHULUAN. Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan di atas

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

Transkripsi:

Bentuk Volumetric Irisan Kerucut (Persiapan Modul Cara Menghitung Volume Irisan Kerucut) izky Maiza,a), Triati Dewi Kencana Wungu,b), Lilik endrajaya 3,c) Magister Pengajaran Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. Bandung, Indonesia, 43 Kelompok keilmuan Fisika Nuklir dan Biofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. Bandung, Indonesia, 43 3 Kelompok Keilmuan Fisika Bumi dan Sistem Kompleks, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha no. Bandung, Indonesia, 43 a) rizkymaiza@gmail.com b) triati@fi.itb.ac.id c) lilik.hendrajaya3@gmail.com Abstrak Kerucut merupakan bentuk unik yang mempunyai sifat istimewa dimana kerucut tersebut dibatasi oleh selubung berkas garis melalui satu titik dengan bidang datar memotong berkas. Sifat ini mudah terlihat pada kerucut dengan alas lingkaran dan proyeksi puncak tepat pada pusat lingkaran. Irisan pada kerucut akan menghasilkan alas bidang yang berbentuk lingkaran, ellips, hiperbola, dan parabola. Adapun cara menghitung volume irisan kerucut dapat menggunakan perumusan integral lipat, untuk menghitung luas selubungnya dengan cara pemakaian kertas millimeter block. Penggunaan model fisik irisan kerucut pada modul ini juga memberikan visualisasi keindahan, sehingga menarik untuk mempelajarinya. Selain menggunakan kalkulus, perhitungan volume kerucut dapat dilakukan berdasarkan hukum Archimedes. Kata-kata kunci: Integral lipat,koordinat silinder, volume irisan kerucut, hukum archimedes, luas selubung PENDAULUAN Kerucut merupakan suatu benda yang dibatasi oleh berkas garis-garis yang melalui sebuah titik (disebut puncak) dan bidang datar yang memotong berkas tersebut. Irisan kerucut adalah kerangka konseptual yang sangat kuat untuk membawa aljabar, geometri, aplikasi matematika dan digunakan dalam berbagai bidang pengetahuan lainnya secara bersama-sama. Seperti halnya ilmu fisika yang menggunakan rumusan matematika dalam berbagai perhitungan. Dengan adanya integrasi ini membuat pembelajaran fisika dan matematika lebih bermakna dan memicu keterampilan berpikir yang lebih tinggi. Penerapan aplikasi dari irisan kerucut semakin bervariasi dalam ilmu fisika maupun dalam kajian teknik. Irisan kerucut memberikan aplikasi penting dalam fisika matematis, misalnya orbit benda astronomi seperti planet atau komet dan bendabenda lain disekitar matahari merupakan contoh irisan kerucut []. Mengiris sebuah kerucut di berbagai posisi akan menghasilkan bidang dua dimensi. Empat bidang yang dapat dibentuk dari irisan kerucut yaitu lingkaran, elips, hiperbola dan parabola. Pada paper ini akan dibahas ISBN: 978-6-645--9 4 5 Desember 6 374

cara menghitung volume potongan kerucut secara metode analitik dan metode eksperimen. Adapun metode analitik menggunakan integral lipat sedangkan metode eksperimen melalui perhitungan berdasarkan prinsip Archimedes dengan membuat alat peraga berupa model irisan kerucut. Dengan adanya alat peraga tersebut diharapkan mampu membantu proses pembelajaran dalam melakukan percobaan Teori Dasar Kerucut Umum Gambar. Kerucut Kerucut dapat dibentuk dari sebuah lingkaran dan satu titik disebut titik puncak yang terletak di atas atau di bawah lingkaran. Titik puncak dihubungkan ke setiap titik pada lingkaran membentuk suatu bidang kerucut. Jarak antara titik puncak ke titik pusat lingkaran alas yang membentuk garis tegak lurus dengan alas kerucut disebut dengan h atau ketinggian kerucut. Panjang salah satu garis lurus yang terhubung dari titik puncak ke titik lingkaran disebut dengan s atau panjang sisi miring kerucut. Maka S = + dimana sebagai jari-jari alas kerucut. umus Umum Kerucut : V = 3 π () Menghitung volume kerucut menggunakan koordinaat silinder dengan elemen volume : dv = ddzdφ () Menghitung volume kerucut menggunakan koordinaat bola dengan elemen volume: dv = sin θdθdφd (3) Luas permukaan kerucut, misalnya kerucut memiliki jari-jari dan tinggi kemiringan s maka keliling dari alas kerucut adalah. Untuk luas permukaan kerucut : Luas= s + (4) ISBN: 978-6-645--9 4 5 Desember 6 375

Irisan Kerucut Gambar. Irisan Kerucut Irisan kerucut dalam geometri merupakan kurva yang terbentuk dari perpotongan bidang dengan kerucut. Dari irisan tersebut membentuk kurva yang berbentuk lingkaran, elips, parabola dan hiperbola. Lingkaran merupakan kurva bidang datar yang jarak titik pada kurvanya sama dari suatu titik yaitu titik pusat lingkaran. Lingkaran termasuk kurva yang dikenal sebagai bagian perpotongan kerucut melingkar tegak lurus terhadap sumbu kerucut. Elips merupakan salah satu irisan kerucut yang berbentuk kurva tertutup dibentuk oleh bidang yang memotong semua elemen tepat di lingkaran kerucut. Parabola, bidang lengkung, salah satu bagian kerucut yang dibentuk oleh perpotongan kerucut dengan bidang sejajar dengan garis lurus pada permukaan miring kerucut. iperbola, bidang lengkung, salah satu bagian kerucut yang dibentuk oleh bidang yang memotong kedua bagian dari suatu sisi alas pada bagian alas lingkaran dari sebuah kerucut []. Prinsip Archimedes Bila sebuah benda seluruhnya atau sebagian dicelupkan di dalam suatu suatu fluida (baik cairan maupun suatu gas) yang diam, maka fluida tersebut mengarahkan tekanan pada tiap-tiap bagian permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida tersebut. Tekanan dari fluida tersebut lebih besar pada bagian benda yang tercelup lebih dalam. esultan semua gaya adalah sebuah gaya yang mengarah ke atas dinamakan kakas apung (buoyancy) dari benda yang tercelup tersebut. Tekanan pada setiap bagian permukaan tidak bergantung pada bahan benda. Maka gaya resultan yang mengarah ke atas pada benda tersebut akan sama dengan berat benda dan akan bereaksi secara vertikal yang arahnya ke atas melalui pusat gravitasinya. Dari sini diperoleh prinsip Archimedes, yakni bahwa sebuah benda yang seluruhnya atau sebagian tercelup di dalam suatu fluida akan diapungkan ke atas dengan sebuah gaya yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut []. MENGITUNG VOLUME IISAN KEUCUT Irisan lingkaran Jika sebuah kerucut dipotong tegak lurus dengan tinggi kerucut atau secara mendatar sejajar alas kerucut hingga membentuk volume terpancung, maka permukaan irisan kerucut akan berbentuk lingkaran. Bentuk kerucut akan sama dengan bentuk kerucut pada umumnya, sehinga untuk menghitung volume kerucut dapat menggunakan persamaan umum kerucut, dimana luas alas berupa lingkaran = π dan adalah tinggi kerucut. persamaan volume untuk alas berbentuk lingkaran adalah V = 3 π (5) ISBN: 978-6-645--9 4 5 Desember 6 376

Volume kerucut dengan menggunakan integral Y y= x/ X Gambar 3. Irisan lingkaran Berikut persamaan sisi miring kerucut, diperoleh dari persamaan y = mx dengan m = dy/dx= / sehingga y = x /. Maka didapat persamaan kerucut b V = πy dx a (6) Subtitusikan nilai y= x/ ke dalam persamaan (6) h V = π ( x ) dx V = π Maka didapatlah persamaan volume kerucut umum Irisan elips x dx V = π [x ] 33 V = π ( 3 3 ) V = 3 π (7) a b Gambar 4. Irisan ellips ISBN: 978-6-645--9 4 5 Desember 6 377

Jika sebuah kerucut di potong miring tegak lurus dengan sisi miring tanpa memotong alas kerucut maka permukaan irisan kerucut akan berbentuk ellips. Untuk menghitung volume kerucut dengan permukaan irisan berbentuk ellips, dapat dihitung dulu luas alasnya dengan menggunakan persaman : Luas ellips = πab (8) Dimana a = diagonal dan b = diagonal, tinggi () = proyeksi puncak pada ellips. Maka volumenya : V = 3 πab (9) Irisan hiperbola z x y V Gambar 5. Irisan iperbola x r y θ θ Gambar 6. Batas batas bidang hiperbola Untuk menghitung volume irisan kerucut berbentuk hiperbola,ditentukan terlebih dahulu batas-batas integralnya. Dari gambar diatas didapat batas-batasnya, yaitu : ISBN: 978-6-645--9 4 5 Desember 6 378

Batas-batas pada sumbu x adalah sin θ = θ = arc sin θ = arc sin Dengan adalah jari-jari lingkaran, dan r = x + y, maka batas-batas pada sumbu y adalah y = y = r sin θ = Untuk nilai r r = sin θ Sehingga r = Batas-batas pada sumbu z adalah Batas atas, z max = r + Batas bawah = Untuk irisan kerucut yang diiris sejajar dengan tinggi kerucut, maka alasnya akan berbentuk hiperbola. Untuk menggitung alas kerucut dapat menggunakan persamaan : π arc sin r z= V = dz d dφ arc sin sin θ () Irisan Parabola z x y V V Gambar 7. Irisan parabola Dari gambar dapat diketahui, V adalah volume dari irisan kerucut hiperbola. Maka, V = V + integral dari batas bidang hiperbola tegak ke bidang hadap parabola. ISBN: 978-6-645--9 4 5 Desember 6 379

y = x, y,, Gambar 8. Batas batas pada alas irisan parabola Seperti halnya menghitung volume pada irisan hiperbola, menghitung volume irisan parabola juga menentukan batas-batas integralnya terlebih dahulu. Dari gambar diatas, maka batas-batasnya adalah : Alas Vx ada dua yaitu : V x = x + y Pada x 3 V x = x + y x Pada 3 < x < Untuk persamaan proyeksi parabola y = x + Dengan menggunakan persamaan y = ax + bx+c dan memasukkan integralnya dalam kartesian : (,), (, ), (-,). Persamaan x= 3 / V x = [ x + y + ] dy dx () x+ x V x = [ [ x + y + ] dy x ] dx () 3 + Maka ½ Vx = ½ V x + ½ V x Untuk volume dengan batas-batas pada sumbu x adalah penjumlahan dari V x dan V x Volume dengan batas-batas pada sumbu y adalah Vx = V x + V x π arc sin x + y= y V y = [ [ dz] dy] dx arc sin (3) Jadi volume dibawah parabola adalah V = V + V x + V y Perhitungan Volume Benda Dengan Prinsip Archimedes Jika suatu benda bervolume V dan berat jenisnya jika dibenamkan ke dalam zat cair (air), maka : a. Benda akan tenggelam jika benda > air ISBN: 978-6-645--9 4 5 Desember 6 38

b. Benda yang ditenggelamkan dengan diikat dan dicelupkan kedalam zat cair hingga dasar bejana, sehingga terjadi kenaikan permukaan air dalam bejana tersebut Untuk kasus benda > air : Berat benda jika ditimbang diudara adalah w udara. Benda yang ditenggelamkan ke dalam air beratnya adalah w tercelup Selisih berat zat cair yang dipindahkan adalah w udara - w tercelup = w bf. Besar gaya ke atas (F A ) dari zat cair sama dengan berat zat cair yang dipindahkan (w bf) F A = w bf (4) persamaan menjadi m bf. g = w bf air. V bf. g = w bf (5) Dari persamaan tersebut volume benda tercelup (V bf ) dapat dihitung dengan persamaan : v bf = w bf ρ air.g (6) Untuk benda < air : Isi air ke dalam bejana dengan volume penuh (maksimum sampai ke permukaan). Masukkan benda kemudian ditekan dengan jarak yang tipis maka permukaan air akan naik dan air keluar. Volume air yang keluar sama dengan volume yag bertambah. volume air yang bertambah adalah volume dari irisan kerucut tersebut. Gambar 9. Percobaan mengukur volume irisan kerucut dengan prinsip Archimedes Berdasarkan gambar percobaan diatas, terjadi kenaikan air ketika irisan kerucut dicelupkan ke dalam air. Bersarnya volume irisan kerucut sama dengan kenaikan volume air dalam bejana tersebut. Luas Selubung Kerucut Selain mengukur volume, luas permukaan kerucut juga dapat diukur tanpa menggunakan perhitungan rumus kerucut pada umumnya, yaitu dengan menggunakan kertas grafik sesuai dengan ukuran luas permukaan kerucut. Kertas grafik ditempel menutupi seluruh permukaan irisan kerucut dengan luasan yang sama dengan luas permukaan irisan kerucut yang diukur. Kemudian kertas tersebut dibuka dan dihitung jumlah kotaknya. Jumlah kotak yang telah dihitung disetarakan dengan satuan luas mm atau cm sesuai dengan skala millimeter block yang digunakan. ISBN: 978-6-645--9 4 5 Desember 6 38

S Gambar. Luas selubung kerucut KESIMPULAN Pada paper ini telah dibahas cara menghitung volume irisan kerucut dengan perhitungan kalkulus menggunakan integral lipat dan berdasarkan prinsip hukum Archimedes. Luas permukaan kerucut juga dapat dihitung dengan menggunakan kertas grafik. Menampilkan bentuk fisik dan penggunaan modul ini akan memudahkan pembelajaran fisika matematika. Pembelajaran pada perumusan integral lipat ini dapat dikembangkan untuk membuat modul kasus terapan dalam mendampingi kuliah fisika matematika. UCAPAN TEIMA KASI Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini dan kepada teman-teman Pengajaran Fisika yang telah membantu dan mendukung serta keikutsertaan mereka dalam diskusi yang bermanfaat. EFEENSI. A.O Fatade, et al. Teaching conic sections and their applications. Journal of Modern Mathematics and statistic. 5 (3). 6-65.(). D. allliday dan. esnick. Fisika Jilid Edisi ketiga. New York (978) 3. P. Brown et.al. Cones, Pyramids and Spheres. The Improving mathematics Education In School (TIMES) Project. Australia () ISBN: 978-6-645--9 4 5 Desember 6 38